Makalah Agama Fisika Dan Islam

34
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang masalah Membahas masalah fisika dan perkembangannya dalam persfektif islam dan ilamu alamiah modern, pertama-tama kita perlu mengkaji terlebih dahulu apa sebenarnya fisika itu? Nah,fisika itu sebenarnya adalah suatu ilmu pengetahuan yang mana di dalamnya membahas tentang alam ataupun mempelajari tentang gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Sejak awal pertengahan abad ke-20, ilmu pengetahuan alam dan teknologi telah berkembang dengan pesat. Hampir segala sendi kehidupan umat manusia yang dipengaruhinya, sandang dan papan , kesehatan individu maupun masyarakat, komunikasi dan lain-lainnya. Dengan demikian mau tidak mau setiap masyarakat secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam khususnya FISIKA. Mungkin kebanyakan dari kita mengira bahwa ilmu fisika itu berasal hanya dari pemikiran orang –orang ber IQ tinggi dan menghabiskan banyak waktu untuk meneliti sesuatu hingga kepalanya botak. Seperti J.Thomson,Niels Bohr,Einstein dll. tentu saja tidak demikian, jauh sebelum teori-teori fisika itu ditemukan.ALLAH SWT sudah menuliskannya didalam sebuah

description

peran agama islam dalam fisika

Transcript of Makalah Agama Fisika Dan Islam

BAB I

BAB IPENDAHULUAN1. Latar belakang masalahMembahas masalah fisika dan perkembangannya dalam persfektif islam dan ilamu alamiah modern, pertama-tama kita perlu mengkaji terlebih dahulu apa sebenarnya fisika itu? Nah,fisika itu sebenarnya adalah suatu ilmu pengetahuan yang mana di dalamnya membahas tentang alam ataupun mempelajari tentang gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu.Sejak awal pertengahan abad ke-20, ilmu pengetahuan alam dan teknologi telah berkembang dengan pesat. Hampir segala sendi kehidupan umat manusia yang dipengaruhinya, sandang dan papan , kesehatan individu maupun masyarakat, komunikasi dan lain-lainnya. Dengan demikian mau tidak mau setiap masyarakat secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam khususnya FISIKA.Mungkin kebanyakan dari kita mengira bahwa ilmu fisika itu berasal hanya dari pemikiran orang orang ber IQ tinggi dan menghabiskan banyak waktu untuk meneliti sesuatu hingga kepalanya botak. Seperti J.Thomson,Niels Bohr,Einstein dll. tentu saja tidak demikian, jauh sebelum teori-teori fisika itu ditemukan.ALLAH SWT sudah menuliskannya didalam sebuah kitab suci yaitu al-Quran, dan di dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai hubungan antara fisika dalam islam.2. Rumusan masalahBerdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya,antara lain sebagai berikut:A. Apa pengertian fisika?B. Hubungan fisika dengan agama islam dan dengan kitab suci Al-Quran ?

C. Bagaimana metode pendamaian islam dengan sains modren3. TujuanA. Untuk mengetahui keterkaitan antara fisika dan islamB. Untuk mengetahui pengertian fisika dan metode pendamaian islam dan sains

BAB IIPEMBAHASAN

1. PENGERTIAN FISIKAFisika dalam Bahasa Yunani adalah physikos artinya alamiah dan physis artinya Alam fisika adalah ilmu tentangalam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuankosmos.Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia,geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum,termodinamika, dan elektromagnetika.Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teorifisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.Fisika adalah ilmu yang mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet,teknik kelistrikan, teknik nuklir, dll. Karena perkembangan fisika dewasa ini sangat pesat dan dapat mempengaruhi kehidupan umat di bumi. Dunia kehidupan umat manusia sekarang ialah dunia fisika. Melalui fisika orang dapat memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada zat di sekitarnya. Memanfaatkan reaksi-reaksi yang berguna dan mencegah reaksi-reaksi yang merugikan. Sedangkan mengenai pengetahuan tentang fisika ini membantu orang dalam memahami peristiwa-peristiwa fisika dari yang sederhana sampai yang rumit, misalnya dari pembakaran kayu, proses pembekuan air menjadi es sampai kepada reaksi nuklir di dalam suatu reaktor nuklir. Kemudian perubahan fisika hanya bersifat sementara saja, tergantung pada faktor yang mempengaruhinya. Contoh, jika air yang didinginkan akan membeku berupa es, es bila dipanaskan akan mencair berupa air. Dan air jika di didihkan akan mengembun menjadi air.Kemudian, Sejak zaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari benda: mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang berbeda memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat dari jagad raya, seperti bentuk Bumi dan sifat dari objek celestial seperti Matahari dan Bulan.Pada awal abad 17, Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk memastikan kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci dari metode sains. Galileo memformulasikan dan berhasil mengetes beberapa hasil dari dinamika mekanik, terutama Hukum Inert. Pada 1687, Isaac Newton menerbitkanFilosofi Natural Prinsip Matematika, memberikan penjelasan yang jelas dan teori fisika yang sukses: Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber dari mekanika klasik; dan Hukum Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi. Kedua teori ini cocok dalam eksperimen. Prinsipia juga memasukan beberapa teori dalam dinamika fluid. Mekanika klasik dikembangkan besar-besaran oleh Joseph-Louis de Lagrange,William Rowan Hamilton, dan lainnya, yang menciptakan formula, prinsip, dan hasil baru. Hukum Gravitas memulai bidang astrofisika, yang menggambarkan fenomena astronomimenggunakan teori fisika2. Fisika dari Persfektif IslamDi dalam al-quran juga terdapat isyarat isyarat tentang ilmu fisika sebagaimana firman allah dalam al-quran. Relativitas waktu adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya. Tapi ada perkecualian; Al Quran telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu.(Qs Al Hajj: 47) dan Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.(Q.S. Sajadah :5)Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama:Allah bertanya: Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi? Mereka menjawab: Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung. Allah berfirman: Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui. (Qs Al Muminuun:112-114)Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al Quran, yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa Al Quran adalah Kitab Suci Firman Tuhan. Dan dalam ayat lain yang artinya Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (Qs Al Hadid : 25)Ilmuwan dari NASA seperti Profesor Amstrong menjelaskan bahwa memang besi (Fe) diturunkan dari langit. Sains memberikan informasi kepada kita, bahwa besi termasuk logam berat yang tidak dapat dihasilkan oleh bumi sendiri.Pada awal pembentukan planet bumi pernah dihujani asteroid yang kaya dengan unsur besi. Setiap benturan tersebut juga menimbulkan ledakan energi yang meningkat kan suhu planet bumi sampai 1.800 derajat celcius. Energi sistem tata surya kita tidak cukup untuk memproduksi elemen besi. Perkiraan paling baik, energi yang dibutuhkan adalah empat kali energi sistem matahari kita, dengan demikian besi hanya dapat dihasilkan oleh suat bintang yang jauh lebih besar daripada matahari, denga suhu ratusan juta derejat celcius.Kemudian meledak dahsyat sebagai nova atau supernova, dan hasilnya menyebar di angkasa sebagai meteorit yang mengandung besi, melayang di angkasa sampai tertarik oleh grafitasi bumi, diawal terbentuknya bumi miliaran tahun yang lalu. Lautan yang mencapai kedalaman 10 mil lebur dan meluas hingga menyelimuti planet Bumi. Radioaktif didalam planet ini semaikn memanaskan suhu dalam interior bumi sehingga menjadi sebuah periok besi yang meleleh.Lelehan meteor besi itu kemudian mulai menyusut ke tengah karena ditarik gaya grafitasi bumi. Lelehan besi tersebut mengalir sejauh ribuan kilometer dari permukan mengikuti perjalananya menuju inti bumi. Perjalanan tersebut membutuhkan waktu kurang lebih satu miliar tahun. Rentang waktu tersebut tergolong pendek dalam skala geologi.Menurut buku Ir Agus Haryo Sudarmoojo (2008), itulah penyebab mengapa planet bumi mempunyai inti besi yang dikelilingi oleh lelehan-lelehan batu gunung berapi hingga saat ini. Artinya besi yang kita kenal menjadi bagian hidup hidup manusia ternyata bukan dari planet Bumi. Luar biasa, besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Quran. Dalam Surat Al-Hadiid, yang berarti besi. Beberapa nama tokoh-tokoh dalam islam di bidang Fisika ,antara lain:a) Al-Kindi nama lengkapnya Abu Yusuf Yacub Ibn Ishak Al-Kindi, dia memberi definisi tentang fisika adalah telaah atau kajian atas berbagai objek yang sifat nya dapat di tangkap oleh indra atau yang bersifat materi atau bergerak .b) Ar-Razi nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad Ibn Zakaria Ar-Razi (abad ke-9) oleh serjana barat lebih di kenal sebagai rhazes atau rasis seoarang doktor dan ahli kimia dalam bidang kimiac) Al-Farabi dalam bidang sains.

2.2.1 Heliosentris vs Geosentris

Fakta yang tak terbantahkan :

Struktur alam semesta yang berpusat pada matahari, atau dikenal dalam ilmu astronomi dengan sebutan teori Heliosentris, sebenarnya sudah dibahas dan diyakini oleh seorang astronom Yunani di abad ke-7 SM, yaitu oleh Phytagoras yang wafat pada tahun 600 SM. Sebenarnya matahari bukanlah pusat alam semesta, melainkan pusat salah satu galaksi dari miliaran galaksi yang menyebar di jagat raya. Penyebutan ini hanya sekedar penyesuaian dalam pandangan-pandangan para astronom masa lalu.Phytagoras dengan sedikit pengikutnya berpendapat, "Bumi adalah salah satu planet yang mengelilingi api sentral(Matahari)". Bumi tidak diam seperti anggapan banyak orang kala itu yang mengacu pada teori Geosentris yang dikemukakan oleh Aristoteles. Ilmuwan-ilmuwan yang mendukung teori Phytagoras tersebut terkenal dengan astronom Phytagorian, yaitu dinisbat pada nama ilmuwan Yunani itu. Teori Heliosentris segera menghilang setelah kematiannya. Baru kemudian muncul kembali melalui astronom yang juga berasal dari Yunani, yaitu Aristachus (310-230 SM). Akan tetapi pengaruhAristachus sangat kecil dan hanya diakui oleh kalangan tertentu saja. Akhirnya teori Heliosentris kembali tenggelam dari pikiran publik selama ratusan tahun kemudian.

Pada abad ke-2 Masehi seorang astronom sejarawan terkemuka Ptolomeus ikut mengukuhkan teori Geosentris sehingga menyebabkan teori Heliosentris semakin sulit untuk mengalahkan teori Geosentris yang disokong oleh otoritas asrtonom-astronom terkemuka dan juga telah dicantumkan dalam kitab suci umat kristen sebagai agama yang umum di Yunani kala itu.

Kemudian perseteruan tersebut berlanjut hingga zaman Galileo di abad ke-17. Beliau adalah seorang filsuf dan astronom paling cemerlang di seantero Eropa, pembicara paling andal, matematikawan dan fisikawan untuk raja, serta Bapak sains dan fisika modern. Ketika itu agama Katolik begitu kuatnya mencengkeram para astronom yang berani mengemukakan pandangan yang mendukung teori sistem Heliosentris. Namun karena kegigihannya dan tentu saja atas izin Allah swt. teori Heliosentris tersebut terbukti kebenarannya dan digunakan hingga saat ini. Galileo mengatakan, "Apapun aktivitas penghuni bumi niscahya tidak akan terpengaruh oleh pergerakan bumi. Sebab aktivitas penghuni bumi itu merupakan bagian dari perputarannya".

Berbeda dengan Galileo, Amstrong menganggap tanda (simbol) planet-planet berputar mengelilingi matahari sudah diisyaratkan oleh Yang Maha Pencipta kepada manusia melalui ritual ibadah tertentu yang pernah diperintahkannya kepada umat manusia. Meskipun Amstrong tidak membicarakan struktur alam semesta, dia percaya pengetahuan tentang sistem tersebut memang sudah berkembang sejak dahulu kala. Ia mengatakan, " Thawaf di Ka'bah dalam ritual haji merupakan simbolisasi dari peredaran planet-planet yang mengelilingi pusatnya, yaitu matahari" (Syukri, 2005).

Sedangkan berikut merupakan pendapat ilmuwan dan agamawan muslim pada abad ke-10M. Beliau adalah Abul Hasan Al-Asy'ari atau lebih lima tahun sebelumCopernicus dan Galileo lahir. Beliau bukanlah ahli astronomi, melainkan adalah seorang ahli agama. Dalam kitabnya, Maqaalat Al-Islamiyyin, Abul Hasan menulis beberapa pendapat ilmuwan di zamannya yang bisa dianggap sebagai pendapat mayoritas. Mayoritas ilmuwan secara teoritis menyepakati bahwa "bumi tidaklah diam, melainkan bergerak dengan dua macam gerakan. Pertama, gerak I'timad atau gerak sandaran pada porosnya. Kedua, gerak 'Nuglah atau gerak pindahan yang dikenal dengan gerak mengelilingi matahari." Kemudian Abul Hasan Al-Asy'ari memaparkan pendapat mereka dalam beberapa poin supaya bisa dianalisis ulang oleh mereka-mereka yang berminat mempelajari ilmu astronomi secara lebih terperinci. Poin-poin tersebut antara lain:

a. Sesungguhnya Allah swt. mampu meletakkan bumi tidak di atas sesuatu. Kenyataannya memang Allah swt. tidak meletakkan bumi di atas sesuatu (Abu Hudzail).

b. Terdapat suatu jism yang menjadikan suatu benda (bumi) diam pada tempatnya (Ibnu ar-Rwandi).

Dari kedua poin yang diambil tersebut dapat disimpulkan bahwa jism yang dimaksudkan adalah gaya gravitasi matahari yang menyebabkan bumi dan planet planet lain beredar pada orbitnya mengelilingi matahari dan gaya gravitasi bumi serta planet-planet lain yang menyebabkan bumi diam dan berputar pada porosnya.

Kau pancangkan bumi tak bergerak selamanya

Maksud dari sepenggal kalimat tersebut adalah bumi tetap pada garis edarnya. Penggalan kalimat tersebut merupakan penggalan ayat dari kitab Mazmur atau yang lebih dikenal dengan Zabur dalam literatur Islam, yang merupakan bagian dari Kitab Perjanjian Lama yang terangkum dalam Al Kitab dan disucikan oleh umat kristiani. Selengkapnya kalimat tersebut berbunyi :

" Oh Tuhanku, Kaulah Yang Maha Besar.......Kau pancangkan Bumi pada fondasinya, tiada bergerak untuk selamanya." [Mazmur (104) : 1 5].

Ayat inilah yang menjadi acuan bagi agamawan katolik untuk menjeratCopernicus, Giardino, Galileo . Namun karena kejeniusan yang diberikan oleh Allah swt kepada sang Galileo, ia dapat berhasil membuktikan segala tuduhan, dan bantahan yang ditujukan kepadanya.

Dulu, orang yang berpandangan sederhana percaya bahwa manusia adalah poros alam semesta. Selama ribuan tahun mereka juga meyakini bahwa Bumi pusat jagat raya. Bulan, Matahari, dan bintang seakan bertasbih dan tawaf mengelilingi Bumi tempat manusia berdiam. Paham geosentris ini dikemukakan Claudius Ptolemeus tahun 140 SM dalam karyanya Almagest.

Claudius Ptolemeus - 140 SM

Ketika Al-Quran diwahyukan kepada Rasulullah [saw] pada abad VII M, paham geosentris masih tertanam kuat dalam wawasan pengetahuan manusia pada masa itu. Bahkan, pada era Khulafaur Raasyidiin, Bani Umayah dan Bani Abbasiyah kepercayaan itu tetap dianut kebanyakan orang. Sehingga, beberapa terminologi ayat Al-Quran sempat menimbulkan kesulitan yang cukup berat pada ahli-ahli tafsir Al-Quran zaman itu. Mereka masih terpengaruh bahwa benda-benda langit lain berputar mengelilingi Bumi.

Sehubungan dengan kondisi tersebut maka tidaklah mengherankan jika para muffasirin kesulitan untuk menjelaskan tentang Al Quran, karena pada saat itu ilmu pengetahuan alam, masih jarang yang mengetahui. Namun demikian Al Quran pada saat itu sudah jelas menyebutkan kebenarannya. Setelah berkembangnya pengetahuan alam di dunia ini, barulah disadari bahwa Al Quran itu sejak diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw dulu, sudah mendahului kebenaran dari ilmu-ilmu modern pada saat ini.

Hal tersebut di atas akhirnya mengakibatkan beberapa muffasirin mengambil jalan tengah dengan penuh kehati-hatian menerangkan ayat-ayat ilmiah itu. Misalnya, ahli tafsir yang masyhur antara abad X-XI M, Al-Thabari, berpendapat bahwa kita harus tutup mulut jika tidak tahu. Barulah beberapa abad kemudian beberapa terminologi Al-Quran itu dapat dicerna oleh ilmu pengetahuan manusia.

Membantah Ptolemeus

Awal abad VII M, turun ayat Al-Quran yang langsung membantah teori Geosentris Ptolemeus.

Ayat itu berbunyi:

Artinya:

" Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. [Begitulah] perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Q.S. An-Naml: 88)

Kamu lihat gunung-gunung itu. Kamu sangka dia diam. Padahal, ia berjalan sebagaimana jalannya awan Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan.

Ketika ayat itu turun, banyak manusia (kaum kafir Qurais, Yahudi dan sebagian umat Islam) yang berkerut keningnya. Tidak mustahil bila banyak kaum kafir mencemooh Rasulullah. Menurut pandangan mereka apa yang tertera dalam Al-Quran itu tidak logis dan melawan pengamatan inderawi. Akan tetapi, kaum Muslimin yang benar-benar mengimani Allah dan Rasulullah serta meyakini Al-Quran sebagai aksioma kehidupan dan sumber kebenaran tetap mempercayainya, sekalipun pengetahuan belum bisa menjangkau pernyataan Al-Quran yang sangat ilmiah tersebut. Mereka menyadari bahwa kebenaran ilmu yang mereka pegang terlalu naif bila dibandingkan dengan kebenaran ilmu Allah Yang Maha Mengetahui.

Jika diperhatikan dengan seksama, nyatalah ayat tersebut secara implisit mengandung keterangan ilmiah tentang sebuah persoalan yang amat penting dalam sejarah ilmu pengetahuan modern. Sebuah revolusi ilmiah yang turut menentukan perkembangan sains dan teknologi masa sekarang, semacam revolusi ideologi ilmu pengetahuan.

Ada beberapa pokok pikiran yang dapat diambil dari ayat 88 surat An-Naml itu, diantaranya:

1. Pernyataan Bumi Tidak Diam

Struktur Bumi (Earth)

Pada waktu itu masyarakat awam percaya bahwa Bumi tetap diam di tempatnya, sedangkan yang bergerak adalah Matahari, Bulan, dan Bintang. Teori ini ada jauh sebelum Rasulullah saw diutus ke dunia. Hal itu secara ilmiah dirumuskan oleh ahli astronomi Yunani, Hipparchus, yang bertugas di Rhodes dan Iskandariah kira-kira tahun 150 SM.

Teori itu dibantah oleh Al-Quran yang secara simbolis dinyatakan dalam surat An-Naml ayat 88. Al-Quran mengambil tema gunung untuk mewakili Bumi.

Memang, dalam sejarah Yunani purba, gagasan Bumi bergerak sudah ada, terutama setelah kemenangan Iskandar Agung dan pusat kebudayaan Yunani pindah dari Athena ke Iskandariah. Misalnya, Aristarchus dari Samos (310-230 SM) mempertahankan pendapatnya dengan penuh keyakinan bahwa Bumi berputar. Akan tetapi, dia mendapat tekanan keras dan dianggap kurang saleh. Bagi sebagian besar orang Yunani, gagasan bahwa kita ikut berputar dalam perjalanan harian Bumi bersama karang, batu, dan pepohonan demikian kata Wordsworth tetap dianggap lancang dan murtad. Akhirnya, gagasan itu terlupakan orang. Bumi tetap diam di singgasana kebesarannya. Paham inilah yang dianut sampai Rasulullah saw datang, bahkan sampai Copernicus datang.

2. Pernyataan Bumi Bukan Pusat Alam Semesta.

Rotasi Bumi

Tahun 140 SM Claudius Ptolemeus mengatakan bahwa Bumi adalah pusat alam semesta. Sebuah kedudukan yang sangat terhormat. Tak heran bila teori tersebut akhirnya menjadi doctrine keagamaan gereja. Di Bumi ada manusia. Bukankah manusia itu makhluk yang mulia?

Akan tetapi Al-Quran menegaskan bahwa Bumi berjalan seperti jalannya awan.Artinya, Bumi bukan hanya sekedar berotasi di tempat, melainkan betul-betul berpindah tempat dari satu titik ke titik yang lain.

Bagaimana Cara Perhitungannya?

Seperti kita ketahui, bahwa Bumi berputar (rotasi) pada porosnya adalah selama 24 jam atau dikatakan sehari-semalam.

diketahui:

Rotasi Bumi = 24 jam Keliling Bumi = x diameter bumi

= 24 x 3600 detik = 3,14 x 12,890 km

= 86,400 detik. = 40,475 km

Dengan demikian maka kecepatan bumi berputar pada porosnya adalah:

v=(keliling bumi)/waktu= 40,475/24=1686 km/jam atau 468 m/dt.

Kecepatan Bumi berputar itu ternyata melebihi dari pada kecepatan suara(normal), yaitu: 344 m/dt (1238 km/jam), atau dengan kata lain kecepatan bumi berputar itu 1,36 kali kecepatan suara atau 1,36 Mach (Ma atau M).

Geostationary Orbit

Berputarnya Bumi akan nampak bila dilihat dari luar permukaan bumi, seperti halnya bila dilihat dari orbit bumi (satelit), karena bila kita berada di permukaan bumi maka kecepatannya relative dengan bumi, atau dengan kata lain kitapun ikut berputar dengan kecepatan yang sama dengan perputaran bumi sehingga dengan demikian disebutkan berjalan seperti jalannya awan.

Jelas, sesuatu yang beredar mengelilingi sesuatu yang lain tidak dapat disebut sebagai pusat, sebab yang namanya pusat pastilah statis dan tidak berpindah secara mutlak. Dengan demikian, mengertilah kita bahwa Bumi bukan pusat jagat raya. Dengan demikian, runtuhlah teori Geosentris Ptolemeus pada abad VII M, 800 tahun sebelum Copernicus mengumumkan bantahannya kepada Ptolemeus.

Teori Copernicus

Tidak ada kenyataan yang lebih indah dan lebih meningkatkan kemuliaan manusia, selain dirinya menjadi pusat semesta.

Pada 1543 akibat revolusi Copernicus (seorang ahli hukum dan ahli astronomi Polandia), timbul banyak ketidaksenangan terutama di kalangan rohaniawan gereja. Penyebabnya adalah pendapat Copernicus yang bertentangan dengan doktrin keagamaannya. Bahkan Martin Luther mengatakan, Copernicus sudah gila dan teorinya dianggap melawan Injil serta tidak dapat diterima.

Nicolaus Copernicus mengemukakan bahwa kelak benda langit akan menjadi lebih sederhana apabila Matahari dipandang sebagai pusat jagat raya. Selanjutnya secara tegas ia mengatakan bahwa bukan Matahari yang bergerak mengelilingi Bumi (seperti pandangan Ptolemeus yang dianut selama itu) tetapi justru sebaliknya. Bumi bersama benda-benda langit lainnyalah yang bergerak mengelilingi Matahari.

Copernicus berhasil menurunkan Bumi dari kedudukan yang terhormat. Sekarang Bumi turun tahta diganti oleh benda yang sangat panas, Matahari. Teori ini dikenal sebagai teori heliosentrik (berpusat pada Matahari). Pengamatan cermat yang dilakukan Galileo Galilei pada 1609 pun makin memperkuat konsep heliosentrik itu. Begitu juga, observasi-observasi lain yang dilakukan bertahun-tahun dengan giat kemudian melalui konsep-konsep baru melalui tokoh-tokoh seperti Keppler dan Newton. Hingga tidaklah heran bila teori heliosentrik Copernicus dikatakan revolusioner.

Galaksi Bima Sakti (Milky Way)

Sekalipun Copernicus berhasil menurunkan Bumi dari tahta pusat semesta, ia tidak menolak Matahari sebagai pusat jagat raya. Dalam perkembangan selanjutnya memang ada modifikasi, yakni Matahari bukan sebagai pusat alam semesta, melainkan Pusat Galaksi Bima Sakti (Milky Way). Galaksi Bima Sakti yaitu suatu kumpulan bermilyar-milyar bintang dan kabut antar bintang.

Bagaimana pernyataan Al-Quran tentang konsep heliosentrik itu?Adakah statement yang kita pegang untuk menetapkan persoalan di atas?

Dari sekian banyak ayat yang membicarakan soal itu, kita pilih dua ayat saja, yaitu:

Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, Matahari dan Bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya (orbit).

(QS. Al Ambiya:33).

Tidaklah mungkin bagi Matahari mendapatkan Bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

(QS. Ya Siin : 40)

Kedua ayat tersebut berbunyi Kullu fii falakin yasbahun yang berarti masing-masing beredar pada orbitnya.

Ada tiga fakta apa yang dapat kita peroleh dari ayat tersebut

Pertama, dari kata falak. Kita terjemahkan kata itu sebagai orbit. Ayat itu jelas menyatakan bahwa Bulan mempunyai orbit yang berbentuk ellips dengan Bumi sebagai titik fokusnya. Akan tetapi, ayat itu juga mengklaim bahwa Matahari pun ada orbitnya, beredar pada falaknya, dan mengelilingi sesuatu. Hal itu berarti bahwa konsep Matahari sebagai pusat alam semesta ataupun pusat galaksi Bima Sakti tidak dapat dipertahankan.

Dengan pengertian lain, teori heliocentric Copernicus dengan tegas dikoreksi oleh Al-Quran. Ini terjadi delapan abad sebelum Copernicus lahir ke dunia fana ini. Padahal dalam kenyataannya, sampai awal abad XX-M tetap berkembang pandangan bahwa Matahari adalah pusat galaksi. Hingga jangan heran, pada masa itu seolah-olah Al-Quran bertentangan dengan ilmu pengetahuan.

Harlow Shapley 1918

Barulah pada tahun 1918, Harlow Shapley berhasil menentukan pusat galaksi Bima Sakti . Dialah orang pertama yang mengetahui melalui perhitungannya bahwa Matahari tidak terletak di pusat Bima sakti. Seperti halnya Bumi, Matahari ternyata tidak menempati tempat utama dalam kosmos. Ia bersama planet-planet lain (anggota Tata Surya) bergerak mengarungi angkasa menuju rasi Cygnus dengan kecepatan 250 Km/detik letaknya kira-kira 30.000 tahun cahaya (atau 3001015 Km) dari pusat galaksi dan beredar pada orbitnya yang sekali putaran memerlukan waktu sampai 250 miliun tahun.

Kedua, dari term yasbahuun yang diartikan beredar. Kata ini berasal dari kata kerja asbaha yang lebih tepat diartikan pergeseran gerak sejati atau proper motion. Ayat ini mempertegas bahwa Matahari tidak diam dan bukan pusat galaksi Bima Sakti. Yang benar adalah Matahari seperti juga bintang-bintang yang lain bergerak dengan cara tertentu yang betul-betul gerak sejati (proper motion). Kenyataan itu tidak aneh lagi dalam dunia Astronomi modern sekarang ini.

Ketiga, dari pernyataan bahwa malam dan siang, Matahari dan Bulan bergerak sangat teratur tak dapat saling mendahului ini dapat disimpulkan bahwa pasti ada penyebab hingga bisa terjadi demikian.

Isaac Newton 1687

Secara implisit, penyebabnya adalah gravitasi, yang baru disadari Newton pada tahun 1687 M dalam bukunya yang amat terkenal Principia. Memang, untuk menangkap makna implisit ini, kemampuan observasi dan intelegensi yang dianugerahkan Allah mutlak diperlukan. Namun yang jelas, Al-Quran mampu menstimulasikan syaraf-syaraf intelegensi untuk kemudian diwujudkan dalam wujud riset, observasi, dan penelitian lain.

Al-Quran bukan kitab ensiklopedia detail sains dan teknologi yang memuat berbagai teori. Akan tetapi, Al-Quran mampu memberikan fenomena-fenomena (yang pada hakikatnya adalah landasan teori) pada manusia. Karena ia wahyu Allah Yang Maha Mengetahui, tentu isi yang terkandung di dalamnya pun benar. Pada yang benar itulah hendaknya ilmu pengetahuan berada. Kebenarnnya kekal hingga kiamat nanti. Maka sudah pasti, teori dan konsep masa depan bisa distimulasi mulai dari sekarang. Insya Allah.

Dari penuturan Kajian Al Quran tersebut di atas, terbuktilah sudah bahwa Al Quran itu adalah Kitab Suci yang benar-benar diturunkan dari Alloh swt melalui malaikat Jibril kepada Rosulullah Muhammad saw, yang mana kita ketahui bahwa beliau adalah seorang yang tidak bisa membaca dan menulis, apalagi mengenal Ilmu Pengetahuan Alam, namun nyatanya kebenaran Al Quran sampai dengan saat ini masih teruji kebenarannya sekalipun dikaji dengan Ilmu Pengetahuan Modern.

Namun yang sangat disayangkan pada saat ini, penemuan-penemuan ilmu baru itu justru bukan dari kalangan Muslim, hal ini disebabkan karena pendidikan agama Islam hampir semuanya lebih mengutamakan tentang masalah syariah (hukum), ushuluddin (filsafat) dan adab (sastra), sementara bidang ilmu alam (saint dan technology) justru tidak banyak dipelajarinya, yang padahal kalau saja tahu tentang isi dalam kandungan Al Quran itu sarat sekali dengan ilmu pengetahuan alam yang kebenarannya terbukti pada saat ini.

2.2.2 Perputaran Bumi pada porosnya dalam Al-Qur'an

Ayat Al Quran yang menerangkan tentang hubungan antara bumi, bulan dan matahari yang terlengkap , terdapat pada surat Yassin ayat 37 sampai dengan ayat 40 yang berbunyi :

37. Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan

38. Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui

39. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua

40. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (QS Yaasin 36: 37- 40) .

Kata-kata yang tersusun dalam ayat -ayat diatas merupakan susunan kata-kata yang mengandung makna supaya dapat dipikirkan lebih lanjut. Orang awam akan menerima keterangan ayat itu dengan apa adanya sesuai dengan apa mereka saksikan setiap harinya, sedangkan bagi para ulama islam akan mengamini keterangan tersebut sebagai rahmat dari Allah. Sementara para ilmuwan tidak akan puas sebelum membuktikan bahwa keterangan ayat tersebut harus bersesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan (sains) dan logika.

Kenyataan bahwa Bumi berbentuk bola dan berputar baru diakui setelah abad ke 8 M (dua abad setelah diturunkan Al Quran), sedangkan Bumi dan planet-planet beredar mengeliling matahari baru diakui dan ditemukan pada tahun 1512 oleh Kopernikus ( 10 abad setelah Al Quran diturunkan). Kemudian pada perkembangan selanjutnya pada abad ke 20 ditemukan bahwa matahari hanya bagian kecil dari gugusan bintang-bintang yang disebut Galaxy (teori Milky Way). Semua bintang-bintang dalam galaxy tersebut ternyata bergerak mengitari satu titik di jagat raya. Jadi dalam hal ini ternyata sains modern menyimpulkan bahwa matahari juga bergerak bersama-sama bintang-bintang lain didalam satu galaxy.

Al Quran pada surat Yasiin ayat 38 diatas , mengatakan bahwa matahari juga bergerak atau berjalan di tempat peredarannya pada Abad ke 6 M , jauh sebelum sains modern membuktikannya. Namun kalau kita perhatikan juga pada kata-kata di ayat 38 tersebut berbunyi matahari berjalan di tempat peredarannya (rotasi). Maka dapat disimpulkan bahwa matahari berotasi dalam posisi diam terhadap planet-planet lainnya.

Menurut Firman Allah pada surat Al Jatsiyah ayat 13, bahwa kita harus mempelajari tentang keberadaan bumi dan benda-benda langit lainnya berdasarkan tanda-tanda yang terlihat dan menganalisa petunjuk yang difirmankan-Nya, supaya dapat diambil pelajaran bagi orang-orang yang mau perpikir dan mensyukuri rahmat Allah .

" Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir.( Qs Al Jatsiyah 45: 13) "

Perhatikanlah tanda tanda kejadian alam dalam ayat-ayat seperti dibawah ini :

" Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (QS Ali Imran 3:190) .

Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS Al Anaam 6: 96).

Artinya kejadian siang dan malam berlangsung secara berulang-ulang dan terjadi setiap satu siklus yaitu Siang dan malam (24 jam). Yang menyebabkan terjadinya siang adalah sinar matahari yang terbit di ufuk timur, sedangkan yang menyebabkan malam adalah terbenamnya matahari di barat.

Kesimpulannya adalah bahwa kata-kata terbit dan tenggelamnya matahari hanya berupa gaya bahasa untuk menyatakan arah pergerakan matahari. Untuk sementara kita dapat mengambil kesimpulan bahwa matahari bergerak memutari permukaan bumi Ayat yang kita gunakan untuk mendapatkan petunjuknya adalah surat Yaasin ayat 39-40 yang berbunyi :

" Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.(39) , tidak mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing-masing beredar pada garis edarnya. (qs Yasiin 36:40).

Apabila kita amati keterangan ayat diatas, maka kita dapat mengambil beberapa pelajaran dan kemudian menyimpulkannya :

a. Pada saat terjadinya perubahan manzilah-manzilah cahaya di bulan, kita dapat mengamati bahwa bagian bulan yang bercahaya selalu menghadap kearah datangnya sinar matahari. Pada waktu malam hari, kita melihat bulan bercahaya pada bagian sebelah barat atau searah dengan tempat matahari terbenam, dan ketika kita melihat bulan di siang hari maka kita melihat bagian bulan yang bercahaya di arah matahari terbit ( sebelah timur) yang tergantung kepada sisi pandang kita kepada bulan, matahari dan bumi. Pada permukaan bulan itu terdapat bagian yang tertimpa cahaya terang dan bagian yang lainnya tidak bercahaya. Ini membuktikan bahwa bagian bulan yang terang tersebut adalah bagian yang memantulkan sinar matahari. Hal ini berarti bahwa bulan mendapat sinar dari matahari yang merupakan sumber sinar yang sama diterima oleh bumi. Matahari tentu letaknya jauh sekali. Hal ini dibuktikan ketika pada malam hari kita masih dapat melihat cahaya bulan dan tidak mungkin bumi merupakan dataran luas karena akan menutupi atau menghalangi sinarnya kearah bulan. Ukuran cahaya bulan itu ataupun manzilanya akan selalu berubah-ubah sekali dalam jangka 24 jam selama waktu sebulan. Inilah yang disebut dengan manzilah-manzilah yang selalu berubah-ubah. Kalau diamati manzilah itu berjumlah 28 perubahan bentuk. Yaitu mulai dari bentuk bulan sabit ke bulat penuh (purnama)- dan kembali lagi ke bentuk sabit yang arahnya berlawanan dari bentuk sabit pertama. Pada Ayat diatas, Al Quran mengistilahkan dengan kata-kata tandan, karena bengkoknya sabit mirip dengan tandan buah pisang. Pada 28 hari berikutnya akan terjadi siklus yang sama lalu dimulai lagi dari awal. Perubahan bentuk manzilah-manzilah bulan serta arah cahayanya selalu mengarah ke sumber sinar matahari, maka hanya ada satu kemungkinannya yaitu bulan berbentuk bola karena hanya bola yang mampu menghasilkan bayangan berbentuk sabit atau tandan buah pisang dan tidak mungkin bulan itu berbentuk lingkaran ( seperti sebuah cermin berbentuk lingkaran).

b. Kita sudah membuat kesimpualan bahwa bulan berbentuk bola. Sekarang bagaimana membuktikan bumi itu berbentuk bola dan apakah bulan mengeliling bumi atau sebaliknya ?. Kalau kita perhatikan pernyataan bahwa manzilah-manzilah bulan itu selalu berubah dari hari kehari ( siang dan malam) selama 28 hari. Kemudian sambil mengamati perubahan manzilah , kita juga mengamati perjalanan matahari (terbit dan terbenam) yang gerakkannya selalu kearah barat setiap hari. Maka dapat disimpulkan bahwa bulan lah yang mengelilingi bumi selama 28 hari. Bulan dan bumi sama-sama berbentuk bola dan menerima satu sumber sinar yaitu dari matahari yang tempat yang jauh sekali. Tidak mungkin bulan dan matahari mengelilingi bumi bersamaan. Kalau bulan dan matahari mengeliling bumi bersamaan, tentunya bentuk manzilah-manzilah bulan akan selalu berubah ubah setiap jam dalam siklus 24 jam , tergantung dari arah mana matahari menyinari bulan yang terlihat dari bumi.

c. Sekiranya matahari yang mengelilingi bumi maka tentu saja bentuk-bentuk manzilah dari cahaya bulan akan mengalami perubahan bentuk selama siklus 24 jam. Sementara yang kita saksikan adalah manzilah bulan itu berubah bentuknya hanya 1 kali dalam 24 jam. Maka kesimpulannya berikut adalah bahwa tidak mungkin matahari mengelilingi bumi . Lalu kenapa terjadi siang dan malam? Maka jawaban yang paling tepat adalah bumi berputar pada porosnya sementara matahari diam ditempat yang jauh. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya siang dan malam secara bergantian sesuai dengan rotasi bumi. Jadi dapat disimpulkan bahwa Bumi berotasi pada sumbunya dengan siklus 24 jam untuk sekali putar. Kalau Bumi ini berputar pada porosnya, hal ini berarti bahwa bumi bergerak mengelilingi porosnya dan manusia bagaikan sedang beraktivitas diatas kendaraan yang besar. Pertanyaannya adalah ; Apakah ada keterangan di dalam Al Quran yang menunjukkan bahwa Bumi ini bergerak?. Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa tidak ada ayat yang menegaskan tentang rotasi bumi di dalam Al Quran, tetapi Allah menyampaikannya tanda-tandanya.

3. METODE MENDAMAIKAN ANTARA ISLAM DENGAN SAINS MODERNUntuk menemukan konsep perdamaian antara Islam dan sains modern, kita perlu memandang hubungannya dari perspektif konsep Islam tentang alam dipandang secara keseluruhan dan dalam matriksnya tersendiri, sebagaimana didefenisikan Alquran. Ini tidaklah mudah karena begitu kita membawa wahyu ke dalam wacana kontemporer, akan segera muncul sikap-sikap yang keras dan pintu-pintu perdamaian akan tertutup.Wacana sains dan agama di Barat dijelaskan dan terangkan dalam kerangka teologi dan sains, sekurang-kurangnya tidak dalam arus utamanya. Namun hambatan terbesarnya barangkali adanya pendapat yang menyejajarkan pandangan Islam dan pandangan fundamentalis kristenan di Barat yang meletakkan al Kitab sebagai imbangan dalam wacana hubungan sains dan agama sehingga pandangan tersebut tidak disukai di dunia akademis. Namun dengan tetap menyadari hambatan ini, kita harus berpikir tentang wacana Islam dan sains yang berakar secara murni dalam Alquran. Selanjutnya, wacana Islam dan sains juga tidak dapat mencapai kemurniannya tanpa merujuk kembali keoada tradisi saintifik Islam. Misalnya mempertanyakan apa yang Islami dalam sains Islam? Bagamana tradsi saintifik Islam berakar dalam pandangan dunia Alquran, dan apa yang terjadi dengan tradisi tersebut? Dan yang paling penting menjadi perhatian juga adalah epitomologis mengenai status Alquran dalam kaitannya dengan sains modern dan hakikat serta makna ayat-ayat saintifik dalam Alquran. Begitu juga tentang konsep-konsep kosmos di dalam Alquran, hakikat perbuatan Tuhan, serta hubungan Tuhan dengan makhluk sebagaimana yang didefenisikan oleh Alquran. Semua hal tersebut tidak bisa diabaikan dalam wacana tentang Islam dan Sains. Tentunya dengan mempertimbangkan itu akan memberikan tilikan tajam mengenai terbentuknya struktur dasar sains modern dan kaitan antara struktur filosofis yang mendasarinya dan pandangan dunia Islam. Hanya dengan demikian itulah kita bisa membangun model-model dan metodologi-metodologi bagi wacana Islam dan sains. Selain daripada beberapa persoalan di atas, ada banyak persoalan lain yang perlu dijelajahi. Persoalan-persoalan tersebut mencakup seluruh isu yang berkaitan dengan etika dan syariat dalam kaitannya dengan cabang-cabang tertentu dari sains modern seperti bioteknologi dan genetika..BAB IIIPENUTUP1. KESIMPULANFisika dalam Bahasa Yunani adalah physikos artinya alamiah dan physis artinya Alam fisika adalah ilmu tentangalam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuankosmos.Beberapa nama tokoh-tokoh dalam islam di bidang Fisika ,antara lain:1 Al-Kindi nama lengkapnya Abu Yusuf Yacub Ibn Ishak Al-Kindi, dia memberi definisi tentang fisika adalah telaah atau kajian atas berbagai objek yang sifat nya dapat di tangkap oleh indra atau yang bersifat materi atau bergerak .2 Ar-Razi nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad Ibn Zakaria Ar-Razi (abad ke-9) oleh serjana barat lebih di kenal sebagai rhazes atau rasis seoarang doktor dan ahli kimia dalam bidang kimia3 Al-Farabi dalam bidang sains.Kemudian Untuk menemukan konsep perdamaian antara Islam dan sains modern, kita perlu memandang hubungannya dari perspektif konsep Islam tentang alam dipandang secara keseluruhan dan dalam matriksnya tersendiri, sebagaimana didefenisikan Alquran.2. SARANDalam mempelajari suatu ilmu,sebagai mahasiswa kita perlu menganalisis lebih dalam tentang bagaimana sebenarnya pandangan islam maupun pandangan dunia modern terhadap bidang ilmu tersebut. kemudian kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat terutama kami selaku penulis serta menjadi sumbangsi ilmu bahwa sebenarnya meski dalam dunia fisika,akan tetapi islam pun menganjurkan untuk itu.

DAFTAR PUSTAKAMasud, Ibnu H.Drs, Ilmu Alamiah Dasar, Bandung: CV Pustaka Setia, 1998.Harlim, Djodi Dkk, Ilmu Alamiah Dasar, Ujung Pandang: Graha Guru, 1993.Geogle, Ilmu Alamiah Dasar, http//www.Geogle.Com,diakses 25 Maret 2013).Geogle , Perkembangan Fisika Dari Persfektif Ilmu Alamiah Modern, http/www. Geogle. Com, diakses 28 Maret 2013).MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ISLAM DAN FISIKA

Oleh :

Nurul Latifah

24030114130103

Patrezia Dyah A. P. P.

24030114130104

Yuanita HikmaHwati

24030114130076JURUSAN KIMIAFAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKAUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG

2014/2015 EMBED Word.Picture.8

_1480129524.doc