Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

32
DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010 Jembatan emas Indonesia di Rusia Делегация РФ на выставке вооружений в Индонезии HOTEL DI LUAR ANGKASA

description

Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

Transcript of Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

Page 1: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

Jembatan emas Indonesia di Rusia

Делегация РФ на выставке вооружений в Индонезии

HOTEL DI LUAR ANGKASA

Page 2: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

Sekali lagi terbukti benar apa yang dianjurkan oleh Presiden Sukarno pada masanya tentang perlunya apa yang dinamakan nation and character building, yaitu

pembinaan bangsa dan pembinaan watak dalam rangka membentuk manusia Indonesia baru dan dalam rangka mencapai masyarakat adil dan makmur yang dicita-citakan. Apa sebab benar? Bangsa Indonesia terlalu lama dijajah bangsa asing. Dalam hiperbola, bangsa Indonesia disebutkan dijajah bangsa asing selama 350 tahun. Itu bukan waktu yang pendek. Selama masa penjajahan itu banyak yang telah terjadi secara lahir maupun batin bangsa Indonesia. Yang jelas, akibat penjajahan itu bangsa Indonesia mengalami banyak kerusakan. Dari bermental dan bersikap merdeka berubah menjadi bermental dan bersikap jajahan. Memang be tu l , dengan proklamasi yang dikumandangkannya – dan itu yang pertama kali oleh bangsa jajahan segera sekali sesudah Perang Dunia II – bangsa Indonesia menunjukkan keberanian dan tanggungjawab besar untuk bertekad menjadi bangsa yang mandiri sepenuhnya. Jangan lupa, kolonialisme dan imperialisme waktu itu sedang sekuat-kuatnya, dan baru saja memenangkan perang melawan fasisme. Dan pengalaman 350 tahun menjajah

pun bukan sedikit. Tidak heran kolonialisme Belanda suka dinyatakan sebagai kolonialisme yang paling baik – dalam arti paling rapih – di dunia. Toh, bangsa Indonesia dengan berani dan penuh tanggungjawab membela proklamasinya, dan berhasil memenangkannya, hingga terbentuk negara besar multietnik, multiagama, multibahasa, multitradisi dengan wilayah dari Sabang sampai Merauke atau dari pantai barat sampai pantai timur Amerika Serikat. Tapi sesudah tegak sebagai bangsa yang merdeka, ternyata bangsa Indonesia lebih suka ”makan bunga” dengan menggadaikan kemerdekaannya. Pahlawan bertambah banyak, tapi watak atau mental bertambah buruk. Watak atau mentalnya menjadi watak atau mental ”rusak”. Bahkan lebih buruk dari watak atau mental ”rusak”. Fakta-fakta skandal bangsa Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan betapa rusaknya bangsa Indonesia. Untuk itu diperlukan nation and character building, tidak cukup dengan komisi ini atau komisi itu, lembaga ini atau lembaga itu. Yang diperlukan – kurang-lebih menurut Presiden Sukarno -- adalah revolusi mental, sebab kerusakan yang sudah demikian parah mustahil diperbaiki dengan upaya tambal sulam. (KST)

Nation and character building

E d i t o r i a l

Editorial...................................................2

Jembatan emas Indonesia di Rusia.........................................................4

PERMIRA...............................................5

Pertemuan dengan Sukarno...................6

Tsarina Rusia terakhir...........................12

Делегация РФ на выставке вооружений в Индонезии....................17

Teori tentang asal-usul minyak dan gas.....................................................19

PLTN Terapung......................................20

Sastra.........................................................................24

Manusia sejati dan jati diri manusia.....................26

Ketika aku kuliah di Kota Rostov...........................27

PERTEMUAN ALUMNI SE ASIA KE III.....................29

РОЛЬ ИНДОНЕЗИЙСКИХ ВЫПУСКНИКОВ

РОССИЙСКИХ ВУЗОВ .........................................................30

Hotel di luar angkasa................................................32

Gambar kulit:Angklung warisan budaya dunia

d a f t a r i s i

Page 3: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

BE

RIT

A A

KTU

AL

3DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

Jembatan Emas Indonesia di Rusia

Mereka adalah jembatan emas yang mengajarkan bahasa, budaya dan studi Indonesia di berbagai perguruan tinggi ternama di Rusia, tanpa mengenal pasang surut pergolakan politik

internasional.

Selama kurang lebih enam dasawarsa sebagian mereka terus menjembatani hubungan bilateral, khususnya di bidang kebudayaan dalam mendidik serta mempersiapkan generasi baru yang akan mengisi hubungan Indonesia-Rusia di masa mendatang. Berkat peran serta para dosen ini, generasi muda Rusia pecinta dan sahabat Indonesia semakin berjibun. “Kami memberikan apresiasi yang tertinggi tanpa batas kepada para dosen yang telah menjembatani hubungan kedua bangsa tanpa mengenal cuaca,” ujar Dubes Hamid Awaludin. Sebanyak 15 orang profesor, dosen, kepala jurusan bahasa dan rektor dari Akademi Diplomatik Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia, Moscow State University of International Relations Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia (MGIMO), Institute of Asian-African Studies (ISAA) of the Moscow State University (MGU) dan University of Oriental Studies of the Russian Academy of Sciences menghadiri acara pertemuan yang merupakan undangan khusus Duta Besar Republik Indonesia di Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Hamid Awaludin di Wisma Duta KBRI Moskow (Jumat, 12/11/10). “Kita bisa melihat bagaimana kecintaan mereka terhadap Indonesia dengan pengabdiannya sebagai pengajar dan pemerhati Indonesia”, tambahnya.

Di tengah pasang surutnya hubungan

kedua negara, terdapat banyak orang Rusia yang

terus mengobarkan semangat untuk

mendekatkan Indonesia di hati warganya sendiri.

Page 4: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

BE

RITA A

KTU

AL

4 DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

Sebagian besar dari para pengajar tersebut adalah orang yang sudah lanjut usia yang belajar bahasa Indonesia di era tahun 1950 dan 1960-an. Mereka merupakan saksi sejarah “mesranya” hubungan Indonesia dan Rusia pada saat itu, seperti Aleksei Drugov, Avenir Teselkin, Vladlen Tsyganov, Viktor Sumsky, Sergei Savchenkov, Larisa Yefimova dan Villen Sikorsky. Sementara itu, terdapat pula generasi muda yang memegang tongkat estafet jejak mereka, seperti Marina Florova, Ulyanov Mark dan Sosedova Maria. Menurut Aleksei Drugov, dirinya pernah bekerja sebagai penterjemah pasukan Angkatan Laut Indonesia yang berlatih kapal selam di Vladivostok dan ikut serta pula dalam pasukan militer Uni Soviet hingga ke Surabaya dalam rangka membantu Indonesia dalam pembebasan Irian Barat. “Saya sangat bangga terhadap Indonesia. Indonesia adalah bangsa yang besar dengan keanekaragaman budaya dan

tradisi, serta keramahtamahan masyarakatnya”, kata Profesor Aleksei Drugov, pria kelahiran 12 April 1937, pengajar bahasa Indonesia di University of Oriental Studies of the Russian Academy of Sciences. Malam itu rupanya menjadi waktu bagi curhat tentang Indonesia. Tidak lupa, tanpa mereka rame-rame melantunkan lagu “Rayuan Pulau Kelapa (Strana Rodnaya Indonesia)” dalam bahasa Indonesia dan Rusia mengikuti lantunan siswi Sekolah Indonesia Moskow (SIM), Hasnah. “Lagu yang sangat luar biasa yang menggambarkan keelokan Indonesia. Orang-orang segenerasi dengan saya pasti tahu lagu ini”, kenang Prof. Larisa Yefimovna, pengajar dan pemerhati Indonesia dari MGIMO yang sudah berusia 72 tahun. Untuk mengobati rasa rindu pada Indonesia, mereka sering berkunjung ke KBRI Moskow dan menghadiri acara-acara yang diselenggarakan KBRI Moskow. Dalam beberapa tahun terakhir jumlah mahasiswa Rusia yang belajar bahasa dan budaya Indonesia meningkat. Selain di Moskow, bahasa Indonesia diajarkan pula di St. Petersburg State University (SPbGU). Sementara itu, di Timur Jauh Rusia, Vladivostok beberapa tahun lalu telah dibuka jurusan Indonesia di Far Eastern National University (DVGU). Salah satu kendala yang dihadapi perguruan-perguruan tinggi tersebut adalah tidak adanya pengajar bahasa Indonesia penutur asli (native speaker). Duta Besar Hamid Awaludin menyampaikan untuk lebih mengembangkan bahasa Indonesia di Rusia, KBRI Moskow bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia akan mendatangkan pengajar atau dosen dari Indonesia untuk membantu perguruan-perguruan tinggi tersebut. “Program ini merupakan bagian dari multi-track diplomacy kita,” demikian Dubes Hamid Awaludin. (Enjay Diana)

foto: Pertemuan Dubes RI dengan pengajar bahasa Indonesia di Rusia

Page 5: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

BE

RIT

A A

KTU

AL

5DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

Berdiri sejak Oktober 1998 di Moskow, dan berkedudukan di Moskow. Berdasarkan perkembangannya, banyak mahasiswa Indonesia yang melaksanakan studi di kota-kota lain.

Sebagai perhimpunan, PERMIRA merasa kesulitan menghimpun seluruh mahasiswa yang berada di Federasi Rusia, sehingga hal ini mendorong tercetusnya ide, bahwa perlu dibentuk PERMIRA cabang.

Sebagai realisasi dari ide tersebut, pada saat Kongres ke VI PERMIRA (16 Mei 2004) terbentuklah PERMIRA dengan struktur: PERMIRA Pusat, PERMIRA cabang Moscow, dan PERMIRA cabang Saint Petersburg.

PERMIRA cabang Moscow beranggotakan 24 mahasiswa yang tersebar di beberapa Perguruan Tinggi di Moskow, diantaranya: RUDN, MADI, MGIMO, FARGUFK, RGUFK, IM Sechenova, FA, MUT dan MGTU

Setelah vacuum 3 tahun lamanya, Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (PERMIRA) melaksanakan sebuah kongres pada hari Kamis, 14 Agustus 2008 bertempatkan di Kedutaan Besar RI Moscow, Federasi Rusia .

Hal tersebut bertujuan untuk membentuk kepengurusan baru periode 2008-2009. Kongres dihadiri oleh 34 mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Federasi Rusia, Bapak Wakil Duta Besar RI untuk Rusia sebagai Penasehat, Bapak Pejabat Fungsi Pendidikan Sosial Budaya RI selaku Pembina pendidikan, dan juga Bapak Atase Pertahanan RI sebagai pembina keamanan, serta dibentuk dan disahkan sejumlah cabang dan komisariat.Website: http://ppirusia.org/

PERMIRA Perhimpunan Mahasiswa Indonesia

PENGURUS PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI RUSIA

PERIODE 2010-2011

Pelindung Duta Besar Republik Indonesia

Penasehat

Kepala Fungsi Pendidikan Sosial Budaya RI dan Atase Pertahanan RI untuk Federasi Russia

Ketua Khoirul RosyadiWakil Ketua I Treesa HidayantiWakil Ketua II Rulando PutraSekretaris Umum Adnial RoemzaWakil Sekretaris Fittonia ElginaBendahara Umum Viona Belinda TakumansangWakil Bendahara Raymond Jr. Sihombing

Divisi PSDM dan IntelektualKoordinator Kusen

Anggota Yudhistira Marcus Tetelepta

Marten Hanura

Divisi Teknologi dan Informasi

Koordinator Abdul Rifai Gani Anggota Andi Mardianza

Lucky Edy SantosoDivisi Organisasi dan KelembagaanKoordinator Asep Indra Maulana

Anggota Dian RachmandaniMufti Ivan Agusta

ContactPerhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (PERMIRA)Sekretariat :Novokusnetskaya Ulitsa 12Moskow – Federasi RusiaEmail : [email protected] : http://www.ppirusia.org

Page 6: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

SE

JAR

AH

6 DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

Pertemuan Dengan Sukarno Di Indonesia (lanjutan)

Saya kenal akrab dengan Fatmawati dan anak-anaknya, dan saya ikut mengantarkannya dalam perjalanan terakhirnya bulan Mei 1980. Tidak lama sebelum meninggal ia mempublikasikan

kenang-kenangan menarik tentang hidupnya dengan Sukarno yang dengan rendah hati diberinya judul “Catatan kecil tentang hidup dengan Sukarno”.

Catatan itu memang tidak besar: seluruhnya 83 halaman, tapi ditulis dengan baik sekali. Ia dieditori oleh sastrawan dan penyair terkemuka Sitor Situmorang bersama putra sulung Sukarno dari Fatmawati, Guntur. Buku itu banyak dihiasi dengan foto tentang kehidupan bersama dengan Sukarno. Jumlahnya hampir 200 halaman. Kulit buku dihias dengan potret besar Fatmawati karya pelukis besar Indonesia Basuki Abdullah. “Catatan” dengan tandatangan Fatmawati dihadiahkan kepada saya tahun 1978.

Istri keempat Sukarno, Hartini, menjadi tokoh publik menonjol beraliran kiri. Terakhir kali saya bertemu dengannya pada hari ulangtahunnya, pada 1997. Untuk

hadiah saya haturkan anggur Uzbek kesayangannya, “jemari wanita” yang saya bawa dari Moskow. Istri kelima Sukarno, Ratna Sari Dewi, dengan gagah berani membela nama baik suaminya, ketika Sukarno dituduh terlibat dalam peristiwa 30 September 1965.

Percakapan dengan Sukarno berlangsung dua jam penuh, walau menurut protokol ditentukan 30 menit. Percakapan serius diseling dengan pujian presiden kepada pemain tennis terkenal kita Anna Dmitriyevna dan dua gadis olahragawati lain yang masuk kelompok kami. Sukarno memperkenalkan kepada kami satu demi satu semua anggota kabinet baru yang sudah dirombak berkenaan dengan meninggalnya Menteri Utama Djuanda. Semua itu ia lakukan dengan cara yang sangat riang, tidak terpaksa. Kemudian kami lama berpotret dengan fototustel dan kamera.

Ketika berpisah, Sukarno minta disampaikan kepada Khrushchov, bahwa baginya sebagai Presiden Indonesia “URSS dulu maupun sekarang tetap adidaya pertama di dunia”. Ketika kami keluar dari istana kepresidenan,

Igor Kashmadze

Page 7: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

SE

JAR

AH

7DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

Torsuyev yang merasa puas berkata kepada saya: “Atas jasa Anda, Igor Ilyich, pantas diberikan bintang.” Tapi bukan bintang yang saya terima, melainkan “tonjokan” dari dubes Mikhailov. Langsung sekembal i dar i Sukarno saya dipanggil menghadap Mikhailov yang lupa diri karena marah gara-gara kami menghadap presiden tanpa dia. Ketika ia tahu dari Torsuyev tentang pertemuan mendatang dengan Sukarno, Mikhailov lewat Deparlu Indonesia minta i j in menggabungkan diri dengan kami untuk berbincang-bincang dengan presiden. Tapi permintaannya ditolak. Kami seolah delegasi tidak

resmi, sedangkan dengan dubes itu lain urusan. Orang-orang Tionghoa bahkan sampai memprotes. Seluruh kemarahan Nikolai Aleksandrovich ditumpahkan kepada saya:

“Kalian mengobrol ala presiden, bahkan tidak menganggap perlu lapor kepada dubes tentang kedatangan kalian!” Teguran Mikhailov terumus dalam kalimat kesayangannya: “Kalian lupa bahwa saya di sini kekuasaan Sovyet?!”

S a y a m e n c o b a m e n j e l a s k a n kepada Mikhailov bahwa yang harus melaporkan kedatangan saya di Indonesia tentunya kepala rombongan , dan bukan s aya sendiri. Tapi alasan saya tak dapat meyakinkan bekas sekre ta r i s p e r t a m a C C K o m s o m o l d a n sekretaris CC PKUS itu. Sejak itu sikap Mikhailov kepada saya jelek, dan bahkan “mengadukan saya”, padahal sebelumnya beberapa kali

ia menghubungi CC PKUS dengan permohonan menugaskan saya di bawah dia untuk bekerja sebagai penterjemah pribadi. Memang saya tidak dilepas oleh Radio.

Bintang bagaimanapun saya terima, yaitu bintang “Pershabatan rakyat-rakyat” tapi 27 tahun kemudian, pada 1990. Yang menyematkan adalah Akademik Primakov, waktu itu ketua Majelis Tinggi Sovyet Tertinggi URSS.

Selagi kami berbincang dengan Sukarno, datang Jenderal Nasution. Nasution pergi lagi ke Moskow, dan sekarang datang kepada Sukarno untuk menerima restu. Sukarno suka mengolok-olok jenderal ini karena kesetiaannya bersuami-istri. Suami-istri Nasution sangat rukun. Ketika terjadi usaha pemberontakan 30 September 1965, istri Nasution mengalihkan perhatian pemberontak untuk memberi peluang pada suaminya bersembunyi. Para pemberontak melukai putri Nasution, Irma Suryani di tempat tidurnya. Belakangan jalan-jalan penting di banyak kota di negeri ini dinamai dengan namanya.

Tapi itu dua tahun sesudahnya. Sementara itu Nasution pergi ke Moskow.Ditujukan kepada kami, Sukarno mengolok-olok menterinya: “Coba lihat jenderal saya yang gagah berani ini. Pergi, dan kali ini membawa istrinya ke Moskow. Tepat seperti pepatah Inggris: ‘Membawa batubara ke Newcastle’. Pada kalian ada pepatah seperti itu?” Saya katakan,

Page 8: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

SE

JAR

AH

8 DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

varian Rusia pepatah itu bunyinya: “Ke Tula membawa samovar.” Sukarno menyuruh ajudannya mencatat pepatah itu. (Catatan: Newcastle di Inggris adalah pusat batubara, sedang Tula di dekat Moskow terkenal dengan samovarnya. – pent.)

Dengan berakhirnya pesta olahraga GANEFO, rombongan seniman kami melakukan perjalanan keliling di Sumatra, Jawa, Bali dan lain-lain. Perjalanan berjalan sekitar satu setengah bulan. Diterima dengan baik. Kembali ke Jakarta, kami bertemu dengan para kosmonot Sovyet yang diundang oleh Sukarno: Valentina Tereshkova dengan suami Andrian Nikolayev, dan Valerii Bikovskii dengan istri. Di Jakarta kami tinggal seminggu lagi dan menghabiskan seluruh waktu senggang dengan para kosmonot, terutama di gorodok kedubes, sambil mandi-mandi di kolam renang. Salah seorang saudara Dzeladze, Kukuri, diam-diam jatuh cinta pada Valentina Tereshkova.

Sekalipun secara langsung tidak mengawal para kosmonot kita dalam perjalanan keliling Indonesia, Dubes Mikhailov – walau sikapnya terhadap saya berubah – justru menugaskan pada saya untuk menterjemahkan pidato Sukarno dan para kosmonot dalam pertemuan persahabatan Indonesia-Sovyet di Istana Olahraga “Gelora Bung Karno”. Tampil dalam pertemuan itu, Valetina Tereshkova menyampaikan riwayat hidupnya dengan menekankan peranan khusus ibunya dalam membentuk dirinya baik sebagai pribadi maupun sebasgai kosmonot wanita pertama di dunia. Sambil lalu, ketika Valentina Tereshkova ditanya, siapa orang kesayangannya, ia menjawab selalu – mama.

Sukarno suka cemburu dengan kemuliaan orang lain, dan kata-kata Valentina Tereshkova itu menyinggung dirinya. Berpidato sesudah Valentina, Sukarno mengatakan: “Tadi Valentina memuja ibunya. Bagus! Tapi saya pun punya ibu, dan pada suatu hari dia bilang pada saya:”Sukarno, tegaklah sebagai manusia dewasa!” Dan saya tegak. Tegak sebagai presiden negeri besar. Selain itu,” kelakar Sukarno, “saya sering dibandingkan dengan pahlawan epos kuno ‘Ramayana’, Gatotkaca, yang bisa terbang. Jadi, sebagian saya ini juga kosmonot.”

Selanjutnya Sukarno menyatakan keyakinannya bahwa

tidak lama lagi orang Indonesia akan bergabung dengan para kosmonot Sovyet dalam menaklukkan ruang angkasa.

“Memang,” sambung Sukarno, “belum lama saya berbincang dengan para mahasiswa Institut Teknologi Bandung; saya sendiri lulusan institut ini. Saya tanya mereka, ingin jadi apa mereka sesudah tamat institut ini. Sembilan dari sepuluh menjawab ingin jadi direktur pasar atau lainnya yang sejenis. Dan hanya satu menjawab ingin kerja menurut spesialisasi, mau membangun jembatan yang menghubungkan Jawa dengan Sumatra.

“Nah, ini cita-cita!” sambung Sukarno. «Menjadi direktur pasar, apa itu cita-cita?»

Buat saya pun cita-cita seperti itu waktu itu sepertinya tidak masuk akal. Sekarang, saya jamin, para lulusan perguruan tinggi kita tak mau menjadi direktur supermarket dsb. Orang tak mau menghinakan diri dengan pekerjaaan yang hanya untuk mendapatkan uang. Yang menang gagasan Amerika tentang kebutuhan total.

Dollarisasi negeri merusakkan para pemuda. Yang kedengaran cuma: “Dollars, bakshi.” Tidak ada negeri lain di mana ada pemujaan demikian terhadap dollar. Dari penolakan dan pencercaan sebelumnya, beralih ke pemujaan sepenuhnya. Harga rumah, mobil, mebel, elektronika dan banyak lagi lainnya, tidak dinilai dengan uang nasional. Coba, semua itu karena inflasi. Pada kita kan yang ada cuma inflasi. Indonesia bisa misalnya berdebat dengan kita tentang tempo inflasi. Tapi di sana uang nasional – rupiah – satu-satunya alat pembayaran, sekalipun di sekitarnya bukan lautan, tapi samudra besar uang-uang kuat: dollar Singapura, Hongkong, Australia dan Amerika, serta ringgit Malaysia.

Bagaimana dollarisasi berpengaruh buruk terhadap pemuda. Tidak banyak yang mencita-citakan profesi yang menarik dan punya prestise. Kepala jadi apa saja, asalkan bisa membayar banyak. Berlainan dengan sebelumnya, gadis-gadis tidak bercita-cita kawin dengan penerbang atau pelaut, tapi dengan « orang Rusia baru ». Biar tak lagi muda, biar perutnya buncit, asalkan pasti kaya dengan dollar …. (Terj. KST; bersambung)

Page 9: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

SE

JAR

AH

9DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

Я был близко знаком с Фатмавати и ее детьми, провожал ее в последний путь в мае 1980 года. Незадолго до смерти она опубликовала интересные воспоминания о жизни с Сукарно, которые скромно назвала «Маленькие заметки о жизни с Сукарно». Заметки действительно небольшие: всего 83 страницы, но прекрасно написанные. Их, наряду со старшим сыном Сукарно от Фатмавати, Гунтуром, редактировал в ы д а ю щ и й с я л и т е р а т о р , п о э т С и т о р Ситуморанг. Книга богато иллюстрирована фотографиями из совместной жизни с Сукарно. Они занимают почти 200 страниц. Обложка книги украшена великолепным портретом Фатмавати работы великого индонезийского художника Басуки Абдуллаха. «Заметки» с дарственной надписью Фатмавати подорила мне в 1978 году.Четвертая жена Сукарно, Хартини, стала видным общественным деятелем левой ориентации. Последний раз я встречался с нею во время ее юбилея в 1997 году. В качестве подарка я преподнес Хартини ее любимый узбекский виноград «дамские пальчики», который захватил с собой из Москвы. Пятая по счету жена Сукарно, Ратна Сари Дэви, мужественно защищала доброе имя своего мужа, когда Сукарно обвиняли в причастности к событиям 30 сентября 1965 года. Беседа с Сукарно затянулась на целых два часа, хотя по протоколу отводилось 30 минут. Серьезый разговор перемежался комплиментами президента в адрес нашей знаменитой теннисистки Анны Дмитриевой и двух других девушек-спортсменок, входивших в нашу группу. Сукарно представил нам одного за другим всех членов нового кабинета, переформированного в связи со смертью накануне первого министра Джуанды. Все это он делал в очень веселой, непринужденной манере. Затем долго фотографировались на

фото и кинопленку. Прощаясь, Сукарно просил передать Хрущеву, что для него как президента Индонезии «СССР был и остается первой державой в мире». Когда мы выходили из президентского дворца, довольный Торсуев сказал мне: «За такую услугу Вам, Игорь Ильич, полагается орден». Но вместо ордена я получил втык от посла Михайлова. Сразу после возвращения от Сукарно я был вызван к Михайлову, который был вне себя от ярости из-за того, что мы ходили к президенту без него. Узнав от Торсуева о предстоящей встрече с Сукарно, Михайлов через МИД Индонезии запросил для себя разрешение присоединиться к нам для беседы с президентом. Но ему было отказано. Мы были как бы неофициальной делегацией, а с послом - другое дело. Могли даже запротестовать, например, китайцы. Весь свой гнев Николай Александрович обрушил на меня:

- Болтаетесь по президентам и даже не считаете нужным доложить о своем приезде послу!Разнос Михайлов заключил своей любимой фразой: «Вы что забыли, что я здесь советская власть?!» Попытался объяснить Михайлову, что доложить ему о моем приезде в Индонезию, по-видимому, должен был руковадитель нашей группы, а не я сам. Но мои доводы не убедили бывшего первого секретаря ЦК Комсомола и секретаря ЦК КПСС. С тех пор Михайлов стал ко мне относиться плохо и даже «подложил свинью», тогда как прежде несколько раз обращался в ЦК КПСС с ходатайством об откомандировании меня в его распоряжение для работы в качестве личного переводчика. Правда, меня не отпускали с Радио.Орден я все же получил - орден «Дружбы народов», но через 27 лет, в 1990 году. Вручал орден академик Примаков, в то время предсeдатель верхней палаты Верховного Совета СССР. Пока мы беседовали с Сукарно, пришел генерал

Встречи с Сукарно в Индонезии(продолжение)

Игорь Кашмадзе

Page 10: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

SE

JAR

AH

10 DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

Насутион. Он снова ехал в Москву и пришел к Сукарно, чтобы получить напутствие. Сукарно любил подтрунивать над генералом по поводу его супружеской верности. Супруги Насутион были очень дружны. Когда во время попытки государственного переварота 30 сентября 1965 года мятежники ворвались в дом Насутиона, супруга генерала отвлекла мятежников, дав мужу возможность скрыться. Путчисты смертельно ранили спящую в своей кроватке дочь Насутиона Ирму Сурьяни. Впоследсвии ее именем были названы центральные улицы во многих городах страны. Но это было два года спустя. А пока Насутион направлялся в Москву. Обращаясь к нам, Сукарно подшучивал над своим министром: «Вот посмотрите на моего бравого генерала. Поди, и на этот раз захватит с собою в Москву жену. Прямо, как по ангдийской поговорке: “Возить угол в Ньюкастл”. А у вас есть такая пословица?» Я сказал, что русский вариант этой пословицы звучит так: «В Тулу со своим самоваром». Сукарно велел адьютанту записать эту пословицу.

По окончании игр ГАНЕФО наша артистическая группа совершила большое турне по островам Суматра, Ява, Бали и ряду других. Гастроли продолжались месяца полтора. Принимали хорошо. Вернувшись в Джакарту, мы застали гостивших там по приглашению Сукарно советских космонавтов: Валентину Терешкову с мужем Андрианом Николаевым и Валерия Быковского с супругой. В Джакарте мы пробыли еще с неделю и все свободное время проводили с космонавтами, в основном в посольском городке, купаясь в басеейне. Один из братьев Дзнеладзе, Кукури, ьыл тайно влюблен в Валентину Терешкову.Хотя я непостредственно не сопровождал наших космонавтов в их поездке по Индонезии, посол Михайлов, несмотря на изменившееся отношение ко мне, поручил именно мне переводить выступления Сукарно и космонавтов на митинге индонезийско-советской дружьы во Дворце спорта стадиона «Славы Сукарно». Выступая на митинге, Валентина Терешкова рассказала свою биографию, подчеркнув

особую роль своей матери в становлении ее как личности, так и первой в мире женщины-космонавта. Между прочим, когда Валентину Терешкову спрашивали, кто ее любимый человек, она всегда отвечала - мама. Сукарно был ревнив к чужой славе, и слова Валентины Терешковойего задели. Выступал после нее, Сукарно сказал: «Вот здесь Валентина превозносила свою маму. Молодец! Но ведь и у меня была мама, и однажды она сказала мне: “Сукарно, стань человеком!” И я стал. Стал президентом великой страны. Кроме того, - пошутил Сукарно, - мне часто сравнивают с героем древнего эпоса “Рамаяна” Гатот Кача, который умел летать. Следовательно, отчасти я тоже космонавт». Далее Сукарно выразил уверенность, что недолеком будущем индонезийцы присоединяться к советским космонавтам в покорении космического пространства. - Правда, - продолжал Сукарно, - на днях я беседовал со студентами Бандунгского Технологического института, выпусником которого я являюсь сам. Я спросил их, кем бы они хотели быть посде окончания института. Девять из каждых десяти ответили, что хотели бы стать директорами рынков или чем-то другим в этом роде. И только один из них ответил, что хотел бы работать по специальности, хотел бы построить мост, соединяющий Яву с Суматрой.- Вот это мечта! - резюмеровал Сукарно, - А стать директором рынка - разве это мечта?!Тогда и мне такая мечта казалась дикой. Нынче же не поручусь, что многие выпусники наших Вузов не захотели бы стать директорами супермаркетов и т.п. Люди не стали гнушаться никакой работой, лишь бы были деньги. Победила американская идея тотального потребления. Долларизация всей страны растлевает молодые души. Только и слышишь: «Доллары, баксы». Ни в одной другой стране мира нет такого поклонения доллару. От прежнего отрицания и охаивания перешли к тотальному поклонению. Цены на жилье, автомобили, мебель, электронику и многое другое уже не воспринимаются в национальной валюте. Скажите, во всем виновата инфляция. Но

Page 11: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

SE

JAR

AH

11DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

ведь не у нас одних инфляция. Индонезия, например, могла бы поспорить с нами по темпам инфляции. Но там национальная валюта - рупиях - единственное средство расчетов. И это, несмотря на то, что кругом не море, а целый океан крепких валют: сингапурские, гонконгские, австралийские и те же американские доллары, малаийзийские ринггиты.

А как долларизация плохо сказывается на молодежи. Мало кто мечтает об интересных, престижных профессиях. Головы стать кем угодно, лишь бы платили много. Девушки, в отличие от прежних лет, мечтают выйти замуж не за летчиков или моряков, а за «новых русских». Пусть немолодой, пусть пузатый, но неприменно богатый, с долларами.. (есть продолжение).

Info Druzhba - Дружба terbit dalam bentuk bulletin sejak 15 Desember 2006 sebagai wadah komunikasi tertulis antar alumni perguruan tinggi Uni Soviet dan Federasi Rusia yang diprakarsai kelompok lulusan Universitas Druzhbi Narodov ( UDN) Moskow dan selanjutnya menjadi “majalah informasi bulanan tentang Indonesia Dan Rusia” - “Ежемесячный информационный журнал об Иодонезии и России”, yang didukung Ikatan Alumni Insan Nauka dan PPIR.

Pimpinan Utama Gustav A. Dupe [email protected]

Wakil Pimpinan Umum I Sofyan Yamin [email protected]

Wakil Pimpinan Umum II Sunaryo N. Soenhadji [email protected]

Pimpinan Redaksi Koesalah S. Toer [email protected]

Wakil Pimpinan Redaksi Wahyu Wijaya [email protected] Sekretaris Syahbuddin Said [email protected]

Koresponden Federasi Rusia & Kazakhstan- Sunaryo N Soenhadji Jakarta - Buyung A Syafei Jakarta - Tatyana Sekarprijastina Surabaya - Subagyo Jakarta - Olga Portnyagina Jakarta - Haryo Setiadi

Photografer Mochammad Bagus Sotang

Graphic Designer Chandra Maulana [email protected]

Alamat Redaksi Jl. Mekar No.15 Rt 08/04 Kel. Tanjung Barat Jagakarsa, Jakarta 12530 IndonesiaTelp/fax +62 21 7890047 +62 81578057851Rekening Majalah DRUZHBA Bank Mandiri Cabang Falatehan A/C 126-00-9100254-2a/n Syahbuddin Said

Bank BCA KCP Pasar Minggu Center Rek. No. 5470296021 a/n Syahbuddin Said

Berita DukacitaInnalillahi wa innaillahi rajiun… Telah berpulang ke rahmatullah teman kita:

Romalius Muchtar hari Rabu tanggal 20 Oktober 2010 jam 6.50 pagi dan dimakamkan sesudah sholat Zuhur.Alamat Rumah Duka, Jl. Kemanggisan Ilir III No.29 C Rt,007/Rw.07 Jakarta Barat. (Berita diterima, sms dari pak Sumadi Sosroprawiro).

Utami Ketut (Istri Ketut Sunatera), alumnus UDN Moskow, pada hari Jumat 22 Oktober 2010 jam 18.00. Disemayamkan di Rumah Duka Jl. Banjarsari V No.23 Cilandak Jakarta Selatan. Dikebumuikan hari Senin 25 Oktober 2010 di Singaraja Bali dan diberangkatkan dari tumah duka hari Minggu 24 Oktober 2010 malam

Iri Atmadja alumnus Leningrad, pada hari Senin 03 Nopember 2010 jam 03 pagi.Alamat rumah duka: Jl. Bhineka Karya Rt.003/06, Kelurahan Kramat, Kecamatan Gunung Puyuh Sukabumi 43122. Dikebumikan sore hari di Sukabumi. (Berita dari Sekretaris Insan Nauka). Redaksi Info Druzhba dan segenap alumni Rusia/Uni Soviet turut berbelangsungkawa mendalam, mengharapkan semoga arwah almarhum/almarhumah diterima disisiNya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan, amin!

Page 12: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

SE

JAR

AH

12 DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

TSARINA RUSIA TERAKHIR

MENDAPAT FIRASAT AKAN KEMATIAN

TRAGIS

135 tahun yang lalu di Darmstadt – ibukota negara bagian kecil Jerman, wilayah bangsawan Hesse – lahir Alice Hesse-Darmstadt, yang kemudian menjadi tsarina Rusia terakhir Aleksandra Fyodorovna.

Ibunda Alice meninggal di usia 35 tahun. Aliks yang berumur 6 tahun, anggota keluarga paling muda di keluarga besar tersebut, diasuh oleh sang nenek – yang termashur Ratu Viktoria dari Inggris. Pada tahun 1884 Aliks dibawa ke Rusia.

Pewaris tahta kerajaan Rusia – Nikolai yang berumur 16 tahun jatuh cinta padanya pada pandangan pertama.Tapi tsarina Rusia tidak menyukai sikap dingin dan pendiam dari calon mempelai puteranya. Kalangan tinggi juga kurang menyukai puteri Jerman itu: yang berbicara bahasa Prancis dengan aksen asing, selera berpakaian yang buruk dan tidak pandai berdansa. Perjodohan gagal, dan Alice kembali ke kampung halaman Darmstadt.

Bulan April 1894 Nikolai pergi ke Koburg untuk melamar Aliks. Sebelum menikah, Alice menganut keyakinan Lutheran, lalu ia dibaptis sebagai Kristen Orthodox dan memperoleh nama Aleksandra Fyodorovna. Menurut bukti-bukti kontemporer, Aliks sangat patuh pada agama, ia berdiri sepanjang kebaktian dalam kuil istana, di mana aturan-aturan kebaktian biara diperkenalkan.

Pada tanggal 14 Nopember 1894 – adalah hari pernikahan yang lama ditunggu. Di malam pernikahan

Aliks menuliskan kalimat aneh kepada Nikolai dalam buku hariannya: “Saat hidup ini berakhir, kita akan bertemu lagi di dunia lain dan akan tinggal bersama selamanya…”. Tsarina berusaha menjadi “teman sejati yang membantu dalam segala hal” bagi suami otokratnya.

Aleksandra Fyodorovna terkenal akan kegiatan amalnya, ia menjadi pel indung Masyarakat Patriotik Perempuan Kerajaan. Suka bekerja keras, mendedikasikan banyak waktunya untuk pekerjaan menjahit, tsarina mengorganisir pameran dan bazaar amal di mana dijual cinderamata buatan sendiri. Ada begitu banyak organisasi amal di bawah lindungannya. Selama masa perang Rusia-Jepang tahun 1904-1905, Aleksandra Fyodorovna menyiapkan sendiri kereta sanitari dan gudang obat untuk dikirim ke garis depan.

Empat puteri Nikolai dan Aleksandra lahir sebagai puteri-puteri yang cantik dan sehat: Olga yang romantik kesayangan ayah, Tatyana yang serius lebih dewasa dari usianya, Maria yang murah hati dan si kecil Anastasia yang suka tertawa. Namun pada sang pewaris tahta yang begitu dinantikan, dokter menemukan sesuatu yang sangat ditakuti oleh Aleksandra: sang putera mewarisi penyakit yang tidak dapat disembuhkan – hemofili.

Saat pemberontak revolusioner mengepung Petrograd dan kereta kerajaan dihentikan di stasiun Dno untuk pengaturan turun tahta, Aliks tinggal sendiri di istana. Anak-anak sakit campak dan terbaring dengan panas badan tinggi. Orang dalam istana melarikan diri. Istana berada dalam lindungan tsarina. Ia satu-

Page 13: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

SE

JAR

AH

13DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

satunya yang tak pernah kehilangan keyakinan dan tidak percaya akan pengkhianatan, hingga saat terakhir, dengan ditemani beberapa tentara yang setia yang menjaga sekeliling istana – itulah seluruh pasukannya.

Nikolai II kembali ke istana dihari di mana diumumkan pencopotan tahta tsar, Anna Vyrubova, teman Aleksandra Fyodorovna menulis di buku hariannya: ”Bagai gadis belia umur 15 tahun, ia berlari menuruni anak tangga yang panjang dan koridor-koridor istana menemui tsar. Saat bertemu mereka saling berpelukan dan bertangisan…”

Tanggal 8 Maret tsarina bersama putera-puterinya ditangkap. Di hari itu juga, tsar ditangkap di Mogilev, dan tanggal 9 Maret ia dikirim ke Desa Tsar dengan kawalan polisi. Pada tanggal 1 Agustus 1917, keluarga tsar berangkat dari Istana Aleksandr di Desa Tsar ke pengasingan di Tobolsk, di mana tsarina tinggal di rumah gubernur selama 8 bulan.

Selama berada di pengasingan, mengantisipasi hukuman singkat, dalam suratnya kepada temannya Anna Vyrubova tsarina menyimpulkan kehidupannya: “… masa lalu sudah selesai. Aku berterima kasih kepada Tuhan atas segala yang telah aku terima – dan aku akan hidup dalam kenangan, yang tak seorang pun dapat mengambilnya dariku… aku merasakan diriku sebagai ibu negeri dan merasakan derita anakku sendiri dan aku mencintai tanah airku, dengan kondisinya yang mengerikan saat ini. Kau tahu bahwa tak mungkin mengoyak cinta dan juga Rusia dalam hatiku… walaupun ada kebencian terhadap Tsar, yang membuatku patah hati. Ya

Tuhan, maafkan dan selamatkanlah Rusia”.

Kehidupan keluarga tsar dalam tahanan yang diawasi dan dijaga ketat: terisolasi dari dunia luar, ransum makanan sederhana, jalan-jalan dengan waktu terbatas, penggeledahan dan penjaga yang bersikap bermusuhan. Di masa tragis ini tsarina memperlihatkan jiwa besar dan semangat yang luar biasa dan “sikap tenang yang begitu mengagumkam, yang kemudian membantunya dan keluarganya hingga hari akhir mereka”.

Pada malam menjelang 17 Juli 1918, para tahanan dibangunkan dan diperintahkan turun ke ruang bawah tanah rumah Ipatiev di mana keluarga kerajaan ditembak mati. Jika memandang potret sang tsarina di masa-masa hidupnya, tidak tampak penderitaan tragis di wajahnya. Perasaan yang telah ia ketahui bahwa takdir yang kejam menantinya, di ruang bawah tanah rumah Ipatiev, kematian yang menakutkan…

Tahun-tahun berlalu, para sejarawan menyimpulkan bahwa keluarga kerajaan bisa saja pergi ke luar negeri, meyelamatkan diri, sebagaimana banyak pejabat negara Rusia yang selamat. Bahkan, dari tempat bersejarah, yaitu dari Tobolsk, mereka bisa melarikan diri. “Di saat genting seperti ini tak seorang Rusia pun yang tak meninggalkan Rusia” demikian kata Nikolai II yang setia. “Ya, saya lebih baik jadi pembersih debu terakhir, tapi akan tetap di Rusia!” kata Aleksandra Fyodorovna. Tsar dan tsarina memilih diasingkan sebagai “kematian dalam bentuk lain”. Dan mereka tetap tinggal. Mereka tinggal bersama selamanya, seperti yang mereka ramalkan sendiri saat masih muda. RIA NOVOSTI (terj. TS)

Daftar Sumbangan

1. Wahyu Wijaya (Jakarta) 09/10/2010 Rp. 150.000,-2. Irwan Syarif (Lampung) 18/10/2010 Rp. 36.000,-3. Sulistya Dewi (Cs: Belanda, Jerman) 12/11/10 240 Euro Rp. 2.842.900,-4. Amir Hendardji (Jerman) 25 Euro Rp. 300.000,- (susulan)

Atas partisipasinya redaksi mengucapkan terima kasih. Redaksi Druzhba

Page 14: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

SE

JAR

AH

14 DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

ПОСЛЕДНЯЯ РОССИЙСКАЯ ИМПЕРАТРИЦА ПРЕДЧУВСТВОВАЛА ТРАГИЧЕСКУЮ СМЕРТЬ

135 лет назад в Дармштадте - столице маленького немецкого государства, герцогства Гессенского - родилась Алиса Гессен-Дармштадтская, которой суждено было впоследствии стать последней российской императрицей Александрой Федоровной.

Мать ее умерла в тридцать пять лет. Шестилетнюю Аликс, младшую в большой семье, забрала на воспитание бабушка - знаменитая английская королева Виктория. В 1884 году Аликс привезли в Россию. Наследник русского престола - шестнадцатилетний Николай влюбился в нее с первого взгляда.

Но русской императрице не понравились холодность и замкнутость предполагаемой невесты ее сына. Высшему свету немецкая принцесса тоже не понравилась: по-французски говорила с акцентом, безвкусно одевалась и неважно танцевала. Сватовство расстроилось, и Алиса возвратилась в родной Дармштадт.

В апреле 1894-го Николай отправился в Кобург для того, чтобы сделать предложение Аликс. Перед свадьбой она, лютеранка по вероисповеданию, приняла православие с именем Александра Фёдоровна. По свидетельству современников, она была глубоко религиозна, выстаивала полные службы в придворных храмах, где ею был введен монастырский богослужебный устав.

14 ноября 1894 года - день долгожданной свадьбы. В свадебную ночь Аликс записала в дневнике Николая странные слова: "Когда эта жизнь закончится, мы встретимся вновь в другом мире и останемся вместе навечно..." Императрица стремилась стать "настоящей помощницей во всех отношениях" своему самодержавному супругу.

Александра Федоровна прославилась своей б л а г о т в о р и т е л ь н о й д е я т е л ь н о с т ь ю , о н а покровительствовала императорскому женскому Патриотическому обществу. Необычайно трудолюбивая, много времени посвящавшая рукоделию, императрица организовывала благотворительные ярмарки и базары, где продавались самодельные сувениры. Под ее покровительством находилось множество благотворительных организаций. В период русско-японской войны 1904-1905 гг. Александра Федоровна лично подготавливала санитарные поезда и склады медикаментов для отправки на фронт.

Page 15: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

SE

JAR

AH

15DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

Ч е т ы р е д о ч е р и Николая и Александры р о д и л и с ь к р а с и в ы м и , здоровыми, настоящими п р и н ц е с с а м и : п а п и н а любимица романтичная Ольга, серьезная не по летам Татьяна, щедрая М а р и я и с м е ш л и в а я маленькая Анастасия. А у долгожданного наследника врачи обнаружили то, чего Александра Федоровна боялась больше всего н а с в е т е : р е б е н о к унаследовал неизлечимую болезнь - гемофилию.

К о г д а б у н т у ю щ а я революционная толпа заполонила Петроград, а ц а р с к и й п о е з д б ы л остановлен на станции Д н о д л я с о с т а в л е н и я отречения от престола, Аликс осталась одна. Дети болели корью, лежали с высокой температурой. Придворные разбежались. Д в о р е ц о с т а л с я п о д защитой Императрицы. Она одна не падала духом и не верила в отречение до последнего, поддерживая несколько верных солдат, оставшихся нести караул вокруг дворца - теперь это была вся ее Армия.

В день, когда отрекшийся о т п р е с т о л а Н и к о л а й I I вернулся во дворец, Анна Вырубова, подруга Александры Федоровны записала в дневнике: «Как

пятнадцатилетняя девочка бежала она по бесконечным лестницам и коридорам дворца ему навстречу. Встретившись, они обнялись и оставшись наедине разрыдались...».

8 марта императрица с детьми была арестована. В тот же день в Могилеве был арестован государь, 9 марта доставленный в Царское Село под конвоем. 1 августа 1917 г. царская семья отбыла из Александровского дворца Царского Села в ссылку в Тобольск, где прожила 8 месяцев в заключении в доме губернатора.

Н а х о д я с ь в с с ы л к е , предчувствуя скорую казнь, в письме к Анне Вырубовой императрица подводила итоги своей жизни : " . . . прошлое кончено. Благодарю Бога за все, что было, что получила - и буду жить воспоминаниями, которые никто у меня не отнимет... чувствую себя матерью страны, и страдаю как за своего ребенка и люблю мою Родину, несмотря на все ужасы теперь...Ты же знаешь, что нельзя вырвать любовь из моего сердца, и Россию тоже . . . Несмотря на черную неблагодарность Государю, которая разрывает мое сердце...Господи, смилуйся и спаси Россию".

Ж и з н ь ц а р с к о й с е м ь и в заточении была подчинена строгому тюремному режиму: изоляция от внешнего мира, скудный продовольственный

паек, часовая прогулка, обыски, враждебность стражи. В это трагическое время императрицу отличало необыкновенное величие духа и "изумительно светлое спокойствие, которое потом поддерживало ее и всю ее семью до дня их кончины".

В ночь на 17 июля 1918 года узников разбудили и приказали спуститься в полуподвальный этаж дома, где царская семья б ы л а р а с с т р е л я н а . Е с л и п о с м о т р е т ь н а п о р т р е т ы императрицы любого периода ее жизни, невозможно не заметить печать трагической боли, которую несет это лицо. Такое чувство, что она знала, что ее ждет жестокая судьба, подвал Ипатьевского дома, страшная смерть...

С п у с т я г о д ы и с т о р и к и выяснили, что царская семья все-таки могла уехать за рубеж, спастись, как спаслись многие из высокопоставленных подданных России. Ведь даже из места первоначальной ссылки, из Тобольска, можно было поначалу бежать. "В такое тяжелое время ни один русский не должен покидать Россию", - так неизменно говорил Николай II. "Да я лучше буду последней поломойкой, но останусь в России!" - это слова Александры Федоровны. Г о с у д а р ь и Г о с у д а р ы н я предпочли эмиграции "смерть за други своя". И они остались. Остались вместе навечно, как и напророчили сами себе когда-то в юности. РИА НОВОСТИ

Page 16: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

BE

RITA A

KTU

AL

16 DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

Angklung

Satu lagi seni tradisional ”Angklung”, ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO , 15 November 2010.Angklung, alat musik bambu dari Jawa Barat yang telah menyebar keseluruh Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Angklung, dengan bertumpu pada bunyi tabung bambu diolah dari ukuran kecil, sedang, hingga besar, memang menghasilkan irama yang unik.Sehubungan dengan penetapan UNESCO, di beberapa daerah diselenggarakan pagelaran dan pertunjukan yang menggunakan alat musik angklung antara lain, Bentara Budaya Jakarta menggelar ”Pameran Purwa Rupa Angklung Indonesia”, 19-27 November 2010. Pergelaran menampilkan sejarah angklung tradisi, seperti 12 jenis angklung tradisi dari

berbagai komunitas adat se-Indonesia, termasuk angklung berusia 200 tahun. Ada angklung masa kini peninggalan Daeng Soetigna, yang sejak 1938 menggubah angklung sebagai sarana pendidikan dengan diatonik kromatik. Juga ada desain inovatif angklung. (Kompas,21/11/10).

Page 17: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

BE

RIT

A A

KTU

AL

17DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

ДЖАКАРТА, 13 ноя - РИА Новости, Михаил Цыганов.

Российская делегация очень плодотворно поработала на Четвертой международной выставке вооружения и военной техники INDO Defence 2010 Expo&Forum, завершившейся в субботу в индонезийской столице, заявил в интервью российским журналистам глава делегации ФГУП "Рособоронэкспорт", директор предприятия по особым поручениям Николай Димидюк.

Делегация РФ плодотворно поработала на выставке вооружений в Индонезии

"Мы считаем, что выставка удалась, и те надежды и прогнозы, которые мы строили, подтвердились. Я лично, как глава делегации "Рособоронэкспорта", очень доволен ее итогами", - сказал он.

Новые требования

"Рособоронэкспорт" уже давно участвует в работе выставок в Азиатско-Тихоокеанском регионе, и с каждым годом суть работы на них меняется: заказчик становится все более требовательным, рассказал глава делегации "Рособоронкэспорта"."Прежде всего, это проявляется в том, что здесь уже не удовлетворяются тем, чтобы просто купить какие-то вооружения, а потом эксплуатировать их, получая от нас запчасти. Теперь заказчик смотрит на перспективу, его интересует возможность полностью обеспечить жизненный цикл образца вооружения, а это 20-30 лет", - отметил он.

Растут и требования к обслуживанию, и местная сторона теперь обычно хочет, чтобы им занималось некое созданное для этой цели совместное предприятие, добавил Димидюк."Наконец, все настойчивее звучат пожелания о передаче технологий, где это возможно, о строительстве совместных сервисных центров, о максимальном участии в производстве вооружения. Доля при этом может быть различной, но подобные требования раздаются со стороны руководства вооруженных сил и Индонезии, и Малайзии, да уже и практически во всем Азиатско-Тихоокеанском регионе", - подчеркнул он.Однако в России готовы к выполнению подобных пожеланий и уже учитывают их в свой работе - в том числе, и на завершившейся выставке, где российская делегация уже непосредственно работала и с местной промышленностью, отметил он."Например, директор и сотрудники индонезийской судостроительной компании P.T. PAL, занимающейся производством вооружений и кораблей для ВМС этой страны, детально осмотрели подводную лодку и БМП-3Ф - партия наших боевых машин пехоты поступит для нужд военно-морского флота, и руководство компании интересовало: можно ли найти точки соприкосновения в сервисном обслуживании? Оно осталось чрезвычайно довольным, что там есть, за что им зацепиться, - вплоть до создания сервисного центра для флота", - сказал глава делегации.

От подлодок до самолетов

Наилучшие шансы для будущих поставок в Индонезию имеют боевые машины пехоты и подводные лодки, а также радары и самолеты, считает Димидюк."Наиболее перспективными на этот момент для данного региона являются небольшие подводные лодки - например, великолепного класса "Амур": они малошумные, имеют небольшой экипаж на 35 человек, но при этом могучее ракетное и торпедное вооружение", - сказал он.По мнению российских специалистов, субмарины "Амур" вполне отвечают требованиям индонезийской стороны к подводным лодкам. Показательно, что эту лодку на выставке "посмотрели все": и президент Сусило Бамбанг Юдхойоно, и министр обороны

Николай Димидюк на Четвертой международной выставке вооружения и военной техники INDO Defence 2010 Expo&Forum

Page 18: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

BE

RITA A

KTU

AL

18 DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

Пурномо Юсгианторо

Юсгианторо, и главнокомандующий военно-морскими силами, и все его заместители, и представители штабов, рассказал Димидюк.В прошлом месяце заместитель министра обороны Индонезии Шафри Шамсуддин заявил, что его страна сейчас работает над вторым раундом тендера на поставку ВМС Индонезии двух субмарин, в который вышли Россия и Южная Корея. В первом раунде также принимали участие Германия и Франция.В свою очередь, в России ожидают объявления Индонезией тендера по подводным лодкам, сообщил в ходе выставки заместитель генерального директора ФГУП "Рособоронэкспорт" Виктор Комардин."Пока мы знаем из прессы о том, что это будет тендер на основах коммерческого кредита, что это будет две единицы. Мы знаем, что в рамках этого тендера любому поставщику необходимо предусмотреть передачу технологий, привлечение местной промышленности", - отметил он."Большой интерес у потенциальных покупателей вызвали наши радары. Ну и, конечно, уже такая традиционная позиция, как наши самолеты ", - отметил Димидюк.В 2003 году Индонезия закупила в России четыре боевых самолета, а в августе 2007 года стороны заключили контракт на поставку еще шести истребителей Су. Три Су-30МК2 российского производства были официально переданы индонезийской стороне 2 февраля 2009 года, а еще три Су-27СКМ - в конце прошлого месяца."Главное в настоящее время - создать полноценную эскадрилью истребителей Су, состав которой для этих

боевых машин определен в 16 самолетов. У нас пока только десять Су, и когда их станет 16, то это начнет оказывать определенный "сдерживающий эффект" в отношении любого, кто попытался бы нарушить наш государственный суверенитет", - заявил недавно в интервью РИА Новости Пурномо Юсгианторо."Мы уже имели богатый опыт использования техники российского производства в 60-е годы, и я на своем личном опыте знаю, какова мощь российских самолетов", - заявил РИА Новости посетивший российскую экспозицию начальник генштаба вооруженных сил Индонезии вице-маршал авиации Эди Харджоко.

Любовь к БМП"Мы также недавно подписали контракт на поставку сюда 18 боевых машин пехоты БМП-3Ф, которые уже отгружены. Мы понимаем, что этой партии мало, и сделали на выставке упор на перспективы дальнейшего их приобретения заказчиком", - отметил Димидюк."Есть страны, в которых очень любят и закупают большими партиями вертолеты, есть страны, где закупают "Иглы". А есть страны - и среди них Индонезия - где очень к месту (и по географическим условиям, по рельефу, по особенностям) подходят наши боевые машины пехоты. В данном случае речь о БМП-3 - и морская пехота, и сухопутные войска (Индонезии) с удовольствием их берут", - пояснил, в свою очередь, Комардин.Он сообщил также, что сейчас российская сторона предлагает Джакарте в счет госкредита закупить очередную партию БМП, причем очень большую. Зная те общие требования, которые озвучены политическим и военным руководством Индонезии, Россия готова к созданию технического центра по обслуживанию бронетехники и в этом контексте передачу технологий, отметил замгендиректора "Рособоронэкспорта".В INDO Defence 2010 Expo&Forum приняли участие девять российских организаций, из них пять представляли продукцию военного назначения (ФГУП "Рособоронэкспорт", ОАО "Компания "Сухой"", ОАО "Курганмашзавод", ОАО "ЦКБ морской техники "Рубин"", ОАО "Корпорация "Иркут""). Организатором е д и н о й р о с с и й с ко й э кс п о з и ц и и в ы с т у п а е т государственная корпорация "Ростехнологии".Всего на проводящейся раз в два года выставке, входящей в число важнейших в регионе, на общей площади в 10 тысяч квадратных метров разместились 11 национальных павильонов, включая российский. Около 400 компаний из 38 стран мира продемонстрировали последние достижения мировой оборонной промышленности.

Page 19: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

IPTE

K

19DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

Teori tentang asal-usul minyak dan gas bumi

Teori tentang asal-usul minyak dan gas bumi

Berbicara tentang asal-usul minyak dan gas bumi, ternyata telah banyak teori yang menerangkan tentangnya. Salah satu teori pertama yang mengemukakan secara ilmiah tentang asal-usul minyak dan gas

adalah yang dikemukakan M.V. Lomonosov. Lomonosov percaya, bahwa minyak dan gas berasal dari batubara. Menurutnya, material asal dari minyak dan gas adalah bahan organik (tumbuhan dan hewan). Prosesnya secara sederhana adalah batubara dikonversi dulu menjadi minyak dan kemudian ke gas. Saat ini, terdapat dua teori dasar asal usul minyak dan gas bumi, yakni teori organik dan teori anorganik. Para pendukung teori organik adalah ilmuwan Jerman G. Geffer dan K. Engler. Kemudian ada ilmuwan Rusia N.D. Zelinsky dan I.M. Gubkin. Gubkin mengatakan bahwa sapropel (bahan organik) yang terakumulasi di dasar laut inilah yang kemudian berperan sebagai sumber minyak. Di dalam batuan induk yang kaya bahan organik, terjadi peningkatkan tekanan dan temperatur. Hal ini yang menyebabkan transformasi senyawa organik menjadi minyak bumi. Gubkin percaya bahwa proses pembentukan minyak berlangsung secara bertahap, terus menerus dan dalam waktu lama. Menurut Gubkin, beberapa tahapan pembentukan minyak dan gas bumi adalah:1.Akumulasi bahan organik di lapisan sediment (batuan induk)2.Pembentukan minyak di dalam batuan induk3.Pemerasan minyak sehingga bergerak menuju reservoir minyak4.Pergerakan minyak melalui reservoir dan terakumulasi dalam lapisan perangkap.

Sekarang mari kita lihat teori anorganik. Orang yang pertama kali mengemukakan teori anorganik adalah seorang fisikawan dan matematikawan Jerman Alexander von Humboldt. Kemudian kimiawan Perancis P. Berthelot, S. Klodt dan H. Boisson sedikit mengembangkan teori ini. Konsep secara ilmiah mengenai teori anorganik dikembangkan oleh D.I. Mendeleev. Mendeleev percaya bahwa inti cair bumi terdiri atas logam karbida, yang didominasi oleh unsur besi. Air masuk ke dalam inti bumi melalui rekahan rekahan. Kemudian terjadilah reaksi kimia antara karbida besi dan air yang menghasilkan oksida besi dan hidrokarbon. Hidrokarbon yang terbentuk naik ke permukaan melalui rekahan-rekahan di lapisan atas kerak dan terakumulasi di lapisan batuan berpori. Secara mengejutkan, ada teori lain yang berusaha menjelaskan tentang asal usul minyak dari perspektif yang sama sekali berbeda. V.D. Falcons pada tahun 1892, mengemukakan sebuah teori yang dikenal dengan teori kosmik. Falcons mengatakan bahwa awan debu (material awal planet di tata surya) ternyata mengandung hidrokarbon. Selama proses pembentukan bumi, hidrokarbon tersebut berada di kedalaman besar dan pada saat mantel bumi mulai mendingin perlahan lahan, hidrokarbon tersebut mulai bergerak ke permukaan bumi melalui celah-celah batuan berpori. Dari sudut pandang teori ini, dapat dikatakan bahwa teori Falcons adalah bentuk hipotesis asal usul minyak dari teori anorganik.

Ditulis dari berbagai sumber. Penulis : Andi Mardianza – Mahasiswa S2 Gubkin Russian State University of Oil and Gas (Moskow)

Page 20: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

IPTEK

20 DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

PLTN-TERAPUNGUNTUK PRODUKSI LISTRIK DAN

AIR BERSIHSEBUAH OPSI BAGI WILAYAH

KEPULAUAN

3.b. KLT-20, 20 MWe

P eriode (interval) antara pengisian ulang bahan bakar bagi PLTN yang pan jangnya da lam orde beberapa tahun

merupakan keunggulan yang tidak dapat dicapai dengan pembangkit bahan bakar fosil. Keandalan distribusi, sarana dan prasarana transportasi serta cuaca merupakan keharusan, agar dapat diperkecil potensi terhambatnya pasokan bahan baker fosil. Oleh karena itu usaha memperbaiki desain teras reactor PLTN sehingga periode di antara isi ulang semakin panjang merupakan kegiatan yang semakin dicitakan.

Berbeda dengan desain reactor stasioner di atas daratan, reactor di atas tongkang sangat kompak, tertutup secara kedap dan kokoh, sehingga usaha membuat akses ke dalam teras reactor, lalu mengganti bahan bakar dan mengembalikan reactor tertutup rapat kembali merupakan kegiatan yang safety related sehingga memerlukan prosedur yang cermat dan rumit. Termasuk dalam hal ini adalah penanganan limbah yang berkaitan dengan proses isi ulang tersebut serta pencegahan penyebarn zat radioaktif ke lingkungan.

Di samping itu, kewaspadaan terhadap potensi terorisme dan poliferasi bahan berpotensi senjata nuklir ini harus selalu dipertimbangkan, sehingga pengisian ulang bahan bakar merupakan proses yang sangat penting untuk selalu terjaga keamanannya. Pada arah ini, akses pada bahan bakar nuklir memang harus tidak gampang, terutama bagi pihak luar.

Berbagai prinsip diterapkan dalam memperbaiki desain teras reaktor, termasuk memperbaiki jumlah dan kadar bahan bakar uranium dan bahan serap kompensasi dan konfigurasinya agar tercapai tujuan: teras reactor dapat dioperasikan selama mungkin tanpa penggantian bahan bakar dan pengisian ulang. Pengisian ulang nantinya dilakukan bukan di lokasi operasi, tetapi di tempat khusus (tempat fabrikasi, di tempat asal). Istilah untuk ini adalah without on-site refueling. PLTN-Terapung KLT-20 adalah hasil modifikasi KLY-40S dengan maksud tersebut. (*) “KLT-20 Reactor for a Floating Power Unit,” Russian Federation, AnnexVI IAEA-TECDOC-5136, Januari 2007.

Desain konsep reactor KLT-20 diperhitungkan untuk interval isi ulang selama 10 tahun, atau 70.000 jam operasi efektif. Untuk itu sebanyak 121 buah elemen bakar akan dibongkar dan diganti baru. Jumlah itu berisi uranium sebanyak 1.680 kg, termasuk uranium-235 sebanyak 32,5 kg, atau pengkayan kurang dari 20% diizinkan dalam traktat non-proliferasi nuklir (NPT).

Operasi 20 MWe sampai 70.000 jam tanpa isi ulang dimungkinkan berkat desain maju dan bahan bakar canggih yang memanfaatkan kadar racun-bakaran (burnable poison) berbasis gadolinium. Pengaturan perataan daya dalam teras dengan pola pembagian zona pengkayaan. Beberapa data bandingan KLT-20 dengan KLT-40S dapat dilihat pada table berikut. Dalam hal ini tidak ada data tentang perubahan/modifikasi di luar reaktornya sendiri.

Mursid Djokolelono

(lanjutan edisi yang lalu)

Page 21: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

IPTE

K

21DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

KLT-20 KLT-40S

Daya termal 70 150 MWt

Produksi uap 115 240 Ton/jam

Tekanan uap superheat 5,7 3,8 MPa

Suhu uap superheat 305 290 º C

Suhu air-umpan ke pembangkit uap 170 170 º C

Daya listrik gross (untuk listrik saja) 22 35 MWe

Daya listrik netto (untuk listrik saja) 20 32,5 MWe

Tabel 3-6: karakteristik Raktor KLT-20(*) terhadap KLT-40S (**)

(*) Ibid.(**) “Pevek Poject: From Nuclear Icebreaker to Nuclear Power Station,” op.cit

Karakteristik KLT-20 KLT-40S Satuan

Umur bakti PLTN 40 35-40 tahun

Umur bakti s/d reparasi di pabrik

20 (SG piping) 20 (MCP)

10-12 tahun

Tabel 3-7: Data Tongkang KLT-20 (***) terhadap KLT-40S (****)

(***) “KLT-20 Reaktor for a Floating Power,” op cit.(****) “Pevek Project: From Nuclear Icebreaker to Nuklear Power Station,” op.cit

3.c. VBER-300 dan VBER-150

Di atas telah dijelaskan mengenai PLTN-Terapung KLT-40S yang menghasilkan daya listrik 2x35 MWe, sedangkan berikut ini akan disampaikan desain terapung PWR lain, untuk daya lebih besar daripada KLT-40S, yaitu pertama, VBER-300 dengan daya listrik sebesar 2x295 MWe, dan kedua VBER-150 dengan daya listrik sebesar 2x110 MWe. Namun kedua VBER ini masih merupakan konsep desain untuk suatu NSSS (Nuclear Steam Supply System, system pembangkit uap nuklir). NSSS ini dapat digabung dengan 2 sistem turbin-generator untuk menjadi PLTN di atas daratan ataupun terapung, baik untuk pembangkit listrik saja, maupun untuk kogenerasi/desalinasi, dan dapat menjadi sebuah desain PLTN-Terapung secara lengkap.

Sudah tentu reactor seri ini berukuran besar, bukan kompak lagi dibanding seri KLT. Reaktor VBER-300 didinginkan dengan 4 loop sedang VBER-150 dengan 2 loop (satu loop terdiri atas satu pompa primer dan satu steam generator). Jadi kedua varian VBER ini menggunakan komponen utama (reactor vessel, main circulation pump, control and protection system, steam generator, dll.) yang seragam.

Sepintas saja dapat dilihat dari ukuran tongkangnya: tongkang untuk KLT-40S berbobot mati 21.000 ton, sedang untuk VBER-300 sebesar 49.000 ton. Data lainnya kedua VBER ini ditampilkan dalam Tabel 3-8.

Page 22: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

IPTEK

22 DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

Tabel 3-8: Karakteristik Unit PLTN VBER-300 dan VBER-15VBER-

300VBER-

150Satuan

Daya termal reaktor 850 350 MWt

Daur primer: tekanan pendingin 15,7 15,7 MPa suhu pendingin luaran 330 320 º C suhu pendingin masukan 292 291 º C debit 13610 7100 ton/

jam

Daur sekunder: produksi uap (superheat)

1460 600 ton/jam

Tekanan uap luaran 6,38 4,91 MPa Suhu uap luaran 305 305 º C Suhu air-umpan 185 185 º C

Daya listrik netto (untuk listrik saja) 295 150(****)

MWe

Daya listrik netto (untuk kogenerasi) 200 MWe

Daya maksimum untuk aplikai panas 460 Gcal/jam

(****) Untuk varian tanpa on-site refueling, teras didesain untuk daya listrik PLTN sebesar 110 MWe.

Fitur maju pada VBER-150 (jadi bukan VBER-300) adalah desainnya yang memungkinkan varian interval antara isi ulang menjadi lebih lama, atau disebut tanpa on-site refueling, di samping varian partial refueling. Interval ini adalah 2083 hari operasi penuh (7 tahun jika load factor 0,8) dengan daya listrik PLTN 110 MWe, di samping varian isi ulang tiap 320 hari operasi penuh (satu tahunan) dengan daya listrik PLTN 150 MWe.

Untuk interval isi ulang tujuh tahunan ini, pada waktu isi ulang dilakukan penggantian bahan bakar seluruh teras reactor. Di samping itu, varian tidak memerlukan isi ulang di tapak memungkinkan kondisi bahan bakar nuklir yang

Gambar 3-5: Pembangkit Uap Nuklir VBER-300 dan Pembangkit Uap Nuklir VBER-150.

1. Reaktor; 2. Pembangkit Uap; 3. Penggerak kendali dan pengaman; 4. Pompa Sirkulasi Utama (****)

Tabel 3-9: Reaktor VBER-300 dan VBER-150 (****)

VBER-300

VBER-150

Satuan

Jumlah perangkat bahan bakar 85 85 buah

Specific power density 71,5 39 MWt/m3

Daya linier maksimum 204 58,2 W/cm

Investasi isi ulang 6 7-8 tahun

Jumlah U dalam teras 5,4 23,3 ton

Bumup maksimum rata-rata

53,050

41,631,3

MWtd/KgUMWtd/KgU

lebih aman dari segi potensi proliferasi, karena hanya dilakukan di pabriknya di Negara asal. Perkayaan bahan bakarnya memenuhi batasan NPT 20% U-235, yaitu hanya kurang dari 5%.

Page 23: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

IPTE

K

23DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

Gambar 3-6:VBER-300 untuk penempatan di Tongkang Panjang 170 m, lebar 19 m, kedalaman 12 m, bobot mati 49.000 ton.(****)

Gambar 3-7: VBER-300 untuk penempatan di darat (****)

1.Reaktor, 2. Kolam simpan, 3. Mesin pengisi ulang bahan bakar, 4. Kamar system keselamatan, 5. Bejana kedap, 6. Containment, 7. Turbin-generator, 8. Deaerator, 9. Kondenser.

PLTN-Terapung desain VBER-150 memang lebih kecil, bahkan tersedia desain dengan reactor terpasang hanya sebuah unit, bukan 2 unit reactor. Untuk tongkang dengan sebuah reactor, tongkang berukuran hanya 105 m panjang, tetapi jauh lebih lebar yaitu 46 m lebar, dan bobot mati total sekitar 12.000 ton. (bersambung … 3.d. SVBR-75)

Mengadakan acara silaturahmi dan halalbihalal, merupakan tradisi umat beragama. Biasanya setelah Natal dan Tahun Baru dan Hari Raya Idul Fitri sering diadakan acara silaturahmi dan

halalbihalal. Pada kesempatan ini, kerabat dan handai taulan menyempatkan diri datang untuk berbagi rasa kangen dan tukar-menukar informasi, terutama bagi yang sudah lama tidak bertemu. Insan Nauka sejak berdiri, setiap tahun selalu mengadakan acara silaturahmi dan halalbihalal, ada yang dengan istilah ”Temu Kangen” dan ada juga acara ”Three tIn One”, karena Natalan, Tahun Baru dan Hari Raya Idul Fitri hampir bersamaan. Tahun ini 2010 Hari Idul Fitri 1431 Hijriyah, jatuh pada tanggal 10-11 September 2010, acara silaturahmi dan halalbihalal diselenggarakan bersama Insan Nauka, PPIR, ASTARI, Wahana Druzhba dan Pusat Kebudayaan Rusia. Acara diselenggarakan hari Minggu 10 Oktober 2010 jam 11.00 bertempat di Gedung Pusat Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Rusia Jl. Diponegoro 12 Jakarta Pusat. Acara yang sederhana dipimpin alumni Yunior Defri Mustika yang diisi hanya ucapan selamat dan sambutan-sambutan: oleh Soeranto Basuki, sekretaris Insan Nauka, Suryo Susilo, ketua PPIR, Bambang Indartono mewakili ASTARI, Nurachman Oerip mewakili Wahana Druzhba, Yury Nikolayevich Zozulya dari PKR dan Plotnikov Vladimir Yurevich bekas Dubes Federasi Rusia tahun 1999-2004. Acara sambutan ditutup dengan pembacaan doa secara agama Islam oleh Heronsyah. Acara santap siang diiringi organ tunggal.(red)

Acara Silaturahmi dan Halalbihalal

Berita Aktual

Page 24: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

SASTR

A

24 DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

ЕГО́ БИБЛИОТЕ́КА

Оди́н челове́к пришё́л к своему́ дру́гу и попроси́л у него́ кни́гу.- Я сожале́ю, - сказа́л друг, - но я не могу́ дать тебе́ кни́гу, потому́ что я вообще́ никому́ не даю́ свои́ кни́ги. - Почему́?- Потому́ что их никогда́ не возвраща́ют.- Ты в этом уве́рен?- Коне́чно! Я это зна́ю но о́пыту: вся моя́ библиоте́ка соста́влена таки́м о́бразом.

PERPUSTAKAANNYA

Seseorang mendatangi sahabatnya dan meminjam buku padanya. “Sayang,” kata sahabatnya, “tapi aku tak bisa meminjamkan buku padamu, karena umumnya aku tak meminjamkan bukuku pada siapapun. “Kenapa?” “Karena terkadang mereka tak mengembalikannya.” “Kamu yakin itu?” “Tentu! Aku tahu itu dari pengalaman: perpustakaanku ini terbentuk dengan cara itu.”

СА́МЫЙ СЧАСТЛИ́ВЫЙ

Одна́жды компози́тор Лист аккомпани́ровал на конце́рте скрипачу-люби́телю. Тот игра́л пло́хо, и Лист вся́чески стара́лся заглуши́ть скрипача́.- Что вы де́лаете, маэ́стро? - шепну́л ему́ скрипа́ч. - Я сам себя́ не слы́шу…- О, вы са́мый счастли́вый челове́к на э́том конце́рте! - то́же шё́потом отве́тил ему́ компози́тор.

PALING BAHAGIA Pada suatu kali komponis List dalam suatu konser mengiringi seorang pemain biola amatir. Pemain biola itu jelek mainnya, dan List dengan segala cara berusaha meredam pemain biola.

“Apa yang Anda lakukan, Maestro?” bisik pemain biola. “Saya tak mendengar diri sendiri ....” “O, Anda orang yang paling bahagia dalam konser ini!” jawab komponis dengan berbisik juga.

СРЕ́ДСТВО ЗАЩИ́ТЫ

По́сле вы́хода в свет кни́ги Се́ченова «Рефле́ксы головно́го мо́зга» пра́вящие круги́ Росси́и на́чали про́тив а́втора суде́бное сле́дствие. Вели́кий физио́лог находи́лся под угро́зой аре́ста. Когда́ Се́ченова спроси́ли, како́го адвока́та он ду́мает пригласи́ть для свое́й защи́ты, он отве́тил: - Заче́м мне адвока́т? Я возьму́ с собо́й в суд лягу́шку и проде́лаю пе́ред су́дьями все свои́ о́пыты. Пуска́й тогда́ прокуро́р опроверга́ет меня́.

CARA PEMBELAAN

Sesudah terbitnya buku Sechenov “Refleksi otak manusia”, kalangan berkuasa di Rusia mulai memperkarakan pengarangnya. Fisiolog besar itu teramcam ditahan. Ketika Sechenov ditanya, siapa advokat yang ingin ia undang untuk membelanya, ia menjawab: “Untuk apa advokat buat saya? Saya akan membawa kodok ke pengadilan dan melakukan percobaan di depan para hakim. Biarlah nanti jaksa menyangkal saya.”

ЛЕВ, ЛИСА́ И ГИЕ́НА(Сомалийская сказка) Шли ожна́жды по лесу́ лев, лиса́ и гие́на. Вдруг лев уви́дел газе́ль. - Вот и обе́д к нам пришё́л, - сказа́л он. Уби́ли они́ газе́ль, и лев приказа́л раздели́ть её. Гие́на раздели́ла газе́ль на три ра́вные ча́сти и одну́ из них дала́ льву, другу́ю - лисе́, тре́тью взяла́ себе́.- Непра́вильно ты раздели́ла! - закрича́л лев и поби́л гие́ну.- Дава́й я разделю́, - предложи́ла лиса́. - Пе́рвую

ANEKDOT

Page 25: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

SAST

RA

25DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

часть я даю́ льву за то, что он са́мый си́льный зверь на све́те. Втору́ю часть даю́ льву за то он пе́рвый уви́дел газе́ль. А тре́тью часть я беру́ себе́ за то, что я прави́льно её раздели́ла.

SINGA, RUBAH DAN HIENA(Dongeng Somali) Pada suatu kali singa, rubah dan hiena jalan bersama di hutan. Tiba-tiba singa melihat gazel. “Nah, itu makan siang datang pada kita,” katanya. Maka mereka bunuhlah gazel itu, dan singa

Agus Salim

B A H A S A

Ranneft* takut menyebar bahasa BelandaVoluntarisme, sia-siaSoedomo** takut buruh juga sebagai kataVoluntarisme, sia-siaIndonesia merdeka bukan karena bahasaOrba runtuh juga bukan karena kataSistim celaka punya gara-garaBahasa dan kata jangan dicelaTanpa bahasa sama hewan apa beda ?

Wassenaar, 16 Oktober 2002

_______________

* Dr. Meyer Ranneft pegawai kolonial yang mewakili golongan terbesar orang Belanda yang menuntut kepada pemerintahnya supaya pengajaran bahasa Belanda untuk orang Indonesia di Hindia Belanda dibatasi.** Admiral (Purn.) Soedomo pernah menjabat menteri Urusan Tenaga Kerja di zaman Orba melarang penggunaan kata b u r u h.

memerintahkan untuk membaginya. Hiena membagi gazel jadi tiga bagian, dan sebagian darinya diberikan pada singa, sebagian lagi kepada rubah, dan bagian yang ketiga diambilnya untuk sendiri. “Tidak betul kamu membagi!” teriak singa, dan memukul hiena. “Biar saya yang bagi!” usul rubah. “Bagian pertama saya berikan pada singa karena dia binatang terkuat di dunia. Bagian kedua saya berikan pada singa karena dia yang pertama melihat gazel. Bagian ketiga saya ambil untuk diri sendiri karena saya membaginya dengan betul.(terj. KST)

Agus Salim

H I G G N I S(kepada Dr. S.Tri Sulistiyono*) HiggnisPakar historisLaut Jawa kaukaji habisCuma nasib ikannya belum lagi kaugubris

HiggnisBocah manisEnam-empat masih dalam buaianKetika kami gali ilmu di Negeri Kawan

Higgnis Sarjana dinamisBahagia ilmu pada nusa kausumbangkanTidak seperti kami anak beruk di rimba disusukan

HiggnisDoktor historisDongeng sumbang kikis habisLuruskan, nilai sejarah dari kaca mata pewaris

Leiden/Wassenaar, 6 Februari 2003

_______________

* Singgih Tri Sulistiyono (1964), 6 Februari 2003 meraih gelar Doktor dalam bidang sejarah pada Universitas Leiden dengan judul disertasi ‘The Java Sea Network: Patterns in the Development of Interregional Shipping and Trade in the Process of National Economic Integration in Indonesia, 1870s – 1970s’Agus Salim

Page 26: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

26 DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

Hari Pahlaw

an

Ki s a h kepahlawanan anak manusia s e p a n j a n g

zaman selalu dikenang d a n d i m u l i a k a n o l e h m a s y a r a k a t , b a h k a n bertahan sampai turun-temurun. Di sini jelas ada dua unsur yang tak terpisahkan, yaitu di satu sisi sosok manusia yang telah berhasil memperlihatkan dirinya muncul ke permukaan dari rata-rata manusia biasa dalam ketulusannya demi umat manusia, di sisi yang lain ada masyarakat yang cukup tulus dalam menilai sesamanya yang berjasa seperti batu permata di antara kerikil biasa. Dia adalah Manusia Sejati, yang art inya memiliki kesejatian Manusia yang r a k h m a n d a n r a k h i m membekas kuat dalam t indakannya seh ingga r e l a m e n g o r b a n k a n kepentingan pribadinya. Kenapa ketulusan dari dua sisi ini menjadi syarat utama dari apresiasi kepahlawanan seorang sosok anak manusia? H u b u n g a n d u a hal yang tak terpisahkan dan mengandung unsur p e r t e n t a n g a n a n t a r a k e p e n t i n g a n m a n u s i a sebagai makhluk individu

dengan kepentingan manusia sebagai makhluk sosial – cenderung tercermin dalam pertentangan bathin setiap individu antara suara nurani dan suara lain yang sangat piawai dan cerdik memenangkan kepentingan pribadi – malah secara kolektip menjadi palsu dan culas. Kapan terjadi pertentangan diametral antara kepentingan pribadi dengan kepentingan masyarakat? Bila egosentrisitas telah memperluas dirinya: dia sendiri, dia dengan keluarganya, dia dengan puaknya, dia dengan sukunya, dia dengan bangsanya, dia dengan umat seimannya, dia dengan seluruh manusia, tinggal menambah predikat “sentris” saja. Egosentrisitas – tamak dan culas, seperti Korun yang memendam hartanya yang sangat banyak juga seperti Fir’aun, puak sentris dan famili sentris seperti Jendral Besar Suharto menjadi nepotisme, bangsa sentris menjadi chauvinistic, manusia sentris menjadi syndrome curiga pada “alien” yang semua pasti monster, dst. Ya s o p a s t i , a d a y a n g m e n j u n j u n g F i r ’ a u n m e n j a d i “pahlawan nasional” Mesir, ya pasti ada yang menjunjung Jendral Besar Suharto alm. menjadi pahlawan nasional Indonesia, ya pasti ada yang menjunjung Hitler sebagai pahlawan nasional bangsa Jerman, ya pasti ada yang doyan menonton film Hollywood “The Independence’s Day” dengan “pahlawan umat manusia” sosok

berwajah Semiet akhli komputer pencipta program virus komputer yang berhasil memporakperandakan “alien” yang monster predator, berusaha menghancurkan Bumi. Lantas, yang pantas dikaji adalah “siapa” mengangkat “siapa” sebagai pahlawannya, entah lokal, nasional, atau universal, si “siapa” ini pasti sudah biasa menjadikan “diri”-nya atau kelompoknya harus diturut orang lain, mau atau tidak mau. Yang pantas disimak bahwa bangsa Belanda mengangkat Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen sebagai Pahlawan Nasional Bangsa Belanda, bisa dimengerti, itu haknya. Akan tetapi bila ada di antara mereka yang mencanangkan supaya Van Mook bossnya Westerling yang mengisyaratkan untuk menggelar atrocities dan terror di tanah jajahan dengan pembunuhan massal guna mematahkan semangant perlawanan rakyat jajahan, juga dihormati sebagai pahlawan, atau dianugerahi bintang jasa dari orde mana pun dari bangsa Belanda, kita bakal merasa muak. Meskipun sama-sama pelanggar HAM berat, Van Mook tidak memperkaya diri, keluarga dan kroninya selama tiga puluh lima tahun, meninggalkan hutang ribuan trilyun. (Ir. Subagyo)

Manusia sejati dan jati diri manusia

Page 27: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

SUR

ATPE

MB

AC

A

27DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

Manusia sejati dan jati diri manusia Ketika Aku kuliah di Kota Rostov (Rusia)

Sahabat-sahabat pasti penasaran bagaimana aku bisa sampe di Rusia?Beasiswa ke Rusia, sekarang sudah mulai banyak dilirik oleh masyarakat Indonesia, runtuhnya rezim orde baru sekarang sudah mulai

menampakkan kemilaunya yaitu Rusia sebagai salah satu tujuan peminat beasiswa. Tapi sayang sekali kebaikan Rusia yang dengan lapang hati mau memberikan kita kesempatan untuk meraup ilmu sebanyak-banyaknya dapat banyak respon “tidak puas” oleh kawan-kawan yang datang pada tahun pertama (podfak). Karena persiapan mental dan informasi yang tergolong masih sangat kurang tentang keadaan di Rusia. Sedikitnya 1 mahasiswa kita yang menyerah sebelum berjuang setiap tahunnya, dengan alasan ini-itu. Dan ini sekali lagi Indonesia mencoreng wajahnya sendiri di hadapan Rusia. Bagaimana tidak, kebanyakan dari kawan-kawan yang datang ke Rusia selalu berpikiran yang muluk-muluk tentang kulilah di sini, (karena kurangnya informasi tentang keadaan, kultur, dan cuaca ) alhasil dengan pemikiran mereka yang salah tentang Rusia maka mereka “dihinggapi” rasa kecewa ketika sampai di Rusia. Menghadapi kenyataan bahwa hidup di Rusia bukanlah hal yang mudah (saya menulis ini dengan harapan agar tidak terlalu muluk untuk kehidupan yang mewah di sini, tetapi gaya hidup bisa menjadi pilihan masing-masing mahasiswa), dengan keadaan serba minimalis dan jauhnya dari kemegahan (tanpa kecuali kota besar seperti Moskwa dan St. Petersburg) para mahasiswa yang kebanyakan kurang siap mental atau mental “anak mami” akhirnya memutuskan untuk kembali pulang ke tanah air tanpa berjuang terlebih dahulu. Tanpa hasil dan pulang dengan membawa kecewa, baik kecewa pada diri sendiri dan ditekankan lagi mereka yang pulang telah secara langsung mengecewakan niat baik negara Rusia kepada Indonesia dan sesalnya hal tersebut terjadi di setiap tahunnya. Sebenarnya hal tersebut bisa diminimalis jika dari kita pribadi membuka diri mau mencari informasi yang lebih akurat tentang keadaan hidup di Rusia, karena sejak kita menginjakkan kaki di tanah Rusia, kekakuan sudah kita rasakan, baik itu ketika baru sampai di bandara Domodedovo, bahkan sampai asrama. Berikut ini akan saya jelaskan tahap-tahap ketika seorang calon mahasiswa mendapatkan beasiswa beserta

kendala dan solusinya:

1. Keberangkatan Calon mahasiswa yang diterima belajar di Federasi Rusia akan mendapatkan invitations letter dari kedutaan Rusia di Jakarta (kadang-kadang cukup memakan waktu hingga lebih dari sebulan yang membuat kedatangan kita terlambat untuk tahun ajaran). Solusi: (pemerintah Rusia telah dengan sangat rapih untuk memprogram sekolah bahasa kita tanpa ada kata terlambat) jadi kalaupun kita datang pada bulan November kita tidak akan ketinggalan kelas bahasa yang mulainya pada bulan September karena kita akan mendapatkan kelas baru khusus pemula. Attention: Tapi tahun-tahun terakhir ini banyak universitas yang memiliki fasilitas kelas bahasa untuk orang asing yang memberlakukan 3 semester untuk kedatangan calon mahasiswa yang terlambat.

2. Hal yang harus di siapkan Calon mahasiswa harus mampu membeli tiket pulang-pergi (Rusia-Indonesia) karena pemerintah Federasi Rusia hanya menyediakan beasiswa berupa pembebasan biaya kuliah saja. (Untuk buku-buku pelajaran TIDAK diharuskan untuk membeli karena pihak universitas sudah menyiapkan buku-buku tersebut yang dapat dipinjem di perpustakan universitas dengan gratis dan biasanya cukup lengkap) jika dirasa masih kurang cukup maka kita bisa meminjamnya di perpustakaan KOTA yang lebih lengkap. Selain tiket calon mahasiswa juga harus menyiapkan dana tambahan untuk living cost selama belajar di Rusia (pihak Rusia memberikan beasiswa setiap bulannya sebesar 40$ untuk s1 dan s2) sedangkan biaya hidup di Rusia beraneka ragam dari 300$/bulan sampai 400$/bulan.

3. Beasiswa dari pemerintah Rusia Pemerintah Federasi Rusia juga memberikan fasilitas tempat tinggal berupa asrama yang biasanya letaknya tidak jauh dari kampus. Dan untuk biaya asrama biasanya tidak begitu mahal (contoh asrama saya 4200 rubel /tahun kira-kira 125$ per tahun) tapi itu beragam bahkan di kota lain ada yang sampai mencapai 5000 rubel per 6 bulan, semua tergantung dari kebijakan universitas masing-masing.

Page 28: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

SUR

AT PEM

BA

CA

28 DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

Catatan: Kehidupan di asrama terkadang sama sekali tidak nyaman jika kita bandingkan dengan kehidupan kita di tanah air, karena keadaan yang serba minimalis hingga membuat kita harus extra sabar hidup di lingkungan asrama (sebagai contoh bahwa kamar asrama yang kebanyakan berukuran 5×4 meter berisikan 3 orang plus 3 ranjang dan banyaknya barang-barang pribadi seperti koper, lemari, baju dll.) selain itu akomodasi seperti dapur dan kamar mandi dipakai bersama-sama. (Karena kebanyakan dari mahasiswa adalah orang asing dan orang Rusia maka kebersihan asrama juga terkadang tidak terkontrol). (Solusi: jika orang tua kita juragan MINYAK bisalah kita cingcau-cingcau dikit ke bonyok biar dikasih uang EXTRA untuk hidup di kwartira (flat-apartemen) kalo bukan ya terima nasib untuk tinggal di ASRAMA seperti saya... hahahahah).

3. Asrama sebagai tempat tinggal K e h i d u p a n s e b a g a i mahasiwa Rusia tidak hanya sampai di situ, kendala bahasa juga salah satu faktor dari individual untuk terus bertahan belajar di Rusia (tidak ada yang menjanjikan kita bahwa lulus podfak sudah bisa lancar berbahasa Rusia, dan ini dialami semua mahasiswa yang kebanyakan stress di tahun pertama di fakultas masing-masing) selain itu ketika memasuki UNIVERSITAS sesungguhnya (menurut jurusan yang dipilih) kita akan dihadapkan kenyataan bahwa ilmu yang kita serap dari podfak tersebut masih belum mampu menampung tata bahasa Rusia keseluruhan. Dari sinilah

juga beberapa kawan kita akhirnya mengalah oleh nasib dan kembali pulang ke tanah air dengan membawa kecewa. S o l u s i n y a a d a l a h t e r u s berusaha dan mencari jalan keluar dari masalah masing-masing dengan cara “PDKT” kepada para dosen dan meminta tambahan tugas jika dirasa kurang mengerti. (Di tingkat 1 dan 2 biasanya kita bisa belajar ketika sampai di kamar dan membuka buku karena sepanjang lecture/leksia berlangsung para mahasiswa hanya bengong, memasang wajah melas dan menahan airmata karena tidak mengerti -- maaf, ini pengalaman pribadi-hehehe). Tapi tenang saja para dosen (biasanya) akan memberi kemudahan kepada para mahasiswa asing di tingkat 1 (ingat biasanya aja loch! Ga semua dosen begitu). Tapi tetap kita harus terus berjuang untuk menunjukkan bahwa kita memang menguasai materi. Itu yang terpenting!

4 . Kehidupan mahasiswa dan masyarakat Rusia Mahasiswa indonesia yang kebanyakan muluk-muluk selama di Indonesia (berkhayal bahwa Rusia itu mirip dengan Perancis, Jerman, atau negara maju lainnya (lah saya sendiri tidak punya bayangan seperti apa Perancis dll. apalagi sistem akademisnya??? hehehehe) akhirnya kecewa bahwa Rusia jauh dar i dunia gemerlap (dugem maksudnya meskipun ada dan bertaburan di mana-mana) de el el). So lus i : s eha rusnya bag i kawan-kawan yang memang hendak berniat ke Rusia harus sedikitnya mengenal salah satu mahasiswa yang sedang belajar di Rusia sebagai teman share sebelum keberangkatan agar tidak kaget.

5. Sikap orang Rusia Sikap orang Rusia kepada orang asing tidaklah istimewa (tidak seperti di Indonesia kalo ketemu bule

langsung diarak keliling kampong -- contoh didesa --) bahkan kebanyakan dari mereka bersikap acuh tak acuh kepada orang asing. (Tapi jangan salah, orang Rusia kalo ditanya pasti akan menjawab dengan sebaik-baiknya jawaban dan juga JUJUR) kalo di Indonesia cari orang untuk tanya aja susah sekali takut dibohongi, takut ditipu, takut dirampok, de el el, dan kami sebagai mahasiwa asing di sini haruslah bisa membaur dengan masyarakat sekitar.

6. Perbedaan cuaca Bagi kita-kita yang biasa hidup di negara tropis yang memiliki 2 musim maka harus bisa beradaptasi dengan cuaca di Rusia. Dengan kata lain siapkan mental dan kondisi tubuh yang fit untuk dapat hidup di Rusia (jadi mohon pengertiannya untuk kawan-kawan yang memiliki penyakit cukup serius karena hidup di sini nyawa taruhannya jika tidak berhati-hati) jadi jangan berusaha menjadi Hercules, tahan dingin jika tidak ingin masuk rumah sakit di Rusia (disiplin RS di Rusia tidak lebih baik dari disiplin penjara di Indonesia).

7. Sistem Akademis Sistem akademis lihat buku saku mahasiswa Indonesia di Rusia

8. Siap Mental Dan Semangat Yang penting siap mental dan semangat untuk bisa terus maju berjuang di negara es ini. Jadi inget tulisannya Andrea Hirata ”kalo bisa bertahan hidup di Rusia maka kita akan bisa hidup di mana saja” yang penting luruskan niat untuk mencari ilmu dan bersabar.

"Bertahan untuk sukses atau pulang dengan kecewa"

Catatan: Untuk Rostov kesayangan yang kemarin sudah kering kerontang dan hari ini turun salju seharian!Penulis: Treesa Hidayanti (Mahasiswa Indonesia di Kota Rostov)

Page 29: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

SUR

ATPE

MB

AC

A

29DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

LAPORAN SINGKAT TENTANG PERTEMUAN ALUMNI SE ASIA KE III

(LULUSAN USSR DAN RUSIA) SERTA KONFERENSI INTERNASIONAL

DENGAN TEMA “PERANAN ALUMNI PERGURUAN TINGGI LUAR NEGERI

DALAM PEMBANGUNAN NEGARANYA”

Pertemuan dan konferensi berlangsung di ibu kota RRC Beijing dari tanggal 11 hingga 16 Oktober 2010. Para peserta sebanyak 54 orang dari 18 negara, yaitu Federasi Rusia 15 orang, Ukraina 2 orang, Vietnam 3 orang, Nepal 4 orang, Mongolia 1 orang, Etiopia 1 orang, Syria 1 orang, Mesir 4 orang, Lebanon 3 orang, Indonesia 2 orang, Bangladesh 4 orang, Dominika 3 orang, India 2 orang, Pakistan 1 orang, Srilangka 4 orang, Bulgaria 2 orang dan Tanzania 1 orang. Dengan catatan, bahwa 1 orang Cina merupakan perwakilan negara Ukraina. Sedangkan dari RRC yang ikut serta sekitar 50 orang.Susunan acara yang diselenggarakan adalah sebagai berikut: 1. 11 Oktober – registrasi peserta di hotel tempat penginapan (hotel berbintang 4 Beijing Railway Hotel). 2. 12 Oktober – pembukaan pertemuan dan konferensi dengan berfoto bersama para peserta dan beberapa menteri RRC (alumni), presentasi para peserta, makan malam bersama. 3. 13 Oktober – rapat seksi hingga sore dan setelah itu ekskursi keliling kota Beijing. 4. 14 Oktober – berangkat ke kota Tianjing, ekskursi keliling kota tersebut dan makan malam bersama. Kota tersebut adalah kota pelabuhan yang sangat moderen, yang sedang dibangun, gedung-gedungnya pencakar langit. 5. 15 Oktober – kembali ke kota Beijing dengan singgah di Tembok Cina. Makan malam bersama dan penutupan konferensi. 6. 16 Oktober – para peserta kembali ke negara masing-masing.

Karena maskapai Air Cina yang kami gunakan tidak setiap hari ada penerbangannya ke Indonesia, maka terpaksa kami menginap di hotel tersebut semalam dengan membayar sendiri, yang harganya cukup mahal (450 USD). Belum termasuk makan malam (16 Oktober) dan makan pagi (17 Oktober) yang harganya juga mahal.

Konferensi berjalan cukup lancar dan organisasinya sangat rapi. Berbagai kalangan mendukung kegiatan ini, mulai dari pemerintah hingga pengusaha. Sayangnya dari Indonesia tidak ada pengusaha yang ikut serta, karena bisa memperoleh peluang berbisnis yang baik.

Sekian laporan singkat dan terima kasih. (Alexandra Kermite-Insan Nauka)

Page 30: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

BE

RITA A

KTU

AL

30 DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

РОЛЬ ИНДОНЕЗИЙСКИХ ВЫПУСКНИКОВ РОССИЙСКИХ (СОВЕТСКИХ) ВУЗОВ

В ГОСУДАРСТВЕННОМ СТРОИТЕЛЬСТВЕ СВОЕЙ РОДИНЫ.ПЕКИН, 11-17 ОКТЯБРЯ 2010 Г.

АЛЕКСАНДРА ИВАНОВНА КЕРМИТЕ *)

Уважаемые коллеги, дорогие выпускники - участники международной конференции в рамках 3-ей Азиатской Встречи выпускников! От имени Правления национальной ассоциации индонезийских выпускников «Инсан Наука» выражаю оргкомитету глубокую признательность за приглашение принять участие в таком широком форуме и передаю всем участникам горячий привет из Индонезии. Немного о нашей ассоциации. Она была основана в июне 2001 года в городе Джакарте. Членами ассоциации являются граждане Индонезии, которые учились, работали и жили когда-то в СССР, а впоследствии в России. В 60-х годах прошлого столетия более трёх тысяч индонезийских граждан изучали различные науки в Советском Союзе. Три тысячи – это немалое количество, но для многомиллионной страны – это мало. А в настоящее время в России обучается

около 100 индонезийских граждан.В связи с неблагоприятной обстановкой и политической ситуацией в Индонезии имевшим место 45 лет тому назад, наша ассоциация смогла оформить себя только в начале этого века и имеет более 300 зарегистрированных членов. Одной из задач нашей ассоциации является восстановление тёплых дружеских отношений между Индонезией и Россией какие были когда-то. И именно в рамках этой задачи члены нашей ассоциации работают долго и терпеливо. Что-либо разрушить и потерять – это очень просто, а вот восстановить всё это – является довольно трудным делом. Вот в такой ситуации оказались мы, выпускники СССР когда вернулись домой. Те, кому повезло, смогли найти себе работу и приняли участие в восстановлении того, что было потеряно и разрушено. Среди выпускников выявились

Page 31: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

BE

RIT

A A

KTU

AL

31DRUZHBA 45-46 edisi Oktober-November 2010

предприниматели, инженеры, преподаватели, а некоторые даже занимали довольно высокие посты в правительственных органах. Можно назвать некоторые позиции, которые раньше занимали наши выпускники. Среди них - заместитель министра по общественным работам, директор института театрального искусства, профессора, работающие в ВУЗах не только в качестве лекторов, но и на руководящей работе, инженеры, работающие в исследовательских институтах, в национальной нефтяной и электрической компании, а также выпускники, которые помогают министерству образования Индонезии в отборе кандидатов на учёбу в ВУЗы России и не лишним будет заметить, что те которые стали предпринимателями, успешно развивают область предпринимательства между Индонезией и Россией, как частным путём, так и через Промышленно-Торговую Палату Индонезии – это если говорить о гражданских специальностях. А если говорить о военных – то многие из выпускников дослужились до самого минимального ранга – это подполковник в ВМС, ВВС и Сухопутных войсках. Некоторые из них дослужились до звания генерала и занимали посты в руководстве штабов соответствующих родов войск. Конечно все вышеназванные позиции не могли просто так афишироваться по вышеуказанным причинам. Иногда бывало, что продвижение по карьерной лестнице замедлялось и невозможно было что-либо сделать – выпускники принимали «свой крест», который они терпеливо несли с почестью. Сейчас большинство из выпускников уже находятся на пенсии, но пока не

забывают свою задачу – восстановить всё то, что было разрушено и уничтожено, в особенности это касается отношениям с Россией. В настоящее время отношения с Россией развиваются в нужном направлении. Например сотрудничество военно-технического характера для министерства обороны, где выпускники помогают изучать русский язык военным специалистам. Мы также не забываем, что живём в Азиатском регионе и хотели бы развивать дружеские взаимовыгодные отношения со всеми странами этого региона, особенно с теми, где проживают наши коллеги-выпускники. В заключение хотелось бы поздравить наших друзей из КАВС, которые смогли организовать мероприятие регионального масштаба. Конечно это возможно осуществить, если имеется хорошая поддержка правительственных структур. Мы даже вам завидуем.Давайте будем работать вместе на благо наших стран!!!!

*) - ВЫПУСКНИЦА МОСКОВСКОГО АВТОМОБИЛЬНО-ДОРОЖНОГО ИНСТИТУТА (МАДИ) 1969 Г. - ПРОФЕССОР ИНДОНЕЗИЙСКОГО ТЕХНОЛОГИЧЕСКОГО ИНСТИТУТА; РУКОВОДИТЕЛЬ МЕХАНИЧЕСКОГО (МАШИНОСТРОИТЕЛЬНОГО) ОТДЕЛЕНИЯ - ЗАМЕСТИТЕЛЬ ДИРЕКТОРА ПО ВОПРОСАМ МЕЖДУНАРОДНОГО СОТРУДНИЧЕСТВА АССОЦИАЦИИ ИНДОНЕЗИЙСКИХ ВЫПУСКНИКОВ РОССИЙСКИХ И СОВЕТСКИХ ВУЗОВ «ИНСАН НАУКА»

Page 32: Majalah Druzhba No. 45-46 edisi Oktober-November 2010

Wisata ke luar kota itu biasa, ke luar negeri juga biasa, nah kalau ke luar angkasa? Itu baru luar biasa!

Baru-baru ini salah satu perusahaan besar Rusia merancang tempat berlibur di luar angkasa yang berbentuk seperti hotel.Perusahaan yang berdiri di Moskow dengan nama Orbital Technology ini, sangat berharap bisa memanfaatkan peluang bisnis dalam bidang pariwisata angkasa luar yang sangat menjanjikan itu.

Dalam rancangannya akan dibangun sebuah Commercial space station untuk menyediakan jasa pariwisata bagi para pelancong dari kelas ‘jet set’ dan juga sebagai tempat beristirahat untuk para petugas international space station, serta para pekerja atau ilmuwan luar angkasa.

Proyek luar biasa ini sepertinya belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Baru pada tahun 2016 nanti, perusahaan itu rencananya akan meluncurkan sebuah stasiun dengan 7 ruangan di dalamnya. Akan tetapi rencana itu akan berkembang atau berkurang tergantung pada permintaan pelanggan. Lagipula masih ada satu kendala yang harus dihadapi. RKK Energia, salah satu perusahaan resmi milik Rusia tersebut, belum mampu menjelaskan apakah mereka memiliki dana yang cukup untuk menjalankan proyek besar itu.

Keberhasilan Energia dalam membangun kapsul untuk para kru Soyuz, dalam misi penerbangan Rusia dan kapal kargo ‘Progress’ yang digunakan untuk mengantar awak luar angkasa dan persediaan untuk stasiun Luar Angkasa Internasional. Oleh karena itu perusahaan tersebut ditunjuk sebagai kontraktor dalam pembangunan stasiun itu.

Kepala Eksekutif orbital technology, Sergey Kostenko mengatakan bahwa “stasiun luar angkasa yang akan mereka rencanakan itu akan menjadi hotel nyaman yang berada di orbit, yang dirancang secara khusus untuk wisatawan.”

Ditambahkan, “akan lebih nyaman ketimbang stasiun luar angkasa internasional karena tidak adanya peralatan ilmiah yang tidak perlu.”

Para turis luar angkasa yang terdiri dari segelintir orang yang super kaya dan suka dengan petualangan. Masih harus menelan pahitnya cercaan dan berdesak-desakan dengan para astronot atau kosmonot agar bisa menjelajahi stasiun luar angkasa internasional. Mereka juga harus mengambang dengan hati-hati agar tidak merusak peralatan penelitian di sana.

Sementara itu rancangan stasiun wisata luar angkasa itu terus dibangun dan beberapa sketsa telah diumumkan oleh Orbital Technologies, tampaknya menyerupai Stasiun Luar Angkasa Internasional. Namun Orbital Technologies tidak mengungkapkan besar biaya proyek itu.

Para wisatawan luar angkasa yang berkunjung ke stasiun luar angkasa selama ini dilatih oleh Rusia dan dikirim dalam kapsul Soyuz milik Rusia, meski perjalanan itu dikelola oleh perusahaan yang berbasis di Virginia, Amerika Serikat.

Guy Laliberte, seorang pendiri Canadian Cirque du Soleil yang menghabiskan waktu selama 12 hari di luar angkasa adalah turis terbaru yang berangkat menjelajah angkasa luar pada September 2009 lalu. Pariwisata keluar angkasa tahun ini dihentikan oleh Rusia, karena semakin meningkatnya kru yang dikirim ke sana.

Kostenko mengungkapkan: “Makanan di stasiun yang sedang dibangun itu akan disesuaikan dengan permintaan pelanggan. Dan para pengelola program itu sedang merekrut koki-koki selebriti untuk memasak sebelum dikrimkan ke luar angkasa.

Tempat berlibur yang sangat menarik, menginap sambil menjelajahi angkasa luar yang tanpa batas. Nah, apakah Anda berminat? /(sumber internet,antaranews)(cm)

HOTEL DI LUAR ANGKASA?