lo2

2
PERTIMBANGAN DALAM PEMBUATAN DESAIN GIGI TIRUAN TETAP 1. Support atau Gigi Penyangga Menurut hukum Ante, luas jaringan periodontal pada akar gigi penyangga harus sekurang-kurangnya sama dengan luas jaringan periodontal pada akar gigi yang akan digantikan. Selain itu dipertimbangkan juga posisi gigi dan kesejajaran dari gigi penyangga. Contohnya gigi penyangga dipilih caninus dan premolar kedua. Supaya didapatkan kesejajaran maka kaninus harus dipreparasi pada arah yang sama dengan premolar. Gigi anterior yang sangat tipis dan translusen tidak cocok sebagai retainer maryland karena logam dapat membayang/ tembus. 2. Cleansability Cleansability merupakan salah satu pertimbangan kritis dalam pebuatan desain gigi tiruan tetap. Beberapa GTT gagal dalam jangka waktu yang pendek dikarenakan retensi yang buruk dan penampilan yang tidak memuaskan. Sedangkan beberapa GTT gagal dalam pemakaian jangka menengah diakibatkan karena desainnya tidak menyediakan akses yang cukup untuk prosedur pembersihan. Tidak hanya sekedar ada akses dalam pembersihan, namun juga harus memudahkan bagi pasien dalam melakukan pembersihan, terutama pada pasien dengan komitmen menjaga OH yang sedang/ rata-rata. Salah satu contoh dalam pembuatan desain yang memperhatikan cleansability yaitu dalam pemilihan pontik. Sadel pontik cukup menyulitkan dalam pembersihannya. Maka dapat dipilih ovate pontik yang lebih higienis. Atau pada pasien dengan komitmen OH yang sedang/ rata-rata bisa menggunakan pontik higienis yang sangat memudahkan prosedur pembersihan. 3. Penampilan Penampilan perlu menjadi pertimbangan penting, seperti dalam pemilihan bahan. Porselen jika diperlukan estetik seperti dalam pembuatan GTT anterior. Terdapat satu

description

m

Transcript of lo2

Page 1: lo2

PERTIMBANGAN DALAM PEMBUATAN DESAIN GIGI TIRUAN TETAP

1. Support atau Gigi Penyangga

Menurut hukum Ante, luas jaringan periodontal pada akar gigi penyangga harus sekurang-kurangnya sama dengan luas jaringan periodontal pada akar gigi yang akan digantikan. Selain itu dipertimbangkan juga posisi gigi dan kesejajaran dari gigi penyangga. Contohnya gigi penyangga dipilih caninus dan premolar kedua. Supaya didapatkan kesejajaran maka kaninus harus dipreparasi pada arah yang sama dengan premolar. Gigi anterior yang sangat tipis dan translusen tidak cocok sebagai retainer maryland karena logam dapat membayang/ tembus.

2. CleansabilityCleansability merupakan salah satu pertimbangan kritis dalam pebuatan desain gigi tiruan tetap. Beberapa GTT gagal dalam jangka waktu yang pendek dikarenakan retensi yang buruk dan penampilan yang tidak memuaskan. Sedangkan beberapa GTT gagal dalam pemakaian jangka menengah diakibatkan karena desainnya tidak menyediakan akses yang cukup untuk prosedur pembersihan. Tidak hanya sekedar ada akses dalam pembersihan, namun juga harus memudahkan bagi pasien dalam melakukan pembersihan, terutama pada pasien dengan komitmen menjaga OH yang sedang/ rata-rata. Salah satu contoh dalam pembuatan desain yang memperhatikan cleansability yaitu dalam pemilihan pontik. Sadel pontik cukup menyulitkan dalam pembersihannya. Maka dapat dipilih ovate pontik yang lebih higienis. Atau pada pasien dengan komitmen OH yang sedang/ rata-rata bisa menggunakan pontik higienis yang sangat memudahkan prosedur pembersihan.

3. PenampilanPenampilan perlu menjadi pertimbangan penting, seperti dalam pemilihan bahan. Porselen jika diperlukan estetik seperti dalam pembuatan GTT anterior. Terdapat satu contoh kasus yang mempertimbangkan penampilan dalam pembuatan desain GTT.Contoh kasus : Gigi P1 rahang atas hilang dan akan dibuatkan GTT. Gigi C rahang atas dengan extensive wear dan pronounced buccal striae terpilih sebagai gigi penyangga. Permukaan bukal akan sulit jika diganti dengan menggunakan porselen apabila dibuatkan full crown retainer dan oklusinya tidak memungkinkan untuk pembuatan maryland. Sehingga dalam desainnya dipilih fixed movable bridge dengan distal-palatal gold inlay sebagai retensinya sehingga permukaan bukal dibiarkan apa adanya.

Page 2: lo2

4. Konservasi Jaringan Gigi5. Oklusi

Oklusi yang dipertimbangkan yaitu oklusi dari gigi penyangga dan oklusi dari pontik. Pada gigi yang overbite tidak dapat dipilih maryland bridge maka digunakan konvensional bridge.

Sumber :Planning dan making crons and bridges edisi 4 oleh Bernard GN Smith dan Lelie C Howe . United Kingdom in 2007 by Informa Healthcare