LP2M

download LP2M

of 21

description

lp

Transcript of LP2M

A. JUDUL PENELITIANPENGURANGAN KANDUNGAN ASAM LEMAK BEBAS MINYAK MENTAH KELAPA SAWIT DENGAN PEMANFAATAN ENZIM BROMELIN LIMBAH BUAH NANAS

B. RUANG LINGKUPPada penelitian ini akan dilakukan pemanfaatan enzim bromelin dari limbah buah nanas untuk mengurangi kadar asam lemak bebas minyak mentah kelapa sawit. Adapun ruang lingkup dari penelitian ini meliputi:1. Isolasi enzim bromelin dari limbah buah nanas.2. Penambahan enzim bromelin dalam minyak kelapa sawit untuk mengurangi kadar asam lemak bebas.3. Pengujian produk minyak kelapa sawit setelah penambahan enzim bromelin.

C. LATAR BELAKANG MASALAHKelapa sawit merupakan suatu komoditi andalan untuk agribisnis di Indonesia. Kelapa sawit merupakan salah satu sumber minyak nabati yang sangat potensial khususnya sebagai bahan oleopangan dan oleokimia (Fauzi, 2012). Di Indonesia, produk utama dari kelapa sawit adalah untuk minyak makan, dan para produsen minyak kelapa sawit biasanya menjual produknya dalam bentuk Crude Palm Oil (CPO) atau langsung menjualnya dalam bentuk tandan buah segar (TBS). Produksi CPO di Indonesia selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, di mana saat ini merupakan penghasil CPO terbesar di dunia. Menurut Elisabeth (2009) konsumsi CPO dunia selama 2009 diperkirakan meningkat 5.5% dari 42.57 juta ton pada 2008 menjadi 44.90 juta ton pada tahun 2009.Minyak kelapa sawit mentah (CPO) masih memiliki kualitas yang rendah karena masih adanya kandungan asam lemak bebas. Mutu minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh kadar asam lemak bebasnya, karena jika kadar asam lemak bebasnya tingi, maka akan timbul bau tengik di samping itu juga dapat merusak peralatan karena mengakibatkan timbulnya korosi. (Azhari, 2008). Asam lemak bebas pada suatu bahan pangan akan terbentuk karena adanya proses pemanasan bahan pangan pada suhu tinggi yang dapat meningkatkan konsentrasi dari asam lemak bebas dan meningkatkan jumlah asam lemak bebas yang terbentuk apabila proses tersebut semakin lama dilakukan sehingga merugikan mutu dan kandungan gizi bahan pangan tersebut. (Fauziah, 2011).Salah satu cara yang biasanya dilakukan untuk mengurangi kandungan asam lemak bebas minyak mentah kelapa sawit adalah secara konvensional dengan penambahan asam fosfat pada awal proses. Namun keberadaan asam fosfat ini akan merugikan apabila masih tertinggal di dalam CPO karena akan meningkatkan kandungan asam lemak bebas minyak yang dihasilkan (Basiron, 2005). Cara lain yang dapat dilakukan adalah secara enzimatis yaitu dengan penambahan enzim bromelin limbah buah nanas. Seperti yang dilaporkan oleh Nur Hidayati (2010) tentang pemanfaatan limbah buah nanas untuk pengolahan minyak kelapa secara enzimatis. Pada penelitian ini penggunaan enzim bromelin yang terdapat pada limbah buah nanas hanya dihaluskan, sehingga tidak diketahui seberapa efektif enzim bromelin apabila diisolasi dari limbahnya. Serta belum dijelaskan seberapa efektif untuk mengurangi kandungan asam lemak bebas dan meningkatkan mutu minyak kelapa sawit.Di Indonesia produksi nanas mencapai 1.275.490 ton pada tahun 2012 (LAKIP Direktorat Jendral Holtikultura, 2012). Semakin banyak produksi buah nanas, maka semakin banyak yang mengkonsumsi buah nanas dan menghasilkan limbah yang banyak pula. Pada limbah buah nanas yang tidak termanfaatkan ini masih mengandung banyak enzim bromelin terutama pada bagian bonggol buah nanas (Setiaji, 2006). Dari ketersediaan limbah buah nanas yang banyak tersebut, maka limbah buah nanas ini memadai untuk diproduksi menjadi enzim bromelin yang dapat digunakan untuk mengurangi kandungan asam lemak bebas CPO.Pemanfaatan limbah buah nanas yang belum optimal dapat dimanfaatkan dengan mempertimbangkan prospek pengembangan teknologi pengolahan minyak kelapa sawit (Winarno, 2002). Maka pada penelitian ini akan dilakukan pemanfaatan enzim bromelin pada limbah nanas, kulit dan bonggol untuk mengurangi asam lemak bebas yang terkandung pada minyak kelapa sawit dan dapat menamabah nilai guna limbah buah nanas.

D. PERUMUSAN MASALAHAdapun rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah :1. Bagaimana pengaruh rasio penambahan limbah buah nanas terhadap yield enzim bromelin pada proses isolasi?2. Bagaimana pengaruh perbandingan konsentrasi enzim bromelin terhadap penghilangan asam lemak bebas minyak mentah kelapa sawit (CPO)?3. Bagamaina pengaruh kualitas minyak mentah kelapa sawit (CPO) dengan penambahan enzim bromelin seperti warna, bau, dan bilangan peroksida?4. Bagaimana efektivitas kerja enzim bromelin pada pengurangan asam lemak bebas minyak mentah kelapa sawit (CPO)?

E. TUJUAN PENELITIANBerdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :1. Mengetahui pengaruh rasio penambahan limbah buah nanas terhadap yield enzim bromelin pada proses isolasi.2. Mengetahui pengaruh perbandingan konsentrasi enzim bromelin terhadap penghilangan asam lemak bebas minyak mentah kelapa sawit (CPO).3. Mengetahui pengaruh kualitas minyak mentah kelapa sawit (CPO) dengan penambahan enzim bromelin seperti warna, bau, dan bilangan peroksida.4. Mengetahui efektivitas kerja enzim bromelin pada pengurangan asam lemak bebas minyak mentah kelapa sawit (CPO)?

F. KONTRIBUSI PENELITIANDalam penelitian pemanfaatan enzim bromelin untuk mengurangi asam lemak bebas minyak mentah kelapa sawit diharapkan dapat memberikan kontribusi :1. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa limbah buah nanas banyak mengandung enzim bromelin yang dapat dimanfaatkan sebagai peningkatan mutu dan kualitas minyak kelapa sawit yaitu dapat mengurangi kandungan asam lemak bebas yang dapat merusak kualitas minyak kelapa sawit.2. Pemahaman kepada masyarakat tentang peningkatan nilai ekonomis dari buah nanas yang selama ini hanya dijadikan sebagai produk makanan dan minuman.

G. TINJAUAN PUSTAKA1. NanasNanas, nenas atau ananas (Ananas comosus (L) Merr) adalah sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari Brazil, Bolivia dan Paraguay, dengan klasifikasi sebagai berikut:Kingdom: PlantaeSuperdivisio: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)Divisio: Magnoliophyta (berbunga)Kelas: Liliopsida (monokotil)Ordo: BromelialesFamili: Bromeliaceae (nanas-nanasan)Genus: AnanasSpesies: Ananas comosus (L.) Merr.(Soedarya, 2009)Nanas termasuk dalam familia nanas-nanasan (Familia Bromeliaceae) dengan daging buah berwarna kuning pucat, bau yang harum, rasanya manis dan mengandung banyak jus.Buah nanas memiliki kandungan air 90%, karbohidrat, protein, kanji, lemak, asam nikotin, kalsium, fosfor, besi, asam organik, enzim bromelin (dai-yin Fang dan Liu Cheng-jun, 2001).Di Indonesia produksi nanas mencapai 1.275.490 ton pada tahun 2012 (LAKIP Direktorat Jendral Holtikultura, 2012). Semakin banyak produksi buah nanas, maka semakin banyak yang mengkonsumsi buah nanas. Akibat dari konsumsi buah nanas yang banyak akan menghasilkan limbah buah nanas yang banyak pula, seperti bonggol/hati nanas dan kulit nanas. Namun limbah buah nanas ini belum dimanfaatkan secara optimal.Buah nanas mengandung enzim proteolik yaitu bromelin yang merupakan enzim protease yang mampu memecah protein, oleh karena itu dapat meningkatkan kadar protein terlarut. Enzim bromelin mempunyai arti penting seperti halnya enzim papain yang dihasilkan tanaman papaya (Indrawati, 1992). Kandungan enzim bromelin terdapat paling tinggi pada bagian hati/bonggol (Setiaji 2006).

2. Enzim BromelinBromelin adalah enzim yang diekstrak dari buah nanas (Ananas comosus). Bromelin diisolasi dari buah nanas dengan menghancurkan daging buah untuk mendapatkan ekstrak kasar enzim bromelin. Buah nanas yang muda maupun yang tua mengandung enzim bromelin (Winarno, 1986). Aktifitas enzim bromelin dipengaruhi oleh kematangan buah nanas dan konsentrasi pemakaian. Untuk memperoleh hasil yang maksimum digunakan buah nanas yang muda, karena buah nanas yang muda mengandung enzim bromelin lebih banyak (Winarno, 1986).Aktivitas bromelin optimum pada suhu 500C, diatas suhu tersebut keaktifan akan menurun pH optimum 6,5-7 dimana enzim akan mempunyai konformasi yang mantap dan aktivitas maksimal (Winarno, 1986).Pada bagian bonggol dan hati buah nanasbanyak terdapat enzim Bromelin (Setiaji, 2006).Bromelin juga merupakan salah satu jenis enzim protease sulfhidril (mempunyai keaktifan terhadap protein dengan gugus S-, yaitu sistein dan methionine) yang memerlukan pengaktifan oleh sistein ataupun sianid untuk mencapai keaktifan maksimum (Tokong, 1979). Kandungan enzim bromelin buah nanas dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan bromelin di dalam tanaman nanas (persen)NoBagian BuahPersentase

1Buah utuh masak 0,060 0,080

2Dagingbuahmasak0,080 0,125

3Kulit buah 0,050 0,075

4Tangkai 0,040 0,060

5Batang 0,100 0,600

6Buah utuh mentah 0,040 0,060

Sumber : Ferdiansyah (2005)

3. Minyak Mentah Kelapa sawit (CPO)Kandungan utama CPO adalah minyak yang memiliki komposisi asam lemak tidak jenuh, yaitu asam oleat C18:1 Cis (co-9) 40.8%, asamlinoleat C18:2 (co-6) 11.9% dan asam linolenat C 18:3 (co-3) 0.4%. Menurut Basiron (2005), pengolahan buah sawit menjadi CPO dilakukan dalam beberapa tahap yaitu penerimaan tandan buah segar (TBS), perebusan, perontokan, pelumatan, ekstraksi minyak dan klarifikasi. CPO yang diekstrak secara komersial dari TBS walaupun dalam jumlah kecil mengandung komponen dan pengotor yang tidak diinginkan.Komponen ini termasuk serat mesokrap, kelembaban, bahan-bahan tidak larut, asam lemak bebas, phospholipida, logam, produk oksidasi, dan bahan-bahan yang memiliki bau yang kuat.Sehingga CPO diperlukan proses pemumian sebelum digunakan (Basiron 2005). Pemurnian CPO dapat dilakukan dengan dua metode yaitu pemurnian fisik dan pemurnian kimiawi. Perbedaan utama dua jenis pemurnian ini ada pada cara menghilangkan asam lemak bebas. Akan tetapi kedua metode dapat menghasilkan Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) yang memiliki kualitas dan stabilitas yang diinginkan.Proses pemurnian fisik diawali dengan pretreatment yang disebut juga degumming awal dilakukan denganpenggunaan asam fosfat dan diikuti olehpembersihan menggunakan bleaching earth. Penambahan asam fosfat berguna untuk mengendapkan fosfatida yang tidak larut air.Proses pemurnian secara kimiawi disebut dengan refmasi kaustik. Proses ini dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama adalah pengkondisian gum, pada proses ditambahkan asam fosfat. Kemudian ditambahkan laurutan kaustik soda untuk direaksikan dengan asam lemak bebas sehingga membentuk sabun.Tahap kedua yang dilakukan adalah bleaching dan filtrasi.Pada tahap terakhir dilakukan deodorisasi (Basiron, 2005).Pada metode yang digunakan untuk memurnikan CPO yaitu pemurnian secara fisik dan kimiawi keduanya menggunakan asam fosfat. Penggunaan asam fosfat ini bertujuan untuk mengendapkan fosfatida, namun kandungan asam fosfat yang berlebih dapat menyebabkan meningkatknya asam lemak bebas yang dihasilkan (Basiron 2005). Untuk itu harus dilakukan suatu proses untuk mengurangi kandungan asam lemak bebas pada CPO. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah secara enzimatis yaitu dengan menambahkan enzim bromelin limbah buah nanas, sehingga minyak kelapa sawit yang dihasilkan akan sesuai standar mutu yang ada.Standar mutu minyak kelapa sawit telah dirumuskan dan ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) yaitu SNI 7709:2012. SNI menetapkan bahwa standar mutu minyak goreng sawit adalah sebagai berikut: Tabel 2.Standar Mutu Minyak Kelapa Sawit SNI 7709:2012KRITERIA UJISATUANSYARAT

Keadaan BauWarnaRasa Merah/kuning

Maks. 5,0/50Normal

Kadar air dan bahan menguap% b/bMaks 0.1

Asam lemak bebas (dihitung sebagai asam palmitat)% b/bMaks 0.30

Bahan Makanan TambahanSesuai SNI. 022-M dan Permenkes No. 722/Menkes/Per/IX/88

Cemaran Logam :- besi (Fe)- tembaga (Cu)- raksa (Hg)- timbal (Pb)- timah (Sn)Mg/kgMg/kgMg/kgMg/kgMg/kgMaks 1.5Maks 0.1Maks 0.1Maks 0,1Maks 40.0/250.0)*

Arsen (As)% b/bMaks 0.1

Angka Peroksida% mg 02/grMaks 1

Catatan *pengamilan contoh dipabrik

Sumber :Standar Nasional Indonesia, 2012.

4. Asam Lemak BebasAsam lemak bebas diperoleh dari proses hidrolisa, yaitu penguraian lemak atau trigliserida oleh molekul air yang menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas. Kerusakan minyak atau lemak dapat juga diakibatkan oleh proses oksidasi, yaitu terjadinya kontak antara sejumlah oksigen dengan minyak atau lemak, yang biasanya dimulai dengan pembentukan peroksida dan hidroperoksida. Selanjutnya, terurainya asam-asam lemak disertai dengan hidroperoksida menjadi aldehid dan keton serta asam-asam lemak bebas. Asam lemak bebas yang dihasilkan oleh proses hidrolisa dan oksidasi biasanya bergabung dengan lemak netral dan pada konsentrasi sampai 15%, belum menghasilkan rasa yang tidak disenangii. Lemak dengan kadar asam lemak bebas lebih dari 1%, jika dicicipi akan terasa membentuk film pada permukaan lidah dan tidak berbau tengik, namun intensitasnya tidak bertambah dengan bertambahnya jumlah asam lemak bebas (Ketaren, 1986).Kadar asam lemak bebas dalam minyak kelapa sawit biasanya hanya dibawah 1%. Lemak dengan kadar asam lemak bebas lebih besar dari 1% jika dicicipi akan terasa pada permukaan lidah dan tidak berbau tengik, namun intensitasnya tidak bertambah dengan bertambahnya jumlah asam lemak bebas. Asam lemak bebas, walaupun berada dalam jumlah kecil mengakibatkan rasa tidak lezat. Hal ini berlaku pada lemak yang mengandung asam lemak tidak dapat menguap, dengan jumlah atom C lebih besar dari 14 (Ketaren, 1986).Tim penulis (1997) memaparkan faktor - faktor yang menyebabkan peningkatan kadar asam lemak bebas yang relatif tinggi dalam minyak kelapa sawit antara lain :1. Pemanenan buah sawit yang tidak tepat waktu1. Keterlambatan dalam pengumpulan dan pengangkutan buah1. Penumpukan buah yang terlalu lama1. Proses hidrolisa selama pemprosesan di pabrikDalam bahan pangan, asam lemak dengan kadar lebih besar dari berat lemak akan mengakibatkan rasa yang tidak diinginkan dan kadang-kadang dapat meracuni tubuh. Timbulnya racun dalam minyak yang dipanaskan telah banyak dipelajari. Bila lemak tersebut diberikan pada ternak atau diinjeksikan kedalam darah, akan timbul gejala diare, kelambatan pertumbuhan, pembesaran organ, kanker, kontrol tak sempurna pada pusat saraf dan memperrsingkat umur.CPO memiliki kandungan asam lemak bebas yang berbeda beda. Hal ini dapat terjadi karena proses pengolahan masing-masing minyak mentah kelapa sawit tidaklah sama. Sebagai indikator besar kecilnya kandungan asam lemak bebas yang terdapat pada minyak mentah kelapa sawit adalah berdasarkan jumlah KOH yang diperlukan untuk titrasi. Sebelum memasuki prosestitrasi, minyak dicampur terlebih dahulu dengan etanol netral. Tujuanya adalah agar asam lemak bebas dapat terikat pada etanol sehingga lebih mudah terdeteksi oleh KOH saat titrasi.Etanol bersifat asam dan KOH bersifat basa.Penambahan indikator PP adalah untuk mengetahui tingkat ekuivalen larutan tersebut atau larutan menjadi netral (Qurrota, 2013).

5. Uji Kualitas Minyak Kelapa Sawit5.1 Uji Kadar Asam Lemak BebasAlkalimetri adalah penetapan kadar senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan bahan baku basa. Alkalimetri termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk menghasilkan air yang bersifat netral.Indikator besar kecilnya kandungan asam lemak bebas yang terdapat pada minyak mentah kelapa sawit adalah berdasarkan jumlah KOH yang diperlukan untuk titrasi.Pengujian kadar asam lemak bebas akan dilakukan dua kali yaitu sebelum minyak kelapa ditambah dengan enzim bromelin dan seseudah ditambah enzim bromelin yang digunakan sebagai pembanding penurunan kadar asam lemak bebas pada CPO.5.2 Uji OrganoleptisZat warna yang termasuk golongan ini terdapat secara alamiah di dalam bahan yang mengandung minyak dan ikut terekstrak bersama minyak pada proses ekstraksi. Zat warna tersebut antara lain terdiri dari dan karoten, xanthofil, klorofil, dan anthosyanin. Zat warna ini menyebabkan minyak berwarna kuning, kuning kecoklatan, kehijau-hijauan dan kemerah - merahan.5.3 Uji Bilangan PeroksidaBilangan peroksida didefinisikan sebagai jumlah miliequivalen peroksida dalam setiap 1000 g minyak atau lemak. Bilangan peroksida >20 menunjukkan kualitas minyak yang sangat buruk, biasanya teridentifikasi dari bau yang tidak enak (Rahman, 2007 dalam Dwi Krisna Fatoni, 2012). Bilangan peroksida adalah nilai terpenting untuk menentukan derajat kerusakan pada minyak atau lemak. Asam lemak tidak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga membentuk peroksida (Ketaren,1986).Bilangan peroksida menyatakan terjadinya oksidasi dari minyak. Bilangan peroksida berguna untuk penentuan kualitas minyak setelah pengolahan dan penyimpanan. Peroksida akan meningkat sampai pada tingkat tertentu selama penyimpanan sebelum penggunaan, yang jumlahnya tergantung pada waktu, suhu, dan kontaknya dengan cahaya dan udara. Tingginya bilangan peroksida menandakan oksidasi yang berkelanjutan, tetapi rendahnya bilangan peroksida bukan berarti bebas dari oksidasi. Pada suhu penggorengan, peroksida meningkat, tetapi menguap danmeninggalkan sistem penggorengan pada temperatur yang tinggi (Sinaga,2010).

H. METODE PENELITIAN1. Variabel PenelitianDalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu variabel bebas yang diujikan dan variabel tetap dengan semua perlakuan mendapkan kondisi yang sama. Variabel bebas yang digunakan adalah penambahan enzim bromelin dengan dosis 2, 4, 6, 8, 10 gr terhadap 1 liter CPO dan suhu CPO yang digunakan sebelum ditambah dengan enzim bromelin yaitu : 60C, 90C, 120C, 150C. Variabel tetap yang digunakan adalah pengadukan pada penambahan enzim bromelin dan waktu pemanasan CPO yaitu selama 30 menit.

2. Alat dan BahanPeralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :15

a. b. Pisauc. Blanderd. Kain saringe. Refrigeratorf. Sentrifuseg. Ovenh. Botol sampeli. Baskomj. Pengaduk kayuk. Neraca analitikl. Erlenmeyerm. Pipet ukurn. Labu ukuro. Hot platep. Beaker glass

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :a. b. Limbah buah nanasc. Crude Palm Oil (CPO)d. Alkohol 96%e. N-hexanef. Indikator phenolptaleing. Kristal asam oksalath. Aquadesi. Asam asetat glasialj. Kloroformk. Kristal KIl. Larutan Na2S2O3m. Amilum (larutan pati)

3. Isolasi Enzim BromelinIsolasi Enzim yang dilakukan pada penelitian dengan menggunakan metode pengeringan :1. Buah nanas dikupas, dipotong kecil, diblender, diperas, dan disaring hingga diperoleh cairan jernih sari buah nanas.2. Ditambahkan alkohol 80% dengan perbandingan 1:43. Disimpan selama 24 jam dalam refrigerator pada suhu 10oC, agar enzim mengendap.4. Dimasukkan ke dalam tabung setrifuse kemudian disentrifuse pada kecepatan 15.000 rpm selama 15 menit pada suhu 10oC5. Endapan yang diperolah dikeringkan dengan alat pengeringan (oven)6. Diperoleh serbuk yang merupakan enzim bromelain kasar.(Fajrin, 2012)

4. Pengujian Kualitas Minyak Mentah Kelapa Sawit (CPO)4.1 Uji Kadar Asam Lemak Bebasn. Sampel diaduk kemudian ditimbang 5 gram dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang telah diketahui berat kosongnyao. Ditambahkan 50 ml campuran n-hexane : etanol = 1 : 4 dan ditambahkan 3 tetes indikator phenolptaleinp. Dipanaskan hingga larutq. Dititrasi dengan KOH 0,1 N sampai terbentuk larutan berwarna kuning kehijauan sebagai titik akhir titrasir. Dicatat volume KOH yang digunakans. Pengamatan dilakukan dengan threeflowt. Dilakukan perhitungan kadar Asam Lemak Bebas

Dimana : N = Normlitas KOH yang telah distandarisasiVt = Volume KOH yang digunakan (ml) BS = Berat sampel (g)(Azhari, 2008)

4.2 Uji Organoleptis Terhadap Warna dan BauUji Organoleptis terhadap warna dan bau pada CPO yang sudah ditambah dengan enzim bromelin dengan cara menyiapkan sampel CPO kemudian dilakukan pengujian secara fisik.

4.3 Uji Angka Peroksida Ditimbang 5 gram sampel,dimasukkan ke dalamErlenmeyer 250 ml Ditambahkan 30 ml campuranasam asetat glasial : alkohol :kloroform(20:20:55) dan diigoyangkan sampaibahan terlarut semua Ditambahkan 1 ml larutan KIjenuh Campuran didiamkan selama dengan kadang kaladigoyang Kedalamnya ditambahkan 50 mlaquades Dititrasi dengan larutan Na2S2O30,02 N sampai warna kuningmuda Ditambah 0,5 ml amilum 1% dan titrasi dilanjutkan Erlenmeyer digoyang secara cepat sampai mendekati titik akhir yaitu warna biru gelap menghilang Dilakukan perhitungan angka peroksida

Dimana : ml Na2S2O3 = volume Na2S2O3yang digunakan N Na2S2O3 = Na2S2O3yang telah distandarisasi BS = Berat sampel (g)(Farihan, 2002)

5. Skema Kerja Penelatian

Kulit NanasBonggol NanasRefrigerator 10C (24 Jam)Ditambah Alkohol 80% (1 : 4)Enzim MengendapTabung Sentrifuge 10C (15.000 rpm, 15 menit)OvenSerbuk Enzim Bromelin Kasar

Gambar 1. Skema Kerja Isolasi Enzim Bromelin

Crude Palm OilEnzim BromelinUji Kadar Asam Lemak BebasUji OrganoleptisUji Angka Peroksida+

Gambar 2. Skema Kerja Pengujian Kualitas CPO

I. Jadwal Kegiatan PenelitianTabel 3. Jadwal Kegiatan PenelitianNoJenis KegiatanPelaksanaan Bulan Ke-

IIIIIIIVV

1Persiapan Pelaksanaan

2Isolasi Enzim Bromelin

3Pembuatan Larutan Sampel

4Uji Kadar Asam Lemak Bebas

5Uji Organoleptis

6Uji Angka Peroksida

7Monitoring pelaksanaan program

8Pembuatan Laporan

9Seminar Artikel Ilmiah

J. Personalia Penelitian1. Ketua Peneliti:a. Nama Lengkap: Any Ismawati Khair Nb. NIM: 5213412012c. Semester: 6d. Fakultas/Jurusan/Program Studi: Teknik/Teknik Kimiae. Perguruan Tinggi: Universitas Negeri Semarangf. Bidang Keahlian: Teknik Kimiag. Waktu untuk penelitian ini: Lima bulan2. Anggota Peneliti 1:a. Nama Lengkap: Novia Tri Hapsarib. NIM: 5213412004c. Semester: 6d. Fakultas/Jurusan/Program Studi: Teknik/Teknik Kimiae. Perguruan Tinggi: Universitas Negeri Semarangf. Bidang Keahlian: Teknik Kimiag. Waktu untuk penelitian ini: Lima bulan

3. Anggota Peneliti 2:a. Nama Lengkap: Amalia Larasatib. NIM: 5213413018c. Semester: 4d. Fakultas/Jurusan/Program Studi: Teknik/Teknik Kimiae. Perguruan Tinggi: Universitas Negeri Semarangf. Bidang Keahlian: Teknik Kimiag. Waktu untuk penelitian ini: Lima bulan

K. Anggaran BiayaTabel 4.Anggaran BiayaNoKegiatanJumlah (Rp)

1.Tahap Persiapan Kertas HVS Kertas label Spidol35.000,005.000,0020.000,00

Sub total60.000,00

2.Tahap Operasional Pengadaan Bahan Baku Sewa Refrigerator Sewa sentrifuse Sewa Oven Aquadest 1 L Kristal Na tiosulfat Kristal KOH Asam Asetat Glasial Erlenmeyer 250 ml Beaker Glass 250 ml Labu ukur 250 ml Thermometer Kain Saring Blender Pisau Baskom Pengaduk kayu Botol sampel kaca650.000,00200.000,00200.000,00100.000,0030.000,0015.000,00100.000,0090.000,0060.000,0050.000,0050.000,0055.000,0030.000,00250.000,0020.000,0020.000,0060.000,0050.000,00

Sub total2.040.000,00

3.Transportasi Pembelian alat dan bahan100.000,00

4.Lain lain Laporan penelitian Penggandaan dan penjilidan Dokumentasi Regristrasi Seminar penelitian250.000,00250.000,00300.000,001.000.000,00

Sub total1.800.000,00

Total4.000.000,00

L. Lampiran1. Daftar PustakaAyustaningwarno, F. 2012. Proses Pengolahan dan Aplikasi Minyak Kelapa Sawit Merah pada Industri Pangan. Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro. Vitasphere, volume II, hal 1-11.Badan Standar Nasional Indonesia. SNI 7709:2012. Syarat Mutu Minyak Goreng Kelapa Sawit. Dewan Standar Nasional: Jakarta.BasironY. 2005. Pahn Oil. Di dalam: Shahidi F , editor. Baileys Industrial Oil and Fat Products: Ed ke-6 Volume ke-2 Edible Oil and Fat Products: Edible Oil. Hoboken. John Wiley & Sons, Inc.Damanik, Azhari. 2008. Analisa Kadar Asam Lemak Bebas dari Crude Palm Oil (CPO) pada tangki Timbun di PT Sarana Agro Nusantara.Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara.Fajrin, Eni. 2012. Penggunaan Enzim Bromelin pada Pembuatan Minyak Kelapa (Cocos nucifera) secara Enzimatis. Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin.Hidayati, Nur. 2010. Modifikasi dan Aplikasi Pengolahan Minyak Kelapa dengan Pemanfaatan Limbah Buah Nanas. Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Setia Budi.Kementerian Pertanian, Direktorat Jendral Holtikultura. 2012.Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jendral Hortikultura. Jakarta.Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak Dan Lemak Pangan. Universitas Indonesia, Jakarta.Serikat Pertanian Indonesia. 2010. Catatan Pembangunan Pertanian, Perdesaan dan Pembaruan Agraria. Jakarta.Suastuti, D.A.2009. Kadar Air dan Bilangan Asam dari Minyak Kelapa yang Dibuat dengan Cara Tradisional dan Fermentasi. Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran. Jurnal Kimia 3 (2), Juli 2009 : 69-74.Tambun, R. 2002. Proses Pembuatan Asam Lemak Secara Langsung dari Buah Kelapa Sawit. Fakultas Teknik Kimia, Universitas Sumatera Utara.Tim Penulis PS. 1997. Kelapa Sawit: Usaha Budidaya, Pemanfaatan Hasil, dan Aspek Pemasaran.Jakarta: Penebar Swadaya.Warisno, 2003. Budi Daya Kelapa Genjah. Kanisius: Yogyakarta.Wildan, Farihan. 2002. Penentuan Bilangan Peroksida dalam Minyak Nabati dengan Cara Titrasi.Balai Penelitian Ternak-Ciawi. Bogor.Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi,1st ed., PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

2. Curriculum Vitaea. Ketua Peneliti Informasi PribadiNama: Any Ismawati Khair NJurusan/Universitas: Teknik Kimia/Universitas Negeri SemarangJenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamAlamat: Jl Kebon Agung Selatan VIII/1 KebonbaturMranggen DemakNomor Telepon: +628995732781E-mail: [email protected] Tanggal Lahir: 10 Juni 1994Tempat Lahir: SemarangKewarganegaraan: Indonesia Riwayat Pendidikan SMA Negeri 2 Mranggen2012 SMP Negeri 3 Mranggen2009 SD Negeri 5 Batursari2006 Pengalaman Organisasi: - Seminar, Training, dan Kegiatan Sosial : Studium General Project Management Institute Tahun 2015 Stadium General A Novel Process : Recovery of Organic Solvents from Their Aqueos Solutions with the Aid of Biological Buffers Tahun 2014 Penanaman Mangrove Green Day Engineering Mangunharjo, Mangkang Tahun 2014

b. Anggota Peneliti 1 Informasi PribadiNama: Novia Tri HapsariJurusan/Universitas: Teknik Kimia/Universitas Negeri SemarangJenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamAlamat: Notosuman RT 04 RW V Singopuran,Kartasura, SukoharjoNomor Telepon: +6285799500561E-mail: [email protected] Tanggal Lahir: 31 Maret 1994Tempat Lahir: SukoharjoKewarganegaraan: Indonesia Riwayat Pendidikan SMA Negeri 1 Kartasura2012 SMP Negeri 1 Kartasura2009 SD Negeri 1 Singopuran2006 Pengalaman Organisasi: - Seminar, Training, dan Kegiatan Sosial Studium General Project Management Institute Tahun 2015 Stadium General A Novel Process : Recovery of Organic Solvents from Their Aqueos Solutions with the Aid of Biological Buffers Tahun 2014 Penanaman Mangrove Green Day Engineering Mangunharjo, Mangkang Tahun 2014

c. Anggota Peneliti 2 Informasi PribadiNama: Amalia LarasatiJurusan/Universitas: Teknik Kimia/Universitas Negeri SemarangJenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamAlamat: Pamularsih barat II No. 2 RT 002 RW 009Nomor Telepon: +6285712168620E-mail: [email protected] Tanggal Lahir: 25 Januari 1996Tempat Lahir: SemarangKewarganegaraan: Indonesia Riwayat Pendidikan SMA Negeri 7 Semarang2013 SMP Negeri 30 Semarang2010 SD Negeri Bojong Salaman 02 Semarang2007 Pengalaman Organisasi: Staff Public Relation and Communication Himpro tahun 2015 Member Social Development Enerc tahun 2015 Seminar, Training, dan Kegiatan Sosial : Studium General Project Management Institute Tahun 2015 Stadium General A Novel Process : Recovery of Organic Solvents from Their Aqueos Solutions with the Aid of Biological Buffers Tahun 2014 Penanaman Mangrove Green Day Engineering Mangunharjo, Mangkang Tahun 2014