Majelis Albahjah Cirebon - Www.buyayahya

8
www.buyayahya.org .: Media Dakwah Online Buya Yahya -- Majelis Al-Bahjah Cirebon :. 1 DAKWAH TUGAS SEMUA Dunia dakwah adalah dunia cahaya dan lautan cahaya yang menerangi jiwa raga dan semesta dengan petunjuk risalah Rasulillah SAW. Gebyar dan gemerlapnya sebuah kota jika tidak dibarengi dengan petunjuk Risalah Rasulullah tidak akan membangun moral dan kemanusiaan. Maka risalah Rasulullah sebagi cahaya harus senantiasa di hadirkan seirama dengan setatus kemulyaan umat Rasulullah SAW sebagai (khoiro ummatin ukhrijat linnasi) umat terbaik yang dihadirkan oleh Allah ke muka bumi ini. Mulya karena mambawa cahaya, mengantar cahaya kepada yang membutuhkanya. Dakwah dalam makna mengajak diri dan orang lain kepada kebaikan dan menjauhkan diri dan orang lain dari kemungkaran. Semua dari kita yang merasa umat Rasulullah SAW harus bisa mengambil bagian dari tugas dakwah ini. Siapapun kita, yang kaya yang miskin yang pandai dan yang bodoh selagi umat Rasulullah SAW ia harus ikut dalam program mengajak kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran. Prinsip dakwah : 1-Membangun keikhlasan kepada Allah degan menitik beratkan kepada: A-Memahami dakwah sebagai jihad yang menuntut perjuangan dengan harta dan jiwa(biamwalihim waanfusihim). B-Berusaha untuk melibatkan diri sendiri dalam pengorbanan jiwa, raga dan harta sebelum orang lain. C-Berbanggalah jika ada orang lain yang telah berhasil dalam perjuaangan yang serupa dengan yang Anda emban. D-Bantulah orang yang seperjuangan dengan Anda agar berhasil baik dengan doa, materi jika ada atau hanya sekedar ikut mempromosikan majlis, program dan perjuanganya .

description

Sekilas Profile Dakwah guru Kami Buya Yahya Zainul Maarif Pengasuh Majelis Al-Bahjah Cirebon

Transcript of Majelis Albahjah Cirebon - Www.buyayahya

www.buyayahya.org

.: Media Dakwah Online Buya Yahya -- Majelis Al-Bahjah Cirebon :.

1

DAKWAH TUGAS SEMUA

Dunia dakwah adalah dunia cahaya dan lautan cahaya yang menerangi jiwa raga dan semesta

dengan petunjuk risalah Rasulillah SAW. Gebyar dan gemerlapnya sebuah kota jika tidak

dibarengi dengan petunjuk Risalah Rasulullah tidak akan membangun moral dan kemanusiaan.

Maka risalah Rasulullah sebagi cahaya harus senantiasa di hadirkan seirama dengan setatus

kemulyaan umat Rasulullah SAW sebagai (khoiro ummatin ukhrijat linnasi) umat terbaik yang

dihadirkan oleh Allah ke muka bumi ini. Mulya karena mambawa cahaya, mengantar cahaya

kepada yang membutuhkanya.

Dakwah dalam makna mengajak diri dan orang lain kepada kebaikan dan menjauhkan diri dan

orang lain dari kemungkaran. Semua dari kita yang merasa umat Rasulullah SAW harus bisa

mengambil bagian dari tugas dakwah ini. Siapapun kita, yang kaya yang miskin yang pandai dan

yang bodoh selagi umat Rasulullah SAW ia harus ikut dalam program mengajak kepada kebaikan

dan menjauhi kemungkaran.

Prinsip dakwah :

1-Membangun keikhlasan kepada Allah degan menitik beratkan kepada:

A-Memahami dakwah sebagai jihad yang menuntut perjuangan dengan harta dan

jiwa(biamwalihim waanfusihim).

B-Berusaha untuk melibatkan diri sendiri dalam pengorbanan jiwa, raga dan harta sebelum

orang lain.

C-Berbanggalah jika ada orang lain yang telah berhasil dalam perjuaangan yang serupa dengan

yang Anda emban.

D-Bantulah orang yang seperjuangan dengan Anda agar berhasil baik dengan doa, materi jika

ada atau hanya sekedar ikut mempromosikan majlis, program dan perjuanganya .

www.buyayahya.org

.: Media Dakwah Online Buya Yahya -- Majelis Al-Bahjah Cirebon :.

2

2-Jangan menunggu kaya dan pintar.

Suatu ketertiggalan jika mau ber-amar ma'ruf nahi mungkar menunggu kaya atau pintar. Akan

tetapi keinsyafan akan tugas inilah yang akan menghantar seseorang untuk bersemangat tinggi

dalam berdakwah dan ber-amar ma'ruf nahi mungkar.

Jika Anda orang berilmu lakukanlah tugas dakwah semampu Anda tanpa menunda waktu

sesaatpun .Jika kemampuan Anda hanya dakwah kepada tetangga karena anda tidak mepunyai

kendaraan, maka lakukanlah sesuai kemampuan Anda sejauh kaki mampu melangkah. Dan

disaat Anda di karuniai sepeda,pergilah ketempat yang lebih jauh dan begitu seterusnya.

Jika Anda orang kaya tetapi Anda tidak berilmu. Ambilah bagian dakwah Anda sesuai dengan

kemampuan Anda . Anda memang tidak boleh berceramah atau memberi fatwa karena Anda tidak

berilmu akan tetap Anda bisa berdakwah dengan mengumpulkan orang senbanyak-banyaknya

dengan harta Anda dan setelah itu ada mendatangkan orang yang berilmu untuk menyampaikan

pesan-pesan keagamaan kepada orang yang Anda kumpulkan.

Jika anda tergolong orang yang tidak berilmu dan tidak berharta, itu bukan berarti Anda tidak

bisa menjadi juru dakwah dan kelompok umat terbaik. Anda bisa dengan tenaga Anda datang

kesana kemari mengajak orang lain agar memasuki Majlis ilmu para ulama di sekitar Anda atau

anda menjadi tukang sapu atau penjaga sebuah lembaga dakwah dan majlis taklim. Sungguh jika

Anda tulus dengan kinerja Anda itu anda bisa duduk bersama para ulama di akhirat nanti

biarpun Anda adalah orang yang tidak berilmu.

Penyakit dalam media dakwah :

1-Tawaduk bukan pada tempatnya. Artinya Ada sesorang yang telah memiliki bekal ilmu akan

tetapi ia tidak segera bangkit ambil bagian dalam dakwah dengan alasan belum waktunya, masih

ada yang lainya, gak enak dengan yang sepuh dan sebagainya. Padahal urusan mencari

kemulyaan seseorang harus berlomba dan merasa kalau dirinya adalah yang paling butuh kepada

kebaikan tersebut.Di jelaskan oleh para Ulama (aliitsaru fittaqorrubi makruhun)mendahulukan

orang lain dalam urusan ibadah adalah makruh. Dalam kebaikan seseorang harus

fastabiqulkhoirot, berlomba dalam kebaikan dengan senantiasa memperhatikan tatakrama.

www.buyayahya.org

.: Media Dakwah Online Buya Yahya -- Majelis Al-Bahjah Cirebon :.

3

2- Tidak senang dengan adanya orang yang hendak muncul di dalam dunia dakwah. Ini adalah

kendengkian yang amat berbahaya.Tidak ada dengki yang lebih mengerikan dan membahayakan

melebihi dari dengkinya orang yang terjun di dunia dakwah. Sehingga setiap kali ada orang yang

hendak muncul di medan dakwah ini orang –orang dengki itu berusaha menghalangi baik dengan

omongan atau tingkah laku .

Dua hal Inilah yang menjadikan para calon-calon pejuang baru merasa ragu atau bahkan takut

untuk tampil. Sehingga semakin hari media dakwah semakin jauh dari mereka. Dari sinilah

kenapa sering kita ketemukan orang menuntut ilmu agama bertahun-tahun ternyata setelah

pulang kegiatangya sangat jauh dari media dakwah.

Wallahu a'lam bishshowab.

www.buyayahya.org

.: Media Dakwah Online Buya Yahya -- Majelis Al-Bahjah Cirebon :.

4

SEKILAS TENTANG BUYA YAHYA

Kedatangan Yahya Zainul Maarif (yang lebih akrab disapa Buya Yahya) ke Cirebon pada akhir

tahun 2005 dalam rangka mejalankan tugas dari gurunya Rektor Universitas Al Ahgaff

Almurobbi Profesor Doktor Al Habib Abdullah bin Muhammad Baharun (seorang guru yang

sangat berpengaruh didalam perjalanan ilmiah Yahya) untuk memimpin Pesantren Persiapan

bagi mahasiswa sebelum kuliah ke universitas Al Ahgaff di Yaman . Untuk menjalankan

aktivitasnya, Yahya dengan teman-temanya Habib Hasan Aljufri, ustadz budi abdullathif,ustadz

Abdul Aziz Muslim dan ustadz Fathurrahman mengontrak tempat di Ponpes Nuurussidiq,

Tuparev-Cirebon. Itu berlangsung hingga pertengahan 2006. Dan saat itu Yahya belum

mendapatkan izin dari gurunya untuk berdakwah ke masyarakat.

www.buyayahya.org

.: Media Dakwah Online Buya Yahya -- Majelis Al-Bahjah Cirebon :.

5

Pada pertengahan 2006 Buya Yahya menghadap kepada gurunya di Yaman dan mulai saat itu ia

telah diizinkan untuk berdakwah di masyarakat. Buya Yahya memulai berdakwah dari hal yang

kecil, tidak memaksa dan apa adanya. Dengan penuh kesabaran Buya Yahya memasuki musholla-

musholla kecil hingga akhirnya di mudahkan oleh Allah untuk membuka majlis- majlis taklim di

Masjid terbesar di Cirebon masjid Attaqwa alun-alun setiap senin malam selasa yang semula

hanya dihadiri 20 orang hingga saat ini jamaah hampir memenuhi ruangan dalam masjid. Ia

meyakini kemudahan ini diberikan oleh Allah karena berkat ridha para gurunya lebih khusus lagi

adalah Habib Abdullah Baharun.

Bersamaan itu juga Buya Yahya membuka majlis taklim bulanan di berbagai tempat hingga 29

majlis yang beliau asuh di Cirebon Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten

Kuningan. Diantaranya adalah majlis yang diadakan masjid Al-Imam alun-alun kota Majalengka,

masjid al Istiqomah Cilimus Kuningan, masjid Pertamina Klayan, masjid Almustaqim Weru dan

beberapa swalayan dan toserba, seperti Yogya, Matahari Department Store Grage, Lembaga

Pemasyarakatan Kesambi dll. Majlis yang Yahya asuh diberi nama Majlis Al- Bahjah sekaligus

nama pesantren yang saat ini ia rintis.

Tahap perkenalan Buya Yahya dengan masyarakat disamping kesabaranya untuk bersilaturrahmi

ke musholla-musholla dan masjid-masjid. Kebetulan Yahya pada pertengahan 2006 selama satu

tahun sempat berjuang di stasiun radio Salma 101 FM yang saat itu Buya Yahya mendapatkan

kepercayaan sebagai direktur operasional radio tersebut. Dan selama itu pula Buya Yahya

mencoba menghadirkan dakwah lewat radio dengan membuat program pesantren udara dengan

memadatkan acara radio dengan pengajian pengajian .

Di media cetak Buya Yahya juga ikut berdakwah. Selama bulan romadhon yang lalu Buya Yahya

mengasuh rubrik tanya jawab di koran harian umum Radar Cirebon. Dan sampai saat ini juga

masih aktif mengisi artikel diharian tersebut disetiap hari Jumat dalam Oase Iman. Buya Yahya

mengasuh rubrik masail diniyah disebuah majalah Islami Al-Basyirah yang terbit di jawa timur.

Dan alhamdulillah saat inipun Buya Yahya dan tim dakwahnya (atas pertolongan Allah )bisa

menghadirkan Website media dakwah online dalam upaya membidik semua celah kehidupan

manusia untuk bisa diisi dengan dakwah dan pada tgl 10 januari 2010 menghadirkan radio

dakwah RADIO QU 107.9 FM

www.buyayahya.org

.: Media Dakwah Online Buya Yahya -- Majelis Al-Bahjah Cirebon :.

6

Perjalanan Ilmiah Yahya

Sebelum ke Yaman Pendidikan dasar hingga SMP diselesaikan dikota kelahirannya. Disamping

itu juga mengambil pendidikan agama di Madrasah Diniyah yang dipimpin oleh seorang guru

yang soleh KH. Imron Mahbub di Blitar. Setelah itu melanjutkan pendidikannya di pesantren

Darullughah Wadda’wah di Bangil Pasuruan Jatim dibawah asuhan al Murobbi Al Habib Hasan

bin Ahmad Baharun, yaitu pada tahun 1988 hingga 1993. Pada tahun 1993 hingga 1996

mengajar dipesantren Darullughah Wadda’wah Bangil Pasuruan. Pada tahun 1996 berangkat ke

univ al-Ahgaf atas perintah sang guru Habib Hasan Baharun hingga akhir 2005.

Yahya selama 9 tahun di Yaman belajar fiqih diantaranya kepada para Mufti Hadramaut Syekh

Fadhol Bafadhol, Syekh Muhammad Al Khotib, Syekh Muhammad Baudhon, dan Habib Ali

Masyur bin Hafid. Selama di Yaman, ia pun belajar Ilmu Hadits diantaranya kepada DR. Ismail

Kadhim Al-Aisawi dari Iraq , Habib Salim Asysyathri dan Sayyihd Ahmad Bin Husin Assegaf.

Dari Habib Salim Asysyatiri, Buya Yahya sempat mengambil beberapa disiplin ilmu diantaranya

fiqih,aqidah, ulummul quran dan mustholah alhadits. Biarpun Buya Yahya tidak tinggal

dipesantren (rubath) Habib Salim Asysyathri, Buya Yahya mendapatkan kesempatan yang sangat

banyak untuk belajar dari beliau. Sebab dipagi hari Habib Salim mengajar di kampus dan sore

hari hingga malam Buya Yahya mendapatkan waktu khusus selama hampir 2 tahun untuk belajar

dari beliau 4 kali dalam seminggu mulai ashar hingga isya di Rubath Tarim.

Hadits dan ilmu haditsnya di ambil dari beberapa guru diantaranya adalah Dr Ismail Kadhim al

Aisawi dan Secara khusus Ilmu ushul fiqihnya diambil dari beberapa pakarnya diantaranya; Syeh

Muhammad Al-Hafid Assyingqithi, Syeh Muhammad Amin Assyinqiti dan Syeh Abdullah Walad

Aslam Assyinqiti (semuanya adalah dari Syinqiti–Mortania yang mereka adalah para ulama

dalam madhab maliki) dan DR Mahmud Assulaimani dari mesir.

Ilmu bahasa Arabnya di ambil dari Syekh Muhammad Alhafid Assyinqiti, dengan kitab terakhir

yang di kaji adalah Thurah uquduljuman dalam ilmu balaghoh ,thurroh lamiyatul afal dalam ilmu

shorof dan thurroh Alfiyah Ibnu Malik dalam ilmu nahwu yaitu Alfiyah Ibnu Malik dengan

tambahannya menjadi 2800 nadhom. Ilmu fiqih perbandinganya diambil diantaranya dari Prof

DR. Ahmad Ali Toha Arroyyan dari Mesir seorang Alim dari madhab maliki.

Buya Yahya sempat mengajar di Yaman selama 3 tahun di Fakultas Tarbiyah dan Dirosah

Islamiah (khusus putri) Universitas Al-ahgaf. Sekarang Buya Yahya aktif berdakwah di

masyarakat dan mengasuh majlis Albahjah dan pesantren Albahjah yang berpusat di kota

Cirebon Jawa Barat.dan Alhamdulillah mulai tgl 10 Januari 2010 mendirikan Radio Dakwah

Radio QU 107.9 FM Cirebon dan mengisi di berbagai Media seperti Cirebon TV, Jaringan WADI

FM, Ras Fm Jakarta, dan berbagai majelis di Kota Jabotabek

www.buyayahya.org

.: Media Dakwah Online Buya Yahya -- Majelis Al-Bahjah Cirebon :.

7

Guru-guru Buya Yahya.

Ada dua guru murobbi Buya Yahya yang sangat mempengaruhi didalam perjalanan ilmiyah Buya

Yahya. Yang pertama adalah Almurobbi Almursyid Al-Habib Hasan bin Ahmad Baharun

pengasuh dan pendiri pon-pes Darullughoh Waddakwah Bangil-Pasuruan-Jawa Timur. Yang

kedua adalah Almurobbi Almursyid Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun rektor

universitas Al Ahgaff Republik Yaman. Yahya mempunyai sanad ilmu dari guru-guru yang sangat

jelas. Selain dari murobbi dan mursidnya tersebut guru Buya Yahya amat banyak , diantaranya

adalah :

A-Dari indonesia.

1-Habib Husin bin Soleh Almuhdhor, Bondowoso

2-Habib Qosim Bin Ahmad Baharun, Bangil

3-Habib Ahmad bin Husin Assegaf, Bangil.

4-Ust Qoimuddin Abdullah, Bangil

5-Habib Soleh bin ahmad Alidrus, Malang

6-Habib Abdullah Maulahailah, Malang.

7-Habim Muhammad Alhaddad, Malang

8-Ust Nasihin, Bangil.

9- KH Imron Mahbub, Blitar.dll

B-Dari Luar Negri.

1- Habib Idrus bin Umar Alkaf, Tarim,Yaman

2- Syekh Fadhol Bafadhol, Tarim,Yaman

3- Syekh Muhammad Al Khotib, Tarim,Yaman

4- Syekh Muhammad Baudhon, Tarim, Yaman

5- Habib Ali Masyur bin Hafid, Tarim,Yaman

6- DR. Ismail Kadhim Al-Aisawi, Iraq.

7- Habib Salim Asysyathri Tarim,Yaman

8- Syeh Muhammad Al-Hafid Assyingqithi, Mortania.

9- Syeh Muhammad Amin Assyinqiti, Mortania.

10-Syeh Abdullah Walad Aslam Assyinqiti, Mortania .

11-DR Mahmud Assulaimani, Mesir.

12- Prof DR. Ahmad Ali Toha Arroyyan Mesir.

www.buyayahya.org

.: Media Dakwah Online Buya Yahya -- Majelis Al-Bahjah Cirebon :.

8