LO Gaster

9
NAMA : RISKI FITRI NOPINA NIM :04011181419054 KELAS :BETA LEARNING ISSUES A. Anatomi Cavitas Abdomen a. Hepar Hepar merupakan orga terbesat dalam tubuh manusia. Hepar berstruktur lunak dan lentur, serta terletak di bagian atas cavitas abdominis tepat di bawah diafragma. Sebagian besar hepar terletak di bawah arcud costalis dexter dan diafragma setengah bagian kanan memisahkan hepar dan pleura. Paru-parru, pericardium dan jantung. Hepar terbentang ke kiri untuk mencapai diafragma setengah bagian kiri. Permukaan atas hepar cembung melengkung di bawah kubah diafragm. Perrmukaan posteinferior atau visceral membentuk cetakan viscera yang berdekatan, karena itu bentuknya menjadi tidak beraturan. Permukaan ini berhubungan dengan pars abdominalis esofagus, gaster, duodenum, flexura coli dextra. Ren dexter, dan glandula suprarenalis dan vesica biliaris. Hepar dibagi menjadi 2 lobus yaitu lobus dextra yang besar dan lobus sinistra yang kecil Hepar terbagi menjadi lobus kiri dan lobus kanan yang dipisahkan oleh ligamentum falciforme, diinferior oleh fissura yang dinamakan dengan ligamentum teres dan diposterior oleh fissura yang dinamakan ligamentum venosum (Hadi, 2002). Lobus kanan hepar enam kali lebih besar dari lobus kiri dan mempunyai 3 bagian utama yaitu : lobus kanan atas, lobus caudatus dan lobus quadrates. Menurut Sloane (2004), diantara kedua lobus terdapat porta hepatis, jalur masuk dan keluar pembuluh darah, saraf dan duktus. Hepar dikelilingi oleh kapsula fibrosa yang dinamakan kapsul glisson dan dibungkus peritoneum pada sebagian besar keseluruhan permukaannnya (Hadi, 2002). Hepar disuplai oleh dua pembuluh darah yaitu : vena porta hepatika yang berasal dari lambung dan usus yang

description

Gaster

Transcript of LO Gaster

NAMA: RISKI FITRI NOPINANIM:04011181419054KELAS:BETA

LEARNING ISSUESA. Anatomi Cavitas Abdomena. HeparHepar merupakan orga terbesat dalam tubuh manusia. Hepar berstruktur lunak dan lentur, serta terletak di bagian atas cavitas abdominis tepat di bawah diafragma. Sebagian besar hepar terletak di bawah arcud costalis dexter dan diafragma setengah bagian kanan memisahkan hepar dan pleura. Paru-parru, pericardium dan jantung. Hepar terbentang ke kiri untuk mencapai diafragma setengah bagian kiri. Permukaan atas hepar cembung melengkung di bawah kubah diafragm. Perrmukaan posteinferior atau visceral membentuk cetakan viscera yang berdekatan, karena itu bentuknya menjadi tidak beraturan. Permukaan ini berhubungan dengan pars abdominalis esofagus, gaster, duodenum, flexura coli dextra. Ren dexter, dan glandula suprarenalis dan vesica biliaris.

Hepar dibagi menjadi 2 lobus yaitu lobus dextra yang besar dan lobus sinistra yang kecil Hepar terbagi menjadi lobus kiri dan lobus kanan yang dipisahkan oleh ligamentum falciforme, diinferior oleh fissura yang dinamakan dengan ligamentum teres dan diposterior oleh fissura yang dinamakan ligamentum venosum (Hadi, 2002). Lobus kanan hepar enam kali lebih besar dari lobus kiri dan mempunyai 3 bagian utama yaitu : lobus kanan atas, lobus caudatus dan lobus quadrates. Menurut Sloane (2004), diantara kedua lobus terdapat porta hepatis, jalur masuk dan keluar pembuluh darah, saraf dan duktus. Hepar dikelilingi oleh kapsula fibrosa yang dinamakan kapsul glisson dan dibungkus peritoneum pada sebagian besar keseluruhan permukaannnya (Hadi, 2002). Hepar disuplai oleh dua pembuluh darah yaitu : vena porta hepatika yang berasal dari lambung dan usus yang kaya akan nutrien seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air dan mineral dan arteri hepatika, cabang dari arteri koliaka yang kaya akan oksigen. Pembuluh darah tersebut masuk hati melalui porta hepatis yang kemudian dalam porta tersebut vena porta dan arteri hepatika bercabang menjadi dua yakni ke lobus kiri dan ke lobus kanan. Darah dari cabang-cabang arteri hepatika dan vena porta mengalir dari perifer lobulus ke dalam ruang kapiler yang melebar yang disebut sinusoid. Sinusoid ini terdapat diantara barisan sel-sel hepar ke vena sentral. Vena sentral dari semua lobulus hati menyatu untuk membentuk vena hepatika (Sherwood, 2001). Selain cabang-cabang vena porta dan arteri hepatika yang mengelilingi bagian perifer lobulus hati, juga terdapat saluran empedu yang membentuk kapiler empedu yang dinamakan kanalikuli empedu yang berjalan diantara lembaran sel hati (Amirudin, 2009). Plexus (saraf) hepaticus mengandung serabut dari ganglia simpatis T7-T10, yang bersinaps dalam plexus coeliacus, nervus vagus dexter dan sinister serta phrenicus dexter .http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37593/4/Chapter%20II.pdfb. LimpaLien atau spleen adalah orgsn Reticloendotheliaal system yang terletak di cavum abdomen pada regio hipokondrium sinistra. Lien terletak di sepanjang costae IX, X, XI sinistra dan ekstremitas inferiornya berjalan k depan sampai sejauh linea akselaris media. Lien juga merupakan organ intra peritoneal. Lien memiliki 2 facies yaitu facies diafragmatika berbentuk konvex dan fascies visceralis yang memiliki bentuk ebih datar. Facies diafragmatika berhadapan dengan diafragma dan costae IX-XI sinistra. Sedangkan fascies visceralis memiliki 3 facies, facies renalis ang berhadaopan dengan ren sinistra, facies gastric yang berhadapan dengan gaster, dan fascies colica yang berhadapan dengan flexura coli sinistra. Ketiga fascies tersebut bertemu pada hillus lienalis dimana hillus lienalis merpakan tempat keluar dan masuknya daari aliraan vena lienalis. Pada hilus lienalis juga tempat bergantungnya cauda pancreas. Lien memiliki 2 margo yaitu margo anterior dan posterior. Selain itu lien juga memiliki 2 eksremitas yaitu ekstremitas superior dan ektremitas inferior. Lien divaskularisasi oleh arteri lienali yang merupakan percabangan dari truncus coeliacus bersama arteri hepatica communis dan arteri gastric sinistra. Arteri lienalis sendiri merupakan percabangan dari aorta abdominalis yang dicabangkan setinggi vertebra Thoracalis XII vertebra lumbal I. Sedangkan vena lienalis meninggalkan hillus lienalis berjalan ke posterior cauda dari corpus pancreas untuk bermuara ke vena portae hepatis bersama dengan vena mesenterica superior dan inferior.Lien diinervasi oleh persyarafan simpatis oleh N. Sympathicus segmen thorcal VI-X dan persyarafan parasimpatisnya oleh N. Vagus.

c. AnusDinding rektum terdiri atas mukosa, submukosa, dan dua Lapisan muskular yang kompleet, yaitu sirkuler dalam dan longitudinal Luar. Rektum panjang nya sekltar 12 - 15cm, dari kolon sigmoid sampai saluran anal sepertiga bagian atas rektum di tutupi oleh peritoneum di sebelah anterior dan lateral. Sepertiga bagian tengah rektum di tutupi oleh peritonieum hanya di permukaan anterior nya. Dan, sepertiga bawah rektum terletak di bawah refleksi peritoneal. Rektum terdiri atas 3 kurva yang berbeda. Tiga lipatan ini memproyeksi kan kedalam lumen sebagai klep dari houston.Lapisan jaringan ikat yang tipis dari waldayer adalah lapisan jaringan ikat tipis rektosakral yang padat, rnulai dari setinggi sakrum keempat hinnga ke anterior lalu rektum, menutupi sacrum sebelah anterior ke rektum ekstraperitoneal adalah lapisan jaringan ikat tipis dari Dennonvillers.Ligmen-ligmen lateral dari lapisan jaringanakat tipis endopelvis menyokong rektum bagian bawah.Dasar pelvis adalah lembaran muskulotendinous yang dibentuk oleh otot levator ani dan diinervasi oleh saraf sakralis keempat.saluran anal mulai dari diafragma pelvis dan berakhir di anal verge, batas anal adalah hubungan antara anoderm dan kulit perianal.Dentate line adalah hubungan mukokutaneus, letaknya 1 - 1,5 sentimeter di atas batas anal.Saluran anal dikelilingi oleh sfingter interna dan eksterna yang bersama-sama merupakan mekanisme sfingter ani. Otot puborektalis berasal dari pubis dan bergabung ke posterior kerektum; bila di kontraksi kan secara normal menyebab kan sudut 80odari hubungan anorektal.SUPLAI ARTERICabang terminal dari arteri mesenterika inferior menjadi arteri rektal superior menyilang arteri iliaka komunis kiri,turun di mesokolon sigmoid dan terbagi dalam dua cabang pada sakrum ketiga. Cabang kiri dan kanan dari arteri rektal superior menyuplai bagian atas dan tengah rektum.Arteri rektal media dan inferior menyuplai sepertiga bawah rektum.Arteri rektal media tampak dari arteri iliaka interna. Melintas jaringan ikat tipis dari denon villers dan masuk ke anterolateral dari dinding rektum di tigkat cinicin anu rektal. Koloteral berada di antara arteri rektal superior dan medial. Arteri rektal media perlu untuk menjaga kelangsungan dari rektum setelah proksimal ligasi dari arteri mesen terika inferior.Arteri rektal inferior adalah cabang dari arteri pudendal. Merka melewati saluran alcock, dan masuk ke posterolateral dari fosa izkiorektal. Mereka menyuplai sfingter interna dan extema dan sejajar dengan saluran anal dan tidak membentuk koral teral dengan arteri rektal lain. Arteri sakral media timbul di daerah proksimal ke bifurkasio aorta dan menyuplai sedikit darah ke rektum.ALIRAN VENASejajar dengan suplai arteri dan bermuara di sistem ( caval ) sistemik dan portal. Bagian atas dan tengah rektum di aliri vena rektal superior, yang masuk ke sistem portal lewat arteri rektal superior yang masuk ke sistem portal lewat vena mesen terika inferior. Bagian bawah dan atas saluran anal di aliri oleh vena rektal media yang bermuara di vena iliaka interna dan kemudian ke sistem cava. Vena rektal inferior mengalir kebagian bawah dari saluran anal dan bermuara ke vena pudendal yang mengalir ke sistem cava lewat vena iliaka interna. Tumor rektum bagian bawah dapat bermetastase melewati saluran vena ke sistem vena sistemik dan porta.Ada tiga submukosa kompleks wasir interna vang letak nva di atas dentate line. Pembuluh - pembuluh vena hemoroid interna kiri lateral, kanan postero lateral bermuara ke vena rektal superior. Di bawah dentate line pembuluh-pembuluh vena hemoroid ekterna bermuara ke vena pudendal. Ada hubungan antara pleksus interna dan ekterna.ALIRAN LIMFAAliran limfatik rektal adalah segmental dan sirkumferensial dan mengikuti aliran yang sama dengan suplai darah arteri. Limfa bagian atas dan tengah rektum mengalir ke nodus mesenterika inferior bagian bawah relctum mengalir mengikuti arter rektal superior dan masuk ke nodus mesenterika inferior. Limfa dari bagian bawah rektum juga dapat mengalir di samping sepangjang arteri rektal inferior dan medial, bagian belakang sepanjang arteri sakral media, atau bagian depan melewati saluran di septum relctoveksikal atau rekto vaginal saluran-saluran ini bermuara di nodus iliaka dan kemudian ke nodus Iimfatik periaorta. Limfatik dari saluran anal di atas dentate line mengalir lewat limfatik rektal superior ke nodus limfatik mesenterika inferior atau ke rateral kenodus limfa iliaka interna. Di bawah dentate Zine Iimfatik mengalir ke nod us inguinal tapi dapat ke nodus Iimfa rektal inferior atau superior sama baik nva.ALIRAN SARAFPersarafan rektum pada organ urogenital pelvis terdiri dari saraf simpatis dan parasimpatis. Saraf simpatis dari segmen thorakolulu mnar bagian bawah a. mesenterika inferior ke pleksus mesenterika inferior. Pembulun-pumbuluh saraf simpatis semata-meta turun ke pleksus hipogastrik superior vang ber ada di bawah bifur lcasio aorta, vang kemudian membagi dalam dua cabang. Turun ke bawah pelvis sebagai nervus hipogastrik. Relctum bagian bawah, kandung kemih dan organ-organ seksual baik pria dan wanita menerima persarafan simpetatik melalui nervus hipogastrik. Parasimpatis: serat kedua, ketiga dan keempat sakrum dengan nervus hipogastrik anterior dan lateral rektum membentuk pleksus. pelvis yang berjalan di samping pelvis. Pleksus periprospatik timbul dari pleksus pelvis. Serat gabungan dari pieksus ini mempersarafi rektum, sfingter ani intema, prostat, kandung kemih, penis. Saraf pudendal ( sakratis 2,sakralis 3,sakralis 4 ) meneruskan rangsangan sensoris dari penis dan klitoris lewat nervus dorsalis.Saraf simpatis dan parasimpatis penting untuk ereksi penis. Saraf para simpatis menyebab kan vase dilatasi dan meningkatkan aliran darah ke korpus kavemosum, menvebab kan ereksi serat-serat simpatis menyebab kan vase kenstriksi dari pembuluh vena penis dan kemudian mempertahan kan ereksi saraf - saraf simpatis menyebab kan kontraksi di duktus ejakulasi, vesika seminalis dan prostat dan panting, untuk ejakulasi. Kerusakan pleksus periprostatik dapat terjadi saat pemotongan rektum. Trauma pada saraf otom plevis menyebabkan di fungsi dari kandung kemih, impotensi, atau kedua-dua nya.Sfingter ani interna di persarafi aleh saraf simpatis dan parasimpatis. Keduanva menghambat sfingter. Sfingter interna secara kontinu menurun ketika tekanan di rektum meningkat. Saat rektum kosong tekanan sfingter intera meningkat kembali. Sfingter ani eksterna dan muskulus levaturani di persarafi oleh cabang rektal inferior dari merfus pudendal interna ( sakralis 2, sakralis 3, sakralis 4 ), dan cabang perineal dari nervus sakralis 4, setiap tekanan dari rektum menyebabkan relaksasi dari sfingter intema sfingter ekstema menyebabkan kcntraksi velunter dan berlangsung sekitar satu menit.Di bawah dentate line perasaan kulit terhadap panas, dingin, nyeri, dan sentuhan disampaikan serat aferen dari infrior rektal dan cabang perineal nervus pudendal.Di atas dentate line, sensasi tumpul. Yang di rasakan pada saat mukosa di cubit atau wasir interna diligasi bisa di antarkan oleh serat-serat parasimpatis

http://www.bafar.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=30&Itemid=15

B. Portal Hypertension et Chirossis hepatisIstilah Sirosis diberikan petama kali oleh Laennec tahun 1819, yang berasal dari kata kirrhos yang berarti kuning orange (orange yellow), karena terjadi perubahan warna pada nodul-nodul hati yang terbentuk. Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Biasanya dimulai dengan adanya proses peradangan nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul. Distorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan sirkulasi mikro dan makro menjadi tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodul tersebut. Telah diketahui bahwa penyakit ini merupakan stadium terakhir dari penyakit hati kronis dan terjadinya pengerasan dari hati yang akan menyebabkan penurunan fungsi hati dan bentuk hati yang normal akan berubah disertai terjadinya penekanan pada pembuluh darah dan terganggunya aliran darah vena porta yang akhirnya menyebabkan hipertensi portal. Pada sirosis dini biasanya hati membesar, teraba kenyal, tepi tumpul, dan terasa nyeri bila ditekan Menurut Lindseth; Sirosis hati adalah penyakit hati kronis yang dicirikan dengan distorsi arsitektur hati yang normal oleh lembar-lembar jaringan ikat dan nodul-nodul regenerasi sel hati. Sirosis hati dapat mengganggu sirkulasi sel darah intra hepatik, dan pada kasus yang sangat lanjut menyebabkan kegagalan funsi hati.Gambaran klinis dari komplikasi sirosis hepatis ini umumnya sama untuk semua tipe tanpa memandang penyebabnya meskipun beberapa tipe sirosis tersendiri mungkin memiliki gambaran klinis dan bikimia yang berbeda. Manifestasi utama dan lanjut dari sirosis sendiri terjadi akibat dua tipe gangguan yaitu gagal sel aati dan hipertensi portal. Manifestasi gagal hepatoselular adalah ikterus, edema perifer, kecenderungan pendarahan, eritema palmaris, angioma laba-laba, feotr hepatikum dan ensefolepati hepatik. Gambaran klinis darihipertensi portal yaitu splenomegali, varises esofagus dan lambung serta manifestasi sirkulasi lateral lain. Asites dapat dianggap sebagai manifestasi dari kegagaan sel hati dan hipertensi portal. Portal hipertensi sendiri didefinisikan sebagai peningkatan tekanan vena porta yang menetap di atas nilai normal yaitu 6-12 cm H2O. Tanpa memandang penyakit dasarnya, mekanisme hipertensi portal adalah peningkatan resistensi terhadap aliran darah melaui hati. Selain itu, biasanya terjadi peningkatan aliran arteri splangnikus. Kombinasi kedua faktor yaitu menurunnya aliran keluar melalui vena hepatika dan meningkatnya aliran masuk bersama-sama menghasilkan beban berlebihn pada sistem portal. Pembebanan berlebihan sistem portal ini merangsang timbulnya aliran kolateral guna menghindar obstruksi hepatik. Tekanan balik pada sistem portal menyebabkan splenomegali yang bertanggung jawab terjadinya asites.Asites merupakan penimbunan cairan intraperitoneal yang mengandung protein. Faktor utama patogenesis asites adalah peningkatan tekanan hidrostatik pada kapiler usus (hipertensi porta) dan penurunan osmotik koloid akibat hioalbumenia. Faktor lain yang berperan adalah retensi natrium dan air serta peningkatan sintesis dan aliran limfe ke hati.Saluran kolateral penting yang ditimbukan akibat sirosis dan hipertensi portal terdapat pada esofagus bagian bawah. Pirau darah melalui saluran ini ke vena kava menyebabkan dilatasi pada vena-vena tersebut (varises esofagus). Varises ini terjadi skitar 70% penderita sirosis lanjut. Sirkulasi kolateral jua melibatkan vea superfisial abdomen dan timbulnya sirkulasi ini mengakibatkan dilatasi vena-vena di sekitar umbilikus (caput medusae). Sistem vena raaktal dekompensasi tekanan portal sehingga vna-vena berdilatasi dan dapat menyebabkan berkembangnya hemorrhoid. Pendarahan dari hemorhoid yang pecah biasanya tidak hebat, karena tekanan di daerah ini tidak setinggi tekanan pda esofagus karena jarak yang lebih jauh dari vena porta.Splenomegali pada sirosis dapat dijelaskan berdasarkan kongesti pasif kronis akibat aliran ballik dan tekanan darah yang lebih tinggi pada vena lienalis.