MajalahDetik_135

207
7/18/2019 MajalahDetik_135 http://slidepdf.com/reader/full/majalahdetik135 1/207 SETELAH DOLLY DITUTUP BATMAN 5  T         A         H         U         N 7 EDISI 135 | 30 JUNI - 6 JULI 2014 NAZI DHAN I MENGAPA 

description

Magazines

Transcript of MajalahDetik_135

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    1/207

    SETELAHDOLLY DITUTUP

    BATMAN5 TAH

    U

    N

    7EDISI 135 | 30 JUNI - 6 JULI 2014

    NAZI

    DHANI

    MENGAPA

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    2/207

    DAFTAR ISIEDISI 133 16 - 22 JUNI 2014

    nGALI LUBANG, TUTUP LUBANG

    HUKUMNASIONAL

    n SAAT ELEKTABILITAS TERSENGGOL ISU HITAM

    nBERHARAP UANG KEMBALI DARI CIPAGANTI

    FOKUS

    BLUNDER NAZIAHMAD DHANI

    DHANI MEMAKAI KOSTUM MIRIP NAZI

    DI KLIP VIDEO DUKUNGAN TERHADAP

    PRABOWO-HATTA. PILIHAN BAJU ITU

    MEMBUAT DIA JADI SOROTAN DUNIA

    INTERNASIONAL.

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    3/207

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    4/207

    LENSA

    TAPUNTUK MELIHAT FOTO UKURAN BESAR

    Sebuah kompetisi sepak bola unik digelar di Beijing, Cina, untuk menyambut dan merayakan Piala Dunia 2014 di Brasil. Sebanyak 32 timdari seluruh negeri berpartisipasi dalam ajang sepak bola Swamp Soccer China Tournament 2014.

    MAJALAH DETIK30 JUNI - 6 JULI 2014

    SERUNYA SEPAK BOLA

    LUMPUR

    FOTO-FOTO: REUTERS/ KIM KYUNG-HOON

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    5/207

    LENSA

    Para pemain berebut bola dalam pertandingan Swamp Soccer China Tournament 2014 di Beijing.

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    6/207

    LENSA

    Pemain wanita dan pemain pria berebut bola dalam pertandingan Swamp Soccer China Tournament 2014 di Beijing, Cina.

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    7/207

    Air bercampur pasir menyulitkan mereka bergerak saat menggiring dan mengejar bola.

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    8/207

    LENSA

    Cipratan air bercampur pasir menjadi kesulitan dan menciptakan sensasi tersendiri dalam pertandingan unik ini.

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    9/207

    LENSA

    Seorang pemain dibersihkan matanya menggunakan sebotol air (kiri). Seorang kiper wanita berusaha menangkap bola dalam pertandingan.

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    10/207

    LENSA

    Para pemain membersihkan diri seusai pertandingan Swamp Soccer China Tournament 2014.

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    11/207

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    12/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    DHANI MEMAKAI KOSTUM MIRIPNAZI DI KLIP VIDEO DUKUNGANTERHADAP PRABOWO-HATTA.

    PILIHAN BAJU ITU MEMBUATDIA JADI SOROTAN DUNIAINTERNASIONAL.

    BLUNDERNAZI

    AHMADDHANI

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    13/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    AHMAD Dhani berhitung, kira-kira

    butuh tiga hari syuting buat mem-

    produksi video musik untuk pasang-

    an calon presiden dan wakil presiden

    Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sebelumnya,

    Dhani membuat lagu pendek Ojo Kuwi, CoblosNomer 1,dan Prabowo untuk Indonesia Bangkit.

    Namun kali ini dia tidak mau sendirian. Pria

    berusia 42 tahun ini menggandeng dua peserta

    kontes menyanyi Indonesian Idol, Husein Ala-

    tas dan Di Muhammad Devirzha alias Virzha.

    Ketiganya bergabung dalam grup vokal dadak-

    an: Trio Coker alias Trio Cowo Keren.

    Dhani sudah menyiapkan dua lagu. Yang

    panjang berjudul NKRI Harga Mati, sedangkan

    yang lebih pendek Prabowo-Hatta, We Will

    Rock Youalias Indonesia Bangkit,yang memin-

    jam musik band rockasal Inggris, Queen.Husein mengatakan syuting yang dimulai

    pada 13 Juni 2014 itu diatur oleh Dhani. Bela-

    kangan, juara Indonesian Idol, Nowela Mikhelia

    Elizabeth Auparay, bergabung.

    Mereka baru tahu materi lagu ketika tiba di

    studio Dhani. Kostum pun diminta membawa

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    14/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    sendiri.

    Manajer Husein, Onal, menjelaskan peserta

    Indonesian Idol yang ikut dalam proyek Dhani

    itu ditentukan oleh Media Nusantara Citra(MNC) Group. Peserta yang baru selesai meng-

    ikuti acara Indonesian Idol memang terikat kon-

    trak tiga tahun. Seperti diketahui, MNC adalah

    perusahaan milik taipan Hary Tanoesoedibjo,

    yang merupakan pendukung Prabowo.

    Meski klip video itu dibuat untuk kampanye

    Prabowo-Hatta, Onal mengatakan, tidak ada

    klausul dalam kontrak yang mengharuskan

    Husein mendukung pasangan tersebut. Bah-

    kan juara kedua Indonesian Idol itu pernah

    manggungbuat kubu lawan di Kupang, Nusa

    Tenggara Timur.

    Dia hanya menghibur, dibayar sebagai

    profesional, kata Onal. Kami karyawan, tidak

    mengerti politik,pureseniman, dan kami hanyamenjalankan tugas. Apa pun tugasnya, kami

    jalan.

    Proyek yang melibatkan jawara Idol ini, kata

    seorang sumber, termasuk proyek besar yang

    nilainya miliaran rupiah. Ketua Tim Sukses Pra-

    bowo-Hatta, Mahfud Md., mengatakan Dhani

    memang dibayar, tapi buat manggung saat

    kampanye. Sedangkan video itu merupakan

    inisiatif Dhani, tanpa bayaran.

    Wakil Ketua Umum Partai Gerindra FadliZon menyatakan klip video itu bukan kam-

    panye resmi dari tim sukses. Menurut Fadli,

    Dhani membuatnya secara sukarela. Tidak ada

    sepeser pun dana untuk membuat klip video

    Ahmad Dhani, ujarnya.

    Dhani menyatakan bayaran itu hanyalah go-

    sip semata. Dia dan para jawara Idol membuat

    video itu sebagai relawan tanpa dibayar.

    Video musik Indonesia Bangkit akhirnya

    sampai ke tangan Prabowo. Pada 20 Juni 2014,

    lewat laman Facebook resminya, Prabowo

    mengucapkan terima kasih kepada Trio Coker

    dan Nowela atas video itu.

    Video itu pun menyebar dan semua berjalan

    baik-baik saja hingga Rabu, 25 Juni 2014. Hariitu majalah berita Jerman, Der Spiegel, menulis

    kemiripan kostum Dhani dengan seragam pa-

    sukan Schutzstaffel alias SS.

    Spiegel bahkan memasang foto komandan

    SS, Heinrich Luitpold Himmler, demi menun-

    jukkan kemiripan baju yang dikenakan Dhani

    Ini kelakuan aneh

    menggunakansejarah kelam NaziJerman.

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    15/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    sampai ke emblem dan aksen merah pada saku

    dada kanannya.

    Memang tidak ada lambang swastika Nazi,

    yang didirikan Adolf Hitler. Namun potongan

    rambut Dhani nyaris sama dengan Himmler,

    yang jadi arsitek utama pembunuhan jutaan

    orang yang dianggap sebagai musuh Nazi, ter-utama dari etnis Yahudi. Tragedi itu dikenal

    dunia dengan sebutan Holocaust.

    Spiegel menulis bahwa Jokowi adalah kandi-

    dat karismatik yang masih unggul. Prabowo,

    tulis Spiegel, memakai segala cara buat me-

    nyusul rivalnya, termasuk lewat klip video Nazi

    Ahmad Dhani.

    Spiegel menilai asosiasi dengan Nazi itu di-

    pakai karena sepertinya itu punya daya tarik

    tersendiri di Indonesia. Buku Mein Kampf,yang berisi ide-ide Adolf Hitler yang dilarang

    di Jerman, ternyata dijual bebas di toko buku.

    Majalah itu juga menunjuk adanya kafe

    yang memajang pernak-pernik Nazi di Ban-

    dung, Soldatenkaffee. Kafe di Jalan Pasirkaliki

    itu sempat tiarap karena dikritik keras media-

    media internasional.

    Spiegelmengaitkan penampilan militer Dhani

    itu dengan banyaknya gambar-gambar militer

    Prabowo di Facebook. Kepada pembacanya,

    majalah ini menjelaskan kalau mantan jenderal

    itu adalah mantan menantu Presiden Soeharto,

    yang dulu pernah mendapat latihan militer di

    GSG 9 Jerman. Aktivis prodemokrasi dan

    jurnalis (Indonesia) takut jika Prabowo menangmaka dia akan memerintah seperti diktator,

    tulis Spiegelmenutup artikelnya.

    Spiegelmenulis tentang Dhani itu karena, Ini

    kelakuan aneh menggunakan sejarah kelam

    Nazi Jerman, kata Redaktur Pelaksana Spiegel,

    Rdiger Ditz, kepada majalah detik.

    Ahmad Dhani (kiri), HeinrichLuitpold Himmler (kanan).

    YOUTUBE

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    16/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    Segala sesuatu yang berhubungan dengan

    Nazi memang terbilang isu sensitif di Eropa,

    terutama Jerman. Hingga kini penjahat perang

    Nazi yang sudah uzur pun masih diburu.

    Penampilan dengan memakai simbol Nazi

    dan kelompok pendukungnya, Neo Nazi, juga

    dicerca. Bahkan di beberapa negara diterbitkanaturan keras yang melarangnya.

    Karena isunya yang sensitif, Ditz mengata-

    kan, setidaknya ada tiga portal berita Jerman

    yang mengutip berita Spiegel. Mereka terkejut,

    tutur dia, lantaran ketidakpekaan itu datang

    dari Indonesia, negara yang nyaris tidak pernah

    diperhatikan oleh kebanyakan orang Jerman.

    Spiegel tidak berniat melanjutkan pembe-

    ritaan soal Dhani. Saya yakin ini tidak akan

    sampai merusak hubungan Jerman denganIndonesia, kata Ditz.

    Tapi sorotan dunia internasional tidak ber-

    henti di situ. Sehari setelah Spiegel, giliran situs

    majalah berita Amerika Serikat, Time, yang

    mengangkatnya. Time bahkan menyebut vi-

    deo Nazi sebagai kampanye politik terburuk.

    Kontroversi video itu pun sampai meng-

    undang komentar dari personel band Queen,

    Brian May. Lewat akun Twitter-nya, May me-

    ngatakan tidak merestui lagunya dipakai seper-

    ti itu. Of course this is completely unauthorized

    by us, cuit May.

    Protes Brian May ini diteruskan oleh EMI

    Music Publishing, yang menyatakan Dhani me-

    langgar hak cipta. YouTube menanggapi klaimEMI itu dengan menghapus video Indonesia

    Bangkitdari situsnya.

    Dhani mengakui memang tidak mengantongi

    izin dari Queen. Ia sudah mencoba meminta izin

    dari Aquarius Musikindo, yang jadi perwakilan

    Queen di Indonesia, namun belum mendapat

    Prabowo Subianto (kiri) danAhmad Dhani (kanan)

    GETTY IMAGES

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    17/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    persetujuan.

    Yang jelas, Dhani meradang karena sama

    sekali tidak dikontak Spiegel dan Time buat

    membela diri. Wartawan-wartawan asingbodrex pada enggak tahu aturan jurnalistik,

    kata Dhani. Wartawan Indonesia harus ajarin

    mereka yang namanya hak jawab.

    Menurut Dhani, Penasihat Tim Sukses Pra-

    bowo-Hatta, Hashim Djojohadikusumo, be-

    rencana menggugat Der Spiegel dan Time. Pak

    Hashim marah-marah sih sama wartawan itu,

    kata Dhani kepada majalah detik.

    Hashim, dalam percakapan telepon dengan

    Dhani, itu, menilai kedua media itu melanggar

    etika jurnalistik karena tak mengonfirmasi

    Dhani. Kami sih menduga itu wartawan bayar-

    an dari kubu sana untuk black campaign saja.

    Soal kostum itu, pria yang mengoleksi sera-

    gam tentara ini mengaku punya dua setel kos-tum mirip pasukan Nazi. Ia memakainya buat

    video lagu Immortal Love Song, yang dibawakan

    Mahadewa dan Judika, serta pernah dipakainya

    saat menjadi juri kontes menyanyi X Factor.

    Saat syuting klip video Indonesia Bangkit, se-

    ragam itu dipilih Dhani secara acak dari banyak

    baju yang disiapkan asistennya. Bagi Dhani,

    pilihan kostum itu hak dia sepenuhnya.

    Kalau orang melihatnya selalu salah, pasti

    jadinya salah, ujarnya kepadadetikhot. Kalaupakai kostum tentara Amerika, nanti dikira pro-

    Amerika.

    Menurut Dhani, kostum yang dipakainya

    sebagai musikus itu tidak ada hubungannya

    dengan pasukan Nazi di Jerman. Kita ini orang

    Indonesia tidak ikut membunuh jutaan orang

    Yahudi, kan? ujar Dhani.

    Apakah Dhani penggemar Nazi? Pada 2012,

    Dhani kesal karena Wikipedia menulis ibunya,

    yang merupakan keturunan Jerman, Joyce

    Theresia Pamela Kohler, adalah keturunan Nazi

    yang lari ke Indonesia.

    Masak kakekku dibilang pelarian Nazi, ngaco

    pol, ujarnya ketika itu. Kakek buyut saya yang

    dari Jerman sudah ada di Nusantara dari awal1800-an, bukan pelarian Nazi.

    Setahun sebelumnya, Dhani malah dituding

    sebagai Yahudi oleh penulis bukuFakta & Data

    Yahudi Indonesia, Ridwan Saidi. Kala itu Dhani

    mengadu ke polisi karena keberatan disebut

    sebagai penganut agama Yahudi gara-gara klip

    Kalau orangmelihatnya selalusalah, pasti jadinyasalah. Kalaupakai kostum

    tentara Amerika,nanti dikira pro-Amerika.

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    18/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    video band Dewa 19 banyak berisi lambang

    Yahudi.

    Meski begitu, pengamat mode Sonny Much-

    lison melihat Dhani tetap keliru dengan sera-

    gam Nazi itu. Dia dari dulu adalah orang yangkontroversial, tetapi kali ini fatal, sangat fatal,

    ujarnya.

    Sonny berpendapat wajar jika media Jerman

    bereaksi karena negara itu trauma terhadap

    Nazi. Dia menuturkan Dhani seharusnya me-

    minta maaf secara terbuka. Begitu juga pihak

    Prabowo-Hatta yang didukung oleh video

    buatan Dhani itu.

    Direktur Komunikasi dan Media Tim Kampa-

    nye Nasional Prabowo-Hatta, Budi PurnomoKarjodihardjo, menyatakan pihaknya tidak terli-

    bat dalam pengaturan busana yang dikenakan

    Dhani. Meski klip video itu berisi dukungan

    kepada kandidatnya, Budi mengatakan, sera-

    gam militer Dhani tidak ada kaitannya dengan

    Prabowo-Hatta.

    Dalam pandangan kami, pakaian yang

    digunakan Dhani semata-mata kreativitasnya

    sebagai seniman, kata Budi, yang bertanggung

    jawab atas rupa-rupa iklan Prabowo-Hatta. La-

    gian, Dhani bukan baru (kali ini) menggunakan

    pakaian itu.

    Budi heran karena berkali-kali Dhani menge-

    nakan baju itu tapi tidak pernah dipermasalah-

    kan. Waktu itu adem ayem saja kok, tidak adakeributan-keributan.

    Meski jadi kontroversi, Dhani menyatakan

    dia akan kembali mengeluarkan video baru

    dan masih memakai kostum yang sama.

    Yang dimaksudnya itu kemungkinan video

    lagu NKRI Harga Mati, yang ketika syuting

    Ahmad Dhani menyalami KetuaUmum Pengurus Besar NahdlatulUlama KH Said Aqil Siroj dikantor PBNU, Jakarta, Jumat(16/5).

    AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM.

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    19/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    seragam itu bahkan dilengkapi topi dengan

    lencana elang khas Nazi.

    Rotterdam pada 10 Mei

    1940 dibombardir oleh

    pasukan Nazi. Salah satu

    bom jatuh tepat di sebelah

    kamar Soemitro Djojoha-

    dikoesoemo.

    Serpihan bom dan mate-

    rial bangunan menerjang

    kamarnya. Ayah Prabowo

    tersebut, dalam bukuJejak

    Perlawanan Begawan Peju-

    ang,bercerita hari itu nya-

    wanya nyaris melayang.

    Soemitro, yang tengah mengambil kuliahekonomi di Negeri Tulip, membenci Nazi, yang

    menjajah Belanda. Dari Desa Wijhe di Provinsi

    Overijssel, dia bergabung dengan gerakan ba-

    wah tanah melawan Nazi.

    Soemitro membagi-bagikan kupon ma-

    kanan kepada pejuang Belanda yang bersem-

    bunyi, yang kesulitan mendapatkan makanan.

    Aktivitas ini membuat Soemitro kurang tidur

    dan makan tidak teratur, sehingga ia keletih-

    an dan berat badannya merosot jauh.Ironisnya, lebih dari 70 tahun setelah itu, putra-

    nya malah terseret ke pusaran polemik soal Nazi

    dan fasisme gara-gara klip video Indonesia Bang-

    kit. Tulisan majalah Timesoal karya Ahmad Dhani

    itu juga mengutip obrolan soal fasisme antara

    Prabowo dan Allan Nairn, jurnalis investigasi asal

    Amerika Serikat.

    Wartawan kawakan peraih penghargaan

    Robert F. Kennedy Memorial First Prize untuk

    liputan di Timor Timur ini mengklaim pada

    2001 menemui Prabowo di kawasan Mega

    Kuningan, Jakarta Selatan. Berniat melakukan

    wawancara soal militer, pembicaraan itu malah

    mengarah pada Jenderal Pervez Musharraf dari

    Pakistan.Musharraf menangkap perdana menteri

    yang sipil, lalu mengambil alih kendali negara.

    Menurut Nairn, kala itu Prabowo menyatakan

    kekagumannya terhadap Musharraf.

    Apa saya cukup punya nyali, apa saya siap

    jika disebut diktator fasis? kata Nairn meniru-

    Jenderal Pervez Musharraf

    REUTERS

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    20/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    kan Prabowo. Musharraf punya nyali.Wawancara selama empat jam itu semes-

    tinya tidak dibuka ke publik. Kesepakatan off

    the recordmengharuskan isi pembicaraan ha-

    nya menjadi rahasia mereka berdua.

    Namun Nairn memutuskan melanggar ke-

    sepakatan itu karena Prabowo kini berpeluang

    menjadi presiden. Wartawan yang menyaksi-

    kan langsung insiden Santa Cruz di Dili, yang

    menewaskan 271 orang pada 12 November

    1991, itu menantang Prabowo menyeretnya ke

    pengadilan bila berkeberatan dengan tindak-

    annya.

    Saya tidak ingin menyembunyikan informasi

    ini karena rakyat Indonesia akan menentukanpilihan. Saya memutuskan bahwa saya memiliki

    tanggung jawab untuk mem-publish ini, kata

    Nairn lewat sambungan telepon kepadamajalah

    detik.

    Budi Purnomo Karjodihardjo yakin semua kisah

    Nairn dipolitisasi. Di Indonesia tak ada fasisme,

    ujarnya. Prabowo juga membantah cerita itu.

    "Enggak. Enggak benar," kata Prabowo singkat

    saat dikonfirmasi majalah detikusai pemapar-

    an budaya di Taman Ismail Marzuki (TIM), Sabtu,

    28 Juni. MONIQUE SHINTAMI, ISFARI HIKMAT, BAHTIAR RIFAI, IRWAN

    NUGROHO, HAN KRISTI | OKTA WIGUNAHAN KRISTI | OKTA WIGUNA

    Allan Nairn

    KCPW.ORG

    TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    21/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    MenulisAhmadDhani,

    YenniKenaBully

    P

    EMBERITAAN soal seragam

    Nazi Ahmad Dhani menim-

    bulkan cerita sempalan. YenniKwok, yang menulisnya buat si-

    tus majalah berita Amerika Serikat, TIME,

    dicerca di Twitter.

    Berita berjudul This Indonesian Nazi Vi-

    deo Is One of the Worst Pieces of Political

    Campaigning Ever itu dianggap oleh be-

    berapa pengguna Twitter sebagai keber-

    pihakan kepada kubu Jokowi-Jusuf Kalla.Puncaknya adalah saat seniman cumak-

    tivis hak asasi manusia, Ratna Sarumpaet,

    mengkritik Yenni.

    Tulisan ini hanya sukses EJEK Indonesia

    di mata Dunia, tulis Ratna pada Rabu, 25

    Juni 2014. Penulisnya wartawan Indonesia,

    tim JKW.Ratna menyebutnya pendukung Jokowi

    setelah mengecek akun Twitter dan Face-

    book Yenni. Dari twit dan status Yenni,

    Ratna menyimpulkan dia adalah peng-

    agum Jokowi.

    Tak berhenti di situ, Ratna, yang

    mengaku pernah diwawancara olehYenni, pun membuka identitasnya. Ratna

    memberi tahu rumah Yenni yang pernah

    dikunjunginya pada 1998, latar belakang

    etnisnya yang Tionghoa, dan mencan-

    tumkan foto si wartawan dengan anak-

    nya, yang diambil dari laman Facebook.

    Sekarang (dia) kerja untuk CNN/TIME,tulis Ratna. Di TIME ia permalukan Indo-

    nesia dan CNN malsuin survey???

    Sebelumnya, sempat beredar berita

    jurnalisme warga CNN, iReport, soal

    hasil keunggulan elektabilitas Prabowo

    atas Jokowi dari survei Gallup. Ternyata

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    22/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    berita itu palsu karena pembuat artikel

    mengganti nama Barack Obama menjadi

    Prabowo dan rivalnya, Mitt Romney,

    menjadi Jokowi.

    Yenni keberatan dengan pengambil-

    an foto dia dan anaknya dari Facebook,

    yang dinilainya melanggar privasi. Yenni

    meminta foto itu dicabut, dan dia mela-

    porkan twitRatna itu ke Twitter.

    Twit Ratna yang paling abusive itu

    waktu dia mengambil foto saya dan anaksaya, kata Yenni kepada majalah detik.

    Dan tanpa izin mem-postfoto tersebut di

    dalam twitdia dengan referensi di mana

    saya dulu tinggal.

    Langkah Ratna itu menuai kecaman.

    Ia dituding rasis dengan menyebut latar

    belakang etnis Yenni.

    Sutradara film Daniel Ziv, yang diwa-

    wancara Yenni dalam artikel soal Ahmad

    Dhani, menilai penyebutan etnis dan

    pemasangan foto putrinya itu tak pantas.

    Saya sangat kaget bahwa salah satu se-

    rangan terburuk terhadap

    Yenni justru dari orang yang

    menyebut dirinya aktivis

    hak asasi manusia, tulis Ziv

    via akun Twitter-nya.

    Ratna berbalik protes,

    Aku mengatakan dia

    keturunan Tionghoa.

    Memang dia bukan Tiong-

    hoa? ujarnya. Di mana

    letak rasisnya?Ia juga menolak jika

    dikatakan menyebut Yenni

    sebagai pemodifikasi berita

    CNNsoal survei Gallup. Li-

    hat tiga tanda tanya yang

    tercantum? Saya bertanya,

    bukan menuduh.

    Ratna juga menolak minta maaf karena

    tak merasa rasis ataupun kasar dalam

    tulisannya. Yeni bilang saya bully dia,

    yang di-bully itu aku, kata Ratna, yang

    kebanjiran kritik di Twitter.

    Namun soal foto, Ratna mengaku salah

    dan menghapusnya. Walau mengambil

    foto di Facebook itu tidak masuk dalam

    kategori mencuri, kalau itu mengganggu

    Yenni Kwok, saya minta maaf.

    PASTI LIBERTI M., MONIQUE SHINTAMI | OKTA WIGUNA

    Ratna SarumpaetDETIKCOM

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    23/207

    FOKUSKONTROVERSI DKP PRABOWO

    KONTROVERSIAHMAD DHANIDHANI AHMAD PRASETYO, 42 tahun, atau lebih beken dengan nama

    Ahmad Dhani awalnya adalah juru kampanye Partai Kebangkitan Bangsa.

    Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengumumkan musikus itu akan

    membela partainya pada 19 Maret 2014.

    Namun, saat PKB ikut mengusung pasangan calon

    presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla,

    Dhani memilih menyeberang. Mulai 21 Mei 2014, Dhani

    menyatakan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

    Sejak itu Dhani membuatkan lagu, berkampanye, dan

    menciptakan rupa-rupa kontroversi. Berikut ini perjalanan

    Dhani setelah bergabung dengan kubu Prabowo-Hatta.

    21 MEI 2014

    Ahmad Dhani mengikuti deklarasi dukungan Gerakan Pemuda

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    24/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    MENYEBERANGISUNYA DHANI MEMILIH MENDUKUNG

    PRABOWO-HATTA KARENA BAYARAN RP 10 MILIAR.MUNGKIN. DIKIRA GRATIS? KATA MAHFUD MD.

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    DITAHAN,

    DHANI TETAP

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    25/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    GEDUNG Pengurus Besar Nahdlatul

    Ulama, Jalan Kramat Raya, Jakarta

    Pusat, ramai. Syukuran hari lahir Nah-

    dlatul Ulama ke-91 tengah digelar dilantai tiga gedung itu. Ahmad Dhani tampak

    bungah menghadiri acara tersebut.

    Rupanya pada Jumat, 16 Mei 2014, itu, keha-

    diran Dhani bukan cuma untuk ikut syukuran

    milad NU. Dalam rangkaian acara itu, Ketua

    PBNU Said Aqil Siroj juga melansir pengang-

    katan Dhani sebagai salah satu Ketua Pimpinan

    Pusat Lembaga Seni Budaya Muslimin Indone-

    sia (Lesbumi) NU.

    Lesbumi adalah organisasi sayap PBNU yang

    bergerak di bidang seni dan kebudayaan. Lem-baga ini didirikan pada 1962 oleh tiga tokoh

    perfilman yang berdarah NU, yakni Asrul

    Sani, Djamaluddin Malik, dan Usmar Ismail.

    Dalam pidato pelantikan Dhani, Said berha-

    rap musikus kondang itu bisa mengembalikan

    kejayaan NU di bidang seni. Mas Dhani seni-

    man hebat, ujar Said sembari menyebut Dhani

    dengan gelar ustad.

    Seperti dikutip situs nu.or.id, Dhani berjanji

    melaksanakan amanah itu sebaik-baiknya. Ia

    juga gembira bisa secara resmi menjadi bagian

    dari keluarga besar NU. Dhani bercerita, kakek-

    nya adalah anak buah pemimpin gerakan DI/

    TII Kartosuwiryo. Aliran Islam garis keras. Seka-

    rang, di NU, ia menemukan Islam yang santun.Alhamdulillah, di sini tempat yang tepat,

    ujar Dhani lalu mencium bendera PBNU.

    Dhani bukan wajah baru di kalangan nah-

    dliyin. Ia mulai dekat dengan NU saat dibela

    mantan Ketua PBNU Abdurrahman Wahid

    atau Gus Dur dalam konfliknya dengan Front

    Muhaimin Iskandar danRhoma Irama.

    HASAN ALHABSHY/DETIKCOM

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    26/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    Pembela Islam (FPI). FPI memprotes penggu-

    naan kaligrafi berlafal Allah dalam logo album

    Dewa 19, Laskar Cinta, yang dia luncurkan pada

    akhir 2004.

    Mulai saat itu, Dhani menjadi pengagum be-rat pemikiran-pemikiran Gus Dur, presiden ke-

    empat RI. Ia mengatakan penganut Islam 100

    persen, tapi Islam-nya Gus Dur. Bahkan Dhani

    sering menyatakan diri sebagai penyambung

    lidah Gus Dur.

    Bambang Susanto, mantan asisten Gus Dur,

    mengatakan Dhani sering bertemu dengan Gus

    Dur. Namun pertemuan itu hanya berlangsung

    dalam acara-acara yang formal. Tidak pernah

    ada pertemuan khusus. Jadi tidak ada belajaratau ngaji kepada Gus Dur, tutur Bambang

    kepada majalah detik.

    Selain sepaham dalam hal Islam, kedekatan

    Gus Dur dengan Dhani disebabkan oleh kesa-

    maan hobi. Gus Dur itu kan sukanya musik.

    Musik Timur Tengah dan Barat, ujar Rais Syu-

    riah PBNU Masdar F. Masudi kepada majalah

    detik.

    Dekat dengan Gus Dur, Dhani, yang awalnya

    emoh merambah politik, mulai aktif mendu-

    kung Partai Kebangkitan Bangsa. Ia bersahabat

    dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

    Meski PKB didera konflik kepengurusan antara

    kubu Gus Dur dan Cak Imin pada 2008, Dhani

    tetap membantu partai berlambang bola duniaitu.

    Dhani menyokong penuh kampanye PKB

    Cak Imin dalam dua kali pemilu, yakni pada

    2009 dan 2014. Dalam pemilu legislatif 2014,

    yang baru saja berlalu, Dhani lebih dari 10 kali

    tampil di panggung kampanye PKB. Ia juga me-

    Ahmad Dhani berkampanyeuntuk PKB di lapanganTegalrejo, Magelang, JawaTengah, (21/3).

    DOK. DPP PKB

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    27/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    ngerahkan sejumlah grup bandyang tergabungdalam Republik Cinta Management untuk me-

    meriahkan kampanye PKB.

    Bukan hanya itu, Dhani juga mengajak anak-

    nya, Ahmad Al Ghazali, tampil di sebuah kam-

    panye video PKB pada 2014. Namun video itu

    disemprit oleh Badan Pengawas Pemilu karena

    Al dinilai belum mempunyai hak pilih.

    Sementara di PKB Dhani hanya menjadi

    kader, melalui Lesbumi ia berhasil masuk ke

    struktur kepengurusan organisasi sayap PBNUitu. Namun, belakangan terungkap posisi isti-

    mewanya sebagai salah satu ketua itu menjadi

    bahan pergunjingan para pengurus Lesbumi.

    Maklum saja, sebab struktur organisasi Les-

    bumi tidak mengatur jabatan ketua yang terdiri

    atas dua orang. Rapat Lesbumi tahun 2010

    memutuskan struktur organisasi terdiri atas

    ketua yang didampingi oleh beberapa wakil ke-

    tua. Budayawan Zastrouw al-Ngatawi didaulat

    sebagai Ketua PP Lesbumi untuk periode 2010-

    2015, menyesuaikan periodisasi PBNU.

    Menurut Zastrouw, ia dan pengurus Lesbumi

    kaget tiba-tiba mengetahui Dhani telah dilantik

    menjadi salah satu ketua. Sebab, untuk meng-

    ubah struktur organisasi atau memasukkanorang, harus melalui tata tertib yang berlaku

    di Lesbumi. "Waktu Pak Alex tanya ke saya,

    waduh,bagaimana ini? Kita kok dikudeta?" ujar

    Zastrouw kepada majalah detik.

    Said Aqil baru memberitahu Zastrouw ke-

    esokan harinya. Menurut Said Aqil, pimpinan

    Alex Komang (kiri).

    RENGGA SANCAYA/DETIKCOM

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    28/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    puncak Lesbumi perlu ditambah satu orang lagi

    untuk penguatan. Ia menyerahkan kepada Said

    Aqil sebagai pemegang otoritas PBNU, asal

    sesuai dengan prosedur. "Tapi sampai sekarangSK pengangkatan Dhani juga belum ada," kata-

    nya lagi.

    Aktor Alex Komang, salah satu wakil ketua

    Lesbumi menambahkan, Said Aqil selama ini

    tidak pernah menghadiri kegiatan Lesbumi.

    Termasuk ketika Lesbumi menyelenggarakan

    perayaan ulang tahun tanggal 28 Maret 2014 di

    gedung PBNU. Ia menilai pengangkatan Dhani

    tak sesuai prinsip keadaban. "Ini kok Ketua

    PBNU kayak juragan," ujarnya kepada majalahdetik.

    Menurut Alex, tidak menutup kemungkinan

    ada kepentingan politik di balik pengangkat-

    an Dhani sebagai ketua Lesbumi. Sebab, pada

    akhirnya, Said Aqil dan Dhani berada di satu

    kubu mendukung pasangan capres-cawapres

    Prabowo-Hatta dalam pilpres 2014.

    Said Aqil tak merespons majalah detikketi-

    ka dikonfirmasi mengenai tudingan itu. Adapun

    Dhani, dalam acara deklarasi dukungan terha-

    dap Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, jujur

    mengakui keputusannya itu memang meng-

    ikuti langkah Said Aqil. Kan Pak Aqil dukung

    Prabowo, ya sudah, katanya.

    Sumber majalah detik menuturkan, se-belum resmi menyalurkan dukungan kepada

    Prabowo-Hatta, Dhani berkomunikasi dengan

    jajaran Dewan Pimpinan Pusat PKB. Dhani

    mengatakan kecewa terhadap capres yang

    diusung PKB-PDI Perjuangan-NasDem, Joko

    Widodo.

    AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

    Ahmad Dhani menciumbendera PBNU setelahdilantik sebagai salah satuKetua Lesbumi NU, Jumat(16/5).

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    29/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    Menurut Dhani, ia mendukung Jokowi tanpa

    pamrih ketika maju dalam pemilihan Gubernur

    DKI Jakarta. Namun, setelah terpilih, Jokowi

    tidak sekali pun mengucapkan terima kasih

    kepadanya. Bahkan mau bertemu saja susah,ujar juri kontes Indonesian Idol itu mengeluh.

    Khusus kepada Cak Imin, Dhani mengatakan,

    secara partai dia tidak akan meninggalkan PKB.

    Namun, dalam pilpres ini, dukung-mendukung

    lebih bersifat personal. Dukungan kepada Pra-

    bowo-Hatta juga bersifat profesional.

    Dia minta izin kepada Cak Imin, ujar sumber

    majalah detik.

    PKB sebetulnya berusaha menahan Dhani

    agar tidak menyeberang. PKB pun sempatmengusulkan kepada tim sukses Jokowi-Jusuf

    Kalla agar menggandeng Dhani dalam kam-

    panye pilpres. Namun usul itu tidak pernah

    mendapat tanggapan. Sudahlah, jangan mem-

    bahas itu, ucap Ketua DPP PKB Marwan Jafar

    ketika dimintai konfirmasi majalah detik.

    Di pihak lain, Prabowo dan Hatta semakin

    gencar membujuk Dhani. Prabowo sendiri sudah

    berkunjung ke rumah Dhani di Pondok Indah,

    Juni 2013, yang menurut Dhani membuatnya

    terenyuh. Seorang jenderal melepas sepatunya

    ketika hendak masuk rumah saya, katanya.

    Adapun Hatta memang dekat dengan Dhani.

    Saat Dhani merayakan ulang tahun ke-41 pada

    28 Mei 2013, Hatta datang dan bahkan me-mimpin doa ulang tahun itu. Mantan Menteri

    Koordinator Perekonomian Indonesia itu juga

    bercanda dengan Safeea, putri Dhani dengan

    Mulan Jameela.

    Sumber yang dekat dengan Dhani meng-

    ungkapkan, pendekatan terhadap Dhani di-

    PKB sebetulnya

    sempat berusahamenahanDhani agar tidakmenyeberang kekubu Prabowo-Hatta.

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    30/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    lakukan melalui

    putra Hatta.

    Sedangkan

    Anang Herman-syah, rekan artis

    Dhani, yang su-

    dah bergabung

    dengan Partai

    Amanat Na-

    sional, menjadi

    perantaranya.

    Dhani maukarena untuk menghidupkan keluarga dan

    memberi makan orang di sekitarnya. Profe-

    sional saja, ujar sumber tersebut.

    Disebut-sebut, Dhani dijanjikan uang Rp 10

    miliar agar mau mendukung kampanye Prabo-

    wo-Hatta. Hingga dua pekan yang lalu, dana

    yang turun sudah Rp 2 miliar. Ketua Tim SuksesPrabowo-Hatta, Mahfud Md., membenarkan

    Dhani dikontrak. Kata dia, mungkin saja nilai

    kontraknya seperti kabar yang beredar itu. Se-

    perti Rhoma Irama dikontrak juga untuk nyanyi.

    Dikira gratis? Dulu ikut PKB dia dibayar berapa

    miliargitu. Itu profesional, dong, kata mantan

    Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

    Namun Dhani membantah keras ia dikon-

    trak oleh Prabowo-Hatta dengan nilai miliaranrupiah. Ia mengaku memberikan bantuan laik-

    nya para relawan lainnya. "Tim relawannya itu

    ada yang sebagian keluarganya Pak Hashim

    (Hashim Djojohadikusumo, kakak Prabowo)

    juga," ujar Dhani kepada majalah detik.

    Sejak bergabung dengan Prabowo-Hatta,

    Dhani mulai berkampanye ke berbagai daerah.

    Ia juga menggubah sejumlah lagu untuk kam-panye pasangan itu. Ia membuat lagu berjudul

    Ojo Kuwi, Coblos Nomer 1 yang musiknya mirip

    lagu Genjer-genjer, lalu Indonesia Bangkit.

    Dua lagu persembahan untuk Prabowo-Hat-

    ta itu mulus saja ketika dilempar untuk kam-

    panye. Namun, saat melempar lagu Indonesia

    Bangkit alias Prabowo-Hatta, We Will Rock You,Dhani membuat geger. Dalam klip video lagu

    itu, ia tampil memakai kostum mirip komandan

    Nazi Jerman, Heinrich Luitpold Himmler. Dunia

    internasional pun mengecamnya. ISFARI HIKMAT,

    BAHTIAR RIFAI, MONIQUE SHINTAMI, PASTI LIBERTI | IRWAN NUGROHO

    Safeea digoda Hatta Rajasa.

    NOEL/DETIKHOT

    Disebut-sebut,Dhani dijanjikanuang Rp 10miliar agar maumendukung

    kampanye Prabowo-Hatta.

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    31/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    W

    ERNER Christukat, kini 89

    tahun, masih ingat betul

    kejadian 70 tahun silam. Wer-ner, kala itu baru berumur 19

    tahun, adalah prajurit muda Schutzstaffel (SS).

    Ke mana-mana, senapan mesin terpanggul di

    pundaknya. Suatu hari pada Juni 1944, Werner

    bersama Kompi Ketiga Batalion Pertama Divisi

    Infanteri SS berpatroli di Desa Oradour-sur-

    Glane di Prancis.

    Ada seorang bocah hendak melintasi bukit

    itu sembari menuntun sepeda menuju desaitu. Dia melewati aku. Aku masih ingat betul

    kejadian itu. Aku menghentikannya dan me-

    nyuruh dia pergi ke tempat lain, tapi koman-

    danku menghardikku, Werner mengenang,

    tiga bulan lalu. Setelah itu, desa kecil yang

    damai Oradour-sur-Glane berubah jadi neraka

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    32/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    bagi warganya.Aku masih bisa melihat gereja itu di antara

    pucuk pohon.... Aku masih bisa mendengar

    jeritan perempuan dan anak-anak dari dalam

    gereja. Aku menyesal buat mereka. Tapi, yang

    paling aku sesalkan, aku tak bisa menyelamat-

    kan anak itu, kata Werner. Dia mengklaim

    tak menembakkan satu butir peluru pun, tak

    membunuh seorang pun warga Oradour.

    Dengan keji, prajurit-prajurit SS mengham-

    burkan peluru ke seluruh warga desa itu. Paralaki-laki dikumpulkan di gudang gandum dan

    ditembak mati tanpa pilih-pilih, sementara

    anak-anak dan perempuan dikumpulkan di satu

    gereja. Kemudian, prajurit SS membakar dan

    meledakkan gereja itu. Hari itu, 642 orang mati

    dibantai pasukan SS, 461 orang di antaranya

    perempuan dan anak-anak. Hanya enam orang

    warga Oradour yang berhasil melarikan diri.Semula Schutzstaffel merupakan unit dalam

    Sturmabteilung (SA) dan dibentuk hanya untuk

    melindungi serta mengawal pertemuan dan

    rapat-rapat Partai Pekerja Nasional Sosialis Jer-

    man alias Partai Nazi. Heinrich Luitpold Himm-

    ler-lah yang menggelembungkan ukuran SS

    dan membuat pasukan paramiliter itu sangatberkuasa.

    Dari semula hanya terdiri atas 290 orang,

    Himmler mengusulkan kepada Adolf Hitler,

    Sang Fuhrer, supaya menjadikan SS sebagai

    organisasi tersendiri dengan ratusan ribu pra-

    jurit. Hitler menunjuk Himmler sebagai Reich-

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    33/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    sfhrer SS, Komandan Tertinggi SS, pada 1929,

    saat Himmler baru berumur 29 tahun.

    Dia memastikan semua prajurit SS mempu-

    nyai tinggi minimum 170 sentimeter, berkulit

    putih, dan berasal dari ras Arya. Bahkan, demimenjaga kemurnian ras Arya pasukan SS, seti-

    ap prajurit wajib memiliki Sippenbuch, catatan

    silsilah keluarga hingga tahun 1750. Prajurit SS

    juga hanya diperkenankan menikah dengan

    perempuan sesama ras Arya.

    Kekuasaan Himmler semakin menggurita

    setelah dia ditunjuk sebagai Komandan SS, me-

    rangkap Kepala Kepolisian Jerman juga Koman-

    dan Polisi Rahasia (Gestapo), dan belakanganMenteri Dalam Negeri. Himmler sangat me-

    muja Hitler dan terobsesi pada pemurnian ras

    Arya. Bersama Reinhard Heydrich, Himmler

    merupakan arsitek pembantaian jutaan orang

    Yahudi, keturunan gipsi, dan ras lain yang di-

    anggap inferior.

    Dalam pertemuan Wannsee di Vila Wannsee,

    Berlin, pada Januari 1942, die Endlsung derJudenfrage atau Solusi Terakhir untuk Yahudi

    dirancang. Seluruh Yahudi yang ada di wilayah

    pendudukan Nazi Jerman akan dikumpulkan di

    kamp-kamp konsentrasi dan dipaksa bekerja

    sampai mati. Mereka yang tak sanggup lagi be-

    kerja bakal diterminasi. Seluruh operasi kamp

    konsentrasi maut itu berada di bawah kendaliHimmler.

    Komandan pasukan maut SS dan arsitek Ho-

    locaust itu mati bunuh diri pada 23 Mei 1945

    dalam tahanan pasukan Sekutu.SAPTO PRADITYO |

    DER SPIEGEL | BBC | WIKIPEDIA

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    34/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    SEBUAH LAGUDIBAYAR DENGAN

    MATAMU

    PILPRES BUKAN HANYA MENJADIKOMPETISI PASANGAN CAPRES-CAWAPRES,TAPI JUGA MENJADI PERANG KREATIVITAS

    ANTARSENIMAN. BAYARANNYA?

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    35/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    MARZUKI Muhammad alias Kill

    the DJ tidak butuh waktu lama

    untuk menuliskan lagu dukungan

    kepada capres Joko Widodo dan

    Muhammad Jusuf Kalla. Setelah menonton

    pengambilan nomor urut capres dan cawapres

    di televisi pada 1 Juni 2014, ia bikin corat-coretdi atas kertas. Beberapa jam kemudian, lagu

    Bersatu Padu Coblos Nomor 2 berjenis musik

    hip-hopselesai dibuat.

    Esoknya, Jukipanggilan akrab Marzuki Mu-

    hammadsudah sibuk membuat klip video.

    Kerja kilat membuat lagu kampanye dukungan

    terhadap Jokowi-JK hanya butuh dua hari. Itu

    cepat kok, enggak perlu waktu lama. Pokoknya

    sehari-sehari, ujarnya.

    Juki tidak kesulitan menemukan inspirasi

    membuat syair. Ia sudah menjatuhkan pilihan

    untuk mendukung Jokowi-JK pada pemilihan

    presiden 2014 kali ini. Alasannya cukup ideolo-gis: menyelamatkan demokrasi dari kebangkit-

    an Orde Baru.

    Pemilu presiden 2014 hanya diikuti oleh dua

    calon, yakni Jokowi-JK dan Prabowo Subianto-

    Hatta Rajasa. Kampanye Prabowo-Hatta selalu

    membawa kenangan kehebatan Orde Baru.

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    36/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    Penyanyi rap asal Yogyakarta,Kill The DJ, tampil dalamdeklarasi Revolusi Harmoniuntuk Revolusi Mental di ParkirTimur Senayan, Jakarta.

    TERESIA MAY/ANTARA FOTO

    Juki tak suka Orde Baru kembali berkuasa. Ia

    sudah lama malang melintang sebagai aktivis

    seni. Orde Baru membungkam kebebasan seni

    dan demokrasi.

    Calon satunya ingin mengembalikan negarake zaman dulu. Ini membahayakan demokrasi.

    Aku percaya Jokowi lebih bagus ketimbang

    yang satunya, ujarnya.

    Maka tidak aneh bila, dalam liriknya, Juki jelas

    berpihak pada Jokowi. Lagu diawali dengan

    kalimat Apa yang dibutuhkan Indonesia//Jujur,

    Sederhana, dan Bekerja//Ayo kawan dukung

    Jokowi-Kalla//Bersatu padu coblos nomor dua.

    Namun ia juga menyelipkan peringatan kepada

    capresnya: Setelah pilihan dan kemenangan//Kami akan mundur menarik dukungan//Mem-

    bentuk barisan parlemen jalanan//Mengawasi

    amanah kekuasaan.

    Rabu, 4 Juni 2014, Juki mengunggah lagu

    dukungan melalui SoundCloud di blognya,

    www.killtheblog.com. Dua hari setelahnya, ia

    mengunggah sendiri video lagu dukungan me-

    lalui situs YouTube. Juki mempersilakan seluruhpendukung Jokowi-JK memperbanyak dan

    mengkreasi ulang karyanya. Juki menyatakan

    membuat lagu dukungan itu tanpa bayaran.

    Dibayar matamu, jawab Juki ketika ditanya

    pembawa acara dalam diskusi Jogja Istimewa

    untuk Jokowi-JK di Alun-alun Utara Yogyakarta

    pada 24 Juni lalu.Juki bukan satu-satunya musikus sekaligus

    seniman yang memberikan dukungan kepada

    Jokowi melalui karyanya. Selasa, 10 Juni 2014,

    sekumpulan artis Ibu Kota yang menamai diri-

    nya Revolusi Harmoni turut mendukung Jokowi

    dengan cara yang sama. Mereka menciptakan

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    37/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    lagu berjudul Salam Dua Jari untuk Jokowi-JK.

    Revolusi Harmoni antara lain berisi Slank, Ian

    Antono, Oppie Andaresta, Kla Project, Otong

    Koil, Yuni Shara, Krisdayanti, Trio Lestari

    (Glenn Fredly, Tompi, Sandhy Sondoro), JFlow,

    Yukie Pas Band, Kikan (eks Cokelat), Andre

    Hehanusa, Once, Ello, dan Wanda Hamidah.

    Penggebuk drum Slank, Bim Bim, mengaku

    lagu itu merupakan karya kilat yang dibikin ra-

    mai-ramai. Mereka menyelesaikan pembuatan

    lagu pada 5 Juni lalu. Lantas, pada 8 Juni, proses

    perekaman lagu selesai dan lagu siap diedarkan.

    Lagu ini berawal dari inisiatif Oppie Anda-

    resta. Tadinya Oppie menyarankan judul lagu

    Salam Tiga Jari karena Jokowi suka musik me-tal, tuturnya.

    Sebelum mengunggah klip video lagu ini,

    Revolusi Harmoni menggelar konser bersama

    di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, pada

    11 Juni lalu. Lagu ini diunggah pada hari yang

    sama.

    Saking banyaknya musikus yang bergabung

    dalam Revolusi Harmoni, mereka juga merekamSalam Dua Jari dalam jenis musik rap. Kamis, 19

    Juni 2014, JFlow, Joe Tirta, Oppie, Billy Beatbox,

    Ivanka Slank, dan Abdee Slank sudah berga-

    ya rapmenyanyikan Salam Dua Jari.

    Karya musikus ini mendapat sambutan hebat

    dari relawan Jokowi-JK. Mereka dengan sukare-

    la mengkreasi ulang lagu-lagu ini dengan gayamereka. Relawan Jokowi-JK, Edward Suhardi,

    mengunggah kreasi ulang video Bersatu Padu

    Coblos Nomor Duadengan gayanya.

    Ia mengajak dua grup dance, Stomp dan

    Kokoba, untuk mengiringi lagu bernada hip-

    hopmilik Juki. Klip video ini juga mengajak juru

    Konser Revolusi Harmoniuntuk Revolusi Mental diParkir Timur Senayan, Jakarta.

    LAMHOT ARITONANG/DETIKFOTO

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    38/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    bicara tim pemenangan Jokowi-JK, Anies Bas-

    wedan, berjoget ala hip-hop. Budayawan Butet

    Kartaredjasa pun turut dalam video tersebut.

    Lalu vokalis Efek Rumah Kaca, Cholil Muham-

    mad, yang sedang kuliah di Brooklyn College,

    New York, tak ketinggalan memparodikan lagu

    tersebut.

    Salam Dua Jarijuga mendapat respons yang

    sama. Relawan Jokowi-JK asal Sragen, Mas Gik,

    dengan antusias menggubah lagu ini menjadi

    versi dangdut dan mengunggahnya di YouTube

    pada 19 Juni 2014.

    Kubu Prabowo-Hatta tidak mau kalah kreatif

    berkampanye di dunia maya. Mereka mengan-

    dalkan artis-artis dan relawan untuk membuat

    kampanye kreatif di YouTube.

    Kampanye kreatif Prabowo-Hatta di YouTu-

    be dimulai oleh penyanyi campur sari asal Solo,

    Cak Dikin. Ia membuat lagu campur sari ber-

    bahasa Jawa dengan judul Presidene Prabowo,

    Ahmad Dhani dan Gerakan

    Muda (Gema) mendukungPrabowo-Hatta.

    RACHMAN/DETIKCOM

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    39/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    Aku Rapopo(Presidennya Prabowo, Aku Tidak

    Apa-apa). Lagu ini diunggah pada 4 Juni 2014.

    Artis nasional yang menyumbang kampanye

    kreatif Prabowo adalah Ahmad Dhani. Dhani

    menganggap Prabowo memiliki figur kuat un-

    tuk menjadi presiden. Makanya ia memberikan

    dukungan kepada Prabowo.

    Dibutuhkan ketegasan untuk mengambil

    kebijakan tanpa keraguan, kata Dhani.

    Ia menjadi artis pertama yang mencipta-

    kan lagu untuk Prabowo berjudul Prabowo

    Ri (1) pada 11 Juni 2014. Liriknya antara lainberbunyi Sudah saatnya untuk kita bangkit//

    Terpuruk tak boleh terlalu lama//Jangan ulang

    kesalahan//Belajar dari pengalaman//Oh ya

    Prabowo oh ya//Kita butuh pemimpin yang

    kuat, Prabowo.

    Video itu sederhana, berisislidefoto Prabo-

    wo dan diakhiri dengan pidato ajakan Prabowo

    untuk menjadikan Indonesia lebih baik.Karya kreatif Dhani disambut oleh Saykoji,

    yang turut menjadi jajaran artis pendukung

    Prabowo-Hatta. Ia membuat klip video dengan

    musik rap berjudul Presiden Impian. Video ini

    diunggah ke YouTube pada 16 Juni 2014.

    Ian Kasela, vokalis grup band Radja, juga

    memberikan lagu untuk kampanye Prabowo-Hatta dengan judul Prabowo Jadi Presiden.

    Lirik lagu itu berbunyiAyo semua, pilih semua

    pemimpin kita Prabowo-dan Hatta//Garuda

    lambang negaraku//Merah putih benderaku//

    Prabowo presidenku//Hatta Rajasa wakil presi-

    denku.

    Artis dangdut yang tergabungdalam Persatuan Artis Musik

    Melayu Dangdut Indonesia(PAMMI) mendukungPrabowo-Hatta.

    RACHMAN/DETIKCOM

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    40/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    Relawan Prabowo tak mau ketinggalan me-

    nyuguhkan kampanye kreatif. Mereka mencip-

    takan sendiri lagu dan video untuk diunggah

    melalui YouTube. Relawan Prabowo-Hatta,Gabriel Hartanto, membuat lagu rockdengan

    judulBersama Prabowo-Hatta,Indonesia Satu!.

    Bahkan beberapa relawan merekam konser

    Rhoma Irama ketika di atas panggung menya-

    nyikan lagu Satu Prabowo-Hatta dalam kampa-

    nye. Lagu ini merupakan gubahan lagu Rhoma

    Irama berjudul Kita Adalah Satu.

    Adapun Prabowo aktif memuat kampanyekreatif melalui akun Facebo-

    ok-nya. Akun ini juga meng-

    unggah video tarian Prabo-

    wo-Hatta pada 19 Juni 2014.

    Video ini berisi tarian berirama

    tepukan tangan, entakan kaki,

    dan lagu kampanye Garuda diDadaku.

    Jelasnya, kampanye kreatif meramaikan

    situs YouTube di Nusantara. Namun ramainya

    tarung kreativitas ini terenyak ketika Ahmad

    Dhani membuat klip video untuk lagu berjudul

    Prabowo-Hatta, We Will Rock You. Dhani me-

    ngenakan kostum menyerupai petinggi Nazi,

    Heinrich Himmler. Musiknya juga mengambil

    lagu We Will Rock Youtanpa seizin pemiliknya,

    Queen.Pengamat musik Bens Leo menganggap

    langkah Dhani sebagai plagiat. Pasalnya, video

    itu sudah tersebar di YouTube. Parahnya, Dhani

    menggubah lagu tidak sesuai dengan isinya.

    Ini parah karena terjadi dalameventnasional,

    pilpres. Yang tercoreng adalah muka bangsa,

    ujarnya.

    Apa pun alasannya, penggunaan lagu-laguuntuk performing art, baik untuk kepentingan

    kampanye politik maupun pertunjukan biasa, ha-

    rus mendapatkan izin dari pemilik lagu yang ber-

    sangkutan, ujar pengamat musik Denny Sakrie.

    Komisioner Komisi Pemilihan Umum, Hadar

    Nafis Gumay, mengaku kesulitan mengontrol

    kampanye berlebihan. Kampanye melalui du-nia maya terlalu luas untuk diawasi. Namun ia

    mempersilakan penegak hukum atau Kemen-

    terian Komunikasi dan Informasi mengambil

    tindakan jika memang ada tim sukses yang

    kelewat batas.

    ARIF ARIANTO, PASTI LIBERTI MAPPAPA | ARYO BHAWONO

    Ini parah karena terjadidalam event nasional,pilpres. Yang tercorengadalah muka bangsa.

    Bens Leo

    ANTARA FOTO

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    41/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    PENGGUNAANmusik atau lagu dalam

    sebuah kampanye politik telah menjadi

    sesuatu yang lazim di negara mana pun.Tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim,

    dalam kampanye pemilihan perdana men-

    teri pada 2012, menggunakan lagu ko-

    mersialMadu dan Racun ciptaan musikus

    Indonesia, Ari Wibowo.

    Penggunaan lagu komersial dalam kam-

    panye juga terjadi di Amerika Serikat. Pada

    pemilu 1992, misalnya, calon presiden dari

    Partai Demokrat, Bill Clinton, memakai

    laguDont Stop milik Fleetwood Mac un-

    tuk kampanyenya.

    Lagu itu sebenarnya berkisah tentang

    perceraian. Namun lirik tertentu dianggap

    cocok digunakan untuk menyuarakan

    sebuah persatuan bagi bangsa Amerika.Walhasil, tim sukses Bill Clinton pun men-

    comotnya untuk digunakan dalam setiap

    kampanye jagoannya.

    Penggunaan lagu-lagu komersial terus

    berlanjut di Negeri Abang Sam. Tim-tim

    sukses calon presiden semakin kreatif.

    Setidaknya itu terlihat saat Barack HuseinObama mencalonkan diri sebagai pre-

    siden negeri itu pada 2008. Sepanjang

    2007-2008, Obama menggunakan lagu-

    lagu dalam kampanyenya.

    Lebih dari itu, saat kampanye untuk pe-

    milihan presiden berikutnya, atau periode

    kedua bagi Obama, yakni pada 2012, tim

    suksesnya lebih kreatif lagi. Mereka mem-

    buatplaylistatau daftar lagu, yang terdiri

    atas 28 lagu dan dipublikasikan melalui

    media sosial Spotify.

    Hasilnya cespleng. Publik Amerika

    Serikat kesengsem. Selain karena media

    yang dipilih untuk menyebarkan lagu-lagu

    itu tepat, tema dan lirik lagu milik Obamamengena di hati masyarakat Amerika dari

    berbagai latar belakang ras dan sosial-

    ekonomi, bahkan aliran politik.

    Lagu itu di antaranya Keep Me in Mind,

    yang ditujukan untuk kaum tradisionalis

    negeri itu. Lagu ini diciptakan dan dimain-

    Madu &

    RacunLagu

    Kampanye

    Anwar Ibrahim

    DETIKCOM

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    42/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    kan oleh Zac Brown Band. Begitupun

    dengan We Take Care of Our Own yang

    diciptakan oleh Bruce Springsteen.Kemudian lagu yang ditujukan kepada

    calon pemilih dari warga keturunan kulit

    hitam, yakni The Weight, yang dicipta dan

    dibawakan oleh Aretha Franklin. Lagu The

    Best Thing about Me is Youbesutan Ricky

    Martin ditujukan bagi calon pemilih ketu-

    runan Amerika Latin. Lagu yang ditujukan

    untuk calon pemilih dari kalangan usia muda

    digarap oleh Arcade Fire serta Even Better

    than the Real Thingyang dibuat oleh U2.

    Semua lagu itu begitu mengena di hati

    masyarakat calon pemilih. Walhasil, Oba-

    ma menjadi presiden kulit hitam Amerika

    Serikat. Bahkan untuk dua periode.

    Lantas bagaimana dengan Indonesia?Menurut pengamat musik Denny Sakrie,

    sejatinya penggunaan lagu dalam kampanye

    dilakukan oleh Golkar pada Pemilu 1971.

    Lagu Mana Di mana dan beberapa lagu

    yang bersifat himne juga digunakan. Tetapi,

    setelah itu, penggunaan lagu-lagu, apalagi

    lagu komersial, tidak terdengar lagi.

    Calon presiden Joko Widodo jugamenggunakan lagu milik One Direction

    saat berlaga pada pemilihan Gubernur

    DKI Jakarta. Entah berizin dari perusaha-

    an labelbanditu atau dari banditu sendiri

    atau tidak, yang pasti hingga kini tidak

    terdengar ada keberatan, kata Denny.

    Penggunaan lagu atau musik dalam

    menggugah semangat atau bahkan sim-

    pati masyarakat merupakan hal wajar.

    Sebab, melalui entakan beatnada, emosi

    seseorang bisa dibangkitkan. Ketika alam

    bawah sadar seseorang sudah mulai ter-

    giring, peran lirik atau syair kuat. Maka di

    situlah pilihan atas jenis atau genre musik

    sesuai dengan tema dan kondisi kampanyesangat menentukan. Hanya, jika penggu-

    naan itu tidak tepat, seperti melanggar

    etika, justru bisa sebaliknya, berpotensi

    menggerus kepercayaan publik, ingat

    Denny.ARIF ARIANTO

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    Barack Obama

    One Direction

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    43/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    44/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    KLIP video Ahmad Dhani untuk

    kampanye pasangan calon presiden-

    wakil presiden Prabowo Subianto-

    Hatta Rajasa menuai kontroversi.Video itu mendapat sorotan dunia internasio-

    nal lewat Der Spiegeldan majalah TIMEkarena

    Dhani memakai seragam komandan pasukan

    Schutzstaffel alias SS Heinrich Luitpold Him-

    mler, tokoh Nazi paling kejam.

    Adik Prabowo, Hashim Djojo-

    hadikusumo, akan menggugat

    Der Spiegeldan TIME.Dhani me-nyatakan dua media itu membe-

    ritakan klip video tersebut tanpa

    konfirmasi terlebih dulu pada diri-

    nya. Dhani menuding wartawan kedua media

    terkemuka itu sebagai wartawan bayaran.

    Wartawan-wartawan asing itu wartawan

    bodrex semua rupanya. Dia benar-benar me-langgar asas jurnalistik, kata Dhani.

    Dhani pun membantah ia mendukung Prabo-

    wo-Hatta karena dibayar Rp 10 miliar. Gosip,

    ujarnya.

    Berikut ini wawancara Bahtiar Rifai dari ma-

    jalah detik dengan Ahmad Dhani.

    Apakah adik capres Prabowo, Hashim

    Djojohadikusumo, memanggil Anda ter-

    kait kontroversi seragam Nazi Anda yang

    ditulis media Jerman, Der Spiegel?

    Iya. Terakhir Pak Hashim akan mengajukan

    legal actionskepada majalah tersebut.

    Pertemuannya kapan?

    By phonesaja, dua hari yang lalu.

    Saat ditelepon, Anda sedang di mana?

    Pak Hashim marah-marah, sih. Marah sama

    wartawan tersebut.Anda juga dimarahi?

    Samalah.

    Marah begitu?

    Ya, intinya wartawan tersebut kan bisa dibi-

    lang wartawan bodrex. Dia enggak konfirmasi,

    enggak apa. Sampai sekarang pun dia enggak

    menghubungi saya.

    Maksudnya wartawan Der Spiegel yang

    dimarahi itu?

    Iya. Sampai sekarang enggak ada yang

    menghubungi saya. Wartawan-wartawan

    asing itu wartawan bodrex semua rupanya. Dia

    Pak Hashim marah-marah,

    sih. Marah sama wartawantersebut.

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    45/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    benar-benar melanggar asas jurnalistik, kan.

    Enggak ada konfirmasi, cuma bicara saja. Kitasih menduga itu wartawan bayaran dari kubu

    sana. Hanya untuk black campaignsaja.

    Prabowo menegur Anda enggak?

    Enggak.

    Pak Hashim malah melihat itu sebagai eks-

    presi seniman kok. Orang bule pura-pura eng-

    gak tahu saja kalau seniman punya kebebasanberekspresi.

    Apakah Anda dikontrak oleh Prabowo-

    Hatta?

    Enggak. Kita sih bantu saja. Kan mereka

    bilang itu bukan kampanye, eh bukan video

    Ahmad Dhani

    MUNADY WIDJAJA/DETIKFOTO

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    46/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    kampanye resmi.

    Tidak dikontrak sebagai profesional un-

    tuk tampil di kampanye Prabowo-Hatta?

    Enggak, itu dari relawan... relawan.

    Informasi yang kami terima, Anda dikon-

    trak Tim Sukses sebanyak Rp 10 miliar, ter-

    masuk untuk pembuatan klip dan konser

    saat kampanye?

    Oh, enggak ada enggak ada.... Yang ada tim

    relawan. Tim relawannya itu ada yang sebagian

    keluarga Pak Hashim.

    Maksudnya yang dibayar Hashim?Tim relawan ya sumbangan-sumbangan tim

    relawanlah. Relawannya kan banyak.

    Kabarnya, dari kontrak Rp 10 miliar itu,

    dua minggu lalu sudah dibayar Rp 2 miliar?

    Enggak. Itu gosip.

    Apakah Anda akan menggugat Der Spie-

    geldan Time?

    Rencananya sih seperti itu. Karena memang

    mereka jelasblack campaignkok. Bahwa mereka

    enggak menghubungi saya, enggak konfirmasi

    saya. Itu kan cuma opini mereka saja.

    Apakah akan tetap membuat video kam-

    panye Prabowo-Hatta lagi?

    Saya lagi buat lagi dengan seragam yang

    sama.

    Seragam Nazi kemarin akan dipakai lagi?

    Iya.

    Akan melibatkan juara Indonesian Idol

    lagi?

    Eee... iya, sama Nowela saja.

    Eee enggak sendirian... sendirian.

    Kalau soal lagu Queen memang betul

    tidak melakukan izin?

    Sudah minta izin. Sudah minta izin, tapi tidakdikasih.

    Minta izin ke siapa? Kok gitaris Queen,

    Brian May, menyatakan Anda tidak izin?

    Enggak. Ke perwakilan di Indonesia. Kan pu-

    nya perwakilan di Indonesia.

    Ke pihak mana?

    Ke Aquarius.

    Permohonannya kapan?

    Eee seminggu sebelumnya, enggak tahu

    berapa hari sebelumnya. Jadi sambil meminta

    izin sambil melakukan produksigitu.

    Anda sudah komunikasi dengan Prabo-

    Sudah minta izin.Sudah minta izin,tapi tidak dikasih.

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    47/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KONTROVERSI KAMPANYE DHANI

    wo?

    Oh, belum... belum....

    Sudah diminta?Belum... belum. Kayaknya enggak menjadi

    isu yang penting ya buat kita.

    Sejak kapan suka memakai seragam

    militer?

    Seragam tentara itu dari 90-an juga sudah

    pakai.

    Berapa kali memakai pakaian SS itu di

    eventatau saat penampilan musik?Sering... sering.... Di Indonesian Idol juga

    sudah pernah. Eh... X Factor... X Factor.

    Itu dipakai ketika nyanyi?

    Jadi juri.nBAHTIAR RIFAI

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    Ahmad Dhani

    MUNADY WIDJAJA/DETIKFOTO

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    48/207

    NASIONALNASIONAL

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    49/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    NASIONALNASIONAL

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    ELEKTABILITAS CALON PRESIDEN JOKO WIDODO TAKLAGI MERAJAI SURVEI SEJUMLAH LEMBAGA. RELAWANMATI-MATIAN MENANGKAL ISU DAN KAMPANYE HITAM.

    SAAT ELEKTABILITAS

    TERSENGGOL ISU HITAM

    NASIONAL

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    50/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    NASIONAL

    WAJAH Priyo Budi Santoso

    semringah saat mendengar

    paparan peneliti senior Politi-

    cal Communication Institute

    (Polcomm), Abdal Maturaga, di Hotel Grand

    Alia, Jakarta, Selasa, 24 Juni lalu. Anggota tim

    penasihat pasangan calon presiden-calon wakil

    presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa

    itu tampak puas dengan hasil penelitian lemba-

    ga survei tersebut. Tingkat elektabilitas jagonya

    terus menempel ketat pasangan pesaingnya,

    Joko Widodo-Jusuf Kalla.

    Dalam survei itu disebutkan tingkat elekta-

    bilitas Prabowo-Hatta mencapai 43,3 persen,

    sedikit lagi mendekati Joko Widodo-Jusuf Kalla

    (Jokowi-JK), yang sebesar 46,4 persen. Elektabi-

    litas dua pasangan ini hanya terpaut 3,1 persen

    saja. Tren elektabilitas capres kami naik terus.

    Dalam dua minggu, tenang, pasti tersalip, kata

    Priyo sesumbar saat ditemui majalah detikdi

    DOK. DETIK FOTO

    Menangkal kampanye hitam,Anies Baswedan, anggotatim pemenangan Jokowi-JK,mengikuti acara diskusitentang capres.

    NASIONAL

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    51/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    NASIONAL

    Hotel Grand Alia.

    Harapan Priyo bukan tanpa alasan. Sebab,

    dari sejumlah survei yang digelar belakang-

    an, tingkat elektabilitas Prabowo-Hatta terus

    mengejar Jokowi-JK. Bahkan, dari hasil survei

    yang digelar sejumlah lembaga, semisal

    Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan

    Strategis (Puskaptis), Prabowo-Hatta mam-

    pu mengungguli Jokowi-JK dengan selisih

    2,39 persen.

    Dalam survei yang digelar Puskaptis

    di 33 provinsi di seluruh Indonesia ini,elektabilitas Prabowo-Hatta disebut

    sebesar 45,60 persen. Sedangkan

    Jokowi-JK 43,21 persen. Survei kami

    menunjukkan pasangan Prabowo-

    Hatta memasuki fase tren positif naik,

    sementara Jokowi-JK mulai stagnan dan

    cenderung masuk fase tren negatif, ujar

    Husin Yazid, Direktur Puskaptis.

    Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada

    16 hingga 21 Juni 2014 itu, Prabowo-Hatta ung-

    gul di wilayah barat dan tengah Indonesia (Pu-

    lau Jawa, Sumatera, Kalimantan), yang menjadi

    basis wilayah pemenangan pasangan tersebut.

    Adapun Jokowi-JK unggul di tiga wilayah timur

    Indonesia, yakni Bali, Sulawesi, serta Papua dan

    Maluku.

    Survei Puskaptis menggunakan teknik mul-

    tistage random sampling dengan responden

    sebanyak 2.400 orang dan margin error 1,8

    persen. Survei dilakukan melalui wawancara

    tatap muka dan kuesioner.

    Bukan hanya faktor wilayah yang menjadi

    basis pemenangan, menurut Husin, pening-

    katan elektabilitas Prabowo-Hatta didorong

    oleh penampilan mantan Komandan JenderalKomando Pasukan Khusus itu saat mengikuti

    debat capres. Masyarakat, Husin mengklaim,

    lebih jelas melihat visi-misi Prabowo-Hatta

    ketimbang Jokowi-JK. Tidak bisa dimungkiri,

    hal itu sangat berpengaruh pada elektabilitas

    Prabowo, tuturnya.

    Institut Survei Indonesia (ISI) juga menempat-

    kan elektabilitas Prabowo-Hatta di atas Jokowi-

    JK. Senada dengan penuturan pihak Puskaptis,

    Direktur ISI Haris Baginda menyebut kenaikan

    elektabilitas Prabowo dipengaruhi oleh sikap

    bekas Panglima Kostrad itu saat debat capres,

    yang dianggap menarik simpati masyarakat.

    Tren elektabilitascapres kami naikterus. Dalam duaminggu, tenang,

    pasti tersalip.

    Priyo Budi Santoso

    NASIONAL

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    52/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    NASIONAL

    SYAIFUL ARIF/ANTARA FOTO

    Hasil survei Cyrus Networktentang elektabilitas Jokowidan Jusuf Kalla.

    Salah satunya adalah ketika dia, secara terus

    terang, mendukung pendapat Jokowi jika ia

    menganggapnya benar. Sebaliknya, Jokowi-JK

    tidak pernah mau. Ini mempengaruhi psikologi

    masyarakat, yang akhirnya bersimpati dan

    mendukung Prabowo, ucap Haris.

    Prabowo-Hatta tak hanya memuncaki hasil

    survei Puskaptis dan ISI, tapi juga di dua lemba-

    ga lain, yakni Vox Populi dan Lembaga Survei

    Nasional. Populi mengadakan survei pada 3-15

    Juni 2014 dengan melibatkan 4.898 responden

    di 402 kabupaten/kota. Sementara ISI meng-

    gunakan metode pengambilan sampel acak,

    teknik Populi adalah memberikan pertanyaan

    tertutup. Hasilnya, responden yang memilih

    Prabowo-Hatta sebanyak 52,8 persen, sedang-

    kan Jokowi-Kalla 37,7 persen.

    Sebaliknya, survei sejumlah lembaga tetap

    mendudukkan Jokowi-JK dengan elektabili-

    tas lebih tinggi ketimbang Prabowo-Hatta.

    Seperti yang dilakukan bagian Penelitian

    dan Pengembangan (Litbang) Kompas. Pe-

    neliti Litbang Kompas, Toto Suryaningtyas,

    mengatakan masih lebih banyak masyarakat

    NASIONAL

    NASIONAL

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    53/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    NASIONAL

    yang memilih Jokowi-JK, yakni 42,3 persen,

    dibanding Prabowo-Hatta, yang cuma 35,3

    persen. Survei dilakukan di 34 provinsi deng-

    an teknik multistage random sampling dan

    wawancara tatap muka.

    Basis populasi yang kami gunakan meng-

    gunakan data BPS (Badan Pusat Statistik) yang

    dikombinasikan dengan sebaran data pemilih

    tetap dari KPU, kata Toto.

    Hasil survei Litbang Kompas, menurut Toto,

    bisa dipertanggungjawabkan. Sebab, selain

    independen (dibiayai PT Kompas Gramedia),

    survei dilakukan dengan cara turun langsung ke

    lapangan. Sebenarnya, menurut Toto, hampir

    sebagian besar lembaga survei menggunakan

    metode serupa. Jadi, hasilnya semestinya tidak

    jauh berbeda.

    Kalau beda, apalagi berlawanan, itu pasti

    tidak mungkin. Dan jika terjadi, pasti ada faktor

    X-nya, dan metodenya saya sangsikan, ujarToto.

    Abdal Maturaga dari Polcomm mengamini

    Toto. Menurut dia, survei lembaganya dengan

    Litbang Kompas tak jauh berbeda. Hal itu kare-

    na Polcomm menggunakan metode dan teknik

    yang benar. Dan yang paling penting, kata dia,

    independensi serta kejujuran. Hasil survei

    kami bisa dipastikan bukan pesanan dan bisa

    dipertanggungjawabkan, tutur Abdal.

    Anggota tim sukses Jokowi-JK, Arif Budi-

    manta, mengatakan pihaknya tetap menghar-

    gai perbedaan hasil survei yang dirilis sejumlah

    lembaga. Hasilnya baik atau buruk, kami tetap

    LAMHOT ARITONANG/DETIK FOTO

    Peneliti Lingkaran SurveiIndonesia menjelaskan hasil

    survei bertajuk "BerebutDukungan di 5 KantongBesar Suara: Jokowi-JK VsPrabowo-Hatta".

    NASIONAL

    NASIONAL

    NASIONAL

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    54/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    NASIONAL

    gunakan hasil survei sebagai bahan rujukan dan

    evaluasi, ucap Arif.

    Namun seorang sumber majalah detik di

    kalangan relawan Jokowi mengakui adanya

    penurunan elektabilitas Jokowi yang memang

    dirasakan. Menurut dia, faktor yang menye-

    babkannya adalah munculnya sejumlah kam-

    panye hitam yang menjelek-jelekkan gubernur

    nonaktif DKI Jakarta itu.

    Misalnya penyebaran isu partai terlarang,

    Jokowi capres boneka, dan Syiah. Masyarakat

    di kalangan bawah aliasgrass rootbanyak yang

    termakan isu kampanye hitam tersebut.

    Apalagi di sejumlah daerah muncul intimidasi-

    intimidasi. Kampanye hitam dan intimidasi

    sangat mempengaruhi penurunan elektabilitas

    Jokowi, kata salah satu konsultan politik Jokowi

    yang enggan disebut namanya ini.

    Ucapan sang konsultan bukan tanpa alasan.

    Dari survei yang dilakukan baru-baru ini, elekta-

    bilitas Prabowo-Hatta sudah menyalip denganraihan sekitar 48 persen, dan 45 persen untuk

    Jokowi-JK. Tapi angka itu masih bisa berubah

    karena ada margin error, ujarnya.

    Untuk mengatasi serangan kampanye hitam

    dan intimidasi yang mengikis elektabilitas

    Jokowi, pihaknya berupaya mati-matian me-

    nangkis dan memberi penjelasan terkait isu

    yang berkembang itu, setidaknya dalam waktu

    yang tersisa sebelum 9 Juli 2014. Harapannya,

    elektabilitas Jokowi mumbullagi, sekalipun ha-

    nya menang tipis dari Prabowo.DEDEN GUNAWAN, FAJAR PRATAMA, DHANI IRAWAN | DIMAS

    RUDI MULYA/ANTARA FOTO

    Hasil penelitian LSI,pasangan Prabowo-Hattadiuntungkan olehkeunggulan di mesin politik.

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    NASIONAL

    SISI LAIN CAPRES

    SISI LAIN CAPRES

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    55/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    SISI LAIN CAPRES

    TANGAN JOKOWI TERLUKA SAAT BERBAUR DAN

    MENYALAMI PENDUKUNGNYA. SEJAK MENJADICALON PRESIDEN, LUKA-LUKA AKIBAT CAKARAN ITU

    SEMAKIN BANYAK.

    SISI LAIN CAPRES

    DICAKARPENGGEMAR

    SISI LAIN CAPRES

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    56/207

    SISI LAIN CAPRES

    MASA kampanye tentu men-

    jadi saat-saat yang sangat

    melelahkan bagi calon pre-

    siden dan calon wakil presi-den. Tak jarang, mereka harus menggelar

    rapat dengan tim sukses hingga dini hari

    untuk mematangkan strategi. Hampir

    saban hari mereka juga mesti berkeliling

    dari satu daerah ke daerah lain untuk

    bertemu muka dengan para pendukung

    dan simpatisan di seantero negeri.

    Hal lain yang menjadi kewajiban capresdan cawapres pada masa kampanye pe-

    milihan presiden 2014 ini adalah menemui

    para pendukung, dengan cara berbaur di

    tengah-tengah rakyat, tanpa jarak dan

    sekat dengan mereka. Tak terkecuali Joko

    Widodo atau yang akrab disapa dengan

    sebutan Jokowi.Kandidat presiden yang diusung Partai

    Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai

    Nasional Demokrat, Partai Kebangkitan

    Bangsa, dan Partai Hanura itu juga selalu

    menyempatkan diri melayani permintaan

    para penggemar-nya tersebut saat

    berada di tengah-tengah mereka. Dari

    sekadar permintaan untuk bersalaman,

    memberikan tanda tangan, hingga foto

    bersama.

    Tapi, meski kelihatan sepele, berbaur

    dengan massa pendukung bukan ber-

    arti tanpa risiko. Gubernur nonaktif DKI

    Jakarta itu sering kali terluka pada bagian

    telapak tangan dan lengan akibat terkena

    cakaran saat melayani salaman warga.Maklum saja, saat melakukan tatap

    muka dengan para simpatisannya, Jo-

    kowi dan timnya sering kali harus berja-

    lan kaki menembus lautan manusia. Saat

    itulah, ada saja yang berebut untuk bisa

    bersalaman dengan pria yang pada 21

    Juni lalu berulang tahun ke-53 tersebut.

    Luka-luka tersebut dipamerkan oleh

    Jokowi kepada wartawan yang mengikuti

    kegiatan kampanyenya di Jambi, Selasa,

    24 Juni lalu.

    Ini lo... satu, dua, tiga, empat, lima,

    enam, tujuh, delapan, sembilan..., kata

    Jokowi di tengah perjalanan udara dari

    Jambi ke Palembang, Sumatera Selatan.

    Tidak hanya menunjukkan 9 luka cakar-

    an di tangannya, mantan Wali Kota Solo

    itu juga memperagakan saat tangannya

    ditarik-tarik oleh masyarakat yang ingin

    bersalaman dengannya. Salaman, tapi

    hiii..., ini langsung berdarah tadi, gitu lo.

    Ini tadi lo, baru, ujar Jokowi sembari

    memperlihatkan jari tangan kanannyayang dibalut plester.

    Jokowi mengaku luka-luka yang dida-

    patnya ini semakin banyak sejak resmi

    maju sebagai calon presiden. La, gima-

    na? Semua orang saya salami. Ya, kalau

    sejak nyapres tambah banyak (luka), itu

    bener, tuturnya.

    Namun, tentu saja, Jokowi sama sekali

    tidak mempermasalahkan hal tersebut.

    Namanya pemimpin, harus melayani

    rakyatnya, iya kan, Pak?nDHANI IRAWAN | DIMAS

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    NASIONAL

    NASIONAL

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    57/207

    MAJALAH DETIK30 JUNI - 6 JULI 2014

    NASIONALNASIONAL

    MAJALAH DETIK30 JUNI - 6 JULI 2014

    SETELAHDEKLARASI

    TUTUPDOLLY

    MASIHBANYAKPEKER

    JASEKS

    DANMUNCIKARIYANGMENOLAK

    MENERIMADANAKOMPENSASI

    PENUTUPANLOKALISASIDOLLYDAN

    JARAK.PEMERINTAHKOTASURABAY

    A

    MENGANCAMAKANMELAKUKAN

    TINDAKANTEGAS.

    NASIONAL

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    58/207

    MAJALAH DETIK30 JUNI - 6 JULI 2014

    LOKALISASIDolly dan Jarak di Kelu-

    rahan Putat Jaya, Kecamatan Sawah-

    an, Surabaya, kini tak lagi seramai hari-

    hari sebelumnya. Setelah lokalisasi ituresmi ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya,

    ribuan pekerja seks, muncikari, dan tamu ka-

    wasan hiburan tersebut seperti tiarap untuk

    sementara waktu.

    Deklarasi penutupan Dolly dan Jarak digelar

    di Islamic Center, Jalan Raya Dukuh Kupang,

    Surabaya, Rabu malam, 18 Juni lalu. Acara itu

    dihadiri Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Men-

    teri Sosial Salim Segaf al-Jufri, dan tuan rumah

    Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

    Setelah penutupan tersebut, setidaknya 1.449

    pekerja seks dan 311 muncikari di dua lokalisasi

    itu terancam kehilangan mata pencarian. Tak

    ayal, penutupan itu menuai kontroversi, baik di

    kalangan wanita penghibur, germo, pengelola

    wisma, maupun warga.Banyak di antara mereka yang menolak

    mengambil uang kompensasi Rp 5.050.000

    per orang bagi pekerja seks dan Rp 5.000.000

    untuk tiap muncikari, yang disiapkan Peme-

    rintah Kota Surabaya dan Kementerian Sosial

    dalam bentuk tabungan di Bank Jatim. Isu yang

    berkembang, mereka dihalang-halangi kelom-

    pok yang menolak penutupan.

    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota

    Surabaya Irvan Widyanto membenarkan kabar

    adanya ancaman kepada para penerima dana

    kompensasi di Dolly dan Jarak jika mengambil

    dana itu. Namun, ia menegaskan, pihaknya

    ROIS JAJELI/DETIKCOM

    Deklarasi tolak penutupanlokalisasi Dolly.

    NASIONAL

    NASIONAL

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    59/207

    MAJALAH DETIK30 JUNI - 6 JULI 2014

    akan mengambil tindakan hukum terhadap si-

    apa pun yang menghalangi upaya itu. Apalagi

    kalau tetap beroperasi, kata Irvan.

    Risma juga berjanji akan melakukan tin-

    dakan tegas apabila lokalisasi Dolly dan Jarak

    tetap buka setelah Lebaran nanti. Alasannya,

    sudah cukup banyak korban yang ditimbul-

    kan akibat bisnis esek-esek di lokalisasi yang

    konon terbesar di Asia Tenggara tersebut.

    Insya Allah tidak (beroperasi kembali). Sete-

    lah Lebaran tidak bisa, ujar wali kota bertitel

    insinyur bidang arsitektur itu.

    Menurut wanita kelahiran Kediri, Jawa Ti-

    mur, itu, penutupan Dolly dan Jarak memang

    dilakukan secara bertahap. Namun mata rantai

    bisnisnya harus segera diputus. Karena itu,

    penutupan akan diikuti dengan pemulangan

    para pekerja seks dan pemberian rehabilitasi

    serta konseling kepada anak-anak yang tinggal

    di lingkungan lokalisasi.

    Apa iya kita biarkan anak-anak kita sepertiitu terus. Apa iya. Monggo,kalau mau, silakan.

    Tetapi, secara moral, saya bertanggung jawab

    kepada Tuhan, bertanggung jawab kepada ma-

    syarakat, sudah selesai, ujarnya dengan nada

    tinggi.

    Pemerintah Kota Surabaya melalui Satpol

    PP akan mengantisipasi kemungkinan ada-

    nya pihak-pihak yang nekat berjualan di

    Dolly dan Jarak. Kepolisian juga bakal men-

    jerat pekerja seks beserta muncikari yang

    tetap menggelar kegiatan prostitusi di sana

    dengan pasal berlapis, yakni pasal perbuatan

    cabul dan pelacuran.

    ROIS JAJELI/DETIKCOM

    Muncikari menerima danakompensasi.

    NASIONAL

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    60/207

    MAJALAH DETIK30 JUNI - 6 JULI 2014

    Ketika masih ditemukan kegiatan prostitusi,

    kami akan menerapkan Pasal 296 dan 506

    KUHP, tutur Kepala Subbagian Humas Ke-

    polisian Resor Kota Besar Surabaya KomisarisSuparti.

    Sejumlah pekerja seks dan muncikari yang

    ditemui majalah detikdi kawasan Dolly dan

    Jarak sejatinya ingin berhenti melakukan kegi-

    atan prostitusi di sana. Sebut saja kakak-adik

    Sinta, 29 tahun, dan Santi, 22 tahun, asal In-

    dramayu, Jawa Barat.

    Dua perempuan yang sudah lima tahun

    beroperasi di lokalisasi itu telah mendaftaruntuk mengambil uang kompensasi ke Markas

    Komando Rayon Militer Sawahan, Surabaya.

    Rencananya, mereka akan membuka usaha

    di kampung halaman. Mau buat usaha panti

    pijat, ucap Sinta dengan gaya genit. Adapun

    ROIS JAJELI/DETIKCOM

    Pekerja seks danmuncikari Dolly-Jarakenggan mengambil danakompensasi. Deretankursi di Koramil Sawahan,Surabaya, kosong.

    NASIONAL

    NASIONAL

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    61/207

    MAJALAH DETIK30 JUNI - 6 JULI 2014

    Yuli, 37 tahun, asal Trenggalek, Jawa Timur,

    mengaku akan memanfaatkan dana itu untuk

    membuka toko kelontong. Saya juga mau

    pulang kampung, katanya.

    Namun ada pula yang menolak menerima

    dana kompensasi. Sejumlah pekerja seks berke-

    ras bertahan di lokalisasi Dolly dan Jarak. Alas-

    annya, jumlah dana yang diberikan Pemerintah

    Kota Surabaya dan Kementerian Sosial itu tidak

    cukup untuk membiayai anak dan keluarga

    mereka di kampung.

    Saya tahu apa yang saya lakukan ini tidak

    pantas. Tapi, mau bagaimana lagi, saya ingin

    anak saya menempuh pendidikan tinggi. Jangan

    sampai nasib susah juga menimpa anak saya,

    ujar Yuni, salah satu penghuni wisma di Dolly.

    Dari tempat itu, Yuni memperoleh penghasilan

    hingga Rp 10 juta setiap bulan.

    Ko Juan, pemilik wisma Harmonis di Dolly,

    juga menolak penutupan tersebut. Dia ber-

    alasan pemerintah tidak menaksir ganti rugibangunan. Menurut dia, jika Dolly ditutup, ba-

    ngunan wisma harus dirombak agar bisa dijadi-

    kan tempat usaha lain. Dan itu membutuhkan

    biaya tersendiri.

    Dari bisnis tersebut, Juan mengaku menda-

    pat omzet Rp 60 juta per bulan. Sebelum ada

    kabar penutupan lokalisasi Dolly, pekerja seks

    yang bekerja di wismanya mencapai 21 orang,

    dengan 3 pekerja pria serta 3 pembantu rumah

    tangga. Namun kabar penutupan membuat

    pekerja seks di wismanya berkurang menjadi

    10 orang.

    Wali Kota harus mikirno. Buktekno disek,

    ROIS JAJELI/DETIKCOM

    Sejumlah pekerja seks dudukdi "akuarium" sebuah wismadi Gang Dolly, Surabaya,Jawa Timur.

    TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

    NASIONAL

    NASIONAL

    http://majalah.detik.com/read/2014/06/28/150103/2622069/1504/setelah-deklarasi-tutup-dollyhttp://majalah.detik.com/read/2014/06/28/150103/2622069/1504/setelah-deklarasi-tutup-dolly
  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    62/207

    MAJALAH DETIK30 JUNI - 6 JULI 2014MAJALAH DETIK7 - 13 APRIL 2014MAJALAH DETIK30 JUNI - 6 JULI 2014

    nembe iso dipercoyo. Iyo nek

    dijalakno janji-janjine. Nek

    enggak, ngaplo laan. (Wali

    Kota harus memikirkannya.

    Buktikan dulu baru bisa di-

    percaya. Iya kalau janji-jan-

    jinya bisa dijalankan. Kalau

    tidak, kita tidak dapat apa-

    apa), tutur Ko Juan.

    Sejumlah warga di ka-

    wasan Dolly juga menolak

    penutupan lantaran sela-ma ini menggantungkan

    nasib dengan berdagang

    makanan dan minuman

    serta bahan kebutuhan po-

    kok di lokalisasi tersebut.

    Praktis, dengan penutupan

    lokalisasi, usaha mereka

    terancam mati. Sebut

    saja Jarwo, 33 tahun, yang

    sudah 15 tahun berdagang

    kopi, sementara istrinya berjualan jus buah di

    lokalisasi Jarak.

    Masih banyak biaya hidup yang harus saya

    cari, termasuk bayar utang, ujar warga Kupang

    Gunung Tembusan, Putat Jaya, ini. Karena itu,

    saya tetap menolak.

    Sosiolog dari Universitas Airlangga, Suraba-

    ya, Bagong Suyanto, menilai penutupan lokali-

    sasi Dolly dan Jarak tak otomatis memberantas

    praktek prostitusi di kawasan itu. Apalagi

    kebijakan tersebut terkesan dilakukan sepihak.

    Menurut dia, Pemerintah Kota Surabaya se-

    mestinya menggandeng seluruhstakeholderdi

    kawasan itu untuk duduk bersama dan mem-bahas solusi terbaik.

    Namun Pemerintah Kota Surabaya, menu-

    rut Bagong, mengabaikan hal itu dan tetap

    menutup Dolly serta Jarak. Penutupan tentu

    saja membuat warga dan pekerja di kawasan

    itu tidak terima. Bahkan Dolly tetap berope-

    rasi meski deklarasi penutupan digelar. Kalau

    ditutup secara simbolis, untuk apa. Menutup

    itu mudah, tapi memberantas prostitusi itu

    yang susah, tidak cukup dengan niat baik

    saja, tuturnya.nM.RIZAL, ZAENAL EFFENDI, ROIS JAJELI, IMAM

    WAHYUDIYANTA (SURABAYA) | DIMASROIS JAJELI/DETIKCOM

    Kawasan Dolly, Surabaya,pascadeklarasi penutupanlokalisasi.

    KRIMINALKRIMINAL

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    63/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    DUA ANAK PERWIRA TNI AD DAN SEORANG PEMBANTURUMAH TANGGA DITEMUKAN TEWAS DI RUMAH DINAS.SALAH SATU KORBAN SEMPAT MEMBALAS PANGGILANTETANGGA.

    MISTERISAHUTAN DARI

    DALAM RUMAHILUSTRASI:EDIWAHYONO

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KRIMINAL

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    64/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    KARANGAN bunga ucapan duka

    cita, salah satunya dari Wali Kota

    Bandung Muhammad Ridwan Kamil,

    masih berderet di muka kediaman

    Letnan Kolonel Infanteri Raden Rudi Martiandi

    di Jalan Gudang Utara Nomor 18, Kelurahan

    Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota

    Bandung, Rabu, 25 Juni lalu. Suasana duka ma-

    sih menyelimuti rumah dinas di kompleks TNI

    Angkatan Darat tersebut.

    Rudi dan keluarganya juga masih enggan

    memberi keterangan terkait peristiwa sadis

    yang menimpa kedua anaknya. Putra pertama

    dan kedua Rudi, yakni Raden Mahesa Praja

    Pratama, 17 tahunsiswa kelas XI SMA Badan

    Perguruan Indonesia, Bandungdan Raden

    Aura Rivi Ilaiyah, 13 tahunsiswi SMP Negeri

    44 Bandungditemukan tewas pada Minggu

    pagi, 22 Juni lalu.

    Rudi beserta istri dan anak bungsunya tidak

    berada di rumah tersebut. Mereka tinggal diSolo, Jawa Tengah, karena Rudi kini menjabat

    Kepala Seksi Operasi Komando Resor Militer

    074/Warastratama Surakarta. Selain kedua

    anak Rudi, seorang pembantu rumah tangga di

    rumah itu, Acim, ditemukan tewas. Pria berusia

    30-an tahun itu ditemukan tak bernyawa de-

    ngan posisi tergantung di tangga.

    Adapun Praja ditemukan tewas bersimbah

    darah di atas kasur di ruang tengah. Ada luka

    bekas cekikan dan tusukan benda tajam di leher

    serta pelipisnya. Sedangkan Aura tertelungkup

    di dapur dengan leher terjerat tali. Ada tanda-

    tanda kekerasan pada Praja dan Aura. Untuk

    TYA EKA YULIANTI/DETIKBANDUNG

    Rumah dinas Letkol RudiMartiandi, Jalan GudangUtara Nomor 18, KelurahanMerdeka, Kecamatan SumurBandung, Kota Bandung.

    KRIMINALKRIMINAL

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    65/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    sementara, tidak ditemukan tanda kekerasan

    pada Acim, kata Kepala Kepolisian Resor Kota

    Besar Bandung Komisaris Besar Mashudi, Se-

    nin, 23 Juni lalu.

    Polisi menemukan sejumlah kejanggalan

    terkait pembunuhan itu, antara lain tidak ada

    barang berharga yang hilang. Pintu dan jendela

    juga terkunci dari dalam rumah. Mengenai

    dugaan kedua remaja itu dibunuh Acim, meng-

    ingat tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan

    di tubuhnya, Mashudi mengatakan pihaknya

    tetap mengedepankan asas praduga tak ber-

    salah. Kami tidak menuduh. Biar nanti ahlinya

    yang menyimpulkan, ujarnya.

    Jenazah Acim diautopsi di Rumah Sakit Bha-

    yangkara Sartika Asih, Bandung. Sedangkan

    sampel darah Praja, Aura, dan Acim, sertabercak darah di tempat cucian dikirim ke Pusat

    Laboratorium dan Forensik Markas Besar Polri

    untuk diteliti. Begitu juga linggis berlumuran

    darah yang ditemukan di balik lemari di ruang

    tengah. Ini untuk memastikan itu darah Acim

    atau bukan. Pemeriksaan sampel darah ketiga

    jenazah juga untuk mengetahui pola waktu

    kematian masing-masing, tutur Mashudi.

    Keluarga tak mengizinkan jenazah Praja dan

    Aura diautopsi, dan meminta langsung dima-

    kamkan di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama,

    Jakarta Selatan, pada Senin, 23 Juni 2014. Ke-

    luarga korban mengajukan keberatan kepada

    Polisi menemukan sejumlah kejanggalan terkaitpembunuhan itu, antara lain tidak ada barangberharga yang hilang. Pintu dan jendela jugaterkunci dari dalam rumah.

    ISTIMEWA

    Raden Mahesa PrajaPratama berfoto ria seharisebelum ditemukan tewas dirumahnya.

    KRIMINAL

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    66/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    ERNA MARDIANA/DETIKBANDUNG

    Polisi membawa jenazahkorban dari tempat kejadian

    perkara.

    penyidik, ucap Kepala RS Bhayangkara Sartika

    Asih Bandung, Komisaris Besar Hisbulloh Huda.

    Komandan Komando Distrik Militer 0618/BS

    Bandung, Letnan Kolonel Rudy Ramdhan, me-

    ngatakan pihaknya juga mengantongi sejumlah

    kejanggalan. Hanya, ia enggan menyampaikan-

    nya karena kasus ini tengah dalam penyelidikan

    polisi. Kejanggalan yang kami temukan disam-

    paikan ke polisi, tuturnya.

    TNI AD pun menurunkan tim gabungan guna

    membantu polisi mengusut kasus kematian

    tersebut. Mereka antara lain dari Kodim 0618/

    BS Bandung, Komando Daerah Militer III/Sili-

    wangi, dan Detasemen Polisi Militer Bandung.

    Tim masing-masing terdiri atas tiga orang. Ini

    kan korban keluarga besar TNI, secara moril,

    kami ikut membantu menyelidiki, kata Rudy.

    Kasus ini menyedot perhatian warga Ban-

    dung. Sejumlah tetangga dan teman korban

    juga kaget dan sedih setelah mengetahui pem-bunuhan sadis itu. Tetangga rumah korban,

    Fitri, 34 tahun, mengatakan pada Minggu itu,

    Praja dan Aura semestinya berangkat ke Solo

    menggunakan pesawat terbang via Jakarta

    untuk berlibur.

    Jam 07.30 WIB mereka harus ke Jakarta pakai

    travel. Tapi, karena enggak bisa menghubungi,

    ibunya minta saya mengetuk pintu rumah,

    ujarnya.

    Saat itu, Aura sempat menyahut dari dalam

    rumah. Iya, Teh, kata Fitri, menirukan sahut-

    an itu. Karena menganggap anak-anak itu baru

    bangun tidur, Fitri pun meninggalkan rumah

    KRIMINAL

  • 7/18/2019 MajalahDetik_135

    67/207

    MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014

    Isi pesan pendekponsel terakhir korban.

    ERNA MARDIANA/DETIKBANDUNG

    MAJALAH DETIK 20 - 26 JANUARI 2014

    tersebut. Ia ditemani Slamet, anggota TNI yang

    juga diminta oleh Letkol Rudi untuk mengecek

    kondisi rumahnya. Namun ia tak menyangka

    sahutan itu kini menjadi misteri. Sebab, setelah

    itu, ketiga penghuni rumah tersebut ditemukan

    tak bernyawa.

    Menurut Fitri, yang kerap mengirim makanan

    ke rumah Rudi, selama ini ia tak melihat ada

    kejanggalan di antara penghuni rumah dinas

    tersebut. Termasuk pembantu mereka yang

    disapa Om Acim. Fitri juga mengenal Praja dan

    Aura sebagai anak baik dan ceria. Teman Prajaatau Aura suka datang juga, ujarnya.

    Menurut Delfieri, 17 tahun, teman Praja, korban

    sehari sebelumnya ikut kumpul bareng teman-te-

    mannya di daerah Cicaheum dan makan bersama

    di Cihapit. Mereka juga berkeliling di kawasan

    Dago, lalu minum susu murni di Antapani. Se-

    kitar pukul 21.30 WIB Praja diantar pulang, tutur

    Delfieri, yang ditemui di rumah duka.

    Hampir semua teman Praja mengenal Acim,

    yang tinggal di rumah keluarga Rudi sejak

    temannya itu masih duduk di bangku sekolah

    dasar. Namun Delfieri tidak tahu apa hubungan

    Acim dengan keluarga korban, dan dari mana

    asalnya. Yang ia tahu, Aura, adik Praja, kurang

    dekat dengan Acim. Delfieri sendiri mengenal

    Praja dan Aura sebagai anak yang supel dalam

    pergaulan. Pas kemarin ketemu, dia (Praja)

    enggak cerita ada masalah apa, ucapnya.

    Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat

    Brigadir Jenderal Rycko Amelza Dahniel me-

    ngatakan pihaknya tengah melakukan penye-

    lidikan secara intensif dan paralel. Pertama,

    secara konvensional, dengan mengumpulkan

    keterangan sejumlah saksi, antara lain te-tangga korban dan orang yang pertama kali

    masuk ke dalam rumah. Sudah 13 orang saksi

    diperiksa.

    Kedua, penyelidikan secara ilmiah, dimulai

    dari