Makala teori organisasi despian tamelab

21
TUGAS INDIVIDU KASUS TEORI ORGANISASI MENGENAI KONFLIK DALAM ORGANISASI OLEH: DESPIAN NATALIS TAMELAB NIM:1366047030 JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGRI MAKASSAR

Transcript of Makala teori organisasi despian tamelab

Page 1: Makala teori organisasi despian tamelab

TUGAS INDIVIDU

KASUS TEORI ORGANISASI MENGENAI KONFLIK DALAM ORGANISASI

OLEH:

DESPIAN NATALIS TAMELAB

NIM:1366047030

JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGRI MAKASSAR

2013

Page 2: Makala teori organisasi despian tamelab

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas rahmat

dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini sehingga selesai tepat

pada waktunya.

Makalah ini disusun dari teori-teori yang berkaitan dengan konflik

dalam organisasi. Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk

membahas hal-hal yang dapat mempengaruhi pergerakan atau proses

berjalannya suatu organisasi, menjelaskan konflik dan menyebutkan jenis-jenis

konflik, menyebutkan sebab-sebab timbulnya konflik organisasional, contoh

bidang structural dalam organisasi dimana sering terjadi konflik.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih ada kekurangan dan

kelemahan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis

harapkan demi perbaikan penulisan di masa yang akan datang.

Makassar, 29 Juni 2014

Penulis

Page 3: Makala teori organisasi despian tamelab

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………….………….ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………….……….…………1

A. Latar Belakang…………………………………………………..………….1

B. Rumusan Masalah……………………………………………..…………….2

C. Tujuan……………………………………………………….………………2

D. Manfaat…………………………………………………….………………..3

BAB II PEMBAHASAN…………………………………….…….………….4

A. Pengertian Konflik………………………………………..…………………4

B. Contoh-Contoh Konflik Dalam Organisasi…………………………………7

C.Penyelesaian Konflik………………………………….…………………….9

BAB III PENUTUP…………………………………………………………...11

Kesimpulan……………………………………………….……..……………11

Saran.........................................................................................…………...11

Page 4: Makala teori organisasi despian tamelab

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial

tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa

perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan

kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula.Teori ini

didasarkan pada pemilikan sarana-sarana produksi sebagai unsur pokok

pemisahan kelas dalam masyarakat. Teori konflik muncul sebagai reaksi dari

munculnya teori struktural fungsional. Pemikiran yang paling berpengaruh

atau menjadi dasar dari teori konflik ini adalah pemikiran Karl Marx. Pada

tahun 1950-an dan 1960-an, teori konflik mulai merebak. Teori konflik

menyediakan alternatif terhadap teori struktural fungsional.

Ada beberapa asumsi dasar dari teori konflik ini. Teori konflik

merupakan anonim dari teori struktural fungsional, dimana teori struktural

fungsional sangat mengedepankan keteraturan dalam masyarakat. Teori

konflik melihat pertikaian dan konflik dalam sistem sosial. Teori konflik

melihat bahwa di dalam masyarakat tidak akan selamanya berada pada

keteraturan. Buktinya dalam masyarakat manapun pasti pernah mengalami

konflik-konflik atau ketegangan-ketegangan. Kemudian teori konflik juga

melihat adanya dominasi, koersi, dan kekuasaan dalam masyarakat. Teori

konflik juga membicarakan mengenai otoritas yang berbeda-beda. Otoritas

yang berbeda-beda ini menghasilkan superordinasi dan subordinasi.

Perbedaan antara superordinasi dan subordinasi dapat menimbulkan konflik

karena adanya perbedaan kepentingan. Teori konflik juga mengatakan

bahwa konflik itu perlu agar terciptanya perubahan sosial. Ketika struktural

Page 5: Makala teori organisasi despian tamelab

fungsional mengatakan bahwa perubahan sosial dalam masyarakat itu selalu

terjadi pada titik ekulibrium, teori konflik melihat perubahan sosial

disebabkan karena adanya konflik-konflik kepentingan. Namun pada suatu

titik tertentu, masyarakat mampu mencapai sebuah kesepakatan bersama. Di

dalam konflik, selalu ada negosiasi-negosiasi yang dilakukan sehingga

terciptalah suatu konsensus.

Menurutteorikonflik,masyarakat disatukan dengan“paksaan”.

Maksudnya, keteraturan yang terjadi di masyarakat sebenarnya karena

adanya paksaan (koersi). Oleh karena itu, teori konflik lekat hubungannya

dengan dominasi, koersi, dan power. Terdapat dua tokoh sosiologi modern

yang berorientasi serta menjadi dasar pemikiran pada teori konflik, yaitu

Lewis A. Coser dan Ralf Dahrendorf.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas terdapat beberapa rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Apa itu pengertian konflik

2. Contoh-contoh konflik dalam organisasi

3. Bagaimana penyelesaian konflik itu di laksanakan

C. TUJUAN

Secara ringkas tujuan pembuatan makalah ini dapat drumuskan

sebagai berikut :

1. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan efektivi dalam

organisasi.

2. Mengetahui dan memahami bagaimana model-model mengenai

efektivitas dalam organisasi.

Page 6: Makala teori organisasi despian tamelab

3. Mengetahui dan memahami faktor-faktor apa saja yang ada dalam

efektivitas dalam organisasi.

4. Mengetahui dan memahami bagaimana kriteria pengukuran efektivitas

dalam organisasi.

D. MANFAAT

Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik

secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini sebagai

media untuk merangsang pengetahuan mengenai konflik dalam

berorganisasi. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan pembelajaran

konsep ilmu teori organisasi konflik dalam berorganisasi.

2. Pembaca, sebagai media informasi dalam mengenal dan memahami

efektivitas dalam organisasi secara mendalam

Page 7: Makala teori organisasi despian tamelab

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KONFLIK

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling

memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial

antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak

berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau

membuatnya tidak berdaya.

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa

individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya

adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat,

keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri

individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar

dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah

mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat

lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya

masyarakat itu sendiri.

Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi

berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol

akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna

dapat menciptakan konflik.

Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima

jenis konflik yaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik

antar individu dan kelompok, konflik antar kelompok dan konflik antar

organisasi

Page 8: Makala teori organisasi despian tamelab

1. Konflik Intrapersonal

Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya

sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki

dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. Sebagaimana

diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal

sebagai berikut:

Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang

bersaing.

Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-

peranan dan kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.

Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara

dorongan dan tujuan.

Terdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang

menghalangi tujuan-tujuan yang diinginkan.

Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :

Konflik pendekatan-pendekatan(Approach-approach Conflict),

contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-

sama menarik.

Konflikpendekatan–penghindaran(Approach-avoidance

Conflict),contohnya orang yang dihadapka pada dua pilihan yang

sama menyulitkan.

Konflikpenghindaran-penghindaran(Avoidance-

avoidanceConflict), contohnya orang yang dihadapkan pada satu

hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.

Page 9: Makala teori organisasi despian tamelab

2. Konflik Interpersonal

Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan

orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering

terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan

lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat

penting dalam perilaku organisasi. Karena konflik semacam ini akan

melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak

bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan organisasi

tersebut. 

3. Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok

Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi

tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada

mereka oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh dapat dikatakan

bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena

ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia

berada.

4. Konflik interorganisasi

Konflik intergrup merupakan hal yang tidak asing lagi bagi

organisasi manapun, dan konflik ini meyebabkan sulitnya koordinasi dan

integrasi dari kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas dan pekerjaan.

Dalam setiap kasus, hubungan integrup harus dimanage sebaik mungkin

untuk mempertahankan kolaborasi dan menghindari semua konsekuensi

disfungsional dari setiap konflik yang mungkin timbul.

Page 10: Makala teori organisasi despian tamelab

B. CONTOH KONFLIK DALAM ORGANISASI

1. Konflik Intrapersonal

1) Approach-approach Conflict.

Di waktu yang sama, seseorang harus membuat pilihan menerima

promosi jabatan yang sudah lama didambakan atau pindah tempat tugas

ke tempat lain dengan iming-iming gaji yang besar.

2) Avoidance-avoidance Conflict.

Laboratorium Sistem Informasi disediakan opsi untuk pindah ke

gedung yang angker atau tetap di gedung yang lama dan sumpek.

3) Approach-avoidance Conflict

Orang itu akan memperoleh gaji yang sangat besar, tapi harus

pindah ke tempat terpencil yang sangat tidak disukai.

2. Konflik Interpersonal

Tawuran antar pelajar, bila dilihat sekilas terlihat sebagai konflik antar

kelompok, namun bila ditelisik lebih dalam, kebanyakan dari kasus ini

bermula dari masalah antara individu yang melibatkan kelompok. Motifnya

beragam mulai dari diperolok oleh teman dari sekolah lain hingga masalah

percintaan.

3. Konflik antara Individu dengan Kelompok

Pada tahun 2011 terjadi konflik di tubuh partai demokrat, dimana

Nazaruddin menjadi tersangka setelah kasus korupsi yang dilakukannya

bersama dengan oknum lainnya. Hal ini menjadi konflik internal di dalam

partai demokrat. Terlihat bahwa pada awalnya para anggota dari partai ini

sangat mendukung, mensupport, dan membela Nazaruddin saat kasus ini

belum terkuak ke depan publik dan belum ada ketetapan sah dari hukum

yang menjadikannya tersangka. Namun pada saat Nazaruddin ditetapkan

Page 11: Makala teori organisasi despian tamelab

sebagai tersangka dan kemudian membeberkan beberapa fakta yang menjadi

aib bagi demokrat para rekan yang dulu membelanya berbalik menghina,

mencaci, dan memusuhinya.

4. Konflik Interorganisasi

Pada pertengahan 2009 lalu, isu ketegangan antara negara Indonesia

dengan Malaysia terjadi dikarenakan tari pendet yang asli dari pulau dewata

bali dijadikan salah satu ikon Malaysia dalam iklan resmi pariwisata nasional

Bangsa tersebut. Lagi-lagi Malaysia memancing kemarahan warga Indonesia

yang pada waktu itu beberapa seniman di bali hingga salah satu pelestari tari

pendet menyatakan menolak klaim Malaysia tersebut.

Ketegangan sejak akhir 2006 hingga awal 2010, terkait dengan seni

dan budaya Indonesia yang diklaim oleh Malaysia. Menurut catatan penulis

ada beberapa bahkan terkait dengan kesejarahan nasional Indonesia. Naskah

Kuno dari Riau, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara yang

diklaim bahkan sudah berada di museum-museum Malaysia.

Lalu beberapa lagu daerah asli dari Indonesia seperti Lagu Rasa

Sayang-sayange dari Maluku, Lagu Soleram dari Riau, Lagu Injit-injit

Semut, Lagu Kakak Tua dari Maluku, Lagu anak kambing saya dari Nusa

Tenggara Barat yang diklaim menjadi Lagu Daerah dari Malaysia. Dan

masih banyak jenis seni dan budaya yang diklaim oleh Malaysia.

Page 12: Makala teori organisasi despian tamelab

C. PENYELESAIAN KONFLIK

1) Menghindar

Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang

memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya

tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran

merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi

untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik

dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak

mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal

untuk melakukan diskusi”.

2) Mengakomodasi

Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi

pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang

lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi

kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang

menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain

dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.

3) Kompetisi

Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih

banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau

ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini

mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang

penting untuk alasan-alasan keamanan.

Page 13: Makala teori organisasi despian tamelab

4) Kompromi atau Negosiasi

Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu

yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan

kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.

5) Memecahkan Masalah atau Kolaborasi

Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat

mempunyai tujuan kerja yang sama. Perlu adanya satu komitmen dari

semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling

memperhatikan satu sama lainnya.

Page 14: Makala teori organisasi despian tamelab

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Konflik dapat diartikan sebagai ketidak setujuan antara dua atau lebih

anggota organisasi atau kelompok dalam organisasi yang timbul karena

mempunyai status, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda. Dampak yang

timbul akibat konflik dapat menjadi konflik fungsional dan konflik

infungsional. Konflik dikatakan fungsional apabila dampaknya dapat memberi

manfaat atau keuntungan bagi organisasi, sebaliknya disebut infungsional

apabila dampaknya justru merugikan organisasi. Konflik dapat menjadi

fungsional apabila dikelola dan dikendalikan dengan baik.

Penyeselaian dari konflik adalah dengan cara timbulkan dalam diri masing rasa

saling menghormati, menghargai dan rasa toleransi yang bisa menghindarkan

kita dari permasalahan yang menyebabkan terjadinya suatu konflik.

SARAN

Dalam proses pembelajaran mahasiswa tentunya dituntut untuk mandiri

dalam mempelajari materi di perkuliahan. Namun, tentunya hal tersebut tidak

lepas dari bimbingan para dosen. Maka dari itu diperlukan adanya pemahaman

lebih yang diberikan oleh dosen kepada para mahasiswa di dalam proses

perkuliahan agar kedepannya mahasiswa bisa dapat menerapkan materi

pembelajaran yang telah diajarkan.