ma

13
Abstrak Glukosamin adalah suatu zat yang dapat disintesis di dalam tubuh yang berguna untuk mempertahankan dan memulikan kinerja sendi.Suplemen glukosamin dipercaya sebagian kalangan dapat mengobati osteoarthritis (OA), bentuk arthritis paling umum yang dapat mempengaruhi tangan, pinggul, bahu dan lutut.Osteoarthritis atau radang sendi adalah penyakit umum yang diderita oleh orang- orang berusia lanjut.Penyakit ini disebabkan oleh rusaknya kartilago yang melapisi ujung-ujung tulang yang membentuk persendian. Gejala-gejala osteoarthritis meliputi kekakuan di pagi hari, pembengkakan, dan kesulitan menggerakkan persendian yang diperburuk dengan rasa nyeri. Glukosamin adalah suatu ikatan gugus amin (NH 2 ) dengan monosakarida yang banyak ditemukan di persendian mamalia dengan konsentrasi tinggi.Saat ini glukosamin dikonsumsi sebagai suplemen untuk memelihara kesehatan sendi, karena terbukti aman dan efektif untuk mengurangi nyeri sendi dengan efek samping minimal. Kata kunci:Persendian, Glukosamin, Arthritis Abstract Glucosamine is a substance that can be synthetized in the body which is used to protect and restore joint’s performance. Glucosamine supplements believed by some people can cure osteoarthritis (OA), the most common form of arthritis affect hand, pelvis, shoulder and knee. Osteoarthritis is a common disease for elders. This disease is caused by broken cartilage which cover the points of bones which create joint. The symptom of 1

description

semoga berguna

Transcript of ma

AbstrakGlukosamin adalah suatu zat yang dapat disintesis di dalam tubuh yang berguna untuk mempertahankan dan memulikan kinerja sendi.Suplemen glukosamin dipercaya sebagian kalangan dapat mengobati osteoarthritis (OA), bentuk arthritis paling umum yang dapat mempengaruhi tangan, pinggul, bahu dan lutut.Osteoarthritis atau radang sendi adalah penyakit umum yang diderita oleh orang-orang berusia lanjut.Penyakit ini disebabkan oleh rusaknya kartilago yang melapisi ujung-ujung tulang yang membentuk persendian. Gejala-gejala osteoarthritis meliputi kekakuan di pagi hari, pembengkakan, dan kesulitan menggerakkan persendian yang diperburuk dengan rasa nyeri. Glukosamin adalah suatu ikatan gugus amin (NH2) dengan monosakarida yang banyak ditemukan di persendian mamalia dengan konsentrasi tinggi.Saat ini glukosamin dikonsumsi sebagai suplemen untuk memelihara kesehatan sendi, karena terbukti aman dan efektif untuk mengurangi nyeri sendi dengan efek samping minimal.Kata kunci:Persendian, Glukosamin, ArthritisAbstractGlucosamine is a substance that can be synthetized in the body which is used to protect and restore joints performance. Glucosamine supplements believed by some people can cure osteoarthritis (OA), the most common form of arthritis affect hand, pelvis, shoulder and knee. Osteoarthritis is a common disease for elders. This disease is caused by broken cartilage which cover the points of bones which create joint. The symptom of osteoarthritis including morning stiffness, swollen, and difficulties to move joint which worsened by painful feel. Glucosamine is a bond of amine group and monosaccharide which is found mostly on mammals joints in high concentration. Nowadays, glucosamine is taken as supplement to maintain healthy joints as it has been proven safe and effective to relieve pain on joints with minimum side effect.Keywords:Joints, Glucosamine, ArthritisPendahuluanSeorang manusia normal dalam kehidupannya menggunakan kedua kaki untuk berjalan.Berjalan setiap hari membantu memperkuat otot dan sendi pada kedua kaki.Berolahraga secara teratur juga mampu meningkatkan kesehatan kaki dan mengurangi terjadinya resiko nyeri pada lutut.Seiring berjalannya waktu organ-organ tubuh kita semakin lemah sehingga tidak bisa berfungsi secara maksimal. Penyebab utama nyeri sendi pada usia di atas 45 tahun, khususnya lutut dan pinggul adalah pengapuran sendi. Pada usia di bawah 45 tahun, penyebab utama nyeri sendi adalah peradangan otot akibat aktivitas fisik yang berlebihan atau karena cidera olah raga. Pengapuran sendi atau osteoartritis adalah suatu penyakit di mana tulang rawan sendi menipis.Tulang rawan berfungsi melapisi ujung tulang pembentuk sendi, sehingga sendi dapat bergerak bebas tanpa rasa nyeri.Sudah menjadi suatu hal yang umum jika orang-orang berusia lanjut mengalami berbagai penyakit, baik karena asupan nutrisi yang dikonsumsi, pola hidup, ataupun kerusakan organ atau jaringan yang dikarenakan oleh penuaan.Salah satu penyakit yang disebabkan oleh penuaan adalah osteoarthritis. Dari segi jenis kelamin, pria berusia kurang dari 55 tahun lebih banyak terkena dibanding wanita, tetapi di atas 55 tahun kondisi ini terbalik.1 Tambahan lagi, golongan yang mempunyai berat badan yang berlebihan rentan untuk mendapat penyakit radang sendi.penambahan satu kilogram berat badan pada wanita akan meningkatkan risiko terkena OA sebesar 9-13%.IsiPenjelasanGlukosamin adalah amino monosakarida yang ditemukan dalam kitin, glikoprotein, dan glikosamioglikan seperti asam hialunorat dan heparin sulfat.Glikoprotein, dikenal sebagai proteoglikan yang merupakan bentuk dasar ekstraseluler dari jaringan penyambung.Glukosamin secara alami diproduksi oleh tubuh, tetapi pada penderita osteoarthrisis (arthrisis pada bagian sendi) produksinya berkurang.Glukosamin efektif menghilangkan nyeri pada arthrisis, merangsang pembentukkan dan pemulihan kartilago dan memperbaiki kerusakkan sendi.2Glukosamin adalah salah satu dari kelompok biokimia yang dikenal sebagai gula amino.Senyawa dengan rumus kimia C6H13NO5 ini diproduksi secara alami oleh tubuh untuk membentuk glikosaminoglikan, protein pembentuk tulang rawan.Glukosamin juga bermanfaat menjaga metabolisme tulang rawan dan membantu memperbaiki tulang rawan yang rusak atau terkikis. Glukosamin tersedia dalam beberapa bentuk: glukosamin sulfat (GS) yang distabilkan oleh natrium klorida atau kalium klorida, glukosamin hidroklorida (GH) dan N-asetil glukosamin (NAG). Selain diproduksi tubuh, glukosamin hadir dalam jumlah sedikit pada makanan seperti udang, lobster, dan kepiting. Glukosamin sintetis tersedia dalam bentuk pil, kapsul atau suntik, yang mungkin dikombinasi dengan suplemen lain seperti kondroitin. Kondroitin juga ditemukan dalam tulang rawan dan dilaporkan berfungsi mempertahankan viskositas sendi, merangsang mekanisme perbaikan tulang rawan, dan menghambat enzim yang memecah tulang rawan.3

Struktur A. Struktur glukosaminGlukosamin adalah salah satu dari kelompok biokimia yang dikenal sebagai gula amino.Senyawa dengan rumus kimia C6H13NO5 ini diproduksi secara alami oleh tubuh untuk membentuk glikosaminoglikan, protein pembentuk tulang rawan. Glukosamin tersedia dalam beberapa bentuk: glukosamin sulfat (GS) yang distabilkan oleh natrium klorida atau kalium klorida, glukosamin hidroklorida (GH) dan N-asetil glukosamin (NAG).5

Gambar 1 Struktur glukosamin

Gambar 2 Struktur kimia glukosamin hidroklorida dan glukosamin sulfat (Mojarrad et al. 2007).4

Cairan SendiPemeriksaan Cairan SendiPemeriksaan ini dikenal dengan nama formal yaitu: analisis cairan sinovial, tetapi mempunyai nama lain berupa analisis cairan sendi. Pemeriksaan cairan sendi dilakukan untuk membantu mendiagnosis penyebab peradangan, nyeri, dan pembengkakan pada sendi. Cairan sendi diambil menggunakan jarum yang ditusuk ke dalam cairan itu berada (area diantara tulang pada sendi tersebut).5 Cairan sinovial menjadi pelumas dalam sendi. Cairan sinovial akan memberikan nutrisi bagi tulang rawan sehingga tidak dapat aus selama penggunaan (gesekan dalam pergerakan sendi).6Analisis cairan sendi terdiri dari serangkaian uji yang dilakukan untuk mendeteksi perubahan yang terjadi akibat dari penyakit tertentu. Ada beberapa karakteristik cairan sinovial yang patut dikaji antara lain:1. Karakteristik fisik: evaluasi dari penampilan secara umum dari cairan sinovial, meliputi kekentalan (viskositas). Karakteristik fisik yang normal berupa: cairan bening, berwarna jernih hingga kekuningan, dan kental 2. Karakteristik kimi: mendeteksi perubahan zat kimia tertentu pada cairan sinovial, meliputi: glukosa (level glukosa di dalam cairan ini lebih rendah daripada level glukosa darah dan dapat menurun lebih signifikan lagi pada inflamasi dan infeksi sendi, protein (kandungan protein meningkat akibat peradangan infeksi), asam urat yang meningkat (pada Gout).3. Karakteristik mikroskopik: menghitung sel-sel yang terdapat pada cairan sinovial (terutama untuk menghitung leukosit) meliputi: hitung leukosit (batas normal yaitu