LO Tutorial 3 Buat Sayang New Emerging

4
Andreafika Kusumaningtyas Harqiqi 20110310210 A. New emerging disease Adalah penyakit yang baru muncul di populasi dan perluasan host (misal dari hewan ke manusia) secara cepat yang berhubungan dengan peningkatan penyakit yang dapat terdeteksi Kategori pertama dalam new emerging desease adalah SARS, H5N1 dan H1N1 yang menjadi pandemi global. Hal ini terjadi disebabkan oleh peningkatan protektif dan pengelolaan kawasan rawan terkena penyakit menular contohnya jalur-jalur masuk penduduk asing baik melalui udara, laut atau darat, maka haruslah diadakan langkah penanggulangan pandemi global mengingat bangsa Indonesia masih sangat kurang dalam hal manajemen kawasan yang di indikasi masuknya virus dari luar terutama proteksi terhadap penduduk sendiri. Migrasi penduduk merupakan faktor terbesar tersebarnya pandemi, maka masyarkaat berusaha diberikan kesadaran akan penyakit-penyakit yang mengglobal dan berusaha untuk memproteksi diri. Sistem informasi yang cepat dapat mendukung kesadaran masyarakat untuk lebih proaktif menjaga kesehatannya. B. Emerging dan Reemerging Disease Emerging disease termasuk wabah penyakit menular yang tidak diketahui sebelumnya atau penyakit menular baru yang insidennya meningkat signifikan dalam dua dekade terakhir. Re-emerging disease atau yang biasa disebut resurging disease adalah wabah penyakit menular yang muncul kembali setelah penurunan yang signifikan dalam insiden dimasa lampau. Ada beberapa faktor yang menyebabkan dua permasalahan ini selalu muncul hampir disetiap tahunnya,yaitu : Evolusi dari microbial agent seperti variasi genetik, rekombinasi, mutasi dan adaptasi Hubungan microbial agent dengan hewan perantara (zoonotic encounter) Perubahan iklim dan lingkungan Perubahan prilaku manusia seperti penggunaan pestisida, penggunaan obat antimikrobial yang bisa menyebabkan resistensi dan penurunan penggunaan vaksin. Pekembangan industri dan ekonomi 1

description

Re

Transcript of LO Tutorial 3 Buat Sayang New Emerging

Page 1: LO Tutorial 3 Buat Sayang New Emerging

Andreafika Kusumaningtyas Harqiqi 20110310210

A. New emerging disease

Adalah penyakit yang baru muncul di populasi dan perluasan host (misal dari hewan ke manusia) secara cepat yang berhubungan dengan peningkatan penyakit yang dapat terdeteksi

Kategori pertama dalam new emerging desease adalah SARS, H5N1 dan H1N1 yang menjadi pandemi global. Hal ini terjadi disebabkan oleh peningkatan protektif dan pengelolaan kawasan rawan terkena penyakit menular contohnya jalur-jalur masuk penduduk asing baik melalui udara, laut atau darat, maka haruslah diadakan langkah penanggulangan pandemi global mengingat bangsa Indonesia masih sangat kurang dalam hal manajemen kawasan yang di indikasi masuknya virus dari luar terutama proteksi terhadap penduduk sendiri. Migrasi penduduk merupakan faktor terbesar tersebarnya pandemi, maka masyarkaat berusaha diberikan kesadaran akan penyakit-penyakit yang mengglobal dan berusaha untuk memproteksi diri. Sistem informasi yang cepat dapat mendukung kesadaran masyarakat untuk lebih proaktif menjaga kesehatannya.

B. Emerging dan Reemerging DiseaseEmerging disease termasuk wabah penyakit menular yang tidak

diketahui sebelumnya atau penyakit menular baru yang insidennya meningkat signifikan dalam dua dekade terakhir. Re-emerging disease atau yang biasa disebut resurging disease adalah wabah penyakit menular yang muncul kembali setelah penurunan yang signifikan dalam insiden dimasa lampau. Ada beberapa faktor yang menyebabkan dua permasalahan ini selalu muncul hampir disetiap tahunnya,yaitu :

Evolusi dari microbial agent seperti variasi genetik, rekombinasi, mutasi dan adaptasi

Hubungan microbial agent dengan hewan perantara (zoonotic encounter)

Perubahan iklim dan lingkungan Perubahan prilaku manusia seperti penggunaan pestisida,

penggunaan obat antimikrobial yang bisa menyebabkan resistensi dan penurunan penggunaan vaksin.

Pekembangan industri dan ekonomi Perpindahan secara massal yang membawa serta wabah penyakit

tertentu (travel diseases) Perang seperti ancaman penggunaan bioterorisme atau senjata

biologis.

Sudah banyak microbial agent( virus, bakteri, jamur) yang telah terindikasi menyebabkan wabah penyakit bagi manunsia dan juga memiliki karakteristik untuk mengubah pola penyakit tersebut sehingga menyebabkan wabah penyakit yang baru. Seperti yang dirilis

1

Page 2: LO Tutorial 3 Buat Sayang New Emerging

Andreafika Kusumaningtyas Harqiqi 20110310210

dalam National Institute of Allergy and Infectious Disease (NIAID) yang membagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu :

1. Grup I : Pathogen baru yang diakui dalam 2 dekade terakhir2. Grup II : Re-emerging pathogen3. Grup III : Pathogen yang berpontesial sebagai bioterorisme

Peningkatan dan penguatan di bidang pemantauan kesehatan masyarakat (public health surveillance) sangat penting dalam deteksi dini dan penatalaksaan emerging dan re-emerging disease ini. Pemantauan secara berkelanjutan dengan memanfaatkan fungsi laboratorium klinis dan pathologis, pendekatan secara epidemiologi dan kesehatan masyarakat juga diperlukan dalam deteksi cepat terhadapat emerging dan re-emerging disease ini.

WHO telah merekomendasikan kepada setiap negara dengan sebuah sistem peringatan dini (early warning system) untuk wabah penyakit menular dan sistem surveillance untuk emerging dan re-emerging disease khususnya untuk wabah penyakit pandemik. Sistem surveillance merujuk kepada pengumpulan, analisis dan intrepretasi dari hasil data secara sistemik yang akan digunakan sebagai rencana penatalaksaan (pandemic preparedness) dan evaluasi dalam praktek kesehatan masyakarat dalam rangka menurunkan angka morbiditas dan meningkatkan kualitas kesehatan(Center for Disease Control and Prevention/CDC). Contoh sistem surveillance ini seperti dalam kasus severe acute respiratory syndrome (SARS), di mana salah satu aktivitas di bawah ini direkomendasikan untuk harus dilaksanakan yaitu:

Komprehensif atau surveillance berbasis hospital (sentinel) untuk setiap individual dengan gejala acute respiratory ilness ketika masuk dalam rumah sakit.

Surveillance terhadap kematian yang tidak dapat dijelaskan karena acute respiratory ilness di dalam komunitas.

Surveillance terhadap kematian yang tidak dapat dijelaskan karena acute respiratory ilness di lingkup rumah sakit.

Memonitor distribusi penggunaan obat antiviral untuk influenza A , obat antrimicrobialdan obat lain yang biasa digunakan untuk menangani kasus acute respiratory ilness

Fungsi utama dari sistem surveillance ini adalah :

Menyediakan informasi seperti pemantauan secara efektif terhadap distribusi dan angka prevalensi, deteksi kejadian luar biasa, pemantauan terhadap intervensi, dan memprediksi bahaya baru.

Melakukan tindakan dan intervensi.

2

Page 3: LO Tutorial 3 Buat Sayang New Emerging

Andreafika Kusumaningtyas Harqiqi 20110310210

Sehingga diharapkan munculnya kejadian luar biasa yang bersifat endemik, epidemik dan pandemik dapat dihindari dan mengurangi dampak merugikan akibat wabah penyakit tersebut.

Tindak lanjut dari hasil surveillance ini adalah pembuatan perencanaan atau yang lebih dikenal dengan pandemic preparedness. WHO merekomendasikan prinsip-prinsip penatalaksaan pandemic preparedness seperti yang tertera di bawah ini:

Perencanaan dan koordinasi antara sektor kesehatan, sektor nonkesehatan, dan komunitas

Pemantauan dan penilaian terhadap situasi dan kondisi secara berkelanjutan

Mengurangi penyebaran wabah penyakit baik dalam lingkup individu, komunitas dan internasional

Kesinambungan penyediaan upaya kesehatan melalui sistem kesehatan yang dirancang khusus untuk kejadian pandemik.

Komunikasi dengan adanya pertukaran informasi-informasi yang dinilai relevan.

3