Ma Triks

6
UKL UPL Pembangunan Galangan Kapal beserta Fasilitas Penunjangnya 16 PT. UNITAMA SAKTI SEJAHTERA Tabel 6. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Pembangunan Galangan Kapal beserta Fasilitas Penunjangnya PT. Unitama Sakti Sejahtera SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP A. Tahap Pra Konstruksi 1. Pembebasan Lahan (Perolehan dan Pembelian Lahan) Konflik sosial Terjadi sengketa lahan antar warga/masyarakat dan munculnya provokasi-provokasi mengenai kepemilikan lahan - Selalu melaksanakan komunikasi timbal balik terhadap masyarakat dengan sistem sosialisasi - Melakukan sosialisasi mengenai batas-batas tanah/lahan yang akan dibebaskan - Melibatkan pemerintah kelurahan/kecamatan setempat dan instansi terkait dalam proses pembebasan lahan - Membuat kesepakatan nilai ganti rugi antara PT. USS dengan masyarakat pemegang hak lahan - Melibatkan pihak BPN mengenai keabsahan kepemilikan tanah yang akan dibeliputus oleh PT. USS Kelurahan Baqa Selama kegiatan pembebasan lahan - Melakukan pengamatan langsung di lapangan - Wawancara mendalam dengan masyarakat,tokoh masyarakat dan pemuda - Pengambilan data sekunder Kelurahan sekitar lokasi proyek yaitu Kelurahan Baqa Pemantauan dilakukan selama kegiatan pembebasan lahan berlangsung a. Instansi Pelaksana : - PT. USS b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - BPN Tk. II Kota Samarinda - Pemerintah KelurahanBaqa - Kecamatan Samarinda Seberang c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda 2. Penyiapan lahan - Terganggunya satwa dan vegetasi - Hilangnya vegetasi yang berada di sempadan muara Sungai Mahakam - Tidak membuka lahan di sempadan sungai yang merupakan kawasan lindung sejauh ± 15 m berdasarkan PP No. 38 tahun 2011 tentang Sungai - Menjaga vegetasi yang berada di sempadan Sungai Mahakam Sempadan Sungai Mahakam Selama kegiatan penyiapan lahan - Mengawasi dan memantau kegiatan pembukaan lahan di sekitar sempadan sungai - Melakukan pengamatan terhadap vegetasi yang ada di sempadan sungai, khususnya yang berada di sekitar lokasi kegiatan Sempadan Sungai Mahakam Pemantauan dilakukan selama kegiatan penyiapan lahan berlangsung a. Instansi Pelaksana : - PT. USS b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dinas Kehutanan dan Pertanian Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda - Limbah gas Kadar gas polutan yang akan dihasilkan operasional alat berat yaitu - CO : 30.100 ug/Nm 3 - NO2 : 405 ug/Nm 3 - HC : 55 ug/Nm 3 - Pemilihan sistem, metode dan teknologi pembukaan lahan yang diperkirakan dapat meminimalkan timbulnya debu. - Penggunaan masker anti debu secara kontinu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar. - Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan Di dalam lokasi proyek Selama kegiatan penyiapan lahan - Monitoring perawatan kendaraan - Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat Di dalam lokasi proyek Selama kegiatn pembersihan lahan a. Instansi Pelaksana : - PT. USS b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dinas Cipta Karya Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda - Peningkatan intensitas kebisingan Tingkat kebisingan yang akan dihasilkan yaitu 78 dB (A) berdasarkan Kep. Men LH No. 48/1996 Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan Didalam lokasi proyek - Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan - Selama kegiatan pembukaan lahan - Monitoring perawatan kendaraan - Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat Didalam lokasi proyek Selama tahap konstruksi a. Instansi Pelaksana : - PT. USS b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dinas Cipta Karya Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda B. Tahap Konstruksi 1. Rekruitmen tenaga kerja konstruksi - Kesempatan kerja - 70% tenaga kerja yang direkrut berasal dari sekitar lokasi kegiatan - Melakukan koordinasi dengan Lurah Baqa mengenai adanya penerimaan tenaga kerja - Memprioritaskan tenaga kerja yang berasal dari sekitar lokasi kegiatan - Pembayaran upah disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) - Kelurahan Baqa - Kantor Administrasi Bag. Personalia Selama kegiatan perekrutan tenaga kerja berlangsung - Memonitoring sistem pembayaran upah - Tidak melakukan kecurangan dalam pembayaran upah Kantor sementara pelaksanaan pekerjaan Selama kegiatan perekrutan tenaga kerja a. Instansi Pelaksana : - PT. USS b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

description

Lingkungan

Transcript of Ma Triks

  • UK

    L U

    PL

    Pem

    ban

    gun

    an G

    alangan

    Kap

    al beserta F

    asilitas Pen

    un

    jangn

    ya

    1

    6

    PT

    . UN

    ITA

    MA

    SAK

    TI SE

    JAH

    TE

    RA

    16

    Tabel 6. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Pembangunan Galangan Kapal beserta Fasilitas Penunjangnya PT. Unitama Sakti Sejahtera

    SUMBER DAMPAK

    JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK

    UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PENGELOLAAN

    DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

    KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN

    LINGKUNGAN HIDUP

    LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN

    HIDUP

    PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN

    HIDUP

    BENTUK UPAYA PEMANTAUAN

    LINGKUNGAN HIDUP

    LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN

    HIDUP

    PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN

    HIDUP A. Tahap Pra Konstruksi 1. Pembebasan

    Lahan (Perolehan dan Pembelian Lahan)

    Konflik sosial Terjadi sengketa lahan antar warga/masyarakat dan munculnya provokasi-provokasi mengenai kepemilikan lahan

    - Selalu melaksanakan komunikasi timbal balik terhadap masyarakat dengan sistem sosialisasi

    - Melakukan sosialisasi mengenai batas-batas tanah/lahan yang akan dibebaskan

    - Melibatkan pemerintah kelurahan/kecamatan setempat dan instansi terkait dalam proses pembebasan lahan

    - Membuat kesepakatan nilai ganti rugi antara PT. USS dengan masyarakat pemegang hak lahan

    - Melibatkan pihak BPN mengenai keabsahan kepemilikan tanah yang akan dibeliputus oleh PT. USS

    Kelurahan Baqa Selama kegiatan pembebasan lahan

    - Melakukan pengamatan langsung di lapangan

    - Wawancara mendalam dengan masyarakat,tokoh masyarakat dan pemuda

    - Pengambilan data sekunder

    Kelurahan sekitar lokasi proyek yaitu Kelurahan Baqa

    Pemantauan dilakukan selama kegiatan pembebasan lahan berlangsung

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - BPN Tk. II Kota Samarinda - Pemerintah KelurahanBaqa - Kecamatan Samarinda Seberang

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    2. Penyiapan lahan

    - Terganggunya satwa dan vegetasi

    - Hilangnya vegetasi yang berada di sempadan muara Sungai Mahakam

    - Tidak membuka lahan di sempadan sungai yang merupakan kawasan lindung sejauh 15 m berdasarkan PP No. 38 tahun 2011 tentang Sungai

    - Menjaga vegetasi yang berada di sempadan Sungai Mahakam

    Sempadan Sungai Mahakam

    Selama kegiatan penyiapan lahan

    - Mengawasi dan memantau kegiatan pembukaan lahan di sekitar sempadan sungai

    - Melakukan pengamatan terhadap vegetasi yang ada di sempadan sungai, khususnya yang berada di sekitar lokasi kegiatan

    Sempadan Sungai Mahakam

    Pemantauan dilakukan selama kegiatan penyiapan lahan berlangsung

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dinas Kehutanan dan Pertanian

    Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    - Limbah gas Kadar gas polutan yang akan dihasilkan operasional alat berat yaitu - CO :

    30.100 ug/Nm3 - NO2 :

    405 ug/Nm3 - HC :

    55 ug/Nm3

    - Pemilihan sistem, metode dan teknologi pembukaan lahan yang diperkirakan dapat meminimalkan timbulnya debu.

    - Penggunaan masker anti debu secara kontinu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar.

    - Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan

    Di dalam lokasi proyek

    Selama kegiatan penyiapan lahan

    - Monitoring perawatan kendaraan

    - Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat

    Di dalam lokasi proyek

    Selama kegiatn pembersihan lahan

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dinas Cipta Karya Kota

    Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    - Peningkatan intensitas kebisingan

    Tingkat kebisingan yang akan dihasilkan yaitu 78 dB (A) berdasarkan

    Kep. Men LH No. 48/1996

    Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan

    Didalam lokasi proyek

    - Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan

    - Selama kegiatan pembukaan lahan

    - Monitoring perawatan kendaraan

    - Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat

    Didalam lokasi proyek

    Selama tahap konstruksi

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dinas Cipta Karya Kota

    Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    B. Tahap Konstruksi 1. Rekruitmen

    tenaga kerja konstruksi

    - Kesempatan kerja

    - 70% tenaga kerja yang direkrut berasal dari sekitar lokasi kegiatan

    - Melakukan koordinasi dengan Lurah Baqa mengenai adanya penerimaan tenaga kerja

    - Memprioritaskan tenaga kerja yang berasal dari sekitar lokasi kegiatan

    - Pembayaran upah disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP)

    - Kelurahan Baqa - Kantor

    Administrasi Bag. Personalia

    Selama kegiatan perekrutan tenaga kerja berlangsung

    - Memonitoring sistem pembayaran upah

    - Tidak melakukan kecurangan dalam pembayaran upah

    Kantor sementara pelaksanaan pekerjaan

    Selama kegiatan perekrutan tenaga kerja

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

  • UK

    L U

    PL

    Pem

    ban

    gun

    an G

    alangan

    Kap

    al beserta F

    asilitas Pen

    un

    jangn

    ya

    1

    7

    PT

    . UN

    ITA

    MA

    SAK

    TI SE

    JAH

    TE

    RA

    17

    SUMBER DAMPAK

    JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK

    UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PENGELOLAAN

    DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

    KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN

    LINGKUNGAN HIDUP

    LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN

    HIDUP

    PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN

    HIDUP

    BENTUK UPAYA PEMANTAUAN

    LINGKUNGAN HIDUP

    LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN

    HIDUP

    PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN

    HIDUP - Sikap dan persepsi

    positif masyarakat - Tidak adanya gangguan

    keamanan masyarakat atau protes dengan adanya kegiatan konstruksi

    - Melakukan sosialisasi terhadap masyarakat sekitar lokasi kegiatan perihal rencana pembangunan galangan kapal dan fasilitas penunjangnya

    - Kelurahan Baqa Selama kegiatan perekrutan tenaga kerja berlangsung

    - Melakukan pengamatan langsung terhadap warga atau masyarakat sekitar lokasi kegiatan

    - Memonitor dan mengawasi penerimaan tenaga kerja harian (buruh bangunan)

    - Kelurahan Baqa Selama kegiatan perekrutan tenaga kerja

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Kelurahan Baqa

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    2. Mobilisasi dan Demobilsasi Peralatan

    - Penurunan kualitas udara

    Limbah yang akan dihasilkan dari kegiatan mobilisasi peralatan yaitu - Debu :

    260 ug/Nm3

    - Mengatur kecepatan kendaraan pada saat melintasi jalan umum dan sekitar lokasi proyek

    - Melakukan kegiatan mobilisasi peralatan pada saat malam hari yaitu pada waktu masyarakat sedang istirahat/tidur

    - Melakukan penyemprotan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengerjaan fisik sehingga penyebaran debu partikulat dapat dilokalisir

    - Membersihkan jalan yang dilalui dari tanah yang melekat pada jalan yang berpotensi menimbulkan debu akibat aktivitas kendaraan (truck) keluar masuk dari lokasi proyek

    Sekitar lokasi proyek dan jalan umum yang dilalui

    Selama kegiatan mobilisasi peralatan

    - Pengamatan langsung - Pengambilan sampel

    menggunakan dust collector - Mengawasi dan memonitor

    pembersihan jalan.

    Sekitar lokasi proyek dan jalan umum yang dilalui

    Pemantauan dilakukan selama kegiatan mobilasasi peralatan berlangsung

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Kantor Kebersihan dan

    Pertamanan Kota Samarinda - Dinas Perhubungan Kota

    Samarinda - Pemerintah Kelurahan Baqa - Kecamatan Samarinda Seberang

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    - Gangguan lalu lintas darat

    Terjadinya kemacetan lalu lintas di jalan umum yang dilalui kendaraan pengangkut peralatan (tronton)

    - Melakukan kegiatan mobilisasi peralatan pada saat malam hari yaitu pada waktu masyarakat sedang istirahat/tidur

    - Membatasi jumlah kendaraan pengangkut peralatan dan material dengan cara memberi interval waktu sekitar 30 menit s/d 1 jam antar kendaraan.

    - Bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Polisi Lalu Lintas dalam mobilisasi peralatan

    Sekitar lokasi proyek dan jalan umum yang dilalui

    Selama kegiatan mobilisasi peralatan

    - Mengawasi dan memonitor jarak dan waktu antar kendaraan pengangkut peralatan dan material

    - Memberi rambu-rambu lalu lintas di jalan umum dan jalan sekitar lokasi proyek

    - Bekerja sama dengan dinas perhubungan dalam pelaksanaan mobilisasi peralatan

    Sekitar lokasi proyek dan jalan umum yang dilalui

    Pemantauan dilakukan selama kegiatan mobilasasi peralatan berlangsung

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Polisi Lalu Lintas Sek. Samarinda

    Seberang - Dinas Perhubungan Kota

    Samarinda - Pemerintah Kelurahan Baqa - Kecamatan Samarinda Seberang

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    - Sikap dan persepsi negatif masyarakat

    Jalan umum yang sering digunakan oleh masyarakat mengalami kerusakan sebesar 50% atau dikategorikan rusak sedang hingga berat

    - Tidak melakukan mobilisasi peralatan pada saat musim hujan atau hari hujan

    - Melakukan pengerasan jalan dengan menambahkan batuan halus dipermukaan jalan yang sering digunakan oleh masyarakat

    - Segera memperbaiki jalan yang rusak akibat mobilisasi peralatan

    Sekitar lokasi proyek dan jalan umum yang dilalui

    Selama kegiatan mobilisasi peralatan

    - Pengamatan langsung - Mengawasi dan memonitor

    titik-titik rawan kerusakan jalan.

    Sekitar lokasi proyek dan jalan umum yang dilalui dan badan jalan yang mengalami kerusakan

    Pemantauan dilakukan selama kegiatan mobilasasi peralatan berlangsung

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Pemerintah Kelurahan Baqa - Kecamatan Samarinda Seberang

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    3. Pembuatan galangan kapal

    - Gangguan lalu lintas sungai

    Adanya kecelakaan atau tabrakan transportasi Sungai Mahakam

    - Melakukan mobilisasi peralatan kontruksi dermaga khususnya tongkang dengan fasilitas crane pada waktu siang hari untuk memudahkan pandangan kapal lain yang melintas melewati lokasi pembangunan dermaga

    - Tidak melakukan pekerjaan konstruksi dermaga pada waktu air sungai mengalami surut

    Lokasi pembangunan galangan kapal

    Selama kegiatan pekerjaan konstruksi dermaga

    - Mengawasi dan memonitoring pekerjaan konstruksi galangan kapal

    - Memantau pasang surut air Sungai Mahakam

    Lokasi pembangunan galangan kapal

    Selama kegiatan pekerjaan konstruksi galangan kapal

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dishub Kota Samarinda

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

  • UK

    L U

    PL

    Pem

    ban

    gun

    an G

    alangan

    Kap

    al beserta F

    asilitas Pen

    un

    jangn

    ya

    1

    8

    PT

    . UN

    ITA

    MA

    SAK

    TI SE

    JAH

    TE

    RA

    18

    SUMBER DAMPAK

    JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK

    UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PENGELOLAAN

    DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

    KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN

    LINGKUNGAN HIDUP

    LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN

    HIDUP

    PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN

    HIDUP

    BENTUK UPAYA PEMANTAUAN

    LINGKUNGAN HIDUP

    LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN

    HIDUP

    PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN

    HIDUP - Keselamatan kerja Adanya kecelakaan kerja

    yang dialami oleh tenaga kerja konstruksi bangunan

    Menyediakan tali pengaman, sepatu safety serta helm untuk tenaga kerja konstruksi bangunan

    Didalam lokasi proyek (khususnya pembangunan galangan kapal)

    Selama kegiatan pekerjaan konstruksi bangunan

    - Melakukan pengamatan langsung

    - Mengawasi dan memonitoring pekerja selama melakukan pekerjaan konstruksi bangunan

    Didalam lokasi proyek (khususnya pembangunan galangan kapal)

    Selama kegiatan pekerjaan konstruksi bangunan

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    - Limbah padat Terdapatnya limbah padat sisa-sisa penggunaan material yang berserakan di sekitar pembangunan sejumlah 20 kg/minggu

    - Membersihkan limbah padat seperti potongan kayu, tumpahan semen, dll yang berserakan

    - Membuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

    Lokasi pembangunan galangan kapal

    - Pengangkutan limbah padat yang berada di TPS apabila kapasitas TPS sudah penuh

    - Memantau dan mencatat limbah padat yang dihasilkan selama kegiatan pembangunan sarana dan prasarana

    - Mengidentifikasi limbah padat yang dihasilkan apakah termasuk golongan limbah B3

    Lokasi pembangunan galangan kapal

    Selama kegiatan pembangunan fasilitas penunjang

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    - Peningkatan intensitas kebisingan

    Tingkat kebisingan yang akan dihasilkan yaitu 78 dB (A)

    Kep. Men LH No. 48/1996

    Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan

    Didalam lokasi proyek

    - Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan

    - Selama kegiatan pembangunan jalan dan saluran drainase dan pembukaan lahan

    - Monitoring perawatan kendaraan

    - Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat

    Didalam lokasi proyek

    Selama tahap konstruksi

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dishub Kota Samarinda

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    4. Pembangunan Fasilitas Penunjang

    - Limbah gas Limbah gas yang dihasilkan setiap jamnya yaitu - CO :

    30.100 ug/Nm3 - SO2 :

    405 ug/Nm3 - NO :

    55 ug/Nm3

    - Pemilihan sistem, metode dan teknologi pembukaan lahan yang diperkirakan dapat meminimalkan timbulnya debu.

    - Penggunaan masker anti debu secara kontinu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar.

    - Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan

    Didalam lokasi proyek

    - Untuk perawatan kendaraan pengangkut material dilakukan 2x sebulan

    - Selama kegiatan pembangunan jalan dan saluran drainase dan pembukaan lahan

    - Monitoring perawatan kendaraan pengangkut material

    - Melakukan pengambilan sampel untuk dianalisis dan tidak melebihi ambang baku mutu sesuai PP. No. 41/1999

    Didalam lokasi proyek

    Selama kegiatan pembangunan sarana dan prasarana

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dishub Kota Samarinda

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    - Peningkatan intensitas kebisingan

    Tingkat kebisingan yang dihasilkan yaitu 78 dB (A) Kep. Men LH No. 48/1996

    Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan

    Didalam lokasi proyek

    - Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan

    - Selama kegiatan pembangunan jalan dan saluran drainase dan pembukaan lahan

    - Monitoring perawatan kendaraan pengangkut material

    - Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat

    Didalam lokasi proyek

    Selama kegiatan pembangunan sarana dan prasarana

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dishub Kota Samarinda

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    - Limbah Padat Terdapatnya limbah padat sisa-sisa penggunaan material yang berserakan di sekitar pembangunan

    - Membersihkan limbah padat seperti potongan kayu, tumpahan semen, kaleng-kaleng cat dll yang berserakan

    - Membuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

    Di dalam lokasi proyek yaitu di sekitar bangunan sarana dan prasarana

    - Pengangkutan limbah padat yang berada di TPS apabila kapasitas TPS sudah penuh

    - Memantau dan mencatat limbah padat yang dihasilkan selama kegiatan pembangunan sarana dan prasarana

    - Mengidentifikasi limbah padat yang dihasilkan apakah termasuk golongan limbah B3

    Di dalam lokasi proyek yaitu di sekitar pembangunan fasilitas penunjang

    Selama kegiatan pembangunan fasilitas penunjang

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dinas Kehutanan dan Pertanian

    Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    - Keselamatan kerja Adanya kecelakaan kerja yang dialami oleh tenaga kerja konstruksi fasilitas penunjang

    Menyediakan tali pengaman, sepatu safety serta helm untuk tenaga kerja konstruksi bangunan

    Didalam lokasi proyek (khususnya pembangunan fasilitas penunjang)

    Selama kegiatan pembangunan fasilitas penunjang

    - Melakukan pengamatan langsung

    - Mengawasi dan memonitoring pekerja selama melakukan pekerjaan konstruksi bangunan

    Didalam lokasi proyek (khususnya pembangunan fasilitas penunjang)

    Selama kegiatan pembangunan fasilitas penunjang

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

  • UK

    L U

    PL

    Pem

    ban

    gun

    an G

    alangan

    Kap

    al beserta F

    asilitas Pen

    un

    jangn

    ya

    1

    9

    PT

    . UN

    ITA

    MA

    SAK

    TI SE

    JAH

    TE

    RA

    19

    SUMBER DAMPAK

    JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK

    UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PENGELOLAAN

    DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

    KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN

    LINGKUNGAN HIDUP

    LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN

    HIDUP

    PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN

    HIDUP

    BENTUK UPAYA PEMANTAUAN

    LINGKUNGAN HIDUP

    LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN

    HIDUP

    PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN

    HIDUP C. Tahap Operasi 1. Perekrutan

    Tenaga Kerja Operasi

    Kesempatan kerja - 70% tenaga kerja yang direkrut berasal dari sekitar lokasi kegiatan atau sejumlah 32 orang

    - Pembayaran upah disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP)

    - Mengacu kepada UU RI No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

    - Kantor Administrasi

    Selama pengoperasian Galangan Kapal

    - Monitoring sistem pembayaran upah

    - Tidak melakukan kecurangan dalam pencatatan hari kerja

    - Kantor lapangan - Kantor pusat

    Setiap bulan sekali selama pengoperasian galangan kapal

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    Peningkatan pendapatan

    Adanya peningkatan pendapatan masyarakat yang bekerja galangan kapal PT. USS

    - Membantu pekerja atau masyarakat dalam hal menyimpan dan menabung uang dengan memfasilitasi penyetoran ke Bank yang bekerja sama dengan PT. USS

    - Bekerja sama dengan Bank untuk menyediakan fasilitas dalam hal penyetoran dan penarikan uang di kantor administrasi lapangan PT. USS.

    - Kantor Administrasi

    Selama operasional galangan kapal

    - Melakukan wawancara terhadap masyarakat mengenai jumlah pendapatan yang diperoleh selama b ekerja di PT. USS

    - Bekerjasama dengan pemerintah kelurahan dan kecamatan dalam mengamati tingkat pendapatan masyarakat

    - Kantor lapangan - Kantor pusat

    Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Pemerintah kelurahan - Pemerintah kecamatan

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    2. Pengoperasian Galangan Kapal

    Limbah domestik (limbah padat dan cair) yang dikategorikan termasuk kedalam limbah B3

    Terdapatnya sampah-sampah hasil kebutuhan karyawan dan produk limbah cair domestik di dalam komplek galangan kapal

    - Melaksanakan sistem drainase dan sanitasi lingkungan dengan baik di lingkungan galangan kapal yang dialirkan ke sebuah kolam besar sebelum dialirkan ke sungai.

    - Membuat unit pengolahan limbah sebelum membuang ke sungai.

    - Membuat bak-bak penampungan sampah sementara

    Lingkungan galangan kapal PT. USS (khususnya workshop dan kantor)

    Selama operasional galangan kapal

    Melakukan pemantauan terhadap saluran drainase, unit pengolahan limbah dan bak-bak sampah

    Lingkungan galangan kapal PT. USS (khususnya workshop dan kantor)

    Selama operasional galangan kapal

    a. Instansi Pelaksana : - PT. Unitama Sakti Sejahtera

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dinas Kebersihan dan

    Pertamanan Kota Samarinda - Dinas Kesehatan Kota Samarinda

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    Penurunan kualitas air Kualitas air akan melebihi baku mutu (Perda Kaltim No. 2/2011) yaitu : - TSS : > 300 mg/L - Fe : > 7 mg/L - Mn : > 4 mg/L - pH : > 9.0 mg/L

    - Melakukan pengolahan air di settling pond dengan memberikan cairan/bahan kimia untuk memperbaiki kualitas air yaitu CS- 50 yang dapat mengurangi BOD dan COD sehingga BOD dan COD berada dibawah baku mutu dan dapat dihilangkan.

    - Menggunakan kembali (reuse) air limbah hasil pengolahan di settling pond dalam proses penyiraman jalan kerja.

    - Melakukan pengerukan sludge /lumpur dari settling pond di galangan kapal secara berkala /periodik agar settling pond tersebut dapat berfungsi secara optimal.

    Settling Pond Selama operasional galangan kapal

    - Melakukan pengambilan sampel untuk parameter TSS seminggu 2x apabila kadar TSS melampaui atau melebihi baku mutu yang disebabkan hujan maka PT. USS memberikan keterangan /penjelasan disertai dengan data curah hujan.

    - Mengukur parameter pH setiap hari

    - Mengambil sampel dan menganalisis parameter Fe dan Mn sebulan 1x di laboratorium milik PT. USS atau laboratorium laboratorium yang terakreditasi seperti laboratorium BARISTAND-INDAG Samarinda dengan menggunakan Standard Nasional Indonesia (SNI) atau di Balai Laboratorium Kesehatan Samarinda atau Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perikanan FPIK UNMUL

    Settling Pond Selama operasional galangan kapal

    a. Instansi Pelaksana : - PT. Unitama Sakti Sejahtera

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

  • UK

    L U

    PL

    Pem

    ban

    gun

    an G

    alangan

    Kap

    al beserta F

    asilitas Pen

    un

    jangn

    ya

    2

    0

    PT

    . UN

    ITA

    MA

    SAK

    TI SE

    JAH

    TE

    RA

    20

    SUMBER DAMPAK

    JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK

    UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PENGELOLAAN

    DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

    KET BENTUK UPAYA PENGELOLAAN

    LINGKUNGAN HIDUP

    LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN

    HIDUP

    PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN

    HIDUP

    BENTUK UPAYA PEMANTAUAN

    LINGKUNGAN HIDUP

    LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN

    HIDUP

    PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN

    HIDUP Keselamatan kerja Adanya kecelakaan kerja

    yang dialami oleh tenaga kerja selama pengoperasian galangan kapal seperti pada saat kegiatan launching kapal menuju sungai Mahakam

    - Menyediakan fasilitas pengamanan seperti helm, sepatu safety, masker dan lain-lain

    - Memasang rambu-rambu yang berkaitan dengan keselamatan kerja

    Lingkungan galangan kapal PT. USS

    Selama operasional galangan kapal

    - Melakukan pengamatan langsung

    - Mengawasi dan memonitoring pekerja selama melakukan tugasnya masing-masing

    - Melakukan pengecekan terhadap kelengkapan keselamatan tenaga kerja setiap tenaga kerja sebelum melakukan aktivitasnya

    Lingkungan galangan kapal PT. USS

    Selama kegiatan pembangunan fasilitas penunjang

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    Kesempatan kerja Dibutuhkan tenaga keamanan, kebersihan, operator listrik, mekanik dan buruh angkut

    - Berkoordinasi dengan Disnaker untuk memberikan informasi lowongan pekerjaan.

    - Melakukan penerimaan tenaga kerja Pembayaran upah disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP)

    - Mengacu kepada UU RI No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

    - Melarang mempekerjakan anak dibawah umur

    Lingkungan galangan kapal PT. USS

    Selama operasional galangan kapal

    - Memonitoring jumlah tenaga kerja di lingkungan galangan kapal

    - Melakukan pemantauan terhadap

    Lingkungan galangan kapal PT. USS

    Selama operasional galangan kapal

    a. Instansi Pelaksana : - PT. Unitama Sakti Sejahtera

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

    D. Tahap Pasca Operasi 1. Pelepasan

    tenaga kerja Penurunan kesempatan kerja

    Munculnya persepsi masyarakat terhadap sumber dampak baik itu persepsi positif maupun negatif

    - Memberikan informasi mengenai rencana pemrakarsa dalam pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai dan ketentuan-ketentuannya jauh-jauh hari

    - Proses PHK dilakukan secara tidak serentak tetapi berangsur-angsur

    - Membayar pesangon pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku.;

    - Melakukan koordinasi dengan perangkat kelurahan setempat, dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan program pemutusan hubungan kerja

    - Kelurahan Baqa - Kantor

    Administrasi Bag. Personalia

    Sesuai dengan kebutuhan pada saat sebelum dan saat pasca operasi berjalan

    - Melakukan observasi lapangan dan wawancara dengan penduduk warga kelurahan Baqa mengenai ketersediaan kesempatan kerja setelah berakhirnya operasi galangan kapal dan Fasilitas Penunjang PT. USS di lokasi tersebut,

    - Melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat dan aparat kelurahan setempat dengan topik pembahasan mengenai pertumbuhan angkatan kerja, tingkat pengangguran, urbanisasi, dan lainnya

    - Kelurahan Baqa - Kantor

    Administrasi Bag. Personalia

    2x dalam setahun selama lima tahun setelah berakhirnya kegiatan galangan kapal dan Fasilitas Penunjang PT. USS

    a. Instansi Pelaksana : - PT. USS

    b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda - Pemerintah Kelurahan Baqa - Kecamatan Samarinda Seberang

    c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda

  • UK

    L U

    PL

    Pem

    ban

    gun

    an G

    alangan

    Kap

    al beserta F

    asilitas Pen

    un

    jangn

    ya

    2

    1

    PT

    . UN

    ITA

    MA

    SAK

    TI SE

    JAH

    TE

    RA

    21

    Gambar 8. Peta Upaya Pengelolaan Lingkungan