makalah 3

21
Nama : Hana Lestari Indah Nim : 06111381320020 Prodi : Pendidikan Fisika Palembang Dosen Pengampu : Dr. Sardianto MS, S.Pd. M. Pd. KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME GURU BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari adalah bahwa guru merupakan orang yang harus digugu dan ditiru, dalam halo rang yang memiliki kharisma atau wibawa hingga perlu untuk ditiru dan diteladani. Mengutip pendapat Laurence D. Hazkew dan Jonathan C. Mc Lendon dalam bukunya This is Teaching (hal : 10) : “Teacher is professional person who conducs classes” ( Guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas). Sedangkan menurut Jean D. Grambs dan C Morris Mc Clare dalam Fondation of teaching, An Introduction to Modern Education (hal :141), “teacher are those person who consciously direct the experiences and behaviour of an individual so that education take place”. (Guru adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seorang individu hingga dapat terjadi pendidikan). Jadi guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserrta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan

description

makalah 3

Transcript of makalah 3

Page 1: makalah 3

Nama : Hana Lestari Indah

Nim : 06111381320020

Prodi : Pendidikan Fisika Palembang

Dosen Pengampu : Dr. Sardianto MS, S.Pd. M. Pd.

KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME GURU

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Definisi yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari adalah bahwa guru merupakan orang yang

harus digugu dan ditiru, dalam halo rang yang memiliki kharisma atau wibawa hingga perlu

untuk ditiru dan diteladani. Mengutip pendapat Laurence D. Hazkew dan Jonathan C. Mc

Lendon dalam bukunya This is Teaching (hal : 10) : “Teacher is professional person who

conducs classes” ( Guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan

mengelola kelas). Sedangkan menurut Jean D. Grambs dan C Morris Mc Clare dalam

Fondation of teaching, An Introduction to Modern Education (hal :141), “teacher are those

person who consciously direct the experiences and behaviour of an individual so that

education take place”. (Guru adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan

tingkah laku dari seorang individu hingga dapat terjadi pendidikan).

Jadi guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserrta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merangsang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.

Sedangkan dalam kegiatan proses pembelajaran tersebut, agar tujuan yang diharapakn dapat

tercapai secara maksima maka guru juga harus memiliki kompetensi dalam mengajar.

Kompetensi adalah kekuatan mental dan fisik untuk melakukan tugas atau ketrampilan yang

dipelajari melalui latihan dan praktik (JJ. Litrell :310).

Page 2: makalah 3

Kompetensi guru adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan

pembelajaran dan pendidikan disekolah, namun kompetensi guru tidak berdiri sendiri, tetapi

dipengaruhi latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, dan lamanya mengajar.

Kompetensi guru dapat dinilai penting sebagai alat seleksi dalam penerimaan calon guru,

juga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam rangka pembinaan dan pengembangan tenaga

guru.Sealain itu, penting dalam hubungannya kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar

siswa. Dengan kompetensi profesional tersebut, dapat diduga berpengaruh pada proses

pengelolaan pendidikan sehingga mampu melahirkan keluaran pendidikan yang bermutu.

Keluaran pendidikan yang bermutu dapat dilihat dari hasil langsung pendidikan yang berupa

nilai yang dicapai siswa dan dapat juga dilihat dari dampak pengiring, yaitu peserta didik

setela di masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Banyaknya guru sebagai tenaga pendidik kurang profesional dan kompeten terhadap dalam

menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga mempengaruhi mutu keluaran peserta

didik dan kurang optimalnya pencapaian tujuan pendidikan.

1.3 Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tugas dan tanggung sebagai guru, prinsip-prinsip

yang dimiliki oleh seorang guru sehingga guru sebagai pendidik sehingga dapat lebih

profesional dan kompeten dalam menjalankan profesinya, untuk dapat melahirkan keluaran

pendidikan yang bermutu.

Page 3: makalah 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Hakikat Profesi Dan Kompetensi Guru

Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus

sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan.

Walaupun pada kenyataanya masih terdapat hal-hal tersebut diluar bidang kependidikan.

Untuk seorang guru perlu mengetahui dan dapatmenerapkan beberapa prinsip mengajar agar

ia dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara

professional, yaitu sebagai berikut (Dr. H. Hamzah : 16) :

1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang

diberikan serta dapat mengggunakan berbagai media dan sumber belajar yang

bervariasi.

2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berfikir serta

mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.

3. Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran dan

penyesuaian dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.

4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang

telah dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi), agar peserta didik menjadi lebih

mudah dalam memahami pelajaran yang diterimanya.

5. Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat

menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik

menjadi jelas.

6. Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi antara mata pelajaran dan/atau

praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.

7. Guru harus terus menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara

memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti,

dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.

8. Guru harus dapat mengempangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan

sosial, baik di dalam kelas maupun diluar kelas.

9. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual agar

dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaan tersebut.

Page 4: makalah 3

Guru dapat melaksanakan evaluasi yang efektif serta menggunakan hasilnya untuk

mengetahui prestasi dan kemajuan siswa seta dapat melakukan perbaikan dan pengembangan.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat, guru tidak

hanya bertindak sebagai penyaji informasi tetapi juga harus mampu bertindak sebagai

fasilitator,motivator dan pembimbing yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mencari dan mengelola sendiri informasi. Dengan demikian keahlian guru

harus terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada penguasaan prinsip mengajar seperti

telah diuraikan.

Kompetensi guru pada hakikatnya tidak bisa lepas dari konsep hakikat guru dan

hakekat tugas guru(Spencer 1993:7). Kompetensi guru mencerminkan tugas dan kewajiban

guru yang harus dilakukan sehubungan dengan arti jabatan guru yang menuntut suatu

kompetensi tertentu sebagaimana telah disebutkan. Ace Suryadi (1999:298-304)

mengemukakan bahwa untuk mencapai taraf kompetensi seorang guru memerlukan waktu

lama dan biaya mahal. Ststus kompetensi yang profesional tidak diberikan oleh siapapun,

tetapi harus dicapai kelompok profesi bersangkutan. Awalnya tentu harus dibina melalui

penguatan landasan profesi, misalnya pembinaan tenaga kependidikan yang sesuai,

pengembangan infrastruktur, pelatihan jabatan (in service training) yang memadai, efisiensi

dalam sistem perencanaan, serta pembinaan administrasi dan pembinaan kepegawaian.

2.2.Guru Sebagai Contoh (Suri Teladan)

Pada dasrnya perubahan perilaku yang dapat ditunjukkan oleh peserta didik harus

dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki ole seorang guru.

Atau dengan perkataan lain guru mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku peserta

didik.

Untuk itulah guru harus menjadi contoh (suri teladan) bagi peserta didik, karena pada

dasarnya guru adalah representasi dari sekelompok orang pada suatu komunitas atau

masyarakat yang diharapkan dapat menjadi teladan, yang dapat digugu dan ditiru.

Seorang guru sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang dapat ditunjukkan oleh peserta

didiknya. Untuk itu apabila seseorang ingin menjadi guru yang profesional maka sudah

seharusny ia dapat selalu meningkatkan wawasan pengetahuan akademis dan praktis melalui

Page 5: makalah 3

jalur pendidikan berjenjang ataupun upgrading dan/atau pelatihan yng bersifat in service

training dengan rekan-rekan sejawatnya.

Perubahan dalam cara mengajar guru dapat dilatihkan melalui kemampuan peningkatan

mengajar sehingga kebiasaan lama yang kurang efektif dapat segera terdeteksi dan perlahan-

lahan dihilangkan. Untuk itu, maka perlu perubahan kebiasaan dalam cara mengajar guru

yang diharapkan akan berpengaruh pada cara bel;ajar siswa, diantaranya sebagi berikut (Dr.

H. Hamzah : 17) :

1. Memperkecil kebiasaan cara mengajar guru baru (calon guru) yang cepat merasa puas

dalam mengajar apabila banyak menyajikan informasi (ceramah) dan terlalu

mendominasi kegiatan belajar peserta didik.

2. Guru hendakny berperan sebagai pengarah, pembimbing, pemberi kemudahan dengan

menyediakan berbagai fasilitas belajar, pemberi bantuan bagi peserta yang mendapat

kesulitan belajar, dan pencipta kondisi yang merangsang dan menantang peserta untuk

berpikir dan bekerja (melakukan).

3. Mengubah dari berbagai metode ceramah dengan berbagai variasi metode yang lebih

relevan dengan metode tujuan pembelajaran, memperkecil kebiasaan cara belajar

peserta yang baru merasa belajar dan puas kalau banyak mendengarkan dan menerima

informasi (diceramahi) guru, atau baru belajar kalau ada guru.

4. Guru hendaknya mampu menyiapkan berbagai jenis sumber belajar sehingga peserta

didik dapat belajar secara mandiri dan berkelompok,percaya diri, terbuka untuk saling

memberi dan menerima pendapat orang lain, serta membina kebiasaan mencari dan

mengolah sendiri informasi.

2.3.Kompetensi Dan Tugas Guru

Kompetensi profesional guru adalah merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah

berbasis pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang pemahaman tentang pembelajaran,

kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar (Kariman,2002). Pada

umumnya disekolah-sekolah yang memiliki guru dengan kompetensi profesional akan

menerapkan “pembelajaran dengan melakukan” untuk menggantikan cara mengajar dimana

guru hanya berbicara dan peserta didik hanya mendengarkan.

Page 6: makalah 3

Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme yaitu, guru yang profesional adlah guru

yang kompeten (berkemampuan), karena itu kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan

sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya dengan

kemampuan tinggi (Muhibbin Syah : 230). Dengan kata lain kompetensi adalah

pemilikan,penguasaan,ketrampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang.

(A.Piet Sahertian :4)

Sedangkan menurut Depdikbud kompetensi yang harus dimiliki seorang guru (Komponen

Dasar Kependidikan :25-26 ) adalah :

1. Kompetensi Profesional, guru harus memiliki pengetahuan yang luas dari subject

matter ( bidang studi) yang akan diajarkan serta penguasaan metodologi dalam arti

memiliki konsep teoritis mampu memilih metode dalam proses belajar mengajar.

2. Kompetensi Personal, artinya sikap kepribadian yang mantap sehingga mampu

menjadi sumbr intensifikasi bagi subjek. Dalam hal ini berarti memiliki kepribadian

yang pantas diteladani, mampu melaksanakan kepemimpinan seperti yang

dikemukakan Ki Hajar Dewantara, yaitu “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya

Mangun Karsa. Tut Wuri Handayani”

3. Kompetensi Sosial, artinya guru harus mampu menunjukkan dan berinteraksi sosial,

baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama guru dan kepala sekolah,

bahkan dengan masyarakat luas.

4. Kompetensi untuk melakukan pelajaran yang sebaik-baiknya yang berarti

mengutamakan nilai-nilai sosial dari nilai material.

Dalam suasana seperti itu, peserta didik dilibatkan secara aktif dalam memecahkan masalah ,

mencari sumber informasi, data evaluasi , serta menyajikan dan mempertahankan pandangan

dan hasil kerja mereka kepada teman sejawat dan yang lainnya. Sedangkan para guru dapat

bekerja secara intensif dengan guru lainnya, dalam merencanakan pembelajaran baik

individual maupun tim, membuat keputusan tentang mendesai sekolah kolaborasi tentang

pengembangan kurikulum, dan partisipasi dalam penilaian. Berikut akan diuraikan tentang

kompetensi profesional yang harus menjadi andalan guru dalam melaksanakan tugasnya.

Page 7: makalah 3

2.4 Peranan Guru Dalam pembelajaran Tatap Muka

Terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran tatap muka yang dikemukakan oleh Moon

(1998), yaitu sebagai berikut.

1. Guru sebagai Perancang Pembelajaran (Designer Instruction)

Pihak Departemen Pendidikan Nasional telah memprogram bahan pembelajaran yang

harus diberikan guru kepada peserta didik pada suatu waktu tertentu. Disini guru

dituntut untuk berperan aktif dalam merencanakan PBM tersebut dengan

memerhatikan berbagai komponen dalam sistem pembelajaran yang meliputi :

a. Membuat dan merumuskan bahan ajar

b. Menyiapkan materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas,

perkembangan ilmu, kebutuhan dan kemampuan siswa,

komprehensif,sistematis, dan fungsional efektif.

c. Merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa.

d. Menyediakan sumbeer belajar, dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator

dalam pengajaran.

e. Media, dalam hal ini guru berperan sebagai mediator dengan memerhatikan

relevansi (seperti juga materi), efektif,efisien, kesesuaian dengan metode, serta

pertimbangan praktis.

Jadi dengan waktu yang sedikit atau terbatas tersebut , guru dapat merancang

dan mempersiapkan semua komponen agar berjalan dengan efektif dan efisien.

Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang prinsip-

prinsip belajar, sebagai landasan dari perencanaan.

2. Guru sebagai Pengelola Pembelajaran (Manager Instruction)

Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan

fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan tujuan

khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat

belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar,

serta membantu siswa untuk memperoleh hasi yang diharapkan.

Page 8: makalah 3

Selain itu guru juga berperan dalam membimbing pengalaman sehari-hari ke

arah pengenalan tingkah laku dan kepribadianny sendiri. Salah satu ciri manajemen

kelas yang baik adalah tersedianya kesempatan bagi siswa untuk sedikit demi sedikit

untuk mengurangi ketergantungannya pada guru hingga mereka mampu membimbing

kegiatannya sendiri.

Sebagai manajer, guru hendaknya mampu mempergunakan pengetahuan

tentang teori belajar mengajar dari teori perkembangan hingga memungkinkan untuk

menciptakn situasi belajar yang baik mengendalikan pelaksanaan pengajaran dan

pencapaian tujuan.

3. Guru sebagai Pengaruh Pembelajaran

Hendaknya guru senantiasa berusaha menimbulkan, memelihara, dan

meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar. Dalam hubungan ini guru

mempunyai fungsi sebagai motivator dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar.

Empat hal yang dapat dikerjakan guru dalam memberikan motivasi adalah sebagai

berikut (Dr Hamzah B.Uno :23), (1)membangkitkan dorongan siswa untuk belajar (2)

menjelaskan secara konkret, apa yang dapat dilakukan pada akhir pengjaran (3)

memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai hingga dapat merangsang

pencapaian prestasi yang lebih baik dikemudian hari (4) membentuk kebiasaan belajar

yang baik.

4. Guru sebagai Evaluator (Evaluator of Student Learning)

Tujuan utama penilaian adalah adalah untuk melihat tingkat

keberhasilan,efektifitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran. Selain itu untuk

mengetahui untuk mengetahui kedudukan peserta dalam kelas atau kelompoknya .

Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar peseta didik guru hendaknyasecra terus-

menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai peserta didik dari waktu ke waktu.

Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini akan menjadi umpan balik terhadap

proses pembelajaran. Umpan balik akan dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan

meningkatkan pembelajaran selanjutnya. Dengan demikian proses pembelajaran akan

terus menerus ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang optimal

Page 9: makalah 3

5. Guru sebagai Konselor

Sesuai dengan peran guru sebagai konselor adalah ia diharapkan akan dapat

merespon segala masalah tingkah laku yang terjadi dalam proses pembelajaran, Oleh

karena itu, guru harus dipersiapkan agar :(1)dapat menolong peserta didik

memecahkan masalah-masalah yang timbul antara peserta didik dengan orang tuanya,

(2) bisa memperoleh keahlian dalam membina hubungan yng manusiawi dan dapat

mempersiapkan untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan bermacam-macam

manusia. Pada akhirnya, guru akan memerlukan pengertian tentang dirinya sendiri,

baik itu motivasi, harapan, prasangka ataupun keinginannya. Semua hal itu akan

memberikan pengaruh pada kemampuan guru dalam berhubungan dengan orang lain

terutama siswa.

6. Guru sebagai Pelaksana Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang akan didapat oleh

peserta didik selama ia mengikuti suatu proses pendidikan. Secara resmi kurikulum

sebenarnya merupakan sesuatu yang diidealisasikan atau dicita-citakan (Ali,1985:30).

Keberhasilan dari suatu kurikulum yang ingin dicapai sangat bergantung pada faktor

kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru. Artinya guru adalah orang yang

bertanggung jawab dalam mewujudkan segala sesuatu yang telah tertuang dalam

suatu kurikulum resmi. Bahkan pandangan mutakhir menyatakan bahwa meskipun

suatu kurikulum itu bagus, namun berhasil atau gagalnya kurikulum tersebut pada

akhirnya terletak di tangan pribadi guru.

Sedangkan peranan guru dalam pembinaan dan pengembangan kurikulum secara aktif

(Dr.H.Hamzah B.Uno :26) antara lain yaitu : (1)perencanaan kurukulum

(2)pelaksanaan di lapangan (3) proses penilaian (4)pengadministrasian (5) perubahan

kurikulum

7. Guru dalam Pembelajaran yang Menerapkan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Peranan guru dalam kurikulum berbasis lingkungan tidak kalah aktifnya

dengan peserta didik. Sehubungan dengan tugas guru untuk mengaktifkan peserta

didik dalam belajar, maka seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan, sikap,

Page 10: makalah 3

dan ketrampilan yang memadai. Pengetahuan, sikap, dan ketramoilan yang dituntut

dari guru dalam proses pembelajaran yang memiliki kadar pembelajaran tinggi

dadasarkan atas posisi dan peranan guru, tugas dan tanggung jawab sebagai pengajar

yang profesional.

Posisi dan peran guru yang dikaitkan dengan konsep pendidikan berbasis

lingkungan dalam proses pembelajaran (Dr. H. Hamzah.B.Uno 2007:27) , dimana

guru harus menempatkan diri sebagai :

a. Pemimpin belajar, dalam arti guru sebagai perencana, pengorganisasi

pelaksana, dan pengontrol kegiatan belajar peserta didik.

b. Fasilitator belajar, guru sebagai pemberi kemudahan kepada peserta didik

dalam melakukan kegiatan belajarnya melalui upaya dalam berbagai bentuk.

c. Moderator belajar, guru sebgai pengatur arus kegiatan belajar peserta didik,.

Selain itu guru bersama peserta didik harus menarik kesimpulan atau jawaban

masalah sebagai hasil belajar peserta didik,atas dasar semua pendapat yang

telah dibahas dan diajukan peserta didik.

d. Motivator belajar, guru sebagai pendorong peserta didik agar mau melakukan

kegiatan belajar. Sebagai motivator guru harus dapat menciptakan kondisi

kelas yang merangsang peserta untuk mau melakukan kegiatan belajar, baik

individual maupun kelompok.

e. Evaluator belajar, guru sebagai penilai yang objektif dan komprehensif.

Sebagai evaluator guru berkewajiban mengawasi, memantau proses

pembelajaran peserta didik dan hasil belajar yang dicapainya. Guru juga

berkewajiban melakukan upaya perbaikan proses belajar peserta didik,

menunjukkan kelemahan dan cara memperbaikinya, baik secara individual,

kelompok, maupun secara klasikal.

8. Tugas dan Tanggung Jawab Guru

Proses pembelajaran yang bernafaskan lingkungan lebih menekankan pada

pentingnya proses belajar peserta daripada hasil belajar yang dicapai oleh peserta

didik. Karena itu proses pembelajaran peserta didik merupakan tugas dan tanggung

Page 11: makalah 3

jawab guru. Ada beberapa kemampuan yang dituntut dari guru agar dapat

menumbuhkan minat dalam proses pembelajaran (Sudjana dan Arifin, 1989: 31-39),

yaitu sebagai berikut :

a. Mampu menjabarkan berbagai bentuk pembelajaran ke dalam berbagai bentuk

cara penyampaian.

b. Mampu merumuskan tujuan pembelajaran kognitif tingkat tinggi, seperti

analisis, sintesis, dan evaluasi. Melalui tujuan tersebut maka kegiatan belajar

peserta didik akan lebih aktif dan komprehensif.

c. Menguasai berbagai cara belajar yang efektif sesuai dengan tipe dan gaya

belajar yang dimiliki oleh peserta didik secara individual.

d. Memiliki sifat yang positif terhadap tugas profesinya, mata pelajaran yang

dibinanya sehingga selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuan dan

melaksanakn tugasnya sebagaiguru.

e. Terampil dalam membuat alat peraga pembelajaransederhana sesuai dengan

kebutuhan dan tuntutan mata pelajaran yang dibinanya serta penggunaannya

dalam proses pembelajaran.

f. Terampil dalam menggunakan berbagai model dan metode pembelajaran yang

dapat menumbuhkan minat sehingga diperoleh hasil belajar yang optimal.

g. Terampil dalam melakukan interaksi dengan peserta didik, dengan

mempertimbangkan tujuan dan materi pelajaran, kondisi pesertadidik, suasana

belajar, jumlah peserta didik, waktu yang tersedia, dan faktor yang berkenaan

dengan diri guru itu sendiri.

h. Memahami sifat dan karakteristi peserta didik, terutama kemampuan

belajarnya, cara dan kebiasaan belajar, minta terhadap pelajaran, motivasi

untuk belajar, dan hasil belajar yang telah dicapai.

i. Terampil dalammenggunakan sumber-sumber belajar yang ada sebagai bahan

ataupun media belajar bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.

j. Terampil dalam mengelola kelas atau memimpin peserta didik dalam belajar

sehingga suasana belajar menjadi menarik dan menyenangkan.

Page 12: makalah 3

9. Syarat Guru yang Baik dan Berhasil

Tidak sembarang orang dapat melaksanakan tugas profesional sebagai seorang guru.

Untuk menjadi guru yang baik haruslah memnuhi syarat yang telah ditetapkan oleh

pemerintah (Ngalim Purwanto,1985:170-175). Syarat utam untuk menjadi seorang

guru, selain berijazah dan syarat-syarat mengenai kesehatan jasmani dan rohani, ialah

mempunyai sifat-sifat yang perlu untuk dapat memberikan pendidikan dan

pembelajaran. Selanjutnya, dari syarat-syarat tersebut dapat dijabarkan secara lebih

terperinci, yaitu sebagai berikut :

a. Guru harus berijazah

Yang dimaksud ijazah disini adalah ijazah yang dapat memberi wewenang untuk

menjalankan tugas sebagai seorang guru di suatu sekolah tertentu.

b. Guru harus sehat Rohani dan Jasmani

Kesehatan rohani dan jasmani merupakan salah satu syarat penting dalam setiap

pekerjaan. Karena orang tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik jika ia

diserang suatu penyakit. Sebagai seorang guru syarat tersebut merupakan syaarat

mutlak yang tidak dapat diabaikan. Misalnya saja seorang guru yang sedang

terkena penyakit menular tentu saja akan membahayakan bagi peserta didiknya.

c. Guru harus bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkelakuan baik Sesuai

dengan tujuan pendidikan, yaitu membentuk manusia yang susila yang bertaqwa

kepada Tuhan YME maka sudah selayaknya guru sebagai pendidik harus dapat

menjadi contoh dalam melaksanakan ibadah dan berkelakuan baik

d. Guru haruslah orang yang bertanggung jawab

Tugas dan tanggung jawab guru sebagai seorang pendidik, pembelajar dan

pembimbing bagi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung yang

telah dipercayakan orang tua/wali kepadanya hendaknya dapat dilaksanakan

dengan sebaik-baiknya. Selain itu guru juga bertanggung jawab terhadap perilaku

masyarakat dan lingkungan disekitarnya.

e. Guru di Indonesia harus berjiwa nasional

Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang mempunyai bahasa dan

Page 13: makalah 3

adat istiadat berlainan. Untuk menanamkan jiwa kebangsaan merupakan tugas

utama seorang guru, karena itulah guru harus terlebih dahulu berjiwa nasional

Syarat-syarat di atas adalah syarat umum yang berhubungan dengan

jabatan sebagai guru. Elain itu ada syarat lain yang sangat erat hubungannya

dengan tugas guru disekolah antara lain (DR. H. Hamzah.B.Uno 2007:30) (1)

harus adil dan dapat dipercaya (2)sabar, rela berkorban, dan menyayangi peserta

didiknya (3) memiliki kewibawaan dan tanggung jawab akademis, (4) harus

memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan menguasai benar mata pelajaran

yang dibinanya, (5) harus selalu instropeksi diri dan siap menerima kritik dari

siapapun, (6) harus berupaya meningkatkan pendidikan ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi.

Page 14: makalah 3

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai

sebagai seorang pengajar sangat tegantung pada diri pribadi masing-masing guru dalam

lingkungan tempat ia bertugas. Sedangkan kompetensi guru adalah kemampuan yang dimiliki

guruyang diindikasikan dalam tiga kompetensi, yaitu kompetensi yang berhubungan dengan

tugas profesionalnya sebagai guru (profesional), kompetensi yang berhubungan dengan

keadaan pribadinya (personal), dan kompetensi yang berhubungan dengan masyarakat atau

lingkungannya (sosial).

3.2 SARAN

Penyusunan makalah saya ini, manusia biasa banyak kelemahan dan kekhilafan. Maka dari

itu saya menyarankan pada pembaca yang ingin mendalami masalah profesionalisme

guru ,setelah membaca makalah ini membaca sumber lain yang lebih lengkap. Marilah kita

belajar untuk menjadi calon guru yang profesional.

DAFTAR PUSTAKA

A., Takdir. 1992. “Sejarah Kebudayaan Indonesia Indonesia Masuk Globalisasi Umat Manusia”.

Kebudayaan. No. 2 Tahun 1.

Arbi, Sutan Zanti. 1988. PengaNtar Kepada Filsafat Pendidikan. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, Ditjen PT P2LPTK.

Link and Match. 1993. Panitia Rapat Kerja Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Kamalia Sabarini. “Guru dan Hasil Proses Pembelajaran”.

(http://www.pikiran- rakyat.com/cetak/2007/042007/30/0902.htm).