Makalah Admisnistrasi Dan Supervisi Pendidikan

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya, yaitu untuk mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan. Dalam komponen pendidikan salah satunya adalah pendidik atau guru yang bertangguang jawab di sekolah melalui proses belajar mengajar secara efektif, kaena itu kemampuan profesional guru turut menentukan apakah suatu pendidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Tingkat efisiensi ersebut ditentukan oleh derajat kelancaran yang ditmpuh, sedangkan efektivitasnya ditandai oleh derajat keberhasilanya yaitu dalam bentuk perubahaan perilaku para peserta didik. Maka dari itu, guru membutuhkan adanya supervisor pendidikan untuk membantu bekerja di sekolah agar menacapai tujuan yang telah direncanakan. Supervisi merupakan salah satu fungsi utama dalam manajemen pendidikan atau sering disebut fungsi pengawasan, yaitu usaha menciptakan atau menumbuhkan kreativitas guru agar dapat memperbaiki situasi belajar mengajar di sekolah. Selain itu, untuk melakukan pembinaan untuk memperbaiki dan meningkatkan situasi belajar mengajar di sekolah. Adapun cara-cara membantu memperbaiki situasi belajar mengajar disebut teknik- 1

description

biokimia

Transcript of Makalah Admisnistrasi Dan Supervisi Pendidikan

Page 1: Makalah Admisnistrasi Dan Supervisi Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya, yaitu untuk

mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat dan

kemampuan. Dalam komponen pendidikan salah satunya adalah pendidik atau guru

yang bertangguang jawab di sekolah melalui proses belajar mengajar secara efektif,

kaena itu kemampuan profesional guru turut menentukan apakah suatu pendidikan

dapat berjalan secara efektif dan efisien. Tingkat efisiensi ersebut ditentukan oleh

derajat kelancaran yang ditmpuh, sedangkan efektivitasnya ditandai oleh derajat

keberhasilanya yaitu dalam bentuk perubahaan perilaku para peserta didik. Maka dari

itu, guru membutuhkan adanya supervisor pendidikan untuk membantu bekerja di

sekolah agar menacapai tujuan yang telah direncanakan.

Supervisi merupakan salah satu fungsi utama dalam manajemen pendidikan

atau sering disebut fungsi pengawasan, yaitu usaha menciptakan atau menumbuhkan

kreativitas guru agar dapat memperbaiki situasi belajar mengajar di sekolah. Selain

itu, untuk melakukan pembinaan untuk memperbaiki dan meningkatkan situasi

belajar mengajar di sekolah. Adapun cara-cara membantu memperbaiki situasi belajar

mengajar disebut teknik-teknik supervisi. Oleh karena itu, teknik-teknik supervisi

perlu diketahui oleh supervisor untuk membantu guru memecahkan masalah yang

dihadapinya dalam mengajar peserta didik di sekolah.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan teknik-teknik supervisi pendidikan?

1.2.2 Apa saja teknik-teknik supervisi pendidikan?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian teknik dari supervisi pendidikan

1.3.3 Untuk mengatahui apa saja teknik-teknik supervisi pendidikan

1

Page 2: Makalah Admisnistrasi Dan Supervisi Pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknik Supervisi Pendidikan

Menurut Suharsini Arikunto yang dimaksud dengan teknik supervisi

adalah cara-cara yang digunakan dalam kegiatan supervisi.1 Sedangkan menurut Piet

A.Sahertian supervisi adalah usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan sumber

daya guru. 2Teknik supervisi pendidikan berarti suatu cara atau jalan yang digunakan

supervisor pendidikan dalam memberikan pelayanan atau bantuan kepada para guru.

Teknik supervisi Pendidikan merupakan alat  yang digunakan oleh supervisor

untuk mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat melakukan

perbaikan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi.  Dalam

pelaksanaan supervisi pendidikan, sebagai supervisor harus mengetahui dan

memahami serta melaksanakan teknik – teknik dalam supervisi. Berbagai macam

teknik dapat digunakan oleh supervisor dalam membantu guru meningkatkan situasi

belajar mengajar, baik secara kelompok maupun secara perorangan ataupun dengan

cara langsung bertatap muka dan cara tak langsung bertatap muka atau melalui media

komunikasi.3

2.2 Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan

Sahertian dan Mataheru (1986) membagi teknik supervisi pembelajaran

menjadi dua jenis, yaitu bersifat (individual devices) dan bersifat kelompok (group

devices).Teknik supervisi yang bersifat individual antara lain kunjungan kelas,

observasi kelas, percakapan pribadi, saling mengunjungi kelas, dan menilai diri

sendiri. Teknik yang bersifat kelompok antara lain diskusi planel, laboratorium

kurikulum, pembaca terbimbing, demostrasi mengajar, perpustakaan professional,

1 Arikunto,Suharsini,Dasar-dasar Supervisi,Jakarta.Rineke Cipta,2004, Hal.532 Sahertian,Piet A,Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta, Rineke Cipta, 2000, h. 523 Prof. Dr .Syaiful Sagala,Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan,Bandung,Alphabeta,2010,hal.210

2

Page 3: Makalah Admisnistrasi Dan Supervisi Pendidikan

bulletin supervisi, pertemuan atau rapat guru, organisasi profesi guru, kelompok

kerja, musyawarah kerja, forum bersama, dan lain-lain.

Sejalan dengan pendapat Sahertian dan Mataheru diatas, Evan dan Neagly

(1980) menyebutkan teknik supervisi terdiri dari teknik kelompok. Teknik individual

terdiri atas penugasan guru, kunjungan atau observasi kelas, eksperimentasi kelas,

kursus-individual, konferensi-individual, demostrasi mengajar, evaluasi, bacaan

professional, penulisan professional, bueltin profesi, dan kontak informal. Teknik

kelompok antara lain adalah orientasi bagi guru baru atau induksi secara kelompok,

bimbingan kelompok, pengembangan perpustakaan professional, saling mengunjungi

antar guru, musyawarah kerja, dan lain-lain.4

Dalam melaksanakan tugas-tugas supervisi, para supervisor terutama

pengawas dapat memilih dan menggunakan beberapa teknik supervisi, antara lain

kunjungan kelas, kunjungan sekolah, tes dadakan, konferensi kasus, observasi

dokumen, wawancara, angket, laporan, tertulis, dan sebagainya. Berikut ini

digambarkan sekilas tentng teknik-teknik tersebut.5

A. Teknik Individual dalam Supervisi

Teknik individual menurut Sahertian (1981:46) adalah teknik yang digunakan

pada pribadi seorang guru yang mengalami masalah khusus dan memerlukan

bimbingan tersendiri dari supervisor. Teknik –teknik supervisi yang bersifat

individual antara lain: 6

a. Kunjungan kelas

Kunjungan kelas adalah kunjungan yang dilakukan oleh

supervisor/pengawas terhadap kelas-kelas tertentu pada sekolah-sekolah yang telah

diprogramkan untuk di supervisi. Kunjungan kelas dilakukan dalam rangka

memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang proses belajar mengajar yang

dilakukan guru dan para siswa di kelas tersebut. Dalam teknis pelaksanaan

4 Prof. Nanang, Priatna dkk, Pengembangan Profesi Guru, Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2013, h.170-1715 Amri Darwis, Pengembangan Ilmu Berparadigma Islami Administrasi & Supervisi Pendidikan, Pekanbaru: Ammpujari,2014, h.756 Prof. Dr .Syaiful, Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung,Alphabeta,2010,hal.210

3

Page 4: Makalah Admisnistrasi Dan Supervisi Pendidikan

kunjungan kelas tersebut dapat dibedakan antara kunjungan lengkap dengan

kunjungan spesifik. Kunjungan lengkap ialah kunjungan yang dilakukan untuk

mengobservasi seluruh aspek belajar-mengajar, misalnya persiapan mengajar guru,

sarana, atau alat pelajaran, keterlibatan siswa, tujuan yang dicapai, materi metode dan

sebagainya. Sedangkan kunjungan spesifik ialah kunjungan yang dilakukan untuk

mengobservasi penggunaan metode pengajaran saja, atau penilaian guru terhadap

hasil belajar siswa saja dan seterusnya..

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para supervisor dalam

melakukan supervisi dengan kunjungan kelas, yaitu:

a) Kunjungan kelas dapat dilakukan dengan memberitahu atau tidak

memberitahu, tergantung pada tujuan dan masalah yang ingin diketahui.

b) Kunjungan kelas dapat dilakukan atas permintaan sekolah atau guru yang

bertugas di sekolah tersebut

c) Supervisor memiliki pedoman tentang hal-hal yang akan dilakukan dalam

kunjungan tersebut

d) Sedapat mungkin kunjungan tersebut tidak mengganggu kegiatan belajar-

mengajar

e) Harus memiliki kejelasan tentang hal-hal yang akan disupervisi atau

diobservasi

f) Harus menyiapkan instrument supervisi kunjungan kelas yang telah

disupervisi atau ditetapkan dan catatan-catatan lain yang diperlukan.7

Kebaikan teknik supervisi kunjungan kelas

Karena supervisi berlangsung dalam waktu yang singkat maka dalam satuan

waktu yang tidak panjang dalam melakukan sejumlah supervisi

Supervisi kunjungan kelas yang hanya mengambil data sampel yang diperlukan

merupakan proses untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan kecil atau kasus

negatif tertentu dalam kaitannya dengan proses pembelajaran.

7 Ibid,h. 76

4

Page 5: Makalah Admisnistrasi Dan Supervisi Pendidikan

Teknik supervisi kunjungan kelas adalah satu-satunya teknik supervisi yang

membolehkan supervisor memperbaiki langsung kelemahan-kelemahan kecil

yang dilakukan guru ketika sedang mengajar dan mendidik para siswa.

Teknik supervisi ini juga tidak selalu membutuhkan pertemuan balikan dengan

guru yang disupervisi, sebab ada kalangan supervisor memperbaiki kelemahan

guru itu secara langsung dalam proses pembelajaran di kelas. Denga demikian,

teknik supervisi ini cukup efisien.

Kelemahan teknik supervisi kunjungan kelas

Teknik supervisi kunjungan kelas yang berlangsung singkat untuk mendapatkan

sampel data, otomatis tidak mungkin bisa mengumpulkan data secara lengkap

dan utuh tentang kemampuan atau kualitas guru yang disupervisi.

Teknik supervisi ini tidak dapat dipakai untuk merevisi guru yang belum pernah

disupervisi atau datanya tidak diketahui sama sekali oleh supervisor. Dengan

kata lain supervisi ini hanya dapat dipakai mensupervisi guru-guru yang sudah

diketahui kelemahan-kelemahannya ketika disupervisi dahulu atau bersumber

dari informasi teertentu tentang kelemahan-kelemahan atau kasus-kasus itu.8

b. Tes dadakan

Tes diadakan adalah tes yang dilakukan oleh supervisor terhadap siswa

secara mendadak atau tiba-tiba. Tanpa memberi tahu guru atau siswa. Tujuannya

adalah untuk mengetahui pencapaian pencapaian target kurikulum dan daya serap

siswa terhadap materi yang telah mereka pelajari sebelumnya.

Untuk melaksanakan teknis tes dadakan ini, supervisor sudah menyiapkan

ssoal-soal yang harus dikerjakan oleh para siswa. Hasil tes dikoreksi secara bersama

oleh supervisor dan guru atau oleh supervisor/pengawas sendiri. Teknik dadakan ini

sangat penting artinya bagi kedua belah pihak. Bagi pihak sekolah, sangat mendorong

memacu guru dan siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan

sungguh-sungguh., terencana dengan baik guna pencapaian sasaran/tujuan dengan

optimal. Sedangkan bagi pihak supervisor/pengawas, hasil tes tersebut dapat

8 Prof. Dr. Made, Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual,Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h.110

5

Page 6: Makalah Admisnistrasi Dan Supervisi Pendidikan

dijadikan bahan masukan atau informasi yang penting, valid, dan obyektif dalam

meningkatkan kualitas pendidikan pada sekolah yang disupervisi/diawasi tersebut.

Dengan demikian maka supervisi tersebut dilakukan berprinsip pada asas

saling menguntungkan baik dipihak supervisor/pengawas itu sendiri. Oleh sebab itu

tidak ada alasan bagi sekolah untuk tidak memberikan kemudahan bagi pengawas

dalam melaksanakan tugas-tugas supervisi di sekolah dan sebaliknya tidak ada alasan

pula bagi para supervisor untuk tidak melakukan supervisi ke sekolah dengan

menggunakan berbagai teknik supervisi. Karena pada dasarnya supervisor atau

pengawas, guru, kepala sekolah, siswa, dan seluruh staf sekolah merupakan mitra

kerja atau lebih mantap lagi bila semuanya merupakan suatu keluarga besar yang

mempunyai misi dan visi yang sama dalam mengamankan, mensukseskan dan

mencapai tujuan pendidikan pada sekolah tersebut secara bersama-sama.

b. Observasi Dokumen

Obesrvasi dokumen merupakan salah satu teknik supervise yang dapat

dilakukan oleh para supervisor/pengawas. Teknik ini dilakukan dalam rangka

menjaring informasi tentang pengelolaan administrasi sekolah yang meliputi:

a. Dokumen ketenagaan atau sumber daya manusia yang ada di

sekolah/madrasah tersebut yang antara lain terdiri atas:

1) Dokumen kepala sekolah

2) Dokumen guru-guru

3) Dokumen pegawai tata usaha dan pesuruh sekolah

4) Dokumen kesiswaan, dan sebagaimana

b. Dokumen material (sarana dan prasarana sekolah) yang terdiri atas:

1) Dokumen gedung sekolah dengan segala bagian-bagiannya

2) Dokumen peralatan sekolah, seperti peralatan laboratorium,

peralatan olahraga daan kesenian serta peralatan ibadah

3) Dokumen buku-buku teks pokok, buku penunjang, buku-buku

perpustakaan, dan sebagainya

4) Dokumen berbagai kegiatan sekolah, baik yang menyangkut

kegiatan intra maupun ekstrakurikuler

6

Page 7: Makalah Admisnistrasi Dan Supervisi Pendidikan

5) Dokumen kegiatan PMB (Penerimaan Murid Baru), MOS

(Masa Orientasi Siswa), kegiatan peringatan hari besar

nasional dan hari-hari besar keagamaan (khususnya kegiatan

hari besar islam) dan sebagainya.

Observasi dapat dilakukan sendiri oleh supervisor atau

bersama-sama dengan kepala sekolah, guru, dan pegawai

sekolah.

c. Wawancara

Wawancara atau temu wicara dilakukan setelah kegiatan observasi, baik

observasi kelas maupun observasi dokumen. Hal ini dilakukan dalam rangka

penelitian dan pembinaan atau mencari titik temu dalam usaha pemecahan masalah.

Wawancara dapat dilaksanakan secara individual maupun kelompok. Teknik

individual digunakan apabila orang yang disupervisi mempunayi masalah –masalah

khusus atau bersifat sangat pribadi. Dengan teknik ini paada supervisor akan

memperoleh kejelasan tentang:

a) Bermacam-macam masalah yang dihadapi guru secara perseorang atau

individual

b) Kemampuan guru berinteraksi dengan supervisor yang bersangkutan

secara pribadi namun tetap dalam kasus konteks pendidikan dan

pengajaran.

c) Hubungan guru dengan supervisor yang bersangkutan secara pribadi

namun tetap dalam konteks pendidin dan pengajaran.

Yang perlu diperhatikan bila supervisor menggunakan teknik adalah:

a) Supervisor menggunakan pendapat guru dengan penuh perhatian

b) Memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga kerahasiaan nama guru

yang disupervisi tersebut.

c) Memberi dorongan atau motivasi serta solusi yang tepat, akurat dan bijak,

sehingga kepercayaan di pihak guru menjadi bangkit kembali.

d) Pembicaraan diarahkkan pada hal-hal yang objektif, terbuka dan jujur.

7

Page 8: Makalah Admisnistrasi Dan Supervisi Pendidikan

e) Timbulkan kepercayaan guru terhadap supervisor sebagai seorang

pemimpin sekaligus pembina dan mitra kerja yang dapat mengeluarkan

dan menyelamatkan guru dari berbagai permasalahan yang dihadapinya.

f) Pada akhir pembicaraan agar dikemukakan kesimpulan positif yang

melegakan dua belah pihak.

Supervisi semacam ini sering disebut sebagai supervise klinik. Oleh sebab itu

para supervisor memahami betul tentang prinsip-prinsip dasar psikologi pendidikan.

Sedangkan teknik kelompok adalah teknik pelaksanaan supervise terhadap kelompok

kerja guru (KKG) atau musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). Caranya tentu

berbeda dengan teknik individual. Dalam teknik kelompok ini dapat dilakukan

melalui:

a) Rapat berkala dengan KKG atau MGMP

b) Diskusi-diskusi kelompok, dan

c) Pertemuan-pertemuan tertentu baik formal maupun informal, seperti

orientasi, seminar, rapat kerja, penataran, dsb.

d) Dalam teknik kelompok ini supervisor dapat bertindak sebagai

pemakalah atau narasumber. Bila diperlukan dapat pula memanggil

narasumber/tenaga ahli atau pakar pendidikan maupun penjabat

structural di daerah masing-masing.

d. Angket

Angket dalam bentuk lain dalam melakukan supervise, dengan cara membuat

format yang berisi berbagai pertanyaan atau pernyataan dalam rangka menjaring data

atau informasi yang bersifat kualitatif yang memerlukan jawaban yang objektif

tentang berbagai hal berkaitan dengan kualitas guru, siswa dan kualitas belajar-

mengajar di sekolah tersebut

e. Laporan

Teknik lain yang dapat pula dilakukan adalah laporan tertulis. Hal ini dapat

dilakukan hanya untuk sementara, dalam rangka mengatasi keterbatasan waktu,

keterbatasan alat transportasi untuk melakukan kunjungan dan keterbatasan jumlah

supervisor/pengawas pada daerah yang bersangkutan. Laporan tertulis dapat dibuat

8

Page 9: Makalah Admisnistrasi Dan Supervisi Pendidikan

oleh guru atau kepala sekolah. Adapun hal-hal yang perlu dilaporkan hal-hal yang

berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah, baik yang

bersifat teknis edukatif meupun teknis admistratif

Disamping teknik-teknik yang disebutkan diatas, ada beberapa langkah yang

perlu diperhatikan dalam kegiatan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh para

supervisor/pengawas, yaitu persiapan, pelaksanaan, penilaian dan tidak lanjut.

1. Persiapan

Adapun kegiatan persiapan yang perlu dilakukan adalah:

a. Mengidentifikasi dan menentukan sekolah-sekolah yang akan

disupervisi beserta berbagai permasalahan yang harus diselesaikan

pada sekolah tersebut.

b. Menyusun program supervisi yang mencerminkan tentang adanya

jenis kegiatan, tujuan dan sasaran, waktu, biaya dan instrument

supervisi.

c. Menyusun organisasi supervisi yang mencerminkan adanya

mekanisme pelaksanaan kegiatan, pelaporan dan tindk lanjut, dsb.

d. Menyiapkan berbagai instrument supervisi yang diperlukan.

Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatan supervisi,

hendaknya supervisor/pengawas melibatkan atau berkoordinasi

dengan pejabat structural terkait disamping dengan kepala sekolah,

kelompok kerja guru (KKG), musyawarah guru mata pelajaran

(MGMP) dan Pojekwas/Korwas setempat.

2. Pelaksanaan

Hal-hal yang perlu mendapat perhatian supervisor dalam melaksanakan

kegiatan supervisi adalah:

a. Supervisi hendaknya dilakukan pada awal dan akhir caturwulan.

b. Supervisor bukan mencari-cari kesalahan orang yang disupervisi

atau mengguruinya, akan tetapi dalam rangka penilaian dan

pembinaan.

9

Page 10: Makalah Admisnistrasi Dan Supervisi Pendidikan

c. Segi-segi yang disupervisi mencakup dua hal pokok, yaitu teknis

edukatif dan administratif

d. Trampil menggunakan dan mengembangkan instrument supervisi

pendidikan.

e. Karena supervisi bersifat pembinaan, maka setiap supervisor

hendaknya memiliki kemampuan professional sebagai Pembina

f. Menguasai substansi materi yang akan disupervisi, khususnya

kurikulum, dan evaluasi

g. Supervisi hendaknya dilakukan secara berkesinambungan

h. Agar pelaksanaan supervisi berhasil dengan baim, maka prinsip

kemitraan kerja dengan unsur-unsur yang disupervisi menjadi

sangat penting diperhatikan.

3. Penilaian lanjut

Penialian yang dimaksud dalam konteks ini adalah penilaian terhadap

pelaksanaan dari hasil supervisi, yang ,meliputi:

a) Keteraturan dan ketrlaksanaan program supervisi

b) Keterbacaan dan kemantapaninstrumen

c) Permasalahan dalam supervisi edukatif dan administratif

d) Hasil supervisi

e) Volume dan frekuensi kegiatan supervisi

Sedangkan tingkat lanjut dari supervisi antara lain adalah:

a) Penyusunan revisi rencana dan program supervisi

b) Langkah-langkah pembinaan

c) Perumusan kebijakan pada tingkat pejabat structural baik ditingkat

pusat maupun daerah

d) Mengamankan data dan informasi sebagai dokumen resmi bagi semua

instansi terkait.

Evaluasi terhadap semua proses kegiatan dan hasiil supervisi hendaknya

dilakukan secara kontinyu. Penilaian terhadap proses dilakukan pada saat kegiatan

supervisi berjalan dan penilaian terhadap hasil dlakukan pada akhir kegiatan

10

Page 11: Makalah Admisnistrasi Dan Supervisi Pendidikan

tersebut. Sedangkan pada akhir semester atau akhir semester atau akhir tahun

pelajaran penilaian dilakukan secara menyeluruh. Penilaian dilakukan oleh ketua

Pojekwas di wilayah tugas masing-masing yang didampingi oleh kepala seksi terkait

dalam Kantor Departemen Agama atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 9

f. Percakapan pribadi

Percakapan pribadi adalah suatu teknik dalam pemberian layanan kepada guru

latih dengan mengadakan pembicaraan tentang masalah yang dihadapi guru latih.

Pertemuan pribadi antara supervisor dengan guru untuk membicarakan masalah-

masalah khusus yang dihadapi guru. Umumnya materi yang dipercakapan adalah

hasil-hasil kunjungan kelas dan observasi kelas yang telah dilakukan oleh supervisor.

Dalam percakapan ini supervisor berusaha menyadarkan guru latih akan kelebihan

dan kekurangannya. Mendorong agar yang sudah baiklebih ditingkatkan dan masih

kurang atau yang keliru agar di upayakan untuk memperbaikinya.10

B. Teknik Kelompok dalam Supervisi

Teknik kelompok dalam supervisi adalah teknik yang dilkukan untuk melayani

lebih dari satu orang. Teknik –teknik supervisi yang bersifat kelompok antara lain:11

a. Pertemuan Orientasi

Pertemuan orientasi adalah pertemuan supervisor dengan supervisee (terutama

guru latih baru) yang bertujuan mengantar supervisee tersebut memasuki suasana

kerja yang baru. Pada pertemuan orientasi supervisor memberikan penjelasan

penjelasan yang penting, selanjutnya supervisor meminta masukan dari supervisee

mengenai apa saja yang perlu dilakukan untuk memperbaiki layanan belajar. Dengan

adanya pertemuan orientasi tersebut supervisi, secara dini, diupayakan terhindar dari

berbagai masalah yang mungkin dihadapi dalam melaksanakan tugas-tugasnya

nantinya. Hal ini dapat tercapai mengingat pertemuan-pertemuan orientasi

memberikan kesempatam kepada supervisi mengalami secara benar apa saja yang

akan menjadi tugas dan tanggunh jawabnya dalam meklaksanakan peranannya

9 Ibid., h. 80-8510 Ibid., h.21211 Imam, Wahyudi, M.Pd, Pengembangan Pendidikan Strategi Inovatif dan Kreatif dalam Mengelola Pendidikan Secara Komperehensif, Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2012, h.52

11

Page 12: Makalah Admisnistrasi Dan Supervisi Pendidikan

sebagai tenaga pendidikan. Kualitas mengajar yang di sepakati untuk menjamin mutu

(quality assurance) di sekolah, dan sekaligus menyiapkan diri untuk menghadapi

segala kemungkinan yang akan terjadi selama ia melaksanakan pekerjaan supervisi

tersebut.

b. Rapat Guru

Rapat guru latih akan menghasilkan guru yang baik, direncanakan dengan

baik, dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan ditindaklanjuti sesuai dengan

kesepakatan yang dicapai dalam rapat. Ada beberapa hal penting yang harus

diperhatikan dalam perencanaan suatu rapat guru latih, antara lain

(1) tujuan yang hendak dicapai harus jelas dan konkret;

(2) masalah-masalah yang akan menjadi bahan rapat harus merupakan

masalah yang timbul dari guru latih guru latih yang dianggap penting oleh

mereka dan sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri;

(3) masalah-masalah pribadi guru latih yang menyangkut masalah rapat perlu

mendapat perhatian;

(4) pengalaman – pengalaman baru yang di diperoleh guru latih-guru latih

dalam rapat tersebut harus membawa mereka pada pertumbuhan pribadi dan

jabatan sebaik-baiknya;

(5) partisipasi guru latih sejak perencanaan sampai pelaksanaan rapat

hendaknya dipikirkan dengan sebaik-baiknya;

(6) persoalan kondisi setempat ,waktu, dan tempat rapat perlu menjadi bahan

pertimbangan dalam perencanaan suatu rapat.

c. Studi kelompok antar guru

Studi kelompok antar guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan sejumlah

guru yang memiliki keahlian dibidang studi tertentu seperti matimatika, IPA, Bahasa

indonesia, bahasa inggris dan sebagainya. Kelompok guru latih ini melakukan

pertemuan, baik secara rutin maupun insidentil, untuk mempelajari atau mengkaji

suatu atau sejumlah masalah yang menyangkut penyajian dan pengembangan bidang

studi. Topik-topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut, telah dirumuskan

12

Page 13: Makalah Admisnistrasi Dan Supervisi Pendidikan

sebelumnya, baik oleh guru latih, atau supervisor, atau guru latih bersama-sama

supervisor.

d. Diskusi sebagai pertukaran pendapat

Diskusi adalah pertukaran pikiran atau pendapat melalui proses ) percakapan

antara dua atau lebih individu tentang suatu masalah untuk mencari alternatif

pemecahannya. Diskusi merupakan alat bagi supervisor untuk mengembangkan

berbagai penampilan pada diri para guru yang berlatih menghadapi berbagai masalah

atau kesulitan dengan cara melakukan tukar pikiran antara satu dengan lain. Melalui

teknik ini supervisor dapat membantu para guru latih untuk saling mengetahui,

memahami dan mendalami suatu permasalahan, sehingga secara bersama-sama akan

berusaha mencari alternatif pemecahan masalah tersebut. Penggunaan teknik diskusi

dimaksudkan agar seluruh diskusi mau dan mampu melibatkan diri dalam proses

diskusi awal sampai akhir diskusi.

e. Workshop (Lokakarya Tukar Menukar Pengalaman (Sharing of Experience)

Workshop pendidikan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan belajar

kelompok yang terjadi dari sejumlah petugas pendidikan yang sedang memecahkan

suatu masalah melalui percakapan dan bekerja secara kelompok maupun bersifat

perorangan.

f. Tukar Menukar Pengalaman (Sharing of Experience)

T ukar menukar pengalaman “sharing of experience” suatu teknik perjumpaan

dimana guru saling memberi dan menerima, saling belajar satu dengan lainnya.

Sahertian (1981:106) mengatakan langkah-langkah sharing antara lain adalah

(1) Menentukan tujuan yang akan dicapai

(2) Menentukan pokok masalah yang akan dibahas dalam bentuk problema

(3) Memberikan kesempatan pada setiap peserta untuk menyumbangkan pendapat

mereka

(4) Merumuskan kesimpulan sementara dan membahas problema baru12

(5)

12 Ibid., h.213-220

13

Page 14: Makalah Admisnistrasi Dan Supervisi Pendidikan

BAB III

PENUTUP

3.1 KesimpulanTeknik supervisi pendidikan berarti suatu cara atau jalan yang digunakan

supervisor pendidikan dalam memberikan pelayanan atau bantuan kepada para guru.

Teknik supervisi pembelajaran menjadi dua jenis, yaitu bersifat (individual devices)

dan bersifat kelompok (group devices). Teknik yang bersifat individu antara lain

kunjungan kelas, observasi dokumen, wawancara, angket, laporan, dan percakapan

pribadi. Teknik yang bersifat kelompok antara lain, Pertemuan orientasi, rapat guru,

studi kelompok antar guru, diskusi sebagai pertukaran pendapat, workshop, tukar

menukar pengalaman.

3.2 Saran

Dari semua materi yang telah kami sampaikan, kami berharap teman-teman

dapat memperoleh manfaat dari mempelajari materi ini, segala kritik dan saran yang

bersifat membangun akan kami terima demi tercapainya penulisan makalah yang

lebih baik lagi kedepannya. Terima kasih.

14

Page 15: Makalah Admisnistrasi Dan Supervisi Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Darwis, Amri. 2014. Pengembangan Ilmu Berparadigma Islami Administrasi &

Supervisi Pendidikan. Pekanbaru: Ammpujari

Pidarta,Made. 2009. Supervisi Pendidikan Kontekstual,Jakarta: Rineka Cipta.

Piet A, Sahertian. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam

Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineke Cipta.

Priatna, Nanang dkk. 2013. Pengembangan Profesi Guru Bandung: PT.Remaja

Rosda Karya.

Suharsini, Arikunto. 2004. Dasar-dasar Supervisi. Jakarta: Rineke Cipta.

Syaiful Sagala. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung:

Alphabeta

Syaiful, Sagala.2010. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alphabeta

Wahyudi, Imam. Pengembangan Pendidikan Strategi Inovatif dan Kreatif dalam

Mengelola Pendidikan Secara Komperehensif, Jakarta: PT. Prestasi

Pustakaraya.

15