Makalah 01 Badui

20
MAKALAH INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KANEKES (BADUI) Disusun sebagai Tugas Matakuliah Pengantar Sosiologi Dosen Pengajar: Haris El Mahdi, S.Sos, M.Sos Disusun oleh: Bayu Krisna Wardani 135120407111032

description

Studi kasus Suku Badui Dalam

Transcript of Makalah 01 Badui

Page 1: Makalah 01 Badui

MAKALAH

INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KANEKES

(BADUI)

Disusun sebagai Tugas Matakuliah Pengantar Sosiologi

Dosen Pengajar: Haris El Mahdi, S.Sos, M.Sos

Disusun oleh:

Bayu Krisna Wardani 135120407111032

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Page 2: Makalah 01 Badui

2013

Page 3: Makalah 01 Badui

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rezeki dan kekuatan kepada saya, sehingga saya mempunyai kesempatan untuk

menyelesaikan pembuatan makalah yang dibuat untuk memenuhi tugas individu mata kuliah

Pengantar Ilmu Sosiologi. Adapun materi makalah yang saya buat adalah “Interaksi Sosial

Masyarakat Kanekes (Badui)”.

Saya menyadari dan meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Masih

banyak kekurangan maupun kesalahan yang saya sadari maupun tidak saya sadari. Oleh

karena itu saya mengharapkan saran dan kritik dari makalah ini, agar dimasa yang akan

datang, saya bisa menyusun makalah yang lebih baik lagi. Namun begitu, meskipun makalah

saya jauh dari kata sempurna, saya berharap agar makalah saya sedikit banyak dapat

bermanfaat bagi yang membacanya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan

mendukung dalam pembuatan makalah ini.demikian sedikit kata pengantar dari saya, atas

perhatian dari pembaca sekalian saya mengucapkan terima kasih.

Malang, 26 Oktober 2013

Penulis

Page 4: Makalah 01 Badui

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar kita merupakan salah

satu contoh dari interaksi sosial masyarakat. Dari interaksi-interaksi tersebut akan terbentuk

kelompok sosial dalam masyarakat yang biasanya mengetengahkan lapisan sosial sebagai

unsur pokok struktur sosial. Karena dengan cara itu diharapkan akan diperoleh aspek dinamis

maupun statis dari masyarakat. Di dalam interaksi atau hubungan timbal balik pada

pembentukan kelompok akan muncul proses-proses yang saling menguntungkan, memberi

dan menerima antar-anggota kelompok, sehingga kebutuhan akan informasi akan terpenuhi.

Pembentukan kelompok sosial sendiri tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik,

tetapi juga kesamaan-kesamaan antar anggota kelompok. Sudah menjadi kebiasaan bahwa

orang lebih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya.

Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat bakat, kesamaan intelejensi, dan

sebagainya.

Kelompok masyarakat tradisional biasanya masih tinggal dalam satu kelompok

dengan kesamaan adat istiadat mereka, dan cenderung sulit untuk menerima kebudayaan

yang lebih modern. Salah satu contoh yang akan disajikan dalam makalah ini adalah interaksi

sosial di dalam masyarakat Kanekes, atau yang lebih dikenal sebagai Suku Baduy/ Badui.

Sebagian besar masyarakat Kanekes dikenal menutup diri dari dunia luar dan sangat ketat

dalam menjalankan adat-istiadatnya.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Apa definisi dan variabel-variabel utama dari interaksi sosial?

2. Apa penyebab kehidupan terasing?

3. Bagaimana proses interaksi sosial di dalam masyarakat Kanekes?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari makalah ini adalah untuk:

1. Memahami definisi, faktor utama, bentuk, syarat-syarat terjadinya interaksi sosial

2. Mengetahui penyebab dari kehidupan terasing

3. Memahami dan menyimpulkan proses interaksi sosial dalam Masyarakat Kanekes

Page 5: Makalah 01 Badui

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Interaksi Sosial

Para sosiolog memandang betapa pentingnya pengetahuan tentang interaksi sosial.

Tidak dapat disangkal bahwa masyarakat mempunyai bentuk-bentuk strukturalnya seperti,

kelompok-kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, stratifikasi, dan kekuasaan, tetapi

semuanya itu mempunyai derajat dinamika tertentu yang menyebabkan pola-pola perilaku

yang berbeda, tergantung dari masing-masing situasi yang dihadapi.

Dengan demikian, interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antar berbagai

segi kehidupan bersama. Atau dengan kata lain interaksi sosial merupakan dasar utama dari

proses sosial. Proses sosial sendiri merupakan cara-cara berhubungan, yang dilihat apabila

orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu (Gillin, 1954) dan

menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut, atau apa yang akan terjadi apabila

ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang sudah ada.

2.2 Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial

Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial, karena interaksi sosial

merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi antar kelompok-

kelompok manusia terjadi antara kelompok tersebut sebagai kesatuan dan biasanya tidak

menyangkut pribadi anggota-anggotanya. Dengan demikian, interaksi sosial hanya

berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi dari kedua belah pihak.

Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada pelbagai faktor, antara lain :

1. Faktor Imitasi

Faktor imitasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi sosial.

Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk

mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Namun demikian, imitasi juga

dapat mengakibatkan terjadinya hal-hal yang negatif misalnya, yang ditiru adalah

tindakan-tindakan yang menyimpang.

2. Faktor Sugesti

Faktor sugesti berlangsung apabilaseseorang memeberi suatu pandangan atau sesuatu

sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain. Proses ini hampir

sama dengan imitasi, tetapi titik tolaknya berbeda. Berlangsungnya sugesti dapat terjadi

karena pihak yang menerima dilanda oleh emosi, yang menghambat daya pikirnya secara

Page 6: Makalah 01 Badui

rasional. Mungkin proses sugesti dapat terjadi apabila orang yang memeberikan

pandangan adalah orang yang berwibawa atau mungkin karena sifatnya yang otoriter.

3. Faktor Identifikasi

Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-

keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi

sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat

terbentuk atas dasar proses ini. Proses identifikasi dapat berlangsung dengan

sendirinya (secara tidak sadar), maupun dengan sengaja karena seringkali seseorang

memerlukan tipe-tipe ideal tertentu dalam proses kehidupannya. Walaupun

identifikasi dapat berlangsung dengan sendirinya, namun proses hanya dapat

berlangsung dalam suatu keadaan dimana seseorang yang beridentfiikasi benar-benar

mengenal pihak lain. Jadi, berlangsungnya identifikasi mengakibatkan terjadinya

pengaruh-pengaruh yang lebih mendalam ketimbang proses imitasi dan sugesti.

Walaupun ada kemungkinan bahwa pada mulanya identifikasi diawali oleh imitasi

dan sugesti.

4. Faktor simpati

Simpati sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada

pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting,

walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain

dan untuk bekerjasama dengannya.

Jadi, dapat dikatakan bahwa imitasi dan sugesti terjadi lebih cepat, walau pengaruhnya

kurang mendalam bila dibandingkan dengan identifikasi dan simpati yang secara relatif agak

lebih lambat proses berlangsungnya.

2.3 Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat,

yaitu :

a. Adanya kontak sosial

Kontak sosial tidak hanya menyangkup hubungan badaniah, karena orang dapat

mengadakan hubungan denga pihak lain denga tanpa menyentuhnya, seperti

misalnya, berbicara dengan pihak lain. Dengan perkembangan teknologi dewasa

ini, orang-orang dapat berhubungan antara yang satu dengan lainnya melalui yang

tiga bentuk, yaitu sebagai berikut :

i. Antara orang-perorangan

Page 7: Makalah 01 Badui

Proses ini terjadi melalui sosialisasi (socialization), yaitu suatu proses

dimana anggota masyarakat yang baru memepelajari norma-norma dan

nilai-nilai masyarakat dimana dia tinggal.

ii. Antara orang-perorangan dengan kelompok manusia atau sebaliknya

Apabila seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakanya berlawanan

dengan norma-norma masyarakat.

iii. Antar suatu kelompok manusia dengan kelompok lainnya

b. Adanya Komunikasi

Arti terpenting komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada

perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerakan badan atau sikap),

mengenai perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang

ingin disampaikan oleh orang lain tersebut. Dengan adanya komunikasi tersebut,

sikap-sikap dan perasaan-perasaan suatu kelompok manusia atau orang-

perseorangan dapat diketahui oleh kelompok-kelompok lain atau orang-orang

lainnya. Dengan demikian, komunikasi memungkinkan kerjasama antar orang-

perorangan atau antara kelompok-kelompok manusia dan memang komunikasi

merupakan salah satu syarat terjadinya kerja sama. Akan tetapi, tidak selalu

komunikasi menghasilkan kerja sama bahkan suatu pertikaian mungkin akan

terjadi sebagai akibat salah paham atau karena masing-masing tidak mau

mengalah.

2.4 Kehidupan yang Terasing

Pentingnya kontak dan komunikasi bagi terwujudnya interaksi sosial dapat diuji pada

suatu kehidupan yang terasing (isolation). kehidupan terasing yang sempurna ditandai dengan

ketidakmampuan mengadakan interaksi sosial dengan pihak-pihak lain. Kehidupan terasing

dapat disebabkan karena secara badaniah seseorang sama sekali diasingkan dari hubungan

dengan orang-orang lainnya. Padahal perkembangan jiwa seseorang banyak ditentukan oleh

pergaulannya dengan orang-orang lain.

Terasingnya seseorag dapat disebabkan oleh karena kecacatan fisik atau cacat pada salah

satu indranya. Orang-orang cacat tersebut akan mengalami perasaan rendah diri, karena

kemungkinan-kemungkinan untuk mengembangkan kepribadiannya seolah-olah terhalang

dan bahkan sering kali sangat tertutup.

Terasingnya seseorang mungkin juga disebabkan karena pengaruh perbedaan ras tau

kebudayaan yang kemudian menimbulkan prasangka-prasangka. Pada masyarakat yang

Page 8: Makalah 01 Badui

berkasta, terasingnya seseorang dari kasta tertentu (biasanya warga kasta rendah), apabila

berada di kalangan kasta lainnya (kasta yang tertinggi).

Pada beberapa suku bangsa di Indonesia yang tertutup atau terasing dan kurang

mengadakan hubungan dengan dunia luar agak sulit juga untuk mengadakan suatu interaksi

sosial. Hal ini terjadi karena adanya prasangka buruk terhadap warga suku lain yang

dikhawatirkan dapat merusak norma-norma tradisional.

2.5 Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk interaksi sosial adalah kerja sama (cocoperation), persaingan

(competition), akomodasi (accommodation), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan

atau pertikaian (conflict).

a. Proses-proses yang Asosiatif

1) Kerja Sama (cooperation)

Kerja sama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau

kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapatujuan bersama.

anmencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan

tersebut dikemudian hari mempunyai manfaat bagi semua.

Dalam teori-teori sosiologi kerja sama dibedakan lagi dengan, kerja sama

spontan (spontaneous cooperation), kerja sama langsung (directed

cooperation), kerja sama kontrak (contractual cooperation), dan kerja

sama tradisional (traditional cooperation). Ada lima bentuk kerja sama

dalam sosiologi :

Kerukunan, yang mencakup gotong royong dan tolong-mrnolong

Bargaining , pertukaran barang dan jasa antar dua organisasi atau

lebih

Kooptasi (cooptation), proses penerimaan unsur-unsur baru dalam

kepemimpinan untuk menghindari goncangan stabilitas.

Koalisi (coalition), kombinasi dari dua organisasi atau lebih yang

mempunyai tujuan yang sama.

Join venture, kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek

tertentu.

2) Akomodasi (accomodation)

Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti, yaitu untuk menunujuk

pada suatu keadaan dan untuk menunujuk pada suatu proses. Akomodasi

yang menunjuk pada suatu keadaan, berarti adanya suatu keseimbangan

Page 9: Makalah 01 Badui

(equilibrium) dalam interaksi antara orang-perorangan atau antar

kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial

dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat.

Tujuan akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapainya,

yaitu:

Untuk mengurangi pertentangan antara orang-perorangan atau kelompok-

kelompok sebagai akibat perbedaan paham

Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau

temporer.

Untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antar kelompok sosial yang

hidupnya terpisah

Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah

Akomodasi sebagai suatu proses mempunyai beberapa bentuk, yaitu:

a) Coercion adalah suatu bentuk akomodasi yang dilaksanakan karena adanya

paksaan

b) Compromise,suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling

mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaian terhadap perelisihan yang

ada.

c) Arbitration, suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang

berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri

d) Mediation, adanya pihak ketiga yang netral dalam soal perselisihan yang ada

e) Conciliation, usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-

pihak yang berselisih demi tercapainya persetujuan suatu persetujuan

bersama

f) Toleration, akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya

g) Stalemate, dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai

kekuatan yang seimbang berhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan

pertentangan.

h) Adjudication, penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan

Secara panjang lebar Gillin dan Gillin menguraikan hasil suatu proses akomodasi :

a) Akomodasi, dan integrasi masyarakat

Akomodasi dan integrasi masyarakat telah berbuat banyak untuk

menghindarkan masyarakat dari benih-benih pertentangan laten yang akan

melahirkan pertentangan baru.

Page 10: Makalah 01 Badui

b) Menekan oposisi

Akomodasi antara golongan produsen yang mula-mula bersaing akan dapat

menyebabkan turunnya harga, karena barang-barang dan jasa-jasa lebih mudah

sampai kepada konsumen.

c) Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda

Hal ini akan tampak jelas apabila dua orang sedang bersaing memperebutkan

sesuatu.

d) Perubahan lembaga-lembaga kemasyarakatanagar sesuai dengan keadaaan

baru atau keadaan yang berubah

e) Perubahan-perubahan dalam kedudukan

f) Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi

Dengan adanya proses asimilasi, para pihak lebih saling mengenal dan dengan

timbulnya benih-benih toleransi mereka lebih mudah untuk saling mendekati

Asimilasi (assimilation) merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai

dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaanyang terdapat antara orang-

kmempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan

kepentingan dan tujuan bersama. Proses asimilasi akan timbul bila adanya hal-hal berikut :

Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaan

Orang-peorangan sebagai warga kelompok saling bergaul secara langsung dan

intensif untuk waktu yang lama

Kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing

berubah dan saling menyesuaikan diri

Faktor yang mendukung adanya proses asimilasi adalah toleransi, kesempatan di bidang

ekonomi yang seimbang, menghargai kebudayaan lain, terbuka, ada persamaan unsur

kebudayaan, perwakilan campuran, adanya musuh bersama dari luar. Sedangkan faktor yang

menghambat asimilasi adalah kehidupan yang erisolasi, tidak memiliki pengetahuan budaya

yang lain, adanya perasaan takut pada budaya lain, ada perbedaan ciri fisik, in-group feeling

yang kuat, perbedaan kepentingan, dan lain-lain.

a. Proses Disosiatif

Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional processes, yang persis halnya

dengan kerja sama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan

arahnya dintentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan.

Proses-proses disosiatif dibedakan dalam tiga bentuk :

1) Persaingan (competition)

Page 11: Makalah 01 Badui

Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial, dimana

individu atau kelompok –kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan

melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat

perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara

menarik perhatian public atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada

tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan mempunyai dua tipe

umum yakni yang bersifat pribadi dan tidak pribadi.

Bentuk-bentuk persaingan yang bersifat tidak pribadi yaitu :

a) Persaingan ekonomi

Persaingan di bidang ekonomi timbul karena terbatasnya persediaan apabila

dibandingkan dengan jumlah konsumen.

b) Persaingan kebudayaan

Persaingan kebudayaan biasanya menyangkut, misalnya, persaingan di bidang

agama, lembaga kemasyarakatan seperti pendidikan, dan seterusnya.

c) Persaingan kedudukan dan peranan

Adanya keinginan seseorang atau kelompok yang ingin di akui oleh seeorang

atau kelompok yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi.

d) Persaingan ras

Persaingan ras sebenarnya merupakan persaingan kebudayaan. Akibat dari

perbedaan ras, baik perbedaan warna kulit, bentuk tubuh, maupun corak

rambut.

Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat mempunyai fungsi, yaitu :

1) Menyalurkan keinginan-keinginan individu atau kelompoknyang bersifat

kompetitif

2) Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu

masa menjadi pusat perhatian tersalurkan dengan sebaik-baiknya

3) Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan seleksi sosial

4) Sebagai alat untuk menyaring warga golongan-golongan karya untuk

mengadakan pembagian kerja

Hasil dari suatu persaingan erat kaitannya dengan faktor=faktor berikut:

1) Kepribadian seseorang

Charles H. Cooley mengemukakan bahwa, apabila persaingan dilakukan secara

jujur, persaingan akan dapat mengembangkan rasa sosial dalam diri seseorang.

2) Kemajuan

Page 12: Makalah 01 Badui

Dalam masyarakat yang berkembang dan maju dengan cepat para individu

perlu menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut.

3) Solidaritas kelompok

Selama persaingan dilakukan secara jujur, solidaritas akan terus terjaga.

4) Disorganisasi

Perubahan yang terjadi terlalu cepat dalam masyarakat akan mengakibatkan

disorganisasi pada struktur sosial

2) Kontravensi (contravention)

Kontravensi merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan

adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana dan perasaan

tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keragu-raguan terhadap

kepribadian seseorang. Bentuk-bentuk kontravensi ada lima, yaitu:

Perbuatan penolakan, perlawanan, dan lain-lain

Menyangkal pernyataan orang lain dimuka umum

Melakukan penghasutan

Berkhianat

Mengejutkan lawan, dan lain-lain

Kontravensi memiliki beberapa tipe, yaitu:

Kontravensi antarmasyarakat setempat

Antagonism keagamaan

Kontravensi intelektual

Oposisi moral

3) Pertentangan (pertikaian atau conflict)

Pribadi maupun kelompok yang menyadari adanyan perbedaan-perbedaan

misalnya dalam ciri-ciri badaniah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola

perilaku, dan seterusnya. Jadi, pertikaian atau pertentangan merupakan suatu

proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya

dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan/ atau

kekerasan. Sebab atau akar-akar dari pertentangan antara lain :

Perbedaan antara individu-individu

Perbedaan kebudayaan

Perbedaan kepentingan

Perubahan sosial

Page 13: Makalah 01 Badui

Masyarakat biasanya mempunyai alat-alat tertentu untuk menyalurkan benih-benih

permusuhan. Alat tersebut dalam ilmu sosiologi dinamakan safety-valve institutions

yang menyediakan objek-objek tertentu yang dapat mengalihkan perhatian pihak-

pihakbertikai kea rah yang lain. Pertentangan mempunyai bentuk-bentuk khusus,

yaitu :

Pertentangan pribadi

Pertentangan rasial

Pertentangan antara kelas-kelas sosial, umumnya disebabkan karena oleh

adanya perbedaan-perbedaan kepentingan

Pertentangan politik

Pertentangan yang bersifat internasional

Akibat-akibat dari bentuk pertentangan adalah sebagai berikut :

Tambahnya solidaritas in-group, atau

Mungkin sebaliknya yang terjadi, yaitu goyah dan retaknya persatuan

kelompok

Perubahan kepribadian

Akomodasi, dominasi dan takluknya satu pihak tertentu

2.6 Proses terjadinya interaksi sosial pada Suku Badui