MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains...

167
i DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DAN KEPERCAYAN DIRI SEBAGAI PREDIKTOR MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMP N 4 SALATIGA TESIS Untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat Magister Sains Psikologi Oleh: Marsyelin Josevin Rieuwpassa 832011002 MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Transcript of MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains...

Page 1: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

i

DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DAN KEPERCAYAN DIRI

SEBAGAI PREDIKTOR MOTIVASI BERPRESTASI

SISWA DI SMP N 4 SALATIGA

TESIS

Untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk

mencapai derajat Magister Sains Psikologi

Oleh:

Marsyelin Josevin Rieuwpassa

832011002

MAGISTER SAINS PSIKOLOGI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

ii

LEMBAR PENGESAHAN

TESIS

Dukungan Sosial Orangtua dan Kepercayaan Diri

Sebagai Prediktor Motivasi Berprestasi Siswa

di SMP N 4 Salatiga

Disusun oleh:

Marsyelin Josevin Rieuwpassa

NPM 832011002

Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 26 Februari

2015 dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Menyetujui,

Pembimbing I

Dr.Christiana. H.Soetjiningsih

Pembimbing II

Dr.rer nat. A. Ign. Kristijanto,MS

Page 3: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

iii

Page 4: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

iv

Page 5: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus

Kristus karena atas tuntunan, kasih, serta pengetahuan yang telah

dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini

dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun tesis ini

ada banyak dukungan yang diberikan dari pihak-pihak yang telah

membantu penulis selama ini. Lewat cinta, waktu, tenaga dan

pikiran kepada penulis, maka dari itu dengan penuh ungkapan

syukur penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dra. Ch. Hari Soetjiningsih, MS., Ph., D., selaku dosen

pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan, masukan, serta motivasi bagi

penulis selama menyelesaikan tesis.

2. Dr.rer nat. A. Ign. Kristijanto, M.S., selaku dosen

pembimbing 2, yang juga telah memotivasi penulis, dan

selalu bersedia memberikan masukan, ilmu, dan

bimbingan bagi penulis.

3. Prof. Dr. Sutarto Wijono, Drs., MA., selaku Kaprogdi

Magister Sains Psikologi yang telah menerima penulis

untuk menuntut ilmu di Pascasarjana Magister Sains

Psikologi.

4. Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains

Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di

Universitas Kristen Satya Wacana.

Page 6: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

vi

5. Staff pegawai, Mas Agus, terima kasih karena telah

membantu penulis dalam segala urusan administrasi

selama studi.

6. Kepala sekolah, para guru, dan siswa SMP N 3 Salatiga

yang telah mengijinkan penulis untuk mengadakan

Tryout.

7. Kepala sekolah, para guru dan siswa di SMP N 4 Salatiga,

yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk

melakukan penelitian.

8. Orangtua tercinta (Johanis Rieuwpassa dan Anthonetha

Rieuwpassa) terima kasih banyak ku ucapkan atas kasih

sayang, cinta, motivasi, doa dan jerih payah papa dan

mama untuk membiayai penulis selama studi ini. Kakak

dan adik ku tersayang terima kasih banyak buat doa,

motivasi, dan perhatian bagi penulis selama

menyelesaikan tesis. Tuhan Yesus Memberkati.

9. Saudara-saudaraku yang tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu, penulis ucapkan terima kasih banyak untuk

dukungan dan doanya.

10. Teman-teman di MPY angkatan 2011. Kk Omi, Kk Irfan,

Kk Yuli, Kk Dwika, Mas Jadid, Kk Resa, Kk Nana, Kk

Barce, Kk Artha, Dwi, Viki,Vin, Nia, Yuvin, Veki, Gis

dan Ditha terima kasih banyak untuk kebersamaan kita

selama kuliah.

Page 7: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

vii

Serta semua pihak, yang belum penulis sebutkan di atas,

yang telah membantu dalam penulisan tesis ini. Terimakasih

banyak.

Salatiga, Februari, 2015

Penulis

Page 8: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dukungan

sosial orangtua dan kepercayaan diri sebagai prediktor motivasi

berprestasi siswa kelas 2 di SMP N 4 Salatiga. Pengumpulan data

menggunakan tiga skala yaitu; Dukungan Sosial Orangtua,

Kepercayaan Diri dan Motivasi Berprestasi. Dengan mengambil

sampel sebanyak 78 siswa. Hasil penelitian menunjukkan

Dukungan Sosial Orangtua memberikan pengaruh yang

signifikan sebesar (β= 0,308 dengan koefisien korelasi (r) =

0,543), sedangkan kepercayaan diri berpengaruh signifikan

sebesar (β=0,478 dengan koefisien korelasi (r) = 0,629). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa Kepercayaan Diri berpengaruh

lebih besar terhadap Motivasi Berprestasi dibandingkan

Dukungan Sosial Orangtua.

Kata kunci: Dukungan Sosial Orangtua, Kepercayaan Diri,

Motivasi Berprestasi

Page 9: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

ix

ABSTRACT

The objective of this study is to determine whether the

Parent Social Support and Self-Confidency as a predictor of

Student Achievement Motivation in SMP N 4 Salatiga. Totally 78

student in grade two are collected from SMP N 4 Salatiga. Data

collection used three scales of measurement which are: Parental

Social Support, Self Confidency and Student Achievement

Motivation, respectively. The results of this study show that the

Parental Social Support has a significant influence (β = 0,308

and r = 0,543), while Self Confidency has a significant influence

(β = 0,478 and r = 0.629). The results of this studi indicate that

the effect of student Self Confidency is greater toward the

Achievement Motivation in comparism to the Parental Social

Support.

Keywords: Parent Social Support, Self-Confidency, Achievement

Motivation

Page 10: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

x

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul………………………………………... i

Lembar Pengesahan………………………………… .... ii

Pernyataan Tidak Plagiat……………………………. .. iii

Lembar Persetujuan Akses ............................................ iv

Ucapan Terimakasih ....................................................... v

Abstrak………………………………………………….. viii

Abtract…………………………………………………… ix

Daftar Isi………………………………………………… x

Daftar Tabel ..................................................................... xv

Daftar Gambar ................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN………………………………. 1

1.1 Latar Belakang……………………………………... 1

1..2 Rumusan Masalah 13

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………… 13

1.4 Manfaat Penelitian…………………………………. 13

1.4.1 Manfaat Teoritis……………………………... 13

1.4.2 Manfaat Praktis…………………………….... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 15

2.1 Motivasi Berprestasi………………………………… 15

2.1.1 Definisi Motivasi Berprestasi……………….. 15

2.1.2 Teori Motivasi Berprestasi………………….. 17

Page 11: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

xi

Halaman

2.1.3 Ciri-ciri Motivasi berprestasi………………… 21

2.1.4 Faktor-faktor yang memengaruhi

Motivasi Berprestasi………………………..... 23

2.2 Dukungan Sosial……………………………………… 25

2.2.1 Definisi Dukungan Sosial……………………. 25

2.2.2 Dukungan Sosial Orangtua………………….. 26

1. Defenisi Orangtua………………………… 26

2. Defenisi Dukungan Sosial Orangtua…….. 28

2.2.3 Aspek Dukungan Sosial Orangtua……............ 28

2.2.4 Efek Dukungan Sosial Orangtua…………….. 31

2.3 Kepercayaan Diri…………………………………….. 32

2.3.1 Defenisi Kepercayaan Diri………………….. 32

2.3.2 Aspek-aspek Kepercayaan Diri……………… 34

2.3.3 Efek Kepercayaan Diri………………............ .. 37

2.4 Hasil Penelitian Sebelumnya………………………….. 38

2.5 Kerangka Berpikir……………………………………. . 40

2.6 Model Penelitian…………………………………….. .. 45

2.7 Hipotesis…………………………………………….. ... 45

BAB III METODE PENELITIAN 46

3.1 Variabel Penelitian………………………………………….. 46

3.2 Definisi Operasional………………………………….. 46

Page 12: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

xii

Halaman

3.2.1 Motivasi Berprestasi………………………… 46

3.2.2 Dukungan Sosial Orangtua…………………. 47

3.2.3 Kepercayaan Diri ……………………………. 47

3.3 Populasi dan Sampel.................................................... 47

3.3.1 Populasi dan Sampel………………………… 47

3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel………………... 48

3.3.3 Metode Pengumpulan Data………………..... 48

3.4 Analisis Aitem……………….................................. 68

3.4.1 Uji Daya Diskriminasi Aitem………………. 68

3.4.2 Uji Hopotesis……………………………….. 69

3.5 Analisis Data ……………….................................. 70

3.5.1 Uji Asumsi………………………………….. 70

3.5.1.1 Uji Normalitas………………..................... 71

3.5.1.2 Uji Multikolinearitas………………. 71

3.5.1.3 Uji Heteroskedastisitas…………….. 72

3.5.1.4 Uji Linearitas………………………. 72

3.6 Uji Coba Instrumen …………………………………. 72

3.6.1 Hasil Skala Motivasi Berprestasi…….......... 73

3.6.2 Hasil Skala Dukungan Sosial Orangtua…….. 73

3.6.3 Hasil Skala Kepercayaan Diri………………. 74

Page 13: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

xiii

Halaman

BAB IV HASIL PENELITIAN………………………… 76

4.1 Deskripsi Tempat Penelitian…………………………. 76

4.2 Deskripsi Responden Penelian………………………. 79

4.3 Hasil Pengukuran Variabel …………………………… 80

4.3.1 Variabel Dukungan Sosial Orangtua.................. 81

4.3.2 Variable Kepercayaan Diri…………….......... 81

4.3.3 Variabel Motivasi Berprestasi……………….. 82

4.4 Hasil uji Prasyarat Analisi (Uji Asumsi)…………….. 84

4.4.1 Uji Normalitas……………………………….. 84

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas………………………. 87

4.4.3 Uji Multikolinearitas………………………… 89

4.4.4 Uji Linearitas……………………………….. 90

4.5 Uji Hipotses…………………………………………. 92

4.5.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)………….. 93

4.5.2 Uji Signifikansi Parameter Individual……… 93

4.5.3 Koefisien Determinasi …………………….. 95

4.6 Sumbangan Efektif…………………………………… 96

4.7 Pembahasan………………………………………….. 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................ 103

5.1 Kesimpulan………………………………………….. 103

5.2 Saran-saran…………………………………………… 103

DAFTAR PUSTAKA…………………………………… 106

LAMPIRAN................................................................... 113

Page 14: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Skala Motivasi Berprestasi .............................. 49

Tabel 3.2 Skala Dukungan Sosial Orangtua .................... 56

Tabel 3.3 Skala Kepercayaan Diri ................................... 62

Tabel 3.4 Sebaran Aitem yang baik dan Aitem tidak baik

Skala Motivasi Berprestasi ............................. 73

Tabel 3.5 Sebaran Aitem yang baik dan Aitem tidak baik

Skala Dukungan Sosial Orangtua…………… 74

Tabel 3.6 Sebaran Aitem yang baik dan Aitem tidak baik

Skala Kepercayan Diri……………... ............... 75

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin…………………………………….. 79

Tabel 4.2 Kategori Responden Berdasarkan Usia…………. 79

Tabel 4.3 Deskripsi Pengukuran Variabel Dukungan

Sosial Orangtua…………………………………. 80

Tabel 4.4 Deskripsi Pengukuran Variabel

Kepercayaan Diri………………………………. 82

Tabel 4.5 Deskripsi Pengukuran Variabel

Motivasi Berprestasi……………………………. 83

Tabel 4.6 Hasil Uji Kolmogorow-Smirnow………………. 87

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas……………………… 89

Tabel 4.8 Hasil Uji Zero Order Correlation Matrix………. 90

Page 15: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

xv

Halaman

Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas Dukungan Sosial

Orangtua dan Motivasi Berprestasi…………… 91

Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas Kepercayaan Diri

dan Motivasi Berprestasi……………………….. 92

Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Berganda

Signifikan Nilai F.. .......................................... 93

Tabel 4.12 Hasil UJi Regresi Berganda

Signifikan Nilai t............................................. 94

Tabel 4.13 Hasil Koefisien Determinasi

Ringkasan Model……………………………. 95

Tabel 4.14 Sumbangan Efektif Variabel Dukungan

Sosial Orangtua dan Kepercayaan Diri

terhadap Motivasi Berprestasi………………. 96

Page 16: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

4.1 Grafik Histogram pada Uji Normalitas…………….. 85

4.2 Grafik p- plot pada Uji Normalitas………………… 86

4.3 Scatterplot pada Uji Heteroskedastisitas………….. 88

Page 17: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan

tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam

keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kemajuan suatu bangsa

ditentukan oleh tingkat pendidikan. Setiap individu harus

memiliki motivasi yang baik sehingga individu dapat

meningkatkan prestasi. Dengan demikian, dukungan sosial

orangtua dan kepercayaan diri sangat penting untuk mendukung

individu meraih prestasi yang baik di sekolah. Dalam bab ini,

akan diuraikan mengenai latar belakang penulis ingin melakukan

penelitian tentang motivasi berprestasi dan mengapa hal ini

penting untuk diteliti.

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa

apabila ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa

itu sendiri (Dani, 2012). Helbert Spencer (seorang filosof Inggris)

mengatakan bahwa pendidikan itu adalah menyiapkan individu

agar dapat menikmati kehidupan yang bahagia. Pendidikan juga

merupakan kunci utama untuk menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas (Atmadi & Setiyaningsih, 2000). Dalam

Undang-undang No 20 Tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem

Pendidikan Nasional bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Page 18: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

2

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangs, dan

negara.

Searah dengan hal di atas maka sistem pendidikan yang

ada di Indonesia dapat menghasilkan generasi-generasi bangsa

yang bermutu dalam menghadapi suatu perubahan yang lebih

baik. Mengingat bahwa pendidikan mempunyai peranan yang

sangat penting tetapi, yang dirasakan sekarang adanya

ketertinggalan di dalam mutu pendidikan baik pendidikan formal

maupun informal. Pendidikan memang telah menjadi penopang

dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk

pembangunan bangsa. Oleh karena itu, setiap individu seharusnya

dapat meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia yang

tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara-

negara lain.

Setelah diamati, nampak jelas bahwa masalah yang serius

dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah

rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, salah

satunya adalah pendidikan formal. Hal itulah yang menyebabkan

rendahnya mutu pendidikan yang ada di Indonesia

(http://www.yepishare.com). Masalah yang dialami oleh

Indonesia saat ini jelas diakibatkan oleh merosotnya tingkat

pendidikan yang dimiliki oleh setiap individu. Disamping itu juga

prestasi yang dimiliki oleh siswa merupakan salah satu komponen

yang membuat kualitas pendidikan di Indonesia mulai merosot.

Dalam sebuah harian pagi dikemukakan bahwa rendahnya

Page 19: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

3

kualitas pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu rendahnya kualitas sarana fisik, rendahnya kualitas

guru, rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, dan

rendahnya prestasi siswa (Padang Ekspres, 2012). Ini diakibatkan

karena kualitas pendidikan di Indonesia belum merata. Di

sejumlah tempat masih banyak warga yang tidak bisa menempuh

pendidikan yang baik akibat mahalnya biaya sekolah dan

kurangnya sarana fisik yang di miliki. Inilah realita yang dialami

dunia pendidikan di Indonesia.

Kondisi yang terjadi menghambat Indonesia untuk bisa

bangkit mengatasi masalah rendahnya kualitas sumber daya

manusia (http://santhikal .blogspot.com). Salah satu bentuk

pendidikan yang harus ditempuh oleh individu selain pendidikan

dasar adalah pendidikan menengah. Pendidikan menengah

diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan

dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat

yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik

dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar serta dapat

mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam pendidikan yang

lebih tinggi (perguruan tinggi) bahkan memasuki dunia kerja

(Hamalik, 2011).

Salah satu pendidikan menengah yang ada di Salatiga

adalah SMP N 4 Salatiga yang berdiri pada tahun 1983 yang

berlokasi di Jln Pattimura 47 Salatiga. Visi dari SMP N 4 Salatiga

adalah terbentuknya pribadi siswa yang santun, etis berbudi luhur

dan terwujudnya peringkat sekolah yang unggul di atas rata-rata.

Page 20: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

4

Mengingat pendidikan itu penting SMP N 4 Salatiga juga

mempunyai visi yang baik untuk meningkatkan prestasi siswa.

Pada tahun pertama dibuka, SMP N 4 Salatiga menampung siswa

sebanyak 830, namun terjadi penurunan pada tahun 2009.

Penurunan jumlah siswa disebabkan oleh rendahnya prestasi.

Kenyataan yang ada membuktikan bahwa kualitas

pendidikan di Indonesia masih rendah yang ditunjukkan data

Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata

hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia

dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918

SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang

mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years

Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh

sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The

Diploma Program (DP). Selain itu data dari education for all di

Indonesi pada tahun 2010 menunjukkan bahwa Indonesia berada

di peringkat 65, tahun ini merosot ke peringkat 69 dari 127

negara, sedangkan data Indeks Pengembangan Pendidikan (IPP),

Indonesia menempati peringkat 124 dari 187 negara. Pada tahun

2014 ranking pendidikan di Indonesia adalah yang paling rendah

(nomor 40) dari ranking 40 negara di dunia, berdasarkan

publikasi terbaru dari Pearson Education (2014). Untuk

mengoptimalkan upaya peningkatan kualitas pendidikan perlu

diperhatikan bahwa tercapainya tujuan pendidikan dapat dilihat

dari prestasi yang dimiliki oleh individu. Pengembangan potensi

yang dimiliki oleh individu tentunya tidak akan terlepas dari

Page 21: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

5

motivasi berprestasi (Dewata, 2011). Akan tetapi permasalahan

yang sering muncul disekolah adalah merosotnya angka rapor

dan rendahnya prestasi akademik siswa. Salah satu penyebab

banyak siswa yang gagal disebabkan oleh rendahnya motivasi

berprestasi yang di miliki. Hal ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Carrol, (2003, dalam Garliah & Nasution, 2005),

yang menunjukkan bahwa rata-rata 30% individu gagal

disebabkan karena rendanya motivasi berprestasi.

Motivasi berprestasi bagi keberhasilan individu adalah

karena motivasi berprestasi merupakan keinginan untuk

menyelesaikan sesuatu, dalam mencapai suatu standar

kesuksesan, dan melakukan suatu usaha demi mencapai suatu

tujuan (Santrock, 2003). Menurut Winkel (1992), motivasi

berprestasi adalah daya penggerak dalam diri individu untuk

memperolah keberhasilan dan melibatkan diri dalam kegiatan, di

mana keberhasilannya tergantung pada usaha pribadi dan

kemampuan yang dimilikinya. Mengingat pentingnya motivasi

berprestasi bagi keberhasilan siswa, maka setiap siswa

diharapkan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi.

Salah satu hal yang dapat memotivasi individu menurut

McClelland (1987) adalah kebutuhan untuk berprestasi (need for

achievement), bagaimana individu melakukan sesuatu dengan

sebaik-baiknya, lebih cepat dan lebih efisien dengan hasil akhir

yang maksimal bila dibandingkan dengan apa yang telah

dilakukan sebelumnya. Santrock (2003) mengatakan bahwa

motivasi berprestasi siswa terbentuk dalam interaksi individu dari

Page 22: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

6

lingkungan sosialnya. Iyer & Kamalanabhan (2006), mengatakan

motivasi berprestasi adalah kecenderungan untuk menjadi unggul.

Hal ini ditunjukkan dengan adanya kecenderungan untuk

mementingkan keunggulan, adanya rasa ingin dilihat sebagai

orang yang memiliki standar keunggulan atau sukses dalam

situasi persaingan. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi

biasanya aktif, pekerja keras, menetapkan standar yang tinggi,

menyukai tugas yang menantang dan mengejar kualitas. Motivasi

berprestasi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang

mempengaruhi motivasi berprestasi, yaitu faktor intrinsik seperti

cita-cita, kepribadian, kepercayaan diri dan inteligensi sedangkan

faktor ekstrinsik seperti lingkungan keluarga, sekolah atau

kampus, masyarakat dan budaya. Dalam penelitian ini penulis

memilih dua faktor, yaitu dukungan sosial orangtua dan

kepercayaan diri.

Melalui wawancara tanggal 05 April 2013 dengan dua

orang guru BK yang mengatakan bahwa sebelum menjadi SMP N

4 sekolah ini dulu adalah Sekolah Teknik Negeri (ST) dengan

jumlah siswa 830. Setelah berakhir pada tanggal 31 Desember

1983 Sekolah Teknik diganti dengan SMP N 4 Salatiga sampai

sekarang. Pada tahun 2007-2008 menjadi 611 siswa. Tahun 2009-

2010 mengalami peningkatan menjadi 631 siswa, tahun 2012-

2013 terjadi penurunan menjadi 618 siswa, sedangkan tahun 2014

ada peningkatan jumlah siswa menjadi 640. Jika dibandingkan

dengan beberapa sekolah negeri lainnya SMP N 4 Salatiga

mengalami masalah dengan prestasi siswa. Ini disebabkan karena

Page 23: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

7

rendahnya prestasi yang dimiliki oleh siswa-siswi tersebut. Ada

kelas tertentu yang ditempati oleh siswa yang memiliki motivasi

berprestasi yang tinggi. Siswa-siswi tersebut menempati kelas A

sedangkan siswa-siswi yang memiliki motivasi berprestasi yang

paling rendah menempati kelas yang paling akhir yaitu kelas H.

Siswa yang motivasi berprestasi tinggi selalu yakin akan

kemampuan untuk meraih sukses, selalu menggunakan waktu

dengan baik, selalu berusaha mempertahankan prestasi di kelas,

dan selalu mengumpulkan tugas tepat waktu sedangkan siswa

yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah selalu bolos

setiap jam pelajaran, malas mengerjakan tugas, kurang perhatian

di kelas dan mereka kurang percaya diri dalam proses belajar

mengajar.

Penulis juga melakukan wawancara dengan 2 orang guru

yang mengajar di kelas H. Ada kesulitan ketika harus mengajar

karena siswa-siswa kadang tidak peduli dengan apa yang

diajarkan oleh guru. Mereka lebih suka menghabiskan waktu di

kantin sekolah daripada masuk kelas untuk mendapat pelajaran.

Ada siswa yang mengatakan bahwa orangtua mereka tidak pernah

peduli dengan pendidikan di sekolah. Santrock (2002)

mengatakan ketika anak berkembang menjadi remaja, mereka

akan mengalami masa transisi di masa sekolahnya, dari sekolah

dasar menuju sekolah menengah pertama (SMP). Monks dkk.

(1998) masa remaja awal berusia 12-15 tahun yang merupakan

siswa SMP. Pada masa ini anak akan mengalami banyak

perubahan yang sering menimbulkan masalah baik dari remaja itu

Page 24: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

8

sendiri, orangtua (keluarga) maupun sekolah. Perubahan-

perubahan itu berkaitan tehadap citra tubuh, lingkungan yang

baru dan bertambahnya mata pelajaran di sekolah. Alasan penulis

memilih variabel motivasi berprestasi dan dukungan sosial

orangtua karena dari hasil-hasil penelitian terlihat bahwa

dukungan sosial dari orangtua (keluarga) memegang peranan

penting dalam keberhasilan anak dalam proses pendidikan.

Keluarga merupakan tempat dimana seorang anak pertama

kalinya memperoleh pendidikan, mengenal nilai-nilai maupun

peraturan yang harus diikutinya, serta mendasari anak untuk

melakukan hubungan sosial yang lebih luas. Keluarga

memberikan dukungan untuk berprestasi dan sukses terkait

dengan harapan dari orangtua kepada anak-anak. Yurika (2010)

mengatakan bahwa terbentuknya motivasi bersumber dari cara

orangtua mendidik dan mengasuh anaknya. Orangtua yang

mendidik anaknya untuk berusaha menentukan sendiri apa yang

sebaiknya dilakukan dan mampu mengerjakan tugas-tugas

disertai dengan sikap orangtua yang selalu menghargai setiap

prestasi yang telah dicapai anak, akan menumbuhkan motivasi

berprestasi yang tinggi pada anak.

Pemilihan variabel dukungan sosial orangtua terhadap

motivasi berprestasi didukung dengan beberapa hasil penelitian

berikut: berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Coleman &

Maqsud (1993), menunjukkan bahwa peran interaksi orangtua

dalam memberikan dukungan sosial kepada anak-anak

berhubungan positif dan signifikan terhadap motivasi berprestasi.

Page 25: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

9

Dalam pengertian makin besar dukungan sosial orangtua makin

tinggi motivasi berprestasi anak-anak. Sebaliknya makin kecil

dukungna sosial orangtua, maka makin rendah motivasi

berprestasi anak-anak. Penelitian yang dilakukan Wentzel (1998),

menunjukkan bahwa dukungan sosial sangat berperan penting

terhadap prestasi anak. Selain itu Verkuyten et al. (2001)

menemukan bahwa dukungan sosial orangtua berpengaruh

terhadap motivasi berprestasi anak, khususnya bagi keluarga-

keluarga yang masih mempertahankan budaya kekerabatan.

Dalam hubungan kekerabatan ini dukungan sosial orangtua

sangat berpengaruh terhadap motivasi berprestasi anak-anak

mereka. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian dimana

Verkuyten et al. (2001) melakukan tiga kali studi terhadap anak-

anak Turki dan anak-anak Belanda, dimana ditemukan bahwa

anak-anak dari keluarga Turki memiliki dukungan sosial yang

lebih tinggi dibandingkan dengan dukungan sosial orangtua dari

keluarga Belanda. Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

dukungan sosial orangtua dari anak-anak Turki berpengaruh posif

dan signifikan terhadap motivasi berprestasi. Sedangkan,

dukungan sosial dari orangtua anak-anak Belanda tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi berprestasi anak,

karena motivasi berprestasi yang dimiliki oleh anak-anak Belanda

merupakan tanggung jawab pribadi. Selanjutnya penelitian yang

dilakukan oleh Solek & Schoenfelder (2007) menunjukkan bahwa

dukungan keluarga mempunyai pengaruh yang kuat pada

motivasi berprestasi anak-anak.

Page 26: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

10

Di dalam kehidupan anak sebagian besar keluarga

memberikan dukungan untuk berprestasi dan sukses terkait

dengan harapan keluarga/orangtua. Hal di atas didukung dengan

riset telah dilakukan oleh Crandall (Maqsud & Coleman, 1993)

yang menunjukkan bahwa orangtua mempunyai pengaruh kuat

pada pengembangan motivasi berprestasi anak mereka.

Selanjutnya McClelland dan Pilon (Maqsud & Coleman, 1993),

pengharapan orangtua terhadap masa depan anak-anak, serta anak

belajar melalui pengamatan langsung adalah penting dalam

pengembangan motivasi berprestasi mereka. Jadi anak-anak yang

berprestasi, mempunyai inisiatif, dan daya saing diperkuat oleh

orangtua mereka, lebih mungkin untuk berkembangnya motivasi

berprestasi yang lebih tinggi (Spence, 1983; Woollfolk, 1990

dalam Maqsud & Coleman, 1993). Dalam kajian selanjutnya,

Paulson (Santrock, 2003) menyatakan bahwa melalui model

kombinasi pola asuh orangtua yang di dalamnya terdapat

dukungan sosial orangtua akan mampu memberikan dukungan

terhadap anak, hal ini akan membuat anak memiliki motivasi

berprestasi yang tinggi.

Selain variabel dukungan sosial dari orangtua terhadap

motivasi berprestasi kepercayaan diri juga turut berpengaruh

terhadap motivasi berprestasi. Loekmono (1983) menyatakan

bahwa kepercayaan diri tidak terbentuk dengan sendirinya

melainkan berkaitan dengan kepribadian seseorang. Dari

kepercayaan diri yang dimiliki akan membuat individu selalu

yakin akan kemampuannya. Rasa kurang percaya diri dapat

Page 27: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

11

timbul ketika individu menghadapi perubahan situasi seperti

menghadapi lingkungan baru, menghadapi orang-orang yang baru

dikenal, adanya suasana bersaing di sekolah, dan masuk ke

lingkungan yang ramai atau berhadapan dengan orang yang status

sosial lebih tinggi. Timbulnya rasa cemas itu, merupakan salah

satu indikasi adanya gejala kurangnya kepercayaan diri pada anak

(Hakim, 2002). Tingkat kepercayaan diri yang baik memudahkan

individu dalam pengambilan keputusan, membangun hubungan

dengan orang lain, dan membantu individu untuk

mempertahankan kesuksesan dalam pembelajaran di sekolah,

sehingga secara tidak langsung akan memengaruhi prestasi yang

dimiliki (http://blogspot.com/2012/ pengaruh-kepercayaan

diri,html).

Namun pada dasarnya tidak semua siswa memiliki rasa

percaya diri yang cukup. Perasaan malu, sungkan dan lain

sebagainya dapat menjadi kendala seorang siswa dalam proses

belajar mengajar di sekolah maupun di lingkungannya.

Berdasarkan hasil wawancara dari seorang guru di SMP N 4

Salatiga mengatakan bahwa sebagian siswa yang memiliki

motivasi berprestasi rendah disebabkan karena malu untuk

bertanya di kelas, tidak mau berbagi dengan teman-teman ketika

mengalami kesulitan, dan selalu menjadi siswa yang pendiam.

Hal ini disebabkan setiap siswa memiliki lingkungan dan latar

belakang yang berbeda-beda, sehingga hal itu memengaruhinya

dalam pembentukan rasa percaya diri. Rini (2002) menyatakan

bahwa rendahnya kepercayaan diri yang dimiliki akan

Page 28: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

12

menggangu individu, terlebih ketika individu tersebut

diperhadapkan pada tantangan ataupun situasi yang baru.

Penulis memilih variabel kedua kepercayaan diri karena

kepercayaan diri juga penting bagi individu. Kepercayaan diri

yang positif akan memudahkan individu untuk memiliki

kompetensi untuk meraih prestasi yang baik. Sejalan dengan

Fernald & Fernald, (1999, dalam Luxori, 2005) menyatakan

bahwa faktor-faktor yang dapat memengaruhi motivasi

berprestasi individu, salah satunya adalah apabila individu

percaya bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu sehingga

berpengaruh dalam bertingkah laku. Pemilihan variabel

kepercayaan diri terhadap motivasi berprestasi didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Hamdan (2009) menemukan

bahwa kepercayaan diri berpengaruh terhadap motivasi

berprestasi, jika individu mempunyai kepercayaan diri yang

tinggi maka motivasi berprestasinya akan menjadi tinggi, dan

sebaliknya jika individu memiliki kepercayaan diri yang rendah

(negatif) maka motivasi berprestasi menjadi rendah. Selanjutnya

penelitian yang dilakukan oleh Santoso & Brotowidagdo (2012)

menunjukkan bahwa kepercayaan diri berpengaruh terhadap

motivasi berprestasi pada mahasiswa Universitas Semarang.

Mengingat bahwa pendidikan itu penting bagi setiap

individu, namun pada dasarnya pendidikan di SMP N 4 Salatiga

mengalami masalah terhadap motivasi berprestasi siswa,

sedangkan motivasi berprestasi dapat dipengaruhi oleh dukungan

sosial orangtua dan kepercayaan diri. Berdasarkan hasil-hasil

Page 29: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

13

penelitian yang ada, maka penulis ingin melakukan penelitian

lebih lanjut terhadap dukungan sosial orangtua dan kepercayaan

diri sebagai prediktor motivasi berprestasi siswa di SMP N 4

Salatiga.

1.2. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah

dukungan sosial orangtua dan kepercayaan diri dapat

dijadikan preditor motivasi berprestasi siswa di SMP N 4

Salatiga.

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian yang akan dicapai adalah untuk

menentukan dukungan sosial orangtua dan kepercayaan

diri sebagai prediktor motivasi berprestasi siswa di SMP

N 4 Salatiga.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan ilmiah

dalam usaha untuk memperoleh pemahaman tentang

dukungan sosial orangtua dan kepercayaan diri sebagai

prediktor motivasi berprestasi, dan secara khusus

penelitian ini bermanfaat pada bidang studi Psikologi

Pendidikan.

Page 30: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

14

2. Manfaat Praktis

a. Bagi lembaga pendidikan dapat memberikan sumbangan

penelitian agar lembaga dapat mengetahui tentang

bagaimana meningkatkan motivasi berprestasi pada

siswa SMP.

b. Bagi siswa diharapkan penelitian ini dapat memberikan

pemahaman untuk mengembangkan motivasi berprestasi

yang lebih baik dan lebih meningkatkan kepercayaan

diri.

c. Bagi orangtua agar lebih memperhatikan dan

melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam

mengasuh dan memberikan dukungan sosial secara

optimal.

Page 31: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan dibahas mengenal landasan teoritik

yang terdiri dari defenisi, aspek-aspek, teori dan faktor-faktor

yang mempengaruhi masing-masing variabel. Selain itu juga

dijelaskan mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya, kerangka

berpikir, hipotesis penelitian dan model penelitian.

2.1. MOTIVASI BERPRESTASI

2.1.1 Definisi motivasi berprestasi

Djamarah (2002) menyatakan, motivasi adalah suatu

perubahan energi dalam diri individu yang berbentuk aktivitas

nyata berupa kegiatan fisik, di mana individu mempunyai tujuan

tertentu dari aktivitasnya, maka individu mempunyai motivasi

yang kuat untuk mencapainya. Handoko (2006) menyatakan,

motivasi sebagai suatu tenaga atau faktor yang ada di dalam diri

individu, yang menimbulkan, mengarahkan dan

mengorganisasikan tingkah laku. Santrock (2007) juga

menyatakan, bahwa motivasi adalah proses yang memberi

semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Selain itu juga motivasi

merupakan hasil interaksi antara individu dengan situasi. Setiap

individu memiliki dorongan motivasional dasar yang berbeda-

beda. Motivasi juga merupakan proses yang menjelaskan

intensitas, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuan

(Robbins, 2008). Mc Donald, (2004, dalam Hamalik, 2011)

Page 32: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

16

menyatakan, “motivation is an energy change within the person

characterized by affective arousal and anticipatory goal

reaction” ( motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri

(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan

reaksi untuk mencapai tujuan). Terry, (2001 dalam Hasibuan,

2012) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan yang

terdapat pada diri individu yang merangsangnya untuk melakukan

tindakan-tindakan.

McClelland (1987) menyatakan bahwa kebutuhan untuk

berprestasi (need for achievement) adalah suatu pikiran yang

berhubungan dengan melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya,

lebih cepat dan lebih efisien dengan hasil akhir yang maksimal

bila dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan sebelumnnya.

Motivasi berprestasi berhubungan dengan kemampuan untuk

mengatasi rintangan dan memelihara semangat kerja yang tinggi,

bersaing (melalui usaha keras), dan mengungguli orang lain

(Asnawi, 2002). Handoko (2003) menyatakan bahwa motivasi

berprestasi adalah suatu dorongan yang muncul dari dalam diri

individu untuk berusaha mencapai prestasi yang tinggi. Menurut

McClelland, (1987, dalam Rola & Wulandari, 2004) menyatakan

bahwa motivasi berprestasi adalah dorongan yang ada pada diri

individu untuk mencapai sutu keberhasilan. Davis, (2000, dalam

Asnawi, 2002) juga menyatakan bahwa motivasi berprestasi

adalah dorongan untuk mengatasi rintangan dan mencapai

keberhasilan, sehingga menyebabkan individu bekerja lebih baik

lagi. McClelland, 1987 (dalam Hasibuan, 2012) menyatakan

bahwa motivasi berprestasi merupakan suatu keinginan untuk

Page 33: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

17

mengatasi atau mengalahkan suatu tantangan, untuk kemajuan,

dan pertumbuhan.

Dari beberapa pengertian di atas, penulis menyimpulkan

bahwa motivasi berprestasi sangat penting untuk mendorong

individu mencapai kesuksesan. Kebutuhan yang mendorong

individu melakukan suatu usaha untuk mencapai tujuan yaitu

menghasilkan prestasi yang lebih baik sesuai dengan standar

keunggulan.

2.1.2 Teori motivasi berprestasi

Teori kebutuhan berprestasi dikembangkan David

McClelland (1987) dan rekan-rekannya. Teori yang

dikembangkan berfokus pada tiga kebutuhan yaitu: pencapaian,

kekuatan, dan hubungan. Ketiga model dimensi kebutuhan ini

dapat didefenisikan sebagai berikut:

1. Kebutuhan pencapaian (need of achievement): dorongan

untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha untuk

berhasil.

2. Kebutuhan kekuatan (need of power): kebutuhan untuk

membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa

sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.

3. Kebutuhan hubungan (need of affiliation): keinginan

untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah

dan akrab.

Page 34: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

18

Dalam bidang pendidikan, jenis motivasi yang paling

penting adalah motivasi berprestasi yang mendorong individu

untuk mencapai prestasi. Menurut Salam & Ada, 2003), dalam

motivasi berprestasi terdapat kemampuan yang terorganisir pada

diri individu untuk mewujudkan suatu keadaan yang lebih tinggi,

sehingga perasaan ingin suksesnya dapat tercapai. Selain itu, di

dalam motivasi berprestasi juga mengandung kondisi psikologis

yang mendorong atau mengerakkan individu untuk memenuhi

keinginan atau kebutuhannya (Salam & Ada, 2003). Dengan kata

lain, adanya kemampuan maupun kondisi psikologi, maka

individu bertingkah laku untuk memenuhi kebutuhan (needs).

Berkaitan dengan needs, Maslow (1970) dengan teori

hirarkinya mengatakan bahwa manusia dimotivasi oleh sejumlah

kebutuhan dasar. Kebutuhan-kebutuhan tersebutlah yang

membangkitkan dan mengarahkan tingkah laku individu. Maslow

membagi kebutuhan dalam 5 kategori, yaitu:

1. Kebutuhan fisiologi (Physiological needs), seperti rasa

lapar, rasa haus, kebutuhan akan perumahan dan

sebagainya.

2. Kebutuhan rasa aman (sefety needs), yaitu kebutuhan

bebas dari bahaya, merasa aman, dan terlindung.

3. Kebutuhan rasa cinta dan sayang (needs for love and

belongingness), yaitu kebutuhan yang mendorong

individu untuk menjalin hubungan afektif atau emosional

dengan orang lain serta merasa diterima oleh

kelompoknya dan terlibat di dalamnya.

Page 35: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

19

4. Kebutuhan akan penghargaan (needs for self esteem),

yaitu kebutuhan memperoleh penghargaan/berprestasi,

berkompetensi dan mendapatkan dukungan serta

pengakuan baik yang diberikan oleh orang lain maupun

yang dapat dirasakan sendiri.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (needs for self actualization),

kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk menunjukan

kemampuan dirinya.

Individu yang dapat mengaktualisasikan dirinya adalah

orang-orang yang kreatif, ekpresif dan dapat menjadi apa saja

menurut kemampuannya. Maslow, (1970 dalam Koeswara, 1991)

mengemukakan bahwa motivasi seseorang turut dipengaruhi oleh

kondisi lingkungan sekitarnya dan keadaan sosial masyarakat.

Bila lingkungan tidak memberikan dukungan bagi pemenuhan

kebutuhan maka akan menghambat perkembangan dirinya.

Selain Maslow, Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” .

Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf

pertama dari tiga istilah yaitu : E=Existence (kebutuhan akan

eksistensi), R=Relatedness (kebutuhan untuk berhubungan

dengan pihak lain, dan G=Growth (kebutuhan akan

pertumbuhan). Tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal

penting. Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara

teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer.

Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki

pertama dan kedua dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada

dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep

Page 36: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

20

Maslow dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self

actualization” menurut Maslow. Kedua, teori Alderfer

menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia itu

diusahakan pemuasannya secara serentak. Apabila teori Alderfer

disimak lebih lanjut akan tampak bahwa :

Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin

besar pula keinginan untuk memuaskannya;

Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih

tinggi” semakin besar apabila kebutuhan yang lebih

rendah telah dipuaskan;

Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang

tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk

memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.

Tampaknya pandangan ini didasarkan kepada sifat

pragmatisme oleh manusia yang menyadari keterbatasannya,

seseorang dapat menyesuaikan diri pada kondisi obyektif yang

dihadapinya dengan antara lain memusatkan perhatiannya kepada

hal-hal yang mungkin dicapainya. Herzberg juga memberikan

kontribusi penting dalam pemahaman motivasi Herzberg. Teori

yang dikembangkannya dikenal dengan “ Model Dua Faktor” dari

motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau

“pemeliharaan”. Menurut teori ini yang dimaksud faktor

motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang

sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang,

sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau

Page 37: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

21

pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang

berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku

seseorang dalam kehidupan seseorang.

Berdasarkan teori yang sudah dipaparkan diatas penulis

memilih teori McClelland yang berdasarkan pada kebutuhan

pencapaian (need of achievement). McClelland (1987)

mengatakan bahwa individu yang memiliki dorongan yang kuat

untuk berhasil. Mereka lebih berjuang untuk memperoleh

pencapaian pribadi daripada memperoleh penghargaan dan juga

memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik

atau lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Dorongan ini

merupakan kebutuhan pencapaian (nAch). Dalam penelitian

terhadap kebutuhan menemukan bahwa individu dengan prestasi

yang tinggi membedakan diri mereka dari individu lain menurut

keinginan mereka untuk melakukan hal-hal yang lebih baik

(Luthans, 2006).

2.1.3 Ciri-ciri individu yang memiliki motivasi berprestasi.

Dalam kaitannya dengan belajar, motivasi sangat penting

bagi individu. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang

tinggi akan mencapai prestasi yang baik. Apabila tidak ada

motivasi berprestasi dalam diri siswa maka akan menimbulkan

rasa malas dalam mengikuti proses belajar dan kesulitan dalam

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Menurut McClelland (2002) ciri-ciri individu yang

memiliki motivasi berprestasi tinggi yaitu:

Page 38: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

22

1. Pengambilan resiko sedang, yaitu memilih pencapaian

prestasi dengan resiko sedang sehingga dalam

pengambilan tugas individu memiliki keyakinan dapat

meraih sukses dan menghindari kegagalan, serta sukses

yang dicapai dengan cara yang inovatif.

2. Menginginkan umpan balik, yaitu individu menyukai

aktivitas yang dapat memberikan umpan balik berharga

dan cepat mengenai kemajuan dalam mencapai tujuan.

Dengan demikian ini individu perlu memanfaatkan waktu

secara efektif, baik dalam belajar maupun dalam

mengerjakan tugas-tugas.

3. Puas dengan prestasi, yaitu orang yang tingkat prestasinya

tinggi menganggap bahwa menyelesaikan tugas

merupakan hal yang menyenangkan secara pribadi,

mereka tidak mengharapkan penghargaan material, namun

mereka memiliki pemikiran yang berorientasi pada

pengharapan akan penghargaan di masa depan.

4. Totalitas terhadap tugas, yaitu individu yang memiliki

motivasi berprestasi tinggi cenderung total dan gigih

dengan mengerjakan tugas, hingga dapat

menyelesaikannya dengan sukses. Mereka tidak mau

meninggalkan pekerjaan terbengkalai dan tidak cepat puas

dengan diri sendiri sehingga mereka menggunakan usaha

maksimal dan memperoleh hasil yang optimal, dan dalam

bekerja lebih mengutamakan pencapaian prestasi dari

pada hubungan sosial.

Page 39: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

23

Menurut Ivancevich dkk. (2006), karakteristik individu

yang memiliki motivasi berprestasi tinggi adalah:

1. Suka menerima tanggung jawab dalam memecahkan

masalah.

2. Cenderung menetapkan pencapaian yang moderat dan

cenderung mengambil resiko yang telah

diperhitungkan.

3. Menginginkan umpan balik atas kinerja.

Berdasarkan beberapa pandangan mengenai ciri-ciri

motivasi berprestasi di atas, dalam penelitian ini menggunakan

ciri-ciri motivasi berprestasi yang dikemukan oleh McClelland

(2002) dan motivasi berprestasi dalam penelitian ini dikaitkan

dalam akademik (studi). Hal ini disebabkan karena di dalam cirri-

ciri yang dikemukan oleh McClelland (2002) terkandung semua

ciri-ciri oleh tokoh lain.

2.1.4 Faktor-faktor yang memengaruhi motivasi berprestasi

Setiap individu memiliki tingkat motivasi berprestasi yang

berbeda-beda, tetapi semua itu tergantung dari faktor-faktor yang

memengaruhi. Heckhausen (Haditono, 1979) menyatakan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi adalah:

1. Faktor intrinsik, meliputi: tujuan yang ditetapkan, harapan

yang diinginkan, cita-cita yang dimiliki, memiliki

kepercayaan diri yang positif, rasa takut untuk sukses atau

kecenderungan menghindari sukses, pengalaman, dan

potensi dasar yang dimiliki dalam hal ini inteligensi.

Page 40: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

24

2. Faktor ekstrinsik, meliputi: situasional, norma kelompok,

timbulnya resiko sebagai akibat dari potensi yang

diperolah, sikap terhadap kehidupan dan lingkungan.

Lingkungan yang baik dan memberikan dukungan

terhadap individu sangat mempengaruhi motivasi

berprestasi. Dalam hal ini anak sangat membutuhkan

dukungan sosial orangtua sebagai orang yang paling dekat

dan lebih mengenal kehidupan anak. Sejalan dengan hal

tersebut Crow dan Crow (1984), mengemukakan bahwa

sikap terhadap lingkungan akan mempengaruhi motivasi

berprestasi, artinya sikap terhadap lingkungan merupakan

petunjuk tentang pandangan dan penilaian individu

terhadap lingkungannya. Sikap positif terhadap

lingkungan akan meningkatkan motivasi berprestasi,

sedangkan sikap negatif terhadap lingkungan akan

menurunkan motivasi berprestasi.

Hurlock (1999), mengatakan bahwa faktor-faktor yang

memengaruhi motivasi berprestasi terbagi dalam dua bagian

yaitu:

1. Faktor pribadi yang meliputi: keinginan untuk mencapai

apa yang dicita-citakan untuk masa depan, dan apa yang

pernah dialami di masa lampau.

2. Faktor lingkungan yang meliputi: harapan sosial, tekanan

dari teman sebaya, penghargaan sosial bagi prestasi yang

tinggi dan penolakan sosial bagi prestasi yang rendah.

Page 41: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

25

Berdasarkan uraian di atas, maka faktor-faktor tersebut

harus diperhatikan oleh orangtua dan guru sehingga motivasi

berprestasi siswa terus ditingkatkan dalam mencapai prestasi

yang lebih baik.

2.2. DUKUNGAN SOSIAL

2.2.1. Definisi dukungan sosial

Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri

tanpa bantuan orang lain. Kebutuhan fisik (sandang, pangan,

papan), kebutuhan sosial (pergaulan, pengakuan, sekolah,

pekerjaan) dan kebutuhan psikis termasuk rasa ingin tahu, rasa

aman, perasaan religiusitas, tidak mungkin terpenuhi tanpa

bantuan orang lain. Apalagi jika orang tersebut sedang

menghadapi masalah, baik ringan maupun berat. Pada saat-saat

seperti itu seseorang akan mencari dukungan sosial dari orang-

orang di sekitarnya, sehingga dirinya merasa dihargai,

diperhatikan dan dicintai (Kuntjoro, 2002).

Rook, (1985, dalam Smet, 1994) dukungan sosial adalah

salah `satu diantara fungsi pertalian (ikatan) sosial. Ikatan- ikatan

sosial menggambarkan tingkat dan kualitas umum dari hubungan

interpersonal. Ikatan dan hubungan dengan orang lain dianggap

sebagai aspek yang memberikan kepuasan secara emosional

dalam kehidupan individu. Gottlieb, (1983, dalam Smet, 1994)

dukungan sosial yang terdiri dari informasi atau nasehat verbal

maupun non verbal yang berupa bantuan nyata atau tindakan

yang diberikan oleh adanya keakraban atau adanya kehadiran

seseorang yang mempunyai manfaat atau efek terhadap perilaku

Page 42: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

26

bagi penerima. Wellman, (1981, dalam Smet, 1994) mengatakan

bahwa dukungan sosial hanya dapat dipahami jika orang tersebut

tahu mengenai struktur jaringan sosila dan menjadi anggotanya.

Hal ini berarti bahwa dukungan sosial adalah perasaan sosial

yang dasar yang dibutuhkan terus-menurus, dipuaskan dalam

interaksi dengan orang lain. Smet (1994) juga menambahkan

bahwa dukungan sosial merupakan suatu bentuk perhatian,

penghargaan atau pertolongan yang diterima oleh individu lain

atau kelompoknya. Informasi tersebut diperoleh dari pola

hubungan keluarga, guru, teman sebaya, kelompok atau

organisasi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

dukungan sosial adalah ikatan sosial yang dijalin secara akrab

antara individu satu dengan yang lain dalam lingkungan

masyarakat, keluarga, organisasi dan sekolah dan lain-lain.

Diberikan dalam bentuk informasi atau bantuan yang diperoleh

dari orang lain karena adanya keakraban sehingga individu

tersebut merasa diperhatikan, dicintai, dihargai, dihormati serta

mempunyai kesempatan yang baik untuk memahami masalah

secara bersama-sama.

2.2.2. Dukungan Sosial Orangtua

1. Definisi Orangtua

Eminyam (2001) mengemukakan bahwa orangtua yang

terdiri dari suami atau istri atau ayah dan ibu yang membentuk

satu keluarga dan bersatu dalam ikatan pernikahan, yang

Page 43: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

27

didalamnya mereka melaksankan tugas dan tanggung jawab

terhadap anak-anak yang lahir dari pernikahan mereka. Oleh

karena itu keluarga harus menjadi sekolah yang pertama, dimana

orangtua memberikan contoh dan teladan yang baik. Sejalan

dengan itu Setyani (2005) mengungkapkan bahwa orangtua

adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu

keluarga, yang dalam kehidupan sehari-hari biasa disebut dengan

ayah dan ibu. Pendapat tersebut menekankan bahwa orangtua

adalah penanggung jawab kelangsungan hidup keluarga. Munir

(2010) juga menyatakan bahwa orang tua memiliki tanggung

jawab dalam membentuk serta membina anak-anak, karena

keluarga merupakan tempat dimana anak bertumbuh dan

berkembang untuk mempelajari atau mengetahui kehidupan.

Sukma (2011) juga menyatakan bahwa orang tua sebagai

lingkungan pertama dan utama dimana anak berinteraksi sebagai

lembaga pendidikan yang tertua, artinya disinilah dimulai suatu

proses pendidikan sehingga orang tua berperan sebagai pendidik

bagi anak-anaknya. Lingkungan keluarga juga dikatakan

lingkungan yang paling utama, karena sebagian besar kehidupan

anak di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak

diterima anak adalah dalam keluarga.

Berdasarkan pernyatan di atas, dapat disimpulkan bahwa

orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam

suatu keluarga, yang dalam kehidupan sehari-hari disebut ayah

dan ibu yang berfungsi sebagai pelindung setiap anggota

Page 44: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

28

keluarga, pendidik, pelaku kegiatan ekonomi, pengasuh serta

membesarkan anak-anak.

2. Definisi dukungan sosial orangtua

House, (1986, dalam Wijaya, 2012) menyatakan bahwa

dukungan sosial orangtua adalah dorongan atau bantuan yang

diterima individu dari orangtuanya sehingga dapat meningkatkan

keyakinan dan memiliki perasaan positif mengenai dirinya

sendiri. Demaray dan Malecki (2002), mengatakan bahwa

dukungan sosial sebagai persepsi individu dari dukungan umum

atau tindakan spesifik yang bersifat mendukung dari orang-orang

dalam jaringan sosial yang fungsinya sebagai pelindung. Sumber

dukungan ini berasal dari orangtua, teman, guru, teman dekat atau

sekolah.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

dukungan sosial orangtua merupakan sikap orang tua kepada

individu yang membuatnya merasa diterima, dicintai,

diperhatikan dan merasa menjadi bagian dalam keluarga.

2.2.3 Aspek-aspek dukungan sosial orangtua

Menurut House, (1986, dalam Smet, 1994), dukungan

sosial terdiri atas empat aspek, yaitu:

1. Dukungan emosional, yaitu dukungan orangtua dalam

memberikan keyakinan bahwa individu dicintai dan

diperhatikan. Aspek ini mencakup dukungan yang

Page 45: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

29

diwujudkan dalam bentuk ungkapan empati dan

kepedulian.

2. Dukungan penghargaan/penilaian, yaitu dukungan

orangtua terhadap individu sebagai bahan introspeksi diri

dan motivasi agar berbuat lebih baik dari sebelumnya.

Aspek ini terjadi lewat penghargaan/penilaian positif

orangtua terhadap individu, motivasi untuk maju dan

memiliki pandangan positif terhadap keberhasilan orang

lain.

3. Dukungan informatif, yaitu dukungan orangtua untuk

membantu individu memecahkan masalah. Aspek ini

mencakup pemberian nasihat dan saran-saran untuk

memecahkan masalah yang dihadapi.

4. Dukungan instrumental, yaitu dukungan orangtua yang

berupa barang dan jasa yang dapat membantu kegiatan

individu. Aspek ini mengungkapkan dukungan sosial yang

mencakup bantuan langsung yang diwujudkan dalam

bentuk uang, tenaga, waktu, dan pemberian hadiah.

Weiss, (1974, dalam Cutrona & Russell, 1987)

mengusulkan enam aspek yang berasal dari hubungan dengan

orang lain. Keenam aspek tersebut adalah guidance (saran dan

informasi), reliable alliance (bantuan yang nyata), attachment

(ekspresi mengenai kepedulian dan cinta), reassurance of worth (

kemampuan untuk menghormati dan kualitas individu), social

integration (kepentingan dan keprihatinan bersama dalam

kelompok), dan opportunity to provide nurturance (dukungan ini

Page 46: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

30

berupa perasaan individu bahwa ia dibutuhkan oleh orang lain).

Sejalan dengan Drageset (2012) yang menguraikan mengenai

enam aspek dari Weis, yaitu attachment (hubungan yang

dirasakan dimana individu memperoleh kedekatan emosional dan

rasa aman. Tidak adanya hubungan tersebut dapat mengakibatkan

rasa kesepian, social integration ( menjadi bagian dari suatu

kelompok), reassurance of worth (suatu hubungan dimana

keterampilan dan kemampuan seseorang diakui), opportunity to

provide nurturance (tanggung jawab untuk kesejahteraan orang

lain), reliable alliance (suatu hubungan dimana seseorang dapat

mengandalkan bantuan dalam kondisi apapun dan tidak adanya

hal ini dapat mengakibatkan rasa kerentanan, guidance (suatu

hubungan dengan orang-orang yang dapat dipercaya yang dapat

memberikan saran).

Dari beberapa bentuk dukungan sosial orangtua dapat

disimpulkan bahwa semuanya memiliki dampak yang positif bagi

remaja. Dukungan sosial yang diberikan dapat berupa attachment,

guidance, reliable alliance, reassurance of worth, social

integration, and opportunity nurturance (Weis, 1974, dalam

Cutrona & Russell, 1987)

2.2.4. Efek dukungan sosial orangtua

Sarason, (1983, dalam Kuntjoro, 2002), mengatakan

bahwa dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, dan

kepedulian dari orang-orang yang dapat dipercaya serta yang

Page 47: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

31

menghargai. Menurut Sarason , dukungan sosial dipengaruhi oleh

dua hal yaitu:

1. Jumlah sumber dukungan sosial yang tersedia, merupakan

persepsi individu terhadap sejumlah orang yang dapat

diandalkan ketika individu tersebut membutuhkan bantuan

(pendekatan berdasarkan kuantitas).

2. Tingkatan kepuasan akan dukungan sosial yang diterima

dimana ini berkaitan dengan persepsi individu bahwa

kebutuhan yang diinginkan akan terpenuhi (pendekatan

berdasarkan kualitas).

Hal tersebut di atas menjadi sangat penting untuk

dimengerti oleh orangtua dalam memberikan dukungan sosial

kepada anak. Keberadaan anak dalam sebuah keluarga

merupakan hal yang sangat penting sehingga anak merasakan

bahwa mereka diperhatikan dan dicintai oleh orangtuanya.

Dukungan sosial bukan sekedar bantuan yang diberikan kepada

orang lain tetapi bagaimana bantuan yang diberikan kepada

seseorang dapat dimaknai.

Dari uraian di atas disimpulkan bahwa dukungan sosial

orangtua sangat penting diberikan sehingga individu merasa

bahwa ia diperhatikan dan memiliki rasa aman.

Page 48: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

32

2.3. KEPERCAYAAN DIRI

2.3.1. Definisi kepercayaan diri

Rini (2002) kepercayaan diri adalah sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap

lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hasan, 2001 (dalam

Khusnia & Rahayu, 2010), menjelaskan bahwa kepercayaan diri

adalah keyakinan akan kemampuan diri sendiri secara adekuat

dan menyadari kemampuan-kemampuan yang dimiliki serta dapat

memanfaatkannya secara tepat. Lauster, (1990, dalam Gulo,

1991) menambahkan bahwa kepercayaan diri sebagai keyakinan

dan kemampuan diri sendiri sehingga tidak mudah terpengaruh

dengan orang lain. Lindenfield (1997) mengungkapkan bahwa

orang yang percaya diri ialah orang yang puas dengan dirinya

sendiri dan kemampuan yang dimilikinya.

Lie (2003) mengungkapkan bahwa seseorang yang

percaya diri dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang

sesuai dengan tahapan perkembangan dengan baik, merasa

berharga, mempunyai keberanian, dan kemampuan untuk

meningkatkan prestasinya, mempertimbangkan berbagai pilihan,

serta membuat keputusan sendiri merupakan perilaku yang

mencerminkan percaya diri. Percaya diri merupakan dasar dari

motivasi diri untuk berhasil. Seseorang yang mendapatkan

ketenangan dan kepercayaan diri haruslah menginginkan dan

termotivasi dirinya. Banyak orang yang mengalami kekurangan

tetapi bangkit melampaui kekurangan sehingga benar-benar

Page 49: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

33

mengalahkan kemalangan dengan kepercayaan diri dan motivasi

untuk terus tumbuh serta mengubah masalah menjadi tantangan.

Kepercayaan diri dan kebesaran hati membuatnya bersikap,

bergaul, bersama orang lain dengan penuh percaya diri dan

kemampuan menghadapi segala kesulitan dengan kepercayaan

diri yang besar.

Selanjutnya menurut Hakim (2002) rasa percaya diri tidak

muncul begitu saja pada diri seseorang ada proses tertentu

didalam pribadinya sehingga terjadilah pembentukan rasa percaya

diri. Terbentuknya rasa percaya diri yang kuat terjadi melalui

proses:

1. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses

perkembangan yang melahirkan kelebihan-kelebihan

tertentu.

2. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan kelebihan yang

dimilikinya dan melahirkan keyakinan kuat untuk bisa

berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan-

kelebihannya.

3. Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap

kelemahan-kelemahan yang dimilikinya agar tidak

menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit

menyesuaikan diri.

4. Pengalaman di dalam menjalani berbagai aspek kehidupan

dengan menggunakan segala kelebihan yang ada pada

dirinya.

Page 50: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

34

Dari berbagai pendapat yang telah diuraikan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah suatu

keyakinan akan kemampuan yang dimiliki oleh individu sehingga

dirinya mampu untuk mengembangkan penilaian positif terhadap

diri sendiri maupun terhadap lingkungan serta situasi yang

dihadapinya sehingga individu merasa mampu untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam dirinya dan tidak mudah terpengaruh

oleh orang lain.

2.3.2 Aspek-aspek kepercayaan diri

Lie (2003) mengemukakan beberapa aspek orang yang

mencerminkan percaya diri adalah:

1. Yakin kepada diri sendiri,

2. Tidak bergantung pada orang lain,

3. Tidak ragu-ragu, merasa diri berharga, tidak

menyombongkan diri,

4. Memiliki keberanian untuk bertindak.

Lauster, (1990, dalam Gulo, 1991) mengemukakan

beberapa aspek untuk meningkatkan kepercayaan diri:

1. Bertanggung jawab

Individu bersedia untuk menanggung segala konsekuensi

dari setiap tindakannya.

2. Optimis

Mampu (berhasil) mewujudkan rencana-rencananya, tidak

ragu-ragu dalam bertindak, lebih siap menghadapi atau

menerima akibat yang terjadi.

Page 51: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

35

3. Ambisi

Memiliki keinginan yang besar untuk bersaing dengan

orang lain sehingga mampu mendorong individu untuk

berprestasi.

4. Mandiri

Dapat menentukan standar sendiri dan selalu

mengembangkan motivasinya.

Lindenfield (1997) membagi kepercayaan diri menjadi

dua bagian:

1. Percaya diri batin ( percaya diri yang member kita perasaan

dan anggapan bahwa kita dalam keadaan baik. Ada empat ciri

utama pada orang yang mempunyai percaya diri batin, yaitu:

a) Cinta diri

Cinta diri yang dimaksud adalah peduli tentang diri

individu sendiri sehingga perilaku dan gaya hidup yang

mereka tampilkan untuk memelihara diri sendiri.

b) Pemahaman diri

Dengan kemampuan memahami diri sendiri, seseorang

dalam kehidupannya tidak akan terhanyut untuk

merenungi diri sendiri, namun berusaha ingin mengetahui

tanggapan atau pendapat dari orang lain tentang diri

mereka. Dengan memiliki pemahaman diri yang baik,

individu akan menyadari kekuatan dan mengembangkan

kemampuannya.

Page 52: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

36

c) Tujuan yang jelas

Orang yang percaya diri selalu mengetahui tujuan

hidupnya. Mempunyai pikiran yang jelas terhadap

tindakan yang dilakukan dan hasil yang akan diterima.

d) Pemikiran yang positif

Orang-orang yang percaya diri selalu berfikir positif,

memandang kehidupan dari sisi yang cerah dan selalu

berusaha mencari pengalaman dan hasil yang baik.

2. Percaya diri lahir (memungkinkan individu untuk tampil

dan berperilaku dengan cara menunjukkan bahwa individu yakin

akan diri sendiri). Untuk memberikan percaya diri kepada

individu perlu mengembangkan keterampilan dalam empat

bidang, yaitu:

a) Komunikasi

Keterampilan komunikasi menjadi dasar yang baik bagi

pembentukan sikap percaya diri. Menghargai pembicaraan

orang lain, berani berbicara di depan umum, tahu kapan

harus berganti topic pembicaraan, dan mahir dalam

berdiskusi adalah bagian dari keterampilan komunikasi

yang bisa dilakukan jika individu memiliki rasa percaya

diri.

b) Ketegasan

Sikap tegas dalam melakukan suatu tindakan juga

diperlukan, agar kita terbiasa untuk menyampaikan

aspirasi dan keinginan serta membela hak kita, dan

Page 53: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

37

menghargai terbentuknya perilaku agresif dan positif

dalam diri.

c) Penampilan diri

Seorang individu yang percaya diri selalu memperhatikan

penampilan dirinya, baik dari gaya pakaian, dan gaya

hidupnya tanpa terbatas pada keinginan untuk selalu

menyenangkan orang lain.

d) Pengendalian perasaan

Pengendalian perasaan juga diperlukan dalam kehidupan

kita sehari-hari, dengan kita mengelola perasaan kita

dengan baik akan membentuk suatu kekuatan besar yang

pastinya menguntungkan individu tersebut.

2.3.3 Efek kepercayaan diri

Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri

bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri

dapat timbul karena adanya pengakuan dari lingkungan. Seorang

individu akan berhasil dalam menyelesaikan tugasnya bila dirinya

mempunyai rasa percaya diri yang kuat (Dimyanti & Mudjiono,

2002). Kepercayaan diri bagi siswa sebagai kelompok remaja

merupakan hal yang sangat penting. Hal ini disebabkan karena

siswa yang berada pada tahap remaja mengalami perkembangan,

yang membuat remaja tersebut mengalami banyak perubahan

seperti menghadapi lingkungan baru, menghadapi orang-orang

yang baru dikenal, dan adanya suasana bersaing di sekolah

(Hakim, 2002). Secara psikologis pada masa remaja ini anak-

anak berusaha mencari hal-hal yang baru. Perubahan yang terjadi

Page 54: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

38

inilah yang menyebabkan individu mengalami kebingungan dan

mengalami krisis kepercayaan diri (Siahaan, 2006).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepercayaan

diri sangat penting bagi siswa yang berada pada tahap remaja.

Individu yang mempunyai kepercayaan diri adalah individu yang

mampu melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung jawab.

Kepercayaan diri yang dimiliki membuat individu mempunyai

kemampuan terhadap diri sendiri dan tidak mudah terpengaruh

orang lain.

2.4 Hasil-hasil penelitian sebelumnya

Dalam kaitannya dengan belajar, motivasi sangat penting

dimiliki oleh siswa dalam mencapai suatu prestasi yang tinggi.

Untuk mencapai suatu prestasi individu harus mempunyai

motivasi berprestasi dalam dirinya. Terlepas dari dukungan sosial

dari orang-orang sekitar (orangtua) juga berpengaruh dalam

motivasi berprestasi anak di sekolah. Keluarga khususnya

orangtua berperan penting dalam mengaktualisasikan motivasi

berprestasi pada anak, sebab orangtua adalah orang yang

mengenal benar anak tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan

oleh Coleman & Maqsud (1993), menunjukkan bahwa peran

interaksi orangtua dalam memberikan dukungan sosial kepada

anak-anak berhubungan positif dan signifikan terhadap motivasi

berprestasi. Penelitian yang dilakukan oleh Wentzel (1998) juga

menunjukkan bahwa dukungan sosial sangat berperan penting

terhadap prestasi anak.

Page 55: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

39

Penelitian yang berbeda dilakukan oleh Verkuyten et al

(2001), yang menemukan bahwa dukungan sosial orangtua

terhadap motivasi berprestasi anak lebih diperhatikan oleh

keluarga-keluarga yang masih mempertahankan budaya

kekerabatan. Dalam hubungan kekerabatan inilah dukungan

sosial orangtua sangat berpengaruh terhadap motivasi berprestasi

anak-anak mereka. Hasil penelitian yang dilakukan dimana

dukungan sosial dari anak-anak Turki berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap motivasi berprestasi, sedangkan

dukungan sosial dari orangtua anak-anak Belanda tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi berprestasi anak-

anak mereka, karena motivasi berprestasi yang dimiliki anak-

anak Belanda merupakan tanggung jawab pribadi.

Selain dukungan sosial orangtua maka kepercayaan diri

juga berpengaruh terhadap motivasi berprestasi anak. Menurut

Shrauger & Schohn (1995), kepercayaan diri adalah anggapan

seseorang tentang kompetensi dan ketrampilan yang dimiliki serta

kesanggupannya untuk menangani berbagai macam situasi”.

Individu yang memiliki kepercayaan diri yang cukup akan dapat

mengaktualisasikan potensi yang dimiliki dengan yakin.

Page 56: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

40

Menurut Loekmono (1983), kepercayaan diri tidak

terbentuk dengan sendirinya melainkan berkaitan dengan

kepribadian seseorang. Rasa percaya diri didasarkan pada

kepercayaan yang realistik terhadap kemampuan yang dimiliki

oleh individu. Sejalan dengan uraian di atas penelitian oleh

Shrauger & Schohn (1995) mengenai hubungan antara

kepercayaan diri dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa di

Universitas New York. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa

ada hubungan yang positif dan signifikan antara kepercayaan diri

dengan motivasi berprestasi. Penelitian yang dilakukan Sikhwari,

(2012) mengenai hubungan antara kepercayaan diri, dan motivasi

berprestasi mahasiswa pada Universitas di Provinsi Limpopo,

Afrika Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

hubungan yang positif antara kepercayaan diri dengn motivasi

berprestasi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Santoso dan

Brotowidagdo (2012) terhadap mahasiswa Universitas Semarang,

menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara kepercayaan

diri dengan motivasi beprestasi dengan 0,639.

2.5 KERANGKA BERPIKIR

Pentingnya motivasi berprestasi bagi individu karena

dengan adanya motivasi berprestasi yang dimiliki membuat

individu mampu menyelesaikan tugas dengan baik. Asnawi

(2002) menungkapkan bahwa motivasi berprestasi berhubungan

dengan kemampuan untuk mengatasi rintangan, bersaing (melalui

usaha keras) dan memelihara semangat kerja Individu yang

memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan lebih tangguh

Page 57: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

41

dalam menghadapi tantangan dan terus berkembang maju untuk

mengungguli orang lain. Perwujudan dari motivasi berprestasi

yang tinggi berorientasi pada pencapaian suatu prestasi. Hal ini

didukung oleh pendapat McClelland, (1987, dalam Robbins,

2008), bahwa individu dengan motivasi berprestasi tinggi akan

bertanggung jawab untuk memecahkan masalah dan terus

berusaha untuk mencapai prestasi yang baik meskipun banyak

tantangan. Handoko (2003) juga menyatakan bahwa motivasi

berprestasi adalah suatu dorongan yang muncul dari dalam diri

individu untuk berusaha mencapai prestasi yang tinggi.

McClelland (1987) mengatakan bahwa motivasi berprestasi

sangat penting dalam dunia pendidikan, sebab ketika individu

mengalami kegagalan ia mampu bertahan dalam tugas-tugasnya

dibandingkan individu yang motivasi berprestasinya kurang dan

akan cenderung menghubungkan kegagalannya karena kurangnya

upaya. Langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah

memikirkan atau merencanakan upaya-upaya yang dapat

mengantarnya mencapai keberhasilan. Maka tidak mengherankan

bila individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung

berhasil dalam tugas-tugas pendidikan formal. Crow & Crow

(1984), mengungkapkan bahwa perkembangan motivasi

berprestasi pada individu juga dipengaruhi oleh lingkungan.

Motivasi berprestasi timbul karena ada sesuatu yang membuat

individu tertarik. Kadang perhatian itu tidak timbul dari dalam

diri individu tetapi timbul dari pengaruh luar yang berasal dari

dukungan sosial.

Page 58: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

42

Eliana (2005) mengatakan bahwa dukungan sosial sebagai

hubungan antar pribadi yang di dalamnya terdapat bantuan atau

pertolongan dalam bentuk fisik, emosional, informasi dan

penghargaan. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup

sendiri tanpa bantuan orang lain. Kebutuhan fisik (sandang,

pangan, papan), kebutuhan sosial (pergaulan, pengakuan, sekolah,

pekerjaan) dan kebutuhan psikis termasuk rasa ingin tahu, rasa

aman, perasaan religiusitas, tidak mungkin terpenuhi tanpa

bantuan orang lain. Untuk itu dukungan sosial dari orang-orang

sekitar sangat penting sehingga seseorang merasa bahwa dirinya

dihargai, dicintai dan diperhatikan (Kuntjoro, 2002).

Dukungan sosial yang paling penting bagi seorang anak

untuk bersosialisasi dan mendapatkan pendidikan adalah

dukungan sosial dari orangtua (keluarga). Dengan adanya

dukungan dari keluarga akan meningkatkan motivasi berprestasi

anak. Yurika (2010) mengatakan bahwa terbentuknya motivasi

bersumber dari cara orangtua mendidik dan mengasuh anaknya.

Orangtua yang mendidik anaknya untuk berusaha menentukan

sendiri apa yang sebaiknya dilakukan dan mampu mengerjakan

tugas-tugas disertai dengan sikap orangtua yang selalu

menghargai setiap prestasi yang telah dicapai anak, akan

menumbuhkan motivasi berprestasi yang tinggi pada anak. Hal

tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Coleman

& Maqsud (1993), menunjukkan bahwa peranan orangtua dalam

memberikan dukungan sosial berhubungan positif dan signifikan

terhadap motivasi berprestasi anak. Verkuyten dkk (2001),

Page 59: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

43

menemukan bahwa dukungan sosial orangtua terhadap motivasi

berprestasi anak lebih diperhatikan oleh keluarga-keluarga yang

masih mempertahankan budaya kekerabatan. Dalam hubungan

kekerabatan inilah dukungan sosial orangtua sangat berpengaruh

terhadap motivasi berprestasi anak mereka.

Selain dukungan sosial orangtua kepercayaan diri juga

sangat berpengaruh terhadap motivasi berprestasi anak.

Kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin dan

mampu dalam mencapai tujuan dalam hidupnya serta tidak perlu

melakukan perbandingan diri dengan orang lain. Seseorang yang

memiliki kepercayaan diri tentunya akan memperoleh setiap

kemudahan dalam menjalani setiap tugas ataupun segala sesuatu

yang terjadi dalam kehidupannya, karena individu yang memiliki

kepercayaan diri akan lebih bersemangat dan pantang menyerah

dalam menyelesaikan setiap tugas atau masalahnya. Loekmono

(1983), mengungkapkan bahwa kepercayaan diri tidak terbentuk

dengan sendirinya melainkan berkaitan dengan kepribadian

seseorang. Rasa percaya diri didasarkan pada kepercayaan yang

realistik terhadap kemampuan yang dimiliki oleh individu. Bila

individu merasa rendah diri, maka individu tersebut tidak berhasil

menyadari akan kemampuan yang dimilikinya (Hakim, 2002).

Lauster, (1990, dalam Gulo, 1991) mengungkapkan

bahwa kepercayaan diri sebagai keyakinan dan kemampuan diri

sendiri sehingga tidak mudah terpengaruh dengan orang lain.

Dengan pengalaman yang dimiliki dan terbentuknya kepercayaan

diri yang positif akan menunjang individu memiliki motivasi

Page 60: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

44

berprestasi yang tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

siswa yang mempunyai kepercayaan diri akan lebih cenderung

termotivasi, memiliki rasa tanggung jawab dan kesungguhan

dalam mencapai tujuan. Penelitian oleh Shrauger & Schohn

(1995) mengenai hubungan antara kepercayaan diri dengan

motivasi berprestasi pada mahasiswa di Universitas New York.

Hasil penelitiannya menyatakan bahwa ada hubungan yang

positif dan signifikan antara kepercayaan diri dengan motivasi

berprestasi. Penelitian yang dilakukan Sikhwari, (2012) mengenai

hubungan antara kepercayaan diri, dan motivasi berprestasi

mahasiswa pada Universitas di Provinsi Limpopo, Afrika Selatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif

antara kepercayaan diri dengn motivasi berprestasi. Penelitian

lain yang dilakukan oleh Santoso dan Brotowidagdo (2012)

terhadap mahasiswa Universitas Semarang, menunjukkan bahwa

ada hubungan positif antara kepercayaan diri dengan motivasi

beprestasi. Secara simultan dukungan sosial orangtua dan

kepercayaan diri dapat dijadikan prediktor motivasi berprestasi

siswa.

Dari uraian di atas, penelitian-penelitian sebelumnya telah

membuktikan secara terpisah bahwa adanya pengaruh secara

signifikan antara dukungan sosial orangtua, kepercayaan diri

terhadap motivasi berprestasi.

Page 61: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

45

2.6 Model penelitian

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang ada, maka

dikembangkan model penelitian sebagai berikut:

Gambar: Model Penelitian.

2.7. Hipotesis penelitian

Berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya dan model

penelitian yang ada, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

dukungan sosial orang tua dan kepercayaan diri sebagai prediktor

terhadap motivasi berprestasi siswa di SMP N 4 Salatiga.

X1

Dukungan Sosial

Orangtua Y

Motivasi

Berprestasi

X2

Kepercayaan Diri

Page 62: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

46

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam BAB III ini akan membahas tentang variabel

penelitian. definisi operasional, metodologi pengumpulan data,

populasi dan sampel penelitian, dan teknik analisis data, meliputi:

uji asumsi dan cara pengujian hipotesis. Kerangka kerja metode

penelitian di atas dijelaskan sebagai berikut:

3.1 VARIABEL PENELITIAN

Dalam penelitian ini terdapat 2 yaitu:

1. Peubah tak gayut (Independent variable ) ( dalam

penelitian ini adalah dukungan sosial orangtua dan

kepercayaan diri ( ).

2. Peubah gayut (Dependent variable) (Y) dalam penelitian

ini adalah motivasi berprestasi.

3.2. DEFINISI OPERASIONAL

3.2.1 Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi, yaitu kebutuhan yang mendorong

individu melakukan suatu usaha untuk mencapai tujuan yaitu

menghasilkan prestasi yang lebih baik sesuai dengan standar

keunggulan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan ciri-ciri

dari dan teori dari McClelland (2002): 1) pengambilan resiko

sedang, 2) menginginkan umpan balik, 3) puas dengan prestasi,

4) totalitas terhadap tugas.

Page 63: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

47

3.2.2 Dukungan Sosial Orangtua

Dukungan sosial orangtua merupakan persepsi bahwa

individu sebagai mahkluk sosial memerlukan orang lain dan

merasa dicintai, diperhatikan dan diterima didalam keluarga.

Aspek-aspek dari dukungan sosial yaitu bimbingan, hubungan

yang dapat dipercaya, penghargaan atau pengakuan, kesempatan

pemeliharaan, keterikatan, dan integrasi sosial, Weis, (1874,

dalam Cutrona & Russell, 1987).

C. Kepercayaan diri

Kepercayaan diri ialah orang yang puas dengan dirinya

sendiri dan kemampuan yang dimilikinya. Aspek-aspek dari

kepercayaan diri: 1. percaya diri batin,yaitu: cinta diri,

pemahaman diri, tujuan yang jelas, pemikiran yang positif. 2.

percaya diri lahir yaitu: komunikasi, ketegasan, penampilan diri,

dan pengendalian perasaan. Untuk mengukur variabel ini,

digunakan skala kepercayaan diri yang dimodifikasi oleh penulis

berdasarkan teori dari Lindenfield (1997).

3.3 Populasi dan sampel, teknik-teknik pengambilan

sampel dan metode pengumpulan data

3.3.1 Populasi dan Sampel

Arikunto (2006), menyatakan bahwa populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian

berjumlah 220 siswa. Sugiyono (2006), menyatakan bahwa

sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

Page 64: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

48

oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dalam penelitian ini

adalah 82 siswa kelas 2 SMP N 4 Salatiga, pada saat penelitian

hanya 78 siswa dan 4 siswa tidak mengembalikan skala

penelitian.

3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, tidak seluruh anggota populasi

dijadikan subjek penelitian sehingga dilakukan sampling.

Sampling adalah suatu cara pengumpulan data yangmengambil

sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive

sampling (sampling bertujuan) yaitu teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu dalam penelitian diambil 3 kelas

yaitu kelas siswa-siswi yang berprestasi tinggi, sedang dan paling

rendah.

3.3.3 METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data menggunakan skala psikologi. Data-

data yang dikumpulkan adalah data-data yang berkaitan dengan

indikator variabel-variabel yang diteliti, yaitu motivasi

berprestasi, dukungan sosial orangtua dan kepercayaan diri.

Semua skala baik motivasi berprestasi, dukungan sosial orangtua

dan kepercayaan diri dibuat dalam bentuk skala Likert dengan

lima kategori pilihan jawaban yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju

Page 65: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

49

(S), Netral (tidak dapat menentukan dengan pasti), Tidak Setuju

(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). (Azwar, 2012)

A. Skala Motivasi berprestasi

Skala motivasi berprestasi yang telah dimodifikasi oleh

penulis sesuai dengan tujuan penelitian. Skala ini disusun

berdasarkan teori yang dikemukakan oleh McClelland (2002).

Motivasi berprestasi dalam penelitian ini dikaitkan dengan studi.

Adapun skala motivasi berprestasi terdiri dari empat ciri yaitu

pengambilan resiko sedang, menginginkan umpan balik, puas

dengan prestasi, dan totalis terhadap tugas. Makin tinggi nilai

(scoring) skala tersebut, menunjukan motivasi berprestasi siswa

semakin tinggi, demikian juga sebaliknya.

Tabel 3.1

Tabel Skala Motivasi Berprestasi

Ciri-ciri Indikator Aitem F U

1.

Pengambilan

resiko

sedang

Tekun

dalam

meraih

sukses.

Saya akan sukses

dalam studi kalau

saya kerja keras.

Saya akan sukses

dalam studi kalau

saya tekun belajar.

Saya selalu belajar

dengan giat agar

berhasil dalam

studi.

1

2

3

Page 66: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

50

Tabel 3.1 (lanjutan)

Ciri-ciri Indikator Aitem F U

Keyakinan

dapat meraih

sukses

Prestasi saya lebih

baik dari teman-

teman.

Saya takut gagal

dalam studi.

Saya selalu

memasukkan PR

tepat waktu.

4

6

5

Mengerjakan

tugas secara

inovatif.

Dalam melakukan

setiap kegiatan,

saya selalu

mengantisipasi

kegagalan yang

mungkin terjadi

dalam studi

sehingga ada

persiapan secara

matang.

Saya suka

mengerjakan PR

yang menuntut ide-

ide yang baru agar

menunjang saya

dalam studi.

Saya lebih senang

mengerjakan PR

yang sulit agar

mengetahui

kemampuan saya

dalam studi.

7

8

9

Page 67: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

51

Tabel 3.1 (lanjutan)

Ciri-ciri Indikator Aitem F U

2.

Menginginkan

umpan balik

terhadap

aktivitas

dalam

mencapai

prestasi.

Memanfaatkan

waktu secara

efektif.

Saya selalu

menggunakan

waktu luang

dengan belajar

agar sukses dalam

studi.

Saya selalu

mempelajari

kembali mata

pelajaran yang

diberikan ketika

berada di rumah

agar saya berhasil

dalam studi.

Waktu luang lebih

banyak saya

gunakan untuk

membaca agar

menambah

wawasan saya

dalam studi.

10

11

12

Membuat

batasan waktu

dalam

menyelesaikan

tugas.

PR yang

diberikan oleh

guru di sekolah

selalu saya

kerjakan tepat

waktu agar nilai

saya tidak

menurun dalam

studi.

Saya tidak tekun

dalam

mengerjakan PR

sekolah.

13

14

Page 68: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

52

Tabel 3.1 (lanjutan)

Ciri-ciri Indikator Aitem F U

Saya lebih banyak

menggunakan

waktu untuk

bermain daripada

mengerjakan PR.

15

3.

Puas dengan

prestasi

Tetap

berusaha

dalam kondisi

apapun.

Walalupun lelah

saya tetap belajar

dengan giat untuk

memperoleh

prestasi yang baik

dalam studi.

Dalam kondisi

apapun saya

selalu berusaha

menyelesaikan

tugas sekolah

secara baik demi

memperoleh hasil

yang bagus.

Saya selalu

belajar bersama

teman agar

mendapat nilai

yang baik dalm

studi.

16

17

18

Memiliki

pengharapan

akan masa

depan.

Saya selalu

memikirkan apa

yang terbaik

untuk masa depan

saya dalam studi

ini.

Saya belum tahu

cita-cita saya.

19

20

Page 69: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

53

Tabel 3.1 (lanjutan)

Ciri-ciri Indikator Aitem F U

4.

Totalitas

terhadap

tugas.

Berusaha

memahami

setiap tugas

yang

diberikan .

Saya selalu

berusaha untuk

memahami

seluruh mata

pelajaran dengan

belajar yang giat

demi hasil yang

terbaik.

Jika ada mata

pelajaran yang

tidak saya

mengerti, saya

pasti akan

langsung bertanya

kepada guru agar

prestasi saya

meningkat di

kelas.

Tugas-tugas

sekolah yang

menantang selalu

saya kerjakan

dengan baik agar

prestasi saya tidak

menurun dalam

studi.

21

22

23

Berusaha

menyelesaikan

tugas dengan

baik.

Saya bekerja

keras untuk

mendapatkan

prestasi yang

memuaskan

dalam studi.

24

Page 70: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

54

Tabel 3.1 (lanjutan)

Ciri-ciri Indikator Aitem F U

Bagi saya

menyelesaikan

tugas dari guru

merupakan hal

yang

menyenangkan

karena

memnambah

pengetahuan

dalam studi.

Saya malas

mengerjakan PR.

25

26

Mengutamkan

pencapaian

prestasi

daripada

hubungan

sosial.

Saya dengan

tegas akan

menolak ajakan

teman untuk

bermain, ketika

saya sedang

belajar untuk

ulangan besok

demi hasil yang

memuaskan.

Saya berani

menolak ajakan

teman-teman

untuk jalan-jalan

ketika saya

sedang

mengerjakan PR

sekolah.

27

28

Page 71: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

55

Tabel 3.1 (lanjutan)

Ciri-ciri Indikator Aitem F U

Saya lebih tertarik

untuk belajar agar

masa depan saya

bagus dalam studi

daripada harus

berkunjung ke

rumah teman

untuk bermain.

Saya lebih senang

mengikuti

kegiatan

ekstrakuler di

sekolah daripada

belajar di dalam

kelas.

Saya lebih senang

mengikuti kalau

ada guru yang

absen

memberikan

pelajaran.

29

30

31

TOTAL 23 8

Ket: F= Favorable; U= Unfavorable. Keterangan ini juga berlaku

untuk tabel 3.2 dan 3.3.

B. Skala Dukungan Sosial Orangtua

Dukungan sosial orangtua merupakan cara pandang

individu mengenai sikap orangtua terhadap dirinya yang

membuatnya merasa diterima, dicintai, diperhatikan, dihargai dan

Page 72: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

56

menjadi bagian dari keluarga. Dukungan sosial orangtua diukur

dengan menggunakan Skala Dukungan Sosial Orangtua yang

disusun oleh penulis berdasarkan beberapa ketentuan dukungan

sosial, yaitu bimbingan (guidance), hubungan yang dapat

dipercaya (reliabl alliance), penghargaan atau pengakuan

(reassurance of worth), perasaan individu bahwa ia dibutuhkan

oleh orang lain (opportunity for nuturance), keterikatan

(attachment), dan integrasi sosial (Weiss, 1974, dalam Cutrona

& Russel, 1994). Semakin tinggi nilai (scoring) skala tersebut,

menunjukan dukungan sosial orangtua semakin tinggi, demikian

juga sebaliknya.

Tabel 3.2

Skala Dukungan Sosial Orangtua

Aspek-

aspek

Indikator Aitem F U

1.Bimbingan

(guidance)

Nasihat

yang

diberikan.

Orangtua selalu

memberikan

nasihat agar saya

tekun dalam

belajar.

Orangtua selalu

menasihati saya

ketika melakukan

kesalahan di

sekolah.

Setiap nasihat

yang disampaikan

orangtua selalu

saya dengarkan

demi kebaikan

saya

1

2

3

Page 73: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

57

Tabel 3.2 (lanjutan)

Aspek-

aspek

Indikator Aitem F U

Orangtua tidak

pernah menasihati

saya tentang

pentinnya

pendidikan.

4

Saran dalam

memecahkan

masalah.

Saya selalu

meminta saran

dari orangtua

ketika ada

masalah dengan

teman-teman di

sekolah.

Saya merasa tidak

nyaman meminta

saran kepada

orang yang belum

saya kenal.

5

6

2.Hubungan

yang dapat

dipercaya

(reliable

alliance).

Waktu Orangtua selalu

menyediakan

waktu untuk

membantu saya

dalam belajar.

Saya tidak

mendapat

perhatian dari

orangtua karena

orangtua sibuk.

7

8

Bantuan yang

diberikan.

Orangtua selalu

membantu saya

ketiak ada

kesulitan dalam

belajar.

9

Page 74: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

58

Tabel 3.2 (lanjutan)

Aspek-

Aspek

Indikator Aitem F U

Orangtua selalu

membantu saya

dan teman-teman

ketika

mengerjakan

tugas kelompok

di rumah.

Saya tidak pernah

ditolong orangtua

dalam

mengerjakan

tugas.

10

11

3.Penghargaan

atau penilaian

(Reassurance

of worth).

Penghargaan

atau

penilaian

positif.

Orangtua selalu

memberikan

pujian apabila

saya mampu

menyelesaikan

tugas sekolah

dengan sebaik-

baiknya.

Orangtua selalu

memuji hasil

pekerjaan saya.

Orangtua selalu

menghargai kerja

keras saya dalam

belajar.

Saya tidak pernah

mendapat pujian

walalupun nilai

saya bagus di

sekolah.

12

13

14

15

Page 75: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

59

Tabel 3.2 (lanjutan)

Aspek-

Aspek

Indikator Aitem F U

Memiliki

motivasi

untuk maju

dan

pandangan

positif

terhadap

keberhasilan

orang lain.

Orangtua

mengutarakan

kebanggannya

ketika saya

berprestasi di

sekolah.

Saya selalu

dibanding-

bandingkan

dengan anak yang

beprestasi.

Walaupun prestasi

saya jelek orangtua

tidak peduli.

16

17

18

4.Perasaan

individu yang

membutuhkan

orang lain

(Opportunity

for

nuturance).

Perasaan

individu

kepada orang

lain.

Saya selalu

menolong teman-

teman di sekolah.

Dalam kelompok

saya juga

memberikan

pendapat.

19

20

Selalu

tergantung

kepada orang

lain.

Saya peduli

terhadap orang

lain.

Saya tidak pernah

peduli dengan

keadaan orang

lain.

21

22

Page 76: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

60

Tabel 3.2 (lanjutan)

Aspek-

Aspek

Indikator Aitem F U

5.Keterikatan

(Attachment)

Kedekatan

emosioanal

Kasih sayang yang

diberikan orangtua

kepada saya

membuat saya

rajin untuk belajar.

Saya tidak

mendapat kasih

sayang dari

orangtua karena

orangtua terlalu

sibuk dengan

pekerjaan.

23

24

Memperoleh

rasa aman.

Perhatian yang

saya dapatkan dari

orangtua membuat

perasaan saya

nyaman dalam

belajar.

Keadaan di rumah

membuat saya

nyaman dan

tentram.

Saya tidak

mempunyai teman

akrab di sekolah.

25

26

27

6.Integrasi

Sosial

(Social

Integration).

Ikut dalam

aktifitas

kelompok

Saya selalu

mengikuti setiap

kegiatan kelompok

belajar bersama

teman-teman.

28

Page 77: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

61

Tabel 3.2 (lanjutan)

Aspek-

Aspek

Indikator Aitem F U

Saya suka belajar

bersama teman-

teman.

Saya lebih senang

mengikuti

ekstrakuler.

29

30

Memberikan

rasa

kebersamaan

dalam

kelompok.

Saya tidak senang

mengerjakan tugas

sendirian.

Saya memilih

teman-teman yang

pintar dan

berprestasi,

sehingga

mendorong saya

untuk berprestasi.

Kegiatan OSIS

lebih menarik

daripada pelajaran.

31

32

33

TOTAL 22 11

C. Skala Kepercayaan diri

Skala kepercayaan diri yang telah dimodifikasi oleh

penulis sesuai dengan tujuan penelitian. Skala ini disusun

berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Lindenfield (1997).

Adapun skala kepercayaan diri terdiri yaitu: cinta diri,

pemahaman diri, tujuan yang positif, pemikiran yang positif,

Page 78: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

62

komunikasi, ketegasan, penampilan diri dan pengendalian

perasaan. Makin tinggi nilai (scoring) skala tersebut, menunjukan

kepercayaan diri semakin tinggi, demikian juga sebaliknya.

Tabel 3.3

Skala Kepercayaan diri

Aspek-aspek Indikator Aitem F U

1.Cinta diri Mencintai dan

menghargai

diri sendiri dan

orang lain.

Saya senang

memakai baju

yang bersih dan

rapi.

Saya merasa

senang ketika

ada teman yang

mengatakan

saya sebagai

penyemangat

bagi dirinya.

Saya tidak mau

dinilai suka

memilih teman.

1

2

3

Selalu

berusaha

memenuhi

kebutuhan

secara wajar.

Saya bangga

ketika ada

teman-teman

yang memuji

saya ganteng

atau cantik.

Saya tidak

pernah rapi ke

sekolah.

4

5

2.Penampilan

diri

Sadar diri Saya senang

kalau tubuh saya

sehat.

6

Page 79: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

63

Tabel 3.3 (lanjutan)

Aspek-aspek Indikator Aitem F U

Saya merasa

puas terhadap

keadaan diri

saya yang

pemalu.

Saya kurang

yakin dapat

mengerjakan PR

sekolah yang

sulit.

7

8

Selalu

menyadari

setiap

tindakan yang

dilakukan

tidak

merugikan

orang lain.

Saya selalu

yakin tindakan

yang saya

lakukan adalah

benar ketika

melaporkan

teman yang

menyontek pada

saat ulangan.

Saya tidak

peduli dengan

orang lain.

9

10

3.Tujuan

yang positif

Mempunyai

tujuan hidup.

Saya ingin

sukses dalam

pendidikan.

Saya kurang

yakin dengan

masa depan saya

nantinya.

11

12

Memiliki

pemikiran

yang jelas dari

tindakan yang

dilakukan.

Saya senang bila

ada teman yang

mengingatkan

saya ketika

berbuat salah.

13

Page 80: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

64

Tabel 3.3 (lanjutan)

Aspek-aspek Indikator Aitem F U

Saya tidak

senang

dinasehati

teman-teman.

Saya selalu

meminta maaf

ketika

melakukan

kesalahan

kepada teman-

teman.

15

14

4.Pemikiran

yang positif

Memandang

kehidupan

dari sisi yang

cerah.

Saya selalu

yakin pada

kemampuan

saya di kelas.

Saya yakin

dapat

mengerjakan

soal-soal

ulangan dengan

baik.

16

17

Mencari

pengalaman

dan hasil yang

bagus.

Saya selalu

ingin mencoba

kegiatan-

kegiatan

baruyang belum

pernah saya

lakukan untuk

menambah

pengalaman.

Saya tidak suka

dengan hal-hal

yang baru.

18

19

Page 81: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

65

Tabel 3.3 (lanjutan)

Aspek-aspek Indikator Aitem F U

5.Komunikasi Menghargai

pembicaraan

orang lain.

Saya

menghargai

teman yang

sedang

berbicara.

Saya tidak

menghiraukan

pembicaraan

teman.

Saya tidak

peduli dengan

pendapat teman.

20

21

22

Berani tampil

berbicara di

depan orang.

Saya selalu

percaya diri

ketika berdiskusi

dengan teman-

teman di kelas.

Saya selalu

menggunakan

bahasa yang

mudah di

mengerti oleh

teman-teman

ketika

mengerjakan PR

sekolah.

Saya selalu

kurang percaya

diri ketika

berbicara di

depan banyak

orang.

23

24

25

Page 82: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

66

Tabel 3.3 (lanjutan)

Aspek-aspek Indikator Aitem F U

6.Ketegasan. Sikap tegas

dalam

melakukan

suatu

tindakan.

Saya selalu

menolak ketika

teman saya

menyuruh saya

berbuat jelek

seperti

menyontek pada

saat ulangan.

Kalau ada teman

yang berkelahi

di dalam kelas

saya

melaporkannya

kepada guru.

26

27

Selalu

membela diri

Saya akan

membela diri

ketika tidak

melakukan

kesalahan di

sekolah.

Saya tidak

mengakui

kesalahan yang

saya buat.

Saya marah

ketika dinilai

mementingkan

diri sendiri.

28

30

29

Page 83: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

67

Tabel 3.3 (lanjutan)

Aspek-aspek Indikator Aitem F U

7.Penampilan

diri

Selalu

memperhatikan

penampilan diri

dengan baik.

Saya selalu

bersih dan rapi

ke sekolah.

Pakaian

seragam saya

selalu kelihatan

rapi.

Saya tidak

memperhatikan

kebersihan dan

kesehatan

tubuh.

31

32

33

Selalu

menyenangkan

orang lain.

Di dalam kelas

saya suka

menghibur

teman-teman.

Saya tidak

peduli dengan

kesedihan

teman-teman.

34

35

8.Pengendalian

perasaan

Mengelola

perasaan

dengan baik.

Saya mampu

menahan

kemarahan

ketika ada

teman yang

mengejek saya.

Saya selalu

tersinggung

dengan ejekan

teman-teman di

sekolah.

36

37

Page 84: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

68

Tabel 3.3 (lanjutan)

Aspek-aspek Indikator Aitem F U

Berani

menghadapi

tantangan dan

resiko untuk

mengatasi rasa

takut.

Saya berani

mengakui

kesalahan

saya.

Saya takut

dikritik.

38

39

TOTAL 24 15

3.4. Analisis Aitem

3.4.1 Uji Daya Diskriminasi Aitem

Azwar (2012) menyatakan daya diskriminasi aitem

adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu

atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut

yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan indikator

keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi

skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi

aitem total (riX). Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan

dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor

aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan

menghasilkan koefisien korelasi aitem total atau item-total

correlation.

Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi

aitem total biasanya digunakan batasan rix ≥ 0,30. Semua aitem

yang mencapai koefisien korelas minimal 0,30 daya bedanya

Page 85: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

69

dianggap memuaskan. Jika koefisien korelasi kurang dari 0,30

dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda

rendah (Azwar, 2012. Jadi jika hasil korelasi aitem berada di

bawah 0,25 maka item itu harus digugurkan. Sementara yang

lebih besar dari atau sama dengan 0,25 dapat dikatakan valid.

Reliabilitas mengacu kepada keterpercayaan atau

konsisten hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi

kecermatan pengukuran. Pengukuran dikatakan tidak cermat bila

eror pengukurannya terjadi secara random. Antara skor individu

yang satu dengan yang lain terjadi eror yang tidak konsisten dan

bervariasi sehingga perbedaan skor yang diperoleh lebih banyak

ditentukan eror, bukan oleh perbedaan yang sebenarnya.

Koefisien reliabilitas (rxx’) berada dalam rentang angka

dari 0 sampai dengan 1,00. Sekalipun bila koefsien reliabilitas

semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti pengukuran semakin

reliable, namun dalam kenyataan pengukuran psikologi koefisien

sempurna yang mencapai angka rxx’ = 1,00 belum pernah

dijumpai (Azwar, 2012).

3.4.2 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, hasil yang

telah diperoleh diolah dengan menggunakan uji statistik. Uji

statistik yang dipakai yaitu teknik regresi berganda dengan

menggunakan SPSS for windows version 16.0. Analisis regresi

berganda bermaksud untuk meramalkan bagaimana keadaan

variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen

Page 86: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

70

sebagai prediktor dimanipulasi (Sugiyono, 2006) yakni dukungan

sosial orang tua dan kepercayaan diri sebagai prediktor motivasi

berprestasi.

Persamaan model analisis regresi berganda adalah

Y= + +

dengan:

Y : Motivasi Berprestasi

: Dukungan Sosial Orangtua

: Kepercayaan Diri

, : Koefisien Regresi

: Konstanta

3.5. Analisis Data

3.5.1 Uji Asumsi

Supramono dan Haryanto (2005) menyatakan bahwa

sebelum melakukan pengujian hipotesis, data perlu terlebih

dahulu diuji agar memenuhi Criteria Best Linear Unbiased

Estimator (BLUE), sehingga dapat menghasilkan parameter

penduga yang sahih. Uji tersebut meliputi uji normalitas, uji

heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji linearitas.

Page 87: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

71

3.5.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas Uji normalitas data dimaksudkan untuk

memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Dalam penelitian ini pengujian normalitas

dilakukan dengan melihat gambar grafik normal P-P Plot.

Normalitas di deteksi dengan melihat titik-titik yang mengikuti

garis linear yang bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Bila

titik-titik tersebut mengikuti garis diagonal atau berada searah

sekitar garis diagonal, berarti data terdistribusi secara normal dan

analisis dapat dilanjutkan. Normalitas juga dilihat melalui uji

model regresi dan Kolmogrov-Smirnov untuk melihat apakah

residual terdistribusi normal atau tidak. Residual berdistribusi

normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. (Santoso, 2010).

3.5.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independent variable). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas, karena

jika hal tersebut terjadi maka variabel-variabel tersebut tidak

ortogonal atau terjadi kemiripan. Untuk mendeteksi apakah

terjadi problem multikolinearitas dapat diketahui dengan

Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Pedoman suatu

model regresi yang bebas multikolinearitas menurut Santoso

(2010) adalah sebagai berikut: a.) Mempunyai nilai VIF disekitar

angka 1 b.) Mempunyai angka tolerance mendekati 1.

Page 88: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

72

3.5.1. 3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui

goodness of fit (kesesuaian model). Uji ini dilakukan untuk

melihat hasil grafik scatterplot, hasil perhitungan menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk

pola yang jelas atau tertentu, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Santoso, 2010).

3.5.1.4 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linearitas

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat untuk

mengetahui signifikansi penyimpangan dari linearitas hubungan

tersebut. Jika penyimpangan tersebut tidak signifikan (p > 0,05),

dari signifikansi linearitas signifikansi p < 0,05), maka hubungan

antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear (Hadi,

2000).

3.6. Uji Coba Instrumen

Kualitas skala psikologi sangat ditentukan oleh kualitas

aitem-aitem di dalamnya. Oleh karena itu, selain berbagai

masalah yang menyangkut penulisan aitem, salah satu hal yang

perlu mendapat perhatian dalam penyusunan skala psikologi

adalah prosedur analisi dan seleksi aitem (Azwar, 2012). Dalam

prosedur analisis dilakukan uji coba. Dalam penelitian uji coba

ini dilakukan dengan sampel siswa SMP N 3 Salatiga pada

Page 89: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

73

tanggal 08 April 2014. Skala kemudian dibagikan kepada siswa

SMP kelas 2 sebanyak 70 orang.

3.6.1. Hasil Uji Coba Skala Motivasi Berprestasi

Uji coba instrumen yang telah dilakukan terhadap 31

aitem pernyataan yang ada di dalam skala motivasi berprestasi

terdapat 6 aitem yang gugur dan 25 aitem yg valid, dengan

rentang item valid berkisar antara 0,30 sampai 0,69. Coefisien

alpha cronbach dari 25 aitem adalah 0,880 dari skala motivasi

berprestasi. Sebaran item yang memenuhi syarat dan yang gugur

disajikan di dalam Tabel 4.1

Tabel 3.4

Sebaran aitem yang baik dan aitem tidak baik Skala

Botivasi berprestasi.

No Ciri-ciri Aitem

yang baik

Aitem

tidak baik

Jumlah

aitem

1 Pengambilan

resiko sedang

1,2,3,5,6,7,

8,9

4 9

2 Mengingin-kan

umpan balik

terhadap

aktivitas dalam

mencapai

prestasi

11,12,13,14 10,15 6

3 Puas dengan

prestasi

16,17,18,

19,20

- 5

4 Totalitas

terhadap tugas

21,22,23,24,25,2

8,28,31

26,27,30 -

3.6.2. Hasil Uji Coba Skala Dukungan Sosial Orangtua

Uji coba instrumen yang telah dilakukan terhadap 33

aitem pernyataan yang ada di dalam skala dukungan sosial

orangtua terdapat 8 aitem yang gugur dan 25 aitem yg valid,

dengan rentang item valid berkisar antara 0,30 sampai 0,61.

Page 90: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

74

Coefisien alpha cronbach dari 25 aitem adalah 0,872 dari skala

dukungan sosial orangtua. Sebaran item yang memenuhi syarat

dan yang gugur disajikan di bawah ini:

Tabel 3.5

Sebaran aitem yang baik dan Aitem tidak baik Skala

Dukungan Sosial Orangtua.

No Aspek-aspek Aitem yang baik Aitem

tidak baik

Jumlah

Aitem

1 Bimbingan

(Guidance)

1,2,3,4,6 5 6

2 Hubungan yang

dapat dipercaya

(Reliable

alliance)

7,8,9,10,11 - 5

3 Penghargaan atau

pengakuan

(Reassurance of

worth)

13,14,15,16,17,18 12 7

4 Perasaan individu

bahwa ia

membutuhkan

orang lain

(Opportunity for

nuturance)

19,20,21,22 - 4

5 Keterikatan

(Attachment)

24,27 23,25,26 5

6 Sosial integrasi

(Social

integration)

29,31,33 28,30,32 6

3.6.3. Hasil Uji Coba Skala Kepercayaan Diri

Uji coba instrumen yang telah dilakukan terhadap 39

aitem pernyataan yang ada di dalam skala kepercayaan diri

terdapat 7 aitem yang gugur dan 32 aitem yg valid, dengan

rentang item valid berkisar antara 0,30 sampai 0,64. Coefisien

alpha cronbach dari 32 aitem adalah 0,907 dari skala

Page 91: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

75

kepercayaan diri. Sebaran item yang memenuhi syarat dan yang

gugur disajikan di bawah ini.

Tabel 3.6

Sebaran aitem yang baik dan aitem tidak baik Skala

Kepercayaan Diri.

No Aspek-aspek Aitem

yang baik

Aitem

tidak baik

Jumlah

aitem

1 Cinta diri 1,2,3,4,5 - 5

2 Pemahaman diri 6,7,8,9,10 - 5

3 Tujuan yang

positif

11,12,14,15 13 5

4 Pemikiran yang

positif

16,17,18 19 4

5 Komunikasi 21,22,23,25 20,24 6

6 Ketegasan 26,27,28,29 30 5

7 Penampilan diri 31,34,35 32,33 5

8 Pengendalian

perasaan

36,37,38,39 - 4

Page 92: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

76

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab IV akan dibahas mengenai deskripsi tempat

penelitian, karakteristik respoden, hasil reliabilitas dan validitas

alat ukur, hasil pengukuran variabel, uji statistik, dan diskusi.

4.1 Deskripsi Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 4 Salatiga yang

beralamat di jalan Patimura 47 Salatiga, Kecamatan Sidorejo.

Sebelum menjadi SMP N 4 Salatiga sekolah ini adalah Sekolah

Teknik Negeri. Pada tahun 1983 diganti menjadi SMP N 4

Salatiga dengan luas tanah 3883 M3.

SMP N 4 Salatiga

mempunyai visi:

a. Terlaksananya proses pembelajaran yang berkualitas (

efektif, efesien, dan inovatif sesuai kurikulum

mutakhir.

b. Terwujudnya keseimbangan Prestasi Akademik non

akademik

c. Terwujudnya harmonisasi inter – antar warga sekolah

& stake holder pendidikan

d. Terwujudnya penataan sarana prasarana sekolah yang

kondusif, sesuai standar pelayanan minimum

e. Terlaksanaya program ekstra kurikuler Excellent

Program secara kontinyu dan berkelanjutan

f. Terlaksananya program life skill lewat berbagai

kegiatan wira usaha

Page 93: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

77

g. Terbentuknya pribadi siswa yang siswa yang santun ,

etis berbudi luhur

h. Terlaksananya program apresiasi bakat dan potensi

siswa

i. Terlaksananya program keorganisasian, kepemimpinan

dan perkaderan siswa

j. Terlaksananya program keorganisasian, kepemimpinan

dan perkaderan siswa

k. Terlaksananya program dialog, diskusi, seminar ilmiah

secara periodik

l. Terwujudnya peringkat sekolah yang unggul diatas

rata-rata.

Misi SMP N 4 Salatiga:

a) Meningkatakan disiplin belajar mengajar dan etos

kerja

b) Menerapkan model pembelajaran intensif meliputi

pembelajaran interaktif, aplikasi dan akselerasi

c) Melaksanakan program simpati, peduli dan

pengembangan diri.

d) Mengkatualisasikan semangat belajar mengajar

dengan pendapatan iman dan taqwa

e) Membudayakan sikap sportivitas dalam berkompetisi

meraih prestasi

f) Melaksanakan program penataan sarana prasarana

sesuai dengan site plan jangka pendek, menengah dan

panjang

Page 94: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

78

g) Membiasakan percakapan Bahasa Inggris bagi seluruh

warga sekolah lewat kegiatan ekstra kurikuler

h) Mempraktikkan berbagai kegiatan dan peluang wira

usaha bagi siswa

i) Membudayakan santun dalam bicara, cipta, rasa, dan

karsa

j) Melaksanakan program latihan keorganisasian dan

kepemimpinan

k) Mempraktikkan iman taqwa dalam kehidupan sehari-

hari

l) Menyediakan dan memberdayakan peranan high tech

multimedia dan internet bagi siswa dan guru

m) Mengintensifkan kegiatan organisasi, kepemimpinan,

dan kader siswa.

SMP N 4 Salatiga mempunyai kegiatan ekstrakurikuler,

yaitu: Pramuka, Drumband, Daily Engglish Conversatión, Internet

multimedia, Bela diri Sholaga, Vokal Group / Band, Seni Tari,

Jurnalistik, Bola Voli, dan Basket. Ruang kelas yang ada di SMP

N 4 Salatiga adalah 21 kelas yang terdiri dari kelas 1 mempunyai

7 ruang kelas dengan jumlah siswa sebanyak 231, kelas 2

mempunyai 8 ruang kelas dengan jumlah siswa sebanyak 210,

sedangkan kelas 3 mempunyai 6 ruang kelas dengan jumlah siswa

sebanyak 188.

Page 95: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

79

4.2 Deskripsi Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 SMP

N 4 Salatiga. Terdapat beberapa karakteristik dari responden,

sebagai berikut:

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Persentase Jenis Kelamin

No. JENIS KELAMIN JUMLAH %

1. Laki-laki 27 34%

2. Perempuan 51 66%

TOTAL 78 100%

Responden dalam penelitian ini berjumlah 78 siswa ,

yang terdiri dari 27 laki-laki dan 51 perempuan.

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Persentase Berdasarkan Usia

No USIA JUMLAH %

1. 13 tahun 16 20,5%

2. 14 tahun 48 61,5%

3. 15 tahun 14 18%

TOTAL 78 100%

Berdasarkan karakteristik responden berdasarkan

persentase usia yang diklasifikasikan dalam 3 kelompok usia.

Responden penelitian siswa SMP dengan rentang usia 13 tahun

Page 96: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

80

(20,5%), kemudian usia 14 tahun (61,5%) dan yang paling sedikit

adalah siswa SMP yang berusia 15 tahun (18%).

4.3 Deskripsi Hasil Pengukuran Variabel Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data tentang

variabel dukungan sosial orangtua, kepercayaan diri, dan motivasi

berprestasi. Agar mudah dipahami, data yang diperoleh dari hasil

penelitian ini dideskripsikan dalam bentuk tabulasi yaitu

penyajian data yang sudah diklasifikasikan atau dikategorikan ke

dalam bentuk tabel atau diagram, sehingga dapat memberikan

gambaran deskriptif tentang dukungan sosial orangtua,

kepercayaan diri dan motivasi berprestasi.

4.3.1 Variabel Dukungan Sosial Orangtua

Pengukuran variabel dukungan sosial orangtua

menggunakan 5 kategori yaitu, sangat tinggi, tinggi, sedang,

rendah dan sangat rendah. Penelitian dilakukan berdasarkan 25

aitem. Dengan demikian skor tertinggi adalah 5 × 25 = 125 dan

skor terendah 1× 25 = 25. Perhitungan lebar interval adalah

sebagai berikut:

i = skor tertinggi – skor terendah

Banyaknya kategori

= 125-25 = 20

5

Dengan demikian, gambaran tinggi atau rendahnya

dukungan sosial orangtua dikategorikan pada Tabel 4.3

Page 97: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

81

Tabel 4.3

Deskripsi Pengukuran Variabel Dukungan Sosial Orangtua

Skor Kategori Frekuensi % Mean Stdev

105≤×<125 Sangat tinggi 13 17

84,28

14,78 85≤×<105 Tinggi 15 19

65≤×<85 Sedang 48 62

45≤×<65 Rendah 2 2

25≤×<45 Sangat rendah - -

Jumlah 78 100

Tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa 62 % responden

menilai bahwa dukungan sosial orangtua berada pada kategori

sedang. Hal ini didukung dengan nilai rata-rata skor dukungan

sosial orangtua sebesar 84,28 yang termasuk dalam kategori

sedang. Berdasarkan pilihan jawaban responden tersebut

menunjukkan bahwa dukungan sosial orangtua berada pada

kelompok sedang sehingga dapat diharapkan dukungan dari

orangtua dapat ditingkatkan agar membangkitkan motivasi

berprestasi pada anak.

4.3.2 Variabel Kepercayaan Diri

Pengukuran variabel kepercayaan diri menggunakan 5

kategori yaitu, sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat

rendah. Penelitian dilakukan berdasarkan 32 aitem dengan

demikian skor tertinggi adalah 5 × 32 = 160 dan skor terendah 1×

32 = 32. Perhitungan lebar interval adalah sebagai berikut:

i = skor tertinggi – skor terendah

Banyaknya kategori

= 160-32

Page 98: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

82

5

= 25,6

Dengan demikian, gambaran tinggi atau rendahnya

kepercayaan diri dikategorikan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4

Deskripsi Pengukuran Variabel Kepercayaan Diri

Skor Kategori Frekuensi % Mean Stdev

134,4≤×<

160

Sangat tinggi 17 22

113,24

16,34 108,8≤×<

134,4

Tinggi 30 39

83,2≤×<

108,8

Sedang 29 37

57,6≤×<

83,2

Rendah 2 2

32≤×<57,6 Sangat

rendah

-

Jumlah 78 100

Tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa 39 % responden

menilai bahwa kepercayaan diri berada pada kategori tinggi. Hal

ini didukung dengan nilai rata-rata skor kepercayaan diri sebesar

113,24 yang termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan pilihan

jawaban responden tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan

diri siswa SMP N 4 Salatiga tinggi.

4.3.3 Variabel Motivasi Berprestasi

Pengukuran variabel motivasi berprestasi menggunakan 5

kategori yaitu, sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat

Page 99: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

83

rendah. Penelitian dilakukan berdasarkan 25 aitem Dengan

demikian skor tertinggi adalah 5 × 25 = 125 dan skor terendah 1×

25 = 25. Perhitungan lebar interval adalah sebagai berikut:

i = skor tertinggi – skor terendah

Banyaknya kategori

= 125-25

5

= 20

Dengan demikian, gambaran tinggi atau rendahnya

motivasi berprestasi dikategorikan pada Tabel 4.5

Tabel 4.5

Deskripsi Pengukuran Variabel Motivasi Berprestasi

Skor Kategori Frekuensi % Mean Stdev

105≤×<125 Sangat tinggi 15 19

93,67

11,85 85≤×<105 Tinggi 36 46

65≤×<85 Sedang 27 35

45≤×<65 Rendah - -

25≤×<45 Sangat rendah - -

Jumlah 78 100

Tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa 46 % responden

menilai bahwa dukungan sosial orangtua berada pada kategori

tinggi. Hal ini didukung dengan nilai rata-rata skor dukungan

sosial orangtua sebesar 93,67 yang termasuk dalam kategori

tinggi. Motivasi Berprestasi yang dimiliki siswa SMP N 4

Salatiga dalam kategori tinggi.

Page 100: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

84

4.4 Hasil uji Persyaratan Analisis (Uji Asumsi)

4.4.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan

analisa grafik histogram, grafik normal p-p plot of regression

standardized residual, dan uji one sample Kolmogorow Smirnow.

Pada analisa grafik, normalitas dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik atau dengan

melihat histogram dari residualnya. Adapun dasar pengambilan

keputusan adalah sebagai berikut:

Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

Jika data menyebar jauh garis diagonal dan tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi

tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2009).

Page 101: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

85

Gambar 4.1 Histogram

Tampilan histogram (Gambar 4.1) di atas memperlihatkan

bahwa terdapat pola distribusi normal sebab gambar histogram

memperlihatkan grafik yang mengikuti sebaran kurva normal,

berbentuk lonceng/bell shapped curve yang tidak melenceng ke

kiri atau ke kanan.

Page 102: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

86

Gambar 4.2

Berdasarkan Gambar 4.2 terlibat bahwa sebaran data

(berupa titik) berada di atas garis diagonal dan penyebarannya

mengikuti arah garis diagonal tersebut, sehingga asumsi

normalitas terpenuhi.

Uji normalitas data dapat dilakukan secara statistik

dengan menggunakan uji Kolmogorow-Smirnow. Data dikatakan

terdistribusi secara normal, bila nilai signifikansi pada ouput

Kolmogorow-Smirnow di atas nilai alpha (p>0,05). Adapun hasil

uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogorow-Smirnow

ditunjukkan dengan Tabel 4.6

Page 103: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

87

Tabel 4.6

Uji Kolmogorow-Smirnow Contoh Tunggal

Residual yang tak

terbakukan

N 78

Parameter Normala Rerata 0,0000000

SD 8,15542036

Perbedaan Paling Ekstrim Absolut 0,086

Positif 0,086

Negatif -0,069

Kolmogorov-Smirnov Z 0,756

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,617

Dari Tabel di atas terlihat bahwa nilai residual hasil uji

regresi memiliki koefisien Kolmogorow Smirnow sebesar 0,756

dengan nilai signifikansi (Asymp.Sig 2-tailed) sebesar 0,617.

Oleh karena nilai signifikansi lebih dari 0,005 (0,617 > 0,05)

maka dapat disimpulkan data nilai residual terdistribusi normal.

Secara keseluruhan, dengan menggunakan metode

histogram, grafik normal p-p plot of regression standardized

residual, dan uji kolmogorov-smirnov contoh tunggal dapat

dinyatakan bahwa data penelitian ini memenuhi asumsi

normalitas dan model regresi ini layak untuk digunakan.

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians

residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Heteroskedastisitas bertentangan dengan salah satu asumsi dasar

regresi linear, yaitu bahwa variasi variabel sama untuk semua

Page 104: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

88

pengamatan atau disebut homokedastisitas. Model regresi yang

baik yaitu homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas

(Santoso, 2000). Pengujian asumsi ini dilakukan dengan analisis

grafik Diagram Pencar dengan kinerja sebagai variabel

dependennya. Dasar pengambilan keputusan adalah jika titik-titik

pada output tersebut membentuk suatu pola tertentu yang teratur

maka terjadi heterokedastisitas. Bentuk grafik diagram pencar

yang dihasilkan dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.3 Scatterplot

Gambar 4.3 Scatterplot

Gambar 4.3 Diagram Pencar

Gambar Diagram Pencar di atas memperlihatkan titik-titik

menyebar secara acak dan tidak membentuk pola-pola tertentu

yang jelas, serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada

sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas, sehingga model regresi dapat dipakai untuk

memprediksi variabel motivasi berprestasi berdasarkan dukungan

sosial orangtua dan kepercayaan diri.

Page 105: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

89

4.4.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji ada tidaknya

hubungan linear secara sempurna atau mendekati sempurna

antara variabel bebas (independen) dalam model regresi. Asumsi

klasik yang digunakan pada model regresi berganda adalah

bahwa tidak adanya masalah multikolinearitas dalam hal ini tidak

terjadi korelasi antar variabel independen. Pedoman yang

digunakan dalam pengujian ini adalah nilai Toleransi dan VIF

(Variance Inflation Factor). Multikolinearitas terjadi apabila nilai

tolerance ≤ 0.10 dan VIF ≥10 (Ghozali, 2009).

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinearitas

Koefisiena

Model Statistik Kolinearitas

1 Konstanta

Dukungan

Kepercayaan

Toleransi VIF

0,759

0,759

1,317

1,317

Peubah Gayut: Motivasi Berprestasi

Dari Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai toleransi dari kedua

peubah tak gayut lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF lebih kecil

dari 10. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

masalah multikolinearitas pada variabel yang digunakan.

Selain melihat nilai toleransi dan VIF, matriks korelasi

antar variabel independen (zero order correlation matrix) juga

dapat digunakan untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas

dalam model regresi, jika antar variabel bebas (independen) ada

Page 106: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

90

korelasi yang tinggi (umumnya di atas 0,90) maka hal ini

merupakan indikasi adanya multikolinearitas (Ghozali, 2009).

Hasil uji zero order correlation matrix dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 4.8

Hasil Uji Zero Order Correlation Matrix

Correlations

MB DSOT KD

Motivasi Korelasi

Parsial 1 .543

** .629

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 78 78 78

Dukungan Korelasi

Parsial .543

** 1 .491

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 78 78 78

Kepercayaan Korelasi

Parsial .629

** .491

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 78 78 78

**. Korelasi bermakna pada tingkat kenyataan 0.01 (2-ekor).

Keterangan: MB=Motivasi Berprestasi; DSOT=Dukungan

Sosial Orangtua; KD=Kepercayaan Diri. Keterangan ini juga

berlaku untuk tabel 4.9 dan 4.10

Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa besaran koefisien

korelasi antar variabel dukungan sosial orangtua dan kepercayaan

diri berada di bawah 0,90 yaitu, 0,543. Berpijak dari kedua model

uji multikolinearitas di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.

1.4.1 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linearitas

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan untuk

mengetahui signifikansi penyimpangan dari linearitas hubungan

Page 107: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

91

tersebut. Hasil uji linearitas terhadap variabel dukungan sosial

orangtua, kepercayan diri dan motivasi berprestasi dinyatakan

pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9

Hasil uji Linearitas

Dukungan Sosial Orangtua dengan Motivasi Berprestasi

Tabel DASIRA (DAftar Sidik Ragam)

db JK KT F Sig.

MB

DSOT

Antar

Kelompok

(Gabungan) 35 5394,462 154,127 1,529 0,094

Linieritas 1 2835,810 2835,810 28,125 0,000

Simpangan

dari Linieritas 34 2558,652 75,254 0,746 0,809

Dalam Kelompok 42 4234,833 100,829

Total 77 9629,295

Keterangan: JK=Jumlah Kuadrat (Sum of Square), db=derajat bebas, KT= Kuadrat

Tengah (Mean Square). Keterangan ini juga berlakuk untuk Tabel 4.10

dan 4.11

Dari tabel 4.9 terlihat bahwa nilai F sebesar 28,125

dengan signifikansi 0,000 (p<0,05), dengan nilai F-beda sebesar

0,746 dengan p>0,05 (p:0,809) yang berarti dukungan sosial

orangtua dengan motivasi berprestasi terdapat hubungan yang

linear.

Tabel 4.10

Hasil Uji Linearitas Kepercayan diri dengan Motivasi

Berprestasi

Tabel DASIRA (DAftar Sidik Ragam)

db JK KT F Sig.

MB

KD

Antar

Kelompok

(Gabungan) 42 7364,378 175,342 2,710 0,002

Linieritas 1 3814,798 3814,798 58,950 0,000

(Gabungan) 41 3549,580 86,575 1,338 0,19

Dalam Kelompok 35 2264,917 64,712

Total 77 9629,295

Page 108: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

92

Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai F sebesar 58,950 dengn

signifikansi 0,000 (<0,05) dan nilai F-beda sebesar 1,338 dengan

p>0,05 (p:0,19), yang berarti kepercayaan diri dengan motivasi

berprestasi terdapat hubungan yang linear.

Secara keseluruhan hasil uji asumsi klasik menunjukkan

bahwa model regresi dapat digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian karena memenuhi beberapa persyaratan analisis yaitu

data terdistribusi secara normal, tidak terjadi heteroskedastisitas,

seluruh variabel independen tidak terdapat problem

multikolinearitas, dan adanya hubungan linear antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

4.5 Uji Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis yang telah dilakukan dengan

menggunakan analisis regresi berganda baik secara simultan

maupun parsial yang melibatkan 2 variabel independen yaitu

Dukungan Sosial Orangtua dan Kepercayaan Diri serta 1 variabel

dependen yaitu Motivasi Berprestasi.

Untuk membuktikan hipotesis digunakan uji signifikansi

simultan (uji F) dengan tujuan untuk mengetahui keberartian

koefisien regresi secara bersama-sama dan uji signifikansi

parameter individual (uji statistik t) untuk mengetahui keberartian

koefisien secara parsial serta analisis regresi linear berganda.

Untuk membuktikan hipotesis digunakan uji Signifikansi

Simultan (Uji F) dengan tujuan untuk mengetahui ke keberartian

koefisien secara parsial serta analisis regresi linear berganda.

Page 109: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

93

4.5.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Hasil uji statistik secara simultan untuk variabel

independen X1 (Dukungan Sosial Orangtua) dan X2 (Kepercayaan

Diri) terhadap variabel dependen Y (Motivasi Berprestasi)

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.11

Dasira Uji Regresi Berganda Signifikansi Nilai F

Model db JK KT F Sig.

1 Regresi

Sisa

Total

2

75

77

4507,957

5121,338

9629,295

2253,97

68,285

33,009 0,000a

a. Prediktor: (Konstanta), kepercayaan, dukungan

b.Peubah Gayut: motivasi

Melalui tabel anova di atas, diketahui nilai Fhitung sebesar

33.009 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 (nilai-p < 0.05),

maka dapat dikatakan bahwa secara simultan dukungan sosial

orangtua dan kepercayaan diri sebagai prediktor terhadap

motivasi berprestasi. Dari hasil ini maka hipotesis dalam

penelitian diterima.

4.5.2 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara

parsial antara dukungan sosial orangtua dan kepercayaan diri

terhadap motivasi berprestasi siswa. Hasil uji statistik secara

parsial untuk variabel dukungan sosial orangtua dan kepercayaan

diri terhadap variabel motivasi berprestasi siswa diperoleh hasil

pada Tabel 4.14.

Page 110: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

94

Tabel 4.12

Hasil Uji Regresi Berganda

Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Koefisiena

Model

Koefisien tak

Terbakukan

Koefisien

Terbakukan T Sig.

Statistik

Kolinearitas

B Std. Error β Toleransi VIF

1 (Konstanta) 34,374 7,252 4,740 .000

Dukungan 0,259 0,081 0,308 3,186 .002 .759 1.317

Kepercayaan 0,322 0,065 0,478 4,949 .000 .759 1.317

a.Peubah Gayut: motivasi berprestasi

Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh persamaan regresi linear

sebagai berikut:

Y = 34,374+ 0,259 X1+0,322 X2

Keterangan:

1. Konstanta sebesar 34,374 menyatakan bahwa jika peubah

bebas dalam hal ini (dukungan sosial orangtua dan

kepercayaan diri) dianggap konstan, maka motivasi

berprestasi siswa SMP N 4 Salatiga sebesar 34,374.

2. Koefisien regresi dukungan sosial orangtua sebesar 0,259

dengan signifikansi 0,02 memberikan pemahaman bahwa

setiap penambahan satu satuan atau satu tingkatan

dukungan sosial orangtua terhadap motivasi berprestasi

sebesar 0,259 satuan juga.

3. Koefisien regresi kepercayaan diri yang benilai positif

yaitu 0,322 yang berarti terdapat pengaruh positif

Page 111: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

95

kepercayaan diri terhadap motivasi berprestasi. Dalam hal

ini setiap penambahan satu satuan atau tingkat

kepercayaan diri akan berdampak pada meningkatnya

motivasi berprestasi sebesar 0,322 satuan juga.

4.5.3 Koefisien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana signifikansi pengaruh dukungan sosial

orangtua dan kepercayaan diri secara simultan terhadap motivasi

berprestasi. Berdasarkan hasil olah data diperoleh koefiesien

determinasi sebagai berikut:

Tabel 4.13

Koefisien Determinasi (R2)

Ringkasan Model

Model R R

2 R

2

Terkorelasi

Kesalahan baku

taksiran

1 0,684a 0,468 0,454 0,454

a. Prediktor: (Konstanta), kepercayaan, dukungan

b. Peubah Gayut: Motivasi Beprestasi

Dari tampilan Tabel 4.13 diketahui koefisien determinasi

(R2) sebesar 0,468, yang berarti bahwa sumbangan pengaruh

dukungan sosial orangtua dan kepercayaan diri terhadap motivasi

berprestasi sebesar 46,8% sedangkan sisanya 53,2% dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Page 112: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

96

4.6 Sumbangan Efektif

Sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui berapa

besar sumbangan efektif masing-masing variabel bebas.

Sumbangan efektif semua variabel bebas sama dengan koefisen

determinasi (Budiono, 2004). Untuk mengetahui sumbangan

efektif dari tiap variabel independen terhadap variabel dependen

dapat digunakan rumus sebagai berikut:

SE X1 = Nilai β x koefisien Korelasi X1Y x 100%

SE X2 = Nilai β x koefisien korelasi X2Y x 100%

Nilai β yang digunakan dalam perhitungan adalah nilai yang

sudah distandarisasi, untuk dapat membandingkan besarnya

pengaruh dari variabel-variabel independen terhadap variabel

dependen.

Tabel 4.14

Sumbangan Efektif Variabel Independen

Terhadap Variabel Dependen Peubah B Koefisien

korelasi X dan Y

Sumbangan

efektif

X1 (Dukungan Sosial

Orangtua)

X2 (Kepercayaan

Diri)

0,308

0,478

0,543

0,629

16,72 %

30,06%

Total 46,8%

Tabel 4.16 memaparkan besarnya sumbangan efektif yang

diberikan oleh masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen, dimana dukungan sosial orangtua memberikan

pengaruh yang signifikan sebesar 16,72 % (β= 0,308 dan

koefisien korelasi 0,543) dan kepercayaan diri memberikan

pengaruh yang signifikan sebesar 30,06% (β=0,478 dan koefisien

Page 113: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

97

korelasi 0,629). Dari hasil ini juga menunjukkan bahwa

kepercayaan diri berpengaruh lebih besar terhadap motivasi

berprestasi dibandingkan dukungan sosial orangtua.

4.7 PEMBAHASAN

Dari hasil pengukuran di atas membuktikan bahwa

hipotesis penelitian dukungan sosial orangtua dan kepercayaan

diri secara simultan menjadi prediktor terhadap motivasi

berprestasi siswa SMP N 4 Salatiga. Hal ini dibuktikan dari hasil

pengujian statistik (uji statistik nilai F) yang menunjukkan nilai

Fhitung sebesar 33.009 dengan tingkat signifikansi 0,000 dengan

sumbangan efektif sebesar 46,8%. Makin tinggi dukungan sosial

orangtua dan kepercayaan diri maka makin tinggi tingkat

motivasi berprestasi, dan sebaliknya makin rendah dukungan

sosial orangtua dan kepercayaan diri maka makin rendah pula

motivasi berprestasi.

Dukungan sosial orangtua memiliki peran penting dalam

meningkatkan dan mempertahankan motivasi berprestasi

mahasiswa. Dukungan sosial orangtua yang terus-menerus

diberikan dapat membuat individu terdorong untuk meningkatkan

motivasi berprestasi. Penelitian yang telah dilakukan oleh

Coleman dan Maqsud (1993) menunjukkan bahwa dukungan

sosial orangtua berpengaruh positif terhadap motivasi berprestasi.

Selanjutnya hasil penelitian sehubungan dengan dukungan

sosial orangtua menunjukan bahwa orang tua mempunyai

pengaruh kuat pada pengembangan motivasi berprestasi anak-

anak. Anak yang berprestasi, mempunyai inisiatif, dan daya saing

Page 114: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

98

diperkuat oleh orang tua mereka, sehingga memungkinkan

meningkatnya motivasi berprestasi. Demikian pula, harapan

orang tua dan anak belajar melalui pengamatan adalah penting

dalam pengembangan motivasi berprestasi anak-anak (Crandall

dan Sinkeldam; Rosen dan D'Andrade; Spence; Woollfolk;

McClelland dan Pilon, dalam Coleman dan Maqsud, 1993).

Orangtua harus mendukung individu dalam proses studi

dan selalu memberikan dukungan-dukungan yang positif bagi

individu sehingga motivasi berprestasi yang dimiliki oleh

individu semakin meningkat. Dukungan dari orangtua dapat

membuat individu termotivasi untuk berprestasi. Peranan

orangtua dalam keluarga memiliki peranan yang sangat penting

untuk mencapai motivasi berprestasi anak. Keluarga harus

menjadi sekolah yang pertama, dimana orangtua memberikan

contoh dan teladan yang baik kepada anaknya (Munir, 2010).

Dengan adanya dukungan sosial dari orangtua membuat

individu akan merasa dicintai, diperhatikan, dan dihargai oleh

orang lain. Sejalan dengan itu menurut Sukma (2011), orang tua

sebagai lingkungan pertama dan utama dimana anak berinteraksi

sebagai lembaga pendidikan yang tertua, artinya disinilah dimulai

suatu proses pendidikan sehingga orang tua berperan sebagai

pendidik bagi anak-anaknya. Pentingnya dukungan sosial

orangtua akan membuat individu dapat meningkatkan motivasi

berprestasi dalam dirinya.

Page 115: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

99

Orangtua harus memainkan peranan penting dalam

memotivasi individu agar motivasi berprestasi lebih meningkat

dengan cara menyediakan fasilitas sekolah dan lingkungan yang

baik agar individu menjadi nyawan dalam belajar karena motivasi

berprestasi merupakan salah satu faktor penting bagi individu.

Dengan motivasi yang dimiliki akan membuat individu menjadi

semangat dan gairah sehingga prestasi yang dimiliki tetap baik.

Aspek-aspek dari dukungan sosial orangtua yang paling

berpengaruh adalah bimbingan, keterikatan dan penghargaan atau

penilaian positif dari orangtua kepada anak. Individu harus

dibimbing dengan baik di dalam keluarga. Orangtua harus

menyediakan waktu yang cukup dan berusaha memberikan kasih

sayang kepada individu sehingga individu merasa sangat

diperhatikan.

Mengingat bahwa motivasi berprestasi merupakan salah

satu faktor penting yang dapat memberikan semangat kepada

individu. Dengan memiliki kesadaran motivasi berprestasi maka

akan muncul dorongan untuk mencapai kesuksesan. Kebutuhan

untuk berprestasi merupakan salah satu faktor psikologis yang

memainkan peranan penting dalam keberhasilan dan prestasi

individu. Hal ini sejalan dengan teori kebutuhan untuk berprestasi

dari McClelland (1987), yang mengatakan bahwa individu yang

memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil. Mereka lebih

berjuang untuk memperoleh penghargaan dan memiliki keinginan

untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik.

Page 116: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

100

Disamping dukungan sosial orangtua memiliki pengaruh

terhadap motivasi berprestasi variabel kepercayaan diri juga ikut

berpengaruh dalam motivasi berprestasi. Lindenfield (1997)

orang yang percaya diri ialah orang yang puas dengan dirinya

sendiri dan kemampuan yang dimilikinya. Hal itu berarti bahwa

seseorang yang memiliki kepercayaan diri selalu yakin akan

kemampuannya, tenang dalam mengerjakan sesuatu dan tidak

mudah terpengaruh dengan orang lain. Dengan adanya

kepercayaan diri yang tinggi maka individu akan menyadari dan

mengaplikasikan kemampuan dirinya dengan baik sehingga dapat

mencapai tujuan atau memiliki motivasi yang tinggi dalam

pencapaian prestasi yang diinginkan.

Aspek-aspek kepercayaan diri yang paling berpengaruh

yaitu pengendalian perasaan, pemahaman diri, tujuan yang

positif, pemikiran yang positif dan komunikasi. Dari aspek-aspek

ini sangat memengaruhi motivasi berprestasi yang tercemin pada

aspek-aspek motivasi berprestasi yang selalu puas dengan

prestasi, pengambilan resiko sedang (dalam hal individu akan

tekun menjalankan tugasnya dengan baik serta keyakinan untuk

meraih sukses), dan totalitas terhadap tugas dan selalu berusaha

melakukannya dengan baik. Hal itu berarti bahwa individu yang

memiliki kepercayaan diri selalu yakin akan kemampuannya,

tenang dalam mengerjakan sesuatu dan tidak mudah terpengaruh

dengan orang lain. Dengan adanya kepercayaan diri yang tinggi

maka individu akan menyadari dan mengaplikasikan kemampuan

dirinya dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan atau

Page 117: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

101

memiliki motivasi yang tinggi dalam pencapaian prestasi yang

diinginkan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian-penelitian

sebelumnya dari Hamdan (2009) mengenai hubungan antara

kepercayaan diri dengan motivasi berprestasi pada siswa SMUN

1 Setu Bekasi, hasil penelitiannya menyatakan bahwa ada

hubungan yang positif dan signifikan antara kepercayaan diri

dengan motivasi berprestasi (r) yang diperoleh sebesar 0,525.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Sahabuddin (2010)

yang meneliti tentang hubungan kepercayaan diri dengan

motivasi berprestasi remaja panti asuhan. Dari hasil penelitian

menunjukan bahwa ada hubungan hubungan yang positif dan

signifikan antara kepercayaan diri dengan motivasi berprestasi

pada remaja panti asuhan dengan nilai koefisien korelasi (r=0,537

dan p < 0,000). Pada penelitian ini diketahui bahwa nilai r

(koefisien korelasi) senesar 0,684 dan nilai sebesar 0,468.

Selainn itu penelitian Shrauger & Schohn (1995) mengenai

hubungan antara kepercayaan diri dengan motivasi berprestasi

pada mahasiswa di Universitas New York. Hasil penelitiannya

menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan

antara kepercayaan diri dengan motivasi berprestasi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan hasil-hasil

penelitian yang terdahulu, maka dapat dikatakan bahwa dukungan

sosial orangtua dan kepercayaan diri menjadi prediktor yang

dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa. Dengan

meningkatkan dukungan sosial orangtua diharapkan siswa dapat

Page 118: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

102

meningkatkan motivasi berprestasi yang tinggi dan juga memiliki

kepercayaan diri yang positif sehingga motivasi berprestasi akan

lebih meningkat ketika individu berada di sekolah.

Page 119: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

103

BAB V

Kesimpulan dan Saran

Dalam bab ini akan dipaparkan kesimpulan dari hasil

penelitian dan beberapa saran yang perlu diperhatikan bagi

peneliti selanjutnya yang terkait dengan dukungan sosial,

kepercayaan diri dan motivasi berprestasi.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan

bahwa secara simultan dukungan sosial orangtua dan kepercayaan

diri berpengaruh terhadap motivasi berprestasi siswa dengan nilai

R Square sebesar 0,468 atau 46,8%. Itu berarti, variabel

dukungan sosial orangtua dan kepercayaan diri memberikan

sumbangan efektif sebesar 46,8% dan sisanya sebesar 53,2%

ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian

ini. Dukungan sosial orangtua memberikan pengaruh sebesar (β=

0,308 dan koefisien korelasi 0,543), dan Kepercayaan Diri

memberikan pengaruh sebesar (β=0,478 dan koefisien korelasi

0,629).

5.2 Saran

5.2.1 Siswa-siswi

Mengingat bahwa motivasi berprestasi itu penting maka

diharapkan para siswa-siswi lebih meningkatkan motivasi agar

prestasi yang dimiliki di sekolah baik. Menggunakan waktu

dengan sebaik-baiknya.

Page 120: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

104

5.2.2 Orangtua

Berdasarkan hasil penelitian dukungan sosial orangtua

hanya memberikan sumbangan efektif sebesar 16,72%. Pada

kenyataannya, orangtua kurang dilibatkan dalam proses

perkembangan seorang anak. Namun dalam hal pendidikan,

orangtua sebagai kelompok sosial yang dekat dengan anak di

lingkungan keluarga, dimana orangtua perlu membangun

komunikasi terbuka dengan anak untuk mengetahui persoalan dan

kebutuhan anak dalam kaitannya dengan dunia pendidikan.

Tujuannya, supaya orangtua mampu menempatkan diri sebagai

teman sharing pada anak dan dapat mendorong anak untuk terus

maju dalam studinya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri

memberikan sumbangan efektif sebesar 30,06%. Kepercayaan

diri yang positif akan membuat anak yakin akan kemampuannya

dan selalu tenang dalam mengerjakan tugas di sekolah.

Pembentukan kepercayaan diri penting dalam motivasi

berprestasi maka orangtua sebaiknya membantu menumbuhkan

kepercayaan diri remaja. Contohnya, dengan memberikan

pernyataan-pernyataan positif yang tentang anak (kamu pasti

bisa, tidak perlu takut,dll.). Orangtua juga dapat memberikan

penghargaan kepada anak jika anak berhasil mengerjakan tugas-

tugasnya dengan baik di sekolah.

5.2.3 Penelitian Selanjutnya

Penelitian yang dilakukan masih terbatas, karena hanya

meneliti tentang dukungan sosial orangtua dan kepercayaan diri

Page 121: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

105

terhadap motivasi berprestasi. Dengan demikian masih ada

variabel lain yang turut memengaruhi yang belum diteliti dan

dijelaskan dalam penelitian ini, maka direkomendasikan untuk

penelitian selanjutnya yaitu menambah variabel seperti prestasi

akademik, teman sebaya, kreativasi siswa, kontrol diri,

penyesuaian diri. Penelitian ini dilakukan untuk anak SMP

sehingga peneliti selanjutnya dapat dilakukan pada siswa SD,

SMA bahkan Perguruan tinggi.

Page 122: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

106

Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2002) Prosedur penelitian suatu pendekatan

praktek. Edisi V Rineka Cipta.

Asnawi, S (2002) Teori motivasi:dalam pendekatan psikologi

industri dan organisasi. Jakarta: Studia Press.

Atmadi, A. Dan Setiyaningsih, Y. (2000) Transformasi

pendidikan memasuki milenium ketiga. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Azwar, S. (2012) Penyusunan skala psikologi. Edisi 2.

Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Balitbang. (2003) Masalah pendidikan di Indonesia. Diunduh, 18

juli 2013dari http://http://bebexcuex.blospot.com/2013_

archive.html.

Budiono, K. (2004) Teori dan aplikasi: Statistika dan

probabilitas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Christiany, L. (2005) Hubungan antara kecemasan terhadap

kompetisi akademik di kelas dengan motivasi berprestasi

pada siswa kelas 2 SMU Virgo Fidelis. Skripsi tidak

dipublikasikan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Coleman, F.M. & Maqsud, M. (1993) The role of parental

interaction in achievement motivation. The Journal of

Social Psychology, 6, 859-861.

Crow, L.P. & Crow. A. (1984) Psikologi pendidikan. Alih bahasa

Kasifon Z. Surabaya: Bina Ilmu.

Cutrona, E. C & Russel, W. D. (1987) The Provisions of sosial

relationships and adaptation to stress. Advances in Personal

Relationship, 1, 37-67.)

Page 123: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

107

Dani, M. (2012). Masalah utama dunia pendidikan di Indonesia.

Diunduh,20agustus2013darihttp://medyarizkadani.blogsp

ot.com/2015/05/masalah-utama-dunia pendidikan-di.html.

Demaray, M. K & Malecki, C. K (2002) The relationship

between perceived social support and maladjustment for

students a risk. Psychology in the Schools, 39, 3. Willey

periodicals, Inc.

Dewata, E. (2011). Potret buram pendididikan kita. Harian Pagi

Padang Ekspres. Diunduh, 20 agustus 2012 dari

http://padangekspres.co.id/?news=nberita&id=2136.

Dimyanti, & Mudjiono ( 2002) Belajar dan pembelajaran.

Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. (2002) Psikologi belajar. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Drageset, S. (2012). Psychological distress, coping and social

support in the diagnostic and preoperative phase of breast

cancer. Disertasi yang dipublikasikan, University of Bergen

Eliana, R. 2005) Pengaruh Dukungan Sosial Suami terhadap

Kecemasan Ibu Hamil. Skripsi tidak dipublikasikan,

Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Eminyam, M. (2001) Teologi keluarga. Yogyakarta: Kanisius

Garliah, L. dan Nasution, S. K.F (2005) Peran pola asuh orangtua

dalam motivasi berprestasi. Jurnal Psikologia, 1, 1-25.

Ghozali. (2000) Aplikasi analisis multivariate dengan program

SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Gulo, H. D. (1991) Tes kepribadian. Jakarta: Gaya Media

Pratama.

Haditono, S. R. (1979). Achievement motivation, parents

educational level and child learning practice in four

Page 124: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

108

occupational groups. Disertasi (tidak dipublikasikan).

Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Hadi, S. (2000) Analisa butir untuk instrument, angket, tes dan

skala nilai. Yogyakarta: Andi Offset.

Hakim, T. (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri. Jakarta:

Puspa Swara.

Hamalik, O. (2011) Kurikulum dan pembelajaran. Edisi 1,

cetakan 12. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdam. (2009) Hubungan antara kepercayaan diri dengan

motivasi berprestasi pada siswa SMUN 1 setu Bekasi.

Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Gunadarma,

Jakarta

Handoko, T. H. (2003) Manajemen Edisi 2. Yogyakarta:

Fakultas. Ekonomi UGM.

Handoko, M. (2006) Motivasi daya penggerak tingkah laku.

Yogyakarta:Kanisius.

Hasibuan, M. S. P. (2012) Manajemen sumber daya manusia (

edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara

Hurlock (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan

sepanjang rentang kehidupan (edisi 5). Jakarta: Erlangga

Ivancevich, J. M., Konopaske, R., & Matteson, M. T. (2006)

Perilaku dan manajemen organisasi jilid I. Jakarta:

Erlangga.

Iyer, U. J. & Kamalanabhan, T. J. (2006) Achievement

motivation and performance of scientist in research and

development organizations. Journal of scientific &

Industrial Research, 65, 187-194.

Koeswara, E. (1991). Teori-teori: Kepribadian, Psikoanalisa,

behaviorisme, Humanistik. Bandung: Eresco.

Page 125: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

109

Khusnia, S. & Rahayu, A. S. (2010) Hubungan antara Dukungan

Sosial dan Kepercayaan Diri Remaja Tuna Netra di Panti

Rehabilitasi Sosial Bina Cacat Netra Budi Mulya Malang.

Jurnal Penelitian Psikologi, 1, 40-47.

Kuntjoro, Z. S (2002) Dukungan sosial. Artikel. Diunduh, 5

Januari 2013 dari htt://www. e-Psikologi.com.

Lie, A. (2003) 101 cara menumbuhkan percaya diri anak.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Lindenfield, G. (1997) Mendidik anak agar percaya diri. Jakarta:

Arcan.

Loekmono. (1983) Percaya pada diri sendiri, Salatiga: Pusat

Bimbingan Universitas Kristen Satya Wacana.

Luxory, Y. (2005) Percaya diri. Jakarta : Khalifa.

Maslow, A. H. (1970). Motivation and personality. New York:

Happer & Row, Publishers.

McClelland, D.C (1987) Memacu masyarakat berprestasi.

Jakarta: CV Intermedia.

McClelland, D.C (2002), Organization behavior, ninth edition.

New York: McGraw-Hill higher Education.

Monks, F. J, Knoers, A. M. P, & Haditono, S.R. (1998) Psikologi

perkembangan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Munir, Z. (2010) Peran dan fungsi orangtua dalam mendidik

anak dari http://zaldym.com . Diunduh, 8 Januari 2013.

Padang Ekspres. (2012) Peremajaan kurikulum pendidikan.

Diunduh, 15 Oktober 2013 dari http:

langiteks.blogspot.com/2013/07/peremajaankurikulum-

pendidikan.html

Page 126: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

110

Rini, J. (2002) Memupuk rasa percaya diri. Diunduh, 5

September 2012 dari http:www.e psikologi.com.

Rola, F. & Wulandari, L (2004) Konsep Diri dan Motivasi

Berprestasi Remaja Penghuni Panti Asuhan. Jurnal

Pemberdayaan Komunitas, 3, 74-80

Robbins, P. S. (2008) Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba

Empat.

Sahabuddin, I. (2010) Hubungan Antara Kepercayaan Diri

Dengan Motivasi Berprestasi Remaja Panti Asuhan.

Skripsi tidak dipublikasikan, Universitas Muhammadiyah

Malang.

Shrauger, S. J. & Schohn, M. (1995) Psychological Assessment:

Self-Confidence and Achievement Motivation in college

students: Conceptualization, Measurement, and Behavioral

Implicatons. Journal of Education Psychology, 2, 255- 278.

Salam, A. & Ada, W. (2003) Pengaruh intelegensi dan motivasi

berprestasi terhadap prestasi belajar taruna politeknik ilmu

pelayaran (PIP) Makasar. Jurnal Intelektual, 1 (1), 7-20.

Santoso, S. (2000) Buku latihan SPSS statistik parametrik.

Jakarta: Gramedia.

Santrock, W. J. (2002) Remaja. Edisi 11, jilid 2. Jakarta:

Erlangga.

--------------------- (2003) Adolescence: perkembangan remaja

(alih bahasa oleh Adelar dan Saragih) Jakarta: Erlangga.

.

-------------------- (2007) Psikologi Pendidikan. Edisi 2. Jakarta:

Kencana.

Santoso, S. (2010) Statistik parametik: konsep dan aplikasi

dengan SPSS. Jakarta:Alex Media Komutindo.

Page 127: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

111

Santoso, A. & Brotowidagdo, R. (2012) Hubungan Antara

Kepercayaan Diri dengan Motivasi Berprestasi pada

Mahasiswa Universitas Semarang. Jurnal Dinamika Sosial

Budaya, 1, 1-6.

Setyani, E. (2005) Peran Orangtua dalam Meningkatkan Prestasi

Anak di Sekolah Ditinjau dari Tingkat Pendidikan

Orangtua. Skripsi yang tidak dipublikasikan, Universitas

Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Siahaan, E. (2006) Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan

Prestasi Belajar Bidang Kognitif Pada Siswa Kelas II SMU

Raksana Medan. Skripsi tidak dipublikasikan, Universitas

Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Smet, B. (1994) Psikologi kesehatan. Jakarta: Gramedia.

Solek, M. & Schoenfelder, E. (2007) Students' perceptions of

family influences on their academic motivation: a

qualitative analysis. European Joumal of Psychology of

Education, 1, 7-21.

Supramono & Haryanto. (2005) Desain Proposal Penelitian

Study Pemasaran. Yogyakarta:Andi.

Sugiyono (2006) Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta

Sukma, N. (2011) Peran orang tua dalam pendidikan anak.

Diunduh, 8 Januari 2013 dari http://blog.umy.ac.id.

Verkuyten, M. Jochem, T & Canatan, K. (2001) Achievement

motivation and academic performance among Turkish early

and young adolescents in the Netherlands. Genetic, Social,

and General Psychology Monographs, 4, 378-408.

Winkel, W. S. (1992). Psikologi mengajar. Yokyakarta:

Media Abadi.

Page 128: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

112

Wentzel, K. (1998) Social Relationships and Motivation in

Middle School: The Role of Parents, Teachers, and Peers.

Journal of Education Psychology, 2, 202 209.

Wijaya, P. I. (2012) Efikasi Diri Akademik, Dukungan Sosial

Orangtua dan Penyesuaian Diri Mahasiswa Dalam

Perkuliahan di Universitas Nusantara PGRI Kediri. Jurnal

Psikologi Persona, 1,1-13.

Yurika, 2010 Peran orang tua dalam membangkitkan motivasi

berprestasi anak dari

http://blogsyurika.blogspot.com/2010/11/peran-orang-tua-

dalam-membangkitkan motivasi berprestasi anak.html.

Diunduh 8 Januari 2013.

Sumber dari internet

www.http://blogspot.com/2012/ pengaruh-kepercayaan

diri,html). Diunduh, 5 September 2013

www.santhika-lovers.blogspot.com/2012/06/kualitas-

pendidikan-indonesia.html. Diunduh, 5September 2013

www.yepishare.com/2012/01/masalah-pendidikan-di-

indonesia 2011.html. Diunduh, 5 September 2013.

Page 129: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

113

LAMPIRAN A

SKALA PSIKOLOGI DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA

DAN KEPERCAYAAN DIRI, DAN SKALA MOTIVASI

BERPRESTASI

Page 130: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

114

SKALA PENELITIAN

SKALA PSIKOLOGI

IDENTITAS DIRI

Nama :

Usia :

Jenis Kelamin :

PETUNJUK PENGISIAN

Pada halaman berikutnya terdapat tiga skala psikologi yaitu skala I,

skala II, dan skala III. Pada masing-masing skala anda diminta untuk memilih

salah satu dari lima pilihan jawaban. Sebelum menjawab ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Pada skala psikologi ini tidak ada jawaban yang benar atau salah. Anda

diminta untuk menjawab secara jujur, sesuai dengan kondisi yang alami,

bukan berdasarkan apa yang anda anggap baik.

2. Perlu diketahui bahwa jawaban anda akan kami rahasiakan dan tidak

berpengaruh pada nilai anda di sekolah.

3. Berlah tanda silang (X) pada jawaban yang anda pilih.

4. Jika anda ingin mengubah jawaban baik pada skala I, skala II, maupun

skala III maka adik-adik dapat memberi tanda 2 garis (=) pada jawaban

tersebut, dan dapat memilih jawaban lain yang adik-adik anggap benar

sesuai dengan keinginan.

Contoh:

NO Pernyataan

SS

S

N

TS

STS

1 Saya tetap rajin belajar karena

keberhasilan studi ditentukan oleh

kerja keras saya.

X X

5. Jika telah selesai, periksalah kembali jawaban jangan sampai ada yang

terlewatkan dan pastikan semua pernyataan telah terjawab.

Terima kasih.

Selamat mengerjakan

Page 131: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

115

SKALA I: MOTIVASI BERPERSTASI

Berilah tanda (X) pada jawaban yang anda pilih!!!!

SS = Bila pernyataan tersebut sangat sesuai dengan kondisi yang anda

alami.

S = Bila pernyataan tersebut sesuai dengan kondisi yang anda alami.

N = Bila pernyataan tersebut ragu-ragu/Netral (antara sesuai dan

tidak sesuai).

TS = Bila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan kondisi yang anda

alami

STS = Bila pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan kondisi yang

anda alami.

No PERNYATAAN STS TS N S SS

1 Saya akan sukses dalam studi kalau saya

kerja keras.

2 Saya akan sukses dalam studi kalau saya

tekun dalam belajar.

3 Saya selalu belajar dengan giat agar berhasil

dalam studi.

4 Saya takut gagal dalam studi.

5 Saya selalu memasukkan PR tepat waktu.

6 Dalam melakukan setiap kegiatan di

sekolah, saya selalu mempersiapkan diri

dengan baik.

7 Saya selalu mengerjakan Pr yang menuntut

ide-ide baru-baru agar menunjang saya

dalam studi.

8 Saya lebih senang mengerjakan PR yang

sulit agar mengetahui kemampuan saya

dalam studi.

9 Saya selalu mempelajari kembali pelajaran

yang diberikan guru ketika berada di rumah.

10 WAktu luang saya gunakan untuk membaca

agar menambah wawasan dalam studi.

11 PR yang diberikan guru di sekolah selalu

saya kerjakan dengan baik agar nilai saya

tidak menurun.

12 Saya tidak tekun dalam mengerjakan PR.

13 Walalupun lelah saya tetap belajar dengan

giat untuk memperoleh nilai yang baik

dalam studi.

14 Dalam kondisi apapun saya selalu berusaha

melaksanakan tugas di sekolah dengan baik.

Page 132: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

116

15 Saya belajar bersama teman-teman agar

memperoleh nilai yang bagus dalam studi.

16 Saya selalu memikirkan apa yang terbaik

untuk masa depan saya dalam studi ini.

17 Saya belum tahu cita-cita saya nantinya.

18 Saya selalu berusaha untuk memahami

semua mata pelajaran dengan belajar serius

demi hasil yang baik dalam studi saya.

19 Jika ada mata pelajaran yang tidak

dimengerti, saya pasti akan langsung

bertanya kepada guru.

20 Saya selalu mengerjakan dengan baik tugas-

tugas sekolah yang menantang.

21 Saya harus bekerja keras untuk

mendapatkan prestasi yang memuaskan.

22 Bagi saya menyelesaikan PR dari guru

merupakan hal yang menyenangkan karena

menambah pengetahuan saya dalam studi.

23 Saya akan menolak ajakan teman-teman

untuk bermain ketika saya sedang

mengerjakan PR sekolah.

24 Saya lebih tertarik mengikuti kegiatan

ekstrakuler di sekolah daripada belajar di

dalam kelas.

25 Saya lebih sennag kalaua ada guru yang

absen dalam memberikan pelajaran.

Periksa kembali jangan ada nomor yang terlewatkan.

Page 133: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

117

SKALA II : DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA

Berilah tanda (X) pada jawaban yang anda pilih!!!!

SS = Bila pernyataan tersebut sangat sesuai dengan kondisi yang anda

alami.

S = Bila pernyataan tersebut sesuai dengan kondisi yang anda alami.

N = Bila pernyataan tersebut ragu-ragu/Netral (antara sesuai dan

tidak sesuai).

TS = Bila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan kondisi yang anda

alami

STS = Bila pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan kondisi yang

anda alami.

No PERNYATAAN STS TS N S SS

1 Orangtua selalu memberikan nasihat

agar saya tekun dalam belajar.

2 Orangtua selalu menasihati saya ketiak

melakukan kesalahan di sekolah.

3 Setiap nasihat yang disampaikan

orangtua selalu saya dengarkan demi

kebaikan saya dalam belajar.

4 Orangtua tidak pernah menasihati saya

tentang pentingnya pendidikan.

5 Saya merasa tidak nyawan meminta

saran kepada orang yang belum saya

kenal.

6 Orangtua selalu menyediakan waktu

untuk membantu saya dalam belajar.

7 Saya tidak mendapat perhatian dari

orangtua karena orangtua terlalu sibuk.

8 Orangtua selalu membantu saya ketika

ada kesulitan dalam belajar.

9 Orangtua selalu membantu saya dan

teman-teman ketika ada kesulitan

dalam mengerjakan PR sekolah.

10 Saya tidak pernah ditolong orangtua

dalam mengerjakan PR.

11 Orangtua selalu memuji hasil

pekerjaan saya dalam belajar.

Page 134: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

118

12 Orangtua selalu menghargai hasil kerja

keras saya dalam belajar.

13 Saya tidak pernah mendapat pujian

walaupun nilai saya bagus di sekolah.

14 Orangtua mengutarakan kebangaannya

ketika saya berprestasi di sekolah.

15 Saya selalu disbanding-bandingkan

dengan anak yang berprestasi.

16 Walaupun prestasi saya jelek orangtua

tidak peduli.

17 Saya selalu menolong teman-teman di

sekolah.

18 Dalam mengerjakan tugas kelompok

saya selalu member pendapat.

19 Saya peduli dengan teman-teman.

20 Saya tidak pernah peduli dengan

keadaan orang lain.

21 Saay tidak mendapat kasih sayang dari

orangtua karena orangtua terlalu sibuk

dengan pekerjaan.

22 Saya tidak mempunyai teman akrab di

sekolah.

23 Saya senang belajar bersama teman-

teman di rumah.

24 Saya tidak sennag mengerjakan PR

sendirian.

25 Bagi saya kegiatan OSIS lebih menarik

daripada pelajaran.

Periksa kembali jangan ada nomor yang terlewatkan.

Page 135: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

119

SKALA III : KEPERCAYAAN DIRI

Berilah tanda (X) pada jawaban yang anda pilih!!!!

SS = Bila pernyataan tersebut sangat sesuai dengan kondisi yang anda

alami.

S = Bila pernyataan tersebut sesuai dengan kondisi yang anda alami.

N = Bila pernyataan tersebut ragu-ragu/Netral (antara sesuai dan

tidak sesuai).

TS = Bila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan kondisi yang anda

alami

STS = Bila pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan kondisi yang

anda alami.

No PERNYATAAN STS TS N S SS

1 Saya senang memakai baju yang

bersih dan rapi.

2 Saya merasa senang ketika ada teman

yang mengatakan saya sebagai

penyemangat bagi dirinya.

3 Saya tidak mau dinilai suka memilih

teman.

4 Saya bangga kalau teman-teman

memuji saya ganteng atau cantik.

5 Ketika ke sekolah pakaian saya tidak

rapi.

6 Saya senang kalau tubuh saya sehat.

7 Saya merasa kurang puas terhadap

keadaan diri saya yang pemalu.

8 Saya kurang yakin dapat mengerjakan

tugas-tugas sekolah yang sulit.

9 Saya selalu yakin tindakan yang saya

lakukan benar ketika melaporkan

teman yang menyontek pada saat

ulangan.

10 Saya tidak peduli dengan orang lain.

11 Saya ingin sukses dalam pendidikan.

Page 136: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

120

12 Saya kurang yakin akan masa depan

saya.

13 Saya tidak senang dinasehati teman-

teman.

14 Saya meminta maaf ketika melakukan

kesalahan terhadap teman-teman.

15 Saya selalu yakin akan kemampuan

saya di kelas.

16 Saya selalu yakin dapat mengerjakan

soal-soal ulangan dengan baik.

17 Saya selalu ingin mencoba kegiatan-

kegiatan baru yang belum pernah saya

lakukan untuk menambah

pengalaman.

18 Saya tidak menghiraukan

pembicaraan teman-teman.

19 Saya tidak peduli dengan pendapat

teman-teman saya di kelas.

20 Saya selalu percaya diri ketika

berdiskusi dengan teman-teman di

kelas.

21 Saya kurang percya diri ketika harus

berbicara di depan banyak orang.

22 Saya selalu menolak ketika ada teman

yang menyuruh saya berbuat jelek

seperti menyontek pada saat ulangan.

23 Kalau ada teman yang berkelahi di

dalam kelas saya akan melaporkannya

kepada guru.

24 Saya akan membela diri ketika tidak

melakukan kesalahan di sekolah.

25 Saya tidak mengakui kesalahan yang

saya buat.

26 Saya selalu bersih dan rapi ke

Page 137: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

121

sekolah.

27 Di dalam kelas saya suka menghibur

teman-teman.

28 Saay tidak pernah peduli dengan

kesedihan teman-teman.

29 Saya mampu menahan kemarahan

ketika ada teman yang mengejek saya.

30 Saya selalu tersinggung dengan

ejekan teman-teman di kelas.

31 Saya berani mengakui kesalahan yang

saya lakukan.

32 Saya takut dikritik.

Periksa kembali jangan ada nomor yang terlewatkan.

Page 138: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

122

LAMPIRAN B

HASIL SELEKSI AITEM DAN UJI RELIABILITAS

VARIABEL DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA,

KEPERCAYAAN DIRI, DAN MOTIVASI BERPRESTASI

Page 139: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

123

SELEKSI AITEM DAN RELIABILITAS

Dukungan sosial orangtua

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.863 25

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 78.7949 226.191 301 .904

VAR00002 79.0128 226.636 .222 .905

VAR00003 79.3077 223.437 .414 .902

VAR00004 81.0256 200.545 .748 .894

VAR00005 79.9487 210.880 .548 .899

VAR00006 79.8077 216.079 .527 .900

VAR00007 80.5641 203.080 .659 .896

VAR00008 79.9103 218.342 .385 .903

VAR00009 80.1026 213.937 .563 .899

VAR00010 80.1923 212.183 .473 .901

VAR00011 79.6026 218.217 .518 .900

VAR00012 79.6282 219.302 .490 .901

VAR00013 80.7436 208.037 .667 .896

VAR00014 79.2949 225.587 .191 .906

VAR00015 79.8462 224.677 .190 .907

VAR00016 80.8846 208.311 .596 .898

VAR00017 79.6667 223.810 .329 .903

VAR00018 79.8718 218.711 .529 .900

VAR00019 79.2179 227.497 .166 .906

VAR00020 80.8333 208.323 .702 .896

VAR00021 80.6538 202.593 .712 .895

Page 140: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

124

VAR00022 80.8590 202.590 .679 .896

VAR00023 79.4487 219.627 .405 .902

VAR00024 79.7308 212.901 .606 .898

VAR00025 79.8205 209.552 .627 .897

Kepercayaan diri

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.901 32

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 110.6923 269.359 .376 .904

VAR00002 110.9487 265.816 .434 .903

VAR00003 111.2564 260.323 .451 .903

VAR00004 111.6923 257.748 .487 .902

VAR00005 112.6667 242.069 .744 .897

VAR00006 110.7308 272.329 .170 .906

VAR00007 111.8205 257.786 .514 .902

VAR00008 111.6923 260.527 .555 .901

VAR00009 111.7692 256.102 .519 .901

VAR00010 112.4487 239.549 .759 .896

VAR00011 110.7436 270.167 .380 .907

VAR00012 112.4231 245.364 .697 .898

VAR00013 112.4231 250.403 .684 .898

VAR00014 111.0769 272.565 .350 .906

VAR00015 111.6282 269.328 .311 .903

VAR00016 111.3974 266.528 .325 .904

VAR00017 111.3590 266.129 .305 .905

VAR00018 112.2821 261.790 .444 .903

Page 141: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

125

Motivasi berprestasi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.871 25

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 88.8333 123.777 .304 .866

VAR00002 88.7949 126.970 .119 .869

VAR00003 89.5385 121.109 .405 .864

VAR00004 89.2949 124.678 .157 .871

VAR00005 89.8590 121.084 .376 .865

VAR00006 89.6154 118.240 .572 .860

VAR00007 89.7436 119.284 .460 .862

VAR00019 112.5000 252.773 .544 .901

VAR00020 111.8333 267.907 .317 .904

VAR00021 111.8077 265.248 .365 .904

VAR00022 111.5513 266.744 .255 .906

VAR00023 112.1154 266.519 457 .904

VAR00024 111.2949 268.496 .247 .905

VAR00025 112.5769 248.247 .620 .899

VAR00026 111.1410 268.954 .248 .905

VAR00027 111.5897 268.894 .229 .906

VAR00028 112.6410 246.467 .653 .899

VAR00029 111.5769 261.832 .443 .903

VAR00030 111.9615 251.466 .637 .899

VAR00031 111.3077 262.424 .490 .902

VAR00032 111.9872 242.299 .762 .896

Page 142: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

126

VAR00008 89.9487 112.803 .630 .856

VAR00009 89.7179 116.725 .533 .860

VAR00010 89.9615 115.180 .544 .859

VAR00011 89.4359 122.846 .308 .866

VAR00012 90.6538 109.632 .659 .855

VAR00013 89.7308 117.368 .536 .860

VAR00014 89.4615 118.719 .550 .860

VAR00015 89.6282 120.730 .361 .865

VAR00016 89.4359 122.145 .303 .867

VAR00017 90.3718 113.925 .469 .863

VAR00018 89.2949 122.626 .332 .866

VAR00019 89.7564 117.667 .519 .861

VAR00020 89.7821 117.186 .498 .861

VAR00021 89.0385 123.622 .300 .866

VAR00022 89.5000 120.747 .351 .865

VAR00023 89.6410 116.882 .516 .860

VAR00024 89.5256 116.408 .451 .863

VAR00025 89.4359 120.431 .275 .869

Page 143: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

127

LAMPIRAN C

HASIL UJI NORMALITAS, MULTIKOLINEARITAS,

HETEROSKEDASTISITAS DAN AUTOKORELASI

Page 144: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

128

1. Uji Normalitas

Page 145: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

129

Uji Kolmogorow-Smirnow Contoh Tunggal

Residual yang

tak terbakukan

N

Parameter Normala

Rerata

SD

Perbedaan Paling Absolut

Ekstrim Positif

Negatif

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

78

.0000000

8.15542036

.086

.086

-.069

.756

.617

2. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

1 Constant

Dukungan

Kepercayaan

Tolerance

0,759

0,759

VIF

1,317

1,317

Dependent Variable: Motivasi berprestasi

Page 146: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

130

3. Uji Heteroskedastisitas

Page 147: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

131

4. Uji Linearitas

4.1 Linearitas dukungan sosial orangtua dengan motivasi

berprestasi

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

motivasi*

dukungan

Between

Groups

(Combi-

ned)

5394,462 35 154,127 1,529 0,094

Linea-

rity

2835,810 1 0,000

Devia-

tion

from

Line-

arity

2558,652

34

75,254

0,746

0,809

Within Groups 4234,833 42 100,829

Total 9629,295 77

4.2 Linearitas kepercayaan diri dengan motivasi berprestasi

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

motivasi*

keperca-

yaan

Between

Groups

(Combi-

ned)

7364,378 42 175,342 2,710 0,002

Linea-

rity

3814,798 1 3814,

798

58,

950

0,000

Devia-

tion

from

Line-

arity

3549,580

41

86,575

1,338

0,19

Within Groups 2264,917 35 64,712

Total 9629,295 77

Page 148: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

132

LAMPIRAN D

HASIL UJI REGRESI

Page 149: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

133

1. Hasil Uji Regresi Berganda Signifikansi Nilai F.

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean

Square F Sig.

1 Regression 4507.957 2 2253.979 33.009 .000a

Residual 5121.338 75 68.285

Total 9629.295 77

a. Predictors: (Constant), kepercayaan, dukungan

b.Dependent Variable: motivasi

2. Hasil Uji Regresi Berganda Signifikansi Nilai t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

1(Constant)

dukungan

kepercayaan

B Std

Error

B

34,374

0,259

0,322

7,252

0,081

0,065

0,308

0,478

4,740

3,186

4,949

.000

.002

.000

Dependent Variable:motivasi berprestasi

Page 150: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

134

3. Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

1 .684a .468 .454 8.26344

a. Predictors: (Constant), kepercayaan, dukungan

4. Hasil Sumbangan Efektif

Variabel B Koefisien

korelasi X

dan Y

Sumbangan

Efektif

X1(Dukungan

Sosial Orangtua)

X2(Kepercayaan Diri)

0,308

0,478

0,543

0,629

16,72%

30,06%

Total 46,8%

Page 151: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

135

LAMPIRAN E

DATA MENTAH PENELITIA

Page 152: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

136

SKALA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Total

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125

2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 120

3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 112

4 5 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 2 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 5 4 93

5 4 5 4 4 3 4 2 5 4 2 4 5 3 5 4 2 4 4 4 4 3 2 5 4 5 95

6 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 110

7 5 5 4 3 5 5 3 3 4 4 5 4 2 5 2 1 4 3 4 3 3 2 4 4 5 92

8 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 111

9 5 5 4 3 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 3 4 3 4 4 3 5 3 4 5 4 101

10 5 4 5 3 4 4 5 3 4 3 5 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 5 4 5 98

11 5 4 4 3 4 5 4 3 5 4 5 4 3 4 2 3 4 4 4 3 4 5 4 4 5 99

12 5 4 4 5 4 3 4 3 3 5 3 3 4 3 4 3 3 3 5 3 2 2 5 4 5 92

13 5 4 5 3 3 4 2 5 4 3 5 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 98

14 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 2 5 3 5 5 3 5 5 5 4 5 112

15 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 3 5 5 5 5 4 3 5 4 4 5 5 4 5 5 113

16 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 114

17 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 5 4 5 4 5 5 5 117

18 5 5 4 1 4 3 1 5 4 1 3 3 2 5 5 1 3 3 4 2 1 1 4 3 3 76

Page 153: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

137

19 5 5 4 4 5 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 113

20 4 5 4 3 4 2 4 2 4 3 4 5 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 2 4 5 90

21 4 5 4 5 5 4 5 3 4 4 3 3 5 5 5 1 3 4 4 5 4 5 5 5 5 105

22 4 5 5 5 4 4 5 4 3 5 4 4 4 5 2 2 4 5 5 3 5 5 5 4 5 106

23 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 114

24 4 4 5 4 5 4 5 2 4 4 4 4 5 4 2 2 5 3 5 3 5 2 5 5 5 100

25 5 5 4 5 2 4 2 4 3 4 5 5 4 4 5 4 5 2 5 5 2 5 5 4 5 103

26 5 5 5 1 5 3 1 4 3 1 4 3 3 1 5 1 5 4 5 2 2 1 4 5 4 82

27 4 4 4 5 4 5 2 4 2 5 4 4 4 5 4 2 4 4 5 4 5 2 5 5 5 101

28 4 4 4 2 4 3 3 2 2 4 4 4 2 4 4 2 4 3 5 2 2 1 4 4 4 81

29 4 4 2 2 4 2 4 2 2 3 3 3 4 5 4 2 4 2 5 1 3 3 2 3 2 75

30 5 5 5 1 3 3 3 3 3 4 4 3 1 5 3 1 4 3 4 2 5 1 5 3 2 81

31 5 5 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 2 4 3 4 2 2 1 5 3 2 71

32 4 4 4 2 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 5 2 2 5 4 3 1 73

33 5 5 4 1 2 3 1 4 3 1 3 3 2 4 3 4 4 4 2 2 1 3 3 3 4 74

34 3 4 3 4 4 2 3 1 1 5 3 2 3 2 1 2 4 2 3 2 1 1 4 4 2 66

35 5 5 4 1 1 4 3 1 1 5 3 4 1 4 5 3 4 3 4 2 1 1 4 4 2 75

36 5 5 4 1 3 3 1 3 2 3 4 5 2 5 4 1 3 3 5 1 1 3 5 3 2 77

37 4 4 4 1 1 4 1 4 4 1 3 3 1 4 3 1 3 3 5 1 1 1 5 3 2 67

38 5 5 5 2 3 4 2 4 3 2 4 4 2 3 3 2 4 3 4 2 2 3 3 3 3 80

39 5 5 4 1 1 4 1 3 2 4 5 5 1 5 4 1 3 3 5 1 1 1 5 3 3 76

Page 154: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

138

40 5 5 4 1 1 3 1 3 3 1 3 3 1 5 3 1 3 2 5 1 2 1 3 3 4 67

41 4 3 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 2 2 1 2 3 2 68

42 5 5 4 1 3 4 1 4 3 1 4 4 4 5 5 1 3 3 3 3 2 1 4 2 2 77

43 5 5 4 2 3 3 2 4 4 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 75

44 2 2 3 2 4 3 4 2 2 4 2 2 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 2 2 73

45 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 80

46 4 3 3 4 4 2 3 2 2 4 4 4 2 4 2 3 3 4 4 2 3 2 3 3 4 78

47 4 3 3 1 4 3 2 3 3 1 3 4 2 4 3 2 3 3 3 2 2 2 4 4 2 70

48 5 4 3 1 2 2 4 2 2 4 3 4 2 4 2 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3 73

49 4 3 4 2 3 2 3 2 2 3 3 4 2 4 1 1 4 3 4 2 3 2 3 3 2 69

50 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 4 2 4 5 2 4 3 4 2 2 4 3 2 4 76

51 5 5 4 2 2 4 1 4 4 2 4 4 2 4 4 1 4 3 4 2 1 1 5 2 3 77

52 5 5 3 1 4 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 4 4 4 2 2 1 3 3 2 70

53 5 4 3 1 5 4 1 5 3 3 3 3 2 5 2 2 4 3 4 2 1 2 4 3 2 76

54 5 5 4 1 2 5 1 1 2 5 1 1 1 5 5 1 5 5 5 1 1 2 2 4 4 74

55 4 4 3 2 1 2 2 3 2 4 3 3 2 4 5 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 73

56 5 5 5 1 1 2 2 5 4 2 3 3 2 5 2 1 3 3 5 1 2 2 3 5 4 76

57 5 4 5 1 2 3 1 4 3 2 3 4 2 4 4 1 5 3 4 1 1 1 3 2 3 71

58 5 5 5 1 2 4 1 5 3 2 3 3 2 3 3 2 4 4 4 2 1 2 4 4 5 79

59 3 3 4 1 1 3 1 3 2 3 5 4 1 5 4 1 4 3 3 2 1 1 5 3 3 69

60 4 3 4 2 3 3 1 3 3 2 3 3 2 4 2 1 3 3 4 1 1 1 4 2 2 64

Page 155: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

139

61 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 80

62 4 4 4 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 4 1 1 3 3 4 3 2 1 5 4 2 74

63 4 4 3 1 1 4 1 4 4 1 4 4 2 4 2 2 3 3 3 3 1 1 5 5 5 74

64 5 5 4 5 3 4 2 5 5 2 3 4 2 5 4 2 4 3 4 2 2 2 4 5 4 90

65 5 4 4 1 3 3 1 5 3 1 4 4 2 5 4 2 3 4 4 2 1 1 4 4 2 76

66 5 4 5 2 4 4 3 4 5 4 4 3 2 3 4 1 4 2 4 2 4 4 4 3 3 87

67 5 3 5 1 3 3 1 4 3 4 5 5 1 5 2 2 4 3 5 2 2 5 3 3 2 81

68 5 4 4 1 1 4 3 3 2 1 3 3 2 3 3 1 3 3 3 1 3 1 2 3 3 65

69 4 4 4 3 2 3 2 3 3 2 4 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 2 3 4 3 75

70 5 5 4 1 1 4 1 3 4 4 4 3 1 5 4 5 1 1 1 5 3 2 4 3 3 77

71 4 4 4 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 1 3 4 3 78

72 4 4 3 2 4 4 2 4 4 2 3 4 2 4 2 2 3 3 4 2 2 2 3 2 4 75

73 4 4 3 2 4 4 2 4 4 2 3 4 2 4 2 2 3 3 4 2 2 2 3 2 3 74

74 4 4 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 5 1 3 3 3 2 2 1 3 3 3 70

75 5 5 4 1 3 5 4 4 4 1 5 5 1 4 4 1 3 5 5 2 1 1 4 1 2 80

76 5 5 5 1 5 5 5 2 2 1 5 5 1 1 5 1 5 5 5 1 5 1 5 5 5 91

77 5 5 4 1 4 5 5 5 1 3 5 3 2 1 1 5 5 5 1 3 2 4 3 4 4 86

78 3 5 5 4 2 3 4 3 3 2 3 5 3 5 4 4 4 4 5 4 2 4 5 5 5 96

Page 156: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

140

SKALA KEPERCAYAAN DIRI

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 3 5 5 5 4 3 3

2 4 5 4 5 5 5 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4

3 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 3 2 4

4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 3 3

5 5 5 3 4 3 5 4 4 4 5 5 3 3 5 3 3 3 3 1 4

6 4 4 5 3 4 5 5 4 3 4 5 4 4 5 4 5 5 3 4 3

7 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 3 4

8 4 4 5 4 5 5 5 2 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 2 2

9 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 3 5 4 5 4 5 2 4

10 4 4 5 3 2 5 4 3 4 2 5 3 2 4 4 4 4 2 2 4

11 4 5 4 5 2 5 4 4 3 5 5 4 4 5 3 4 3 4 4 3

12 4 5 5 4 5 5 4 5 2 4 4 4 2 4 3 5 3 3 3 3

13 5 4 4 3 4 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4

14 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 3 3 5 3 1 3

15 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 5 3 5 2 3

16 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 2 3

17 5 5 5 4 4 5 3 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5

18 5 4 4 4 4 5 4 3 3 5 5 2 3 5 3 3 4 3 5 3

Page 157: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

141

19 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 2 5

20 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 2 2 2 3

21 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 2 5 5 1 4

22 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 2 5

23 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 3 4 4 3 3 5 2 4 5

24 5 4 4 5 5 5 3 3 4 5 5 4 4 5 3 3 4 4 2 3

25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

26 5 5 5 3 5 5 4 5 5 4 5 4 3 5 4 5 5 3 3 4

27 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 3 3 4 4 5 4

28 5 5 5 4 2 3 2 2 3 3 4 3 3 4 2 2 4 4 1 4

29 5 5 4 3 2 5 4 3 4 2 4 3 2 5 3 3 5 2 2 2

30 5 4 2 3 1 3 3 3 2 1 4 1 3 1 1 4 3 3 3 2

31 5 5 5 5 1 4 3 3 5 1 5 1 3 3 3 3 3 3 3 3

32 4 5 5 2 3 3 3 4 3 2 5 2 3 4 2 4 3 3 3 3

33 5 5 4 5 1 5 2 3 3 1 5 2 2 4 3 4 5 3 2 3

34 4 5 1 3 2 4 4 4 4 2 5 4 3 4 4 3 3 2 2 3

35 4 5 1 3 2 5 4 3 3 1 5 3 1 4 5 4 4 3 1 4

36 5 5 4 1 1 5 4 3 1 1 5 1 1 4 5 5 4 3 1 4

37 5 5 4 1 1 5 4 3 1 1 1 1 1 4 5 5 4 3 1 4

38 4 3 3 3 1 4 3 3 3 2 4 1 3 4 4 4 4 2 3 3

39 4 3 3 2 1 4 2 3 2 1 4 1 3 4 3 3 4 3 3 3

Page 158: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

142

40 4 5 4 3 1 5 3 3 3 2 5 1 3 5 3 3 5 1 3 3

41 5 3 5 3 2 3 3 3 4 2 5 1 3 3 4 3 5 2 2 3

42 5 3 4 2 1 5 3 3 4 2 5 1 3 5 4 5 3 3 3 4

43 5 3 4 2 1 5 3 3 3 2 5 2 2 3 3 4 3 2 2 3

44 4 3 4 2 2 4 4 4 4 2 1 3 2 5 5 5 5 3 3 4

45 4 3 4 2 2 4 4 4 3 2 4 3 2 4 2 2 4 4 4 2

46 4 4 4 4 2 5 3 4 4 2 5 1 4 5 3 2 3 3 3 4

47 4 4 4 3 3 4 2 3 4 2 5 2 3 5 4 3 3 3 3 3

48 4 4 4 5 2 4 3 3 4 2 5 1 4 5 4 3 4 3 3 3

49 4 4 4 3 2 4 3 2 4 2 2 2 3 4 3 4 4 3 2 3

50 4 4 4 5 1 5 4 4 3 2 5 3 2 5 4 4 3 2 2 3

51 4 4 3 3 5 2 2 3 1 5 2 2 4 3 4 5 2 2 4 3

52 4 4 4 4 2 4 3 3 3 2 4 2 2 4 3 3 3 2 2 3

53 4 4 4 4 2 4 2 3 3 2 4 2 2 4 3 3 3 2 2 3

54 5 5 5 3 2 5 5 4 3 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 5

55 4 4 5 5 3 4 5 5 1 3 5 4 3 3 2 3 3 3 3 3

56 5 5 5 5 1 5 3 4 5 3 2 2 3 3 5 5 3 3 2 3

57 5 4 2 3 3 5 1 3 4 1 5 1 1 5 4 4 3 4 1 4

58 5 5 4 2 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 5 5 4 2 4

59 4 5 5 3 2 5 4 4 2 1 5 3 1 5 3 3 5 2 1 3

60 5 3 2 3 1 5 1 3 4 1 5 1 2 5 3 4 3 4 1 4

Page 159: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

143

61 5 3 2 3 1 5 1 3 4 1 5 1 2 5 3 4 3 4 1 4

62 5 4 4 3 2 5 4 4 4 3 5 3 3 4 4 4 5 3 2 3

63 5 4 4 3 2 5 3 3 3 2 5 3 3 4 4 4 5 3 2 3

64 5 5 3 3 1 4 3 5 3 1 5 3 3 5 3 4 4 3 4 5

65 5 4 4 4 2 4 3 3 4 3 5 3 2 4 4 4 4 4 4 4

66 5 4 3 5 3 5 3 3 4 2 5 2 3 4 4 5 5 3 3 4

67 5 5 2 2 1 5 4 3 1 1 5 3 1 5 3 5 5 2 2 4

68 5 4 5 3 2 5 3 3 4 3 5 1 3 4 3 4 3 3 3 3

69 5 4 3 4 1 4 2 3 3 2 5 3 2 4 4 4 4 3 3 3

70 5 5 1 3 2 5 4 4 3 1 5 2 2 5 3 3 3 2 2 4

71 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 5 2 3 4 4 3 3 3 4 3

72 4 4 3 4 2 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3

73 4 4 3 4 2 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 2 2 4 4

74 3 4 4 3 2 5 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3

75 5 5 5 2 1 5 3 3 3 1 5 3 1 1 5 4 5 5 3 3

76 5 5 5 5 1 4 1 3 1 1 4 1 1 5 3 3 5 1 1 3

77 5 5 4 1 2 5 3 4 1 2 5 1 2 4 5 5 5 2 2 3

78 4 3 2 3 3 3 2 2 3 1 2 1 3 4 3 3 3 2 1 2

LANJUTAN SKALA KEPERCAYAAN DIRI

Page 160: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

144

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Total

5 5 4 3 4 5 4 3 5 4 4 5 137

3 2 2 5 5 4 5 4 5 4 4 5 133

3 3 3 4 2 4 4 2 4 4 5 5 125

4 4 3 4 2 4 4 5 4 5 4 5 129

4 5 5 5 1 5 5 1 4 5 4 4 123

3 3 3 4 5 4 5 5 5 5 5 5 135

4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 144

4 3 2 3 2 3 2 3 3 4 5 4 116

3 4 3 4 1 5 3 2 4 3 4 4 127

3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 4 111

4 4 3 4 2 4 3 2 3 4 4 5 122

3 4 2 4 2 3 3 2 3 5 5 5 118

4 4 3 5 4 3 3 2 4 4 4 4 125

3 4 3 5 4 5 5 4 4 5 4 5 135

5 5 3 5 5 5 3 5 4 3 5 5 139

4 5 2 5 3 4 4 5 4 5 5 5 136

5 5 4 5 4 4 4 5 3 2 5 3 138

4 3 5 5 5 5 3 4 3 3 4 5 126

4 4 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 141

3 2 3 4 5 4 5 5 5 5 5 5 130

Page 161: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

145

5 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 141

3 5 4 4 2 5 4 4 4 4 5 5 137

4 2 2 4 3 4 4 2 4 5 5 5 126

4 5 3 4 2 5 5 2 4 5 5 5 129

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 160

3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 143

5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 145

4 5 2 4 1 4 4 3 3 4 3 2 104

4 2 4 4 2 5 4 1 5 5 4 3 111

2 3 1 2 2 3 2 4 5 2 2 2 82

3 3 3 5 1 5 3 3 3 3 3 3 105

3 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 3 99

2 3 3 4 3 5 4 1 2 3 4 3 104

4 2 3 4 3 4 5 1 3 3 3 2 103

3 1 3 5 1 3 4 1 3 4 4 1 98

4 5 3 4 1 5 3 1 5 1 4 1 100

4 5 3 4 1 5 3 1 5 4 4 1 99

3 4 3 3 1 5 3 1 4 3 4 2 97

3 4 2 3 1 4 2 1 3 2 2 2 85

3 3 5 3 3 5 3 3 5 1 3 1 103

3 2 3 3 2 3 4 2 4 2 5 3 100

Page 162: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

146

4 5 3 5 1 5 3 3 3 3 4 3 110

3 4 4 4 2 4 3 2 3 2 3 2 96

3 4 4 3 1 5 5 1 3 1 2 1 102

4 4 2 4 2 4 3 2 4 2 4 2 100

2 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 2 105

3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 104

4 3 4 4 3 3 4 2 5 3 3 2 110

3 4 3 4 2 4 3 2 3 2 4 3 99

3 3 2 4 3 4 3 2 4 3 3 3 106

4 3 4 2 5 4 2 4 3 4 3 3 104

4 4 3 4 2 4 4 2 4 2 4 2 100

3 4 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 93

1 3 2 5 1 5 5 1 5 5 4 3 120

5 3 3 2 1 4 3 3 3 4 3 3 108

2 5 1 5 3 3 3 3 5 2 5 2 111

3 3 3 5 1 3 4 2 3 3 4 1 98

2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 5 2 111

4 1 3 3 1 3 5 1 4 3 4 1 99

3 5 3 5 1 5 3 2 3 1 5 1 97

3 5 3 5 1 5 3 2 3 1 5 3 99

3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 111

Page 163: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

147

3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 107

4 3 5 1 5 4 2 5 2 3 3 3 112

3 3 3 4 2 5 3 2 3 3 4 4 113

3 4 3 4 3 5 5 2 3 3 3 3 116

3 5 3 3 1 5 3 1 5 5 3 3 104

4 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 109

4 3 5 4 4 2 4 3 2 3 3 2 105

4 4 3 5 2 3 4 1 3 3 5 3 104

3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 105

3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 106

2 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 108

4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 104

2 3 4 5 1 5 5 1 1 3 5 5 108

3 5 1 5 1 5 5 1 2 2 5 3 96

3 5 4 5 3 5 4 1 3 2 5 3 109

5 2 3 2 1 3 3 2 3 4 2 3 83

Page 164: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

148

SKALA MOTIVASI BERPRESTASI

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Total

1 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 3 5 5 4 5 4 4 5 3 4 5 5 5 112

2 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 113

3 5 4 3 4 3 5 4 3 4 5 3 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 104

4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 114

5 4 5 4 5 3 4 4 5 3 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 3 5 4 5 5 4 105

6 5 5 5 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 2 5 5 4 5 5 4 5 5 108

7 5 5 4 3 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 5 4 3 4 3 5 5 5 100

8 5 5 4 3 4 4 3 5 3 5 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 5 4 5 5 4 99

9 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 5 4 4 4 2 4 3 4 5 4 3 3 4 94

10 5 5 5 3 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 102

11 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 115

12 5 4 5 4 3 4 3 3 5 3 4 4 3 4 5 3 2 3 4 3 5 4 4 3 5 95

13 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 3 2 4 3 4 3 4 81

14 5 5 3 5 3 3 5 5 3 3 3 3 3 3 5 5 3 4 3 5 5 1 3 4 5 95

15 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 114

16 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 118

17 5 5 4 4 3 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 113

18 5 5 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 4 5 3 5 4 5 4 5 4 5 5 5 111

Page 165: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

149

19 5 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 3 5 4 2 5 3 5 3 5 5 4 5 5 5 105

20 5 4 4 5 5 2 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 99

21 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 115

22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125

23 5 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 111

24 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 108

25 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 113

26 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 119

27 5 5 4 3 4 3 3 4 2 1 3 2 3 2 4 3 4 4 2 2 5 3 4 3 4 82

28 5 4 4 2 3 3 4 4 2 2 4 2 2 3 4 3 3 4 2 2 4 4 3 3 4 80

29 5 5 4 3 3 3 3 2 2 2 4 1 3 3 4 4 2 2 3 1 4 5 4 5 4 81

30 5 5 3 5 3 3 4 2 3 4 3 1 3 3 1 3 3 3 5 2 5 3 3 4 3 82

31 5 5 2 5 4 3 3 3 3 2 3 3 4 5 4 5 2 5 4 2 4 4 4 3 4 91

32 5 4 3 5 2 4 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 5 4 84

33 5 5 3 3 4 5 4 2 2 2 5 1 5 4 4 4 1 4 5 4 5 4 3 3 3 90

34 5 5 4 5 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 5 3 3 3 4 3 3 4 87

35 5 5 3 4 4 3 3 3 5 3 4 3 5 5 3 3 4 5 5 3 4 3 3 4 3 95

36 5 4 3 4 3 3 3 4 3 2 4 2 3 4 4 5 1 5 3 4 4 4 3 5 3 88

37 5 5 5 3 5 5 2 5 5 5 4 1 5 5 4 5 1 5 4 5 5 5 1 1 1 97

38 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 4 3 5 4 3 3 4 3 4 3 3 82

39 4 4 3 5 3 3 5 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 5 3 2 3 4 81

Page 166: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

150

40 4 5 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 5 3 2 4 5 83

41 5 5 5 5 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 2 5 2 3 3 3 5 4 3 5 4 91

42 4 4 3 4 3 3 4 5 4 3 4 3 2 4 4 4 2 5 3 4 4 4 3 2 3 88

43 5 4 3 2 5 3 3 4 4 3 4 2 4 3 2 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 85

44 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 5 83

45 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 5 4 4 5 84

46 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 3 2 4 2 5 4 4 80

47 3 3 4 4 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 5 5 82

48 3 5 4 4 2 3 4 2 3 5 3 3 4 3 3 4 2 4 3 2 4 2 4 4 5 85

49 5 5 4 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 4 4 4 1 4 3 3 3 3 3 3 2 82

50 5 5 3 5 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 85

51 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 5 5 1 5 3 4 5 4 3 3 1 88

52 5 5 4 5 4 4 4 4 5 3 3 2 4 4 3 4 2 4 4 3 5 3 3 2 3 92

53 5 4 4 5 4 3 4 2 5 3 4 2 4 3 3 4 2 4 3 4 5 4 3 4 3 91

54 5 5 3 5 4 4 2 3 4 5 3 1 2 4 5 5 1 5 1 5 5 1 4 1 1 84

55 4 5 4 5 2 2 4 1 3 2 3 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 4 2 5 4 85

56 5 5 5 5 2 5 2 2 2 2 5 2 5 5 2 2 2 5 2 2 5 5 2 5 5 89

57 5 5 5 4 3 3 4 3 3 2 4 1 3 3 4 5 1 3 3 4 3 3 3 5 4 86

58 5 5 5 4 3 3 4 3 3 2 4 1 3 3 5 1 1 4 3 3 4 3 3 3 4 82

59 5 5 4 5 2 2 2 2 4 2 4 1 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 84

60 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 82

Page 167: MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM ......Seluruh dosen di lingkungan Pascasarjana Magister Sains Psikologi, yang telah membimbing penulis selama studi di Universitas Kristen Satya Wacana.

151

61 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 4 4 3 5 3 4 3 85

62 4 4 4 5 3 3 4 2 4 3 4 3 4 5 4 4 2 4 4 5 3 3 4 4 3 92

63 3 4 3 3 2 3 2 2 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 82

64 4 5 3 3 4 5 5 4 4 3 5 2 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 3 98

65 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 5 1 5 4 3 3 3 5 4 3 5 4 5 3 3 92

66 4 5 4 4 5 4 3 4 3 3 5 2 3 3 4 5 3 4 3 4 5 5 3 3 2 93

67 4 5 3 2 5 4 4 2 5 3 5 2 5 3 4 5 3 3 3 5 3 5 4 3 5 95

68 4 5 3 4 4 4 3 3 3 4 5 2 3 5 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 88

69 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 5 3 4 4 3 3 2 90

70 5 5 3 4 4 3 4 3 4 2 4 2 2 4 5 4 4 3 2 2 4 4 2 2 3 84

71 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 90

72 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 1 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 5 84

73 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 2 3 4 3 3 3 4 3 2 4 2 4 3 4 82

74 3 4 3 5 3 4 2 2 4 2 3 2 2 3 3 3 5 3 4 2 4 3 3 4 5 81

75 4 5 3 5 3 4 3 4 5 5 3 3 4 5 5 5 3 5 4 4 5 2 2 1 2 94

76 4 5 3 5 3 4 3 3 4 5 2 4 2 5 4 5 4 5 3 4 5 4 3 4 4 97

77 4 5 4 5 3 5 5 3 4 5 4 1 4 4 4 5 2 5 3 4 4 4 3 4 2 96

78 4 4 3 5 4 3 4 2 4 2 4 1 4 3 3 3 1 3 3 5 3 5 3 4 4 84