Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

download Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

of 44

Transcript of Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    1/44

     

    EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

    Generasi Membaca Bangsa Berjaya

    M A J A L A H

     

    www.perpustakaandanarsip.semarangkota.go.id - www.majalahkreatif.wordpress.com

    PESTA SEMARANG

    SEJUTABUKU

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    2/44

    PERPUSTAKAAN KELILING

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    3/44

    Pelindung :Walikota Semarang

    Penasehat :

    Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang

    Penanggungjawab :

    Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota

    Semarang

    Redaksi :

    Endang Sri Rejeki,SHSri Supadmi,SSos

    Suwardi Kurniawan,Amd

    Alamat Redaksi :Gedung Pandanaran Lt.2

    Jl. Pemuda No. 175 Semarang

    Telp. (024) 3584074, (024) 3584077

    Ext.2210-2216

    www.perpustakaandanarsip.semarangkota.go.id

    Diterbitkan oleh : Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang

    Redaksi menerima kiriman naskah/tulisan yang isinya sesuai visi dan misi Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang berupa

    artikel,cerpen,puisi,karikatur,foto kegiatan dll. Redaksi berhak merevisi tulisan tanpa mengurangi arti dan untuk tulisan/karya

    yang dimuat akan mendapat imbalan. Sedangkan tulisan/karya yang tidak dimuat akan kami kembalikan bila disertai perangkosecukupnya.

    Susunan Redaksi

    Salam Redaksi

    Daftar IsiSALAM REDAKSI 1 LAPORAN UTAMAPesta Semarang Sejuta Buku  3Kantor Perpustakaan Dan Arsip Kota Semarang

    Menyelenggarakan Kegiatan Lomba Dalam Rangka

    Memeriahkan Hari Pahlawan Ke-70 Dan Pelaksanaan

    Program Gerakan Gemar Membaca  5LIPUTAN KHUSUSKunjungan Kantor Perpustakaan

    Kabupaten Karawang  7Perpustakaan Tuna Netra Semarang 8

    Kunjungan Smk Islam Nurul Hadi Demak 12 

    INFO BALAIKOTAHari Puspa Dan Satwa 13Kota Semarang Peringati Hut Ke-44 Korpri 14

    SEMARANG PEROLEH PREDIKAT KOTA PEDULI HAM 16 SUARA DEWANJaringan Fiber Optik Dikembangkan

    ke Sekolah Hingga Puskesmas 17

    CELOTEH SI BOOKYSudah Siapkah Kita Menyongsong MEA 2016 18 SUARA PELAJAR & MASYARAKAT 20SEMARANG SEPANJANG SEJARAHPertempuran Paling HeroikTerjadi di Tugu Muda 24

    Kisah terbunuhnya dr Kariadi

    dan pertempuran 5 hari di Semarang 26 SMART INFOPermainan Bekel 28

    SOSOKSigit Martopo Sahabat Setia

    Tunanetra  31Ahmat Juri Inspirator Pendidikan Masyarakat  33

    TEKNOLOGIMengenal Pengkatalogan Bahan Perpustakaan

    Berbasis Sistem Indomarc  35

    TIPS SEHAT

    10 Manfaat Daun Salam Yang Belum Anda Ketahui  39

    Assalamu’alaikum Wr.Wb

    Puji Syukur Alhamdulillah, Majalah KREATIF kembali

    dihadirkan di penghujung Tahun 2015 ini ( Edisi 4

    Oktober - Desember ).

    Dalam Edisi ini disajikan informasi-informasi

    menarik yang bisa menggugah para Pembaca untuk

    meningkatkan minat baca dan membantu atau ikut

    serta dalam penyelenggaraan perpustakaan.

    Kaum disabilitas Tuna Netra juga mempunyai hak

    yang sama untuk mendapatkan Ilmu Pengetahuan,

    untuk itu Edisi kali ini mengangkat Perpustakaan

    Tuna Netra sebagai tujuan yang ingin dikembangkan

    oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang.

    Disamping itu ada liputan “Pesta Semarang Sejuta

    Buku” dan Sosok sang inspirator PAUD serta artikel-artikel menarik lainnya yang diliput oleh Tim serta

    artikel yang ditulis oleh masyarakat Kota Semarang.

    Redaksi berharap agar informasi yang terkandung

    dalam Majalah KREATIF ini dapat bermanfaat bagi

    pembaca dan para pengelola perpustakaan. Sekian,

    SELAMAT MEMBACA !

    Wassalamu’alaikum Wr Wb

    Redaksi

    1EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

    EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    4/44

    Laporan Utama

    Dalam rangka memperingati Hari

    Pahlawan ke – 70, Kantor Perpustakaan

    dan Arsip Kota Semarang kembali

    mempersembahkan “PESTA SEMARANG SEJUTA

    BUKU 2015”. Minat baca yang tinggi di Kota

    Semarang dan antusiasme masyarakat untuk

    berbelanja buku membuat Pameran Buku

    ini dapat terselenggara untuk yang ke 15

    (limabelas) kalinya.

    Pameran kali ini mengangkat tema “ KeabadianIlmu Dalam Buku “ dengan maksud memperluas

    wawasan dan keilmuan generasi muda sekarang

    untuk selalu mencari dan menimba ilmu

    PESTA SEMARANG

    pengetahuan dimana saja dan kapan saja di

    era dunia yang makin maju, sehingga harus

    mempunyai semangat berjuang seperti Pejuang-

    pejuang terdahulu kita, untuk bisa menaklukan

    masa depan bahkan bisa menciptakan masa

    depan, tentunya ilmu adalah bekal utama dan

    ilmu salah satunya bersumber dari buku.

     Acara yang diselenggarakan di Gedung Wanita

    Jl. Sriwijaya No. 29 Semarang ini diikuti oleh

    34 ( tiga puluh empat ) stand pameran dan300 Penerbit Buku Nasional yang menyediakan

    berbagai buku berkualitas, beragam dengan

    harga terjangkau oleh masyarakat karena

    SEJUTA BUKU

    2 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    5/44

    memberikan diskon 75 s/d 87 %.

    Selain Pameran Buku juga diadakan acara-acara

    lain sebagai Pendukung Pameran diantaranya

    : Wisata Buku yang didukung oleh Dinas

    Pendidikan Kota Semarang, Temu Artis, Penulis

    dan Talkshow, Donor Darah, Story Telling

    melalui media Mobil Pintar dan lomba-lomba( Lomba Band Pelajar, Lomba Menggambar,

    Mewarnai, Lomba Tari Kreasi Jawa, Menyanyi

    dan Lomba Dance ).

      Pameran yang digelar dari tanggal 27

    November s/d 3 Desember 2015 ini mempunyai

    tujuan :

    1. Mendekatkan Buku kepada seluruh

    lapisan masyarakat Kota Semarang dan

    mensukseskan Gerakan Gemar Membacadengan memberikan kelengkapan buku

    dengan harga terjangkau dan program acara

    pendukung yang edukatif.

    2. Menyediakan sarana informasi, transaksi

    dan komunikasi antar masyarakat perbukuan

    dengan masyarakat luas.

    3. Memberikan kesempatan kepada masyarakat

    Kota Semarang untuk dapat berpartisipasi

    dalam berbagai perlombaan kreatif dan juga

    ajang seni yang lebih luas.

    4. Memberikan peluang kerjasama dan media/ruang promosi yang saling menguntungkan

    kepada relasi dan pendukung acara melalui

    event yang menarik dan kreatif dalam PESTA

    SEMARANG SEJUTA BUKU 2015 ini.

    Pj. Walikota Semarang Bp. Drs. Tavip

    Supriyanto,M.Si sangat menyambut baik acara

    ini yang disampaikan melalui Sambutannya yang

    dibacakan oleh Kepala Kantor Perpustakaan dan

    3EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    6/44

    Arsip Kota Semarang pada Acara Pembukaan

    Pameran ini. Beliau memberikan apresiasi

    kepada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota

    Semarang yang secara rutin menyelenggarakan

    pameran buku setiap tahun sebagai upaya

    untuk menumbuhkan budaya masyarakat

    gemar membaca karena melalui buku kita

    dapat memperoleh ilmu pengetahuan bahkan

    merubah dan memperkaya sikap serta perilakudalam memandang kehidupan. Bahkan dengan

    buku kita dapat melintasi ruang dan waktu.

    Merasakan pengalaman intelektual tanpa

    melakukan perjalanan sik. Karenanya, acara

    ini menjadi sangat penting sebagai sarana

    peningkatan kesadaran masyarakat akan

    pentingnya membaca buku. Banyak manfaat

    yang diperoleh dari membaca, diantaranya

    membantu pengembangan pemikiran dan

    menjernihkan cara berpikir, meningkatkan

    pengetahuan, meningkatkan memori danpemahaman. Dengan sering membaca,

    seseorang mengembangkan kemampuan untuk

    memproses ilmu pengetahuan,mempelajari

    berbagai disiplin ilmu dan menerapkan dalam

    kehidupan.

    Pj. Walikota Semarang berharap acara semacam

    ini agar dapat dilaksanakan secara periodik,

    karena untuk menciptakan budaya gemar

    membaca tidak bisa secara instan melainkanmelalui proses panjang dan tidak sebentar.

    Semua punya peran dan tanggung jawab yang

    sama, tidak hanya Pemerintah Kota saja, namun

    keluarga dan sekolah punya peran utama dalam

    membentuk kebiasaan membaca sejak dini.

     Masyarakat cerdas dengan membaca, Insya

    Allah menjadi modal membawa Kota Semarang

    yang sudah baik ini menjadi semakin baik.

    4 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    7/44

    Laporan Utama

    Dalam rangka meperingati Hari Pahlawan

    Ke-70 di Kota Semarang dan memeriahkanPesta Semarang Sejuta Buku Semarang

    Tahun 2015, Kantor Perpustakaan dan Arsip

    Kota Semarang mengadakan berbagai Macam

    Lomba. Tujuan diselenggarakan kegiatan lomba

    ini adalah sebagai wahana untuk meningkatkan

    prestasi, kreatitas dan karya inovatif anak,

    sehingga tercipta anak sehat, anak cerdas, dan

    kreatif. Serta dapat menunjukkan prestasi yang

    bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat pada

    umumnya

    Adapun kegiatan lomba yang diselenggarakan

    adalah sebagai berikut

    KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA SEMARANG

    MENYELENGGARAKAN KEGIATAN LOMBA DALAM

    RANGKA MEMERIAHKAN HARI PAHLAWAN KE-70 DAN

    PELAKSANAAN PROGRAM GERAKAN GEMAR MEMBACA

    1.Lomba Menyanyi Kategori A : Kelas 4 - 6 SD

    2.Lomba Menyanyi Kategori Kategori B : Kelas

    7-9 SMP

    3.Lomba Menggambar : Kat A Kelas 1- 3 SD

    4.Lomba Menggambar : Kat B : Kelas 4 - 6 SD

    5.Lomba Mewarnai Tingkat TK

    6.Parade Band Pelajar SD/SMP/SLTA

    7.Lomba Tari Kreasi Jawa: Kat A Kelas 4 - 6 SD

    8.Lomba Tari Kreasi Jawa: Kat B Kelas 7-9 SMP

    9.Dance Competition SLTP /SLTA/SEDERAJAT

    5EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    8/44

    Lomba diselenggarakan Pada Tanggal 27

    November s/d 3 Desember 2015 bertempat di

    Gedung Wanita Jl.Sriwijaya No.29 Semarang.

    Pada kegiatan lomba ini, penilaian dilakukan

    oleh dewan juri profesional dari berbagai

    macam unsur sesuai bidang kompetensi lomba

    yang di selenggarakan.

    Dalam Pelaksanaan Kegiatan Lomba Untuk

    Memeriahkan Hari Pahlawan ke-70 dan Promosi

    Pelaksanaan Gerakan Gemar Membaca, kali

    ini dihasilkan pemenang kejuaraan 1,2 dan 3

    yang mendapatkan penghargaan berupa Piala,

    Piagam, Uang Pembinaan dan Bingkisan.

    Adapun daftar pemenenang kejuaraan adalah

    sebagai berikut:

    DAFTAR PEMENANG LOMBA

    PESTA SEMARANG SEJUTA BUKIU 2015

    LOMBA MEWARNAI KREASI TK

    NO NAMA LENGKAP SEKOLAH KET

    1 CARISSA VANIA KHAIRUNAFISA RA BUDI MULYA JUARA 1

    2ARWEN RAIHANA CANDRA

    KIRANATK SITI FATIMAH JUARA 2

    3 IMTIYAS TALITA KAMELIA RA FUTUHIYAH JUARA 3

    LOMBA MENGGAMBAR KATEGORI A

    NO NAMA LENGKAP SEKOLAH KET

    1 BAHTERA BINTANG SD BERNARDUS JUARA 1

    2 NAFISA NAILAL HUSNA SD TAMBAK AJI 04 JUARA 2

    3 FREDLINA MASYITHAH ARTANTISD N TLOGOSARI

    KULON 03JUARA 3

    LOMBA MENGGAMBAR KATEGORI B

    NO NAMA LENGKAP SEKOLAH KET

    1 FEBIONETTA PROBOWATI SD TAMBAK AJI JUARA 1

    2 ZAHRA QUEENA NUR AZIZAH SD N TAWANGMAS 01 JUARA 2

    3 WIDYA PUTRI PRATIWI SD N UNGARAN 01 JUARA 3

    LOMBA TARI KREASI JAWA KATEGORI A

    NO NAMA LENGKAP SEKOLAH KET

    1NAJWA MONANG DIGDHAYANING

    SHANUBARISD LAMPER KIDUL 02 JUARA 1

    2 ELVARETHA ANGGUN SYAFA AILA SD N PLEBURAN 03 JUARA 2

    3 VIONA AYU M AHARDANISD SENDANG MULYO

    04JUARA 3

    LOMBA TARI KREASI JAWA KATEGORI B

    NO NAMA LENGKAP SEKOLAH KET

    1 SALSABILA ABIDA PUTRI LAROSA SMP N 9 SEMARANG JUARA 1

    2 ANGLIR RATNA WIDURI SMP N 2 SEMARANG JUARA 2

    3 MEGA TRISTA GALUH SHAKIRA SMP N 2 SEMARANG JUARA 3

    DANCE COMPETITION

    NO NAMA LENGKAP SEKOLAH KET

    1 DARE DEVIL SMA N 4

    2 AZADA 14SMP ISLAM ALAZHAR14

     

    3 ALL STAR DANCE  

    LOMBA MENYANYI KATEGORI A

    NO NAMA LENGKAP SEKOLAH KET

    1 SEVALDO BARGI PUTRA SD SARI REJO KARTINI JUARA 1

    2 MUHAMMAD FARIZ ZUFAR SD BATURSARI 5 JUARA 2

    3 KEYZA AURELIAN BANIEZ SD PL BERNARDUS JUARA 3

    LOMBA MENYANYI KATEGORI B

    NO NAMA LENGKAP SEKOLAH KET

    1 KEYSHA DIVA AZZAHRA P.S SMP N 2 SEMARANG JUARA 1

    2 NADHIF QORISAGUNA SMP N 3 SEMARANG JUARA 2

    3 GRACIA ANGEL MARETA PUTRI SMP 2 SEMARANG JUARA 3

    6 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    9/44

    Liputan Khusus

    Pada tanggal 21 Oktober 2015 KantorPerpustakaan dan Arsip Kota Semarang

    menerima kunjungan studi banding dari

    Kantor Perpustakaan Kabupaten Karawang

    Propinsi Jawa Barat. Tamu diterima oleh Kepala

    Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang,

    Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi

    Perpustakaan dan Kepala seksi Informasi dan

    Pelayanan.

    Dalam Kesempatan tersebut Kepala Kantor

    Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang Bapak

    Bambang Kunhantiyo, SH, MM menyampaikan

    Ucapan Selamat Datang Dan Terima Kasih telah

    berkunjung ke Kantor Perpustakaan Dan Arsip

    Kota Semarang.

    Drs. H. Asep Maulana M selaku pimpinan

    kantor Perpustakaan Kabupaten Karawang

    beserta segenap jajarannya yang berjumlah

    15 orang, berkunjung dengan tujuan untuk

    menjalin komunikasi dan silaturahmi yang

    baik antar kantor Perpustakaan. Dalam study

    banding tersebut membahas beberapa aspekPerpustakaan di

    antaranya :

    • Pengelolaan

    dan Pelayanan

    Perpustakaan.

    • Penggunaan

    Software

    Perpustakaan

    seperti “INLIS-lite”

    • Pengelolaan Gedung

    Dan Tata Ruang

    Perpustakaan Dan

    Kantor.

    • Kegiatan-

    kegiatan Pustaka

    yang mencakup

    pelayanan-

    pelayanan

    Perpustakaan,alur dan kerja

    pelayanan, waktu

    pelayanan layanan,

    kegiatan2 Perpustakaan di luar kantor pada

    hari-hari tertentu dan lain sebagainya.

    Kunjungan kemudian dilanjutkan dengan

    melihat-lihat penataan dan berbagai jenis

    koleksi yang dimiliki perpustakaan Kota

    Semarang dan Mobil Layanan Perpustakaan

    Keliling.

    Kunjungan berakhir siang hari, setelah

    rombongan dari Perpustakaan Kabupaten

    Karawang banyak mendapatkan informasidari Perpustakaan Kota Semarang baik yang

    berbentuk softcopy maupun hardcopy.

    Diharapkan dengan adanya kunjungan

    study banding tersebut, akan dapat

    menjalin silaturahmi yang baik antar

    Kantor Pemerintahan dan dapat menambah

    pengetahuan bagi masing2 Kantor untuk dapat

    saling berbagi informasi mengenai hal – hal yang

    terkait dengan Perpustakaan.

    KUNJUNGAN KANTOR PERPUSTAKAAN

    KABUPATEN KARAWANG

    7EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    10/44

    Buku adalah Jendela Dunia , melalui

    membaca, orang bahkan bisa berkeliling

    dunia, bisa ‘melihat’ apa yang belum

    pernah dilihat secara nyata. Inilah ungkapan

    orang normal pada umumnya tapi bagaimana

    untuk Para Penyandang Tuna Netra / Disabilitas

    Tuna Netra bisa melihat dunia ? Buku Braille

    (buku timbul) adalah laksana mata bagi

    para Tuna Netra tapi Fakta menunjukkan,tak banyak toko buku dan perpustakaan

    umum menyediakan buku untuk tunanetra.

    Oleh karenanya, harus ada perhatian dari

    Pemerintah.

    Dengan adanya hambatan penglihatan,

    tunanetra harus menggunakan indra yang lain

    untuk membaca. Oleh karenanya, buku untuk

    tunanetra dapat berupa:

    BUKU AUDIO (audio book/talking book)

    Buku ini berbentuk kaset (analog talking book),

    atau CD (digital talking book).

    Proses pembuatannya adalah:

    • Naskah buku dibacakan sekaligus direkam

    dalam komputer

    • Kemudian dicopy ke dalam kaset atau CD

    Keunggulan buku audio dengan teknologi digital

    adalah terdapat fasilitas “mencari”, baik per

    halaman atau per bab, sehingga mempermudah

    tunanetra dalam menggunakannya.

    BUKU BRAILLE.

    Proses pembuatannya adalah:

    1. Mengetik naskah buku dalam dokumen

    “word”

    PERPUSTAKAANTUNA NETRA

    SEMARANG

    Liputan Khusus

    8 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    11/44

    2. Melakukan penyuntingan (editting)

    3. Mengubah dokumen word menjadi

    dokumen Braille dengan menggunakan

    perangkat lunak Mitranetra Braille Converter

    (MBC) atau perangkat lunak lain sejenis dan

    memformatnya.

    4. Mencetak dengan menggunakan mesin

    “embosser” (mesin cetak Braille).

    BUKU ELEKTRONIK (e-book)

    Buku ini dibaca oleh tunanetra dengan

    menggunakan komputer bicara, yaitu komputer

    yang dilengkapi dengan perangkat lunak

    pembaca layar.

    Proses pembuatannya:

    • Mengetik naskah buku dalam dokumen “word”

    • Melakukan penyuntingan (editting)

    • Mengubah dokumen word menjadi dokumen

    HTML sehingga mudah dibaca oleh tunanetra.

    Untuk pertama kali di Kota Semarang

    perpustakaan untuk tunanetra hadir. Kaum

    tunanetra bisa mengakses seluruh koleksi

    ini untuk menambah pengetahuan mereka.

    Perpustakaan ini dihadirkan dalam bentukPerpustakaan digital.

    Perpustakaan Digital ini dibangun atas kerja

    sama DPD Pertuni Jateng, Pemprov Jateng,

    Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Yayasan

    Mitra Netra Jakarta, dan PT Telkom Drive IV

    wilayah Jateng dan DIY.

    Perpustakaan bagi penyandang tunanetra ini,

    menyediakan Digital Talking Book (DTB) ataubuku bicara digital yang merupakan alternatif

    baru bagi mereka dalam mengakses ilmu

    pengetahuan.

    DTB dikemas dalam bentuk compact disc

    (CD). Dengan alat itu, mereka (penyandang

    tunanetra) mengakses suara dengan

    mengoptimalkan pendengaran. Yang digunakan

    mereka pun tidak jauh berbeda dengan

    komputer umumnya. Namun ditambahi software

    JAWS for Windows, yang memandu tunanetradalam mengoperasikan komputer. Perangkat

    lunak itu mengubah tampilan monitor komputer

    ke dalam informasi berupa suara (text to speech

    synthesizer ).

    Perpustakaan yang berlokasi di Jl Badak III

    No 62 Pandean Lamper, Gayamsari ini, kini

    memiliki fasilitas ribuan buku digital dan enam

    unit komputer.

    Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni)

    atau dalam bahasa inggris dikenal denganIndonesian Blind Union mereupakan organisasi

    kemasyarakatan tunanetra Indonesia yang

    9EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    12/44

    didirikan oleh sekelompok tunanetra pada

    tahun 1966 di Kota Solo. Sebagai organisasi

    ketunanetraan di Indonesia, Pertuni bertujuan

    mewujudkan keadaan yang kondusif bagi orang

    tunanetra untuk menjalankan kehidupannya

    sebagai manusia dan warga negara Indonesia

    yang cerdas, mandiri dan produktif tanpa

    diskriminasi dalam segala aspek kehidupan dan

    penghidupan.

    Anggota Pertuni terdiri dari Anggota Biasa

    (orang tunanetra), Anggota Mitra Bakti (orang

    awas yang bersuka rela membantu kegiatan

    Pertuni), dan Anggota Kehormatan. Sebagai

    organisasi ketunanetraan tingkat nasional,

    Pertuni mempunyai struktur kepengurusan

    tingkat Pusat di Ibu Kota Negara RI, tingkat

    Daerah di wilayah Propinsi, dan tingkat Cabangdi wilayah Kota/Kabupaten.

    Merujuk pada struktur kepengurusan Pertuni

    di tingkat wilayah provinsi, di Provinsi Jawa

    Tengah sendiri terdapat Dewan Pengurus

    Daerah (DPD) Pertuni, yang dikenal dengan

    DPD Pertuni Jawa Tengah. DPD Pertuni Jawa

    Tengah tersebut didirikan pada tahun 1988,

    dan sesuai dengan Anggaran Dasar (AD)

    Pertuni, sekretariat kepengurusan DPD Pertuni

    Jawa Tengah ini terdapat di Kota Semarangsebagai ibu kota provinsi. Dalam melaksanakan

    kepengurusan Pertuni di wilayah Provinsi

    Jawa Tengah, DPD Pertuni Jawa Tengah

    memberdayakan sekelompok Tunanetra dengan

    latar belakang bervariatif, baik dari kalangan

    senior maupun junior, baik dengan latar

    belakang wirausahawan, karyawan maupun

    mahasiswa. Selain sekelompok pengurus DPD

    tersebut, ada pula yang dinamakan Dewan

    Pertimbangan Daerah (Deperda) sebagaimana

    yang tertuang dalam AD/ART Pertuni, dimana

    Dewan Pertimbangan tersebut bertindak

    sebagai badan konsultatif dan kepengawasan

    yang mendampingi DPD Pertuni Jawa Tengah.

    10 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    13/44

    Sejak didirikan pada tahun 1988, DPD Pertuni

    Jawa Tengah telah memiliki beberapa kali

    pergantian periode kepengurusan. Selain itu,

    sejak tahun 1988 DPD Pertuni Jawa Tengah

    belum memiliki sekretariat yang tetap, sehingga

    kegiatan kesekretariatan dan rapat pengurusdilakukan secara nomaden dari satu rumah

    pengurus ke rumah pengurus lainnya. Namun

    pada tahun 2003, DPD Pertuni Jawa Tengah

    mendapat rumah hibah dari Gubernur Provinsi

    Jawa Tengah, sehingga sejak saat itu kegiatan

    kesekretariatan dan rapat pengurus dilakukan

    secara tetap di sekretariat DPD Pertuni Jawa

    Tengah yang beralamat di Jalan Badak 3 No. 62

    Semarang. Selain itu, sekretariat DPD Pertuni

    Jawa Tengah tersebut dimanfaatkan sebagai

    Perpustakaan Digital oleh DPD Pertuni JawaTengah dengan beberapa koleksi Digital Talking

    Book. Selain perpustakaan digital tersebut, di

    dalam sekretariat DPD Pertuni Jawa Tengah pun

    terdapat 6 unit komputer yang telah terinstall

    pembaca layar, sehingga untuk Tunanetra yang

    ingin mempelajari komputer bicara dapat

    mendatangi serta memanfaatkan fasilitas

    komputer yang merupakan pemberian dari

    Depkominfo tersebut.

    Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarangmerespon positif keberadaan perpustakaan

    digital untuk tunanetra ini. Sudah seharusnya

    kaum tunanetra mendapatkan hak sama

    dengan warga umumnya. Mereka sama dengan

    warga negara lain. Sayangnya selama ini akses

    informasi untuk kaum tunanetra masih terbatas.

    Untuk itu Kantor Perpustakaan dan Arsip

    Kota Semarang berkeinginan menjadikan

    Perpustakaan Kota Semarang tidak

    hanya sebatas Perpustakaan yang hanya

    menyediakan ribuan eksemplar buku bagi

    pembaca normal, tetapi juga memiliki

    koleksi ribuan eksemplar buku khusus

    untuk penyandang disabilitas Tuna Netra

    yakni Buku Braille serta tersedia pula

    aneka koleksi berupa Digital Talking Book 

    (DTB) atau buku bicara digital dan BUKU

    ELEKTRONIK (e-book)

    Semoga harapan menyediakan perpustakaan

    untuk Kaum disabilitas Tuna Netra bisa

    terpenuhi dan mendapatkan respon positif

    dari Pemerintah sehingga diharapkan

    nantinya pemenuhan hak kaum tunanetra bisa

    juga merambah ke sektor pelayanan publik

    yang lain mengingat belum banyak pelayanan

    publik yang memberikan perhatian ke kaum

    tunanetra.

    11EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    14/44

    Liputan Khusus

    Rabu,16 Desember 2015

    Kantor Perpustakaan

    dan Arsip Kota Semarang

    mendapat kunjungan

    lapangan dari SMK IslamNurul Hadi Kabupaten

    Demak. Diterima

    langsung oleh Kepala

    Kantor Perpustakaan

    dan Arsip , Bp Bambang

    Kunhantiyo, SH, MM

    didampingi oleh Kepala

    Sub Bagian Tata Usaha,

    Ibu Eni Dumadiningrum,

    SH, Kepala Seksi

    Perpustakaan,Bp.Supriyadi, SH, MM dan

    Kepala Seksi Kearsipan,

    Ibu Hasri Handayani,SH.

    KUNJUNGAN SMK ISLAM NURUL HADI DEMAK

     Rombongan berjumlah 52 orang siswa dan

    didampingi oleh 6 Guru Pembimbing. Maksud

    kunjungan lapangan ke Kantor Perpustakaan

    dan Arsip Kota Semarang adalah untuk

    mengetahui sistem Pemerintahan dengan

    bertumpu pada Arsip sebagai dokumen penting

    yang bisa diterapkan di jurusan Akuntansi di

    Sekolah serta untuk mengetahui tentang cara

    pengolahan arsip baik dari awal masuk,serta

    penyimpanan arsip untuk arsip dinamis dan

    statis.Di depo arsip,rombongan mendapat

    penjelasan dari Bapak Kepala Kantor tentangcara penyimpanan dan pendeskripsian arsip.

    Mereka ingin tahu dan sangat tertarik dengan

    penanganan arsip di Kota Semarang.

    12 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    15/44

    Info Balaikota

    Dalam rangkamemperingati Hari

    Cinta Puspa Dan Satwa

    Nasional (HCPSN) serta Hari

    Perhimpunan Kebun Binatang

    Indonesia, Pemkot Semarang

    menyelenggarakan Festival

    Cinta Puspa dan Satwa Kota

    Semarang. Acara dibuka

    Pj. Wali Kota Semarang,

    Drs. Tavip Supriyanto,

    Msi yang ditandai denganpelepasan burung Trucuk dan

    menanam tanaman Suweg di

    Taman Margasatwa Mangkang

    Semarang, Minggu(6/12).

    Dihadiri Kepala Dinas

    Kebudayaan dan Pariwisata

    Kota Semarang, Masdiana

    Satri, jajaran kepala SKPD festival ini juga

    diikuti ribuan pengunjung. Pada festival ini

    diangkat tema “Ayo Selamatkan Puspa dan

    Satwa sebagai Penyangga Kehidupan Mulai dariLingkungan Kita”.

    Hari Cinta Puspa dan Satwa 2015 secara

    khusus mengusung Beo Nias dan Suweg sebagai

    maskot satwa dan puspa yang dilindungi.

    Karena Beo Nias dan Suweg ini cukup dekat

    dengan masyarakat, maka dua ora dan fauna

    ini dijadikan maskot agar masyarakat paham

    dengan pelestarian keberadaan mereka.

    Tanaman Suweng sendiri adalah salah satu jenis

    tanaman langka yang dilindungi.

    Dalam sambutannya Tavip Supriyanto,

    menyampaikan bahwa peringatan HCPSN dan

    Hari Perhimpunan Kebun Binatang Indonesia

    ini merupakan momentum bagi gerakan

    penyelamatan satwa dan tumbuhan lokal yang

    diwujudkan melalui upaya nyata dalam bentuk

    kebijakan dan program baik pada tataran

    nasional maupun daerah.

    “Kunci utama keberhasilan upaya melestarikan

    puspa dan satwa dan melestarikan lingkunganalam adalah peran serta aktif dan luas dari

    HARI PUSPA DAN SATWA

    masyarakat yang dapat menciptakan suatu

    gerakan bersama sehingga tidak tergantung

    pada pemerintah saja,” tegas Pj. Walikota.

    Dalam memperingati HCPSN ini, Pj. Walikota

    juga mengajak segenap lapisan masyarakat

    untuk berbuat sesuatu dalam mendukung

    pelestarian lingkungan. Bagi para orangtua

    dan para guru, lanjutnya, untuk menanamkan

    rasa cinta kepada anak-anak dan murid mereka

    terhadap puspa dan satwa.

    “Tanamkan rasa kecintaan itu sedini mungkin,

    sesuai dengan tahapan perkembangan kejiwaan

    dan kecerdasan mereka sehingga anak akan

    mengetahui bahwa tumbuh-tumbuhan dananeka satwa di sekitar kita adalah bagian yang

    tidak terpisahkan dari kehidupan manusia,”

    paparnya.

    Festival Cinta Puspa dan Satwa diisi berbagai

    kegiatan mulai dari Lomba menggambar dan

    mewarnai untuk anak-anak, fotogra serta

    sarasehan Komunitas Pecinta Reptil. Hal ini

    dilakukan sebagai bukti keseriusan Pemerintah

    Kota Semarang mengenalkan kecintaan akan

    satwa dan puspa sejak usia dini, sehinggadiharapkan pelestarian puspa dan satwa bukan

    lagi konsumsi orang dewasa saja, lanjut Tavip.

    13EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    16/44

    Info Balaikota

    Upacara puncak peringatan HUT ke-44

    KORPRI Kota Semarang dilaksanakan

    secara khidmat di Halaman Balaikota

    Semarang, Senin(30/11). Diikuti kurang lebih 500

    peserta upacara yang merupakan jajaran PNS

    Kota Semarang, gabungan dari berbagai SKPD.

    Bertindak sebagai Pembina upacara adalah Pj.

    Walikota, Tavip Supriyanto.

    Dalam sambutan presiden yang dibacakannya,

    Pj. Walikota menyampaikan ucapan selamat

    kepada para seluruh keluarga besar Korpri,

    yang terus menjalankan tugasnya. Empat puluh

    empat tahun, lanjutnya, bukanlah usia yang

    singkat. “Namun menjadi sebuah bangga karenaKORPRI terus berusaha untuk menguatkan

    eksistensinya, terus meningkatkan kompetensi

    KOTA SEMARANG PERINGATI

    HUT KE-44 KORPRI

    14 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    17/44

    dan kinerjanya dalam melayani masyarakat,”

    ungkap Pj. Walikota.

    Lebih lanjut, pengharapan masyarakat saat

    ini terhadap peningkatan kualitas pelayanan

    publik sangat besar. Karenanya, anggota Korpri

    sebagai insan aparatur negara dituntut untuk

    mampu memberikan pelayanan publik yangsemakin cepat, mudah, terjangkau dan terukur.

    Sejumlah poin penting yang disampaikan Pj.

    Walikota adalah perlunya percepatan reformasi

    birokrasi di semua tingkatan, perlunya

    membangun mentalitas baru yang positif,

    yang berintegritas, yang memiliki etos kerja

    dan yang berjiwa gotong royong. Selain itu,

    persiapkan diri menuju birokrasi yang dinamis,

    inovatif dan responsif terhadap perkembangan

    zaman, menjaga netralitas anggota KORPRIdalam pesta demokrasi khususnya Pemilu

    Kepala Daerah serta ASN yang menjadi motor

    penggerak produktivitas nasional dan daya saing

    bangsa sangat diperlukan.

    Bertepatan dengan peringatan HUT ke-

    44 KORPRI tahun 2015 ini, diperingati pula

    Hari Ikan Nasional (HARKANNAS) ke-2,

    yang jatuh pada tanggal 21 November lalu.

    Pj. Walikota berharap peringatan ini bisa

    dijadikan momentum untuk meningkatkan

    kesadaran seluruh masyarakat tentang peran

    penting sektor kelautan dan perikanan dalam

    pembangunan secara menyeluruh baik aspek

    ekonomi, politik, sosial, budaya, pangan,

    pelestarian lingkungan serta SDM.

    “Mari jadikan momentum ini untuk

    membudayakan gemar makan ikan dalam

    keluarga kita agar ke depan Kota Semarang

    mampu mencetak generasi sehat dan cerdas,”

    ungkap Pj. Walikota.

    Terima kasih dan apresiasi kepada seluruh

    warga Kota Semarang, jajaran Muspida, kawan-

    kawan Dewan, kawan-kawan PNS dan semua

    pihak atas peran aktif dan kerja kerasnya

    juga disampaikan Pj. Walikota sehingga dalam

    peringatan HUT ke-44 KORPRI kali ini Kota

    Semarang memperoleh kado istimewa dengan

    diraihnya beberapa penghargaan mulai dari

    Adipura, penghargaan kota sehat, penghargaan

    sebagai kota terbaik yang peduli terhadap

    perlindungan konsumen, dan rencananya besokakan menerima penghargaan sebagai Kota

    terbaik dalam hal penyusunan Perda gedung

    dan bangunan.

    “Sungguh prestasi yang luar biasa dan Saya

    berharap HUT ke-44 KORPRI kali ini bisa

    menjadi penyemangat kawan-kawan PNS untuk

    kembali mengukir prestasi luar biasa bagi KotaSemarang di masa-masa yang akan datang,”

    ungkap Pj. Walikota.

    Bersamaan dengan upacara tersebut, Pj.

    Walikota menyerahkan sejumlah penghargaan

    satya lencana karya satya, PNS teladan 2015,

    serta berbagai hadiah lomba HUT Korpri.

    Diantaranya, untuk satya lencana karya satya

    diserahkan kepada 50 PNS Kota Semarang.

    Sementara untuk pegawai teladan 2015

    diserahkan kepada Agus Nur Hasanudin, A. Mk

    (RSUD), Dian Eko Prapti Wulandari, SE (Kec.Gajahmungkur), dan Wasono Budi Harton, A. Md

    (BKD).

    Guna menyemarakkan HUT ke-44 Korpri,

    sejumlah lomba juga digelar dan telah

    menghasilkan para pemenang lomba.

    Diantaranya pemenang lomba bola volley

    kepada paguyuban camat Kota Semarang,

    pemenang lomba menyanyi dangdut kepada

    Sayoko (Dinas Pendidikan), lomba foto puspa

    dan satwa kepada Indira Ahimsari Soetomo(siswi SMA Karangturi).

    Dalam kesempatan yang sama diserahkan

    pula sertikat hak guna pakai sejumlah tanah

    aset Pemkot Semarang untuk dimanfaatkan

    sebagai kantor kelurahan Gayamsari, kantor

    Dispendukcapil serta kantor kecamatan dan

    rumah dinas. Sertikat diserahkan langsung

    oleh Kepala BPN Kota Semarang, Jonahar

    kepada Pj. Walikota. Berturut-turut bidang

    tanah yang diterima pemkot adalah seluas

    3.530m2, 3.614m2, 3788m2.

    Usai upacara, Pj. Walikota bersama sejumlah

    pejabat Pemkot Semarang melakukan

    kunjungan dan anjangsana kepada sejumlah

    sesepuh dan pengurus Korpri.

    15EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    18/44

    Di penghujung tahun 2015 Kota Semarang

    kembali memperoleh penghargaan dan

    pengakuan di tingkat nasional yaitu

    dari Kementerian Hukum dan HAM.

    Jumat (11/12) bertempat di Graha

    Pengayoman Kementrian Hukum

    dan HAM Penghargaan berupa

    Kota Peduli Hak Asasi Manusia

    yang ditujukan kepada Kota

    Semarang diterima oleh

    Sekretaris Daerah Kota Semarang

    Adi Tri Hananto dari Menteri

    Menteri Hukum dan HAM, Yasonna

    Hamonangan Laoly.

    Penghargaan sebagai Kota Peduli

    Hak Asasi Manusia (HAM) tersebut

    diserahkan bersamaan dengan peringatan

    Hari HAM se-Dunia yang dihadiri oleh kepala

    daerah seIndonesia.

    Peringatan yang diselenggarakan KementrianHukum dan HAM ini berupa rangkaian acara

    yaitu puncak peringatan Hari Hak Asasi

    Manusia Se-Dunia bersama Presiden RI di Istana

    Negara yang kemudian dilanjutkan Pemberian

    penghargaan kepada pembina Pemerintah yang

    Kabupaten atau Kotanya memeuni kriteria

    sebagai kabupaten atau kota peduli HAM.

    Sejumlah kriteria penilaian ditetapkan oleh

    Kementerian Hukum dan HAM bagi kabupaten

    kota sebagai penerima penghargaan peduli

    HAM. Diantaranya pada aspek hak hidup, hak

    mengembangkan diri, hak atas kesejahteraan,

    hak atas rasa aman, dan hak perempuan.

    Penilaian tersebut berdasarkan isian yang

    disampaikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa

    Tengah selaku koordinator seperti berapa warga

    yang belum memiliki rumah, berapa warga

    yang rumahnya belum memiliki listrik, berapa

    organisasi yang bergerak dibidang HAM, angka

    kematian ibu dan bayi. Semakin menurun

    angkanya akan semakin baik bagi kota tersebut.

    Penyerahan penghargaan ini, menurut

    Menteri Hukum dan Ham adalah bentuk

    apresiasi pemerintah terhadap kreativitas dan

    pengembangan diskursus terhadap HAM diIndonesia.

    Sekda Kota Semarang Adi Tri Hananto

    memberikan apresiasi yang tinggi kepada

    seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam

    kesuksesan ini terutama masyarakat Kota

    Semarang.

    “Dengan diterimanya penghargaan sebagai

    kota peduli hak asasi manusia tahun 2014

    kedepan diharapkan warga masyarakat

    akan semakin terlindungi hak haknya dan

    sekaligus kedepan semakin memperkokoh

    penyelenggaraan penegakan hak asasi manusia

    di kota Semarang,” tuturnya.

    Pihaknya juga berharap dengan diterimanya

    penghargaan ini masyarakat Kota Semarang

    semakin sadar dan melek hukum.

    Pada kesempatan itu juga dilaksanakan

    penandatangan komitnen bersama gubernur,

    bupati, walikota untuk mewujudkanpembangunan daerah peduli hak asasi manusia

    dalam rangka memperingati hari hak asasi

    manusia sedunia ke 67 th 2015.

    Info Balaikota

    SEMARANG PEROLEH

    PREDIKAT KOTA PEDULI HAM

    16 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    19/44

    Suara Dewan

    Pengembangan sistem informasi

    publik di Kota Semarang akan terus

    dilakukan. Dalam rencana Rencana

    Induk Pengembangan Teknologi Informasi dan

    Komunikasi Kota Semarang 2016-2021, Pemkot

    akan mengembangkan jaringan ber optik (FO)

    ke sekolah menengah dan puskesmas.

    Kabag Pengolahan Data Elektronik (PDE) Setda

    Kota Semarang, Nana Storada mengatakan,

    pihaknya telah memiliki rencana induk

    pengembangan sistem informasi tersebut.

    Setelah di seluruh SKPD terpasang jaringan

    Fiber Optik (FO), dalam program tersebut

    pihaknya akan

    merambah

    ke sekolah

    menengah dan

    puskesmas.

    ‘’Smart City

    merupakanperubahan

    peradaban kota

    menjadi cerdas

    di segala bidang,

    sistem teknologi

    informasi

    dadakan

    sebagai pendukung atau penunjang,’’ ujarnya

    usai melakukan diskusi Rencana Induk

    Pengembangan Teknologi Informasi dan

    Komunikasi Kota Semarang 2016-2021 di PusatInformasi Publik, Senin (14/12).

    Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan

    dari BPPT, DPKAD, Bappeda Kota Semarang,

    dan Udinus.

    DISKUSI : Kabag Pengolahan Data Elektronik

    (PDE) Setda Kota Semarang, Nana Storada

    ketika melakukan diskusi Rencana Induk

    Pengembangan Teknologi Informasi dan

    Komunikasi Kota Semarang 2016-2021 di Pusat

    Informasi Publik, kemarin.

    Nana merinci dalam program lima tahun

    kedepan jaringan Fiber Optik (FO) akan

    ditambah di 42 SMP, 16 UPTD Pendidikan, dan

    37 Puskemas untuk mengintegrasikan sistem

    agar lebih terpadu. Dia menerangkan, dengan

    jaringan tersebut kecepatan, kualitas dan

    kuantitas internet lebih baik.

    Selain pengembangan infrastruktur pihaknya

    juga akan mempersiapkan SDM untuk

    mengimbangi pengembangan yang dilakukan.

    ‘’Pengembangan tenologi informasi danberbagai aplikasi yang dibuat yang termasuk

    Data Center Integrasi nantinya harus diimbangi

    dengan SDM. Sehingga nanti bisa digunakan

    dengan maksimal,’’

    imbuhnya.

    Sementara itu,

    anggota Komisi

    A DPRD Kota

    Semarang, Adiarto

    menerangkan, dalampengembangan

    IT nantinya

    harus diimbangi

    dengan SDM yang

    mumpuni. Selain

    itu juga dilakukan

    sosialisasi agar

    nantinya aplikasi yang

    disediakan bisa dimaksimalkan dengan baik.

    baik di tingkat kelurahan dan kecamatan.

    Dia menegaskan, berbagai rencana tersebut

    harus bisa diaplikasikan. Menurutnya, pada

    beberapa program pemkot mayoritas bagus di

    perencanaan, namun pada eksekusinya banyak

    juga yang melempem.

    ‘’Pengembangan sistem informasi harus

    diimbangi dengan kemampuan SDM,

    pengembangannya harus melibatkan pihak-pihak

    terkait. Beberapa waktu lalu Komisi A DPRD

    Kota Semarang menggelar pelatihan komputer

    di tingkat kelurahan,’’ tandasnya.

    SUMBER : semarangkota.go.id

    Jaringan Fiber OptikDikembangkan ke Sekolah

    Hingga Puskesmas

    17EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    20/44

    Celoteh Si Booky

    Negara-negara ASEAN menerapkan MEA

    (Masyarakat Ekonomi Asean) tak lama

    lagi akan mulai babak baru diterapkannya

    ASEAN Economic Community 2 Januari 2016.Sudah siapkah Indonesia? Asean Economic

    Community (AEC) merupakan kesepakatan yang

    dibangun oleh 10 negara anggota ASEAN. Dalam

    upaya meningkatkan perekonomian kawasan

    dengan meningkatkan daya saing di kancah

    internasional agar ekonomi tumbuh merata.

    Juga meningkatkan taraf hidup masyarakat,

    dan yang paling utama adalah MENGURANGI

    KEMISKINAN.

    AEC adalah realisasi Visi ASEAN 2020, untuk

    melakukan integrasi terhadap ekonomi negara-negara ASEAN dengan pasar tunggal dan

    produksi bersama. Ada beberapa konsep dalam

    AEC : ASEAN Economic Community, ASEAN

    Political Security Community, dan ASEAN

    Socio-Culture Community. Ke-3 hal tersebut

    akan direalisasikan secara bertahap. Untuk

    langkah pertama yang akan direalisasikan

    adalah AEC pada akhir 2015 ada 5 hal, yaitu

    arus bebas barang, arus bebas jasa, arus bebas

    investasi, arus bebas modal dan arus bebas

    tenaga kerja terampil. Pada 2016 ke-10 negaraASEAN harus membebaskan 5 hal di atas untuk

    menerapkan aturan dari kesepakatan tersebut.

    Dalam pelaksanaan AEC, negara-negara ASEAN

    harus memegang teguh prinsip pasar terbuka

    dan ekonomi yang digerakkan oleh pasar.

    Konsekuensi diberlakukannya AEC adalahliberalisasi perdagangan barang, jasa, tenaga

    terampil tanpa hambatan tarif dan nontarif.

    Rencana pemberlakuan AEC tersebut

    dicantumkan dalam Piagam ASEAN yang

    disahkan pada 2007. Pada tahun tersebut

    pula disepakati bahwa pencapaian AEC akan

    dipercepat dari 2020 menjadi 2016. Pengesahan

    AEC dicantumkan pada pasal 1 ayat 5 Piagam

    ASEAN dan diperkuat dengan pembentukan

    Dewan Area Perdagangan Bebas ASEAN. ASEAN

    Free Trade Council yang tercantum dalamlampiran I Piagam ASEAN. Itulah dasar hukum

    yang mengesahkan terbentuknya AEC

    Kesiapan Indonesia dalam menghadapi AEC

    2016 ada diantara PELUANG (opportunities)

    dan ANCAMAN (threat). Siap tidak siap tidak

    perlu diperdebatkan lagi karena AEC sudah

    jadi keputusan & ketetapan politik yang harus

    dihadapi negara-negara ASEAN. Dilihat dari

    beberapa data tentang kondisi Indonesia

    dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya,Indonesia kalah dalam banyak hal. Indonesia

    kalah oleh Thailand dan Philipina, apalagi

    Sudah Siapkah Kita

    Menyongsong MEA 2016

    18 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    21/44

    Brunei, Malaysia, dan Singapura. Masih

    tertinggal jauh. Indonesia hanya menang

    pada luas negara yang begitu besar, jumlah

    penduduk yang banyak, dan sumberdaya yang

    melimpah.

    Begitu AEC berlaku akhir 2016 Indonesia akan

    diserbu barang, jasa, investasi, modal dantenaga kerja terampil negara ASEAN lainnya.

    Serbuan barang, jasa, investasi, modal dan

    tenaga kerja terampil negara ASEAN lainnya

    akan menjadi ancaman serius bagi Indonesia.

    Atau sebaliknya Indonesia yang menyerbu

    negara ASEAN lainnya dengan barang, jasa,

    investasi & tenaga kerja terampil? Tentunya

    semua kembali kepada kemauan kita.

    Seharusnya semua elemen bangsa mulai

    berbenah untuk berperang pada AEC 2016.

    Pemerintah, swasta, rakyat harus bahu

    membahu mewujudkan Indonesia yang mandiri

    bebas dari segala bentuk penjajahan di bidang

    apapun. Indonesia yang mandiri dan bebas dari

    segala bentuk penjajahan dalam bidang apapun

    terutama untuk saat ini di bidang ekonomi. Kita

    harus mengubah mindset konsumtif menjadi

    produktif sehingga kita bisa mengurangi

    pengeluaran dan memperbesar pemasukan

    negara. Kita harus meningkatkan Competitive

    Advantage yang menarik konsumen akan produk

    kita karena kualitas terjamin & harga yang

    terjangkau.

    Diversikasi peningkatan nilai tambah dari

    bahan baku sumber daya alam yang melimpah

    menjadi produk jadi yang berorientasi ekspor.

    Kita harus tingkatkan daya saing SDM karena

    kunci kemajuan bangsa bukan dari kekayaan

    alamnya melainkan SDM yang ada di dalamnya.

    Mempersiapkan lulusan perguruan tinggi kita

    agar mampu berkompetisi dengan SDM lulusan

    universitas negara ASEAN.

    Pada era semua profesi harus memiliki

    sertikasi tingkat ASEAN dan tiap tenaga

    profesional harus punya semangat bersaing

    yang tinggi. Mengubah mindset pegawai

    jadi entrepreneur sehingga diharapkan akan

    muncul pengusaha-pengusaha baru yang dapat

    menciptakan lapangan kerja. Pengusaha-

    pengusaha baru yang dapat memenuhi

    kebutuhan masyarakat indonesia secara mandiri

    sehingga tidak bergantung produk negaralain. Kemajuan sebuah bangsa tidak hanya

    tanggungjawab pemerintah semata akan tetapi

    merupakan tanggungjawab seluruh elemen

    bangsa. Sudah saatnya semua bersatu saling

    bahu membahu berjuang memajukan bangsa

    sesuai dengan peran dan fungsinya masing-

    masing.

    Persoalan mendasarnya adalah Indonesia

    menghadapi:

    1. Tingginya jumlah pengangguran terselubung-

    disguised unemployment;

    2. Rendahnya jumlah wirausahawan baru untuk

    mempercepat perluasan kesempatan kerja;

    3. Pekerja Indonesia didominasi oleh pekerja

    tidak terdidik sehingga produktivitas mereka

    rendah;

    4. Meningkatnya pengangguran tenaga kerja

    terdidik, akibat tidak sesuainya lulusanperguruan tinggi dengan kebutuhan pasar;

    5. Timpangnya produktivitas tenaga kerja antar

    sektor ekonomi;

    6. Sektor informal mendominasi lapangan

    pekerjaan, dimana sektor ini belum mendapat

    perhatian optimal dari pemerintah;

    7. Pengangguran di Indonesia, pengangguran

    tertinggi dari 10 negara ASEAN, termasuk

    ketidaksiapan tenaga kerja terampil;

    8. Tuntutan pekerja akan upah minimum,

    tenaga kontrak, dan jaminan sosial

    ketenagakerjaan;

    9. Masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang

    banyak tersebar di luar negeri; Dan

    10. Ada 40 juta pengangguran di Indonesia.

    Terjadi pada lulusan yang tidak bisa bersaing

    didunia kerja.

    Era pasar bebas menjadi ancaman serius bagi

    Bangsa Indonesia, mengingat Sumber Daya

    Manusia Profesional harus sarjana. Sertikasi

    kompetensi kerja merupakan bagian penting

    dari investasi sumber daya manusia Indonesia

    berkualitas menghadapi.

    19EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    22/44

    Suara Pelajar dan Masyarakat

    Sejak tahun 2014, Provinsi Jawa Tengah telahmempunyai peraturan daerah yang mengaturpemenuhan hak penyandang disabilitas.

    Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11tahun 2014 mulai mengadopsi cara pandang hakazasi manusia dalam memandang penyandangdisabilitas. Cara pandang ini untuk pertamakalinya diresmikan oleh PBB melalui UnitedNations Convention on the Rights of People withDisabilities (UN CRPD) dan diratikasi melalui UUNomor 19 tahun 2011.

    Cara pandang dari sudut hak azasi akanmenempatkan penyandang disabilitas setaradengan semua elemen masyarakat berdasarkanhaknya dan bukan karena belas kasihan.Konsekuensinya, pemerintah wajib melakukankebijakan tanpa diskriminasi.

    Salah satu hak penyandang disabilitas adalahtersedianya fasilitas umum yang aksesibel. Haltersebut terdapat di Pasal 75 Perda Jawa TengahNomor 11 tahun 2014, yang mengamanahkan

    (1) Pemerintah Daerah,Pemerintah Kabupaten/ Kota,Badan Hukum, Badan Usaha, dan Masyarakatberkewajiban memfasilitasi aksesibilitaspenggunaan fasilitas umum bagi penyandangdisabilitas sesuai dengan kewenangannya.

    (2) Upaya perwujudan aksesibilitas penggunaanfasilitas umum sebagaimana dimaksud padaayat (1) harus memenuhi prinsip kemudahan,keamanan/keselamatan, kenyamanan, kesehatan,dan kemandirian untuk menuju, memasuki dan

    memanfaatkan fasilitas umum.

    Harapannya, Kota Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah akan segeramengimplementasikan peraturan daerah ProvinsiJawa Tengah sehingga fasilitas umumnyamenjadi aksesibel. Fasilitas umum yang aksesibelmemungkinkan peran aktif seluruh elemenmasyarakat termasuk penyandang disabilitassehingga terwujud kota yang inklusi. Inklusisecara sangat sederhana dapat dipahami bahwasemua elemen masyarakat hidup bersamadalam kesetaraan. Tidak ada pembedaan atau

    diskriminasi bagi disabilitas.

    Kita harus mengakui, bahwa selama inipenyediaan fasilitas umum masih jauh dari

    aksesibilitas yang diperlukan. “guidingpath” belum memenuhi fungsinya bahkanmembingungkan disabilitas netra. Fasilitas BRTbeserta penunjangnya, seperti shelter masihbelum memungkinkan disabilitas daksa pemakaikursi roda untuk mengaksesnya.

    Perwujudan Semarang kota inklusi memerlukanperubahan pola pikir dan kerja sama melaluitindakan nyata dari berbagai unsur, terutamamulai terlibatnya partisipasi disabilitas. MenurutUN CRPD, mereka harus trlibat karena “nothingabout us without us” atau segala sesuatu tentangdisabilitas pasti akan tidak menemui hasil jikatidak ada keterlibatan disabilitas itu sendiri.

    Selama sudut pandang terhadap disabilitas masihmenganggap sebagai kaum yang perlu dikasihanidan bukan warga masyarakat yang perlu

    terpenuhi kebutuhan azasinya, maka aksesibilitastersebut tidak akan terwujud. Selanjutnya,guiding path hanya tetap dibangun tanpamemperhatikan fungsinya. Landaian ada tanpadapat diakses pengguna kursi roda atau tongkatpenyangga. Fasilitas publik lainnya pun akan jauhdari kemampuan penyandang disabilitas untukmenggunakan sehingga partisipasi mereka dalamkehidupan masyarakat pun akan terhambat.

    Efek logisnya adalah potensi warga masyarakatdari elemen disabilitas tidak akan bernilaipositif. Bahkan selanjutnya akan menjadi beban

    pembangunan. Efek ini tentu saja akan sangatmerugikan masyarakat secara luas. Oleh karenaitu, sedini mungkin perubahan harus terjadidan titik tolaknya adalah pendekatan terhadapdisabilitas berubah menuju human rights.

    Suryandaru, S.H., S.S.

    Ketua Deperda (Dewan Pertimbangan Daerah)

    Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia) Jawa

    Tengah

    Alumni Australia Leadership Awards Fellowship

    (ALAF) Nossal Institute, University of Melbourne,

    tahun 2012

    Harapan Terwujudnya KotaSemarang yang AksesibelBagi Penyandang DisabilitasOleh Suryandaru

    20 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    23/44

    1. Pendahuluan

    Medan magnetik bumidisebut juga medan

     geomagnetik(magnetosfer), yang menjangkau

    dari bagian dalam bumi hingga ke batas

    di mana medan magnet bertemu angin 

    matahari. Keberadaan medan magnet bumi

    dapat mempengaruhi semua benda magnet

    maupun benda magnetik di bumi misalnya

    magnet jarum pada kompas. Kompas dapat

    menunjukkan arah Utara-Selatan Bumi tetapijarum penunjuk menyimpang dari kutub-kutub

    Bumi yang sebenarnya.

    Penemuan penting tentang medan magnet

    diperoleh ketika permulaan diluncurkan satelit

    diperoleh adanya lapisandengan partikel

    bermuatan yang berenergi tinggi di atmosfer.

    Bagian dalam daerah radiasi ini disebut sabuk

    van Allen dengan garis-garis gaya magnetisnya

    (Ramalis,2012), yang ditunjukkan pada Gambar

    1

    konveksi itu ditenagai panas internal Bumi

    dari hasil peluruhan radioaktif inti-inti atom

    berat (Uranium dan Thorium) serta sisa panas

    pembentukan bumi purba di bawah pengaruh

    pergerakan panas, rotasi harian bumi, dan gaya

    listrik didalam bumi. Lapisan besi cair berotasi

    dalammedan elektrostatik mataharisehingga

    dapat melakukan pengisian tenaga secara

    otomatis.Elemen-elemen tersebut membentuk

    dinamo yang berputar danmenghasilkan medan

    magnet bumi yang menyerupai batang magnet.

    Aliran ion pada hakikatnya adalah aliran

    partikel bermuatan listrik, sehingga setara

    dengan aliran listrik. Maka berlakulah hasil

    percobaan Oersted bahwa disekitar arus

    listrik terdapat medan magnetdalam bentuk

    mekanisme dinamo dengan produk akhirnya

    adalah geomagnet. Penyebab terbentuknya

    medan magnet menurut teori Dinamo yang

    didukungoleh percobaan Oersted ditunjukkan

    pada Gambar 2.

    TerbentuknyaMedan Magnet Bumi

    Theresia Yulin Budiningsih, M. Pd

    Gambar1. a

    Gambar1. b

    Gambaran Garis-garis Gaya Geomagnet dan Sumbu

    Magnetisnya ( Gambar 1a). Perhatikan Perbedaannya

    dengan Penyimpangan yang dibentuk Jarum Kompas (

    Gambar 1.b)

    2 Pembahasan

    2.1 Penyabab Timbulnya Medan MagnetBumi

    Medan magnet Bumi (geomagnet) dibangkitkan

    oleh aliran / konveksi ion-ion Besi danlogam lainnya di inti luar yang sifatnya

    cair sangat kental ( Teori Dinamo). Aliran

    Gambar 2 Proses Pembentukan Medan Magnett BumiMenurut Teori Dinamo dan Percobaan Oersted

    Suara Pelajar dan Masyarakat

    21EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    24/44

    2.2 Pembentukan Posisi Kutub-kutub MagnetBumi

    Kutub utara jarum kompas selalu menunjuk

    arah utara geogras yang berarti bahwa kutub

    selatan magnet bumi berada di dekat kutub

    utara tersebut.Hal ini sesuai dengan sifat kutub-

    kutub magnet yaitu kutub tidak senama akantarik menarik dan kutub senama akan tolak

    menolak seperti ditunjukkan pada Gambar 2.

    Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan

    aturan tangan kanan yang menggenggamseperti

    pada pembentukan elektromagnet.Arus listrik

    mengalir pada solenoide dari kutub positif

    sumber arus searah genggaman tangan kanan /

    timur ke barat dan ibu jari menunjuk ke bawah

    maka kutub utara terbentuk di bawahsepihak

    dengan selatan geogras)

    2.3 Sudut Deklinasi

    Terjadinya Deklinasi yaitutidak berimpit atau

    menyimpangnya sumbu magnetis dan sumbu

    rotasi Bumi merupakan akibat dinamika internal

    inti Bumi yang berujung pada perbedaan

    kecepatan rotasi antara permukaan dengan

    inti Bumi.Inti bumi melakukan rotasi tersendiriselain mengikuti rotasi dengan bumi secara

    keseluruhan. Inti dalam Bumi melakukan rotasi

    sedikit lebih cepat dari pada rotasi permukaan

    bumi, karena jari-jari inti lebih kecil daripada

    permukaannya. Aliran uida akibat rotasi

    bagian inti dan permukaan bumi ditunjukkan

    pada Gambar 5.

     Gambar3Sifat kutub-kutub magnet(http://www.isains.

    com/2014/06)

    Posisi jarum kompas tersebut membuktikan

    bahwa kutub-kutub magnet bumi tidak sepihak

    dengan kutub-kutub geogras.Tetapi kutub

    utara magnet bumi berada di dekat kutub

    selatan geogras dan kutub selatan magnet

    bumi berada didekat kutub utara geogras.

    Terbentuknya posisi kutub-kutub magnet bumi

    tersebut ditunjukkan pada gambar 3.

    Gambar 4Rotasi bumi dan Pembentukan Kutub-kutub

    bumi(http://fsikastudycenter.com/animasi-fsika/283)

    Saat bumi berotasi dari barat ke timur,maka

    elektron-elektron dari logam cair di dalam

    perut bumi ikut berputar searah putaran rotasi

    bumi.Sedangkan arah arus listrik bergerak

    searah gerak semu muatan positif, berputar

    barlawanan dengan arah rotasi bumi yaitu

    dari timur ke baratyang menghasilkan medan

    magnet disekitarnya.

    Arah arus listrik dari timur ke barat dapat

    menghasilkan medan magnet denganmembentuk kutub utara magnet di bawah atau

    dekat dengan kutub selatan geogragis bumi.

    Gambar 5 Aliran Fluida dan Medan Magnetpada Inti Luar

    Bumi

    2.4 Kekuatan Medan Magnet Bumi

    Kekuatan medan magnet bumi terbesar berada

    dikutub-kutub bumi karena kutub-kutub magnet

    bumi ini mempunyai kerapatan garis-garis gaya

    magnet paling banyak.

     Gambar 6 Kerapatan

    Garis-garis gaya Magnet

    Bumi.

    (Wikipedia

    bahasa Indonesia,

    ensiklopedia bebas)

    22 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    25/44

    Medan magnet bumi dapat menarik partikel-

    partikel bermuatan {proton dan elektron dari

    angin matahari dengan gaya yang tegak lurus

    pada medan magnet dan trajektori partikel:

      F= qV X B

    Keterangan :

    F=gaya yang bekerja pada partikel bermuatan

    q=muatan ppartikel

     v=kecepatan partikel bermuatan

    B=kuat medan magnetik

    (Bayong Tjasyono, 2-13

    3 Kesimpulan

    Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

    1.Kemagnetan bumi ditimbulkan oleh cairan

    logam panas di dalam perut bumi yang ikut

    berotasi bersama rotasi bumi (Teori Dinamo).

    2.Rotasi menghasilkan arus listrik

    yang dapat menghasilkan medan listrik

    disekitarnya(Percobaan Oersted).

    3.Penyimpangan kutub-kutub magnet terhadap

    kutub-kutub geogras bumi(deklinasi)

    disebabkan karena kecepatan rotasi inti

    bumi lebih besar daripada kecepatan pada

    permukaan bumi.

    4.Kekuatan terbesar medan magnet bumi

    berada di kutub-kutubnya karena kutub magnetmempunyai kerapatan garis-garis ggaya magnet

    terbesar.

    DAFTAR PUSTAKA

    1.http://fsikastudycenter.com/animasi-

     fsika/283-kutub-elektromagnet- #ixzz30QlkksJJ 

    (diunduh tanggal 5 Juni 2014)

    2.Kristanta,Arif .Kemagnetan.

    3.Ramalis,T. R. 2012. Lab.IPBA Fisika FPMIPAUPI,IPBA.

    4.Tjasyono, H. K. DEA. 2013. Ilmu Pengetahuan

    Bumi dan Antariksa. Bandung: PT. Remaja

    Rrosdakarya.

    5.Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia

    bebas.Medan Magnet Bumi.

    23EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    26/44

    Semarang Sepanjang Sejarah

    Peringatan Pertempuran Lima di

    Semarang dilakukan dengan aksi teatrikal

    oleh gabungan dari ratusan elemen

    masyarakat, mahasiswa, dan pegiat teater di

    Kota Semarang. Aksi sendiri dilakukan sekitar

    pukul 19.30. Beberapa dari mereka berperan

    sebagai pejuang di kala itu dan sebagian

    berperan menjadi penjajah yang merebut

    Kota Semarang. Masing-masing dari mereka

    melakukan aksi teatrikal, menggambarkan

    bagaimana peristiwa itu terjadi sebagaimana

    pada 13-18 Oktober 1945 silam.

    Ribuan warga juga turut memadati kawasan

    Tugu Muda, di mana peringatan peristiwa

    bersejarah tersebut dilaksanakan mulai

    pukul 19.00. Berbagai usia terlihat antusias

    menyaksikan pertunjukan tersebut. Beberapa

    purnawirawan serta tokoh-tokoh perjuangandalam Pertempuran Lima Hari di Semarang juga

    menghadiri acara tersebut.

    Inspektur upacara peringatan Pertempuran

    Lima Hari malam itu, yakni Wakil Gubernur

    Jateng, Heru Sudjatmoko. Dalam sambutannya,

    Heru Sudjatmoko mengatakan, peringatan

    Pertempuran Lima Hari merupakan momentum

    untuk meniru semangat pejuang demi membela

    negara. “Jangan tanyakan apa yang negara

    berikan, tapi apa yang telah kita berikankepada negara”, ujarnya.

    Lanjut Heru “Peringatan ini menjadi momentum

    penting dalam mengenang perjuangan

    pahlawan bangsa. Menjadi catatan emas dalam

    perjuangan Indonesia. Seharusnya sekarang

    kita sebagai generasi penerus bangsa, jangan

    tanyakan apa yang kita berikan kepada negara”,

    tutur Heru

    Dalam peringatan Pertempuran Lima Hari

    di Semarangyang berakhir pukul 21.00

    tersebut dihadiri juga Menteri Dalam Negeri

    (Mendagri) Cahyo Kumolo. Sebelum tetrikal

    Pertempuran Paling Heroik

    Terjadi di Tugu Muda

    24 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    27/44

    dimulai sutradara pertunjukkan, St. Sukirno,

    membacakan cukilan peristiwa Pertempuran

    Lima Hari.

    Minimnya pengetahuan generasi muda tentang

    bagaimana pentingnya mengenang Pertempuran

    Lima Hari di Kota Semarang membuat

    keprihatinan pada para pelaku/ pejuang dalampertempuran tersebut. Apalagi peristiwa

    tersebut hanya dimaknai sebatas seremonial

    saja.

    Keprihatinan tersebut disampaikan pelaku

    sekaligus pejuang dalam peristiwa Pertempuran

    Lima Hari di Semarang, HR Hariyanto. “Kita

    tahu sendiri selama ini peristiwa Pertempuran

    Lima Hari hanya dikenang melalui acara

    seremonial. Setelah seremonial, ya selesai.

    Seharusnya semangat pejuang dalam merebutKota Semarang juga harus diteladani,” ujar laki-

    laki yang lahir pada 5 Februari 1930 tersebut

    tersebut, Rabu (14/10).

    25EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    28/44

    Kisah terbunuhnya dr Kariadi

    dan pertempuran 5 hari di Semarang

    Pertempuran 5 hari di Semarang

    merupakan rangkaian pertempuran antara

    rakyat Indonesia melawan tentara Jepangpada masa transisi. Pertempuran yang dimulai

    pada tanggal 15 Oktober 1945, yang didahului

    dengan situasi memanas sebelumnya ini

    berakhir hingga pada tanggal 20 Oktober 1945.

    Pertempuran ini dimulai dengan peristiwa

    tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa pada

    Pada 1 Maret 1942. Seminggu kemudian,

    tepatnya pada 8 Maret 1942, pemerintah

    kolonial Belanda bertekuk lutut dan menyerah

    tanpa syarat kepada Jepang. Mulai saat itu,Indonesia diduduki dan dijajah oleh tentara

    Jepang.

    Tiga tahun penjajahan berlangsung, padaAgustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa

    syarat kepada sekutu paska dijatuhkannya

    bom atom oleh Amerika Serikat di Hiroshima

    dan Nagasaki. Mengisi kekosongan tersebut,

    Indonesia melalui Bung Karno dan Bung Hatta,

    memproklamirkan kemerdekaannya pada 17

    Agustus 1945.

    Kabar berita Proklamasi dari Jakarta akhirnya

    terdengar hingga sampai ke Kota Semarang.

    Layaknya terjadi di kota-kota lain, di Semarangrakyat khususnya pemuda-pemudinya berusaha

    untuk melucuti senjata Tentara Jepang

    Kidobutai yang bermarkas di Jatingaleh,

    Semarang.

    Tanggal 13 Oktober, suasana semakin

    mencekam, Tentara Jepang semakin terdesak.

    Tanggal 14 Oktober, Mayor Kido menolak

    penyerahan senjata sama sekali. Para pemuda

    pun marah dan rakyat mulai bergerak sendiri-

    sendiri. Aula Rumah Sakit Purusara kini menjadi

    RS Dr Kariadi Semarang, dijadikan markas

    perjuangan. Para pemuda rumah sakit pun

    tidak tinggal diam dan ikut aktif dalam upaya

    menghadapi Jepang. Sementara itu taktik

    perjuangan pemuda menggunakan taktik perang

    bergerilya.

    Setelah pernyataan Mayor Kido, Pada Minggu,

    14 Oktober 1945, pukul 6.30 WIB, pemuda-

    pemuda rumah sakit mendapat instruksi untuk

    mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang

    lewat di depan RS Purusara. Mereka menyitasedan milik Kempetai dan merampas senjata

    mereka. Sore harinya, para pemuda ikut

    aktif mencari tentara Jepang dan kemudian

    menjebloskannya ke Penjara Bulu.

    Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang

    bersenjata lengkap melancarkan serangan

    mendadak sekaligus melucuti delapan anggota

    polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga

    sumber air minum bagi warga Kota Semarang

    Reservoir Siranda di Candilama, Kota Semarang.Kedelapan anggota polisi istimewa itu disiksa

    dan dibawa ke markas Kidobutai di Jatingaleh.

    26 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    29/44

    Sore itu tersiar kabar tentara Jepang

    menebarkan racun ke dalam reservoir itu.

    Rakyat pun menjadi gelisah.

    Selepas Magrib, ada telepon dari pimpinan

    Rumah Sakit Purusara, yang memberitahukan

    agar dr. Kariadi, Kepala Laboratorium

    Purusara segera memeriksa Reservoir Siranda

    karena berita Jepang menebarkan racun

    itu. Dokter Kariadi kemudian dengan cepat

    memutuskan harus segera pergi ke sana.

    Suasana sangat berbahaya karena tentara

    Jepang telah melakukan serangan di beberapa

    tempat termasuk di jalan menuju ke Reservoir

    Siranda.

    Istri dr. Kariadi, drg. Soenarti mencoba

    mencegah suaminya pergi mengingat keadaan

    yang sangat genting itu. Namun dr. Kariadiberpendapat lain, ia harus menyelidiki

    kebenaran desas-desus itu karena menyangkut

    nyawa ribuan warga Semarang. Akhirnya drg.

    Soenarti tidak bisa berbuat apa-apa. Ternyata

    dalam perjalanan menuju Reservoir Siranda

    itu, mobil yang ditumpangi dr. Kariadi dicegat

    tentara Jepang di Jalan Pandanaran.

    Bersama tentara pelajar yang menyopiri mobil

    yang ditumpanginya, dr Kariadi ditembak secara

    keji. Ia sempat dibawa ke rumah sakit sekitar

    pukul 23.30 WIB. Ketika tiba di kamar bedah,

    keadaan dr. Kariadi sudah sangat gawat. Nyawa

    dokter muda itu tidak dapat diselamatkan. Ia

    gugur dalam usia 40 tahun satu bulan. Kejadian

    ini merupakan penyulut utama Perang Lima

    Hari di Semarang.

    Sekitar pukul 03.00 WIB, 15 Oktober 1945,

    Mayor Kido memerintahkan sekitar 1.000

    tentaranya untuk melakukan penyerangan

    ke pusat Kota Semarang. Sementara itu,

    berita gugurnya dr Kariadi yang dengan

    cepat tersebar, menyulut kemarahan warga

    Semarang. Hari berikutnya, pertempuran

    meluas ke berbagai penjuru kota. Korban

    berjatuhan di mana-mana.

    Pada 17 Oktober 1945, tentara Jepang memintagencatan senjata, namun diam-diam mereka

    melakukan serangan ke berbagai kampung.

    Pada 19 Oktober 1945, pertempuran terus

    terjadi di berbagai penjuru Kota Semarang.

    Pertempuran ini berlangsung lima hari dan

    memakan korban 2.000 pejuang Indonesia

    dan 850 orang Jepang. Di antara yang gugur,

    termasuk dr Kariadi dan delapan karyawan RS

    Purusara Kota Semarang.

    Dilansir dari : Merdeka.com -

    27EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    30/44

    John Dewey (2009) menyatakan masalah

    sentral dari pendidikan berbasis

    pengalaman adalah memilah dan memilih

    jenis pengalaman saat ini yang tumbuh subur

    dan kreatif dalam pengalaman-pengalaman

    selanjutnya. Pengalaman melakukan Permainan

    tradisional bekel merupakan jenis pengalaman

    yang tumbuh subur dan mendukung pengalaman

    belajar konsep matematika.

    Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentangsistem pendidikan nasional (Pasal 36 ayat 2)

    menyatakan bahwa “Kurikulum pada semua

    jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan

    dengan prinsip diversikasi sesuai dengan

    satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta

    didik”. Dasar pemikiran bahwa permainan

    tradisional merupakan potensi daerah yang

    berkesesuaian dengan konsep matematika.

    Maka kurikulum dapat menggunakan permainan

    tradisional sebagai bagian dari pengembangan

    kurikulum KTSP, yaitu pembelajaranmenggunakan permainan tradisional.

    Permainan Bekel

    Alat permainan adalah bola bekel, biji bekel

    (cangkang keong, tutup botol minuman ringan).

    Biji bekel yang sesungguhnya adalah benda

    berbentuk miniatur becak dari jepang yang

    ditarik oleh manusia, terbuat dari kuningan,

    timbel, atau plastik, mempunyai empat sisi

    berbeda.

    Cara bermain

    • Permainan dilakukan dengan berpedoman

    pada peraturan sebagai berikut: pemain

    mengumpulkan sejumlah sejenis cangkang

    keong, tutup botol minuman ringan di lantai,

    dan bola di tangan pemain.

    • Melakukan pengambilan tanpa pengembalian

    biji bekel pada saat bola bekel dilempar, lalu

    jatuh dan memantul, selanjutnya ditangkap.

    • Setelah bola bekel dilempar pemain

    mengambil satu biji bekel kemudian segera

    menangkap bola bekel sebelum jatuh untuk

    kedua kalinya.

    • Melakukan langkah ke-2.1.3 secara berulang,

    sampai biji bekel terambil semua dari lantai.

    • Melakukan langkah ke-2.1.4, bedanya, pada

    setiap lemparan dua biji bekel terambil,

    setelah habis dilanjutkan dengan 3 biji bekel,

    4 biji bekel, dst.

    • Menyamakan posisi biji bekel dengan

    merubah posisi biji bekel satu-persatu pada

    saat bola bekel dilempar, lalu jatuh dan

    memantul selanjutnya ditangkap.

    • Melakukan langkah ke-2.1.4 dan ke-2.1.5

    sampai habis biji bekel dilantai.

    Permainan dilakukan dengan berpedoman

    pada aturan-aturan permainan yang saling

    mendukung, demikian juga matematika,

    dioperasikan dengan algoritma-algoritma yang

    saling mendukung, serta tidak tumpang tindih.

    Jika terdapat pelanggaran terhadap aturan

    permainan, maka pemain dikatakan “curang”/

    tidak “fair”, bagitu juga dalam operasi

    matematika, jika operasi tidak sesuai dengan

    algoritma matematika, maka operasinya salah.Karena terdapat kesesuaian antara aturan-

    aturan permaian dan algoritma-algoritma

    PERMAINAN

    BEKEL

    Smart Info

    28 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    31/44

    matematika, maka penelitian akan mengungkap

    konsep matematika dalam permainan

    tradisional bekel.

    Konsep Matematika

    Dilakukan analisis rasional terhadap aturan

    permainan tersebut, sehingga ditemukan

    beberapa konsep matematika sebagai berikut:

    Konsep Klasikasi

    Pemain mengetahui biji bekel, cangkang

    keong, tutup botol minuman ringan dengan cara

    mengklasikasikan jenis benda-benda tersebut.

    Kemudian saat permainan berlangsung pemain

    menyamakan sisi biji bekel, penyamaan sisi biji

    bekel merupakan klasikasi terhadap bangun

    ruang sederhana.

    Konsep Menghitung

    Diawal permainan, setiap pemain mengetahui

    berapa banyak biji bekel yang digunakan

    sebagai alat permainan. Jika terdapat 10 biji

    bekel, maka setiap kali pemain mengambil

    biji bekel dilantai, pemain juga menghitung

    1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, yaitu sudah berapa

    kali pemain melakukan pengambilan, sertamenghitung biji bekel yang diambil saat

    melakukan pengambilan.

    Konsep Penjumlahan

    Saat pemain mengambil satu persatu biji bekel

    maka proses penjumlahan terjadi di tangan

    pemain. Pemain juga dapat mengambil dua

    biji bekel dalam setiap pengambilan; artinya

    terdapat proses penjumlahan 2 biji bekel

    ditambah 2 biji bekel ditambah 2 biji bekel

    menjadi 6 biji bekel.

    1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 = 6

    2 + 2 + 2 = 6

    3 + 3 = 6

    3.4 Konsep Pengurangan

    Setiap kali pemain mengambil satu persatu

    atau dua-dua biji bekel maka proses

    pengurangan terjadi di lantai yaitu sepuluh di

    ambil satu, diambil satu, diambil satu jadi sisa

    tujuh biji bekel.

    10 – 1 – 1 – 1 = 7 atau 10 – 3 = 7

    10 – 2 – 2 – 2 – 2 = 2 atau 10 – 8 = 2

    Konsep Perkalian

    Setiap kali pemain mengambil satu persatu biji

    bekel maka proses perkalian terjadi di tangan,

    yaitu banyaknya biji bekel setiap pengambilan

    dikali banyaknya proses pengambilan. Satu

    biji bekel pada pengambilan pertama, satu

    lagi biji bekel pada pengambilan ke 2, satu

    lagi biji bekel pada pengambilan ketiga, jadi

    ditangan terdapat 3 biji bekel dari tiga kali

    pengambilan.

    3 x 2 = 6 “Artinya 2 biji bekel diambil tanpa

    pengembalian, dilakukan 3 kali pengambilan,

    sehingga didapat 6 biji bekel yang sudah

    terambil. Dapat juga dikatakan 3 bekel

    diambil tanpa pengembalian, dilakukan 2 kali

    pengambilan, sehingga didapat 6 biji bekel

    yang sudah terambil.”

    3 x 2 = 2 + 2 + 2 = 6 atau 3 x 2 = 3 + 3 = 6

    Konsep Pembagian

    Proses pembagian terjadi di lantai yaitu jika

    terdapat sepuluh biji bekel dilantai akan

    29EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    32/44

    diambil dengan cara tiga biji bekel pada setiap

    kali melakukan pengambilan. Ambil tiga biji

    bekel pada pengambilan pertama, tiga lagi

    biji bekel pada pengambilan kedua, lalu tiga

    biji bekel pada pengambilan ketiga, kemudian

    sisa satu biji bekel belum terambil. Artinya

    sepuluh biji bekel dibagi tiga biji bekel disetiap

    pengambilan, sama dengan atau terjadi tiga

    kali pengambilan sisa satu biji bekel.

    10 : 3 = 3 sisa 1 (artinya terdapat 10 biji bekel,

    diambil 3 biji pada setiap pengambilan tanpa

    pengembalian, sehingga didapatkan 3 kali

    pengambilan, sisa 1 biji bekel yang belum

    diambil).

    10 : 2 = 5 (artinya terdapat 10 buah biji bekel,

    diambil dua biji pada setiap pengabilan tanpa

    pengembalian, sehingga didapatkan 5 kali

    pengambilan).

    Ranah Afektif 

    Kegiatan psikomotorik permainan bekel

    mengarah kepada aspek kognitif, tetapi tetap

    dapat dibarengi oleh aspek afektif yang harus

    ditanamkan, yaitu sebagai berikut:

    1. Kritis dan Teliti, melihat secara detail

    klasikasi dari biji bekel.

    2. Kemampuan Eksplorasi, mau mencoba untuk

    bermain bekel sendiri, dan bersama temanmain untuk memahami strategi permainan agar

    dapat melakukan permainan tanpa kesalahan.

    3. Berani melangkah dan membuat keputusan,

    pemain melakukan permainan tanpa ragu-ragu

    dan ulet.

    4. Peka, terhadap kesalahan yang diperbuat

    teman main.

    5. Tidak mudah percaya kepada taman main,

    bahwa teman main melakukan pemainan

    dengan jujur.

    6. Komunikasi, mencari teman untuk diajak

    bermain, menentukan bersama aturan main.

    7. Jujur, taat terhadap aturan permainan bekel

    yang disepakati bersama teman main.

    8. Percaya diri, berani melakukan permainan

    dengan teman untuk menentukan menang dan

    kalah.

    9. Proaktif, selalu bermain bekel untuk setiap

    permainan.

    10.Mau mendengar teguran dari teman saat

    bermain.

    11.Toleransi, memperhatikan teman bermaindan tidak mengganggu.

    12.Demokrasi, setiap pemain mempunyai hak

    dan kewajiban yang sama dalam bermain.

    Penutup

    Permaian bekel ini ternyata dapat dimanfaatkan

    sebagai meda pembelajaran matematika.

    sebenarnya banyak permainan tradisional yang

    lain yang dapat dimanfaatkan sebagai media

    pembelajaran matematika.

    30 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    33/44

    Sosok

    SIGITMARTOPO

    Saat Tim Majalah Kreatif

    menyambangi posko Persatuan

    Tunanetra Indonesia (Pertuni) Jawa

    Tengah, puluhan orang sibuk dengan

    berbagai kegiatan di lokasi Jalan Badak

    III / 62 Semarang. Kami disambut hangatoleh beberapa pengurus Pertuni dan

    dipersilakan duduk di sebuah ruang tamu

    kecil berukuran 2 x 5 meter, di bagian

    dalam rumah itu ada ruang cukup besar

    yang berisi berbagai peralatan canggih

    juga tertata rapi di dalam ruangan

    itu. Itulah perpustakaan elektronik

    yang dibuat khusus untuk penyandang

    tunanetra, fasilitas belajar modern para

    tunanetra di komunitas Pertuni Jawa

    Tengah.

    SahabatSetiaTunanetra

    31EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    34/44

    Banyak hal yang kami ingin ketahui dari

    perpustakaan elektronik ini, dari mulai

    menginstal dan mengoperasikan software

    aplikasi, koleksi buku-buku elektronik,

    serta kemanfaatannya terhadap pengguna.

    Sebagai orang kebanyakan yang jarang

    berinteraksi dengan penyandang tunanetra

    tentu kami kurang memahami tata letak

    ruang perpustakaan di Pertuni ini. Adalah Sigit

    Martopo – yang telah banyak membantu kami

    berkomunikasi dan menjelaskan hal ikhwal

    perpustakaan elektronik penyandang tunanetra.

    Anak muda inilah yang setiap hari mengelola

    manajemen rumah tangga kantor Pertuni Jawa

    Tengah, seperti kebersihan bangunan, sumber

    daya belajar, mendokumentasi kegiatan,

    mengantar anggota melakukan kunjungan,

    singkat kata ialah yang mendampingi personil

    Pertuni dalam melakukan tugasnya sehari-hari.

    Setiap wilayah memiliki tokohnya masing-

    masing – Sigit Martopo muncul pada saat yang

    tepat. Setiap saat personil Pertuni melakukan

    kegiatan dialah yang menjadi sopir, pengantar,

    pemandu, sekaligus pembisik hal apa saja yang

    mesti dilakukan pada acara-acara formal.

    Dalam suka dan duka mendampingi penyandang

    tunanetra ia selalu berusaha sabar dan ikhlas

    melakukan tugas yang diyakini menjadi pilihan

    hidupnya. Pemuda asal Wonosobo ini bisa

    digolongkan tipe pemuda yang menginspirasi, ia

    memiliki hati yang lembut dalam mengemban

    kewajibannya yang tidak ringan. Tahun 2002

    ia hijrah ke Kota Semarang dan menekuni

    bidang peternakan di Universitas Diponegoro

    Semarang, sampai pada tahun 2005 ia

    dipertemukan dengan Pertuni saat event

    kompetisi musik untuk penyandang tunanetra.

    Saat itulah ia mulai sering membantu berbagai

    kegiatan Pertuni karena ia menemukan

    kenyamanan hati dan kepuasan batin yang

    tak terkira ketika ia berbuat sesuatuuntuk

    sesamanya.

    Saat ditanya hal apa yang paling menyenangkan

    dalam mendampingi rekan-rekan Pertuni,anak

    muda kelahiran Wadaslintang pada tanggal 15Maret 1984 ini menyatakan kegembiraannya

    bertemu dengan para penyandang tunanetra

    dari seluruh Indonesia. Menambah

    persaudaraan dan mempererat tali silaturahmi

    dengan sesama. Dan bagian mana dukacitanya?

    Ia menjawab hampir tidak ada kecuali saat-saat

    kelelahan yang puncak dan ia masih menerima

    keluhan sampai kecaman – walau ia selalu

    berusaha sabar dan mengikhlaskan semuanya.

    Ditulis oleh: Wahyudi CHA

    32 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    35/44

    Anak-anak bangsa. Mereka lahir dan

    mencintai negeri ini. Mereka yang di

    dalam darahnya mengalir darah orang

    Indonesia. Mereka yang menyatakan kesetiaan

    hidupnya kepada republik ini. Mereka yang

    menitipkan hutan rimba dan kekayaanya kepada

    kita.

    Merekalah anak-anak bangsa dalam kehidupan

    di masa mendatang tumbuh jiwanya danberkembang di dunia yang sedang kita

    bangun dalam pendidikan para orang tua dan

    pendidikan di bangku sekolah. Mereka akan

    bertemu dengan jati dirinya sendiri di masa

    mendatang.

    “Anak adalah masa depan bangsa”, fakta yang

    tak dapat disangkal. Pemimpin besar bangsa

    kita seperti, Bung Karno, Hatta, Syahrir, Ki

    Hajar Dewantara, Gus Dur dan Jokowi, adalah

    juga anak kecil pada zamannya. Mereka tak

    beda dengan anak-anak kita sekarang, bermain,berkejar-kejaran, menangis, dan belajar.

    Mereka tidak bertumbuhkembang dengan

    sendirinya tapi terbentuk dari orang-orang

    sekitarnya dan faktor lain yang makin luas. Baik

    keluarga inti, keluarga besar, teman bermain

    dan situasi yang dihadapi. Apa yang dilihat,

    didengar, dirasakan di masa kanak-kanak

    tak bisa dipisahkan dari diri mereka di masa

    dewasa sampai menjadi pemimpin bangsa.

    Demikian berat beban pemikiran Ahmat Juri,

    Kasi Pendidikan Anak Usia Dini Dinas Pendidikan

    Kota Semarang. Ia intens memperhatikan

    dan mempelajari tentang anak. Ia memikul

    beban tanggungjawab meletakkan landasan

    penyelenggarakan kegiatan pengembangan

    lembaga PAUD di Kota Semarang.

    Dedikasinya tak diragukan lagi, pengorbanan

    tenaga, pikiran, dan waktunya menghasilkan

    Kota Semarang telah mampu mencapai 94%

    jumlah anak usia dini yang terlayani di tahun2015 ini. Prosentase itu melampau target Angka

    Partisipasi Kasar 75% jumlah anak usia dini yang

    INSPIRATOR PENDIDIKAN MASYARAKAT AHMAT JURI

    Sosok

    33EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    36/44

    mesti terlayani di sebuah kota/kabupaten di

    Jawa Tengah.

    Jika angka kuantitatif sudah tercapai, lanjut

    Ahmat Juri, kemudian kami fokus pada

    peningkatan kualitatif. Dalam rangka mengejar

    kualitas ini Diknas merancang program

    kebijakan pelayanan PAUD secara holistik

    dan integratif. Yakni kebutuhan anak secara

    menyeluruh meliputi perawatan kesehatan,

    perbaikan gizi, pengasuhan sampai dengan

    pendidikannya sendiri.

    Ahmat Juri menuturkan bahwa pendidikanIndonesia termasuk dalam pengawasan

    Unesco, salah satu penyebabnya adalah Index

    Pembangunan Manusia tahun 2015 Indonesia

    menempati peringkat 108 dari 170 negara.

    Teramat rendah jika dibanding potensi

    Indonesia yang luar biasa besar.

    Keprihatian itu memicunya untuk bekerja keras

    lagi, ia selalu memotivasi lembaga PAUD di Kota

    Semarang meningkatkan kapasitasnya. Ahmat

    Juri gencar melakukan sosialisasi dan pelatihan

    kepada guru-guru PAUD – demi pertumbuhan

    dan perkembangan anak yang sempurna.

    Sebagai Kasi PAUD yang menjadi bagian dari

    Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal

    (PNFI), Ahmat Juri mempunyai obsesi agar

    kegiatan pendidikan non formal dijadikan

    sebagai pilihan utama oleh masyarakat,

    karena sementara ini masyarakat menjadikan

    pendidikan non formal sebagai pilihan kedua

    (alternatif) setelah gagal menempuh pendidikan

    formal.

    Pendidikan non formal justru melatih

    masyarakat untuk menguasai bidang pekerjaan

    yang ditekuni, banyak lulusan yang belum

    siap kerja. Justru pendidikan non formal yangmampu menjawab kebutuhan dunia kerja.

    Tak bisa dipungkiri bahwa pendidikan anak

    usia dini merupakan pendidikan mendasar dan

    strategis dalam pembangunan sumber daya

    manusia. Mari kita dukung cita-cita Ahmat

    Juri sepenuhnya sesuai dengan kapasitas

    kita masing-masing. Kita ciptakan anak-anak

    Indonesia yang cerdas dan merdeka sehingga

    tidak seorangpun mampu merampas hak

    mereka untuk bisa mandiri kelak.

    Ditulis oleh: Wahyudi CHA

    34 EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    37/44

    Teknologi

    A. PENDAHULUANPerkembangan Teknologi Informasi dan

    Komunikasi (TIK) membuka peluang bagi setiap

    perpustakaan untuk melakukan komunikasi dan

    pertukaran data antarperpustakaan, selain itu

    juga memberi akses yang seluas-luasnya kepada

    pemustaka untuk memanfaatkan sumber

    informasi di perpustakaan. Memasuki era

    perpustakaan digital, perpustakaan dituntut

    untuk

    mampu menyediakan akses data bibliogras dan

    informasi secara cepat dan lengkap.

    Machine-Readble Cataloguing atau MARC

    merupakan standar format metadata untuk

    deskripsi bibliogras dalam otomasi

    perpustakaan yang digunakan untuk komunikasi

    data

    katalog di dunia perpustakaan dan informasi.

    Sejarah MARC dikembangkan pertama kali olehLibrary of Congress (LoC) pada tahun 1960 dan

    edisi yang terakhir adalah MARC 21 diterbitakan

    pada tahun 2003. Format MARC dikembangkanoleh beberapa negara di antaranya adalah

    Amerika Serikat (USMARC), Inggris (UKMARC),

    Norwegia (NORMARC), Malaysia (MALMARC),

    dan Indonesia (INDOMARC).

    MARC diperlukan di dunia perpustakaan dan

    informasi sehubungan teknologi komputer

    tidak dapat membaca kartu katalog secara

    langsung. Komputer hanya dapat membaca

    kode-kode untuk mempermudah tukar-menukar

    data bibliogras antarperpustakaan.

    Penggunaan MARC diikuti dengan penggunaanstandar pengatalogan Anglo-American

    Cataloging Rules edisi 2 (AACR2), Internasional

    Standard Bibliographic Description (ISBD)

    dan peraturan pengatalogan Indonesia.

    Peraturan pengatalogan memuat ketentuan

    mengenai

    isi data bibliogras, sedangkan MARC memuat

    ketentuan mengenai wadah yang

    menampung isi data bibliogras tersebut.

    B. INDOMARCINDOMARC merupakan implementasi dari

    Internasional Standrd Organization (ISO) Format

    2709 untuk Indonesia, yang merupakan sebuah

    format untuk tukar-menukar informasi

    bibliogra melalui pita magnetic (magnetic

    tape) cakram padat (compact disc),atau media

    terbacakan mesin (Machine-readable) lainnya.

    INDOMARC dikembangkan pertama kali

    pada tahun 1991, terbitan revisi selanjutnya

    pada tahun 1994, 2006, dan edisi yang terbaru

    adalah INDOMARC tahun 2011. Informasi

    bibliogras dalam format INDOMARC secara

    umum mencakup pengarang, judul, subyek,

    catatan, data penerbitan dan deskripsi sik.Penggunaan INDOMARC dilengkapi dengan 7

    suplemen yang berisi daftar kode berikut.

    1. Ringkasan kode USMARC untuk negara

    2. Ringkasan kode USMARC untuk bahasa

    3. Ringkasan kode USMARC untuk wilayah

    4. Kode INDOMARC untuk prop. di Indonesia

    5. Kode INDOMARC untuk wilayah di Indonesia

    6. Kode INDOMARC untuk wilayah di Indonesia

    7. Kode INDOMARC untuk perpustakaan di

    Indonesia.

    Selain 7 suplemen pada tahun 2011 telahdikembangkan pula daftar kode INDOMARC

    untuk

    perpustakaan kabupaten/kota di Indonesia.

    B.1. Cakupan FormatFormat INDOMARC menguraikan format

    cantuman bibliogras yang terbacakan mesin

    untuk buku, berkas komputer, peta (bahan

    kartogras), musik, sumber berkesinambungan

    (termasuk terbitan berseri), bahan visual dan

    bahan pustaka campuran, dengan rincian

    sebagai berikut:

    1. Peta;

    2. Sumber elektronik;

    3. Bola dunia;

    4. Bahan pustaka rabaan (tactile materials);

    5. Bahan gras untuk diproyeksikan;

    6. Bentuk mikro;

    7. Bahan gras tidak untuk diproyeksikan;

    8. Citra bergerak;

    9. Citra penginderaan jauh;

    10. Musik;

    11. Rekaman suara;

    12. Teks;13. Rekaman video, dan;

    14. Bahan pustaka yang tidak dijelaskan secara

    MENGENAL PENGKATALOGAN BAHAN

    PERPUSTAKAAN BERBASIS SISTEM

    INDOMARC

    35EDISI 4 | TAHUN 2 | DESEMBER 2015

  • 8/17/2019 Majalah Kreatif Edisi 4 Tahun II Desember 2015

    38/44

    khusus bentuk siknya.

    Format ini belum mencakup ruas penghubung

    (linking felds) dan sub ruas penghubung

    (linking subfelds) yang menghubungkan suatu

    karya dengan cantuman bibliogras karya lain

    yang berkaitan, misalnya terjemahan dari karya

    yang dikatalog.4

    Format hanya dapat digunakan untuk informasi

    bibliogras yang dibuat berdasarkan Anglo-

     American Cataloguing Rules edisi kedua (AACR2)

    yang mencakup Deskripsi Bibliogras

    Standar Internasional (International Standard

    Bibliographic Description, ISBD). Dengan

    demikian, pedoman ini belum dapat dipakai

    untuk membuat cantuman bibliogras bahan

    pustaka yang dikatalog menurut peraturan

    pengatalogan lama, baik yang dibuat sebelumataupun sesudah penerapan ISBD.

    B.2. INDOMARC dan Informasi BibliograsBersamaPerpustakaan Nasional RI menggunakan

    INDOMARC dalam pembuatan cantuman

    bibliogras untuk terbitan Indonesia dalam

    Bibliogra Nasional Indonesia (BNI) dan untuk

    pengatalogan terbitan lain yang ditambahkan

    pada koleksinya. Keseluruhan cantuman ini

    akan menjadi landasan bagi terciptanyapangkalan data (bibliogras) nasional.

    Pada saat sebuah perpustakaan membangun

    sistem komputernya (memulai otomasi

    perpustakaan), biasanya yang dimasukkan

    terlebih dahulu ke pangkalan data adalah data

    bibliogras pengatalogan mutakhir (current

    cataloging). Setelah selesai, barulah dilakukan

    konversi retrospektif (retrospective conversion).

    Yang dimaksud konversi retrospektif adalah

    proses pengalihan data katalog lama (tidak

    menggunakan format MARC), atau bentuk

    katalog manual lain, ke bentuk katalog

    terbacakan mesin. Cara lain yang umum

    dilakukan

    ialah bersamaan dengan dimulainya pemasukan

    data pengatalogan mutakhir (current

    cataloging) dimulai juga konversi restrospektif

    secara bertahap.

    Menurut prinsip otomasi, dalam pelaksanaan

    konversi retrospektif, perpustakaan tidak perlu