Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

25
MAKALAH PRESENTASI TUGAS KELOMPOK Universitas Jambi 2013 MATA KULIAH : Akuntansi Perbankan MATERI : Akuntansi kliring DOSEN : Misni Erwati,SE,M.Si KELOMPOK : 2 (Dua) ANGGOTA :1. Jangcik 2. Gita Fauziah 3. Oktariyani 1

description

makalah perbankan

Transcript of Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

Page 1: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

MAKALAH PRESENTASI TUGAS KELOMPOK

Universitas Jambi 2013

MATA KULIAH : Akuntansi PerbankanMATERI : Akuntansi kliringDOSEN : Misni Erwati,SE,M.SiKELOMPOK : 2 (Dua)

ANGGOTA :1. Jangcik 2. Gita Fauziah 3. Oktariyani

4. Kholila Okdatami 5. Feronika Siallagan 6. Wijanarko. P

1

Page 2: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

KATA PENGANTAR

Syukur patut penulis panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan

hidayahnya, karena berkat-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah tentang “Jasa Transfer” agar

menggapai ilmu yang bermanfaat dari matakuliah akuntansi perbankan. Shalawat serta salam

semoga terpanjat kehadirat Sang Revolusioner umat, Rosulullah Muhammad saw. Karena berkat

ketekunannya yang tiada lelah, tiada menyerah, umat menjadi sadar akan kebutuhannya kepada

Allah Swt.

Penulis bermaksud ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

seluruh pihak yang telah membantu, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Besar harapan penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya juga bagi

pembaca pada umumnya.

Dalam tugas ini masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan dan kekurangan-

kekurangan. Oleh karena itu apabila ada kritik dan saran yang dapat menyempurnakan makalah

ini, penulis akan menerimanya dengan lapang dada.

i

2

Page 3: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………... i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….1

1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………..1

1.2. RUMUSAN MASALAH........................................................................................ 2

1.3 TUJUAN…………………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………. 3

2.1. Pengertian Kliring…………………………………………………………………3

2.2. Tujuan Kliring........................................................................................................ 4

2.3. Syarat-syarat Kliring…………………………………………………………...… 4

2.4. Sistem Kliring......................................................................................................... 4

2.5. Peserta Kliring........................................................................................................ 6

2.6. Kliring Otomasisasi................................................................................................ 6

2.7. Warkat/Nota Kliring…………………………………………………………….. 7

2.8. Warkat/Nota bukan kliring……………………………………………………… 8

2.9. Tolakan Klring....................................................................................................... 8

2.10. Jenis-jenis Kliring……………………………………………………………….. 9

2.11. Mekanisme Kliring/Petemuan Kliring..................................................................10

2.12. Prosedur Akuntansi Kliring/Pembukuan Kliring................................................. 10

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 15

3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 15

ii

3

Page 4: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dewasa ini, peradaban manusia mengalami kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya

informasi dan teknologi. Kemajuan ini membuka sebuah wacana baru yang mendapatkan

perhatian luas dari warga dunia, ada yang pro dan juga kontra, ya Globalisasi. Wacana

tersebut, semakin membuka mata manusia mengenai peradaban yang datang dari belahan

dunia yang berbeda. Membuat kebutuhan mengenai suatu komoditi atau hal lain bertambah.

Dari kemajuan informasi dan teknologi, membangkitkan kemajuan di bidang lain, contohnya

perdagangan antar Negara. Misalkan saja eropa yang membutuhkan komoditi rempah-

rempah khususnya dari Indonesia, dan masih banyak contoh lainnya. Namun, kemajuan

dalam bidang perdagangan tersebut membuat kebutuhan masyarakat meningkat, yang

kecepatannya lebih cepat dari waktu yang tersedia. Point penting yang harus diperhatikan

adalah kebutuhan yang semakin cepat dan meningkat. Tidak dapat dihindarkan bahwa pada

dewasa ini, kegiatan manusia tidak hanya terpaku pada satu jenis saja, seorang manusia saja

dapat melakukan beberapa hal sekaligus. Tentu saja bukan tanpa masalah, jika terjadi

keterlamabtan atau ketidaksesuaian dengan prosedur yang telah direncanakan atau

ditentukan, barangkalai kekacauan yang akan terjadi.

Dalam bidang perdagangan, permasalahan transaksi keuangan menjadi permasalahan

yang cukup krusial dan mendasar. Apalagi jika pihak yang dilibatkan memiliki lokasi yang

jauh. Namun, saat kita tidak perlu bersusah payah untuk menagih atau membayar. Telah

tersedia transaksi yang mudah yang disediakan oleh bank-bank umum yang dapat

memfasilitasi transaksi antar bank. Fasilitas tersebut disebut kliring.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Apakah pengertian kiring.

b. Siapa sajakah peserta kiring.

c. Apa sajakah yang termasuk warkat/nota kliring.

d. Apa sajakah yang termasuk warkat yang bukan kiring.

4

Page 5: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

e. Apa saja jenis-jenis kliring.

f. Bagaimana mekanisme kliring.

g. Bagaimana prosedur akuntansi kliring.

1.3 TUJUAN

a. Mengetahui pengertian kliring.

b. Mengetahui siapa sajakah pesrta kliring.

c. Mengetahui warkat/nota kliring.

d. Mengetahui warkat yang bukan kliring.

e. Mengetahui jenis-jenis kliring.

f. Mengetahui mekanisme kliring.

g. Mengetahui prosedur akuntansi kliring.

5

Page 6: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Kliring

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian kliring, diantaranya:

1.Menurut kamus Bahasa Indonesia

kata kliring berasal dari bahasa inggris to clear (clearing) yang berarti membersihkan

hutang-piutang antar bank yang terjadi pada hari itu. Jadi kliring adalah tatacara hutang- piutang

dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga antara bank-bank peserta kliring

dengan maksud agar perhitungan hutang-piutang itu terselenggara secara mudah, cepat, dan

aman.

2.Menurut Ir.Ade Arthesa (2006: 97) Kliring adalah sarana perhitungan warkat antarbank yang dilaksanakan

oleh Bank Indonesia (BI) dengan tujuan memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran

giral.

3.Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan kliring adalah proses perhitungan pelunasan dan

pertukaranwarkat-warkat kliring antar bank anggota yang dikoordinasi Bank Indonesia.Pelaksanaan

perhitungan hutang-piutang itu diatur oleh suatu lembaga berada di bawah Bank Indonesia yang

disebut Lembaga Kliring. Kliring diadakan di tempat-tempat dimana ada Bank Indonesia dan

berdasarkan keadaan setempat memerlukan dan memenuhi persyaratan

untuk diselenggarakannya kliring.Surat-surat dagang dan surat-surat berharga yang dikliringkan

adalah cek-cek, wesel-wesel, bilyet-bilyet giro, bukti-bukti penerimaan transfer dari berbagai

kota yang dikeluarkan oleh bank, nota-nota kredit dan surat-surat lainnya yang semuanya dinyatakan dalam

mata uang rupiah dan menurut pimpinan Lembaga Kliring dapat diperhitungkan melalui kliring.Semua

warkat kliring tersebut diwajibkan kepada bank-bank peserta kliring setempat untuk dilakukan

perhitungan dalam kliring. Surat-surat yang dikeluarkan oleh bank yang tidak menjadi peserta

tidak diperkenakan untuk diperhitungkan dalam kliring.

4. Menurut Dr.Taswan, SE,M.Si Kliring adalah sarana atau cara perhitungan hutang piutang dalam bentuk surat –

surat berharga atau surat dagang dari suatu Bank peserta yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia atau pihak

lain yang ditunjuk.

6

Page 7: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

2.2.Tujuan Kliring

Tujuan dilaksanakan kliring oleh Bank Indonesia antara lain :

Sistem manual, yaitu sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksanaan

perhitungan, pembuatan bilyet sado kliring, serta pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh

setiap peserta

1.Memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran gira

2.Perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilakukan dengan lebih mudah, aman dan efisien

3.Salah satu pelayanan bank kepada nasabah

2.3.Syarat-syarat Kliring

Setiap bank yang telah memperoleh izin usaha bank umum dan berkedudukan di kota di manadiadakan

perhitungan klring diwajiban ikut serta dalam kliring setempat, yang diharuskan pulamemenuhi

beberapa persyaratan.Bagi kantor pusat suatu bank, sekurang-kurangnya telah melakukan usaha

dengan izin MenteriKeuangan selama 3 bulan. Berdasarkan penilaian Bank Indonesia,keadaan

administrasi pimpinan dankeuangan bank tersebut memungkinkan memenuhi kewajibannya

dalam kliring. Kemudian, simpanan.

2.4.Sistem Kliring

Berdasarkan sistem penyelenggaraannya, kliring dapat menggunakan:

a. Sistem manual, yaitu sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam

pelaksanaan perhitungan, pembuatan bilyet saldi kliring, serta pemilahan warkat

diakukan secara manual oleh setiap peserta.

b. Sistem semi otomasi, yaitu sistem penyelenggaraan klring lokal yang dalam

pelaksanaan perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dilakukan secara

otomasi, sedangkan pemilahan warkat dilakukan secara manual oleh setiap

peserta.

c. Sistem elektronik, yaitu penyelenggaraan kliring lokal secara elektronik yang

selanjutnya disebut kliring elektronikadalah penyelenggaraan kliring lokal yang

dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring didasarkan

pada data keuangan elektronik yang selanjutnya disebu DKE disertai dengan

7

Page 8: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

penyampaian peserta kepada penyelenggara untuk diteruskan kepada peserta

penerima.

Keterangan:

1. Dalam suatu transaksi antara Tuan Azis dan Tuan Setyo, Tuan Aziz menerbitkan cek

yang diserahkan Tuan Setyo.

2. Tuan Setyo yang merupakan nasabah Bank Angkasa Cabang Malang menyerahkan cek

kepada Bank Angkasa untuk di kliringkan

3. Bank Angkasa Cabang Malang menyerahkan warkat tersebut kepada PT. Bank Mega.

Penyerahan ini di lakukan petugas Bank yang mewakili Bank tersebut melalui lembaga

kliring, yakni Bank Indonesia.

4. Bank Mega Cabang Malang melalui petugas kliring membawa pulang warkat dan

memeriksa keabsahan serta saldo nasabah, bila segalanya benar dan saldo nasabah

mencukupi maka rekening Tuan Azis pada Bank Mega Cabang Malang akan di debet

sebesar nilai yang tertera pada cek/BG yang ditariknya. Dengan demikian saldo Tuan

Aziz akan berkurang.

5. Bila tidak ada tolakan Bank Mega Cabang Malang akan mengkreditkan rekening Bank

Angkasa Cabang Malang di Bank Indonesia.

8

Bank Indonesia

Bank AngkasaCab Malang

Tuan Setyo

Bank Mega Cab Malang

Tuan Azis16

5 43

2

menagih

Menyetorkan cek

menagih

Membebaninasabah

Page 9: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

6. Bank Angkasa Cabang Malang memberitahu hasil kliringnya pada Tuan Setyo sekaligus

mengkredit rekening Tuan Setyo.

2.5. Peserta Kliring

Peserta kliring dapat dibedakan menjadi dua macam :

1. Peserta langsung, yaitu : bank-bank yang sudah tercatat sebagai peserta kliring dan

dapat memperhitungkan warkat atau notanya secara langsung dengan B I atau

melalui PT Trans Warkat sebagai perantara dengan B I.

Contoh : Bank Retail, Bank Devisa

2. Peserta tidak langsung, yaitu : bank-bank yang belum terdaftar sebagai peserta

kliring akan tetapi mengikuti kegiatan kliring melaui bank yang telah terdaftar

sebagai peserta kliring.

Contoh : BPR

2.6. Kliring Otomatisasi

Kliring otomatis adalah Terjadinya pertukaran data secara elektronik melalui

pemrosesan dengan mesin dalam bentuk standar yang telah diformat terlebih dahulu.

Selain itu, pemrosesan elektronik juga melibatkan pengiriman media penyimpanan

data komputer. Media ini merupakan media utama untuk transaksi kliring dengan

otomatis, atau lazim dikenal dengan Automatic Clearing House (ACH).

Dalam pemrosesan data secara elektronik ini, mesin akan membaca Magnetic Ink

Character Recognition, atau MICR pada setiap lembar cek nasabah.

Transaksi kliring otomatis dapat dipecah menjadi dua jenis :

1. Transaksi local (intraregional), bank penarik mempersiapkan seluruh warkat untuk

dikirim ke bank tertarik. Disini bank penarik akan memeriksa kelengkapan data,

memeriksa kebenaran cek, membedakan apabila transaksi tersebut berasal dari

bank sendiri, kemudian menyampaikan data tersebut kepada lembaga kliring.

2. Transaksi antar daerah (interregional), bank penarik akan menyampaikan

transaksinya kepada pusat pengolahan data di lembaga kliring lokal. Transaksi-

transaksi disortir oleh bank penarik dalam lokasi yang bersangkutan. Volume

data yang besar ini akan digabung menjadi suatu ringkasan arsip untuk setiap

9

Page 10: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

lokasi, kemudian arsip ini dipindahkan ke tiap lokasi lainnya untuk diproses

lebih lanjut.

2.7. Warkat / Nota Kliring

Warkat / Nota kliring Adalah alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas

pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti :

cek,

bilyet giro,

wesel bank untuk trasfer atau wesel unjuk,

bukti-bukti penerimaan transfer dari bank-bank,

nota kredit, dan

surat-surat lainnya yang disetujui oleh penyelenggara ( B I )

Syarat-syarat warkat yang dapat dikliringkan :

Ber valuta Rupiah

Bernilai nominal penuh

Telah jatuh tempo pada saat dikliringkan dan

Telah dibubuhi cap kliring

Jenis – jenis warkat kliring :

a. Warkat debet keluar, yaitu : warkat bank lain yang disetorkan oleh nasabah

sendiri untuk keuntungan rekening nasabah yang bersangkutan.

Contoh :

Alex nasabah bank Permata Semarang menerima pembayaran dari Sigit nasasbah

bank Niaga Semarang berupa cek. Cek tersebut disetorkan oleh Alex ke bank

Permata, maka cek tersebut dapat dikatakan sebagai warkat debet keluar.

b. Warkat debet masuk, yaitu : warkat yang diterima oleh suatu bank dari bank lain

melalui B I atas warkat atau cek bank sendiri yang ditarik oleh nasabah sendiri

dan atas beban nasabah yang bersangkutan.

Contoh :

10

Page 11: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

Bila bank Permata Semarang menerima cek dari bank Niaga Semarang atas cek

yang telah ditarik Andi nasabah sendiri, maka cek tersebut merupakan warkat

debet masuk bagi bank Permata.

c. Warkat kredit keluar

Warkat kredit keluar yaitu, dari nasabah sendiri untuk disetorkan kepada nasabah

bank lain pada bank lain. Bank yang menyerahkan warkat tersebut akan

mengkreditkan rekening giro BI dan mendebet giro nasabah.

d. Warkat kredit masuk

Warkat kredit masuk yaitu, yang diterima oleh suatu bank untuk keuntungan

rekening nasabah bank tersebut. Bank yang menerima warkat tersebut akan

mendebit rekening giro B I dan mengkredit giro nasabah.

2.8.Warkat / Nota yang bukan Kliring

Warkat atau nota yang bukan kliring diantaranya adalah :

Warkat-warkat yang belum memenuhi syarat-syarat warkat kliring.

a. Penyetor warkat kepada penyelenggara untuk keperluan penyelesaian saldo

negatif atau saldo debet.

b. Penyetoran warkat kepada penyelenggara untuk pelaksanaan transfer dalam

rangka pelimpahan likuidasi dari suatu peserta kepada kantor-kantor cabangnya

yang lain.

Penyetoran-penyetoran lain yang ditetapkan B I berdasarkan kebutuhan.

2.9.Tolakan Kliring

Tolakan kliring merupakan ketidaksediaan Bank tertagih untuk membayar tagihan

masuk oleh karena sebab-sebab tertentu, yaitu :

1. Saldo tidak cukup

2. Rekening telah ditutup

3. Bea materai belum dipenuhi

4. Tanda tangan tidak cocok dengan

Specimen

11

Page 12: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

5. Coretan tidak ditanda tangani penarik

6. Warkat di blokir

7. Jumlah angka dan huruf tidak sama

8. Resi buku cek/BG belum dikembalikan

9. Tanggal efektif Bilyet Giro belum aktif

10. Tanda tangan meragukan

Contoh Tolakan Kliring :

Bank Angkasa menerima BG dari Bank Danamon atas rekening CV. Wahana sebesar

Rp 4.000.000,- setelah diperiksa dananya tidak mencukupi.

Jurnal Transaksi :

Kliring I

D : Rek Giro Nas Rp 4.000.000,-

K : Kliring Umum Rp 4.000.000,-

D : Kliring Umum Rp 4.000.000,-

K : BI – Giro Rp 4.000.000,-

Kliring II (Hasil Kliring)

D : BI – Giro Rp 4.000.000,-

K : Rek Giro Nas Rp 4.000.000,-

2.10. Jenis – jenis Kliring

Jenis-jenis kliring diantaranya adalah :

a. Kliring umum, adalah : sarana perhitungan warkat-warkat antar bank yang

pelaksanaannya diatur oleh B I.

b. Kliring lokal, adalah : sarana perhitungan warkat-warkat antar bank yang berada

dalam suatu wilayah kliring (wilayah yang ditentukan).

c. Kliring antar cabang, adalah : sarana perhitungan warkat antar kantor cabang

suatu bank peserta yang biasanya berada dalam satu wilayah kota. KLiring ini

dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh perhitungan dari sauatu kantor

cabang untuk kantor cabang lainnya yang bersangkutan pada kantor induk yang

bersangkutan.

12

Page 13: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

2.11. Mekanisme Kliring / Pertemuan Kliring

Kliring yang dilaksanakan tidak melalui Automated Clearing House, pertemuan

kliring biasanya dilakukan sebanyak dua kali, yaitu :

1. Pertama kali bertemu, bank-bank yang terlibat dalam transaksi kliring akan

saling menyerahkan warkat.

2. Pada pertemuan kedua, bank peserta kliring akan saling mengembalikan warkat

apabila terjadi penolakan.

Waktu pertemuan kliring biasanya diatur sebagai berikut :

Senin sampai dengan Jumat:

Kliring I : Pukul 10.30 – 14.30

Kliring II : Pukul 13.00 – 14.00

Sabtu :

Kliring I : Pukul 10.00 – 11.00

Kliring II : Pukul 12.00 – 13.00

2.12. Prosedur Akuntansi Kliring / Pembukuan Kliring

Setiap bank peserta kliring akan menyelenggarakan akuntansi atas transaksi kliring

sesuai dengan sistem akuntansi yang diterapkan pada bank masing-masing. Arus warkat, apakah

warkat debet atau warkat kredit, akan dicatat dalam buku harian kliring yang akan dibuat oleh

setiap bank. Atas dasar buku harian kliring ini akan dibuatkan daftar kliring keluar untuk

kemudian dijadikan dasar pembuatan neraca kliring. Dari neraca kliring inilah pada akhir hari

akan diketahui apakah suatu bank menang atau kalah kliring.

Pembukuan Transaksi Kliring :

Kasus : Ilustrasi kliring :

Tn. Egi nasabah giro pada Bank Omega-cabang Jakarta, membeli barang dari Tn. Beny,

nasabah giro Bank ABC-cabang Jakarta, seharga Rp 30.000.000. Tuan Egi membayar dengan

menerbitkan cek Bank Omega.

Pada saat bank ABC menerima warkat giro dari bank Omega Kedua bank akan

mencatat transaksi kliring tersebut . Pembukuan transaksi kliring ini dapat ditampung

pada rekening sementara “Kliring” atau langsung ke rekening giro pada B I.

13

Page 14: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

Pada bank ABC – cabang Jakarta

Pada saat terima warkat dari Tn. Egi untuk disetorkan bagii keuntungan rekening

giro Tn. Beny (menambah).

D : Kliring Rp. 30.000.000,-

K : Giro – Rek. Tn. beny Rp. 30.000.000,-

Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan

rekening Kliring.

D : B I – Giro Rp. 30.000.000,-

K : Kliring Rp. 30.000.000,-

Pada bank Omega – cabang Jakarta

Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (warkat Tn. Egi) akan membebankan

rekening giro Tn. Egi dengan jurnal sbb :

D : Giro – Rek. Tn. Egi Rp. 30.000.000,-

K : B I – Giro Rp. 30.000.000,-

Bank Omega dapat langsung mengkredit rekening giro pada BI arena cek tersebut

adalah cek dari nasabahnya sendiri.

Apabila Ny. Annisa seorang nasabah bank Omega – cabang Jakarta menyerahkan

sebuah warkat Giro senilai Rp. 50.000.000,- kepada bank untuk diserahakan kepada Ny.

Rena, salah seorang nasabah bank Lippo cabang Jakarta, oleh kedua bank akan

dibukukan sebagai berikut :

Pada bank Omega cabang Jakarta

Pada saat menerima amanat dan warkat dari Ny. Annisa, akan dibukukan sebagai

berikut :

D : Giro - Rek. Ny. Annisa Rp. 50.000.000,-

K : B I – Giro Rp. 50.000.000,-

Pada bank Lippo cabang Jakarta

Pada saat menerima warkat setoran untuk menambah rekening Ny. Rena, dibukukan

sbb. :

D : B I – Giro Rp. 50.000.000,-

K : Giro - Rek. Ny. Rena Rp. 50.000.000,-

14

Page 15: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

Jml. Kredit………………Rp. 80 jt

Jml. Debet..…………….Rp. 80 jt

Bank ABC………….........Rp. 30 jtBank Lippo……………..Rp. 50 jt

Bank Omega…………...Rp. 80 jt

Nama Bank yg menang kliringNama Bank yg kalah klring

NERACA KLIRING Tgl…………

NERACA KLIRING

Pada akhir hari kliring, akan dibuatkan neraca kliring sebagai laporan akhir transaksi

kliring.

Apabila dalam pembukuan transaksi kliring, bank Omega selalu mempergunakan

rekening sementara kliring dan pendebetan atau pengkreditan rekening giro pada B I

dilaksanakan pada akhir hari kliring, untuk mengetahui apakah bank menang atau kalah

klring, maka kekalahan kliring diatas akan dibukukan sebagai berikut :

D : Kliring Rp. 80.000.000,

K : B I – Giro Rp. 80.000.000,-

Dilihat dari sudut B I , tidak akan terdapat selisih pendebetan maupun pengkreditan

rekening giro masing-masing bank peserta kliring.

Selanjutnya untuk mencatat transaksi hasil kliring diatas, oleh B I akan dibukukan

sbb. :

D : Giro – Bank Omega Rp. 80.000.000,-

K : Giro – Bank ABC Rp. 30.000.000,-

K : Giro – Bank Lippo Rp. 50.000.000,-

Melalui kalah atau menang kliring ini, oleh B I akan dipantau saldo minimum dari

Reserve Reqiurement.

15

Page 16: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

Bila suatu bank reserve requirement-nya lebih rendah dari pada apa yang

seharusnya dipelihara, maka kepada bank yang tidak memenuhi persyaratan tersebut akan

dikenakan denda oleh B I.

Menang Kliring bila :

WARKAT DEBET KELUAR + WARKAT KREDIT MASUK >

WARKAT DEBET MASUK + WARKAT KREDIT KELUAR

Menang Kliring

Bank Angkasa pada tanggal 1-5-2007 menang kliring Rp 1.000.000.000,-

Jurnal Transaksi :

D : Saldo BI-Giro Rp 1.000.000.000,-

K : Kliring Rp 1.000.000.000,-

Kalah Kliring bila :

WARKAT DEBET KELUAR + WARKAT KREDIT MASUK >

WARKAT DEBET MASUK + WARKAT KREDIT KELUAR

Kalah Kliring

Bank Angkasa pada tanggal 1-5-2007 kalah kliring Rp 1.000.000.000,- Jurnal Transaksi :

D : kliring Rp 1.000.000.000,-

K : Saldo BI-Giro Rp 1.000.000.000,-

Kredit Kredit DebetDebet

Debet Debet Kredit Kredit DebetDebet KreditKredit

Penyerahan

Cek/BG Bank

Lain

Penerimaan

CN dari Bank

Lain

Penerimaan

Cek/BG Bank

sendiri

Penyerahan CN

kepada Bank Lain

16

Page 17: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

(1)(1) (2)(2) (3)(3) (4)(4)

17

Page 18: Makalah akuntansi kliring oleh jangcik dkk

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kliring sebenarnya merupakan transaksi lalu lintas pembayaran yang dimaksudkan untuk

memudahkan penyelesaian hutang piutang antar bank yang timbul dari ransakasi giral.

Transaksi ini dilakukan oleh setiap bank peserta kliring melalui perantara bank Indonesia

sebaga lembaga kliring. Setiap bank yang menajadi peserta kliring diwajibkan memelihara

saldo alat likuid dalam bentuk rekening giro pada Bank Indonesia untik menampung semua

penarikann dan penyetoran nasabah masing-masing yang akan mengakibatkan bertambah

atau berkurangnya saldo giro tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Kuswandani, Daniel dan N. Napoliwa.2000. Akuntansi Perbankan, jakarta: Intitut bankir

Indonesia

Taswan.2012. Akuntansi Perbankan, Yogyakarta: UPP STIM YKPN

http://rinton.wordpress.com/2009/10/06/pengertian-akuntansi-kliring/

http://rinton.wordpress.com/2009/10/06/pengertian-akuntansi-kliring/

http://file.upi.edu/Direktori/L%20-%20FPEB/PRODI.AKUNTANSI/197907022005012%20-

%20MIMIN%20WIDANINGSIH/AKUNTANSI%20KLIRING.pdf

http://selviulpah.blogspot.com/2010/05/akuntansi-kliring.html

18