Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
-
Upload
wahyudi-mukti -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
1/44
EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
Generasi Membaca Bangsa Berjaya
M A J A L A H
www.perpustakaandanarsip.semarangkota.go.id - www.majalahkreatif.wordpress.com
PESTA SEMARANG
SEJUTABUKU
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
2/44
PERPUSTAKAAN KELILING
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
3/44
Pelindung :Walikota Semarang
Penasehat :
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang
Penanggungjawab :
Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota
Semarang
Redaksi :
Endang Sri Rejeki,SHSri Supadmi,SSos
Suwardi Kurniawan,Amd
Alamat Redaksi :Gedung Pandanaran Lt.2
Jl. Pemuda No. 175 Semarang
Telp. (024) 3584074, (024) 3584077
Ext.2210-2216
www.perpustakaandanarsip.semarangkota.go.id
Diterbitkan oleh : Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang
Redaksi menerima kiriman naskah/tulisan yang isinya sesuai visi dan misi Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang berupa
artikel,cerpen,puisi,karikatur,foto kegiatan dll. Redaksi berhak merevisi tulisan tanpa mengurangi arti dan untuk tulisan/karya
yang dimuat akan mendapat imbalan. Sedangkan tulisan/karya yang tidak dimuat akan kami kembalikan bila disertai perangkosecukupnya.
Susunan Redaksi
Salam Redaksi
Daftar IsiSALAM REDAKSI 1 LAPORAN UTAMAPesta Semarang Sejuta Buku 3Kantor Perpustakaan Dan Arsip Kota Semarang
Menyelenggarakan Kegiatan Lomba Dalam Rangka
Memeriahkan Hari Pahlawan Ke-70 Dan Pelaksanaan
Program Gerakan Gemar Membaca 5LIPUTAN KHUSUSKunjungan Kantor Perpustakaan
Kabupaten Karawang 7Perpustakaan Tuna Netra Semarang 8
Kunjungan Smk Islam Nurul Hadi Demak 12
INFO BALAIKOTAHari Puspa Dan Satwa 13Kota Semarang Peringati Hut Ke-44 Korpri 14
SEMARANG PEROLEH PREDIKAT KOTA PEDULI HAM 16 SUARA DEWANJaringan Fiber Optik Dikembangkan
ke Sekolah Hingga Puskesmas 17
CELOTEH SI BOOKYSudah Siapkah Kita Menyongsong MEA 2016 18 SUARA PELAJAR & MASYARAKAT 20SEMARANG SEPANJANG SEJARAHPertempuran Paling HeroikTerjadi di Tugu Muda 24
Kisah terbunuhnya dr Kariadi
dan pertempuran 5 hari di Semarang 26 SMART INFOPermainan Bekel 28
SOSOKSigit Martopo Sahabat Setia
Tunanetra 31Ahmat Juri Inspirator Pendidikan Masyarakat 33
TEKNOLOGIMengenal Pengkatalogan Bahan Perpustakaan
Berbasis Sistem Indomarc 35
TIPS SEHAT
10 Manfaat Daun Salam Yang Belum Anda Ketahui 39
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji Syukur Alhamdulillah, Majalah KREATIF kembali
dihadirkan di penghujung Tahun 2015 ini ( Edisi 4
Oktober - Desember ).
Dalam Edisi ini disajikan informasi-informasi
menarik yang bisa menggugah para Pembaca untuk
meningkatkan minat baca dan membantu atau ikut
serta dalam penyelenggaraan perpustakaan.
Kaum disabilitas Tuna Netra juga mempunyai hak
yang sama untuk mendapatkan Ilmu Pengetahuan,
untuk itu Edisi kali ini mengangkat Perpustakaan
Tuna Netra sebagai tujuan yang ingin dikembangkan
oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang.
Disamping itu ada liputan “Pesta Semarang Sejuta
Buku” dan Sosok sang inspirator PAUD serta artikel-artikel menarik lainnya yang diliput oleh Tim serta
artikel yang ditulis oleh masyarakat Kota Semarang.
Redaksi berharap agar informasi yang terkandung
dalam Majalah KREATIF ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan para pengelola perpustakaan. Sekian,
SELAMAT MEMBACA !
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Redaksi
1EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
4/44
Laporan Utama
Dalam rangka memperingati Hari
Pahlawan ke – 70, Kantor Perpustakaan
dan Arsip Kota Semarang kembali
mempersembahkan “PESTA SEMARANG SEJUTA
BUKU 2015”. Minat baca yang tinggi di Kota
Semarang dan antusiasme masyarakat untuk
berbelanja buku membuat Pameran Buku
ini dapat terselenggara untuk yang ke 15
(limabelas) kalinya.
Pameran kali ini mengangkat tema “ KeabadianIlmu Dalam Buku “ dengan maksud memperluas
wawasan dan keilmuan generasi muda sekarang
untuk selalu mencari dan menimba ilmu
PESTA SEMARANG
pengetahuan dimana saja dan kapan saja di
era dunia yang makin maju, sehingga harus
mempunyai semangat berjuang seperti Pejuang-
pejuang terdahulu kita, untuk bisa menaklukan
masa depan bahkan bisa menciptakan masa
depan, tentunya ilmu adalah bekal utama dan
ilmu salah satunya bersumber dari buku.
Acara yang diselenggarakan di Gedung Wanita
Jl. Sriwijaya No. 29 Semarang ini diikuti oleh
34 ( tiga puluh empat ) stand pameran dan300 Penerbit Buku Nasional yang menyediakan
berbagai buku berkualitas, beragam dengan
harga terjangkau oleh masyarakat karena
SEJUTA BUKU
2 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
5/44
memberikan diskon 75 s/d 87 %.
Selain Pameran Buku juga diadakan acara-acara
lain sebagai Pendukung Pameran diantaranya
: Wisata Buku yang didukung oleh Dinas
Pendidikan Kota Semarang, Temu Artis, Penulis
dan Talkshow, Donor Darah, Story Telling
melalui media Mobil Pintar dan lomba-lomba( Lomba Band Pelajar, Lomba Menggambar,
Mewarnai, Lomba Tari Kreasi Jawa, Menyanyi
dan Lomba Dance ).
Pameran yang digelar dari tanggal 27
November s/d 3 Desember 2015 ini mempunyai
tujuan :
1. Mendekatkan Buku kepada seluruh
lapisan masyarakat Kota Semarang dan
mensukseskan Gerakan Gemar Membacadengan memberikan kelengkapan buku
dengan harga terjangkau dan program acara
pendukung yang edukatif.
2. Menyediakan sarana informasi, transaksi
dan komunikasi antar masyarakat perbukuan
dengan masyarakat luas.
3. Memberikan kesempatan kepada masyarakat
Kota Semarang untuk dapat berpartisipasi
dalam berbagai perlombaan kreatif dan juga
ajang seni yang lebih luas.
4. Memberikan peluang kerjasama dan media/ruang promosi yang saling menguntungkan
kepada relasi dan pendukung acara melalui
event yang menarik dan kreatif dalam PESTA
SEMARANG SEJUTA BUKU 2015 ini.
Pj. Walikota Semarang Bp. Drs. Tavip
Supriyanto,M.Si sangat menyambut baik acara
ini yang disampaikan melalui Sambutannya yang
dibacakan oleh Kepala Kantor Perpustakaan dan
3EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
6/44
Arsip Kota Semarang pada Acara Pembukaan
Pameran ini. Beliau memberikan apresiasi
kepada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota
Semarang yang secara rutin menyelenggarakan
pameran buku setiap tahun sebagai upaya
untuk menumbuhkan budaya masyarakat
gemar membaca karena melalui buku kita
dapat memperoleh ilmu pengetahuan bahkan
merubah dan memperkaya sikap serta perilakudalam memandang kehidupan. Bahkan dengan
buku kita dapat melintasi ruang dan waktu.
Merasakan pengalaman intelektual tanpa
melakukan perjalanan sik. Karenanya, acara
ini menjadi sangat penting sebagai sarana
peningkatan kesadaran masyarakat akan
pentingnya membaca buku. Banyak manfaat
yang diperoleh dari membaca, diantaranya
membantu pengembangan pemikiran dan
menjernihkan cara berpikir, meningkatkan
pengetahuan, meningkatkan memori danpemahaman. Dengan sering membaca,
seseorang mengembangkan kemampuan untuk
memproses ilmu pengetahuan,mempelajari
berbagai disiplin ilmu dan menerapkan dalam
kehidupan.
Pj. Walikota Semarang berharap acara semacam
ini agar dapat dilaksanakan secara periodik,
karena untuk menciptakan budaya gemar
membaca tidak bisa secara instan melainkanmelalui proses panjang dan tidak sebentar.
Semua punya peran dan tanggung jawab yang
sama, tidak hanya Pemerintah Kota saja, namun
keluarga dan sekolah punya peran utama dalam
membentuk kebiasaan membaca sejak dini.
Masyarakat cerdas dengan membaca, Insya
Allah menjadi modal membawa Kota Semarang
yang sudah baik ini menjadi semakin baik.
4 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
7/44
Laporan Utama
Dalam rangka meperingati Hari Pahlawan
Ke-70 di Kota Semarang dan memeriahkanPesta Semarang Sejuta Buku Semarang
Tahun 2015, Kantor Perpustakaan dan Arsip
Kota Semarang mengadakan berbagai Macam
Lomba. Tujuan diselenggarakan kegiatan lomba
ini adalah sebagai wahana untuk meningkatkan
prestasi, kreatitas dan karya inovatif anak,
sehingga tercipta anak sehat, anak cerdas, dan
kreatif. Serta dapat menunjukkan prestasi yang
bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat pada
umumnya
Adapun kegiatan lomba yang diselenggarakan
adalah sebagai berikut
KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA SEMARANG
MENYELENGGARAKAN KEGIATAN LOMBA DALAM
RANGKA MEMERIAHKAN HARI PAHLAWAN KE-70 DAN
PELAKSANAAN PROGRAM GERAKAN GEMAR MEMBACA
1.Lomba Menyanyi Kategori A : Kelas 4 - 6 SD
2.Lomba Menyanyi Kategori Kategori B : Kelas
7-9 SMP
3.Lomba Menggambar : Kat A Kelas 1- 3 SD
4.Lomba Menggambar : Kat B : Kelas 4 - 6 SD
5.Lomba Mewarnai Tingkat TK
6.Parade Band Pelajar SD/SMP/SLTA
7.Lomba Tari Kreasi Jawa: Kat A Kelas 4 - 6 SD
8.Lomba Tari Kreasi Jawa: Kat B Kelas 7-9 SMP
9.Dance Competition SLTP /SLTA/SEDERAJAT
5EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
8/44
Lomba diselenggarakan Pada Tanggal 27
November s/d 3 Desember 2015 bertempat di
Gedung Wanita Jl.Sriwijaya No.29 Semarang.
Pada kegiatan lomba ini, penilaian dilakukan
oleh dewan juri profesional dari berbagai
macam unsur sesuai bidang kompetensi lomba
yang di selenggarakan.
Dalam Pelaksanaan Kegiatan Lomba Untuk
Memeriahkan Hari Pahlawan ke-70 dan Promosi
Pelaksanaan Gerakan Gemar Membaca, kali
ini dihasilkan pemenang kejuaraan 1,2 dan 3
yang mendapatkan penghargaan berupa Piala,
Piagam, Uang Pembinaan dan Bingkisan.
Adapun daftar pemenenang kejuaraan adalah
sebagai berikut:
DAFTAR PEMENANG LOMBA
PESTA SEMARANG SEJUTA BUKIU 2015
LOMBA MEWARNAI KREASI TK
NO NAMA LENGKAP SEKOLAH KET
1 CARISSA VANIA KHAIRUNAFISA RA BUDI MULYA JUARA 1
2ARWEN RAIHANA CANDRA
KIRANATK SITI FATIMAH JUARA 2
3 IMTIYAS TALITA KAMELIA RA FUTUHIYAH JUARA 3
LOMBA MENGGAMBAR KATEGORI A
NO NAMA LENGKAP SEKOLAH KET
1 BAHTERA BINTANG SD BERNARDUS JUARA 1
2 NAFISA NAILAL HUSNA SD TAMBAK AJI 04 JUARA 2
3 FREDLINA MASYITHAH ARTANTISD N TLOGOSARI
KULON 03JUARA 3
LOMBA MENGGAMBAR KATEGORI B
NO NAMA LENGKAP SEKOLAH KET
1 FEBIONETTA PROBOWATI SD TAMBAK AJI JUARA 1
2 ZAHRA QUEENA NUR AZIZAH SD N TAWANGMAS 01 JUARA 2
3 WIDYA PUTRI PRATIWI SD N UNGARAN 01 JUARA 3
LOMBA TARI KREASI JAWA KATEGORI A
NO NAMA LENGKAP SEKOLAH KET
1NAJWA MONANG DIGDHAYANING
SHANUBARISD LAMPER KIDUL 02 JUARA 1
2 ELVARETHA ANGGUN SYAFA AILA SD N PLEBURAN 03 JUARA 2
3 VIONA AYU M AHARDANISD SENDANG MULYO
04JUARA 3
LOMBA TARI KREASI JAWA KATEGORI B
NO NAMA LENGKAP SEKOLAH KET
1 SALSABILA ABIDA PUTRI LAROSA SMP N 9 SEMARANG JUARA 1
2 ANGLIR RATNA WIDURI SMP N 2 SEMARANG JUARA 2
3 MEGA TRISTA GALUH SHAKIRA SMP N 2 SEMARANG JUARA 3
DANCE COMPETITION
NO NAMA LENGKAP SEKOLAH KET
1 DARE DEVIL SMA N 4
2 AZADA 14SMP ISLAM ALAZHAR14
3 ALL STAR DANCE
LOMBA MENYANYI KATEGORI A
NO NAMA LENGKAP SEKOLAH KET
1 SEVALDO BARGI PUTRA SD SARI REJO KARTINI JUARA 1
2 MUHAMMAD FARIZ ZUFAR SD BATURSARI 5 JUARA 2
3 KEYZA AURELIAN BANIEZ SD PL BERNARDUS JUARA 3
LOMBA MENYANYI KATEGORI B
NO NAMA LENGKAP SEKOLAH KET
1 KEYSHA DIVA AZZAHRA P.S SMP N 2 SEMARANG JUARA 1
2 NADHIF QORISAGUNA SMP N 3 SEMARANG JUARA 2
3 GRACIA ANGEL MARETA PUTRI SMP 2 SEMARANG JUARA 3
6 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
9/44
Liputan Khusus
Pada tanggal 21 Oktober 2015 KantorPerpustakaan dan Arsip Kota Semarang
menerima kunjungan studi banding dari
Kantor Perpustakaan Kabupaten Karawang
Propinsi Jawa Barat. Tamu diterima oleh Kepala
Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang,
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi
Perpustakaan dan Kepala seksi Informasi dan
Pelayanan.
Dalam Kesempatan tersebut Kepala Kantor
Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang Bapak
Bambang Kunhantiyo, SH, MM menyampaikan
Ucapan Selamat Datang Dan Terima Kasih telah
berkunjung ke Kantor Perpustakaan Dan Arsip
Kota Semarang.
Drs. H. Asep Maulana M selaku pimpinan
kantor Perpustakaan Kabupaten Karawang
beserta segenap jajarannya yang berjumlah
15 orang, berkunjung dengan tujuan untuk
menjalin komunikasi dan silaturahmi yang
baik antar kantor Perpustakaan. Dalam study
banding tersebut membahas beberapa aspekPerpustakaan di
antaranya :
• Pengelolaan
dan Pelayanan
Perpustakaan.
• Penggunaan
Software
Perpustakaan
seperti “INLIS-lite”
• Pengelolaan Gedung
Dan Tata Ruang
Perpustakaan Dan
Kantor.
• Kegiatan-
kegiatan Pustaka
yang mencakup
pelayanan-
pelayanan
Perpustakaan,alur dan kerja
pelayanan, waktu
pelayanan layanan,
kegiatan2 Perpustakaan di luar kantor pada
hari-hari tertentu dan lain sebagainya.
Kunjungan kemudian dilanjutkan dengan
melihat-lihat penataan dan berbagai jenis
koleksi yang dimiliki perpustakaan Kota
Semarang dan Mobil Layanan Perpustakaan
Keliling.
Kunjungan berakhir siang hari, setelah
rombongan dari Perpustakaan Kabupaten
Karawang banyak mendapatkan informasidari Perpustakaan Kota Semarang baik yang
berbentuk softcopy maupun hardcopy.
Diharapkan dengan adanya kunjungan
study banding tersebut, akan dapat
menjalin silaturahmi yang baik antar
Kantor Pemerintahan dan dapat menambah
pengetahuan bagi masing2 Kantor untuk dapat
saling berbagi informasi mengenai hal – hal yang
terkait dengan Perpustakaan.
KUNJUNGAN KANTOR PERPUSTAKAAN
KABUPATEN KARAWANG
7EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
10/44
Buku adalah Jendela Dunia , melalui
membaca, orang bahkan bisa berkeliling
dunia, bisa ‘melihat’ apa yang belum
pernah dilihat secara nyata. Inilah ungkapan
orang normal pada umumnya tapi bagaimana
untuk Para Penyandang Tuna Netra / Disabilitas
Tuna Netra bisa melihat dunia ? Buku Braille
(buku timbul) adalah laksana mata bagi
para Tuna Netra tapi Fakta menunjukkan,tak banyak toko buku dan perpustakaan
umum menyediakan buku untuk tunanetra.
Oleh karenanya, harus ada perhatian dari
Pemerintah.
Dengan adanya hambatan penglihatan,
tunanetra harus menggunakan indra yang lain
untuk membaca. Oleh karenanya, buku untuk
tunanetra dapat berupa:
BUKU AUDIO (audio book/talking book)
Buku ini berbentuk kaset (analog talking book),
atau CD (digital talking book).
Proses pembuatannya adalah:
• Naskah buku dibacakan sekaligus direkam
dalam komputer
• Kemudian dicopy ke dalam kaset atau CD
Keunggulan buku audio dengan teknologi digital
adalah terdapat fasilitas “mencari”, baik per
halaman atau per bab, sehingga mempermudah
tunanetra dalam menggunakannya.
BUKU BRAILLE.
Proses pembuatannya adalah:
1. Mengetik naskah buku dalam dokumen
“word”
PERPUSTAKAANTUNA NETRA
SEMARANG
Liputan Khusus
8 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
11/44
2. Melakukan penyuntingan (editting)
3. Mengubah dokumen word menjadi
dokumen Braille dengan menggunakan
perangkat lunak Mitranetra Braille Converter
(MBC) atau perangkat lunak lain sejenis dan
memformatnya.
4. Mencetak dengan menggunakan mesin
“embosser” (mesin cetak Braille).
BUKU ELEKTRONIK (e-book)
Buku ini dibaca oleh tunanetra dengan
menggunakan komputer bicara, yaitu komputer
yang dilengkapi dengan perangkat lunak
pembaca layar.
Proses pembuatannya:
• Mengetik naskah buku dalam dokumen “word”
• Melakukan penyuntingan (editting)
• Mengubah dokumen word menjadi dokumen
HTML sehingga mudah dibaca oleh tunanetra.
Untuk pertama kali di Kota Semarang
perpustakaan untuk tunanetra hadir. Kaum
tunanetra bisa mengakses seluruh koleksi
ini untuk menambah pengetahuan mereka.
Perpustakaan ini dihadirkan dalam bentukPerpustakaan digital.
Perpustakaan Digital ini dibangun atas kerja
sama DPD Pertuni Jateng, Pemprov Jateng,
Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Yayasan
Mitra Netra Jakarta, dan PT Telkom Drive IV
wilayah Jateng dan DIY.
Perpustakaan bagi penyandang tunanetra ini,
menyediakan Digital Talking Book (DTB) ataubuku bicara digital yang merupakan alternatif
baru bagi mereka dalam mengakses ilmu
pengetahuan.
DTB dikemas dalam bentuk compact disc
(CD). Dengan alat itu, mereka (penyandang
tunanetra) mengakses suara dengan
mengoptimalkan pendengaran. Yang digunakan
mereka pun tidak jauh berbeda dengan
komputer umumnya. Namun ditambahi software
JAWS for Windows, yang memandu tunanetradalam mengoperasikan komputer. Perangkat
lunak itu mengubah tampilan monitor komputer
ke dalam informasi berupa suara (text to speech
synthesizer ).
Perpustakaan yang berlokasi di Jl Badak III
No 62 Pandean Lamper, Gayamsari ini, kini
memiliki fasilitas ribuan buku digital dan enam
unit komputer.
Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni)
atau dalam bahasa inggris dikenal denganIndonesian Blind Union mereupakan organisasi
kemasyarakatan tunanetra Indonesia yang
9EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
12/44
didirikan oleh sekelompok tunanetra pada
tahun 1966 di Kota Solo. Sebagai organisasi
ketunanetraan di Indonesia, Pertuni bertujuan
mewujudkan keadaan yang kondusif bagi orang
tunanetra untuk menjalankan kehidupannya
sebagai manusia dan warga negara Indonesia
yang cerdas, mandiri dan produktif tanpa
diskriminasi dalam segala aspek kehidupan dan
penghidupan.
Anggota Pertuni terdiri dari Anggota Biasa
(orang tunanetra), Anggota Mitra Bakti (orang
awas yang bersuka rela membantu kegiatan
Pertuni), dan Anggota Kehormatan. Sebagai
organisasi ketunanetraan tingkat nasional,
Pertuni mempunyai struktur kepengurusan
tingkat Pusat di Ibu Kota Negara RI, tingkat
Daerah di wilayah Propinsi, dan tingkat Cabangdi wilayah Kota/Kabupaten.
Merujuk pada struktur kepengurusan Pertuni
di tingkat wilayah provinsi, di Provinsi Jawa
Tengah sendiri terdapat Dewan Pengurus
Daerah (DPD) Pertuni, yang dikenal dengan
DPD Pertuni Jawa Tengah. DPD Pertuni Jawa
Tengah tersebut didirikan pada tahun 1988,
dan sesuai dengan Anggaran Dasar (AD)
Pertuni, sekretariat kepengurusan DPD Pertuni
Jawa Tengah ini terdapat di Kota Semarangsebagai ibu kota provinsi. Dalam melaksanakan
kepengurusan Pertuni di wilayah Provinsi
Jawa Tengah, DPD Pertuni Jawa Tengah
memberdayakan sekelompok Tunanetra dengan
latar belakang bervariatif, baik dari kalangan
senior maupun junior, baik dengan latar
belakang wirausahawan, karyawan maupun
mahasiswa. Selain sekelompok pengurus DPD
tersebut, ada pula yang dinamakan Dewan
Pertimbangan Daerah (Deperda) sebagaimana
yang tertuang dalam AD/ART Pertuni, dimana
Dewan Pertimbangan tersebut bertindak
sebagai badan konsultatif dan kepengawasan
yang mendampingi DPD Pertuni Jawa Tengah.
10 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
13/44
Sejak didirikan pada tahun 1988, DPD Pertuni
Jawa Tengah telah memiliki beberapa kali
pergantian periode kepengurusan. Selain itu,
sejak tahun 1988 DPD Pertuni Jawa Tengah
belum memiliki sekretariat yang tetap, sehingga
kegiatan kesekretariatan dan rapat pengurusdilakukan secara nomaden dari satu rumah
pengurus ke rumah pengurus lainnya. Namun
pada tahun 2003, DPD Pertuni Jawa Tengah
mendapat rumah hibah dari Gubernur Provinsi
Jawa Tengah, sehingga sejak saat itu kegiatan
kesekretariatan dan rapat pengurus dilakukan
secara tetap di sekretariat DPD Pertuni Jawa
Tengah yang beralamat di Jalan Badak 3 No. 62
Semarang. Selain itu, sekretariat DPD Pertuni
Jawa Tengah tersebut dimanfaatkan sebagai
Perpustakaan Digital oleh DPD Pertuni JawaTengah dengan beberapa koleksi Digital Talking
Book. Selain perpustakaan digital tersebut, di
dalam sekretariat DPD Pertuni Jawa Tengah pun
terdapat 6 unit komputer yang telah terinstall
pembaca layar, sehingga untuk Tunanetra yang
ingin mempelajari komputer bicara dapat
mendatangi serta memanfaatkan fasilitas
komputer yang merupakan pemberian dari
Depkominfo tersebut.
Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarangmerespon positif keberadaan perpustakaan
digital untuk tunanetra ini. Sudah seharusnya
kaum tunanetra mendapatkan hak sama
dengan warga umumnya. Mereka sama dengan
warga negara lain. Sayangnya selama ini akses
informasi untuk kaum tunanetra masih terbatas.
Untuk itu Kantor Perpustakaan dan Arsip
Kota Semarang berkeinginan menjadikan
Perpustakaan Kota Semarang tidak
hanya sebatas Perpustakaan yang hanya
menyediakan ribuan eksemplar buku bagi
pembaca normal, tetapi juga memiliki
koleksi ribuan eksemplar buku khusus
untuk penyandang disabilitas Tuna Netra
yakni Buku Braille serta tersedia pula
aneka koleksi berupa Digital Talking Book
(DTB) atau buku bicara digital dan BUKU
ELEKTRONIK (e-book)
Semoga harapan menyediakan perpustakaan
untuk Kaum disabilitas Tuna Netra bisa
terpenuhi dan mendapatkan respon positif
dari Pemerintah sehingga diharapkan
nantinya pemenuhan hak kaum tunanetra bisa
juga merambah ke sektor pelayanan publik
yang lain mengingat belum banyak pelayanan
publik yang memberikan perhatian ke kaum
tunanetra.
11EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
14/44
Liputan Khusus
Rabu,16 Desember 2015
Kantor Perpustakaan
dan Arsip Kota Semarang
mendapat kunjungan
lapangan dari SMK IslamNurul Hadi Kabupaten
Demak. Diterima
langsung oleh Kepala
Kantor Perpustakaan
dan Arsip , Bp Bambang
Kunhantiyo, SH, MM
didampingi oleh Kepala
Sub Bagian Tata Usaha,
Ibu Eni Dumadiningrum,
SH, Kepala Seksi
Perpustakaan,Bp.Supriyadi, SH, MM dan
Kepala Seksi Kearsipan,
Ibu Hasri Handayani,SH.
KUNJUNGAN SMK ISLAM NURUL HADI DEMAK
Rombongan berjumlah 52 orang siswa dan
didampingi oleh 6 Guru Pembimbing. Maksud
kunjungan lapangan ke Kantor Perpustakaan
dan Arsip Kota Semarang adalah untuk
mengetahui sistem Pemerintahan dengan
bertumpu pada Arsip sebagai dokumen penting
yang bisa diterapkan di jurusan Akuntansi di
Sekolah serta untuk mengetahui tentang cara
pengolahan arsip baik dari awal masuk,serta
penyimpanan arsip untuk arsip dinamis dan
statis.Di depo arsip,rombongan mendapat
penjelasan dari Bapak Kepala Kantor tentangcara penyimpanan dan pendeskripsian arsip.
Mereka ingin tahu dan sangat tertarik dengan
penanganan arsip di Kota Semarang.
12 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
15/44
Info Balaikota
Dalam rangkamemperingati Hari
Cinta Puspa Dan Satwa
Nasional (HCPSN) serta Hari
Perhimpunan Kebun Binatang
Indonesia, Pemkot Semarang
menyelenggarakan Festival
Cinta Puspa dan Satwa Kota
Semarang. Acara dibuka
Pj. Wali Kota Semarang,
Drs. Tavip Supriyanto,
Msi yang ditandai denganpelepasan burung Trucuk dan
menanam tanaman Suweg di
Taman Margasatwa Mangkang
Semarang, Minggu(6/12).
Dihadiri Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Semarang, Masdiana
Satri, jajaran kepala SKPD festival ini juga
diikuti ribuan pengunjung. Pada festival ini
diangkat tema “Ayo Selamatkan Puspa dan
Satwa sebagai Penyangga Kehidupan Mulai dariLingkungan Kita”.
Hari Cinta Puspa dan Satwa 2015 secara
khusus mengusung Beo Nias dan Suweg sebagai
maskot satwa dan puspa yang dilindungi.
Karena Beo Nias dan Suweg ini cukup dekat
dengan masyarakat, maka dua ora dan fauna
ini dijadikan maskot agar masyarakat paham
dengan pelestarian keberadaan mereka.
Tanaman Suweng sendiri adalah salah satu jenis
tanaman langka yang dilindungi.
Dalam sambutannya Tavip Supriyanto,
menyampaikan bahwa peringatan HCPSN dan
Hari Perhimpunan Kebun Binatang Indonesia
ini merupakan momentum bagi gerakan
penyelamatan satwa dan tumbuhan lokal yang
diwujudkan melalui upaya nyata dalam bentuk
kebijakan dan program baik pada tataran
nasional maupun daerah.
“Kunci utama keberhasilan upaya melestarikan
puspa dan satwa dan melestarikan lingkunganalam adalah peran serta aktif dan luas dari
HARI PUSPA DAN SATWA
masyarakat yang dapat menciptakan suatu
gerakan bersama sehingga tidak tergantung
pada pemerintah saja,” tegas Pj. Walikota.
Dalam memperingati HCPSN ini, Pj. Walikota
juga mengajak segenap lapisan masyarakat
untuk berbuat sesuatu dalam mendukung
pelestarian lingkungan. Bagi para orangtua
dan para guru, lanjutnya, untuk menanamkan
rasa cinta kepada anak-anak dan murid mereka
terhadap puspa dan satwa.
“Tanamkan rasa kecintaan itu sedini mungkin,
sesuai dengan tahapan perkembangan kejiwaan
dan kecerdasan mereka sehingga anak akan
mengetahui bahwa tumbuh-tumbuhan dananeka satwa di sekitar kita adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari kehidupan manusia,”
paparnya.
Festival Cinta Puspa dan Satwa diisi berbagai
kegiatan mulai dari Lomba menggambar dan
mewarnai untuk anak-anak, fotogra serta
sarasehan Komunitas Pecinta Reptil. Hal ini
dilakukan sebagai bukti keseriusan Pemerintah
Kota Semarang mengenalkan kecintaan akan
satwa dan puspa sejak usia dini, sehinggadiharapkan pelestarian puspa dan satwa bukan
lagi konsumsi orang dewasa saja, lanjut Tavip.
13EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
16/44
Info Balaikota
Upacara puncak peringatan HUT ke-44
KORPRI Kota Semarang dilaksanakan
secara khidmat di Halaman Balaikota
Semarang, Senin(30/11). Diikuti kurang lebih 500
peserta upacara yang merupakan jajaran PNS
Kota Semarang, gabungan dari berbagai SKPD.
Bertindak sebagai Pembina upacara adalah Pj.
Walikota, Tavip Supriyanto.
Dalam sambutan presiden yang dibacakannya,
Pj. Walikota menyampaikan ucapan selamat
kepada para seluruh keluarga besar Korpri,
yang terus menjalankan tugasnya. Empat puluh
empat tahun, lanjutnya, bukanlah usia yang
singkat. “Namun menjadi sebuah bangga karenaKORPRI terus berusaha untuk menguatkan
eksistensinya, terus meningkatkan kompetensi
KOTA SEMARANG PERINGATI
HUT KE-44 KORPRI
14 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
17/44
dan kinerjanya dalam melayani masyarakat,”
ungkap Pj. Walikota.
Lebih lanjut, pengharapan masyarakat saat
ini terhadap peningkatan kualitas pelayanan
publik sangat besar. Karenanya, anggota Korpri
sebagai insan aparatur negara dituntut untuk
mampu memberikan pelayanan publik yangsemakin cepat, mudah, terjangkau dan terukur.
Sejumlah poin penting yang disampaikan Pj.
Walikota adalah perlunya percepatan reformasi
birokrasi di semua tingkatan, perlunya
membangun mentalitas baru yang positif,
yang berintegritas, yang memiliki etos kerja
dan yang berjiwa gotong royong. Selain itu,
persiapkan diri menuju birokrasi yang dinamis,
inovatif dan responsif terhadap perkembangan
zaman, menjaga netralitas anggota KORPRIdalam pesta demokrasi khususnya Pemilu
Kepala Daerah serta ASN yang menjadi motor
penggerak produktivitas nasional dan daya saing
bangsa sangat diperlukan.
Bertepatan dengan peringatan HUT ke-
44 KORPRI tahun 2015 ini, diperingati pula
Hari Ikan Nasional (HARKANNAS) ke-2,
yang jatuh pada tanggal 21 November lalu.
Pj. Walikota berharap peringatan ini bisa
dijadikan momentum untuk meningkatkan
kesadaran seluruh masyarakat tentang peran
penting sektor kelautan dan perikanan dalam
pembangunan secara menyeluruh baik aspek
ekonomi, politik, sosial, budaya, pangan,
pelestarian lingkungan serta SDM.
“Mari jadikan momentum ini untuk
membudayakan gemar makan ikan dalam
keluarga kita agar ke depan Kota Semarang
mampu mencetak generasi sehat dan cerdas,”
ungkap Pj. Walikota.
Terima kasih dan apresiasi kepada seluruh
warga Kota Semarang, jajaran Muspida, kawan-
kawan Dewan, kawan-kawan PNS dan semua
pihak atas peran aktif dan kerja kerasnya
juga disampaikan Pj. Walikota sehingga dalam
peringatan HUT ke-44 KORPRI kali ini Kota
Semarang memperoleh kado istimewa dengan
diraihnya beberapa penghargaan mulai dari
Adipura, penghargaan kota sehat, penghargaan
sebagai kota terbaik yang peduli terhadap
perlindungan konsumen, dan rencananya besokakan menerima penghargaan sebagai Kota
terbaik dalam hal penyusunan Perda gedung
dan bangunan.
“Sungguh prestasi yang luar biasa dan Saya
berharap HUT ke-44 KORPRI kali ini bisa
menjadi penyemangat kawan-kawan PNS untuk
kembali mengukir prestasi luar biasa bagi KotaSemarang di masa-masa yang akan datang,”
ungkap Pj. Walikota.
Bersamaan dengan upacara tersebut, Pj.
Walikota menyerahkan sejumlah penghargaan
satya lencana karya satya, PNS teladan 2015,
serta berbagai hadiah lomba HUT Korpri.
Diantaranya, untuk satya lencana karya satya
diserahkan kepada 50 PNS Kota Semarang.
Sementara untuk pegawai teladan 2015
diserahkan kepada Agus Nur Hasanudin, A. Mk
(RSUD), Dian Eko Prapti Wulandari, SE (Kec.Gajahmungkur), dan Wasono Budi Harton, A. Md
(BKD).
Guna menyemarakkan HUT ke-44 Korpri,
sejumlah lomba juga digelar dan telah
menghasilkan para pemenang lomba.
Diantaranya pemenang lomba bola volley
kepada paguyuban camat Kota Semarang,
pemenang lomba menyanyi dangdut kepada
Sayoko (Dinas Pendidikan), lomba foto puspa
dan satwa kepada Indira Ahimsari Soetomo(siswi SMA Karangturi).
Dalam kesempatan yang sama diserahkan
pula sertikat hak guna pakai sejumlah tanah
aset Pemkot Semarang untuk dimanfaatkan
sebagai kantor kelurahan Gayamsari, kantor
Dispendukcapil serta kantor kecamatan dan
rumah dinas. Sertikat diserahkan langsung
oleh Kepala BPN Kota Semarang, Jonahar
kepada Pj. Walikota. Berturut-turut bidang
tanah yang diterima pemkot adalah seluas
3.530m2, 3.614m2, 3788m2.
Usai upacara, Pj. Walikota bersama sejumlah
pejabat Pemkot Semarang melakukan
kunjungan dan anjangsana kepada sejumlah
sesepuh dan pengurus Korpri.
15EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
18/44
Di penghujung tahun 2015 Kota Semarang
kembali memperoleh penghargaan dan
pengakuan di tingkat nasional yaitu
dari Kementerian Hukum dan HAM.
Jumat (11/12) bertempat di Graha
Pengayoman Kementrian Hukum
dan HAM Penghargaan berupa
Kota Peduli Hak Asasi Manusia
yang ditujukan kepada Kota
Semarang diterima oleh
Sekretaris Daerah Kota Semarang
Adi Tri Hananto dari Menteri
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna
Hamonangan Laoly.
Penghargaan sebagai Kota Peduli
Hak Asasi Manusia (HAM) tersebut
diserahkan bersamaan dengan peringatan
Hari HAM se-Dunia yang dihadiri oleh kepala
daerah seIndonesia.
Peringatan yang diselenggarakan KementrianHukum dan HAM ini berupa rangkaian acara
yaitu puncak peringatan Hari Hak Asasi
Manusia Se-Dunia bersama Presiden RI di Istana
Negara yang kemudian dilanjutkan Pemberian
penghargaan kepada pembina Pemerintah yang
Kabupaten atau Kotanya memeuni kriteria
sebagai kabupaten atau kota peduli HAM.
Sejumlah kriteria penilaian ditetapkan oleh
Kementerian Hukum dan HAM bagi kabupaten
kota sebagai penerima penghargaan peduli
HAM. Diantaranya pada aspek hak hidup, hak
mengembangkan diri, hak atas kesejahteraan,
hak atas rasa aman, dan hak perempuan.
Penilaian tersebut berdasarkan isian yang
disampaikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah selaku koordinator seperti berapa warga
yang belum memiliki rumah, berapa warga
yang rumahnya belum memiliki listrik, berapa
organisasi yang bergerak dibidang HAM, angka
kematian ibu dan bayi. Semakin menurun
angkanya akan semakin baik bagi kota tersebut.
Penyerahan penghargaan ini, menurut
Menteri Hukum dan Ham adalah bentuk
apresiasi pemerintah terhadap kreativitas dan
pengembangan diskursus terhadap HAM diIndonesia.
Sekda Kota Semarang Adi Tri Hananto
memberikan apresiasi yang tinggi kepada
seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam
kesuksesan ini terutama masyarakat Kota
Semarang.
“Dengan diterimanya penghargaan sebagai
kota peduli hak asasi manusia tahun 2014
kedepan diharapkan warga masyarakat
akan semakin terlindungi hak haknya dan
sekaligus kedepan semakin memperkokoh
penyelenggaraan penegakan hak asasi manusia
di kota Semarang,” tuturnya.
Pihaknya juga berharap dengan diterimanya
penghargaan ini masyarakat Kota Semarang
semakin sadar dan melek hukum.
Pada kesempatan itu juga dilaksanakan
penandatangan komitnen bersama gubernur,
bupati, walikota untuk mewujudkanpembangunan daerah peduli hak asasi manusia
dalam rangka memperingati hari hak asasi
manusia sedunia ke 67 th 2015.
Info Balaikota
SEMARANG PEROLEH
PREDIKAT KOTA PEDULI HAM
16 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
19/44
Suara Dewan
Pengembangan sistem informasi
publik di Kota Semarang akan terus
dilakukan. Dalam rencana Rencana
Induk Pengembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Kota Semarang 2016-2021, Pemkot
akan mengembangkan jaringan ber optik (FO)
ke sekolah menengah dan puskesmas.
Kabag Pengolahan Data Elektronik (PDE) Setda
Kota Semarang, Nana Storada mengatakan,
pihaknya telah memiliki rencana induk
pengembangan sistem informasi tersebut.
Setelah di seluruh SKPD terpasang jaringan
Fiber Optik (FO), dalam program tersebut
pihaknya akan
merambah
ke sekolah
menengah dan
puskesmas.
‘’Smart City
merupakanperubahan
peradaban kota
menjadi cerdas
di segala bidang,
sistem teknologi
informasi
dadakan
sebagai pendukung atau penunjang,’’ ujarnya
usai melakukan diskusi Rencana Induk
Pengembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Kota Semarang 2016-2021 di PusatInformasi Publik, Senin (14/12).
Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan
dari BPPT, DPKAD, Bappeda Kota Semarang,
dan Udinus.
DISKUSI : Kabag Pengolahan Data Elektronik
(PDE) Setda Kota Semarang, Nana Storada
ketika melakukan diskusi Rencana Induk
Pengembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Kota Semarang 2016-2021 di Pusat
Informasi Publik, kemarin.
Nana merinci dalam program lima tahun
kedepan jaringan Fiber Optik (FO) akan
ditambah di 42 SMP, 16 UPTD Pendidikan, dan
37 Puskemas untuk mengintegrasikan sistem
agar lebih terpadu. Dia menerangkan, dengan
jaringan tersebut kecepatan, kualitas dan
kuantitas internet lebih baik.
Selain pengembangan infrastruktur pihaknya
juga akan mempersiapkan SDM untuk
mengimbangi pengembangan yang dilakukan.
‘’Pengembangan tenologi informasi danberbagai aplikasi yang dibuat yang termasuk
Data Center Integrasi nantinya harus diimbangi
dengan SDM. Sehingga nanti bisa digunakan
dengan maksimal,’’
imbuhnya.
Sementara itu,
anggota Komisi
A DPRD Kota
Semarang, Adiarto
menerangkan, dalampengembangan
IT nantinya
harus diimbangi
dengan SDM yang
mumpuni. Selain
itu juga dilakukan
sosialisasi agar
nantinya aplikasi yang
disediakan bisa dimaksimalkan dengan baik.
baik di tingkat kelurahan dan kecamatan.
Dia menegaskan, berbagai rencana tersebut
harus bisa diaplikasikan. Menurutnya, pada
beberapa program pemkot mayoritas bagus di
perencanaan, namun pada eksekusinya banyak
juga yang melempem.
‘’Pengembangan sistem informasi harus
diimbangi dengan kemampuan SDM,
pengembangannya harus melibatkan pihak-pihak
terkait. Beberapa waktu lalu Komisi A DPRD
Kota Semarang menggelar pelatihan komputer
di tingkat kelurahan,’’ tandasnya.
SUMBER : semarangkota.go.id
Jaringan Fiber OptikDikembangkan ke Sekolah
Hingga Puskesmas
17EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
20/44
Celoteh Si Booky
Negara-negara ASEAN menerapkan MEA
(Masyarakat Ekonomi Asean) tak lama
lagi akan mulai babak baru diterapkannya
ASEAN Economic Community 2 Januari 2016.Sudah siapkah Indonesia? Asean Economic
Community (AEC) merupakan kesepakatan yang
dibangun oleh 10 negara anggota ASEAN. Dalam
upaya meningkatkan perekonomian kawasan
dengan meningkatkan daya saing di kancah
internasional agar ekonomi tumbuh merata.
Juga meningkatkan taraf hidup masyarakat,
dan yang paling utama adalah MENGURANGI
KEMISKINAN.
AEC adalah realisasi Visi ASEAN 2020, untuk
melakukan integrasi terhadap ekonomi negara-negara ASEAN dengan pasar tunggal dan
produksi bersama. Ada beberapa konsep dalam
AEC : ASEAN Economic Community, ASEAN
Political Security Community, dan ASEAN
Socio-Culture Community. Ke-3 hal tersebut
akan direalisasikan secara bertahap. Untuk
langkah pertama yang akan direalisasikan
adalah AEC pada akhir 2015 ada 5 hal, yaitu
arus bebas barang, arus bebas jasa, arus bebas
investasi, arus bebas modal dan arus bebas
tenaga kerja terampil. Pada 2016 ke-10 negaraASEAN harus membebaskan 5 hal di atas untuk
menerapkan aturan dari kesepakatan tersebut.
Dalam pelaksanaan AEC, negara-negara ASEAN
harus memegang teguh prinsip pasar terbuka
dan ekonomi yang digerakkan oleh pasar.
Konsekuensi diberlakukannya AEC adalahliberalisasi perdagangan barang, jasa, tenaga
terampil tanpa hambatan tarif dan nontarif.
Rencana pemberlakuan AEC tersebut
dicantumkan dalam Piagam ASEAN yang
disahkan pada 2007. Pada tahun tersebut
pula disepakati bahwa pencapaian AEC akan
dipercepat dari 2020 menjadi 2016. Pengesahan
AEC dicantumkan pada pasal 1 ayat 5 Piagam
ASEAN dan diperkuat dengan pembentukan
Dewan Area Perdagangan Bebas ASEAN. ASEAN
Free Trade Council yang tercantum dalamlampiran I Piagam ASEAN. Itulah dasar hukum
yang mengesahkan terbentuknya AEC
Kesiapan Indonesia dalam menghadapi AEC
2016 ada diantara PELUANG (opportunities)
dan ANCAMAN (threat). Siap tidak siap tidak
perlu diperdebatkan lagi karena AEC sudah
jadi keputusan & ketetapan politik yang harus
dihadapi negara-negara ASEAN. Dilihat dari
beberapa data tentang kondisi Indonesia
dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya,Indonesia kalah dalam banyak hal. Indonesia
kalah oleh Thailand dan Philipina, apalagi
Sudah Siapkah Kita
Menyongsong MEA 2016
18 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
21/44
Brunei, Malaysia, dan Singapura. Masih
tertinggal jauh. Indonesia hanya menang
pada luas negara yang begitu besar, jumlah
penduduk yang banyak, dan sumberdaya yang
melimpah.
Begitu AEC berlaku akhir 2016 Indonesia akan
diserbu barang, jasa, investasi, modal dantenaga kerja terampil negara ASEAN lainnya.
Serbuan barang, jasa, investasi, modal dan
tenaga kerja terampil negara ASEAN lainnya
akan menjadi ancaman serius bagi Indonesia.
Atau sebaliknya Indonesia yang menyerbu
negara ASEAN lainnya dengan barang, jasa,
investasi & tenaga kerja terampil? Tentunya
semua kembali kepada kemauan kita.
Seharusnya semua elemen bangsa mulai
berbenah untuk berperang pada AEC 2016.
Pemerintah, swasta, rakyat harus bahu
membahu mewujudkan Indonesia yang mandiri
bebas dari segala bentuk penjajahan di bidang
apapun. Indonesia yang mandiri dan bebas dari
segala bentuk penjajahan dalam bidang apapun
terutama untuk saat ini di bidang ekonomi. Kita
harus mengubah mindset konsumtif menjadi
produktif sehingga kita bisa mengurangi
pengeluaran dan memperbesar pemasukan
negara. Kita harus meningkatkan Competitive
Advantage yang menarik konsumen akan produk
kita karena kualitas terjamin & harga yang
terjangkau.
Diversikasi peningkatan nilai tambah dari
bahan baku sumber daya alam yang melimpah
menjadi produk jadi yang berorientasi ekspor.
Kita harus tingkatkan daya saing SDM karena
kunci kemajuan bangsa bukan dari kekayaan
alamnya melainkan SDM yang ada di dalamnya.
Mempersiapkan lulusan perguruan tinggi kita
agar mampu berkompetisi dengan SDM lulusan
universitas negara ASEAN.
Pada era semua profesi harus memiliki
sertikasi tingkat ASEAN dan tiap tenaga
profesional harus punya semangat bersaing
yang tinggi. Mengubah mindset pegawai
jadi entrepreneur sehingga diharapkan akan
muncul pengusaha-pengusaha baru yang dapat
menciptakan lapangan kerja. Pengusaha-
pengusaha baru yang dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat indonesia secara mandiri
sehingga tidak bergantung produk negaralain. Kemajuan sebuah bangsa tidak hanya
tanggungjawab pemerintah semata akan tetapi
merupakan tanggungjawab seluruh elemen
bangsa. Sudah saatnya semua bersatu saling
bahu membahu berjuang memajukan bangsa
sesuai dengan peran dan fungsinya masing-
masing.
Persoalan mendasarnya adalah Indonesia
menghadapi:
1. Tingginya jumlah pengangguran terselubung-
disguised unemployment;
2. Rendahnya jumlah wirausahawan baru untuk
mempercepat perluasan kesempatan kerja;
3. Pekerja Indonesia didominasi oleh pekerja
tidak terdidik sehingga produktivitas mereka
rendah;
4. Meningkatnya pengangguran tenaga kerja
terdidik, akibat tidak sesuainya lulusanperguruan tinggi dengan kebutuhan pasar;
5. Timpangnya produktivitas tenaga kerja antar
sektor ekonomi;
6. Sektor informal mendominasi lapangan
pekerjaan, dimana sektor ini belum mendapat
perhatian optimal dari pemerintah;
7. Pengangguran di Indonesia, pengangguran
tertinggi dari 10 negara ASEAN, termasuk
ketidaksiapan tenaga kerja terampil;
8. Tuntutan pekerja akan upah minimum,
tenaga kontrak, dan jaminan sosial
ketenagakerjaan;
9. Masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang
banyak tersebar di luar negeri; Dan
10. Ada 40 juta pengangguran di Indonesia.
Terjadi pada lulusan yang tidak bisa bersaing
didunia kerja.
Era pasar bebas menjadi ancaman serius bagi
Bangsa Indonesia, mengingat Sumber Daya
Manusia Profesional harus sarjana. Sertikasi
kompetensi kerja merupakan bagian penting
dari investasi sumber daya manusia Indonesia
berkualitas menghadapi.
19EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
22/44
Suara Pelajar dan Masyarakat
Sejak tahun 2014, Provinsi Jawa Tengah telahmempunyai peraturan daerah yang mengaturpemenuhan hak penyandang disabilitas.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11tahun 2014 mulai mengadopsi cara pandang hakazasi manusia dalam memandang penyandangdisabilitas. Cara pandang ini untuk pertamakalinya diresmikan oleh PBB melalui UnitedNations Convention on the Rights of People withDisabilities (UN CRPD) dan diratikasi melalui UUNomor 19 tahun 2011.
Cara pandang dari sudut hak azasi akanmenempatkan penyandang disabilitas setaradengan semua elemen masyarakat berdasarkanhaknya dan bukan karena belas kasihan.Konsekuensinya, pemerintah wajib melakukankebijakan tanpa diskriminasi.
Salah satu hak penyandang disabilitas adalahtersedianya fasilitas umum yang aksesibel. Haltersebut terdapat di Pasal 75 Perda Jawa TengahNomor 11 tahun 2014, yang mengamanahkan
(1) Pemerintah Daerah,Pemerintah Kabupaten/ Kota,Badan Hukum, Badan Usaha, dan Masyarakatberkewajiban memfasilitasi aksesibilitaspenggunaan fasilitas umum bagi penyandangdisabilitas sesuai dengan kewenangannya.
(2) Upaya perwujudan aksesibilitas penggunaanfasilitas umum sebagaimana dimaksud padaayat (1) harus memenuhi prinsip kemudahan,keamanan/keselamatan, kenyamanan, kesehatan,dan kemandirian untuk menuju, memasuki dan
memanfaatkan fasilitas umum.
Harapannya, Kota Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah akan segeramengimplementasikan peraturan daerah ProvinsiJawa Tengah sehingga fasilitas umumnyamenjadi aksesibel. Fasilitas umum yang aksesibelmemungkinkan peran aktif seluruh elemenmasyarakat termasuk penyandang disabilitassehingga terwujud kota yang inklusi. Inklusisecara sangat sederhana dapat dipahami bahwasemua elemen masyarakat hidup bersamadalam kesetaraan. Tidak ada pembedaan atau
diskriminasi bagi disabilitas.
Kita harus mengakui, bahwa selama inipenyediaan fasilitas umum masih jauh dari
aksesibilitas yang diperlukan. “guidingpath” belum memenuhi fungsinya bahkanmembingungkan disabilitas netra. Fasilitas BRTbeserta penunjangnya, seperti shelter masihbelum memungkinkan disabilitas daksa pemakaikursi roda untuk mengaksesnya.
Perwujudan Semarang kota inklusi memerlukanperubahan pola pikir dan kerja sama melaluitindakan nyata dari berbagai unsur, terutamamulai terlibatnya partisipasi disabilitas. MenurutUN CRPD, mereka harus trlibat karena “nothingabout us without us” atau segala sesuatu tentangdisabilitas pasti akan tidak menemui hasil jikatidak ada keterlibatan disabilitas itu sendiri.
Selama sudut pandang terhadap disabilitas masihmenganggap sebagai kaum yang perlu dikasihanidan bukan warga masyarakat yang perlu
terpenuhi kebutuhan azasinya, maka aksesibilitastersebut tidak akan terwujud. Selanjutnya,guiding path hanya tetap dibangun tanpamemperhatikan fungsinya. Landaian ada tanpadapat diakses pengguna kursi roda atau tongkatpenyangga. Fasilitas publik lainnya pun akan jauhdari kemampuan penyandang disabilitas untukmenggunakan sehingga partisipasi mereka dalamkehidupan masyarakat pun akan terhambat.
Efek logisnya adalah potensi warga masyarakatdari elemen disabilitas tidak akan bernilaipositif. Bahkan selanjutnya akan menjadi beban
pembangunan. Efek ini tentu saja akan sangatmerugikan masyarakat secara luas. Oleh karenaitu, sedini mungkin perubahan harus terjadidan titik tolaknya adalah pendekatan terhadapdisabilitas berubah menuju human rights.
Suryandaru, S.H., S.S.
Ketua Deperda (Dewan Pertimbangan Daerah)
Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia) Jawa
Tengah
Alumni Australia Leadership Awards Fellowship
(ALAF) Nossal Institute, University of Melbourne,
tahun 2012
Harapan Terwujudnya KotaSemarang yang AksesibelBagi Penyandang DisabilitasOleh Suryandaru
20 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
23/44
1. Pendahuluan
Medan magnetik bumidisebut juga medan
geomagnetik(magnetosfer), yang menjangkau
dari bagian dalam bumi hingga ke batas
di mana medan magnet bertemu angin
matahari. Keberadaan medan magnet bumi
dapat mempengaruhi semua benda magnet
maupun benda magnetik di bumi misalnya
magnet jarum pada kompas. Kompas dapat
menunjukkan arah Utara-Selatan Bumi tetapijarum penunjuk menyimpang dari kutub-kutub
Bumi yang sebenarnya.
Penemuan penting tentang medan magnet
diperoleh ketika permulaan diluncurkan satelit
diperoleh adanya lapisandengan partikel
bermuatan yang berenergi tinggi di atmosfer.
Bagian dalam daerah radiasi ini disebut sabuk
van Allen dengan garis-garis gaya magnetisnya
(Ramalis,2012), yang ditunjukkan pada Gambar
1
konveksi itu ditenagai panas internal Bumi
dari hasil peluruhan radioaktif inti-inti atom
berat (Uranium dan Thorium) serta sisa panas
pembentukan bumi purba di bawah pengaruh
pergerakan panas, rotasi harian bumi, dan gaya
listrik didalam bumi. Lapisan besi cair berotasi
dalammedan elektrostatik mataharisehingga
dapat melakukan pengisian tenaga secara
otomatis.Elemen-elemen tersebut membentuk
dinamo yang berputar danmenghasilkan medan
magnet bumi yang menyerupai batang magnet.
Aliran ion pada hakikatnya adalah aliran
partikel bermuatan listrik, sehingga setara
dengan aliran listrik. Maka berlakulah hasil
percobaan Oersted bahwa disekitar arus
listrik terdapat medan magnetdalam bentuk
mekanisme dinamo dengan produk akhirnya
adalah geomagnet. Penyebab terbentuknya
medan magnet menurut teori Dinamo yang
didukungoleh percobaan Oersted ditunjukkan
pada Gambar 2.
TerbentuknyaMedan Magnet Bumi
Theresia Yulin Budiningsih, M. Pd
Gambar1. a
Gambar1. b
Gambaran Garis-garis Gaya Geomagnet dan Sumbu
Magnetisnya ( Gambar 1a). Perhatikan Perbedaannya
dengan Penyimpangan yang dibentuk Jarum Kompas (
Gambar 1.b)
2 Pembahasan
2.1 Penyabab Timbulnya Medan MagnetBumi
Medan magnet Bumi (geomagnet) dibangkitkan
oleh aliran / konveksi ion-ion Besi danlogam lainnya di inti luar yang sifatnya
cair sangat kental ( Teori Dinamo). Aliran
Gambar 2 Proses Pembentukan Medan Magnett BumiMenurut Teori Dinamo dan Percobaan Oersted
Suara Pelajar dan Masyarakat
21EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
24/44
2.2 Pembentukan Posisi Kutub-kutub MagnetBumi
Kutub utara jarum kompas selalu menunjuk
arah utara geogras yang berarti bahwa kutub
selatan magnet bumi berada di dekat kutub
utara tersebut.Hal ini sesuai dengan sifat kutub-
kutub magnet yaitu kutub tidak senama akantarik menarik dan kutub senama akan tolak
menolak seperti ditunjukkan pada Gambar 2.
Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan
aturan tangan kanan yang menggenggamseperti
pada pembentukan elektromagnet.Arus listrik
mengalir pada solenoide dari kutub positif
sumber arus searah genggaman tangan kanan /
timur ke barat dan ibu jari menunjuk ke bawah
maka kutub utara terbentuk di bawahsepihak
dengan selatan geogras)
2.3 Sudut Deklinasi
Terjadinya Deklinasi yaitutidak berimpit atau
menyimpangnya sumbu magnetis dan sumbu
rotasi Bumi merupakan akibat dinamika internal
inti Bumi yang berujung pada perbedaan
kecepatan rotasi antara permukaan dengan
inti Bumi.Inti bumi melakukan rotasi tersendiriselain mengikuti rotasi dengan bumi secara
keseluruhan. Inti dalam Bumi melakukan rotasi
sedikit lebih cepat dari pada rotasi permukaan
bumi, karena jari-jari inti lebih kecil daripada
permukaannya. Aliran uida akibat rotasi
bagian inti dan permukaan bumi ditunjukkan
pada Gambar 5.
Gambar3Sifat kutub-kutub magnet(http://www.isains.
com/2014/06)
Posisi jarum kompas tersebut membuktikan
bahwa kutub-kutub magnet bumi tidak sepihak
dengan kutub-kutub geogras.Tetapi kutub
utara magnet bumi berada di dekat kutub
selatan geogras dan kutub selatan magnet
bumi berada didekat kutub utara geogras.
Terbentuknya posisi kutub-kutub magnet bumi
tersebut ditunjukkan pada gambar 3.
Gambar 4Rotasi bumi dan Pembentukan Kutub-kutub
bumi(http://fsikastudycenter.com/animasi-fsika/283)
Saat bumi berotasi dari barat ke timur,maka
elektron-elektron dari logam cair di dalam
perut bumi ikut berputar searah putaran rotasi
bumi.Sedangkan arah arus listrik bergerak
searah gerak semu muatan positif, berputar
barlawanan dengan arah rotasi bumi yaitu
dari timur ke baratyang menghasilkan medan
magnet disekitarnya.
Arah arus listrik dari timur ke barat dapat
menghasilkan medan magnet denganmembentuk kutub utara magnet di bawah atau
dekat dengan kutub selatan geogragis bumi.
Gambar 5 Aliran Fluida dan Medan Magnetpada Inti Luar
Bumi
2.4 Kekuatan Medan Magnet Bumi
Kekuatan medan magnet bumi terbesar berada
dikutub-kutub bumi karena kutub-kutub magnet
bumi ini mempunyai kerapatan garis-garis gaya
magnet paling banyak.
Gambar 6 Kerapatan
Garis-garis gaya Magnet
Bumi.
(Wikipedia
bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas)
22 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
25/44
Medan magnet bumi dapat menarik partikel-
partikel bermuatan {proton dan elektron dari
angin matahari dengan gaya yang tegak lurus
pada medan magnet dan trajektori partikel:
F= qV X B
Keterangan :
F=gaya yang bekerja pada partikel bermuatan
q=muatan ppartikel
v=kecepatan partikel bermuatan
B=kuat medan magnetik
(Bayong Tjasyono, 2-13
3 Kesimpulan
Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1.Kemagnetan bumi ditimbulkan oleh cairan
logam panas di dalam perut bumi yang ikut
berotasi bersama rotasi bumi (Teori Dinamo).
2.Rotasi menghasilkan arus listrik
yang dapat menghasilkan medan listrik
disekitarnya(Percobaan Oersted).
3.Penyimpangan kutub-kutub magnet terhadap
kutub-kutub geogras bumi(deklinasi)
disebabkan karena kecepatan rotasi inti
bumi lebih besar daripada kecepatan pada
permukaan bumi.
4.Kekuatan terbesar medan magnet bumi
berada di kutub-kutubnya karena kutub magnetmempunyai kerapatan garis-garis ggaya magnet
terbesar.
DAFTAR PUSTAKA
1.http://fsikastudycenter.com/animasi-
fsika/283-kutub-elektromagnet- #ixzz30QlkksJJ
(diunduh tanggal 5 Juni 2014)
2.Kristanta,Arif .Kemagnetan.
3.Ramalis,T. R. 2012. Lab.IPBA Fisika FPMIPAUPI,IPBA.
4.Tjasyono, H. K. DEA. 2013. Ilmu Pengetahuan
Bumi dan Antariksa. Bandung: PT. Remaja
Rrosdakarya.
5.Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas.Medan Magnet Bumi.
23EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
26/44
Semarang Sepanjang Sejarah
Peringatan Pertempuran Lima di
Semarang dilakukan dengan aksi teatrikal
oleh gabungan dari ratusan elemen
masyarakat, mahasiswa, dan pegiat teater di
Kota Semarang. Aksi sendiri dilakukan sekitar
pukul 19.30. Beberapa dari mereka berperan
sebagai pejuang di kala itu dan sebagian
berperan menjadi penjajah yang merebut
Kota Semarang. Masing-masing dari mereka
melakukan aksi teatrikal, menggambarkan
bagaimana peristiwa itu terjadi sebagaimana
pada 13-18 Oktober 1945 silam.
Ribuan warga juga turut memadati kawasan
Tugu Muda, di mana peringatan peristiwa
bersejarah tersebut dilaksanakan mulai
pukul 19.00. Berbagai usia terlihat antusias
menyaksikan pertunjukan tersebut. Beberapa
purnawirawan serta tokoh-tokoh perjuangandalam Pertempuran Lima Hari di Semarang juga
menghadiri acara tersebut.
Inspektur upacara peringatan Pertempuran
Lima Hari malam itu, yakni Wakil Gubernur
Jateng, Heru Sudjatmoko. Dalam sambutannya,
Heru Sudjatmoko mengatakan, peringatan
Pertempuran Lima Hari merupakan momentum
untuk meniru semangat pejuang demi membela
negara. “Jangan tanyakan apa yang negara
berikan, tapi apa yang telah kita berikankepada negara”, ujarnya.
Lanjut Heru “Peringatan ini menjadi momentum
penting dalam mengenang perjuangan
pahlawan bangsa. Menjadi catatan emas dalam
perjuangan Indonesia. Seharusnya sekarang
kita sebagai generasi penerus bangsa, jangan
tanyakan apa yang kita berikan kepada negara”,
tutur Heru
Dalam peringatan Pertempuran Lima Hari
di Semarangyang berakhir pukul 21.00
tersebut dihadiri juga Menteri Dalam Negeri
(Mendagri) Cahyo Kumolo. Sebelum tetrikal
Pertempuran Paling Heroik
Terjadi di Tugu Muda
24 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
27/44
dimulai sutradara pertunjukkan, St. Sukirno,
membacakan cukilan peristiwa Pertempuran
Lima Hari.
Minimnya pengetahuan generasi muda tentang
bagaimana pentingnya mengenang Pertempuran
Lima Hari di Kota Semarang membuat
keprihatinan pada para pelaku/ pejuang dalampertempuran tersebut. Apalagi peristiwa
tersebut hanya dimaknai sebatas seremonial
saja.
Keprihatinan tersebut disampaikan pelaku
sekaligus pejuang dalam peristiwa Pertempuran
Lima Hari di Semarang, HR Hariyanto. “Kita
tahu sendiri selama ini peristiwa Pertempuran
Lima Hari hanya dikenang melalui acara
seremonial. Setelah seremonial, ya selesai.
Seharusnya semangat pejuang dalam merebutKota Semarang juga harus diteladani,” ujar laki-
laki yang lahir pada 5 Februari 1930 tersebut
tersebut, Rabu (14/10).
25EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
28/44
Kisah terbunuhnya dr Kariadi
dan pertempuran 5 hari di Semarang
Pertempuran 5 hari di Semarang
merupakan rangkaian pertempuran antara
rakyat Indonesia melawan tentara Jepangpada masa transisi. Pertempuran yang dimulai
pada tanggal 15 Oktober 1945, yang didahului
dengan situasi memanas sebelumnya ini
berakhir hingga pada tanggal 20 Oktober 1945.
Pertempuran ini dimulai dengan peristiwa
tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa pada
Pada 1 Maret 1942. Seminggu kemudian,
tepatnya pada 8 Maret 1942, pemerintah
kolonial Belanda bertekuk lutut dan menyerah
tanpa syarat kepada Jepang. Mulai saat itu,Indonesia diduduki dan dijajah oleh tentara
Jepang.
Tiga tahun penjajahan berlangsung, padaAgustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa
syarat kepada sekutu paska dijatuhkannya
bom atom oleh Amerika Serikat di Hiroshima
dan Nagasaki. Mengisi kekosongan tersebut,
Indonesia melalui Bung Karno dan Bung Hatta,
memproklamirkan kemerdekaannya pada 17
Agustus 1945.
Kabar berita Proklamasi dari Jakarta akhirnya
terdengar hingga sampai ke Kota Semarang.
Layaknya terjadi di kota-kota lain, di Semarangrakyat khususnya pemuda-pemudinya berusaha
untuk melucuti senjata Tentara Jepang
Kidobutai yang bermarkas di Jatingaleh,
Semarang.
Tanggal 13 Oktober, suasana semakin
mencekam, Tentara Jepang semakin terdesak.
Tanggal 14 Oktober, Mayor Kido menolak
penyerahan senjata sama sekali. Para pemuda
pun marah dan rakyat mulai bergerak sendiri-
sendiri. Aula Rumah Sakit Purusara kini menjadi
RS Dr Kariadi Semarang, dijadikan markas
perjuangan. Para pemuda rumah sakit pun
tidak tinggal diam dan ikut aktif dalam upaya
menghadapi Jepang. Sementara itu taktik
perjuangan pemuda menggunakan taktik perang
bergerilya.
Setelah pernyataan Mayor Kido, Pada Minggu,
14 Oktober 1945, pukul 6.30 WIB, pemuda-
pemuda rumah sakit mendapat instruksi untuk
mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang
lewat di depan RS Purusara. Mereka menyitasedan milik Kempetai dan merampas senjata
mereka. Sore harinya, para pemuda ikut
aktif mencari tentara Jepang dan kemudian
menjebloskannya ke Penjara Bulu.
Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang
bersenjata lengkap melancarkan serangan
mendadak sekaligus melucuti delapan anggota
polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga
sumber air minum bagi warga Kota Semarang
Reservoir Siranda di Candilama, Kota Semarang.Kedelapan anggota polisi istimewa itu disiksa
dan dibawa ke markas Kidobutai di Jatingaleh.
26 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
29/44
Sore itu tersiar kabar tentara Jepang
menebarkan racun ke dalam reservoir itu.
Rakyat pun menjadi gelisah.
Selepas Magrib, ada telepon dari pimpinan
Rumah Sakit Purusara, yang memberitahukan
agar dr. Kariadi, Kepala Laboratorium
Purusara segera memeriksa Reservoir Siranda
karena berita Jepang menebarkan racun
itu. Dokter Kariadi kemudian dengan cepat
memutuskan harus segera pergi ke sana.
Suasana sangat berbahaya karena tentara
Jepang telah melakukan serangan di beberapa
tempat termasuk di jalan menuju ke Reservoir
Siranda.
Istri dr. Kariadi, drg. Soenarti mencoba
mencegah suaminya pergi mengingat keadaan
yang sangat genting itu. Namun dr. Kariadiberpendapat lain, ia harus menyelidiki
kebenaran desas-desus itu karena menyangkut
nyawa ribuan warga Semarang. Akhirnya drg.
Soenarti tidak bisa berbuat apa-apa. Ternyata
dalam perjalanan menuju Reservoir Siranda
itu, mobil yang ditumpangi dr. Kariadi dicegat
tentara Jepang di Jalan Pandanaran.
Bersama tentara pelajar yang menyopiri mobil
yang ditumpanginya, dr Kariadi ditembak secara
keji. Ia sempat dibawa ke rumah sakit sekitar
pukul 23.30 WIB. Ketika tiba di kamar bedah,
keadaan dr. Kariadi sudah sangat gawat. Nyawa
dokter muda itu tidak dapat diselamatkan. Ia
gugur dalam usia 40 tahun satu bulan. Kejadian
ini merupakan penyulut utama Perang Lima
Hari di Semarang.
Sekitar pukul 03.00 WIB, 15 Oktober 1945,
Mayor Kido memerintahkan sekitar 1.000
tentaranya untuk melakukan penyerangan
ke pusat Kota Semarang. Sementara itu,
berita gugurnya dr Kariadi yang dengan
cepat tersebar, menyulut kemarahan warga
Semarang. Hari berikutnya, pertempuran
meluas ke berbagai penjuru kota. Korban
berjatuhan di mana-mana.
Pada 17 Oktober 1945, tentara Jepang memintagencatan senjata, namun diam-diam mereka
melakukan serangan ke berbagai kampung.
Pada 19 Oktober 1945, pertempuran terus
terjadi di berbagai penjuru Kota Semarang.
Pertempuran ini berlangsung lima hari dan
memakan korban 2.000 pejuang Indonesia
dan 850 orang Jepang. Di antara yang gugur,
termasuk dr Kariadi dan delapan karyawan RS
Purusara Kota Semarang.
Dilansir dari : Merdeka.com -
27EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
30/44
John Dewey (2009) menyatakan masalah
sentral dari pendidikan berbasis
pengalaman adalah memilah dan memilih
jenis pengalaman saat ini yang tumbuh subur
dan kreatif dalam pengalaman-pengalaman
selanjutnya. Pengalaman melakukan Permainan
tradisional bekel merupakan jenis pengalaman
yang tumbuh subur dan mendukung pengalaman
belajar konsep matematika.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentangsistem pendidikan nasional (Pasal 36 ayat 2)
menyatakan bahwa “Kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik”. Dasar pemikiran bahwa permainan
tradisional merupakan potensi daerah yang
berkesesuaian dengan konsep matematika.
Maka kurikulum dapat menggunakan permainan
tradisional sebagai bagian dari pengembangan
kurikulum KTSP, yaitu pembelajaranmenggunakan permainan tradisional.
Permainan Bekel
Alat permainan adalah bola bekel, biji bekel
(cangkang keong, tutup botol minuman ringan).
Biji bekel yang sesungguhnya adalah benda
berbentuk miniatur becak dari jepang yang
ditarik oleh manusia, terbuat dari kuningan,
timbel, atau plastik, mempunyai empat sisi
berbeda.
Cara bermain
• Permainan dilakukan dengan berpedoman
pada peraturan sebagai berikut: pemain
mengumpulkan sejumlah sejenis cangkang
keong, tutup botol minuman ringan di lantai,
dan bola di tangan pemain.
• Melakukan pengambilan tanpa pengembalian
biji bekel pada saat bola bekel dilempar, lalu
jatuh dan memantul, selanjutnya ditangkap.
• Setelah bola bekel dilempar pemain
mengambil satu biji bekel kemudian segera
menangkap bola bekel sebelum jatuh untuk
kedua kalinya.
• Melakukan langkah ke-2.1.3 secara berulang,
sampai biji bekel terambil semua dari lantai.
• Melakukan langkah ke-2.1.4, bedanya, pada
setiap lemparan dua biji bekel terambil,
setelah habis dilanjutkan dengan 3 biji bekel,
4 biji bekel, dst.
• Menyamakan posisi biji bekel dengan
merubah posisi biji bekel satu-persatu pada
saat bola bekel dilempar, lalu jatuh dan
memantul selanjutnya ditangkap.
• Melakukan langkah ke-2.1.4 dan ke-2.1.5
sampai habis biji bekel dilantai.
Permainan dilakukan dengan berpedoman
pada aturan-aturan permainan yang saling
mendukung, demikian juga matematika,
dioperasikan dengan algoritma-algoritma yang
saling mendukung, serta tidak tumpang tindih.
Jika terdapat pelanggaran terhadap aturan
permainan, maka pemain dikatakan “curang”/
tidak “fair”, bagitu juga dalam operasi
matematika, jika operasi tidak sesuai dengan
algoritma matematika, maka operasinya salah.Karena terdapat kesesuaian antara aturan-
aturan permaian dan algoritma-algoritma
PERMAINAN
BEKEL
Smart Info
28 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
31/44
matematika, maka penelitian akan mengungkap
konsep matematika dalam permainan
tradisional bekel.
Konsep Matematika
Dilakukan analisis rasional terhadap aturan
permainan tersebut, sehingga ditemukan
beberapa konsep matematika sebagai berikut:
Konsep Klasikasi
Pemain mengetahui biji bekel, cangkang
keong, tutup botol minuman ringan dengan cara
mengklasikasikan jenis benda-benda tersebut.
Kemudian saat permainan berlangsung pemain
menyamakan sisi biji bekel, penyamaan sisi biji
bekel merupakan klasikasi terhadap bangun
ruang sederhana.
Konsep Menghitung
Diawal permainan, setiap pemain mengetahui
berapa banyak biji bekel yang digunakan
sebagai alat permainan. Jika terdapat 10 biji
bekel, maka setiap kali pemain mengambil
biji bekel dilantai, pemain juga menghitung
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, yaitu sudah berapa
kali pemain melakukan pengambilan, sertamenghitung biji bekel yang diambil saat
melakukan pengambilan.
Konsep Penjumlahan
Saat pemain mengambil satu persatu biji bekel
maka proses penjumlahan terjadi di tangan
pemain. Pemain juga dapat mengambil dua
biji bekel dalam setiap pengambilan; artinya
terdapat proses penjumlahan 2 biji bekel
ditambah 2 biji bekel ditambah 2 biji bekel
menjadi 6 biji bekel.
1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 = 6
2 + 2 + 2 = 6
3 + 3 = 6
3.4 Konsep Pengurangan
Setiap kali pemain mengambil satu persatu
atau dua-dua biji bekel maka proses
pengurangan terjadi di lantai yaitu sepuluh di
ambil satu, diambil satu, diambil satu jadi sisa
tujuh biji bekel.
10 – 1 – 1 – 1 = 7 atau 10 – 3 = 7
10 – 2 – 2 – 2 – 2 = 2 atau 10 – 8 = 2
Konsep Perkalian
Setiap kali pemain mengambil satu persatu biji
bekel maka proses perkalian terjadi di tangan,
yaitu banyaknya biji bekel setiap pengambilan
dikali banyaknya proses pengambilan. Satu
biji bekel pada pengambilan pertama, satu
lagi biji bekel pada pengambilan ke 2, satu
lagi biji bekel pada pengambilan ketiga, jadi
ditangan terdapat 3 biji bekel dari tiga kali
pengambilan.
3 x 2 = 6 “Artinya 2 biji bekel diambil tanpa
pengembalian, dilakukan 3 kali pengambilan,
sehingga didapat 6 biji bekel yang sudah
terambil. Dapat juga dikatakan 3 bekel
diambil tanpa pengembalian, dilakukan 2 kali
pengambilan, sehingga didapat 6 biji bekel
yang sudah terambil.”
3 x 2 = 2 + 2 + 2 = 6 atau 3 x 2 = 3 + 3 = 6
Konsep Pembagian
Proses pembagian terjadi di lantai yaitu jika
terdapat sepuluh biji bekel dilantai akan
29EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
32/44
diambil dengan cara tiga biji bekel pada setiap
kali melakukan pengambilan. Ambil tiga biji
bekel pada pengambilan pertama, tiga lagi
biji bekel pada pengambilan kedua, lalu tiga
biji bekel pada pengambilan ketiga, kemudian
sisa satu biji bekel belum terambil. Artinya
sepuluh biji bekel dibagi tiga biji bekel disetiap
pengambilan, sama dengan atau terjadi tiga
kali pengambilan sisa satu biji bekel.
10 : 3 = 3 sisa 1 (artinya terdapat 10 biji bekel,
diambil 3 biji pada setiap pengambilan tanpa
pengembalian, sehingga didapatkan 3 kali
pengambilan, sisa 1 biji bekel yang belum
diambil).
10 : 2 = 5 (artinya terdapat 10 buah biji bekel,
diambil dua biji pada setiap pengabilan tanpa
pengembalian, sehingga didapatkan 5 kali
pengambilan).
Ranah Afektif
Kegiatan psikomotorik permainan bekel
mengarah kepada aspek kognitif, tetapi tetap
dapat dibarengi oleh aspek afektif yang harus
ditanamkan, yaitu sebagai berikut:
1. Kritis dan Teliti, melihat secara detail
klasikasi dari biji bekel.
2. Kemampuan Eksplorasi, mau mencoba untuk
bermain bekel sendiri, dan bersama temanmain untuk memahami strategi permainan agar
dapat melakukan permainan tanpa kesalahan.
3. Berani melangkah dan membuat keputusan,
pemain melakukan permainan tanpa ragu-ragu
dan ulet.
4. Peka, terhadap kesalahan yang diperbuat
teman main.
5. Tidak mudah percaya kepada taman main,
bahwa teman main melakukan pemainan
dengan jujur.
6. Komunikasi, mencari teman untuk diajak
bermain, menentukan bersama aturan main.
7. Jujur, taat terhadap aturan permainan bekel
yang disepakati bersama teman main.
8. Percaya diri, berani melakukan permainan
dengan teman untuk menentukan menang dan
kalah.
9. Proaktif, selalu bermain bekel untuk setiap
permainan.
10.Mau mendengar teguran dari teman saat
bermain.
11.Toleransi, memperhatikan teman bermaindan tidak mengganggu.
12.Demokrasi, setiap pemain mempunyai hak
dan kewajiban yang sama dalam bermain.
Penutup
Permaian bekel ini ternyata dapat dimanfaatkan
sebagai meda pembelajaran matematika.
sebenarnya banyak permainan tradisional yang
lain yang dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran matematika.
30 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
33/44
Sosok
SIGITMARTOPO
Saat Tim Majalah Kreatif
menyambangi posko Persatuan
Tunanetra Indonesia (Pertuni) Jawa
Tengah, puluhan orang sibuk dengan
berbagai kegiatan di lokasi Jalan Badak
III / 62 Semarang. Kami disambut hangatoleh beberapa pengurus Pertuni dan
dipersilakan duduk di sebuah ruang tamu
kecil berukuran 2 x 5 meter, di bagian
dalam rumah itu ada ruang cukup besar
yang berisi berbagai peralatan canggih
juga tertata rapi di dalam ruangan
itu. Itulah perpustakaan elektronik
yang dibuat khusus untuk penyandang
tunanetra, fasilitas belajar modern para
tunanetra di komunitas Pertuni Jawa
Tengah.
SahabatSetiaTunanetra
31EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
34/44
Banyak hal yang kami ingin ketahui dari
perpustakaan elektronik ini, dari mulai
menginstal dan mengoperasikan software
aplikasi, koleksi buku-buku elektronik,
serta kemanfaatannya terhadap pengguna.
Sebagai orang kebanyakan yang jarang
berinteraksi dengan penyandang tunanetra
tentu kami kurang memahami tata letak
ruang perpustakaan di Pertuni ini. Adalah Sigit
Martopo – yang telah banyak membantu kami
berkomunikasi dan menjelaskan hal ikhwal
perpustakaan elektronik penyandang tunanetra.
Anak muda inilah yang setiap hari mengelola
manajemen rumah tangga kantor Pertuni Jawa
Tengah, seperti kebersihan bangunan, sumber
daya belajar, mendokumentasi kegiatan,
mengantar anggota melakukan kunjungan,
singkat kata ialah yang mendampingi personil
Pertuni dalam melakukan tugasnya sehari-hari.
Setiap wilayah memiliki tokohnya masing-
masing – Sigit Martopo muncul pada saat yang
tepat. Setiap saat personil Pertuni melakukan
kegiatan dialah yang menjadi sopir, pengantar,
pemandu, sekaligus pembisik hal apa saja yang
mesti dilakukan pada acara-acara formal.
Dalam suka dan duka mendampingi penyandang
tunanetra ia selalu berusaha sabar dan ikhlas
melakukan tugas yang diyakini menjadi pilihan
hidupnya. Pemuda asal Wonosobo ini bisa
digolongkan tipe pemuda yang menginspirasi, ia
memiliki hati yang lembut dalam mengemban
kewajibannya yang tidak ringan. Tahun 2002
ia hijrah ke Kota Semarang dan menekuni
bidang peternakan di Universitas Diponegoro
Semarang, sampai pada tahun 2005 ia
dipertemukan dengan Pertuni saat event
kompetisi musik untuk penyandang tunanetra.
Saat itulah ia mulai sering membantu berbagai
kegiatan Pertuni karena ia menemukan
kenyamanan hati dan kepuasan batin yang
tak terkira ketika ia berbuat sesuatuuntuk
sesamanya.
Saat ditanya hal apa yang paling menyenangkan
dalam mendampingi rekan-rekan Pertuni,anak
muda kelahiran Wadaslintang pada tanggal 15Maret 1984 ini menyatakan kegembiraannya
bertemu dengan para penyandang tunanetra
dari seluruh Indonesia. Menambah
persaudaraan dan mempererat tali silaturahmi
dengan sesama. Dan bagian mana dukacitanya?
Ia menjawab hampir tidak ada kecuali saat-saat
kelelahan yang puncak dan ia masih menerima
keluhan sampai kecaman – walau ia selalu
berusaha sabar dan mengikhlaskan semuanya.
Ditulis oleh: Wahyudi CHA
32 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
35/44
Anak-anak bangsa. Mereka lahir dan
mencintai negeri ini. Mereka yang di
dalam darahnya mengalir darah orang
Indonesia. Mereka yang menyatakan kesetiaan
hidupnya kepada republik ini. Mereka yang
menitipkan hutan rimba dan kekayaanya kepada
kita.
Merekalah anak-anak bangsa dalam kehidupan
di masa mendatang tumbuh jiwanya danberkembang di dunia yang sedang kita
bangun dalam pendidikan para orang tua dan
pendidikan di bangku sekolah. Mereka akan
bertemu dengan jati dirinya sendiri di masa
mendatang.
“Anak adalah masa depan bangsa”, fakta yang
tak dapat disangkal. Pemimpin besar bangsa
kita seperti, Bung Karno, Hatta, Syahrir, Ki
Hajar Dewantara, Gus Dur dan Jokowi, adalah
juga anak kecil pada zamannya. Mereka tak
beda dengan anak-anak kita sekarang, bermain,berkejar-kejaran, menangis, dan belajar.
Mereka tidak bertumbuhkembang dengan
sendirinya tapi terbentuk dari orang-orang
sekitarnya dan faktor lain yang makin luas. Baik
keluarga inti, keluarga besar, teman bermain
dan situasi yang dihadapi. Apa yang dilihat,
didengar, dirasakan di masa kanak-kanak
tak bisa dipisahkan dari diri mereka di masa
dewasa sampai menjadi pemimpin bangsa.
Demikian berat beban pemikiran Ahmat Juri,
Kasi Pendidikan Anak Usia Dini Dinas Pendidikan
Kota Semarang. Ia intens memperhatikan
dan mempelajari tentang anak. Ia memikul
beban tanggungjawab meletakkan landasan
penyelenggarakan kegiatan pengembangan
lembaga PAUD di Kota Semarang.
Dedikasinya tak diragukan lagi, pengorbanan
tenaga, pikiran, dan waktunya menghasilkan
Kota Semarang telah mampu mencapai 94%
jumlah anak usia dini yang terlayani di tahun2015 ini. Prosentase itu melampau target Angka
Partisipasi Kasar 75% jumlah anak usia dini yang
INSPIRATOR PENDIDIKAN MASYARAKAT AHMAT JURI
Sosok
33EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
36/44
mesti terlayani di sebuah kota/kabupaten di
Jawa Tengah.
Jika angka kuantitatif sudah tercapai, lanjut
Ahmat Juri, kemudian kami fokus pada
peningkatan kualitatif. Dalam rangka mengejar
kualitas ini Diknas merancang program
kebijakan pelayanan PAUD secara holistik
dan integratif. Yakni kebutuhan anak secara
menyeluruh meliputi perawatan kesehatan,
perbaikan gizi, pengasuhan sampai dengan
pendidikannya sendiri.
Ahmat Juri menuturkan bahwa pendidikanIndonesia termasuk dalam pengawasan
Unesco, salah satu penyebabnya adalah Index
Pembangunan Manusia tahun 2015 Indonesia
menempati peringkat 108 dari 170 negara.
Teramat rendah jika dibanding potensi
Indonesia yang luar biasa besar.
Keprihatian itu memicunya untuk bekerja keras
lagi, ia selalu memotivasi lembaga PAUD di Kota
Semarang meningkatkan kapasitasnya. Ahmat
Juri gencar melakukan sosialisasi dan pelatihan
kepada guru-guru PAUD – demi pertumbuhan
dan perkembangan anak yang sempurna.
Sebagai Kasi PAUD yang menjadi bagian dari
Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal
(PNFI), Ahmat Juri mempunyai obsesi agar
kegiatan pendidikan non formal dijadikan
sebagai pilihan utama oleh masyarakat,
karena sementara ini masyarakat menjadikan
pendidikan non formal sebagai pilihan kedua
(alternatif) setelah gagal menempuh pendidikan
formal.
Pendidikan non formal justru melatih
masyarakat untuk menguasai bidang pekerjaan
yang ditekuni, banyak lulusan yang belum
siap kerja. Justru pendidikan non formal yangmampu menjawab kebutuhan dunia kerja.
Tak bisa dipungkiri bahwa pendidikan anak
usia dini merupakan pendidikan mendasar dan
strategis dalam pembangunan sumber daya
manusia. Mari kita dukung cita-cita Ahmat
Juri sepenuhnya sesuai dengan kapasitas
kita masing-masing. Kita ciptakan anak-anak
Indonesia yang cerdas dan merdeka sehingga
tidak seorangpun mampu merampas hak
mereka untuk bisa mandiri kelak.
Ditulis oleh: Wahyudi CHA
34 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
37/44
Teknologi
A. PENDAHULUANPerkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) membuka peluang bagi setiap
perpustakaan untuk melakukan komunikasi dan
pertukaran data antarperpustakaan, selain itu
juga memberi akses yang seluas-luasnya kepada
pemustaka untuk memanfaatkan sumber
informasi di perpustakaan. Memasuki era
perpustakaan digital, perpustakaan dituntut
untuk
mampu menyediakan akses data bibliogras dan
informasi secara cepat dan lengkap.
Machine-Readble Cataloguing atau MARC
merupakan standar format metadata untuk
deskripsi bibliogras dalam otomasi
perpustakaan yang digunakan untuk komunikasi
data
katalog di dunia perpustakaan dan informasi.
Sejarah MARC dikembangkan pertama kali olehLibrary of Congress (LoC) pada tahun 1960 dan
edisi yang terakhir adalah MARC 21 diterbitakan
pada tahun 2003. Format MARC dikembangkanoleh beberapa negara di antaranya adalah
Amerika Serikat (USMARC), Inggris (UKMARC),
Norwegia (NORMARC), Malaysia (MALMARC),
dan Indonesia (INDOMARC).
MARC diperlukan di dunia perpustakaan dan
informasi sehubungan teknologi komputer
tidak dapat membaca kartu katalog secara
langsung. Komputer hanya dapat membaca
kode-kode untuk mempermudah tukar-menukar
data bibliogras antarperpustakaan.
Penggunaan MARC diikuti dengan penggunaanstandar pengatalogan Anglo-American
Cataloging Rules edisi 2 (AACR2), Internasional
Standard Bibliographic Description (ISBD)
dan peraturan pengatalogan Indonesia.
Peraturan pengatalogan memuat ketentuan
mengenai
isi data bibliogras, sedangkan MARC memuat
ketentuan mengenai wadah yang
menampung isi data bibliogras tersebut.
B. INDOMARCINDOMARC merupakan implementasi dari
Internasional Standrd Organization (ISO) Format
2709 untuk Indonesia, yang merupakan sebuah
format untuk tukar-menukar informasi
bibliogra melalui pita magnetic (magnetic
tape) cakram padat (compact disc),atau media
terbacakan mesin (Machine-readable) lainnya.
INDOMARC dikembangkan pertama kali
pada tahun 1991, terbitan revisi selanjutnya
pada tahun 1994, 2006, dan edisi yang terbaru
adalah INDOMARC tahun 2011. Informasi
bibliogras dalam format INDOMARC secara
umum mencakup pengarang, judul, subyek,
catatan, data penerbitan dan deskripsi sik.Penggunaan INDOMARC dilengkapi dengan 7
suplemen yang berisi daftar kode berikut.
1. Ringkasan kode USMARC untuk negara
2. Ringkasan kode USMARC untuk bahasa
3. Ringkasan kode USMARC untuk wilayah
4. Kode INDOMARC untuk prop. di Indonesia
5. Kode INDOMARC untuk wilayah di Indonesia
6. Kode INDOMARC untuk wilayah di Indonesia
7. Kode INDOMARC untuk perpustakaan di
Indonesia.
Selain 7 suplemen pada tahun 2011 telahdikembangkan pula daftar kode INDOMARC
untuk
perpustakaan kabupaten/kota di Indonesia.
B.1. Cakupan FormatFormat INDOMARC menguraikan format
cantuman bibliogras yang terbacakan mesin
untuk buku, berkas komputer, peta (bahan
kartogras), musik, sumber berkesinambungan
(termasuk terbitan berseri), bahan visual dan
bahan pustaka campuran, dengan rincian
sebagai berikut:
1. Peta;
2. Sumber elektronik;
3. Bola dunia;
4. Bahan pustaka rabaan (tactile materials);
5. Bahan gras untuk diproyeksikan;
6. Bentuk mikro;
7. Bahan gras tidak untuk diproyeksikan;
8. Citra bergerak;
9. Citra penginderaan jauh;
10. Musik;
11. Rekaman suara;
12. Teks;13. Rekaman video, dan;
14. Bahan pustaka yang tidak dijelaskan secara
MENGENAL PENGKATALOGAN BAHAN
PERPUSTAKAAN BERBASIS SISTEM
INDOMARC
35EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015
-
8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015
38/44
khusus bentuk siknya.
Format ini belum mencakup ruas penghubung
(linking felds) dan sub ruas penghubung
(linking subfelds) yang menghubungkan suatu
karya dengan cantuman bibliogras karya lain
yang berkaitan, misalnya terjemahan dari karya
yang dikatalog.4
Format hanya dapat digunakan untuk informasi
bibliogras yang dibuat berdasarkan Anglo-
American Cataloguing Rules edisi kedua (AACR2)
yang mencakup Deskripsi Bibliogras
Standar Internasional (International Standard
Bibliographic Description, ISBD). Dengan
demikian, pedoman ini belum dapat dipakai
untuk membuat cantuman bibliogras bahan
pustaka yang dikatalog menurut peraturan
pengatalogan lama, baik yang dibuat sebelumataupun sesudah penerapan ISBD.
B.2. INDOMARC dan Informasi BibliograsBersamaPerpustakaan Nasional RI menggunakan
INDOMARC dalam pembuatan cantuman
bibliogras untuk terbitan Indonesia dalam
Bibliogra Nasional Indonesia (BNI) dan untuk
pengatalogan terbitan lain yang ditambahkan
pada koleksinya. Keseluruhan cantuman ini
akan menjadi landasan bagi terciptanyapangkalan data (bibliogras) nasional.
Pada saat sebuah perpustakaan membangun
sistem komputernya (memulai otomasi
perpustakaan), biasanya yang dimasukkan
terlebih dahulu ke pangkalan data adalah data
bibliogras pengatalogan mutakhir (current
cataloging). Setelah selesai, barulah dilakukan
konversi retrospektif (retrospective conversion).
Yang dimaksud konversi retrospektif adalah
proses pengalihan data katalog lama (tidak
menggunakan format MARC), atau bentuk
katalog manual lain, ke bentuk katalog
terbacakan mesin. Cara lain yang umum
dilakukan
ialah bersamaan dengan dimulainya pemasukan
data pengatalogan mutakhir (current
cataloging) dimulai juga konversi restrospektif
secara bertahap.
Menurut prinsip otomasi, dalam pelaksanaan
konversi retrospektif, perpustakaan tidak perlu