LTM PK Pemicu 5 Radiasi Nicholas H

download LTM PK Pemicu 5 Radiasi Nicholas H

of 6

Transcript of LTM PK Pemicu 5 Radiasi Nicholas H

  • 7/30/2019 LTM PK Pemicu 5 Radiasi Nicholas H

    1/6

    Radiasi

    May 9, 2012

    LTM Perpindahan Kalor Pemicu 5 Page 1

    DEFINISI , PENGARUH SIFAT BAHAN DAN

    SUSUNAN GEOMETRI, SIFAT RADIASI TERMAL

    Oleh : Nicholas Hadi / 1006706334

    DEFINISI RADIASI TERMAL

    Radiasi termal merupakan energi yang diemisikan dari suatu permukaan benda/materi

    yang panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Radiasi termal terbentuk ketika panas

    dari pergerakan suatu partikel yang bermuatan pada atom berubah menjadi radiasi

    elektromagnetik.Sedangkan menurut hukum Stefan, radiasi merupakan pancaran energi dari suatu

    sumber panas atau reservoir , yang dapat ditulis secara matematis sebagai

    4 AT e H (1)

    dimana, A adalah luas penampang, T suhu, e emisivitas (0 e 1), dan merupakan

    konstanta Stefan-Boltzmann (5,67010 8 Wm -2K -4).

    Radiasi termal mempunyai karakteristik unik bila dibandingkan dengan konveksi dan

    konduksi. Yang pertama adalah materi tidak diperlukan dalam perpindahan panas radiasi.

    Kehadiran media justru akan menghalangi transfer radiasi antar permukaan-permukaan. Yang

    kedua adalah besarnya dan kualitas radiasi bergantung pada temperatur. Jika pada konduksi

    dan konveksi jumlah perpindahan panas sangat bergantung pada beda temperatur antar dua

    benda, sedangkan radiasi hanya pada benda yang memancarkan radiasi. Radiasi dalam benda

    panas akan berbeda kualitas dibandingkan dengan radiasi oleh benda bertemperatur lebihrendah. Warna objek yang berpijar akan berubah jika temperatur berubah. Selain itu radiasi

    bergerak dengan kecepatan cahaya dan mempunyai sifat seperti gelombang dan partikel

    sekaligus.

  • 7/30/2019 LTM PK Pemicu 5 Radiasi Nicholas H

    2/6

    Radiasi

    May 9, 2012

    LTM Perpindahan Kalor Pemicu 5 Page 2

    PENGARUH DARI SIFAT BAHAN

    Bila energi radiasi menimpa permukaan suatu bahan, maka sebagian dari radiasi itu

    dipantulkan (refleksi), sebagian diserap (absorpsi), dan sebagian lagi diteruskan (transmisi).

    Bagian radiasi yang dipantulkan disebut reflektivitas , bagian yang diserap absorptivitas ,

    dan bagian yang diteruskan transmisivitas (). Maka,

    + + = 1 (2)

    Sifat- sifat bahan akan mempengaruhi besarnya nilai dan , yang mana nilai

    absorptivitas benda juga akan mempengaruhi daya emisi benda tersebut. Sebagai contoh,

    benda-benda nyata memancarkan radiasi lebih sedikit dari permukaan hitam sempurna,

    sebagaimana diukur dari emisivitas bahan. Hal ini menunjukkan bahwa benda hitam dan

    benda kelabu mempunyai emisivitas bahan yang berbeda sehingga mempengaruhi besarnya

    daya emisi suatu bahan. Maka dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat bahan akan mempengaruhi

    besarnya nilai , , dan daya emisi benda tersebut. Oleh karena itu, sifat -sifat bahan akan

    mempengaruhi besarnya energi atau kalor yang dapat dipertukarkan secara radiasi.

    Sebagai contoh, apabila bahan bersifat transmisi, refleksi, dan absorpsi pertukaran

    kalornya menjadi msmmmmD

    msmmDbm

    A J E

    q

    1/1/

    , sedangkan untuk permukaan spekular

    adalah .

    PENGARUH DARI SUSUNAN GEOMETRI BENDA

    Pengaruh susunan geometri benda terhadap energi kalor yang dipertukarkan secara

    radiasi terletak pada penentuan besarnya faktor bentuk radiasi benda. Seperti yang telah

    dijelaskan sebelumnya pada pembahasan subbab faktor bentuk radiasi dimana masing-masing

    bentuk geometri benda akan memiliki faktor bentuk radiasi yang tertentu pula nilai dan

    besarnya.

    Contoh, radiasi yang terjadi antara dua piringan sejajar dan antara dua piringankonsentrik sejajar akan memiliki nilai faktor bentuk yang berbeda walaupun secara kasat

    s D

    s Db

    A

    J E q

    1/

    1/

  • 7/30/2019 LTM PK Pemicu 5 Radiasi Nicholas H

    3/6

    Radiasi

    May 9, 2012

    LTM Perpindahan Kalor Pemicu 5 Page 3

    mata bentuk benda dari kedua proses radiasi tersebut sama, yaitu dua piringan yang sejajar.

    Dalam kasus ini, semua kalor yang diradiasikan oleh salah satu permukaan akan jatuh pada

    permukaan yang lain. Dalam banyak kasus, permukaan kedua hanya akan menangkap

    sebagian kalor yang diradiasikan. Fraksi kalor radiasi yang diterima oleh permukaan kedua

    dari radiasi total yang diradiasikan oleh permukaan satu disebut sebagai faktor geometri dan

    nilainya bergantung pada susunan geometri dari dua permukaan benda tersebut. Jadi, dapat

    disimpulkan bahwa susunan geometri benda akan sangat mempengaruhi nilai faktor bentuk

    radiasi yang tentu saja akan juga mempengaruhi besar energi kalor yang dipertukarkan secara

    radiasi.

    Salah satu contoh dari kasus sederhanya adalah perpindahan kalor antara dua plat

    sejajar. Dalam kasus ini, semua kalor yang diradiasikan oleh salah satu permukaan akan jatuh

    pada permukaan yang lain. Dalam banyak kasus, permukaan kedua hanya akan menangkap

    sebagian kalor yang diradiasikan. Fraksi kalor radiasi yang diterima oleh permukaan kedua

    dari radiasi total yang diradiasikan oleh permukaan satu disebut sebagai faktor geometri dan

    nilainya bergantung pada susunan geometri dari dua permukaan benda tersebut.

    Dengan demikian, susunan geometri benda akan mempengaruhi besarnya nilai faktor

    geometri (faktor bentuk) dari benda tersebut, yang mana secara tidak langsung akan

    mempengaruhi besarnya energi atau kalor yang dapat dipertukarkan secara radiasi.

    BENDA HITAM

    Benda hitam mengabsorb seluruh radiasi elektromagnetik yang jatuh kepadanya tanpa

    memperhatikan panjang gelombang dan arahnya. Benda hitam berfungsi sebagai standar

    untuk dibandingkan dengan kemampuan radiasi suatu benda.

    Distribusi spektrum dari intensitas radiasi diasosiasikan dengan emisi benda hitam

    pertama kali diungkapkan oleh Planck:

    \

    1/exp2

    ,0

    5

    20

    , kT hchc

    T I b

    (3)

  • 7/30/2019 LTM PK Pemicu 5 Radiasi Nicholas H

    4/6

    Radiasi

    May 9, 2012

    LTM Perpindahan Kalor Pemicu 5 Page 4

    di mana h = 6,6256 10 -34 Js, k = konstanta Planck dan Boltzmann (1,3805 10 -23 J/K), c0 =

    kecepatan cahaya pada ruang vakum (2,998 10 8 m/s), T = temperatur absolut dari benda

    hitam.

    Karena benda hitam adalah penghambur emisi, maka energi dari spektrum emisi

    dalam bentuk:

    1/exp

    ,,2

    51

    ,, T C

    C T I T E

    bb

    (4)

    dengan 248201 /10742,32 mmW hcC dan K mk hcC 4

    02 10439,1/

    merupakan konstanta radiasi. Energi total dari pancaran suatu benda hitam adalah:

    4

    02

    51

    1/expT d

    T C C E b

    (5)

    dimana : konstanta Stefan-Boltzman (5,670 10 -8 W/m 2K 4).

    PERTUKARAN KALOR ANTARA BENDA TAK HITAM

    Pada benda tak hitam, sebagian radiasi akan dipantulkan kembali ke permukaan perpindahan kalor lainnya, dan sebagian dipantulkan ke luar sistem. Analisis keadaan

    demikian itu harus memperhatikan refleksi rangkap tersebut. Sekarang akan diandaikan

    bahwa semua permukaan yang kita temui dalam analisis kita bersifat baur dan mempunyai

    suhu seragam, dan bahwa sifat-sifat refleksi dan emisinya konstan di seluruh permukaan.

    Akan didefinisikan dua istilah baru, yaitu G = irradiation (total radiasi yang menimpa suatu

    permukaan per satuan waktu per satuan luas) dan J = radiocity (total radiasi yang

    meninggalkan suatu permukaan per satan waktu per satuan luas).

    Radiositas ialah jumlah energi yang dipancarkan (emisi) dan energi yang dipantulkan

    (refleksi) apabila tidak ada energi yang diteruskan (transmisi), G E J b , di mana :

    emisivitas dan E b: daya emisi benda hitam. Karena transmisivitas kita andaikan nol, maka

    refleksivitas dapat kita nyatakan sebagai: 11 sehingga G E J b 1

    Energi netto yang meninggalkan permukaan itu ialah selisih antara radiositas dan

    iradiasi yang dapat dinyatakan dengan:

    J E Aq b1 atau

    A J E

    qb

    /1 (6)

  • 7/30/2019 LTM PK Pemicu 5 Radiasi Nicholas H

    5/6

    Radiasi

    May 9, 2012

    LTM Perpindahan Kalor Pemicu 5 Page 5

    Sekarang kita tinjau pertukaran energi radiasi antara dua permukaan A 1 dan A 2. Dari

    seluruh radiasi yang meninggalkan permukaan 1, jumlah yang mencapai permukaan 2 ialah

    1211 F A J . Dari seluruh energi yang meninggalkan permukaan 2, yang sampai di permukaan 1

    ialah 2122 F A J . Saling pertukaran netto antara kedua permukaan itu ialah

    212211212121 )()( F A J J F A J J q .

    Untuk menyusun jaringan suatu soal perpindahan kalor radiasi tertentu, kita hanya

    perlu menghubungkan tahanan - permukaan (1 -e)/eA ke setiap permukaan, dan tahanan -

    ruang 1/A m Fm-n antara potensiai radiositas. Seandainya dua permukaan yang hanya saling

    bertukar kalor saja dan tidak ada yang lain akan dapat digambarkan seperti pada gambar 20 di

    lampiran.

    Dalam hal ini, perpindahan kalor netto ialah beda potensial menyeluruh dibagi dengan

    jumlah semua tahanan, sehingga :

    222121111

    42

    41

    222121111

    21

    /)1(/1/)1()(

    /)1(/1/)1(

    A F A AT T

    A F A A E E

    q bbnet

    (7)

    DAFTAR PUSTAKA

    Holman, J.P. 1994. Perpindahan Kalor . Jakarta : Erlangga

  • 7/30/2019 LTM PK Pemicu 5 Radiasi Nicholas H

    6/6

    Radiasi

    May 9, 2012

    LTM Perpindahan Kalor Pemicu 5 Page 6

    LAMPIRAN

    Pertukaran Radiasi terjadi antara permukaan-

    permukaan ini

    Faktor Bentuk Radiasi, F 1-2

    1. Bidang-bidang datar tak hingga 12. Benda A1 yang sepenuhnya terkurung oleh

    benda lainnya, A2. Benda A1 tidak dapatmelihat bagian dari dirinya sendiri

    1

    3. Elemen permukaan dA(A1) dan permukaaansegi empat (A2) yang sejajar serta langsung diatasnya dengan satu sudut dari segi empattersebut terletak pada garis tegak lurus dA

    Lihat Gambar 3.b dibawah

    4. Elemen dA (A1) dan piringan yang berbentuk lingkaran yang sejajar (A2) dengan pusatnyalangsung di atas dA

    5. Dua bujur sangkar, segiempat atau piringanyang sama dan sejajar , dengan lebar atau garistengah D dan jarak antara- L

    Lihat Gambar 3.adibawah

    6. Dua piringan sejajar denga garis tengahberbeda, dengan jarak antara L, dengan titik-titik pusatnya pada satu garis tegak lurus pada

    permukaan tersebut, piringan kecil A1 berjari- jari a, piringan besar berjari-jari b

    [ ]

    7. Dua segiempat di bidang-bidang datar yangsaling tegak lurus dengan satu sisi sekutu

    Lihat Gambar 3.c dibawah