Makala Komas 1

7
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi di bidang kesehatan yang ada pada saat ini memberi kemudahan bagi para praktisi kesehatan untuk mendiagnosa penyakit serta menentukan jenis pengobatan bagi pasien. Salah satu bentuk kemajuan terse adalah penggunaan alat MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk melakukan pencitraan diagnosa penyakit pasien MRI( MagneticResonanceImaging ) merupakan suatu alat diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi t anda dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar , ataupun bahan radioakti pemeriksan MRI akan memungkinkan molekul!molekul dalam tubuh berge dan bergabung untuk membentuk sinyal!sinyal. Sinyal ini akan ditangkap ol antena dan dikirimkan ke komputer untuk diproses dan ditampilkan monitor menjadi sebuah gambaran yang jelas dari struktur rongga tubuh bag dalam. MRI menciptakan gambar yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih sensiti"e untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, ter otak,.sumsum tulang belakang, susunan saraf dibandingkan dengan pemeriksa #!ray biasa. $emeriksaan lain yang dapat dilakukan dengan MRI yaitu e"alu anatomi dan kelainan dalam rongga dada, payudara , organ organ dalam peru payudara, pembuluh darah, dan jantung. %an oleh sebab itu disini kami mem makalah yang berjudul &$' * ++ K M$*-'R %+ -'K I %+ +M /I%+ K'S'0+-+ (MRI)1 agar kami bisa mengetahui lebih jelas lagi tentang cara kerja MRI. 1

description

Makalah Komputer dan Masyarakat

Transcript of Makala Komas 1

BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangKemajuan teknologi di bidang kesehatan yang ada pada saat ini memberi kemudahan bagi para praktisi kesehatan untuk mendiagnosa penyakit serta menentukan jenis pengobatan bagi pasien. Salah satu bentuk kemajuan tersebut adalah penggunaan alat MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk melakukan pencitraan diagnosa penyakit pasien MRI( Magnetic Resonance Imaging ) merupakan suatu alat diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh anda dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif. selama pemeriksan MRI akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan bergabung untuk membentuk sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh antena dan dikirimkan ke komputer untuk diproses dan ditampilkan di layar monitor menjadi sebuah gambaran yang jelas dari struktur rongga tubuh bagian dalam. MRI menciptakan gambar yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih sensitive untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama otak,.sumsum tulang belakang, susunan saraf dibandingkan dengan pemeriksaan x-ray biasa. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan dengan MRI yaitu evaluasi anatomi dan kelainan dalam rongga dada, payudara , organ organ dalam perut, payudara, pembuluh darah, dan jantung. Dan oleh sebab itu disini kami membuat makalah yang berjudul PENGGUNAAN KOMPUTER DAN TEKNOLOGI DALAM BIDANG KESEHATAN (MRI) agar kami bisa mengetahui lebih jelas lagi tentang cara kerja MRI.

1.2 Rumusan masalahDalam pembuatan makalah ini masalah yang dirumuskan adalah sebagai berikut: Apa pengertian dari MRI? Bagaimana cara kerja MRI? Apa kelebihan MRI? Apa Macam-macam MRI? Bagaimana Perkembangan MRI? Bagaimana prisip dasar dari MRI?1.3 Tujuan Makalah1.3.1 Tujuan UmumTumum dari makalah ini adalah untuk mengetahui pnggunaan MRI.1.3.2 Tujuan KhususTujuan khusus dari makalah ini untuk mengetahui: Pengertian dari MRI. Cara kerja MRI. Kelebihan MRI. Macam macam MRI. Perkembangan MRI. Prinsip dasar dari MRI

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian MRIMagnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi, yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh/organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan Antara 0.064-1.5 Tesla (1 Telsa = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen. Alat tersebut memiliki kemampuan membuat gambaran potongan coronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien. Bila pemilihan parameternya tepat, kualitas gambaran detil tubuh manusia akan tampak jelas, sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti. Untuk itu perlu dipahami hal-hal yang berkaitan dengan prosedur tehnik MRI dan tindakan penyelamatan bila terjadi keadaan darurat. Beberapa faktor kelebihan yang dimilikinya, terutama kemampuannya membuat potongan koronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi posisi tubuh pasien sehingga sangat sesuiai untuk diagnostik jaringan lunak. Teknik penggambaran MRI relatif komplek karena gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Bila pemilihan para-meter tersebut tepat, kualitas gambar MRI dapat memberikan gambaran detail tubuh manusia dengan perbedaan yang kontras, sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti.

2.2 Cara kerja MRI.Alat MRI berupa suatu tabung berbentuk bulat dari magnet yang besar. Penderita berbaring di tempat tidur yang dapat digerakkan ke dalam (medan) magnet. Magnet akan menciptakan medan magnetik yang kuat lewat penggabungan proton-proton atom hidrogen dan dipaparkan pada gelombang radio. Ini akan menggerakkan proton-proton dalam tubuh dan menghasilkan sinyal yang diterima akan diproses oleh komputer guna menghasilkan gambaran struktur tubuh yang diperiksa. 2.3 Kelebihan MRI.Ada beberapa kelebihan MRI yaitu :1. MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal.2. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas.3. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan spektroskopi. Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien.4. MRI tidak menggunakan radiasi pengion.

2.4 Macam macam MRI.Macam macam MRI bila ditinjau dari tipenya terdiri dari : MRI yang memiliki kerangka terbuka (open gantry) dengan ruang luas MRI yang memiliki kerangka (gantry) biasa yang berlorong sempit.Macam macam MRI bila ditinjau dari kekuatan magnetnya terdiri dari : MRI Tesla tinggi ( High Field Tesla ) memiliki kekuatan di atas 1 1,5 T. MRI Tesla sedang (Medium Field Tesla) memiliki kekuatan 0,5 T. MRI Tesla rendah (Low Field Tesla) memiliki kekuatan di bawah 0,5 T

2.5 Perkembangan MRI.Pada tahun 1946, Felix Bloch dan Purcell mengemukakan teori, bahwa inti atom bersifat sebagai magnet kecil, dan inti atom membuat spinning dan precessing. Dari hasil penemuan kedua orang diatas kemudian lahirlah alat Nuclear Magnetic Resonance (NMR) Spectrometer, yang penggunaannya terbatas pada kimia saja. Setelah lebih dari sepuluh tahun Raymond Damadian bekerja dengan alat NMR Spectometer, maka pada tahun 1971 ia menggunakan alat tersebut untuk pemeriksaan pasien. Pada tahun 1979, The University of Nottingham Group memproduksi gambaran potongan coronal dan sagittal (disamping potongan aksial) dengan NMR. Selanjutnya karena kekaburan istilah yang digunakan untuk alat NMR dan di bagian apa sebaiknya NMR diletakkan, maka atas saran dari AMERICAN COLLEGE of RADIOLOGI (1984), NMR dirubah menjadi Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan diletakkan di bagian Radiologi.2.6 Prinsip dasar dari MRI.Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan teknik yang prinsip kerjanya menggunakan perilaku atom Hidrogen yang ada pada tubuh manusia dalam menentukan organ yang didiagnosa. Prinsip dasar MRI adalah Inti atom Hidrogen yang ada pada tubuh manusia berada pada posisi acak (random), ketika masuk ke dalam daerah medan magnet yang cukup besar posisi inti atom ini akan menjadi sejajar dengan medan magnet yang ada. Kemudian inti atom Hidrogen tadi dapat berpindah dari tingkat energy rendah kepada tingkat energy tinggi jika mendapatkan energy yang tepat yang disebut sebagai energy larmor.Struktur atom Hidrogen dalam tubuh manusia saat diluar medan magnet mempunyai arah yang acak dan tidak membentuk keseimbangan. Kemudian saat diletakkan dalam alat MRI, maka atom Hidrogen akan sejajar dengan arah medan magnet. Demikian juga arah spinning dan processing akan sejajar dengan arah medan magnet. Saat diberikan frekuensi radio maka atom Hidrogen akan mengabsorpsi energy dari frequensi radio tersebut. Akibatnya dengan bertambahnya energy, atom Hidrogen akan mampu mengalami pembelokan, sedangkan besarnya pembelokan arah dipengaruhi oleh besar dan lamanya energy radio frequensi yang diberikan. Saat radio frequensi dihentikan maka atom Hidrogen akan sejajar kembali dengan arah medan magnet. Pada saat kembali inilah, atom Hidrogen akan memancarkan energy yang dimilikinya. Kemudian energy yang berupa sinyal tersebut dideteksi dengan detector khusus dan diperkuat. Selanjutnya computer akan mengolah dan merekonstruksi citra berdasarkan sinyal yang diperoleh dari berbagai irisan.

BAB III PENUTUP3.1. KesimpulanPemanfatan MRI untuk memeriksa bagian dalam tubuh sangat efektif karena memiliki kemampuan membuat citra potongan koronal, sagital, aksial tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien dan diagnosa dapat ditegakkan dengan lebih detail dan akurat. MRI menggunakan efek medan magnet dalam membuat citra potongan tubuh, sehingga tidak menimbulkan efek radiasi pengion seperti penggunaan sinar X. Gambaran yang dihasilkan oleh pesawat MRI tergantung pada ketepatan pemilihan parameternya. Dalam pengoperasiannya dapat terjadi kecelakaan yang bisa membahayakan pasien, petugas serta lingkungannya. 3.2 SaranDemikian makalah ini kami buat, dan semoga bias bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Dan semoga kita bisa mengetahui tentang MRI lebih jelas lagi. Dan tentunya makalah ini memiliki banyak sekali kekurangan, dan oleh sebab itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKAMulyono Notosiswoyo & Susy Suswati, Pemanfaatan Magnetic Resonance Imaging (MRI) Sebagai Sarana Diagnosa Pasien, Jurnal Media Litbang Kesehatan Volume XIV Nomor 3, 2004Ristaniah D. Soetikno, Imejing Molekuler Menggunakan MRI: Cara Baru Untuk Diagnosis Tumor Otak Glioma, Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran

7