Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

20
BUNGANSANDAT Majalah Kerajinan Provinsi Bali Sulap Akar Bambu Ala Sudanco Ny. Ayu Pastika Dorong Perajin Nusa Penida Bentuk Asosiasi WARNA WARNI KERAJINAN KEBEN BANGLI 1 BUNGANSANDAT | I | 2015 EDISI 1 | 2015 Dekranasda Provinsi Bali Dorong Kreatifitas Perajin

description

Majalah Kerajinan Provinsi Bali

Transcript of Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

Page 1: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

BUNGANSANDATMajalah Kerajinan Provinsi Bali

Sulap Akar Bambu Ala Sudanco

Ny. Ayu Pastika Dorong Perajin

Nusa Penida Bentuk Asosiasi

WARNA WARNI KERAJINAN KEBEN

BANGLI1BUNGANSANDAT | I | 2015

EDISI 1 | 2015

Dekranasda Provinsi Bali Dorong Kreatifitas Perajin

Page 2: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

JUDUL MAJALAH KERAJINAN PROVINSI BALI

BUNGANSANDAT

JUMLAH HALAMAN 20

DEWAN REDAKSIPelindung

Sekretaris Daerah Provinsi Bali

PengarahKetua Dekranasda Provinsi Bali

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi BaliKepala Biro Humas Setda Provinsi Bali

Pemimpin Redaksi Kepala Bagian Penyaringan dan

Pengolahan Informasi

Wakil Pemimpin Redaksi Sekretaris Dekranasda Provinsi Bali

Redaktur Dwi Prayana

Krisna Prasada

Reporter dan FotograferDewa Suarjaya

Nyoman Yudhamanik

LayoutSekretaris Dishub Infokom Provinsi Bali

Nyoman Yudiarta

SampulPutu Sundika

Alamat RedaksiDekranasda Provinsi Bali

Jl. Raya Puputan, Renon, Denpasar, BaliTelp. (0361) 262705Fax. (0361) 262705

Biro Humas Setda Provinsi BaliJl. Basuki Rahmat, Niti Mandala

Renon, DenpasarTelp. (0361) 224671 ext 503

Fax. (0361) 229263email: [email protected]

CATATAN REDAKSI

Salam Bungansandat,

Redaksi Majalah Bungansandat mengucap-kan Selamat Tahun Baru 2015, semoga di tahun yang baru ini kita dapat semakin bersemangat dalam me-majukan industri kerajinan khususnya di Provinsi Bali ini. Seperti kita ketahui, kerajinan merupakan salah satu penopang ekonomi masyarakat. Sebagai provin-si yang masih mengandalkan pariwisata sebagai sek-tor andalan perekonomian masyarakat, Bali memiliki potensi untuk menjadikan sektor kerajinan sebagai sektor yang menjanjikan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Bali. Salah satu kerajinan kreatif dihasilkan masyarakat Kabupaten Bangli. Memanfaatkan bahan baku bambu, perajin seperti Wayan Suardana mampu menghasilkan kerajinan yang menarik sekaligus ber-fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kerajinan Keben, Suardana bisa membawa kerajinan anyaman bambu khas Bali tersebut hingga ke luar negeri. Sesuai instruksi Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Pemerintah Provinsi Bali mendukung upaya pengen-tasan kemiskinan melalui peningkatan sektor kera-jinan di desa miskin. Salah satu program unggulan Gerbangsadu Mandara, Pemprov Bali mendorong hasil kerajinan di desa miskin untuk berkembang sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat di desa tersebut. Hal ini didukung oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika yang mendorong perajin Bali di daerah mis-kin untuk membentuk asosiasi sehingga bisa maju bersama-sama dengan bantuan Dekranasda Provinsi Bali. Apalagi Dekranasda Provinsi Bali sudah men-unjukkan komitmennya untuk mengangkat kerajinan masyarakat Bali di daerah di tingkat lokal dan na-sional. Mudah-mudahan langkah-langkah ini menjadi tonggak awal semangat untuk mewujudkan kondisi perekonomian berbasis kerajinan yang lebih baik dan makin mensejahterakan masyarakat Bali.

Redaksi

2 BUNGANSANDAT | I | 2015

Page 3: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

DAFTAR ISI

Warna Warni Kerajinan Keben Bangli6

KERAJINAN

DEKRANASDA BALI

DEKRANASDA Promosikan Hasil Kerajinan Bali di Kancah Nasional

16

REPORTASEDekranasda Provinsi Bali Dorong Kreatifitas Perajin Melalui Rakerda

10

Ekspor Anyaman Bambu Bali Raup 37 Miliar Selama 7 Bulan

11

Ny. Ayu Pastika Dorong Perajin Nusa Penida Bentuk Asosiasi14

BALI MANDARAGerbangsadu Bantu Permodalan Perajin Desa Pejukutan Nusa Penida12

GALERI FOTO

Galeri Kegiatan Dekranasda Provinsi Bali

18

3BUNGANSANDAT | I | 2015

Page 4: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

KERAJINAN

foto : bungansandat/flickr

4 BUNGANSANDAT | I | 2015

KERAJINAN

WARNA WARNI KERAJINAN KEBEN BANGLI

Di halaman belakang sebuah rumah di Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Kabupat-en Bangli, Bali tampak seorang laki-laki sedang melukis motif pada sebuah Keben. Di hada-pannya tampak bertumpuk ke-ben beraneka warna dan uku-ran yang siap untuk diberi motif dan tulisan. Tangannya yang mahir dan gesit membuat mo-

tif menunjukkan panjangnya pengalaman membuat keben.Keben adalah sejenis keran-jang yang terbuat dari any-aman bambu apus (orang Bali menyebutnya tiying tali/bambu tali). Keben atau disebut juga Sok Asi atau Sok biasanya dipakai orang Bali untuk membawa

peralatan sembahyang ke tempat sembahyang. Ia juga dipakai un-

Page 5: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

5BUNGANSANDAT | I | 2015

WARNA WARNI KERAJINAN KEBEN BANGLI

tuk membawa gula, kopi atau dupa oleh tamu

yang menghadiri upacara adat di

Bali. Itulah sebabn-

y a

banyak keben yang selain bermotif juga tertulis nama pemiliknya agar tidak tertukar dengan keben milik orang lain.Wayan Suardana adalah salah satu perajin keben yang cukup eksis di Bangli. Bahkan keben buatannya tidak hanya dipakai oleh orang Bali. Setiap tahun

ia mendapat pesanan ke-ben dari luar negeri

yang biasanya di-pakai sebagai

s u v e n i r

w i s u d a .Keben buatan Suardana terdiri dari berbagai ukuran dan motif sesuai dengan pesanan pem-beli. Dari segi ukuran misalnya ada yang berukuran panjang 5 cm, 6 cm, 8 cm, 10 cm, 12 cm, 13, cm , 15 cm dan yang terbesar 40 cm. Motifnya pun sangat beragam dan berwarna warni. Keben adalah salah satu kera-jinan andalan masyarakat Bangli, khususnya warga ban-jar Tanggahan Peken. Keben di jaman modern ini tidak hanya digunakan oleh orang Bali dan untuk keperluan

adat dan agama saja. Keranjang anyaman

bambu ini dapat digunakan untuk

berbagai macam wadah, seperti per-

hiasan, makanan, dsb. Itulah sebabnya

kotak yang memiliki dua motif yaitu jenis prada dan batik ini ser-ing dipakai dirumah dan menjadi suvenir untuk

para wisatawan lokal dan mancanegara. Selain fungsin-ya, secara estetik Keben yang berwarna warni ini juga san-gat bagus untuk dipajang dan menjadi aksesoris ruangan.

Page 6: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

ASRI - Kawasan Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli yang sepi dan asri menjadi tempat kerajinan keben/sokasi berkembang.

MEWARNAI- Setelah dianyam , keben diwarnai sesuai pesanan sehingga menjadi lebih menarik.

BAHAN BAKU - Bambu dikeringkan se-belum dianyam menjadi keben

6 BUNGANSANDAT | I | 2015

Page 7: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

MEMBERI MOTIF - Setiap hari Wayan Suardana dan istri dengan terampil membuat motif khas Bali di atas keben yang sudah diwarnai.

Keben yang sudah diwarnai Keben sudah yang siap dipasarkan

7BUNGANSANDAT | I | 2015

Page 8: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

SUVENIR - Keben buatan Suardana menjadi suvenir dalam acara wisuda salah satu perguruan tinggi di Perancis.

“Setiap tahun

ia mendapat

pesanan ke-

ben dari luar

negeri yang

biasanya

dipakai

untuk suvenir

wisuda”

PAMERAN- Salah satu upaya promosi dilakukan dengan mengikuti ajang pameran seperti Pesta Kesenian Bali yang standnya difasilitasi oleh Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kabupaten Klungkung.

8 BUNGANSANDAT | I | 2015

Page 9: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

KEBEN - Keben digunakan sebagai sarana orang Bali menghaturkan sesajian kepada Yang Maha Kuasa di tempat persembahyangan (atas); Ratusan umat mengantri masuk ke tempat persembahyangan dengan membawa Keben masing-masing yang berisikan sesajian (bawah kiri); Seorang Ibu membawa Keben dia-tas kepalanya sebagai lambang haturan suci yang tidak boleh ditempatkan secara sembarangan (bawah kanan).

9BUNGANSANDAT | I | 2015

Page 10: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

Guna mendorong kreati-fitas para perajin, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali menggelar Rapat Kerja Dae-rah (Rakerda), Jumat (11/4).

Rakerda yang dilaksana-kan di Ruang Rapat Dekranasda Provinsi

Bali mengangkat tema ‘Mem-bangun Kreatifitas Perajin Mel-alui Penguatan Sinergi Dekran-asda Provinsi dan Kabupaten/Kota’. Demikian disampaikan Karo Humas Ketut Teneng yang juga duduk di kepanitiaan Rakerda Dekranasda Bali Ta-hun 2014.Lebih jauh dia mengurai, Rak-erda diikuti 75 peserta dari

Dekranasda Kabupaten/Kota dan instansi terkait. Kegiatan ini, tambah Teneng, merupa-kan tindak lanjut dari Musya-warah Nasional (Munas) De-wan Kerajinan Nasional dan

bertujuan m e n -u n j a n g k e b e r -h a s i l a n berbagai p ro g ra m yang telah dirancang d a l a m Munas.

Rakerda yang digelar kali ini diharapkan menghasilkan rumusan program yang ber-manfaat bagi kemajuan sek-tor kerajinan di Pulau Dewata. Selama ini, ujar dia, Dekran-asda Bali yang diketuai Ny.Ayu Pastika telah menunjukkan kiprahnya dalam memajukan dunia kerajinan. Selain aktif melakukan pembinaan untuk mendorong daya saing hasil kerajinan, Dekranasda Bali juga kerap memfasilitasi para perajin untuk mengikuti pa-meran di tingkat lokal hingga nasional. ANDI

Dekranasda Provinsi Bali Dorong Kreatifitas Perajin Melalui Rakerda

REPORTASE

BERSATU - Para peserta Rakerda Dekranasda Bali yang be-rasal dari Dekranas Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali.

foto : bungansandat

10 BUNGANSANDAT | I | 2015

RAKERDA - Ketua Dekranasda Bali Ny. Ayu Pastika memberikan sambutan saat membuka Rapat Kerja Daerah Dekranasda Provinsi Bali di Denpasar, Jumat (11/4).

Page 11: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

Bali mengantongi devisa sebesar 3,19 juta dolar AS dari ekspor hasil

kerajinan anyaman bambu se-lama tujuh bulan periode Janu-ari-Juli 2014, naik 420,36 persen dibanding pe-riode yang sama tahun sebel-umnya tercatat 6 1 3 . 5 8 5 , 4 9 dolar AS.S e d a n g k a n volume jus-tru mero-sot 60,50 persen dari 1,16 juta unit pada tujuh bulan per-tama 2013 menjadi 459.955 unit pada kurun waktu yang sama 2014, demikian data yang dikutip dari Dinas Per-industrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Ahad (14/9).Itu artinya mata dagangan yang menonjolkan unsur seni hasil sentuhan tangan-tangan terampil seniman dan pera-jin Bali semakin mampu ber-saing dan dihargai semakin mahal di pasaran luar negeri.Hal itu tercermin dari pen-giriman barang anyaman semakin sedikit, namun per-

olehan devisa justru ber-tambah besar, atau harga setiap unitnya meningkat.Made Sudiana, seorang ek-sportir aneka kerajinan bambu

di Ubud menjelaskan, an-eka kerajinan

buatan

masyarakat Bali seperti perabotan rumah tangga dari anyaman bam-bu yang dipadukan dengan rotan, sumpit yang dibuat dengan artistik dari bahan baku kayu hitam yang dila-pisi perak berukir khas Bali menembus pasaran ekspor.Selain itu juga aneka jenis pa-tung yang unik, khas dan me-narik yang dibuat dari akar bambu menembah pesatnya perolehan devisa, karena karya seni itu sangat diminati pencinta seni di mancanegara.Made Sudiana menjelas-

kan, Jepang merupakan neg-eri pembeli hasil kerajinan Bali terbanyak kedua setelah Amerika Serikat, kemudian dis-usul dari konsumen Perancis.Soal harga tidak terlalu masalah bagi konsumen luar negeri, khususnya asal Jepang yang banyak membeli jenis matadagangan itu, yang pent-ing barang dibuat dalam bentuk yang praktis dengan mengikuti pola hidup masyarakat yang mengutamakan masalah mutu.Kerajinan anyaman merupakan salah satu dari 17 jenis mata dagangan hasil usaha keraji-nan kecil yang ditekuni pera-jin di pelosok pedesaan Pulau Dewata yang mampu men-embus pasaran luar negeri.Industri kerajinan itu secara keseluruhan menghasilkan de-visa sebesar 133,15 juta dolar AS atau 44,24 persen dari total ekspor Bali yang men-capai 300,95 juta dolar AS.Perajin Bali cukup kreatif dalam menghasilkan matadagan-gan anyaman dengan meng-kombinasikan antara bambu dengan rotan maupun pan-dan sehingga mampu meng-hasilkan mata dagangan yang lebih unik dan menarik. ANT

REPORTASE

Ekspor Anyaman Bambu Bali Raup 37 Miliar Selama 7 Bulan

foto : bungansandat

11BUNGANSANDAT | I | 2015

Page 12: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

Untuk memastikan im-plementasi berbagai program Bali Mandara

Jilid II berjalan baik dan tepat sasaran, Gubernur Bali Made Mangku Pastika melaksanakan peninjauan ke lapangan. Pas-tika yang didampingi Ny.Ayu P a s t i k a t u -

BALI MANDARA

GERBANGSADU BANTU PERMODALAN PERAJIN DESA

PEJUKUTAN NUSA PENIDA

run ke Nusa Penida, Kabupat-en Klungkung, Minggu (25/5).Kunjungan tersebut merupa-kan tindak lanjut dari adanya masukan bahwa sejumlah pro-gram Bali Mandara belum ter-laksana sesuai harapan. Di Desa Pejukutan, Gubernur

Pastika mendapati kalau pro-gram Gerbangsadu sudah berkembang dengan sangat baik. Dana Gerbangsadu yang dikelola Bumdes telah diman-faatkan oleh perajin endek rangrang. Pinjaman dana dari Bumdes telah memberi man-faat dan kemajuan yang cukup bagus dalam produksi kain tradisional khas Nusa Penida tersebut. Kepala Desa Pejukutan I Ny-oman Yudiadnyanawan men-jelaskan, dana Gerbangsadu antara lain dimanfaatkan un-tuk simpan pinjam. Masing-masing pengerajin diberikan pinjaman maksimal Rp. 2

juta dengan bunga 1% menu-run bagi RTM dan 2% menu-run bagi masyarakat umum. Menurutnya,endek rangrang

belakangan makin terkenal

Salah satu program unggulan Bali Mandara yang berkontribusi positif terhadap perekono-mian para perajin di pedesaan adalah Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara.

foto : bungansandat

12 BUNGANSANDAT | I | 2015

Page 13: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

dengan model dan desain unik dan indah. Saat ini, tam-bah Yudiadnyanawam, hampir setiap rumah tangga di desan-ya menekuni kerajinan endek rangrang. Dengan harga jual yang cukup mahal, prospek kerajinan endek rangrang san-gat menjanjikan bagi warga setempat. Bahkan, kain ini mu-lai merambah pasar nasional seperti Bandung dan Medan. Dari usaha tenun, RTM di desa ini sudah bisa meraup peng-hasilan sebesar Rp. 2 juta per bulan. Dalam kunjungannya ke

Desa Bunga Mekar, Gubernur hanya meminta kepala Desa dan pendamping Gerbang-sadu untuk melakukan evalu-asi terhadap pelaksanaan pro-gram ini. Jika program ini sudah berjalan dengan baik dan dana terserap optimal, Pastika ber-janji akan menambahkan dana. Akan tetapi jika dianggap su-dah cukup, dia berharap dana yang ada dapat dikelola den-gan baik. Menanggapi hal itu, Plt. Kepala Desa Bunga Mekar I Nyoman Serga melaporkan bahwa dana yang diberikan

sebelumnya masih dianggap cukup. Karena di desa ini tak banyak terdapat industri kecil. Kegiatan masyarakat kebanya-kan hanya berternak sehingga daya serap terhadap dana ger-bangsadu tidak terlalu tinggi. Dana Gerbangsadu antara lain dimanfaatkan untuk mem-bangun Bumdes, toko pakan ternak, serta usaha simpan pinjam. Sehari sebelumnya, Gubernur Pastika juga menin-jau program Gerbangsadu di Desa Susut Bangli dan Bakba-kan Gianyar. YADNYA

dekranasda bali tampil-kan perajin nusa penida

di stan pkb

Sesuai janjinya ketika mengunjungi Desa Pejukutan, Nusapenida,

Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika mem-

berikan kesempatan kepada para perajin dari Desa Peju-kutan, Nusa Penida untuk me-nampilkan karya-karyanya nya di stan milik Dekranasda

Provinsi Bali, pada perhela-tan Pesta Kesenian Bali tahun 2014 yang diselenggarakan di Taman Budaya Denpasar, Art Centre , Juni-Juli 2014. DWI

foto : bungansandat

13BUNGANSANDAT | I | 2015

Page 14: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Ayu Pastika merasa bangga dan kagum dengan hasil kerajinan endek rangrang dan cepuk di Desa Pejukutan dan Tanglad, Kecamatan Nusa Penida. Dia pun minta agar para perajin bisa lebih kreatif dan membentuk aso-siasi agar keaslian tenun khas Nusa Penida tersebut dapat dipertahankan.

Wadah ini juga dibu-tuhkan untuk memproteksi ban-

yaknya kain rangrang tiruan yang beredar di pasaran. Hal tersebut disampaikannya saat mendampingi Gubernur Made Mangku Pastika dalam

Ny. Ayu Pastika Dorong Perajin Nusa Penida

Bentuk Asosiasi

kunjungan kerjanya, Minggu (25/5). “Desainnya bagus, unik dan khas, namun harus lebih kreatif agar tak mudah ditiru oleh perajin luar,” ujarn-ya. Mengingat saat ini, tenun khas Nusa Penida tersebut sudah banyak dijiplak perajin

luar dan dipasarkan di Bali.Untuk itu, dia menghimbau para perajin bersatu dengan membuat sebuah asosiasi dengan menunjukkan ciri khas kerajinan rangrang asli Nusa Penida. Wadah ini juga dihara-pkan mempermudah dalam

DEKRANASDA BALI

foto : bungansandat

14 BUNGANSANDAT | I | 2015

Page 15: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

pemasaran kerajinan tersebut. Kepada Ayu Pastika, perajin rangrang Ni Nyoman Muri-ani mengatakan, kerajinan ini telah ditekuni sejak lama, na-mun baru mendapat bantuan dana gerbangsadu sejak ta-hun 2012. Muriani sangat ber-harap Ayu Pastika bisa mem-bantunya dalam memasarkan hasil-hasil kerajinan. Harapan tersebut langsung ditindak-lanjuti oleh Ayu Pastika den-gan membebaskan perajin menggunakan stan-nya di Deskranasda. Selain mengun-jungi perajin rangrang , Ayu Pas-tika juga m e n y -a m -bangi pera-j i n t e n u n c e p u k di Desa T a n g l a d , Kecamatan N u s a

Penida. Ni Ketut Suartini C yang memprakarsai keraji-nan tenun cepuk menyata-kan bahwa kegiatan ini telah ditekuninya sejak 13 tahun lalu.

Menjadi unik, karena kain ini dibuat dari akar pohon den-gan desain khas. Hingga saat ini, 20 orang di dua banjar y a k n i banjar Julingan dan

Tanggelan t e l a h

m e n e k u -ni keraji-

nan cepuk. Dalam satu

bulan perajin bisa meng-

h a s i l k a n k u r a n g

lebih 600 k a i n

tenun

dengan berbagai desain dan motif yang cantik. Selain wilayah Klungkung, Denpasar dan sejumlah kabupaten, cepuk telah menembus pasar internasional karena dipasar-kan melalui media online.Kepada Ayu Pastika, Suartini menyampaikan keinginannya untuk bisa ikut membuka stan di Pesta Kesenian Bali (PKB) Juni mendatang. Ayu Pastika menyambut positif harapan tersebut dan menyarankan agar Suartini bergabung den-gan stan Dekranasda Klung-kung dengan memberikan ruang yang cukup untuk me-muat 2 alat tenun serta hasil kain tenun yang telah dibuat.

“Nanti silahkan bergabung dengan Dekranasda Kabu-paten Klungkung, saya akan ajukan perajin tenun ini untuk

diberikan stan untuk pam-

e r -an” ,

p u n g -kasnya. Diakhir kunjungan terse-but, sebagai wu-jud apresiasi, Ayu Pastika membeli beberapa potong kain tenun cepuk dan rangrang. ITA

15BUNGANSANDAT | I | 2015

Page 16: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

Untuk makin mempro-mosikan hasil kera-jinan Bali di kancah

nasional, Ny. Ayu Pastika me-manfaatkan momentum HUT Dewan Kerajinan Nasional ke-34 yang dipusatkan di Gedung Smesco UKM Jakarta Selatan, Kamis (5/6), untuk mema-merkan hasil kerajinan ung-gulan dari kabupaten/ kota.

Menurut Ayu Pastika, HUT Dekranas yang mengangkat tema ‘Peningkatan Daya Saing Produk Kerajinan Sebagai Ba-sis dalam Menyongsong Pasar Bebas ASEAN 2015’ sejalan dengan berbagai upaya yang telah dilakukannya. Menyong-song pasar bebas ASEAN 2015, Dekranasda Bali telah mempersiapkan diri dengan

mengintensifkan pelatihan bagi perajin agar mampu men-ciptakan karya bermutu tanpa meninggalkan cira khas Bali.Ditambahkannya, Bali memi-liki ragam produk unggulan dari setiap kabupaten/kota. Klungkung dengan hasil tenun kain rangrang dan cepuk dan Gianyar terkelan dengan songketnya. Sedangkan Ka-

DEKRANASDA BALI

Ny.Ayu Pastika selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provin-si Bali makin memantapkan kiprahnya dalam mendorong kemajuan sektor kerajinan di daerah ini.

foto : bungansandat

16 BUNGANSANDAT | I | 2015

DEKRANASDA Promosikan Hasil Kerajinan Bali di

Kancah Nasional

Page 17: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

rangasem punya anyaman ata yang tak ada di daerah lain di Indonesia. Bahkan, tam-bah dia, endek hasil kerajinan Kota Denpasar telah diguna-kan oleh kepala negara selu-ruh dunia pada kegiatan APEC beberapa waktu lalu. “Jadi Bali tidak kalah jika diband-ingkan dengan daerah lain-nya di Indonesia,” ujarnya.Pemprov Bali juga punya kepedulian besar terhadap keberadaan sektor kerajinan yang antara lain ditunjuk-kan dengan pemberian dana simpan pinjam bagi perajin pemula. Bahkan dalam kun-jungannya ke Nusa Penida baru-baru ini, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mem-berikan alat tenun untuk me-motivasi perajin pemula un-tuk maju dan berkembang. Lebih dari itu, Ayu Pastika juga memberi perhatian terhadap hak cipta. “Tentang hak cipta tenun dan kerajinan, saya tel-ah memberi tahu kepada para perajin untuk sering mempro-mosikan hasil karyanya dan mampu dengan baik menjelas-kan apa perbedaan hasil karya yang asli dengan hasil karya palsu yang memang seka-rang sering beredar,” ujarnya.Melalui pameran di ajang HUT Dekranas ke-34 ini, dia berharap hasil kerajinan Bali makin dikenal di seluruh In-donesia. Apalagi, dalam bulan ini Bali juga akan menggelar

Pesta Kesenian Bali, yang salah satu kegiatannya ada-lah pameran produk kerajinan.Sementara itu, Ketua Dekranas Ny.Ani Yudhoyono menjelas-kan, pihaknya baru saja mel-akukan kunjungan di beberapa daerah di Indonesia. Kunjun-gan kerja ini merupakan bagian dari konsolidasi dalam meny-ambut Asean Economi Comu-nity 2015. Ani Yudhoyono men-gapresiasi kinerja jajarannya

yang turun langsung melihat produk di daerah dan langsung memberikan solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi. Mengadapi era pasar bebas ASEAN 2015, dia menghimbau seluruh masyarakat untuk leb-ih kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk. Menu-rutnya, peran aktif Dekranasda sangat diperlukan untuk pen-ingkatan kualitas produk para perajin agar mampu bersaing.

Ny. Ani Yudhoyono dan Ny. Herawati Boediono saat mengunjungi stan Dekran-asda Provinsi Bali pada pameran HUT Dekranas ke-34 di Gedung SMESCO UKM, Jakarta, Juni 2014.

17BUNGANSANDAT | I | 2015

Page 18: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

18 BUNGANSANDAT | I | 2015

GALERI FOTOKEGIATAN

DEKRANASDA PROVINSI BALI

Page 19: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

19BUNGANSANDAT | I | 2015

Page 20: Majalah Bungansandat Edisi I Tahun 2015

20 BUNGANSANDAT | I | 2015