Makalah Abrasi Laut

9
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengikisan merupakan bagian dari tenaga geologi yang berkaitan erat dengan lithosfer. Karena itu, sebelum membahas lebih lanjut tentang pengikisan, kita kupas dulu mulai dari lithosfer. Lithosfer adalah bagian terluar dari struktur Bumi kita. Karena itu lithosfer sering pula disebut dengan kulit Bumi atau kerak Bumi (crust). Kerak Bumi dibedakan menjadi dua, yaitu kerak dasar laut/samudra dan kerak daratan (kerak benua/pulau). Kerak Bumi ini memilik berbagai bentuk yang kemudian sering disebut dengan bentuk permukaan Bumi. Macam- macam bentuk permukaan Bumi itu antara lain adalah dataran rendah, dataran tinggi, bukit, perbukitan, gunung, pegunungan, lembah, dan sebagainya. Berbagai bentuk muka Bumi tersebut terjadi lantaran adanya tenaga geologi. Menurut Moh. Ma'mur Tanudidjaja dan Omi Kartawidjaja (1986:194), "tenaga geologi adalah tenaga yang mengubah bentuk permukaan Bumi, dapat dibagi atas dua bagian besar, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam Bumi dan bersifat membangun (konstruktif), artinya membangun bentuk-bentuk permukaan Bumi. Tenaga endogen meliputi: tektonisme (diatrofisme/dislokasi), vulkanisme, dan kegempaan (seisme). Sedangkan pengertian dari tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari atas permukaan Bumi yang bersifat merusak (destruktif), artinya merusak bentuk-bentuk permukaan Bumi yang telah ada. Tenaga eksogen yang juga sekaligus menjadi

description

Ilmu keperawatan dasar adalah ilmu penting dalam perawatan manusia yang saling berhubungan. Ilmu Keperawatan dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai macam model konseptual dalam keperawatan dengan beberapa model dan konsep yang di kemukakan oleh beberapa tokoh,

Transcript of Makalah Abrasi Laut

Page 1: Makalah Abrasi Laut

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengikisan merupakan bagian dari tenaga geologi yang berkaitan erat dengan

lithosfer. Karena itu, sebelum membahas lebih lanjut tentang pengikisan, kita kupas dulu

mulai dari lithosfer. Lithosfer adalah bagian terluar dari struktur Bumi kita. Karena itu

lithosfer sering pula disebut dengan kulit Bumi atau kerak Bumi (crust). Kerak Bumi

dibedakan menjadi dua, yaitu kerak dasar laut/samudra dan kerak daratan (kerak

benua/pulau). Kerak Bumi ini memilik berbagai bentuk yang kemudian sering disebut dengan

bentuk permukaan Bumi. Macam-macam bentuk permukaan Bumi itu antara lain adalah

dataran rendah, dataran tinggi, bukit, perbukitan, gunung, pegunungan, lembah, dan

sebagainya.

Berbagai bentuk muka Bumi tersebut terjadi lantaran adanya tenaga geologi. Menurut

Moh. Ma'mur Tanudidjaja dan Omi Kartawidjaja (1986:194), "tenaga geologi adalah tenaga

yang mengubah bentuk permukaan Bumi, dapat dibagi atas dua bagian besar, yaitu tenaga

endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam Bumi

dan bersifat membangun (konstruktif), artinya membangun bentuk-bentuk permukaan Bumi.

Tenaga endogen meliputi: tektonisme (diatrofisme/dislokasi), vulkanisme, dan kegempaan

(seisme). Sedangkan pengertian dari tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari atas

permukaan Bumi yang bersifat merusak (destruktif), artinya merusak bentuk-bentuk

permukaan Bumi yang telah ada. Tenaga eksogen yang juga sekaligus menjadi tahapan

pembentuk relief permukaan Bumi terdiri dari: pelapukan, pengikisan, masswasting,

pengendapan, dan perombakan/denudasi. Berikutnya dalam kupasan ini diketengahkan

tentang pengikisan, mengingat pelapukan sudah dibahas dalam posting-an sebelumnya.

Pengikisan sering disebut dengan torehan atau erosi.

1) Definisi pengikisan menurut Bagja Waluja (2007:138), "pengikisan atau erosi adalah

proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alami dari satu tempat ke tempat

lain oleh suatu tenaga yang bergerak di atas permukaan Bumi".

2) Pengikisan oleh gelombang laut. Pengikisan yang pelakunya berupa gelombang laut

disebut abrasi.

3) Pengikisan oleh angin. Pengikisan yan dilakukan oleh angin disebut deflasi (deflasion).

4) Pengikisan oleh gletsyer. Pengikisan yang pelakuknya adalah gletsyer disebut eksarasi.

Page 2: Makalah Abrasi Laut

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ABRASI

Abrasi merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air laut.

Gerusan ini terjadi karena permukaan air laut mengalami peningkatan. Naiknya permukaan

air laut ini disebabkan mencairnya es di daerah kutub akibat pemanasan global.

B. PENYEBAB ABRASI

Abrasi disebabkan oleh naiknya permukaan air laut diseluruh dunia karena

mencairnya lapisan es di daerah kutub bumi. Mencairnya lapisan es ini merupakan dampak

dari pemanasan global yang terjadi belakangan ini. Seperti yang kita ketahui,pemanasan

global terjadi karena gas-gas CO2 yang berasal dari asap pabrik maupun dari gas buangan

kendaraan bermotor menghalangi keluarnya gelombang panas dari matahari yang dipantulkan

oleh bumi, sehingga panas tersebut akan tetap terperangkap di dalam atmosfer bumi dan

mengakibatkan suhu di permukaan bumi meningkat. Suhu di kutub juga akan meningkat dan

membuat es di kutub mencair, air lelehan es itu mengakibatkan permukaan air di seluruh

dunia akan mengalami peningkatan dan akan menggerus daerah yang permukaannya rendah.

Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya abrasi sangat erat kaitannya dengan pencemaran

lingkungan.

Dalam beberapa tahun terakhir, garis pantai di beberapa daerah di Indonesia

mengalami penyempitan yang cukup memprihatinkan. Seperti yang terjadi di daerah pesisir

pantai wilayah kabupaten Indramayu. Abrasi yang terjadi mampu menenggelamkan daratan

antara 2 hingga 10 meter pertahun dan sekarang dari panjang pantai 114 kilometer telah

tergerus 50 kilometer. Dari 10 kecamatan yang memiliki kawasan pantai, hanya satu wilayah

kecamatan yakni kecamatan Centigi yang hampir tidak memiliki persoalan abrasi. Hal ini

karena di wilayah kecamatan Centigi kawasan hutan mangrove yang ada masih mampu

melindungi kawasan pantai dari abrasi.

Tingkat abrasi yang cukup tinggi juga terjadi di kecamatan Pedes dan Cibuaya

Kabupaten Karawang. Meskipun abrasi pantai dinilai belum pada kondisi yang

membahayakan keselamatan warga setempat, namun bila hal itu dibiarkan berlangsung,

dikhawatirkan dapat menghambat pengembangan potensi kelautan di kabupaten Karawang

Page 3: Makalah Abrasi Laut

secara keseluruhan, baik pengembangan hasil produksi perikanan maupun pemanfaatan

sumber daya kelautan lainnya.

Abrasi yang terjadi di kabupaten Indramayu dan kabupaten Karawang merupakan

contoh kasus abrasi yang terjadi di Indonesia. Selain di kedua tempat tadi, masih banyak

daerah lain yang juga mengalami abrasi dengan tingkat yang tergolong parah. Apabila hal ini

tidak ditindaklanjuti secara serius, maka dikhawatirkan dalam waktu yang tidak lama

beberapa pulau yang permukaannya rendah akan tenggelam.Selain abrasi, masalah yang

terjadi di daerah pesisir pantai adalah masalah pencemaran lingkungan pantai. Beberapa

pantai mengalami pencemaran yang cukup parah seperti kasus yang terjadi di daerah

Balikpapan, dimana pada tahun 2004 tercemar oleh limbah minyak. Tumpukan kerak minyak

atau sludge berwarna hitam yang mirip dengan gumpalan aspal tersebut beratnya

diperkirakan mencapai 300 ton. Contoh lain adalah kasus yang terjadi di sekitar teluk Jakarta.

Berbagai jenis limbah dan ribuan ton sampah yang mengalir melalui 13 kali di Jakarta

berdampak pada kerusakan Pantai Taman Nasional Kepulauan Seribu. Pada tahun 2006,

kerusakan terumbu karang dan ekosistem taman nasional itu diperkirakan mencapai 75

kilometer. Tahun lalu saja telah terjadi kerusakan serius sepanjang 40 kilometer. Kali

Ciliwung, Banjir Kanal Barat (BKB), Kali Sunter, dan Kali Pesanggrahan merupakan

penyumbang pencemaran terbesar ke Teluk Jakarta. Setiap hari Kali Ciliwung, BKB, dan

Kali Sunter mengalirkan sampah yang berton-ton banyaknya. Sampah berbagai jenis itu

mengalir ke Teluk Jakarta, dan sampai ke Pantai Taman Nasional Kepulauan Seribu. Kondisi

ini memerlukan penanganan segera. Terkait dengan itu, pencemaran teluk Jakarta harus

segera diatasi, terutama dengan melakukan pengurangan limbah sampah di sungai.

Pencemaran yang terjadi di pesisir pantai merupakan sesuatu yang sangat merugikan

bagi manusia. Selain itu, sebagian besar objek wisata di Indonesia merupakan wisata pantai.

Keindahan panorama pantai membuat wisatawan dari mancanegara berdatangan ke

Indonesia. Hal ini seharusnya membuat pemerintah lebih mempedulikan kebersihan dan

keasrian pantai, karena apabila keadaan pantai tidak bersih dan dipenuhi sampah, wisatawan

tidak akan mau lagi mengunjungi pantai di Indonesia yang akibatnya dapat mengurangi

devisa negara.

Rusaknya lingkungan pantai juga dapat merusak ekosistem yang ada disana. Biota

yang hidup di daerah pantai seperti terumbu karang dan ikan-ikan kecil akan mati bila tingkat

Page 4: Makalah Abrasi Laut

pencemarannya tinggi. Untuk itu diperlukan upaya dari pemerintah maupun masyarakat

untuk menjaga keindahan dan keasrian pantai.

PENYELESAIAN MASALAH ABRASI

Berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat untuk mengatasi

masalah abrasi dan pencemaran pantai ini. Untuk mengatasi masalah abrasi di Indonesia ini

pemerintah secara bertahap melakukan pembangunan alat pemecah ombak serta penghijauan

hutan mangrove di sekitar pantai yang terkena abrasi tersebut. Dalam mengatasi masalah

abrasi ini, tentu ada saja hambatan-hambatan dan juga kesulitan-kesulitan yanag akan

dihadapi, misalnya dalam pembangunan alat pemecah ombak ini diperlukan biaya yang

sangat mahal dan juga wilayah tempat pembangunannya sangat luas, sehingga untuk

membangun alat ini di seluruh pantai yang terkena abrasi akan memerlukan waktu yang

sangat lama dan juga biaya yang sangat mahal. Upaya penanaman tanaman bakau di pinggir

pantai juga banyak hambatannya. Tanaman bakau hanya dapat tumbuh pada tanah gambut

yang berlumpur. Hal ini akan menjadi sangat sulit karena sebagian besar pantai di Indonesia

merupakan perairan yang dasarnya tertutupi oleh pasir, seperti kita ketahui bahwa tanaman

bakau tidak dapat tumbuh pada daerah berpasir. Meskipun sangat sulit, tetapi usaha untuk

mangatasi abrasi ini harus terus dilakukan. Jika masalah abrasi ini tidak segera ditanggulangi,

maka bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan luas pulau-pulau di Indonesia

banyak yang akan berkurang. Agar upaya ini dapat berjalan dengan lebih baik, maka peranan

dari semua elemen masyarakat sangat diperlukan. Pemerintah tidak akan dapat mengatasinya

tanpa partisipasi dari masyarakat. Apabila alat pemecah ombak berhasil dibangun dan hutan

bakau atau hutan mangrove berhasil ditanam, maka dampak abrasi tentu akan dapat dikurangi

meskipun tidak sampai 100%.

Masalah pencemaran pantai juga harus diatasi denga sangat serius karena dapat

merusak keindahan dan keasrian pantai. Untuk megatasi permasalahan ini kesadaran

masyarakat akan pentingnya lingkungan harus ditingkatkan. Selain itu peraturan untuk tidak

merusak lingkungan harus dibuat dan menindak dengan tegas bagi siapa pun yang

melanggarnya.

Sekarang ini, di beberapa pantai masih banyak ditemui sampah-sampah yang

berserakan. Selain itu, limbah pabrik yang beracun banyak yang dialirkan ke sungai yang

kemudian mengalir ke laut. Hal ini dapat merusak ekosistem laut, dan juga dapat membunuh

Page 5: Makalah Abrasi Laut

beberapa biota laut. Pemerintah seharusnya menghimbau agar seluruh pabrik-pabrik tersebut

agar membuang limbahnya setelah dinetralisasi terlebih dahulu.

Page 6: Makalah Abrasi Laut

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULAN

Abrasi dan pencemaran pantai merupakan masalah pelik yang dihadapi oleh

masyarakat. Dari penjelasan kami di atas kami dapat menyimpulkan beberapa hal. Adapun

beberapa kesimpulan yang dapat kami sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Abrasi diakibatkan oleh maiknya permukaan air laut karena mencairnya lapisan es

yang ada di daerah kutub bumi. Es tersebut mencair akibat terjadinya pemanasan

global.

2. Masalah abrasi maupun pencemaran lingkungan ini sangat sulit untuk diatasi karena

kurangnya kesadaran masyarakat akan lingkungannya. Masih banyak orang yang

membuang sampah pada sembarang tempat yang nantinya dapat mencemari

lingkungan.

3. Dampak yang diakibatkanoleh abrasi ini sangat besar. Garis pantai akan semakin

menyempit dan apabila tidak diatasi lama kelamaan daerah-daerah yang

permukaannya rendah akan tenggelam.

4. Dampak dari abrasi dapat dikurangi dengan membangun alat pemecah ombak dan

juga menanam pohon bakau di pinggir pantai. Alat pemecah ombak dapat menahan

laju ombak dan memecahkan gelombang air sehingga kekuatan ombak saat mencapai

bibir pantai akan berkurang. Demikian juga dengan pohon bakau yang ditanam di

pinggiran pantai. Akar-akarnya yang kokoh dapat menahan kekuatan ombak agar

tidak mengikis pantai.

Dari kesimpulan tersebut dapat kita lihat penyebab abraasi dan juga beberapa cara

untuk mengatasinya. Kita juga dapat mengetahui dampak yang dapat ditimbulkan apabila hal

ini tidak segera diatasi. Menurut kami permasalahan ini harus diselesaikan bukian hanya oleh

pemerintah, tapi juga memerlukan partisipasi dari masyarakat.

SARAN

Demikianlah saran-saran yang dapat kami sampaikan,semoga apa yang telah kami

sampaikan dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat agar mau menjaga keasrian dan

kebersiha lingkungan. Semua orang harus ikut berperan serta dalam menanggulangi masalah

yang sangat berbahaya yang bernama ABRASI.