makalah Air&Elektrolit

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total berat badan tubuh. Sementara itu, sisanya merupakan bagian padat dari tubuh. Secara keseluruhan, katagori persentase cairan tubuh berdasarkan umur adsalah; bayi baru lahir 75% dari total berat badan, pria dewasa 57% dari total berat badan, wanita dewasa 55% dari total berat badan, dan dewasa tua 45% dari total berat badan. Persentase cairan tubuh bervariasi, bergantung pada faktor usia, lemak dalam tubuh, dan jenis kelamin. Sedangkan elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen, dan sisa metabolisme, seperti karbondioksida, yang semuanya disebut dengan ion. Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah menjadi ion Na+ dan Cl+. Pecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Ion yang bermuatan negatif disebut anion sedangkan ion yang bermuatan positif disebut kation. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian air? 2. Bagaimana Karakteristik fisiologis air? 3. Bagaimana kadar air yang sesuai? 1

Transcript of makalah Air&Elektrolit

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total berat badan tubuh. Sementara itu, sisanya merupakan bagian padat dari tubuh. Secara keseluruhan, katagori persentase cairan tubuh berdasarkan umur adsalah; bayi baru lahir 75% dari total berat badan, pria dewasa 57% dari total berat badan, wanita dewasa 55% dari total berat badan, dan dewasa tua 45% dari total berat badan. Persentase cairan tubuh bervariasi, bergantung pada faktor usia, lemak dalam tubuh, dan jenis kelamin.Sedangkan elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen, dan sisa metabolisme, seperti karbondioksida, yang semuanya disebut dengan ion. Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah menjadi ion Na+ dan Cl+. Pecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Ion yang bermuatan negatif disebut anion sedangkan ion yang bermuatan positif disebut kation.1.2 Rumusan Masalah1. Apa pengertian air?2. Bagaimana Karakteristik fisiologis air?3. Bagaimana kadar air yang sesuai?4. Bagaimana distribusi cairan tubuh?5. Apa saja gejala pada orang yang mengalami kelebihan cairan?6. Bagaimana pengaturan elektrolit yang sesuai?7. Apa saja gangguan pada orang yang kelebihan elektrolit?8. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit?

1.3 Tujuan Penulisan1. Mengetahui pengertian dari air2. Mengetahui karakteristik fisiologis dari air3. Mengetahui kadar air yang sesuai4. Mengetahui disribusi dari cairan tubuh5. Mengetahui gejala pada orang yang kelebihan cairan6. Mengetahui pengaturan elektrolit yang sesuai7. Mengetahui gangguan dari orang yang mengalami kelebihan elektrolit8. Mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian AirAir merupakan komponen terpenting yang membentuk tubuh mencakup dua pertiga berat badan.Perubahan kandungan air dapat berakibat fatal karena mempengaruhi faal sistematik. Air memiliki keunikan, karena pada suatu reaksi akan terbentuk ikatan hydrogen yang terjadi di antara molekul-molekul air.2.2 Karakteristik air dalam fisiologiAir adalah senyawa esensial untuk semua makhluk hidup dan mempunyai beberapa karakteristik fisiologik : Media utama pada reaksi intrasel. Diperlukan oleh sel untuk mempertahankan kehidupan. Hampir semua reaksi biokimia tubuh terjadi dalam media air, sehingga dapat dikatakan bahwa air merupakan pelarut untuk kehidupan. pelarut terbaik untuk solute polar dan ionik. Media transport pada system sirkulasi, ruang di sekitar sel (ruang intravaskuler, interstisium), dan intrasel. Mempunyai panas jenis, panas penguapan, dan daya hantar panas yang tinggi sehingga berperan penting dalampengaturan suhu tubuh.2.3 Jumlah Air TubuhJumlah cairan tubuh total kurang lebih 55-60 % dari berat badan dan presentase ini berhubungan dengan jumlah lemak dalam tubuh, jenis kelamin dan umur. Pengaruh terbesar berhubungan dengan dibandingkan kandungan air di dalam sel otot, sehingga cairan tubuh total pada orang yang gemuk (obes) lebih rendah dari mereka yang tidak gemuk. Pada bayi dan anak, presentase cairan tubuh total lebih besar di bandingkan dengan orang dewasa dan menurun sesuai dengan pertambahan usia. Pada bayi premature jumlah cairan tubuh total sebesar 80 % dari berat badan, sedangkan pada bayi normal 70%-75% dari berat badan, pra-pubertas 65%-70% dari berat badan, dan pada berat dewasa sebesar 50-60% dari berat badan.Kadar lemak pada wanita umumnya lebih banyak dibandingkan dengan pria, sedangkan kadar air pria lebih besar dari wanita. Makin tua seseorang, biasanya jumlah lemaknya meningkat sedangkan jumlah airnya semakin berkurang. Kadar air tubuh total berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel di bawah ini :UsiaPriaWanita

10- 1859%57%

18 4061%51%

40 6055%47%

>6052%46%

Air (H2O) merupakan komponen tubuh manusia yang paling banyak, meliputi 60% dari BB. Komposisi: plasma (>90% H2O), Kulit-otot- organ internal (70%-80% H2O), tulang (22% H2O), lemak (10% H2O).Persentase H2O tubuh dipengaruhi oleh: jenis kelamin & usia individu.n memiliki kandungan H2O yang lebih rendah dibandingkan dengan pria terutama karena hormon seks yaitu estrogen meningkatkan deposit lemak di payudara, bokong dan di tempat lain.n Persentase H2O juga menurun drastis secara progresif seiring dengan pertambahan usia.2.4 Distribusi Cairan TubuhCairan tubuh terdapat dalam dua kompartemen besar, yaitu intrasel dan ekstrasel.1) Kompartemen Intraselular Cairan intrasel adalah cairan yang terdapat dalam sel tubuh. Volume cairan intrasel lebih kurang 33% berat badan (60% air tubuh total) merupakan air terdapat di dalam sel kandungan air di intrasel lebih banyak dibanding di ekstrasel dan persentase volume cairan intrasel pada anak lebih kecil dibandingkan orang dewasa karena jumlah sel lebih sedikit dan ukuran sel lebih kecil. Cairan intrasel berperan pada proses menghasilkan, menyimpan, dan penggunaan energy serta proses perbaikan sel. Selain itu, cairan intrasel juga berzperan dalam proses replikasi dan berbagai fungsi khusus antara lain sebagai cadangan air untuk mempertahankan volume dan osmolalitas cairan ekstrasel.Kandungan Elektrolit Intraseluler : Dalam cairan intraseluler, kation utama adalah kalium, sedangkan anion utama adalah fosfat dan protein. Ion K+, Mg2+ dan PO42+ merupakan solute yang dominan untuk menimbulkan efek osmotic pada cairan intraseluler. Ion K+ juga penting dalam proses biolistrik. Konsentrasi ion kalsium intraseluler sangan rendah.

2) Kompartemen EkstraselularCairan ekstraseluler adalah cairan yang terdapat di luar sel tubuh. Cairan ekstraseluler terdiri dari : Cairan interstisium atau cairan antar-sel, yang berada diantara sel-sel Cairan intra-vaskuler, yang berada dalam pembuluh darah yang merupakan bagian air dari plasma darah Cairan trans-sel, yang berada dalam rongga-rongga khusus misalnya cairan otak (likuor serebrospinal), bola mata, sendi. Jumlah cairan trans-sel relative sedikit.Dengan menggunakan bergbagai marker, diperoleh volume cairan ekstraseluler sebesar 42-53% jumlah cairan tubuh total untuk marker klorida dan 30-33% untuk marker inulin dan sulfat. Volume cairan ekstraseluler sebesar 24% dari berat badan pada orang dewasa. Untuk penggunaan di klinik umumnya digunakan nilai 40% dari jumlah air tubuh total.KompartemenJumlah% Berat Badan% Jumlah Cairan

Volume Intraseluler24.0 L3360

Volume Ekstraseluler16.0 L2240

Volume Interstisium-Volume Plasma-Volume Trans-seluler**11.2 L3.2 L1.6 L15.44.42.22884

Cairan Ekstrasel berperan sebagai : Pengantar semua keperluan sel (nutrient, oksigen, berbagai ion, trace minerals, dan regulator hormone/molekul) Pengangkut CO2, sisa metabolism, bahan toksik atau bahan yang telah mengalami detoksifikasi dari sekitar lingkungan sel.Kandungan Elektrolit Ekstraseluler : Komposisi bahan yang terlarut dalam subkompartemen cairan ekstraseluler (plasma dan cairan interstisium) ternyata berbeda. Hal tersebut disebabkan oleh pengaruh keseimbangan Gibbs-Donnan3, kecuali untuk ion Ca2+ dan Mg2+; kadarnya lebih rendah pada cairan interstisium karena ion ini banyak yang terikat pada protein.Keseimbangan Gibbs-Donnan adalah keseimbangan antara cairan intra dan ekstrasel yang timbul akibat peran membrane sel. Protein yang merupakan suatu molekul besar bermuatan negative, bukan hanya ukuran molekulnya yang besar namun merupakan suatu partikel aktif yang berperan mempertahankan tekan osmotic. Protein ini tidak dapat berpindah, ia mempengaruhi ion mempertahankan netralitas electron (keseimbangan muatan positif dan negative) sebanding dengan keseimbangan tekanan osmotic di kedua sisi membrane. Pergerakab muatan pada ion akan menyebabkan perbedan konsentrasi ion yang secara langsung mempengaruhi pergerakan cairan melalui membrane ke dalam ke luar sel.2.5 Gejala Kelebihan CairanPada kelebihan ekstrasel, gejala yang sering ditimbulkan, antara lain: Edema perifer (pitting edema). Asites. Kelopak mata membengkak. Suara napas ronchi basah. Penambahan berat badan secara tidak normal/sangat cepat. Nilai hematokrit menurun bila kelebihan cairan bersifat akut.2.6 Pengaturan Elektrolit1) Pengaturan Keseimbangan Natrium Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi mengatur osmolaritas dan volume cairan tubuh. Natrium paling banyak terdapat pada cairan ekstrasel. Pengaturan konsentrasi cairan ekstrasel diatur oleh ADH dan aldosteron. Aldosteron dihasilkan oleh kosteks suprarenal dan berfungsi mempertahankan keseimbangan konsentrasi natrium dalam plasma dan prosesnya dibantu oleh ADH. ADH mengatur sejumlah air yang diserap kembali ke dalam ginjal dari tubulus renalis. Aldosteron juga mengatur keseimbangan jumlah natrium yang diserap kembali oleh darah. Natrium tidak hanya bergerak ke dalam atau ke luar tubuh, tetapi juga mengatur keseimbangan cairan tubuh. Eksresi dari natrium dapat dilakukan melalui ginjal atau sebagian kecil melalui feses, keringat, urine, dan air mata.2) Pengaturan Keseimbangan Kalium Kalium merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan intrasel dan berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit. Keseimbangan kalium diatur oleh ginjal dengan mekanisme perubahan ion natrium dalam tubulus ginjal dan sekresi aldosteron. Aldosteron juga berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalium dalam plasma (cairan ekstrasel). Sistem pengaturan keseimbangan kalium melalui tiga langkah, yaitu: Peningkatan konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel yang menyebabkan peningkatan produksi aldosteron. Peningkatan jumlah aldosteron akan memengaruhi jumlah kalium yang dikeluarkan melalui gijal. Peningkatan pengeluaran kalium; konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel menurun. Kalium berpengaruh terhadap fungsi sistem pernapasan. Partikel penting dalam kalium berfungsi menghantarkan impuls listrik ke jantung, otot lain, jaringan paru. Dan jaringan usus pencernaan. Ekskresi kalium dilakukan melalui urine, sebagian melalui feses dan keringat.3) Pengaturan Keseimbangan Kalsium Kalsium dalam tubuh berfungsi membentuk tulang, menghantarkan mpuls kontraksi otot, koagulasi (pembekuan) darah, dan membantu beberapa enzim pankreas. Kalsium diekskresi melalui urine dan keringat. Konsentrasi kalsium dalam tubuh diatur langsung oleh hormon paratiroid dalam reabsobsi tulang. Jika kadar kalsium darah menurun, kelenjar paratirod akan merangsang pembentukkan hormon paratiroid yang langsung menigkatkan jumlah kalsium dalam darah.4) Pengaturan Keseimbangan Magnesium Magnesium merupakan kation dalam tubuh, merupakan yang terpenting kedua dalam cairan intrasel. Keseimbangannya kelenjar paratiroid, magnesium diabsorbsi dari saluran pencernaan. Magnesium dalam tubuh dipengaruhi oleh konsentrasi kalsium. Hipomagnesium terjadi bila konsentrasi serum turun menjadi < 1,5 mEq/1t dan hipermagnesium terjadi bila kadar magnesium serta serum meningkat menjadi > 2,5 mEq/1t.2.7 Gangguan Kelebihan Elektrolit1)HipernatremiaHipernatremia merupakan suatu keadaan di mana kadar natrium dalam plasma adalah tinggi.a) Etiologi:1. Fluid-loss:insensibel loss (demam, ISPA, luka bakar, didaerah suhu tinggi)diabetesinsipidus pemberian diuretic gangguan hipotalamus hipodipsi gangguan osmoreseptor.2. Intake Na+: pemberian NaCl hipertonikatau NaCl peroralsindromacushing dan hiperaldosteronism.b) Tanda dan gejala:1. Mukosa kering2. Oligari/anusia3. Turgor kulit buruk dan permukaan kulit membengkak4. Kulit kemerahan5. Lidah kering dan kemerahan6. Konvulsi7. Suhu badan naik8. Kadar natrium dalam plasma lebih dari 145 mEq/1t9. Letargi10. kelemahan otot11. kedutan (twitching)12. kejang-kejangdan koma13. Terjadi keluarnya cairan dari sel otak14. Dapat terjadi perdarahan otakc) Pengobatan1. Def.cairan= 0,6XBBX (Na/140 1)2. ( pada wanita 0,5)3. DenganCairan glukosa isotonik peroral atau enteral4. Pada diabetes insipidus diberikan diuretik (Hct) dengandiet rendah Natriumatau pemberian klofibrat, klorpropamid, asetaminofen, karbamasepin, pitresin dalam minyak.2)HiperkalsemiaHiperkalsemia merupakan suatu keadaan dimana berlebihnya kadar kalsium dalam darah.a) Etiologi:1. Hiperparatiroidisme2. Tumor ganas yg mengeluarkan PTH3. Intoksikasi vit.D4. Intoksikasi vit. A5. Hipertiroid6. Insufisiensi adrenal7. Milk Alkali Syndromeb) Tanda dan gejala:1. Nyeri pada tulang2. Relaksasi otot3. Batu ginjal4. Mual-mual5. Koma6. Kadar kalsium dalam plasma lebih dari 4,3 mEq/1tc) Pengobatan:1. Fosfat: meningkatkan deposisi kalk tulang & menghambat resorbsi tulang2. Indometasin : berguna pada hiperkalsemia akibat keganasan3. Meningkatkan ekskresi dengan larutanNaCl.4. Diet rendah kalsium5. Hemodialisis3)HiperkalemiaHiperkalemia merupakan suatu keadaan dimana kadar kalium dalam darah adalah tinggi.a) Etiologi:1. Asupan berlebih peroral/enteral2. Perpindahan K+ ke ekstrasel pada asidosis3. Pseudohiperkalemia: padapenderita dengan lekositosis/trombositosis4. Koagulasi/hemolisis.b) Tanda dan gejala:1. Mual2. Hiperaktivitas sistem pencernaan3. Aritmia4. Kelemahan5. Jumlah urine dan diare sedikit6. Kecemasan dan iriabilitas7. Kadar kalium dalam plasma mencapai lebih dari 5 mEq/1t8. Kelemahan otot s/d paralisa9. Jantungaritmia/arrest10. Gambaran EKG: tall T, QRSinterval Philangnya PQRS menyatudenganT dan disebut sine-wavec) Pengobatan:1. Menurunkan K+ plasma: pemberian D 10% 500ml/infus jaminsulin endogenmendorong K+ masuk sel; pada DM perlu ditambah 15 U insulin pada asidosis: K+ luar sel meningkatdg. Pemberian Na.Bic. 44-88 meq enteralK+ terdorong masuk dalam sel Sod.Polystirene Sulfonat(kayexalate) hemodialisis:bila cara2 diatas gagal2. Menurunkan ambang rangsang neuromuskuler: 10 cc Gluonas Calc.10% I.v. Diberikan dlm. 2-3 menitdapat diulang setelah 5 menit bila gbr. EKG tak berubah Terapi cepat dilakukan bila K+ > 8 meq/L atau K+> 6,5 meq/Ldisertai perubahan EKG yang lanjut4)HipermagnesiaHipermagnesia merupakan kondisi berlebihnya kadar magnesium dalam darah.a) Etiologi:GGK atau insufhormon korteks adrenal.b) Tanda dan gejala:1. Koma2. Gangguan saraf pusat dan neuromuskuler3. Gangguan menelan4. Quadriplegi5. Gangguan bicara6. Gangguan pernafasan7. Kadar magnesium lebih dari 1,3 mEq/1tc) Pengobatan:1. pemberian kalsium 5-10 mEq I.v2. Diuretik bila fungsi ginjal baik3. Hemodialisis2.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Cairan dan ElektrolitKebutuhan cairan elektrolit dalam tubuh dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:1) UsiaPerbedaan usia menentukan luas permukaan tubuh serta aktivitas ogan, sehingga dapat memengaruhi jumlah kebutuhan cairan dan elektrolit.2) TemperaturTemperatur yang tinggi menyebabkan proses pengeluaran cairan melalui keringat cukup banyak, sehingga tubuh akan banyak kehilangan cairan.3) DietApabila kekurangan nutrien. Tubuh akan memecah cadangan makanan yang tersimpan di dalamnya sehingga dalam tubuh terjadi pergerakan cairan dari interstisial ke interseluler, yang dapat berpengaruh pada jumlah pemenuhan kebutuhan cairan.4) StresStres dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit elalui proses peningkatan produksi ADH, karena proses ini dapat meningkatkan metabolisme sehingga mengakibatkan terjadinya glikolisis otot yang dapat menimbulkan retensi sodium dan air.5) SakitPada keadaan sait terdapat banyak sel yang rusak, sehingga untuk memperbaiki sel yag rusak tersebut dibutuhkan adanya proes pemenuhan kebutuhan cairan yang cukup. Keadaan sakit menimbulkan ketidak seimbangan hormonal, yang dapat mengganggu keseimbangan kebutuhan cairan.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanAir merupakan komponen terpenting yang membentuk tubuh; mencakup dua pertiga berat badan.Perubahan kandungan air dapat berakibat fatal karena mempengaruhi faal sistematik. Air memiliki keunikan, karena pada suatu reaksi akan terbentuk ikatan hydrogen yang terjadi di antara molekul-molekul air.Jumlah cairan tubuh total kurang lebih 55-60 % dari berat badan dan presentase ini berhubungan dengan jumlah lemak dalam tubuh, jenis kelamin dan umur. Pengaruh terbesar berhubungan dengan dibandingkan kandungan air di dalam sel otot, sehingga cairan tubuh total pada orang yang gemuk (obes) lebih rendah dari mereka yang tidak gemuk. Pada bayi dan anak, presentase cairan tubuh total lebih besar di bandingkan dengan orang dewasa dan menurun sesuai dengan pertambahan usia. Pada bayi premature jumlah cairan tubuh total sebesar 80 % dari berat badan, sedangkan pada bayi normal 70%-75% dari berat badan, pra-pubertas 65%-70% dari berat badan, dan pada berat dewasa sebesar 50-60% dari berat badan.3.2 SaranAir, cairan dan elektrolit sangatlah penting untuk tubuh kita, baik di luar tubuh maupun didalam tubuh. Untuk mengatasi kelebihan dan kekurangan cairan, baiknya asupan cairan secukupnya.

DAFTAR PUSRTAKABarbara Kozier, Fundamental Of Nursing Concept, Process and Practice, Fifth Edition, Addison Wsley Nursing, California, 1995Dolores F. Saxton, Comprehensive Review Of Nursing For NCLEK-RN, Sixteenth Edition, Mosby, St. louis, Missouri, 1999.Hidayat, A Aziz Alimul (2005). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Kedokteran EGC.Sloane, Ethel. 2003.Anatomi dan Fisiologi.Buku Kedokteran EGC : Jakarta.Sylvia Anderson Price, Alih : Peter Anugerah, Pathofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi kedua, EGC, Jakarta, 1995.

14