Lomba Karya Tulis Ilmiah Hari Besar Nasional dalam Rangka ...
Transcript of Lomba Karya Tulis Ilmiah Hari Besar Nasional dalam Rangka ...
i
Lomba Karya Tulis Ilmiah Hari Besar Nasional dalam Rangka
Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-75
PESONA PONOROGO: SISTEM INOVASI BERBASIS DIGITALISASI,
INTEGRASI, DAN KOLABORASI GUNA MEMBANGUN LOCAL
WISDOM PARIWISATA DI KABUPATEN PONOROGO
PARIWISATA
Disusun Oleh :
Wahyu Setyorini 041711133022 2017
Rerica Dhea Shavila 071711133034 2017
Christin Panjaitan 101711133079 2017
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
ii
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul : Pesona Ponorogo: Sistem Inovasi Berbasis
Digitalisasi, Integrasi, Dan Kolaborasi Guna
Membangun Local Wisdom Pariwisata di
Kabupaten Ponorogo
2. Sub tema : Pariwisata
3. Ketua Tim
Nama Lengkap : Wahyu Setyorini
NIM : 041711133022
Jurusan/Fakultas : Ekonomi Pembangunan/Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga
Alamat Rumah : RT 05 RW 02 Desa Ngadipiro, Wilangan, Nganjuk
No. Telepon/HP : 082337647481
Alamat E-mail : [email protected]
4. Jumlah Anggota Tim : 2
5. Dosen Pembimbing
Nama Lengkap : Habiburrohman, SE., M.Si., Ak.
NIP : 197401062005011001
Alamat Rumah : Jalan Karangmenjangan 2/24 Surabaya
No. Telepon/HP : 08121675880
Surabaya, 15 Juli 2020
Dosen Pembimbing Ketua Tim
(Habiburrohman, SE., M.Si., Ak.)
NIP. 197401062005011001
(Wahyu Setyorini)
NIM. 041711133022
iii
LEMBAR ORISINALITAS
Dengan ini, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Wahyu Setyorini
Alamat : RT 05 RW 02 Desa Ngadipiro, Wilangan, Nganjuk
No. Hp : 082337647481
Judul KTI : Pesona Ponorogo : Sistem Inovasi Berbasis Digitalisasi, Integrasi,
Dan Kolaborasi Guna Membangun Local Wisdom Pariwisata Di
Kabupaten Ponorogo
Menyatakan bahwa naskah ini adalah benar-benar karya asli saya sendiri dan belum
pernah dipublikasikan. Saya akan bersedia menanggung segala tuntutan jika di
kemudian hari ada pihak yang merasa dirugikan baik secara pribadi maupun
tuntutan secara hukum.
Demikian surat pernyataan ini saya tulis, dan bisa digunakan sebagaimana
mestinya.
Surabaya, 15 Juli 2020
Ketua Tim
(Wahyu Setyorini)
NIM. 041711133022
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Wahyu Setyorini
NIM : 041711133022
Sebagai : Ketua Tim
TTL : Nganjuk, 11 September 1997
Agama : Islam
Universitas : Airlangga
Jurusan/Prodi : Ekonomi Pembangunan
E-mail : [email protected]
Nomor Handphone : 082337647481
Alamat : RT 05 RW 02 Desa Ngadipiro, Wilangan, Nganjuk
B. Karya Yang Pernah Dibuat
No. Judul Karya Jenis
Lomba/Kegiatan
Tahun
1. Bahasa Indonesia: Lambang
Kebanggaan NasionalMenuju
Internasional Essay 2017
2. Terjepit Teknologi Milineal Di
Kampus Ideal Cerita Inspiratif 2017
3. Sistem Beras Jumput Pemantik
Semangat Sedekah Dalam
Upaya Pemerataan Kesejahteraan
Essay 2018
4. Budayakan Antikorupsi Melalui
Ber-Kolas ( Koperasi Kelas
Cerdas) Pada Tingkat SMA/SMK LKTI 2018
5. Karang Taruna Berbasis Go
Digital Dan Community Based
Tourism (Cbt) Untuk
Meningkatkan Ekonomi Dan
Pemberdayaan Masyarakat Daerah
Objek Wisata Sedudo Nganjuk
Essay 2018
6. Aktivasi Zakat Pertanian Dalam
Mengoptimalkan Zakat Pertanian
UntukMeningkatkanKesejahteraan
Masyarakat
Essay 2019
v
C. Penghargaan Yang Pernah Diraih
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi
Penghargaan Tahun
1. 5 Terbaik Lomba Esai DKR
Kuta Selatan DKR Kuta Selatan 2017
2. 20 Besar Lomba Cerita Inspiratif
ITB 2017
Institut Teknologi
Bandung 2017
3. 10 Besar Esai Terbaik Bulan
Bahasa 2017
Universitas Gajah
Mada 2017
4. Esai Terbaik Training of Trainer UKM Penalaran
Universitas Airlangga 2018
5. Semifinalis Lomba Essay
Mahasiswa Nasional FALAH Universitas Airlangga 2018
6. Juara 3 Essay dan Debat se-Jawa
Timur
Institut Islam Negeri
Tulungagung 2019
7. Juara 3 Penalaran Berkarya UKM Penalaran
Universitas Airlangga 2019
Surabaya, 15 Juli 2020
Penulis
(Wahyu Setyorini)
NIM. 041711133022
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Rerica Dhea Shavila
NIM : 071711133034
Sebagai : Anggota
TTL : Sidoarjo, 21 Juni 1999
Agama : Islam
Universitas : Airlangga
Jurusan/Prodi : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Ilmu Administrasi
Negara
E-mail : [email protected]
Nomor Handphone : 081330537174
Alamat : Jl. Simping Bluru Kidul RT 2/RW 7 Sidoarjo
B. Karya Yang Pernah Dibuat
No. Judul Karya Jenis
Lomba/Kegiatan
Tahun
1. Strategi Open Government Dalam Alokasi Dana Desa Guna
Mewujudkan Smart Village Di Desa
Sumberkepuh, Kabupaten Nganjuk
LKTI 2017
2. Strategi Pengembangan
Ekowisata Pantai Trisik Melalui
“Sopi Martin” Guna Mewujudkan
Indonesia Mandiri tahun 2018
LKTI 2018
3. One Poin Integrated System
(OPIS): Strategi Optimalisasi
Sistem E-Tilang Bagi Kendaraan
Plat Nomor Non Wilayah Kota
Surabaya
Essay 2018
4. Education Fun Fact: Sebagai
Sarana Internalisasi Nilai
Ketangguhan Ki Honggolono
Dalam Sejarah Perseteruan Desa
Mirah Dan Desa Golan Kabupaten
Ponorogo
LKTI 2018
5. “Buku Saku Siaga Bencana Untuk
Anak” sebagai Antisipasi Dampak
Psikologi Jangka Panjang Korban
Bencana Alam
Essay 2018
6. ASIKJON: Strategi Optimalisasi
Desa Wisata Melalui Konsep
Digital Government Di Desa
Pujon Kidul Malang
LKTI 2018
C. Penghargaan Yang Pernah Diraih
vii
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi
Penghargaan Tahun
1. Juara 1 Call For Paper Hero 6th
tingkat Nasional UMY 2017
2. 10 Besar LKTIN Bioma UIN Malang 2018
3. Semifinalis LKTIN Kist 3 Univ Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2018
4. Finalis LKTI Imekta Creative Universitas Jember 2018
5. Finalis LKTIN 4 Chemical Expo Universitas Medan 2018
6.
Juara 3 Lomba Esai Mahasiswa
Tingkat Nasional National
Gorvernance Days (NDG)
Fisip, Universitas
Padjadjaran Bandung 2018
7. PKM-PSH didanai Kemenristekdikti 2018
8. Juara 1 Kompetisi Esai Nasional
Publician Fair Universitas Indonesia 2018
9. Best Speaker Kompetisi Esai
Nasional Publician Fair Universitas Indonesia 2018
10. PKM AI lolos Kemenristekdikti Kemenristekdikti 2018
11.
Delegates paper competition in
the Airlangga Forum of Public
Administration
Public Administration
Department 2019
12.
Semifinalis Kompetisi KTI
Mahasiswa Nasional
Khatulistiwa
Universitas Brawijaya 2019
13. Juara 1 LKTIN Chronicle PKN-STAN 2019
14. Best Poster Simposium Nasional
ILP2MI Universitas Jambi 2019
15. Juara 1 Simposium Nasional
ILP2MI Universitas Jambi 2019
16. Finalis LKTI Tiupps Jatim UINSA 2020
17. Juara 2 LKTI Tiupps Jatim UINSA 2020
18. Finalis LKTI Prismatic Univesitas Hasanudin 2020
Surabaya, 15 Juli 2020
Penulis
(Rerica Dhea Shavila)
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Christin Panjaitan
NIM : 101711133079
Sebagai : Anggota
TTL : Ponorogo, 28 Mei 1999
Agama : Islam
Universitas : Airlangga
Jurusan/Prodi : Kesehatan Masyarakat
E-mail : [email protected]
Nomor Handphone : 083192872533
Alamat : Dusun Pule, Desa Gajah, Kec.Sambit,
Kab.Ponorogo
B. Karya Yang Pernah Dibuat
No. Judul Karya Jenis
Lomba/Kegiatan
Tahun
1. Cukai Rokok untuk Tambal
Defisit Dana BPJS Kesehatan
Lomba Opini BEM
FKM Unair 2018
2018
2. Keterampilan Politik Tenaga
Kesehatan Masyarakat dalam
Mewujudkan Kesehatan
Masyrakat yang Optimal
Lomba Opini BEM
FKM Unair 2018
2018
3. A Solution to Stopping Sexual
Harassment on Campus
Lomba Opini BEM
FKM Unair 2018
2018
4. Kuwera Ed-Park: Mendakuera
Educational Park, Integrasi
Peternakan dan Perkebunan
Lokal Berbasis Edukasi sebagai
Upaya Peningkatan Potensi
Agrowisata Kabupaten
Trenggalek
Lomba Karya Tulis
Ilmiah PIKIR 2018
2018
5. “Desa Keberagaman” Sebagai
Role Modeldalam Revitalisasi
Nilai Sumpah Pemuda Bangsa
Indonesia
Lomba Artikel Internal
UKM Penalaran
2018
6. Time Management For Public
Health Students: An Image How
Big Its Influence In Their College
ICOSDEL MALINDO
(International
Conference on Student
Development and
Leadership Malysia-
Indonesia)
2018
7. Sharing And Discussion With
Sing (Shadis With Sing)
Programe Sebagai Upaya
Lomba Hari Besar
Nasional UKM
2019
NIM. 071711133034
ix
Penanaman Nasionalisme Pelajar
Melalui Lagu Kebangsaan dan
Lagu Daerah
Penalaran Universitas
Airlangga
C. Penghargaan Yang Pernah Diraih
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi
Penghargaan Tahun
Surabaya, 15 Juli 2020
Penulis
(Christin Panjaitan)
NIM. 071711133034
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
danhidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatanpenelitian yang
berjudul “Pesona Ponorogo : Sistem Inovasi Berbasis Digitalisasi, Integrasi, Dan
Kolaborasi Guna Membangun Local Wisdom Pariwisata Di Kabupaten Ponorogo”
Penelitian kegiatan Lomba Hari Besar Nasional yang diadakan oleh UKM
Penalaran tahun 2020 dapat diselesaikan dengan baik, tidak lepas daribantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada :
1. UKM Penalaran Universitas Airlangga
2. Pembina UKM Penalaran Universitas Airlangga
3. Pihak-pihak yang telah membantu dan mensukseskan pelaksanaan
kegiatan ini
Surabaya, 15 Juli 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
LEMBAR ORISINALITAS ............................................................................. iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
ABSTRAK ........................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat .................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 4
2.1 Teori Pentahelik ......................................................................................... 4
2.2 Pariwisata Kreatif ...................................................................................... 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 7
3.1 Metode Penelitian ....................................................................................... 7
3.2 Teknik Pengambilan Data ..................................................................................... 8
3.3 Teknik Analisis Data .................................................................................. 8
3.4 Teknik Keabsahan Data .............................................................................. 8
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................... 9
4.1 Gambaran Umum dan Kondisi Pariwisata Di Kabupaten Ponorogo ............ 9
4.2 Langkah Strategis Guna Meningkatkan Pengembangan Pariwisata di
Kabupaten Ponorogo ...................................................................................... 12
BAB VPENUTUP ............................................................................................ 20
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 20
5.2 SARAN .................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 222
xii
PESONA PONOROGO: SISTEM INOVASI BERBASIS DIGITALISASI,
INTEGRASI, DAN KOLABORASI GUNA MEMBANGUN LOCAL
WISDOM PARIWISATA DI KABUPATEN PONOROGO
Wahyu Setyorini1, Rerica Dhea Shavila2, Christin Panjaitan3
Universitas Airlangga
ABSTRAK
Pariwisata menjadi sektor unggulan di Indonesia, mampu menyumbang devisa
terbesar pada tahun 2018 (kompasiana.com). Data dari World Travel & Tourism
Council tahun 2018, memperlihatkan pariwisata Indonesia tumbuh tercepat hingga
menempati peringkat ke-9 di dunia, nomor tiga di Asia, dan nomor satu di kawasan
Asia Tenggara. Capaian di sektor pariwisata itu juga diakui perusahaan media di
Inggris The Telegraph, yang mencatat Indonesia sebagai “The Top 20 Fastest
Growing Travel Destinations”.Kabupaten Ponorogo memiliki berbagai potensi
pariwisata wisata alam, wisata kuliner, wisata budaya, dan wisata religi yang dapat
mendukung pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia. Namun, potensi pariwisata
di Kabupaten Ponorogo belum didukung dengan tersedianya sarana prasarana yang
baik serta perencanaan dan pengelolaan wisata yang baik.Pusat Informasi Data
Investasi Indonesia (PIDII) pada tahun 2017 menyebutkan yang datang menikmati
wisata di Kabupaten Ponorogo masih didominasi oleh wisatawan domestik sebesar
375.525 sedangkan wisatawan asing hanya 117. Potensi pariwisata di Kabupaten
Ponorogo sangat memiliki ciri khas budaya yang kental dan masyarakat yang
beragam seharusnya mampu mendatangkan wisatawan asing dengan jumlah besar.
Terlebih di masa Revolusi Industri 4.0 dituntut adanya peningkatan kualitas yang
efektif dan efisien dalam bidang pariwisata. Melalui inovasi Pesona Ponorogo,
sistem yang memanfaatkan digitalisasi, integrasi, dan kolaborasi dalam proses
perencanaan, pengelolaan, dan monitoring dapat membantu pariwisata Kabupaten
Ponorogo berkembang secara signifikan. Penelitian ini menggunakanmetode
kualitatif deskriptif dengan pengambilan data sekunder dari studi pustaka.
Berdasarkan urgensitas dari permasalahan yang ada, maka penulis mengkaji
hambatan dan keberlanjutan sistem digitalisasi, integrasi, dan kolaborasi dibidang
pariwisata menggunakan teori pentahelik. Berfokus pada pemanfaatan Pesona
Ponorogo terhadap pariwisata Kabupaten Ponorogo diharapkan dapat menjadi
solusi permasalahan pariwisata yang terjadi.
Kata Kunci :Local Wisdom,Kabupaten Ponorogo, Pariwisata Kreatif, Pentahelik
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini sektor pariwisata menjadi sektor yang diunggulkan oleh Indonesia,
karena mampu menyumbang devisa terbesar pada tahun 2018 (kompasiana.com).
Devisa yang didapatkan dari sektor pariwisata sangat berperan dalam pembangunan
nasional, dalam hal ini membuka kesempatan pekerjaan bagi masyarakat sehingga
dapat meningkatkan perekonomian. Pemerintah pusat tepatnya kementerian
Pariwisata Republik Indonesia telah mengatur pedoman destinasi pariwisata
berkelanjutan dalam Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia No.14,
Tahun 2016. Terdapat empat ruang lingkup Destinasi Pariwisata Berkelanjutan,
diantarnya pengelolaan destinasi berkelanjutan, pemanfaatan ekonomi untuk
masyarakat lokal, pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung, serta
pelestarian lingkungan.
Data dari World Travel & Tourism Council tahun 2018, memperlihatkan
pariwisata Indonesia tercepat tumbuh sehingga menempati peringkat ke-9 di dunia,
nomor tiga di Asia, dan nomor satu di kawasan Asia Tenggara. Capaian di sektor
pariwisata itu juga diakui perusahaan media di Inggris The Telegraph, yang
mencatat Indonesia sebagai “The Top 20 Fastest Growing Travel Destinations”.
Namun permasalahan yang dihadapi terkait upaya untuk memasarkan sumber daya
yang sudah tercipta menjadi daerah wisata kepada masyarakat/ konsumen
agarmereka mau datang ke tempat wisata. Kita tahu bahwa fungsi objek wisata dan
sarana pariwisata sangat besar bagi suatu daerah kabupaten/kota. Salah satu fungsi
tersebut antara lain memberi pelayanan ruang publik untuk rekreasi, hiburan,
olahraga santai. Fungsi lain dari objek wisata adalah memberi peluang lapangan
kerja dan kesempatan berusaha disektor pariwisata bagi masyarakat di sekitar objek
wisata diberbagai sektor antara lain dagang, angkutan, hiburan, jasa,
telekomunikasi dan sebagainya.
Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu daerah yang ada di Indonesia
tepatnya di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini memiliki berbagai potensi
pariwisata seperti wisata alam, wisata kuliner, wisata budaya, dan wisata religi yang
2
dapat mendukung pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia. Namun, potensi
pariwisata di Kabupaten Ponorogo belum didukung dengan tersedianya sarana
prasarana yang baik serta perencanaan dan pengelolaan wisata yang baik. Pusat
Informasi Data Investasi Indonesia (PIDII) pada tahun 2017 menyebutkan yang
datang menikmati wisata di Kabupaten Ponorogo masih didominasi oleh wisatawan
domestik sebesar 375.525 sedangkan wisatawan asing hanya 117. Pada tahun 2018,
jumlah kunjungan wisatawan domestik di Kabupaten onorgo hingga mencapai
500.000 orang (idntimes, 2019).
Potensi pariwisata di Kabupaten Ponorogo sangat memiliki ciri khas budaya
yang kental dan masyarakat yang beragam sehingga seharusnya mampu
mendatangkan wisatawan asing dengan jumlah besar. Terlebih di masa revolusi
industri 4.0 dituntut adanya peningkatan kualitas yang efektif dan efisien dalam
bidang pariwisata. Pada tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Ponorogo menargetkan
kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara hingga satu juta orang ke
berbagai objek wisata dan budaya daerah selama tahun 2019 (idntimes, 2019).
Maka dari itu, melalui inovasi Pesona Ponorogo, sistem yang memanfaatkan
digitalisasi, integrasi, dan kolaborasi dalam proses perencanaan, pengelolaan, dan
monitoring diharapkan dapat membantu pariwisata Kabupaten Ponorogo
berkembang secara signifikan. Jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Ponorogo
meningkat dan tidak hanya didominasi oleh wisatawan domestik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat
ditarik rumusan masalahnya yaitu bagaimana langkah strategis guna meningkatkan
pengembangan pariwisata di Kabupaten Ponorogo?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan gambaran umum dan kondisi pariwisata di
Kabupaten Ponorogo.
2. Untuk mendeskripsikan langkah strategis guna meningkatkan
pengembangan pariwisata di Kabupaten Ponorogo.
3
1.3.2 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Sistem pengembangan pariwisata dengan memanfaatkan
digitalisasi, integrasi, dan kolaborasi dalam proses perencanaan,
pengelolaan, dan monitoring dapat membantu pariwisatamerupakan suatu
pengembangan teoritis dan aplikatif. Dimana berfungsi dalam melatih daya
kritis, keterampilan, dan wawasan mahasiswa guna mendalami penelitian
mengenai pemberdayaan masyarakat yang berkaitan dengan pilar Nawa
Cita. Selain itu, karya ini didedikasikan sebagai bentuk pengabdian insan
akademis dalam wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Bagi Masyarakat
Pengembangan pariwisata dengan memanfaatkan digitalisasi,
integrasi, dan kolaborasi dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan
wisata khusus nya di Kabupaten Ponorogo. Selain itu juga untuk masyarakat
Kabupaten Ponorogo dapat memberikan keungan ekonomi dari hasil
optimasilisasi pengelolaan pariwisata di Kabupaten Ponorogo.
3. Bagi Pemerintah
Sistem yang memanfaatkan digitalisasi, integrasi, dan kolaborasi dalam
proses perencanaan, pengelolaan, dan monitoring dapat membantu
Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam melalukan branding kota dan
meningkatkan pendapatan daerah sehingga kesejahtaraan Kabupaten
Ponorogo juga dapat meningkat.
4
Business
Goverment
CommunityAcademic
Media
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Pentahelik
Model pentahelix merupakan sektor yang berperan penting untuk
menciptakan nilai manfaat kepariwisataan dalam memberikan keuntungan dan
manfaat pada masyarakat serta lingkungan (Saputri, 2020). Menurut Soemaryani
(2016), model pentahelix merupakan referensi dalam mengembangkan sinergi
antara instansi terkait di dalam mendukung seoptimal mungkin dalam rangka
mencapai tujuan. Kolaborasi pentahelix mempunyai peran penting untuk
mendukung tujuan inovasi bersama sehingga dapat berkontribusi dalam kemajuan
sosial ekonomi daerah. Model pentahelix pertama kali dicanangkan oleh menteri
pariwisata Arief Yahya serta dituangkan ke dalam Peraturan Menteri (Permen)
Pariwisata Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pedoman Destinasi
Pariwisata Berkelanjutan bahwa untuk menciptakan, memastikan kualitas aktivitas,
fasilitas, pelayanan, dan untuk menciptakan pengalaman dan nilai manfaat
kepariwisataan agar memberikan keuntungan dan manfaat pada masyarakat dan
lingkungan, maka diperlukan pendorong sistem kepariwisataan melalui optimasi
peran bussiness, government, community, academic, and media (BGCAM).
Gambar 1. Model pentahelix
Berdasarkan dari Gambar 1. model pentahelix dalam pengembangan
pariwisata terdiri dari Academy, Business, Community, Government, Media yaitu:
1. Academy
5
Peran akademisi dalam pengembangan pasriwisata adalah berbagi informasi
dengan pelaku stakeholder. Akademisi sebagai konseptor, seperi melakukan
standarisasi proses bisnis serta sertifikasi produk dan ketrampilan pada sumber
daya manusia.
2. Business
Business merupakan satuan yang terwujud dalam melakukan proses bisnis
untuk menciptakan nilai tambah dan mempertahankan pertumbuhan yang
berkelanjutan. Business tersebut ialah pengelola, warung masyarakat, pelaku
usaha yang membangun wahana di wisata dan berperan sebagai enabler yang
menghadirkan fasilitas dan kualitas untuk kemajuan ekonomi daerah serta dapat
membantu pengembangan wisata menjadi lebih efektif, efisien, dan produktif.
3. Community
Community merupakan orang-orang yang memiliki minat yang sama dan
relevan dengan bisnis yang berkembang. Community berperan sebagai
akselerator. Bertindak sebagai perantara atau menjadi penghubung untuk
membantu pengembangan pariwisata dalam keseluruhan proses sejak awal,
serta community juga memiliki peran untuk mempromosikan tempat wisata.
4. Government
Government merupakan salah satu pemangku kepentingan yang memiliki
peraturan dan tanggung jawab dalam mengembangkan usaha. Government
berperan sebagai regulator sekaligus berperan sebagai kontroler. Government
melibatkan semua jenis kegiatan seperti perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, pengendalian, promosi, alokasi keuangan, perizinan, program,
undang-undang, pengembangan dan pengetahuan, kebijakan inovasi publik,
dukungan untuk jaringan inovasi dan kemitraan public swasta.
5. Media
Media berfungsi sebagai pemberi informasi, pendidikan, penghibur, dan
sebagai pengontrol sosial. Media merupakan perangkat promosi yang
mencangkup aktivitas periklanan, personal selling, public relation, informasi
dari mulut ke mulut (word of mouth), dan direct marketing serta berperan kuat
untuk mempromosikan dan membuat brand image.
6
2.2 Pariwisata Kreatif
Menurut Damayanti (2015), pariwisata kreatif merupakan pengembangan
dari konsep pariwisata budaya sekaligus pelengkap dan penawaran lain dari bentuk
mass tourism atau pariwisata masal. Pariwisata kreatif memandang kreativitas kota
sebagai suber daya dan menyediakan kesempatan baru untuk memenuhi
pengembangan kepentingan wisatawan. Pariwisata kreatif mempunyai karakteristik
antara lain:
Tema berhubungan dengan budaya lokal yang mencakup antara lain
aktivitas budaya masyarakat, makanan, alam, kesenian.
1. Bersifat informal/tidak kaku dan fleksibel.
2. Bersifat hand on yang melibatkan pengunjung untuk belajar secara
interaktif.
3. Peserta dibatasi pada kelompok kecil atau personal.
4. Kegiatan dilakukan di tempat pengajar atau tempat kerja/bengkel, bukan di
ruang seminar mewah. Hal ini untuk mendukung suasana ontentik dan
informal.
5. Memperbolehkan pengunjung mengeksplorasi kreativitas mereka sehingga
kurikulum pengajaran tidak dibatasi secara ketat/fleksibel.
6. Mendukung pariwisata berkelanjutan dengan adanya pasar market bagi
peningkatan kemampuan/skill tradisional suatu komunitas , serta dapat
memanfaatkan prasarana dan sarana yang sudah ada.
7. Mendekatkan diri pada komunitas lokal, termasuk pengajar/ instruktur dan
masyarakat di sekitarnya.
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana dalam metode penelitian
ini yang menjadi fokus utama adalah memperoleh pemahaman atas tindakan dan
makna gejala sosial dalam sudut pandang subyek penelitian.Sesuai dengan
pendapatNeuman, Lawrence W(2017:23) metode penelitian kualitatif memiliki
fokus pada proses yang interaktif, adanya konstruksi maksa kebudayaan serta
realitas sosial, kebenaran dan juga faktor utama, yang dihadirkan secara eksplisit,
dengan data dan teori yang menyatu. Alasan peneliti menggunakan metode
penelitian kualitatif adalah sifat masalah yang diteliti, dimana penelitian ini
berupaya mengungkap dan memahami sesuatu makna dibalik fenomena dalam
suatu konteks khusus, yaitu mengenai inovasi sistemdigitalisasi, integrasi, dan
kolaborasi dalam proses perencanaan, pengelolaan, dan monitoring pariwisata
Kabupaten Ponorogo
Pendekatan yang digunakan yakni interpretive social science, yang merupakan
analisis sitematis mengenai aksi sosial yang bermakna melalui observasi manusia
secara terperinci dan langsung dalam latar alamiah, supaya bisa memperoleh
pemahaman dan interpretasi mengenai cara orang menciptakan dan
mempertahankan dunia sosial(Neuman, 2017:115).
Tipe penelitian bersifat deskriptif, karena tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan kepentingan-kepentingan dari berbagai pihak dalam
memformulasikan suatu kebijakan yang mengatur tentang tanggungjawab
pemerintah. Seperti yang dijelaskan (Neuman, 2017)penelitian deskriptif dapat
diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang,
lembaga, masyarakat dan lainnya) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang
tampak atau sebagai mana adanya. Dalam hal ini, peneliti mencoba menjelaskan
mengenai bagaimana langkah strategis guna memperbaiki pengelolaan pariwisata
di Kabupaten Ponorogo.
8
3.2 Teknik Pengambilan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder melalui studi
pustaka. John W. Creswell (2014) mengatakan metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan mempelajari buku, laporan, majalah, jurnal, dan media serta
literatur lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian. Metode ini digunakan juga
untuk melengkapi data primer yang kurang dalam proses penelitian.
3.3 Teknik Analisis Data
Proses analisis data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan
refleksi terus-menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan analitis, dan menulis
catatan singkat sepanjang penelitian. Jadi, analisis data kualitatif bisa saja
melibatkan proses pengumpulan data, interpretasi, dan pelaporan hasil secara
serentak dan bersama-sama (Creswell, 2014). Teknik analisis data dalam penelitian
kualitatif, penulisan deskriptif sebagaimana yang dikemukakan oleh Moleong
(2000) mengikuti prosedur sebagai berikut: (1) Analisis deskriptif dengan
mengembangkan kategori-kategori yang relevan dengan beberapa tujuan, (2)
Penafsiran atas hasil analisis deskriptif dengan berpedoman pada hasil wawancara.
Maka, dalam penelitian ini data yang terkumpul diolah dan diinterpretasikan
secara kualitatif dengan maksud menjawab permasalahan penelitian. Data tersebut
ditafsirkan menjadi kategori yang berarati mendukung maksud diadakannya
penelitian.
3.4 Teknik Keabsahan Data
Peneliti menggunakan strategi validitas dengan cara triangulasi sumber data
informasi yang berbeda dengan memeriksa bukti yang berasal dari sumber tersebut
dan digunakan untuk membangun justifikasi tema secara koheren. Jika tema
dibangun berdasarkan sejumlah sumber data atau pespektif, maka proses ini dapat
menambah validitas penelitian (Creswell, 2014).
Peneliti menggunakan metode triangulasi sebagai teknik untuk mengecek
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data tersebut sebagai
pembanding terhadap data yang ada. Norman K. Denkin dalam Lexy (2006),
mendefinisikan triangulasi sebagai gabungan atau kombinasi berbagai metode yang
digunakan untuk menguji fenomena dari sudut pandang dan perspektif berbeda.
9
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum dan Kondisi Pariwisata Di Kabupaten Ponorogo
Tabel 4.1 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ponorogo Tahun 2015-2019
Tahun Pertumbuhan Ekonomi
2015 5.25%
2016 5.29%
2017 5.10%
2018 5.31%
2019 5.01% Sumber : BPS Kabupaten Ponorogo (2020)
Kondisi perekonomian Kabupaten Ponorogo pada periode 2015 - 2019
fluktuatif namun relatif stabil di kisaran 5%. Wisata menjadi salah satu kompenen
penyumbang PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Ponorogo.
Kabupaten Ponorogo memiliki kurang lebih 30 objek dan budaya sebagai daya tarik
wisata (Kusbandrijo, 2018).
Kabupaten Ponorogo dengan luas 1.37,78 km2 memiliki berbagai jenis
wisata, atau dapat dikatakan sebagai kabupaten dengan wisata yang lengkap karena
memiliki beranekaragam jenis wisata. Berikut adalah jenis wisata di Kabupaten
Ponorogo:
1. Wisata budaya
Ponorogo dikenal melalui kesenian Reog Ponorogo. Saat ini Reog
Ponorogo menjadi salah satu wisata melalui festival nasional dan festival
mini yang diadakan setiap tahun. Selain Reog Ponorogo terdapat wisata
budaya lain seperti, Grebeg Suro yang biasa dilakukan pada pergantian
tahun hijriah, Grebeg Tutup Suro Bantarangin yang berisi serangkaian
acara penutupan tahun baru islam, Festival 1000 Dian &Larungan Telaga
Ngebel yaitu doa bersama pada tahun baru islam di Telaga Ngebel.
2. Wisata Alam
Ponorogo memiliki beberapa destinasi wisata alam yang memukau seperti
Telaga Ngebel yang diselimuti udara sejuk di ketinggian 734 meter diatas
permukaan laut sekaligus tempat prosesi doa Bersama tahun baru islam.
Di Telaga Ngebel tersebut juga dapat menikmati durian Ngebel, sunset di
10
atas telaga, dan pelarungan dan pawai obor. Selain Telaga Ngebel terdapat
beberapa wisata air terjun yaitu Air Terjun Peletuk, Air Terjun Coban
Lawe, dan Air Terjun Sunggah yang menyajikan keindahan air terjun
berbeda-beda.
3. Wisata Kuliner
Berkunjung ke kabupaten atau kota tidak lengkap jika tidak mencicipi
makanan khas daerah tersebut. Ponorogo memiliki beberapa makanan
khas seperti sate ayam, dawet jabung, janggelan, dan pecel ponorogo. Sate
ayam di ponorogo memiliki beberapa varian yaitu sate ayam gang sate,
sate ayam ngepos, dan sate ayam setono. Kuliner berupa dawet dan
janggelan di beberapa daerah juga ada, namun di ponorogo dawet terbuat
dari tepung aren sedangkan janggelan di ponorogo memiliki serat yang
tinggi.
4. Wisata Buatan
Ponorogo memiliki beberapa wisata buatan yaitu Tubing Mundak Lereng
Wilis berupa wisata arung jeram, Kolam Renang Tirto Menggolo,
Pemandian Air Panas Tirto Husodo, Wisata Gunung Beruk, Wisata
Gunung Gajah, Wisata Gunung Bedes, Tumpak Pare, dan Tanah Goyang
yang menyajikan pemandangan pegunungan dan cocok untuk berkemah.
5. Wisata Religi
Ponorogo memiliki objek wisata religi sebagai peninggalan sejarah
keagmaan yaitu Masjid dan Makan Tegalsari peninggalan kerajaan dan
penyebaran islam, Makam Bathoro Kathong yaitu putra Prabu Brawijaya
V, Astana Srandil berupa makam Bupati Suomoroto, dan Goa Maria
Sendang Tirto Waluyojati sebagai tempat ibadah dan ziarah penganut
khatolik.
6. Wisata Pendidikan
Wisata Pendidikan adalah wisata yang memberikan edukasi kepada
penjung. Di Kabupaten Ponorogo terdapat wisata edukasi berupa wisata
aquaponik, wisata pertanian, dan wisata kolam lele yang terletak di Desa
Karangpatih Kecamatan Balong.
11
Selain jenis wisata yang telah dipaparkan diatas, Kabupaten Ponorogo
memiliki sejumlah potensi wisata potensi wisata yang harus terus dilestarikan.
Potensi geowisata dengan komoditas buah-buahan, potensi geowisata berupa tebing
batuan dan andesit, dan potensi hidrowisata berupa air terjun yang masih belum
tereksplorasi dapat dikembangkan untuk menambah destinasi wisata (Harwanto,
2015). Sektor wisata dapat dikelola secara optimal untuk meningkatkan
perekonomian.
Kabupaten Ponorogo memiliki keanekaragaman hayati berupa komoditas
buah-buahan yang bervariasi dan makanan dan minuman khas yang dapat menjadi
kekuatan bagi wisata yang dapat dikembangkan dengan terus meningkatkan
pengawasan yang intensif dan perbaikan kualitas objek wisata. Hal tersebut dapat
didukung oleh peluang adanya Perda No 1 Tahun 2012 tentang RT/RW bahwa
dilakukan peningkatan potensi wisata berwawasan lingkungan, Budaya Reog
Ponorogo dikenal sebagai budaya asli Ponorogo dan telah mendunia, serta
keberadaan Grebeg Suro dan Larung sesaji menjadi daya tarik tersendiri.
Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
telah melakukan berbagai hal untuk meningkatkan daya tarik wisata Kabupaten
Ponorogo. Perbaikan infrastruktur, promosi wisata, dan pembukaan wisata baru
sudah dilakukan. Promosi wisata Kabupaten Ponorogo dilakukan melalui media
sosial dan media cetak. Media sosial yang digunakan oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Ponorogo berupa website yaitu
disbudparpora.ponorogo.go.id yang menggambarkan jenis wisata dan objek wisata
yang ada di Kabupaten Ponorogo. Namun jika dilihat dari website yang digunakan
untuk melakukan promosi tersbut masih tidak maksimal. Informasi yang disediakan
laman website tidak lengkap. Beberapa objek wisata dan makanan khas daerah
Ponorogo tidak dimuat dalam laman website tersebut. Selain itu tidak ada peta
lokasi objek wisata, fasilitas terkait objek wisata, dan lain sebagainya.
Dinas Budaya dan Pariwisata Ponorogo juga menggandeng sejumlah
paguyupan atau organisasi untuk mendukung dan menggencarkan promosi dan
event wisata di Kabupaten Ponorogo seperti Duta Wisata Cilik: Thole Gendhuk
Ponorogo, Purna Paskibraka Indonesia, Paguyupan Kakang Sendhuk Ponorogo,
Yayasan Reog Ponorogo, dan Purna Prakarya Muda Indonesia (Disbudparpora,
12
2020). Selain paguyupan dan organisasi tersebut, dinas kebudayaan dan pariwisata
juga bekerjasama dengan sejumlah Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata (Hilman,
2018). Pokdarwis ini memiliki peran untuk membantu mengembangakan desa
wisata.
4.2 Langkah Strategis Guna Meningkatkan Pengembangan Pariwisata di
Kabupaten Ponorogo
Berdasarkan permasalahan berupa promosi yang kurang maksimal dengan
memanfaatkan media sosial maupun cetak serta pengembangan destinasi wisata
Kabupaten Ponorogo maka peneliti mengusulkan gagasan berupa sistem inovasi
berbasis digitalisasi, integrasi, dan kolaborasi yang semua nya menjadi satu dalam
aplikasi Pesona Ponorogo. Pesona Ponorogo hadir untuk membangun local wisdom
dalam pariwisata di Kabupaten Ponorogo. Pesona Ponorogo sebagai strategi nyata
untuk menumbuhkan perekonomian dan menjembatani masyarakat dengan
pemerintah, serta pengelola tempat wisata di Kabupaten Ponorogo.
Adanya sistem inovasi berbasis digitalisasi, integrasi, dan kolaborasi yang
semua nya menjadi satu dalam aplikasi Pesona Ponorogo, sesuai dengan ciri-ciri
pariwisata berkelanjutan (Gunawan,2000 dalam Priyatmono, 2012) antara lain:
1. Kesadaran tentang tanggung jawab terhadap lingkungan, yaitu menempatkan
pariwisata sebagai green industry (industri ramah lingkungan) yang menjadi
tanggung jawab pemerintah, industri pariwisata, masyarakat dan wisatawan.
Pada Pesona Ponorogo, hal tersebut tercermin pada prinsip digitalisasi,
integrasi, dan kolaborasi. Sehingga semua elemen turun serta, menjaga dan
merawat sesuai dengan keaslian dan kealamian dari objek wisata di Kabaputen
Ponorogo.
2. Peningkatan peran pemerintah daerah dalam pembangunan kepariwisataan,
tercermin pada Pesona Ponorogo yang memberikan ruang besar kepada
pemerintah untuk mengawasi, mendukung, dan mewadahi semua hal guna
mendukung peningkatan pembangunan dan pengelolaan pariwisata di
Kabupaten Ponorogo.
3. Industri pariwisata mampu menciptakan produk pariwisata yang bisa bersaing
secara internasional, dan bisa mensejahterakan masyarakat. Kabupaten
Ponorogo telah mencerminkan kekayaan budaya yang sudah tidak diragukan
13
lagi, hal ini tentu saja akan menjadi peluang besar untuk menarik wisatawan
manca negara ketika ada informasi yang baik yang telah disajikan dalam
platform Pesona Ponorogo.
4. Adanya kemitraan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata,
pada Pesona Ponorogo semua pengelolaan berlandaskan prinsip kolaborasi,
yang actor utamanya adalah masyarakat. Sehingga semua bentuk
pembangunan dan pengelolaan pariwisata berasal dari masyarakat.
5. Fokus pengembangan lebih diprioritaskan pada usaha skala kecil/mikro milik
masyarakat lokal, Pesona Ponorogo menyajikan oleh – oleh khas Kabupaten
Ponorogo yang berasal dari produk masyarakat lokal. Sehingga produk –
produk yang mampu mendukung peningkatan ekonomi masyarakat lokal dapat
terangkat, dan memberikan keuntungan bagi masyarakat lokal.
Berikut penjelasan mengenai platform Pesona Ponorogo, yaitu:
a. Penjelasan
Platform Pesona Ponorogomerupakan sebuah platformyang berguna
sebagai solusi pariwisata Kabupaten Ponorogo. Sehingga, mereka
menemukan tempat yang tepat dalam mencari solusi untuk mencari tempat
wisata, pemesanan, dan juga pengawasan. Platform ini terdiri dari berbagai
fitur yang membuat nyaman penggunanya dan mampu menemukan semua
yang diinginkan dalam melakukan wisata di Kabupaten Ponorogo. Aplikasi
ini dapat digunakan oleh masyarakat umum apabila akan berkunjung ke
Kabupaten Ponoroho. Cara mendapatkannya cukup dengan mengunduhnya
di play store atau app store.
b. Urgensi
Permasalah yang ada yakni, Kabupaten Ponorogo memiliki berbagai
potensi pariwisata wisata alam, wisata kuliner, wisata budaya, dan wisata
religi yang dapat mendukung pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia.
Namun, potensi pariwisata di Kabupaten Ponorogo belum didukung dengan
tersedianya sarana prasarana yang baik serta perencanaan dan pengelolaan
wisata yang baik. Atas dasar itu, maka platform ini hadir sebagai
memberikan solusi agar perencanaan dan pengelolaan wisata di Kabupaten
Ponorogo dapat menjadi baik.
14
c. Positioning
Platform Pesona Ponorogo hadir untuk membantu menyelesaikan
permasalahan perencanaan dan pengelolaan wisata di Kabupaten Ponorogo.
Platform Pesona Ponorogo ini juga nantinya membantu pihak pemerintah
Kabupaten Ponorogo dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan
pariwisata yang dilakukan oleh masyarakat dan bantuan semua pihak sesuai
dengan prinsip pentahelix.
d. Target
Platform ini berfokus dalam membantu menyelesaikan masalah
permasalahan perencanaan dan pengelolaan wisata di Kabupaten Ponorogo.
Sehingga diharapkan ada peningkatan wisatawan serta perencanaan dan
pengelolaan pariwisata yang lebih baik di Kabupaten Ponorogo.
e. Developer dan Konsultan
Developer memiliki peran vital dalam mengembangkan Platform ini dan
akan mendapatkan profit yang dioleh dari jumlah user yang menggunakan
layanan ini. Pihak konsultan juga memiliki peran besar dalam membantu
menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh usernya dan akan mendapatkan
profit dari pengguna layanan ini.
f. Data
Data terkait informasi semua bentuk wisata di Kabupaten Ponorogo akan
dikelola secara real time dan up to date dapat diakses dengan mudah dan
cepat.
15
g. Strategi Implementasi Aplikasi
Bagan 4.1 Alur Strategi Implementasi platform Pesona Ponorogo
Sumber: Data Pribadi
h. Service Process
Gambar 4.1 Service Process platform Pesona Ponorogo
Sumber: Data Pribadi
1. Mengunduh platform
“Pesona Ponorogo”
di playstore/appstore
2. Melakukan Login
untuk yang sudah
3. Ada menu wisata,
info, oleh-oleh,
Analisis Kondisi
Pariwisata Kab.
Ponorogo
Perencanaan
danPerumusan
platform Pesona
Ponorogo
Sosisalisasi
Edukasi platform
Pesona Ponorogo
Uji Coba
Implementasi
platform Pesona
Ponorogo
Evaluasi
Perbaikan
Service platform
Pesona Ponorogo
Monitoring
16
terdaftar, dan Sign Up
untuk mendaftar
reservasi, web,
Kontak, dan FAQ
4. Pada menu wisata,
pengguna dapat
memilih macam –
macam wisata yang
ingin dikunjungi,
maupun penginapan
dan transportasi.
5. Menu wisata akan
menampilkan detail
dari informasi
pilihan yang telah
dipilih. Sebagai
contoh wisata alam
akan mempilkan
semua wisata alam
yang ada.
6. Pada menu info,
pengguna dapat
menikmati onformasi
berupa event yang
akan diselenggarakan
serta adanya promosi
– promosi pada
tempat wisata.
7. Menu oleh – oleh,
pengguna dapat
melihat semua jenis
oleh – oleh yang bisa
dilihat dengan detail
dan dapat melakukan
pemesanan maupun
pembelian secara
online. Selain itu juga
dapat membeli secara
8. Menu
reservasi,memberikan
layanan kepada
pengguna untuk dapat
memesan sebelum
berada di Kabupaten
Ponorogo, sehingga
memudahkan
pengguna ketika
sudah berada di
Kabupaten Ponorogo.
9. Menu website, dapat
langsung terintegrasi
dengan website resmi
milik dinas
pariwisata Kab.
Ponorogo, sehingga
pemerintah dapat
langsung
memberikan
pengawasan, dan
17
langsung dengan
navigasi alamat.
masayarakat tidak
perlu ragu.
10. Pada menu kontak,
pengguna dapat
menghubungi
pengelola secara
langsung melalui
menu yang tersedia.
11. Pada menu frequently
ask question ini berisi
pertanyaan-pertanyaan
beserta jawaban
pariwisata Kab.
Ponorogo, selain itu
masyarakat juga dapat
menanyakan beberapa
pertanyaan seputar
pariwisata Kab.
Ponorogo yang akan
dijawab oleh
pengelola.
Selain itu, sistem inovasi berbasis digitalisasi, integrasi, dan kolaborasi yang
semua nya menjadi satu dalam aplikasi Pesona Indonesia juga disusun berdasarkan
teori pentahelix, yakni bussiness, government, community, academic, and media
(BGCAM) yang semuanya berasal dari Kabupaten Ponorogo dengan berlandaskan
local wisdom.
Keberhasilan Pesona Ponorogo dapat dilihat dari aktor yang terlibat dalam
berperan untuk menjaga keberlanjutan programnya, yaitu:
1. Bussiness: melalui Pesona Indonesia para bussiness ataupun investor dapat
melihat dengan mudah kondisi tempat wisata, sehingga dapat berperan dalam
bentuk pemberian modal sebagai sarana untuk memperbaiki pengelolaan tempat
wisata.
2. Government: pemerintah sebagai motor penggerak inovasi Pesona Ponorogo
dapat melakukan perencanaan pembangunan pariwisata dengan segala strategi
18
untuk mengembangkan wisata yang ada di Kabupaten Ponorogo, dalam hal ini
melalui Dinas Pariwisata.
3. Community: pelaksana inovasi dari platform Pesona Pariwisata, melakukan
koordinasi antar pengelola. Sehingga mampu menciptakan iklim wisata yang
baik dan memberikan kenyamanan di tempat wisata.
4. Academic: pemberi saran dan masukan atas pengamatan ataupun penelitian yang
berguna untuk membangun dan memperbaiki pengelolaan pariwisata.
5. Media : mempromosikan dan menyebarluaskan informasi keuanggulan dari
pariwisata di Kabupaten Ponorogo.
Selain itu, langkah strategis terhadap platform Pesona Pariwisata dapat dilihat
melaluianalisis SWOT, sebagai berikut:
Bagan 4.2 Analisis SWOT pada platform Pesona Pariwisata
Strenght
a. Memiliki fitur yang dapat
menyediakan wadah bagi pengguna
untuk melakukan perjalanan virtual
terlebih dahulu sebelum datang
menikmati langsung.
b. Memungkinkan pemerintah dalam
mengontrol perkembangan pariwisata
d. Menarik dan mudah digunakan.
Weakness
a. Banyaknya fitur dan sarana yang
dibutuhkan membuat program ini sulit
diaplikasikan secara sempurna (sesuai
dengan rencana)
Oppurtunities
a. Harga lebih murah dari aplikasi lain
yang ada.
b. Ukuran aplikasi ringan digunakan
Threats
a. Tidak semua masyarakat lokal
paham teknologi
19
Bagan 4.3 Matrik Analisis SWOT
S-O
1. Fitur yang lengkap, mudah
digunakan, menarik, dapat
digunakan dan dioptimalkan untuk
menangkap peluang adanya aplikasi
yang ringan dan lebih murah
W-O
1. Pengoptimalan fitur dan sarana
untuk menangkap peluang aplikasi
yang murah dan ringan
S-T
1. Pengoptimalan fitur wisata secara
mudah dan menarik untuk
menangani kurang pahamnya
masyarakat terkait teknologi
W-T
1. Pengoptimalan fitur dan sarana
untuk menangani kurang
pahamnya masyarakat terkait
teknologi
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kabupaten Ponorogo memiliki potensi besar dengan wisata yang lengkap
karena memiliki beranekaragam jenis wisata, memiliki kurang lebih 30 objek dan
budaya sebagai daya tarik wisata. Dikenal sebagai daerah yang kaya akan budaya
da kesenian, Kabupaten Ponorogo memiliki sejumlah potensi wisata potensi wisata
yang harus terus dilestarikan. Namun potensi yang dimiliki belum dimanfaatkan
dan dieksplor secara maksimal, dari website yang digunakan untuk melakukan
promosi tersbut masih tidak maksimal. Informasi yang disediakan laman website
tidak lengkap.Maka gagasan berupa sistem inovasi berbasis digitalisasi, integrasi,
dan kolaborasi yang semua nya menjadi satu dalam aplikasi Pesona Indonesia
mampu menjadi jalan terbaik. Pesona Indonesia hadir untuk membangun local
wisdom dalam pariwisata di Kabupaten Ponorogo. Pesona Indonesia sebagai
strategi nyata untuk menumbuhkan perekonomian dan menjembatani masyarakat
dengan pemerintah, serta pengelola tempat wisata di Kabupaten Ponorogo.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka saran yang dapat dari peneliti
berikan terkait implementasi aplikasi Pesona Ponorogo di Kabupaten Ponorogo
adalah, sebagai berikut:
1. Bagi PemerintahKabupaten Ponorogo sebaiknya banyak melakukan
kerjasama dengan berbagai pihak yang dapat menunjang pengembangan
tempat pariwisata di Kabupaten Ponorogo.
2. Bagi Pemerintah, pemerintah sebagai salah satu pilar keberhasilan aplikasi
Pesona Ponorogo disarankan untuk mendukung aplikasi Pesona Ponorogo
sebagai bentuk inovasi berbasis digital oleh anak muda dalammeningkatkan
potensi lokal daerah khususya potensi pariwisata pada tingkat mancanegara.
3. Pemerintah juga perlu melakukan peningkatan pada sistem Aplikasi Pesona
Ponorgo dan pembangunan sumber daya manusia yang lebih berkualitas
dengan memberikan sosialisasi dan pembelajaran IT secara berkelanjutan.
21
4. Bagi Warga Kabupaten Ponorogo sebaiknya selalu (konsisten)
melakukankontrol terhadap pelasanaan aplikasi Pesona Ponorogo untuk
dapat menunjang peningkatan jumlah pengunjung.
22
DAFTAR PUSTAKA
BPS Kabupaten Ponorogo. 2020. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Ponorogo Menurut Pengeluaran 2015-2019. Ponorogo: Badan Pusat
Statistik Kabupaten Ponorogo.
Creswell, John W. (2014). Research Design (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan
Mixed). Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Hlm, 266.
Damayanti dan Latifah. 2015. Strategi Kota Pekalongan dalam Pengembangan
Wisata Kreatif Berbasis Industri Batik. Jurnal Pengembangan Kota, Vol.3,
No.2 (100-111).
Hilman. Y.A. 2018. Ponorogo is Wonderfull (Perkembangan Pariwisata di
Kabupaten Ponorogo dalam Perspektif Kewilayahan). Ponorogo: Calina
Media.
http://pidii.info/index.php?option=com_k2&view=itemlist&layout=category&tas
k=category&id=157&Itemid=352, diakses pada tanggal 15 Juli 2020, Pukul
08.54WIB.
https://disbudparpora.ponorogo.go.id/#, diakses pada tanggal 15 Juli 2020, Pukul
08.54WIB.
https://disbudparpora.ponorogo.go.id/wisata-alam/, diakses pada tanggal 15 Juli
2020, Pukul 08.54WIB.
https://disbudparpora.ponorogo.go.id/wisata-buatan/, diakses pada tanggal 15 Juli
2020, Pukul 08.54WIB.
https://disbudparpora.ponorogo.go.id/wisata-budaya/, diakses pada tanggal 15 Juli
2020, Pukul 08.54WIB.
https://disbudparpora.ponorogo.go.id/wisata-kuliner/, diakses pada tanggal 15 Juli
2020, Pukul 08.54WIB.
https://disbudparpora.ponorogo.go.id/wisata-minat-khusus/, diakses pada tanggal
15 Juli 2020, Pukul 08.54WIB.
23
https://disbudparpora.ponorogo.go.id/wisata-religi/, diakses pada tanggal 15 Juli
2020, Pukul 08.54WIB.
https://indonesia.go.id/ragam/pariwisata/ekonomi/mengejar-wisatawan-premium-
di-2020, diakses pada tanggal 15 Juli 2020, Pukul 08.54WIB.
https://www.kompasiana.com/rizkiamalia3370/5defed73d541df50ff036c74/konse
p-pembangunan-pariwisata-sebagai-sektor-unggulan-di-indonesia, diakses
pada tanggal 15 Juli 2020, Pukul 08.54WIB.
http://www.google.com/amp/s/jatim.idntimes.com/news/jatim/amp/nofika-dian-
nugroho/1-juta-pelancong-ditarget-datang-ke-ponorogo-selama, diakses
pada tanggal 15 Juli 2020, Pukul 09.27 WIB.
Kusbandrijo, dkk. 2018. Pengelolaan Kawasan Wisata Terintegrasi di Kabupaten
Ponorogo.
Neuman, W. Lawrence. 2017. Metode Penelitian Sosial : Pendekatan Kualitatif
dan Kuantitatif. Edisi Ketujuh (Cetakan Kedua). Jakarta : PT Indeks
Saputri, Fadillah. 2015. Implementasi Model Pentahelix dalam Pengembangan
Pariwisata. (Skripsi). Lampung:Universitas Lampung.
Soemaryani Imas (2016). Pentahelix Model To Increase Tourist Visit To Bandung
And Its Surrounding Areas Through Huan Resource Development.
Academy of Strategic Management Journal Volume 15, Special Issues 3,
2016.