Lkm Sistem Ekskresi

download Lkm Sistem Ekskresi

of 5

description

soal-jawaban

Transcript of Lkm Sistem Ekskresi

LKM SISTEM EKSKRESIKelompok 4

Lely Hermawati

(140342600679)

Maulidan Asyrofil Anam

(140342604964)

Mita Larasati

(140342601011)

Nur Fitriana

(140342601325)

Nurul Yanuarsih

(140342604423)

Olivia Yunita

(140342600097)1. Jelaskan fungsi utama sistem ekskresi pada hewan!

Sistem eksresi pada hewan berfungsi untuk membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh. Limbah atau sisa-sisa hasil metabolisme yang tidak diperlukan ini dibuang dalam rangka mengatur kosentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi), mempertahankan temperature tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi) dan menjaga homoestasis. Apabila terdapat gangguan pada sistem ekskresi maka homeostasis tubuh tidak dapat dijaga sehingga menyebabkan berkurangnya kemampuan organisme untuk mempertahankan kehidupannya. Apabila keadaan ini berlangsung dalam waktu yang lama, maka dapat menyebabkan kematian organisme tersebut.2. Jelaskan dengan gambar mekanisme pengisian dan pengosongan vakuola kontraktil pada amoeba!a. Pengisian vakoula kontraktil

b. Pengosongan vakuola kontraktil

Vakuola kontraktil berkontraksi secara tiba-tiba, sehingga cairan tersebut disemprotkan keluar melalui pori-pori pada permukaannya (gambar d). Setelah fase pengosongan terjadi akan dimulai fase pengisian berikutnya (gambar e). Mekanisme seperti ini memungkinkan terjadinya ekskresi larutan hipoosmtoik dengan menahan garam yang bermanfaat.3. Jelaskan mekanisme ekskresi melalui sel api/flame sel! (dengan gambar)Cacing pipih mempunyai organ nefridium yang disebut sebagai protonefridium. Protonefridium tersusun dari tabung dengan ujung membesar mengandung silia. Di dalam protonefridium terdapat sel api yang dilengkapi dengan silia. Tiap sel api mempunyai beberapa silia yang gerakannya seperti gerakan api lilin. Gerakan flagela berfungsi mengatur arus dan menggerakan air dan zat lain dari cairan interstisial masuk ke dalam sel api. Cairan akan disaring oleh membran dan zat yang masih berguna akan diserap oleh sel api. Gerakan dari silia ini juga menyebabkan cairan eksresi terdorong ke saluran eksretori (nefridiophore) yang berupa tabung yang bercabang-cabang dan menuju ke lubang eksresi.

4. Jelaskan perbedaan struktur dan fungsi protonefridia dan metanefridia!Perbedaan struktur dan fungsi protonefridia dengan metanefridia, yaitu:a. Protonefridia merupakan suatu saluran sempit yang ujungnya tertutup dan terdapat pada hewan yang tidak memiliki rongga tubuh sebenarnya, tidak mempunyai sistem sirkulasi bertekanan tinggi, dan juga tidak memiliki tekanan hidrostatik yang diperlukan untuk ultrafiltrasi. Ujung protonerridia yang tertutup berakhir pada struktur berbentuk seperti bola lampu, masing-masing dengan lubang lumen yang memiliki satu flagellum (solenosit) atau banyak silia yang mengarah ke dalam lumen (sel nyala/ flame cell. Protonefridia yang terdapat pada Asplanchna (Rotifera) berfungsi sebagai filtrasi dan reabsorpsi. Sedangkan ultrafiltrasi terjadi pada dinding sel nyala yang sangat tipis. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa protonefridia terlibat dalam proses osmoregulasi dan ekskresi air.b. Metanefridia (nefridium sederhana) ialah suatu organ yang hanya dijumpai pada hewan yang memiliki selom (rongga tubuh). Contohnya Anelida, namun tidak semua hewan yang memiliki rongga tubuh pasti memiliki metanefridia. Metanefridia merupakan suatu pembuluh sempit yang tidak bercabang, ujung sebelah dalam metanefridia berbentuk corong terbuka ke dalam rongga tubuh (selom). Fungsi metanefridia tidak begitu jelas, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa cairan dari selom masuk ke dalam metanefridia melalui nefrostom yang berbentuk corong. Pada saat masuk ke metanefridia cairan bersifat isoosmotik, kemudian garam-garam yang terdapat pada cairan tersebut direabsoropsi pada akhir organ metanefridia, dan urin yang dikeluarkan berbentuk encer. Dari hal itu, dapat diketahui bahwa metanefridia berfungsi seperti ginjal filtrasi-reabsorpsi. Mula-mula cairan yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami ultrafiltrasi, kemudian cairan akan mengalami reabsorpsi selama melewati pembuluh yang urinferous.

5. Jelaskan mekanisme pembentukan urin pada serangga yang sangat pekat!

Serangga memiliki alat ekskresi berupa tubulus malpighi, yaitu saluran yang salah satu ujungnya buntu sedangkan ujung lainnya membuka ke arah usus, diantara usus tengah dan usus belakang. Oleh karena insekta mempunyai system sirkulasi terbuka, system tersebut bekerja dengan tekanan rendah tidak tersedia kekuatan untuk mendorong terjadinya ultrafiltrasi, cairan tubuh. Pada proses pembentukan urin, mula-mula ion K+, Na+ dan Cl- akan disekresikan ke tubulus Malpighi dari cairan hemolimfe melalui jalur transelular melewati sitoplasma sel epitel tubulus (transpor aktif). Sedangkan zat-zat bernitrogen seperti urea dan asam amino berdifusi ke dalam tubulus melalui dinding sel epitel (jalur paraselular), diikuti juga penarikan air ke dalam tubulus malpighi secara osmosis. Urin awal (pre-urin) terbentuk ketika limbah yang mengandung nitrogen dan elektrolit (K+, Na+, Cl-, dsb.) tersebut sudah ditransport ke dalam tubulus malpighi. Kemudian, pre-urin ini bersamaan dengan makan yang dicerna bergabung di usus tengah. Pada saat ini ion-ion seperti K+ dan Na+ serta molekuk-molekul organik lain yang masih berguna, diabsorbsi kembali pada rektum bersama dengan penyerapan sebagian besar air. Zat-zat yang tidak diserap membentuk urin yang sesungguhnya (uric acid), bercampur dengan feses dan dikeluarkan melalui anus. Banyaknya air yang diserap pada rektum menyebabkan terbentuknya urin yang pekat.6. Jelaskan proses ultra filtrasi, reabsorbsi dan sekresi tubular pada pembentukan urin pada vertebrata!1) Ultrafiltrasi yaitu proses perpindahan plasma darah (kecuali sel-sel darah dan protein molekul besar) dari glomerolus menuju ke ruang kapsula bawman dengan menembus membran filtrasi.2) Reabsorsi tubular yaitu perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju darah dalam kapiler peritubular.3) Sekresi tubular yaitu kebalikan dari reabsorsi tubular, memungkinkan ginjal meningkatkan konsentrasi zat-zat yang dieksresikan, misalnya H+ dan K+ , dan obat-obatan dan berbagai zat organik asing.

Adapun mekanisme produksi urin diawali dengan zat-zat yang ditinggalkan darah pada saat darah melewati ginjalseperti air, garam, dan zat-zat lain yang dikumpulkan dari glomerulus dalam kapsul Bowman. Cairan ini disebut ultrafiltrasi glomerular, bergerak dari kapsul Bowman melewati tubul renalis. Bersamaan dengan mengalirnya cairan tadi sepanjang tubul renalis, jaring pembuluh darah yang menyelubungi tubulus menyerap kembali sebagian air, garam dan semua nutrisi, terutama glukosa dan asam amino, yang terpisah pada saat darah melewati glomerulus. Proses penting ini disebut reabsorpsi tubular, membuat tubuh kita secara selektif memilah zat-zat yang masih diperlukan dan membuang limbah dan racun yang tidak berguna lagi. Pada akhirnya, sekitar 99% dari air, garam dan nutrisi lainnya diserap kembali oleh tubuh. Pada saat ginjal melakukan proses penyerapan kembali nutrisi yang masih dibutuhkan dari saringan glomerular, ginjal melakukan suatu pekerjaan yang berlawanan, yang disebut sekresi tubular. Dalam proses ini, zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan dari kapiler yang menyelubungi nephron dimasukan dalam saringan glomerular. Zat-zat ini termasuk partikel bermuatan yang disebut ion, termasuk ion ammonium, ion hydrogen, dan potassium. Ketiga proses ini(ultrafiltasi glomerular, reabsorbsi tubular dan sekresi tubular) yang kemudian menghasilkan urine, yang mengalir menuju tubulus collectivus. Tubulus collectivus ini mengalirkan urin ke tubulus mikro pada piramida ginjal. Urin kemudian disimpan dalam sebuah kamar dalam ginjal dan akhirnya dialirkan ke ureter, suatu saluran panjang dan sempit yang berakhir di kandung kemih.Vesikel- vesikel kecil yang mengelilingi vakuola kontraktil mula-mula berisi cairan yang isotonik dengan sitosol (gambar a)

Vesikel-vesikel kemudian memasukkan Na+ ke cairan vesikel secara transportaktif dengan menggunakan energi ATP yang dibuat dalam mitokondria

Setelah konsentrasi osmotik cairan vesikel berkurang sampai sekitar setengah konsentrasi dalam sitosol (cairan vesikel menjadi hipoosmotik) vesikel-vesikel bergerak menuju dan menuangkan isinya ke dalam vakuola kontraktil (gambar b).

Fase pengisian akan terus terjadi terus menerus sampai volume vakuola kontraktil cukup besar (gambar c).