M Pembelajaran Berbaris Web · PDF fileMuhammad Saw, keluarga sahabat dan para pengikut beliau...

22
Makalah ICT Pembelajaran Berbaris Web (E-Learning) Dibimbing Oleh : Syaiful Amien M.Pd Disusun Oleh : Munadi Syarif (20131001 0311064 ) Yusri Ghofron (201310010311068 ) Muh. Nanda Putra (201310010311074 ) Hadiyatu Rasyidah (20131001 0311093) Imroatun Nasyi in (20131 0010311085) M. Fikri (2013110311030 73) M. Nirwan Rifani (201310010311050 ) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH NOVEMBER 2014

Transcript of M Pembelajaran Berbaris Web · PDF fileMuhammad Saw, keluarga sahabat dan para pengikut beliau...

M akalah ICT

Pembelajaran Berbaris Web ( E - Learning )

Dib imbing Oleh :

Syaiful Amien M.Pd

Disusun Oleh :

Munadi Syarif ( 20131001 0 311064 )

Yusri Ghofron ( 201310010311068 )

Muh. Nanda Putra ( 201310010311074 )

Hadiyatu Rasyidah (20131001 0 3110 93)

Imro ’ atun Nasyi ’ in (20131 00 10311085)

M. Fikri (2013110311030 73)

M. Nirwan Rifani (201310010311050 )

UNIVERSITAS M U HAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

NOVEMBER 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi limpahan

rahmat dan karunia Nya kepada kami, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan

makalah sederhana ini untuk memenuhi penugasan pada mata kuliah ICT Pembelajaran

PAI. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada hamba tauladan sekalian alam Nabi

Muhammad Saw, keluarga sahabat dan para pengikut beliau hingga akhir zaman kelak.

Amin.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada bapak Syaiful amien selaku dosen

pengampu mata kuliah ICT pembelajaran PAI yang telah membimbing dan mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah

yang kami susun ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karna itu, penulis sangat

mengharap bimbingan berupa masukan dan saran ri semua pihak, guna kebaikan bersama.

Demikian, harapan Penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan

pembaca secara umum serta dapat menjadi referensi dan pengetahuan baru amin.

Malang 26 November 2014

Tim penyusun

BAB 1

PENDAHULUAN

Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang

memanfaatkan media situs(website) yang bisa diakses melalui jaringan internet.

Pembelejaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan “web based learning”merupakan

salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik.Web dapat menciptakan sebuah

lingkungan belajar maya (virtual learning environment). Lingkungan belajar disediakan oleh

web dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang dapat kita kombinasikan penggunaannnya

untuk mendukung proses pembelajaran,antara lain forum diskusi,chat,penilaian online,dan

system administrasi.

Lingkungan belajar maya yang disediakan oleh web berfungsi sebagaiman lingkungan

belajar konvensional yang dapat menyampaikan informasi kepada pelajar.Sebagai

contohnya,pelajar dapat berkoloborasi dan berrbgai informasi antara satu dengan yang

lainnya.Namun perlu diingat,focus utama yang perlu diperhatikan adalah diri pelajar itu

sendiri,karena teknologi itu sendiri hanya merupakan sarana bagi kita untuk mempermudah

proses pembelajaran.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Pembelajaran Berbasis Web

Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang

memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses melalui jaringan internet.

Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan “web based learning“ merupakan

salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e- learning).

Pembelajaran berbasis web yang populer dengan sebutan web-based training

(WBT) atau kadang disebut web-based education (WBE) dapat didefinisikan sebagai

aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan.1

Jadi dapat disimpulkan bahwa, Pembelajaran berbasis Web adalah semua

pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi internet untuk berkomunikasi dan

menyampaikan informasi pembelajaran yang menyediakan beberapa fasilitas yang

penggunaannya dapat di kombinasikan untuk mendukung proses pembelajaran, antara lain

forum diskusi, chat, penilaian online, dan sistem administrasi.

B. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web

Berinovasi dalam menciptakan suasana ataupun metode dalam pembelajaran

sangatlah penting untuk dilakukan, serta melakukan perubahan-perubahan yang bersifat

membangun demi tercapainya suatu pendidikan yang sempurna. Salah satunya

menciptakan proses pembelajaran melalui website. Dimana mereka diikutsertakaan secara

aktif didalam kelas. Maka akan terjadi suatu proses pembelajaran yang menyenangkan

bagi peserta didik. Sehingga peserta didik yang awalnya media pembelajaran yang

diberikan oleh guru atau pendidik disekolah monoton atau terpaku pada satu media atau

buku pembelajaran saja mereka akan merasa cepat bosan dan kurang tertarik dalam

belajar. Maka dari itu fungsi media pembelajaran seperti melalui website/internet sangat

dibutuhkan pada saat ini.

Pemanfaatan website/internet dalam kegiatan pembelajaran selain sebagai salah

satu inovasi di bidang pendidikan yang menyesuaikan dengan kemajuan zaman, juga

karena melalui internet makin terbuka lebar wawasan pengetahuan dan keilmuan yang

tanpa batas. Dikatakan demikian karena dengan internet sudah tidak ada lagi jarak ruang

dan waktu bagi penggunanya untuk menjelajah segala hal yang ingin diketahuinya.

Sekolah (lebih khusus bagi seorang pendidik), sudah tidak ada istilah lagi sebagai sumber

1 (Horton, 2000).

ilmu, tidak bisa lagi menutup diri dan puas terhadap apa yang telah dimiliki atau

diketahuinya.

C. Memilih Metode Pembelajaran Berbasis Web yang Sesuai

Dua langkah yang harus dilakukan untuk menentukan metode pembelajaran

berbasis web yang cocok untuk diterapkan dalam kondisi pembelajaran, yaitu.

1. Menentukan tipe pembelajaran. Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan

ranah mana yang akan disentuh, apakah kognitif, psikomotorik atau afektif.

Dalam pembelajaran berbasis web untuk mengelompokkan tujuan pembelajaran

atau pelatihan sehingga pengembang program dapat mengetahui jenis kemampuan

kognitif yang masing – masingnya membutuhkan penyampaian informasi, latihan, dan

penilaian yang berbeda. Bloom, Hasting dan Madaus mengidentifikasi keenam tingkat

kecerdasan dan kemampuan yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi tujuan

kognitif. Pemahaman terhadap ingkatan yang berbeda tersebut dangan penting karena

akan menentukan metode pembelajaran atau pelatihan mana yang akan digunakan

dalam menyampaikan materi.

Cara untuk menganalisis tujuan berada pada kelompok highly structured atau

illstructured, pada taksonomi Bloom. Kemampuan yang berhubungan dengan

pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi digolongkan dalam highly structured. Evaluasi

dapat dilakukan dengan jawaban benar-salah, kinerja mudah terlihat dan terukur dan

aplikasi variasi pengetahuan antar situasi sangat sedikit. Analisis, sintesis dan evaluasi

dikelompokkan sebagai pembelajaran ill-structured karena melibatkan kemampuan

terapan dan pengetahuan terhadap masalah yang kompleks yang membutuhkan kombinasi

pemecahan yang kompleks antara konsep, prinsip dan teori. Aplikasi dari ill-structured

juga mengharuskan pembelajar mengaplikasikan pengetahuan ke dalam situasi yang

berbeda antara satu permasalahan lainnya dan pada permasalahan yang tidak memiliki

satu jabawan yang tepat.

Ketika tujuan telah dianalisis dan dikelompokkan maka rancangan pelaksanaan

pembelajaran (silabus) dibuat untuk merancang proses pembelajaran dari tujuan yang

telah disusun. Strategi pembelajaran kemudian dipilih. Strategi pembelajaran membantu

dalam merencanakan empat fase pembelajaran bagi pembelajar, yaitu: penyampaian

informasi, latihan dengan bimbingan, latihan mandiri, dan tes.

2. Pemilihan proses pembelajaran, adalah pemilihan tipe pembelajaran berbasis web yang

paling tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan ranah pembelajaran yang

paling merepresentasikan tujuan, bisa kognitif, psikomotorik dan atau afektif. Pada

akhirnya review keempat jenis pembelajaran berbasis web akan dipilih berdasarkan

ranah pembelajaran dan tujuan dari pembelajaran yang akan disampaikan. Beberapa hal

yang harus dilaksanakan sebelum merancnag pembelajaran berbasis web, yaitu:

a. Tipe pembelajaran berdasarkan ranah yang akan disentuh dari tujuan pembelajaran

yang telah disusun sebelumnya.

b. Memilih jenis pembelajaran berbasis web yang paling sesuai (bisal dilihat dari matriks

jenis – jenis Pembelajaran berbasis web)2.

Sebagaimana karakteristik media pada umumnya, tidak ada jenis pembelajaran

yang berbasis web yang paling baik untuk semua jenis pembelajaran. Langkah – langkah

untuk menentukan jenis pembelajaran yang mana yang hendaknya dipergunakan dalam

suatu kondisi pembelajaran amupun pelatihan harus benar-benar diperhatikan dan

dilakukan dengan teliti sehingga pembelajaran berbasis web yang dikembangkan dapat

tercapai tujuan pembelajaran dengan baik.

D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web

Sebagai mana kita ketahui, bahwa pembelajaran berbasis web pada umumnya

di satu sisi berbagai kelebihannya di sisi lain juga pembelajaran berbasis web ini memiliki

kekurangan.

1. Kelebihan pembelajaran berbasis web

a. Memungkinkan setiap orang di mana pun, kapan pun, untuk mempelajari apa pun.

b. Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pembelajaran yang tidak memiliki cukup

waktu untuk belajar. 2 Rusman dkk.2012.pembelajaran berbasis tekhnologi informasi dan komunikasi.hal.267-268

c. Dapat mendorong pembelajar untuk lebih aktif dan mandiri di dalam belajar.

d. Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya

materi pembelajaran.

e. Isi dari materi pelajaran dapat di-updet dengan mudah.

2. Kekurangan pembelajaran berbasis web

a. Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan web seringkali menjadi

masalah bagi pembelajar.

b. Keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada kemandirian dan motivasi

pembelajar.

c. Di butuhkannya bimbingan pada pembelajar untuk mencari informasi yang eleven,

karena informasi yang terdapat di dalam web sangat beragam.

d. Dengan menggunakan pemblajaran berbasis web, pembelajar terkadang merasa

terisolasi, terutama jika tredapat keterbatasan dalam fasilitas ekonomi.

E. Metode Blanded Learning dalam Pembelajaran Berbasis Web

Saat ini pendidikan berbasisi e-learning sangat trend sekali dalam pembelajaran

bahkan menjadi harga yang sangat tinggi, akan tetapi dalam implementasinya e-learning

ini hanya menggunakan tatap muka tanpa menggunakan metode yang berbeda,maka

banyak dari siswa yang tidak bisa mengelola waktu dengan baik dan memproses

informasi secara jarak jauh itu sulit, oleh karena itu, salah satu alternatif metode

pembelajaran e-learning yang tepat digunakan saat ini adalah metode blended learning

berbasis web.

Metode Blended Learning adalah metode pembelajaran yang menggabungkan

sistem pembelajaran berbasis kelas( face to face) dan pembelajaran berbasis web atau

memanfaatkan media elektronik. Tentang pengertian blended learning adalah proses

mempersatukan beragam metode belajar yang dapat dicapai dengan penggabungan

sumber-sumber virtual dan fisik.3 Maka dari pada itu dengan menerapkan metode blended

learning, penggunaan pembelajaran bisa menggunakan online terutama yang berbasisi

web dengan tanpa meninggalkan pembelajaran dengan tatap muka.

3 (http://en/wikipedia.org.)

Ada salah satu ilmuwan yang bernama Driscoll mendifiniskan bahwa Blended

Learning mengintegrasikan atau menggabungkan program belajar dalam format yang

berbeda untuk mencapai tujuan umum.4 Sehingga dapat dinyatakan bahwa blended

learning adalah metode pembelajaran yang menggabungkan dua atau lebih metode

pendekatan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran

tersebut. Salah satu contohnya kombinasi pembelajaran berbasis web dengan

menggunakan tatap muka.

Pada umumnya pembelajaran Blended Learning dikenal sebagai pengintegrasian

program belajar online dengan kelas konvensional atau tatap muka. Menurut Driscoll

mengatakan Blended Learning juga dapat berupa pengintegrasian materi dalam format

yang berbeda, misalnya adalah suatu program blended Learning dimulai dengan

penyampaian materi pra syarat secara tak serempak kemudian menyampaikan materi

dengan kelas virtual.5 Apabila dikatakan oleh Rossett, Douglis,and Frazee Mereka

menunjukan bahwa program blended learning memadukan materi yang disampaikan

dalam kelas virtual synchorous dan pembelajaran asynchorous, atau pembelajaran

bersama dengan pembelajaran yang tidak serentak.

Dalam penerapannya Blended Learning menggabungkan berbagai sumber secara fisik dan maya( virtual ) dengan pendekatan seperti tabel di bawah ini.

Live face to face

(Formal)

Live fice to fice

Informal

Intruksi guru kepada siswa dalam

kelas

Ruang praktek

Monitor

Memberi tugas atau penugasan

Interaksi antar murid satu dengan

yang lain

Membuat kelompok pembelajaran dalam kelas Observasi

Virtual collaboration Virtual collaboration

Synchronous Asynchronous

• Pembelajaran secara langsung

• Penasehat

Email

Online buletin

� Laporan tugas

4 Driscoll dalam hutagalung, 2009:37 5 Driscoll dalam hutagalung, 2009: 39

� Oline community

Langkah pembelajaran individu Motivasi pembelajaran

• Pembelajaran melalui jaringan atau

web

• Melalui sumber penelitian � Simulasi.

• Video and audio

• Refrensi

Pembimbing

Tugas tertulis

Mengetahui melalui data

Dokumentasi

Peralatan pembelajaran

Dari pendek diatas dapat dilihat bahwa Blended Learning memadukan berbagai metode

pengajaran dengan memanfaatkan teknologi dan menyesuaikan kondisi yang disepakati

semua pihak. Sedangkan teknologi virtual yang ada dapat dimanfaatkan untuk proses

Blended learning.6

1. Metode pembelajaran dengan jarak jauh.

Pendidikan jarak jauh terus dilakukan oleh para ahli, Blended Learning merupakan

gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dan secara virtual.

Maka dua pendekatan pembelajaran mempunyai kombinasi dalam tabel di bawah ini.

No

Variabel

Kelas konvisional

Kelas virtual

Kelas kombinasi Blended learning

1 Registrasi Di kampus Online Keduanya

2 Lingkungan Pembelajaran Hidup Terprogram Keduanya

3 Lingkungan kampus Diperlukan Diluar kampus Keduanya

4 Kehadiran guru Diperlukan Dengan online Keduanya

5 Jadwal kelas Tertentu tempat dan waktunya

Kapan saja dan dimana saja

Kapan saja dan dimana saja

6 e-mail Tidak ada Ya Ya

7 Audio-video Tidak ada Tidak ada Ya

8 Konsultasi Tatap muka Diumumkan Keduanya

6 Strategis for building Blended Learning, Allisan Roaset, Felicia, and Rebecca.

10 Tugas-tugas rumah Ya Tidak ya

11 Kerja kelompok Ya Tidak Ya

Yang sudah dijelaskan di tabel bahwa pelaksanaan pendidikan jarak jauh terlihat lebih

fleksibel. Dengan demikian melalui pendekatan Blended Learning prinsip-prinsip

kebebasan,kemandirian, keluwesan,keterkinian dan efisien seperti yang dilaksnakan dalam

penyelenggaraan jarak jauh tersebut relatif mudah untuk di penuhi.7

2. Manfaat dalam pembelajaran Blended Learning berbasis web

Apabila metode ini di lakukan dengan sebaik mungkin maka akan ada tiga manfaat dalam

pembelajaran tersebut :

a. Meningkatkan pembelajaran melalui jarak jauh.

menjadi bahan ajar yang memenuhi syarat untuk pendidikan jarak jauh. Karena

medium pembelajaran adalah Blended Learning. Maka mempunyai bahan ajar dalam

pembelajarannya yaitu:

a. Bahan ajar bisa di pelajari oleh individu.

b. Bahan ajar dapat di pelajari dengan cara tatap muka

c. Bahan ajar dapat dipelajari dengan cara onlune atau website

F. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Web

Pembelajaran berbasisi web di bangun melaui beberapa yang berperan dalam

menentukan keberhasilan proses pembelajaran ini pada tahap implementasinya. Hal yang

membuat pembelajaran berbasisi web ini bersifat praktis apabila dilakukan secara efektif dan

pada dasarnya tergantung pada pemegang kepentingan. Diantaranya dalam prinsip

pembelajaran berbasis web.

1. Interaksi

Interaksi berarti kapasitas komunikasi dengan orang lain yang tertarik pada topik yang

sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang sama. Apabila dilihat dari

lingkungan pembelajaran, interaksi berarti kapasitas baik berbicara antar peserta, maupun

antar peserta dengan instruktur. Oleh karena itu interaksi membedakan antara pembelajaran

7 Soekartawi, 2005

berbasis web dan pembelajaran berbasis komputer. Hal ini berarti mereka berkomunikasi

dengan orang lain atau pun tutor, bukan berkomunikasi dengan mesin.

Interaksi tidak hanya menyediakan hubungan antar manusia saja, akan tetapi juga

keterhubungan isi dimana setiap orang saling membantu antara satu dengan yang

lainnnya.untuk memahami isi materi dengan berkomunikasi.

2. Ketergunaan.

Bagaimana siswa bisa menggunakan web, maka ada dua element tentang ketergunaan

ini yaitu dengan adanya konsistensi dan kesederhanaan. Maksudnya adalah bagaimana

pengembangan berbasis web ini menciptakan lingkungan yang konsisten dan ssederhana.

Sehingga siswa tidak mengalami kesulitan baik dalam proses pembelajaran maupun navigati

konten.(materi)

3. Relevansi

Adanya relevansi karena melalui ketepatan dan kemudahan setiap informasi dalam

web hendaknya di buat secara spesifik untuk meningkatkan pemahaman pembelajaran. Untuk

menempatkan konten yang relevan dalam konteks yang tepat atau waktu yang tepat itu

bentuk seni tersendiri. Dan sedikit menggunakan e- learning yang berhasil melakukan

kombinasi ini. Oleh karena itu ini harus menggunakan aspek efektif desain konten serta

kedinamisan pencarian dan penempatan konten.

G. Pemanfaatan Internet Dalam Pembelajaran

Dalam pembelajaran kita tidak terlepas dari penggunaan internet. Hal ini disesuaikan

dengan berkembangnya teknologi dan informasi di berbagai belahan dunia. Untuk itu dalam

pembelajaran guru harus mampu menerapkan internet sebagai media dalam pembelajaran

Internet, singkatan dari Interconnection And Networking, adalah jaringan informasi global.

Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R. Licklider dari MIT (Massachusetts Institute

Technology) pada bulan Agustus 1962. Rusman (2007) menyebutkan bahwa Internet

merupakan perpustakaan raksasa dunia, karena di dalam Internet terdapat milyaran sumber

informasi, sehingga kita dapat menggunakan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan.

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Yang jadi masalah adalah bagaimana

agar proses komunikasi itu berjalan dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat

tersampaikan secara utuh. Dari hal tersebut maka internet dijadikan sebagai media

pembelajaran. Perkembangan teknologi dengan media internet dalam pembelajaran

berkembang cepat. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran sangat penting karena

ada beberapa aplikasi internet yang memberi kemudahan dalam proses pembelajaran.

Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran sangat baik untuk digunakan untuk

membantu guru untuk mempermudah penyampaian pembelajaran kepada siswa. Hal tersebut

dikarenakan dalam pembelajaran, guru sering dihadapkan berbagai hal yang mengharuskan

kita tidak bisa bertatap muka langsung dengan siswa. Di samping itu adanya internet sebagai

media pembelajaran dapat membantu membangun proses pembelajaran yang lebih menarik. .

Guru juga harus mampu membimbing setiap siswa dalam penggunaan internet sebagai

media pembelajaran. Di samping itu guru juga harus mampu menyeleksi tugas-tugas yang

berhubungan dengan pemanfaatan internet. Internet sebagai media pembelajaran juga

mempunyai manfaat baik bagi guru maupun siswa.

Pemanfaatan Internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan

sebagai berikut :

1. Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan

kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.

2. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa.

3. Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan

kebutuhan masing-masing.

4. Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing siswa.

5. Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.

6. Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik siswa; dan

memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta

menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang

dikerjakan siswa secara online.

Perkembangan/kemajuan teknologi Internet yang sangat pesat dan merambah ke

seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi, dan ahli untuk

berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan/pembelajaran. Berbagai

percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak (program aplikasi) yang dapat menunjang

upaya peningkatan mutu pendidikan/pembelajaran terus dilakukan.

Internet tidak hanya memberikan manfaat bagi para pelajar, melainkan juga kepada

para guru. Manfaat internet bagi para guru, diantaranya :

a. Menjadi sumber untuk menambah bahan pelajaran.

b. Bertukar informasi dengan guru-guru yang lain di berbagai belahan dunia yang lebih

berpengalaman.

c. Menambah wawasan pelajaran sesuai dengan perkembangan zaman.

d. Mengikuti teknologi dan segala perkembangan zaman yang terjadi.

e. Menjadi tempat pembelajaran agar bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan

murid-muridnya.

H. Internet sebagai Sumber Belajar

Beberapa trik yang harus dilakukan oleh guru dalam penggunaan internet, pertama

adalah browsing, mencari informasi sesuai dengan mata pelajaran. Dalam browsing kita dapat

mencari gambar, materi, skema, media yang dapat digunakan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa. Saat itu guru tidak lagi hanya berpedoman pada buku, karena buku biasanya

tertinggal dengan informasi dari internet yang serba baru.

Melalui teknologi ini kita dapat melakukan di antaranya untuk :

1. Penelusuran dan pencarian bahan pustaka.

2. Membangun program Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) untuk memodelkan

sebuah rencana pembelajaran.

3. Memberi kemudahan untuk mengakses apa yang disebut dengan virtual classroom

ataupun virtual university.

4. Pemasaran dan promosi hasil karya penelitian8

I. Jenis-Jenis Pemanfaatan Internet

Seperti yang kita ketahui sebagai salah satu sumber belajar tercanggih, internet tengah

dimanfaatkan oleh banyak orang. Menurut Roy Suryo, pakar telematika berdasarkan statistik

Indonesia terdapat 11,5 juta jiwa yang melakukan akses internet atau 5,2 % dari total

pengguna internet di seluruh Indonesia, berkembang dengan sangat pesat dan sudah menjadi

kebutuhan utama bagi setiap orang. Penyebabnya dikarenakan oleh jaringan internet yang

telah mengglobal ini memungkinkan seseorang mengakses sumber informasi di seluruh dunia

dengan mudah, termasuk informasi dalam bidang pendidikan. Adapun manfaat internet bagi

pendidikan adalah dapat menjadi akses kepada sumber informasi yaitu sebagai perpustakaan

online, sumber literatur, akses hasil-hasil penelitian, dan akses kepada materi-materi belajar,

akses kepada narasumber bisa dilakukan tanpa harus bertemu secara fisik, dan sebagai media

kerjasama internet bisa menjadi media untuk melakukan penelitian bersama atau membuat

semacam makalah bersama.

8 Rusman dkk.2012.pembelajaran berbasis tekhnologi informasi dan komunikasi

Perkembangan Internet yang begitu cepat telah mengubah banyak aspek dalam proses

komunikasi data komputer, setelah jaringan internet barubah menjadi jaringan global, banyak

aplikasi baru berkembang untuk menunjang keefektifan dan kefleksibelan lintas data dalam

jaringan internet, dan Internet berubah menjadi topik yang selalu up to date untuk dibicarakan

pada tingkat riset dan materi perkuliahan di perguruan tinggi diseluruh dunia. Perubahan yang

amat pesat ini akhirnya mengubah pola pemafaatan internet oleh perguruan tinggi, yang

semula hanya digunakan untuk riset, menjadi sarana untuk mempublikasikan hasil riset

tersebut, dan akhirnya bagaimana memanfaatkan jaringan ini sebagai sarana dalam proses

pendidikan. Ide-ide tentang pemanfaatan jaringan global ini sebagai sarana pengajaran telah

melahirkan banyak hal, yang semula hanya berupa CBT (Computer-Based Training) menjadi

WBT (Web-Based Training)(Horton, 2000).

Dengan memperhatikan segala kelebihan dalam memanfaatkan internet sebagai

sumber belajar bagi kita tentunya internet diharapkan memiliki dampak yang positif bila

dibandingkan dengan pemanfaatan sumber-sumber belajar konvensional lainnya, dalam

kaitannya dengan prestasi belajar siswa yang menggunakannya, apalagi bila

mempertimbangka fakta dalam penelitian dari Wilfrid Laurier University (1998), Canada

yang menunjukkan bahwa mahasiswa yang menggunakan World Wide Web (WWW) dalam

pembelajarannya terbukti dua kali lebih cepat waktu belajarnya dibanding mahasiswa

klasikal, 80% mahasiswa tersebut berprestasi baik dan amat baik, serta 66% dari mereka tidak

menggunakan bahan cetak (hard copy). Sehingga dengan mempertimbangkan fakta diatas,

kita mungkin bisa mencontohnya, dengan memanfaatkan fasilitas internet yang telah

difasilitasi oleh sekolah.

Fasilitas aplikasi internet cukup banyak sehingga mampu memberikan dukungan bagi

keperluan militer, kalangan akademisi, kalangan media massa kalangan bisnis, maupun

kalangan pendidikan. Fasilitas atau layanan-layanan internet yang populer digunakan adalah

World Wide Web (WWW), Electronic Mail (E-Mail), File Transfer Protocol (FTP), Forum

Diskusi atau Mailing List (Milis),SMS Protocol (Short Message Service), Protocol VOIP

(Voice Over Internet Protocol), Protocol Video Conference, dan Layanan Faksimile (Internet

Fax Server)9

Diantara keseluruhan fasilitas internet tersebut terdapat 5 aplikasi standar internet yang dapat

digunakan untuk keperluan pembelajaran (Purbo, 1996), yaitu E-Mail, Mailing

9 Murni, 2008: 5

List (Milis), Newsgroup, File Transfer Protocol, dan World Wide Web.10

J. Interaksi Tatapmuka dan Virtual

Dewasa itu, kecanggihan teknologi membawa dampak yang sangat besar bagi setiap

sektor kehidupan masyarakat. Kecanggihan teknologi yang dimaksud adalah internet dan

telepon seluler yang kini sudah tidak asing lagi oleh masyarakat dan mendukung terjadinya

proses komunikasi. Hal itu pun membawa perubahan cara berkomunikasi seseorang dengan

orang yang dikehendaki. Misalnya seseorang lebih senang menggunakan teknologi seperti

internet dengan fasilitas email atau chat-room dan telepon seluler jika berkomunikasi dengan

seseorang bahkan yang berada pada jarak yang dekat sekalipun. Hal itu dianggap lebih efisien

karena tidak perlu bertemu langsung dengan orang yang dituju dan menaikkan prestige

seseorang.

Padahal jika melihat kebelakang, dahulu orang-orang hanya mengenal media surat saja

untuk bertukar informasi kepada orang lain atau berkomunikasi dengan orang lain. Memang

pada zaman itu media surat menjadi salah satu media favorit bagi masyarakat. Tetapi seiring

perkembangan zaman, media surat sudah mulai dilupakan oleh orang-orang. Mereka

menganggap media surat sebagai sarana yang kurang efektif karena harus mengirimkan lewat

kantor pos dan sampai ditujuan keesokan harinya. Tetapi, terlepas dari itu semua media surat

masih tetap digunakan sampai saat ini khusunya di setiap instansi atau perusahaan sebagai

alat pengiriman pesan yang resmi.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal atau sudah terbiasa menggunakan cara

berkomunikasi secara tatap muka dan berkomunikasi lewat media. Tetapi, tampaknya

komunikasi secara tatap muka ini sudah mulai digantikan dengan komunikasi bermedia.

Komunikasi secara tatap muka adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang secara

langsung dan dapat melihat perubahan sikap komunikannya, atau secara singkat komunikasi

tatap muka menunjukkan efek yang dapat dilihat langsung oleh komunikatornya. Sedangkan,

komunikasi bermedia adalah komunikasi interpersonal yang dilakukan dengan atau melalui

media sebagai sarananya. Komunikasi secara interpersonal bermedia ini dapat dilakukan

dengan memanfaatkan layanan internet seperti email, chat-room dan bahkan dengan telepon

seluler, apalagi saat ini dikenal adanya telepon pintar (smartphone).

Ada beberapa perbedaan antara komunikasi tatap muka dengan komunikasi bermedia.

Salah satunya yaitu jika seseorang berkomunikasi secara tatap muka, ia akan langsung

10 Bambang, 2008: 144

menerima feedback dari komunikannya saat proses interaksi berlangsung. Jika feedback yang

diberikan positif maka pesan yang disampaikan dapat diterima baik, sebaliknya jika feedback-

nya negatif maka pesan yang disampaikan tidak dapat dipahami oleh komunikan. Sedangkan,

dalam berkomunikasi melalui media, seorang komunikator tidak dapat menerima feedback

dengan segera karena proses pengiriman pesan keduanya berbeda. Dari segi kefektifannya,

komunikasi tatap muka lebih efektif daripada komunikasi bermedia. Hal itu karena dalam

berkomunikasi secara tatap muka isi atau kedalaman sebuah pesan dapat tersampaikan

dengan jelas dan juga dipertegas dengan komunikasi non verbal dari komunikator yang dapat

dilihat langsung. Komunikasi bermedia mungkin lebih efisien daripada komunikasi tatap

muka, karena adanya faktor kecepatan dan keluasan informasi.

Adapun kelebihan lain yang ditunjukkan oleh komunikasi secara tatap muka yaitu

komunikasi ini dapat dengan mudah membujuk lawan bicaranya karena adanya pengaruh

komunikasi lain dan pengaruh lingkungannya. Dengan berkomunikasi secara tatap muka

maka seseorang dapat mengetahui informasi dari orang lain dengan sedalam-dalamnya dan

selengkap-lengkapnya. Namun, komunikasi tatap muka ini juga memiliki beberapa

kelemahan yaitu komunikator dan komunikan harus mengorbankan waktu yang dimiliki

untuk berkomunikasi. Hal ini jelas tidak efektif karena harus menyediakan waktu khusus

disela-sela aktifitasnya. Selain itu, kelemahan komunikasi interpersonal juga mencakup

jangkauannya yang sempit, maksudnya ialah individu-individu yang terlibat terbatas antara

dua orang saja atau antar kelompok kecil saja dan juga sering timbul kesalahan persepsi

diantara orang yang berkomunikasi. Kesalahan persepsi ini timbul biasanya ketika

komunikator menyampaikan pesan yang memiliki arti ganda atau bersifat ambigu.

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan komunikasi tatap muka, maka akan

dipaparkan pula kelebihan dan kelemahan dari komunikasi bermedia. Seperti yang kita

ketahui bahwa komunikasi melalui media ini dapat dilakukan melalui layanan internet dan

telepon seluler. Dengan menggunakan fasilitas yang ada dikeduanya tersebut maka

komunikasi bermedia memiliki jangkauan atau jumlah komunikasi yang lebih besar dan luas.

Komunikasi bermedia ini pun dapat dikatakan efektif karena menghemat waktu dan tempat

tetapi kelemahannya dari segi biaya yang harus ditanggung ketika berkomunikasi lewat

internet atau ponsel. Komunikasi bermedia ini pun disebut sebagai komunikasi informative

karena dengan jenis komunikasi ini tidak dapat mengubah tingkah laku komunikannya.

Sedangkan kelemahan lainnya dari jenis komunikasi ini adalah tidak dapat digunakan untuk

mempersuasi seseorang karena komunikasi yang dilakukan bersifat virtual.

Melihat perkembangan zaman sekarang ini, anak-anak muda khususnya lebih senang

berkomunikasi virtual yakni dengan memanfaatkan berbagai fasilitas dalam internet seperti

facebook, twitter, yahoo messenger, blog, dan lain-lain. Hal itu dikarenakan dengan

berkomunikasi virtual, waktu atau rentang waktu yang digunakan untuk berkomunikasi

menjadi lebih luas. Mereka bisa sampai tengah malam melakukan aktifitas berkomunikasi

menggunakan layanan tersebut untuk chatting atau bahkan hanya sekedar melihat-lihat.

Jadi pada intinya, komunikasi bermedia dalam konteks virtual ini lebih memiliki

penggemar yang banyak daripada komunikasi secara tatap muka. Mereka pun berani

menyebutkan secara gamblang bahwa komunikasi secara tatap muka adalah bentuk

komunikasi kedua setelah komunikasi bermedia, karena komunikasi bermedia lebih

mendapatkan banyak manfaat dan pengetahuan. Sebenarnya ada satu hal yang harus

diluruskan dalam konteks ini yaitu komunikasi secara tatap muka dan komunikasi melalui

media sama saja dalam hal peranannya dan fungsinya yaitu untuk mengirimkan suatu pesan.

Tetapi yang membedakan adalah dari segi kefektifan dan keefisienan cara berkomunikasinya.

K. Tekhnologi Pendukung E-learning

Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu dikenal

istilah: (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer; computer

assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer.

Tek-nologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. Technology based learning

2. Technology based web-learning

Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information

Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video Information Technologies

(video tape, video text, video messaging). Sedangkan technology based web-learning pada

dasarnya adalah Data Information Technologies (bulletin board, Internet, e-mail,

telecollaboration). Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah

kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video).

Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance education),

dimasudkan agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulan teknologi

e-learning ini. Di antara banyak fasilitas internet, menurut Onno W. Purbo (1997), “ada lima

aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu email,

Mailing List (milis), News group, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide Web

(WWW)”.

Secara lebih rinci Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada

dalam e-learning, yaitu: e-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki

secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing

pembelajaran dan informasi. Persyaratan ini sangatlah penting dalam e-learning, sehingga

Rosenberg menyebutnya sebagai persyaratan absolut.e-learning dikirimkan kepada pengguna

melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. CD ROM, Web TV, Web

Cell Phones, pagers, dan alat bantu digital personal lainnya walaupun bisa menyiapkan pesan

pembelajaran tetapi tidak bisa digolongkan sebagai e-learning. e-learning terfokus pada

pandangan pembelajaran yang paling luas,solusi pembelajaran yang menggungguli

paradikma tradisional dalam pelatihan.

Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan diminati mensyaratkan tiga

hal yang wajib dipenuhi dalam merancang elearning, yaitu “sederhana, personal, dan cepat”.

Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan

menu yang ada , dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan mengurangi

pengenalan system e-learning itu sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan

untuk proses belajar itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem e-learning-nya.

elearning

Syarat personal berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya

seorang guru yang berkomunikasi dengan murid di depan kelas. Dengan pendekatan dan

interaksi yang lebih personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala

persoalan yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betah berlama-lama di

depan layar komputernya. Kemudian layanan ini ditunjang dengan kecepatan, respon yang

cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik lainnya. Dengan demikian perbaikan

pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin oleh pengajar atau pengelola. Untuk

meningkatkan daya tarik belajar, Onno W. Purbo menambahkan perlunya menggunakan teori

games.

Teori ini dikemukakan setelah diadakan sebuah pengamatan terhadap perilaku para

penggemar games komputer yang berkembang sangat pesat. Bermain games komputer

sangatlah mengasyikan. Para pemain akan dibuat hanyut dengan karakter yang dimainkannya

lewat komputer tersebut. Dengan memanfaatkan teknologi dalam pemanfaatan e-learning

maka proses pengimplementasiannya akan lebig mudah. Karena kendala dari segi saran dan

prasarana akan dapat di atasi. Sehingga Manfaat e-learning akan lebih terasa efektif.

L. Pengembangan Model e-learning

Dalam mengembangkan model pembelajaran e-learning, menurut Sutrisno (2008)

agar sistem pembelajaran dapat dapat dilaksanakan sesuai komponen pokok e-learning adalah

infrastruktur, sistem pengelolaan pembelajaran, dan konten pembelajaran. Infra struktur

dalam hal ini adalah server tempat menyimpan sistem pembelajaran (LMS), jaringan

komputer, dan PC terminal akses (untuk administrator, dosen, dan mahasiswa). Kegiatan

yang ditempuh sebelum mengimplementasikan model pembelajaran e-learning berbasis web

adalah penyusunan rancangan model dan penyusunan model awal dideskripsikan sebagai

berikut:

a. Penyusunan Rancangan Model

Penyusunan rancangan model pembelajaran e-learning berbasis web diawali dari studi

pustaka. Pengembangan model pembelajaran e-learning berbasis web didasarkan pada

pemahaman bahwa dalam mempelajari mata pelajaran ekonomi siswa tidak sekadar

menghafal saja tetapi juga harus dapat menghubungkan pengetahuan baru dari apa yang

sudah siswa dapatkan dari pertemuan di dalam kelas ataupun dari hasil informasi yang di

dapatkan di internet (e-learning). Pengembangan model e-learning menggabungkan dengan

pembelajaran dikelas, tatap muka antara guru dan siswa khususnya pada paparan aplikasi

elearning berbasis web di dalam kelas.

b. Penyusunan Model

Penyusunan model pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan komponen-komponen

sebagaimana yang dikemukakan Seels dan Richey (1994), yaitu: desain, pengembangan,

penggunaan, manajemen (pengorganisasian), dan evaluasi.11

M. Kekurangan dan Kelemahan e-learning

Ciri khas e-learning yaitu tidak tergantung pada waktu dan ruang (tempat).

Pembelajaran dapat dilaksanakan kapan dan di mana saja. Dengan teknologi informasi,

elearning mampu menyediakan bahan ajar dan menyimpan instruksi pembelajaran yang

dapat diakses kapanpun dan dari manapun. E-learning tidak membutuhkan ruangan

(tempat) yang luas sebagaimana ruang kelas konvensional. Dengan demikian teknologi ini

telah memperpendek jarak antara pengajar dan peserta didik. pembelajaran e-learning juga

memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Meningkatkan interaksi pembelajaran (enhance interactivity)

2. Mempermudah interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place

flexibility)

3. Memiliki Jangkauan yang Lebih Luas (potential to reach a global audience)

11 Jurnal pendidikan PENNABUR-no.19/tahun ke 11/Desember 2012 hal 37 yang di tulis oleh Muksin Wijaya

4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy

updating of contents as well as archivable capabilities)

5. Relatif lebih efisien.

Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak

terlepas dari berbagai kekurangan. Berikut beberapa kekurangan e-learning.

1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itusendiri.

Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya valuesdalam proses belajar

dan mengajar;

2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dansebaliknya

mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial;

3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.

4. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik

pembelajarankonvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang

menggunakan ICT.

5. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.

6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan

masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer).

7. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan soal-soal internet.

8. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari beberapa materi yang telah diuraikan oleh penulis diatas dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran berbasis web atau e-learning terus mengalami perkembangan dan kian

dibutuhkan oleh banyak dari lembaga pendidikan oleh karena itu, Dalam kegiatan

pembelajaran berbasis web/e-learning dengan munculnya berbagai software pendukung yang

dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan layanan pembelajaran, sekarang ini kita

sebagai para calon guru agama dituntut untuk dapat merancang/mendasain sistem

pembelajaran dengan berbasis pada e-learning, yaitu dengan menggunakan salah satu bahasa

pemrograman baik itu HTML, Pront Page, MySQL dan lainnya. Hal ini dapat memberikan

variasi dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

Seorang guru tidak harus selalu menjejali muritnya dengan informasi yang

membosankan. Dengan menggunkan Teknologi e-learning, seorang guru dapat

memanfaatkan komputer dan internet sebagai suplemen, major resources ataupun total

teaching, di mana guru hanya sebagai fasilitator dan siswa dapat belajar dengan berbasis

indiviudal learning baik dengan menggunakan model web Course, Web Centric Course

maupun menggunkan model Web Enhanced Course, dengan tetap memperhatkan tujuan dari

pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Rusman dkk. 2012. Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Jakarta: Raja Grafindo Persada

Warsita Bambang.2008.tekhnologi komunikasi dan Informasi

Pembelajaran.jakarta:Rineka cipta

Hamzah B.Uno,Lamatenggo nina. 2010.Tekhnologi komunikasi dan informasi

pembelajaran: Jaarta:Bumi Aksara

Jurnal pendidikan PENNABUR-no.19/tahun ke 11/Desember 2012 hal 37

(http://en/wikipedia.org.)

(Horton, 2000).