Makala h

38
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik dan konflik yang mungkin meraka alami sebagai akibat dari hubungan mereka dalam praktik profesional. Kemajuan dalam bidang kedokteran, hak klien, perubahan sosial dan hukum telah berperan dalam peningkatan perhatian terhadap etik. Standart perilaku perawat ditetapkan dalam kode etik yang disusun oleh asosiasi keperawatan internasional, nasional, dan negera bagian atau provinsi. Perawat harus mampu menerapkan prinsip etik dalam pengambilan keputusan dan mencakup nilai dan keyakinan dari klien, profesi, perawat, dan semua pihak yang terlibat. Perawat memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak klien dengan bertindak sebagai advokat klien. Keperawatan sebagai suatu profesi harus memiliki suatu landasan dan lindungan yang jelas. Para perawat harus tahu berbagai konsep hukum yang berkaitan dengan praktik keperawatan karena mereka mempunyai akuntabilitas terhadap keputusan dan tindakan profesional yang mereka lakukan. Secara umum terhadap 1

Transcript of Makala h

Page 1: Makala h

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik dan konflik

yang mungkin meraka alami sebagai akibat dari hubungan mereka dalam praktik

profesional. Kemajuan dalam bidang kedokteran, hak klien, perubahan sosial dan

hukum telah berperan dalam peningkatan perhatian terhadap etik. Standart

perilaku perawat ditetapkan dalam kode etik yang disusun oleh asosiasi

keperawatan internasional, nasional, dan negera bagian atau provinsi. Perawat

harus mampu menerapkan prinsip etik dalam pengambilan keputusan dan

mencakup nilai dan keyakinan dari klien, profesi, perawat, dan semua pihak yang

terlibat. Perawat memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak klien dengan

bertindak sebagai advokat klien. 

Keperawatan sebagai suatu profesi harus memiliki suatu landasan dan

lindungan yang jelas. Para perawat harus tahu berbagai konsep hukum yang

berkaitan dengan praktik keperawatan karena mereka mempunyai akuntabilitas

terhadap keputusan dan tindakan profesional yang mereka lakukan. Secara umum

terhadap dua alasan terhadap pentingnya para perawat tahu tentang hukum yang

mengatur praktiknya. Alasan pertama untuk memberikan kepastian bahwa

keputusan dan tindakan perawat yang dilakukan konsisten dengan prinsip-prinsip

hukum. Kedua, untuk melindungi perawat dari liabilitas 

Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang etik dan hukum dalam

keperawatan.

1

Page 2: Makala h

1.2 Tujuan Penulisan

A. Tujuan Umum

Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan konsep pentingnya

hukum dan peraturan perundang-undangan dalam bidang kesehatan.

B. Tujuan Khusus

1. Agar mahasiswa dapat Memahami dan menjelaskan pengertian etika, etik,

rtiket dan moral

2. Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan kode etik

3. Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan pengertian profesi

4. Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan pengertian nilai

5. Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan nilai yang diperlukan

perawat

6. Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan metode mempelajari

nilai

7. Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan keyakinan dan sikap

2

Page 3: Makala h

BAB II 

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Etika,Etik,Etiket dan Moral

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” : Adat istiadat / kebiasaan

Menurut Araskar dan David (1978) : ” kebiasaaan ”. ”model prilaku” atau

standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Menurut

Curtin : Etika merupakan suatu disiplin ilmu yg diawali dgn mengidentifikasi,

mengorganisasi, menganalisis & memutuskan perilaku Mc dng menrpx prinsip2

u/ mendeterminasi perilaku yg baik terhdp suatu situasi yg dihadapi. Etika

merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam

hubungan dengan orang lain. Etika merupakan studi tentang perilaku, karakter

dan motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga

bagi semua orang.

Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau

dorongan yang mempengaruhi prilaku. (Dra. Hj. Mimin Emi Suhaemi. 2004)

Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk

dalam hubungan dengan orang lain.Etik merupakan studi tentang perilaku,

karakter dan motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan

berharga bagi semua orang. Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematuis

tentang perilaku benar atau salah, kebajikan atau kejahatan yang berhubungan

dengan perilaku.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan

istilah yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia

berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain.

Moral, istilah ini berasal dari bahasa latin yang berarti adat dan kebiasaan.

Pengertian moral adalah perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yang

3

Page 4: Makala h

merupakan “standar perilaku” dan nilai-nilai” yang harus diperhatikan bila

seseorang menjadi anggota masyarakat di mana ia tinggal. 

Etiket atau adat merupakan sesuatu yang dikenal, diketahui, diulang,

serta menjadi suatu kebiasaan didalam masyarakat, baik berupa kata-kata atau

suatu bentuk perbuatan yang nyata.

B. Kode Etik

Kode etik adalah suatu pernyataan formal mengenai suatu standar

kesempurnaan dan nilai kelompok. Kode etik adalah prinsip etik yang digunakan

oleh semua anggota kelompok, mencerminkan penilaian moral mereka sepanjang

waktu, dan berfungsi sebagai standar untuk tindakan profesional mereka. 

Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi atau wadah yang membina

profesi tertentu baik secara nasional maupun internasional. Kode etik

keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan

Perawat Nasional Indonesia melalui Musyawarah Nasional PPNI di jakarta pada

tanggal 29 November 1989. 

Kode Etik Keperawatan Indonesia

Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai

pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.

Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan

tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang

perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran

etik dapat dihindarkan. Kode etik keperawatan Indonesia :

Perawat dan Klien

1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan

martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan

kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan

agama yang dianut serta kedudukan sosial.

4

Page 5: Makala h

2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara

suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan

kelangsungan hidup beragama klien.

3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan

asuhan keperawatan.

4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki sehubungan

dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang

berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Perawat dan praktek

1. Perawat memlihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan

melalui belajar terus-menerus

2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi

disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta

ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.

3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat

dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila

melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada

orang lain

4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan

selalu menunjukkan perilaku profesional.

Perawat dan masyarakat

Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai

dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan

masyarakat.

Perawat dan teman sejawat

1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat

maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian

suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan

kesehatan secara keseluruhan.

5

Page 6: Makala h

2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan

pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.

Perawat dan Profesi

1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan

pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan

pendidikan keperawatan

2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi

keperawatan

3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan

memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan

yang baik

Kode Etik Keperawatan menurut PPNI.

Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pinpinan Pusat

Persatuan Perawat Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui munas PPNI di Jakarta

pada tangal 29 November 1989.

Fungsi Kode Etik Perawat

Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status

profesional dengan cara sebagai berikut:

1. Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat

diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab yang

diberikan kepada perawat oleh masyarakat.

2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin

hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etika.

3. Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus

dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai advokator,

perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat,

6

Page 7: Makala h

dengan profesi keperawatan sebagai seorang kontributor dan dengan

masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan.

4. Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.

Kode etik keperawatan Indonesia : Terdiri dari 5 Bab, dan 17 pasal. yaitu:

1. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat

- Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman

kepada tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan

keperawatan individu, keluarga dan masyarakat

- Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan

senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai

budaya, adat-istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu,

keluarga dan masyarakat.

- Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga dan

masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan

martabat dan tradisi luhur keperawatan.Tanggungjawab terhadap tugas.

- Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan individu,

keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan

upaya kesehatan khususnya serta upaya kesejahteraan umum sebagai

bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

2. Tanggungjawab terhadap tugas

- Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi

disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta

ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan

masyarakat

- Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan

dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh

yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

7

Page 8: Makala h

- Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan

keperawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma

kemanusiaan.

- Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha

dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan

kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik

dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.

- Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien

dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam

mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan

tanggungjawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.

3. Tanggungjawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya

- Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat

dan dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara

kerahasiaan suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan

pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

- Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan

pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan

pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan kemampuan

dalam bidang keperawatan.

4. Tanggungjawab terhadap profesi keperawatan

- Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan profesional

secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah

ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi

perkembangan keperawatan.

- Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan

dengan menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur.

8

Page 9: Makala h

- Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan

dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan dan

pendidikan keperawatan.

- Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi

profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.

5. Tanggungjawab terhadap pemerintah, bangsa dan Negara

- Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai

kebijaksanaan yang diharuskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan

dan keperawatan.

- Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran

kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan

keperawatan kepada masyarakat.

Kode Etik Keperawatan menurut American Nurse Association (ANA) adalah

sebagai berikut:

1. Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat

kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan status

sosial atau ekonomi, atribut personal atau corak masalah kesehatan.

2. Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh informasi

yang bersifat rahasia

3. Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya

terancam oleh praktek seseorang yang tidak berkompoten, tidak etis atau

illegal

4. Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan perawatan

yang dijalankan masing-masing individu

5. Perawat memelihara kompetensi keperawatan

6. Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan

kompetensi dan kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan

9

Page 10: Makala h

konsultasi, menerima tanggung jawab dan melimpahkan kegiatan

keperawatan kepada orang lain.

7. Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan pengetahuan

profesi

8. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan

meningfkatkan standar keperawatan

9. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan

membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang

berkualitas

10. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik

terhadap informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan integritas

perawat

11. Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga

masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan

nasional untuk memenuhi kebutuhan kesehatan publik

Kode Etik menurut ICN

ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat di seluruh dunia yang didirikan pada

tanggal 1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwich di Hanover Square, London dan

direvisi pada tahun 1973. Adapun kode etiknya adalah sebagai berikut :

1. Tanggung Jawab Utama Perawat

Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah

timbulnya penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi penderitaan. Untuk

melaksanakan tanggung jawab utama tersebut, perawat harus meyakini bahwa :

- Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adalah

sama.

- Pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada penghargaan

terhadap kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi

manusia.

10

Page 11: Makala h

- Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan /atau keperawatan kepada

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat mengikutsertakan

kelompok dan instansi terkait.

2. Perawat, Individu dan Anggota Kelompok Masyarakat

Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan

sesuai dengan kebutuhan masyuarakat. Oleh karena itu , dalam menjalankan

tugas, perawat perlu meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan dengan

menghargai nilai-nilai yang ada di masyarakat, menghargai aadat kebiasaan serta

kepercayaan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menjadi pasien

atau kliennya. Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi (privasi) dan

hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukaan oleh pihak yang

berkepentingan atau pengadilan.

3. Perawat dan Pelaksanaan Praktik Keperawatan

Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan

standar praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan

standar pendidikan keperawatan. Perawat dapat mengembangkan pengetahuan

yang dimilikinya secara aktif untuk menopang perannya dalam situasi tertentu.

Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dapat mempertahankan sikap sesuai

dengan standar profesi keperawatan.

4. Perawat dan Lingkungan Masyarakat

Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif, dan

dapat berperan serta secara aktif dalam menentukan masalah kesehatan dan

masalah sosial yang terjadi di masyarakat.

5. Perawat dan Sejawat

Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik tenaga

keperawatan maupun tenaga profesi lain di keperawatan. Perawat dapat

11

Page 12: Makala h

melindungi dan menjamin seseorang, bila dalam masa perawatannya merasa

terancam.

6. Perawat dan Profesi Keperawatan

Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar

praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan . Perawat diharapkan ikut aktif

dalam mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan perawatan

secara profesional. Perawat sebagai anggota profesi berpartisipasi dalam

memelihara kestabilan sosial dan ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan

praktik keperawatan

Tujuan Kode Etik Keperawatan 

Pada dasarnya, tujuan kode etik keperawatan adalah upaya agar perawat, dalam

menjalankan setiap tugas dan fungsinya, dapat menghargai dan menghormati

martabat manusia. Tujuan kode etik keperawatan tersebut adalah sebagai berikut :

- Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien atau

pasien, teman sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam

profesi keperawatan maupun dengan profesi lain di luar profesi

keperawatan.

- Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang silakukan oleh

praktisi keperawatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam

pelaksanaan tugasnya.

- Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya

diperlakukan secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat.

- Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan keperawatan

agar dapat menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap

profesional keperawatan.

- Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai / pengguna

tenaga keperawatan akan pentingnya sikap profesional dalam

melaksanakan tugas praktek keperawatan.

12

Page 13: Makala h

C. Pengertian Profesi

Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang

berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian,

sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja

yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi.

Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan

hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.

Kita tidak hanya mengenal istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan

seperti kedokteran, guru, militer, pengacara, dan semacamnya, tetapi meluas

sampai mencakup pula bidang seperti manajer, wartawan, pelukis, penyanyi, artis,

sekretaris dan sebagainya.

menurut DE GEORGE : PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan

sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang

mengandalkan suatu keahlian.PROFESIONAL, adalah orang yang mempunyai

profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan

mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah

seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan

terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang

lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau

untuk mengisi waktu luang.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI :

1. Tanggung jawab

13

Page 14: Makala h

- Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.

- Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau

masyarakat pada umumnya.

2. Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa

yang menjadi haknya.

3. Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di

beri kebebasan dalam menjalankan profesinya.

PERANAN ETIKA DALAM PROFESI :

Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan

orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang

paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika

tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur

kehidupan bersama.

Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi

landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya

maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini

sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan

tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan

para anggotanya.

Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku

sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan

yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi

kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah

pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga pada profesi

dokter dengan pendirian klinik super spesialis di daerah mewah, sehingga

masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya.

D. Pengertian Nilai

Ada beberapa pengertian tentang nilai, yitu sebagai berikut:

14

Page 15: Makala h

- Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang

sedemikian rupa oleh seseorang sesuai denagn tututan hati nuraninya

(pengertian secara umum)

- Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap-sikap pribadi seseorang

tentang kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran,

objek atau prilaku yang berorientasi pada tindakan dan pemberian arah

serta makna pada kehidupan seseorang (simon,1973).

- Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga,

kebenaran atau keinginan mengenai ide-ide, objek, atau prilaku khusu

(Znowski, 1974)

Untuk praktik sebagai perawat profesional, diperlukan nilai-nilai yang

sesuai dengan kode etik profesi, antara lain dengan:

a. Menghargai martabat individu tanpa prasangka.

b. Melindungi seseorang dalam hal privasi

c. Bertanggung jawab untuk segala tindakannya

Seorang perawat yang menghargai hak privasi pasien akan menerapkan

kepada pasien, sebagai berikut:

1. Menutup area untuk mandi dan pengobatan

2. Menutup pasien untuk prisedur tertentu

3. Menyediakan tempat konsultasi bagi pasien dcengan pemuka agama

atau anggota keluyarga yang sedang sedih

Nilai- Nilai yang Sangat Diperlukan Oleh Perawat

1. Kejujuran

15

Page 16: Makala h

2. Lemah Lembut

3. Ketepatan setiap tindakan

4. Menghargai orang lain

Metode Mempelajari Nilai-Nilai

Menurut teori klasifikasai nilai-nilai, keyakinan atau sikap dapat menjadi suatu nilai

apabila keyakinan tersebut memenuhi tujuh kriteria sebagai berikut:

1. Menjunjung dan menghargai keyakinan dan prilaku seseorang

2. Menegaskan didepan umum , apabila cocok

3. Memilih dari berbagai alyernatif

4. Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya

5. Memilih secara bebas

6. Bertindak

7. bertindak denngan pola konsisten

Keyakinan

Ada beberapa pengertian tentang keyakinan, yaitu sebagi berikut:

1. Keyakinan adalah sesuatu yang diterima sebagai kebenaran melalui

pertimbangan dan kemungkinan, tidak berdasarkan kenyataan

2. Keyakinan merupakan pengorganisasian konsep kogniti, misalnya individu

memegang keyakinan yang dapat dibuktikan melalui kejadian yang dapat

dipercaya

3. tradisi rakyat atau keluarga merupakan keyakinan yng berjalan dari satu

generasi ke generasi yang lain

Sikap

Sikap adalah suasana perasaan atau sifat, dimana prilaku yang ditujukan kepada

orang, objek, kondisi atau situasi, baik secara tradisional maupun nulai atau

keyakinan. Sikap dapat diajarkan melalui cara:

16

Page 17: Makala h

1. Memberi contoh, teladan atau model peran Setiap individu belajar dari

seperangkat contoh melaui prilaku orang lain yang diterimanya,

2. Membujuk atau meyakinkan seseorang mempunyi dasar kognitf. Hal ini

tidak terkait dengan aspek emosional dari prilaku seseorang.

3. Mengajarkan melalui budaya, Budaya dan agama mempengaruhi prilaku

seseorang tanpa pilihan. Setiap individu dapat menerima keyakinan tersebut

4. pilihan terbatas, Prilaku seseorang dikontrol dengan membatasi pilihan

seseorang dengan tidak mempunyai pilihan secara bebas

5. Menetapkan melalui peraturan-peraturan, Ketentuan dan peraturan yang

digunakan untuk mengontrol prilaku seseorang adalah sebagai berikut:

- Prilaku yang dipelajari biasanya dapat diterima secara sosial dan

diterapkan dalam situasi yang sama dengan waktu yang akan dating

- Berprilaku dalam cara tertentu karena takut diberi sanksi, sehingga

tidak mempertimbangkan nilai benar atau salah

- Menggunakan nilai untuk mengarahkan prilakunya, berarti dapat

membedakan baik dan buru, benar atau salah

6. mempertimbangkan dengan hati nurani, Orang sering mempelajari

seperangkat norma prilaku yang dianggap benar. Kegagalan untuk

Mengikuti norma ( hati nurani ) dapat mengakibatkan perasaan bersalah

PRINSIP-PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN.

Otonomi (Autonomy)

Otonomi berasal dari bahasa latin, yaitu autos, yang berarti sendiri, dan nomos

yang berarti aturan. Maka otonomi merupakan aturan dan keputusan yang dibuat

17

Page 18: Makala h

sendiri berdasarkan pertimbangan tertentu.Prinsip otonomi didasarkan pada

keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan

sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri,

memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang

lain. Otonomi merupakan bentuk penghargaan terhadap seseorang, atau dipandang

sebagai persetujuan tanpa paksaan dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan

hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri.

Maka dalam prinsip otonomi ini seorang perawat dituntut untuk menghargai hak

yang dimiliki klien serta mampu membuat keputusan tentang perawatan pasien

dengan pertimbangan yang mapan

Contoh tindakan yang tidak memperhatikan memperhatikan otonomi adalah:

Melakukan sesuatu bagi klien tanpa mereka doberi tahu sebelumnya

Melakukan sesuatu tanpa memberi informasi relevan yang penting diketahui

klien dalam membuat suatu pilihan.

Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik, padahal terdapat gangguan

atau penyimpangan.

Tidak memberikan informasi yang lengkap walaupun klien menghendaki

informasi tersebut.

Memaksa klien memberi informasi tentang hal- hal yang mereka sudah tidak

bersedia menjelaskannya.  

Berbuat baik (Beneficience)

Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Dengan cara

melakukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan dan meningkatkan

kaebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. Namun terkadang, dalam situasi

pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.

Keadilan (Justice)

Keadilan berasal dari kata adil yang berarti mampu menempatkan sesuatu

pada tempatnya sesuai kondisi dan kebutuhan. Prinsip keadilan dibutuhkan untuk

tercapainya keadaan yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung

18

Page 19: Makala h

prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam

prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai

hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas

pelayanan kesehatan.

Contoh : seorang perawat sedang bertugas sendirian di suatu unit RS

kemudian ada 2 orang klien yang baru masuk bersamaan dengan situasi pasien

pertama kritis dan yang kedua tidak begitu parah. Maka dalam hal ini perawat

harus menggunakan prinsip keadilan dengan mendahulukan pasien yang kritis

kemudian baru pasien yang tidak begitu parah. 

Tidak merugikan (Nonmaleficience)

Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis

pada klien. Johnson (1989)menyatakan bahwa prinsip untuk tidak melukai orang

lain dan melakukan kebaikan.

Contoh : seorang klien yang mempunyai kepercayaan bahwa pemberian

transfusi darah bertentangan dengan keyakinannya, mengalami perdarahan hebat

akibat penyakit hati yang kronis. Sebelum kondisi klien bertambah berat, klien

sudah memberikan pernyataan tertulis kepada dokter bahwa ia tak mau

dilakukan transfuse darah. Pada suatu saat, ketika kondisi klien bertambah buruk

dan terjadilah perdarahan hebat, dokter seharusnya menginstruksikan untuk

memberikan transfuse darah. Dalam hal ini, akhirnya transfuse darah tidak

diberikan karena prinsip beneficience walaupun sebenarnya pada saat

berasamaan terjadi penyalahgunaaan prinsip maleficience.

Kejujuran (Veracity)

Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh

pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan

untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan

dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada

agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman

dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien

19

Page 20: Makala h

tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani

perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya

batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk

pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa “dokter tahu hal yang terbaik”

sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan

informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam

membangun hubungan saling percaya.

Menepati janji (Fidelity)

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan

komitmennya terhadap orang lain.Perawat setia pada komitmennya dan menepati

janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan,kesetiaan, adalah kewajiban

seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.

Kesetiaan,menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang

menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk

meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan

danmeminimalkan penderitaan

Karahasiaan (Confidentiality)

Prinsip kerahasiaan berarti seorang perawat harus menjaga rahasia dan

privasi klien, tidak mengemukakannya terhadap orang lain kecuali diminta oleh

pengadilan. Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien

harus privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan

kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangk apengobatan klien. Tidak ada

seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh

klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan,

menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan

lain harus dihindari

Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas berarti tanggung jawab yang harus dimiliki oleh perawat

dalam melaksanankan profesinya sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi

20

Page 21: Makala h

orang lain. Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang

profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

Seorang perawat bertanggung jawab terhadap diri sendiri, profesi, klien,

sesame karyawan dan masyarakat. Jika salah memberi dosis obat kepada klien

perawat tersebut dapat digugat oleh klien yang menerima obat, oleh dokter yang

memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan

professional.

BAB III

PEMBAHASAN

Kasus

21

Page 22: Makala h

Nn.N (16thn) masuk ke IGD jam 10.00 diantar oleh supir angkot dalam keadaan tidak

sadar dan fraktur femur dextra dan cedera kepala terbuka karna kecelakaan lantas.

Perawat sudah mencoba hubungi keluarga klien tapi sampai jam 18.00 keluarga tak

bias juga di hubungi maka dokter dan perawat mengambil keputusan dan

pertimbangan untuk menyelamatkan nyawa klien dengan amputasi kaki klien karena

kaki klien hancur dan perdarahan yang banyak.

Setelah op pasien dipindahkan ke rawat inap bedah, saat klien sadar, klien

menanyakan pada dokter kenapa kakinya tidak ada sensasi dan dokter menjawab

karena pengaruh anastesi. Selang beberapa lama hal yang sama ditanyakan pada

perawat lain dan perawat menjawab kalau kakinya sudah di amputasi. Ketika klien

mengetahui kalau kakinya sudah tidak ada, pasien terlihat syok dan mencoba untuk

bunuh diri.

Pembahasan kasus

1. Kasus ini secara nyata merupakan suatu tindakan yang syah dari para medis.

Kenapa demikian? Karna kasus ini merupakan salah satu bagian dari implied

consent, yaitu persetujuan yang diangggap telah diberikan walaupun tanpa

pernyataan resmi,yaitu pada keadaan darurat atau emergency.

Karena Pada kasus ini dijumpai pasien yang berada dalam keadaan

tidak sadar (karena kecelakaan lalu lintas) dan tidak ada anggota keluarga

yang hadir, sedangkan pasien dalam keadaan gawatnya sehingga harus segera

di lakukan pembedahan untuk menyelamatkannya. Dalam keadaan seperti ini,

setiap penundaan (termasuk penundaan operasi) akan berakibat serius bahkan

fatal terhadap pasien, sehingga tidak ada waktu lagi mencari atau

menghubungi keluarga pasien (apalagi meminta izin untuk operasi misalnya).

Dalam keadaan seperti ini, dokter dapat bertindak melakukan segala langkah

yang diperlukan (termasuk operasi) untuk menyelamatkan nyawa pasien,

tanpa perlu menunggu izin dari siapa pun. Apabila dokter menunda operasi

hanya karena belum ada izin untuk itu dan kemudian terjadi akibat yang serius

22

Page 23: Makala h

atau fatal karena penundaan tersebut, justru dokter dan perawat dapat dituntut

karena kelalaian.

2. Tindakan medis yang dilakukan ini pun beralasan karena di satu sisi keadaan

klien sedang darurat dan satu sisi lagi kita melihat pada kasus ini keluarga tak

bisa juga di hubungi. Maka dokter dan perawat mengambil keputusan dan

pertimbangan untuk menyelamatkan nyawa klien dengan amputasi. Dan

secara riil,pada keadaan gawat darurat yang mengancam jiwa pasien tindakan

menyelamatkan kehidupan (live saving) tidak memerlukan persetujuan

tindakan medik.

3. Adapun ditemukan pada kasus ini Nn N (16 thn) mengalami syok dan histeris

dan mencoba untuk bunuh diri, nah dalam hal ini klien berhak mendapat kan

perlindungan, mendapatkan pemberian penjelasan dari dokter atau perawat

yang adekuat agar keadaan klien dapat membaik kembali. Dan dokter atau

perawat harus segera mengkomunikasikan hal ini pada keluarga klien juga.

4. Pada kasus ini klien menanyakan pada dokter kenapa kakinya tidak ada

sensasi dan dokter menjawab karena pengaruh anastesi. Selang beberapa lama

hal yang sama ditanyakan pada perawat lain dan perawat menjawab kalau

kakinya sudah di amputasi. Disini menurut analisis kami seharusnya dokter

seharusnya menjawab hal yang sama dengan perawat yaitu bahwa kakinya

sudah di amputasi. Karena pasien mempunyai hak untuk memperoleh

informasi lengkap dari dokter yang memeriksanya berkaitan dengan

diagnosis, pengobatan, dan prognosis dalam arti pasien layak untuk mengerti

masalah yang dihadapinya

BAB IV

PENUTUP

a. Kesimpulan

23

Page 24: Makala h

Etika merupan suatu hal yang sangat peting bagi seorang perawat. 

Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti

masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan

pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap

keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan

dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak hanya

berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan

mempertimbangkan etika.

b. Saran

Dengan dekatnya perawat dengan pasien dan masyarakat seorang perawat di

wajibkan seorang perawat mempunyai etika yang baik dikarenakan etika

merupakan Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan

prinsip-prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat

keputusan untuk melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan  keperawatan

yang mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin 

Agar etika perawat baik diperlukan pembelajaran etika keperawatan sedini

mjungkin terhadap para  mahasiswa dan mahasiswi keperawatan 

DAFTAR PUSTAKA

http://blogs.unpad.ac.id/tencommunity/?page_id=190

24

Page 25: Makala h

http://thefuturisticlovers.wordpress.com/2011/08/08/etikakep-kode-etik-keperawatan-

ppni-ana-dan-icn/

Potter dan perry. 2005. Fundamental Keperawatan.  Jakarta: Wikipedia.

Konsep, proses dan praktikedisi 4 volume1.jakarta:ECG

Bioshop dan scudder,2001.etikakeperawatan.jakarta:ECG

http:/www.google.com

http:/www.ppnibabar.com?p=13

25