Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan...

40
Antara Sains, Ateisme dan Tauhid Meniru Pencipta Terbaik: Sintesis kimia berbantuan matahari Bahasa dan Penguasaan Teknologi Pembangunan berkelanjutan dalam Islam Halal Lifestyle: Masihkan anda membuang makanan? Pendidikan Islam: Meluruskan pandangan Muslim terhadap ilmu pengetahuan Edisi 1 | April 2017 Majalah Edisi Perdana !

Transcript of Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan...

Page 1: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

Fajar Cendekia

Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Ketertinggalan Umat Islam

Antara Sains,Ateisme dan Tauhid

Meniru Pencipta Terbaik:Sintesis kimia berbantuanmatahari

Bahasa dan Penguasaan Teknologi

Pembangunan berkelanjutan dalam Islam

Halal Lifestyle:Masihkan anda membuang makanan?

Pendidikan Islam:Meluruskan pandangan

Muslim terhadap ilmu pengetahuan

Edisi 1 | April 2017

Majalah

Edisi

Perdana !

Page 2: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

2

Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillah, syukur yang tak terhingga kami panjatkan kepada Allah SWT., ak­hirnya edisi perdana majalah Fajar Cendekia bisa menyapa pembaca semuanya. Setelah melewati berbagai halangan dan rintangan, akhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Meskipun, kekurangan mung­kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, kami tetap mencoba untuk menghadirkan versi cetaknya dengan harapan banyak ma­sukan yang bisa diberikan pembaca nanti­nya. Semoga kekurangan itu menjadi ruang ibadah bagi kami dan seluruh kontributor majalah untuk perbaikan ke depannya.

Fajar Cendekia lahir dari sekumpulan in­telektual yang semula tergabung dalam se­buah lembaga swadaya masyarakat bidang pendidikan, sosial dan lingkungan berna­ma Paguyuban Harapan Ganesha (PHG). Hasil diskusi dan tukar pendapat diantara kami menghasilkan suatu konsep tentang aplikasi sains dalam masyarakat, yaitu sains berbasis keyakinan kepada Allah SWT. Konsep tersebut kami coba sosialisasikan salah satunya dalam bentuk majalah. Kon­tributor Fajar cendekia adalah para inte­lektual dari berbagai universitas dalam dan luar ne geri, seperti ITB, UNPAD, Tokyo Institute of Agri culture and Techno logy, Tohoku University, Munich University, Montpellier University, Groningen Univer­sity dan masih banyak lagi lainnya. Mereka adalah mahasiswa, dosen, alumni, bah­kan profesional yang berkiprah di dalam dan luar negeri. Kesemuanya memiliki perhatian dan kepedulian yang sama ter­hadap pengembangan sains yang beretika dan bertanggung jawab dengan kerangka keyakinan kepada Allah SWT.

Ketua Majalah: Arif Rahman Sadjuri, M.Si.

Sekertaris : Biofagri Ascadendria Rachmayuningtyas, M.Sc.

Bendahara: Ratna Suminar, S.T.

Redaksi: Arif Rahman Sadjuri, M.Si., Biofagri Ascadendria Rachmayuningtyas, M.Sc., Arief Nuryadi, M.Sc., Endy Daniyanto, S.T.

Penulis/Kontributor: Arif Rahman Sadjuri, M.Si.; Biofagri Ascadendria Rachmayuningtyas, M.Sc.; Arief Nuryadi, M.Sc.; Pramujo Widiatmoko, PhD.; Riantini Virtriana, Dr.; Astri Aulia S., M.T.; Panji Ramadhan, S.T.; Fikry Purwa Lugina, S.Si.; Leni syarienti, M.Psi.; Sofya Restu Seftyani.

Reporter/Fotographer : Aan Ridwan, Fanhil, Riswan, Ugi

Layout/Design : Arif, Agri, Hafidzar, Aidin

Multimedia dan Korespondensi : Aidin, Reno

Produksi dan Distribusi : M. Himdi

Promosi dan Iklan: M. Candra

Alamat Redaksi: Jl. Babakan Cianjur No. 22 RT 01/07 Kel. Campaka, Bandung 40184. Email : [email protected]

Fajar Cendekia

Page 3: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

3

Fajar Cendekia lahir dengan harapan mengawali cahaya terang datangnya siang dari kegelapan malam yang menutupi se­belumnya. Cahaya itu dibawa dan diperuntuk­kan untuk para intelek­tual muslim yang terse­bar di seluruh Indonesia tercinta. Fajar Cendekia diharapkan bisa menjadi media komunikasi anta­ra sesama cendekiawan dalam membawa misi pemikiran Sains dan Is­lam. Dua terminologi yang akhirnya menjadi tema perdana majalah ini. Banyak orang yang skeptis dan merespon negatif mengenai peng­gabungan dua istilah tersebut, namun kami percaya bahwa orang yang merespon positif jauh lebih banyak dan bahkan akan semakin banyak. Sains is not value free, sehingga sains sebenarnya membawa nilai dari saintis yang mempela­jarinya dan mengembangkannya. Value atau nilai yang negatif akan menciptakan kesimpulan sekaligus aplikasi sains yang tidak tepat, begitu sebaliknya. Melalui majalah ini, kami ingin bertukar pikiran dengan pembaca mengenai Sains yang ber­basis nilai Islam. Islam sebagai agama rah­matal lil alamin seyogyanya bisa memiliki peran lebih, dalam membentuk saintis dan profesional yang beretika dan bertanggung jawab dalam mengaplikasikan sains. Sains yang berbasis Islam adalah sains dengan cara pandang Islam, yang merupakan cara pandang fitrah manusia. Cara pandang Is­lam pasti cocok dengan kehidupan manu­sia. Islam dan sains tidaklah bertentangan bahkan akan saling menguatkan satu sama lain. Ayat­ayat Qauliyah (Wahyu) dan

Kauniyah (Alam) sama­sama merupakan sumber kebenaran dari Allah SWT. Semo­ga edisi perdana ini dapat mengenalkan

konsep tersebut dan men­jadi media silaturahim para kontributor dan pembaca semuanya. Ke depannya kami sangat terbuka untuk menerima masukan dan tulisan dari pembaca yang tertarik untuk berkontri­busi dalam penyusunan edisi majalah selanjutnya.

Pada edisi perdana ini, se­lain tajuk utama yang diba­has mendalam, beberapa rubrik menarik kami coba hadirkan juga untuk pem­baca, seperti meniru pen­cipta terbaik, halal lifestyle,

musafir Ilmu, dan lainnya. Meskipun be­gitu, tidak menutup kemungkinan ada penambahan rubrik menarik lain kedepan­nya atau bahkan penghilangan rubrik yang dinilai kurang diminati pembaca. Akhir kata, kami selaku redaksi fajar cendekia mengucapkan terimakasih ke­pada seluruh kontributor dan stakeholder majalah fajar cendekia, semoga sumbang­sihnya menjadi amal soleh di akhirat kelak. Selanjutnya, selamat menikmati sajian tulisan­tulisan di majalah ini. Semoga kita bisa memperpanjang silaturahim kita mela­lui edisi majalah fajar cendekia berikutnya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wa-baraktuh.

Ketua Redaksi Arif Rahman Sadjuri

Page 4: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

4

Di sini tempat kami menampung perta­nyaan, komentar, saran serta kritik mem­bangun dari para pembaca sekalian. Silakan kirim kami email ke:

[email protected]

Khusus untuk edisi kali ini, kolom pem­baca akan diisi oleh harapan dari segenap kru/kerabat kru/ kontributor dan simpati­san majalah ini.

Selamat datang di kolom pembaca majalah Fajar Cendekia.

“Daripada baca komen fb, stalking insta-

gram orang, sama nge-yutube ngga jelas,

mending baca majalah ini deh! Nambah

ilmu, wawasan, sambil merenungkan diri

sebagai seorang muslim. Tapi jangan lupa

have fun bacanya ya! o tanoshimi shite

kudasai!”

~ Panji Ramadhan ~

Staf Ahli Elektro, Nagoya, Jepang

Akhirnya ada juga karya jurnalistik dalam bentuk majalah yang membahas sains dan teknologi terkini secara kom-

prehensif sekaligus mengingatkan kita kepada Sang Pemi-lik Ilmu. Semoga majalah Fajar Cendekia bisa konsisten dalam karya jurnalistiknya berikut konten di dalamnya

selalu menarik dan menjawab kegelisahan/permasalahan umat di zaman serba “wow” ini.Sukses selalu, Fajar Cendekia!~ Luthfi Yusuf ~Alumni Teknik Sipil ITB ‘12

Alhamdulillah, sekarang telah terbit majalah science yg islami. Semoga dengan terbitnya ma-jalah fajar cendekia memberi-

kan nilai keilmuan yang hakiki. ~ Iman Prawira ~Peneliti Biokimia Biofarma

Sebuah karya dari umat untuk umat. Semoga saya bisa ikut berkontribusi ke depannya.~ Fauzan Rachmatullah ~Mhs. Kesling UI ‘16

Page 5: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

5

DAFTAR ISITajuk UtamaKemajuan ilmu pengetahuan dan ketert­inggalan umat Islam

Antara Science, Ateisme dan Tauhid

Bahasa dan Penguasaan Teknologi

Meniru Pencipta TerbaikSintesis Kimia Berbantuan Matahari

Islam dan PembangunanKonsep Pembangunan Berkelanjutan dalam Islam

HikmahHikmah apa dibalik Bencana?

Tokoh Islam KlasikFather of Modern Optics: Ibn Al­Haytham

Tokoh Islam KontemporerKontribusi Muslim Dalam Pengembangan Teknologi Graphical Processing Unit

Cuitan KampusIlmu; Pencarian Sepanjang Hayat

Musafir IlmuIni hutanku... aku yang seharusnya paling tahu...

Halal LifestyleMasihkah Anda Membuang Makanan?

Sehat itu organik

Pendidikan IslamMeluruskan Pandangan Muslim terhadap Sains

Luar biasa! Semoga benar-benar

bisa menjadi fajar penerang kebe-

naran dalam dunia ilmu pengeta-

huan.

~ Hafidzar ~

Mhs. F. Pendidikan Unpas ‘16

Sesuai dengan namanya,

semoga Fajar Cendekia men-

jadi penggugah dan pencerah

bagi masyarakat akan Sains,

ilmu pengetahuan, dan Islam.

Masyarakat membutuhkan infor-

masi yang menghasilkan kesimpu-

lan bahwa sains dan ilmu pengeta-

huan adalah hal yang tidak dapat

dipisahkan dengan Islam justru

malah sangat dekat. Saya harap

Fajar Cendekia dapat sejajar den-

gan New York Times atau malah

lebih keren dari itu.

- Ujang Purnama-

Peraih Ganesha Prize ITB 2015

6

16

19

21

2426

28

30

32

36

Page 6: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

6

Tajuk Utama

Abad ke­tujuh Masehi merupakan awal dari masa keemasan pe­nemuan sains di bawah naungan

Islam. Víctor Pallejà de Bustinza, dalam tulisannya di majalah National Geographic edisi Desember 2016, menyebut berbagai ilmuwan Islam yang berperan besar dalam kemajuan di bidang pengobatan. Sebut saja Al­Razi dengan berbagai tulisannya sepu­tar dunia medis, Al­Zahrawi dengan berb­agai temuan alat medis serta buku ilus trasi bedahnya, Ibnu Sina dengan bukunya Ca­non of Medicine (terdiri atas lima volume yang mencakup semua pengetahuan medis yang diketahui saat itu), Ibnu Rushdi de­ngan ensiklopedia medisnya yang disebut Colliget dalam bahasa latin, Ottoman Serefeddin Sabuncuoglu dengan karya

bergambarnya yang menunjukkan prose­dur medis terdepan yang dipraktikan oleh Muslim, dan masih banyak lainnya. Tentu­nya dalam artikel tersebut, hanya ilmuwan Islam di bidang medis saja yang disebut. Namun pada masa yang sama, banyak juga muncul tokoh­tokoh Islam yang turut me­majukan ilmu pengetahuan di bidang lain seperti fisika, astronomi dan matematika. Jadi, masa kejayaan Islam saat itu diiringi dengan sejumlah karya­karya sains yang menjadi landasan berkembangnya ilmu pengetahuan hingga saat ini.Zaman berubah, roda kehidupan berpu­tar. Dahulu Islam berada di garda depan kemajuan sains, sekarang kita mengekor di belakang. Bahkan, mungkin ada dari kita yang malah berjalan mundur ke belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan ketertinggalan umat IslamOleh: Biofagri A. Rachmayuningtyas

Ilustrasi dalam salah satu halaman buku Canon of Medicine karangan Ibnu Sina. Sumber: http://www.muslimheritage.com

Page 7: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

7

Tajuk Utama

sambil menatap skeptis dan sinis terha­dap apa yang ada di depan. Apapun yang datangnya (terutama) dari Barat dicurigai. Suatu produk keilmuan langsung ditolak mentah­mentah tanpa proses cek dan ricek terlebih dahulu manakala isu konspirasi dihembuskan. Pokoknya, Barat itu musuh Islam, maka ilmu apapun yang dihasilkan oleh pemikiran Barat adalah senjata yang digunakan untuk melumpuhkan Islam. Belum lagi kalau kebetulan ada ayat dari Kitab Suci yang terdengar tidak sesuai de­ngan fakta iptek terkini; hal ini seolah­olah menjadi ‘bukti’ bahwa ilmu pengetahuan tidak sesuai dengan Islam, dan karenanya keduanya ibarat air dengan minyak. Kritis dan selektif itu harus, tapi menyamarata­kan dan mencampakan semua hal tanpa pandang bulu itu paranoia berlebihan namanya. Pada akhirnya, kita seolah­olah menjadi antipati terhadap kemajuan ilmu pengetahuan hanya karena Baratlah yang sekarang sedang me mimpin di depan.Lantas, bagaimana Islam mau kembali menjadi nomor satu jika orang lain ber­

pikir progresif sedangkan kita regresif? Betul bahwa dulu saat Islam jaya, sains berkembang sangat pesat. Islam pun melahirkan banyak ilmuwan­ilmuwan hebat dan ternama serta menjadi kiblat ilmu pengetahuan saat itu. Namun itu dulu… dan sayangnya perkembangan ilmu pengetahuan tidak berhenti sampai di situ saja. Sudah pasti bahwa apa yang dibawa Islam dahulu punya andil dalam membentuk ilmu pengetahuan modern, namun kita mau tidak mau harus men­gakui bahwa sekarang bukan kita lagi yang sedang menjadi pusat. Justru karena itulah kita harus mengejar, bukan mencibir dan menghindar.Untuk memulai ikhtiar kita, ada baiknya jika kita telaah lagi mengapa dulu sains dunia Islam begitu maju. Di abad ke de­lapan, kalifah Harun al­Rashid mendirikan ‘rumah kebijaksanaan’ atau the House of Wisdom di Bagdad. Di sana, para kaum cendekia menerjemahkan banyak sekali manuskrip dan teks­teks kuno. Kemu­dian, seperti telah disebutkan sebe lumnya,

Page 8: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

8

Tajuk Utama

Ibnu Sina mengkompilasi semua peng­etahuan medis yang diketahui saat itu ke dalam buku. Apa artinya? Artinya adalah, Ilmuwan­ilmuwan Muslim saat itu bisa membuat gebrakan di dalam dunia sains karena mereka mau mempelajari ilmu­ilmu dari manapun yang telah sebelumnya ada dan kemudian mengembangkannya. Dengan cara itulah ilmu pengetahuan bisa maju. Revolusi­re volusi sains yang terjadi saat ini pun berlandaskan pada pengeta­huan yang sudah ada sebelumnya (Gambar 1). Oleh karena itu, akan sulit bagi kita untuk bisa menjadi yang terdepan apabila kita menolak ilmu yang tengah berkem­bang sekarang. Hal ini disebabkan, untuk menjadi yang terdepan kita butuh gebra­kan, dan gebrakan tidak akan bisa ada apabila tidak dilandaskan pada apa yang sudah ada saat ini.Setelah kita mau membuka diri terhadap kemajuan ilmu pengetahuan saat ini, hal yang perlu kita lakukan selanjutnya ada­lah meninjau ulang cara kita memandang hubungan antara ilmu pengetahuan dan ayat Qur’an. Satu hal yang pasti, sains itu akan terus berkembang dan menyempur­nakan diri. Oleh karena itu, kebenaran sains adalah relatif; yang hari ini dianggap benar bisa saja besok menjadi benar tapi tidak sempurna atau malah salah sama sekali. Di sisi lain, ayat Qur’an sifatnya statis, kebenarannya absolut (bagi yang

percaya). Lalu bagaimana ketika klaim sains bertentangan dengan klaim dari Qur’an yang kita pahami? Kita tidak perlu kebakaran jenggot dan buru­buru mengkotak­kotakan sains dan Qur’an seolah­olah mereka dua hal yang tidak bisa berdam pingan. Dalam bukunya yang ber­judul The Eternal Cha llenge, Abu Zakariya menuliskan, “Ketika seseorang membaca Qur’an, mereka akan menemukan sesuatu yang unik: yaitu bahwa deskripsi tentang alam semesta yang ada di Qur’an terke­san tidak memiliki batasan waktu. Qur’an ditujukan untuk orang dengan beraneka tingkat pemahaman, pada waktu yang berbeda­beda. Satu kata di dalamnya dapat mengandung arti yang bermacam­macam. Kata­kata seperti ini bisa koheren dengan pemahaman lampau maupun masa kini tentang alam semesta, pun bisa mengan­dung makna spiritual maupun pesan moral.”Sebagai contoh dalam bukunya, Abu Zakariya menggunakan surat Al­Anbiya (21) ayat 33 yang berbunyi, “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing­masing ber­edar (berenang) pada garis edarnya.” Pada ayat tersebut digunakan kata “yasbahuna” untuk menjelaskan pergerakan matahari dan bulan. Kata yang secara literal be­rarti berenang ini masuk akal bagi orang Arab di masa lampau karena mereka bisa

“Ketika seseorang membaca Qur’an, mereka akan menemukan sesuatu

yang unik: yaitu bahwa deskripsi tentang alam semesta yang ada di

Qur’an terkesan tidak memiliki batasan waktu

Page 9: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

9

Tajuk Utama

mengamati benda­benda langit bergerak di angkasa dengan mata telanjang. Tapi kata ini juga masuk akal bagi kita yang sekarang tahu (berkat ilmu pengetahuan) bahwa planet­planet memiliki orbit. Pada ayat tersebut juga disebutkan bahwa matahari pun berenang/beredar pada orbit. Hal ini bisa sesuai dengan pandangan abad 7 bahwa matahari beredar mengelilingi bumi, namun bisa juga sesuai dengan pengetahuan saat ini bahwa matahari memiliki orbitnya sendiri. Oleh karena itu, ketika ada ketidaksesuaian antara fakta/teori sains dengan ayat Qur’an, kita perlu bersikap kritis baik pada fakta/teori terse­but dan juga terhadap pemahaman kita terhadap ayat Qur’an yang dimaksud (in­gat, bukan terhadap kebenaran Qur’annya, namun terhadap pemahaman kita). Bisa jadi fakta/teori itu memang salah atau belum sempurna (artinya ada ruang untuk menyempurnakan) atau bisa jadi kita yang terlalu sempit dalam memahami Quran padahal kata­kata di Qur’an bisa mengand­ung makna yang luas dan banyak.Untuk itu, mari kita mulai mengejar ke­tertinggalan menuju kemajuan. Mari kita mulai berpikir kritis dan objektif. Jan­ganlah anggap ilmu pengetahuan sebagai momok. Justru dengan belajar, belajar dan belajar, kita bisa sampai kepada derajat

yang lebih tinggi di mata Allah. Namun tentu saja harus ada proses penyaringan ketat yang kita lakukan karena ilmu­ilmu yang berkembang sekarang seringkali tidak lepas dari nilai­nilai sekularisme ataupun materialisme yang anti Tuhan. Masyarakat Barat bangkit dari keterpurukannya dan mulai melaju cepat ketika mereka mulai memisahkan diri dari kungkungan dan dogma­dogma agama. Sebaliknya, bagi kita sebagai muslim, berpikir dan bersi­kap sekuler adalah sebab kemunduran kita. Yakinlah bahwa kita bisa melaju tanpa harus menanggalkan keimanan kita. Bahkan, kita harus bisa menggali dan mendalami sains berdasarkan kerangka Islam, dengan panduan Qur’an dan Sun­nah. Insyaallah hasilnya adalah terbukanya rahasia ilmu pengetahuan dan kemajuan peradaban yang jauh lebih tinggi dari yang ada sekarang. Hal ini telah ditunjukkan oleh para pendahulu kita. Sekarang giliran kita. Mari kita maju… Mari kita rangkul ilmu pengetahuan, rangkul pe nemuan, rangkul kemajuan dan berhenti bersikap paranoid dan dogmatis setiap saat.

Penulis adalah alumni Program Magister Biologi Erasmus Mundus yang sekarang berprofesi sebagai editor manuscript ilmiah

Mari kita rangkul ilmu pengetahuan, rangkul pe nemuan,

rangkul kemajuan dan berhenti bersikap paranoid dan dogmatis

setiap saat!

Page 10: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

10

Tajuk Utama

Sebuah paper yang berjudul “Biome­chanical characteristics of hand coor­dination in grasping activities of daily

living,” diterbitkan oleh peer­reviewed journal PLOS ONE pada januari 2016. Ar­tikel tersebut ditulis oleh tim peneliti yang diketuai Cai­Hua Xiong dari Huazhong University of sains and Technology di Wu­han, Cina. Pada awalnya tidak ada orang yang menaruh perhatian terhadap artikel tersebut hingga seorang peneliti computa­tional molecular evolution bernama James McInerney dari University of Manchester, Inggris, menyebut jurnal tersebut sebagai Joke di akun twitternya. Seketika, bagaikan halilintar di tengah siang, artikel terse­but menjadi sorotan para ilmuwan yang sekaligus menghujaninya dengan berbagai hujatan. Hal ini disebabkan, kata creator disebut beberapa kali pada artikel tersebut, seakan­akan ingin menunjukkan bahwa ada keterlibatan grand design Tuhan dalam gerak koordinasi tangan. Bahkan kalimat kesimpulan dari artikel tersebut juga cukup mengejutkan dari segi ilmiah yaitu,

“In conclusion, our study can improve the understanding of the human hand and confirm that the mechanical architecture is the proper design by the Creator for dex-terous performance of numerous functions following the evolutionary remodelling of the ancestral hand for millions of years.”

Dunia ilmiah atau sains yang materia­listik dan senantiasa menghindari aspek religi tentu saja tidak bisa menerima adanya penjelasan secara supranatural dalam mendeskripsikan fenomena alam. Para ilmuwan yang cenderung sekuler dan mengedepankan paham rationalisme dan empirisisme seakan berang dengan adanya kata creator/pencipta dalam artikel tersebut. Meskipun pada akhirnya jur­nal itu ditarik kembali dengan klarifikasi dari penelitinya, namun yang menjadi bahan pemikiran adalah mengapa dunia sains seakan tidak bisa bersahabat dengan agama? Mengapa sains seakan tidak bisa menerima eksistensi Tuhan? Saya jadi teringat kata­kata dosen saya ketika sedang membahas perkembangan manusia, “pi­sahkan antara dunia sains dengan agama”.

Sains is not value-freeSains yang berkembang di dunia saat ini sebenarnya tidak netral atau tidak bebas nilai. Saat ini, sains lebih berlandaskan pada ateisme, yaitu ketidakpercayaan akan adanya Tuhan. Revolusi industri di Eropa selanjutnya mendorong penyebaran pen­didikan sains yang berlandaskan ateisme ini ke dunia. Menurut Syamsudin Arif, PhD., seorang dosen dan peneliti senior di Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS), sains yang berkembang di dunia saat ini mengandung beberapa paham, antara lain empirisisme,

Antara Science, Ateisme dan TauhidOleh: Arif Rahman Sadjuri“Hand coordination should indicate the mystery of the Creator’s invention,” and “[the bi-omechanical characteristic] is the proper design by the Creator to perform a multitude of daily tasks in a comfortable way”, kalimat tersebut adalah potongan dari artikel ilmiah yang diterbitkan jurnal PLOS ONE di awal tahun 2016. Terbitnya artikel ini mengun-dang badai kritik dari berbagai ilmuwan yang menyebut artikel tersebut sebagai “Joke”.

Page 11: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

11

Tajuk Utama

rasionalisme, naturalisme, sekulerisme dan saintisme.Empirisisme berarti sains mendasarkan kebenaran pada sesuatu yang bisa ditang­kap oleh panca indra manusia. Sesuatu dikatakan benar adanya jika bisa diuji atau diverifikasi dengan suatu eksperimen yang hasilnya bisa terlihat, terdengar atau dirasakan. Paham ini sangat mendukung ateisme.Bertolak belakang de ngan empirisisme, rasionalisme berarti sains menyandarkan kebenaran pada logika manusia. Sesuatu dianggap benar dan diakui eksistensinya jika secara logika bisa diterima. Sebagai contoh, teori relativitas khusus sampai saat ini adalah teori yang belum terbukti secara empiris. Pembuktiannya baru sebatas kalkulasi matematika, namun secara logika dianggap benar adanya. Rasionalisme juga mendukung penolakan terhadap adanya Tuhan yang dianggap tidak logis.Naturalisme dalam sains berarti hanya mempercayai semua yang ada berasal dari dan sebab kejadian alam. Kebenaran tidak dapat diambil dari sesuatu yang supranatu­ral atau yang tidak tidak secara alami. Oleh karena itu, sesuatu yang gaib tentu tidak akan diterima oleh sains. Naturalisme ini juga dikenal sebagai ateisme praktis.Sekulerisme sains berarti memisahkan antara dunia sains dengan dunia agama. Agama diakui namun dianggap terpisah

dari sains dan hanya sebatas ruang lingkup pribadi, tidak menyentuh aspek interaksi sosial atau publik. Sekulerisme sendiri sebenarnya seperti meniadakan Tuhan dalam ranah sosial, sains dan ruang ling­kup publik lainnya. Namun, perlu dike­tahui bahwa sekukerisme pada awalnya muncul karena penolakan dominasi gereja yang korup di Eropa, jadi tidak berlaku pada semua agama.Saintisme sebagai dasar pemahaman sains menunjukkan bahwa sains tidak bisa dilepaskan dari pelaku sains ya itu scientist. Tergantung nilai apa yang dimiliki oleh scientist tersebut maka sains memiliki nilai yang sama. Ketika scientist­nya ateis, maka sains pun akan bernilai ateis. Scientist itu manusia bukan malaikat, seda ngkan ma­nusia memiliki living context, pemahaman, pilihan, perasaan, emosi dan kecenderun­gan. Maka dari itu, sains tidak mungkin bebas nilai/kepentingan. Asumsi dan basis dari pertanyaan riset yang diajukan oleh scientist akan memiliki nilai tertentu sesuai living context nya. Sebagai contoh, banyak peneliti mengajukan atau mengembangkan penelitian yang beririsan dengan kepent­ingan industri karena dana akan banyak tersedia di sana.

Sejarah ateisme sebagai dasar sainsPemikiran sekuler tumbuh berkembang

Sains yang berkembang di dunia saat ini mengandung

beberapa paham, antara lain empirisisme, rasionalisme,

naturalisme, sekulerisme dan saintisme.

Page 12: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

12

Tajuk Utama

pada masa pencerahan (enlightenment) sekitar abad 17 di Eropa sebagai respon terhadap dominasi dan penyelewengan gereja. Pada tahun 391 M, agama kristen katolik dijadikan sebagai agama negara oleh kaisar romawi kala itu. Katolik pun tersebar dan diterima oleh masyarakat Eropa. Pada tahun 410 M, Romawi run­tuh karena kemunduran kerajaan dan peperangan. Eropa pun memasuki zaman kegelapan (Dark age) dengan munculnya tuan tanah (land lord) berpandangan feo­dalisme. Mereka didukung dan dilegalkan oleh pihak gereja dan negara yang korup untuk mengeksploitasi rakyat.Masyarakat Eropa sangat tidak teratur saat itu. Dewan gereja memiliki pengaruh dan kekuasaan dalam politik dan publik. Dok­trin penyimpangan surat pengampunan dosa atau indulgensia yang konon diguna­kan untuk pembangunan gereja merajalela kala itu. Perlambatan dan kemandegan ter­jadi dalam berbagai dimensi, tidak terke­cuali sains; sains lebih dianggap sebagai ilmu sihir dan yang bertentangan dengan doktrin gereja harus dimusnahkan. Tentu­nya kita masih ingat nasib dari Copernicus dengan teori heliosentrisnya dan Galileo

dengan teori bumi bulatnya; mereka ada­lah korban zaman kegelapan eropa.Sekitar abad ke 16 – 17 bermunculanlah para pemikir­pemikir eropa yang meng­gangap agama Kristen hanya sebuah penjara yang membatasi kehidupan ma­nusia, diantaranya dalam segi sains. Oleh karena itu, mulai banyak pemikiran un­tuk memisahkan antara gereja dan ranah publik atau yang dikenal dengan istilah sekuler. Puncaknya terjadi pada saat revolusi Perancis abad ke 17, yang ditandai dengan penyerbuan penjara Bastille. Sejak saat itu, pemikiran mengenai rasional­isme dan naturalisme mulai bermunculan. Pemahaman­pemahaman itu juga yang akhirnya mendorong paham ateisme atau ketidakpercayaan pada Tuhan. Sains pun akhir nya berkembang di Eropa dengan mengenyam pingkan aspek keyakinan agama atau lebih kepada paham ateisme.

Ateisme VS Tauhid Ateisme sering diartikan dengan ketidak­percayaan terhadap Tuhan. Namun apakah benar bahwa Ateisme itu ada? Menurut Ir. Imaduddin Abdulrahim, M.Sc., seorang ulama dan teknokrat ITB, faham ateisme

Dr.Ir. Imaduddin Abdulrahim (Alm.) salah seorang pelopor berdirinya ICMI yang biasa disapa Bang Imad. Semasa hidupnya beliau sering mengisi kuliah tauhid diantaranya pada kuliah subuh di stasiun TV RCTI.

sumber: www.icmi­na.org

Page 13: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

13

Tajuk Utama

adalah omong kosong, tidak mungkin ada manusia yang ateis. Iblis sebagai nenek moyang kejahiliyahan pun percaya adanya Tuhan. Bahkan, dalam kamus bahasa Arab sekalipun, kata ateisme tidak ada. Orang Arab zaman sekarang menggunakan kata Ilhad sebagai padanan kata ateisme. Kata Ilhad sebagai padanan kata Ateisme se­benarnya tidak sepenuhnya tepat, karena Ilhad sendiri berasal dari kata Lahada yang artinya adalah menggali lubang atau terjerumus ke dalam lubang galian. Kita tentunya kenal dengan istilah Liang lahad, bukan? Dalam Al­Qur’an sendiri tidak ada istilah yang menggambarkan ateisme. Hal yang menarik adalah, apakah Qu’ran lupa tentang keberadaan ateisme?Dalam Al Qur’an kata Tuhan sering di­sebut dengan Illah. Makna Illah inilah yang di dalam Qur’an dideskripsikan dengan luas. Kata Illah muncul dalam be­berapa ayat Al Quran diantaranya:

Sudahkah engkau (Muhammad) melihat orang yang menjadikan keinginannya seba-gai Illahnya. Apakah engkau akan menjadi pelindungnya? [QS. Al-Furqan: Ayat 43]

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Illahn-ya dan Allah membiarkannya sesatdengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? [QS. Al-Jasiyah: Ayat 23]

Dan Fir’aun berkata, “Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Il-lah bagimu selain aku. Maka bakarkanlah tanah liat untukku wahai Haman (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah

bangunan yang tinggi untukku agar aku da-pat naik melihat Tuhannya Musa, dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta.”[QS. Al-Qasas: Ayat 38]

Dan mereka telah memilih Illah-Illah selain Allah, agar tuhan-tuhan itu menjadi pelind-ung/kemuliaan bagi mereka. [QS. Maryam: Ayat 81]

Maka mengapa (berhala-berhala dan Illah-Illah) yang mereka sembah selain Allah untuk mendekatkan diri (kepada-Nya) tidak dapat menolong mereka? Bahkan tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka; dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? [QS. Al-Jasiyah: Ayat 23]

Dan Fir’aun berkata, “Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Il-lah bagimu selain aku. Maka bakarkanlah tanah liat untukku wahai Haman (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah bangunan yang tinggi untukku agar aku da-pat naik melihat Tuhannya Musa, dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta.”[QS. Al-Qasas: Ayat 38]

Dan mereka telah memilih Illah-Illah selain Allah, agar tuhan-tuhan itu menjadi pelind-ung/kemuliaan bagi mereka. [QS. Maryam: Ayat 81]

Maka mengapa (berhala-berhala dan Illah-Illah) yang mereka sembah selain Allah untuk mendekatkan diri (kepada-Nya) tidak dapat menolong mereka? Bahkan tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka; dan itulah akibat kebohongan mereka dan

Page 14: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

14

Tajuk Utama

milky way, sumber: www.voanews.com

apa yang dahulu mereka ada-adakan. [QS. Al-Ahqaf: Ayat 28]

Dari ayat­ayat Al­Qur’an di atas, Illah bisa diartikan sebagai keinginan, hawa nafsu, penguasa/pemimpin jahiliyah, pelindung/kemuliaan dan penolong. Dari sini, Illah bisa diartikan sebagai sesuatu yang bersifat materi maupun non materi.Menurut terminologi Quran tersebut, dapat disimpulkan bahwa Illah adalah sesuatu yang dipentingkan (dianggap penting) oleh manusia sedemikian rupa, sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai (didominasi) olehnya (sesuatu itu). Menurut Ibnu Taimiyah, Al­ilah ialah yang dipuja dengan penuh kecintaan hati; tunduk kepadanya, merendahkan diri di hadapannya, takut dan mengharapkannya, kepadanya tempat berpasrah ketika berada dalam kesulitan, berdo’a dan bertawak­kal kepadanya untuk kemaslahatan diri, meminta perlindungan dari padanya, dan menimbulkan ketenangan di saat mengi­ngatnya dan terpaut cinta kepadanya.Jika melihat penjelasan di atas, maka dari kaca mata Islam, tidak mungkin ada orang

yang tidak memiliki Illah (ateis); yang pa­ling mungkin adalah orang yang bertauhid, memiliki satu Illah, Laa ilaaha Illahlah, yaitu Allah, atau musyrik dengan banyak Illah. Di dalam diri manusia, ilah­ilah lain selain Allah ini bisa berwujud egoisme dirinya, hawa nafsunya, logikanya, cita­cita atau ideologinya serta keyakinannya.Manusia pasti memiliki keyakinan, keyaki­nan inilah yang bisa menjadi sandaran hidup, dianggap pelindung dan penolong dan ia rela untuk didominasi olehnya. Keyakinan bahwa kebenaran itu hanya bisa diperoleh secara empiris atau dengan rasio, keyakinan terhadap sekulerisme atau ide­ologi komunisme bisa menjadi Illah bagi manusia. Begitu pula dalam dunia scien­tific, pertanyaan riset akan terbentuk dari kerangka berpikir Tauhid atau non tauhid. Apabila dasar liberalisme yang digunakan, sains dan teknologi karet bisa berkembang menjadi kondom yang mendukung seks bebas. Apabila dasar ateisme yang diguna­kan, sains dan teknologi DNA bisa dikem­bangkan untuk memperteguh keyakinan bahwa asal­muasal makhluk hidup bu­kanlah dari Tuhan. Oleh karena itu, ketika

Page 15: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

15

Tajuk Utama

sumber: http://www.azquotes.com

tauhid yang menjadi dasarnya, perkem­bangan sains akan bersifat lebih selektif. Selain itu, ia akan senantiasa me ngarah kepada kemajuan serta solusi terhadap permasalah umat tanpa menimbulkan ke­bingungan (seperti yang kerap terjadi saat ini). Hal ini dikarenakan semuanya dibuat dengan mengikuti standar benar­salah/halal­haram di dalam Quran. Scientist pun akan sesuai dengan filosofi padi, semakin berisi semakin menunduk, karena mereka menghadirkan Allah dalam setiap langkah

riset mereka. Dengan begitu, sains akan membawa mereka kepada kesadaran yang semakin tinggi akan kebesaran dan kekuasaan Allah. Inilah Islamic science, yaitu sains yang berdasar pada Tauhid.

Penulis adalah alumni Program Magister Bioteknologi ITB yang sekarang berprofesi sebagai peneliti di salah satu perusahaan life science di Bandung.

Page 16: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

16

Tajuk Utama

Oleh: Pramujo Widiatmoko

Kosakata Teknologi

Seberapa jauh korelasi bahasa suatu bangsa dengan tingkat penguasaan teknologinya? Sebuah pertanyaan me­

narik. Bila kita tengok sejarah, peradaban dunia berkaitan erat dengan penguasaan teknologi. Penjelajahan samudera oleh bangsa Eropa dimulai bersamaan dengan kemajuan penguasaan teknologi pelayaran dan keinginan membuktikan ilmu peng­etahuan (selain motif penguasaan sumber daya dan penyebaran agama). Galeon­gale­on bangsa Spanyol didesain berat sehingga stabil di samudera dan mampu membawa perbekalan yang cukup untuk mengelilingi bola bumi. Berdasarkan perjanjian Tord­esillas tahun 1494, dunia penjelahan dibagi

menjadi dua untuk Spanyol dan Portugis. Dampaknya dapat kita rasakan hingga saat ini. Negara­negara Amerika latin masih banyak menggunakan bahasa Portugis dan Spanyol meskipun terpisah ribuan kilom­eter dari asal bahasa tersebut.

Hal yang menarik untuk dicermati ada­lah bagaimana bangsa Eropa menyerap teknologi dari tempat­tempat yang didata­nginya. Cina jauh sebelumnya di abad ke­13 telah menguasai teknologi kembang api. Tujuan utamanya adalah untuk perayaan dan sinyal suara, kemudian berkembang untuk mesiu meriam. Namun, teknologi senjata api modern dikembangkan oleh bangsa barat. Bahkan Cina yang mengenal terlebih dahulu pun menjadi pengimpor teknologi tersebut. Di sini bisa kita lihat bahwa budaya berpengaruh pada jenis

Bahasa dan Penguasaan Teknologi

Page 17: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

17

Tajuk Utama

teknologi yang dikembangkan. Bangsa Barat yang senang berpetualang sering ber­hadapan dengan bahaya, sehingga mereka lebih fokus mengembangkan senjata. Kem­bali ketika kita lihat sejarah, perang­perang besar terjadi di negara Barat atau dengan dukungan peralatan dari mereka.

Beralih ke zaman milenium baru, dunia menuju abad teknologi informasi. Bahasa, sebagai hasil tertinggi dari budaya suatu bangsa, menunjukkan bangsa yang ada di barisan terdepan teknologi tersebut. Istilah­istilah teknologi informasi seperti download, upload dan internet banyak berasal dari bahasa Inggris. Hal ini men­unjukkan dominasi bangsa yang meng­gunakan bahasa Inggris. Hal berbeda bila kita lihat istilah­istilah matematika dan ilmu kedokteran di abad pertengahan yang banyak berasal dari Bahasa Arab. Saat itu, kekhalifahan Islam sedang mendominasi dunia.

Bahasa dan karakterNusantara, dengan berbagai etnik dan suku bangsa, menggunakan bahasa Indo­nesia sebagai pengantar (lingua franca). Bila digabungkan dengan bahasa Melayu sebagai induknya, wilayah penggunaannya melingkupi Indonesia dan Malaysia, den­gan lebih dari 250 juta orang pengguna. Bahkan beberapa etnik di bagian selatan Thailand mengerti bahasa melayu. Bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa perdagangan dan ilmu pengetahuan sejak abad ke­7.

Pertumbuhan bahasa Melayu berperan penting ketika zaman kerajaan­kerajaan Islam nusantara. Huruf arab dimodifikasi untuk dapat mengakomodasi pelafalan dalam bahasa Melayu dan sering disebut sebagai aksara Arab Melayu. Di negeri

jiran, aksara tersebut juga dikenal sebagai aksara Jawi. Buku­buku pengetahuan ditu­lis dengan menggunakan aksara tersebut dan digunakan hampir di seluruh pelosok nusantara.

Kita lihat bahwa bangsa­bangsa dengan peradaban maju mengembangkan bahasa yang dapat menunjang pengembangan teknologi mereka. Mereka juga mampu mempertahankan budaya dan bahasa sebagai jatidiri. Jepang melakukan pen­erjemahan berbagai buku ilmu pengeta­huan ke bahasa Jepang sehingga dapat dimengerti secara luas oleh masyarakatnya. Dengan perangkat teknologi modern, mereka masih mempertahankan nilai­nilai budayanya sehingga kita masih bisa mem­bedakan bangsa Jepang dari bangsa­bangsa lain. Bila kita lihat film­film Jepang, bahasa yang digunakan banyak memberikan ins­pirasi dan semangat. Hal yang sama yang mendorong mereka maju. China, Korea, Eropa, mereka mampu unggul dengan membawa jatidiri masing­masing, tercer­min dari bahasa yang digunakannya.

Hikmah yang bisa diambil adalah bahasa mencerminkan karakter suatu bangsa. Yang perlu diingat adalah masa keunggu­lan suatu bangsa akan dipergilirkan oleh Allah. Tidak ada yang selamanya unggul dan selamanya lemah. Karakterlah yang akan menentukan kepada siapa Allah akan memberikan keunggulan tersebut.

Penulis adalah alumni Program Doktor dari Tokyo Institute of Agriculture and Techno-logy yang sekarang berprofesi sebagai Dosen Teknik Kimia ITB

Gambar Background : Kapal ekspedisi por­tugal berlayar mengarungi dunia. sumber : www.britannica.com

Page 18: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

18

Oleh: Pramujo Widiatmoko

Meniru Alam Manusia dikaruniai kelebihan oleh Tuhan berupa ke­hendak, yang ditunjang de ngan

kemampuan memahami dan meman­faatkan alam. Maka kita lihat peradaban manusia berkembang dengan kemajuan teknologinya. Teknologi yang dikembang­kan banyak diilhami dari pengamatan terhadap alam. Sebagai contoh, pesawat terbang berawal dari hasrat untuk meniru burung. Dari pesawat bermesin yang efek­tif terbang tahun 1903 hingga era pesawat komersial raksasa dan pesawat tempur generasi ke­lima di era milenium, perlu beberapa dekade untuk menyempurnakan teknologi terbang ini. Tentu tertinggal bila dibandingkan dengan burung terbang efektif Archaeopterix yang menguasai angkasa di zaman Ju­rasik Akhir 150 juta tahun lalu. Na­mun, kemajuan teknologi terbang ini telah membantu kita menjelajah dunia dalam hitungan jam saja.

Perkembangan teknologi yang patut untuk dicermati saat ini adalah pe­manfaatan sinar matahari. Hal ini terkait dengan semakin terbatasnya cadangan hidrokarbon alam. Batu­

bara, minyak bumi, dan gas alam merupa­kan hidrokarbon alam utama yang telah menjadi tulang punggung perkembangan peradaban sejak revolusi industri tahun 1760.Berumur jutaan tahun, sumber daya alam tersebut akan habis dalam hitungan dekade. Di Indonesia, cadangan terbukti minyak bumi tahun 2016 sebesar 3306 MMstb (million stock tank barrels). Cadangan tersebut cenderung menurun dalam 5 tahun terakhir, meskipun ada penambahan cadangan potensial sebe­sar 240­an MMstb. Oleh karena itu, para ilmuwan beralih ke sumber energi murah

Sintesis Kimia Berbantuan Matahari

Meniru Pencipta Terbaik

Perbandingan Pengambilan CO2(Reaksi Gelap) pada Fotosintesis Tumbuhan . sumber: http://archive.cnx.org

Page 19: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

19

dan tersedia praktis sepanjang umur bumi (baca: matahari). Teknologi pemanfaatan­panas matahari untuk pengolahan pasca panen (baca: pengeringan) sudah umum. Panel fotovoltaik untuk menghasilkan listrik dari cahaya matahari juga sudah banyak diaplikasi­kan. Yang paling menarik adalah teknologi pe­manfaatan energi matahari untuk sintesis kimia.

Fotosintesis tiruanSintesis kimia berbantuan energi matahari paling awal dan sukses didemonstrasikan oleh bakteri berklorofil dan tumbuhan. Dengan proses fotosintesis, tanaman secara garis besar mengubah 6 molekul air dan 6 molekul karbon diok­sida menjadisatu molekul gula. Oksigen dilepas ke udara sebagai produk samp­ing. Energi matahari diserap oleh pusat reaksi yang mengandung klorofil. Detil reaksi yang terjadi di kloroplast tentu lebih rumit.Reaksi Terang (baca: membutuhkan cahaya) menyerapenergi dari matahari dan disimpan dalam bentuk ATP dan NaDPH.

Kedua sumber tersebut digunakan di Reaksi Gelap (baca: tidak membutuhkan cahaya).Tahap fiksasi pada reaksi gelap mengikat CO2, dikatalis oleh RuBisCO, be­reaksi dengan RuBP membentuk molekul 3­PGA. Selanjutnya, 3­PGA akan direduksi

dengan bantuan ATP dan NADPH menjadi G3P. Pada tahap terakhir, G3P ini dikirim­kan ke sitoplasma untuk bahan baku pembentukan senyawa­senyawa penting tum­buhan. Dengan

proses tersebut, tumbuhan dapat men­gubah energi matahari menjadi energi kimia dengan efisiensi “hanya” 3 – 6%. Namun mampu mencukupi kebutuhan oksigen dan biomassa dunia.

Para ahli mengamati fenomena fotosinte­sis tersebut dan mencoba mengembang­kan tiruannya. Foton dari sinar matahari diubah menjadi elektron dengan bantuan bahan fotovoltaik dan kemudian listriknya digunakan untuk mereduksi bahan kimia. Saat ini, produk yang dihasilkan belum­

lah se­komplek karbohidrat. Produk yang paling sederhana adalah hidrogen dari elek­trolisis air. Dengan bantuan listrik, air (H2O) dipisahkan menjadi molekul oksigen (O2) dan hidrogen (H2). Hidrogen dengan kemurnian 99% ini sangat baik untuk hidrogenasi bahan pangan, misalnya minyak sawit menjadi margarin. Selain itu, mobil listrik dengan sistem fuel cell dapat memanfaatkan hidrogen tersebut sebagai bahan

Meniru Pencipta Terbaik

Sintesis Kimia Tiruan

Pemanfaatan Siklus Karbon Dioksida, sumber:Http://pubs.rsc.org

Page 20: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

20

bakar.Hasil pembakarannya bersih dari CO2 karena berupa air saja. Kendaraan dengan fuel cellini sudah mulai diko­mersialkan di 2017 dengan kisaran harga $57500. Tertarik?

Permasalahan utama penggunaan hi­drogen untuk bahan bakar (baca: selain penyimpanan) adalah sumber hidrogen­nya. Hidrogen komersial diproduksi meng­gunakan proses reformasi kukus berbahan baku gas alam. Sementara itu, proses elektrolisis memerlukan listrik dalam jumlah besar. Produksi hidrogen dengan proses elektrolisis sekitar $5,2/kg­H2 un­tuk stasiun pengisian dan $3/kg­H2 untuk produksi hidrogen terpusat. Dibandingkan proses pertama (baca: reformasi kukus), biaya produksi hidrogen dari elektroli­sis tersebut sekitar dua kali lebih mahal. Hanya dengan sumber energi listrik murah seperti energi matahari dan tenaga nuklir, hidrogen dari elektrolisis ini akan mampu bersaing dengan produk reformasi kukus.

Selain produksi hidrogen, sintesis kimia berbantuan matahari yang menarik ada­lah reduksi karbon dioksida (CO2). Gas CO2 ini sering dianggap sebagai faktor penyebab efek rumah kaca. Penggunaan bahan bakar fosil untuk kendaraan dan industri secara global diindikasikan telah meningkatkan konsentrasi gas CO2hingga level 400 ppm (tahun 2013). Dengan pro­ses elektrokimia, para ahli mengembang­kan teknik reduksi gas karbon dioksida menjadi bahan lain seperti karbon mo­nooksida, asam format, metana, metanol, dan etanol. Kembali lagi, energi listrik yang diperlukan oleh proses reduksi tersebut akan ekonomis bila diperoleh dari sumber yang murah dan terbarukan (baca: energi matahari). Hasil reduksi elektrokimia merupakan bentuk penyimpanan cair dari

gas CO2. Asam format dianggap sebagai produk penting karena dapat menjadi penyedia gas CO. Campuran gas ini (baca: karbon monoksida) bersama hidrogen dikenal sebagai syn­gas, sebagai bahan baku sintesis polimer dan bahan bakar.

Reduksi gas CO2 berbantuan matahari berpotensi akan mengurangi ketergantu­ngan terhadap energi fosil. Gas CO2 hasil pembakaran di kendaraan dan industri diambil dan didaurulang dengan tamba­han air menjadi bahan bakar. Siklus terse­but menghasilkan produk samping oksigen sekaligus mengurangi kadar karbon diok­sida di udara. Saat ini, teknologi reduksi karbon dioksida masih terus diteliti. Di tahun 2014, proyek pilot plant dimulai di British Columbia untuk membangun pabrik berkapasitas 100 kg CO2 per hari danmenghasilkan garam format.

Pesan moral Manusia sebagai khalifah di muka bumi ini berkewajiban memakmurkan bumi de­ngan mengembangkan berbagai teknologi yang mempermudah kehidupannya. Pada hakikatnya, alam telah diciptakan oleh Tuhan, pencipta terbaik, dengan sem­purna. Manusia membaca dan belajar dari alam. Dengan mempelajarinya, kita akan menyadari bahwa segala sesuatu di alam ini di ciptakan dengan detail yang men­gagumkan. Sebaik­baiknya kita meniru, masih jauh dari hasil ciptaan Tuhan. Sung­guh pantas bagi manusia untuk berjalan di muka bumi ini dengan rendah hati.

Penulis adalah alumni Program Doktor dari Tokyo Institute of Agriculture and Techno-logy yang sekarang berprofesi sebagai Dosen Teknik Kimia ITB

Meniru Pencipta Terbaik

Page 21: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

21

Oleh:Astri Aulia Safrianty

Pembangunan tidak hanya menyang­kut fisik namun hal­hal yg non fisik seperti landasan merupakan hal

yang paling penting yang akan menjadi ruh dalam setiap program pembangunan. Jika landasan tidak kuat, tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas, maka pro­gram pembangunan akan sangat mudah dipengaruhi program­progrm luar yang memiliki sarana dan prasarana yang sangat memadai untuk mengendalikan arah dan tujuan. Sehingga wajar saja jika pada akhirnya dikarenakan landasan yang tidak jelas tadi, program pembangunan akan jauh melenceng dari tujuannya. Akhir­akhir ini masyarakat dunia di ber­bagai konferensi­konferensi internasional sibuk membahas tentang pembangunan yang berkelanjutan (sustainable cities). Hal ini dikarenakan bumi dimana mereka tinggal sudah terasa sesak dengan adanya berbagai bencana yang melanda, peruba­

han iklim global, angka kemiskinan yang semakin tinggi, serta tingkat polusi yang semakin meningkat. Dari berbagai efek inilah muncul suatu konsep bahwa agar bumi ini nyaman untuk kita tinggali bersa­ma bahkan dapat dinikmati oleh anak cucu generasi penerus yang akan datang maka perlunya prinsip­prinsip keberlanjutan dalam pembangunan di setiap negara agar tercipta hidup manusia yang berkualitas. Salah satu alat dalam mengukur keberlan­jutan ini adalah daya tahan (resilience). Seberapa jauh suatu negara dapat ber­adaptasi terhadap perubahan­perubahan di luar sehingga pengaruh dari luar tidak berdampak negatif terhadap kondisi dalam negri.Bagaimana dengan pembangunan menu­rut Islam?. Pembangunan dalam islam tidak me­ngungkap kata yang spesifik seperti kata Berkelanjutan. Fokus dari pembangunan dalam Islam adalah “manusia” yang me­miliki fungsi dan peran sebagai khalifah di muka bumi, yang ditujukan untuk

mencapai ke­selamatan dan kebahagiaan di muka bumi dan akhirat. Prinsip Keber­lanjutan dalam islam tidak cukup hanya di bumi.. namun sampai akhirat. Tujuan utama pembangunan dalam Islam

Islam dan Pembangunan

KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM ISLAM

Bencana Banjir di Bandung Selatan, sumber : tempo.co.id

Page 22: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

22

adalah meraih ridho Allah semata. Hal ini mengakibatkan apa yang menjadi program­program pembangunan di bumi akan menjadi bekal di akhirat kelak.. seba­gai perlombaan untuk menegakkan amal ma’ruf nahi munkar. Penegakan konsep keberlanjutan dalam Islam bersumber utama dari AL­QURAN dan Hadist. Keilmuan yang ada pada diri manusia hanya sebuah alat untuk lebih memahami perkataan ilahi.. karena pada dasarnya ilmu itu “diberikan” bukan kemampuan diri pribadi. Jika ilmu sudah diberikan maka ada kewajiban yaitu me­nyebarkan sehingga menda­tangkan manfaat sebesar­besarnya. Jika mem­bahas daya tahan (resilience)

Mamat (10) men­cuci muka untuk mengusir panas dari botol bekal air minumnya saat bermain di sekitar kolam salah satu sumber air untuk warga Kampung Campaka, Desa Cihampelas, Ka­bupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang mengering, Rabu (29/7). Sejak

sebulan terakhir, debit air kolam tersebut terus menyusut hingga pada akhirnya kering saat musim kema­rau ini. Mengeringnya kolam dan menyusutnya debit air sejumlah sumber air bersih dirasakan menyulit­kan warga . sumber: http://regional.kompas.com

justru umat muslim memiliki daya tahan yang tinggi, tidak memiliki ketergan­tungan terhadap teknologi fisik maupun makhluk… karena semua yang terjadi merupakan kehendak dari Ilahi.

Penulis adalah alumni Program Magister Studi Pembangunan ITB yang sekarang berprofesi sebagai staf ahli di salah satu konsultan pemetaan di Bandung.

Permuki­man kumuh di Pinggiran Sungai Sumber Penyebaran Pen­yakit Menular. sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan

Islam dan Pembangunan

Page 23: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

23

Oleh: Riantini Virtriana

Lagi. Banjir bandang melumpuh dan meluluh lantakkan pemukiman war­ga di tanah air. Kala itu, 2 September

2016, hujan deras tanpa henti berakibat meluapnya Sungai Cimanuk yang menyapu daerah sekitarnya di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Banjir yang tercatat sebagai yang terbesar di Kabupaten Garut ini telah membawa kerugian besar bagi warga yang secara instan harus kehilangan aset dan harta bendanya. Belum lagi mereka yang harus menginap di tenda­tenda darurat, atau pun sakit, meninggal, dsb. Akan tetapi, bencana seperti banjir tersebut ru­panya memiliki korelasi sebab­akibat yang kuat dengan aktivitas warga yang meng­eksploitasi alam sekitarnya guna meme­nuhi kebutuhan ekonomi sehari­hari.Sebuah media elektronik nasional me­nyebutkan bahwa sejumlah kecamatan di Kabupaten Garut telah mengalami alih fungsi lahan yang signifikan dalam kurun waktu yang singkat. Hampir seluruh ka­wasan hulu anak Sungai Cimanuk rupanya telah mengalami alih fungsi lahan yang tidak terkendali. Misalnya, kawasan di sekitar mata air Cikamiri, yang seyogyanya diperuntukkan untuk pepohonan dengan akar yang kuat, kini telah dialihfungsikan menjadi perkebunan tanaman sayur dalam skala yang sangat luas.Isu alih fungsi lahan di kawasan hutan di Kabupaten Garut ini dibenarkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangelie. Menurut Willem, penyalahgunaan dan pemanfaatan lahan menyebabkan adanya

erosi di hulu anak sungai. Erosi ini kemu­dian membuat Sungai Cimanuk mendan­gkal akibat sedimentasi dari massa tanah yang tergerus dari kawasan sekitarnya terutama di kawasan bantaran sungai Aki­batnya, Sungai Cimanuk tak lagi mampu menampung air lebih ketika terjadi hujan deras. Daerah Aliran Sungai (DAS) Cima­nuk sendiri sekarang sudah dikategorikan sebagai DAS dengan kondisi kritis. Mak­sudnya, DAS Cimanuk telah mengalami pendangkalan yang signifikan sehingga peruntukkan dan pemanfaatan kawasan­nya menjadi prioritas untuk dievaluasi. Alih fungsi lahan DAS Cimanuk oleh warga menjadi salah satu faktor berubah­nya tutupan lahan sebagaimana dikemuka­kan oleh Turner, dkk (1995). Terdapat dua kelompok besar faktor pendorong beru­bahnya tutupan lahan, yaitu faktor biofisik dan faktor sosial ekonomi. Faktor biofisik ialah yang berkaitan dengan karakteristik wilayah, seperti bentuk topografi. Seda­ngkan faktor sosial ekonomi merupakan faktor yang berkenaan dengan aktivitas manusia.Apabila kita melihat bentuk topografinya, Kabupaten Garut berada pada dataran tinggi yang pada awalnya masih dipenuhi tutupan lahan hijau. Secara teori alam, bentuk topografi seperti Kabupaten Garut seharusnya bisa terhindar dari bencana banjir. Namun alih fungsi lahan yang disebabkan oleh aktivitas manusia ter­jadi dalam wilayah dengan cakupan yang cukup masif. Salah satu pendorong ter­jadinya perubahan tutupan lahan sebagian besar disebabkan oleh adanya aktivitas ma­nusia dalam menggunakan lahan, antara

HIKMAH APA DI BALIK BENCANA?

Hikmah

Page 24: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

24

lain untuk keperluan permukiman dan penyediaan lahan produksi (Lambin, 2004; USGCCRP, 2009). Dari penelitian yang dilakukan oleh Vir­triana, 2016 , hasil analisis statistik spasial menunjukkan bahwa kepadatan penduduk sangat berpengaruh mendorong peruba­han lahan pada kelas vegetasi yaitu hutan, ladang/tegalan, perkebunan, dan sawah di Provinsi Jawa Barat secara keseluru­han. Desakan penduduk meningkatkan peluang perubahan kelas vegetasi tersebut menjadi kelas tutupan non vegetasi atau kawasan terbangun. Hal tersebut karena peningkatan jumlah penduduk berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan akan permukiman. Sementara, kelas vegetasi se­mak belukar dan kawasan terbangun tidak akan terlalu terganggu karena mampu menjaga dirinya dari “gangguan” tekanan penduduk.Fakta di atas dikuatkan dengan nilai rasio perubahan pada variabel kepadatan pen­duduk untuk kelas lahan hutan adalah 9,85 yang berarti bahwa peluang hutan untuk berubah menjadi kelas lahan lain akan meningkat 9,85 kali apabila jumlah penduduk naik 1 orang, sementara vari­abel lainnya konstan. Untuk kelas hutan, ladang/tegalan, dan sawah, kepadatan penduduk memiliki nilai rasio perubahan terbesar dibandingkan dengan nilai rasio perubahan variabel prediktor lainnya. Maka jelas bahwa penduduk merupakan

faktor dominan yang menyebabkan beru­bahnya kelas lahan hutan, ladang/tegalan, dan sawah menjadi kelas lainnya. Dari perspektif teologi, sebenarnya feno­mena kerusakan alam yang terjadi akibat dari aktifitas manusia yang tidak terkendali telah dijelaskan dalam Al Quran. Dalam QS Ar Rum ayat 41, Allah SWT berfirman : “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan akibat perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Ayat lainnya yang menjelaskan menganai kerusakan alam yaitu QS Al Baqarah, ayat 11­12. Allah SWT berfirman :“Dan bila dikatakan kepada mereka, “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi !” Mereka menjawab, “Sesung-guhnya kami orang-orang yang mengada-kan perbaikan” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.”

Syaikh Abdurrahmân as­Sa’di rahimahu­llah ketika menafsirkan ayat ini menga­takan, “Allah Subhanahu wa Ta’ala mem­beritakan bahwa semua musibah yang menimpa manusia, (baik) pada diri, harta maupun anak­anak mereka, serta pada apa yang mereka sukai, tidak lain sebabnya

adalah perbuatan­perbuatan buruk (maksiat) yang per­nah mereka lakukan. Penjelasan berikutnya mengenai ayat di atas adalah melakukan maksiat di muka bumi merupakan bentuk perusakan lantaran

WilayahTer­dampakBan­jirBandang di Kabupaten Garut, sumber: Liputan6.com

Hikmah

Page 25: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

25

perbuatan tersebut menyebabkan rusaknya apa yang ada di muka bumi, seperti biji­bijian, buah­buahan, pepohonan dan tumbuh­tumbuhan, sehingga terjangkiti penyakit yang disebabkan perbuatan mak­siat.

Jadi bagaimana seharusnya umat muslim mengambil hikmah dari bencana yang terkait dengan aktifitas manusia? Tujuan Allah SWT menciptakan manusia dan menempatkan mereka di bumi, serta me­limpahkan rezeki kepada mereka agar bisa menopang mereka dalam melaksanakan ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT. Jika mereka melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketaatan kepada Allâh (maksiat) berarti mereka telah beru­saha merusak dan menghancurkan tujuan utama penciptaan bumi”. Tidak akan hilang bencana di muka bumi, kecuali de­ngan taubat yang sungguh­sungguh. Dari sisi sains , terkait dengan kebijakan pengendalian alih fungsi lahan, maka strategi yang dapat diterapkan yaitu me­ngurangi laju pertumbuhan penduduk khususnya pada kelas lahan yang memiliki nilai rasio perubahan variabel kepadatan penduduk yang tinggi. Tidak menam­bah pusat CBD baru di Jawa Barat dapat menjadi pertimbangan selanjutnya terkait pengendalian perubahan tutupan lahan, yang bisa berdampak pada berkurangnya tekanan penduduk.

Penulis adalah alumni Program Doktor Geodesi dan Geomatika ITB yang sekarang berprofesi sebagai dosen Teknik Geodesi ITB

“Telah nampak keru-sakan di darat dan di lautan akibat perbuatan tangan (maksiat) manu-sia, supaya Allah mera-sakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke ja-lan yang benar). QS Ar Rum ayat 41

“Dan bila dikatakan ke-pada mereka, “Jangan-lah kamu membuat kerusakan di muka bumi !” Mereka men-jawab, “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbai-kan” Ingatlah, sesung-guhnya mereka itulah orang-orang yang mem-buat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.” QS Al Baqarah, ayat 11­12

Hikmah

Page 26: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

26

Oleh: Panji Ramadhan

Ibn Al­Haytham atau yang lebih dikenal sebagai Alhazen adalah

seorang muslim keturunan arab yang sangat besar kon­tribusinya di bidang fisika, matematika, astronomi, dan filosofi, terutama di bidang optik. Hasil karya paling terkenal yang sampai saat ini masih diakui oleh dunia sebagai salah satu karya yang sangat berpengaruh bagi perkembangan sains adalah kitab Al­Manazir (The Book of Optics). Sejak zaman Renais­sance hingga sekarang ia dijuluki sebagai “Father of Modern Optics”. Ibnu Al­Haytham lahir pada tahun 965 masehi di daerah Basra, Irak. Kemudian ia pindah ke Kairo saat berada dibawah pemerintahan Fatimid Caliph Al­Hakim, rezim yang memiliki ketertarikan di bidang astronomi. Ia tinggal di sekitar daerah Universitar Al­Azhar hingga wafat pada tahun 1040. Sebelum Book of Optic ditulis oleh Ibnu Al­Haytham, terdapat dua buah teori yang terkenal mengenai optik. Yang pertama adalah teori ekstramisi yang dikemu­kakan oleh matematikawan, Euclid dan Ptolemy. Dalam teori tersebut dikatakan bahwa mata mentransmisikan sebuah radiasi sinar ke benda yang sedang dilihat. Setelah radiasi tersebut sampai ke benda, maka mata dapat melihat bentuk, warna, dan ukuran benda. Sedangkan, teori yang lain dikemukakan oleh Aristoteles dan

Galen, disebut teori in­tromisi, dimana cahaya ditransferkan oleh suatu benda melalui suatu agen hingga bisa sampai ke mata. Berlawanan den­gan teori ekstramisi, Ibnu Al­Haytham membangun teorinya berdasarkan teori intromisi. Dalam teorinya disebutkan bahwa sebuah benda memancarkan ca­haya berjumlah tak hingga ke segala arah dan salah satu cahayanya tepat tegak lurus dengan mata, se­

hingga mata dapat menampilkan persepsi bentuk, warna, dan ukuran benda.Dalam bukunya ini, Al­Haytham menye­butkan bahwa terdapat cahaya primer dan cahaya sekunder, dimana cahaya primer jauh lebih kuat dibandingkan cahaya sekunder. Kedua cahaya ini merambat secara tegak lurus. Cahaya primer ada­lah cahaya yang dihasilkan oleh sumber cahaya seperti matahari, api, dan lainnya. Sedangkan cahaya sekunder adalah cahaya yang dihasilkan benda akibat pantulan dari cahaya yang dihasilkan oleh sumber cahaya terhadap benda tersebut. Cahaya sekunder dapat terbentuk apabila terdapat sumber cahaya didekatnya atau cahaya primer yang sampai padanya. Teori ini sangatlah akrab dengan teori optik yang dijelaskan dalam fisika dasar di sekolah­sekolah. Dalam buku ini juga dijelaskan bagaimana mekanisme pemantulan dan pembiasan cahaya, dan juga mekanisme cahaya yang terjadi pada benda tak tembus cahaya dan benda tembus pandang. Buku

Lukisan wajah Ibn Al Haytham. Sumber: www.entrevues.org

Tokoh Islam Klasik

Father of Modern Optics : Ibn Al­Haytham

Page 27: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

27

ini menjadi teori yang mendasari teori­teori lain mengenai mekanisme peram­batan cahaya hingga saat ini.Selain itu, Al­Haytham juga memberikan kontribusi yang cukup besar di bidang matematika terutama geometri dan teori angka; dan juga di bidang astronomi, dimana ia menemukan mekanisme gerak bumi dan planet. Ia pun memiliki kemampuan yang sangat hebat di bidang teknik sipil karena dia dapat mendesain sebuah saluran yang mencegah banjir yang terjadi akibat meluapnya sungai nil saat itu. Bukan hanya itu, ia pun berkontribusi cukup besar dalam teori pergera­kan benda dalam bidang mekanika. Dan ia pun ada­lah salah satu orang yang diakui sebagai orang yang pertama kali mengguna­kan metode sains modern yang sama dengan metode sains yang digunakan saat ini.Sangatlah banyak ilmuwan muslim dahulu yang kar­yanya saat ini sangat diakui oleh dunia sains, teknik, kedokteran, dan lainnya. Dan yang lebih hebatnya lagi, mereka tidak hanya berkontribusi di dalam satu bidang. Itu artinya mereka mempelajari dan meneliti beberapa bidang sekaligus. Namun hal tersebut berbeda dengan ilmuwan­ilmuwan muslim saat ini yang hanya fokus di satu bidang. Hal terse­but mungkin bisa terjadi karena tingkat kesulitan penelitian saat ini lebih tinggi

dibandingkan zaman dahulu atau karena ilmuwan­ilmuwan muslim saat ini jauh dari pedoman mereka yaitu Al­Quran, yang didalamnya telah dijelaskan tentang semua hal yang ada di bumi ini. Alasan pertama mungkin dapat kita eliminasi karena banyak juga peneliti sekaligus in­sinyur yang memiliki keahlian di beberapa bidang sekaligus, contohnya adalah Elon Musk, seorang peneliti, insinyur dan CEO

pada beberapa perusaahaan ternama di Amerika yang ahli di bidang IT, elektrik, otomo­tif, astronomi, fisika nuklir, dan energi. Oleh karena itu, sebagai muslim tidak seharusnya kita meninggalkan Al­Quran untuk mendalami sains dan juga bidang lainnya. Karena dalam Al­Quran, dasar ilmu dari segala hal yang ingin kita pelajari tersebut pasti telah dijelaskan dalam Al Quran. Yang perlu kita pikirkan saat ini adalah bagaimana merea­lisasikan butir­butir sains tersebut dan juga metode pembelajaran yang telah dije­

laskan dalam Al­Quran sebagai pedoman dan dasar kita dalam mempelajari sains, teknik, dan bidang lainnya sehingga muslim saat ini dapat melahirkan peneliti­peneliti sekaliber Ibnu Al­Haytham.

Penulis adalah alumni Program Sarjana T. Elektro ITB yang sekarang bekerja sebagai tenaga profesional di salah satu perusahaan elektronik di Nagoya, Jepang.

Father of Modern Optics : Ibn Al­Haytham

Cover dari kitab Al­Manazir yang telah diterjemahkan.

Sumber: wikipedia

Tokoh Islam Klasik

Page 28: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

28

Oleh : Panji Ramadhan

Islam telah melahirkan ratusan bahkan ribuan ilmuwan, peneliti, dan penemu hebat yang telah diakui oleh dunia

sejak jaman Rasulullah hingga jaman kekhilafahan. Bahkan teori dan teknologi yang telah diciptakan oleh ilmuwan mus­lim tersebut sampai saat ini selalu diguna­kan dan menjadi teori fundamental dalam setiap bidang keilmuwan. Namun sayang, pada abad­abad setelah revolusi industri, perkembangan sains dan teknologi telah terlepas dari genggaman kaum muslim, hingga hampir sama sekali tidak terdengar bahwa masih adanya penemuan­pene­muan yang diciptakan oleh muslim. Tapi apakah benar kontribusi kaum muslim dalam perkembangan teknologi saat ini tidak dilirik sama sekali oleh masyarakat dunia?

Tentu tidak! Ternyata masih ada ilmuwan muslim yang penemuannya telah meng­getarkan dunia, sebut saja, Prof. Abdus Salam, seorang fisikawan dari Pakistan yang telah mendapatkan Nobel Prize pada tahun 1979. Dan yang harus kita ketahui juga bahwa di abad 21 ini ada seorang technopreneur muslim yang memiliki andil yang besar dalampengembangan teknologi saat ini, yaitu Hossein Yassaie, dengan bidang keahliannya adalah Graphi­cal and ImageProcessing.

Penggemar game PC, desainer, dan anima­tor akan sangat tahu betapa pentingnya performa Graphical Processing Unit (GPU) dalam komputer bagi pekerjaan mereka sehari­hari. Dengan terus berkem­bangnya teknologi ini lahirlah film­film hebat seperti Toy Story, Harry Potter, Transformer, dan lainnya, serta lahir pula game­game canggih seperti GTA, FIFA, Overwacth, dan lain­lain. Lebih fundamental lagi bahwa perkembangan teknologi ini lah yang telah memungkin­kan terciptanya tampilan pada monitor komputer, dan juga pada layar handphone.

Ratusan bahkan ribuan perusahaan telah berdiri demi mengembangkan teknologi GPU ini. Dan salah satu perusahaan ter­besar yang berpartisipasi dalam pengem­bangan teknologi ini adalah Imagination Technologies. Di perusahaan inilah Hos­sein Yassaie mengembangkan karirnya

Sir Hossein Yassaie FREng, Sumber: twimg.com

Kontribusi Muslim Dalam Pengembangan Teknologi Graphical Processing Unit

Tokoh Islam Kontemporer

Page 29: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

29

hingga memangku jabatan CEO selama 18 tahun sejak 1998.

Hossein Yassaie adalah seorang muslim kelahiran Iran, yang pergi merantau ke Inggris pada tahun 1976. Beliau menem­puh pendidikan B.Sc hingga Ph.D pada bidang elektronika dan komunikasi di Uni­versity of Birmingham. Setelah itu, beliau melanjutkan pendidikan postdoctoral di universitas yang sama selama beberapa ta­hun. Lalu, sempat bekerja di STMicroelec­tronics dan Inmos selama 8 tahun. Hingga di tahun 1992, beliau bergabung dengan Imagination Technologies.Selama menjabat sebagai CEO, Hossein Yassaietelah mendorong Imagination Technologies untuk membuat inovasi­inovasi yang sangat diperhitungkan oleh masyarakat industri elektronika. Salah satu produk yang menjadi unggulan adalah PowerVR chipset. Banyak sekali model dan seri dari chipset ini yang telah diprod­uksi, dan juga beberapa model dari chipset ini telah digunakan oleh perusahaan elektro nik besar seperti Intel, Apple, LG, Samsung, MediaTek, NEC, dan lain­lain. Dalam chip A4 pada iPhone 4 hingga chip A9 pada iPhone 6S plus terdapat PowerVR chipset didalamnya sebagai pengolah grafis. Serta dalam chip Exynos 5410 yang terdapat pada Samsung Galaxy S4 digu­nakan pula PowerVR chipset sebagai pengolah grafis.

Berkat jasanya yang sangat tinggi dalam perkembangan teknologi dan juga perkem­bangan bisnis dalam bidang teknologi, Hossein Yassaie memperoleh gelar Knight Bachelor oleh Kerajaan Inggris pada tahun 2013. Dan juga memperoleh gelar Fel­low of Royal Academy and Engineering (FREng) pada tahun 2016 setelah beliau memutuskan untuk mengundurkan diri

dari Imagination Technologies.

Saat ini masih banyak ilmuwan, entre­preneur, dan technopreneur muslim yang sudah diakui kontribusinya dalam perkembangan sains dan teknologi oleh masyarakat dunia. Hossein Yassaie ha­nyalah salah satu contohnya. Jika kita menyelidiki lebih dalam lagi, maka dapat dipastikan bahwa umat muslim masih memiliki andil besar dalam perkembangan sains dan teknologi ini. Karena mengem­bangkan sains dan teknologi adalah salah satu tugas muslim sebagai kholifah di muka bumi ini, maka semakin dalam pengetahuan seorang muslim terhadap islam, akan semakin tinggi pula keinginan­nya untuk ikut mengembangkan sains dan teknologi.

Penulis adalah alumni Program Sarjana T. Elektro ITB yang sekarang bekerja sebagai tenaga profesional di salah satu perusahaan elektronik di Nagoya, Jepang.

Kantor Pusat Imagination Technologies, Sumber: futureworlds.com

Tokoh Islam Kontemporer

Page 30: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

30

Oleh: Fikry Purwa Lugina

Salah satu dilema ketika lulus adalah pilihan beragam yang tersedia. Ada sebuah pernyataan menarik dari

meme yang marak di media sosial me­nyebutkan bahwa lulus hanyalah bentuk pergantian status dari mahasiswa menjadi pengangguran. Benarkah itu? Mungkin bagi sebagian fresh graduate akan me n­jawab iya. Pertanyaan selanjutnya adalah seberapa cepat waktu yang dibutuhkan hingga status saat lulus (pengangguran) itu berubah kembali? Status tersebut bisa menjadi pegawai, pengusaha, ataupun pelajar kembali. Setiap pilihan mempunyai konsekuensinya masing­masing, tidak ada pilihan yang salah ataupun benar, tergan­tung apa yang kita rencanakan dikemudian hari.Disini kita tidak akan membahas satu­persatu dari pilihan yang telah disebut­kan, saya hanya ingin mengungkapkan apa yang ada dalam benak saya mengenai pilihan yang harus diambil. Semua berawal dari pertanyaan, “Bagaimana posisi ilmu penge tahuan dalam kehidupan? Bagaima­na kewajiban manusia dalam menuntut ilmu pengetahuan?”Terkadang menjadi orang kritis itu me­narik, atau so kritis? Hah sudahlah apapun itu namanya, memang orang di zaman sekarang terlalu banyak yang menganggap dirinya ahli dibidangnya. Saya tidak peduli dengan apa yang ada dalam benak anda ketika saya bertindak so kritis, itu pilihan anda, jika tertarik maka lanjutkan! Jika

tidak, sudah cukupkan mungkin kita tidak berjodoh.Pernahkah anda berfikir, kenapa keba­nyakan peneliti tersohor bukan seorang muslim? Ataukah anda menyimpulkan bahwa seorang muslim memang tidak bisa menjadi peneliti tersohor? Rasanya hal ini bertolak belakang dengan perintah Allah swt. yang mewajibkan hamba­Nya untuk senantiasa menuntut ilmu, bahkan Allah swt. menyebutkan bahwa orang yang ber­ilmu akan ditinggikan derajatnya.

“Wahai orang-orang yang beriman, apa-bila dikatakan kepada kalian, ‘Berlapang-lapanglah dalam majelis,’ maka lapa-ngkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untuk kalian. Dan apabila dikatakan,

‘Berdirilah kamu,’ maka berdirilah, ni-scaya Allah akan meninggikan orang-orang ang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Menge-tahui atas apa yang kalian kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah: 11).

Jelas bahwa orang­orang berilmu mempu­nyai kedudukan yang spesial di hadapan Allah swt., lantas mengapa pada zaman akhir­akhir ini sangat jarang cendeki­awan muslim yang muncul kepermukaan? Pernahkah anda berfikir bahwa saat ini muslim ditekan agar tidak berkembang, muslim dibiarkan tertinggal agar tidak bisa bangkit. Umat muslim terlalu sibuk

Ilmu; Pencarian Sepanjang Hayat

Cuitan Kampus

Page 31: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

31

dengan perpecahan, terlalu sibuk dengan urusan keamanan, terlalu sibuk dengan keduniaan. Padahal telah jelas bahwa umat manusia (umat muslim) adalah sebagai wali Allah swt. dimuka bumi yang mem­punyai tanggungjawab untuk memelihara bumi dan seluruh isinya.Jadi bagaimana umat muslim mengambil sikap dalam hal menuntut ilmu? Mencari ilmu merupakan salah satu kewajiban bagi umat muslim, terbukti dengan per­intah pertama yang turun kepada Nabi Muhammad saw. adalah untuk membaca. Membaca dalam konteks ini sangatlah luas namun apabila kita generalisasi, dapat disimpulkan bahwa umat muslim memer­lukan ilmu pengetahuan untuk membaca semua hal yang ada di bumi milik Allah swt. ini. Bumi berjalan, bumi bekerja, bumi beroperasi sudah merupakan Suna­tullah (hukum Allah), peran kita adalah untuk memeliharanya.Semakin tinggi pemahaman manusia terhadap ilmu pengetahuan seharusnya menjadikan manusia lebih rendah hati, tawadhu. Karena semakin tahu maka akan semakin sadar bahwa kita hanyalah sebuah bagian yang begitu kecil dari kehidupan di dunia ini. Konsep seperti inilah yang di kedepankan oleh umat Islam, sehingga semakin tinggi ilmu yang dimiliki oleh seorang muslim maka akan semakin tinggi pula ketaqwaan dari muslim terse­but. Berbeda halnya dengan doktrin yang ditanamkan oleh kaum liberal, mereka beranggapan bahwa semakin banyak ilmu yang dimiliki seseorang maka kemungki­nan seseorang untuk menaklukan orang lain, bahkan dunia pun semakin besar. Tidak heran jika sekarang banyak penjaja­han baik langsung maupun tidak langsung terjadi dimana­mana.Kembali ke bahasan awal bahwa saya hanya ingin memberikan pandangan akan

pilihan yang ada setelah lulus dari univer­sitas (S1). Menurut saya, menuntut ilmu merupakan sebuah kewajiban yang telah jelas diperintahkan oleh Allah swt., me­nuntut ilmu merupakan jalan untuk lebih mengenal hakikat manusia, mengenal tugas pokok manusia, mengenal tujuan dari penciptaan manusia. Kebenaran Al Quran akan ilmu pengetahuan sudah tidak diragukan, Al Quran merupakan pedoman hidup, Al Quran merupakan kitab yang berlaku bagi seluruh umat manusia. Maka sudah sewajibnya kita menjadikan Al Quran sebagai pedoman utama kehidupan di muka bumi.

“Stay hungry, stay foolish” -Steve Jobs

Ini hanyalah sebuah pandangan dari seseorang yang baru saja menyelesaikan pendidikan S1 di salah satu universitas di Bandung dengan predikat yang super pas­pasan. Seseorang yang masih belum bisa percaya bahwa dirinya bisa menyelesaikan pendidikan tersebut. Seseorang yang baru tersadar bahwa menuntut ilmu itu penting, seseorang yang berusaha untuk menjadi mata air yang memberikan kerjenihan pada lingkungan sekitarnya. Seseorang yang akan mengajak ANDA untuk tetap lapar dan tetap bodoh dalam menuntut ilmu. Semoga kita senantiasa menjadi umat muslim yang selamanya bertaqwa dan jalan untuk mencapai itu adalah de­ngan belajar dan terus belajar. Jadi gimana, apakah kita berjodoh? Salam!

Penulis adalah alumni Program Studi Meteo rologi ITB

Cuitan Kampus

Page 32: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

32

Oleh: Biofagri A. Rachmayuningtyas

Rasanya sudah tertanam di kepala­kepala orang Indonesia bahwa negara kita, Indonesia, memiliki

hutan­hutan hujan tropis yang lebat di­sertai dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Namun, berapa sih dari kita yang sadar bahwa itu semua bukan seka­dar fakta yang terpampang di buku­buku pelajaran sekolah? Seberapa banyak kah dari kita yang benar­benar paham arti pentingnya semua itu?

Bulan Juni 2009 membawaku terbang ke Sabah­Sarawak, Malaysia, untuk mengikuti sebuah acara sekolah musim panas yang diadakan secara kolaborasi oleh Univer­sitas Harvard dengan berbagai pihak. Biodiversity of Borneo nama programnya. Selama enam minggu, mahasiswa ter­pilih dari Asia Tenggara dan Universitas Harvard bersama­sama menjalani kuliah lapangan yang menunjukkan tingginya keanekaragaman hayati di Borneo beserta hal­hal yang mengancamnya.

Kami berpindah dari satu ekosistem ke ekosistem lainnya… menelusuri hutan­hutan… menyelami dalamnya lautan… mendaki tingginya gunung dan membuat kehebohan ala paparazzi setiap kali me­nemukan hewan atau tumbuhan unik (mind you… di mata kami semua unik :p). Pada intinya, program ini meninggalkan kesan yang mendalam di benakku. Di sana

aku menyadari betapa banyak aku tidak tahu….

Jika dipikir­pikir, siapa sebenarnya yang tinggal di negara tropis dengan berjuta biodiversitas? Aku…. Lantas mengapa di bawah rapatnya daun­daun pohon meranti itu, aku yang takjub mendengarkan penjelasan seorang Ameri­ka tentang synchronized flowering dan mass fruiting*? Mengapa mataku yang berbinar kala membaca buku petunjuk lapangan tentang spesies jahe­jahean karangan se­orang botanis asal Denmark?

Bukan… ini bukan soal ingin rasis dan memonopoli ilmu, seolah­olah ilmu ten­tang ekosistem tropis hanya orang lintang 0o saja yang boleh punya. Toh ilmu itu bebas dipelajari siapapun… dan siapapun bebas memilih cabang ilmu mana yang ingin ia dalami. Ini soal apresiasi. Apresiasi

Ini hutanku... aku yang seharusnya paling tahu...

Peserta Biode­versity of Bor­neo 2009, Air Terjun Malio, sumber: Phylodiversity.net/bb09

Musafir Ilmu

Page 33: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

33

terhadap apa yang ada di hadapan kita.Bertemu dengan pengajar luar negeri yang memiliki hasrat dan pengetahuan luar biasa mengenai sesuatu yang ‘kita miliki’ benar­benar membuatku sadar bahwa aku tak tahu apa­apa soal harta berharga yang ada di depan mata. Padahal, kita yang musti merawat, bukan?

Oleh karena itu, kekayaan alam milik kita ini tak cukup hanya dibangga­banggakan saja. Ada kerumitan komponen­komponen di dalamnya yang harus dipelajari agar fungsinya tetap berjalan sekaligus tetap bisa dimanfaatkan oleh manusia. Kita juga harus ingat bahwa hutan, sungai, gunung dan lautan yang luas ini adalah amanah dari Allah SWT yang harus kita kelola dengan benar. Untuk itu, mengenal dan

memahaminya adalah suatu keharusan.

Terkadang, kita terlalu terbiasa akan sesuatu sehingga menganggap hal itu nor­mal dan tidak penting. Padahal, ‘ketidak­pentingan’ dari sesuatu itu adalah ilusi yang kita ciptakan sendiri. Jangan sampai kita merasa kekayaan hayati negeri kita ini berharga ketika sudah kehilangan semua­nya. Naudzubillahiminzalik! Kita tak ingin gagal, bukan, dalam mengemban amanah sang Khalik? Oleh karena itu, syukurilah pemberian tersebut dengan mempelajari

dan menjaganya sepenuh hati. Jadilah yang terbaik dan yang paling berilmu soal titipan ini karena kewajiban terberat untuk mengelolanya ada di pundak kita.

* synchronized flowering adalah perilaku sekelompok individu tanaman dari spesies yang sama pada suatu area geografis untuk berbunga pada saat bersamaan. Fenomena ini menyebabkan produksi buah/biji secara besar­besaran (mass fruiting) pada area tersebut.

Trek pendakian Gunung Kinabalu foto @ Biofagri 2009

Bunga Etlingera muluensis, di Biodi­versity of Borneo, foto @ Biofagri 2009

Kuliah lapangan di hutan Lambir, foto @ Mindy Tuan, 2009

Musafir Ilmu

Penulis adalah alumni Program Magister Biologi Erasmus Mundus yang sekarang berprofesi sebagai editor manuscript ilmiah

Page 34: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

34

Oleh: Arief Nuryadi

Tahukah Anda, membuang makanan menjadi salah satu kebiasaan yang viral di Indonesia saat ini.

Saat ini, banyak sekali bisnis penyedia ma­kanan yang memberikan porsi ekstra besar bagi pelanggannya. Bisa jadi ini adalah teknik marketing yang dianggap jitu oleh pemilik bisnis, yang berprinsip: “harus memberikan lebih dari apa yang pelanggan harapkan”; salah satunya dari segi kuanti­tas. Namun seringkali, porsi makanan yang diberikan jauh lebih banyak ketimbang daya tampung rata­rata perut kita (orang Indonesia yang ukuran badannya kecil­kecil), sehingga ujung­ujungnya makanan itu berakhir di tempat sampah padahal terkadang sisa makanan itu masih layak konsumsi. Terlebih lagi, budaya untuk ‘take­away’ makanan yang tersisa di piring belum sepenuhnya tertanam.Seorang kawan yang pernah bekerja di salah satu waralaba restoran cepat saji terkenal asal Amerika bercerita bahwa di perusahaan mereka haram hukumnya memberikan sisa­sisa makanan kepada siapa pun biarpun sisa­sisa makanan itu yang masih layak konsumsi. Daging ayam, roti, sayur, bahkan yang belum diolah harus dimusnahkan dengan cara dibakar untuk memastikan mereka tidak jatuh ke tangan orang lain. Selain menjaga kuali­tas, ini juga dilakukan supaya ekslusivitas pelanggan tetap terjaga. Bayangkan, betapa

akan kecewanya seorang pelanggan sebuah restoran yang membayar mahal untuk sepotong ayam goreng jika ia tahu bahwa di belakang dapur restoran itu ada seorang tuna wisma yang juga bisa dapat potongan ayam dengan rasa yang sama dari tempat pembuangan sisa makanan.Sepintas, cerita di atas ada bagusnya. Tapi jika dipikirkan, ada berapa banyak restoran, hotel, rumah makan, kedai kopi dan sebagainya di Indonesia yang mem­buang sisa makanan layak konsumsi setiap harinya. Pasti banyak sekali. Belum lagi, sisa makanan dari tempat tinggal domestik seperti rumah­rumah atau apartemen­apartemen. Mungkin belum ada data akurat tentang jumlah sisa makanan yang dibuang di Indonesia, tapi pada tahun 2010, jumlah sampah makanan di dunia mencapai 1,3 trilliun ton. Padahal, untuk memproduksi makanan dengan jumlah tersebut kira­kira dibutuhkan lebih dari 600 km3 air, 300 juta gallon minyak bumi dan penebangan hutan seluas 9,7 juta hek­tar. Selain mubazir, sisa makanan ini juga berkontribusi pada jumlah sampah yang ada (isu lingkungan hidup). Di Jakarta saja, 70% sampah yang ada berasal dari sisa makanan dengan rata­rata 0.5 kg sisa makanan yang dibuang per orang per hari.Ada kalanya memang sisa makanan teru­tama yang sudah diolah tidak bisa diapa­apakan lagi selain dibuang ketika tidak jadi dimakan. Tapi sebetulnya tidak jarang juga kita meninggalkan begitu saja makanan

Masihkah Anda Membuang Makanan?

Halal Lifestyle

Page 35: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

35

yang belum disentuh atau belum digigit, baik utuh ataupun sebagian. Jauh lebih baik jika kita bisa bawa pulang dengan memasukkannya dalam lunch box kita atau styrofoam box yang bisa diminta dari restoran. Mungkin bisa kita makan lagi suatu waktu ketika lapar, atau diberikan ke orang lain misalnya diberikan ke penga­men di pinggir jalan. Jarang sekali mereka menolak.Untuk sisa bahan makanan layak kon­sumsi yang belum diolah, banyak hal yang bisa dilakukan. Memasak bahan makanan selama memang belum kadaluarsa sebe­narnya bisa memperpanjang waktu layak konsumsi bahan­bahan itu. Jarang sekali sumbangan bahan makanan atau masakan jadi ditampik oleh lembaga­lembaga sosial di sekitar kita. Tidak semua orang berun­tung bisa makan dengan kenyang pada waktunya setiap hari.Ketika saya berkunjung ke Sydney, pada hari­hari tertentu diadakan festival ma­kanan gratis di area Central Business District­nya. Pegawai junior hingga wirau­sahawan eksekutif mengantri makan di sana. Panitianya, sebuah NGO bernama Oz Harvest ternyata secara sukarela me­ngumpulkan makanan­makanan sisa layak konsumsi dari restoran­restoran di seante­ro Sydney. Mereka kemudian mengolahnya dan membagikannya gratis. Rasanya sama enak dengan makanan baru. Ternyata, event ini hanya sebagai promosi dari kegia­tan harian mereka yang serupa hanya saja makanan olahannya dibagikan pada kaum kurang mampu di pinggiran Sydney. Sete­lah sempat mengalami kesulitan mengim­plementasikan ide ini di awal, kegiatan ini sekarang didukung oleh pemerintah dan bisnis­bisnis besar di Australia.Jika Australia yang berpenduduk sedikit bisa melakukan itu, Indonesia dengan pen­duduk yang banyak dan bahan makanan

yang berlimpah terutama di kota­kota besar pantasnya lebih bisa lagi. Apalagi penduduk Indonesia kebanyakan muslim dan Islam mengajarkan untuk tidak ber­laku mubazir (Q.S. Al Isra 26­27) serta untuk memberi makan orang yang lebih tidak beruntung dan anak yatim/piatu (Q.S Al Insaan 76 : 8, Q.S Al Balad 90 : 12­15). Memberi makan orang lain memang tidak mudah. Tapi memberikan sisa makanan kita yang masih layak seharusnya lebih mudah dari itu. Semua orang butuh ma­kan, termasuk yang tidak mampu mem­beli. Semua orang suka makanan gratis asal layak konsumsi. Ini adalah ide yang bagus untuk menghindari kemubaziran, me­ngurangi isu lingkungan hidup, mengatasi sebagian isu sosial, dan berpeluang untuk mencari pahala.

Penulis adalah alumni Program Magister di Tohoku University yang sekarang berprofesi sebagai staf ahli di salah satu konsultan lingkungan di Jakarta

Halal Lifestyle

Page 36: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

36

Oleh: Sofya Restu Seftyani

Semua orang menginginkan hidup sehat agar memiliki banyak waktu untuk bercengkrama dan beraktivi­

tas bersama keluarga, tetangga, dan alam sekitar. Banyak orang yang berkata bahwa sehat itu mahal?? Hmmm mungkin orang­orang itu pikirannya terkungkung oleh budaya modern yang menyatakan segala hal dibeli oleh uang. ‘Say no to money to get healthy’. Padahal Allah menciptakan bumi dan seisinya untuk dimanfaatkan manusia, Allah ga bilang kalau kita harus bayar tetapi kita harus menggunakannya dengan bijak, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Saad ayat 27 yang artinya ‘Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah, yang demikian itu adalah ang­gapan orang­orang kafir maka celakalah orang­orang kafir itu, karena mereka akan masuk neraka’. Hikmah yang dimaksud disini adalah keberkahan, kesejahteraan, kebahagian, keadilan, dan lain sebagainya yang dapat dirasakan oleh manusia yang memanfaatkan alam dengan baik den­gan izin dan Ridho­Nya sehingga banyak manfaat yang dapat dirasakan. Dalam hal ini berarti sehat adalah kembali ke alam, orang pertanian biasa menyebutnya den­gan kata organik. Yes, organic is back to nature. Organik

bukan hanya sekedar untuk mendapat­kan makanan sehat, organik lebih kepada filosofi. Allah menitipkan tubuh, lingku­ngan, alam sekitar untuk dijaga dengan baik. Hidup dengan cara organik merupa­kan usaha untuk memenuhi amanah terse­but. Dengan niat seperti ini, hidup dengan cara organik menjadi bagian dari tujuan hidup kita yaitu ibadah (51:56). Pertayaan yang muncul adalah ‘kenapa harus organik?’. Jawabannya sederhana, sebab sehat itu organik. Mengapa???

Atas izin Allah, makan makanan organik dapat membuat sehat fisik sebab tidak ada residu atau zat kimia sintesis di dalam ma­kanan kita. Dengan sehat fisik, kita dapat bersilaturahim kepada saudara­saudara kita sebagaimana firman Allah dalam Q.S. An­Nisa ayat 1 ‘...dan (periharalah) hubun­gan silaturahim...’ sehingga menimbulkan sehat sosial. Silaturahim bermanfaatkan untuk memperkukuh hubungan persau­daraan, menambah kenalan dan relasi. Oleh karenanya, silaturahim menjadi pe­luang untuk bekerja dan mencari nafkah. Hadist riwayat Bukhori menjelaskan ‘Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah saw bersabda : ‘Barangsiapa yang ingin diluas­kan rizkinya dan dipanjangkan umurnya (kebaikannya) maka bersilaturahmilah’. Jelas, silaturahim dapat menimbulkan sehat finansial. Rizki yang kita punya

Halal Lifestyle

Sehat itu organik

Page 37: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

37

dapat diinfakkan dan disedekahkan sesuai dengan kemampuan kita. Semakin banyak Allah memberi rizki pada kita maka se­makin banyak pula yang dapat diinfakkan dan disedekahkan maka inshaallah pahala disisi Allah juga semakin besar. Begitu banyak manfaatnya bukan? Ya, asalkan niatnya hanya karena Allah dan hanya untuk beribadah kepada Allah. Namun selain sehat fisik, sehat sosial, dan sehat finansial, organik juga membuat sehat ekologi. Allah berfirman dalam Q.S. Al­Qassas ayat 77 yang artinya ‘Dan carilah pada apa yang telah dianugerah­kan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang­orang yang berbuat kerusakan’.

Bertani dengan cara organik tidak akan membuat alam rusak sebab tidak menggu­nakan pupuk kimia sintesis dan pestisida kimia hanya memanfaatkan siklus alam berupa pupuk hayati yang berasal dari ko­toran hewan dan serasah tumbuhan. Alam dibiarkan tumbuh bebas tanpa campur tangan manusia. Kita hanya perlu mera­

watnya bukan memberinya racun­racun yang dapat mengakhiri hidup alam. Aki­batnya degradasi lahan dapat berkurang, siklus biologi di dalam tanah berjalan, or­ganisme pengurai dapat bertahan, habitat alami tidak terganggu, stabilitas alam tetap terjaga, area resapan air tersedia sehingga bencana­bencana seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, kekeringan da­pat diatasi. Hal kecil yaitu organik namun dampaknya besar jika sudah menjadi kebi­asaan. Alam senang, kita juga senang. Na­mun semua hal pasti ada ujiannya. Ujian organik adalah ujian kesabaran sebab kita tahu bahwa semua hal akan indah pada waktunya.

Penulis adalah mahasiswa Program Studi Rekayasa Pertanian ITB

Sehat itu organikHalal Lifestyle

Page 38: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

38

Oleh: Leni Syarienti

Islam merupakan seperangkat tata atu­ran yang mengatur kehidupan manusia. Manusia dan islam seperti obat dan

petunjuk pemakaiannya. Jika salah dalam pemakaian obat, bukan malah sembuh bisa jadi menambah penyakit baru, obat mesti dipakai sesuai dengan petunjuk pemaka­iannya agar dapat menyembuhkan. Begitu juga dengan manusia yang hidup tidak mengikuti aturan­aturan yang telah disu­sun oleh Penciptanya yang mana aturan itu dibuat supaya manusia selamat hidupnya, yang ada adalah kekacauan dan kerusakan dimana­mana. Jelas jika demikian, maka tak ada satu perkara manusia pun yang luput dari islam, mudah, sulit, besar kecil, umum, spesifik, semua ada petunjuknya. Agar manusia dapat mengerti dan mema­hami islam sebagai tuntutan hidupnya dan hidup sesuai dengan tuntunannya, maka Allah menganugerahkan kepada manusia akal dan pengetahuan melaui alam semesta beserta isinya. Melalui akal manusia akan melahirkan ilmu pengetahuan, yaitu usaha sadar menyelidiki, menemukan dan me­ningkatkan pemahaman manusia dari ber­bagai segi kenyataan dalam alam manusia. Seiring berjalannya jaman, akal manusia akan terus berkembang dan menghasilkan ilmu pengetahuan yang mendekati sem­purna. Seyogyanya ilmu pengetahuan yang dimiliki digunakan dalam rangka mem­perjelas petunjuk­petunjuk di dalam islam sehingga lahir menjadi amalan­amalan manusia di dunia, menciptakan sebuah

peradaban manusia yang sempurna.Sayang, ketertarikan manusia dengan ilmu pengetahuan membuat manusia terjebak dalam dunia yang semua dinilai benar jika nyata terlihat dan terbukti adanya. Bah­kan yang lebih ironi lagi islam ditafsirkan berdasarkan ilmu pengetahuan yang dipe­roleh, jika sesuai dengan hasil penyelidikan maka islam dikatakan benar, jika tidak sesuai maka ada keraguan dalam islam. Ilmu pengetahuan tidak lagi menjadi alat untuk menyempurnakan amal dalam menjalankan petunjuk­petunjuk Allah tetapi menjadi alternatif sumber lain dalam membuat aturan­aturan hidup. Islam bersifat tetap dan ilmu pengetahuan berubah­ubah. Sehingga ilmu pengeta­huan lah menyesuaikan dengan Islam, bukan sebaliknya. Islam “kalau perlu” boleh bertentangan dengan pengertian dan pengetahuan manusia, tetapi pengertian dan pengetahuan manusia yang terbukti benar tidak boleh dan tidak akan pernah bertentangan dengan islam. Bukan berarti bahwa islam mengajarkan untuk menjauh­kan umatnya dari ilmu pengetahuan, bu­kan sama sekali! Ilmu pengetahuan harus dicari setinggi­tingginya, seluas­luasnya untuk membantu umat dalam menyem­purnakan amal bakti kepada PenciptaNya.

Penulis adalah alumni Program Magister Psikologi UNPAD

Meluruskan Pandangan Muslim terhadap Sains

Pendidikan Islam

Page 39: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

39

Page 40: Majalah Fajar Cendekia fileakhirnya majalah ini bisa selesai tepat pada ... Meskipun, kekurangan mung kin masih akan ditemukan di beberapa sisi, ... telektual yang semula tergabung

40