Lomba Karya Tulis
Transcript of Lomba Karya Tulis
"putus sekolah demi membantu orang tua bekerja",itulah Hal yang
sering kali terjadi di kalangan teman teman kita yang tidak mampu.sering
kali mereka yang tidak mampu hanya sebagai bahan ejekan di kalangan
anak-anak yang mampu.hanya sedikit orang yang mau memperdulikan
mereka.sayangnya,ini berbanding terbalik dengan nasib para koruptor yang
hanya membuat sengsara rakyat miskin.bagaimana tidak? Mereka mengambil
uang rakyat dan hanya dibuat untuk kesenangan semata.dan seperti
penduduk kota besar lainnya,yang terhanyut oleh gemerlap duniawi.hal ini
seperti kata pepatah yang berbunyi
"Bagai langit dan bumi..."
Yang artinya “dua hal yang mempunyai perbedaan yang sangat jauh.”
Sebelum,mengetahui lebih lanjut.langsung saja mari kita baca kisahnya.
Daftar Isi :
1. Kisah kehidupan para sahabat kita.
2. Tugas kita sebagai generasi penerus.
3. Bantu mereka agar dapat sekolah kembali.
4. Kisah para tunawisma yang malang.
5. “Pahlawan di dalam kehidupan nyata”
1.Kisah kehidupan para sahabat kita.
Jika kita menyaksikan acara "Orang Pinggiran" di salah satu stasiun
televisi swasta.kita dapat melihat,begitu pahitnya kehidupan para warga
yang terhimpit masalah ekonomi.tetapi mereka tetap tabah dalam menjalani
kehidupan ini.sedangkan kita anak-anak yang berkecukupan,sering kali
mengeluh kepada orang tua kita jika ada salah satu permintaan kita yang
belum dipenuhi.mereka teman kita yang tidak mampu,makan sesuap nasi
itupun sudah cukup bagi mereka.urusan pendidikan menjadi hanya sekedar
angan-angan.kita dapat mengambil pelajaran dari kisah kehidupan para
teman kita dengan cara belajar dengan sungguh-sungguh,agar dapat
membahagiakan orang tua kita.meskipun kita tidak menjadi juara kelas itu
tak apa-apa.asalkan kita tetap rajin belajar.orang dapat menjadi sukses itu
tidak harus selalu menjadi juara kelas.kuncinya adalah tetap berusaha dan
pantang menyerah.yang dapat menjadi panutan bagi kita adalah Thomas Alva
Edison, beliau melakukan 1000 kali percobaan agar dapat berhasil.seperti
kehidupan teman-teman kita yang tidak mampu,mereka berjuang dan
pantang menyerah.di salah satu episode “Orang pinggiran” di salah satu
stasiun televisi swasta,seorang anak berjuang keras demi menghidupi adik-
adiknya,sedangkan sang ibu bekerja di luar kota.ia bekerja seharian penuh
dan sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki ke sekolah.sedangkan sang
adik masih duduk di bangku sekolah dasar.sang adik pun tak habis pikir,dia
berusaha bekerja agar dapat membantu sang kakak dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari.sebagian besar rakyat Indonesia yang tidak
mampu,biasanya putus sekolah.hal itu dapat merusak masa depan
Indonesia,generasi selanjutnya di persiapkan untuk masa depan dan untuk
mewujudkan impian dari para pendahulu yang menginginkan generasi muda
agar dapat merubah wajah suram Indonesia ini dengan berbagai prestasi
membanggakan yang sudah diraih oleh generasi muda.
Bukankah,sudah menjadi tugas bagi para penerus bangsa ini agar
dapat mengubah nasib bangsa Indonesia tercinta.dan sudah menjadi tugas
bagi para pendahulu agar memberi contoh yang baik pada generasi
selanjutnya.Para pahlawan yang gugur dalam medan perang,sangatlah
berharap bagi generasi penerus agar dapat melanjutkan perjuangan
mereka.jadi,mulai sekarang kita harus mengubah nasib para sahabat kita
yang kurang mampu! walaupun sekecil apapun kita membantu mereka,tetapi
di mata mereka tindakan yang sudah kita lakukan adalah hal yang paling
terindah di dalam hidup mereka.mereka begitu menghargai pemberian dari
kita,maka mari bantu mereka agar mampu bersekolah kembali.
Dan berikut salah satu kisah dari episode “Orang Pinggiran” yang
berjudul,
Kisah hidup Siti penjual bakso yang berusia 7 tahun
Mata pencaharian utama bagi warga kampung cipendeuy Desa
Cibereum, Cilangkahan, Banten adalah dari hasil dari pertanian, tentu saja
hasil yang diperoleh bergantung musim bila tak banyak hama dan wabah
yang mengganggu hasil panen , warga desa bisa bernafas lega . Itulah
sebabnya tak semua warga bertahan dengan bertani , sebagian mencoba
peuntungan lain dengan bekerja di kebun karet yang ada di sekitar desa ini.
Bagi siti dan keluarga nya kehidupan tak memberi banyak pilihan, tak ada
sawah atau kebun yang bisa digarap sebagai sumber penghasilan.
Siti adalah seorang bocah yatim yang ditinggal meninggal ayahnya
sejak usia 2 tahun. Kini Siti berumur 7 tahun dan keseharian siti adalah
sekolah dan berjualan bakso. Bagi bocah ini kehidupan sangat sederhana
yang dijalani keluarganya bukan suatu beban yang berat pemandangan
seperti ini pun sudah bukan sekali atau dua kali ia alami rasa lapar sepulang
sekolah harus dia tahan sebisa mungkin. Ia tak akan berkeluh kesah , Siti
tahu sang bunda sedang pergi bekerja sehingga tidak sempat meninggalkan
makanan di rumah. Selain tak sempat bisa jadi memang tak ada lagi yang
bisa dimasak di rumah ini. Bukan tanpa alasan bocah berusia 7 tahun ini
harus bersusah payah ikutmencari rezeki di usianya yang masih sangat kecil
yang tak berayah ini harus merasakan beban sang ibu, itulah sebabnya siti
kemudian bisa menjadi seorang pedagang bakso. Tentu saja bukan siti
sendiri yang meracik dan meramu bakso yang akan dia jual. Bocah sekecil siti
tentu belum mampu memasak layaknya orang dewasa. Siti hanya menjual
tenaganya saja sebagai pedagang. Siti mengambil bakso dari tetangganya,
termos dan ember inipun telah disediakan oleh tetangganya. Termos yang
dibawa siti cukup berat karena diisi penuh dengan bakso siti harus bisa
menjual seluruh bakso ini bila ingin mendapat upah yang banyak. Siti harus
berjalan jauh untuk menjual dagangannya. Beban yang berat kadang
membuat tangannya sakit. Tugas siti sederhana saja bocah kelas 2 SD harus
melayani setiap permintaan pembeli. Siti piawai dalam menyediakan bakso
kepada pembeli. Menjual makanan dengan kondisi perut kosong sejak pulang
sekolah tentu bukanlah hal yang mudah. Aroma bakso yang menggoda hanya
bisa dia bayangkan saja kelezatannya. Mau tak mau siti harus bisa
mengendalikan dirinya melihat dan menuggu sang pembeli menikmati bakso
dagangannya sungguh menjadi perjuangan berat bagi siti. Membuat siti
merasa malu akan keadaanya sendiri.
Siti pun tak bisa mengharap rezeki yang banyak dari menjual bakso.
Ember ini tak boleh ketinggalan karena setiap mangkuk kotor harus dicuci
kembali untuk melayani pembeli berikutnya. Agar bakso dagangannya ini
laku tentu siti harus rajin menawarkan bakso dagangannya kepada setiap
orang , namun kadang usahanya tak selalu berhasil tak semua orang sedang
membutuhkan bakso dagangannya. Menjadi pedagang bakso tentu bukanlah
imipan siti namun siti rela menjualankan pekerjaan nya ini ia ingin sekali
membantu sang ibu memenuhi kebutuhan makanan di rumahnya. Bagi siti
tantangan terberat adalah menjual bakso kepada teman-temannya. Bukannya
bermain bersama menikmati masa kecil , siti terus bekerja dan bekerja.
Kenyataan hidupnya ia terima dengan lapang dada. Tidak hanya itu,
keseharian siti menjadi oenjual bakso pun sering menjadi olok-olokan di
sekolah. Siti tidak mempunyai pilihan lain. Ia harus bersabar dan tetap
menjual bakso di kampungnya. Kerja kerasnya hari ini menghasilkan uang
sebesar 16 ribu rupiah. Uang ini tentunya bukan milik siti. Siti harus
menyetor kepada pemilik bakso. Siti hanya mendapat upah dari usahanya
menjual bakso. Hanya uang 2000 rupiah yang ia dapat. Siti bersyukur
setidaknya masih ada sedikit rupiah untuk membantu sang ibu daripada ia
hanya bermain-main tanpa menghasilkan apapun.
Banyak yang tergerak untuk membantu Siti bocah penjual bakso baik
melalui komunitas kaskus, kompasiana maupun bantuan dari Trans7.
Diharapkan orang pinggiran seperti Siti dapat tertolong dengan bantuan
teknologi informasi dari para dermawan di kota besar.
Itulah Kisah nyata dari hidup seorang bocah yang bernama siti dan berusia 7
tahun yang menggugah hati karena kerja keras dan semangat siti dalam
menjalani kehidupan yang keras ini.
Begitulah,kisah kehidupan Siti.cerita ini dapat menjadi teladan bagi
anak-anak muda yang menyianyiakan waktunya hanya untuk bermain-main
saja.agar dapat berubah mulai sekarang.
2. Tugas kita sebagai generasi penerus.
Seperti yang kita ketahui,para pemuda zaman dahulu sangat
mendambakan kemerdekaan untuk Indonesia.Dan pada akhirnya para
pemuda itu dapat memperolehnya.Pada tanggal 17 Agustus tahun 1945,di
proklamasikan kemerdekaan Indonesia oleh bapak Ir.Soekarno.Beliau adalah
pahlawan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Jika kita langsung berbicara ke inti pembicaraannya,sebetulnya pemuda
zaman dahulu sangatlah sulit untuk memperoleh pendidikan.Akhirnya
munculah bapak pendidikan nasional yang berperan penting dalam kualitas
pendidikan di Indonesia.Ada juga R.A.Kartini yang memperjuangkan hak hak
kaum wanita dan anak-anak.Indonesia dapat seperti sekarang karena mereka
semua,para “Kusuma Bangsa” yang rela berkorban demi kepentingan Bangsa
dan Negara.Tugas kita,para penerus adalah melanjutkan perjuangan mereka
dengan cara belajar bersungguh-sungguh,rajin belajar,memperluas
wawasan,ulet,pantang menyerah,dan bercita-cita tinggi.Semua hal itu dapat
terpenuhi apabila kebutuhan formalitas para generasi muda
tercukupi.Tetapi,berbicara soal kebutuhan formalitas,tidak seluruh penduduk
Indonesia kebutuhan formalitasnya terpenuhi.Kita semua,manusia di dunia
ini tidak hidup sendiri.Selalu ada teman-teman yang selalu membantu
kita.Generasi muda akan melanjutkan perjuangan para pahlawan
terdahulu.maka dari itu,bangsa Indonesia haruslah melahirkan generasi-
generasi hebat dan berkualitas tinggi di dunia internasional,agar Indonesia
dapat merubah nasibnya.Perbuatan para koruptor yang menggunakan uang
rakyat untuk memperkaya diri sendiri itu jelas sangat menyengsarakan
rakyat.Uang yang seharusnya untuk membangun sarana dan prasarana bagi
warga di daerah terpencil,di jadikan para penjabat yang korupsi untuk
kesenangan pribadi.Uang itu dapat digunakan untuk membiayai warga tidak
mampu dan untuk member pendidikan yang bermutu bagi generasi
selanjutnya.
Jadi mulai sekarang mari kita ubah sifat tercela kita yang dulu menjadi
sifat terpuji.memang tidak ada hal yang mudah di dalam hidup ini.tapi,kita
dapat memulainya dari hal yang kecil.seperti rajin belajar,serta menambah
wawasan ilmu pengetahuan yang kita miliki.
3. Bantu mereka agar dapat sekolah kembali.
Sangat disayangkan sekali,masih banyak teman kita yang belum
bisa bersekolah.Pemerintah sedang gencar-gencarnya mengadakan program
untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu agar dapat bersekolah
kembali.