Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

34
MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SISTEM TUBUH MANUSIA Nama : Agung Jatmiko NIM: K4308023 Prodi: P. Biologi /VI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

Page 1: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM TUBUH MANUSIA

Nama : Agung Jatmiko

NIM: K4308023

Prodi: P. Biologi /VI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

System tubuh manusia

Gambar gabungan anatomi lelaki dan wanita yang disediakan atas izin

www.3dscience.com

Sistem kardiovaskular

Sistem pencernaan

Sistem endokrin

Sistem kekebalan

Sistem integumen

Sistem limfatik

Sistem otot

Sistem saraf

Sistem reproduksi

Sistem pernafasan

Sistem rangka

Sistem urin

Page 3: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

A. System Peredaran Darah / Sistem Transportasi

Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh

tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.

Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah

beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.

Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening)

dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.

Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi

alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah

adalah jantung dan pembuluh darah.

1. Darah

Bagian-bagian darah

Sel-sel darah (bagian yg padat)

Eritrosit (sel darah merah)

Leukosit (sel darah putih)

Trombosit (keping darah)

sel-darah

Plasma Darah (bagian yg cair)

Serum

Fibrinogen

Fungsi Darah

Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah

2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan

oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan

melalui ginjal

3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan

Page 4: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

oleh plasma darah.

4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah

5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih

6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah

7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

2. Jantung

jantung-manusia

Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik

kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan

hewan adalah sama.

3. Pembuluh Darah

Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh

darah halus)

Pembuluh Nadi

Tempat Agak ke dalam

Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis

Aliran darah Berasal dari jantung

Denyut terasa

Katup Hanya disatu tempat dekat jantung

Bila ada luka Darah memancar keluar

Pembuluh Vena

1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis

2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)

3. Aliran darah Menuju jantung

4. Denyut tidak terasa

Page 5: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

5. Katup Disepanjang pembuluh

6. Bila ada luka Darah Tidak memancar

1. Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda

Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung

dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga

darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini

disebut sistem peredaran darah tertutup.

Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru –

kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke

jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.

5. Getah Bening

Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya

cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian

masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe).

B. System Pencernaan

Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut

dimulai dari

1. Rongga Mulut,

2. Esofagus

3. Lambung

4. Usus Halus

5. Usus Besar

6. Rektum

7. Anus.

Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan.

Bagian dalamdari mulut dilapisi oleh selaput lendir.

Saluran dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya ke

dalam mulut.

Di dasar mulut terdapat lidah, yangberfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan.

Di belakang dan dibawah mulut terdapat tenggorokan (faring).

Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.

Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung.

Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.

Penciuman lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.

Page 6: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang

(molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna.

Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.

Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan

pembusukan gigi dan kelainan lainnya.

Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein

dan menyerang bakteri secara langsung.

Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke

paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit

lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi

oleh selaput lendir.

Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung.

Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh

gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.

Lambung

Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang

keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum.

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin

(sfingter), yang bisa membuka dan menutup.

Page 7: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam

kerongkongan.

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk

mencampur makanan dengan enzim-enzim.

Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:

- lendir

- asam klorida

- prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.

Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri Helicobacter

pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada

terbentuknya tukak lambung.

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna

memecah protein.

Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan

cara membunuh berbagai bakteri.

Pelepasan asam dirangsang oleh:

- saraf yang menuju ke lambung

- gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)

- histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).

Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein.

Pepsin merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu

protein dan kandungan utama dari daging.

Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung (misalnya alkohol dan

aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.

Page 8: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

Usus halus

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan

bagian pertama dari usus halus.

Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa

dicerna oleh usus halus.

Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti

mengalirkan makanan.

Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati.

Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter

Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.

Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk

dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.

Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki

lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili).

Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum,

sehingga menambah jumlah zat gizi yang diserap.

Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum.

Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya.

Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari lipatan-lipatan,

vili dan mikrovili.

Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati

melalui vena porta.

Page 9: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu

melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan

sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui

usus halus.

Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan

keasaman lambung.

Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena mengandung

air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.

Pankreas

Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:

- Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

- Pulau pankreas, menghasilkan hormon.

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke

dalam darah.

Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai

saluran ke dalam duktus pankreatikus.

Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana

keduanya akan masuk ke dalam duodenum.

Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.

Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan

dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran

Page 10: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

pencernaan.

Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi

duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:

- Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah

- Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah

- Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan

glukagon).

Hati

Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa

diantaranya berhubungan dengan pencernaan.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah

yang kecil-kecil (kapiler).

Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih

besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.

Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang

masuk diolah.

Darah diolah dalam 2 cara:

- Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang

- Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan

oleh tubuh.

Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan

zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal

dari makanan.

Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu.

Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.

Kandung empedu & Saluran empedu

Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang selanjutnya

bergabung membentuk duktus hepatikus umum.

Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung empedu

(duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum.

Duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam

duodenum.

Page 11: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya

sedikit empedu yang mengalir dari hati.

Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf

sehingga kandung empedu berkontraksi.

Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan

makanan.

Empedu memiliki 2 fungsi penting:

- Membantu pencernaan dan penyerapan lemak

- Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang

berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:

- Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam

lemak untuk membantu proses penyerapan

- Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu

menggerakkan isinya

- Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel

darah merah yang dihancurkan

- Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh

- Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.

Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan

kembali ke dalam empedu.

Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik.

Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari.

Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon).

Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa

dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.

Usus besar

Usus besar terdiri dari:

- Kolon asendens (kanan)

- Kolon transversum

- Kolon desendens (kiri)

- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).

Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang

terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus.

Page 12: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja.

Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum

bentuknya menjadi padat.

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan

dan membantu penyerapan zat-zat gizi.

Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.

Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa

menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi

yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

Rektum & Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon

sigmoid) dan berakhir di anus.

Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada

kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka

timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa

menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan

dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari

tubuh.

Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.

Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

Page 13: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

Sumber Artikel : http://medicastore.com/penyakit/9/Biologi_Sistem_Pencernaan.html

C. Sistem Endokrin

Sistem endoktrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi hormon yang

mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar

pankreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu.

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi

tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.

Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan

karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang

mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi

dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.

Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui

neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.

Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya

memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di

dalam darah:

# Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam

lemak

# Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat

# Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap

perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.

Page 14: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya tidak

disebut sebagai bagian dari sistem endokrin.

Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya,

sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah.

Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas pada

sistem saraf.

Sistem Endokrin

HORMON

Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ,

yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan protein

yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya

merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon dalam

jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.

Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon

dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya

hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan:

# Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan dan ciri-

ciri seksual

# Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energi

# Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.

Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang lainnya

mempengaruhi seluruh tubuh.

Misalnya, TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid.

Sedangkan hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi

sel-sel di seluruh tubuh. Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi

metabolisme gula, protein serta lemak di seluruh tubuh.

Page 15: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

PENGENDALIAN ENDOKRIN

Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa

menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan

fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat.

Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih

sedikit hormon.

Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa

kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar

target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan

kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka

berhenti melepaskan hormon.

Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa.

Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki

jadwal tertentu. Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi

LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan progesteron

pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya.

Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik ini

masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon

terhadap semacam jam biologis.

Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon.

Prolaktin (hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar susu di

payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untuk

Page 16: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan pelepasan oksitosin

yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi.

Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah kendali

hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan

lebih banyak atau lebih sedikit hormon.

Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula

dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai sangat

rendah.

tags: gudang ilmu pengetahuan

D. Sistem Kekebalan

Setiap makhluk hidup dibekali suatu sistem kekebalan (imunitas) tubuh. Tingkat kekebalan

tubuh ini bervariasi, dari yang sangat sederhana sampai yang kompleks, seperti pada

manusia.

Sistem kekebalan tubuh manusia dibagi 2, yaitu kekebalan tubuh tidak spesifik dan

kekebalan tubuh spesifik. Kekebalan tidak spesifik ditujukan untuk menangkal masuknya

segala macam zat dari luar yang asing bagi tubuh, yang dapat menimbulkan kerusakan

tubuh (penyakit). Contohnya berbagai bakteri, virus, parasit, atau zat-zat yang berbahaya

bagi tubuh.

Yang termasuk sistem kekebalan tubuh tidak spesifik misalnya pertahanan fisik (kulit,

selaput lendir), kimiawi (enzim, keasaman lambung), mekanik (gerakan usus, rambut getar

selaput lendir), fagositosis (penelanan kuman atau zat asing oleh sel darah putih), serta zat

komplemen yang berfungsi pada berbagai proses pemusnahan kuman atau zat asing.

Kerusakan pada sistem pertahanan ini akan memudahkan masuknya kuman atau zat asing

ke dalam tubuh. Misalnya, kulit yang luka, gangguan keasaman lambung, gangguan

gerakan usus, atau gangguan proses penelanan kuman atau zat asing oleh sel darah putih

(leukosit).

Bila masuknya kuman atau zat asing tidak dapat ditangkal oleh daya tahan tubuh tidak

spesifik, maka diperlukan sistem kekebalan tubuh dengan tingkat yang lebih tinggi atau

spesifik. Kekebalan ini hanya berperan pada kuman atau zat asing yang sudah dikenal,

artinya bila jenis kuman atau zat asing tersebut sudah pernah atau lebih dari satu kali

masuk ke dalam tubuh manusia.

Sistem kekebalan tubuh harus selalu dalam keadaan seimbang.Jika tidak, akan terganggu.

Page 17: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

Penyebab gangguan sistem kekebalan tubuh ada yang tidak diketahui dan telah ada sejak

lahir (primer). Ada juga gangguan kekebalan sekunder karena faktor lain, misalnya infeksi

(AIDS, campak dan lain-lain), gizi buruk, serta penyakit ganas misalnya kanker, leukemia,

obat-obatan misalnya obat yang mengandung hormon kortikosteroid, obat untuk kanker,

dan lain-lain.

Sebetulnya, tubuh memiliki zat yang secara otomatis akan menormalkan sistem

imun.Kalau imunnya kurang maka ditingkatkan, kalau terlalu tinggi diturunkan.Di dalam

tubuh, ada zat yang mempunyai sifat seperti itu. Namun, ada kalanya tubuh tak berhasil

menormalkan sistem imunnya sendiri. Akhirnya, dicarilah cara menormalkan sistem imun

tubuh dari luar dengan imunomodulator.

Imunomodulator adalah zat yang dapat memodulasi (mengubah atau memengaruhi) sistem

imun tubuh menjadi ke arah normal. Produk imunomodulator berperan menguatkan sistem

imun tubuh (imuno stimulator) atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan (imuno

suppressan).Misalnya,diberikan bersama antibiotic.Selain sintetik, produk imunomodulator

kini juga dibuat dari tanaman. Ternyata, ada tanaman tertentu yang memiliki efek

meningkatkan kekebalan tubuh. Misalnya, daun meniran. Setelah diteliti, daun ini punya

efek meningkatkan sistem imun tubuh. Sekarang sudah dibuat dalam bentuk obat. Yang

harus diketahui, imunomodulator adalah obat, dan bukan suplemen yang bisa dikonsumsi

sehari-hari. Fungsinya pun hanya membantu meningkatkan kekebalan.

Konsumsi imunomodulator pada orang normal tidak ada gunanya, karena tubuh masih bisa

menyeimbangkan sistem imun.. Sistem imun tubuh itu, kan, sama seperti organ tubuh lain,

memerlukan energi. Oleh karenanya, agar sistem imun tubuh baik, gizi pun harus

seimbang. Sel-sel kekebalan itu bisa bergerak, butuh makanan (energi) juga. Jadi, makan

cukup protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Sama seperti fungsi organ lain.

E. Sistem Integumen

1. Muka

Pada kedua belah pipi dan hidung menyerupai topeng (topeng kehamilan)

Cloasma gravidarum / zwangerschapmasker.

2. Areola Mamae dan Putting susu

Areola Mamae daerah yang warnanya hitam disekitar putting susu, pada

kehamilan warnanya akan lebih hitam, daerah sekitar yang biasanya tidak

berwarna, sekarang berwarna hitam (secundair areola mamae). Puting susu

juga menghitam dam membesar, lebih menonjol.

Page 18: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

Payudara secara bertahap mengalami pembesaran Karena peningkatan

pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah. Pada awal kehamilan,

keluar cairan jernih (kolostrum). Pigmen disekitar puting (areola) tumbuh

lebih gelap Kelenjar Montgomery menonjol keluar.

3. Linea alba

Garis hitam yg terbentang dr atas symphisis – pusat. Warna lebih hitam,

kecuali akan timbul garis baru yg terbentang di tengah-tengah atas pusat ke

atas (linea nigra). Pada bagian badan ini kecuali ada hiperpigmentasi

adapula yang mirip garis-garis pada kulit (Striae Gravidarum).

Dua macam striae gravidarum :

a. Striae Livide

Garis-garis yang warnanya biru pada kulit (pada primigravida). Striae

terjadi karena : ada H yang berlebihan dan ada pembesaran/ peregangan

pada jaringan yang menimbulkan perdarahan pada kapiler halus di bawah

kulit warna biru. Peregangan kulit ini dapat sembuh dan menimbulkan

bekas seperti parut yang berwarna putih, jadi garis yang warnanya biru

menjadi putih, karena sudah mengalami peregangan

Striae albicans (pada multigravida).

Biasanya terdapat pada buah dada, perut dan paha. Striae ini kadang-kadang

menimbulkan perasaan gatal pada penderita, yang disebabkan adanya

peregangan jaringan yang menyebabkan

4. Hiperpigmentasi.

Hiperpigmentasi terjadi karena kelenjar pituitari yang memingkat dan

mengeluarkan hormon melanotropin yang dipengaruhi oleh MSH

(Melanotropin Stimulating Hormon).

F. Sistem Limfatik

Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan

limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma

darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan

Page 19: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam

kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi.

Sistem limfa berfungsi untuk:

a. memberikan pertahanan tubuh melawan penyakit.

b. mengembalikan cairan yang berlebih dari jaringan tubuh ke dalam darah.

c. menyerap lemak yang berada di dalam usus halus untuk diangkut ke dalam

darah. Sistem limfatik terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut.

a). Pembuluh Limfa

Pembuluh limfa berfungsi untuk mengangkut cairan untuk kembali ke peredaran

darah. Limfa sebenarnya merupakan cairan plasma darah yang merembes keluar

dari pembuluh kapiler di sistem peredaran darah dan kemudian menjadi cairan

intersisial ruang antarsel pada jaringan.

Pembuluh limfa dibedakan menjadi:

1). Pembuluh Limfa Kanan ( Duktus Limfatikus Dekster )

Pembuluh limfa kanan terbentuk dari cairan limfa yang berasal dari daerah kepala

dan leher bagian kanan, dada kanan, lengan kanan, jantung dan paru-paru yang

terkumpul dalam pembuluh limfa. Pembuluh limfa kanan bermuara di pembuluh

balik (vena) di bawah selangka kanan.

2). Pembuluh Limfa Kiri ( Duktus Toraksitus )

Pembuluh limfa kiri disebut juga pembuluh dada. Pembuluh limfa kiri terbentuk

dari cairan limfa yang berasal dari kepala dan leher bagian kiri dan dada kiri,

lengan kiri, dan tubuh bagian bawah. Pembuluh limfa ini bermuara di vena bagian

bawah selangka kiri. Peredaran limfa merupakan peredaran yang terbuka.

Peredaran ini dimulai dari jaringan tubuh dalam bentuk cairan jaringan. Cairan

jaringan ini selanjutnya akan masuk ke dalam kapiler limfa. Kemudian kapiler

limfa akan bergabung dengan kapiler limfa yang membentuk pembuluh limfa yang

lebih besar dan akhirnya bergabung menjadi pembuluh limfa besar yaitu pembuluh

limfa kanan dan kiri. Kurang lebih 100 mil cairan limfa akan dialirkan oleh

pembuluh limfa menuju vena dan dikembalikan ke dalam darah.

b. Organ-Organ Limfoid

Organ-organ limfoid berperan sebagai tempat hidup sel fagositik. Organ-organ

limfoid terdiri atas limpa, nodus limfa, sumsum tulang, timus, dan tonsil.

1). Limfa

Limpa merupakan organ limfoid yang paling besar. Kelenjar yang dihasilkan dari

Page 20: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

limpa berwarna ungu tua. Limpa terletak di belakang lambung. Fungsi limpa antara

lain:

a) membunuh kuman penyakit;

b) membentuk sel darah putih (leukosit) dan antibodi;

c) menghancurkan sel darah merah yang sudah tua.

2). Nodus limfa

Nodus limfa terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil yang disebut nodulus.

Nodulus terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil lagi yang disebut sinus. Di

dalam sinus terdapat limfosit dan makrofag. Fungsi nodus limfa adalah untuk

menyaring mikroorganisme yang ada di dalam limfa.

3). Sumsum tulang

Sumsum tulang merupakan jaringan penghasil limfosit. Sel-sel limfosit yang

dihasilkan tersebut akan mengalami perkembangan. Limfosit yang berkembang di

dalam sumsum tulang akan menjadi limfosit B. Sedangkan limfosit yang

berkembang di dalam kelenjar timus akan menjadi limfosit T. Limfosit-limfosit ini

berperan penting untuk melawan penyakit.

4). Timus

Timus memiliki fungsi spesifik, yaitu tempat perkembangan limfosit yang

dihasilkan dari sumsum merah untuk menjadi limfosit T. Timus tidak berperan

dalam memerangi antigen secara langsung seperti pada organ-organ limfoid yang

lain. Untuk memberikan kekebalan pada limfosit T ini, maka timus mensekresikan

hormon tipopoietin.

5). Tonsil

Tonsil disebut juga amandel. Tonsil terletak di bagian kiri dan kanan pangkal

tenggorokan. Tonsil mensekresikan kelenjar yang banyak mengandung limfosit,

sehingga tonsil dapat berfungsi untuk membunuh bibit penyakit dan melawan

infeksi pada saluran pernapasan bagian atas dan faring.

G. Sistem Otot

Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya hewan mempunyai kemampuan untuk

bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang.

Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakan oleh otot. Otot

mampu menggerakan tulang karena mempunyai kemampuan berkontraksi.

Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :

1. kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek

Page 21: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang

ditimbulkan saat kontraksi

3. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi.

Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi

Menurut letaknya, otot dibedakan menjadi otot-otot batang badan, otot-otot anggota

gerak dan otot-otot kepala. Otot-otot batang badan terdiri dari otot-otot perut, otot-otot

punggung, otot-otot dada dan otot-otot leher. Otot punggung tidak terlihat dari

permukaan tubuh. Otot punggung berfungsi untuk gerak-gerik tulang belakang. Otot

perut terentang antara gelang panggul dan rangka dada. Otot-otot tersebut dapat

memendek secara aktif.

Sedangkan Menurut jenis dasarnya otot terdiri dari :

A. Bagian-bagian otot:

1. Sarkolema

Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung

otot

2. Sarkoplasma

Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan

miofilamen berada

3. Miofibril

Miofibril merupakan serat-serat pada otot.

4. Miofilamen

Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.Miofibril

terbagi atas 2 macam, yakni :

a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)

b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot

lurik).

Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan

miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein

aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka

miosin yang sedang bekerja.

 

B. Jaringan otot terdiri dari:

1. Otot Polos (otot volunter)

* Nama lain : otot alat-alat dalam / visceral / musculus nonstriated / otot involunter

Page 22: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

* Struktur : bentuk serabut panjang seperti kumparan, dengan ujung runcing, dengan inti

berjumlah satu terletak dibagiann tengah.

* Kontraksi : tidak menurut kehendaK atau diluar kendali sistem saraf pusat, gerakan

lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.

Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong.

Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus

yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan

seperti:lambung dan usus.

2. Otot Lurik (otot rangka)

* Nama lain: otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot involunter

* Struktur : serabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap, memiliki inti

dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir

* Kontraksi: menurut kehendak kita (dibawah kendali sistem syaraf pusat), gerakan cepat,

kuat, mudah lelah dan tidak beraturan

Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya

disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki

nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan

3. Otot Jantung (otot cardiak)

* Nama lain: Myocardium atau musculus cardiata atau otot involunter

* struktur : Bentuk serabutnya memanjang, silindris, bercabang. Tampak adanya garis

terang dan gelap. memiliki satu inti yang terletak di tengah

* Kontraksi: tidak menurut kehendak, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah

Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa karena

memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi

bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang

terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki

percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan

otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari).

Pada anggota gerak atas kita terdapat otot bahu, otot lengan atas, otot lengan bawah dan

otot tangan. Sedangkan otot-otot anggota gerak bawah dapat dibedakan atas otot pangkal

paha, otot tungkai atas, otot tungkai bawah dan otot kaki.

Otot kepala terdiri dari otot-otot wajah dan otot kunyah. Otot wajah pada satu atau kedua

ujungnya menempel pada kulit sehingga kita dapat menggerakkan kulit wajah (muka) kita.

Otot ini disebut juga otot mimik. Otot mimik terkumpul di sekitar mulut, hidung, mata dan

Page 23: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Manusia

telinga, sebagian ke daerah leher dan ke daerah kepala. Otot kunyah melekat pada rahang

bawah, diantaranya yaitu otot lidah yang berpangkal pada tulang lidah, rahang bawah dan

tengkorak. Otot ini menentukan gerakan lidah kita.

H. Sistem syaraf

Sistem syaraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan sel-sel khusus yang disebut

neuron yang mengkoordinasikan tindakan binatang dan mengirimkan sinyal antara berbagai

bagian tubuhnya. Pada kebanyakan hewan sistem saraf terdiri dari dua bagian, pusat dan perifer.

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari

neuron sensorik, kelompok neuron yang disebut ganglia, dan saraf menghubungkan mereka satu

sama lain dan sistem saraf pusat. Daerah ini semua saling berhubungan melalui jalur saraf yang

kompleks. Di sistem saraf enterik, suatu subsistem dari sistem saraf perifer, memiliki kapasitas,

bahkan ketika dipisahkan dari sisa dari sistem saraf melalui sambungan primer oleh saraf vagus,

untuk berfungsi dengan mandiri dalam mengendalikan sistem gastrointestinal.