LOGIKA

6
LOGIKA (teknik berpikir logis)

description

filsafat ilmu

Transcript of LOGIKA

Page 1: LOGIKA

LOGIKA(teknik berpikir logis)

Page 2: LOGIKA

Arti dan Makna Logika 1. cabang filsafat yang berbicara tentang

sah tidaknya sebuah penalaran atau penarikan kesimpulan

2. pengetahuan tentang prinsip-prinsip logis sebuah penalaran.

Page 3: LOGIKA

Fenomena sesat pikir (fallacy) • Sesat Pikir adalah proses penalaran atau argumentasi yang

sebenarnya tidak logis, salah arah, dan menyesatkan.• Sesat Pikir adalah suatu gejala berpikir yang salah yang

disebabkan oleh pemaksaan prinsip-prinsip logika tanpa memperhatikan relevansinya.

• Motivasi menyusun argumen adalah untuk membuktikan kesimpulan yang diperoleh dalam menalar adalah benar.

• Ada 2 kemungkinan kegagalan argumen:1. Kegagalan terjadi karena suatu argumen memuat premis yang

terbentuk dari proposisi yang keliru. Jika sebuah argumen memuat satu premis yang keliru, maka argumen tersebut akan gagal dalam menetapkan kesimpulan,

2. Kegagalan terjadi karena suatu argumen ternyata memuat premis-premis yang tidak berhubungan dengan kesimpulan yang akan dicari.

Page 4: LOGIKA

Ada 2 macam argumen yang salah;1. Kekeliruan Relevansi; suatu argumen yang

sebenarnya keliru tapi diterima umum sebagai kebenaran. Disebut pula Kekeliruan Relevansi. Misal; kampanye, iklan, dsb

2. Ambiguitas Penalaran; argumen yang disebabkan karena kecerobohan dan kekurang-perhatian terhadap pokok persoalan. Disebut juga sebagai Ambiguitas Penalaran. Misal; term salah prosedur, tanggungjawab bersama

• Dua (2) macam kesalahan berpikir 1. intellectual cul-de-sac;2. Mitos

Page 5: LOGIKA

Kekeliruan Relevansi1. Fallacy of Dramatic Instance; kecenderungan untuk

melakukan over-generalisation.2. Fallacy of Retrospective Determinism; kecen-derungan untuk

menganggap bahwa masalah-masalah sosial yang terjadi sebagai sesuatu yang selalu ada.

3. Argumentum ad Verucundiam; berargumen dengan menggunakan otoritas.

4. Argumentum ad Hominem; argumen untuk menyerang pendapat seseorang dihubungkan dengan keyakinan ideologi, psikologi, dsb.

5. Argumentum ad Populum; sebuah kekeliruan yang diterima secara umum.

6. Circular reasoning; pemikiran yang berputar-putar,7. Post Hoc Ergo Propter Hoc; post (sesudah), Hoc (demikian),

ergo (karena itu), propter (disebabkan). Jika ada peristiwa temporal berurutan kita selalu menganggap bahwa yang pertama adalah sebab yang kedua.

Page 6: LOGIKA

Ambiguitas Argumen • Kesalahan yang terjadi karena dalam argumen-argumennya tersusun

dari kata-kata dan pernyataan yang ambigu, mendua art/bermakna ganda.

1. Ekuivokasi; kesalahan terjadi karena orang mempergunakan kata-kata yang memiliki sifat ekuivok (bunyi sama tapi arti berbeda).

2. Amphiboly; kesalahan terjadi karena penggunakan kata-kata yang batasan maknanya tidak jelas. Misal; term salah prosedur

3. Accent; pernyataan yang sifatnya ‘menipu’ pembaca/pendengar karena adanya perubahan makna. Perubahan terjadi karena perubhan tekanan pada bagian tertentu dalam kalimat, biasanya terjadi dalam iklan;

4. Komposisi:ada kemungkinan kekeliruan:• Penalaran dapat keliru karena atribut/keterangan dari bagian-bagian

argumen sebagai keterangan pernyataan keseluruhan. Misal budaya minta petunjuk;

• Kekeliruan penalaran karena atribut/keterangan bagian-bagian tertentu dari sebuah argumen dianggap identik dengan atribut lain.