Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

download Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

of 26

description

tugas

Transcript of Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    1/26

    MAKALAH

    ANALISIS SIFAT MINYAK BUMI

    OCTANE NUMBER

    Disusun Oleh:

    Andreas Kurniawan 1106052940

    Anifah 1106011461

    Devi Nathania 1106052985

    Mauhibiya Shofa 1106010515

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

    UNIVERSITAS INDONESIA

    DEPOK 2014

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    2/26

    KATAPENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat

    dan rahmat-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah

    Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number) ini merupakan salah satu tugas yang

    diberikan pada mata kuliah pilihan PENGOLAHAN MINYAK BUMI pada semester 6

    ini.

    Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan banyak bimbingan dari

    berbagai pihak. Oleh karena itu, sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih

    kepada:

    1. Bapak Nelson Saksono yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan

    kepada kami untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini serta memberikan

    pengarahan dan bimbingan kepada kami.

    2. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung,

    yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

    Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami

    mengharapkan kritik dan saran yang positif agar makalah ini dapat menjadi lebih baik

    dan berdaya guna di masa yang akan datang.

    Akhir kata, kami berharap supaya makalah ini dapat menjadi salah satu sumber

    referensi ilmiah yang bermanfaat bagi banyak pihak. Terima kasih.

    Depok, 11 Maret 2014

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    3/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    1

    DAFTARISI

    Kata Pengantar .............................................................................................................. 1

    Daftar Isi ....................................................................................................................... 2

    BAB I Pendahuluan ..................................................................................................... 4

    BAB II Metode Analisis ............................................................................................. 5

    2.1 Prinsip Dasar .................................................................................................. 5

    2.2 Persiapan Materi Uji ........................................................................................ 6

    2.3 Prosedur .......................................................................................................... 8

    2.4 Kelebihan dan Kekurangan ............................................................................. 16

    BAB III.Kesimpulan .................................................................................................... 17

    Informasi Tambahan .................................................................................................... 18

    Daftar Pustaka .............................................................................................................. 20

    Lampiran ...................................................................................................................... 21

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    4/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    2

    BABI

    PENDAHULUAN

    Bensin, atau disebut juga gas (Amerika Serikat dan Kanada), atau petrol

    (Inggris) atau benzine(Eropa) merupakan senyawa campuran yang mudah menguap,

    hidrokarbon cair dari minyak bumi yang mudah terbakar serta digunakan sebagai

    bahan bakar untuk mesin dengan pembakaran internal. Bensin juga sering digunakan

    sebagai pelarut minyak dan lemak. Sejatinya bensin merupakan produk sampingan

    dari industri minyak bumi (produk utama minyak bumi adalah minyak tanah), akan

    tetapi bensin menjadi bahan bakar mobil yang lebih disukai karena energi

    pembakarannya yang tinggi.

    Bensin merupakan campuran hidrokarbon yang memiliki titik didih di bawah

    180oC (355oF) atau, paling banyak, di bawah 200oC (390oF). Konstituen hidrokarbon

    dalam rentang didih ini adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki 4 sampai 12

    atom karbon dalam struktur molekulnya dan dapat diaktegorikan ke dalam tiga jenis

    umum, yaitu Parafin (termasuk sikloparafin dan struktur bercabang), Olefin, dan

    Aromatik.

    Kualitas berbagai bahan bakar minyak bumi tergantung pada

    komposisi dan jenis hidrokarbon yang ada dalam campuran. Bilangan oktan (Octane

    Number) merupakan salah satu karakteristik dari bahan bakar yang digunakan dalam

    mesin dengan memanfaatkan busi seperti bensin dan bahan bakar jet. Bilangan ini

    menunjukkan karakteristik antiknocksuatu bahan bakar dan sangat bergantung pada

    jenis hidrokarbonnya. Bilangan oktan dari bahan bakar dapat ditingkatkan dengan

    penambahan Oxygenatesseperti TEL, MTBE atau TAME. Bilangan oktan dari fraksi

    tanpa aditif biasanya disebut sebagai bilangan oktan bersih (clear octane number).

    Zat adiktif ini biasanya berbahaya bagi lingkungan. Oleh karena itu metode untuk

    meningkatkan bilangan oktan melalui proses seperti Alkilasi dilakukan dalam kilang.

    Standar yang ditetapkan di banyak negara dan produsen mobil adalah bahan bakar

    dengan bilangan oktan minimum sebesar 95. Di Eropa, bensin untuk kualitas tinggi

    harus memiliki bilangan oktan minimal 98.

    Penentuan bilangan oktan diperoleh dari dua prosedur pengujian, yaitu dengan

    metode pertama yang disebut Motor Octane Number-MON (indikasi kinerja

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    5/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    3

    kecepatan tinggi) (ASTM D-2700 dan ASTM D-2723) dan metode kedua yang

    disebut Research Octane Number-RON (indikasi kinerja jalan normal) (ASTM D-

    2699 dan ASTM D-2722). Perbedaan antara RON dan MON disebut sebagai

    sensitivitas. Bagan bakar dengan sensitivitas yang rendah lebih menjanjikan

    dibandingkan dengan bahan bakar dengan sensivitas tinggi.

    Dalam metode pengujian yang digunakan untuk menentukan sifat antiknock

    bensin, perbandingan dibuat antara campuran-campuran dari dua hidrokarbon murni,

    n-heptana dan iso-oktana (2,2,4-trimetil-pentana).Iso-oktan memiliki bilangan oktan

    100 dan memiliki ketahanan yang tinggi terhadap ketukan, sedangakan n-heptana

    memiliki ketahanan yang cukup rendah terhadap ketukan.

    Studi ekstensif terhadap bilangan oktan dari masing-masing hidrokarbon murni

    telah menghasilkan beberapa aturan umum. Sebagai contoh, parafin normal memiliki

    karakteristik ketukan yang paling tidak diinginkan dan hal ini menjadi semakin buruk

    dengan meningkatnya berat molekul. Iso-parafin memiliki nomor oktan lebih tinggi

    daripada isomer normal yang terkait dan bilangan oktan meningkat dengan

    bertambahnya percabangan rantai. Olefin memiliki nomor oktan lebih tinggi

    dibandingkan parafin terkait; Naphthan biasanya memiliki sifat yang lebih baik

    daripada parafin normal akan tetapi jarang memiliki nomor oktan yang sangat tinggi;

    Aromatik biasanya memiliki bilangan oktan cukup tinggi.

    Campuran n-heptana dan iso-oktana dapat dijadikan sebagai referensi untuk

    peningkatan kualitas bensin dan menyediakan berbagai macam kualitas yang

    digunakan sebagai skala antiknock. Misalnya, bensin dengan kemampuan ketukan

    yang cocok dengan campuran 90% iso-oktana dan 10% n-heptana memiliki bilangan

    oktan 90. Namun, banyak hidrokarbon murni dan bahkan bensin komersial telah

    memiliki kualitas antiknockdi atas bilangan oktan 100.

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    6/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    4

    Gambar 1. Gambaran Umum Produksi Gasolin

    (Sumber: The Chemistry and Technology of Petroleum, 4 thEd. James G. Speight)

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    7/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    5

    BABII

    METODEANALISIS

    Berdasarkan ASTM bilangan oktan terbaru (ASTM D 2885 03) yang kami

    dapatkan dari Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, maka

    metode pengujian standar dalam penentuan bilangan oktan (octan number) dari

    penyalaan bahan bakar mesin adalah dengan menggunakan teknik perbandingan

    langsung On-Line.

    2.1 Prinsip Dasar

    Untuk menentukan RON (Research Octane Number) dan MON (Motor

    Octane Number) dapat dilakukan dengan memanfaatkan operasi mesin CFR

    standar yang disesuaikan dengan kondisi pengujian, serta dengan menggunakan

    siklus yang berulang secara otomatis yang dapat membandingkan karakteristik

    ketukannya dengan ketukan bahan bakar referensi dimana bilangan oktannya telah

    diketahui. Perbedaan karakteristik ketukan (knock) dapat diukur sebagai

    perbedaan intensitas pada rasio kompresi yang sama atau perbedaan rasio

    kompresi pada intensitas sama. Sampel masuk ke dalam mesin karburato CFR,

    kemudian bahan bakar referensi juga dimasukan pada mesin tersebut. Setelah itu

    sistem kontrol akan melihat perilaku kedua bahan bakar tersebut dari beberapa

    variable uji. Rasio bahan bakar-udara ditambahkan untuk menambah intensitas

    knockbahan bakar.

    1. Metode ini mencakup penentuan online kuantitatif dengan perbandingan

    langsung dari perbedaan rating knock (ketukan mesin) atau delta bilangan

    oktan dari sampel percikan bahan bakar mesin dengan bahan bakar

    referensinya.

    2. Metode ini mencakup metodologi untuk mendapatkan bilangan oktan

    menggunakan delta bilangan oktan yang sudah diukur dan bilangan oktan dari

    bahan bakar referensi.

    3. Bahan bakar yang menjadi referensi harus memiliki perbandingan yang sama

    dengan sampel yang akan diukur.

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    8/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    6

    4. Metode tes ini memanfaatkan unit pengetesan knock atau sistem analis

    otomatis yang menghubungkan kontrol komputer dari berbagai macam mesin

    CFR dengan alat yang digunakan di metode tes D 2699 dan D 2700.

    i. Pengukuran knockberdasarkan operasi dari kedua jenis bahan bakar di

    rasio udara-bahan bakar spesifik yang menghasilkan intensitas knock

    paling banyak.

    ii. Perbedaan yang didapatkan lalu diukur untuk melihat positif atau

    negatif nya delta bilangan oktan sampel dari perbandingan dengan

    bahan bakar referensi yang dibandingkan di rasio yang sama.

    iii. Perbedaan yang didapatkan digunakan untuk melihat positf atau negatif

    delta bilangan oktan sampel dari bahan bakar referensi yang

    dibandingkan pada intensitas knockyang sama.

    5. Metode ini digunakan terbatas untuk bilangan oktan penyalaan bahan bakar

    mesin 78-102.

    6. Perbedaan bilangan oktan antara sampel dan bahan bakar referensi dibatasi

    oleh spesifikasi ditentukan dari standar dan prototipe bahan bakar.

    7. Spesifikasi untuk seleksi, preparasi, penyimpanan, dan pembagian dari

    standar dan prototipe bahan bakar sudah disediakan. Prosedur untuk

    menentukan bilangan oktan juga sudah dicantumkan.

    8. Kondisi operasi semua dalam unit SI. Nilai yang ada didalam tanda kurung

    berarti dalam satuan inch-pound. Pengukuran standarisasi mesin CFR

    selanjutnya dinyatakan dalam inch-pound.

    9. Dalam standar ini tidak dijelaskan mengenai keamanan, pengguna diharapkan

    bertanggung jawab terhadap keamanan prosedure pengukuran ini. Silahkan

    melihat section 8 dan annex A1 untuk panduang bahan-bahan berbahaya.

    2.2 Persiapan Materi Uji

    1. Peralatan

    Metode tes ini menggunakan sistem pengukuran analitis multi komponen

    (AMS). Sistem ini juga dilengkapi oleh mesin tes knockyang bekerja dengan

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    9/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    7

    mengukur lalu mengirimkan sinyal yang merepresentasikan O.N. Berikut

    adalah peralatan yang digunakan berdasarkan ASTM D 288503.

    i. Sebuah mesin CFR untuk tes knock digunakan untuk menentukan

    R.O.N dan M.O.N. Peralatan unit tes knockadalah sebagai berikut:

    1. CFR F-1 untuk pengukuran R.O.N.

    2. Model CFR F-2 untuk pengukuran M.O.N.

    3. Instrumentasi untuk pengukuran knock, suhu atau variabel unit

    yang sudah dipilih oleh sistem manufaktur.

    4. Instalasi AMS membutuhkan beberapa jenis komponen dan alat

    untuk menyatukan perlengkapan kritikal atau ekuivalen untuk

    melengkapi unit kerja.

    5. Alat untuk menyesuaikan mesin rasio kompresi dan mekanisme

    untuk pengukuran relatif saat nilai O.N. bergantung pada

    perbedaan mesin rasio kompresi.

    ii. Alat kontrol otomatis untuk menyesuaikan dan mengawasi variabel

    operasi kritikal diperlukan. Variabel dan kondisi yang ditangani oleh

    alat kontrol otomatis adalah :

    1. Mekanisme untuk rasio bahan bakar-udara dan menentukan

    kondisi yang dapat menghasilkan K.I tertinggi. Bisa ditentukan

    dengan teknik ekuilibrium atau dinamik.

    2. Penyetelan bilangan oktan untuk mengkonversi signal variabel

    menjadi sinyal nilai O.N.

    3. Control waktu untuk perpindahan bahan bakar dan fungsi

    pengukuran untuk menemukan spesifikasi operasi dari metode

    tes.4. Sensor yang sesuai untuk mengawasi kondisi operasi dan sistem

    keamanan dari sistem tes.

    5. Sistem sampel digunakan untuk menyediakan sampel secara

    kontinu dan dapat menangani sampel yang tidak dipakai.

    6. Alat untuk memperlakukan aliran sampel untuk menghilangkan

    air dan unsur-unsur yang tidak diperlukan sehingga sesuai dengan

    yang disarankan.

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    10/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    8

    7. Tangki penyimpanan dan alat-alat yang digunakan untuk

    menyimpan dan menyediakan material CRF.

    2. Bahan

    Bahan yang digunakan dalam metode pengujian ini terdiri dari reagen dan

    material-material yang dijadikan sebagai referensi.

    Cairan pendingin jaket silinder

    Engine Crankcase Lubricating Oil

    Bahan bakar standar

    Bahan bakar prototype

    Paired Check Fuels

    Paired Quality Control Fuels

    Bahan bakar referensi primer

    3. Pengambilan Sampel

    Pengambilan sampel yang akan diuji dapat dilakukan dengan cara-cara

    sebagai berikut,

    Mengumpulkan sampel stream untuk analisis on-line.

    Mengumpulkan sampel stream dan kemudian diolah untuk

    selanjutnya dikirim ke mesin carburetor CFR. Hal ini dilakukan untuk

    meminimalisir kontak langsung dengan cahaya dalam bentuk apapun.

    Mengumpulkan dan menyimpan bahan bakar sampel ke dalam

    kontainer tidak tembus pandang untuk meminimalisir kontak langsung

    dengan emisi sinar UV.

    2.3 Prosedur

    1. Memeriksa kinerja dari AMS pada interval yang sesuai dengan sistem mutu

    pengguna atau setelah pemakaian alat yang dapat mempengaruhi kinerja

    sistem pengukuran. Operasikan sistem dengan menggunakan bahan bakar

    paired check untuk menentukan apakah AMS menghasilkan nilai O.N. yang

    benar dan melakukannya dengan stabilitas sistem yang sesuai

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    11/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    9

    2. Tampilkan pemeriksaan kualifikasi dengan pengoperasian AMS di bawah

    kondisi standar yang telah dispesifikasikan untuk metode ini. Periode waktu

    yang sama pada saat pengoperasian untuk tiap-tiap bahan bakar harus

    digunakan. periode waktu yang pengoperasioan untuk tiap-tiap bahan bakar

    harus selama 4 menit atau lebih.

    3. Menentukan nilai rata-rata O.N.

    4. Menentukan kualifikasi keakuratan sistem (lihat ASTM D 2885 03)

    5. Menentukan taksiran stabilitas sistem (lihat ASTM D 2885 03)

    6. Untuk prosedur pengoperasian yang lebih detail harus disesuaikan dengan

    rekomendasi perusahaan AMS.

    Penghitungan Delta Octane Numberdan Octane Number

    Perhitungan O.N meliputi tanda perbedaan intensitas ketukan atau rasio sinyal

    kompresi diantara acuan bahan bakar (standar atau prototype) dan aliran sample

    bahan bakar dankemudian pembagiannya oleh range yang tepat.

    1. Perbedaan Intensitas Ketukan pada sebuah Rasio Kompresi yang Konstan

    O. N = (K.I acuan K. I sample)Range (K. I Octane )

    Dimana K.I acuan adalah Intensitas Ketukan dari acuan

    K.I sample adalah Intensitas Ketukan dari sample

    Contoh perhitungan:

    Diketahui sebagai berikut

    K.I. acuan bahan bakar = 50

    K.I sample bahana bakar = 57

    Range (K.I/Octane) = 20

    Maka . =()

    2= 0,35

    2. Perbedaan Rasio Kompresi pada Intensitas Ketukan yang Konstan

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    12/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    10

    O. N =(C.R. sample C. R acuan)

    Range (C. R Octane )

    Dimana C.R acuan adalah Rasio Kompres dari acuan

    C.R sample adalah Rasi Kompresi dari sample

    Contoh perhitungan:

    Diketahui sebagai berikut

    C.R acuan bahan bakar = 756

    C.R sample bahana bakar = 764

    Range (C.R/Octane) = 14

    Maka . =(646)

    14= +0,57

    Octane Number menggunakan ukuran delta octane number dan ocatane number dari

    perbandingan bahan bakar acuan

    Octane number dihitung dengan formula berikut:

    O.N aliran sample= O.N+ perbandingan O.N bahan bakar acuan

    Pengujian Pengukuran Sistem Kontrol Kualitas Secara Analitik

    1. Mengkonfirmasi operasi dari sistem pengukuran secara analitik dan kualitas

    CRF dengan mengukur delta octane number diantara CRF dan bagian control

    kualitas bahan bakar setidaknya minimal satu kali dalam smeinggu atau ketika

    CRF digunakan.

    Pengujian control kualitas ditujukan untuk memonitoring dan

    mengkonfirmasi kestabilan seluruh sistem pengukuran O.N sepanjang waktu,

    hal ini ditujukan sebagai sebuah tambahan pendukung untuk sistem kualifikasi

    pemeriksaan akhir dan tidak dapat digunakan untuk mengganti sistem kualifikasi

    pemeriksaan akhir.

    2. Menunjukkan pengujian control kualitas dengan operasi AMS dibawah kondisi

    standar sebagaimana khususnyanya pada sebuah metode. Menggunakan periode

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    13/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    11

    waktu operasi yang sama untuk setiap bahan bakar. Periode waktu untuk

    operasi untuks etiap bahan bakar adalah selama 4 menit atau lebih lama.

    3. Rangkaian AS antara CRD dan bagian dari control kualitas bahan bakar sampai

    pada minimum dua siklus selesai. Sbeuah siklus lengkap terdiri dari satu periode

    operasi ada satu bahan bakar (CRF), diikuti dnegan satu peirode pada bahan

    bakar kedua (sebagian dari control kualitas bahan bakar),

    4. Penentuan rata-rata O.N dan Jangkauan

    1. Menyusun dalam bentuk table nilai O.N termasuk tanda aljabar

    yang tepat

    2. Menghitunga rerata O.N dengan tanda aljabar yang tepat

    3. Menghitung range data dengan menggunakan rumus berikut:

    Range Data= O.N maksimu O.N minimum

    5. Menggunakan Grafik control yang tepat atau teknik yang sebanding dengan

    cara statistic untuk menaksis O.N rata-rata dan range nilai relative untuk

    menentukan nilai-nilai perkiraan untuk pasangan control kualitas bahan bakar.

    Jika sebuah situasi diluar statistic terdeteksi, perikasapengukuran sistem operasi

    secara analitik dan kualitas CRF untuk mengetahui penyebab dasar. Grafik

    control yang tepat adalah I/MR-2 untuk O.N rata-rata dan jarak grafik untuk

    jangkauan.

    Presisi dan Ketidakpastian

    1. Batas untuk dapat diulang Kembali (Repeatability)

    O.N untuk RON: 0,2

    O.N untuk MON: 0,3

    Batas di atas diestimasi dari program 3 R( dari ASTM RR:133:D20-1330) dandapat digunakan sebagai pendekatan batas untuk dapt diulang kembali

    sebegaimana telah ditentukan oleh ASTM untuk mengukur O.N

    2. Batas untuk dapat Dihasilkan Kembali (Reproducibility)

    2.1. Dalam tujuan aplikasi online dari metode uji ini, dimana O.N ganda dirata-rata

    untuk mendapatkan sebuah FPAPV( Flow-Proportionaed Average Property

    Value) untuk nilai O.N dari sebuah penawaran atau kumpulan produk, batas

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    14/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    12

    untuk dapat dihasilkan atau diproduksi kembali ditetapkan oleh ASTM, untuk

    O.N individu, hasil pada pasangan bahan bakar yang sama adalah kegunaan

    yang kecil karena penawaran sama akan membutuhkan uji dari sistem

    pembanding yang lain menggunakan bahan bakar yang tepat sam. Oleh karena

    itu, untuk membuat perbnadingan perbedaan yang berarti antara dua nilai O.N

    dihasilkan oleh dua darisistem opersi yang berbeda. Semua metric yang lebih

    berguna kemapuan dihasilkannya kembali O.N-bar dimanakemudian dihitung

    dari nilai unit O.N sebanyak n yang dihasilkan dari sistem dibawah kondisi

    masih dapat diulang.

    2.2. Pengguna disarankan untuk berkonsultasi dan mengacu pada appendix dari

    metode uji untuk deskripsi detail tentnag bagaimana mengestimasi variable

    berhubungan degan FPAPV untuk ocatane number dari sebuah penawaran atau

    sekumpulan material yang didapatkan menggunakan metod euji dan Latihan

    D.6624

    Informasi Hazard

    Dalam kinerja dari method uji ini ada beberapa potensi hazard untuk personal.

    Klasifikasi dari haard yang ditimbulkan dituangkan dalam beberapa peringatan yaitu:

    1. Material yang Mudah Terbakar dari Asap berbahaya

    Sumber hazard: Mesin minyak pelumas

    2. Mudah Terbakar. Asap atau gas berbahaya jika terhirup. Gas atau asapa dapat

    menyebabkan kebakaran

    Sumber hazard: Bahan bakar uji, oksigen, ptototype bahan bakar, aliran sample

    bahan bakar, bahan bakar standar.3. Beracun. Menjadi fatal jika terhirup atau tertelan

    Sumber hazard: Campuran anti beku, antibeku dari glycol, Pendingin

    terhalogenasi, Pelarut terhalogenasi,Timbal organometal atau mangan.

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    15/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    13

    Standarisasi dan Prototipe Penyimpanan dan Penangan Bahan Bakar

    Standarisasi bahan bakar harus memenuhi beberapa ketentuan sebagimana yang telah

    disebutkan dalam bagian-bagian sebelumnya, dimana untuk menghindari adanyakontaminasi atau komponen yang hilang dari waktu awal pennyimpanan sampai

    akhirnya digunakan.

    Kondisi standar bahan bakar agar memenuhi ketentuan AMS (Analytical measurement

    system) dimana kondisi ini untuk memisahkan antara air dan partikel-partikel lain. Oleh

    karena itu dibutuhkan alat dan sistem, antara lain:

    a. Bulk Storage VesselBulk storage vessel harus memiliki volume yang sesuai atau besar sehingga

    nantinya bahan bakar dapat mudah dipisahkan apabila ingin di pindahkan ke

    working container untuk proses shipping. Sehingga pada saat proses shipping,

    bilangan oktan ARV (Accepted Reference Value) tetap terjaga dan dapat tetap

    digunakan di mesin dalam rentang waktu tertentu. Vesselini menjaga pula agar

    bahan bakar tidak mengalami vapor loss ataupun hamparan cahaya secara

    langsung karena bahan bakar mudah terbakar.

    Bulk storage vessel harus memenuhi beberapa kondisi:

    i. Bersih, kering, dan bersih dari segala kontaminasi yang dapat

    terlarut kedalam hidrokarbon.

    ii. Memastikan fasilitas mixing merupakan bagian dari vessel.

    iii. Dalam pengisian bulk storage harus dimulai dari bagian bawah

    sehingga tidak terjadi gelembung dan flash.

    iv. Pengisisan vessel hanya sekitar 90% volumenya untuk

    menghindari kelebihan volume uap.

    v. Volume yang tersisa di vessel dihubungkan dengan working

    containers apabila terjadi kenaikan tekanan uap

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    16/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    14

    b. Working ContainersMemastikan volume working containers cukup untuk digunakan untuk

    menjamin prototipe bahan bakar pada sistem analisis dan yang di ambil kedalam

    flush volumebahan bakar yang akan dikonsumsi dalam memulai sistem. Serta

    mensetting sistem analisi dan me-running berbagai jenis sample. Container

    penyimpanan bahan bakar harus disimpan tanpa adanya vapor loss ataupun

    hamparan terhadap cahaya. Kondisi working containers harus bersih, kering,

    dan bersih dari segala kontaminasi yang dapat terlarut kedalam hidrokarbon.

    Working containersjuga harus selalu dicheck apakah terdapat kebocoran.

    c. Fuel DispensingFuel dispensing memerlukan metode dimana dalam memindahkan bahan bakar

    dari bulk receiver menuju working container tidak berdampak pada kualitas

    bahan bakar.

    Langkah-langkah yang perlu diperhatikan :

    i. Mendinginkan bahan bakar standar dan working containers

    dibawah suhu 10C (50F) sebelum mereka diisikan.

    ii. Flush sistem fuel dispensing dengan volume yang cukup untuk

    memastikan tidak ada bahan bakar yang terkontaminasi dari

    residu bahan bakar didalam sistem.

    iii. Dalam pengisian bulk storage harus dimulai dari bagian bawah

    sehingga tidak terjadi gelembung dan flash.

    iv. Pengisisan vessel hanya sekitar 90% volumenya untuk

    menghindari kelebihan volume uap.

    v. Mengisi working containers tanpa interupsi dan menutup segera

    mungkin setelah di isikan dan memberi nomor dalam urutan.

    vi. Jangan mengisi 8-12 L volume terakhir dari bahan bakar standar.

    vii. Volume yang tersisa di vessel dihubungkan dengan working

    containers apabila terjadi kenaikan tekanan uap

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    17/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    15

    d. Standard Storage FuelUntuk memaintain karekteristik knocking dari bahan baakr, dimana suhu bulk

    receivers dan working containers tidak melebihi 25C (77F). Sebelum

    membukanya harus didinginkan dibawah 10C.

    e. Prototipe Bahan Bakar

    Untuk prototipe bahan bakar harus memnuhi kriteria-kriteria yang telah

    disebutkan serta menangani dengan hati-hati untuk menghi ndari kontaminasi

    ataupun hilangnya komponen dari waktu awal pengisisan sampai digunakan.

    f. Prototipe Tank Volume

    Dalam merumuskan prototipe tank volume diperlukan berbagai macam analisi

    dimana dijalankan secara on-line, dari hasil analisis tersebut akan didapat data

    konsusmsi bahan bakar di dalam sistem analisis dan waktu yang dibutuhkan

    bahan bakar samapi terakhir. Dalam kasus umum 10-20% prototipe tank akan

    dieliminasi untuk menjaga adanya kemungkinan degradasi bahan bakar dan

    penurunan. Prototipe dalam konstruksi tank dan kode api disetiap lokasi

    contohnya dapat dilihat di gambar 2 dan 3 pada lampiran .

    Standard Fuel Accepted Reference Value (ARV) Determination

    ARV untuk standar bahan bakar setidaknya merupakan rata-rata arimatik dari 16

    kriteria bilangan oktan yang memenuhi ketentuan-ketentuan tertentu. Untuk

    menentukan dan mendapatkan bilangan oktan pada mesin yang berbeda dengan operator

    yang berbeda pada kondisi reproduksi. Prosedur dan peralatan yang digunakan harus

    memenuhi Test Method D 26999 dan Test Method D 2700.

    Perhitungan Bilangan Oktan ARV

    a. Menggunakan teknik GESD berdasarkan ASTM Reseach adn report RR: D02-

    1481.

    b. Melakukan penilaian semuan hasil untuk mekalkulasi ARV untuk normalisasi

    pada level signifikan 1 % dengan teknik Anderson-Darling (A-D) dalam test

    method D 6299

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    18/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    16

    c. Mentabulasi semua data yang diterima sehingga memiliki 16 hasil individual

    bilangan oktan.

    d. Memisahkan semua hasil yang diterima kedalam hasil dalam bentuk angka dan

    mencacat atau mengarsipkan nilai yang paling dekat dengan bilangan oktan 100.

    2.4 Kelebihan dan Kekurangan

    Kelebihan:

    1. Dapat mengetahui nilai bilangan oktan dalam keadaan standar.

    2. Sistem analis otomatis dengan kontrol komputer dari berbagai macam mesin

    3. Mudah digunakan karena terdapat referensi sehingga juga dapat

    membandingkan dengan bilangan oktan dari bahan bakar yang sudah ada.

    Kekurangan:

    1. Metode ini digunakan terbatas untuk bilangan oktan penyalaan bahan bakar

    mesin 78-102.

    2. Tidak dapat digunakan apabila bukan dalam keadaan standar.3. Tergantung dengan referensi yang ada.

    4. Dalam standar ini tidak dijelaskan mengenai keamanan.

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    19/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    17

    BABIII

    KESIMPULAN

    1.Bilangan oktan (Octane Number) merupakan salah satu karakteristik dari bahan bakar

    yang digunakan dalam mesin dengan memanfaatkan busi seperti bensin dan bahan

    bakar jet. Bilangan ini menunjukkan karakteristik antiknock suatu bahan bakar dan

    sangat bergantung pada jenis hidrokarbonnya

    2. Perhitungan O.N dapatmenentukan perbedaan dari bahan bakar mesin pengapian

    yang tercampur in-line. Pengukuran O.N dijumlahkan dengan O.N bahan bakar

    referensi sehingga menghasilkan motor octane number dari aliran material proses atau

    bahan bakar mesin pengapian in-line.

    3. Metode tes ini menggunakan sistem pengukuran analitis multi komponen (AMS).

    Sistem ini juga dilengkapi oleh mesin tes knock yang bekerja dengan mengukur lalu

    mengirimkan sinyal yang merepresentasikan O.N. semua alat digunakan alat yang

    otomatis seperti untuk sistem kontrol dan sistem peredaran bahan bakar, dan juga

    monitoring konversi variabel pengetesan seperti rasio kompresi dan intensitas knock

    menjadi O.N.

    4. Nilai oktan sebuah bahan bakar yang paling umum di seluruh dunia adalah nilai

    Research Octane Number (RON). RON ditentukan dengan mengisi bahan bakar ke

    dalam mesin uji dengan rasio kompresi variabel dengan kondisi yang teratur. Nilai RON

    diambil dengan membandingkan campuran antara iso-oktana dan n-heptana. Misalnya,

    sebuah bahan bakar dengan RON 88 berarti 88% kandungan bahan bakar itu adalah iso-

    oktana dan 12%-nya n-heptana.

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    20/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    18

    INFORMASITAMBAHAN

    a. Definisi

    i. Nilai referensi yang diterima, n- sebuah nilai yang berlaku sebagaireferensi untuk perbandingan yang sudah disepakati, dan yang diturunkan

    dari (1) nilai teoritis, (2) nilai yang dipakai yang berbasis dari eksperimen

    organisasi nasional dan internasional, (3) nilai yang telah disetujui secara

    umum yang berasal dari kolaborasi eksperimen grup peneliti dan

    insinyur. E 456/E 177

    ii. Sistem pengukuran analitis, n- gabungan dari beberapa subsistem yang

    digunakan untuk menentukan nilai kuantitatif sifat tertentu dari sampel

    yang belum diketahui.

    iii. Tinggi silinder dari mesin CFR diukur dari piston.

    iv. Digital counter readingdi mesin CFR

    v. Detonation meter untuk tes knocking

    vi. Detonation pickupuntuk tes knocking

    vii. Rasio bahan bakar dan air di intensitas knock maksimum pada tes

    knocking

    viii. Guide tableuntuk tes knocking

    ix. Knockdi mesin pengapian

    x. Intensitas knockuntuk tes knock

    xi. Knockmeteruntuk tes knock

    xii. Bilangan oktan motor untuk bahan bakar mesin pengapianxiii. Kondisi berulang

    xiv. Reproducibility condition

    xv. Research octane number untuk bahan bakar pengapian.

    xvi. Spread di pengukuran knock

    xvii. Site assigned value

    xviii. Site precision condition

    xix. Sampel

    b. Definisi dari term spesifik pada standar berikuti. Perbandingan dengan bahan bakar referensi untuk perbandingan

    langsung untuk tes knock. Fuel untuk mesin pengapian memiliki standar

    bilangan oktan sendiri, sehingga itulah yang akan diperbandingkan.

    1. Bahan bakar standar

    2. Prototipe bahan bakar

    ii. Delta bilangan oktan untuk perbandingan langsung tes knock, merupakan

    diferensiasi aljabar untuk bilangan oktan pada 2 bahan bakar di suatu

    kondisi tertentu ketika melakukan teknik perbandingan langsung.

    iii. Paired check fuel untuk sistem tes knock on-Line.

    1.Expected difference O.N

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    21/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    19

    iv. Paired quality control fuel ffor on-line system quality control.

    v. Span for direct comparison knock testing

    c. Singkatan (Akronim)

    i. AMSAnalytical Measurement System

    ii. ARVAccepted Reference Value

    iii. RONARVResearch Octane Number Accepted Reference Value

    iv. MONARVMotor Octane Number Accepted Value

    v. SAVSite Assigned Value

    vi. RONSAVResearch Octane Number Site Assigned Value

    vii. MONSAVMotor Octane Number Site Assigned Value

    viii. C.R.Compression Ratio

    ix. K.I.Knock Intensity

    x. O.N.Octane Numberxi. O.N.-Delta Octane Number

    xii. PRFPrimary Reference Fuel

    xiii. CRFComparison Reference Fuel

    d. Simbol

    i. QAccuracy Qualification Value

    ii. KAccuracy Qualification Acceptance Limit

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    22/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    20

    DAFTARPUSTAKA

    Weisman, W. ed. 1998.Analysis of Petroleum Hydrocarbons in Environmental Media.

    Total Petroleum Hydrocarbon Criteria Working Group Series. Amherst ScientificPublishers, Amherst, MA.

    Speight, J.G. 2005.Environmental Analysis and Technology for the Refining Industry.

    JohnWiley & Sons Inc. Hoboken. New Jersey.

    ASTM D 2885-03. Standard Test Method for Determination of Octane Number of

    Spark-Ignition Engine Fuels by On-Line Direct Comparison Techniques. ASTM

    International. United State

    Oil and Gas Journal Data Book. 2000 Edition, PennWell, Tulsa, Oklahoma, 2000.

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    23/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    21

    LAMPIRAN

    Tabel 1. Batas Flamibilitas Hidrokarbon Murni (Acuan Bilangan Oktan)

    (Sumber: The Chemistry and Technology of Petroleum, 4thEd. James G. Speight)

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    24/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    22

    Tabel 1. Batas Flamibilitas Hidrokarbon Murni (Acuan Bilangan Oktan) - Lanjutan

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    25/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    23

    Gambar 2. Contoh Konstruksi Tank Volum 1

    (sumber:ASTM D 2885-03. Standard Test Method for Determination of Octane Number of Spark-

    Ignition Engine Fuels by On-Line Direct Comparison Techniques. ASTM International. United

    State)

  • 5/28/2018 Makalah Analisis Sifat Minyak Bumi (Octane Number)

    26/26

    OCTANE NUMBER ASTM D 2885-03

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITASI INDONESIA

    24

    Gambar 3. Contoh Konstruksi Tank Volum 2

    (sumber:ASTM D 2885-03. Standard Test Method for Determination of Octane Number of Spark-

    Ignition Engine Fuels by On-Line Direct Comparison Techniques. ASTM International. United

    State)