LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

26
LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA HDR Hari/Tanggal : 7 Desemberr 2015 Waktu : 08.00 WIB Pertemuan Ke- : 1 (TUK ) I. PROSES KEPERAWATAN A. Kondisi Klien : 1. Sering mengkritik diri sendiri. 2. Merasa tidak mampu dan pesimis 3. Menurunya produktifitas 4. Defisit perawatan diri 5. Menurunnya nafsu makan 6. Tidak menatap lawan bicara. 7. Saat berbicara lebih banyak menunduk. B. Diagnosa Keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri rendah C. Tujuan Khusus : 1. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki 2. Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan 3. Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan 4. Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan 5. Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih D. Tindakan Keperawatan 1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien a. Mendiskusikan bahwa sejumlah kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien seperti kegiatan pasien di rumah sakit, di rumah, dalam keluarga dan lingkungan adanya keluarga dan lingkungan terdekat pasien

description

lpsp

Transcript of LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

Page 1: LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

LAPORAN PENDAHULUANSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

HDR

Hari/Tanggal : 7 Desemberr 2015Waktu : 08.00 WIBPertemuan Ke- : 1 (TUK )

I. PROSES KEPERAWATANA. Kondisi Klien :

1. Sering mengkritik diri sendiri.2. Merasa tidak mampu dan pesimis3. Menurunya produktifitas4. Defisit perawatan diri5. Menurunnya nafsu makan6. Tidak menatap lawan bicara.7. Saat berbicara lebih banyak menunduk.

B. Diagnosa Keperawatan :Gangguan konsep diri : harga diri rendah

C. Tujuan Khusus :1. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki2. Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan3. Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan4. Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan5. Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah

dilatih D. Tindakan Keperawatan

1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasiena. Mendiskusikan bahwa sejumlah kemampuan dan aspek positif

yang dimiliki pasien seperti kegiatan pasien di rumah sakit, di rumah, dalam keluarga dan lingkungan adanya keluarga dan lingkungan terdekat pasien

b. Beri pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu dengan pasien penilaian yang negatif.

2. Membantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan.a. Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat

digunakan saat inib. Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap

kemampuan diri yang diungkapkan pasien.c. Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang

aktif3. Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih

a. Mendiskusikan dengan pasien beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari.

Page 2: LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

b. Bantu pasien menetapkan kegiatan mana yang dapat pasien lakukan secara mandiri, mana kegiatan yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga dan kegiatan apa saja yang perlu batuan penuh dari keluarga atau lingkungan terdekat pasien.

4. Melatih kemampuan yang dipilih pasiena. Mendiskusikan dengan pasien untuk melatih kemampuan yang

dipilihb. Bersama pasien memperagakan kegiatan yang ditetapkanc. Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat

dilakukan pasien.5. Membantu menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih

a. Memberi kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan

b. Beri pujian atas kegiatan/kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari

c. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap kegiatan

d. Susun jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah dilatih Berikan kesempatan mengungkapkan perasaanya setelah pelaksanaan kegiatan

II. PROSES TINDAKAN KEPERAWATANA. Orientasi

1. Salam Terapeutik : “Selamat pagi, Perkenalkan nama saya Arief priyo biasa dipanggil arif, saya mahasiswa keperawatan Unair yang sedang praktik diruangan ini, bagaimana keadaan ibu hari ini ?”

2. Evaluasi (pertemuan sebelumnya) : -3. Kontrak

a. Topik : “Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan yang pernah ibu lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih dapat ibu dilakukan. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan untuk kita latih”

b. Waktu : “Bagaimana kalau 20 menit ? atau 15 menit ?”c. Tempat : “Bagaimana kalau di taman depan?”

B. Kerja1. “Ibu, apa saja kemampuan yang ibu miliki?”. 2. “Bagus, apa lagi yang lainnya? Saya buat daftarnya ya bu”. 3. “Kegiatan rumah tangga yang biasa ibu lakukan apa saja? Bagaimana

dengan merapihkan kamar, atau menyapu?”.4. “Wah bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang ibu

miliki”.5. “Bu, dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih dapat

dikerjakan di rumah sakit ? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang kedua.......sampai 5 (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan).

6. “Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini. ”

Page 3: LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

7. “Sekarang, coba ibu pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini”.

8. “Merapihkan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita latihan merapikan tempat tidur ibu”.

9. “Mari kita lihat tempat tidur ibu Coba lihat, sudah rapikah tempat tidurnya?”

10. “Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik. ”Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus !. Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus !”

11. “Sekarang ibu sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus ”

12. “Coba ibu nanti lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau ibu lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan T (tidak) jika ibu tidak melakukan.”

C. Terminasi1. Evaluasi (evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan)

a. Subjektif : “Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap dan latihan merapikan tempat tidur?”

b. Objektif : “Yah, ternyata ibu banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di rumah sakit ini. Salah satunya, merapikan tempat tidur, yang sudah ibu praktekkan dengan baik sekali. Nah kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah setelah pulang.”

2. Tindak lanjut (PR untuk klien)“Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ibu mau berapa kali sehari merapikan tempat tidur? Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa ? Lalu sehabis istirahat, jam 16.00”

3. Kontrak yang akan datanga. Topik : ”Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Ibu

masih ingat kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah selain merapihkan tempat tidur?, yah cuci piring kalau begitu kita akan latihan mencuci piring”

b. Waktu : “Bagaimana kalau besok pagi jam 8?” c. Tempat : “Tempatnya di dapur ruangan ini sehabis makan pagi

Sampai jumpa ya”

Page 4: LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

LAPORAN PENDAHULUANSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

HALUSINASI

Hari/Tanggal : 7 Desember 2015Waktu : 08.00 WIBPertemuan Ke- : 1 (TUK )

I. PROSES KEPERAWATANA. Kondisi Klien :

1. Sering menyendiri2. Sering tertawa dan tersenyum sendiri3. Sering mengatakan mendengar atau melihat hal-hal di luar nalar

B. Diagnosa Keperawatan :Gangguan persepsi sensori : halusinasi

C. Tujuan Khusus :1. Pasien dapat mengidentifikasi halusinasi yang dialaminya2. Pasien dapat mengontrol halusinasinya3. Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal

D. Tindakan Keperawatan1. Membantu pasien mengenali halusinasi2. Menjelaskan cara-cara mengontrol halusinasi3. Mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara pertama :

menghardik halusinasi

II. PROSES TINDAKAN KEPERAWATANA. Orientasi

1. Salam Terapeutik : “Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Arif priyo biasa dipanggil Arif, saya mahasiswa keperawatan Unair yang sedang praktik diruangan ini, nama bapak siapa? Bagaimana perasaan bapak hari ini?”

2. Evaluasi (pertemuan sebelumnya) : -3. Kontrak

a. Topik : “Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini bapak dengar tetapi tak tampak wujudnya?”

b. Waktu : “Bagaimana kalau 20 menit ? atau 15 menit ?”c. Tempat : “Bagaimana kalau di ruang tamu?”

B. Kerja1. “Apakah bapak mendengar suara tanpa ada ujudnya?Apa yang

dikatakan suara itu?”. 2. “Bagus Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan

yang paling sering D dengar suara? Berapa kali sehari bapak alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”.

3. “ Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?”.

Page 5: LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

4. “Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?”.

5. “Bapak , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat dengan teratur.”

6. “Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”

7. “Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang, pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu, … bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak D sudah bisa”.

C. Terminasi1. Evaluasi (evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan)

a. Subjektif : “ Bagaimana perasaan D setelah peragaan latihan tadi?”

b. Objektif : “Kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut !”

2. Tindak lanjut (PR untuk klien)“bagaimana kalu kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Saudara masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien).”

3. Kontrak yang akan datanga. Topik : ” Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan

latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua?”b. Waktu : “Bagaimana kalau besok pagi jam 8?” c. Tempat : “Tempatnya di ruang tamu sehabis makan pagi. Sampai

jumpa ya”

Page 6: LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

LAPORAN PENDAHULUANSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

SETIAP MENARIK DIRI

Hari/Tanggal : 7 Desember 2015Waktu : 08.00 WIBPertemuan Ke- : 1 (TUK Menarik Diri)

I. PROSES KEPERAWATANA. Kondisi Klien :

1. Apatis2. Ekspresi sedih3. Sering menyendiri dan berdiam diri di kamar4. Banyak diam5. Menghindari kontak mata saat berbicara

B. Diagnosa Keperawatan :Isolasi sosial : menarik diri

C. Tujuan Khusus :1. Pasien mampu mengungkapkan hal-hal yang menjadi penyebab

terjadinya isolasi sosial.2. Pasien mampu mengungkapkan keuntungan berinteraksi3. Pasien mampu mengungkapkan kerugian jika tidak berinteraksi

dengan orang lain4. Pasien mampu mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang

D. Tindakan Keperawatan1. Mendiskusikan faktor – faktor yang melatarbelakangi terjadinya isolasi

sosial2. Mendiskusikan keuntungan berinteraksi3. Mendiskusikan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain4. Mendiskusikan cara berkenalan dengan satu orang secara bertahap

II. PROSES TINDAKAN KEPERAWATANA. Orientasi

1. Salam Terapeutik : “Selamat pagi, nama saya Arif priyo biasa dipanggil Arif, saya mahasiswa keperawatan Unair yang akan merawat ibu, nama ibu siapa? bagaimana keadaan ibu hari ini ?”

2. Evaluasi (pertemuan sebelumnya) : -3. Kontrak

d. Topik : “Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-teman ibu? Mau dimana kita bercakap-cakap?”

e. Waktu : “Bagaimana kalau 15 menit ?”f. Tempat : “Bagaimana kalau di ruang tamu?”

B. Kerja(Jika pasien baru ) : “Siapa saja yang tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan ibu? Siapa yang jarang bercakap-cakap dengan ibu? Apa yang membuat ibu jarang bercakap-cakap dengannya?”

Page 7: LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

(Jika pasien sudah lama dirawat)1. “Apa yang ibu rasakan selama ibu dirawat disini? Jadi ibu merasa

sendirian? Siapa saja yang ibu kenal di ruangan ini?”. 2. “Apa saja kegiatan yang biasa ibu lakukan dengan teman yang ibu

kenal?”. 3. “Apa yang menghambat ibu dalam berteman atau bercakap-cakap

dengan pasien yang  lain?”.4. “Menurut ibu apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai teman ?

Wah benar, ada teman bercakap-cakap. Apa lagi ? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) Nah kalau kerugiannya tidak mampunyai teman apa ya ibu ? Ya, apa lagi ? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) Jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu inginkah ya ibu ? belajar bergaul dengan orang lain ? Bagus. Bagaimana kalau sekarang  kita belajar berkenalan dengan orang lain”.

5. “Begini lho ibu ?, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita suka asal kita dan hobi. Contoh: Nama Saya arif priyo, senang dipanggil Arif. Asal saya dari Tuban hobi saya mendengarkan musik”

6. “Selanjutnya ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya begini: Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana/ Hobinya apa?”

7. “Ayo ibu dicoba! Misalnya saya belum kenal dengan ibu. Coba berkenalan dengan saya!”.

8. “Ya bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus sekali”. 9. “Setelah ibu berkenalan dengan orang tersebut ibu bisa melanjutkan

percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan ibu bicarakan. Misalnya tentang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan dan sebagainya.”

C. Terminasi1. Evaluasi (evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan)

a. Subjektif : “Bagaimana perasaan ibu setelah kita  latihan berkenalan?”

b. Objektif : “ibu tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik sekali”

2. Tindak lanjut (PR untuk klien)“Selanjutnya ibu dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama saya tidak ada. Sehingga ibu lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain.  Atau ibu mau praktekkan ke pasien lainnya? Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan harian ibu”

3. Kontrak yang akan datanga. Topik : ” Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini  untuk

mengajak ibu berkenalan dengan teman saya, perawat J. Bagaimana, ibu mau kan?”

b. Waktu : “Bagaimana kalau besok pagi jam 10?” c. Tempat : “Tempatnya bagaimana kalau di ruang tamu sehabis

olahraga pagi? sampai jumpa ya”

Page 8: LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

LAPORAN PENDAHULUANSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

SETIAP WAHAM

Hari/Tanggal : 7 Desember 2015Waktu : 08.00 WIBPertemuan Ke- : 1 (TUK )

I. PROSES KEPERAWATANA. Kondisi Klien :

1. Merasa terancam oleh orang lain atau dirinya sendiri.2. Merasa memiliki kekuatan, kepandaian dll yang luar biasa3. Mengaku sebagai utusan tuhan4. Pasien mengatakan bagian tubuhnya terganggu atau terserang

penyakit, diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan

5. Pasien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan atau mencederai diri sendiri, diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai dengan kenyataan

6. Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada lagi didunia / meninggal, diucapkan berulang kali teetapi tidak sesuai dengan kenyataan

B. Diagnosa Keperawatan :Perubahan proses pikir : Waham

C. Tujuan Khusus :1. Pasien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang

dalam pikiran pasien2. Pasien dapan membina hubungan saling percaya dengan perawat

D. Tindakan Keperawatan1. Membina hubungan saling percaya2. Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi

kebutuhan3. Mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi

II. PROSES TINDAKAN KEPERAWATANA. Orientasi

1. Salam Terapeutik : “Selamat pagi, perkenalkan nama Arif, saya mahasiswa keperawatan Unair yang sedang praktik diruangan ini, nama ibu siapa? bagaimana keadaan ibu hari ini ?”

2. Evaluasi (pertemuan sebelumnya) : -3. Kontrak

a. Topik : “Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang ibu rasakan sekarang?”

b. Waktu : “Bagaimana kalau 20 menit ? atau 15 menit ?”c. Tempat : “Bagaimana kalau di taman depan?”

Page 9: LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

B. Kerja1. “Saya mengerti ibu merasa bahwa ibu adalah seorang Nabi, tapi sulit

bagi saya untuk mempercayainya, karena setahu saya semua Nabi tidak hidup didunia ini, bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus bu?”.

2. “Tampaknya ibu gelisa sekali, bias ibu ceritakan kepada saya apa yang ibu rasakan”.

3. “Jadi ibu merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak untuk mengatur diri ibu sendiri?”.

4. “Siapa menurut ibu yang sering mengatur-atur diri ibu”.5. “Jadi teman ibu yang terlalu mengatur-atur ya pak, juga adik ibu yang

lain?”6. “Kalau ibu sendiri inginnya seperti apa?” 7. “Bagus ibu sudah punya rencana dan jadwal untuk diri sendiri”.8. “Wah, bagus sekali, jadi setiap harinya ibu ingin ada kegiatan di luar

rumah sakit karena bosan kalau dirumah sakit terus ya?”.

C. Terminasi1. Evaluasi (evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan)

a. Subjektif : “ Bagimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya?”

b. Objektif : “Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.”2. Tindak lanjut (PR untuk klien)

“Bagaimana kalau jadwal ini ibu coba lakukan, setuju bu?”3. Kontrak yang akan datang

a. Topik : ” Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi. Kita akan berbincang-bincang tentang kemampuan yang pernah ibu miliki?”

b. Waktu : “Bagaimana kalau dua jam lagi?” c. Tempat : “Bapak mau kita berbincang-bincang dimana?

Bagaimana kalau disini saja ibu?”

Page 10: LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

LAPORAN PENDAHULUANSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

DEFISIT PERAWATAN DIRI

Hari/Tanggal : 7 Desember 2015Waktu : 08.00 WIBPertemuan Ke- : 1 (TUK)

I. PROSES KEPERAWATANA. Kondisi Klien :

1. Kebersihan diri kurang2. Pasien terlihat lusuh3. Paien tidak mampu melakukan berhias/berdandan secara baik4. Pasien tidak mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri

B. Diagnosa Keperawatan :Defisit perawatan diri

C. Tujuan Khusus :1. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri2. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik3. Pasien mampu melakukan makan dengan baik4. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri

D. Tindakan Keperawatan1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri2. Melatih pasien berdandan/berhias3. Melatih pasien makan secara mandiri4. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri

II. PROSES TINDAKAN KEPERAWATANA. Orientasi

1. Salam Terapeutik : “Selamat pagi, Perkenalkan saya ners Arif, saya mahasiswa keperawatan Unair yang sedang praktik diruangan ini, nama ibu siapa? bagaimana keadaan ibu hari ini ?”

2. Evaluasi (pertemuan sebelumnya) : -3. Kontrak

a. Topik : “Dari tadi suster lihat ibu menggaruk-garuk badannya, gatal ya?. Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri ?”

b. Waktu : “Bagaimana kalau 20 menit ? atau 15 menit ?”c. Tempat : “Bagaimana kalau di sini saja?”

B. Kerja1. “Berapa kali ibu mandi dalam sehari? Apakah ibu sudah mandi hari

ini? Menurut ibu apa kegunaannya mandi ?Apa alasan ibu sehingga tidak bisa merawat diri? Menurut ibu apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya...?, badan gatal, mulut bau, apa lagi...? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri

Page 11: LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

masalah apa menurut ibu  yang bisa muncul?” Betul ada kudis, kutu...dsb”.

2. “ Apa yang ibu lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja ibu menyisir rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan sisiran dan berdandan?”.

C. Terminasi1. Evaluasi (evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan)

a. Subjektif : “ Bagaimana perasaan ibu setelah mandi dan mengganti pakaian ?”

b. Objektif : “Coba ibu sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah ibu lakukan tadi ?”. ”Bagaimana perasaan ibu setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya kebersihan diri tadi ? Sekarang coba ibu ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi”

2. Tindak lanjut (PR untuk klien)“Bagus sekali mau berapa kali ibu mandi dan sikat gigi...?dua kali pagi dan sore, Mari...kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nach... lakukan ya bu..., dan beri tanda kalau sudah dilakukan seperti M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak ) tidak melakukani”

3. Kontrak yang akan datanga. Topik : ” Baik besok lagi kita latihan berdandan. Oke?”b. Waktu : “Bagaimana kalau besok pagi jam 7?” c. Tempat : “Tempatnya di ruangan ini sehabis makan pagi Sampai

jumpa ya”

Page 12: LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

LAPORAN PENDAHULUANSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

SETIAP RESIKO BUNUH DIRI

Hari/Tanggal : 7 Desember 2015Waktu : 08.00 WIBPertemuan Ke- : 1 (TUK)

I. PROSES KEPERAWATANA. Kondisi Klien :

1. Menurunnya produktifitas2. Pasien tampak murung dan sedih3. Setiap orang yang ingin mendekati akan dijauhinya4. Sering mengatakan segala sesuatunya akan lebih baik tanpanya

B. Diagnosa Keperawatan :Resiko Bunuh Diri

C. Tujuan Khusus :1. Klien dapat meningkatkan harga dirinya2. Klien dapat melakukan kegiatan sehari-hari3. Klien mendapat perlindungan dari lingkungannya.

D. Tindakan Keperawatan1. Sapa pasien dengan ramah baik verbal maupun non verbal2. Perkenalkan diri dengan sopan3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien4. Jelaskan tujuan pertemuan5. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya 6. Perawat harus menemani pasien terus-menerus sampai pasien dapat

dipindahkan ke tempat yang lebih aman.7. Perawat menjauhkan semua benda berbahaya (misalnya gnting, garpu,

pisau, silet, tali pinggang, dan gelas)8. Perawat memastikan pasien telah meminum obatnya. 9. Perawat menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi

pasien sampai tidak ada keinginan untuk bunuh diri.

II. PROSES TINDAKAN KEPERAWATANA. Orientasi

1. Salam Terapeutik : “Selamat pagi mbak, Namanya siapa. Ohh, senang dipanggil apa ? Ohh D. Baiklah D, perkenalkan nama saya adalah Arif, saya bertugas pada shift pagi mulai pukul 07.00-16.00”

2. Evaluasi (pertemuan sebelumnya) : “Bagaimana perasaan D hari ini? Saya akan selalu menemani D disini mulai dari pukul 07.00-16.00, nanti akan ada perawat yang menggantikan saya untuk menemani D selama dirawat di rumah sakit ini.”

3. Kontrak a. Topik : “Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang

mbak rasakan selama ini, saya siap mendengarkan sesuatu yang ingin mbak sampaikan”

Page 13: LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

b. Waktu : “Bagaimana kalau jam 13.00 setelah makan siang mbak?”c. Tempat : “Bagaimana kalau kita lakukan disini saja?”

B. Kerja1. “ Bagaimana perasaan D setelah bencana itu terjadi?”. 2. “ Apakah dengan bencana tersebut D merasa paling menderita di dunia

ini? Apakah D kehilangan kepercayaan diri?”. 3. “ Apakah D merasa tidak berharga dan lebih rendah dari pada orang

lain?”.4. “ Apakah  D sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi?

Apakah D berniat untuk menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau berharap D mati? Apakah D mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya?”.

5. Jika klien telah menyampaikan ide bunuh diri, segera memberikan tindakan untuk melindungi klien.

6. “ Baiklah tampaknya D memerlukan bantuan untuk menghilangkan keinginan untuk bunuh diri. Saya perlu memeriksa seluruh kamar Yuki untuk memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan D.”

7. “ Nah, karena D tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup D, maka saya tidak akan membiarkan D sendiri”.

8. “ Apakah yang akan D lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Ya, saya setuju. D harus memaggil perawat yang bertugas di tempat ini untuk membantu D. Saya percaya D dapat melakukannya”.

C. Terminasi1. Evaluasi (evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan)

a. Subjektif : “Bagaimana perasaan D setelah kita bincang – bincang selama ini ?”

b. Objektif : “coba D sebutkan.”2. Tindak lanjut (PR untuk klien) : -3. Kontrak yang akan datang

a. Topik : ” D, untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri.”

b. Waktu : “Bagaimana kalau besok pagi jam 8?” c. Tempat : “Tempatnya di ruangan ini sehabis makan pagi Sampai

jumpa ya”

Page 14: LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

LAPORAN PENDAHULUANSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

PERILAKU KEKERASAN

Hari/Tanggal : 7 Desember 2015Waktu : 08.00 WIBPertemuan Ke- : 1 (TUK)

I. PROSES KEPERAWATANA. Kondisi Klien :

1. Data Subyektifa. Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.b. Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya

jika sedang kesal atau marah.c. Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.d. Klien mengatakan marah dan jengkel kepada orang lain, ingin

membunuh, ingin membakar atau mengacak-acak lingkungannya2. Data Obyektif

a. Mata merah, wajah agak merah.b. Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.c. Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.d. Merusak dan melempar barang-barange. Klien mengamuk, merusak dan melempar barang-barang,

melakukan tindakan kekerasan pada orang-orang disekitarnyaB. Diagnosa Keperawatan :

Perilaku KekerasanC. Tujuan Khusus :

1. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan2. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan3. Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah

dilakukannya4. Pasien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang

dilakukannya5. Pasien dapat menyebutkan cara mencegah/mengontrol perilaku

kekerasannya4. Pasien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara

fisik, spiritual, sosial, dan dengan terapi psikofarmaka.D. Tindakan Keperawatan

1. Bina hubungan saling percaya2. Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasan saat ini dan 

yang lalu3. Diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan4. Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan

pada saat  marah.5. Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya6. Diskusikan bersama pasien cara mengontrol perilaku kekerasan7. Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara fisik

Page 15: LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

8. Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal9. Latih mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual10. Latih mengontrol perilaku kekerasan dengan patuh minum obat 11. Ikut sertakan pasien dalam Terapi Aktivitas Kelompok  Stimulasi

Persepsi mengontrol Perilaku Kekerasan

II. PROSES TINDAKAN KEPERAWATANA. Orientasi

1. Salam Terapeutik : “Selamat pagi pak, Namanya siapa. Ohh, senang dipanggil apa ? Ohh D. Baiklah D, perkenalkan nama saya adalah Arif, saya bertugas pada shift pagi mulai pukul 07.00-16.00”

2. Evaluasi (pertemuan sebelumnya) : “Bagaimana perasaan bapak hari ini? Masih ada perasaan kesal atau marah?.”

3. Kontrak a. Topik : “Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang  tentang

perasaan marah bapak”b. Waktu : “Bagaimana kalau jam 13.00 setelah makan siang mbak?”c. Tempat : “Bagaimana kalau kita lakukan disini saja?”

B. Kerja1. “Apa yang menyebabkan bapak marah?, Apakah sebelumnya bapak

pernah marah? Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang?. O..iya, apakah ada penyebab lain yang membuat bapak marah”.

2. “Pada saat penyebab marah itu ada, seperti bapak stress karena pekerjaan atau masalah uang(misalnya ini penyebab marah pasien), apa yang bapak rasakan?” (tunggu respons pasien).

3. “Apakah bapak merasakan kesal kemudian dada bapak berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal?”.

4. “Setelah itu apa yang bapak lakukan? O..iya, jadi bapak marah-marah, membanting pintu dan memecahkan barang-barang, apakah dengan cara ini stress bapak hilang? Iya, tentu tidak. Apa kerugian cara yang bapak lakukan? Betul, istri jadi takut barang-barang pecah. Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik? Maukah bapak belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?”

5. “ Baiklah tampaknya D memerlukan bantuan untuk menghilangkan keinginan untuk bunuh diri. Saya perlu memeriksa seluruh kamar Yuki untuk memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan D.”

6. “ Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, pak. Salah satunya adalah dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah”.

7. “ Begini pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah bapak rasakan maka bapak berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiupu perlahan –lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali. Bagus sekali, bapak  sudah bisa melakukannya. Bagaimana perasaannya?”.

Page 16: LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

8. ” Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa melakukannya”

C. Terminasi1. Evaluasi (evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan)

a. Subjektif : “ Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan bapak?”

b. Objektif : “Iya jadi ada 2 penyebab bapak marah ........ (sebutkan) dan yang bapak rasakan ........ (sebutkan) dan yang bapak lakukan ....... (sebutkan) serta akibatnya ......... (sebutkan)”

2. Tindak lanjut (PR untuk klien) : ”Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat  lagi penyebab marah bapak yang lalu, apa yang bapak lakukan kalau marah yang belum kita bahas dan jangan lupa latihan napas dalamnya ya pak. ‘Sekarang kita buat jadual latihannya ya pak, berapa kali sehari bapak mau latihan napas dalam?, jam berapa saja pak?”

3. Kontrak yang akan datanga. Topik : ” Bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang dan kita latihan

cara yang lain untuk mencegah/mengontrol marah”b. Waktu : “Bagaimana kalau 2 jam lagi?” c. Tempat : “Tempatnya di sini sehabis makan pagi, sampai jumpa

ya”

Page 17: LPSP-jiwa-Menur-9-nov-2015

STRATEGI PELAKSANA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Oleh :

Arif priyo Utomo

131513143096

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2015