Makalah Aik

download Makalah Aik

of 10

description

Kehidupan dalam mengembangkan seni budaya

Transcript of Makalah Aik

Skenario C Blok II

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIslam dikenal sebagai agama fitrah. Islam menyalurkan, mengatur dan mengarahkan fitrah manusia untuk kemuliaan dan kehormatan manusia sebagai makhluk Allah. Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Islam itu menggembirakan, menyejaherakan dan membahagiakan umat manusia. Islam mendukung segala sesuatu yang menuju ke arah kebaikan.Seni merupakan fitrah bagi manusia. Selain itu, seni juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Apalagi menurut Sunatullah, manusia memang hidup bermasyarakat. Oleh karena itu, seni sebagai fitrah harus dijaga dan disalurkan secara maruf dalam setiap kehidupan manusia. Muhammadiyah berasaskan Islam. Bagi Muhammadiyah, Islam yang bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah pastilah merupakan rujukan dan katalisator utama. Oleh karena itu, Muhammadiyah selalu menggunakan nilai-nilai Islam dalam melihat, memahami dan menyikapi tentang seni budaya.

1.2 Tujuan1.2.1 Tujuan UmumTujuan umum dari makalah ini adalah:Sebagai syarat memenuhi tugas kompetensi individu dalam perkuliahan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

1.2.2 Tujuan KhususAdapun khusus yang hendak dicapai, yaitu :1. Mengetahui pengertian seni budaya.2. Mengetahui bahwa Islam adalah agama fitrah.3. Mengetahui tentang memelihara seni budaya sebagai anugrah.4. Mengetahui hukum seni budaya menurut putusan tarjih Muhammadiyah.5. Mengetahui kriteria seni budaya yang dibolehkan dan yang diharamkan.6. Mengetahui macam seni budaya yang dibolehkan dan tidak dibolehkan menurut Islam.7. Mengetahui bahwa seni menimbulkan perasaan halus.8. Mengetahui tujuan menghidupkan sastra Islam.9. Mengetahi program Muhammadiyah dalam bidang seni budaya.

BAB IIISI MAKALAH

2.1 Pengertian Seni BudayaUntuk mengetahui dengan jelas dakwah Muhammadiyah dalam bidang seni dan budaya, perlu dipahami terlebih dahulu Apa itu seni dan apa itu budaya. Menurut Sulastianto, Harry dkk(2007:2), pengertian seni selalu berkembang dari masa ke masa sejalan dengan perkembangan pandangan manusia terhadap seni. Berikut ini beberapa pengertian seni yang dikemukakan oleh filsuf, pakar seni, pakar pendidikan dan pakar kebudayaan:1) Plato, seorang filsuf Yunani yang hidup pada tahun 428-348 SM, menyatakan bahwa seni adalah hasil tiruan alam. Pandangan mengenai seni sebagai imitasi ini berlangsung dominan sampai abad ke-19.2) Benedetto Croce, seorang filsuf Italia yang hidup pada tahun 1866-1952, menyatakan bahwa seni adalah ungkapan kesan-lesan (art is expression of impressions).3) Leo Tolstoy, seorang sastrawan Rusia terkemuka yang hidup pada 1828-1910, menyatakan bahwa seni adalah aktivitas manusia yang menghasilkan sesuatu yang indah.4) Susanne K. Langer, seorang filsuf seni dari Amerika, menyatakan bahwa seni dapat diartikan sebagai kegiatan menciptakan bentuk-bentuk yang dapat dimengerti atau dipersepsi yang mengungkapkan perasaan manusia.5) S. Sudjojono, salah seorang pelukis terkemuka Indonesia, menyatakan bahwa seni adalah jiwa yang tampak.6) KI. Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan nasional, berpendapat bahwa seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya yang hidup dan bersifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.Budaya berasal dari bahasa Sansekerta (buddhayah), dan bentuk jamaknya adalah Budi dan Daya.1) Budi : artinya akal, pikiran, nalar.2) Daya : artinya usaha, upaya, ikhtiar.Jadi budaya adalah segala akal pikiran dalam berupaya atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

2.2 Islam Mengatur Fitrah ManusiaDalam pengertian yang sederhana istilah fitrah sering dimaknai suci dan potensi (Langgulung, Hasan,1985).Dalam hal ini fitrah adalah potensi-potensi tertentu yang ada pada diri manusia yang telah dibawanya semenjak lahir, dalam kaitannya dengan tugas manusia sebagai khalifah Allah untuk menciptakan kemakmuran dan kebahagiaan dimuka bumi (Armansyah,2008).Islam adalah agama fitrah, yaitu agama yang berisi ajaran yang tidak bertentangan dengan fitrah manusia, Islam bahkan menyalurkan, mengatur dan mengarahkan fitrah manusia itu untuk kemuliaan dan kehormatan manusia sebagai makhluk Allah (Tim Penyusun AIK UMP,2010:241).

Artinya:Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Q.S. Ar-Ruum,30:30).

2.3 Memelihara Seni Budaya Sebagai Fitrah AnugrahRasa seni sebagai penjelmaan rasa keindahan dalam diri manusia merupakan salah satu fitrah yang dianugerahkan Allah SWT yang harus dipelihara serta disalurkan dengan baik dan benar sesuai dengan jiwa dan ajaran Islam (Tim Penyusun AIK UMP,2010:241).

2.4 Hukum Seni Budaya Menurut Putusan Tarjih MuhammadiyahBerdasarkan Munas Tarjih ke-22 tahun 1995 ditetapkan bahwa karya seni hukumnya mubah (boleh) selama tidak mengarah atau mengakibatkan fasad (kerusakan), dlarar (bahaya), isyyan (kedurhakaan) dan baid anillah (terjauhkan dari Allah); maka pengembangan kehidupan seni dan budaya di kalangan Muhammadiyah harus sejalan dengan etika atau norma-norma Islam sebagaimana dituntunkan Tarjih tersebut (Tim Penyusun AIK UMP,2010:241).

2.5 Kriteria Seni Budaya yang Dibolehkan dan DiharamkanPada dasarnya sesuatu yang indah itu disukai oleh Allah karena Allah zat yang Maha Indah dan menyukai keindahan. Islam mempunyai kriteria tersendiri yang menjadi pengukur dalam menentukan halal atau haramnya suatu karya seni itu (Ishak, Sulaiman dan Tengku Ibrahim Ismail,2001).Kriteria pertama (penerimaan) ialah seni atau karya seni itu mestilah baik yaitu mempunyai ciri-cirinya yang khusus antara lain tidak merusak budi pekerti yang mulia serta tidak melalaikan orang dari beribadah dan mengingat Allah (Ishak, Sulaiman dan Tengku Ibrahim Ismail,2001).Kriteria kedua (penolakan) ialah seni atau karya seni buruk jika seni tersebut menurunkan moral, melalaikan diri untuk beribadah kepada Allah atau bahkan melupakan-Nya (Ishak, Sulaiman dan Tengku Ibrahim Ismail,2001).

2.6 Macam Seni Budaya yang Dibolehkan dan Tidak Dibolehkan Menurut IslamSeni rupa yang objeknya makhluk bernyawa seperti patung hukumnya mubah bila untuk kepentingan sarana pengajaran, ilmu pengetahuan dan sejarah; serta menjadi haram bila mengandung unsur yang membawa isyyan (kedurhakaan) dan kemusyrikan (Tim Penyusun AIK UMP,2010:241).Seni suara baik seni vokal maupun instrumental, seni sastra dan seni pertunjukan pada dasarnya mubah serta menjadi terlarang manakala seni tersebut menjurus pada pelanggaran norma-norma agama dalam ekspresinya baik dalam wujud penandaan tekstual maupun visual (Tim Penyusun AIK UMP,2010:241).

2.7 Seni Menimbulkan Perasaan HalusSetiap warga Muhammadiyah baik dalam menciptakan maupun menikmati seni dan budaya selain dapat menumbuhkan perasaan halus dan keindahan juga menjadikan seni dan budaya sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai media atau sarana dakwah untuk membangun kehidupan yang berkeadaban (Tim Penyusun AIK UMP,2010:241).

2.8 Menghidupkan Sastra IslamMenghidupkan sastra Islam sebagai bagian dari strategi membangun peradaban kebudayaan muslim (Tim Penyusun AIK UMP,2010:241).Seni dijadikan sebagai alat menyebarkan agama dan memperkukuh amal kebajikan di kalangan ummat. Hasil seni boleh menjadi faktor pendorong yang intensif bagi mengingat dan memuji Allah. Daya seni yang diberikan Allah adalah bertujuan untuk menimbulkan keikhlasan dan kesadaran dalam diri manusia. Dengan bakat seni yang ada, para seniman muslim ternyata mampu mempergunakannya dengan teknik dan bentuk seni yang terbuka ke dalam seni dan budaya Islam. Kesenian Islam mengukuhkan persiapan individu untuk mematuhi ajaran Allah selaras dengan tujuan asas penciptaan mereka (Ishak, Sulaiman dan Tengku Ibrahim Ismail,2001).Oleh karena itu, menjadi tanggungjawab para seniman untuk menterjemahkan idea Islam ke dalam bahasa seni. Menurut perspektif Islam, daya kreatif seni adalah dorongan atau desakan yang diberikan oleh Allah yang perlu dipergunakan sebagai bentuk kebesaran Allah. Kesenian Islam ataupun kesenian tradisional memang mengutamakan kegunaan untuk kehidupan sehari-hari. Kesenian Islam tidak hanya sebatas pada individu, tapi mempunyai orientasi sosial sesuai keperluan manusia bersama (Ishak, Sulaiman dan Tengku Ibrahim Ismail,2001).

2.9 Program Muhammadiyah dalam Bidang Seni BudayaMenurut Organisasi Muhammadiyah (Pimpinan Pusat Muhammadiyah) dalam websitenya, program Muhammadiyah dalam bidang seni budaya meliputi visi pengembangan dan program pengembangan.a) Visi PengembanganBerkembangnya seni budaya yang bernapaskan Islam dan mencerahkan akal budi manusia sebagai makhluk yang berperadaban mulia.b) Program Pengembangan1. Mengembangkan apresiasi kesenian, kesusastraan, dan pariwisata yang Islami dan memberikan nuansa kehalusan budi dan spiritual Islami dalam kehidupan warga persyarikatan, umat, dan masyarakat luas.2. Memproduksi film, buku, dan seni pertunjukan yang membawa pesan kerisalahan dan peradaban Islami.3. Mengembangkan dan mengapresiasi seni budaya lokal yang dipadukan dengan dakwah kultural Muhammadiyah.4. Mengembangkan pendidikan seni budaya Islami melalui lembaga pendidikan, keluarga, dan komunitas jamaah.5. Melakukan kajian dan kritik terhadap praktik-praktik kesenian dan berbagai publikasi yang bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma ajaran Islam serta merusak akhlak dan peradaban manusia.6. Meningkatkan pengadaan dan pengelolaan sarana, prasarana, pendidikan, produksi, dan pengembangan kesenian di lingkungan persyarikatan.7. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak dalam pengembangan seni-budaya Islami.8. Memanfaatkan media massa cetak dan elektronik sebagai sarana dalam pengembangan program seni budaya dalam Muhammadiyah.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanDari sekian banyak materi yang telah dipaparkan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa:1. Islam adalah agama fitrah, yaitu agama yang berisi ajaran yang tidak bertentangan dengan fitrah manusia, Islam bahkan menyalurkan, mengatur dan mengarahkan fitrah manusia itu untuk kemuliaan dan kehormatan manusia sebagai makhluk Allah.2. Rasa seni sebagai penjelmaan rasa keindahan dalam diri manusia merupakan salah satu fitrah yang dianugerahkan Allah SWT yang harus dipelihara serta disalurkan dengan baik dan benar sesuai dengan jiwa dan ajaran Islam3. Berdasarkan Munas Tarjih ke-22 tahun 1995 ditetapkan bahwa karya seni hukumnya mubah (boleh) selama tidak mengarah atau mengakibatkan fasad (kerusakan), dlarar (bahaya), isyyan (kedurhakaan) dan baid anillah (terjauhkan dari Allah); maka pengembangan kehidupan seni dan budaya di kalangan Muhammadiyah harus sejalan dengan etika atau norma-norma Islam sebagaimana dituntunkan Tarjih tersebut.4. Seni rupa yang objeknya makhluk bernyawa seperti patung hukumnya mubah bila untuk kepentingan sarana pengajaran, ilmu pengetahuan dan sejarah; serta menjadi haram bila mengandung unsur yang membawa isyyan (kedurhakaan) dan kemusyrikan.5. Seni suara baik seni vokal maupun instrumental, seni sastra dan seni pertunjukan pada dasarnya mubah serta menjadi terlarang manakala seni tersebut menjurus pada pelanggaran norma-norma agama dalam ekspresinya baik dalam wujud penandaan tekstual maupun visual.6. Setiap warga Muhammadiyah baik dalam menciptakan maupun menikmati seni dan budaya selain dapat menumbuhkan perasaan halus dan keindahan juga menjadikan seni dan budaya sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai media atau sarana dakwah untuk membangun kehidupan yang berkeadaban.7. Menghidupkan sastra Islam sebagai bagian dari strategi membangun peradaban kebudayaan muslim.

DAFTAR PUSTAKA

Armansyah. 2008. Agama Adalah Fitrah, (online), (http://izlamic.xtgem.com/ decompile/studi_kritis_armansyah/agama_fitrah.htm, diakses 5 Juni 2014).

Ishak, Sulaiman dan Tengku Ibrahim Ismail. 2001. Seni dalam Islam. Jakarta: Multimedia and Publication.

Langgulung, Hasan. 1985. Pendidikan dan Peradaban Islam. Jakarta: Pustaka Al-Husna.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah. tt. Program Muhammadiyah 2010-2015 (Visi Muhammadiyah 2015), (online), (http://www.muhammadiyah.or.id/10-content-55-det-program-kerja.html, diakses 12 Juni 2014).Sulastianto, Harry dkk. 2007. Seni Budaya. Jakarta: Grafindo Media Pratama.

Tim Penyusun AIK UMP. 2010. Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) II, IV, dan VI. Palembang : Universitas Muhammadiyah Palembang.

2

5