Lysergide (LSD)

11
LYSERGIC ACID DIETHYLAMIDE (LSD) PENDAHULUAN Senyawa halusinogen ditemukan dalam beberapa tanaman dan jamur (atau ekstraknya) telah berabad-abad digunakan terutama dalam proses ritual keagamaan. Hampir semua halusinogen mengandung nitrogen dan diklasifikasikan sebagai alkaloid. Banyak halusinogen yang memiliki struktur kimia yang mirip dengan neurotransmitter alami (misalnya asetilkolin, serotonin, atau katekolamin). Namun, mekanisme kerjanya masih belum jelas, penelitian menunjukkan bahwa obat ini sebagian bekerja dengan cara mengganggu kerja neurotransmitter dengan mengikat reseptornya. Salah satu jenis halusinogen yang biasanya digunakan adalah Lysergic Acid Diethylamide (LSD). 1

Transcript of Lysergide (LSD)

Page 1: Lysergide (LSD)

LYSERGIC ACID DIETHYLAMIDE (LSD)

PENDAHULUAN

Senyawa halusinogen ditemukan dalam beberapa tanaman dan jamur (atau ekstraknya) telah

berabad-abad digunakan terutama dalam proses ritual keagamaan. Hampir semua halusinogen

mengandung nitrogen dan diklasifikasikan sebagai alkaloid. Banyak halusinogen yang

memiliki struktur kimia yang mirip dengan neurotransmitter alami (misalnya asetilkolin,

serotonin, atau katekolamin). Namun, mekanisme kerjanya masih belum jelas, penelitian

menunjukkan bahwa obat ini sebagian bekerja dengan cara mengganggu kerja

neurotransmitter dengan mengikat reseptornya. Salah satu jenis halusinogen yang biasanya

digunakan adalah Lysergic Acid Diethylamide (LSD).

Formula: C20H25N3O

1

Page 2: Lysergide (LSD)

DEFINISI

Lysergic acid diethylamide (LSD) merupakan semi-sintetik halusinogen, dan

merupakan salah satu obat pengubah mood yang paling ampuh. LSD ditemukan pada tahun

1938 dan diproduksi dari asam lysergic, yang ditemukan dalam ergot (Claviceps purpurea),

jamur yang tumbuh pada gandum dan biji-bijian lainnya. LSD dijadikan obat untuk senang-

senang (rekreasional) maupun mencari ketenangan atau meditasi, popular digunakan pada

1960 sampai sampai 1980an.

LSD pertama kali disintesis oleh Albert Hoffman saat bekerja di Laboratorium Sandoz,

di Basel pada tahun 1938. Selama tahun 1950 – 1960 Sandoz mengevaluasi obat untuk tujuan

terapeutik dan akhirnya dipasarkan obat dengan nama Delysid ® sebagai obat untuk gangguan

mental. Namun pada tahun 1960-an obat ini disalahgunakan menjadi 'obat rekreasi' kaum

muda.

Nama lain dari LSD adalah N,N-diethyl-lysergamide, lysergic acid diethylamide,

LSD, and LSD-25. Dikalangan pengguna LSD, nama yang sering digunakan antara lain: acid,

blotter, dots, tabs, tickets, trips, smile dan masih banyak nama-nama lainnya, biasanya

berhubungan dengan design gambar yang dicetak pada kertas LSD.

PREVALENSI

Menurut The National Survey on Drug Use and Health (NSUDH) pada tahun 2013,

lebih dari 24.800.000 orang berusia 12 tahun atau lebih dilaporkan telah menggunakan LSD

(9,4%). Lebih dari 1,1 juta orang telah menggunakan LSD dalam 1 tahun terakhir. Antara

tahun 2012 dan 2013, jumlah pengguna LSD mengalami sedikit peningkatan.

2

Page 3: Lysergide (LSD)

Di Indonesia, menurut hasil Survei Nasional Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap

Narkoba pada Moda Transportasi (Darat, Laut, Udara) di Indonesia tahun 2013 antara BNN

bekerjasama dengan Puslitkes UI, kelompok hallucinogen terbanyak digunakan adalah

mushroom (0,3%), kecubung (0,3%), dan bentuk Narkoba jenis lama yaitu LSD yang masih

tetap beredar (0,1%).

KIMIA

Nama generik zat aktif atau INN (International Nonproprietary Name) dari LSD

adalah Lysergide. LSD merupakan singkatan yang berasal dari bahasa German yaitu Lyserg

Säure Diethylamid (Lysergic acid diethylamide). Lysergide termasuk dalam kelopok alkaloid

indole, termasuk didalamnya berbagai pengganti alkaloid tryptamine seperti psilocin

(ditemukan dalam 'ajaib' jamur) dan N, N-dimethyltryptamine (DMT). Nama IUPAC

(International Union of Pure and Applied Chemistry) untuk LSD adalah 9,10-didehydro-N,N-

diethyl-6-methylergoline-8β-carboxamide.

MEKANISME KERJA

Mekanisme kerja dari LSD belum diketahui secara pasti. Diperkirakan LSD

berinteraksi dengan sistem serotonin dengan cara mengikat dan mengaktifkan 5–

hydroxytryptamine subtype 2 receptor (5-HT2) yang mengganggu sistem inhibitorik dan

mengakibatkan gangguan persepsi.

Saat dikonsumsi secara oral, efek yang ditimbulkan akan jelas terlihat setelah 30 menit

dan dapat berlangsung hingga 8 sampai 12 jam bahkan lebih. Durasi dan intensitas yang

3

Page 4: Lysergide (LSD)

ditimbulkan bergantung pada dosis yang digunakan. LSD sebagian besar diubah menjadi

metabolit inaktif oleh hidroksilasi dan glukoronida dalam hati. Hanya sekitar 1% yang tidak

berubah dan dieksresikan dalam urin dalam 24 jam. Metabolit utama yang ditemukan dalam

urin adalah 2-oxylysergide.

BENTUK FISIK DAN CARA PENGGUNAAN

LSD biasanya diproduksi sebagai garam tartrat dalam bentuk kristal, yang tidak

berwarna, tidak berbau dan larut dalam air. Namun, LSD yang sering ditemukan beredar

adalah dalam bentuk kertas hisap yang biasanya berbentuk kotak, seperti perangko. Lembaran

kertas tersebut biasanya dicetak dengan desain khas dan berlubang sehingga dapat dirobek

menjadi bagian-bagian kecil (biasanya berukuran ±7mm2) masing-masing berisi satu dosis,

100-300 mikrogram, biasanya dijual dengan harga berkisar Rp.250.000 sampai 300.000

rupiah. LSD terkadang juga dijual dalam bentuk tablet kecil berdiameter 2-3mm, kapsul, dan,

kadang-kadang bentuk cair.

Biasanya LSD dipakai secara oral dengan cara ditelan atau melalui mukosa oral

dengan menggunakan kertas yang sudah diresapi LSD.

4

Page 5: Lysergide (LSD)

TANDA DAN GEJALA

Efek dari LSD sangat tergantung pada jumlah yang digunakan. LSD dapat

menyebabkan timbulnya efek fisik seperti dilatasi pupil, peningkatan suhu tubuh, peningkatan

denyut jantung dan tekanan darah serta dapat menyebabkan berkeringat banyak, kehilangan

nafsu makan, sulit tidur, mulut kering, dan tremor.

Pada orang dalam pengaruh LSD, perubahan sensasi dan perasaan terjadi lebih berat

dibandingkan dengan efek fisik yang ditimbulkan. Pengguna mungkin dapat merasakan

timbulnya suasana perasaan yang berbeda secara bersamaan, atau perubahan suasana perasaan

5

Page 6: Lysergide (LSD)

dalam waktu singkat. Jika digunakan dalam dosis yang lebih besar, LSD dapat menimbulkan

delusi dan halusinasi visual. Persepsi waktu mungkin tampak melambat serta dapat terjadi

sinestesia (persepsi tercampur). Perubahan ini dapat menyebabkan ketakutan dan kepanikan.

Beberapa pengguna LSD yang berat, timbul perasaan yang menakutkan, putus asa, takut

kehilangan kontrol, takut menjadi gila dan takut meninggal saat menggunakan LSD.

Reaksi panik (bad trips) mungkin dapat terjadi sangat berat sehingga memerlukan

pertolongan medis. Pasien biasanya sembuh dalam beberapa jam tapi kadang-kadang

halusinasi bertahan hingga 48 jam dan keadaan psikotik bertahan hingga 3-4 hari. Efek sangat

dipengaruhi oleh kondisi mental individu dan kondisi lingkungan.

Pengguna LSD juga dapat mengalami flashback. Gejala flashback merupakan sindrom

yang ditandai dengan pengalaman kembali berbagai gangguan persepsi, setelah tidak

menggunakan narkoba jenis halusinogen dalam beberapa waktu. Gejala ini muncul tiba-tiba,

dapat terjadi dalam beberapa hari atau lebih dari satu tahun setelah penggunaan LSD. Pada

beberapa individu, flashback ini dapat menyebabkan penderitaan yang berat atau penurunan

fungsi sosial atau pekerjaan, hallucinogen-induced persisting perceptual disorder (HPPD).

. Efek samping yang serius yang biasanya dikaitkan dengan penggunaan LSD adalah

tindakan irasional yang mengarah ke bunuh diri atau kematian disengaja, namun kejadiannya

sangat jarang. Kematian akibat overdosis LSD hampir tidak pernah ditemukan.

Sebagian besar pengguna LSD secara sukarela mengurangi atau menghentikan

penggunaannya dari waktu ke waktu. LSD tidak dianggap obat adiktif karena tidak

menghasilkan perilaku mencari obat secara kompulsif. Namun, menyebabkan meningkatnya

6

Page 7: Lysergide (LSD)

toleransi sehingga dosis yg dibutuhkan akan selalu meningkat untuk mencapai efek yang sama

dari sebelumnya.

PENATALAKSANAAN

Tindakan yang dapat dilakukan untuk pasien intoksikasi halusinogen alkaloid dengan

gejala yang berat dan dapat berpotensi melukai dirinya sendiri adalah dengan menyediakan

ruang yang tenang dan minim stimutasi sensorik. Kadang-kadang benzodiazepin digunakan

untuk mengontrol agitasi yang ekstrim atau kejang.

ANALISIS DAN PEMERIKSAAN

LSD dalam kertas dapat dideteksi setelah obat diekstraksi kedalam metanol. Ekstrak

tersebut terlihat pada kertas filter kering, diperiksa dibawah sinar ultraviolet (360nm), LSD

memberikan flouresensi biru yang kuat. Reagen Ehrlich (p-dimethyl-aminobenzaldehyde)

memberikan biru / warna ungu dan dapat diterapkan setelah kromatografi lapis tipis. Pada

pemeriksaan urin dengan analisis radioimmunoassays dapat ditemukan konsentrasi sebesar

>0,5 mikrogram/L.

7

Page 8: Lysergide (LSD)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.bnn.go.id/portal/_uploads/post/2014/08/19/

Jurnal_Data_P4GN_2013_Edisi_2014_Oke.pdf, diakses pada Rabu, 30 Desember 2015, Pukul

21.00 WIB.

http://www.drugabuse.gov/drugs-abuse/hallucinogens, diakses pada Rabu, 30

Desember 2015, Pukul 20.15 WIB.

http://www.emcdda.europa.eu/publications/drug-profiles/lsd, diakses pada Rabu, 30

Desember 2015, Pukul 20.30 WIB.

8