-Magaine · khotbah ini memberi penghiburan dan kekuatan bagi kita semua. Keserupaan dengan Kristus...

E-Magazine23 Februari 2020

3

Semakin Serupa Dengan Kristus (Roma 8:29-30)Pdt. Yakub Tri Handoko

Mengukur kualitas kerohanian seseorang tidak gampang. Hanya Allah yang mengetahuinya secara pasti. Sebagai manusia kita hanya bisa melihat dari apa yang terlihat. Itupun tidak selalu tepat.

Sebagian orang melihat dari jabatan dan aktivitas di pelayanan. Ini bisa menipu. Apa yang terlihat bisa saja sekadar pencitraan. Sebagian lagi melihat dari disiplin rohani (ibadah dan saat

T E A C H I N GKhotbah Umum


4

teduh). Ini hanya sekadar sarana pertumbuhan, bukan ukuran atau tujuan.

Ukuran yang sejati adalah keserupaan dengan Kristus. Segala sesuatu yang menghalangi keserupaan dengan Kristus adalah sampah dan kerugian. Halangan ini bisa datang dari jabatan dan aktivitas gerejawi yang mungkin saja menumbuhkan arogansi. Bahkan disiplin rohani juga bisa menjadi halangan kalau membuat seseorang merasa diri lebih benar.

Teks hari ini akan mengajarkan kepada kita tiga konsep penting tentang keserupaan dengan Kristus. Tanpa memahami poin-poin ini kita akan mengalami keputusasaan pada saat menjalani prosesnya. Kita akan memberi penekanan yang keliru pada semua usaha kita.

Keserupaan dengan Kristusadalah rencana kekal AllahPembacaan sekilas sudah cukup untuk menunjukkan bahwa ayat 29-30 hanya berfungsi sebagai penjelasan. Salah satu petunjuk yang paling jelas adalah kata sambung “sebab” di awal ayat 29. Jadi, ayat 29-30 merupakan keterangan tambahan. Ide utama terletak di ayat 28.

Secara lebih khusus, ayat 29-30 menerangkan frasa “terpanggil sesuai dengan rencana Allah”


5

di ayat 28. Rencana seperti apa yang dimaksud di sini ayat 28? Jawabannya ada di dua ayat selanjutnya, yaitu rencana keselamatan (ayat 28-29).

Rencana ini bukan hasil pemikiran tiba-tiba. Bukan respons spontan terhadap kejatuhan manusia ke dalam dosa. Rencana ini sudah ada sejak kekekalan.

Penerjemah LAI:TB secara tepat menambahkan keterangan “dari semula” pada kata kerja pasif “dipilih” (proegnō) dan “ditentukan” (proōrisen). Tambahan tersebut didapat dari kata depan pro (lit. “sebelumnya”) yang digabungkan dengan kata kerja ginōskō (memilih/mengetahui) dan horizō (menentukan).

Yang dimaksud “dari semula” tentu saja adalah “dari kekekalan”. Kata “memilih sebelumnya” (proginōskō) dan “menentukan sebelumnya” (proorizō) memang seringkali dikaitkan dengan masa sebelum penciptaan. Yesus Kristus telah dipilih sebelum dunia dijadikan (1Pet. 1:20). Salib adalah hikmat ilahi yang tersembunyi sejak dunia belum dijadikan dan disediakan (lit. “ditetapkan”) bagi kita (1Kor. 2:1). Penentuan ilahi atas kita (Ef. 1:5) dilakukan oleh Allah sebelum dunia dijadikan (Ef. 1:4).


6

Keserupaan dengan Kristusadalah sebuah kepastianJika keselamatan sejak kekal merupakan rencana Allah, apakah ini bisa gagal atau dibatalkan? Tentu saja tidak. Alkitab secara konsisten mengajarkan bahwa rencana Allah tidak mungkin gagal (Ay. 42:2; Mzm. 33:11; Yes. 14:27).

Paulus tampaknya sangat memahami hal ini. Untuk menegaskan kepastian dari rencana keselamatan Allah, dia menggunakan 5 (lima) kata kerja bentuk lampau di Roma 8:29-30, yaitu memilih, menentukan, memanggil, membenarkan, dan memuliakan. Pilihan bentuk lampau ini cukup menarik. Masih ada orang-orang pilihan yang sampai sekarang mungkin belum mendengarkan Injil (belum dipanggil – dibenarkan – dimuliakan), tetapi dari perspektif ilahi nasib mereka sudah pasti. Siapa saja yang dipilih pasti akan dimuliakan.

Contoh lain adalah kita sendiri. Kalau sekarang kita sudah dibenarkan di dalam Kristus, itu berarti sebelumnya kita sudah dipilih, ditentukan, dan dipanggil. Nah, kita yang sudah dibenarkan juga pasti akan dimuliakan, walaupun peristiwa itu baru akan terjadi nanti di akhir zaman. Namun, di mata Allah, semua proses ini sudah pasti. Apa yang ada di kekekalan yang satu pasti akan terjadi di kekekalan yang satunya.


7

Cara lain yang digunakan oleh Paulus untuk menekankan kepastian keselamatan adalah objek kata kerja yang konsisten. Yang dipilih adalah yang ditentukan. Yang ditentukan adalah yang dipanggil. Yang dipanggil adalah yang dibenarkan. Dengan kata lain, objek semua kata kerja itu adalah sama (identik).

Dalam teks Yunani, kita menemukan kata ganti penghubung hous (yang dipilih, yang ditentukan, yang dipanggil, yang dibenarkan) yang digunakan secara konsisten. Penerjemah LAI:TB berusaha mengungkapkan poin ini melalui penambahan kata “semua” (ayat 28a). Semua yang dipilih adalah sama dengan yang ditentukan, dipanggil, dibenarkan dan dimuliakan. Paulus tidak mengatakan: “sebagian besar dari yang dipilih juga ditentukan” atau “hampir semua dari yang ditentukan juga dipanggil”.

Cara lain untuk menekankan kepastian keselamatan adalah pemilihan kata “memilih sebelumnya” (proginōskō). Entah kita menafsirkan kata ini secara lebih literal (“mengetahui sebelumnya”, KJV.NASB/NIV/ESV) maupun kontekstual (“memilih sebelumnya”, LAI:TB), ide tentang kepastian keselamatan tetap sukar untuk dibantah. Apa yang Allah sudah tahu sebelumnya (terjemahan literal) tidak mungkin akan berubah. Dia tidak pernah kaget dengan perubahan karena Dia mengetahui semua perubahan. Apa


8

yang Allah sudah pilih sebelumnya (terjemahan kontekstual) juga tidak mungkin Dia batalkan. Dia tidak pernah kaget dengan ketidaksetiaan manusia karena Dia sudah memertimbangkan semua itu dalam rencana-Nya.

Keserupaan dengan Kristusadalah bukti kasih kepada AllahDari dua poin di atas mungkin terkesan bahwa dalam proses menyerupai Kristus kita hanya bersikap pasif. Semua dilakukan oleh Allah sepenuhnya. Kesan ini ternyata tidak mewakili keutuhan pemikiran Paulus. Kita juga memainkan peranan kita. Dan dorongan untuk melakukannya adalah kasih kita kepada Allah.

Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, ayat 29-30 merupakan penjelasan untuk frasa “mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” di ayat 28. Nah, di ayat 28 sendiri frasa tersebut menerangkan “mereka yang mengasihi Allah”. Secara lengkap ayat 28 berbunyi: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”. Dari struktur kalimat seperti ini terlihat bahwa kasih kita kepada Allah didahului oleh kasih Allah kepada kita. Allah yang lebih dahulu memilih dan memanggil kita, sehingga kita bisa mengasihi Dia (bdk. 1Yoh. 4:10).


9

Dalam ungkapan lain yang lebih spesifik, cinta kita kepada Allah (ayat 28) tidak dapat dipisahkan dari rencana kekal Allah untuk menentukan kita menjadi serupa dengan Kristus (ayat 29). Rencana ilahi ini tidak mungkin tercapai apabila kita tidak memiliki kasih kepada Allah. Kasih harus menjadi dorongan dan kekuatan dalam proses menyerupai Kristus.

Poin ini juga dipertegas melalui frasa “supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara” (ayat 29). Kata “sulung” dan “banyak saudara” menyiratkan sebuah relasi kekeluargaan. Kasih ada di pusat relasi ini. Tidak ada ketakutan di dalamnya, karena kita bukan lagi sebagai hamba tetapi anak (8:15).

Kristus yang adalah Anak Allah secara hakiki telah menjadi saudara sulung kita. Sulung bukan secara waktu. Kesulungan-Nya lebih berkaitan dengan posisi Kristus sebagai pokok atau sumber dari status kita sebagai anak-anak Allah. Tanpa penebusan-Nya, kita tidak mungkin menjadi anak-anak Allah.

Bagaimana kita bisa mengasihi Allah? Dengan mengingat bahwa Dia lebih dahulu mengasihi kita. Sebelum kita ada, kita sudah ada di dalam hati-Nya. Allah sudah merencanakan keselamatan kita dari semula. Dia memilih kita tanpa sebelumnya memertimbangkan iman atau


10

kebaikan kita. Kita ditentukan menjadi anak-anak Allah semata-mata berdasarkan kasih dan kebebasan-Nya (Ef. 1:5-6 “Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya”.

Seberapa besar kerinduan Anda untuk menjadi serupa dengan Kristus? Apakah Anda pernah merasa putus asa dengan hasilnya? Kiranya khotbah ini memberi penghiburan dan kekuatan bagi kita semua. Keserupaan dengan Kristus merupakan rencana kekal Allah dan pasti akan terjadi. Tugas kita hanyalah mengasihi Dia dan menyenangkan hati-Nya. Tugas ini hanya bisa dilakukan jika kita terus-menerus menghangatkan hati kita dengan kasih-Nya. Soli Deo Gloria.


11

KatekismusWestminsterPertanyaan 67:Apakah hanya orang-orang terpilih yang dipanggil dengan ampuh?

• Semua orang terpilih, dan hanya mereka saja, dipanggil dengan ampuh. Kendati demikian, orang-orang lain pun dapat dipanggil, dan sering memang dipanggil secara lahiriah melalui pelayanan Firman, dan mengalami beberapa kegiatan umum Roh. Akan tetapi, karena mereka disengaja mengabaikan dan menganggap remeh anugerah yang ditawarkan kepada mereka, mereka dengan sepatutnya dibiarkan dalam ketidakpercayaan mereka dan tidak pernah datang sungguh-sungguh kepada Yesus Kristus.

• a. Kis 13:48. b. Mat 22:14. c. Mat 7:22; 13:20-21; Ibr 6:4-6. d. Yoh 6:64-65; 12:38-40; Kis 28:25-27; Maz 81:12-13.


12

Pokok DoaSyafaat1. Bersyukur untuk pertolongan Tuhan. Bulan

keluarga telah dilewati dan kiranya firman Tuhan yang telah disampaikan sepanjang bulan keluarga boleh dihidupi oleh segenap umat. Kiranya Roh Kudus yang akan memampukan dan mengubahkan keluarga-keluarga Kristen semakin memancarkan kasih Kristus sehari-hari.

2. Berdoa untuk stabilitas Ekonomi bangsa imbas epidemi Corona, kiranya Tuhan akan menolong dan memberi hikmat pemerintahan dalam mengambil sikap dan keputusan terbaik bagi masyarakat.

3. Suku Madura - Kiranya orang Madura yang telah percaya terus berjuang untuk mengikuti teladan Kristus dan agar dalam segala sesuatu Kristus dapat semakin dikenal dan dimuliakan oleh karena kehidupan mereka yang semakin serupa dengan Dia. Doakan agar mereka tetap setia mengikut Yesus di tengah berbagai tantangan iman yang dihadapi.


13

Kecerdasanyang Berbeda

C A R EAll About Marriage

Pada dasarnya ada delapan macam kecerdasan dan setiap anak dilahirkan dengan pembagian unik dari segala macam kecerdasan itu. Kecerdasan itu meliputi kecerdasan akademik, emosional, fisik, kreatif, artistik, penalaran, intuitif, kecerdasan berbakat. Setiap anak dilahirkan dengan semua kecerdasan itu dengan tingkat yang berbeda-

Positive Parenting Skillsfor Raising Cooperative,Confident, and Compassionate Children


14

beda.

Kecerdasan AkademikAnak yang mempunyai kecerdasan akademik yang tinggi mampu menyerap, menangkap, dan mengulang pengetahuan yang diajarkan pada mereka. Ini tidak harus berarti bahwa mereka dapat menerapkan pengetahuan itu atau menggunakannya secara konstruktif dalam hidup. Kecerdasan akademik dirangsang kalau kita membaca, menulis, dan mendengarkan pelajaran. Orangtua perlu memberi anak-anak ini peluang akademik.

Kecerdasan EmosionalAnak yang mempunyai kecerdasan emosional yang kuat mampu menciptakan dan mempertahankan hubungan sehat dengan orang lain dan dirinya sendiri. Mereka lebih sadar akan bagaimana orang lain berpikir, merasa, dan dapat ikut merasakan sudut pandang orang lain. Kemampuan ini sangat berguna bagi mereka, tidak hanya dalam kehidupan pribadi tetapi juga dalam pekerjaan.

Orang yang sukses di dunia kerja harus mempunyai kecerdasan emosional tinggi. Kecerdasan ini juga memberi kita kemampuan untuk menangani dan mengerti dengan jelas perasaan, keinginan, dan kemauan dalam hati kita. Orangtua perlu memberi anak-anak ini kesempatan untuk berkomunikasi


15

dengan orang lain dan mereka sendiri harus mempunyai kemahiran berkomunikasi.

Kecerdasan FisikAnak yang mempunyai kecerdasan fisik yang tinggi mampu menjaga tubuhnya tetap kuat, sehat, dan vital. Secara naluriah mereka mengerti kebutuhan tubuh mereka akan gerak dan makanan cukup. Untuk mengembangkan kemampuan atletik, mereka membutuhkan kesempatan untuk berlatih dan dilatih. Persaingan yang sehat akan membuat mereka menghasilkan yang terbaik. Mereka membutuhkan pengakuan positif untuk mengembangkan kebanggaan diri. Mereka tidak hanya merasa baik, tetapi juga tahu bagaimana tampil baik. Kecerdasan fisik tidak hanya berkaitan dengan olahraga tetapi juga dengan kesehatan badan. Mereka perlu tahu hal ihwal tentang tubuh mereka dan apa yang membuat tubuh mereka kuat dan hidup. Penampilan positif dan vitalitas ini membantu mereka untuk mencapai sukses di dunia.

Kecerdasan KreatifAnak yang mempunyai kecerdasan kreatif mempunyai rasa imajinasi yang lebih berkembang. Mereka dapat asyik bermain dengan beberapa blok mainan atau boneka tanpa muka. Mereka sering menciptakan teman khayal. Mereka tanggap bila mendengarkan cerita karena mereka butuh menggunakan imajinasi mereka untuk


16

menciptakan adegan dan tokoh-tokoh cerita.

Terlalu banyak nonton TV, yang menampilkan gambar visual, dapat melemahkan kemampuan anak untuk berimajinasi. Kecerdasan kreatif tumbuh bila imajinasi dirangsang sehingga anak dapat berpikir berbeda. Mereka sukses dalam kehidupan di mana orang lain gagal karena mereka dapat melihat apa-apa dengan cara baru dan berbeda. Mereka mempunyai kekuatan untuk menciptakan tempat mereka dalam hidup. Mereka cenderung untuk lebih orisinil dan sukses dengan mengerjakan pilihan mereka sendiri. Mereka senang bertangan kidal. Orangtua perlu memberi anak-anak mereka banyak dukungan untuk berpikir berbeda dan memecahkan soal.

Kecerdasan ArtistikAnak yang mempunyai kecerdasan artistik secara alami lebih tertarik dalam bidang nyanyi, menggambar, merancang, menulis, sandiwara, drama, komedi, dan berbagai bentuk ekspresi seni yang lain. Mereka perlu dirangsang oleh orang lain yang sudah menguasai bakat seninya. Walaupun setiap anak membutuhkan model peran, anak-anak ini khususnya memerlukan model peran kecerdasan artistik yang sudah jadi. Anak-anak ini berbeda, lebih sensitif, dan sering tidak mendapatkan dukungan emosional yang mereka butuhkan. Orangtua perlu mendorong anak-anak ini untuk mengikuti impian mereka,


17

mengembangkan bakat unik serta kemampuan artistik mereka.

Kecerdasan PenalaranAnak yang mempunyai kecerdasan penalaran seringkali bosan mendengarkan pelajaran intelektual. Anak-anak ini sering menantang apa yang diajarkan di sekolah sebagai tak berkaitan dengan kehidupan mereka. Mereka perlu mempunyai kemahiran yang dapat digunakan dalam hidup mereka, dalam hubungan dan pekerjaan mereka. Mereka tidak termotivasi untuk mengingat-ingat informasi kecuali kalau ada nilai fungsionalnya.

Kecerdasan penalaran memungkinkan orang mempunyai kehidupan yang stabil dan beralas kokoh. Mereka tidak mudah diombang-ambingkan oleh gagasan muluk yang tidak relevan lagi di dunia sekarang. Mereka bersemangat untuk menerapkan apa yang efektif bagi mereka. Mereka membutuhkan kesempatan untuk mempraktekkan apa yang mereka ketahui dan mereka pelajari dengan cara mengerjakan dan mengevaluasi hasilnya. Kecerdasan ini berkembang dengan memberi anak kegiatan berstruktur dengan banyak kebebasan dan kemandirian.

Kecerdasan IntuitifAnak yang mempunyai intuisi yang kuat banyak tahu tentang segala hal. Mereka tidak perlu diajar


18

atau diberitahu. Informasi-informasi datang saja pada mereka. Entah itu informasi dalam suatu bidang studi atau informasi yang dipunyai orang lain. Mereka cenderung lebih condong ke kerohanian. Yang perlu mereka lakukan hanyalah membaca beberapa kalimat dalam sebuah buku dan secara intuitif mereka mengetahui sebagian besar isinya. Selain secara intuitif merasakan isinya, mereka mendapatkan manfaat dan pengetahuan tentang isinya.

Anak yang mempunyai kecerdasan intuitif dapat memetik manfaat dari pengetahuan guru tanpa mempelajari semua detailnya. Anak yang mempunyai kecerdasan intuitif terutama terangsang oleh kontak perorangan dan tidak oleh program TV, komputer, atau buku.

Kecerdasan BerbakatAnak yang mempunyai kecerdasan berbakat cenderung untuk sangat baik dalam kecerdasan tertentu, tetapi kurang baik dalam lainnya. Untuk menjalani hidup yang bahagia dan puas, anak berbakat membutuhkan dukungan khusus serta bimbingan untuk menantang bakat khusus mereka. Kalau tidak, mereka akan menjadi bosan dan tak termotivasi. Selain itu, anak berbakat membutuhkan dukungan khusus untuk mengembangkan kemahiran dan bidang kecerdasan di mana mereka lemah.


19

Orang yang sangat cemerlang di suatu bidang seringkali menderita dalam hidupnya, karena kecerdasan yang lain-lain tidak dipupuk. Seorang ilmuwan atau pengusaha yang cemerlang mungkin tidak bisa berkata, “Aku mencintaimu” kepada pasangan hidupnya. Banyak orang secara emosional berbakat, penuh perhatian pada orang lain tetapi tidak mengurusi tubuhnya sendiri. Biasanya, artis-artis besar berjuang keras dalam hidup karena mereka tidak memiliki penalaran sehat yang diperlukan untuk mengelola uang dan aspek duniawi yang lain. Banyak sekali contoh orang berbakat yang menderita sangat berat dalam hidupnya.

------------------------Cuplikan Bab 9:Boleh Saja BerbedaChildren Are from Heaven – John Gray


20

Allah Koq Pencemburu?Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.

Alkitab sering menggambarkan Allah sebagai Allah yang cemburu. Paling tidak ada lebih dari 10 kali kecemburuan Allah disebutkan (misalnya Kel. 20:5; 34:14; Ul. 5:9; 6:15; Yak. 4:5).

Ajaran Alkitab di atas bagi sebagian orang cukup membingungkan. Bagaimana mungkin Allah yang baik mencemburui sesuatu? Mengapa Dia bertingkah laku seperti anak-anak muda yang mudah cemburu tanpa sebab? Apakah hal itu tidak berlebihan?

T E A C H I N GQ&A


21

Sebelum menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita menyimak asumsi di baliknya. Menurut saya, pertanyaan ini berhubungan dengan konotasi negatif pada kata “cemburu”. Paling tidak, menurut banyak orang, kata “cemburu” mengandung makna negatif. Ketika kata ini dikenakan pada Allah yang baik, maka akan timbul kesulitan dan kebingungan. Bagi orang Kristen, kesan negatif tersebut semakin mengental karena ada ayat yang mengatakan bahwa “kasih itu tidak cemburu” (1Kor. 13:4).

Kesan negatif di atas perlu dijernihkan terlebih dahulu. Kesan seperti ini seringkali muncul karena dipicu oleh kegagalan untuk membedakan antara “cemburu” (jealous) dan “iri hati” (envy). Kata pertama tidak selalu bermakna negatif. Kata ini berarti menginginkan atau menuntut apa yang memang menjadi hak seseorang. Kata kedua, yaitu iri hati, merujuk pada sikap mengingini apa yang bukan menjadi hak seseorang. Jadi, kecemburuan yang bukan pada tempatnya (tidak sesuai haknya) adalah keirihatian.

Secara khusus berkaitan dengan 1 Korintus 13:4, kita harus memahami bahwa dalam teks ini terjemahan LAI:TB memang kurang tepat. Hampir semua versi Inggris memilih terjemahan “kasih itu tidak iri hati” (kecuali NASB). Seperti akan diuraikan selanjutnya, kasih dan cemburu justru tidak mungkin terpisahkan.


22

Nah, bagaimana dengan Allah yang cemburu? Pertama-tama kita perlu mengerti bahwa kata kerja Ibrani qānā maupun Yunani zēloō bisa dikaitkan dengan semangat yang menggebu-gebu maupun kecemburuan. Tidak heran, dalam banyak versi Inggris kita akan menemukan bahwa teks-teks tentang kecemburuan Alah seringkali diterjemahkan dengan kata “zealous” maupun “jealous”. Ada keterkaitan erat antara dua kata ini. Yang ditekankan adalah hasrat Allah yang besar untuk mendapatkan kembali umat-Nya.

Kecemburuan Allah terhadap umat-Nya merupakan hal yang benar dan wajar. Keduanya sudah mengikatkan diri dalam sebuah perjanjian. Masing-masing sudah berkomitmen untuk menjalankan tanggung-jawab dan memberikan hak kepada orang lain. Jika salah satu pihak tidak diberikan haknya, dia berhak untuk mendapatkannya kembali.

Lebih jauh lagi, kecemburuan Allah justru menunjukkan penghargaan-Nya terhadap kita. Dia begitu menginginkan kita. Dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan kita. Dia sangat bersemangat (zealous) terhadap kita. Kecemburuan-Nya menggambarkan keseriusan-Nya dalam mengasihi kita.

Coba bayangkan skenario ini. Seorang isteri ketahuan berselingkuh dengan orang


23

lain. Ternyata suaminya santai-santai saja menanggapi peristiwa ini. Apa yang akan kita katakan tentang suami itu? Kita pasti akan menangkap kesan bahwa suami itu tidak sungguh-sungguh mencintai isterinya, bukan? Dia sehaursnya cemburu. Dia berhak untuk melakukan itu. Seperti itulah yang dilakukan oleh Allah terhadap umat-Nya. Soli Deo Gloria.


24

Apakah Reinkarnasi Itu?Sumber : Who Made God?

(Lanjutan tgl 23 Februari 2020)Kedua, ada masalah bagi panteis—pertama adalah bahwa seluruh realita adalah satu dan oleh sebab itu karma dari sebuah ciptaan tidak dapat dibedakan dari ciptaan lainnya. Juga, kaum panteis menekankan kepada Sang Impersonal yang Absolut dan oleh sebab itu tidak dapat menemukan pijakan mana pun sebagai standar untuk mengukur tingkah laku karma (moral).

Ketiga, dan agak serius, beberapa orang berkomentar bahwa, karena gaya hidup moral yang semakin merosot dari generasi kita sekarang ini,

T E A C H I N GDoctrine Does Matter


25

hanya sedikit sekali manusia yang akan dilahirkan “kembali” ke dalam kelahiran sebagai manusia. Binatang dan bongkahan granit tidak memiliki dasar untuk menghidupi hidup yang bermoral, dan oleh sebab itu mereka tidak dapat memiliki keinginan untuk menjadi manusia. Bagaimana, jika memang demikian, kita dapat memiliki ledakan populasi seperti yang terjadi sekarang ini?

6Kaum panteis biasanya mencari jalan keluar dengan pendekatan sebab akibat ketika mendiskusikan karma. Ia akan mengatakan bahwa karena setiap aksi memiliki reaksi, karma dari kehidupan kita di masa yang akan datang merupakan reaksi dari apa yang kita lakukan di kelahiran sebelumnya, dan kita tidak bisa berbuat apa-apa pada hal itu. Saya pernah mendengar beberapa panteis bahkan mengacu kepada Galatia 6:7—“Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” Mereka akan, tentunya, memilih untuk mengabaikan konteks moral di mana Paulus membuat pernyataan ini.

Orang-orang Kristen dapat memanfaatkan ajaran karma. Kadang-kadang di dalam menyampaikan Injil anugerah kita tidak secara cukup menyinggung perbuatan baik. Pada tahta penghakiman putih yang digambarkan dalam Wahyu 20:11-15, umat manusia akan dihakimi berdasarkan apa yang telah mereka lakukan. Memang benar ketika kita mengatakan bahwa neraka adalah akhir dari


26

mereka yang telah menolak Kristus, kita seharusnya tidak mengabaikan fakta bahwa “kitab-kitab” dalam bacaan ini merupakan catatan tingkah laku manusia di mana mereka akan dihakimi olehnya. Keselamatan Kristen oleh sebab itu adalah intervensi dari Allah yang berinkarnasi, Yesus Kristus, untuk memutus siklus karma dengan menanggung hutang-hutang karma kita, karena dengan karma kita tidak akan dapat menyenangkan Allah yang kudus. Karakter-Nya sendiri merupakan standar, yang menghakimi manusia. Mereka yang lolos dari penghakiman melakukannya bukan dengan menurunkan standarnya, bukan dengan mendapatkannya (karena hal ini mustahil), namun dengan memenuhi standar penebusan oleh Yesus Kristus.

Kita juga dapat menggunakan penemuan ilmu pengetahuan untuk melawan balik gagasan tentang natur sejarah ulang berputar (siklikal). Dalam dimensi-dimensi di mana kita sangat familiar—ketiga dimensi special dari panjang, lebar, dan tinggi ditambah satu dimensi waktu—hanya waktu yang memiliki satu arah. Dalam dimensi-dimensi lain, kita dapat berjalan dalam dua arah yang berlawanan—kiri atau kanan, maju atau mundur, atas atau bawah—namun dalam waktu kita hanya bias bergerak menuju masa depan. Ini jelas menunjukkan bahwa waktu adalah linier dan bukan berputar. Sifat waktu telah memukau dan membuat para ahli fisika berpikir, siapa yang pernah mencetuskan frase “panah


27

waktu” untuk menggambarkannya. Oleh sebab itu apa yang dikatakan Ibrani 9:27—“Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi”—lebih dekat dengan pengertian ilmu pengetahuan tentang waktu daripada mengusulkan bahwa ada serangkaian kelahiran dan kelahiran kembali yang tak berujung.

Gagasan mengenai perjalanan jiwa dan juga transmigrasi jiwa sekarang ini lebih cocok dengan selera kita terhadap kekuasaan dan pengetahuan untuk mengendalikan orang lain dan kejadian-kejadian yang ada; ide-ide semacam ini cocok sekali dengan beberapa asumsi teologis dari Hinduisme. Sangatlah adil untuk mengingatkan pada titik ini bahwa beberapa contoh mengenai banyak anak kecil yang menyebutkan detail-detail yang spesifik mengenai kehidupannya di masa lalu adalah lebih merupakan hasil permainan kuasa gelap daripada bukti terhadap teori reinkarnasi. Nafsu terhadap kekuasaan dan ketertarikan yang menyertainya di dalam permainan kuasa gelap yang ada sekarang ini dapat membawa kepada perjumpaan langsung dengan kuasa gelap, lebih daripada yang kita pikirkan. Bersambung……………...


28

Hawa diciptakan dari tulang rusuk AdamApa artinya?Ev. Nike Pamela, M.A.

(Lanjutan tgl 23 Februari 2020)Ide di atas sebenarnya bukanlah hal yang baru. Sebuah tafsiran kuno mengungkapkan bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk yang terletak sangat dekat dengan hati dan rusuk sendiri bertugas menjaga hati. Ini menyiratkan makna kasih yang mendalam. Beberapa penafsir abad pertengahan bahkan menganggap kisah ini

T E A C H I N GDo You Know?


29

sebagai tipologi Kristus. Sebagaimana Adam tidur ketika Allah menjadikan Hawa, demikian pula Kristus mati (‘tidur’) ketika Allah membangun mempelai perempuan Kristus (‘gereja’). Sebagaimana Adam memberikan bagian samping tubuhnya untuk menciptakan Hawa, demikian pula Kristus mengorbankan lambung-Nya (‘bagian sebelah tubuh’) di kayu salib supaya manusia bisa diselamatkan (Yoh 19:41).

Hal ini semakin dipertegas dengan Allah yang menciptakan Hawa dengan cara membentuknya. Kata kerja membentuk, bānâ sering dipakai untuk tindakan membangun sesuatu, baik kota (4:17; 10:11; 11:4), bahtera (8:20), atau bangunan lain (11:5, 8; 12:7). Dalam bahasa Timur Dekat Kuno lain akar kata yang sama juga dipakai untuk tindakan penciptaan yang dilakukan dewa. Tidak ada makna khusus di balik pemakaian kata bānâ di 2:22, kecuali perubahan gambaran dari penjunan (2:5-7, 19-20) ke pembangun (2:22). Sama seperti tindakan “membentuk” yang menyiratkan keintiman, demikian pula kata “membangun” yang dipakai di bagian ini.

Setelah Hawa dibentuk, Allah membawanya kepada Adam. Ada beberapa poin yang menarik dalam ayat ini. Pertama, tindakan Allah “membawa” Hawa kepada Adam menyiratkan keaktifan dari pihak Allah. Ini sesuai dengan 2:21 ketika Adam tertidur (pasif) dan Allah (aktif)


30

menyediakan pasangan baginya. Kedua, Adam kali ini tidak diberi pilihan seperti sebelumnya (2:19-20). Adam tidak ‘mencari’ pasangannya, tetapi hanya secara pasif menerima apa yang Tuhan berikan kepadanya. Dalam bagian Kitab Kejadian yang lain konsep jodoh sebagai pemberian TUHAN ini juga muncul kembali dan ditekankan berkali-kali (24:7, 12, 15, 26-27, 48, 50, 56).

Dengan demikian pemahaman ‘perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki’ tidak bisa dipahami literal bahwa setiap istri memiliki bagian tertentu (tukang rusuk) dari suaminya sekarang sejak dia diciptakan, bahkan menjadi bagian dari penciptaannya. Hal itu memiliki makna simbolis yang menekankan kesatuan suami dan istri.


31

BAB XIV:Jemaat Mula-MulaSumber : “Agar Bumi bersukacita”oleh William A Dyrness

(Lanjutan tgl 23 Februari 2020)Injil dan surat-surat itu ditulis pada akhir abad pertama, dan keduanya menunjukkan tingkatan lebih lanjut dari refleksi jemaat mengenai Injil (mungkin terjadi pada saat orang-orang Kristen telah diusir dari rumah ibadat – lihat Smith 1977. Tujuan Injil Yohanes ialah mengarahkan iman kepada Kristus (Yoh. 20:31), sedangkan surat-surat mendorong kesaksian yang setia kepada Kristus (1 Yoh. 4:1-3) sehingga memperluas persekutuan (1

M I S S I O N


32

Yoh. 1:3). Kesaksian ini merupakan sebuah drama tiga babak.

1. Yesus telah menyatakan kemuliaan Allah di dunia. Dalam Injil Yohanes ada gerakan dasar dari Allah ke bumi: Yesus diutus ke dunia untuk menyatakan terang (atau kehidupan kekal atau keselamatan: Yoh. 3:17; 17:18; dan 1 Yoh. 4:14). Yohanes mulai dengan menampilkan Kristus sebagai firman (logos) atau perantara ciptaan. Dalam Injil Yohanes, Kristus menyatakan makna dan tujuan terdalam dari penciptaan: persekutuan kasih antara Pencipta dan ciptaan-Nya. “Teologi Kristen telah menyingkapkan, di dalam doktrin penciptaan, makna kasih Allah yang universal sebagaimana dinyatakan dalam diri Yesus,” (Pannenberg 1969). Fokus penyataan ini ialah pribadi Yesus. Di dalam Dia kemuliaan Allah bersemayam (“berkemah”) dalam ciptaan-Nya (Yoh. 1:14).

Dalam Injil Yohanes ajaran dan pekerjaan Yesus menarik perhatian orang pada pribadi-Nya. Perumpamaan-perumpamaan dalam Injil-Injil Sinoptik digantikan dalam Injil Yohanes dengan ungkapan-ungkapan yang terkenal “Aku adalah” (yang menurut Miranda – 1974 – sering dikutip langsung dari Kitab Yesaya). Penggantian ini secara kebetulan dapat menolong kita untuk mengerti tujuan akhir dari perumpamaan-


33

perumpamaan dalam penyingkapan kesadaran diri Yesus. Hanya tujuh mukjizat yang muncul dalam Injil Yohanes, dan masing-masing berperan sebagai dasar dari suatu ringkasan penjelasan panjang, yang menekankan makna mujizat itu sebagai tanda pekerjaan Yesus. “Pada suatu saat yang bersamaan, perkataan dan perbuatan mukjizat mengungkapkan masuknya Allah ke dalam dunia waktu” (Brown 1968). Mukjizat-mukjizat ini yang merupakan “tanda-tanda” atau pekerjaan-pekerjaan (istilah unik Yohanes untuk mukjizat-mukjizat), harus dilihat sebagai kelanjutan pekerjaan Allah dalam Perjanjian Lama: Penciptaan, Keluaran dari Mesir, Pembuangan – tindakan-tindakan simbolis yang mewujudkan tujuan-tujuan Allah (bnd. Yoh. 12:37 dan Bil. 14:11). Pekerjaan Yesus terakhir ialah mati di kayu salib. Dengan cara yang unik, kematian-Nya adalah pekerjaan-Nya itu sendiri (Yoh. 10:18). Ia tidaklah pasif seperti dalam Injil Markus. Yesuslah yang memutuskan: “sudah selesai” (Yoh. 19:30). Kayu salib adalah tempat di mana Yesus menyelesaikan tugas yang Allah berikan kepada-Nya untuk dilaksanakan dan sekaligus untuk memuliakan Allah di bumi (Yoh. 17:1-5). Namun perhatikanlah bahwa perkataan dan pekerjaan terjadi secara bersamaan dalam Injil Yohanes (sesungguhnya perkataan adalah juga pekerjaan: Yoh. 14:10). Keduanya telah membuat hidup kekal tersedia bagi manusia di bumi saat ini ( Yoh. 4:14; 3:18-19; 17:3). Yesus telah membawa


34

hidup kekal ke bumi dan memberikannya secara Cuma-Cuma (Yoh. 5:21; 11:25).

2. Realitas hidup kekal umat Allah diperantarai oleh kedatangan Penghibur (Roh Kudus). Ketika Firman menjadi daging, “dunia roh telah dibawa masuk ke dalam dunia waktu, dan terobosan ini menghasilkan suatu perubahan” (Brown 1968). Di dalam Yohanes 14-16, Yesus menjelaskan bahwa walaupun Ia harus pergi, Ia akan mengutus Roh Kudus kepada mereka (Yoh. 16:7). Pekerjaan Roh Kudus, seperti pekerjaan Yesus, akan mencakup seluruh dunia (karena ini adalah pekerjaan Allah dalam menciptakan tatanan baru): “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (Yoh. 16:8 lihat keterlibatan menyeluruh Tritunggal dalam Yoh. 16:14-15).

Kehadiran Penghibur ini akan menjadi dasar bagi Yesus dalam mengutus para murid-Nya ke dunia. Para pengikut-Nya memenuhi syarat berdasarkan keyakinan mereka bahwa Allah telah mengutus Yesus (Yoh. 17:8 dan 1 Yoh. 4:2, 14). Kepada mereka, Yesus telah memberikan firman yang menguduskan mereka (Yoh. 17:15, 17).

Bersambung…………..


35

Menjadi Seperti KristusSenin, 02 Maret 2020

Jika pekerjaan Roh Kudus di dalam kita seperti pekerjaan tukang kebun, kira-kira apa yang tumbuh dalam Roh kita? Roh Kudus ingin mereproduksi karakter Yesus di dalam kita. Bacaan kita hari ini menyatakan bahwa kita “sedang diubah menjadi serupa Yesus dengan kemuliaan yang terus meningkat.” Dengan kata lain, tujuan Roh Kudus adalah untuk menjadikan kita lebih dan lebih seperti Yesus.

Roh Kudus mendorong kita, memacu kita, menggerakkan kita, bahkan membentuk kita supaya pikiran kita lebih seperti Yesus. Karakter kita semakin mencerminkan Yesus, dan membantu kita semakin mengasihi Yesus dalam kehidupan sehari-hari.

Tentu saja, ini bukan pekerjaan yang terburu-buru dalam semalam. Walaupun Roh Kudus sanggup mengubah dalam sekejab, namun Roh Kudus tidak bekerja seperti kilat yang cepat. Pembentukan karakter dan kerohanian adalah karya “Master Gardener” . Roh Kudus bekerja setiap hari. Berangsur-angsur bekerja dan bekerja dalam hidup kita sampai hidup kita

Bacaan : 2 Korintus 3: 12-18

FA M I LY F E L L O W S H I P


36

akhirnya berbuah, untuk kemuliaan Allah.

Mungkin ada saat-saat pekerjaan Roh Kudus berlangsung dramatis, dan bahkan mungkin spektakuler. Tetapi biasanya pekerjaan Roh Kudus di dalam kehidupan kita berlangsung lambat namun pasti dan lembut. Itu ciri khasnya.Kita diciptakan menurut gambar Allah, namun gambar itu rusak dan tercemar karena dosa. Jadi sekarang Tuhan perlahan-lahan membuat gambar itu kembali di dalam kita — untuk menjadi seperti Yesus!(HK)


37

Makin Serupa KristusSelasa, 03 Maret 2020

Beberapa gereja menekankan bahwa menjadi orang Kristen identik dengan berbuat baik dengan mengasihi sesama. Tentu hal ini tidak salah, namun fokus hidup orang Kristen adalah menjadi serupa Kristus. Menjadi serupa dengan Kristus didahului oleh karya Allah terlebih dahulu yang telah mengenal beberapa orang dan memilih mereka untuk menjadi anak-anak-Nya di dalam Kristus (Rm. 8:29a; Ef. 1:3-4) agar mereka hidup makin serupa Kristus (Rm. 8:29b). Identitas ini sangat penting karena identitas ini mengajar kita bahwa keserupaan dengan Kristus didahului oleh karya Allah yang telah mengenal dan memilih kita terlebih dahulu, bukan kehebatan kita. Allah terlebih dahulu mengenal dan memilih kita, kemudian Ia mengutus Kristus untuk menebus kita dan Roh Kudus melahirbarukan kita, sehingga kita dapat percaya kepada Kristus dan diadopsi menjadi anak-anak Allah. Karya aktif Allah ini mendorong kita yang telah diselamatkan untuk hidup bagi Allah yaitu makin serupa Kristus.

Makin serupa Kristus itu berarti apa yang kita pikirkan, katakan, lakukan makin hari makin serupa dengan apa yang Kristus pikirkan, katakan, dan lakukan. Dengan kata lain, makin serupa Kristus identik dengan memakai “kacamata” Kristus sebagai dasar kita berpikir, berkata, dan bertindak. Ketika ada masalah

Bacaan : Roma 8:29



38

berat menimpa hidup kita, kita seharusnya memakai “kacamata” Kristus, sehingga kita dikuatkan-Nya menjalani berbagai masalah. Dalam mendidik anak pun, kita memakai “kacamata” Kristus untuk mendidik anak-anak kita dengan bertanggungjawab dan mengarahkan mereka untuk memenuhi panggilan-Nya dalam hidup mereka.

Mengapa kita harus makin serupa Kristus? Karena “Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara” (Rm. 8:29c). Ini berarti keserupaan dengan Kristus dikaitkan dengan relasi kita sebagai adik angkat dari Kristus yang adalah kakak angkat kita. Orang-orang non-Kristen dituntut untuk berbuat baik seperti yang dilakukan oleh pemimpin agama mereka dan perbuatan baik itu akan dibalas dengan pahala, namun orang-orang Kristen diajar untuk makin serupa Kristus bukan untuk mendapat pahala, tetapi didasarkan pada relasi yang intim dengan Kristus. Dengan kata lain, hidup serupa dengan Kristus bukan hidup yang berat, tetapi hidup yang indah yang didasarkan pada relasi yang intim dengan Kristus. Perbedaannya adalah ketika keserupaan kita dengan Kristus didasarkan pada relasi yang intim dengan-Nya, kita akan merasa sedih sekali pada waktu kita mendukakan hati Kristus yang begitu mengasihi kita. Apakah kita rela dibentuk Allah untuk makin hari makin serupa dengan Kristus yang didasarkan pada relasi yang intim dengan-Nya? Amin. Soli Deo Gloria.(DTS)


39

Pentingnya KarakterRabu, 04 Februari 2020

Ada seorang yang melamar pekerjaan di sebuah kantor perusahaan elektronik. Dari latar belakang, riwayat kerja, skill, dan pembawaan, si pelamar terlihat seperti calon pegawai idaman. Pihak manajemen sudah sepakat akan menerima orang ini. Namun, tiba-tiba saja seorang rekan dari HRD berkata, “Sebentar, Pak. Biar saya stalking dulu akun medsosnya.” Berbeda dengan kata-kata positif dan sopan yang diucapkan saat wawancara, di dunia maya sang pelamar itu lebih sering menggunakan kata-kata bernada negatif. Dari profil online nya pun, nilai hidup yang dipaparkan terlihat kurang baik. Akhirnya, mereka menolak calon pegawai tersebut.

Walaupun dunia mudah terpukau dengan penampilan dari luar, pada akhirnya dunia sadar akan pentingnya karakter di dalam. Karakter menentukan semua yang kita lakukan. Anda mungkin dapat diterima di sebuah perusahaan hanya dengan modal kepintaran, tetapi anda tidak akan bisa bertahan lama tanpa karakter yang mendukung. Orang berkarakter adalah orang-orang yang indah hidupnya.

Bacaan : 1 Timotius 4:7-8



40

Namun pembentukan karakter bukanlah sesuatu yang dianggap mendesak dalam budaya kita. Lebih penting mendapat pendidikan atau income setinggi langit daripada mengembangkan diri sebagai murid Yesus. Kita lupa bahwa pada saat kita menjadi seperti pribadi yang lebih mengasihi, lebih sabar, lebih berbelas kasihan, lebih berhikmat, lebih lembut, lebih murah hati, dan seterusnya, kita akan lebih berguna bagi dunia dan memuliakan Tuhan. Sudahkah kita sungguh-sungguh mengembangkan karakter kita dan bukan hanya kompetensi kita? Tahukah kita kekudusan adalah yang Tuhan cari dan hargai?(EW)


41

Menjadi Serupadengan Tuhan

Kamis, 05 Maret 2020

Seorang atlet akan menguras semua kekuatannya untuk berlari ke arah tujuan. Bagi seorang atlet, tujuannya mengikuti suatu lomba adalah untuk memperoleh medali emas. Seluruh hidupnya, setiap rencananya, jadwalnya setiap hari dan setiap perincian hidupnya dikerahkan untuk mencapai tujuan itu. Hanya ada satu hal di dalam hati seorang atlet, yaitu mengerahkan seluruh kekuatan untuk menyelesaikan perlombaan, agar berhasil memperoleh medali. Paulus melukiskan dirinya seperti atlet yang mengerahkan segala kekuatannya untuk hal yang paling penting dalam hidupnya, yaitu untuk memperoleh pengenalan akan Tuhan, karena hanya orang yang demikian dapat menjadi serupa dengan Kristus. Sama seperti seorang atlet, seluruh hidupnya didorong oleh tujuan ini, dia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melupakan apa yang ada di belakangnya, mengejar apa yang ada di depannya, menderita bersama Kristus untuk mengenal dan memperoleh Kristus.

Bacaan : Filipi 3:10-15



42

Bagaimana saudara bisa menjadi serupa Kristus? Ada beberapa orang Kristen yang salah paham, mereka mengira dengan lebih banyak melayani berarti mereka sudah menjadi lebih spiritual; semakin sibuk, semakin berkenan pada Tuhan. Tuhan ingin berelasi dengan kita lebih dari sekedar menerima pelayanan kita. Untuk menjadi serupa dengan Tuhan, kita harus mengenal Tuhan. Kita harus seperti seorang atlet yang mengatur setiap perencanaan, keputusan, kehidupan sehari-hari kita termasuk pikiran dan hati, ucapan dan tindakan yang sesuai kebenaran-kebenaran Kristus.(NL)


43

Ibadah yang SejatiJum’at, 06 Maret 2020

Banyak orang memahami ibadah hanyalah sekedar kebaktian gereja, berdoa, menyanyikan pujian, dan memberikan uang persembahan. Sekalipun yang dilakukan adalah hal yang baik, namun itu bukanlah ibadah yang sejati jika tidak disertai dengan mempersembahkan seluruh tubuh.

Ibadah yang sejati adalah mempersembahkan seluruh kehidupan kita. Kata “mempersembahkan” di dalam PL berkaitan dengan para imam yang mempersembahkan kurban kepada Tuhan. Persembahkanlah tubuhmu; artinya apapun yang dilakukan, yaitu semua aktifitas dalam kehidupan ini merupakan sebuah persembahan untuk Tuhan. Ini juga artinya kapanpun, dimanapun, seluruh kegiatan seorang percaya adalah sebuah persembahan kepada Allah. Ini adalah ibadah yang sejati.

Ibadah yang sejati bukanlah ibadah ini yang dibatasi oleh tembok gereja melainkan hadir di semua area kehidupan. Bukan hanya kata-kata indah dari mimbar gereja, melainkan hidup benar di kesehariannya. Bukan hanya

Bacaan : Roma 12:1-2



44

persembahan atau perpuluhan, melainkan belas kasih kepada sesama yang membutuhkan. Sungguh sulit memahami jika orang bersaksi mendapat berkat dan menjadi kaya, namun tak peduli pada lingkungannya yang miskin dan susah. Mari kita memperaktekan ibadah yang sejati di dalam semua dimensi hidup kita, supaya orang yang menyaksikannya bisa memuliakan Bapa kita yang di surga.(NL)


45

Melalui Anugerah Kita BisaSabtu, 07 Maret 2020

Berjuang memperbaiki diri dalam kekudusan tidak mudah. Dosa seolah-olah mencekram sangat kuat hingga terasa mustahil kita tinggalkan. Banyak metode dan disiplin rohani sudah dijalani tetapi tidak membawa perubahan hidup lebih baik. Jika ini terjadi dalam hidup kita tentunya kita putus asa berjuang melawan dosa. Terlebih lagi kita sudah merasa jijik melihat hidup kita yang tenggelam dalam dosa.

Dalam Roma 8:29 Paulus menasihati jemaat Roma tentang bagaimana menjadi serupa dengan Kristus. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Satu hal yang menarik dalam nasihat itu, yaitu: menjadi serupa dengan gambaran Kristus adalah bagian dari rancangan dan ketetapan Allah. Itu adalah sebuah anugerah yang pasti dialami oleh setiap orang yang ditentukan menerima anugerah keselamatan. Ini murni tentang inisiatif Allah bagi umat-Nya. Mereka akan dipilih, ditentukan, dipanggil, dibenarkan dan dimuliakan.

Bacaan : Roma 8:29



46

Kesalahan kita untuk memerangi dosa adalah berjuang dengan kekuatan sendiri. Itu pasti akan sia-sia. Sebaliknya kita harus senantiasa mengandalkan kuasa dan anugerah Allah dalam mengikis dosa. Berdasarkan anugerah itu barulah kita bisa berproses untuk menjadi serupa dengan Kristus. Satu per satu dosa akan ditanggalkan. Allah akan memberi kemauan dan kekuatan untuk menghidupi iman dalam kekudusan. Kita akan dipimpin untuk mengasihi Yesus melebihi apapun sehingga orientasi dan prioritas hidup kita adalah memuliakan Allah. Bagaimana dengan hidup kita? Apakah kita sudah menerima anugerah keselamatan dalam Kristus? Jika sudah hiduplah dalam kekudusan, kasih, iman, pengharapan dan kebenaran. (YDI)


47

Agenda Minggu IniP E N G U M U M A N

Hari/Tgl Pukul Keterangan

Senin02 Mar ‘20

05.00Siaran rohani “Grace Alone”Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.Mdi Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM

23.00Siaran rohani “Grace Alone”Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.Mdi Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM

Rabu04 Mar ‘20

18.30Pembinaan Jemaat modul 2 “Gereja Yang Menggerakkan Jemaat”Oleh: Ev. Heri Kristanto

19.00 Latihan Musik KU 3

Kamis05 Mar ‘20

18.30Pembinaan Jemaat modul 2 “Gereja Yang Menggerakkan Jemaat”Oleh: Pdt. Yohanes Dodik Iswanto

19.00 Latihan Musik KU 1 dan 2

HUT: Ibu Goei Deviani Lanny Himawan

Jum’at06 Mar ‘20

HUT: Bp. Andreas Wicaksono

HUT: Bp. Andrew


48

P E N G U M U M A N

Sabtu07 Mar ‘20

06.30 Doa Pemuridan

18.00 Persekutuan Pemuda REC Kutisari

18.00 Persekutuan Pemuda REC MERR

22.00Siaran rohani “Grace Alone”Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.Mdi Radio Mercury, 96 FM

Minggu,08 Mar ‘20 HUT: Sdri. Marlin

IBA

DA

H M

ING

GU

01 M

AR

ET 20

20

Singer

Doa Syafaat

danPersem

bahan

Penyambut

Jemaat

Pelayan LCD

Pelayan Musik

Liturgos

Pengkhotbah

Tema

Penatalay-anan

Ibu SantiSdr. D

aniel

Bp. Paul

Bp. PaulIbu H

erlinaSdri. D

ebor

Sdr. Andreas P

Bp. Eliazar

Bp. Agus Sw

andono

Pdt. Yohanes Dodik Isw

anto, M

.A

MAKIN

SERUPA KRISTU

S (ROM

A 8:29)

REC N

gindenKU

Ipk. 0

7.00

Bp. Hadi

Sdr. Daniel

Sdr. Ganda

Sdr. Christian

Sdri. Christine

Sdri. FefeSdri. V

ia

Sdr. Evan

Bp. Eliazar

Bp. Agus Sw

andono

REC N

gindenKU

IIpk. 10

.00

Bp. Gideon

Sdri. Ema

Ibu Uri

Sdr. SebastianBp. W

illyBp. C

handraIbu Ester

Sdr. Vincent

Bp. Martin

Sdr. Dennis

Bp. KrisSdr. Arka

Ibu Ike

Pdt. Yakub Tri H

andoko, Th.M

REC N

gindenKU

IIIpk. 17.0

0

Sdri. Clarine

Bp. Yogi

Bp. Amir

Bp. Amir

Sdr. Yosi

Bp. Haryadi

Bp. Amir

Ev. Edo Walla,

M. D

iv

REC D

armo

KU I

pk. 07.0

0

Sdri. Emily

Sdri. Clarine

Bp. Amir

Bp. Amir

Sdr. Yosi

Sdr. Klemens

Sdr. RioSdr. V

ickySdr. Sugik

Bp. Dave

Mr. Peter

Kupisz, M.A

REC D

armo

KU II

pk. 10.0

0

Sdr. Charles

Sdri. Hanna

Sdr. Bruny

Sdri. Marlin

Sdri. Sofia

Sdr. Fredy

TEAM

Sdr. Bruny

Pdt. Novida F Lassa, M

.Th

REC M

errKU

Ipk. 10

.00

Sdr. FredySdri. Selfi

Sdri. Vanny

Ibu ErnaSdri. Phany

Sdri. Marlin

TEAM

Sdri. Vanny

REC M

errKU

IIpk. 17.0

0

Sdr. Michael O

Sdri. Medad

TEAM

KUTISARI

Sdri. Helen

Sdr. SebastianSdri. Jevon

Sdri. EvelineSdr. Peter

Sdri. K.Angeline

Sdri. StephanieSdr. C

leming

Sdr. KekeSdr. Jojo

Sdri. Zenia

Bp. Tony

Sdri. Kezia Angelica

Pdt. Yakub Tri H

andoko, Th.M

REC Kutisari

pk. 10.0

0

IBA

DA

H M

ING

GU

08

MA

RET 2

02

0

Singer

Doa Syafaat

danPersem

bahan

Penyambut

Jemaat

Pelayan LCD

Pelayan Musik

Liturgos

Pengkhotbah

Tema

Penatalay-anan

Ibu VenaBp. W

illy T

Sdri. Lois

Ibu TitikSdri. Krisna

Sdr. Yori

Sdr. Anton

Sdr. Michael

Ibu Kristine

Bp. Andreas W

Ev. Heri Kristanto, S.Th

EKSPOSISI KITAB AM

OS

REC N

gindenKU

Ipk. 0

7.00

Sdri. Melinda

Bp. Willy T

Ibu Eriana

Ibu VonnyIbu Lusiana

Ibu Ernawati

Ibu Eriana

Sdri. Melissa

Sdr. Michael

Ibu Kristine

Bp. Andreas W

REC N

gindenKU

IIpk. 10

.00

Sdr. Michael

Sdri. Angeline

Ibu Ike

Bp. Andreas KIbu Rini

Bp. Imbo

Ibu Suyatmi

Sdri. Vio

Sdr. RioSdr. Ishak

Sdr. Tan Hendra

Sdr. AnggaSdr. W

illy

Sdri. Grace

Pdt. Yakub Tri H

andoko, Th.M

REC N

gindenKU

IIIpk. 17.0

0

Sdri. Clarine

Bp. Yogi

Ibu Ruth

Ibu Ruth

Sdr. Yosi

Bp. Amir

Bp. Haryadi

Ev. Ezra Iskandar, Th.M

REC D

armo

KU I

pk. 07.0

0

Sdr. Dennis

Sdr. Budi

Sdr. Yosi

Bp. Amir

Sdr. Yosi

Sdr. IshakSdr. SugikSdr. Albert

Sdr. Rio

Sdri. Chrystle

REC D

armo

KU II

pk. 10.0

0

Sdri. TriSdri. Em

ma

Sdr. Fredy

Sdri. EsterSdr. Firm

an

Sdri. Garry

TEAM

Sdr. Fredy

Pdt. Yohanes Dodik Isw

anto, M

.A

REC M

errKU

Ipk. 10

.00

Sdri. Gerry

Sdr. Charles

Sdri. Clara

Sdri. ElsyeSdri. H

ube

Sdri. Bruny

TEAM

Sdri. Clara

REC M

errKU

IIpk. 17.0

0

Sdri. JevonSdri. M

ichelle

TEAM

KUTISARI

Sdr. Michael O

Sdr. Christhoper

Sdr. Andrean GSdr. Sebastian

Sdri. Novi

Sdr. Peter

Sdr. Clem

ingSdr. Jojo

Sdr. Harris

Sdr. KekeSdr. YeyelSdr. W

illy

Sdri. Kendhy

Pdt. Yakub Tri H

andoko, Th.M

REC Kutisari

pk. 10.0

0


51

I B A D A HS E K O L A H M I N G G U

Keterangan 01 Maret 2020(Pk. 10.00 WIB)

08 Maret 2020(Pk. 10.00 WIB)

Liturgos/Singer Kak Sherly Kak Ema

Pelayan Musik Kak Ema Kak Ruben

Doa Pra/Pasca SM Kak Fenissa Kak Kezia

Persembahan

Tema Tuhan Menolong Elia Tuhan memberi makan Elia

Bahan Alkitab 1 Raja-Raja 17 1 Raj. 17:7-24

Sion Kak Budi Kak Feni

Getsemani Kak Vena Kak Kezia

Yerusalem Kak Suci Kak Mei

Nazareth Kak Suani Kak Sherly

Betlehem Kak Santi Kak Debby

REC Kutisaripk 10.00 Kak Lois dan Kak Uri Kak Lois dan Kak Uri

REC Nginden(Palacio)pk 17.00

Kak Lois dan Kak Uri Kak Lois dan Kak Uri


52

I B A D A HR E M A J A & P E M U D A

Keteran-gan

Persekutuan Pemuda

Sabtu, 07 M

ar ‘20

pk. 18.00

Persekutuan Pemuda

Sabtu, 14 Mar ‘2

0pk. 18.0

0

Ibadah Remaja

Minggu, 0

1 Mar ‘2

0pk. 10

.00

Ibadah Remaja

Minggu, 0

8 Mar ‘2

0pk. 10

.00

Tema

Youth Fellowship

(Wahyu 1)

KTB Bab 4G

abung Ibadah U

mum

Pertobatan

Pengkot-bah

Pdt. Yohanes Dodik

Iswanto, M

.AKak G

anda

LiturgosSdri. Stevana

Sdri. Naom

i

Pelayan M

usikSdr. H

arrisSdr. C

leming

Sdr. Daniel

Pelayan LC

DSdr. Tom

my

Sdr. Nathan

Penyam-

butJem

aatSdri. Angeline

Sdr. Erik

Petugas D

oaSdri. Angeline

Sdri. Christine


53

K E H A D I R A N J E M A AT

Ibadah Hari/Tgl Jml. Jemaat Ket.

REC NGINDEN KU I Minggu23 Feb ‘20 53

REC NGINDEN KU II Minggu23 Feb ‘20 65 SM: 35

RM: 10

REC NGINDEN KU III Minggu23 Feb ‘20 52 SM: 7

Pemuda Kutisari Sabtu22 Feb ‘20 15

REC DARMO PERMAI KU I

Minggu23 Feb ‘20 34

REC DARMO PERMAI KU II

Minggu23 Feb ‘20 47

SM: 6RM:

gabung

REC MERR KU I Minggu23 Feb ‘20 41

REC MERR KU II Minggu23 Feb ‘20 24

Pemuda Merr Sabtu22 Feb ‘20

Gabung Umum

REC BATAM Minggu23 Feb ‘20 18 SM: 41

RM: 32

POS Batu Aji Minggu23 Feb ‘20 26

REC Kutisari Minggu23 Feb ‘20 95 SM: 3

-Magaine · khotbah ini memberi penghiburan dan kekuatan bagi kita semua. Keserupaan dengan Kristus...

Documents

Transcript of -Magaine · khotbah ini memberi penghiburan dan kekuatan bagi kita semua. Keserupaan dengan Kristus...