Majalah Bulanan Edisi 03 | II | 2016 Majalah Bulanan...

52
BERITA DAN INFORMASI PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN Majalah Bulanan Edisi 01 | IV | 2018 www.kemenkopmk.go.id Efektifitasnya Rastra dan PKH Dalam Menurunkan Kemiskinan 10,27 16,31 INDONESIA SUMATERA 2,05 3,92 6,77 0,32 0,43 0,12 0,58 7,17 0,66 1,68 1,40 1,48 JAWA KALIMANTAN SULAWESI MALUKU-PAPUA PERKOTAAN PERDESAAN BALI-NUSA TENGGARA HARAPAN BESAR BERNAMA GESITS AKSI NYATA WUJUDKAN KULINER BERSIH, AMAN, DAN SEHAT TUMPENG, MAKNA FILOSOFIS YANG TERKIKIS ESTETIK

Transcript of Majalah Bulanan Edisi 03 | II | 2016 Majalah Bulanan...

BRAFBerita dan informasi pemBangunan manusia dan keBudayaan

www.kemenkopmk.go.idMajalah Bulanan Edisi 03 | II | 2016

BRAFBerita dan informasi pemBangunan manusia dan keBudayaan

www.kemenkopmk.go.idMajalah Bulanan Edisi 07 | II | 2016

Berita dan informasi pemBangunan manusia dan keBudayaan

Majalah Bulanan Edisi 01 | IV | 2018 www.kemenkopmk.go.id

EfektifitasnyaRastra dan PKH Dalam

Menurunkan Kemiskinan

10,27

16,31

IndonesIa

sumatera

2,053,92

6,77

0,32

0,43

0,12

0,58

7,17

0,66

1,68

1,40

1,48

jawa

kalImantan

sulawesI

maluku-papua

perkotaan perdesaan

BalI-nusa tenggara

Harapan Besar Bernama GesITs

aksI nyaTa Wujudkan kulIner BersIH, aman, dan seHaT

TumpenG, makna FIlosoFIs yanG TerkIkIs esTeTIk

2

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

BPS : Kemiskinan Turun Cepat di September 2017

Efektifitasnya Rastra dan PKH Dalam Menurunkan Kemiskinan

Pemerintah Akan Selaraskan Data dan Informasi Terkait Cagar Budaya Serta Permuseuman

Gini Ratio Ikutan Turun di September 2017

Format Baru Bantuan Sosial Pangan

Kemenko PMK Evaluasi Tim Koordinasi Pelestarian dan Pengelolaan Warisan Budaya dan Alam Indonesia

>>> Fokus utama>>>>

>

>

5-12

Perlu Integrasi Pengelolaan Warisan Budaya Jangkauan Meluas PIP

Ketat Prosedur, Nyawa Tak Tertolong

Jangan Berhenti Mengapresiasi Kampung

Perlu Dipantau, Implementasi Cetak Biru Pilar Sosial BudayaASEAN 2025

Jejak Si Komodo di Pulau Rinca, Pulau Komodo

>>> Budaya >>> Pendidikan

>>> kesehatan

>>> oPini

>>> internasional

>>> wisata

> >

>

>

>

>

14-15 16-17

18-19

20-21

22-23

24-25

Daftar Isi

Daftar Isi / Januari 2018

Merata Pembangunan, Merata Juga Perempuan Berdaya-nya

Hoax, dan Cara Meminimalisirnya

Mendorong Lahirnya Wirausaha Muda

>>> Berita Foto

>>> PeremPuan & anak

>>> iPtek

>>> Produk hukum

>>> revolusi mental

>>> ukm

>

>

>

26-27

28-29

30-31

32-33

34-35

36-37

5

14

16

3

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8Indonesia Gapai Tingkat Kemiskinan Terendah Sepanjang Sejarah

kemiskinan

kilas

resensi Buku

>46-47

48-49

50

2018, Tetap Fokus Menanggulangi Kemiskinan

Catatan Editor

Penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia sudah diramalkan sebelumnya

oleh Bank Dunia. Ekonom Senior Bank Dunia untuk Indonesia Hans Anand Beck, menjelaskan, data dari

September 2015 ke 2016 angka kemiskinan turun 0,4 persen. “Kami yakin ini akan berlanjut, melihat dari kuatnya pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan tren penurunan angka pengangguran,” ujarnya. Ketika itu di awal 2017, Bank Dunia memproyeksi jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan bakal makin menyusut. Penyebabnya, ekonomi yang terus tumbuh dan tingkat inflasi yang terjaga.

Faktanya, Pada 2016 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan mencapai 10,64 persen. Sementara pada 2017 turun menjadi 10,12 persen. Dalam Rapat Koordinasi Panitia Nasional Persiapan Pertemuan Tahunan International Monetary Found-World Bank Group Tahun 2018 di Nusa Dua, Agustus lalu, World Bank Group Vice President and Corporate Secretary, Yvonne Tsikata, mengaku kagum angka kemiskinan di Indonesia turun drastis. Menurutnya hal wajar apabila Indonesia dijadikan proyek percontohan bagi rencana pembangunan yang seiring dengan pengentasan kemiskinan. Atas hal itu, Yvonne menilai banyak hal yang perlu dipelajari oleh negara lain dari Indonesia.

Kita tentu tak perlu berbunga-bunga atas sanjungan tersebut. Seperti pesan Presiden Joko Widodo saat membuka rapat kabinet paripurna pada awal tahun yang meminta para jajarannya untuk tetap fokus bekerja di tahun 2018. Hal ini tak lain karena tingginya kondisi politik menjelang pilkada 2018 dan pilpres 2019. Apalagi disaat yang sama, pemerintah menargetkan angka kemiskinan akan menurun di bawah 10 persen pada 2018.

BUMDes Wujud Inovasi Bagi Kemajuan Desa

Program Padat Karya Untuk Mendongkrak Kesejahteraan

2018, Bencana Masih Jadi Ancaman

Pesan Menko PMK Kepada Pemuda Indonesia

>>> suara daerah

PemBerdayaan masyarakat

lingkungan

Pemuda & olahraga

>

>

>

>

38-39

40-41

42-43

44-45

4

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

Brafo PMK diterbitkan olehKementerian Koordinator

Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Pembina:Menteri Koordinator

Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Pengarah:Para Deputi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Para Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Penanggung Jawab:Sekretaris Kementerian Koordinator

Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi:Kepala Biro Hukum, Informasi dan Persidangan

Redaktur Pelaksana:Kabag Humas dan Perpustakaan

Ponco Suharyanto, S.Sos

Staf Redaksi:M. Shokhiyan, S.S

Siti Badriah, S.SDeni Adam Malik, S.S

Ahli Tata Letak/Produksi:Kristian Suryatna, A.Md. Graf

Sirkulasi:Abdul Kohar

Sekretaris:Nurseha Saputra, A.Md

Sekretariat Redaksi:Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Jl. Medan Merdeka Barat No.3 Jakarta 10110Telp./ Faks. (021) 386 0565, (021) 385 2165

Email: [email protected]: www.kemenkopmk.go.id

Penerbit:Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Redaksi menerima artikel atau tulisan juga foto.Redaksi berhak mengubah tulisan sepanjang tidak mengubah isi dan maknanya.

BRAFBerita dan informasi pemBangunan manusia dan keBudayaan

4

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

5

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

FoKuS

Dihadapan awak media, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto menerangkan, secara persentase, penduduk miskin pada September 2017 sebesar 10,12 persen dari

total penduduk Indonesia. Jumlah itu mengalami penurunan sebesar 0,52 persen dibanding Maret 2017. Dikatakannya, bulan September 2017 adalah pencapaian yang paling baik mengingat penurunan kemiskinannya paling cepat.

Suhariyanto menjelaskan, walau di pedesaan jumlah penduduk miskin hanya mengalami penurunan sebesar 786.000 orang dari sebelumnya 17,10 juta orang pada Maret 2017 menjadi 16,31 juta orang pada September 2017. Namun di perkotaan presentase penduduk miskin di daerah perkotaan tercatat mengalami penurunan sebesar 0,46 persen dari sebelumnya 7,72 persen menjadi 7,26 persen pada September 2017. “Secara jumlah, pada periode Maret-September 2017 jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 401.000 orang, yaitu dari 10,67 juta orang pada Maret 2017 menjadi 10,27 juta orang pada September 2017. Jadi persoalan

Jumlah penduduk miskin pada September 2017 turun 1,19 juta orang menjadi 26,58 juta orang. Pada Maret 2017, angka kemiskinan masih tercatat sebesar 27,77 juta orang. Demikian BPS melansir datanya pada awal tahun ini.

BPS : Kemiskinan Turun Cepat di September 2017

5

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

6

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8FoKuS

kemiskinan di desa jauh lebih critical dibandingkan kota,” katanya.

Ditambahkannya, terdapat 8 dari 26 provinsi yang mengalami penurunan angka kemiskinan tertinggi, diantaranya Papua Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Bengkulu, Sulawesi Utara

dan Jawa Tengah. “Sementara

yang mengalami kenaikan, Banten dan Papua, Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau, dan DKI Jakarta,” sebutnya.

Terkait tingkat kemiskinan menurut pulau di Indonesia sampai September 2017 masih terpusat di Indonesia bagian Timur, yakni Maluku dan Papua dengan persentase 21,23%. “Penyebaran kemiskinan menurut pulau tidak banyak berubah, kemiskinan masih terpusat di Indonesia Timur, di mana Maluku dan Papua 21,23% dan terendah di Kalimantan 6,18%,” paparnya. Sementara persentase di Sumatera sebesar 10,44%, Jawa sebesar 9,38%, Sulawesi sebesar 10,93%, serta Bali dan Nusa Tenggara sebesar 14,17%.

Kalau dilihat dari jumlah penduduk

miskin, Jawa juga masih mendominasi

dengan jumlah 13,94 juta orang dan terendah di

Kalimantan dengan jumlah 0,98 juta atau 980.000 orang. “Tapi kalau jumlah penduduk miskin yang terbesar ada di Jawa karena penduduknya banyak yaitu sebesar 13,94 juta sementara yang terendah di Kalimantan yaitu 0,98 juta orang,” imbuhnya. Adapun Sumatera sebanyak 5,97 juta orang, Sulawesi berjumlah 10,93 juta orang, Bali Nusa Tenggara berjumlah 2,06 juta orang, dan Maluku-Papua berjumlah 1,52 juta orang.

Suhariyanto juga menyebut, angka inflasi sebesar 1,45 pada periode tersebut turut menyumbang penurunan angka kemiskinan. Selain itu, upah nominal buruh tani naik 1,5 persen, upah riil buruh tani naik 1,05 persen, upah nominal buruh bangunan naik 0,78 persen, dan upah riil buruh bangunan turun 0,66 persen juga turut memberi kontribusi. dbs

“Tapi kalau jumlah penduduk miskin yang terbesar ada di Jawa karena penduduknya banyak yaitu sebesar 13,94 juta sementara

yang terendah di Kalimantan yaitu 0,98

juta orang,”

6

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

7

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

Fokus utaMa

FoKuS

tercatat sebesar 0,404, turun dibanding Maret 2017 yang sebesar 0,407 dan September 2016 yang sebesar 0,409. “Sementara itu, gini ratio di daerah pedesaan pada September 2017 tercatat sebesar 0,320, sama jika dibandingkan dengan Maret 2017, namun naik jika dibanding September 2016 yang sebesar 0,316,” terangnya.

Bersamaan dengan rilis BPS

yang menyatakan terjadinya penurunan angka kemiskinan pada September 2017 sebesar 1,19 juta dibanding Maret 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat angka ketimpangan atau gini ratio menurun tipis pada September 2017. Dikatakan Kepala BPS, Suhariyanto, gini ratio pada September 2017 sebesar 0,391 atau menurun sebesar 0,002 poin jika dibandingkan dengan Maret 2017 yang sebesar 0,393. “Sementara itu, jika dibandingkan dengan gini ratio September 2016 yang sebesar 0,394 turun sebesar 0,003 poin,” sebutnya.

Sedangkan gini ratio di daerah perkotaan pada September 2017

Selain penurunan kemiskinan, selama periode 2015 hingga September 2017 terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Indonesia.

Gini Ratio Ikutan Turun di September 2017

Secara nasional, nilai gini ratio Indonesia selama periode 2010-2014 terus mengalami fluktuasi yang berpuncak di angka 0,414 pada September 2014. Mulai September 2015 sampai September 2017 nilainya mulai menurun. Tercatat pada September 2015 nilai gini ratio adalah 0,402 terus turun hingga 0,391 di September 2017. “Kondisi ini menunjukkan bahwa selama periode September 2015 sampai September

2017 terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Indonesia,” pungkasnya. dbs

7

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

8

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

Fokus utaMa

Fokus

Program bantuan pemerintah seperti Rastra dan PKH menjadi salah satu faktor

utama yang mempengaruhi penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia. Suatu bukti bahwa program bantuan itu efektif dalam mengatasi persoalan kemiskinan di Indonesia.

Turunnya jumlah penduduk miskin pada September 2017 turun 1,19 juta orang menjadi 26,58 juta orang tak lepas dari adanya program bantuan dari pemerintah seperti beras untuk rakyat sejahtera (Rastra) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Demikian diungkapkan

Kepala BPS Suhariyanto. Menurutnya, Rastra dan PKH adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia. “PKH juga berkontribusi besar dalam menurunkan tingkat kemiskinan. Makanya, kami juga sangat mendukung jika penerima PKH ini ditingkatkan kembali di tahun depan,” sebutnya.

Suhariyanto menambahkan, terdapat beberapa hal

yang perlu dijaga agar angka kemiskinan bisa terus ditekan.

Salah satu penekanannya adalah harga kebutuhan bahan makanan yang harus dijaga tetap stabil. “Garis kemiskinan pada September

2017 itu Rp 387.160 per

Efektifitasnya Rastra dan PKH Dalam Menurunkan Kemiskinan

8

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

9

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

Fokus utaMa

kapita per bulan. Dari angka tersebut, komposisinya bahwa kontribusi utama adalah garis kemiskinan makanan yaitu 73,35 persen. Ini memberikan pesan bahwa supaya tidak terjadi gejolak penduduk miskin, stabilitas bahan makanan harus dijaga,” cetusnya.

Menurutnya, komoditas penting yang perlu dijaga ialah beras yang sumbangannya terhadap garis kemiskinan di kota 18,80 persen serta, rokok 9,98 persen. Sementara untuk daging sapi ini agak unusual karena di September 2017 ada momen di idul adha yaitu share nya sekita 5,71 persen. “Kalau komoditas bukan makanan itu perumahan dengan sumbangannya 8,79 persen dan listrik 3,85 persen,” jelasnya.

Terkait turunnya jumlah penduduk miskin pada September 2017 , Menteri Sosial saat itu, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, data BPS tersebut menjadi bukti efektivitas program yang sempat diragukan banyak pihak dalam mengatasi persoalan kemiskinan di Indonesia. Apalagi program PKH merupakan model kebijakan penanggulangan kemiskinan yang menggunakan perspektif pemberdayaan perempuan. Nantinya data BPS ini menjadi acuan dan referensi bagi seluruh

Kementerian/Lembaga dan juga Pemerintah Daerah dalam melakukan intervensi penanganan kemiskinan. Capaian itu juga membuat semua stakeholder yang terkait dalam penanggulangan kemiskinan semakin optimis dengan target penurunan angka kemiskinan menjadi single digit. Seperti diketahui, pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan dalam RAPBN 2018 ditargetkan sebesar 9,5-10 persen atau turun dari 2017 yang dipatok 10,5 persen. dbs

“PKH juga berkontribusi besar dalam menurunkan tingkat kemiskinan. Makanya, kami juga sangat mendukung

jika penerima PKH ini ditingkatkan kembali

di tahun depan,”

9

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

10

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

Fokus utaMaPemerintah bergerak cePat dalam Penanganan PascagemPa aceh. kementerian koordinator bidang Pembangunan manusia dan kebudayaan (kemenko Pmk) Pun dengan sigaP menjalankan fungsi koordinasi dan sinkronisasi Perumusan, PenetaPan, dan Pelaksanaan kebijakan kementerian/lembaga terkait.

Fokus

Pemerintah menetapkan program Rastra menjadi prioritas. Format baru pun dijalankan pada tahun ini.

Format Baru Bantuan Sosial Pangan

Dan kebutuhan e-warong dan EDC yang diperlukan di bulan Januari ini sebesar 7.540 unit. Pada 2018 ini pula, transformasi rastra menjadi BPNT akan dilakukan secara bertahap ke seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Transformasi ini, sebutnya, akan membangun

kebiasaan masyarakat untuk menabung,

mengubah perilaku

konsumtif menjadi produktif dan dari masyarakat bertransaksi tunai menjadi cashless society.

Tentang e-warong, menurut Menko Puan, pada bulan Januari telah disiapkan sesuai dengan rasio 1:250 dan 2 Unit/Kelurahan.

Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, Kemenko PMK kemudian menggelar RTM yang dipimpin oleh Menko PMK Puan Maharani. Dalam RTM tersebut, Menko Puan menjelaskan rencana persiapan pelaksanaan bantuan sosial pangan tahun 2018 yang akan dibagi menjadi 2, yaitu bantuan sosial rastra dan BPNT.

Persiapan bantuan sosial rastra akan difokuskan di bulan Januari ini dengan total sasaran 14.213.928 KPM yang berlokasi di 470 kabupaten/kota. Sedangkan terkait BPNT, di bulan Januari ini targetnya menyasar 1.286.194 KPM yang berlokasi di 44 kota.

Dalam arahanannya di Ratas 5 Desember 2017, Presiden Joko Widodo menekankan program

Rastra harus menjadi prioritas mengingat pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp21 triliun untuk 15 juta keluarga kurang mampu.

Terkait pelaksanaannya, Presiden juga meminta Kementerian dan Lembaga terkait memperhatikan pelaksanaan program Rastra. Presiden mengingatkan pendistribusian Rastra harus tepat waktu.

11

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

Format Baru Bantuan Sosial Pangan

Pemerintah Akan Selaraskan Data dan

Informasi Terkait Cagar Budaya Serta

Permuseuman

Data dan informasi terkait kebudayaan, khususnya keberadaan cagar budaya dan permuseuman sangat beragam. Karena itu diperlukan penyelarasan data dan informasi terkait hal tersebut.

Dalam sambutannya mewakili Plt Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian

Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penyelarasan Data dan Informasi Pemajuan Kebudayaan di Salak Tower Hotel, Bogor, akhir Desember tahun lalu, Asisten Deputi Bidang Koordinasi Warisan Budaya Kemenko PMK, Pamuji Lestari mengungkapkan bahwa data dan informasi terkait cagar budaya dan museum yang ada

di setiap Kementerian/ Lembaga (K/L) selama ini sangatlah berbeda.

Karena itu menurutnya perlu disusun basis data terpadu terkait jumlah cagar budaya dan museum yang ada untuk memudahkan pemerintah dalam memajukan bidang kebudayaan. “Jika pemerintah memiliki basis data terpadu dalam penanggulangan kemiskinan, sebaiknya dalam hal pemajuan kebudayaan juga harus memiliki basis data terpadu,” tegasnya. Pamuji mengajak K/L terkait ikut mengimplementasikan basis data terpadu dimaksud. Hal tersebut, lanjutnya, merupakan amanat undang-undang, khususnya UU No 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan. “Penyelarasan data harus menjadi isu utama dalam Rakornas kali ini,” pintanya. Pamuji pun menekankan jika nantinya basis data tersebut tercipta akan menjadi milik bangsa Indonesia, bukan lagi milik K/L.

Sementara itu, Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman sangat

12

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

Fokus

menyambut baik upaya pemerintah pusat menyelaraskan data dan informasi kebudayaan, khususnya terkait cagar budaya dan museum. Usmar menyebut, data dan informasi yang akurat terkait kebudayaan harus terus diupdate. Ia mencontohkan, banyak warga Jawa Barat pula yang belum tahu keberadaan dan jumlah cagar budaya di wilayahnya. “Sangat tepat dengan diselenggarakannya rakornas ini yang muaranya tentu untuk kelestarian budaya Indonesia,” ujarnya. Sejak terpilih menjadi Kota Pusaka di tahun 2008, Pemerintah

Kota Bogor telah melakukan pencatatan jumlah cagar budaya di wilayahnya. Tercatat sekitar 400 cagar budaya di Bogor dan menurut Wakil Walikota sekitar 24 cagar budaya telah telah menjadi warisan budaya. “Sisanya kita sudah ajukan ke pemerintah pusat,” jelasnya.

Rakornas Penyelarasan Data dan Informasi Pemajuan Kebudayaan digelar dalam dua sesi. Sesi pertama menghadirkan empat narasumber diantaranya, Direktur Iptek, Perguruan Tinggi dan Kebudayaan Bappenas Amich

Alhumammi yang menyajikan topic Evidance-E Based Policy : Data, Informasi dan Perencanaan Pembangunan, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria yang memaparkan pentingnya data dan informasi ditilik dari sisi akademisi, Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Sairi Hasbullah yang menerangkan Peran BPS Dalam Mendukung Penyediaan Data dan Informasi Pemajuan Kebudayaan serta Alber, Kasubag Data Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan apa peran pihaknya

Kemenko PMK Evaluasi Tim Koordinasi

Pelestarian dan Pengelolaan Warisan

Budaya dan Alam Indonesia

Tim Koordinasi Pelestarian dan

Pengelolaan Warisan Budaya dan Alam

Indonesia telah dibentuk melalui SK Menko PMK

No.20/2016 tertanggal 2

September 2016 lalu. Melalui SK Menko PMK ini, ditegaskan bahwa warisan budaya dan alam Indonesia merupakan kekayaan bangsa yang perlu dilestarikan dan dikelola secara tepat, dilakukan berkelanjutan serta perlu dikoordinasikan lintas kementerian/lembaga.

12

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

13

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

Setelah lebih dari satu tahun, Tim Koordinasi Pelestarian dan Pengelolaan Warisan Budaya dan Alam Indonesia oleh Asisten Deputi Warisan Budaya pada Kedeputian bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, dimonitoring dan evaluasi sekaligus mengkaji segala program dan kegiatan yang sudah dijalankan selama setahun terakhir. Kegiatan evaluasi salah satunya melalui Rapat nasional yang digelar pada akhir Desember tahun lalu di Ballroom Hotel Salak Tower, Bogor, Jawa Barat.

SK Menko PMK No.20/2016 seperti diketahui memuat enam kelompok kerja (Pokja) yang terdiri atas Pokja Warisan Budaya; Pokja Warisan Alam; Pokja Kota Pusaka; Pokja Sistem Pertanian dan Pangan; Pokja Promosi, Komunikasi, dan Publikasi; dan Pokja Pengendalian dan

Pengawasan. Rapat nasional yang dihadiri oleh 12 kementerian terkait, dan masing-masing tergabung dalam kelompok kerja ini, dibuka oleh Walikota Bogor yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bogor. Rapat kemudian terbagi dalam dua sesi diskusi, pada sesi pertama membahas tentang kinerja pokja Tim Koordinasi Pelestarian dan Pengendalian Warisan Budaya dan Alam Indonesia dan sesi kedua tentang pendidikan sejarah dan nilai-nilai kebangsaan. Rapat dihadiri pula oleh para kepala balai taman nasional se-Indonesia.

“Kemenko PMK akan terus menjalankan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian agar setiap K/L yang berada dalam keanggotaan Pokja dapat terus kami dorong dalam menjalankan tugasnya. Kami

sudah melakukan evaluasi dan ternyata Tim Koordinasi ini belum bekerja optimal. Maka hari ini kita duduk bersama, mari kita kaji lagi kerja kita,” papar Asisten Deputi Warisan Budaya Kemenko PMK, Pamuji Lestari. IN

Dari hasil paparan masing-masing Pokja, peserta rapat nasional sepakat bahwa berbagai upaya sinergis antarkementerian/ lembaga negara harus terus diperkuat, perlu komitmen kuat, dan perlu terboson baru dalam publikasi, sosialisasi, dan komunikasi kepada masyarakat agar dapat terbangun kesadaran masyarakat akan kekayaan warisan dunia dan alam milik Indonesia. Rapat nasional sehari penuh ini akhirnya menghasilkan sejumlah rekomendasi yang akan dilaporkan kemudian kepada pimpinan. (IN)

dalam pengumpulan data kebudayaan. Bertindak sebagai moderator, Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural, Hari Untoro Drajat.

Sementara di sesi kedua lebih menggambarkan pengalaman kabupaten/ kota dalam melestarikan cagar budaya dan museum yang ada di wilayahnya. Narasumber di sesi kedua diantaranya, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bogor Shahlan Rasyidi yang memaparkan pengembangan kebijakan pembangunan kebudayaan di

kota Bogor, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Bau-Bau yang juga Sekjen Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Ibnu Wahid yang menjelaskan peran JKPI dalam penyedian data dan informasi kebudayaan, Tenaga Ahli Provinsi Bali Prof. Wayan yang memaparkan Penyediaan Data dan Informasi Bidang Kebudayaan di Kabupaten Gianyar , serta Staf Khusus Kementerian Pariwisata Bidang Kebudayaan dan Budayawan Taufik Rahzen yang mempresentasikan warungarsip, newseum dan radiobuku sebagai literasi kebudayaan. Sesi ini dipandu

oleh Sekjen Asosiasi Museum Indonesia, Sigit Gunarjo.

Sebelumnya, Kabid Cagar Budaya dan Permuseuman Kemenko PMK, Haris Jayadi menerangkan, Rakornas ini sebagai bentuk Koordinasi, Sinkronisasi dan Pengendalian (KSP) dalam pemajuan kebudayaan. Rakornas, lanjutnya, diikuti oleh eselon II K/L, Kepala Dinas Pariwisata dari berbagai Provinsi, Kabupaten/ Kota dan Kepala Museum. Rakornas Penyelarasan Data dan Informasi Pemajuan Kebudayaan ini sendiri pertama kali diselenggarakan. PS

13

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

14

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

Budaya

“Pengelolaan cagar budaya masih dilakukan sesuai dengan kepentingan K/L dan daerah masing-masing, belum ada kebijakan yang terintegrasi antara pusat dan daerah.”

“Konsolidasi dan kaji ulang ini penting agar kebijakan yang akan dibuat nantinya tidak sia-sia, dapat berguna serta memiliki efek ganda yang bermanfaat bagi pelestarian budaya di daerah. Selain itu kami  berharap terwujudnya koordinasi dan sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pengelolaan warisan budaya,” harap Haris.

Plt. Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan, Kemenko PMK dalam pidato sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Deputi (Asdep) Warisan Budaya, Kemenko PMK, Pamuji Lestari menyampaikan bahwa Indonesia memiliki warisan budaya yang sangat banyak dan tersebar dipunjuru tanah air termasuk Sulawesi Selatan.

“Warisan budaya yang termasuk didalamnya cagar budaya harus di jaga dan dilestarikan sebab

Kemenko PMK melaksanakan kegiatan Rakornas Pelestarian dan Pengelolaan Warisan Budaya Regional Tengah  yang diselenggarakan di

Makassar, Sulsel, akhir tahun lalu. Rakornas kali ini dibuka oleh Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’man dan dihadiri oleh SKPD, Kepala BPCB, Kepala Museum, perwakilan dari perguruan tinggi, dan komunitas masyarakat.

Haris Djayadi, Kepala Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman Kemenko PMK sekaligus Ketua Panitia Rakornas dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakan rakor ini adalah sebagai sarana konsolidasi serta kaji ulang berbagai kebijakan sehingga dapat dirumuskan suatu keluaran berupa kebijakan dan langkah-langkah strategis dalam upaya optimalisasi pelestarian budaya.

Perlu IntegrasI Pengelolaan WarIsan Budaya

15

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

itu merupakan identitas bangsa. Cagar budaya merupakan bukti nyata perjalanan hidup sebuah bangsa serta sebagai bukti karya luhur nenek moyang kita yang mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman budaya kita. Cagar budaya juga  penting artinya bagi pembelajaran generasi penerus bangsa,” terang Pamuji.    

Menurut Pamuji, cagar budaya yang dikelola secara baik dapat berpotensi menjadi destinasi pariwisata yang sangat menguntungkan serta dapat mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat terutama bagi masyarakat yang berada di dekat lokasi cagar budaya. Wisata cagar budaya dapat juga menjadi wahan bagi masyarakat untuk meningkatkan rasa cinta tanah air, menjaga kelestarian lingkungan serta menjaga nilai-nilai tradis sosial dan buaya. 

Wagub Sulsel, Agus Arifin Nu,mang saat menyampaikan pidato pembukaannya mengatakan bahwa penyelenggaraan rakornas di Makassar ini sangat strategis dan penting karena di wilayah Sulawesi Selatan ini banyak sekali situs-situs cagar budaya yang perlu ditelusuri sejarahnya. 

“Di sini ada situs Leang Leang yang merupakan goa purba. Di goa ini banyak sekali lukisan-lukisan purbakala sebagai jejak yang ditinggalkan nenek moyang. Ada juga Bantimurung yang di sebut sebagai kerajaan kupu-kupu terbesar di dunia, ada port Amsterdam sebagai benteng peninggalan Belanda. Belum lagi berbagai tradisi serta perkuburan kuno di Tanatoraja yang sangat mistis dan eksotis dan masih banyak lagi potensi cagar budaya yang ada di Sulawesi Selatan ini,”terang Wagub Nu’mang.    

Sementara itu, Asdep Pamuji Lestari saat menjadi narasumber rakornas memaparkan peran dan fungsi Kemenko PMK dalam pelestarian dan pengelolaan warisan budaya. Menurutnya, Indonesia memiliki 64.844 situs purbakala dan baru 749 atau sekitar 1,16% telah ditetapkan sebagai cagar budaya serta baru 16 warisan budaya yang diakui UNESCO sebagai warisan dunia dan 18 lainnya masih dalam tentative list.

“Atas kondisi tersebut, pemerintah sejak tahun 2009 melalui SK Menko Kesra Nomor 64 tahun 2013 telah membentuk Kelompok Kerja Warisan Dunia lalu direvisi melalui SK Menko PMK Nomor 20/2016 tentang Tim Koordinasi Pelestarian Budaya dan Alam Indonesia selanjutnya disebut Tim Koordinasi Warisan Indonesia,” papar Pamuji.

Menurut Pamuji, masih banyaknya situs warisan budaya yang belum ditetapkan sebagai cagar budaya karena invetarisasi dan penetapan objek/situs/kawasan/ yang tergolong sebagai warisan nasional dan daerah belum dilakukan secara optimal apalagi perawatan dan pelestarian sumberdaya budaya dan alam masih terbatas, umumnya masih terkonsentrasi di kawasan perkotaan. (DAM)

16

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

Jangkauan Meluas PIP

PEnDiDiKan

Dengan bertambahnya jumlah penerima, Program Indonesia Pintar diharapkan tetap dapat dinikmati oleh makin banyak anak tidak mampu.

Sesuai Inpres No.7/2014 tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera, Program Indonesia Pintar (PIP), dan Program Indonesia Sehat untuk Membangun Keluarga Produktif, Presiden Joko Widodo memerintahkan untuk meningkatkan koordinasi dengan Menteri Sosial, TNP2K, dan Pemerintah Prov/Kab/Kota dalam penetapan sasaran PIP; menyediakan Kartu Indonesia Pintar sejumlah penerima PIP untuk siswa SD, SMP, SMA dan SMK; membayarkan manfaat PIP beserta tambahan manfaat lainnya kepada siswa penerima PIP yang berada di sekolah yang dikelola Kemendikbud; melaksanakan sosialisasi secara intensif kepada penerima PIP; menjadi Pengguna Anggaran dalam pelaksanaan PIP di  lingkup Kemendikbud; dan melaporkan pelaksanaan PIP sekurang-kurangnya tiga bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan kepada Menko PMK. 

Asisten Deputi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Masyarakat Kemenko PMK, Femmy Kartika

Eka Putri, jelang akhir tahun 2017 menggelar rapata koordinasi Evaluasi Program Indonesia Pintar (PIP) Tahun 2016 dan 2017 serta rencana program ini di tahun 2018 nanti. PIP dalam Rakornis ini dibahas pula tentang capaian tujuannya dan hasil evaluasinya kemudian dijadikan dasar tindak lanjut atau diambil keputusan tepat berikutnya.

Sebelumnya, PIP dimunculkan agar terjadi peningkatan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun; meringankan biaya personal pendidikan; mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi; dan menarik siswa putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan agar kembali mendapatkan layanan pendidikan di sekolah/Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)/Pusat

16

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

17

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)/Lembaga Kursus dan

Pelatihan (LKP)/Balai Latihan Kerja (BLK) atau satuan

pendidikan nonformal lainnya.

PIP selanjutnya menyasar para

Pesesrta Didik mulai dari SD, SMP dan SMA yang merupakan:

pemegang Kartu Indonesia Pintar, dari

keluarga miskin/rentan miskin dan/atau dengan

pertimbangan khusus seperti: didik dari keluarga peserta

Program Keluarga Harapan (PKH); dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS);  yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari sekolah/panti sosial/panti asuhan; dan Peserta didik yang terkena dampak bencana alam; punya kelainan fisik, korban musibah, dari orang tua PHK, di daerah konflik, dari keluarga terpidana, berada di LAPAS, memiliki lebih dari tiga saudara yang tinggal serumah; Peserta pada lembaga kursus atau satuan pendidikan nonformal lainnya; Peserta didik kelas 6, kelas 9, dan kelas 12; Peserta didik SMK

yang menempuh studi keahlian kelompok bidang: Pertanian, Perikanan, Peternakan, Kehutanan dan Pelayaran/Kemaritiman.

Untuk tahun 2016, jumlah sasaran penerima manfaat PIP diketahui mencapai 17.927.308, jumlah ini telah sesuai dengan jumlah KIP yang diterima oleh para Peserta Didik sasaran program dari semua tingkatan pendidikan mulai dari dasar hingga menengah, dengan dana manfaaat yang mencapai Rp10.391,6 Miliar. Peserta Didik penerima manfaat terbesar ada di Jawa Barat dan yang terkecil ada di Kalimantan Utara.

Untuk tahun 2017, setelah diperluas sasaran dan cakupannya, jumlah penerima manfaat PIP menjadi 18.248.287 Peserta Didik. Bertambahnya jumlah penerima manfaat PIP diketahui merupakan Siswa miskin usulan Sekolah/ lembaga yang tidak memiliki KIP tetapi menerima manfaat PIP. Maka kemudian, dalam rapat disepakati bahwa usulan lembaga/sekolah sebanyak 4.144.774 Peserta Didik itu harus diverifikasi oleh Kementerian Sosial apakah mereka siswa miskin atau bukan. Hingga 21 Desember 2017,  Pencetakan KIP – ATM

dilaksanakan oleh BRI dan BNI dan prioritas pencetakan adalah siswa yang belum menerima KIP tahun 2016 (siswa yatim, yatim piatu, dan siswa dari keluarga penerima PKH dan KKS).

Adapun tahapan penyaluran manfaat PIP antara lain setelah penetapan SK adalah Permohonan penyaluran dana bansos dari Kemdikbud ke KPPN lalu Penyaluran dana bansos dari KPPN ke rekening PIP di bank penyalur yang ditandai dengan terbitnya SP2D. Bank penyalur membuat rekening simpanan pelajar untuk siswa penerima PIP secara massal dan bank melakukan Penyaluran (pemindahbukuan) dari rekening PIP di bank penyalur ke rekening siswa penerima. Setelah terbit SP2D, data penerima PIP diinformasikan ke Dinas Pendidikan melalui sistem informasi manajemen dan melalui surat resmi ke Dinas Pendidikan Kota/ Kab dan Dinas Pendidikan Provinsi. Dinas Pendidikan Kab/ Kota memberitahukan data penerima PIP ke sekolah. Sekolah menginformasikan ke orang tua/ siswa penerima PIP dan Siswa/ orang tua siswa penerima PIP melakukan aktivasi rekening dan atau pencairan dana PIP.

17

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

18

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

pEndIdIkanKEsEHatan

KEsEHatan

Hanya karena urusan administrasi pasien,bayi itu akhirnya tidak terselamatkan. Sangat disayangkan tentunya.

ketat prosedur,nyawa Taktertolong

Menanggapi adanya kasus bayi berusia tujuh bulan yang tidak diijinkan dirawat di sebuah Puskesmas di Kab Brebes, akhir tahun 2017 lalu hanya karena tidak

memiliki dokumen kependudukan untuk memenuhi persyaratan administrasi pengobatan, Deputi bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK,

18

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

19

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

kesalahan petugas maka petugas itu akan ditindak sesuai prosedur yang berlaku,” ujarnya.

Ketika itu, Icha Selvia, mengalami muntah-muntah dan buang air sejak Jumat petang. Sabtu pagi, bayi itu dibawa ke Puskemas Sidamulya oleh Emiti, Ibu si bayi. Namun, petugas menolak menerimanya. Alasannya, Emiti tidak dapat menunjukkan kartu

keluarga (KK) dan Icha belum memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS)

Emiti mengakui bahwa saat datang ke Puskesmas itu dia memang tidak membawa KK. Namun kalaupun Dia membawanya, mungkin juga akan dipersoalkan lagi karena nama bayi tujuh bulan itu memang belum tercatat di KK. Icha juga belum punya KIS karena masih dalam proses. Ketika Emiti hanya menyodorkan KTP, petugas langsung menampik.

Emiti segera berbalik menuju tempat praktik bidan desa tetapi lagi-lagi gagal karena bidan sedang tidak ada di rumah. Demikian juga ketika dia mendatangi Polindes di balai desa setempat, ternyata juga tutup. Kondisi Icha pun semakin lemah karena tidak mendapat pertolongan medis. Bocah ini pun akhirnya meninggal pada Minggu siang dan langsung dikuburkan pada sore harinya di TPU terdekat sore harinya. (IN)

Sigit Priohutomo, menyesalkan peristiwa ini. “Jika benar, Kami sangat menyayangkan hal tersebut dan mereka (Puskesmas—red) telah menyalahi SOP (Standar Operasional Prosedur—red) yang berlaku,” katanya. “Semua Faskes (Fasilitas Kesehatan—red) apakah itu rumah sakit pemerintah, RS swasta atau Puskesmas, harus mengutamakan pasien darurat.”

Menurut Sigit, SOP semua faskes jelas harus memberikan prioritas kepada pasien darurat. Kelalaian rumah sakit dalam menolak menangani pasien, itu bukanlah hal pertama kali. Tambahnya,  SOP yang dikeluarkan Kemenkes sudah jelas menyatakan, bahwa siapapun yang datang ke fasilitas kesehatan, terlebih dalam keadaan darurat harus segera mendapatkan pelayanan medis. “Apabila sudah menyangkut nyawa orang, tidak dibenarkan untuk menolak hanya karena kurang kelengkapan administrasi, seperti Kartu Keluarga atau Kartu Indonesia Sehat,” tutur Sigit lagi.

Lebih lanjut, Sigit menjelaskan bahwa pasien yang dalam keadaan kritis jangan pernah dibebankan pada perosalan administrasi terlebih dahulu. Karena itu, Dia mengimbau peristiwa ini dijadikan bahan pembelajaran baik dari rumah sakit atau puskesmas agar lebih fleksibel dalam menangani kasus yang berkaitan pasien darurat. “Ingat, nyawa itu lebih penting,” tegasnya.

Kemenko PMK, lanjut Sigit, kemudian mengaku akan melakukan langkah-langkah koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait, khususnya dengan Kementerian Kesehatan untuk melakukan tindak lanjut terkait soal kejadian ini. “Kami akan menindaklanjutinya dengan meminta keterangan dari pihak keluarga pasien dan petugas. Jika ada

“Kami akan menindaklanjutinya

dengan meminta keterangan dari pihak keluarga pasien dan

petugas. Jika ada kesalahan petugas maka petugas itu

akan ditindak sesuai prosedur yang

berlaku,” ujarnya.

19

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

20

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

IntErnasIonalBudaya OPini

Salah satu indikator penting bekerjanya Undang-Undang No.6 Tahun 2014 Tentang

Desa adalah dilaksanakannya transfer fiskal dari pusat ke desa yang disebut Dana Desa. Selama tiga tahun pelaksanaan UU Desa, pemerintah secara konsisten meningkatkan jumlahnya. Terakhir kali untuk tahun 2017, pemerintah menggelontorkan Dana Desa sebesar Rp 60 triliun rupiah dengan jumlah desa mencapai 74.910. Setiap desa rata-rata menerima kurang lebih Rp800-an juta rupiah. Pada tahun anggaran 2018 direncanakan jumlahnya akan dinaikan dua kali lipatnya.

Bagi sebagian kalangan, pelipatgandaan Dana Desa tersebut dikhawatirkan menyuburkan praktik korupsi. Kekhawatiran ini memang cukup berdasar. Terlebih ketika akhir-akhir ini banyak media nasional menyorot praktik korupsi Dana Desa di beberapa desa di Indonesia. Contohnya, kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Pamekasan, Madura beberapa waktu lalu. Belum lagi reda pemberitaan kasus OTT di Pamekasan tersebut, saat berkunjung ke Manokwari, penulis menerima laporan adanya praktik pungutan liar Dana Desa

di Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Tamrow.

Sebagaimana laporan dari masyarakat yang diterima oleh tim P3MD Provinsi Papua Barat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), dari 121 kampung di Kabupaten Sorong Selatan, 80 diantaranya terindikasi menyetor sejumlah uang sebesar Rp 6 juta per kampung pada Satuan Kerja (Satker) kabupaten tertentu. Tak tanggung-tanggung. Aliran Dana Desa ke kabupaten tersebut dilakukan setiap termin pencairan Dana Desa mulai tahun 2016. Jika ini benar, maka potensi kerugian negara dan desa mencapai hampir Rp 1,5 miliar.

Kasus yang sama juga terjadi di Kabupaten Tamrow. Di lokasi ini terindikasi ada aliran balik Dana Desa sebesar Rp10 juta per kampung ke kabupaten setelah pencairan. Informasinya, tindakan tersebut terindikasi terjadi mulai tahun 2015 di setiap tahapan pencairan Dana Desa. Di Kabupaten ini terdapat 26 distrik dan 216 kampung. Jika benar semua desa dipotong Dana Desanya, maka potensi kerugian lebih besar daripada potensi kerugian di Sorong Selatan.

Praktik penyimpangan anggaran tersebut tentu sangat kita sayangkan. Tapi, tidaklah bijak apabila menjadikannya sebagai ukuran mati penyimpulan ketidaksuksesan pelaksanaan UU Desa di Papua Barat. Artinya, bukan kita mengenyampingkan praktik buruk pengelolaan Dana Desa tersebut, tapi di sisi lain kita perlu memberi apresiasi pada kampung di Papua. Korupsi harus kita lawan, tapi pada saat yang sama tetap perlu mendorong pemanfaatan Dana Desa pada kampung secara tepat bagi kemaslahatan kampung. Jika kita terus menerus meninabobokan pandangan kita secara negatif atas kapasitas dan kapabilitas pemerintahan kampung dan masyarakat kampung di Papua, maka ketertinggalan kampung malah berpotensi semakin berkelanjutan.

Terlalu lama nalar kita menghukumi kalau masyarakat Papua masih tertinggal karena rendahnya kemampuan sumber daya manusianya dan rendahnya komitmen local good governance di dalamnya. Rendahnya kualitas pendidikan dan pengetahuan aparatur maupun karakter leadership Kepala Kampung yang regresif dan konservatif di Papua terus dijadikan ukuran

Penulis: Borni Kurniawan*

Jangan Berhenti Mengapresiasi Kampung

20

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

21

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

IntErnasIonalBudaya OPini

ketidakberhasilan pembangunan kampung di Papua. Sikap sosial kesukuan yang masih primitif juga selalu distigmakan sebagai penghambat pelaksanaan pembangunan kampung.

Di Papua, khususnya Papua Barat, sebenarnya tengah bersemi tunas-tunas keberhasilan kampung menyemai Dana Desa untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungannya. Pertama, di Papua Barat sudah terdapat kampung melek perencanaan dan penganggaran partisipatif. Sebut saja Kampung Mansinam. Dalam proses pembuatan formula perencanaan dan penganggaran pembangunan desa, Kepala Kampung selalu memulainya dari musyawarah dusun. Lalu diangkat ke level musyawarah kampung. Usulan program yang berdimensi supradesa, maka akan dibawa ke tahapan Musrenbang kecamatan dan kabupaten. Tidak hanya itu, kampung ini juga sudah mengenal, bahkan telah mempraktikkan kewenangan berskala lokal yakni menerbitkan Rancangan Peraturan Desa (Raperdes) perlindungan situs-situs sejarah, terutama sejarah kali pertama pewartaan Injil oleh dua orientalis berkebangsaan Jerman, Otto dan Glesser. Sayangnya, Raperdes tersebut hingga kini tak dihiraukan oleh pemerintah Kabupaten Manokwari.

Kedua, kampung di Papua Barat juga sudah mengikuti desa-desa di Jawa dan Sumatera

yang sudah memajang papan informasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Contoh ini dapat kita temukan di Kampung Macuan, Distrik Masni. Tak tanggung-tanggung. Rincian kegiatan plus anggarannya diinformasikan kepada publik dalam sebuah baliho berukuran jumbo. Inisiatif ini tentu patut kita apresiasi karena memberikan pembelajaran penting bagi terbentuknya karakter pemerintahan desa yang jujur dan terbuka kepada masyarakatnya.

Ketiga, telah bertunas kampung yang mengembangkan inisiatif membangun desa mandiri dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau Badan Usaha Milik Kampung (BUMKamp). Kampung Bakaro di Distrik Manokwari Utara sudah membentuk kepengurusan BUMKamp dan mengalokasikan anggaran untuk penyertaan modal desa pada BUMKamp-nya pada tahun anggaran 2018 mendatang. Bahkan, untuk pengembangan dan pemberdayaan lanjutan inisiatif pembentukan BUMKamp, Pemerintah Kampung Bakaro yang difasilitasi pendamping desa setempat sudah berinisiatif membangun kerjasama dengan Universitas Negeri Papua (UNIPA). Tentu ini suatu inisiatif yang menarik karena akan menguatkan kolaborasi aktif desa membangun dengan pendekatan kerjasama multipihak.

Tunas BUMKamp di Papua Barat yang sudah tumbuh dan bahkan berbuah juga akan kita dapati di Kampung Sumber Boga. Kampung ini berhasil mengalokasikan sebagian Dana Desanya untuk membangun beberapa unit pasar kampung lalu menyerahkan pengelolaannya kepada BUMKamp. BUMKamp Sumber Boga juga mengembangkan unit usaha sebagai penyalur pupuk bersubsidi bagi petani.

Walau kadar kesuksesannya masih kecil, patut kita apresiasi sebagai kemenangan dan unjuk konsistensi desa menjalankan UU Desa. Agar kemenangan tersebut semakin menyemarak, maka perlu dilipatgandakan ke desa-desa lainnya. Langkahnya yaitu, pertama¸ memperkuat jejaring pembelajaran inovasi antarpendamping kampung dan antarkampung sehingga akan terjadi pertukaran pengetahuan dan praktik inovasi pembangunan kampung. Kedua, mendorong komitmen kampung untuk mengalokasikan sumber dayanya pada program/ kegiatan prioritas kampung yang berorientasi pada program/bkegiatan pembangunan yang produktif dan inovatif. Ketiga, menekan laju penyimpangan anggaran desa baik yang dilakukan oleh pemerintah kampung maupun pemerintah supra kampung.

* Tim Strategic Policy Unit Kemendesa PDTT

Sumber:ditjenpdt.kemendesa.go.id

21

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

22

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

Setelah ditetapkan, kini giliran pelaksanaannya di lapangan. Pemantauan, jadi cara yang dinilai tepat demi efektivitasnya.

Proses implementasi Cetak Biru Pilar Sosial Budaya ASEAN 2025 sangat penting dipantau agar dapat terlaksana secara

maksimal dan memberikan manfaat pada masyarakat Indonesia dan ASEAN secara luas. Seskemenko PMK, Y.B. Satya Sananugraha, menekankan hal ini saat memberikan sambutan pembukaan dan arahan kepada peserta Workshop Kebijakan Monitoring and Evaluation Framework di Hotel Grand Mercure Setiabudi, Bandung, akhir tahun 2017 lalu.

InTERnaSIonal

Perlu Dipantau, ImplementasiCetak BiruPilar Sosial BudayaASEAN 2025

22

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

23

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

Salah satu caranya, menurut Sesmenko PMK  yang juga selaku SOCA Leader Indonesia, yakni dengan berpartisipasi aktif dalam proses penyusunan framework monitoring dan evaluasi yang sedang dikembangkan oleh Sekretariat ASEAN. “Kita perlu memanfaatkan momentum ini untuk menyusun indikator-indikator kunci yang dapat mendukung prioritas nasional Indonesia serta implementasi Cetak Biru Pilar Sosial Budaya ASEAN 2025 sehingga pada akhirnya mampu menggerakkan seluruh potensi yang ada di Indonesia dalam rangka pencapaian sasaran-sasaran pembangunan nasional, khususnya di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan,” ujarnya.

Dokumen keluaran dari workshop ini merupakan Policy Paper terkait Kebijakan ASCC Monitoring and Evaluation Framework yang akan disirkulasikan kepada Kementerian/Lembaga focal points badan sektoral pilar sosial budaya ASEAN di Indonesia. Sesi perumusan Policy Paper di penghujung workshop dipimpin oleh Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama, Kemenko PMK, Yohan.

Terdapat lima karakteristik Masyarakat Sosial Budaya ASEAN sesuai Visi Masyarakat Sosial Budaya ASEAN 2015 yang tertuang dalam Cetak Biru Masyarakat Sosial Budaya ASEAN 2025, yaitu Mengikutsertakan dan Bermanfaat bagi Masyarakat, Inklusif, Berkelanjutan, Berdaya Tahan, dan Dinamis.

Isu-Isu yang dibahas dalam Kerja Sama Pilar Sosial Budaya ASEAN antara lain perlindungan perempuan

dan anak; kepemudaan; pendidikan; kebudayaan; lingkungan hidup; penanggulangan asap lintas batas; kerjasama penanggulangan bencana alam; olahraga; media dan informasi; narkotika; Yayasan ASEAN; pegawai negeri; dan pekerja migran.

Pilar Masyarakat Sosial Budaya ASEAN bertujuan untuk memelihara sumber daya manusia, budaya dan sumber daya alam untuk pembangunan berkelanjutan di ASEAN yang harmonis serta berorientasi pada Masyarakat. (IN)

InTERnaSIonal

Pilar Masyarakat Sosial Budaya ASEAN

bertujuan untuk memelihara sumber

daya manusia, budaya dan sumber

daya alam untuk pembangunan

berkelanjutan di ASEAN yang harmonis

serta berorientasi pada Masyarakat.

23

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

24

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

wIsata

di Pulau Rinca,Jejak Si

Flores dengan Kepulauan Komodo yang menjadi habitat asli hewan purba komodo ini, nampaknya sudah menjadi destinasi favorit yang dikunjungi oleh para traveler

baik di dalam maupun luar negeri. Banyak orang berbondong-bondong mendatangi kepulauan ini hanya untuk melihat secara langsung tingkah laku hewan yang mulai punah ini.

Selain karena keindahannya yang diakui dunia karena berhasil menyandang predikat ”New 7 Wonders of Nature” berjajar dengan tempat-tempat cantik lainnya di seluruh dunia. Pulau ini juga merupakan bagian dari situs warisan dunia UNESCO, karena termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Komodo bersamaan dengan Pulau Komodo, Pulau Padar dan Gili Motang. Secara administratif, pulau ini termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Namun tahukah Anda bahwa tak hanya di Pulau Komodo saja Anda dapat melihat hewan purba

tersebut? Ya, di Pulau Rinca Anda juga bisa melihatnya. Pulau yang merupakan salah satu bagian dari gugusan kepulauan komodo ini, ternyata juga merupakan habitat asli komodo dengan populasi terbanyak kedua setelah pulau Komodo.

Meskipun luasnya lebih kecil dibandingkan dengan Pulau Komodo, populasi komodo sekitar 1500-an akan lebih mudah ditemui di Pulau Rinca dibandingkan dengan di Komodo. Sebenarnya di Pulau Padar juga dahulu terdapat komodo, namun putusnya rantai makanan yang menyebabkan ekosistem di pulau tersebut menjadi tidak berkembang sehingga pada akhirnya populasi komodo pun menjadi punah.

Letak Pulau Rinca sendiri lebih dekat dari Labuan Bajo jika dibandingkan dengan Pulau

Komodo, dengan titik tertinggi pulau ini berada di Doro (Gunung) Ora dengan ketinggian sekitar 670 mdpl. Tak hanya komodo saja, di pulau ini juga

Kepulauan Komodo

Pulau Rinca juga menawarkan para

pengunjungnya untuk ikut dalam

melestarikan lingkungan

dengan program penanaman

tanaman bakau

24

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

25

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

wIsata

hidup berbagai jenis binatang seperti komodo, babi liar, kerbau dan burung.

Tersedia pilihan jalur trekking yaitu mulai dari trekking pendek, medium hingga yang panjang. Pengunjung bebas menentukan sendiri pilihan rute tersebut, disesuaikan dengan kondisi fisik demi keselamatan dan meminimalisir resiko di lapangan nantinya.

Di sepanjang jalur trekking, pengunjung akan ditemani oleh pemandangan indah berupa jajaran perbukitan dan hamparan laut biru. Bukit ini akan kering dan bewarna kuning di saat musim kemarau sedangkan apabila masuk musim penghujan, bukit ini akan berubah warna menjadi hijau.

Di sela-sela perjalanan trekking, pengunjung akan menemukan puncak bukit yang memiliki pemandangan khas Pulau Rinca. Hamparan laut biru dipadukan dengan perbukitan eksotis semakin menambah keindahan Pulau Rinca. Sungguh memanjakan mata setiap pengunjungnya.

Tak hanya itu saja, Pulau Rinca juga menawarkan para pengunjungnya untuk ikut dalam melestarikan lingkungan dengan program penanaman tanaman bakau. Untuk membeli bibitnya, pengunjung harus mengeluarkan kocek sebesar 150.000 rupiah. Uniknya, bibit bakau tersebut dapat diberi label sesuai nama kita dan nantinya apabila pengunjung berkunjung lagi ke Pulau Rinca dapat mengetahui perkembangan pohon bakau sesuai dengan namanya.

Aksea menuju P. Rinca salah satu caranya adalah memulai perjalanan dari Labuan Bajo dengan menggunakan kapal sewaan. Pengunjung

juga dapat menggunakan jasa travel agent yang menyediakan paket tour sailing Komodo di sepanjang jalanan sekitar Pelabuhan Labuan Bajo.

Perjalanan menuju Pulau Rinca dari Labuan Bajo ditempuh selama 2 jam via laut tentunya dan berlabuh di dermaga Loh Buaya di Pulau Rinca. Dari pos penjagaan, nantinya pengunjung akan dipadu oleh para ranger untuk menjelajahi dan menelusuri jejak komodo di Pulau Rinca.

Harga tiket masuk di Pulau Rinca apabila ditotal memang akan lebih murah dibandingkan dengan Pulau Komodo, yaitu sekitar 25.000 rupiah namun belum termasuk dengan biaya ranger. Terdapat beberapa fasilitas penunjang bagi para pengunjung seperti toilet, warung makan bahkan homestay di sekitar lokasi pos penjagaan di Pulau Rinca. Namun ada baiknya jika pengunjung melengkapi persediaan makanan terutama minuman sebelumnya sebagai bekal selama trekking agar tidak dehidrasi di tengah teriknya sinar matahari.

25

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

26

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

suara daErahbERita fOtO

Menko PMK Puan Maharani menyaksikan penandatangan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terkait dengan SKB Penyelarasan dan Penguatan Kebijakan UU Desa di Kantor Kemenko PMK, Jakarta.

Menko PMK Puan maharani memberikan sambutan dan menyampaikan arahannya di tengah forum Rapat Kerja Nasional Pencegahan Kebakaran Hutan, Kebun dan Lahan (Karhutbunla) Tahun 2017 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.

26

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

27

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

suara daErahbERita fOtO

Menko PMK, Puan Maharani, bersama siswa-siswi SMP saat menyalurkan sejumlah bantuan untuk sekolah di Kabupaten Klaten dan Boyolali, Jawa Tengah.

Menko PMK, Puan Maharani bersama masyarakat dalam pemberian PMT di Puskesmas Sekupang, Batam, Kepri.

Menko PMK, Puan Maharani bersama pemuda-pemudi di acara penutupan puncak Kirab Pemuda Indonesia di Lapangan Kanigoro, Blitar, Jawa Timur

27

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

28

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

IntErnasIonalBudayaPEREMPuan & anaK

Kini, giliran perempuan Indonesia terutama di wilayah terpencil diupayakan untuk dapat berdaya. Sesuai thema Hari Ibu!

Merata Pembangunan, Merata Juga Perempuan Berdaya-nya

28

BRa

Fo P

MK

| D

ESEM

BER

2017

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani,

beserta Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi; Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek; Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya; dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohanna Yembise, hadir mendampingi Presiden Republik Indonesia dan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo dalam acara peringatan Hari Ibu ke-89. Puncak peringatan Hari Ibu di tahun 2017 ini berthema “Perempuan Berdaya Indonesia Jaya” dan bertempat di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Papua Barat.

28

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

29

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

PEREMPuan & anaK

29

BRa

Fo P

MK

| D

ESEM

BER

2017

Iringan suling tambur oleh mama-mama Raja Ampat yang kemudian dilanjutkan  dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh kelompok paduan suara Bhayangkari jadi penanda dibukanya acara. Presiden Joko Widodo  dalam sambutannya mengungkapkan kembali sejarah lahirnya Hari Ibu. Berawal pada tahun 1928, tidak lama setelah sumpah pemuda dikumandangkan, beberapa aktivis perempuan yang terlibat di kongres pemuda terinspirasi untuk  menyuarakan persatuan Indonesia melalui kongres versi perempuan yang pertama berkumandang pada tanggal 22 Desember 1928 yang kini diperingati sebagai hari ibu. Hari ibu di Indonesia adalah gerakan kebangsaan yang diawali oleh 1000

orang perempuan dari 30 organisasi pada 89 tahun yang lalu.

Hari ibu di Indonesia, menurut Presiden, memiliki nilai perjuangan kemerdekaan dan perbaikan nasib perempuan dan peringatan atas kewajiban kaum perempuan Indonesia untuk menjadi ibu bangsa. Dalam Kabinet Kerja yang dipimpinnya, Presiden menunjukkan bahwa keberhasilan menteri-menteri perempuan yang terpilih untuk membantu kerjanya selama ini. Hasilnya, dapat dilihat dalam pembangunan karakter bangsa, bantuan sosial serta bantuan kesehatan masyarakat dan lainnya yang sebagian besar dikoordinasikan oleh Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

Selain menghadiri, para menteri perempuan yang hadir itu kemudian membacakan puisi. “Jadilah ibu yang memperkokoh karakter bangsa, memperhalus budi pekerti dan mengajarkan tradisi luhur, demi kebangkitan bangsa Indonesia,” kata Menko PMK saat membacakan puisi.

Sementara itu, menurut Menteri PP dan PA, Yohana Yembise, perempuan Papua akan terus didorong untuk maju dan memiliki kemauan untuk mengembangkan ekonomi kreatif sehingga mereka dapat setara dengan ibu-ibu yang berada di luar Papua. Yohana mengatakan Papua saat ini masih sangat tertinggal, kesenjangan antara masyarakat di Timur Indonesia dengan Barat Indonesia sangat tinggi. Dia juga meminta para kepala daerah untuk bersama membantu daerah-daerah 3T. “Saat ini Papua, Papua Barat, NTT dan Maluku menjadi perhatian utama negara kita,” kata Yohana kepada para wartawan. (IN)

“Jadilah ibu yang memperkokoh karakter bangsa, memperhalus budi pekerti dan mengajarkan tradisi luhur, demi kebangkitan bangsa

Indonesia,”

29

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

30

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

d a n C a r a M e m i n i m a l i s i r n yaHoax,

iPtEK

Maraknya berita bohong (hoax) maupun perundungan (bullying) di era media sosial telah menjurus pada perpecahan dan integritas berbangsa dan bernegara. Oleh karenanya konten yang tidak bertanggung jawab harus diperangi.

Media sosial memang ibarat pedang bermata dua karena dapat banyak

bermanfaat bagi penggunanya tapi dapat pula digunakan untuk menyebarkan hal-hal negatif. Kecanggihan teknologi handpone dilengkapi dengan berbagai fitur aplikasi yang memudahkan pengguna untuk mengakses internet secara cepat dan memperoleh informasi secara instan. Kecanggihan alat komunikasi seperti itu memberikan banyak dampak positif bagi kemajuan pola pikir bangsa, namun juga memberikan kehancuran bagi suatu bangsa apabila informasi yang diberikan hanyalah sebuah berita bohong atau yang sering dikenal dengan “HOAX”.

Fenomena berita hoax di media cetak tidak sebanyak yang ada pada media online. Media online

bisa dianggap “distributor”utama penyebaran berita bohong saat ini. Banyak akun-akun di media sosial yang tidak diketahui kredibilitasnya, hampir setiap saat memposting berita-berita yang sumber dan keabsahannya tidak jelas.

INDENTIFIKASI HOAX

Berita Hoax biasanya menggunakan judul yang menggunakan kata-kata unik untuk menarik pembaca membaca isi dari berita tersebut. Media sosial yang menjadi sarang berita hoax tersebar adalah facebook, selain karena jumlah penggunanya yang sudah terlalu banyak dan pembaruan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk membagikan berbagai artikel, berita, foto dalam waktu singkat, facebook juga memberikan kemudahan bagi pengguna untuk menambahkan

30

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

31

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

d a n C a r a M e m i n i m a l i s i r n yaHoax,

komentar disetiap tautan yang dibagikan oleh pengguna aplikasi tersebut, sehingga banyak berita-berita yang ditelan masyarakat secara mentah-mentah tanpa memfilter kebenaran isi dari berita tersebut. Selain facebook, beberapa aplikasi seperti twitter, instagram dan youtube juga menjadi tempat si pembuat hoax untuk membagikan berita palsunya

Tujuan dari pembuatan berita palsu atau hoax adalah untuk membuat masyarakat percaya akan berita atau artikel yang ditulis tanpa mempertimbangkan keaslian dari berita tersebut, sehingga si pembuat berita sengaja untuk tidak mencantumkan sumber berita. Maka pastikan berita yang anda baca berasal dari sumber terpercaya, jika situs tersebut kurang familiar,

coba cek bagian profil dari situs tersebut dan telusuri lebih dalam

Di era teknologi digital, bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca. Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.

APLIKASI ANTI HOAXSelain dapat mengenali hoax dengan indetifikasi pribadi, informasi hoax saat ini juga dapat dikurangi dengan teknologi aplikasi yang diciptakan anak bangsa. Adalah  Adinda Putra (Adi), Tifani Warnita (Tifa), dan Feryandi Nurdiantoro (Fery) yang menciptakan aplikasi hoax analyzer, mereka semuanya adalah mahasiswa Institute Teknologi Bandung (ITB) dan tergabung dalam tim CIMOL.

Hoax Analyzer berhasil mengantarkan Tim CIMOL menjadi jawara dalam event Microsoft Imagine Cup 2017 di Manila. Sebelumnya tim CIMOL berhasil lolos dalam seleksi ketat yang diikuti oleh 521 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Selanjutnya tim ini terbang ke

Manila mewakili Indonesia dan dapat mengalahkan 9 peserta lain yang berasal dari Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Aplikasi hoax analyzer menggunakan teknologi NLP dan Machine Learning untuk memproses teks input dan mengklasifikasi berita fakta dan hoax yang tersebar di internet. Sistem aplikasi ini akan menguji kebenaran suatu informasi di internet dengan menarik informasi menggunakan kata kunci serupa dari situs-situs yang dianggap kredibel seperti Snopes.com, sebuah situs pemeriksa fakta asal Amerika Serikat. Setelah proses pengecekan berita selesai, aplikasi ini akan mengeluarkan skor yang menentukan kadar kebenaran informasi yang diuji.

Tim CIMOL yang terdiri dari Adi, Feryandi Nurdiantoro dan Tifani Warnita akan berangkat Juli nanti ke Seattle, AS untuk mengikuti World Final Microsoft Imagine Cup 2017 dan akan bersaing dengan perwakilan negara di seluruh dunia. Jika berhasil memenangkan kompetisi ini, akan ada hadiah utama uang tunai sebesar serta Rp 1,3 miliar, layanan Microsoft Azure senilai Rp 1,6 miliar dan berkesempatan mendapatkan bimbingan dari CEO Microosft Satya Nadella. Wah, keren yaa guys! Kita doakan saja semoga tim kebanggaan Indonesia ini berhasil menjadi juara. (dbs)

31

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

32

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8sEkItar kItaBudayaPRODuK HuKuM

Menimbang :

a. bahwa dengan adanya peningkatan kinerja pegawai dalam pelaksanaan reformasi birokrasi yang telah dilakukan di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, perlu menyesuaikan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;

Mengingat :

1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286)

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor (5494);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 123);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 60371;

8. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2015 tentang Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 10);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN.

Pasal 1

Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan :

1. Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai aparatur sipil negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

2. Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan adalah PNS dan Pegawai Lainnya yang berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatap dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

3. Pegawai Lainnya adalah pegawai yang diangkat pada jabatan yang telah mendapat persetujuan dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.

Pasal 2

(1) Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, selain diberikanpenghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, diberikan tunjangan kineda setiap bulan.

(2) Tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah mempertimbangkan penilaian reformasi birokrasi, capaian

kinerja organisasi, dan capaian kinerja individu.

Pasal 3

(1) Tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tidak diberikan kepada:

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 112 TAHUN 2017

TENTANGTUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAANDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

33

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

PRODuK HuKuM

a. Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang tidak mempunyai jabatan tertentu;

b. Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan;

c. Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang diberhentikan dari jabatan organiknya dengan diberikan uang tunggu dan belum diberhentikan sebagai pegawai;

d. Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang diberikan cuti di luar tanggungan negara atau dalam bebas tugas untuk menjalani masa persiapan pensiun; dan

e. Pegawai pada badan layanan umum yang telah mendapatkan remunerasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang tidak diberikan tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Pasal 4

Tunjangan kinerja setiap bulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini.

Pasal 5

(1) Tunjangan kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan sebagaimana dimaksud dalam pasal diberikan terhitung mulai bulan April 2017.

(2) Tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dengan memperhitungkan capaian kinerja pegawai setiap

bulannya.

Pasal 6

(1) Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang mengepalai dan memimpin Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan diberikan tunjangan kinerja sebesar 150% (seratus lima puluh persen) dari tunjangan kinerja tertinggi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

(2) Tunjangan kinerja bagi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan terhitung mulai bulan Januari 2017.

Pasal 7

Pajak penghasilan atas tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 6 dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja negara

Pasal 8

(1) Kelas jabatan pada setiap jabatan di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini, ditetapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

(2) Perubahan kelas jabatan yang mengakibatkan perubahan anggaran pada setiap jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi dan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan.

Pasal 9

(1) Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, seluruh Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan wajib melaksanakan agenda reformasi birokrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perLtndang-undangan.

2) Pelaksanaan agenda reformasi birokrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimonitor dan dievaluasi secara berkala oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Tim Reformasi Birokrasi Nasional, baik masing-masing maupun bersama-sama.

Pasal 10

Ketentuan lebih tanjut mengenai tunjangan kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 sampai dengan Pasal 9 diatur dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Pasal 1 1

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 229) dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden ini.

Pasal 12

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 229) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 13

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 15 Desember 2017

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

JOKO WIDODO

34

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

IntErnasIonalBudayaREvOlusi MEntal

Dalam konteks perubahan yang cepat, peran medeia social menjadi sangat penting dalam

penyampaian pesan-pesan perubahan gerakan revolusi mental. Untuk itu pemahaman yang baik dalam penggunaan media social harus didorong , disosialisasikan dan dicontohkan. Demikian yang disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kemenko PMK, Prof. Agus Sartono di Kantor Kemenko PMK, Jakarta.

Menurut Agus, kita harus memberikan pemahaman terkait penggunaan media social yang baik serata cara pemanfaatnnya untuk menyampaikan pesan positif. “Media sosial telah

memberikan banyak kemudahan. Ini jangan sampai disalah gunakan . Jangan sampai media sosial hanya digunakan untuk sekedar upload foto atau memposting informasi yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain.” ucap Agus.

Agus berharap media sosial bisa memberikan efek positif bukan negatif. Karena itu perlu sekali masyarakat khususnya kalangan pelajar diberikan edukasi terhadap penggunaan media sosial agar masyarakat bisa berpikir jauh dalam memanfaatkan media sosial.

“Melalui penerapan GNRM terhadap penggunaan media sosial, kita berharap potensi dan

kreativitas masyarakt bisa lebih meningkat. Kita juga ingin para pelajar memahami betapa meruginya jika media sosial tidak dimanfaatkan sebaik mungkin,” tutur Agus

POSITIF BERMEDSOSTerkait dengan dorongan untuk positif dalam bermedia social, Kemenko PMK, melalui Pokja GNRM, memberikan penghargaan Positif Bermedia Sosial kepada pelajar sekolah menengah dari 34 provinsi, pemberian pengharagaan diselenggaran di hotel Haris vertu, Jakarta, akhir tahun lalu.

Pelajar penerima penghargaan adalah mereka yang sebelumnya menerima pelatihan singkat positif bermedia sosial dan dilanjutkan dengan memviralkan aksi nyata GNRM dalam akun media sosial. Melalui program ini diharapkan para pelajar sebagai penggunaan media sosial menjadi lebih kreatif, positif, inovatif dan bertanggung jawab dalam memviralkan postingan media sosial di kalangan anak muda.

Pemerintah menyadari, saat ini masih banyak pelajar dan

Pokja Revmen Kemenko PMK dorong Perilaku Positif bermedia sosial

35

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

IntErnasIonalBudayaREvOlusi MEntal

masyarakat luas pengguna media sosial yang minim kesadaran akan pentingnya menggunakan media secara cerdas dan sehat. Untuk mewujudkan komunikasi yang lebih baik serta peran aktif masyarakat khususnya para pelajar pengguna akun media sosial, harus mengutamakan dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.

Melalui GNRM, Kemenko PMK bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Tim Media Digital dan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RELAWAN TIK), kemudian menggelar program Positif Bermedia Sosial yang mengedukasi melalui pelatihan singkat dan praktek bagi pelajar-pelajar tingkat SMA/SMK dan Madrasah Aliyah yang aktif berorganisasi dan berprestasi di sekolah.

Diiharapkan para pelajar ini bisa menjadi agen perubahan GNRM yang secara aktif turut membantu menyebarluaskan dan

mengimplementasikan nilai-nilai revolusi mental secara lebih luas dan masif disertai dengan ajakan keterlibatan sahabat atau followers untuk turut berpartisipasi melalui akun media sosial masing-masing.

Pelatihan yang dilaksanakan periode Juni-September 2017 memberikan pelatihan kepada 50 pelajar dan 50 relawan TIK di setiap propinsi. Seleksi karya terbaik pelajar melalui media sosial dilakukan pada akhir November 2017. Pemenang yang hadir dari 34 Propinsi ditemani masing-masing oleh 1 (satu) orang pendamping dari dinas pendidikan provinsi. Total peserta penghargaan GNRM melalui media sosial bersama pelajar tahun 2017 ini, sebanyak 100 orang yang terdiri dari 66 Pelajar Menengah dan 34 pendamping.

Selama di Jakarta pada tanggal 18-20 Desember, para pemenang juga akan mengikuti berbagai kegiatan antara lain pemberian hadiah, workshop-workshop dan

kunjungan lapangan ke kantor Go-Jek Indonesia.

Apresiasi atau Penghargaan Positif bermedia sosial bagi pelajar 2017 ini dibuka oleh Seskemenko PMK YB. Satya Sananugraha Dalam kesempatan itu, Seskemenko PMK berharap melalui kegiatan ini akan terbangun karakter dan mentalitas yang positif dan kreatif para pelajar dalam menggunakan media sosial seperti, meningkatkan kapasitas penggunaan internet secara positif, kreatif, inovatif dan bertanggung jawab. Termasuk memberikan masyarakat rasa bangga berpartisipasi dalam kampanye Revolusi Mental melalui kegiatan-kegiatan-kegiatan positif, khususnya para pelajar sekolah menengah yang aktif dalam kegiatan pramuka, OSIS, paskibra, kesenian, olah raga dan ekstrakulikuler lainnya untuk memviralkan hal-hal positif aktivitas pelajar melalui akun media sosial.  (DAM/dbs)

36

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8ukM

suaRa DaERaH

Mendorong Lahirnya Wirausaha Muda

Saat ini rasio kewirausahaan Indonesia sudah mencapai 3,10% dari sebelumnya 1,65%.

Pemerintah menekankan pentingnya generasi muda mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja sebagai wirausaha. Presiden Joko Widodo menyatakan banyak pemuda di Indonesia

yang mulai mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan memanfaatkan teknologi digital untuk berdagang secara elektronik (e-commerce). Anak-anak muda sekarang masuknya banyak ke e-dagang, e-commerce, digital economy, yang itu semuanya tidak berada pada posisi yang formal. Sejumlah masyarakat memanfaatkan teknologi digital

untuk mempromosikan produknya masing-masing.

Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso BS menyatakan pengembangan kewirausahaan tetap merupakan program prioritas Kemenkop dan UKM pada tahun 2018. Gerakan Kewirausahaan Nasional akan terus digelorakan dengan harapan, khususnya bagi kalangan generasi muda, untuk mulai berpikir dan melangkah menjadi wirausaha. Untuk menjadi wirausaha yang sukses harus punya keberanian untuk mulai berbisnis, fokus, dan jangan masuk ke bidang yang biasa-biasa saja atau sudah banyak digeluti orang.

Untuk tujuan agar UMKM naik kelas,tambahnya, Kemenkop dan UKM terus menggulirkan beberapa program strategis seperti program kewirausahaan, vocational, dan manajemen keuangan. Juga program pendampingan. Saat ini, Kemenkop dan UKM memiliki

Pemerintah menyediakan fasilitasi pinjaman dana bergulir bagi para wirausaha pemula. Diharapkan akan makin banyak lahir wirausaha muda di negeri ini.

36

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

37

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

ukM

sekitar 1.500 tenaga pendamping kewirausahaan di seluruh Indonesia. Program pelatihan kewirausahaan dari Kemenkop dan UKM merupakan ‘trigger’ bagi pemerintah daerah dalam memajukan dan mengembangkan UMKM di daerahnya masing-masing.

Pengembangan kewirausahaan dengan fokus kegiatan di antaranya melalui pemasyarakatan kewirausahaan, pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat dan wirausaha pemula, fasilitasi permodalan bagi para wirausaha pemula, fasilitasi pinjaman dana bergulir bagi para wirausaha pemula, fasilitasi promosi dan pameran bagi produk yang dikelola oleh pelaku wirausaha pemula berbasis IT, dan fasilitasi Hak Cipta dan Hak Merek serta IUMK bagi wirausaha pemula. Kemenkop dan UKM juga sudah meluncurkan satu aplikasi bernama Lamikro atau Laporan Keuangan Mikro.

Program Wirausaha Pemula (WP) mulai dilaksanakan pada 2011-2015 telah terealisasi sebanyak 17.105 WP yang tersebar 34 provinsi dengan nilai bantuan dana sebesar Rp204,981 miliar. Bantuan dana itu disalurkan melalui APBN Kemenkop dan UKM merupakan stimulus bagi WP untuk pengembangan usahanya.

Pada 2017, telah dilaksanakan program pemerintah bagi wirausaha pemula dengan alokasi anggaran sebesar Rp15,6 miliar untuk nilai bantuan sebesar Rp10 juta hingga Rp13 juta dengan target 1.200 WP yang diperuntukkan bagi kawasan daerah tertinggal, kawasan ekonomi khusus, dan antar daerah antar kelompok berpendapatan rendah/masyarakat miskin.

Sampai dengan akhir Desember 2017 telah terealisasi sebanyak 1.325 WP (110,42%) dengan nilai sebesar Rp15,599 miliar (99,99%). Sedangkan sebaran program WP menurut provinsi terbanyak adalah Jabar (Rp2,288 miliar kepada 196 WP), Banten (Rp1,544 miliar kepada 131 WP), dan Maluku (Rp1,5 miliar kepada 132 WP).

BERDAYAKAN UMKM UMKM terus memberikan andil besar bagi perekonomian Indonesia. Dilihat dari produk domestik bruto (PDB), UMKM tercatat memberikan kontribusi hingga 57 persen. Raihan nilai ekspor UMKM pun terbilang besar, per tahun rata-rata mencapai 17 persen dari total ekspor nasional. Dana yang dialirkan sebagai investasi pada UMKM tercatat rata-rata sebesar 49,31 persen dari total penanaman modal (investasi)

nasional.

Fakta ini membuat pemerintah terus mendukung keberadaan UMKM. Hal ini pun semakin dikuatkan dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Undang-undang tersebut menjadi dasar acuan bagi pemberdayaan UMKM di Indonesia. Untuk mendukung daya saing dan pertumbuhan usaha di kalangan UMKM, sejumlah kementerian dan lembaga pemerintah di tingkat pusat maupun daerah secara aktif ambil bagian dalam pemberdayaan UMKM sesuai dengan tanggung jawab dan bidang fungsi masing-masing.

Berbagai langkah strategis untuk meningkatkan daya saing KUKM juga telah dilakukan, antara lain melalui program pemasaran, pembiayaan dengan program KUR yang suku bunganya terus diturunkan dan direncanakan menjadi 7% pada 2018, revitalisasi pasar rakyat, sertifikasi dan standardisasi produk UMKM, pembangunan PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu), peningkatan kapasitas SDM melalui berbagai pelatihan dan wirausaha pemula yang didukung modal awal usaha. (dbs)

37

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

38

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

sEkItar kItaBudayasuaRa DaERaH

Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terbukti mampu

memberikan kontribusi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Saat ini terdapat sekitar 29.000 unit BUMDes yang ada di seluruh Indonesia. Pendirian BUMDes di setiap desa oleh pemerintah merupakan kabar baik bagi warga desa karena bisa diharapkan akan muncul produk unggulan desa dan terciptanya lapangan kerja. Tentunya juga akan menambah PAD desa yang bisa mendorong percepatan pembangunan kemajuan desa.

Pemerintah telah meminta setiap desa untuk segera membangun

Keberhasilan BUMDes tentu saja tidak dirasakan sendiri oleh BUMDes, tetapi juga oleh warga desa. Sehingga kemajuan dan kesejahteraan akan semakin cepat diraih.

BUMDes Wujud Inovasi Bagi Kemajuan Desa

BUMDes karena telah banyak BUMDes yang pendapatannya di atas Rp5 Miliar. Meski demikian, dalam proses pendirian BUMDes dan menemukan sebuah unit usaha yang mampu mencapai tujuan ekonomis bagi BUMDes bukanlah semudah mendirikan warung kelontong kecil-kecilan sebagaimana yang ada di desa-desa. Keberhasilan yang dicapai BUMDes karena adanya keseriusan pendamping desa, kepala desa, dan pengurus BUMDes dalam melakukan upaya meningkatkan perekonomian desa. Sebab masih adanya anggapan bahwa BUMDes akan berakhir seperti program-program pemberdayaan desa sebelumnya,

39

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

sEkItar kIta

mengingat rekam jejak KUD dan simpan pinjam UPK yang gagal.

Salah satu BUMDes yang telah memberikan dampak nyata bagi warganya yakni BUMDes Mutianggaluku Mandiri di Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah yang merupakan salah satu bagian dari Program Inovasi Desa (PID) setempat yang berhasil berkembang. Kini BUMDes tersebut telah menjelma menjadi distributor. BUMDes Mutianggaluku Mandiri berdiri sejak 2015 dengan unit usaha menyediakan produk pangan. Pada awalnya, BUMDes Mutianggaluku Mandiri memperoleh penyertaan modal dari pemerintah desa sebesar Rp34,8 juta. Kemudian ditambah modalnya pada 2016 sebesar Rp50 juta.

Kini BUMDes Mutianggaluku Mandiri telah menjadi distributor untuk sejumlah bahan pangan dengan dijual ke beberapa desa tetangga. Produk yang didistribusikan BUMDes tersebut berbagai jenis, yakni beras, gula, minyak goreng, telur ayam, kedelai, bawang merah dan bawang putih. Bahkan kini BUMDes itu telah menjadi pangkalan gas elpiji tiga kilogram. BUMDes Mutianggaluku Mandiri juga rutin mendapatkan sembako dengan harga murah karena menjadi penyalur subsidi pemerintah.

Masyarakat setempat sangat merasakan manfaart keberadaan

hBUMDes tersebut. Mereka sangat antusias belanja kebutuhan sehari-hari karena harganya sangat terjangkau. Tak heran jika stok barang yang tersedia selalu habis terjual bahkan kekurangan stok. Sebagai contoh, gula pasir yang mampu terjual hingga 2 ton per bulan. Selain itu, gas elpiji 3 kilogram dapat terjual hingga 100 tabung hanya dalam kurun waktu 3 hari. Untuk komoditas gula dijual hanya seharga Rp12.500 per kilogram. Harga tersebut lebih murah Rp 3.500 daripada harga di pasar. Sedangkan gas elpiji 3 kilogram dijual hanya seharga Rp 16 ribu.

Mutianggaluku Mandiri juga terus mengembangkan peluang usaha lainnya. Rencananya, BUMDes ini akan menjadi distributor pupuk bersubsidi. Pasalnya, mayoritas warga setempat berprofesi sebagai petani yang membutuhkan pupuk dengan harga terjangkau.Di masa mendatang BUMDes juga akan membangun sebuah pasar desa. Potensi ekonomi pasar desa sangat tinggi mengingat Desa Kalukubula adalah kawasan strategis yang dapat dengan mudah menarik konsumen dari desa tetangga.

TEKAN KEMISKINAN

Keberadaan BUMDes Mitra Sejahtera Desa Tempuran, Ngluyu,

Nganjuk juga telah mampu memberikan manfaat yang besar bagi masyarakatnya. BUMDes yang terletak di pelosok pinggiran Nganjuk ini berhasil menembus lima besar BUMDes berprestasi di Jawa Timur. Nasabahnya mayoritas merupakan warga miskin (RTM). Melalui Program Gerdu Taskin yang menitik beratkan pada simpan pinjam, lambat laun jumlah RTM makin berkurang.

Keberadaan Badan Usaha Milik

Desa (BUMDes) terbukti mampu

memberikan kontribusi

terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.

40

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

sEkItar kItaBudayaPRODuK HuKuMpEMBErdayaan MasyarakatPEMbERDaYaan MasYaRaKat

Pemerintah terus mendorong optimalisasi dana desa untuk mendukung percepatan pengentasan kemiskinan dengan memberikan afirmasi pada desa tertinggal

dan sangat tertinggal dengan jumlah penduduk miskin serta tingkat stunting yang tinggi. Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo pemanfaatan dana desa salah satunya untuk penciptaan lapangan kerja di desa melalui program padat karya.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengungkapkan bahwa untuk langkah awal di Januari 2018, akan dilaksanakan di 10 desa pada 100 kabupaten. Sehingga jumlah desa yang menjadi sasaran awal program sebanyak 1000 desa yang dipilih berdasarkan tingkat kemiskinan dan kasus stuntingnya tinggi.

Dalam pelaksanaan Program Padat Karya Tunai, penggunaan dana desa paling sedikit sebesar 30%

1.000 desa di 100 kabupaten akan jadi prioritas awal pelaksanaan Program Padat Karya Tunai di desa. Program ini diharapkan akan efektif mendorong konsumsi masyarakat, terutama kelompok bawah.

Program Padat Karya Untuk Mendongkrak Kesejahteraan

41

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

sEkItar kItaBudayaPRODuK HuKuMpEMBErdayaan MasyarakatPEMbERDaYaan MasYaRaKat

wajib digunakan untuk menciptakan lapangan kerja di desa dan membayar upah. Penetapan prioritas penggunaan dana desa didasarkan pada prinsip swakelola dan berbasis sumber daya desa mengutamakan pelaksanaan secara mandiri dengan pendayagunaan sumberdaya alam desa, mengutamakan tenaga, pikiran dan keterampilan warga desa dan kearifan lokal.

Selain memanfaatkan dana desa, program ini juga mensinergikan program/kegiatan yang bersumber dari Kementerian/Lembaga. Sembilan Kementerian/Lembaga terlibat dalam kerja bersama membangun desa. Kementerian/Lembaga yang masing-masing telah memiliki program untuk daerah itu, selanjutnya akan disandingkan atau diintegrasikan dengan program padat karya. Sehingga di tahun 2018 terdapat program padat karya berbasis dana desa dan program padat karya berbasis program/kegiatan Kementerian/Lembaga. Dengan demikian hasil pembangunan desa akan lebih terlihat dan nyata dirasakan oleh masyarakat.

Menko PMK juga menegaskan bahwa implementasi program padat karya juga membutuhkan dukungan dan komitmen pimpinan daerah. Segenap pihak terus bergotong royong mengawal pelaksanaan program padat karya dana desa maupun yang bersumber dari program/kegiatan Kementerian/Lembaga.

Untuk mempersiapkan pelaksanaan program tersebut, empat menteri telah menandatangani kesepakatan bersama. Para menteri itu ialah Menteri Desa PDTT, Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Menteri Dalam Negeri. SKB 4 menteri ini, terang Menko PMK, adalah langkah konkret menyelaraskan 4 kementerian agar lebih mengefektifkan pembangunan dan pemanfaatan dana desa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Fokus SKB juga untuk mengakomodasi kebijakan afirmatif untuk mengatasi kesenjangan desa, mewujudkan sinergi kebijakan pusat dan daerah, mewujudkan pemberdayaan masyarakat desa, serta terlaksananya tata kelola keuangan desa yang tertib, sederha, dan tepat waktu.

Dalam SKB tersebut juga menegaskan bahwa Program Padat Karya Tunai di Desa merupakan program lintas sektor yang dikerjakan bersama-sama. Setiap Menteri akan bertugas secara efektif sesuai tugas fungsi masing-masing. Bappenas akan berperan mengkoordinasikan penyusunan rencana aksi Kementerian/Lembaga di 1000 desa yang menjadi sasaran. Kementerian Keuangan akan mengakomodasi penyaluran dana desa tahap I sejak Januari 2018, serta Kemendagri dan Kemendes PDTT melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan padat karya di desa.

“Program Padat Karya Tunai Desa adalah program ‘keroyokan’ dan gotong royong dari Kementerian/Lembaga yang terlibat melaksanakan program/kegiatannya di desa. Untuk itu sangat dibutuhkan sinergi, tak hanya di tingkat pusat melainkan hingga ke daerah bahkan desa. Semoga SKB 4 Menteri optimal dalam memperkuat dana desa,” ungkap Menko PMK

Dalam SKB 4 menteri tersebut, salah satu titik tekannya adalah larangan pengunaan kontraktor dalam berbagai program pembangunan di kawasan perdesaan. Semua proyek pembangunan harus dilaksanakan secara swakelola sehingga dari tenaga kerja, bahan material, hingga konsumsi yang digunakan selama pelaksanaan proyek berasal dari warga desa sendiri. Beberapa program kementerian untuk program padat karya ini di antaranya: Fasilitas pendidikan PAUD, Pembinaan Gizi Masyarakat, Jaringan Irigasi Tersier, Embung, Penyediaan air minum dan sanitasi, Perbaikan saluran, Pembangunan bandara, dan beberapa program lainnya.

Mekanisme penyaluran dana program Padat Karya tunai sebesar 30% dari dana desa sebesar Rp 60 triliun, menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani,akan dimulai pada Januari 2018. Namun berbeda dengan sebelumnya, dana tersebut akan dilaksanakan dalam tiga tahap di mana sebelumnya dua tahap.

42

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

lIngkungan

Wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami sekitar 2.000 kejadian

bencana sepanjang tahun 2018. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan bencana yang terjadi tetap akan didominasi oleh bencana hidrometeorologi. Tren tersebut serupa dengan tren bencana yang terjadi tahun 2017. Sedangkan besaran dari banjir dan longsor yang terjadi akan bergantung dari intesitas hujan.

BNPB juga memprediksi rata-rata 500 gempa setiap bulan pada 2018. Wilayah timur Indonesia perlu lebih diperhatikan, karena wilayah itu memiliki seismisitas dan geologi lebih rumit serta kerentanan lebih tinggi. Setiap gempa, seringkali berkorelasi dengan potensi tsunami. Namun, pemicu tsunami itu gempa berkekuatan 7 SR ke atas, dengan pusat gempa berada 20 km dari

permukaan dan di jalur subduksi.

Menurut Kepala Pusat dan Informasi Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho hal ini dipengaruhi juga oleh kondisi lingkungan yang sudah masuk darurat ekologis berupa kerusakan lingkungan, degradasi hutan, Daerah Aliran Sungai (DAS) kritis, tingginya kerentanan dan lainnya. Bencana hidrometeorologi ini diperkirakan berlangsung selama musim penghujan, yaitu November 2017 hingga April 2018. Puncak kejadian bencana pada Januari hingga Februari 2018.

Bencana longsor tergolong yang paling mematikan. Berdasarkan catatan BNPB sejak 2014 longsor menjadi bencana yang paling banyak menelan korban jiwa. Kondisi ini terjadi karena jutaan masyarakat Indonesia tinggal di daerah yang rawan sedang hingga rawan tinggi longsor.

2018, Bencana Masih Jadi ancaMan

Indonesia dikenal dengan laboratorium bencana. Longsor paling mematikan dan banyak menimbulkan korban jiwa.

43

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

lIngkungan

Sutopo menilai kemampuan mitigasi masyarakat juga masih sangat minim. Di sisi lain, persoalan tersebut dikarenakan tidak adanya kemampuan atau kemauan dari masyarakat untuk relokasi ke tempat yang lebih aman dan memilih tinggal di lokasi rawan. Implementasi tata ruang juga masih sangat lemah dalam melindungi masyarakat untuk tidak tinggal di daerah yang rawan longsor.

Bencana lain yang patut diwaspadahi pada tahun 2018 adalah banjir. Karhutla juga diprediksi masih akan terjadi.

LONGSOR PALING MEMATIKANTren bencana Indonesia sejak 2002, lebih 93% karena bencana hidrometrologi. Bencana meteorologi adalah bencana yang muncul karena parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembaban, temperatur maupun angin. Bencana-bencana itu seperti banjir, longsor, kekeringan, puting beliung, kebakaran hutan, El-Nino, La-Nina, Longsor, sampai gelombang panan maupun dingin.

Sepanjang tahun 2017, dari Januari hingga Desember selalu terjadi bencana mulai banjir, puting beliung, longsor, kebakaran hutan dan lahan, gempa bumi, erupsi gunung berapi, dan tsunami. Selama tahun 2017, bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor paling dominan. Secara keseluruhan tercatat ada 2.341

bencana selama 2017 dengan rincian banjir (787), puting beliung (716), tanah longsor (614), kebakaran hutan dan lahan (96). Lalu, banjir dan tanah longsor (76), kekeringan (19), dan gempa bumi (20), gelombang pasang dan abrasi (11), dan letusan gunung api (2).

Hingga 22 Desember, tercatat 377 tewas dan hilang, 1.005 luka-luka dan 3.494.319 orang mengungsi serta menderita. Kerusakan fisik karena bencana meliputi 47.442 rumah rusak (10.457 rusak berat, 10.470 rusak sedang dan 26.515 rusak ringan), 365.194 rumah terendam banjir. Sebanyak 2.083 bangunan fasilitas umum rusak, meliputi 1.272 fasilitas pendidikan, 698 peribadatan dan 113 fasilitas kesehatan.

Longsor menjadi bencana paling banyak menimbulkan korban jiwa, sekitar 156 orang tewas, 168 jiwa luka-luka, 52.930 mengungsi dan menderita. Selama 2017, sekitar 7.000-an rumah rusak karena longsor. Banjir menyebabkan 135 orang tewas, 91 jiwa luka-luka, lebih 2,3 juta jiwa mengungsi, dan ribuan rumah rusak. Puting beliung (angin kencang) pun alami peningkatan. Ada 716 puting beliung dengan 30 jiwa tewas, 199 luka, 14.901 jiwa mengungsi dan menderita, dan sekitar 15.000-an rumah rusak.

Sejak awal tahun, terhitung musim penghujan banjir dan longsor mulai terjadi di berbagai daerah, dengan puncak pada Februari

2017. Banjir dan longsor pun jadi melanda, seperti 9-10 Februari melanda perbukitan Kintamani, Bangli, Bali. Sebanyak 12 warga dilaporkan meninggal dunia. Hampir bersamaan, Bitung, Sulawesi Utara, juga dilanda banjir.

Pada bulan Maret, longsor masih terjadi di beberapa daerah, seperti Jawa Barat. Pada April, Ponorogo, Jawa Timur, juga alami longsor merenggut 28 jiwa. Akhir tahun ini juga ditutup dengan beragam kejadian longsor, banjir dan puting beliung di banyak daerah seperti Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, sampai Jakarta. Memasuki penghujung tahun, pada 27-29 November lalu, siklon tropis Cempaka sebabkan bencana banjir, longsor dan puting beliung pada 28 kabupaten dan kota di Jawa. Sekitar 41 orang tewas, 13 luka-luka dan 4.888 rumah rusak.

Di lihat dari aspek wilayah, daerah paling terdampak yakni Pacitan, Wonogiri, Gunung Kidul dan Kulon Progo. Adapun, kejadian bencana per kabupaten (kota), lima daerah yang paling sering terjadi bencana adalah kabupaten dan kota Bogor, kabupaten dan Kota Cilacap, Ponorogo, Temanggung dan Banyumas.

Untuk itu, masyarakat yang langganan banjir maupun tanah longsor selalu waspada. Peta wilayah rawan, masih sama bahkan meluas jika ada kejadian ekstrim.

44

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

Pesan menko Pmk kepada Pemuda indonesiaPemuda Indonesia yang berkepribadian diharapkan dapat membawa Indonesia semakin maju dan unggul.

PEMuDa & OlaHRaga

44

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

45

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

PEMuDa & OlaHRaga

Pemuda adalah generasi masa depan yang akan meneruskan kemajuan peradaban sebuah bangsa

dan negara. Jumlah pemuda Indonesia sekitar 65 juta atau 25 persen penduduk, sehingga berperan strategis mendorong kemajuan bangsa. Pemuda hebat harus memiliki kesiapan mental, spritual, berpengetahuan dan berketrampilan, agar mampu menghadapi persaingan global dan membawa kemajuan.

“Saya mengundang para pemuda untuk ikut menjadi agen pembangunan, berperan aktif dalam menjaga Pancasila sebagai ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi Negara, NKRI sebagai bentuk Negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai sistem sosial budaya,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dalam sambutan pada acara penutupan puncak Kirab Pemuda Indonesia di Lapangan Kanigoro, Blitar, Jawa Timur, Desember 2017 lalu.

Melalui kegiatan Kirab Pemuda Nasional 2017, para pemuda

dari berbagai latar belakang berbeda, berkumpul, belajar, beraktivitas, dan berinteraksi bersama. Kirab Pemuda ini dapat menjadi momentum bagi pemuda Indonesia untuk memperluas wawasan dan membekali diri menjadi pemuda yang siap mengambil peran dan tanggung jawab pembangunan.  Ditambahkannya, pembangunan akan berhasil jika di dalamnya ada kebersamaan. Namun, kebersamaan tidak mungkin terwujud tanpa persatuan. Oleh karenanya, dalam kesempatan ini, Menko PMK ingin mengingatkan betapa pentingnya keberadaan pemuda sebagai pilar pemersatu bangsa.

“Saya percaya, kalian ini para pemuda yang akan membawa Indonesia menuju kemajuan di masa mendatang. Jadilah anak-anak yang berkepribadian yang nantinya akan mewujudkan Indonesia berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaannya,” tegasnya lagi.

Menko PMK pun berharap pemuda-pemudi Indonesia mempersiapkan diri dengan kegiatan yang dapat membekali diri untuk kemajuan diri sendiri, keluarga, bangsa dan negara. “Marilah pemuda-pemudi Indonesia, dengan semangat persatuan, membangun jiwa dan badannya untuk mengambil peran dan tanggung jawab membangun

kemajuan Indonesia yang bersatu,” ajaknya. (IN)

45

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

46

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

IntErnasIonalBudayaKEMisKinan

Pemerintahan terus berupaya mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia. Presiden

Joko Widodo telah menargetkan angka kemiskinan turun sampai 9 persen pada tahun 2019. Tingkat kemiskinan per Maret 2017 berhasil ditekan 0,22% menjadi 10,64% dari sebelumnya pada Maret 2016 10,86% atau berkurang sekitar 0,24 juta jiwa.

Kondisi tingkat kemiskinan saat ini merupakan merupakan tingkat kemiskinan terendah secara persentase yang pernah dialami Indonesia. Pada saat krisis 1998 tingkat kemiskinan yang berada

di level 12% mengalami lonjakan hingga ke 20%. Selain itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) rata-rata turun 0,34% yang pada akhir tahun ditargetkan sebesar 5,5% atau sekitar 7 juta penduduk usia kerja. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga terus mengalami peningkatan saat ini di level 70,99 dari sebelumnya 70,19.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan program pembangunan dua tahun terakhir sudah menunjukan arah yg benar, karena sudah mulai fokus ke perbaikan seluruh aspek. Salah satu upaya menekan kemiskinan

adalah dengan menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi. Tingkat inflasi yang rendah juga harus terus dijaga sehingga mampu menjaga daya beli masyarakat, terutama masyarakat golongan terbawah.

Di sisi lain, peran investasi juga harus terus digenjot. Kehadiran investasi bisa menghadirkan lapangan kerja baru yang berimbas ke berkurangnya pengangguran. Hal lain yang juga terus dikebut pembangunannya adalah infrastruktur. Kehadiran infrastruktur di berbagai daerah bisa meningkatkan konektivitas. Sehingga akses dari satu tempat ke tempat lain menjadi semakin mudah dan membuat biaya logistik semakin efisien. Pemerataan infrastruktur energi utamanya ketenagalistrikan menjadi hal lain yang juga terus didorong melalui program 35.000 MW. Kehadiran infrastruktur ketenagalistrikan dan akses internet dilakukan untuk membuat sebuah daerah tidak lagi tertinggal.

Penurunan angka kemiskinan dan pengurangan indeks ratio gini masih menjadi prioritas pemerintah pada 2018

indonesia gapai tingkat kemiskinan terendah sepanjang sejarah

Pada APBN 2018 diprioritaskan

untuk berbagai sektor seperti pengentasan

kesenjangan dan kemiskinan yang dialokasikan Rp

283,7 triliun.

46

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

47

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

IntErnasIonalBudayaKEMisKinan

Penurunan angka kemiskinan dan pengurangan indeks ratio gini atau ketimpangan sosial masih menjadi prioritas pemerintah dalam menghadapi 2018. Program-program yang dibuat pun akan difokuskan untuk menyasar 40% penduduk termiskin. Untuk mencapai prioritas tersebut, beberapa kebijakan akan dibuat. Di antaranya menggencarkan jaminan dan bantuan sosial yang tepat sasaran.

“Perhatian khusus pada penyediaan jaminan dan bantuan sosial tepat sasaran, pemenuhan kebutuhan dasar, dan perluasan akses usaha mikro, kecil, dan menengah,” ujar Bambang. Kebijakan berupa bantuan sosial tersebut meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 juta keluarga termiskin, rastra, dan bantuan pangan nontunai. Di samping itu, akan difasilitasi pula bantuan pendidikan bagi 19,7 juta anak usia sekolah bagi keluarga sangat miskin, miskin, dan rentan. Pemerintah juga akan memberikan bantuan iuran kesehatan bagi 92,4 juta penduduk miskin dan rentan. Pemerintah melalui BPJS Kesehatan hingga 1 Desember tahun ini telah memberikan bantuan kepada 92,315 juta. Berarti akan ada tambahan bantuan iuran kesehatan kepada sekitar 685 ribu jiwa penduduk nusantara.

Fasilitas pelayanan pun akan ditingkatkan sebab penduduk miskin rawan akan kondisi gizi buruk kronis (stunting). Penyediaan infrastruktur dasar, seperti sanitasi, air minum, jalan, dan jembatan, bantuan

pembiayaan KPR swadaya, sejahtera tapak, satuan rumah susun, serta penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah tidak luput dipersiapkan.

Kail pun dipersiapkan agar masyarakat miskin tidak terus tergantung pada bantuan pemerintah. Pemerintah akan mengembangkan saranan dan prasarana bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi. Sertifikasi, standardisasi, merek, dan pengemasan, juga akses UMKM untuk mendapat kredit, dan perbaikan tata kelola dan kelembagaan koperasi juga dijadikan target pemerintah untuk menggerakkan ekonomi rakyat.

Meski angka kemiskinan di Indonesia terus menurun dari tahun ke tahun, namun penurunan berjalan ini lambat. Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, M Sairi Hasbullah menjelaskan dari data BPS per Maret 2017 memang relatif lambat. Dari data BPS, kemiskinan pada 2010 tercatat 13,33% atau 31.02 juta jiwa, kemudian pada September 2011 tercatat 12,36% atau 30,01 juta jiwa. Memasuki September 2013 tercatat 11,46% atau 28,6 juta jiwa. Pada September 2014, 10,96% atau 27,73 juta jiwa. Saat ini karakteristik kemiskinan di Indonesia adalah disparistas yang tinggi antar provinsi, misalnya angka kemiskinan

di DKI Jakarta tercatat 3,77%, namun di Papua masih 27,62%. Lalu disparitas di kota tercatat 7,72% dan di desa 13,93% serta 61,6% penduduk miskin berada di pedesaan.

Hal senada juga diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawadi bahwa angka kemiskinan penurunannya tidak secepat peningkatan anggarannya pengentasan melalui transfer ke daerah dan dana desa. Untuk itu, para seluruh pejabat negara baik di pusat maupun di daerah diharapkan mewaspadai angka kemiskinan yang penurunannya tidak secepat karena kemiskinan tidak turun secepat kenaikan anggaran baik melalui K/L maupun transfer ke daerah.

47

BRa

Fo P

MK

| Ja

nu

aRI

201

8

48

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

Kilas

Deputi bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK,  Agus Sartono, memberikan masukan dan arahan pada Rapat Koordinasi Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1438 H/2017

M di Kantor Kemenko PMK, Jakarta. Hadir dalam rakor antara lain Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Nizar; Ketua Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) Samidin Nashir; Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Indro  Murwoko; dan Perwakilan dari K/L terkait.

Agus dalam pengantarnya menyampaikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun 1438 H/2017 M berlangsung dengan baik dan lancar. Agus juga menyampaikan bahwa tujuan rakor kali ini adalah untuk meningkatkan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1438 H/2017 M, baik di dalam negeri maupun di Arab Saudi secara komprehensif.

KEMENKO PMK GELAR RAKOR EVALUASI PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI 1438 H

KEMENKO PMK KEMBALI BAHAS KELANJUTAN RUU PKS

Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK, Sujatmiko, membuka rapat koordinasi (rakor) lanjutan guna membahas perkembangan Rancangan

Undang-Undang Kekerasan Seksual (RUU PKS) di ruang rapat lt. 6 Kemenko PMK, Jakarta.  Sebelumnya pada tanggal 22 November telah diselenggarakan rakor sejenis untuk mendapatkan  kesamaan persepsi antara pemerintah dan komnas perempuan terkait  RUU tentang PKS.

“RUU PKS saat ini telah menjadi inisiatif DPR dan telah disusun Daftar Inventaris Masalah (DIM) Pemerintah atas RUU tentang PKS. Rakor lanjutan yang kedua kalinya ini dilaksanakan  untuk mendapatkan kesamaan persepsi antara pemerintah dan Komnas Perempuan agar satu suara dalam mempersiapkan pembahasan RUU PKS di DPR,” jelas Sujatmiko di awal pengantarnya.

Rakor selanjutnya dipimpin oleh  Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian PPPA ,Vennetia R. Danes, ini membahas persamaan persepsi terkait hukum acara pidana, ketentuan pidana, definisi dan jenis tindak pidana, pemulihan, serta pemantauan yang akan dimuat dalam RUU PKS nanti.

KEMENKO PMK GELAR AKSI DONOR DARAH

Masih dalam rangkaian kegiatan aksi nyata Gerakan Nasional

Revolusi Mental di lingkup Kemenko PMK berupa ‘Gerakan Kemenko PMK Melayani,’ Biro Umum Kemenko PMK menggelar aksi donor darah. Aksi dimulai tepat pkl.09.00 pagi ini di ruang Heritage, gedung Kemenko PMK, Jakarta dan diikuti oleh para pegawai di lingkungan Kemenko PMK baik dari sekretariat maupun kedeputian.

Menurut Ketua Penyelenggara sekaligus Kepala Biro Umum Kemenko PMK, Indah Suwarni, kegiatan ini memang hanya menyediakan 75 kuota kantong darah. “Tapi melihat antuasisme yang lumayan besar dari para pegawai, tidak menutup kemungkinan kegiatan donor darah ini akan kami selenggarakan lagi dalam waktu dekat,” tutur Indah.

49

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia

dan Kebudayaan (Seskemenko PMK) Y.B. Satya Sananugraha, memimpin sosialisasi rencana kegiatan di Tahun 2018 dan penyerahan POK di ruang rapat utama it.7, Gd. Kemenko PMK. Sosialisasi ini dihadiri oleh Deputi, Asisten Deputi, Staf Ahli Menko PMK, Kabid Takel, Pejabat Eselon lll, dan IV. Seskemenko berharap agar Kemenko PMK dapat menjalankan program yang telah disepakati, sesuai dengan RKP 2018. Money follow program yang diterapkan pemerintah tentunya disesuaikan dengan Tupoksi yang ada di masing-masing Kementerian/Lembaga. “RKP itu yang akan menjadi acuan kinerja Kemenko PMK,” kata Seskemenko

Jelang penghujung tahun 2017, penyusunan usulan rekomendasi kebijakan tengah dipersiapkan. Asisten Deputi Pemberdayaan Disabilitas dan Lansia Kemenko PMK,

Ade Rustama, membuka dan memimpin rapat koordinasi untuk membahas persiapan penyusuan usulan rekomendasi kebijakan pemberdayaan disabilitas dan lanjut usia. Rakor yang dihadiri oleh K/L terkait ini dimaksudkan untuk menjaring masukan dan saling berbagi pengalaman antarK/L mengenai apa saja hambatan saat menjalankan program/kegiatan yang menyasar kaum disabilitas dan lansia itu serta bagaimana upaya perbaikannya di tahun depan.

Asdep Pemberdayaan Disabilitas dan Lansia Kemenko PMK, sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan No. 1 Tahun 2015, Pasal 160 dan Pasal 161, bertugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan serta pengendalian pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, dan pelaporan yang terkait dengan isu di bidang pemberdayaan disabilitas dan lanjut usia. Tugas yang juga merupakan arah kebijakan dan strategi bagi penyandang diabilitas dan lansia dalam kerangkan pembangunan nasional ini menetapkan sasaran yaitu terpenuhinya segala hak penyandang disabilitas dan lansia di setiap aspek kehidupan yang meliputi akses layanan dasar, lingkungan tempat tinggal, perlindungan sosial, kesempatan bekerja dan berusaha, hukum dan politik, dan sebagainya.

Sejumlah isu strategis yang dijalankan oleh Asdep Pemberdayaan disabilitas dan Lansia ini antara lain adalah untuk memastikan ketersediaan asistensi sosial berbasis keluarga dan siklus hidup yang komprehensif dalam mewujudkan kemandirian yang menyejahterakan; meningkatkan ketersediaan akses lingkungan dan sistem sosial yang inklusif bagi penyandang disabilitas, lanjut usia, anak, dan kelompok marjinal pada setiap aspek kehidupan; dan meningkatkan jumlah kab/kota yang memiliki regulasi untuk pengembangan akses lingkungan inklusif bagi penyandang disabilitas, lansia dan kelompok masyarakat marjinal.

SESKEMENKO SOSIALISASIKAN RENCANA KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2018 KEPADA SELURUH PEJABAT DI KEMENKO PMK

KEMENKO PMK MULAI PERSIAPKAN USULAN REKOMENDASI KEBIJAKAN UNTUK DISABILITAS DAN LANSIA

50

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

PustaKa

Menghadapi Perubahan di Era Digital

Buku ini mencoba memotret perubahan di dunia dan Indonesia dalam inovasi yang diistilahkan

sebagai distruption. Secara garis besar, disruption berarti inovasi yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara baru. Distruption berpotensi menggantikan pemain-pemain lama dengan baru. Dia menggantikan teknologi lama serbafisik dengan teknologi digital yang benar-benar baru, lebih efisien, dan lebih bermanfaat (hal 27).

Akhirnya, tercipta dunia baru berupa digital marketplace (hal 35), sebuah wadah pertemuan pembeli dengan penjual untuk meraup keuntungan melalui alat digital atau internet. Dengan demikian, perubahan telah menjadikan dunia semakin dekat.

Hanya tinggal memencet layar sentuh telepon genggam, setiap kebutuhan segera hadir. Tentu, ini telah lama diramalkan Alvin Toffler (1980). Dia mengatakan dunia telah memasuki gelombang ketiga. Demikian juga dengan internet. Gelombang ketiga Toffler menandakan manusia telah berada pada era informasi.

Setiap manusia harus siap menghadapi perubahan zaman agar tidak ketinggalan kereta. Pertanyaannya, siapkah kita menyambut gelombang digitalisasi yang semakin deras dan sulit dibendung? Marilah menyiapkan diri agar mampu menjemput dinamika yang terkandung di dalam perubahan.

TREN digitalisasi di masa depan makin canggih tak terbendung hingga membuat sejumlah

perusahaan memberikan investasi lebih banyak untuk perkembangan teknologi, salah satunya dengan meningkatkan infrastruktur digital perusahaan tersebut.

Beberapa langkah pendukung terpenting dalam menangani sebuah disruption atau gangguan ialah dengan menerimanya. Dunia telah masuk ke era baru, yakni disruption yang disebabkan pengaruh besar teknologi.

Distruption bisa dilihat sebagai sesuatu yang positif karena merupakan sebuah inovasi yang dinamis. Ini merupakan berita baik bagi konsumen karena kekuasaan menjadi berada di tangan mereka dan ini sudah terjadi dalam lima tahun terakhir.

Karena kekuasaan berpindah ke tangan pelanggan, sejumlah tantangan yang akan muncul, di antaranya pelanggan dapat berkomunikasi dan berinteraksi melalui sejumlah jalur yang berbeda, penyesuaian (customizing) produk dan jasa mengaplikasikan feedback pelanggan dalam desain produk, mengatasi pelanggan dan membandingkan harga secara global, menyediakan jasa digital add-on berurusan dengan pengaruh langsung pada opini pasar dari seluruh dunia, di mana pun dan kapan pun.

Strategi Menyiasati Disrupsi

Judul Buku :DisruptionPenulis :

Rhenald KasaliPenerbit :Gramedia

Terbit Terbit :2017

Judul Buku :Tomorrow is Today

Penulis : Rhenald Kasali

Penerbit : Mizan

Tahun Terbit : 2017

51

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

52

Bra

fo P

MK

| ja

nu

ari

201

8

Kementerian KoordinatorBidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Republik Indonesia

Untuk air yang bersihUntuk udara yang sehat

Untuk lingkungan yang lebih baik

Ayo Menanam

Pohon