Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

55
Makalah Bahasa Indonesia Penyajian Data Tabel, Gambar, dan Diagram Oleh : Kelompok IV 1.Cici Nurahmi 2.Erine Utami 3.Indah Permata Astrielly 4.Miratul Husna 5.Puja Sukma Prayeka

description

data tabel

Transcript of Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

Page 1: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

Makalah Bahasa Indonesia

Penyajian Data Tabel, Gambar, dan Diagram

Oleh :

Kelompok IV

1. Cici Nurahmi

2. Erine Utami

3. Indah Permata Astrielly

4. Miratul Husna

5. Puja Sukma Prayeka

6. Riza Gustina Dewi

7. Stefanni Bakhtelly

8. Yessy Ardila

Dosen Pembimbing : Drs. Maswardi, M.Kes

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

Page 2: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab atas rahmat dan hidayah-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan tugas kuliah yang berisi penyajian tabel,gambar dan diagram.

Tim penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Drs.Maswardi,M.kes selaku dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas untuk menyusun makalah ini, sehingga penyusun memiliki kesempatan untuk menambah wawasan dari sumber bacaan yang relevan maupun forum diskusi kelompok yang telah dilakukan.

Penyusun sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik maupun sarannya,sehingga di kemudian hari dapat menyusun lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat digunakan dengan baik dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Padang, 29 November 2013

Page 3: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

Kelompok IV

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................iDAFTAR ISI .....................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..............................................................................1B. Rumusan Masalah .........................................................................1c. Tujuan ..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN A. Penyajian Data .............................................................................3B. Penyajian Tabel, Diagram, dan Gambar ..........................................3

BAB III PENUTUPKesimpulan ......................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan

angka – angka yang disebut data kasar atau data – data masih berwujud

sebagaimana data itu diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor – skor

tersebut dapat pula disebut dengan istilah skor kasar, yang artinya sama

dengan data kasar.

Dalam melakukan penyajian data diperlukan suatu sistematika

yang sesuai dan intensif guna untuk mudah memahami maksud dari

data yang disajikan.Berbagai bentuk penyajian data sangat diperlukan

untuk penunjang dan mempermudah dalam pembacaan dan penafsiran

data.

Dalam hal ini sangat diperlukan pengkajian lebih lanjut mengenai

model penyajian data dalam bentuk tertentu.Oleh karena itu,penyusun

mencoba menyajikan penyajian dalam bentuk tabel,gambar dan

diagram.Semoga makalah ini dapat membantu pembaca dalam

memahami lebih rinci tentang penyajian tabel,diagram dan gambar,yang

berisi tentang unsur-unsur,cara membaca serta interpretasi data

Page 5: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

tersebut.

B.  Rumusan Masalah

Masalah yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah sebagi

berikut :

1.Apa yang dimaksud penyajian tabel,diagram,dan gambar?

2.Apa Unsur-Unsur dari suatu tabel,diagram dan gambar?

3.Bagaimana Cara Membaca tabel,diagram dan gambar?

4.Bagaimana Interpretasi tabel,diagram dan gambar?

C.  Tujuan Makalah

1.Untuk mengetahui dan memahami penyajian data dalam bentuk

tabel,diagram dan gambar.

2.Untuk memahami unsur pembentuk suatu tabel,diagram dan gambar.

3.Untuk memahami cara membaca tabel,diagram dan gambar.

4.Untuk memahami suatu interpretasi tabel,diagram dan gambar secara

detail.

Page 6: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyajian Data

Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data

angka-angka yang disebut ‘data kasar’ (raw data) yang menunjukkan

bahwa data tersebut belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi

data tersebut masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang

bisanya berupa skor dan relative banyak tidak beraturan. Dalam

pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan.

Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu

haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk

keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel.

Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan

pembaca memahami data.

B. Penyajian Tabel, Diagram dan Gambar

Dalam membuat karya ilmiah biasanya kita dituntut untuk dapat

menyajikan data secara gamblang atau jelas. Data berupa angka-angka

akan sangat sulit tentunya untuk disajikan dalam bentuk paragraf. Oleh

karenannya kita perlu menggunakan fungsi tabel, diagram untuk

mendapatkan data secara cepat dan akurat. Dan sebelum kita belajar

Page 7: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

menggunakannya alangkah lebih baiknya jika kita pelajari terlebih

dahulu apa sih yang dimaksud tabel, diagram, dan gambar.

I. Tabel

1.PENGERTIAN TABEL

Tabel adalah sebuah alat untuk menampilkan informasi dalam

bentuk matrik. Tampilan data atau informasi yang ada dalam tabel dibuat

dalam bentuk baris dan kolom. Tabel menyajikan data yang

diklasifikasikan secara sistematik, dalam jumlah menurut kesatuan

tertentu. Tabel juga dapat menjadi alat pembantu untuk perangkuman

gagasan-gagasan tertentu dan sekaligus untuk dijadikan alat komunikasi

antara peneliti dan pembacanya Tabel terdiri dari Judul, baris dan kolom.

Hal ini yang membedakan tabel dengan teks tulis lainnya, seperti wacana,

diagaram, kurva, bagan, grafik dan peta. Dari judul tabel kita mengetahui

secara singkat dan jelas mengenai pokok yang terkandung dalam suatu

tabel. Dalam judul diterangkan mengenai apa, di mana, dan bagaimana

perekembangan suatu fakta tertentu.

2.UNSUR-UNSUR TABEL

1.Nomor Tabel

2.Judul Tabel

3.Garis-garis yang membangun tabel

Garis pembuka

Page 8: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

Garis penutup

Garis pemisah

Garis tepi

4.Nomor kolom

5.Nomor Baris

6.Sumber(data kutipan)

Format penulisan tabel

Tabel dibuat pada kertas naskah. Huruf dan angka tabel harus

dicetak (tidak ditulis tangan). Kolom-kolom tabel disusun sedemikian rupa

sehingga tabel mudah dibaca.

3. Cara Membaca Tabel

Cara-cara membaca tabel agar mendapatkan informasi yang

sesuai dengan isi tabel adalah sebagai berikut.

1. Baca judulnya. Cara pertama ini merupakan langkah penting.

Resapkan isi judul tabel yang anda hadapi itu karena judul itu

memeberi anda ringkasan yang padat tentang informasi yang akan

disampaikan.

2. Baca informasi yang ada di atas, di bawah, atau di sisinya. Informasi

yang ada merupakan kunci penejelasan tentang materi yang

disajikan, dapat berupa urutan tahun, persentase, dan angka-angka.

3. Ajukan pertanyaan tentang tujuan tabel tersebut. Anda dapat

mengetahui tujuan itu dengan mengubah judul itu menjadi

pertanyaan: dimana, seberapa banyak, atau bagaimana terjadi. Dan

jawabannya ada pada tabel tersebut.

4. Baca tabel itu. Sementara membacanya secara menyeluruh, tetaplah

ingat akan maksud dan tujuannya, dan dapatkan keterangannya

Page 9: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

dalam informasi yang disajikan di sana.

Penyajian table mengikuti ketentuan berikut :

1) Penyajian table harus dilakukan secara sistematis, oleh karena itu

judul table perlu mendapatkan penomoran. Sistem penomoran ini

dimulai secara berturut-turut sejak bab I sampai dengan selesai.

2) Penulisan nama tabel menggunakan huruf besar di awal kata title

case.

3) Penomoran tabel menggunakan angka arab.

4) Tabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu tabel dalam teks dan

tabel dalam lampiran. Tabel dalam lampiran menggunakan urutan

penomoran sendiri, jadi tidak menyambung nomor tabel dan teks.

5) Penyajian tabel sedapat mungkin dalam satu halaman.

6) Pembuatan kolom dan baris harus jelas. Setiap kolom dan baris

harus diberi nama untuk penjelasan.

7) Format judul tabel ditulis di tengah dan simetris di atas tabel yang

bersangkutan, di bawah kata “Tabel”. Kata-kata dalam judul tabel

ditulis sebagai berikut.

Kata-kata isi diawali dengan huruf capital.

Kata-kata fungsi ditulis dengan huruf kecil.

4.Contoh Tabel

tabel Penjualan Sepeda Motor Bulan Januari dan Februari tahun 2009.

Penjualan Sepeda Motor

pada Bulan Januari dan Februari tahun 2009

Page 10: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

Merek Januri Februari TotalPersentas

e (%)

Honda 179.695 200.486 380.181 48,8

Yamaha 162.135 180.723 342.858 43,8

Suzuki 22.369 29.576 51.945 6,6

Kawasaki 3.016 3.219 6.235 0,8

Total 367.215 414.004 781.219 100

5.Interprestasi atau Pengungkapan data tabel diatas dalam bentuk

kata-kata

Penjualan Sepeda Motor pada Bulan Januari dan Februari tahun

2009. Jumlah penjualan Sepeda Motor merek Honda pada tahun 2009

sebanyak 380.181 unit, yaitu 179.695 unit pada bulan januari dan 200.486

unit pada bulan Februari. Kalaui dipersentasekan menjadi 48,8%. Merek

Yamaha terjual sebanyak 342.858 unit, yaitu 162.135 unit pada bulan

Januari dan 180.723 unit pada bulan Februari. kalau dipersentasekan

menjadi 43,8%. Penjualan merek Suzuki sebanyak 51.945 unit, yaitu

22.369 unit pada bulan Januari dan 29.576 unit pada bulan Februari,

persentasenya 6,6%. Sedangkan merek Kawasaki terjual sebanyak 3.016

unit pada bulan Januari dan 3.016 unit pada bulan Februari, totalnya

6.235 unit, dan kalau dipersentasikan menjadi 0,8%. Penjualan total

sepeda motor pada bulan Januari dan Februari 2009 adalah sebanyak

781.219 unit, yaitu 367.215 unit pada bulan Januari dan 414.004 unit

bulan Februari, sehingga persentasen penjualannya mencapai 100%.

6.Jenis-jenis Tabel

Untuk menyusun sekumpulan data yang besar kecilnya belum

tersusun secara teratur ke dalam bentuk yang teratur, sebaiknya data itu

disajikan dalam sebuah tabel. Dalam hal ini, tabel yang biasa digunakan

ada tiga jenis, yaitu:

Page 11: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

1. Tabel baris-kolom

2. Tabel kontingensi

3. Tabel distribusi frekuensi.

Adapun penjelasan dari masing-masing jenis tabel diatas adalah

sebagai berikut.

1) Tabel baris-kolom

Tabel baris-kolom adalah tabel yang menyajikan data atau informasi

dalam bentuk baris dan kolom secara terperinci.

Contoh tabel baris-kolom

Jumlah Mahasiswa Semester II di FBS

Jurusan S-1 D-3 Jumlah

L P L P

PBSI 35 45 - - 80

EED 47 63 - - 110

EFORISM - - 34 43 77

BHS.

JEPANG- - 31 42 73

BHS. BALI - - 33 35 68

SENI RUPA 34 14 - - 48

Jumlah 116 122 98 120 456

Keterangan :

L : Laki-laki

P : Perempuan

Pengungkapan data tabel diatas dalam bentuk kata-kata

Jumlah mahasiswa semester II di Fakultas Bahasa dan Seni

(FBS). Jumlah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia program S-1 untuk mahasiswa laki-laki berjumlah 35 orang dan

Page 12: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

mahasiswa perempuan berjumlah 45 orang totalnya totalnya 80 orang.

Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (EED) jumlah mahasiswa laki-lakinya

47 orang dan jumlah mahasisswa perempuannya 63 orang, totalnya 110.

Jurusan D-3 Bahasa Inggris (EFORISM) jumlah mahasiswa laki-lakinya 34

orang dan jumlah mahasiswa perempuan 43 orang, totalnya 77orang.

Jurusan Bahasa Jepang jumlah mahasiswa laki-lakinya 31 orang dan

jumlah mahasiswa perempuannya 42 orang, totalnya 73 orang. Jurusan

Pendidikan Bahasa Bali jumlah mahasiswa laki-lakinya 33 orang dan

jumlah mahasiswa perempuannya 35 orang, totalnya 68 orang. Jurusan

Pendidikan Seni Rupa jumlah mahasiswa laki-lakinya 34 orang dan jumlah

mahasiswa perempuannya 14 orang, totalnya 48 orang. Total keseluruhan

jumlah mahasiswa di Fakultas Bahasa dan Seni adalah 456 orang, yang

terdiri dari 214 orang laki-laki yaitu 116 orang dari program S-1 dan 98

orang dari program D-3, dan 242 orang perempuan yaitu 122 orang dari

program S-1 dan 120 orang dari program D-3.

2) Tabel Kontingensi

Tabel Kontingensi adalah tabel yang menyajikan data atau informasi

dalam bentuk baris dan kolom yang disajikan secara umum saja.

Contoh tabel kontingensi

Jumlah Mahasiswa Semester II di FBS

Jurusan S-1 D-3 D-2 Jumlah

PBSI 80 - - 80

EED 110 - - 110

EFORISM - 77 - 77

BHS. JEPANG - 73 - 73

BHS. BALI 68 - - 68

SENI RUPA 48 - - 48

Jumlah 306 150 - 456

Page 13: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

Pengungkapan data tabel diatas dalam bentuk kata-kata

Untuk jurusan PBSI program S-1 total mahasiswanya berjumlah 80

orang, jurusan EED (Pend. Bahasa Inggris) program S-1 total

mahasiswanya berjumlah 110 orang, jurusan EFORISM (D-3 Bahasa

Inggris) total mahasiswanya berjumlah 77 orang, jurusan Pend. Bahasa

Jepang program D-3 total mahasiswanya berjumlah 73 orang, jurusan

Pend. Bahasa Bali program D-3 total mahasiswanya berjumlah 68 orang,

jurusan Pend. Seni Rupa program S-1 total mahasiswanya berjumlah 48

orang. Total keseluruhan jumlah mahasiswa untuk semua jurusan baik itu

program S-1 maupun program D-3 di FBS adalah berjumlah 456 orang

yang terdiri dari 306 orang mahasiswa untuk program S-1 dan 150 orang

mahasiswa untuk program D-3.

3) Tabel Distribusi Frekuensi

Sebelum dibahas mengenai tabel distribusi frekuensi ada tiga

istilah yang perlu dibahas, yaitu array, data tidak terkelompok dan data

terkelompok. Array adalah penyusunan sekumpulan data menurut urutan

nilainya, mulai dari data yang terkecil sampai nilai data yang terbesar.

Data tidak terkelompok adalah data yang nilai-nilainya belum

disusun dalam tabel distribusi frekuensi. Data terkelompok adalah data

yang nilai-nilainya sudah disusun dalam tabel distribusi Frekuensi.

Untuk memberikan pengertian mengenai tabel distribusi frekuensi,

sebenarnya setiap orang dapat mendefinisikannya berdasarkan bentuk

umumnya Oleh karena itu, berikut ini akan diberikan bentuk umum dari

tabel distribusi frekuensi, seperti nampak dalam tabel berikut.

Contoh Tabel Distribusi Frekuensi.

Bentuk Umum Tabel Distribusi Frekuensi

Nilai Data Frekuensi

a-b f1

c-d f2

Page 14: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

e-f f3

g-h f4

i-j f5

Jumlah

Dari bentuk umum di atas, maka tabel distribusi frekuensi dapat

dideffinisikan sebagai sebuah tabel yang berisi nilai-nilai data, dengan

nilai-nilai tersebut dikelompokkan ke dalam interval-interval dan setiap

interval nilai masing-masing mempunyai frekuensinya.

Mungkin ada orang yang akan mendefinisikan tabel distribusi

frekuensi berbeda dari definisi di atas. Hal ini tidak menjadi masalah,

asalkan pemberian definisi tersebut harus sesuai dengan bentuk

umumnya.

Jadi, kesimpulannya, tabel frekuensi merupakan sebuah tabel yang

berisi nilai-nilai data, dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan ke dalam

interval-interval dan setiap interval masing-masing mempunyai

frekuensinya.

II.Diagram

1.PENGERTIAN DIAGRAM

Diagram adalah gambaran tentang suatu data yang lebih

memntingkan hasil penelitian. Biasanya diagram diurutkan dari data

sedikit ke banyak atau sebaliknya. Berbeda dengan grafik yang lebih

mementingkan dinamika pada data yang disajikan. Diagram ini dapat

berupa diagram lingkaran ataupun diagram batang.

2.UNSUR UNSUR DIAGRAM

Page 15: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

1.Judul Diagram

2.Titik,garis,dan unsur lain yang membentuk diagram,

sumbu horizontal penunjuk keterangan jumlah,tempat,dll

sumbu vertikal penunjuk jumlah,keterangan tempat,hari,dll

Garis bantu sebagai bantuan akurat dalam membaca diagram

3.Penunjuk Keterangan :angka,keterangan waktu,tahun,bulan,hari,nama

orang,produk,dll

4.Sumber(data kutipan jika diperlukan)

3.CONTOH DIAGRAM DAN INTERPRESTASINYA

Diagram Batang

Perhatikan diagram batang di samping. Diagram batang disamping

menunjukan jumlah siswa di sebuah sekolah dasar. Dari diagram tersebut

dapat ditafsirkan sebagai berikut :

Banyak siswa kelas I adalah 20 orang;

Page 16: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

Banyak siswa kelas II adalah 15 orang;

Banyak siswa kelas III adalah 30 orang;

Banyak siswa kelas IV adalah 25 orang;

Banyak siswa kelas V adalah 10 0rang;

Banyak siswa kelas VI adalah 35 orang;

Kelas dengan jumlah siswa terbanyak adalah kelas VI (35 orang);

Kelas dengan jumlah siswa paling sedikit adalah kelas V (10

orang);

Jumlah siswa di sekolah tersebut adalah 135 siswa ( 20 + 15 + 30 +

25 + 10 + 35 );

Selisih antara jumlah siswa terbanyak dengan paling sedikit adalah

25 ( 35-10).

Diagram dibuat agar suatu data lebih mudah dipahami atau

diinterpretasikan. Ada beberapa jenis diagram contoh yang biasa

digunakan yaitu:

•  Diagram batang

Diagram batang menggunakan persegi panjang (batang) untuk

menyatakan banyaknya data pada kategori tertentu (bisa waktu, tempat,

dan lain-lain). Banyaknya data dinyatakan sebagai tinggi batang

sedangkan lebar dari tiap batang dibuat sama. Letak batang disusun

berjajar dan diberi jarak antar batang. Untuk lebih jelasnya lihat contoh

berikut:

Page 17: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

•  Diagram garis

Ada kalanya data dicatat pada waktu-waktu tertentu secara berurutan.

Dengan menempatkan waktu pada sumbu horizontal dan nilai-nilai data

dicatat pada sumbu vertikal akan diperoleh titik-titik. Jika titik-titik tersebut

dihubungkan oleh garis lurus maka terbentuklah suatu diagram garis

seperti di bawah ini.

Page 18: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

Salah satu kelebihan dari diagram garis, perubahan lulusan dari tahun ke

tahun mudah dilihat. Dengan diagram jenis ini, kita juga dapat mengetahui

kecenderungan data yang kita amati. Kemudian kita dapat memperkirakan

waktu selanjutnya, tentunya dengan hati-hati. Ada dua istilah mengenai

perkiraan data menggunakan diagram garis, yaitu:

1. Interpolasi adalah membuat perkiraan nilai data di antara waktu

berurutan yang diketahui. Misalnya kita kehilangan data mengenai

banyaknya lulusan SMA jaya Selalu tahun 2004. Kita bisa

memperkirakan data melalui data tahun 2003 dan 2005.

2. Ekstrapolasi adalah membuat perkiraan nilai data untuk waktu yang

akan datang (di luar waktu-waktu yang diketahui). Misalnya kita

memperkirakan banyaknya lulusan tahun 2008 dengan

menggunakan data tahun 2005 dan 2006. Biasanya kita melakukan

ekstrapolasi dengan memperpanjang diagram tersebut.

•  Diagram lingkaran

Diagram lingkaran adalah diagram yang digunakan untuk menunjukkan

perbandingan (rasio) nilai data tertentu terhadap semua data.

Diagram lingkaran disajikan dengan membagi lingkaran menjadi beberapa

sektor atau juring. Banyaknya sector tergantung dari banyaknya data.

Setiap sector menunjukkan satu datum atau satu jenis data. Besar sector

merupakan prosentase dari nilai datum terhadap keseluruhan nilai data.

Untuk lebih jelasnya silahkan lihat contoh berikut ini:

Gambarkan diagram lingkaran yang menyatakan jumlah siswa yang

bersekolah di SD, SMP, dan SMA dalam Sekolah Jaya Selalu. Diketahui

banyaknya siswa SD 750, siswa SMP 450, siswa SMA 600.

Page 19: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

•  Diagram kotak-garis

Diagram kotak-garis atau (box-plot) merupakan suatu diagram yang

menggambarkan letak statistika lima serangkai (ukuran terbesar, ukuran

terkecil, media, kuartil atas, kuaartil bawah) dalam bentuk kotak yang

berekor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Untuk membuat diagram kotak-garis, kita haya perlu mencari statistika

lima serangkai dari data dan kemudian menempatkannya sesuai dengan

contoh diagram di atas.

Page 20: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

•  Diagram batang-daun

Diagram batang-daun terdiri atas batang-batang dan setiap btang terdiri

dari beberapa daun. Diagram ini dapat digunakan untuk melihat seberapa

jauh nilai median terhadap statistik ekstrim (Xmin atau Xmaks).

Untuk membuat diagram batang-daun, pertama data diurutkan terlebih

dahulu dari kecil ke besar. Kemudian data dibagi atas selang-selang dan

satu selang dinyatakan sebagai satu batang. Datum yang masuk ke dalam

suatu selang merupakan daun dari selang/batang tersebut.

Contohnya jika kita memiliki data 7, 8, 10, 10, 14, 16, 18, 18, 19, 20, 21,

22, 27, 29, 30; diagram batang-daunnya ialah sebagai berikut

4.Cara membaca Diagram

Diagram merupakan sketsa untuk menunjukkan atau menerangkan

Page 21: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

sesuatu. Data disampaikan melalui gambar. Diagram memiliki bentuk

yang beraneka ragam. Bentuk diagram, antara lain diagram gambar,

diagram lingkaran, diagram batang, diagram garis, dan diagram pohon.

Cara membaca diagram adalah:

1. membaca judul diagram,

2. membaca informasi/data yang terdapat pada diagram,

3. mengajukan pertanyaan tentang isi diagram, dan

4. membuat simpulan isi diagram berdasarkan jawaban pertanyaan

tentang diagram.

III.GAMBAR

1.PENGERTIAN GAMBAR

Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb) yg dibuat

dng coretan pensil dsb pd kertas dsb; lukisan; Pengertian gambar di sini

mencakup foto, grafik, diagram, peta, bagan, skema, lukisan, dan yang

sejenis

2.Unsur-unsur pembentuk gambar

1.Judul gambar

2.Gambar

3.Sudut pandang(keterangan tampak gambar),mis : tampak

depan,belakang atau samping

4.Keterangan gambar(jika diperlukan)

5.Data Kutipan(sumber)

Ketentuan penyajiannya adalah sebagai berikut :

1) Gambar diberi judul dan nomor.

2) Nomor gambar menggunakan angka romawi.

Page 22: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

3) Sistem penomoran ini dimulai secara berturut-turut sejak bab I

sampai bab terakhir.

4) Nomor dan judul gambar diletakkan di bawah gambar yang

bersangkutan.

5) Gambar tidak boleh dipotong atau dipenggal.

6) Penulisan judul gambar mengikuti ketentuan pada judul tabel (judul

gambar tabel ditulis di bawah gambar dengan penomoran urut

sejak bab awal sampai dengan bab akhir).

7) Gambar harus dibuat sejelas mungkin sehingga mudah dimengerti.

3.Contoh gambar

Gambar 1.2(desain bagunan)

4.Cara membaca Gambar dan Interprestasi gambar

Page 23: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca

gambar bangunan, ialah:

1. Bentuk Bangunan pada Gambar

Sebuah denah rumah akan terlihat dengan bentuk sekat-sekat

ruangan disertai dengan posisi pintu jendela. Sedangkan pada gambar

detail pondasi batu kali akan terlihat sebuah penampang trapesium

dengan arsiran berbentuk batu kali. Begitulah kurang lebih cara melihat

bentuk bangunan pada gambar bangunan sehingga dapat dibayangkan

seperti apakah bentuk bangunan sesungguhnya yang akan dibangun.

2. Ukuran Bangunan

Setelah memahami bentuk bangunan yang akan dibangun maka

langkah selanjutnya adalah melihat berapa ukuranya. Setiap bidang perlu

dibangun dengan ukuran sesuai dengan gambar agar pekerjaan lain yang

berkaitan tidak mengalami kendala sehingga harus mendesain ulang pada

gambar bangunan, misalnya pemasangan dinding batu bata yang tidak

sesuai dengan ukuran akan berpengaruh pada perubahan desain pola

lantai.

3. Skala Gambar Bangunan

Saat melihat sebuah gambar bangunan, kita akan membaca sebuah

keterangan yang memberitahukan adanya skala pada gambar bangunan

atau gambar rumah tersebut, seperti skala 1:100 pada gambar denah.

Gambar bangunan adalah gambar teknik yang dibuat dengan

Page 24: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

ukuran sesuai dengan bentuk bangunan yang sesungguhnya bedanya

adalah terjadi pengecilan menyesuaikan ukuran kertas yang digunakan

sebagai media menggambar bangunan, atau pembesaran untuk

memperlihatkan detail-detail bangunan yang rumit. Untuk memperbesar

dan memperkecil inilah kita menemukan sebuah pedoman skala, dengan

menetapkan sebuah skala yang dipakai maka satu kesatuan gambar

mengikuti aturan skala tersebut.

Skala adalah perbandingan antara ukuran pada gambar dengan

ukuran yang sebenarnya. Pembuatan ukuran gambar yang menggunakan

skala tertentu menjadikan bagian detail bangunan dapat tergambar

dengan ukuran proposional sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Adakalanya sebuah gambar bangunan tidak menjelaskan ukuran pada

bagian tertentu sehingga digunakan skala gambar untuk mengetahui

panjang bidang. Misalnya pada gambar denah rumah yang menggunakan

skala 1:100 berati setiap 1 cm panjang pada gambar mewakili 100 cm

pada kondisi panjang bangunan sebenarnya. Sebuah ruangan yang pada

gambar mempunyai panjang 2,5 cm maka dapat dihitung ukuran

bangunan sebenarnya yaitu 2,5×100 = 250 cm atau 2,5 m.

Selain itu juga ada berbagai macam ukuran skala yang sering

digunakan pada gambar bangunan menyesuaikan ukuran kertas dan

besarnya bangunan yang didesain. Berikut ini macam-macam skala dan

penggunaan jenis gambar pemakaiannya.

a. Skala 1:100

Digunakan pada gambar denah, tampak depan atau samping rumah,

depan atap, denah pola lantai, denah pondasi, gambar shop drawing

pelaksanaan dan lain sebagainya

b. Skala 1:1000

Sering digunakan untuk menggambar obyek yang besar seperti peta

kuntor tanah, gedung bertingkat tinggi, dan lain sebagainya.

Page 25: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

c. Skala 1:20

Digunakan pada gambar detail bangunan seperti gambar pondasi,

detail pintu dan jendela, detail sanitair, dan lain-lain.

d. Skala 1:5

Digunakan untuk gambar yang membutuhkan detail lebih teliti seperti

sambungan besi struktur detail, detail furniture, detail instalasi listrik,

dan lain-lain.

4. Keterangan Jenis Material Bangunan

Bahan yang digunakan untuk bangunan juga dapat dilihat pada

gambar, contohnya sebuah gambar pasangan dinding mempunyai

keterangan “Pasangan batu bata 1pc:4ps berarti bidang bangunan

tersebut menggunakan material batu bata serta adukan spesi dengan

perbandingan campuran 1 bagian semen dan 4 bagian pasir pasang.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Page 26: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

Tabel adalah sebuah alat untuk menampilkan informasi dalam

bentuk matrik. Tampilan data atau informasi yang ada dalam tabel dibuat

dalam bentuk baris dan kolom.

Diagram adalah gambaran tentang suatu data yang lebih

memntingkan hasil penelitian. Biasanya diagram diurutkan dari data

sedikit ke banyak atau sebaliknya. Berbeda dengan grafik yang lebih

mementingkan dinamika pada data yang disajikan. Diagram ini dapat

berupa diagram lingkaran ataupun diagram batang

Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb) yg

dibuat dng coretan pensil dsb pd kertas dsb; lukisan;

Cara membaca Tabel,diagram dan gambar secara umum :

membaca judul tabel,diagram,dan gambar,membaca informasi/data yang

terdapat pada tabel,diagram,dan gambar,mengajukan pertanyaan tentang

isi tabel,diagram dan gambar,membuat simpulan isi tabel,diagram dan

gambar berdasarkan jawaban dari pertanyaan.

Daftar Pustaka

Herrhyanto Nar dan H.M. Akib Hamid. 2007. Statistika Dasar. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Johanes, Kastolan dan Sulasim. 2007. Kompetensi Matematika Program

Page 27: Makalah Penyajian Data Tabel, Gambar Dan Diagram

IPA SMA Kelas XI Semester Pertama. Jakarta: Yudistira.

Nurgiyantoro Burhan, dkk.. 2004. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-

ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Usman Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2000. Pengantar

Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara.