E-Magainerec.or.id/emagz/EMAGZ_22_Des_2019.pdfE-Magaine 22 Desember 2019 6 tidak dapat menebak...
Transcript of E-Magainerec.or.id/emagz/EMAGZ_22_Des_2019.pdfE-Magaine 22 Desember 2019 6 tidak dapat menebak...
E-Magazine22 Desember 2019
3
EksposisiFilipi 1:21-26Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.
Mengetahui tujuan kehidupan akan menentukan bagaimana seseorang melihat dan menjalani kehidupan. Jika seseorang menjadikan kemuliaan Kristus sebagai tujuan tertinggi dalam kehidupan, dia pasti akan merelakan segala sesuatu demi tujuan itu. Baik kehidupan maupun kematiannya diarahkan pada kemuliaan Kristus. Itulah yang diajarkan oleh Paulus dalam bagian ini. Sayangnya tidak semua orang Kristen mengadopsi tujuan
T E A C H I N GKhotbah Umum
E-Magazine22 Desember 2019
4
hidup seperti ini. Mereka menggunakan Tuhan untuk memenuhi tujuan hidup mereka dan bukan menggunakan hidup mereka untuk menggenapi tujuan Tuhan. Situasi ini jelas sangat ironis. Manusia ada untuk Tuhan, bukan sebaliknya.
Bagaimana seharusnya kita memandang dan menjalani kehidupan? Bagaimana bisa kehidupan maupun kematian kita akan memuliakan Kristus?
Memiliki pandangan yang benar (ayat 21)Kata sambung “karena” menyiratkan bahwa ayat ini merupakan penjelasan terhadap sikap Paulus di ayat sebelumnya. Dia meyakini bahwa apapun hasil akhir dari perkaranya – entah dia akan dibebaskan atau dihukum mati – dia tidak akan malu dengan hidupnya. Baik kematian maupun kehidupannya akan memuliakan Kristus (ayat 20).
Mengapa dia dapat mempunyai sikap seperti itu? Karena dia memiliki perspektif yang benar tentang kehidupan dan kematian (ayat 21)! Jadi, pandangan yang benar akan menghasilkan sikap yang benar.
Dalam teks Yunani kata “bagiku” (emoi) muncul di bagian awal sebagai penekanan. Sangat mungkin Paulus sedang mengontraskan dirinya dengan mereka yang menjadi “seteru salib Kristus” (3:18). Mereka menjadikan aib sebagai kemuliaan mereka (3:19). Yang mereka pikirkan adalah
E-Magazine22 Desember 2019
5
kesenangan hidup dan hal-hal yang sementara (3:19). Paulus dahulu juga seperti itu. Apa yang dia anggap sebagai keuntungan adalah hal-hal yang dibanggakan oleh dunia (3:7). Sejak perjumpaannya dengan Kristus, pandangannya tentang kehidupan berubah secara radikal.
Ungkapan “hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan” terdengar cukup mengagetkan. Jika Paulus sedang membandingkan kehidupan dengan kematian, kita berharap dia akan menggunakan dua kata yang bertentangan untuk menerangkan keduanya, misalnya “hidup adalah kerugian, mati adalah keuntungan” (bdk. 3:7). Ternyata, dia justru menggunakan dua kata yang sama-sama positif: Kristus dan keuntungan. Mengapa demikian? Karena bagi dia kehidupan dan kematian tidak perlu dipertentangkan. Pada dirinya sendiri kehidupan maupun kematian adalah netral. Kehidupan tidak selalu baik, begitu pula kematian tidak selalu buruk. Yang penting adalah diarahkan kemana kehidupan dan kematian seseorang. Jika diarahkan pada kemuliaan Kristus (1:20), maka baik kehidupan maupun kematian adalah sama-sama baik.
Tidak mudah memiliki sikap seperti ini dalam keadaan yang tertekan seperti yang dialami oleh Paulus. Nasibnya tidak jelas, menggantung selama beberapa tahun. Dia tidak tahu kapan keputusan terakhir pengadilan akan dijatuhkan. Dia juga
E-Magazine22 Desember 2019
6
tidak dapat menebak keputusan apa yang akan diambil oleh kaisar. Dalam keadaan seperti ini banyak orang biasanya menjadi putus asa atau, paling tidak, apatis terhadap kehidupan. Mereka cenderung memilih sikap “hidup segan mati tak mau”. Mereka hanya berserah menerima nasib.
Hal ini ternyata tidak berlaku bagi Paulus. Kehidupan dan kematian sama-sama positif. Bukan dua pilihan yang buruk. Bukan buah simalakama yang memberikan dilema karena apapun pilihannya akan memberi hasil yang tidak diharapkan.
Memahami ketegangan yang benar (ayat 22-24)Bagian ini menjelaskan kalimat “hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” di ayat 21. “Hidup adalah Kristus” bisa merujuk pada hidup yang dikendalikan oleh Kristus atau hidup yang ditujukan kepada Kristus. Sesuai konteks yang ada, Paulus tampaknya lebih memikirkan opsi terakhir. Ayat 20 berbicara tentang kehidupan dan kematian yang diarahkan pada kemuliaan Kristus. Ayat 22 dan 24 berbicara tentang kehidupan yang memberi buah untuk orang lain (juga ayat 25). Pada akhirnya kehidupan seperti ini akan menambah kemegahan di dalam Kristus (ayat 26).
Kehidupan bagi Kristus tidak pernah pasif.
E-Magazine22 Desember 2019
7
Seseorang yang hidup bagi Kristus akan selalu mengerjakan hal-hal yang menghasilkan buah. Walaupun buah yang dihasilkan mungkin tidak selalu instan atau mungkin proses yang dilalui tidak gampang, seseorang yang berfokus pada Kristus akan terus bertahan. Yang penting adalah bekerja dan bekerja. Kemalasan sama sekali bukan pilihan.
Kehidupan bagi Kristus juga tidak pernah isolatif. Sangat disayangkan apabila sebagian orang Kristen yang mengaku hidupnya bagi Kristus ternyata tidak hidup bagi orang lain. Mereka lebih banyak mengisolasi (baca: menarik diri) dari dunia. Ini jelas tidak benar. Buah yang dimaksud oleh Paulus dalam bagian ini berkaitan dengan pertumbuhan rohani orang lain (ayat 24b “karena kamu”). Dia ingin melibatkan diri untuk mendatangkan hal-hal yang baik bagi jemaat Filipi (ayat 25). Jadi, hidup bagi Kristus bukanlah mengasingkan diri dari orang lain. Berbuah berarti menjadi saluran berkah. Orang yang benar-benar rohani seharusnya lebih banyak hadir di dunia nyata daripada menghabiskan waktu di alam roh.
“Mati adalah keuntungan” bukan semata-mata karena terbebas dari semua penderitaan. Bagi Paulus mati adalah keuntungan karena hal itu berarti “pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus” (ayat 23). Penekanannya terletak pada
E-Magazine22 Desember 2019
8
Kristus. Kehidupan kekal bukan sekadar pelarian dari dunia yang kejam. Kehidupan kekal adalah perjalanan menuju persekutuan yang sempurna dan kekal bersama dengan Kristus.
Memiliki pandangan yang benar seperti di atas bukan berarti selalu mudah untuk menentukan pilihan. Jika pilihannya adalah antara baik dan buruk, keputusan mungkin menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Jika pilihannya adalah sama-sama baik – seperti dalam kasus Paulus di sini – menentukan pilihan bukanlah hal yang gampang.
Yang menarik, Paulus tidak malu untuk mengakui ketegangan seperti ini. Dia bahkan menggunakan kata yang cukup kuat, yaitu “synechomai” (LAI:TB “aku didesak”). Kata ini memiliki cakupan arti yang beragam. Secara hurufiah kata synechō menyiratkan pegangan maupun tekanan yang sangat kuat. Kata ini bahkan berkali-kali muncul dalam konteks penganiayaan, ketika seseorang diserbu dan disergap oleh para penganiaya (Lk. 19:43; 22:63; Kis. 7:57).
Itulah gambaran dari perasaan Paulus. Dia benar-benar ditekan oleh dua pilihan yang sama-sama baik. Tidak heran, dia merasa sukar untuk menentukan pilihan (1:22b). Dalam hal inipun dia tidak malu untuk mengakuinya. Hidup memang kadang diwarnai dengan pilihan-pilihan yang sukar.
E-Magazine22 Desember 2019
9
Jika Paulus boleh sedikit egois, dia mungkin akan memilih kematian. Bukankah bersama dengan Kristus di surga memang lebih baik daripada bersama dengan orang-orang berdosa di dunia? Paulus bukan hanya menyatakan bahwa kematian adalah keuntungan (1:21). Dia tidak segan-segan menandaskan bahwa kematian “jauh lebih baik” (pollō mallon kreisson) daripada kehidupan.
Bagaimanapun, pilihan dalam kehidupan bukan hanya “apa yang baik”. Dalam banyak kasus kita juga diperhadapkan dengan “apa yang perlu”. Itulah yang sedang dialami oleh Paulus. Kematian adalah “jauh lebih baik” (ayat 23), tetapi kehidupan adalah “yang lebih perlu” (ayat 24). Pilihan yang tidak mudah, bukan?
Puji Tuhan! Bagi anak-anak Tuhan pilihan manapun yang diambil tetap sama-sama mendatangkan kemuliaan Tuhan. Baik kehidupan maupun kematian merupakan kesempatan untuk memuliakan Dia. Pastikan kehidupan kita selalu aktif memberikan buah bagi orang lain! Sambutlah kematian dengan kebanggaan dan kebahagiaan karena kematian adalah pintu gerbang menuju persekutuan kekal dengan Tuhan! Soli Deo Gloria.
E-Magazine22 Desember 2019
10
KatekismusWestminsterPertanyaan 57:Bagaimana kita diberi bagian dalam segala kebaikan yang telah Kristus peroleh bagi kita?
• Kita diberi bagian dalam segala kebaikan yang telah Kristus peroleh bagi kita melalui pemberlakuannya kepada kita. Penerapan itu secara khusus merupakan karya Allah Roh Kudus.
• a. Yoh 1:11-12. b. Tit 3:5-6.
E-Magazine22 Desember 2019
11
Pokok DoaSyafaat1. Berdoa untuk ibadah Natal 25 Desember’19 di
REC Nginden (Palacio), REC Darmo, dan REC Merr.
2. Berdoa untuk liburan anak-anak sekolah.3. 7 Suku Terabaikan di Jawa Timur. Berdoa
supaya lebih banyak kesempatan yang terbuka pada momen natal ini untuk memberitakan tentang kelahiran Kristus kepada orang-orang dari 7 suku terabaikan yang ada di Jawa Timur. Berdoa supaya makin banyak gereja yang memperlengkapi jemaatnya untuk pekerjaan penginjilan dan penjangkauan kepada 7 Suku Terabaikan di Jawa Timur.
E-Magazine22 Desember 2019
12
#3. ANAK RESPONSIF BUTUH PENGALIHAN PERHATIAN DANBIMBINGAN
C A R EAll About Marriage
Kemahiran Baru untuk MeminimalkanSikap Menentang
Watak ketiga adalah responsif. Anak responsif itu sosial dan terbuka. Ia termotivasi sendiri untuk melihat, mendengar, merasakan, dan mengalami segala sesuatu yang ditawarkan oleh kehidupan.
Empat Watak: Sensitif - Aktif - Responsif - Reseptif
E-Magazine22 Desember 2019
13
Setiap pengalaman baru menarik suatu bagian baru dari dirinya. Ia menjadi hidup sebagai tang-gapan terhadap masukan baru. Walau suka pem-baharuan, anak responsif menolak kalau harus memusatkan diri. Ia sering marah-marah bila di-minta melakukan sesuatu dengan cara tertentu. Ia lebih membutuhkan kebebasan untuk melakukan tindakannya sendiri.
Seringkali anak responsif tidak menyelesaikan apa yang dilakukannya dan lebih suka bergan-ti-ganti saja dari pengalaman satu ke yang lain. Adalah penting bagi orangtua memahami ini dan tidak menjadi cemas. Anak ini perlu berpin-dah-pindah. Kekacauan merupakan bagian dari proses belajarnya. Dalam kehidupannya kelak, kalau ia mempunyai kebebasan untuk menyelidiki, berubah, dan menjadi dirinya sendiri, ia akan leb-ih memfokuskan diri dan akan belajar masuk lebih jauh dalam apa yang dihadapinya dan menyele-saikan tugas yang dipikulkan padanya.
Sesuai dengan pembawaannya, anak responsif mudah sekali berpindah perhatian sehingga ia butuh pengarahan tentang apa yang diperintah-kan padanya. Kalau ia lupa apa yang diperintah-kan orangtua, itu tidak berarti ia mencoba mem-buat susah atau menentang. Ia benar-benar lupa. Lambat laun ia akan tahu bagaimana ia dapat tetap memusatkan perhatian. Kecenderungan anak ini untuk teralihkan perhatiannya ini bahkan
E-Magazine22 Desember 2019
14
dapat digunakan untuk meminimalkan sikap me-nentangnya.
Bila anak responsif menolak permintaan orangtua, ia hanya perlu diarahkan kembali ke kemungkinan lain, kegiatan lain, atau peluang untuk pengala-man lain. Anak ini tidak membutuhkan pengertian atau kerangka, kita cukup mengalihkan perhati-annya dan kemudian membimbingnya kembali. Bila dialihkan perhatiannya, akan muncul suatu bagian dari dirinya yang kooperatif. Marilah kita lihat contoh-contoh di bawah ini.Bila anak di bawah umur tiga tahun membuat ulah, kita dapat dengan mudah mengalihkan per-hatiannya dengan menggunakan barang-barang seperti kunci, kerang kecil, kristal, atau apa saja yang menarik bila dipandang, didengar, dicecap, disentuh, atau dimain-mainkan, dan kemudian membimbingnya kembali. Cara ini efektif untuk menghadapi semua anak, tetapi terutama anak responsif.
BAKAT MENYANYIMenyanyi merupakan kegiatan yang akan men-galihkan perhatian hampir setiap anak pada usia berapa pun. Anak kecil senang kalau dinyanyikan atau, kalau sudah agak besar, diajak bernyanyi.
Menyanyikan lagu adalah lebih baik daripada mendengarkan musik karena nyanyian sebenarn-ya lebih menghubungkan anak dengan orangtua.
E-Magazine22 Desember 2019
15
Nyanyian mempunyai bobot lebih ringan daripa-da kata terucap. Nyanyian membimbing kemba-li seorang anak dari perhatiannya yang terfokus pada sesuatu yang tidak menyenangkan ke ses-uatu yang menyenangkan.
BAKAT MEMBACA Membacakan cerita kepada anak sebelum tidur mungkin merupakan pemberian paling penting yang dapat diberikan orangtua kepada seorang anak, pembacaan ini terutama sangat penting bagi seorang anak responsif.
Untuk memperkecil sikap menentang anak, sebai-knya jangan biarkan anak-anak mendengar atau menonton berita sebelum mereka berumur tujuh tahun.
Mendengarkan cerita dengan mudah mengalih-kan perhatian anak dari beban kehidupan. Anak-anak menggunakan gambaran yang tercipta sewaktu mendengar cerita untuk mengembang-kan imajinasi dan kreativitas mereka, dan suatu kesadaran diri yang lebih kuat. Dengan mening-katnya imajinasi dan kreativitas, anak menja-di lebih siap untuk mengatasi kesulitan dalam kehidupannya kelak. Terlalu banyak nonton TV atau film dapat melemahkan proses menciptakan gambaran batin ini.
E-Magazine22 Desember 2019
16
MENGALIHKAN PERHATIANUNTUK MEMBIMBING KEMBALISemua anak dapat memetik manfaat dari penga-lihan perhatian. Tidak menjadi soal kalau ceritan-ya tidak berkaitan dengan apa yang ditolak oleh si anak. Yang penting, alihkan bahan pembicaraan dan mulailah menceritakan dongengnya dengan kalimat-kalimat penuh gambaran.Katakan, misalnya, ”Oh, lihatlah daun-daun hi-jau yang indah pada pohon ini. Ibu teringat saat Ibu sedang di tengah hutan yang indah. Di setiap penjuru terdapat pohon-pohon raksasa… Ibu ber-jalan seharian sampai Ibu benar-benar kelelah-an. Sekarang ayo kita pakai baju hangat ini.”Inilah yang disebut menciptakan harmoni. Anak secara otomatis meninggalkan dirinya yang bersikap menentang dan memasuki harmoni mengikuti kita. Akibatnya, anak menjadi jauh lebih kooperatif.
Mari kita tinjau sebuah contoh:Ibu: Jim, ayo kita main di taman.Jim (8 tahun): Aku tidak mau ke taman.Ibu: Mengapa tidak?Jim: Aku mau main di kamar.Ibu: Baiklah, bagi Ibu tak menjadi soal. Keluarkan pensil warna dan buatlah lukisan.Jim: Aku tidak mau menggambar. Aku lebih suka main pesawat baruku.Ibu: Wah, itu ide bagus, kamu mainlah dulu den-gan pesawat barumu, nanti Ibu datang untuk me-
E-Magazine22 Desember 2019
17
lihat.
Secara umum bagi semua watak, tidaklah seyog-yanya menanyakan kepada anak apa yang diing-inkan, disukai, dibutuhkan, dan dipikirkan anak, atau bahkan bagaimana perasaannya. Lebih baik, berikan saran, dan anak boleh menerima atau menolak. Dengan menolak, si anak mem-bentuk suatu ide jelas tentang apa yang diingink-an, dirasakan, atau dipikirkannya.
Anak responsif cenderung untuk lebih gembira, ceria, dan bersemangat. Ia mudah mendapat teman dan cenderung untuk menyukai semua orang. Ia sering menarik, menyenangkan, dan ra-mah. la tak menyimpan dendam.
Ia tidak mempunyai ikatan mendalam dan tidak mudah tersinggung. Ia mengamuk dan bersikap menentang, tetapi biasanya karena diminta untuk memusatkan perhatian atau melakukan sesuatu yang tak disukainya. Kekacauan dan turun naikn-ya emosi yang berubah-ubah merupakan bagian hidupnya.
Anak responsif cenderung untuk berantakan, mu-dah lupa, dan tak terandalkan. Sulitlah baginya melakukan apa-apa sendiri. Ia perlu disuruh be-rulang-ulang. Dengan pandangan ini, orangtua dapat lebih tenteram. Jangan mengharapkan anak ini menciptakan ketertiban di lingkungann-
E-Magazine22 Desember 2019
18
ya. Itu tugas orangtua. Misalnya, anak responsif tak akan menjaga kerapian kamarnya kalau tidak dibantu.
Kalau diberi kesempatan untuk bersenang-sen-ang dan menyelidiki banyak hal secara singkat, ia akan mengembangkan rentang waktu perhatian-nya dan belajar menfokuskan perhatian dan meli-hat sesuatu secara lebih mendalam. Lambat-laun ia akan belajar menyelesaikan tugas. Sesudah usia tujuh tahun, ia memerlukan dorongan kuat untuk tetap memusatkan perhatian. Ini paling mu-dah dilakukan kalau orangtua mau menyediakan waktu untuk membantunya.
Kalau tidak mendapatkan dukungan yang tepat, anak responsif yang terbebani oleh tanggung jawab cenderung untuk menjadi tak bertanggu-ng jawab atau berantakan dan sering setelah dewasa nanti ia menolak tanggung jawab. Bila mendapatkan dukungan yang diperlukan, anak ini akan menjadi kokoh, bertanggung jawab, tahu arah hidupnya sendiri, mampu memusatkan diri, percaya diri, dan sempurna.
-----------------------Cuplikan Bab EmpatCHILDREN are from heaven– John Gray
E-Magazine22 Desember 2019
19
Apakah BaptisanBoleh Diulang?Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.
Isu ini bisa muncul dalam beragam konteks. Gereja-gereja tertentu tidak menerima baptisan anak maupun baptisan percik, sehingga anggota jemaatnya yang sudah pernah dibaptis anak maupun dibaptis dewasa secara percik diwajibkan untuk dibaptis ulang. Konteks lain adalah perjalanan ziarah ke Israel. Banyak hamba Tuhan melakukan baptisan ulang di Yardenit. Entah sudah berapa ribu orang Kristen yang dibaptis ulang di Israel.
T E A C H I N GQ&A
E-Magazine22 Desember 2019
20
Apakah praktek seperti ini dapat dibenarkan? Apa alasannya?
Alkitab memberikan petunjuk yang cukup banyak dan jelas untuk menyikapi isu ini dengan benar. Penjelasan di bawah ini akan menunjukkan bahwa praktek baptisan ulang adalah tidak Alkitabiah. Terlepas dari manfaat praktis yang mungkin diperoleh – misalnya semangat dan komitmen yang baru – baptisan ulang tetap tidak selaras dengan ajaran Alkitab.
Yang paling penting untuk diingat adalah makna baptisan. Alkitab mengajarkan bahwa baptisan merupakan simbol pertobatan (conversion). Secara lebih spesifik, baptisan menyimbolkan persekutuan dengan kematian dan kebangkitan Kristus (Rm. 6:3-14). Karena pertobatan (dalam arti conversion, bukan repentance) terjadi hanya sekali, baptisan sebagai simbolnya juga seharusnya dilakukan satu kali. Karena Kristus hanya mati sekali untuk selama-lamanya (Rm. 6:10), orang percaya juga hanya sekali mati bagi dosa (Rm. 6:11).
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ketidakadaan petunjuk dalam Alkitab tentang pengulangan baptisan. Ini bukan argumen dari ketidakadaan (argument from silence). Alkitab mengajarkan dua jenis sakramen: baptisan dan perjamuan kudus. Pada waktu melakukan
E-Magazine22 Desember 2019
21
perjamuan terakhir bersama murid-murid-Nya, Tuhan Yesus menyiratkan bahwa perjamuan kudus dapat (baca: seharusnya) dilakukan berulang kali (1Kor. 11:25 “setiap kali kamu meminumnya”). Salah satu tujuan dari sakramen ini adalah memberitakan kematian Tuhan sampai Dia datang (1Kor. 11:26). Berarti sakramen ini dilakukan terus-menerus.
Menariknya, Alkitab tidak pernah mencatat tentang pengulangan baptisan. Satu-satunya yang mengarah ke sana adalah baptisan di Efesus oleh Paulus (Kis. 19:1-5). Namun, teks ini tidak boleh dijadikan dukungan bagi baptisan ulang. Baptisan Yohanes hanyalah baptisan untuk pertobatan yang mengarahkan pada Kristus (Kis. 19:4). Berhenti pada baptisan Yohanes sama saja dengan berhenti di tengah jalan. Orang perlu dibaptis dalam nama Yesus Tuhan (Kis. 19:5). Dalam baptisan anak maupun percik dewasa, unsur iman kepada Kristus sudah tercakup di dalamnya. Dengan demikian baptisan ini tidak perlu diulang.
Bersambung…………..
E-Magazine22 Desember 2019
22
Mengapa AdaKetertarikan yangSangat Tinggi kepadaAgama-Agama Timur di antara Orang-Orang Barat?Sumber : Who Made God?
(Lanjutan tgl 15 Desember 2019)Jawaban Kekristenan pada titik ini seharusnya menekankan hal yang sama terhadap kesatuan
T E A C H I N GDoctrine Does Matter
E-Magazine22 Desember 2019
23
(unity) dan keanekaragaman (diversity). Allah Tritunggal yang melebihi baik keesaan dan ketigaan adalah Allah yang dapat menciptakan alam semesta ini. Kita perlu untuk mengambil doktrin ini dari rak akademis ortodoks dan membuatnya dasar bagi sebuah definisi Kekristenan yang benar tentang realita. Kejadian 1 adalah sebuah deskripsi dari alam semesta yang harmonis yang terdiri dari keanekaragaman yang nyata. Oleh sebab itu, apa yang perlu kita pastikan adalah harmoni antara berbagai macam aspek realita daripada apa yang ditawarkan oleh gerakan Zaman Baru, sebut saja, penghilangan keanekaragaman demi kesatuan ultimat. APAKAH PRINSIP-PRINSIP UTAMA DARI HINDUISME?Hinduisme adalah campuran dari kepercayaan-kepercayaan kompleks dan yang terlihat berkontradiksi. Banyak para sarjana Hindu menuduh orang-orang Kristen (sebagian dan dengan benar) mereduksi kompleksitas Hinduisme sampai kepada proporsi-proporsi yang lebih sederhana untuk mengkritiknya. Saya menyarankan sebuah model yang tidak hanya berusaha serius dalam mengakomodasi kepercayaan-kepercayaan yang kompleks dari Hinduisme tetapi juga menyediakan sebuah kerangka kerja untuk membagikan Kristus dengan mereka yang mengadopsi sistem kepercayaan Hinduisme ini.
Model yang saya ajukan merupakan sebuah spektrum: pada ujung yang satu adalah Hinduisme
E-Magazine22 Desember 2019
24
politeistik, yang melibatkan pemujaan terhadap banyak dewa dan dewi; pada ujung yang satu adalah Hinduisme panteistik, yang mempromosikan ide dari realita impersonal yang tak terbatas dan lainnya sebagai hal yang bersifat ilusi sepenuhnya atau sebagai realita sekunder. Kata politeisme datang dari dua kata Yunani—polus = “banyak” dan theos = “Allah”. Panteisme berasal dari kata sifat pas = “setiap” atau “semua” yang diikuti dengan kata theos. Idenya adalah bahwa seluruhnya adalah Allah dan Allah adalah seluruhnya—tidak ada realita lain. Realita fisik, yang menurut orang Kristen adalah realita yang diciptakan, adalah entah itu ilusi seluruhnya atau harus dianggap sebagai sebuah realita yang lebih rendah. Hinduisme Panteistik merupakan inti dari kebanyakan kepercayaan dan praktik-praktik Zaman Baru. Sedang Hinduisme politeistik, yang dapat disebut Hinduisme populer—memiliki banyak kemiripan dengan politeisme Yunani dan Roma, walaupun konteks budayanya sangat berbeda. Di sisi lain Panteisme didasarkan kepada filsafat spekulatif dari tingkat intelektual tertinggi dan membentuk kerangka tulang punggung gerakan Zaman Baru.
Secara historis, Hinduisme politeistik lahir mendahului bentuk panteistiknya. Kitab Hindu kuno—yang disebut Vedas, penjelmaan pengetahuan—pada titik-titik tertentu mengindikasikan bahkan pemikiran monoteisme. Penyembahan akan banyak dewa dan dewi pada saat ini berawal dari pemujaan terhadap kekuatan-kekuatan alam, seperti yang
E-Magazine22 Desember 2019
25
dilakukan oleh politeisme Yunani dan Roma. Praktik ini berkembang ke dalam sebuah personifikasi dan deifikasi dari kekuatan-kekuatan ini disertai dengan cerita-cerita kuasi-historis.
Bersambung…….
E-Magazine22 Desember 2019
26
Silent NightEv. Nike Pamela, M.A.
(Lanjutan tgl 15 Desember 2019)Pada tahun 1863 John Freeman Young menerjemahkan lagu ini kedalam bahasa Inggris, bahkan diperkirakan bahwa lagu ini sudah diterjemahkan ke dalam 300 bahasa dan dialek. Memang melodi yang dikenal sekarang sedikit berbeda dengan melodi ciptaan Gruber.
Lirik asli lagu “Stille Nacht, heilige Nacht “
1. Stille Nacht! Heilige Nacht! Alles schläft; einsam wacht Nur das traute heilige Paar.
T E A C H I N GDo You Know?
E-Magazine22 Desember 2019
27
Holder Knab im lockigten Haar, Schlafe in himmlischer Ruh! Schlafe in himmlischer Ruh!
2. Stille Nacht! Heilige Nacht! Gottes Sohn, o wie lacht Lieb´ aus deinem göttlichen Mund, Da schlägt uns die rettende Stund. Jesus in deiner Geburt! Jesus in deiner Geburt!
3. Stille Nacht! Heilige Nacht! Die der Welt Heil gebracht, Aus des Himmels goldenen Höhn Uns der Gnaden Fülle läßt sehn: Jesum in Menschengestalt, Jesum in Menschengestalt
4. Stille Nacht! Heilige Nacht! Wo sich heut alle Macht Väterlicher Liebe ergoß Und als Bruder huldvoll umschloß Jesus die Völker der Welt, Jesus die Völker der Welt.
5. Stille Nacht! Heilige Nacht! Lange schon uns bedacht, Als der Herr vom Grimme befreit In der Väter urgrauer Zeit Aller Welt Schonung verhieß, Aller Welt Schonung verhieß.
E-Magazine22 Desember 2019
28
6. Stille Nacht! Heilige Nacht! Hirten erst kundgemacht Durch der Engel Alleluja, Tönt es laut bei Ferne und Nah: Jesus der Retter ist da! Jesus der Retter ist da!
Monumen Mengenang Lagu“Stille Nacht, heilige Nacht “Di Austria sendiri kepopuleran lagu “Stille Nacht, heilige Nacht“ berimbas bagi dunia bisnis. Pada awal tahun 1900-an gedung Nicola-Kirche, gereja tempat lagu “Stille Nacht, heilige Nacht“ pertama kali dikumandangkan, hancur karena banjir lokal sungai Salzach. Sekarang di atas lokasi bekas gedung Nicola-Kirche, sebuah kapel kecil yang disebut Stille-Nacht-Gedächtniskapelle (Silent Night Memorial Chapel), berdiri. Tidak jauh dari kapel itu juga didirikan Silent Night Museum yang dulunya merupakan tempat yang disewa Mohr selama melayani di Oberndorf.
E-Magazine22 Desember 2019
29
BAB XIII:Kematian & KebangkitanSumber : “Agar Bumi bersukacita”oleh William A Dyrness
(Lanjutan tgl 15 Desember 2019)Tujuan dari misi adalah menemukan orang-orang “yang menjadi penting bagi keberadaan bangsa mereka masing-masing, karena bangsa-bangsa itu sekarang berada dalam jangkauan misi para rasul dan pemberitaan Injil. Bangsa-bangsa itu menerima makna hidup yang tersembunyi melalui masyarakat Kristen yang hidup di tengah-tengah mereka” (Bart, 1961).
M I S S I O N
E-Magazine22 Desember 2019
30
Pembaptisan dengan menyebut nama Tritunggal, hal itu menandakan penghakiman dan karunia kehidupan baru yang dimungkinkan oleh kematian Kristus. Rumusan tritunggal menandakan bahwa kepenuhan Allah terlibat dalam pekerjaan kehidupan baru yang dilambangkan oleh pembaptisan, yang bukan penyebab dari keselamatan melainkan lambang dari penyelamatan, “berkenaan dengan keselamatan yang dibawa oleh kematian dan kebangkitan Kristus” (Ridderbos, 1962).
“Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir aman.” Di sini tujuan akhir penciptaan dilaksanakan: Allah akan tinggal bersama umat-Nya. Saat ini realitas kehadiran-Nya masih tersembunyi dari mata banyak orang. Orang Yahudi percaya bahwa Allah hadir dalam kemuliaan shekinah, suatu kehadiran yang dalam sejarah Yahudi tergantung kepada seseorang yang asyik dengan hukum Taurat (Barth, 1963). Sekarang hukum Taurat itu diperkaya dan ditafsirkan oleh ajaran dan pelayanan Yesus sendiri. Dan kehadiran Allah sendiri dijamin di dalam dan dengan pemberitaan Injil dengan tujuan memperbarui kehidupan, masyarakat, bahkan dunia. Pekerjaan yang pada suatu hari nanti akan jelas terlihat telah dimulai dalam misi.
Kita telah menjelaskan perintah dan janji yang berlatar belakang tujuan penciptaan
E-Magazine22 Desember 2019
31
Allah. Kita dapat juga memperlihatkan bahwa hal itu merupakan penggenapan janji-janji kepada Abraham, Musa dan Daud. Inilah bukti konkret pertama dari satu umat yang kudus dan satu kerajaan kebenaran sejati, dan juga menimbulkan penglihatan yang menarik dari seluruh dunia yang mencerminkan kerajaan ini. Sementara itu sesungguhnya telah jelas bahwa kenyataan ini merupakan pekerjaan Allah sendiri, tidak ada keraguan bahwa umat-Nya akan terlibat sepenuhnya dalam pelaksanaannya. Ini merupakan makna tersembunyi dari misi.
Lukas: Keselamatan bagi kaum papaTema pokok Injil Lukas ialah bahwa Yesus menggenapi janji-janji Perjanjian Lama dan menawarkan keselamatan kepada kaum papa. Sementara susunan dalam Injil Lukas sepertinya tidak sepenting daripada susunan dalam Injil-Injil lainnya, Injil ketiga ini berpusat pada suatu perjalanan utama Yesus dari Galilea ke Yerusalem (Luk. 9:51-19:10). Walaupun tema ini muncul di tempat lain, dalam Injil Lukas, tema ini menekankan kehidupan orang Kristen sebagai “jalan Tuhan” dan sejarah keselamatan sebagai serangkaian peristiwa yang mengikuti jadwal waktu yang diatur dan diarahkan Allah kepada semua orang” (Robinson, 1976). Namun Injil Lukas jika dibandingkan dengan Injil lainnya lebih mengutamakan siaft dari peristiwa-peristiwa ini dan sifat keselamatan yang Kristus bawa.
E-Magazine22 Desember 2019
32
Lukas 1-4Cerita kelahiran Yesus berpusat pada kenyataan bahwa waktu penyelamatan yang dinjanjikan dalam Perjanjian Lama telah menyingsing. Kita dapat menyatakan penyataan ini dalam dua cara. Pertama, pengumuman utama ialah bahwa keselamatan telah datang dari surga dan muncul di bumi. Surga dalam Injil Lukas berarti “sumber asli dari berbagai kuasa yang berlaku di dalam dunia Allah” dan surga ialah tempat di mana Allah menaklukkan kuasa jahat (Minear 1976). Jadi misi utama dalam Injil Lukas ialah bahwa Yesus telah menyeberangi perbatasan antara surga dan bumi, sembari membawa penyelamatan. Kedua, hal ini membawa akibat bahwa harapan-harapan social diniawi dijungkirbalikkan.
Bersambung…………..
E-Magazine22 Desember 2019
33
Belajar SetiaSenin, 23 Desember 2019
Ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa “janji adalah utang”. Maksudnya, apabila seseorang sudah mengucapkan sebuah janji maka janji itu harus ditepati layaknya utang yang harus dibayar. Jika tidak, orang itu bisa dianggap sebagai “penipu”.
Hari ini kita juga belajar tentang janji. Janji ini digagas oleh Allah dan bersifat mengikat antara Allah dengan umat Israel. Dalam janji ini Allah berinisiatif menjadikan bangsa Israel “harta kesayangan di antara segala bangsa” (ayat 5) dan “kerajaan imam dan bangsa yang kudus” (ayat 6). Tawaran ini tentunya sangat istimewa sebab Tuhan sendirilah yang berjanji. Janji yang disampaikan Allah sudah pasti mengandung “jaminan mutu”; tak perlu diragukan lagi. Permasalahannya, apakah umat Israel mampu memenuhi syarat untuk hidup sebagai umat perjanjian? Syaratnya satu saja: “sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku” (ayat 5). Umat Israel harus berikrar setia dengan segenap hati untuk hidup sebagai umat kepunyaan Allah, yang hanya bersandar pada sabda-Nya! Di dalam
Bacaan : Keluaran 19:1-6
FA M I LY F E L L O W S H I P
E-Magazine22 Desember 2019
34
sejarah jelas bangsa Israel berkali-kali tidak setia kepada perjanjian. Allah punya alasan untuk membatalkan janji ini dan membuang mereka dari hadapanNya. Walau demikian, Allah tetap menopang mereka.
Kita adalah umat Allah. JanjiNya berlaku juga bagi kita. Apakah Saudara telah setia dan segenap hati hidup sebagai umat kepunyaan Allah? Mari belajar setia mengiring Tuhan. (NL)
E-Magazine22 Desember 2019
35
Hanya Yesus Yang SanggupSelasa, 24 Desember 2019
Hukum Taurat ibarat cermin kecil yang dipakai dokter gigi. Dengan cermin itu ia dapat melihat lubang pada gigi. Namun, dokter tidak mengebor dengan cermin tersebut. Cermin dapat menunjukkan lubang, tetapi tidak dapat dipakai untuk menambal. Atau ibarat senter Yang digunakan pada saat listrik padam untuk menuju ke kotak listrik. Senter membantu saudara melihat sekring yang putus atau saklar pemutus yang rusak, tetapi tak dapat dipakai untuk memperbaiki masalah listrik.
Rasul Paulus berkata, “Kita tahu bahwa hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan” (1Timotius 1:8). Hukum Taurat Allah dapat mengungkap dosa, tetapi tidak memberikan pemecahannya. Hanya Yesus Kristus yang dapat menyelesaikan dosa. Dia telah menanggung kesalahan kita di atas kayu salib dan kini Dia menawarkan kehidupan baru. Tatkala kita percaya kepada-Nya sebagai Juruselamat pribadi, Dia akan mengampuni dan memampukan kita untuk hidup dengan kekuatan yang Dia berikan, serta menyenangkan hati-Nya.
Apa yang tak dapat dilakukan hukum Taurat,
Bacaan : 1 Timotius 1:3-11
FA M I LY F E L L O W S H I P
E-Magazine22 Desember 2019
36
Kristus sanggup melakukannya. Apakah saudara telah meminta-Nya untuk menjadi Juruselamat Anda? Jika belum putuskan sekarang untuk percaya dan menyerahkan hidup Anda kepadaNya.(NL)
E-Magazine22 Desember 2019
37
Yang BerbahagiaRabu, 25 Desember 2019
Suatu hari ketika Yesus sedang mengajar, seorang perempuan berseru di tengah orang banyak dan berkata: “berbahagialah ibu yg telah mengandung Engkau dan susu yg telah menyusui Engkau.” Kita mungkin mengharapkan jawaban yang sopan dari Yesus seperti “trima kasih, ibu saya memang orang yang baik, Tuhan memilih dia, dan seterusnya.” Tetapi sebaliknya Yesus memberikan bantahan di Lukas 11:28 – tetapi Ia berkata: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”
Bagi Yesus, panggilan terpenting seorang wanita bukanlah menjadi istri atau ibu. Kebanggaan tertinggi seorang wanita bukan menjadi pendukung suami atau membesarkan anak. Menjadi ibu, sama seperti menjadi ayah, adalah panggilan yang mulia. Tetapi bukan panggilan yang terutama. Panggilan hidup terutama adalah menjadi murid Yesus. Hidup memelihara firman Allah lebih berbahagia dibandingkan menjadi ibu, atau tidak menjadi ibu.
Seringkali kita terlalu menilai hidup kita
Bacaan : Lukas 11:27-28
FA M I LY F E L L O W S H I P
E-Magazine22 Desember 2019
38
berdasarkan apa kata orang, apa kata dunia, apa kata tradisi keluarga, apa kata berita, dan apa kata hati kita sendiri. Sehingga kita mengukur keberhasilan hidup kita berdasarkan hal-hal demikian. Mari kita kembali ke panggilan hidup utama kita yaitu memiliki identitas dan kebanggaan di dalam Yesus Kristus. (EW)
E-Magazine22 Desember 2019
39
“Konflik” dalam PilihanJadi Mana Yang HarusKupilih, Aku Tidak Tahu
Kamis, 26 Desember 2019
Kerinduan Paulus supaya Kristus dimuliakan di dalam dirinya baik keadaan hidup atau mati (Flp. 1:20) mendorong Paulus untuk “bergumul sungguh-sungguh,” apakah pilih hidup atau mati. Filipi 1: 21-24 menunjukkan bahwa ada keuntungan yang berbeda bagi orang percaya baik dalam kehidupan maupun dalam kematian.
Di satu sisi, hidup adalah kesempatan untuk melayani Yesus di dunia yang jatuh dalam dosa ini dan membawa berkat besar bagi saudara-saudara (ayat 22a). Di sisi lain, kematian fisik menempatkan orang Kristen dalam posisi yang jauh lebih baik, setidaknya dalam pengalaman orang percaya itu sendiri. Kematian fisik menjadi awal masuk hadirat Kristus Yesus (ayat 23). Penekanannya di sini bukan pada berhentinya kesulitan duniawi, meskipun itu adalah salah satu berkat yang hadir dalam kehidupan bersama di hadapan Juruselamat kita (Wahyu 21). Sebaliknya, fokusnya adalah pada sukacita sejati ketika bertemu dengan Yesus dalam kerajaan sorga.
Bacaan : Filipi 1:22
FA M I LY F E L L O W S H I P
E-Magazine22 Desember 2019
40
Bagi orang percaya, baik hidup ataupun mati, semua mendatangkan keuntungan. Bila Tuhan memanggil (mati fisik), maka orang percaya langsung akan bertemu Tuhan muka dengan muka dalam kerajaan sorga. Bila diberi kesempatan hidup, maka memungkinkan kita untuk membawa kemuliaan bagi Kristus di antara bangsa-bangsa dan Kristus dimuliakan dalam hidup kita. Mana yang kita pilih?(HK)
E-Magazine22 Desember 2019
41
Belas KasihanJum’at, 27 Desember 2019
Dalam budaya Romawi kuno, belas kasihan bukanlah konsep populer yang dipikirkan untuk masyarakat yang lebih baik, tetapi lebih merupakan kelemahan untuk diberantas. Untuk alasan apa pun warga negara Romawi dapat membunuh dan menguburkan seorang budak tanpa konsekuensi apa pun, suami dapat membunuh istri mereka dengan alasan apa pun.
Dalam budaya gelap yang tidak memiliki belas kasihan inilah Yesus menyatakan, “Blessed are the merciful, for they shall receive mercy.” - Mat 5:7 ESV
Belas kasihan selalu asing bagi dunia dan tidak dihargai oleh dunia. Yesus membuat orang lumpuh berjalan lagi dan Ia membuat orang buta melihat. Dia membangkitkan orang mati, membuat orang tuli mendengar, dan menjangkau orang-orang buangan dan yang tidak tersentuh. Dia mencari para pemungut pajak, orang-orang yang tidak bermoral, para pelacur, pemabuk, yang dihina dan yang ditolak.
Yesus mengagetkan budaya saat itu dengan
Bacaan : Matius 5:7
FA M I LY F E L L O W S H I P
E-Magazine22 Desember 2019
42
kemurahanNya yang besar. Yang paling berbelaskasih dari semuanya, teladan belas kasih dan cinta yang paling sempurna adalah Yesus. Dia dipermalukan, dilempari dengan batu, dituduh kerasukan setan, dan gila. Yesus menunjukkan kepada kita dengan contoh bahwa belas kasihan adalah asing bagi dunia dan ditolak oleh dunia ini. Namun Dia tidak pernah menyerah, memegang dendam dan pahit. (DR)
E-Magazine22 Desember 2019
43
Hidup Menghasilkan BuahSabtu, 28 Desember 2019
Kasih tidak memikirkan diri sendiri. Dalam kondisi yang sangat buruk sekalipun, hati dan pikiran seseorang akan selalu tertuju kepada siapa saja yang dia kasihi. Hal ini dialami Paulus pada masa-masa pemenjaraannya di Roma. Dia tidak memikirkan kondisinya yang sedang menderita dan tidak mengetahui nasipnya akan hidup atau mati. Dia hanya memikirkan bagaimana hidup atau matinya adalah sungguh-sungguh memuliakan Yesus Kristus (Fil. 1:20) sehingga dia berani mengatakan: “Hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” di ayat 21.
Dia ingin bahwa tujuan dan makna hidupnya hanya dia tujukan kepada Kristus. Meski demikian dia juga yakin bahwa hidup untuk Kristus juga berarti hidup untuk memberikan dampak bagi jiwa-jiwa milik Kristus. Hal ini nampak ketika Paulus berkata: “Akan tetapi, jika aku harus hidup dalam tubuh ini, berarti aku akan bekerja menghasilkan buah” (ayat 22) sehingga dia merasa penting ketika hidup di dunia ditujukan demi orang-orang yang dia layani (ayat 24) supaya mereka maju dan bersukacita dalam iman (ayat 25). Bagi Paulus kehidupan seperti ini akan menambah
Bacaan : Efesus 1:22
FA M I LY F E L L O W S H I P
E-Magazine22 Desember 2019
44
kemegahan di dalam Kristus (ayat 26).
Paulus yakin tentang keselamatannya dalam Kristus secara pasti, tetapi selama masih hidup dia memilih mentaati kehendak Allah. Di tidak tinggal diam atas jiwa-jiwa yang membutuhkan Injil dan pendewasaan iman. Diapun tidak menutup mata untuk orang yang dia kasihi dan yang telah dikasihi oleh Yesus Kristus. Bagaimana dengan hidup kita, apakah kita memaknai hidup kita dengan aktif menghasilkan buah dan peran sebagai panggilan hidup dalam Kristus? Apakah kehadiran kita memberkati setiap orang disekitar kita? (YDI)
E-Magazine22 Desember 2019
45
Agenda Minggu IniP E N G U M U M A N
Hari/Tgl Pukul Keterangan
Senin23 Des ‘19
05.00Siaran rohani “Grace Alone”Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.Mdi Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM
23.00Siaran rohani “Grace Alone”Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.Mdi Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM
Selasa24 Des ‘19 HUT: Sdri. Eveleyn Christy Eliezer
Rabu25 Des ‘19
09.00 Ibadah Natal “MYTH OF NEUTRALITY”Oleh Pdt. Yakub Tri Handoko
19.00 Latihan Musik KU 3
HUT: Ibu Natalia Dwi Cahyani
HUT: Sdri. Natasha Adeline Wardhana
Kamis26 Des ‘19 19.00 Latihan Musik KU 1 dan 2
Jum’at,27 Des ‘19
HUT: Ibu Enggar Wulih
HUT: Anak Raven Leets D. Suyoto
Sabtu28 Des ‘19
06.30 Doa Pemuridan
22.00Siaran rohani “Grace Alone”Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.Mdi Radio Mercury, 96 FM
IBA
DA
H M
ING
GU
22
DES
EMB
ER 2
019
Singer
Doa Syafaat
danPersem
bahan
Penyambut
Jemaat
Pelayan LCD
Pelayan Musik
Liturgos
Pengkhotbah
Tema
Penatalay-anan
Bp. Willy
Ibu Sisca
Sdri. Lois
Ibu YuliBp. YeftaSdri. Lois
Bp. Teddy
Ibu Kristine
Bp. Felix Ev. Heri Kristanto, S.Th.
EKSPOSISI SU
RAT FILIPI
REC N
gindenKU
Ipk. 0
7.00
Bp. Willy
Ibu Sisca
Ibu Vira
Ibu EnggarIbu N
aomi
Ibu Vira
Bp. Lutfi
Ibu Kristine
Bp. Agus Sw
andono
REC N
gindenKU
IIpk. 10
.00
Sdr. EganSdri. Em
a
Bp. Soegianto
Bp. SuyonoBp. H
andiBp. H
endroIbu M
ega
Sdri. K.Angeline
Sdr. RioSdr. H
arrisSdr. C
hristian
Sdri. Grace
REC N
gindenKU
IIIpk. 17.0
0
Bp. Mito
Sdri. Priska
Bp. Jefry
Bp. Jefry
Sdr. Yosi
Bp. Amir
Sdri. Clarine
Ev. Edo Walla, M
. Div
REC D
armo
KU I
pk. 07.0
0
Ibu Dina
Sdri. Happy
Sdr. Yosi
Sdr. Yosi
Sdri. Wella
Sdr. Vicky
Sdr. RioSdri. Jennifer
Sdr. Daniel
Bp. Dave
REC D
armo
KU II
pk. 10.0
0
Sdr. RyanSdr. G
ery
Sdri. Clara
Sdri. BrunySdr. C
harles
Sdri. Bruny
TEAM
Sdri. Clara
Pdt. Novida F. Lassa, M
.Th
REC M
errKU
Ipk. 10
.00
Sdr. RyanSdr. G
ery
Sdri. Clara
Sdri. VannySdri. Phany
Sdri. Bruny
TEAM
Sdri. Clara
REC M
errKU
IIpk. 17.0
0
Gabung
REC N
ginden
REC Kutisari
pk. 10.0
0
IBA
DA
H M
ING
GU
29
DES
EMB
ER 2
019
Singer
Doa Syafaat
danPersem
bahan
Penyambut
Jemaat
Pelayan LCD
Pelayan Musik
Liturgos
Pengkhotbah
Tema
Penatalay-anan
Bp. Willy
Sdri. Krisna
Ibu Vena
Ibu FennisaIbu VenaIbu H
erlin
Sdri. Ririt
Sdri. JessicaSdri. C
hristin
Sdri. Kendhy
Pdt. Yohanes Dodik Isw
anto, M.A
LARANG
AN D
ALAM KO
MU
NITAS : BAG
IAN 2
(EFESUS 4:2
5-32)
REC N
gindenKU
Ipk. 0
7.00
Bp. Willy
Sdri. Krisna
Ibu Hariati
Bp. LipurnoIbu H
ariatiBp. EddyIbu Sisca
Sdri. Melissa
Sdri. JessicaSdri. C
hristin
Sdri. Kendhy
REC N
gindenKU
IIpk. 10
.00
Sdr. Michael H
Sdri. Angeline
Ev. Heri
Bp. Donny
Ibu IkeIbu D
wi
Bp. Yono
Sdri. Ema
Sdr. RioSdr. D
ennisSdr. W
illy W
Sdri. Grace
REC N
gindenKU
IIIpk. 17.0
0
Ev. Edo Walla, M
. Div
REC D
armo
KU I
pk. 07.0
0
Sdr. BudiSdri. Priska
Bp. Mito
Bp. Mito
Sdr. Yosi
Bp. Dave
Sdr. SugikSdr. V
ickySdr. Klem
ens
Sdri. Stevana
REC D
armo
KU II
pk. 10.0
0
Sdri. Clara
Sdr. Charles
Sdr. Bruny
Sdr. Dam
sySdr. Ejo
Sdri. Marlin
TEAM
Sdr. Bruny
Ev. Daniel Ram
a
REC M
errKU
Ipk. 10
.00
Sdri. Clara
Sdr. Charles
Sdr. Bruny
Bp. TeddyIbu Kristine
Sdri. Marlin
TEAM
Sdr. Bruny
REC M
errKU
IIpk. 17.0
0
Gabung
REC N
ginden
REC Kutisari
pk. 10.0
0
E-Magazine22 Desember 2019
48
I B A D A HS E K O L A H M I N G G U
Keterangan 22 Des 2019(Pk. 10.00 WIB)
29 Des 2019(Pk. 10.00 WIB)
Liturgos/Singer Kak Novi
Gabung Umum
Tema: Wise Man and star
Matius 2:1-15
Kelas kecil kak Vena Kelas besar kak
Suani
Pelayan Musik Kak Eliazar
Doa Pra/Pasca SM Kak Suci
Persembahan
Tema Maria dan Natal
Bahan Alkitab Matius 1:18-25
Sion Kak Vena
Getsemani Kak Mei
Yerusalem Kak Sherly
Nazareth Kak Budi
Betlehem Kak Santi
REC Kutisaripk 10.00
GabungREC Nginden
REC Nginden(Palacio)pk 17.00
Kak Lois & Kak Uri
E-Magazine22 Desember 2019
49
I B A D A HR E M A J A & P E M U D A
Keteran-gan
Persekutuan Pemuda
Sabtu, 28 D
es ‘19pk. 18.0
0
Persekutuan Pemuda
Sabtu, 04 Jan ‘2
0pk. 18.0
0
Ibadah Remaja
Minggu, 2
2 D
es ‘19pk. 10
.00
Ibadah Remaja
Minggu, 2
9 Des ‘19
pk. 10.0
0
Tema
Gabung Ibadah
Um
umG
abung Ibadah U
mum
Gabung Ibadah
Um
umG
abung Ibadah U
mum
Pengkot-bah
Liturgos
Pelayan M
usik
Pelayan LC
DPenyam
-but
Jemaat
Petugas D
oa
E-Magazine22 Desember 2019
50
K E H A D I R A N J E M A AT
Ibadah Hari/Tgl Jml, Jemaat Ket.
REC NGINDEN KU I Minggu15 Des ’19 44
REC NGINDEN KU II Minggu15 Des ’19 60
SM: 28RM:
gabung
REC NGINDEN KU III Minggu15 Des ’19 65 SM:
Pemuda Kutisari Sabtu14 Des ’19
Gabung Umum
REC DARMO PERMAI KU I
Minggu15 Des ’19 25
REC DARMO PERMAI KU II
Minggu15 Des ’19 65 SM: 9
RM: -
REC MERR KU I Minggu15 Des ’19 30
REC MERR KU II Minggu15 Des ’19 23
Pemuda Merr Sabtu14 Des ’19
Gabung Umum
REC BATAM Minggu15 Des ’19 134
(NatalGabungan)POS Batu Aji Minggu
15 Des ’19
REC Kutisari Minggu15 Des ’19 80 SM: 4
E-Magazine22 Desember 2019
51
E - P O ST E R