Makalah Asto+Gambar

13
BAB 1 PENDAHULUAN Streptococuus group A ( sterptokokus beta hemolitik) dapat menghasilkan berbagai produk ekstraseluler yang mampu merngsang pembentukan antibodi. Antibodi itu merusak kuman dan memiliki daya perlindungan, tetapi adanya antibodi tersebut dalam serum menunjukkan bahwa didalam tubuh baru saja terdapat Sterptococus yang aktif. Antibodi yang terbentuk andalah Anti Sterptolisin O (ASTO), Antihialuronidase (AH), antistreptokinase (Anti-SK), antidesoksiribonuklease B (AND- B), dan anti nikotinamid adeni dinukleotidase (anti NADase). Demam rematik merupakan penyakit vaskuler kolagen multisistem yang terjadi sesudah infeksi bakteri streptokoks beta hemoliticus group A pada individu yang memiliki faktor predisposisi. Penyakit ini masi merupakan penyebab terpenting penyakit jantung didapat (acquired heard disease) pada anak dan dewasa muda dibanyak negara terutama negara berkembang. Keterlibatan kardiovaskular pada penyakit ini ditandai oleh

Transcript of Makalah Asto+Gambar

Page 1: Makalah Asto+Gambar

BAB 1

PENDAHULUAN

Streptococuus group A ( sterptokokus beta hemolitik) dapat menghasilkan berbagai

produk ekstraseluler yang mampu merngsang pembentukan antibodi. Antibodi itu merusak

kuman dan memiliki daya perlindungan, tetapi adanya antibodi tersebut dalam serum

menunjukkan bahwa didalam tubuh baru saja terdapat Sterptococus yang aktif. Antibodi yang

terbentuk andalah Anti Sterptolisin O (ASTO), Antihialuronidase (AH), antistreptokinase

(Anti-SK), antidesoksiribonuklease B (AND-B), dan anti nikotinamid adeni dinukleotidase

(anti NADase).

Demam rematik merupakan penyakit vaskuler kolagen multisistem yang terjadi sesudah

infeksi bakteri streptokoks beta hemoliticus group A pada individu yang memiliki faktor

predisposisi. Penyakit ini masi merupakan penyebab terpenting penyakit jantung didapat

(acquired heard disease) pada anak dan dewasa muda dibanyak negara terutama negara

berkembang. Keterlibatan kardiovaskular pada penyakit ini ditandai oleh adanya inflamasi

endokardium dan miokrdium melalui suatu proses autoimun yang menyebabkan kerusakan

jaringan.

Serangan demam rematik akut terjadi paling sering antara umur 5-15 tahun. Demam rematik

jarang menyerang anak dibawah umur lima tahun. Terjadinya niasanya 1-4 minggu sesudah

serangan bakteri tersebut terhadap tonsil (amandel), nasofaring (saluran kerongkongan), atau

otitis media (telinga). Demam rematik akut menyerti faringitis Streptokous beta hemilitik

group A yang tidak diobati. Pengobatan yang tutas terhadap faringitis akut hampir

meniadakan resiko terjadinya demam rematik. Diperkirakan hanya 3% dari individu yang

Page 2: Makalah Asto+Gambar

belum pernh menderita demam rematik dan menderita komplikasi ini setelah menderita

faringitis streptokokus yang tidak diobati.

Anti stroptolisin O (ASTO) mrupakan antibodi yang paling banyak dikenal dan paling

sering digunakan untuk indikator terdapatnya infeksi sterptokokus. Lebih kurang 80%

penderita demam rematikmenunjukkan peningktan titer antibodi terhadap streptokokus.

Tingginya titer ASTO bukan merupakan ukuran beratnya penyakit. Tidak juga mengulang

ASTO jika demam rematik telah terdiagnosa.

Page 3: Makalah Asto+Gambar

BAB II

PEMBAHASAN

A. Bakteri Streptokokus beta hemolitikus group A

1. 1 Morfologi dan Identifikasi

STREPTOKOKUS PYOGENES

(STREPTOCOCCUS BETA HEMOLITICUS GROUP A)

FAMILI : streptococcaceae

GENUS : streptococus

SPESIES : streptocccus pyogenes

Kuman berbentuk bulat atau bulat telur, kadang menyerupai batang, tersusun berderat

seperti rantai. Panjang rantai bervariasi dan sebagian besar ditentukan oleh faktor lingkungan.

Rantaiakan lebih panjang (8 buah kokus atau lebih) pada media cair dibanding pada media

padat.

Streeptokokus yang menimbulkan infeksi pada manusia adalah positif gram. Pada

pembenihan yang baru kuman ini positif gram, bila pembenihan telah berumur beberapa hari

dapat berubah menjadi negatif gram. Tidak membentuk spora, kecuali beberapa strain yang

hidupnya saprodik. Geraknya negatif, strain yang virulen membentuk selubung yang

mengandung hyaluronic acid dan M type spesific protein.

Page 4: Makalah Asto+Gambar

a. 2 Sifat Pertumbuhan

Umumya streptokokus bersifat anaerob fakulatif, hanya beberapa jenis yang

bersifat anaerob obligat. Pada umumnya tekanan O2 harus dikurangi, kecuali untuk

enterokokus. Pada pembenihan biasa, pertumbuhannya kurang subur jika kedalamnya

tidak ditambahkan darah atau serum. Kuman ini tumbuh baik pada PH 7,4-7,6 suhu

optimum untuk pertumbuhan 370C, pertumbuhannya ceepat berkurang pada 400c.

Streptokokus hemolyticus meragi glukosa dengan bentuk asam laktat yang dapat

menghambat perttumbuhannya. Tumbuhnya akan subur bila ditambah glukosa berlebih

dan diberikan bahan yang dapat menetralkan asam laktat yang terbentuk.

Streptokokus pyogenes mudah tumbuh dalam semua enriched media. Untuk

isolasi primer harus dipakai media yang mengandung darah lengkap, serum atau transudat

misalnya cairan asites atau pleura. Penambahan glukosa dalam konsentrasi 0,5%

meningkatkan pertumbuhannya tetapi menyebabkan penurunan daya lisisnya terhadap

eritrosit. Dalam lempeng agar darah yang dieram pada 370C setelah 18-24 jam akan

membentuk koloni kecil ke abu-abuan dan agak opaselen, bentuknya bulat, pinggiran

rata, pada permukaan media koloni tampak sebagai titik cairan.

Streptococus membentuk 2 macam koloni, mucoid dan glossy, yang dahulu

disebut matt. Sebenarnya bentuknya mucoid dibentuk oleh kuman yang berselubung asam

hialuronat. Tes katalase negatif untuk streptococuus, ini dapat membedakan dengan

stafilokokus dimana tes kataase positif. Juga streptokokus hemoliticus group A sensitif

pada cakram baditrasin 0,2 g sifat ini digunakan untuk memdesakan dengan grop lainnya

yang resisten terhadap basitrasin. Hanya jenis dari lancefield group B dn D yang

koloninya membentuk pigmen berwarna merah bata atau kuning.

Page 5: Makalah Asto+Gambar

Berdasarkan sifat hemolitiknya pada lempeng agar darah kuman ini dibagi dalam :

a. Hemolisis tipe alpa

Membentuk warna kehijau-hijauan dan hemolisis sebagian disekeliling

koloninya, bila disimpan dalam peti es zona yang paling luar akan berubah

menjadi tidak berwarna.

b. Hemolisis tipe beta

Membentuk zona bening disekeliling koloninya, tak ada eritrosit yang masi

utuh, zona tidak bertambah lebar setelah disimpan dalam peti es.

c. Hemolisis tipe gamma, tidak menyebabkan hemolisis

Untuk membedakan hemolisis yang jelas sehingga mudah dibedakan maka

dipergunakan darah kuda atau kecil dan media tidak boleh mengandung

glukosa. Streptokokus yang memberi hemolisis tipe alfa juga disebut

Streptococcus viridians. Yang memberikan hemolisis tipe beta disebut

Streptococcus hemolyticus dan tipe gamma disebut sebagai Streptococuus

anhemolyticus.

a. 3 Patogenesis dan Gambaran Klinik

Infeksi streptococus timbulnya dapat dipengaruhi oleh bermacam-macam

faktor, antara lain sifak bioogik kuman, cara host memberikan respons, dan port

d’entere kuman.

Penyakit yang ditimbulkan oleh kuman streptokokus dapat dibagi dalam

beberapa kategori, sebagai berikut:

A. Penyakit yang terjadi karena invasi streptokokus beta hemolitikus grup A

1. Erisipelas

2. Sepsis purpuralis

Page 6: Makalah Asto+Gambar

3. Sepsis

B. Penyakit yang erjadi karena infeksi lkal streptokokus beta hemolitikus grup A

1. Radang tenggorokan

2. Impetigo

C. Endokarditis bakterialis

1. Endokarditis bakterialis akut

2. Endokartitis bakterialis sub akut

D. Penyakit pasca infeksi streptokokus beta hemolitikus grup A

1. Glomerulonefritis akut

2. Demam reumatik

3. Jantung reumatik

B. Pemeriksaan anti Streptolisin O (ASTO)

1. Definisi

Pemeriksaan ASTO merupakan pemeriksaan darah yang dapat digunakan

untuk mendeteksi penyakit jaringan sendi yang disebabkan oleh infeksi bakteri

streptokokus seperti demam reumattik akut serta jantung reumatik.

2. Tujuan

Untuk determinasi kualitatif dan semi kuantitatif adanya ASTO dalam serum

secara lateks.

3. Prinsip kerja

Antigen streptolisin O di dalam reagensia akan beraksi dengan streptolisin O

yang ada di dalam serum sehingga menimbulkan proses aglutinasi.

Streptokokus grup A (streptokokus beta hemolitik) dapat menghasilkan

berbagai produk ekstraseluler yang mampu merangsang pembentukan

Page 7: Makalah Asto+Gambar

antibodi. Antibodi itu merusak kuman dan tidak memiiki daya perlindungan,

tetapi adanya antibodi tersebut dalam serum menunjukan bahwa di dalam

tubbuh baru saja terdapat sttreptokokus yang aktif. Antibodi yang terbentuk

adalah Anti Streptolisin O (ASTO), Antihialuronidase (AH), antistreptokinase

(Anti-SK), antidesoksiribonuklease B (AND-B), dan antiNikotinnamid

adenine dinukleotidase (Anti NADase).

4. Alat yang digunakan

Slide testt

Batang pengaduk

mikropipet

5. Bahan pemeriksaan

Reagensia ASTO

Serum

6. Prosedur kerja :

a. Mempersiapkan alat- alat yang diperlukan

b. Mempersiapkan reagen yang diperlukan, sesuai prosedur yang tertera

dalam pedoman insert kit

c. Melakukan pemeriksaan :

1.    ASTO kualitatif

Meneteskan diatas slide 50 ul serum ditambah 50 ul reagen

Mencampur dengan stick kemudian menggoyang pada rotator

selama 2  menit

Membaca aglutinasi

2.    ASTO semi kuantitatif

Mengencerkan serum dengan buffer glisin dari pengenceran ½, ¼,

dan seterusnya

Mengerjakan seperti  pada pemeriksaan kualitatif

Page 8: Makalah Asto+Gambar

7. Penilaian :

a. Kualitatif

ASTO (+) : terjadi aglutinasi (kadar ≥200 IU /ml)

ASTO (-) : tidak terjadi aglutinasi

b. 2.    Semi kuantitatif            

c. Titer       : pengenceran tertinggi yang masih menunjukkan aglutinasi.

Page 9: Makalah Asto+Gambar