Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

17
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengetahui garis-garis atraksi dan penghindaran dalam sistem sosial artinya mampu meramalkan dari mana pesan akan muncul, kepada siapa pesan itu akan mengalir, dan lebih-lebih lagi bagaimana pesan akan diterima. Dengan bahasa sederhana, ini berarti, dengan mengetahui siapa tertarik kepada siapa atau siapa menghindari siapa, kita dapat meramalkan arus komunikasi interpersonal yang akan terjadi. Sudah diketahui bahwa pendapat dan penilaian kita tentang orang lain tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional. Kita juga makhluk emosional. Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang,kita juga cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika kita membencinya, kita cenderung melihat karakteristiknya secara negatif. Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila anda berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan Anda,Anda gembira, dan terbuka. Berkumpul dengan orang-orang yang anda benci akan membuat Anda tegang,resah, dan tidak enak. Anda akan menutup diri dan menghindari komunikasi.

Transcript of Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

Page 1: Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

1

I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengetahui garis-garis atraksi dan penghindaran dalam sistem sosial artinya

mampu meramalkan dari mana pesan akan muncul, kepada siapa pesan itu akan mengalir,

dan lebih-lebih lagi bagaimana pesan akan diterima. Dengan bahasa sederhana, ini berarti,

dengan mengetahui siapa tertarik kepada siapa atau siapa menghindari siapa, kita dapat

meramalkan arus komunikasi interpersonal yang akan terjadi.

Sudah diketahui bahwa pendapat dan penilaian kita tentang orang lain tidak

semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional. Kita juga makhluk emosional. Karena

itu, ketika kita menyenangi seseorang,kita juga cenderung melihat segala hal yang

berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika kita membencinya, kita cenderung

melihat karakteristiknya secara negatif.

Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi

merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila anda berkumpul dalam satu

kelompok yang memiliki kesamaan dengan Anda,Anda gembira, dan terbuka. Berkumpul

dengan orang-orang yang anda benci akan membuat Anda tegang,resah, dan tidak enak.

Anda akan menutup diri dan menghindari komunikasi.

Page 2: Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

2

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan konsep Atraksi Komunikasi Interpersonal?

2. Apa saja faktor-faktor Personal yang mempengaruhi Atraksi Interpersonal?

3. Apa saja faktor-faktor Situasional yang mempengaruhi Atraksi Interpersonal?

4. Apa saja teori tentang Liking?

5. Apa pengaruh Atraksi Personal pada Komunikasi Interpersonal?

6. Apa saja jenis-jenis Hubungan Interpersonal?

7. Bagaimana perkembangan Hubungan Interpersonal?

8. Apa saja pola-pola Relasional dalam Hubungan Interpersonal?

9. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pola Hubungan Interpersonal?

1.3 Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan pembelajaran dari makalah ini adalah untuk mengetahui Atraksi

dalam komunikasi Interpersonal dan mengetahui Hubungan Interpersonal dalam

Psikologi Komunikasi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Diharapkan dapat

memahami konsep-konsep dan pengaruhnya pada kehidupan manusia.

Page 3: Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

3

II

PEMBAHASAN

2.1 ATRAKSI DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL

A. PENGERTIAN DAN KONSEP

Dean C Barlund, ahli komunikasi interpersonal, menulis, “Mengetahui garis-

garis atraksi dan penghindaran dalam sistem sosial artinya mampu meramalkan dari

mana peesan akan muncul, kepada siapa pesan itu akan mengalir, dan lebih-lebih lagi

bagaimana pesan akan diterima.” (Barlund, 1967:71). Dengan bahasa sederhana, ini

berarti, dengan mengetahui siapa tertarik kepada siapa atau siapa menghindari siapa, kita

dapat meramalkan arus komunikasi interpersonal yang akan terjadi. Makin tertarik kita

kepada seseorang, makin besar kecenderungan kita berkomunikasi dengan dia.

Kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang kita sebut sebagai

atraksi interpersonal ( Atraksi berasal dari bahasa Latin attrahere-ad :menuju;

trahere;menarik). Karena pentingnya peranan atraksi interpersonal, kita ingin

membicarakan faktor-faktor yang menyebabkan mengapa personal stimuli menarik kita.

Sebagaimana sering kita bicarakan dalam bagian-bagian lain, di sini pun faktor personal

dan situasional menentukan siapa tertarik pada siapa. Yang menyebabkan saya tertarik

kepada Anda boleh jadi sifat-sifat yang Anda miliki (misalnya, Anda cantik), atau

suasana emosional saya (misalnya, saya sedang kesepian). Sebenarnya kedua faktor ini

dalam kenyataan sering tumpang tindih, sehingga pembagian di bawah ini hanyalah

untuk memudahkan penjelasan saja.

B. FAKTOR-FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI ATRAKSI

INTERPERSONAL

1. Kesamaan Karakteristik Personal

Orang-orang yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai, sikap, keyakinan,

tingkat sosioekonomis, agama, ideologis, cenderung saling menyukai. Reader dan

Page 4: Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

4

English mengukur kepribadian subjek-subjeknya dengan rangkaian tes kepribadian.

Ditemukan mereka yang bersahabat menunjukkan korelasi yang erat dalam

kepribadiannya. Diketemukan, mereka yang bersahabat menunjukkan korelasi yang

erat dalam kepribadiannya.

Don Byrne (1971) menunjukkan hubungan linear antara atraksi dengan

kesamaan, dengan menggunakan teori peneguhan dari Behaviorisme. Persepsi

tentang adanya kesamaan mendatangkan ganjaran, dan perbedaan tidak

mengenakkan. Kesamaan sikap orang lain dengan kita memperteguh kemampuan

kita dalammenafsirkan realitas sosial. Kita benar. Kita mendapat dukungan. Kita

menyukai orang yang mendukung kita. “An agreeable person,” kita Disreali, “is a

person who agrees with me.” (Tubbs dan Moss, 1974:93)

Asas kesamaan ini pada kenyataan bukanlah satu-satunya determinan atraksi.

Atraksi interpersonal akhirnya merupakan gabungan dari efek keseluruhan interaksi

di antara individu. Walaupun begitu,bagi komunikator, lebih tepat untuk memulai

komunikasi dengan mencari kesamaan di antara semua peserta komunikasi.

2. Tekanan Emosional (Stress)

la orang berada dalam keadaan yang mencemaskannya atau harus memikul

tekanan emosional,ia akan menginginkan kehadiran orang lain. Stanley Schachter

(1959) membuktikan pernyataan diatas dengan sebuah eksperimen. Ia

mengumpulkan dua kelompok mahasiswi.Kepada kelompok pertama diberitahukan

bahwa mereka akan menjadi subjek eksperimen yang meneliti efek kejutan listrik

yang sangat menyakitkan. Kepada kelompok kedua diberitahukan bahwa mereka

akan hanya akan mendapat kejutan ringan saja. Schachter menemukan diantara

subjek pada kelompok pertama (kelompok yang tingkat kecemasannya tinggi),63

persen ingin menunggu bersama orang lain ,dan diantara subjek pada kelompok

kedua hanya 33 persen yang memerlikan sahabat.Schachter menyimpulkan bahwa

situasi penyimpul cemas (anxiety-producing situations) meningkatkan kebutuhan

akan kasih sayang. Orang-orang yang pernah ,mengalami penderitaan bersama-sama

akan membentuk kelompok yang bersolidaritas tinggi.Ada orang menafsirkan

penelitian ini lebih lanjut.

Page 5: Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

5

3. Harga Diri yang Rendah

Elaine Walster membayar beberapa orang mahasiswi untuk menjadi peserta

dalam penelitian tentang keperibadian. Sesuai dengan rancangan penelitian, sebelum

eksperimen dimulai, subjek secara kebetulan (sebetulnya tidak) berjumpa dengan

seseorang mahasiswa yang bermaksud menemui peneliti. Terjadilah percakapan

sambil menunggu kedatangan peneliti. Si mahasiswa menunjukkan minat yang

besar pada mahasiswi itu. Mereka mengobrol selama 15 menit dan sang perjaka

berusaha untuk mengajak berkencan.Setelah itu, subjek diberi tes keperibadian.

Sebagian subjek diberi penilaian yang positif (misalnya keperibadian dewasa,

orisional, dan sensitif), setengahnya lagi diberi penilaian negatif. Maksud

Walster,sebagian ditinggikan harga dirinya sebagian lagi direndahkan. Menurut

kesimpulan Walster bila harga diri direndahkan,hasrat afiliasi (bergabung dengan

orang lain) bertambah, dan ia makin responsif untuk menerima kasih sayang orang

lain. Dengan kata lain orang yang rendah diri cendrung mudah mencintai orang lain

(Tubbs dan Moss,1974)

4. Isolasi Sosial

Manusia adalah makhluk sosial,itu sudah diketahui orang banyak.Manusia

mungkin tahan hidup terasing beberapa waktu,tetapi untuk waktu yang lama. Isolasi

sosial adalah pengalaman yang tidak enak. Beberapa orang peneliti telah

menunjukkan bahwa tingkat isolasi sosial amat besar pengaruhnya terhadap

kesukaan kita pada orang lain. Bagi orang yang terisolasi narapidana, petugas rimba

atau penghuni pulau terpencil kehadiran manusia merupakan kebahagiaan. Karena

manusia cenderung menyukai orang yang mendatangkan kebahagiaan,maka dalam

konteks isolasi sosial,kecenderungannya untuk menyenangi orang lain bertambah.

Page 6: Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

6

C. FAKTOR-FAKTOR SITUASIONAL YANG MEMPENGARUHI ATRAKSI

INTERPERSONAL

1. Dayatarik Fisik (Physical Attractiveness)

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa daya tarik fisik seseorang sering

menjadi penyebab utama atraksi interpersonal. Orang – orang yang cantik atau

tampan biasanya lebih disenangi. Mereka, biasanya sangat mudah memperoleh

simpati dan perhatian orang. Mereka cenderung dinilai lebih berhasil dalam

hidupnya dana memiliki sifat – sifat yang baik. Beberapa penelitian menunjukan

bahwa orang – orang yang cantik atau tampan biasanya lebih efektif dalam

mempengaruhi pendapat orang dan biasanya diperlukan lebih sopan.

2. Ganjaran (Reward)

Kita menyenangi orang yang memberikan ganjaran kepada kita. Ganjaran itu

berupa bantuan, dorongan moral, pujian atau hal – hal yang meningkatkan harga diri

kita. Menurut teori pertukaran sosial (sosial exchange theory), interaksi sosial

adalah semacam transaksi dagang. Kita akan melanjutkan interaksi bila laba lebih

banyak dari biaya. Dengan demikian, timbul pada interaksi yang banyak

mendatangkan laba. Bila pergaulan saya dengan Anda sangat menyenangkan,sangat

menguntungkan dari segi psikologis atau ekonomis,kita akan saling menyenangi

(Thibault dan Kelley, 1959; Homans,1974; Lott dan Lott;1974).

3. Familiarity

Konsep ini artinya adalah hal – hal yang sering kita lihat atau sudah kita

kenal dengan baik. Jika kita sering berjumpa dengan seseorang, bisanya kita akan

menyukainya. Prinsip ini biasa diperluas. Pendapat dan sikap kita biasanya

dipengruhi pesan yang diulang – ulang (repetisi). Prinsip ini misalnya sangat dikenal

dalam periklanan.

Page 7: Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

7

4. Kedekatan (Proximinity)

Konsep ini erat kaitannya dengan familiarity. Hubungan kita dengn orang

lain tergantung seberapa dekat orang tersebut dengan kita. Penelitian menunjukan

bahwa orang cenderung menyenangi mereka yang tempat tinggalnya berdekatan dan

persahabatan lebih mudah tumbuh di antara tetangga yang berdekatan. Disini perlu

dipertanyakan apakah karena saling menyukai orang berdekatan atau karena

berdekatan orang menjadi saling menyukai. Pada dasarnya, kedua hal itu benar.

5. Kemampuan (Competence)

Ada kecenderungan bahwa kita menyukai orang – orang yang memiliki

kemampuan lebih tinggi dari kita atau berhasil dalam kehidupannya. Pemain-pemain

bulu tangkis dipuja orang ketika mereka berhasil mengalahkan lawannya, dan dicaci

maki ketika mereka gagal. Orang-orang yang sukses dalam bidang apa

pun,profesional atau nonprofesional umumnya mendapat simpati orang banyak.

D. TEORI TENTANG LIKING

a. Physical Attractiviness Theory

Secara naluri, orang akan lebih menyukai orang lain yang menarik dari

sisi penampilan fisik. Ini misalnya saja: cantik, tampan, bersih, rapi, teratur, dan

seterusnya dan seterusnya. Orang yang penampilannya paling tidak rapi

sekalipun terkadang tidak menyukai orang lain yang tidak rapi. Perokok sendiri

sering tidak menyukai perokok lain yang merokoknya sembarangan.

b. Competency Theory

Orang cenderung lebih menyukai orang lain yang lebih kompeten, punya

banyak kebisaan, lebih kreatif, lebih terampil, lebih smart, dan seterusnya dan

seterusnya. Bahkan untuk urusan pekerjaan, orang lebih menyukai /

mempercayai orang lain karena melihat kompetensinya ketimbangan saudaranya,

anaknya atau sahabat karibnya.

Page 8: Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

8

c. Reciprocal Theory

Orang cenderung menyukai orang lain yang menyukainya (ada timbal

baliknya). Like attracts like, begitu katanya. Tapi ini masih dengan catatan

bahwa kesukaan yang kita tunjukkan itu haruslah genuine, bukan dibuat-buat

atau hanya untuk mencari muka. Kalau itu dibuat-buat atau hanya sekedar untuk

mencari muka, biasanya malah menimbulkan ketidaksenangan.

d. Similiarity & Complementary Theory

Orang cenderung menyukai orang lain yang punya beberapa kemiripan /

kesamaan dengan dirinya. Ini misalnya saja: satu daerah, satu almamater, satu

partai, satu hobi, satu visi, satu pemikiran, satu perasaan, dan seterusnya dan

seterusnya. Tetapi katanya, kesamaan dan kemiripan ini tidak mampu

menghasilkan kesenangan yang langgeng apabila tidak ditopang oleh unsur lain

yang menjadi penguatnya. Karena itu harus ada complementary-nya: saling

mengisi, saling mendukung, saling memberi-mendapatkan, dan seterusnya. Jika

complementary-nya tidak muncul, maka dengan sendirinya similiarity-nya itu

hanya sekedar masa lalu.

e. Exchange Theory

Orang akan menyenangi orang lain yang memberikan untung, nilai plus,

atau manfaat kepadanya. Minimalnya tidak sampai merugikan. Soal itu berupa

materi atau non-materi, itu soal konteks. Prinsipnya, tidak ada manusia yang bisa

menerima kerugian dari proses interaksi yang dijalankan.

f. Reinforcement Theory

Orang akan menyenangi orang lain yang menghargai dirinya. Ini tidak

saja dialamatkan secara khusus kepada orang yang memberi penghargaan itu,

melainkan juga kepada orang yang dekat dengan si pemberi. Memberi

penghargaan dapat memasukkan bentuk-bentuk perasaan positif.

Page 9: Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

9

g. Gain-loss Theory

Menurut teori ini, kita akan menyukai orang lain yang evaluasinya,

koreksinya, atau dukungannya kepada kita cenderung selalu membaik, bukan

semakin memburuk atau biasa-biasa saja. Sebaliknya juga begitu. Kita lebih

cenderung akan tidak senang sama orang lain yang makin lama bukannya makin

baik penilaiannya, sikapnya atau perlakuannya.

E. Pengaruh Atraksi Interpersonal pada Komunikasi Interpersonal

Penafsiran Pesan dan Penilaian

Sudah diketahui bahwa pendapat dan penilaian kita tentang orang lain tidak

semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional. Kita juga makhluk emosional.

Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang,kita juga cenderung melihat segala hal

yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika kita membencinya, kita

cenderung melihat karakteristiknya secara negatif.

Komunikator yang dipandang menarik, karena kesamaan, kedekatan, daya

tarik fisik, lebih efektif dalam mempengaruhi perubahan pendapat dan sikap.

Beberapa penelitian mencoba menghubungkan apa yang dipilih dalam Pemilu

dengan kesukaan pada calon anggota Congress di Amerika Serikat. Kesamaan sikap

antara pemilih dengan calon, apalagi kalau ditambah daya tarik fisik calon,

merupakan prediktor (peramal) yang sangat tepat untuk meramalkan pilihan orang

dalam Pemilu.

Efektifitas Komunikasi

Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi

merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila anda berkumpul dalam

satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan Anda,Anda gembira, dan terbuka.

Berkumpul dengan orang-orang yang anda benci akan membuat Anda tegang,resah,

dan tidak enak. Anda akan menutup diri dan menghindari komunikasi.

Page 10: Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

10

Bila keadaan seperti ini, yang sudah di buktikan oleh Wolosin (1975), kita

perluas pada situasi komunikasi lainnya, kita dapat menyatakan bahwa komunikasi

akan lebih efektif bila komunikan saling menyukai.

2.2 HUBUNGAN INTERPERSONAL

Hakikat dari hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita

bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan

interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya

menentukan content melainkan juga menentukan relationship. Pandangan ini merupakan hal

baru dan untuk menunjukan hubungan pesan komunikan ini disebut dengan

metakomunikasi.

Dalam hal ini berarti bahwa studi komunikasi interpersonal bergeser dari isi pesan

kepada aspek rasional. aspek rasional adalah yang menjadi unit analisis dari komunikasi

interpersonal. Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik

hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya; makin cermat

persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya; sehingga makin efektif komunikasi

yang berlangsung diantara komunikan.

Hubungan interpersonal terbentuk ketika proses pengolahan pesan, (baik verbal

maupun non verbal) secara timbal balik terjadi dan halini dinamakan komunikasi

interpersonal. ketika hubungan itu tumbuh, terjadi pula kesepakatan tentang aturan

berkomunikasi antara partisipan yang terlibat.

A. JENIS JENIS HUBUNGAN INTERPERSONAL

1. Model Pertukaran Sosial

Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi

dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang

memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang pemuka utama dari model

ini,menyimpulkan model pertukaran sosialsebagai berikut, “Asumsi dasar yang

Page 11: Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

11

mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela

memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut

cukup memuaska ditinjau dari segi ganjaran dan biaya.

2. Model Permainan

Model ini berasal dari psikiater Eric Berne (1964,1972) yang

menceritakannya dalam buku Games People Play. Analisisnya kemudian dikenal

sebagai analisis transaksional. Dalam model ini,orang-orang berhubungan dalam

bermacam-macam permainan. Mendasari permainan ini adalah tiga bagian

kepribadian manusia,Orang Tua, Orang Dewasa, dan Anak. Orang Tua adalah aspek

kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang kita terima dari orang tua

kita atau orang yang kita anggap orang tua kita. Orang Dewasa adalah bagian

kepribadian yang mengolah informasi secara rasional, sesuai dengan situasi, dan

biasanya berkenaan dengan masalah-masalah penting yang memerlukan

pengambilan keputusan secara sadar. Anak adalah unsur kepribadian yang di ambil

dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak dan mengandung potensi

intiuisi,spontanitas,kreativitas,dan kesenangan.

3. Model Interaksional

Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap

sistem memiliki sifat-sifat struktural,integratif,dan medan. Semua sistem terdiri dari

subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai satu

kesatuan. Selanjutnya,semua sistem mempunyai kecenderungan untuk memelihara

dan mempertahankan kesatuan. Bila ekuilibrium sistem terganggu, segera akan

diambil tindakannya. Dalam mempertahankan ekuilibrium,sistem dan subsistem

harus melakukan transaksi yang dengan lingkungannya(medan).

Page 12: Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

12

B. PERKEMBANGAN HUBUNGAN INTERPERSONAL

1. Pembentukan hubungan interpersonal

Tahap ini sering disebut sebagai tahap perkenalan (acquintance process);

diuraikan seacara terinci oleh Theodore Newcomb dalam The Acquaintance

process(1961), Dony Byrne dalam The Attraction Paradigm(1971),dan Dalmas

A.Taylor dalam Social penetration: The Development of interpersonal

Relationship(1973); di sini kita tidak akan menguraikan proses ini secara terinci.

Fokus kita ialah pada proses penyampaian dan penerimaaan informasi dalam

peembentukan hubungan. Steve Duck (1976:127)

2. Peneguhan Hubungan Interpersonal

Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah . untuk

memeihara dan memperteguh hubungan interpersonal, perubahan memerrlukan

tindakan-tingdakan tertentu untuk engembalikan keseimbangan(equilibrium). Ada 4

faktor yang amat penting dalam memelihara keseimbangan ini: keakraban,

kontrol,rewspon yang tepat,dan nada emosioanl yang tepat. Keakraban merupakan

pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan terpelihara

apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yg diperlukan.

Faktor kedua adalah kesepakatan tentang siapa yang mengontrol siapa,

bilamana.jika dua orang mempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambil

kesimpulan, siapakah yang harus berbicara lebih banyak, siapa yang menentukan,

siapakah yang dominan. Konflik terjadi umumnya bila masing-masing ingin

berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah.

Faktor yang ketiga adalah ketepatan respon artinya, respon A dikuti oleh

respon B yang sesuai. Dalam percakapan, misalnya pertanyaan harus disambut

dengan jawaban, lelucon dengan tertawa, permintaan keterangan dengan penjelasan.

Respon ini bukan saja berkenaan dengan pesan-pesan verbal, tetapi juga pesan-pesan

nonverbal.

Faktor keempat yang memelihara hubungan interpersonal adalah keserasian

suasana emosional ketika berlangsungya komunikasi. Walaupun mungkin saja

Page 13: Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

13

terjadi dua orang berinteraksi dengan suasana emosional yang berbeda, tetapi

interaksi itu tidak akan stabil. Besar kemungkinan salah satu pihak mengakhiri

interaksi atau mengubah suasana emosi.

C. POLA-POLA RELASIONAL

Ketika suatu hubungan terbentuk, berkembang pula pola-pola komunikasi yang

merupakan hasil dari aturan yang diterapkan para partisipan. Ruben menyebutkan ada

empat pola relasional:

1. Suportif dan Defensif

Sikap suportif merupakan sikap yang mendukung komunikasi

interpersonal; sebaliknya dengan sikap defensif.

2. Tergantung (dependen) dan tidak tergantung (independen)

Hubungan yang beriklim dependen dicirikan jika salah satu individu sangat

tergantung pada individu lainnya, misalnya karena dukungan, uang, pekerjaan,

kepemimpinan, petunjuk dan sebagianya. Sebaliknya dalam hubungan yang

independen, seorang individu secara bebas dapat menyatakan ketidaksepakatan,

ketidaksetujuan dan penolakan pada individu lainnya.

3. Progresif dan Regresif.

Hubungan yang progresif adalah hubungan yang ditandai dan menimbulkan

kepuasan serta harmoni. Sebaliknya dengan regresif: hubungan tetap berkembang,

namun mengarah atau menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakharmonisan.

4. Self-fulfilling dan self-defeating prophecies

Pola hubungan yang dipengaruhi oleh harapan dari pihak-pihak yang terlibat.

Jika harapan kita terpenuhi dalam hubungan tersebut maka kita akan bersikap positif

Page 14: Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

14

terhadap hubungan tersebut, sebaliknya jika harapan kita tidak teropenuhi maka kita

akan bersikap negatif terhadap hubungan tersebut.

2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA HUBUNGAN

INTERPERSONAL

1. Percaya Diri (trust)

Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal, faktor

percaya adalah yang paling penting. Sejak tahap yang pertama dalam hubungan

interpersonal (tahap perkenalan), sampai pada tahap tahap kedua (tahap peneguhan),

“percaya” menentukan efektifitas komunikasi. Secara ilmiah, “percaya” didefinisikan

sebagai “mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang

pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh risiko”(Giffin,1967:224 234).

Definisi ini menyebutkan tiga unsur percaya: (1) ada situasi yang menimbulkan risiko.

Bila orang menaruh kepercayaan kepada seseorang, ia akan menghadapi risiko. Risiko

itu dapat berupa kerugian yang anda alami. Bila tidak ada risiko,percaya tidak di

perlukan. (2) orang yang menaruh kepercayaan kepada orang lain berarti menyadari

bahwa akibat-akibatnya bergantung pada perilaku orang lain. (3) orang yang yakin

bahwa perilaku orang lain akan berakibat baik baginya.

Sikap percaya akan berkembang apabial setiap komunikan menganggap

komunikan lainnya berlaku jujur.

2. Sikap Suportif

Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi.

Orang bersikap defensif bila ia tidak menerima, tidak jujur, dan tidak empatis. Sudah

jelas, dengan sikap defensif komunikasi interpersonal akan gagal. karena orang defensif

akan lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapinya dalam situasi

komunikasi ketimbang memahami pesan orang lain.

Komunikasi defensif dapat terjadi karena faktor-faktor personal

(ketakutan,kecemasan,harga diri yang rendah,pengaaman defensif,dan sebagainya) atau

Page 15: Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

15

faktor-faktor situasional. Diantara faktor-faktor situsioanal adalah perilaku komunikasi

orang lain.

3. Sikap Terbuka

Sikap terbuka (open-mindedness) amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan

komunikasi interpersonal yang efektif. Lawan dari sikap terbuka adalah dogmatism.

Sehingga untuk memahami sikap terbuka, kita harus mengidentifikasikan lebih dahulu

karakteristik orang dogmatis.

Contoh-contoh yang lebih jelas dsan karakteristik orang yg dogmatis atau bersikap

tertutup:

1) Menilai pesan berdasarkan motif pribadi. Orang dogmatis tidak akan

memperhatikan ogika suatiu proposisi, ia lebih banyak melihat sejauh mana

proposisi itu sesuai dgn dirinya.

2) Berpikir simplitis. Bagi orang dogmatis, dunia ini hanya hitam dam putih, tidak

ada kelabu.ia tidak snggup membedakan yang setengah benar setengah salah.

3) Berorientasi pada sumber. Bagi orang dogmatis yg paing penting ialah siapa yg

berbicara, bukan apa yg dibicarakan.

4) Mencari informasi dari sumber sendiri.

5) Secara kaku mempertahankan dan membela sistem kepercayaan.

6) Tidak mampu membiarkan inkonsistensi.

Agar komunikasi interpersonal yang kita lakukan melahirkan hubungan

interpersonal yg efektif, digmatisme harus digantikan dengan sikap terbuka. Bersama-

sama dengan sikap percaya dan sikap suportif, sikap terbuka mendorong timbulnya

saling pengertian.

Page 16: Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

16

III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Atraksi dalam komunikasi interpersonal berarti mengetahui siapa tertarik kepada siapa

atau siapa menghindari siapa, kita dapat meramalkan arus komunikasi interpersonal

yang akan terjadi. Makin tertarik kita kepada seseorang, makin besar kecenderungan kita

berkomunikasi dengan dia.

2. Faktor-faktor Personal yang Mempengaruhi Atraksi Interpersonal yaitu : Kesamaan

Karakteristik Personal, Tekanan Emosional (Stress), Harga Diri yang Rendah, Isolasi

Sosial.

3. Faktor-faktor Situasional yang Mempengaruhi Atraksi Interpersonal yaitu : Dayatarik

Fisik (Physical Attractiveness), Ganjaran (Reward), Familiarity, Kedekatan

(Proximinity), Kemampuan (Competence).

4. Pengaruh Atraksi Interprsonal pada komunikasi Interpersonal yaitu terletak pada

penafsiran pesan dan penilaian serta efektivitas komunikasi.

5. Hubungan Interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar

menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya.

Page 17: Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

17

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana,Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rakhmat,Jalaluddin.1994. Psikologi Komunikasi.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Littlejohn.1999. Theories of Human Communication,Belmont.California: Wadsworth

Publishing Company.

Sarwono, W Sarlito.2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.