luka bakar soca

download luka bakar soca

of 14

Transcript of luka bakar soca

  • 8/7/2019 luka bakar soca

    1/15

    Ringkasan Luka Bakar

    -wilu dan lita-

    Definisi

    Luka Bakar (combutio), adalah trauma pada kulit dan jaringan di bawahnya yang disebabkan

    oleh cairan panas, api, radiasi panas, kontak langsung dengan benda panas, bahan kimia,listrik, atau radiasi elektromagnetik.

    Karakteristik : jaringan nekrotik morbiditas dan mortalitas tinggi

    Etiologi

    - Panas api, air panas, sengatan sinar matahari, udara panas

    - radiasi

    - listrik dan petir

    - kimia asam kuat/basa kuat (Sodium hidroksida,silver nitrate, asam sulfur, asam

    nitrat, asam hidroflorik kerusakan tulang)

    - laser

    Beratnya luka bergantung pada : dalam, luas, dan letak luka serta umur dan keadaan

    kesehatan penderita sebelumnya akan sangat mempengaruhi prognosis.

    Epidemiologi

    Bisa bersifat fatal

    - tercatat 1,25 juta luka bakar dalam 1 tahun

    - 45.000 dirawat di RS dalam 1 tahun

    - 4500 meninggal dalam 1 tahun (3750 dari kebakaran rumah)

    Tipe Luka Bakar

    - Thermal

    - Skin injury

    - Inhalation injury

    - Kimia

    - Skin injury

    - Inhalation injury

    - Mucous membrane injury

    - Listrik

    - Lightning (petir)

    - Radiasi

    Derajat Luka Bakar

    Klasifikasi

    baru

    klasifikasi

    tradisionalkedalaman luka bakar bentuk klinis

    Superficial

    thicknessDerajat 1 Lapisan Epidermis

    Erythema( kemerahan ),

    Rasa sakit seperti tersengat,

    Partial

    thickness

    superficial

    Derajat 2Epidermis Superficial (Lapisan

    papillary) dermis

    Blisters ( Gelembung

    cairan ), Cairan bening

    ketika gelembung dipecah,dan rasa sakit nyeri

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Erythema(_kemerahan_)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dermis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Erythema(_kemerahan_)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dermis&action=edit&redlink=1
  • 8/7/2019 luka bakar soca

    2/15

    Partial

    thickness

    deep

    Deep

    (reticular)

    dermis

    Sampai pada lapisan berwarna

    putih, Tidak terlalu sakit

    seperti superficial derajat 2.

    sulit dibedakan dari full

    thickness

    Full thicknessDerajat 3

    atau 4

    Dermis dan struktuir tubuh

    dibawah dermis Fascia,

    Tulang, orOtot

    Berat, adanya eschar sepertikulit yang melelh, cairan

    berwarna , tidak didapatkan

    sensasi rasa sakit

    Berdasarkan dalamnya luka bakar dibagi menjadi :

    a. Superficial thickness burn (derajat I)

    Kerusakan terbatas pada superfisial epidermis. Kulit kering,

    hiperemik memberikan efloresensi berupa eritema,

    Pada awalnya terasa nyeri dan kemudian gatal akibat stimulasi reseptor

    sensoris. Ujung-ujung saraf sensorik teriritasi.

    Biasanya akan sembuh dengan spontan tanpa meninggalkan jaringan parut

    SEMBUH 5-7 HARI

    Luka bakar akibat terjemur matahari merupakan contoh dari tipe ini.

    b. Luka bakar derajat II

    Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi

    akut disertai proses eksudasi

    Dijumpai bula (blister)

    Licin, mengkilap

    Pink sampai berwarna merah

    Dasar luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih tinggi di atas

    permukaan kulit normal

    Nyeri karena ujung2 saraf sensorik tersensitisasi.

    Diedakan menjadi 2:

    1. Partial thickness superficial (derajat II dangkal/ IIa)

    - Mengenai bagian superficial dari dermis

    - Apendises kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea

    masih utuh

    - Penyembuhan spontan selama 10-14 hari.

    2. Partial thickness deep (derajat II dalam/IIb)

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fascia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fascia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Otot
  • 8/7/2019 luka bakar soca

    3/15

    - Mengenai hampir seluruh bagian dermis

    - Apendises kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea

    sebagian masih utuh

    - Sembuh spontan 3-4 minggu atau 1 bulan

    c. LUka bakar derajat III/ Luka Bakar Ketebalan Penuh (Full Thickness Burn).

    Mengenai seluruh ketebalan dermis dan epidermis serta lapisan yang lebih

    dalam.

    Apendises kulit seperti folikel rambut , kelenjar keringat, kelenjar sebasea

    mengalami kerusakan.

    Tidak dijumpai bula

    Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat. Kering, letaknya lebih

    rendah dibandingkan kulit sekitar sekitar akibat koagulasi protein pada lapis

    epidermis dan dermis (eskar)

    Tak ada nyeri, bahkan hilang sensasi karena ujung2 serabut saraf sensorikmengalami kerusakan/kematian.

    Mungkin terdapat perdarahan minor

    Jika terdapat nyeri mungkin karena bercampur dengan derjat 2 uji tusuk

    jarum

    Buku luka bakarPenyembuhan terjadi lama karena tidak ada proses

    epitelisasi spontan b aik dari dasar luka,tepi luka,maupun apendises kulit

    HO dr muchtar tdk bs sembuh dan harus transplantasi

    Faktor yang menjadi penyebab beratnya luka bakar antara lain :

    1. Keluasan luka bakar2. Kedalaman luka bakar

    3. Umur pasien

    4. Agen penyebab

    5. Fraktur atau luka-luka lain yang menyertai

    6. Penyakit yang dialami terdahulu, seperti : diabetes, jantung, ginjal, dan lain-lain.

    7. Obesitas

    8. Adanya trauma inhalasi.

    Berdasarkan Keparahan Luka Bakar :

    a. Cedera Luka Bakar Minor

    Cedera luka minor adalah cedera ketebalan partial yang kurang dari 15% LPTT (luas

    permukaan tubuh total) pada orang dewasa dan 10% LPTT pada anak, atau cedera

    ketebalan penuh kurang dari 2% LPTT.

    b. Cedera Luka Bakar Sedang

    Tidak terkomplikasi adalah cedera ketebalan partial dengan 15%-25% dari LPTT pada

    orang dewasa atau 10% sampai 20% LPTT pada anak-anak atau cedera pada ketebaoan

    penuh kurang dari 10% LPTT yang tidak berhubungan dengan komplikasi.

    c. Cedera Luka Mayor

    Cedera ketebalan partial lebih dari 25% LPTT pada orang dewasa / 20% LPTT pada anak-

    anak. Cedera ketebalan penuh 10% LPTT / lebih. Luka bakar yang mengenai tangan,

  • 8/7/2019 luka bakar soca

    4/15

    wajah, mata, telinga, kaki dan perineum, cedera inhalasi, cedera listrik, luka bakar yang

    berkaitan dengan cedera lain, misalnya : cedera jaringan lunak, fraktur / trauma lain.

    Luas Luka Bakar

    a. Rule of nine

    Digunakan sebagai alat untuk memperkirakan ukuran luka bakar yang cepat. Dasar

    dari perhitungan ini adalah dengan membagi tubuh kedalam bagian anatomi yang

    setiap bagian mencerminkan luas 9% dari LPT / kelipatan dari 9%.

    Kepala = 9%

    Dada = 9%

    Abdomen = 9%

    Punggung atas = 9%

    Punggung bawah = 9%

    Tangan kanan = 9%

    Tangan kiri = 9

    Tungkai

    - Kanan :

    Seluruh tungkai bag depan = 9%

    Seluruh tungkai bag belakang = 9%

    - Kiri:

    Seluruh tungkai bag depan = 9%

    Seluruh tungkai bagian belakang = 9%

    Kelamin = 1%

    Total tubuh = 100%

    - Pada anak dan bayi digunakan rumus lain karena luas relatif permukaan kepala anak

    jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. Dikenal rumus 10 untuk

    bayi dan rumus 10-15-20 untuk anak.

    - Untuk anak, kepala dan leher 15%, badan depan dan belakang masing-masing 20%,

    ekstremitas atas kanan dan kiri masing2 10%, ekstremitas bawah kanan dan kiri

    masing2 15%.

    b. Diagram bagan lund dan browder

    Biasanya digunakan untuk menentukan keluasan luka bakar yang terjadi pada anak-

    anak dan bayi diamana dalam bagian ini kelompok usia yang berbeda mempunyai

    keluasan yang berbeda.

  • 8/7/2019 luka bakar soca

    5/15

    c. Palm rule

    menggunakan telapak tangan penderita sebagai pengukur luas luka bakar. Satu

    telapak tangan dihitung 1%.

    Usia klien mempengaruhi keparahan dan keberhasilan dalam perawatan luka bakar. Angka

    kematian tejadi lebih tinggi jika luka bakar terjadi pada anak-anak yang berusia kurang dari 4

    tahun, terutama mereka dalam kelompok usia 0-1 tahun dan klien yang berusia 65 tahun.

    Lokasi Luka Bakar

    Luka bakar pada kepala, leher, dan dada seringkali mempunyai kaitan dengan komplikan

    abrasi pulmonal, luka bakar yang mengenai wajah sering menyebabkan abrasi kornea, luka

    bakar pada telinga membuat mudah terserang kondritis aurikular dan rentan terhadap infeksi

    serta kehilangan jaringan lebih lanjut. Luka bakar pada tangan dan persendian sering

    membutuhkan terapi fisik dan okupasi yang lama dan memberikan dampak kehilangan

    pekerjaan. Luka bakar pada daerah perineal membuat mudah terserang infeksi akibat

    autokontaminasi oleh urine dan feces. Luka bakar sirkum ferensial ekstremitas dapat

    menyebabkan efek seperti penebalan pembuluh darah dan mengarah pada gangguan vaskular

    distal.

  • 8/7/2019 luka bakar soca

    6/15

    Zona kerusakan jaringan (Jacksons thermal wound theory)

    1. Zona koagulasi, zona nekrosis

    - Daerah yang langsung alami kerusakan (koagulasi protein)akibat cedera termis,

    hampir dapat dipastikan jaringan ini mengalami nekrosis.

    - Membran cell ruptur, clotted blood dan trombosis.

    2. Zona stasis

    - Di luar/sekitar zona zona koagulasi

    - Kerusakan endotel pembuluh darah disertai kerusakn trombosit dan leukosit, sehingga

    terjadi gangguan perfusi (no flow fenomena)

    - Perubahan permeabilitas kapiler dan respon inflamasi lokal.

    - Terjadi 12-24 jam pasca cedera dan mungkin berakhir dengan nekrosis jaringan

    3. Zona hiperemi

    - Di luar zona statis

    - Mengalami vasodilatasi tanpa melibatkan reaksi seluler

    - Dapat alami penyembuhan sponta, atau berubah jadi zona kedua bahkan pertama.

    Patofisiologi

    Akibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan. Pembuluh kapiler yang

    terpajan suhu tinggi rusak dan permeabilitas meninggi. Sel darah yang ada di dalamnya ikut

    rusak sehingga dapat terjadi anemia. Meningkatnya permeabilitas menyebabkan udem dan

    menimbulkan bula yang mengandung banyak elektrolit. Hal itu menyebabkan berkurangnya

    volume cairan intravaskuler. Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan

    cairan akibat penguapan yang berlebihan, masuknya cairan ke bula yang terbentuk pada luka

    bakar derajat 2, dan pengeluaran cairan dari keropeng luka bakar derajat 3.

    - Luas < 20% masih bisa dikompensasi oleh tubuh

    - Luas > 20% syok hipovolemik dengan gejala yang khas, seperti gelisah, pucat, dingin,

    berkeringat, nadi kecil dan cepat, tekanan darah menurun, & produksi urin brkurang.

    - Kebakaran ruang tertutup kerusakan mukosa jalan napas, udem laring hambatan jalan

    napas dengan gejala sesak napas, takipnea, stridor, suara serak, dan dahak berwarna gelap

    akibat jelaga.

    - Dapat juga terjadi keracunan gas CO atau gas beracun lainnya. CO akan mengikat

    hemoglobin dengan kuat sehingga hemoglobin tak mampu lagi mengikat oksigen. Tanda

    keracunan ringan adalah lemas, bingung, pusing, mual, dan muntah. Pada keracunan yang

    berat terjadi koma. Bila > 60% Hb terikat CO meninggal.

    Pada saat luka bakar, sebagian sel darah merah dihancurkan dan sebagian lainnya

    mengalami kerusakan sehingga terjadi anemia. Kendati terjadi keadaan ini, nilai hematokrit

    pasien dapat meninggi akibat kehilangan plasma. Kehilangan darah selama prosedur

    pembedahan, perawatan luka dan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa serta tindakan

    hemodialisis lebih lanjut turut menyebabkan anemia. Transfusi darah diperlukan secara

    periodik untuk mempertahankan kadar hemaglobin, yang mencakup penurunan jumlah

    trombosit (trombositopenia) dan masa pembekuan serta waktu protrombin yang memanjang

    juga ditemukan pada luka bakar.

    Pembagian fase pada luka bakar:

    1. Fase akut

  • 8/7/2019 luka bakar soca

    7/15

    2. Fase subakut

    3. Fase Resolusi (late)

    Fase Akut/emergent/recucitative

    Terjadi dari onset sampai 5 hari atau lebih tapi biasanya terjadi 24-48 jam.

    Dimulai dari kehilangan cairan dan formasi edema dan berlanjut sampai motorisasi

    cairan dan dimulainya dieresis

    Komplikasi yang terjadi pada fase ini adalah:

    Respiratory System

    Mudah terjadi 2 tipe injury:

    1. Jalan napas atas terbakar obstruksi jalan napas

    2. Inhalasi injury dapat muncul 24 jam kemudian perhatikan respiratory distress:

    peningkatan agitasi atau perubahan pada karakter respirasi.

    Masalah yang ada sebelumnya (missal COPD) lebih mudah terkena infeksi respirasi

    Pneumonia komplikasi yang umum terjadi pada major burn

    Cairan overload pulmonary edema

    Dapat terjadi ards

    Chest X-ray diambil dalam 24 jam (false negative 92%)

    Respiratory compromise sekunder dari eschar yang mengelilingi torax

    menyebabkan gangguan ekspansi rongga thorax pada proses respirasi

    Cardiovascular system

    Aritmia, hipovolemic shock

    Fluid shift:

    o Cedera termis inflamasi akut sel2 endotel edem + pembesaran jarak interseluler

    perubahan tek hidrostatik dan onkotik di ruang intravaskulerekstravasai air,

    natrium, plasma protein (terutama albumin) ruang interstitial dan jaringan lain

    gangguan perfusi dan metabolisme seluler (syok jaringan)

    o Cairan keluar ke ruang ketiga di mana tak ada cairan exudat dan blister/bula.

    o Hasil dari penurunan volume dan deplesi karena fluid shift = edema, penurunan tek

    darah, dan peingkatan nadi

    o Terjadi pada 12 jam pertama dan bias berlanjut 24-36 jam

  • 8/7/2019 luka bakar soca

    8/15

    o Diteukan ketidak seimbangan cairan, elektrolit, asam basa, hperkalemi, hiponatremi

    dan hemokonsentrasi.

    Syok hipovolemik

    - Terjadi ketika deficit vol intravaskuler vol inadekuat utk isi ruang intravaskuler dan

    proses transportasi oksigen ke jaringan syok

    - Luka bakar terdapat direct loss cairan karena evaporasi.

    ggn perfusi ggn metabolisme intraseluler metabolisme anaerob peningkatan produksi

    dan penimbunan asam laktat asidosis

    ggn perfusi sulit pertahankan kelangsungan hidup sel iskemi jaringan nekrosis

    Renal system

    Komplikasi paling sering pada fase akut ini adalah atn. Disebabkan hipovolemic, penurunan

    blood flow, menyebabkan renal iskemia. Jika terus berlanjut dapat sebabkan akut renal failure

    SUB AKUT

    Kompensasi inflamasi dapat memicu penyembuhan

    Awalnya kardiak output turun lalu normal lagi depresi kontraksi

    Disfungsi cns = ok hipovolemi, co exposure

    Disfungsi pulmoner= karena syok, inhalasi injury, kerusakan kapiler difus Dapat terjadi penyulit berupa SIRS (systemic inflammatory respon syndrome) dan

    MODS (multi organ dysfunction syndrome) dan sepsis

    Anemia

    Resiko tinggi gastric stress ulcer

    Early, mild hepatic dysfunction

    SIRS

    - Hipertermia (> 38oc)/hipotermia (< 360c)

    - Takikardi (> 90x/mnt)

    - Takipne (rr: >20 x/mnt/PaCo2) < 32 mmhg- Leukositosis (>12000), leukopeni (10% in immature form

    (2 hari atau lebih)

    Anemia

    - Awalnya karena kecenderungan hemolitic

    - Selanjutnya karena depresi eritropoietin dan ongoing acute phase iron sequestration

    - Perdarahan banyak atau iatrogenic karena management cairan

    Late (resolution) Phase

  • 8/7/2019 luka bakar soca

    9/15

    Berlangsung sejak penutupan luka sampai maturasi jaringan

    Penyulit: parut hipertrofik, kontraktur dan deformitas lain karena kerapuhan jaringan

    atau struktur tertentu akibat inflamasi hebat

    Manifestasi Klinik

    1. Kerusakan jaringan, nekrosis jaringan potensial

    2. Disfungsi selular misalnya : pembengkakan sel.

    3. Metabolisme anaerobik

    4. Asidosis metabolik

    5. Penurunan aliran darah

    6. Resiko ileus

    7. Penurunan aliran darah ginjal ; resiko gagal ginjal akut.

    Komplikasi Luka Bakar

    1.Hipertrofi Jaringan Parut

    Hipertrofi jaringan parut merupakan komplikasi kulit yang biasa dialami pasiendengan luka bakar yang sulit dicegah, akan tetapi masih bisa diatasi dengan tindakan

    tertentu.

    2.Kontraktur

    Kontraktur adalah komplikasi yang hampir selalu menyertai luka bakar dan

    menimbulkan gangguan fungsi pergerakan.

    Pemeriksaan DiagnostikAnamnesis

    - riwayat trauma/terpapar panas- Riwayat terkurng dalam ruang tertutu

    Pemeriksaan Fisik

    Survey primer

    - tanda2 cedera inhalasi

    - eskar melingkar pada rongga torax dengan tanda2 distress pernapasan

    - tanda syok

    Survei sekunder

    - lokasi luka bakar

    - luas dan kedalaman luka

  • 8/7/2019 luka bakar soca

    10/15

    Pemeriksaan Penunjang

    Tidak perlu. Hanya untuk memjelas masalah yang ada.

    1. Pemeriksaan SDP : leukositosis dapat terjadi sehubungan dengan kehilangan sel pada

    sisi luka dan respons inflamasi terhadap cedera.

    2. Pemeriksaan GDA : dasar penting untuk kecurigaan cedera inhalasi penurunan PaO2 /

    peningkatan PaCO2 mungkin terlihat pada retensi karbon monoksida. Asidosis dapat

    terjadi sehubungan dengan penurunan fungsi ginjal dan kehilangan mekanisme

    kompensasi pernapasan.

    3. Elektrolit serum

    4. Pemeriksaan EKG : mungkin dilakukan untuk menentukan luasnya cedera inhalasi.

    5. Fotografi luka bakar : memberikan catatan untuk penyembuhan luka bakar selanjutnya.

    6. Foto rongent dada : dapat tampak normal pada pasca luka bakar dini meskipun dengan

    cederah inhalasi, namun cedera inhalasi yang sesungguhnya akan ada saat progresif

    tanpa foto dada (SDPD).

    7. Natrium urine random : lebih besar dari 20 mEg/L mengidentifikasikan kelebihan

    resusitasi cairan, kurang dari 10 mEg/L menduga ketidak adekuatan resusitasi cairan.

    8. Alkalin fosfat : peningkatan sehubungan dengan perpindahan cairan ini terstisal /

    gangguan pompa natium.

    9. Glukosa serum : peninggian menunjukkan respon stress.

    10. Albumin serum : rasio albumin / globulin mungkin terbaloik sehubungan dengan

    kehilangan protein pada edema cairan

    Diagnosa

    Diagnosa yang mungkin muncul :

    1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma, kerusakan permukaan kulit

    karena destruksi lapisan kulit (parsial / luka bakar dalam).

    2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan kerusakan kulit / jaringan, pembentukan

    edema.

    3. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri / tak nyaman, penurunan

    kekuatan dan tahanantubuh.

    4. Perubahan / disfungsi neurovaskuler perifer, perfusi jaringan berhubungan dengan

    penurunan / interupsi aliran darah anterial / vena.

    5. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui ruteabnormal.

  • 8/7/2019 luka bakar soca

    11/15

    6. Infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidakadekuat.

    7. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status

    hipermetabolik.

    8. Tidak efektifnya bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi trakeobronkial.

    9. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan krisis situasi, kecacatan dan nyeri.

    10. Ketakutan berhubungan dengan krisis situasi, perawatan dirumah sakit / prosedur

    isolasi.

    11. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, kebutuhan pengobatan berhubungan

    dengan kurang terpajan / mengingat.

    Penatalaksanaan

    Prinsip terapi :

    - Pada luka bakar ringan mendinginkan daerah yang terbakar dengan air, mencegah

    infeksi dan memberi kesempatan sisa2 sel epitel untuk berproliferasi dan menutup

    permukaan luka.

    - Luka bakar berat penanganan spt luka ringan + resusitasi segera bila syok.

    - Dugaan keracunan CO diberikan oksigen murni

    - Perawatan lokal mengoleskan luka dengan antiseptik dan membiarkannya terbuka.- Diberi pencegahan tetanus berupa ATS dan/atau toksoid, analgesik bila kesakitan.

    1.Perawatan Ditempat Kejadian

    Diantaranya :

    a. Mematikan api

    b. Mendinginkan luka bakar

    c. Melepaskan benda penghalang

    d. Menutup luka bakar

    e. Mengirigasi luka bakar kimiaf. Terapi yang dilakukan / ditujukan kepada penciptaan saluran nafas yang lapang dan

    pemberian oksigen yang sudah dilembabkan.

    2.Perawatan Medis Darurat

    a. Pengkajian terhadap luka bakar dan dalamnya luka bakar diselesaikan.

    b. Pembuatan foto-foto luka bakar dilakukan pada saat pertama dan secara berkala

    disepanjang penanganan luka bakar.

    c. Penggunaan sprai dan selimut yang steril atau bebas dari kuman.

    d. Penggunaan kateter urine dan faal ginjal yang lebih akurat.

    3.Perawatan Kehilangan Cairan dan Syok

  • 8/7/2019 luka bakar soca

    12/15

    Dengan melakukan penggantian cairan tujuannya :

    Volume total dan kecepatan pemberian cairan infus diukur berdasarkan respons

    pasien luka bakar, sehingga tekanan sistolik yang melebihi 100 mmHg, frekuensi nadi

    kurang dari 110 / menit dan haluaran urine sebanyak 30 hingga 50 ml/jam

    Cara evans :

    1. luas luka dalam persen x BB dalam kg menjadi ml NaCl per 24 jam

    2. luas luka dalam persen x BB dalam kg menjadi ml plasma per 24jam

    Keduanya merupakan pengganti cairan yang hilang akibat udem.

    2. Sebagai pengganti cairan yang hilang akibat penguapan diberikan

    2000cc glukosa 5% per 24 jam.

    Separuh dari jumlah 1+2+3 diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jamberikutnya. Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan hari pertama. Pada hari ketiga

    diberikan setengah jumlah cairan hari kedua. Penderita mula2 dipuasakan dan Mulai

    diberikan minum setelah fungsi usus kmbali normal. Kalau diuresis pada hari ketiga

    memuaskan dan dapat minum tanpa kesulitan, infus dapat dikurangi/dihentikan.

    Baxter (Parkland formula)

    % luka bakar x BB x 4 ml

    Separuh dari jumlah cairan ini diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan

    dalam 16 jam. Haari pertama terutama diberikan elektrolit, yaitu larutan ringer

    laktat karena terjadi defisit ion Na. Hari kedua diberikan setengah cairan hari

    pertama.

    Ho dr muchtar:

    24 jam kedua: 0,5 cc x bbx % luka bakar plasma(ffp) + dextrose 5% dalam water

    solution

    Brooke formula

    24 jam pertama: 0,5 x kg bb x % luka bakar colloid

    1,5 ml x kgbb x % luka bakar larutan saline (elektrolit)

    2000 ml dextrose 5% in water solution

    (1/2 diberikan 8 jam pertama, sisa nya diberikan 16 jam kedua)\

    24 jam kedua : 0,25 ml x kg bb x % luas luka bakar colloid

  • 8/7/2019 luka bakar soca

    13/15

    0,75 ml x kgbb x % luas luka bakar normal saline + 2000 ml glukosa

    Pediatric resuscitation protocols

    Shriners burn institute (cincinnati)

    4ml x kgbb x % luas burn + 1500 ml/ m2 luas permukaan tubuh

    8 jam pertama = rl solution dengan 50 meq sodium bicarbonate per liter

    8 jam kedua = rl solution + 12,5 gr of 25 % albumin solution liter

    Galvestone shriners hospital

    (5000 ml x m2 luas permukaan tubuh yang terbakar) + (2000 ml x m2 luas permukaan

    tubuh) menggunakan ringer laktat + 12,5 g 25 % albumin per liter + d5w jika

    diperlukan untuk hipoglikemia.

    Pertimbangan terapi cairan untuk:

    > 10 % derajat 3

    > 15 % derajat 2

    >30 50 % derajat 1 bersamaan dengan derajat 2

    Pre Hospital

    Seorang yang sedang terbakar akan merasa panik, dan akan belari untuk mencari air. Hal ini

    akan sebaliknya akan memperbesar kobaran api karena tertiup oleh angin. Oleh karena itu,segeralah hentikan (stop), jatuhkan (drop), dan gulingkan (roll) orang itu agar api segera

    padam. Bila memiliki karung basah, segera gunakan air atau bahan kain basah untuk

    memadamkan apinya. Sedanguntuk kasus luka bakar karena bahan kimia atau benda dingin,

    segera basuh dan jauhkan bahan kimia atau benda dingin. Matika sumber listrik dan bawa

    orang yang mengalami luka bakar dengan menggunakan selimut basah pada daerah luka

    bakar. Janga membawa orang dengan luka bakar dalam keadaan terbuka karena dapat

    menyebabkan evaporasi cairan tubuh yang terekspose udara luar dan menyebabkan dehidrasi.

    Orang dengan luka bakar biasanya diberikan obat-obatan penahan rasa sakit jenis analgetik :

    Antalgin, aspirin, asam mefenamat samapai penggunaan morfin oleh tenaga medis

    Hospital

    Setiap pasien luka bakar harus dianggap sebagai pasien trauma, karenanya harus dicek

    Airway, breathing dan circulation-nya terlebih dahulu.

    1. Airway - apabila terdapat kecurigaan adanya trauma inhalasi, maka segera pasang

    Endotracheal Tube (ET). Tanda-tanda adanya trauma inhalasi antara lain adalah:

    riwayat terkurung dalam api, luka bakar pada wajah, bulu hidung yang terbakar, dan

    sputum yang hitam. Pemberian 100% oksigenindikasi baca ho dr muchtar!!!

    2. Breathing - eschar yang melingkari dada dapat menghambat gerakan dada untuk

    bernapas, segera lakukan escharotomi. Periksa juga apakah ada trauma-trauma lain

    yang dapat menghambat gerakan pernapasan, misalnya pneumothorax, hematothorax,

    dan fraktur costae

    http://id.wikipedia.org/wiki/Endotracheal_Tubehttp://id.wikipedia.org/wiki/Endotracheal_Tube
  • 8/7/2019 luka bakar soca

    14/15

    3. Circulation - luka bakar menimbulkan kerusakan jaringan sehingga menimbulkan

    edema. pada luka bakar yang luas dapat terjadi syok hipovolumik karena kebocoran

    plasma yang luas. Manajemen cairan pada pasien luka bakar, dapat diberikan dengan

    Formula Baxter.

    Indikasi rawat inap (ho dr muchtar):

    1. Derajat 2 > 15% untuk dewasa dan > 10% untuk anak2

    2. Derajat 2 atau derajat 3 di wajah, tangan, kaki dan perineum

    3. Derajat 3 > 2% utk dewasa dan setiap derajat 3 untuk anak2

    4. Luka bakar dengan trauma visceral, fraktur dan masalah jalan napas.

    Indikasi rawat inap (wom de jong)

    1. Penderita syok atau terancam syok

    - Anak: >10%

    - Dewasa: >15%

    2. Letak luka memungkinkan penderita terancam cacat berat

    - Wajah, mata

    - Tangan dan kaki

    - perineum

    3. Terancam udem laring

    - Terhirup asap atau udara hangat

    Analgesia

    - Morphine sulfat

    Terapi luka bakar

    - Jangan pecahkan bula

    - Tutup dengan pembalut steril

    - Obat2an:

    Obat karakteristik

    Silver sulfadiazine painless

    Cukup hingga buruk menetrasi eschar

    Tdk ada efek metabolicBroad antibacterial spectrum

    Mafenide asetat Painful

    Menetrasi eschar dengan baik

    Carbonic anhidrase inhibitor

    Broad spectrum antibakterial

    0,5 % silver nitrate painless

    Menetrasi eschar dengan buruk

    Broad-spektrum antibakterial dan antifungal

    Antibiotic cream painless(gentamicin) menetrasi eschar dengan baik

  • 8/7/2019 luka bakar soca

    15/15

    Little efek pada gram (+)

    Perkembangan resisten yang cepat

    Systemic toxicity

    Povidone iodine painful

    Failure on gram (-) control

    High serum iodine controlPrognosis

    Penangan dan prognosis ditentukan oleh:

    - Derajat luka bakar

    - Luas permulaan

    - Daerah

    - Usia

    - Keadaan kesehatan