LKj IP - Website resmi Pemerintah Kabupaten Cilacap · LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun...

50
36 LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014 2012 1. Peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan sarana prasarana wilayah. 2. Peningkatan pendapatan daerah yang berpihak pada masyarakat dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dalam mendukung program Bali Deso Mbangun Desa dan Bangga mBangun Desa. 3. Peningkatan SDM baik aparatur maupun masyarakat. 2013 1. Penurunan Angka Kemiskinan 2. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat 3. Peningkatan Profesionalisme Aparatur dan SDM 4. Peningkatan Pendapatan Daerah 5. Pengembangan Prasarana dan Sarana Pendukung 6. Pemanfaatan SDA Secara Berkelanjutan 7. Peningkatan Upaya Penegakan Hukum 2014 1. Meningkatkan pembangunan yang semakin merata, dan meningkatkan infrastruktur pada wilayah tertinggal dan perbatasan melalui infrastuktur yang memadai 2. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan masyarakat 3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat 4. Memberdayakan masyarakat melalui sektor pertanan dalam arti luas dan UMKM 5. Meningkatkan kualitas SDM dan Demokratisasi 6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik 7. Meningkatkan kualitas LH secara berkelanjutan. 2015 1. Peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur untuk mendukung pemerataan pembangunan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan 2. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan masyarakat 3. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat 4. Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian dalam arti luas dan UMKM 5. Peningkatan kualitas SDM, pelayanan publik, tata kelola pemerintahan dan demokratisasi. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/ kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Akuntabilitas Kinerja berisi : A. Pengukuran Kinerja B. Capaian IndikatorUtama Tahun 2014 C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja D. Pencapaian Kinerja Lainnya E. Akuntabilitas anggaran F. Akuntabilitas Kinerja terhadap Anggaran

Transcript of LKj IP - Website resmi Pemerintah Kabupaten Cilacap · LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun...

36

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

2012 1. Peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan sarana prasarana wilayah.2. Peningkatan pendapatan daerah yang berpihak pada masyarakat dan pemberdayaan

ekonomi kerakyatan dalam mendukung program Bali Deso Mbangun Desa dan BanggamBangun Desa.

3. Peningkatan SDM baik aparatur maupun masyarakat.

2013 1. Penurunan Angka Kemiskinan2. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat3. Peningkatan Profesionalisme Aparatur dan SDM4. Peningkatan Pendapatan Daerah5. Pengembangan Prasarana dan Sarana Pendukung6. Pemanfaatan SDA Secara Berkelanjutan7. Peningkatan Upaya Penegakan Hukum

2014 1. Meningkatkan pembangunan yang semakin merata, dan meningkatkan infrastrukturpada wilayah tertinggal dan perbatasan melalui infrastuktur yang memadai

2. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan masyarakat3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat4. Memberdayakan masyarakat melalui sektor pertanan dalam arti luas dan UMKM5. Meningkatkan kualitas SDM dan Demokratisasi6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik7. Meningkatkan kualitas LH secara berkelanjutan.

2015 1. Peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur untuk mendukung pemerataanpembangunan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan

2. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan masyarakat3. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat4. Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian dalam arti luas dan UMKM5. Peningkatan kualitas SDM, pelayanan publik, tata kelola pemerintahan dan

demokratisasi.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJAManajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunanbukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensidari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalahorientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakaiuntuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran,hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan denganprinsip salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akanmenunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahantelah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaanlayanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya olehmasyarakat.Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawabanprogram/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikanakuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai.

Akuntabilitas Kinerja berisi :

A. Pengukuran Kinerja

B. Capaian IndikatorUtamaTahun 2014

C. Evaluasi dan AnalisisCapaian Kinerja

D. Pencapaian KinerjaLainnya

E. Akuntabilitas anggaran

F. Akuntabilitas Kinerjaterhadap Anggaran

37

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

A. PENGUKURAN KINERJAKerangka Pengukuran kinerja di Pemerintah Kabupaten Cilacap dilakukan dengan mengacuketentuan dalam Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014, Keputusan Kepala LANNomor 239/IX/6/8/2003, dan Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2014. Adapun pengukurankinerja tersebut dengan rumus sebagai berikut :1. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakinrendah realisasi menunjukkan makin rendahnya kinerja, digunakan rumus :

2. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakinrendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus :

Atau

Penilaian capaian kinerja untuk setiap indikator kinerja sasaran menggunakan interprestasipenilaian dengan pengukuran dengan skala ordinal yaitu :Tabel 3.1 Pengukuran dengan Skala Ordinal

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisa untuk memberikaninformasi yang lebih transparan mengenai keberhasilan atau ketidakberhasilan pencapaian

Skala Ordinal Predikat / Kategori>85 Sangat Berhasil70 s.d. <85 Berhasil51 s.d. < 70 Cukup Berhasil< 51 Tidak Berhasil

RealisasiCapaian indikator kinerja = x 100%

target

Target - ( Realisasi -Target )Capaian indikator kinerja = x 100%

Target

( 2x Target) - RealisasiCapaian indikator kinerja = x 100%

Target

38

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

kinerja. Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan berdasarkan"Metode Rata-rata Data Kelompok". Penyimpulan capaian sasaran nilai mean setiap kategoriditetapkan sebagai berikut :Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuksetiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiapkelompok sasaran dengan nilai mean skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlahindikator yang ada di kelompok sasaran tersebut.

Nilai Mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut :Sangat Berhasil : 92.5Berhasil : 77.5Cukup Berhasil : 60.5Tidak Berhasil : 25.5

B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJASecara umum Pemerintah Kabupaten Cilacap telah melaksanakantugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telahditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka MenengahDaerah (RPJMD) Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017sebagaimana juga telah ditetapkan dalam Surat Keputusan BupatiCilacap 060/28/11/Tahun 2015 tentang Perubahan atas Keputusan Bupati Cilacap Nomor166/11/Tahun 2014 tentang penetapan Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Kabupaten CilacapTahun 2012-2017. Capaian Indikator Kinerja Utama Kabupaten Cilacap Tahun 2014 sebagaiberikut : Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2014N0 INDIKATOR KINERJA Satu

anCapaian 2013

Tahun 2014 TargetAkhir

RPJMDTahun2017

Target Realisasi Capaian Kategori

1 Indeks Pembangunan Manusia (%)

% 100.80 73.18 73.34* 100.22 SangatBerhasil

74.43

2 Opini pemriksaan BPK Opini WDP WTP WDP - TidakBerhasil

WTP

3 Nilai EKPPD Nilai 100 tinggi tinggi 100 SangatBerhasil

tinggi

Capaian Indikator

Kinerja Utama

Jumlah indikator untuk setiap kategori x nilai mean setiap kategoriCapaian Sasaran = x 100%

Jumlah indikator kinerja sasaran

39

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

4 Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemda Nilai 100 CC (cukupbaik )

CC ( cukupbaik )

100 SangatBerhasil

B ( Baik)

5 Angka Melek Huruf % 100 92.03 95.61 103.89 SangatBerhasil

92.86

6 Rata-rata Lama Sekolah Tahun

100 6.88 7.10 103.19 SangatBerhasil

6.9

7 Angka Kematian Bayi (AKB). Angka

100 9.30 9.46 98.28 SangatBerhasil

9.00

8 Angka Kematian Ibu (AKI). Angka

100 26 36 61.54 CukupBerhasil

21

9 Usia Harapan Hidup Tahun

92.68 77.71 77.72 100.01 SangatBerhasil

78.97

10 Presentase Gizi Buruk % 100 0.02 0.02 100 SangatBerhasil

0.015

11 Angka Pengangguran ( % ) % 100 7.83 6,76 113.67 SangatBerhasil

5

12 penguatan cadangan panganpokok %

% 100 89 86 96.63 SangatBerhasil

95

13 Ketersediaan energi per kapita % 98 98 98 100 SangatBerhasil

100

14 Ketersediaan protein per kapita % 98 98 98 100 SangatBerhasil

100

15 Persentase koperasi aktif % 100 82.23 82.40 100.21 SangatBerhasil

83.97

16 Indeks Gini Point 78.21 0.2787 0.3700 67.24 CukupBerhasil

0.2032

17 Indeks kedalaman kemiskinan Point 113.08 2.15 2.06 104.19 SangatBerhasil

1.5

18 Indeks keparahan kemiskinan Point 120.37 0.49 0.46 106.12 SangatBerhasil

0.31

19 Pertumbuhan PDRB per kapita % 120.05 4.63 4.69 101.3 SangatBerhasil

5.51

20 prosentase penduduk miskin % 99.21 14.11 15.24 91.99 SangatBerhasil

11.06

21 Proporsi panjang jalan dengankondisi baik terhadap totalpanjang jalan

% 100 51.75 51.85 100.19 SangatBerhasil

60

22 Proporsi jaringan irigasi terhadapluas lahan budidaya pertanian (tersier sekunder primer )

% 100 77.71 78.13 100.54 SangatBerhasil

78.97

23 Cakupan daerah yang teralirilistrik (%)

% 100 84 87.02 103.60 SangatBerhasil

90

24 Cakupan daerah yang teraliri airbersih (%)

% 100 77.4 76.4 98.71 SangatBerhasil

80

25 Cakupan rumah dan pemukimanlayak huni sesuai SPM ( % )

% 100 87.7 78.93 90 SangatBerhasil

100

26 Prosentase penurunan lahankritis ( %)

% 100 67.7 69.1 102.7 SangatBerhasil

76.1

27 Persentase tersedianya RuangTerbuka Hijau Publik ( % )

% 100 20 14.4 72 Berhasil 20

* Angka Sementara BPS Februari 2015Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 27 indikator kinerja utama, disimpulkanbahwa 23 indikator (85.19%) dikategorikan "sangat berhasil", 1 indikator (3.703%)dikategorikan "Berhasil", 2 indikator (7.405 %) dikategorikan "Cukup Berhasil", dan 1indikator (3.703%) dikategorikan " Tidak berhasil". Berarti masih terdapat indikator yangcapaiannya belum sesuai apa yang diharapkan sehingga perlu adanya perhatian pada tahunberikutnya.

40

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Dengan telah dilaksanakan pengukuran kinerja beserta simpulanrata-rata sesuai dengan Metode Rata-rata Data kelompok, makadari 11 sasaran strategis dengan indikator kinerja tersebut,pencapaian kinerja masing-masing sasaran PemerintahKabupaten Cilacap sebagai berikut :Tabel 3.3 Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 2014N0 SASARAN STRATEGIS Jumlah

IndikatorRata-rata Kategori

Rincian Kategori untuk indikatorTidak

Berhasil1< 51

CukupBerhasil

51s.d.< 70

Berhasil70s.d.<85

SangatBerhasil

>851 Meningkatnya Indeks

Pembangunan Manusia (IPM)1 92.5 Sangat

Berhasil0 0 0 1

2 Meningkatnya derajatpemerintahan yang bersih danakuntabel (clean government)

3 70.17 Berhasil 1 0 0 2

3 Meningkatnya tingkat pendidikanmasyarakat

2 92.5 SangatBerhasil

0 0 0 2

4 Meningkatnya derajat kesehatanmasyarakat dan individu

4 84.5 Berhasil 0 1 0 3

5 Meningkatnya daya seraplapangan kerja

1 92.5 SangatBerhasil

0 0 0 1

6 Terpeliharanya ketahananpangan

3 92.5 SangatBerhasil

0 0 0 3

7 Meningkatnya peranan UMKMdalam perekonomian

1 92.5 SangatBerhasil

0 0 0 1

8 Meningkatnya pendapatanperkapita secara berkelanjutan

4 76.5 Berhasil 0 1 0 3

9 Menurunnya tingkat kemiskinan 1 92.5 SangatBerhasil

0 0 0 1

10

Meningkatnya pembangunaninfrastruktur yang semakinmerata

5 92.5 SangatBerhasil

0 0 0 5

11

Meningkatnya kelestarianlingkungan

2 77.5 Berhasil 0 0 1 1

Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 88.5 SangatBerhasil

2 2 0 23

Rata-rata capaian sasaran strategis sebesar 88.5% dengan kategori Sangat Berhasil. Capaiandari 11 (sebelas) sasaran strategis, sebanyak 7 sasaran (63.64%) dengan kategori SangatBerhasil. Sebanyak 4 sasaran (36.36%) dengan kategori Berhasil. .Adapun simpulan untuk kategori capaian indikator kinerjasasaran menurut misi, maka dari 27 indikator kinerja sasaranmenurut misi sebagai berikut :Tabel 3.4 Persentase Kategori capaian indikator kinerja sasaran menurut misi

Capaian KinerjaSasaran

Capaian kinerjamenurut Misi

41

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Sasaran 1 : Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran 1 dengan 1 indikator kinerja mendapatkan angka nilairata-rata capaian sebesar 92.5% dengan kategori Sangat Berhasil. Adapun hasil pengukuranindikator kinerja sasaran ini sebagai berikut :Tabel 3.5 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 1

No MISI / Kategori JumlahIndikator Persentase

1 MISI 1 1 100

Sangat Berhasil 1 100

Berhasil - -

Cukup Berhasil - -

Tidak Berhasil - -

2 MISI 2 3 100

Sangat Berhasil 2 66.67

Berhasil - -

Cukup Berhasil - -

Tidak Berhasil 1 33.33

3 MISI 3 6 100

Sangat Berhasil 5 83.33

Berhasil - -

Cukup Berhasil 1 16.67

Tidak Berhasil - -

4 MISI 4 4 100

Sangat Berhasil 4 100

Berhasil - -

Cukup Berhasil - -

Tidak Berhasil - -

5 MISI 5 1 100

Sangat Berhasil 1 100

Berhasil - -

Cukup Berhasil - -

Tidak Berhasil - -

6 MISI 6 12 100

Sangat Berhasil 10 83.34

Berhasil 1 8.33

Cukup Berhasil 1 8.33

Tidak Berhasil - -

ANALISIS CAPAIANKINERJA

42

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Indeks Pembangunan Manusia ( IPM )Akhir-akhir ini hasil-hasil pembangunan dirasakan terdapat suatu kesenjangan (gap) yangcukup besar antara pembangunan fisik dan pembangunan di bidang manusia. Padahalkeberhasilan pembangunan dibidang manusia juga akan menguatkan sendi-sendiperekonomian secara meyeluruh, karena pembangunan manusia yang baik mempunyai sideefect ke berbagai bidang. Side effect yang dimaksud adalah efek penyebaran yang ditimbulkandari suatu kegiatan yang berdampak pada kegiatan lain karena kegiatan tersebut mempunyaiketerkaitan satu sama lain, misalnya keberhasilan dibidang pendidikan akan meningkatkanpendapatan masyarakat. IPM adalah indikator yang mencerminkan keberhasilan Pemerintahatas layanan dasar di bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Indeks PembangunanManusia (IPM) merupakan indeks komposit yeng terdiri atas 3 indeks, yaitu :1. Indeks harapan hidup, sebagai perwujudan dimensi umur panjang dan sehat (longevity)2. Indeks pendidikan, sebagai perwujudan dimensi pengetahuan (knowledge)3. Indeks standar hidup layak, sebagai perwujudan dimensi hidup layak (decent living).

Tabel 3.6. Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kab Cilacap Tahun 2009-2013TAHUN Indeks

Harapan HidupIndeks

PendidikanIndeks

PengeluaranIPM (%)

2009 75,82 75,12 63,20 71,39

2010 76,37 75,41 63,41 71,73

2011 76,87 76,23 63,92 72,34

2012 77,38 76,25 64,67 72,77

2013 77,72 77,00 65,30 73,34

Sumber : Buku Indikator Pembangunan Cilacap 2014Menurut hasil perhitungan hasil Susenas (tabel 3.5), pada tahun 2014 IPM Kabupaten Cilacapsebesar 73,34 ( data sementara ) masih dibawah IPM Jawa Tengah (74,05). KabupatenCIlacap berada pada peringkat 21 dari 35 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah dan masih dibawah IPM Nasional. Selama periode 2009 hingga 2013, nilai IPM Kabupaten Cilacapmeningkat sekitar 1,95. Pencapaian hasil IPM merupakan hasil pencapaian jangka waktu yangpanjang. Peningkatan IPM pada prisipnya merupakan perubahan pola pikir manusia, yaituperubahan untuk semakin berperilaku hidup bersih dan sehat (bidang kesehatan),semakin meningkat intelektual(bidang pendidikan) dan semakinmeningkatnya kemampuanbersaing secara ekonomi (bidangekonomi).Faktor yang mempengaruhikeberhasilan pencapaian sasaranini antara lain ; semakinbertambahnya usia harapanhidup penduduk, meningkatnya

No Indikator Kinerja Utama Satuan

RealisasiTahun2013

Tahun 2014TargetTahun2017

Realisasi s.d.2014

terhadaptarget 2017 (

%)Target Realisasi Capaian

(%) Kategori

1. Indeks PembangunanManusia ( %)

% 73.34 73.18 73.34* 100.22 SangatBerhasil

74.43 98.53

Gambar 3.1. Perbandingan IPM Kab.Cilacap, IPM Prov. Jawa Tengah,dan IPM Nasional 20112-2013

Sumber : RKPD Prov. Jateng 2015 ; Jawa Tengah Dalam Angka 2014

43

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah penduduk pada usia > 15 tahun ke atas, danmeningkatnya pendapatan per kapita penduduk.Meskipun dinilai sangat berhasil, namun masih dijumpai beberapa kendala antara lain ; masihtingginya Angka Buta Buruf ( per 2013 sesuai susenas masih 8%), masih banyaknya siswayang putus sekolah/DO, masih banyaknya masyarakat yang kurang menyadari pentingnyaPHBS. Untuk itu Pemkab Cilacap mempunyai Strategi/Upaya pemecahan masalah yaitu : Diperlukan kebijakan konkrit yang mendukung langsung pada upaya pemberantasan butahuruf dan peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti menekan angka putus sekolahmelalui dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah ) dan BSM ( Beasiswa Siswa Miskin);mensukseskan wajib belajar 9 tahun; mendorong lembaga pendidikan non formal untukmenciptakan iklim pembelajaran yang lebih kompetitif; Perluasan pendidikan vokasi sekolah menengah; Meningkatkan peran aktif pihak swasta, Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) danmasyarakat dalam pembangunan lapangan kerja seluas-luasnya; Memperluas kesadaran masyarakat akan pentingnya program PHBS;Sasaran tersebut dicapai dengan melaksanakan 12 program sebagai berikut :1. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun2. Program Pendidikan Menengah3. Program Pendidikan Non Formal4. Program Upaya Kesehatan Masyarakat5. Program Pengembangan Lingkungan Sehat6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat7. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin8. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia9. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak10. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi11. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan HidupPemuda12. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama InvestasiSasaran 2 : Meningkatnya derajat pemerintahan yang bersih dan akuntabel (clean

government)Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran 2 dengan 3 indikator kinerja mendapatkan angka nilairata-rata capaian sebesar 70.17% dengan kategori Berhasil. Adapun hasil pengukuranindikator kinerja sasaran sebagai berikut :Tabel 3.7. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 2

1. Opini Pemeriksaan BPKSasaran ke-2 meningkatnya derajat pemerintahan yang bersih dan akuntabel (cleangovernment) salah satu indikatornya dapat dilihat dari hasil penilaian atas laporan keuangan

No Indikator Kinerja Utama Satuan Realisasi

Tahun 2013

Tahun 2014 TargetTahun2017

Realisasis.d. 2014terhadap2017 ( %)

Target Realisasi Capaian(%)

Kategori

1. Opini pemriksaanBPK

Opini WDP WTP - - TidakBerhasilBerhasil

WTP 66.67

2 Nilai EKPPD Nilai tinggi tinggi tinggi 100 SangatBerhasil

tinggi 100

3 Nilai AkuntabilitasKinerja Pemda

Nilai C ( Cukup )* CC ( cukupbaik )

CC ( cukupbaik )

100 SangatBerhasil

B (Baik )

75

44

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

yang dilakukan oleh pihak eksternal yang dalam hal ini dilakukan oleh Badan PemeriksaKeungan (BPK). Penilaian oleh lembaga eksternal ini menjadi komponen penting untukmenilai sejauh manakah penilaian yang objektif dapat dilakukan terhadap akuntabilitas dankinerja pemerintah daerah terutama dari aspek pengelolaan keuangan.Pemeriksaan oleh BPK dilakukan dengan mendasarkan pada Undang-Undang Nomor15 Tahun 2004 tentang BPK. Pemeriksaan yang dilakukan secara periodik setiap tahunnya inimencakup pemeriksaan terhadap neraca, laporan realisasi anggaran, laporan arus kas, dancatatan atas laporan keuangan. Opini yang dihasilkan atas pemeriksaan ini secara bertingkatterdiri dari Tidak Wajar (TW), Tidak Memberi Pendapat (TMP), Wajar Dengan Pengecualian(WDP) dan yang terbaik adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).Realisasi atas target kinerja yang ditetapkan menunjukkan capaian yang belumberhasil. Target yang ditetapkan dalam mendukung sasaran meningkatnya derajatpemerintahan yang bersih dan akuntabel (clean government) adalah Wajar TanpaPengecualian (WTP), tetapi realisasinya Pemerintah Kabupaten Cilacap mendapatkan opiniWajar Dengan Pengecualian (WDP). Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian serius,mengingat selama kurun waktu tahun 2012 sampai dengan 2013 Pemerintah KabupatenCilacap mendapat opini WDP. ( BPK-RI belum mengeluarkan opini untuk tahun 2014 ). Hal inidimotivasi pula oleh Pemerintah Provinsi yang sudah mendapat WTP tahun 2013-2014.Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tidak tercapainya opini Wajar tanpaPengecualian (WTP) antara lain pengelolaan dan penyajian Aset Tetap dalam Neraca Daerahyang belum memadai, penyajian nilai persediaan dalam neraca yang tidak diyakinikewajarannya dan belum optimalnya pengendalian internal di masing-masing SKPD.Berdasarkan hambatan-hambatan sebagaimana diuraikan di atas, maka strategi yang akandilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap antara lain :1. Berupaya untuk membenahi dan menyelesaikan proses inventarisasi Aset milikPemerintah Daerah yang selama ini masih banyak masalah2. Melakukan perbaikan-perbaikan dan pembenahan baik dalam bidang Penatausahaankeuangan maupun perbaikan Sistem Pengendalian Intern.2. Nilai EKPPDEvaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) sebagaimana PeraturanPemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemerintahan adalahsuatu proses pengumpulan dan analisi data secara sistematis terhadap kinerjapenyelenggaraan pemerintahan daerah dengan menggunakan sistem pengukuran kinerja.Berdasarkan hasil penilaian pada tahun 2012, nilai EKPPD yang dicapai oleh PemerintahKabupaten Cilacap dalamkinerja penyelenggaraanpemerintah adalah tinggi. Hal inimenunjukkan pada tahuntersebut kinerja PemerintahKabupaten Cilacap sudah baik,oleh karenanya target yang ingindicapai pada tahun 2013 dan2014 yang hasil penilaiannyasampai saat ini belum ada tentuPemerintah Kabupaten Cilacapingin mempertahankan kondisitersebut sebagai upaya untukmendukung pencapaian sasaran Meningkatnya derajat pemerintah yang bersih dan akuntabel(clean government)

Gambar 3.2 Grafik Nilai EKPPD Kab. Cilacap 2010-2012

2010

2011

2012

45

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

3. Nilai Akuntabilitas Kinerja PemdaBerdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan danKinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SistemAkuntabilitas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PANdan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan EvaluasiAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia telah melakukan evaluasi akuntabilitas kinerjapada Pemerintah Kabupaten Cilacap.Berdasarkan data hasil evaluasi selama tahun 2012 sampai tahun 2014 menunjukkan bahwahasil evaluasi yang diperoleh dapat dilihat dari tabel berikut :Tabel 3.8 Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dari data sebagaimana dijabarkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa realisasi atastarget yang telah ditetapkan capaiannya adalah berhasil. Pencapaian nilai CC ini merupakanpeningkatan dari tahun-tahun sebelumnya yang nilainya adalah C. Adapun nilai hasil evaluasikinerja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada 3 tahun terakhir ( 2012-2014 ) adalah B ( Baik). Sementara Kabupaten/Kota di wilayah Jawa Tengah belum ada yang mencapai nilai B.Beberapa faktor yang mendukung pencapaian keberhasilan Pemerintah kabupaten Cilacapantara lain karena telah menindaklanjuti rekomendasi hasil evaluasi pada tahun-tahunsebelumnya serta berupaya meningkatkan kapasitan sumber daya manusia penyusun laporanakuntabilitas kinerja instansi pemerintah.Meskipun capaian realisasi sudah sesuai dengan yang ditargetkan, akan tetapi masihbanyak hal-hal yang harus dibenahi dan disempurnakan lagi. Beberapa strategi untukmendukung upaya penyempurnaan antara lain sebagai berikut :a. Perencanaan Kinerja1) Melakukan review dan perbaikan terhadap RPJMD, Renstra SKPD dan PenetapanKinerja (PK) Pemerintah Daerah dan SKPD khususnya terkait dengan kualitastujuan/sasaran strategis yang belum berorientasi hasil (outcome) dan kualitasindikator kinerja yang baik2) Melakukan monitoring evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target kinerjadalam PK Pemda dan SKPD dan memanfaatkan hasil monitoring evaluasi untukpengendalian dan pengarahan impinan dalam meningkatkan capaian target kinerjab. Penguran Kinerja1) Melakukan review dan perbaikan terhadap indikator kinerja utama pada tingkatPemerintah Daerah dan SKPD, khususnya terkait dengan kualitas IKU yang belumberorientasi pda hasil (outcome) dan pemenuhan kriteria indikator yang baik2) Membangun sistem pengumpulan data kienerja yang baik, pda tingkat PemerintahDerah dan SKPD secara berkala3) Memanfaatkan IKU yang telah diperbaiki dalam perencanaan kinerja(RPJM/Renstra/Renja/RKT), penganggaran (RKA), pengukuran Kinerja (PK) danPelaporan Kinerja (LAKIP)c. Pelaporan Kinerja

No Komponen yang dinilai Bobot Nilai 2012 Nilai 2013 Nilai 2014a. Perencanaan Kinerja 35 12,30 17,53 19,01b. Pengukuran Kinerja 20 7,70 9,11 10,78c. Pelaporan Kinerja 15 7,38 7,31 8,07d. Evaluasi Kinerja 10 0,54 1,32 4,78e. Capaian Kinerja 20 11,36 8,78 9,41

Nilai hasil Evaluasi 100 39,28 44,04 52,05Tingkat Akuntabilitas Kinerja C C CC

46

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

1) Melakukan perbaikan penyajian informasi kinerja dalam LAKIP, terkait dengansubstansi akuntabilitas kinerja antara lain harus fokus pada menjawab pencapaiantarget kinerja yang diperjanjikan dalam PK, analisis atas pencapaian target kinerjasasaran yang perlu dipertajam dengan mengungkapkan adanya hambatan ataukendala dan usulan untuk penyelesaian, pembandingan data kinerja harus diperkayaminimal pembanding dengan tahun sebelumnya dan jangka menengah2) Mengupload LAKIP ke dalam website Pemerintah Kabupaten Cilacap3) Meningkatkan pemanfaatan informasi pencapaian kinerja dalam LAKIP untukperbaikan perencanaan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutand. Evaluasi Kinerja1) Meningkatkan kapasitas dan kompetensi para evaluator akuntabilitas kinerja danevaluator program2) Melakukan monitoring dan evaluasi serta review secara berjenjang atas prosespelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja dan evaluasi program3) Meningkatkan pemanfaatan secara nyata hasil evaluasi akuntabilitas kienrja danevaluasi program untuk perbaikan perencanaan, pelaksanaan serta penilaian kinerjaPemerintah daerah dan SKPD berkelanjutane. Capaian KinerjaCapaian Kinerja yang dilaporkan dalam LAKIP Pemerintah Kabupaten Cilacap akanditingkatkan dengan menyajikan informasi kinerja yang berorientasi pada outcome dandidukung dengan data kinerja yang akurat.Sasaran tersebut dicapai dengan melaksanakan 17 program sebagai berikut : ProgramOptimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi, Program Pembinaan dan FasilitasiPengelolaan Keuangan Desa, Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, ProgramPenataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan, ProgramPenataan Peraturan Perundang-Undangan, Program Pengembangan Data/Informasi, ProgramPeningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, Program PeningkatanDisiplin Aparatur, Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa, ProgramPeningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah, ProgramPeningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah, Program Peningkatan KapasitasSumber Daya Aparatur, Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah, ProgramPeningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan, ProgramPeningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan, ProgramPeningkatan Sistem Pengawasan Internal, Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH,Program Perencanaan Pembangunan Daerah,Sasaran 3 : Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakatHasil evaluasi capaian kinerja sasaran 3 dengan 2 indikator kinerja mendapatkan angka nilairata-rata capaian sebesar 92.5% dengan kategori Sangat Berhasil. Adapun hasil pengukuranindikator kinerja sasaran sebagai berikut :Tabel 3.9. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 3

No Indikator Kinerja Utaa Satuan

RealisasiTahun2013

Tahun 2014 TargetTahun2017

Realisasi sd2014terhadap2017 ( %)

Target Realisasi Capaian(%)

Kategori

1. Angka Melek Huruf % 91.76 92.03 95.61 103.89 SangatBerhasil

92.86 102.96

2 Rata-rata Lama Sekolah Tahun 6.92 6.88 7.10 103. 19 SangatBerhasil

6.9 102.89

47

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

1. Angka Melek HurufAngka melek huruf adalah persentase dari penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisamembaca dan menulis dalam huruf latin dan huruf lainnya. Realisasi tahun 2014 sebesar95.61% telah menunjukan hasil yang positif karena telah melampui target tahun 2017 yaitusebesar 92.86%.Faktor yang mempengaruhikeberhasilan sasaran ini antara lainadanya kesadaran akan pentingnyabaca tulis dan adanya perasaan maluapabila disebut "buta aksara". Peranpemerintah yang sangat tinggi dankontribusi penting dari pihak swastadan organisasi masyarakat yang jugamenjadi penyelenggara pendidikan diberbagai jenjang. Sebagaimana tabel3. pada tahun 2012 Angka MelekHuruf di Kabupaten Cilacap (91.49%)diatas Angka Melek Huruf ProvinsiJawa Tengah 90.45%. Namun masihberada di bawah rata-rata nasionaldan jika dibandingkan dengan angka melek huruf di kabupaten sekitar, masih berada dibawah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, dan Kebumen. Tetapi masih di atas KabupatenBanjarnegara. Nasional 2014, 91.71%.Permasalahan/Hambatan yang dihadapi dalam pencapaian indikator ini antara lain masalahgeografis wilayah Kabupaten Cilacap yang kurang terjangkau akses pendidikan. AdapunStrategi/upaya pemecahan masalah yang dilakukan Pemkab Cilacap yaitu memberikanpenyuluhan dan penyelenggaraan Kejar Paket A, Paket B, maupun Paket C.2. Rata-rata Lama SekolahRata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh pendudukusia 15 tahun ke atas di seluruh jenjang pendidikan formal yang pernah dijalani atau sedangmenjalani. Indikator ini dihitung dari variabel pendidikan tertinggi yang ditamatkan dantingkat pendidikan yang sedang diduduki. Jumlah tahun efektif adalah jumlah tahun standaryang harus dijalani oleh seseoranguntuk menamatkan suatu jenjangpendidikan, misalnya tamat SD adalah6 tahun, tamat SMP 9 tahun danseterusnya.Perhitungan lama sekolahdilakukan tanpamemperhatikan apakahseseorang menamatkansekolah lebih cepat ataulebih lama dari waktu yangtelah ditentukan.

Gambar 3..3 Angka Melek Huruf di Kabupaten CIlacap, kabupatensekitar , Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 dan Nasional

Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2014

Gambar 3.4. Diagram Rata-rata lama sekolah penduduk Cilacap 2010-2014Sumber : Disdikpora Kab Cilacap 2014

48

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.2 di atas bahwa rata-rata lama sekolah pendudukKabupaten Cilacap pada tahun 2014 baru mencapai 7,10 tahun. Angka ini menunjukkanbahwa secara rata-rata pendidikan penduduk usia 15 tahun ke atas baru mencapai kelas 1SMP (kelas VII), yaitu baru mencapai jenjang tamat SD.Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran ini antara lain; semakinmeningkatnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan, semakin meningkatnyakesejahteraan ekonomi masyarakat, terjangkaunya akses layanan pendidikan danmenurunnya angka putus sekolah di KabupatenCilacap. Pada tahun 2012 Rata-rata lama sekolah diKabupaten Cilacap masih lebih rendah daripada rata-rata di Provinsi Jawa Tengah yang mencapai angka 7.39tahun dan Kabupaten Banyumas, Purbalingga,Kebumen. Namun lebih tinggi dari KabupatenBanjarnegara. Tahun 2014 Nasional sebesar 7.43tahun.Namun demikian, masih terdapat beberapapermasalahan/hambatan yaitumasihbanyak warga yang belum sadar akanpentingnya pendidikan yang lebih tinggi,masih tingginya angka kemiskinan PendudukCilacap yang mengakibatkan anak usiasekolah lebih memilih bekerja, dan kondisigeografis beberapa wilayah yang masihjauh/sulit menjangkau pendidikan. Adapunstrategi/upaya pemecahan masalah yangdilaksanakan PemerintahKabupaten Cilacap antara lainmeningkatkan akses/jangkauanlayanan pendidikan ke masyarakat,meningkatkan kesejahteraanmasyarakat, dan menuntasan ButaHuruf.Sasaran tersebut dicapai denganmelaksanakan 6 program sebagaiberikut : Program Pendidikan Anak UsiaDini Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Program Pendidikan Menengah Program Pendidikan Non Formal Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Program Manajemen Pelayanan PendidikanSasaran 4: Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan individuHasil evaluasi capaian kinerja sasaran 4 dengan 4 indikator kinerja mendapatkan angka nilairata-rata capaian sebesar 84.5% dengan kategori Berhasil. Adapun hasil pengukuranindikator kinerja sasaran sebagai berikut :Tabel 3.10. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 4

Gambar 3.6. Siswa SDN 02 Bojong Kawungantenbersemangat ikuti Sosialisasi Tertib Lalu Lintas di PolresCilacap, meskipun letak sekolah di pelosok dan jauh dari

pusat kota.

Gambar 3.5. Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Cilacap, kabupatensekitar, Provinsi jawa Tengah tahun 2012 dan Nasional

Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka 2014

6.87

49

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

1. Angka Kematian Bayi (AKB).Masalah AKB di Kabupaten Cilacap ditinjau dari penyebab kematian dibagi menjadi kematianbayi yang terjadi pada masa neonatal dan kematian pada masa postnatal.Menurut tabel di atas danGambar disamping, Targettahun 2014 sebesar 9,3/1.000KH, terealisasi sebesar9,46/1.000KH, masuk kategorisangat berhasil meskipun nilaicapaian indikator sasaran tidakmencapai 100% hanya sebesar98,28% namun capaian inimeningkat dibanding capaian2013 ( 82.15%.) dan capaian2012 (77.42%).Menurut gambar 3.4. Realisasi2014 menunjukan angka lebihbaik dibanding AKB di Prov Jawa Tengah 10.08% meskipun realisasi 2013 dan 2012 beradadi bawah angka realisasi Jawa Tengah.Jumlah bayi (berumur <1 tahun) yang meninggal tahun 2014 sebanyak 284 bayi. Realisasitahun 2012 yaitu 11,4/1.000 KH dengan jumlah kematian sebanyak 351 bayi, jikadibandingkan tahun 2013 realisasi sebesar 10,96/1.000 KH dengan kematian sebanyak 325bayi berarti terjadi penurunan sebanyak 26 bayi pada tahun 2013, sedangkan tahun 2013dibandingkan tahun 2014 realisasi angka kematian bayi sebesar 9,46/1.000 KH denganjumlah kematian sebanyak 284 bayi berarti terjadi penurunan sebanyak 41 bayi pada tahun2014. Pada akhir RPJMD tahun 2017 realisasi angka kematian bayi diharapkan dapat ditekansehingga mencapai 9/1.000 KH.2. Angka Kematian Ibu (AKI).Pengukuran indikator sasaran ini adalah sebagai gambaran kualitas pelayanan materialprenatal di institusi pelayanan kesehatan.Target tahun 2014 sebesar 9,3/1.000 KH, terealisasi sebesar 9,46/1.000KH, masuk kategorisangat berhasil meskipun nilai capaian indikator sasaran tidak mencapai 100% hanyasebesar 98,28% namun capaian ini meningkat dibanding capaian 2013 ( 82.15%.) dancapaian 2012 (77.42%). Menurut gambar 3. Realisasi 2014 meun jukan angka lebih baikdibanding AKB di Prov JawaTengah 10.41% meskipunrealisasi 2013 dan 2012 berada dibawah angka realisasi JawaTengah.Menurut tabel di atas dan Gambardisamping, Target tahun 2014

No Indikator Kinerja Utama Satuan

RealisasiTahun2013

Tahun 2014 TargetTahun2017

Realisasi sd.2014terhadap2017 ( %)Target Realisasi Capaian

(%)Kategori

1. Angka Kematian Bayi(AKB).

Angka 9.30 9.30 9.46 98.28 SangatBerhasil

9.00 94.89

2 Angka Kematian Ibu (AKI). Angka 29 26 36 61.54 CukupBerhasil

21 28.57

3 Indek Harapan Hidup Tahun 71.63 77.71 77.72 100 SangatBerhasil

78.97 90.70

4 Presentase Gizi Buruk % 0.07 0.02 0.02 100 SangatBerhasil

0.015 66.67

Gambar 3.7.Target dan Realisasi AKB Kab Cilacap 2012-2014 dibandingkanrealisasi AKB Prov Jateng 2012-2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kab Cilacap; RKPD Jawa Tengah 2015

Gambar 3.8.Target dan Realisasi AKI Kab Cilacap 2012-2014dibandingkan realisasi AKI Prov Jateng 2012-2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kab Cilacap; RKPD Jawa Tengah 2015

50

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

sebesar 26 kasus dan terjadi 36 kasus (119,9/100.000KH), maka nilai capaian indikatorsasaran ini sebesar 61,54% dengan kategori cukup berhasil. Realisasi tahun 2012 sebesar114/1.000.000 KH dengan jumlah kematian sebanyak 34 kasus, jika dibandingkan tahun2013 dengan 114,6/100.000 KH, jumlah kematian ibu sebanyak 34 kasus, berarti tidak terjadikenaikan kematian. Namun capaian 2013 ( 86.67%) menunjukan kenaikan dari 2012(82.76%). Tahun 2014 terjadi peningkatan sebanyak 2 kasus dibanding 2013. Yang artinyacapaian 2014 menurun menjadi (61.54%). Meski demikian, capaian tersebut masihmenunjukan angka yang lebih baik dibandingkan AKI di Provinsi Jawa Tengah dalam 3 tahunterakhir 2012-2014.Seluruh kejadian kematian ibu di Kabupaten Cilacap telah dilakukan Audit Maternal Perinatalyang diselenggarakan dalam rangka mengkaji hal–hal yang terkait dengan riwayat sertakondisi ibu sejak ibu masih hamil, proses dan penatalaksanaan persalinan serta kronologiskasus sampai dengan terjadinya kematian. Hasil audit penyebab kematian ibu tersebutsebagian besar disebabkan pengenalan resiko oleh masyarakat dan petugas kesehatan sertapemilihan fasilitas layanan persalinan pada ibu hamil/bersalin/nifas dengan komplikasi yangkurang tepat sehingga menyebabkan keterlambatan penatalaksanaan kasus emergencyobstetric di Rumah Sakit rujukan dengan fasilitas yang memadai, pada akhirnya menyebabkankematian ibu. Selain itu dari hasil kajian audit didapatkan kematian ibu yang disebabkan olehadanya penyakit penyerta seperti penyakit jantung atau hipertensi.Indikator sasaran ini belum tercapai 100%(hanya 61.54%) karena belum berjalannyajejaring tenaga kesehatan dengan baik.Upaya pemecahan terhadap permasalahandengan peningkatan kualitas SDM dalamkegiatan pengenalan tanda bahaya dan carapencegahan kematian selama kehamilan,bersalin dan nifas, perawatan kesehatanserta pengambilan keputusan yang cepatdan tepat dalam kegawatdaruratan sertapeningkatan program kesehatan prakehamilan termasuk kesehatan remaja,anak usia sekolah dan calon pengantin.3. Usia Harapan HidupUsia Harapan Hidup manusia di Kabupaten Cilacap rata-rata tahun 2014 terealisasi 77.72 daritarget sebesar rata-rata 77.71dengan capaian 100.01%.

Usia Harapan Hidup merupakandimensi umur panjang dan sehatyang dipengaruhi oleh angkaanak lahir hidup dan anak masihhidup. Usia Harapan HidupKabupaten Cilacap tahun 2014mengalami peningkatan daritarget 77.71 terealisasi 77.72dengan capaian 100.01%.Adapun UHH mengalamikenaikan dari 2012-2014sebagaimana gambar di atas.Faktor yang mempengaruhikeberhasilan pencapaian iniGambar 3.11 Penyuluhan dan Perawatan Kesehatan dari Dokter

Puskesmas pada Posyandu Lansia

Gambar 3.9 Pelayanan KB dan Pemeriksaan Kesehatanuntuk Ibu Hamil, menyusui, dan nifas guna menekanAKI dan AKB

Gambar 3.5.Grafik Target dan Realisasi Usia Harapan Hidup KabCilacap 2014 Sumber : Indikator Pembangunan Kab Cilacap 2014

Gambar 3.10.Grafik Target dan Realisasi Usia Harapan HidupKab Cilacap 2014

Sumber : Indikator Pembangunan Kab Cilacap 2014

51

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

antara lain adanya peningkatan perawatan kesehatan melalui puskesmas, peningkatan dayabeli masyarakat yang akan meningkatkan akses pelayanan kesehatan, mampu memenuhikebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehinggamemperoleh penghasilan yang memadai yang pada akhirnya akan meningkatkan derajatkesehatan masyarakat dan memperpanjang Usia Harapan Hidup.Permasalahan/Hambatan yang ditemui antara lain yang paling utama adalah masih sulitnyaakses layanan kesehatan di masyarakat khususnya masyarakat di wilayah yang sulitterjangkau dan kurangnya kesadaran akan hidup sehat.Strategi/Upaya pemecahan masalah tersebut yang dilakukan oleh Pemerintah KabupatenCilacap di antaranya adalah mencukupi sarana prasaranakesehatan terutama di pedesaan. Selain itu dilakukanpenyuluhan dan promosi kesehatan untuk meningkatkankesadaran masyarakat akan hidup sehat.4. Presentase Gizi BurukPersentase gizi buruk tahun 2014 mencapai target yang telah ditetapkan. Dari target 0,02%terealisasi 0,02%, atau 100% dengan kategori Sangat Berhasil. Balita dengan gizi burukberjumlah 116 jiwa. Sesuai gambar 3. Persentase gizi buruk di Kabupaten Cilacap selamatahun 2012-2014 menunjukan angka yang semakin membaik dan angka ini masih jauh lebihburuk dibanding dengan Prov Jawa Tengah. Adapun data prevalensi gizi buruk dapat dilihatpada gambar 3.6.Penanganan gizi buruk sudah 100% atau semua balita gizi buruk sudah dilakukanpenanganan hingga akhir tahun, tetapi setelah dilakukan validasi data, balita yang terkenagizi buruk sebagian besar merupakan kasus 'kambuhan' yaitu balita yang sudah pernahmenderita gizi buruk dan dilakukan penanganan, setelah itu menjadi penderita lagi. Ini perluperhatian dari seluruh komponen masyarakat terutama kesadaran akan keluarga sadar gizi.Persentase balita gizi burukadalah persentase balita dalamkondisi gizi buruk terhadapjumlah balita. Keadaan tubuhanak atau bayi dilihat dari beratbadan menurut umur. Status gizibalita secara sederhana dapatdiketahui denganmembandingkan antara beratbadan menurut umur maupunmenurut panjang badannyadengan rujukan (standar) yangtelah ditetapkan. Programperbaikan gizi masyarakat padatahun 2014 salah satukegiatannya digunakan untuk pemberian makanan tambahan bagi Balita gizi buruk,diantaranya melalui pemberian kapsul vitamin A, keluarga sadar gizi (Kadarzi) danpemantauan penimbangan balita.Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari program yang dilakukan terkait peningkatanderajad kesehatan masyarakat. Pada tahun 2014, program yang dilaksanakan untuk sasaranstrategis ini terdiri dari 16 (enam belas) program sebagai berikut :1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat3. Program Pengawasan Obat dan Makanan4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Gambar 3.12.Grafik Prevalensi Gizi Buruk Kabupaten Cilacap 2012-2014 di bandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah

Sumber Dinas Kesehatan Kab CIlacap; RKPD Jawa Tengah 2015

52

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular8. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan9. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin10. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan PrasaranaPuskesmas/Puskemas Pembantu dan Jaringannya11. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah SakitJiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata12. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia13. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan14. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak15. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD16. Program Lingkungan Sehat PerumahanSasaran 5: Meningkatnya daya serap lapangan kerjaHasil evaluasi capaian kinerja sasaran 5 dengan 1 indikator kinerja mendapatkan angka nilairata-rata capaian sebesar 92.5% dengan kategori Sangat Berhasil. Adapun hasil pengukuranindikator kinerja sasaran sebagai berikut :Tabel 3.11 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 5

Angka Pengangguran ( % )Pembangunan bidang ketenagakerjaan bertujuan untuk menyediakan lapangan kerjadan lapangan usaha untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan dengan harapan jumlahpenganggur dan setengah penganggur dapatditekan atau diperkecil. Sehubungan denganhal tersebut kondisi permasalahanketenagakerjaan ternyata sangat terkait eratdengan keadaan ekonomi yang berkembangsetiap saat. Pertumbuhan ekonomi terkait eratterhadap dunia usaha, bahwa pertumbuhanekonomi yang cukup tinggi akan berpengaruhpada terciptanya iklim usaha yang kondusif,yaitu melalui investasi yang ditanamkan olehpara investor, sehingga akhirnya akanberdampak pada perluasan kesempatan kerjasebaliknya menurunnya pertumbuhanekonomi juga akan berdampak negatif terhadap bidang ketenagakerjaan. Kondisi tersebutmendorong pemerintah dan masyarakat memanfaatkan peluang kerja di luar negeri sebagaisalah satu upaya yang cukup strategis guna menangani masalah pengangguran di dalamnegeri karena keterbatasan kemampuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pencari kerja yangpada umumnya berpendidikan SLTA ke bawah.Selain kondisi dunia usaha yang belum kondusif, minimnya informasi pasar kerja baikdalam maupun luar negeri juga merupakan salah satu kendala dalam upaya untuk menanganimasalah pengangguran dan disatu sisi pencari kerja tidak mudah untuk memperolehpekerjaan sesuai dengan kompetensinya, disisi lain para pengguna juga sulit mendapatkanpekerja sesuai dengan job/jabatan yang dibutuhkan.

No Indikator Kinerja Utama Satuan

RealisasiTahun2013

Tahun 2014 TargetTahun2017

Realisasi s.d.2014 terhadap2017 ( %)

Target Realisasi Capaian(%)

Kategori

1. Angka Pengangguran ( % ) % 6.76 7.83 6,76 113.67 SangatBerhasil

5.00 66.67

Gambar 3. 13 Usaha pembuatan batu bata dalamkeluarga salah satu penciptaan lapangan usaha

53

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Melihat kenyataan tersebut masalah ketenagakerjaan khususnya penangananpengangguran terbuka (open unployment) merupakan masalah yang serius dan harus segeradipecahkan bersama baik antara pihak pemerintah dan swasta, maupun antar instansipemerintah. Dalam hal ini pemerintah mempunyai peranan sangat penting yaitu disampingsebagai penggerak, pemerintah juga ikut serta menciptakan perluasan kesempatan kerja danpenanganan masalah pengurangan pengangguran.Tingkat pengangguran di Kabupaten Cilacap tahun 2014 mengalami penurunan yangcukup signifikan yaitu sebesar 6,76% dari target yang ditetapkan dalam RPJMD sebesar7,83% dengan capaian sebesar 113,67% sehingga menunjukkan kinerja Sangat Berhasil .Keberhasilan capaian indikator ini secara lengkap dapat dilihat dari data-data empiris terkaitdengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)dan Tingkat Kesempatan Kerja (TKK).TPAK adalah ukuran yang menggambarkan perbandingan antara jumlah angkatan kerjadengan jumlah penduduk usia kerja.TPT adalah ukuran yang menunjukkan besarnya penduduk usia kerja yang termasuk dalamkelompok pengangguran yang dihitung dari perbandingan antara jumlah pencari kerjadengan jumlah angkatan kerja.TPAK mengindikasikan besarnya penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi disuatu wilayah. TPAK diukur sebagai persentase jumlah angkatan kerja (bekerja danpengangguran) terhadap jumlah penduduk usia kerja. TPAK di Kabupaten Cilacap tahun 2013tercatat sebesar 66,42%. Hal ini berarti bahwa dari 100 orang penduduk usia kerja, sekitar66 orang termasuk angkatan kerja. Atau dapat diartikan dari 1.000 orang penduduk usiakerja sekitar 664 orang diantaranya aktif secara ekonomi.

Tabel :3.12. Penduduk Usia kerja, Angkatan Kerja dan TPAK di Kabupaten CilacapMenurut Jenis Kelamin Tahun 2011 – 2013Uraian 2011 2012 2013

L P L+P L P L+P L P L+PPenddk Usia Kerja 590.185 598.643 1.188.828 587.593 594.680 1.182.273 585.082 592.073 1.177.155

Angkatan Kerja 494.399 358.738 853.137 490.616 283.071 773.687 476.013 305.873 781.886

TPAK 83,77 59,93 71,76 83,50 47,60 65,44 81.36 51.66 66.42

Gambar 3.14.Penduduk Usia Kerjadan Angkatan KerjaKabupaten Cilacap

menurut Jenis KelaminTahun 2011-2013

Sumber BPS Cilacap

Gambar 3.15.TPAK KabupatenCilacap menurut

Jenis KelaminTahun 2011-

Sumber BPS

54

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

2013 Sumber BPS Cilacap

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) memberikan indikasi tentang penduduk usia kerjayang termasuk dalam kelompok pengangguran. TPT dihitung berdasarkan perbandinganantara jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja, dinyatakan dalam persen.TPT di Kabupaten Cilacap tahun 2013 tercatat sebesar 6,76% yang berarti bahwa dari 100orang angkatan kerja terdapat sekitar 7 orang yang menganggur. Bila dilihat menurut jeniskelamin, TPT laki-laki lebih tinggi dari pada TPT perempuan, tercatat masing-masing sebesar7,35% dan 5,83%. TPT sebagai indikator makro, di Kabupaten Cilacap capaian tahun 2013-2014 ( 6.76%) menunjukan angka yang tidak lebih baik daripada di Prov. Jawa Tengah padatahun yang sama( 6.02% pada 2013 dan 5.68% pada 2014 ) dan Nasional (5.94%.)Tabel 3.13. Angkatan Kerja, Pencari Kerja dan TPT di Kabupaten CilacapMenurut Jenis Kelamin Tahun 2011 - 2013Uraian 2011 2012 2013

L P L+P L P L+P L P L+P

Angkatan Kerja 494.399 358.738 853.137 490.616 283.071 773.687 476.013 305.873 781.886

Pengangguran 27.842 27.777 55.619 35.725 21.497 57.222 35003 17.873 52.827

TPT 5,63 7,74 6,52 7,28 7,59 7,40 7,35 5,83 6,76Gambar 3.16. Angkatan Kerja dan pengangguran Kabupaten Cilacap menurut Jenis KelaminTahun 2011-2013Gambar 3.17. TPT Kabupaten Cilacap menurut Jenis Kelamin Tahun 2011-2013

55

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Tingkatkesempatankerja (TKK)mengindikasikan besarnyapendudukusia kerjayang bekerjaatausementaratidak bekerjadi suatuwilayah. TKKdiukursebagai persentase jumlah penduduk yang bekerja terhadap jumlah penduduk yang termasukangkatan kerja.Tabel 3.14. Angkatan Kerja, Pekerja dan TKK di Kabupaten Cilacap

Menurut Jenis Kelamin Tahun 2011 - 2013Uraian 2011 2012 2013

L P L+P L P L+P L P L+PAngkatan Kerja 494.399 358.738 853.137 490.616 283.071 773.687 476.013 305.873 781.886

Pekerja 466.557 330.961 797.518 454.891 261.574 716.465 441.010 288.049 729.059

TKK 94,37 92,26 93,48 92,72 92,41 92,60 92,65 94,17 93,34

Gambar 3.18.Angkatan Kerja, Pekerja Kab Cilacap menurut Jenis Kelamin Tahun 2011-2013

Gambar 3.19. TKK Kabupaten Cilacap menurut Jenis Kelamin Tahun 2011 - 2013Sumber BPS CilacapDi Kabupaten Cilacap, TKK tahun 2013 sebesar 93,34%, berarti bahwa dari 100orang angkata kerja, sekitar 93 orang mempunyai kegiatan bekerja atau sementara tidakbekerja selama seminggu yang lalu. Pengamatan berdasarkan jenis kelamin, TKK laki-lakisedikit lebih kecil dibanding TKK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 92,65% dan94,17%.Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari program yang dilakukan terkaitmenurunnya tingkat pengangguran. Pada tahun 2014, program yang dilaksanakan untukmencapai sasaran strategis ini terdiri dari 7 (tujuh) program yaitu :1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

56

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

2. Program Peningkatan Iklim Investasi danRealisasi Investasi3. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya,Sarana, dan Prasarana Daerah4. Program Peningkatan KemampuanTeknologi Industri5. Program Peningkatan Kualitas danProduktivitas Tenaga Kerja6. Program Peningkatan Kesempatan Kerja7. Program Perlindungan dan PengembanganLembaga KetenagakerjaanSasaran 6 : Terpeliharanya ketahanan pangan

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran 6 dengan 3 indikator kinerja mendapatkan angka nilairata-rata capaian sebesar 92.5% dengan kategori Sangat Berhasil. Adapun hasil pengukuranindikator kinerja sasaran sebagai berikut :Tabel 3.15 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 61. Penguatan cadangan pangan pokok %Penguatan Cadangan Pangan pokok menunjukan keberhasilan pada tahun 2014meskipun belum mencapai 100%, capaian kinerja sebesar 96.63%. Dari target 89% realisasitahun 2014 menunjukkan bahwa tingkat penguatan cadangan pangan pokok mencapai 86%dengan kategori Sangat Berhasil. Dengan pencapaian ini pula telah mencapai 90.53% daritarget yang akan dicapai pada akhir RPJMD tahun 2017. Meskipun realisasi 2014 (86%)mengalami penurunan dari tahun 2013 (87%) namun angka capaian pada tahun 2013 masihlebih baik dibanding cadangan pangan pokok di Prov Jawa Tengah (83.93%). Perbandinganrealisasi cadangan pangan pokok di Kabupaten Cilacap dengan di wilayah Provinsi JawaTengah dapat dilihat pada gambar 3. 20Pada tahun 2014 produksi gabah Kabupaten Cilacap sebanyak 773.135 ton GKGsetara dengan 485.065 ton beras sedang penjualan ke luar daerah mencapai 239.900 ton,pembelian dari luar daerah 245.165 ton, selisih stok awal dan akhir di Dolog Kabupaten/Kotaterdapat 266.065 ton. Kecukupan konsumsi beras/kapita per hari 362 gram dengan jumlahpenduduk Kabupaten Cilacap 1.768.502 jiwa, total konsumsi beras per tahun 233.442 tonsehingga terdapat kecukupan cadangan beras sebesar 32.623 ton atau sebesar 89,4%.Keberhasilan ini didukung adanya beberapa hal antara lain :a. Adanya potensi alam sektor pertanian dan kehutanan/ perkebunan di Kabupaten Cilacapyang sangat mendukungb. Dukungan pemerintah pada kegiatan penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan danketahanan pangan,

No Indikator Kinerja Utama Satuan RealisasiTahun2013 Tahun 2014 TargetTahun2017 Realisasis.d. 2014terhadap2017 ( %)Target RealisasiCapaian (%) Kategori1. penguatan cadangan panganpokok % % 87 89 86 96.63 SangatBerhasil 95 90.532 Ketersediaan energi perkapita % 100 98 98 100 SangatBerhasil 100 983 Ketersediaan protein perkapita % 100 98 98 100 SangatBerhasil 100 98

Gambar 3.20 Realisasi Cadangan Pangan Pokok KabCilacap dan Prov Jateng 2013-2014

57

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

c. Adanya Pendampingan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani oleh para penyuluhlapangan dalambudidaya padi dankomoditi panganlainnya. Apalagisaat ini petanisudah didekatkandengan penyuluhyang tersebar di 22Balai Penyuluhansehingga mudahdalamberkoordinasi ataumenyampaikanpermasalahanserta mencarisolusinya.Disamping keberhasilan tersebut diatas, dalam pencapaiannya mengalami kendala yaitu :a. Kecenderungan petani berperilaku konsumtif,b. Sikap petani yang cenderung apatisc. Adanya petani yang terjerat sistem ijon karena terdesak kebutuhan/ keinginan hidup.Beberapa strategi yang perlu dikembangkan untuk penguatan ketersediaan pangan yaitu :a. Meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia petani melalui berbagai pelatihan danpendidikan melalui penyuluhan penyuluhan petani-petani, agar mereka tahu, mau danmampu mengembangkan potensi lumbung pangan dengan meningkatkan produksipetani terutama program dengan sistem agrobisnis secara berkelanjutan.b. Penguatan modal usaha tani agar petani mampu mengembangkan inovasi teknologipertanian untuk mencapai kapasitas ketahanan pangan.2. Ketersediaan energi per kapitaTingkat ketersediaan energi per kapita menunjukkan keberhasilan pada tahun 2014capaian kinerjanya 100% dengan kategori Sangat Berhasil. Dari target 98%, realisasi tahun2014 menunjukkan angka tingkat ketersediaan energi 98%. Dengan pencapaian ini pula telahmencapai 98% dari target pada akhir RPJMD tahun 2017, yang bisa diartikan sebagai indikasipencapaian target pada akhir RPJMD. Dengan Angka Kecukupan energi sebesar 2.417Kkal/Kap/Hr maka capaian ini sudah diatas Standar Nasional ( 2.200 Kkal/Kap/hr).Stabilisasi harga berperan pada saat panen agar harga tidak turun/rendah sampaidibawah HPP (Harga Pembelian Pemerintah) untuk gabah/beras dan HRD (Harga ReferensiDaerah) untuk jagung, kedelai dan ubikayu. Harga Pembelian Pemerintah (HPP) adalah hargapembelian pemerintah untuk komoditas gabah/ beras sesuai Peraturan Menteri PertanianNomor 136/Permentan/OT.140/12/2014 atau disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.Sedangkan Harga Referensi Daerah (HRD) adalah harga referensi daerah untuk komoditasjagung, kedelai dan ubi kayu yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Gubernur setempat.

No Item Satuan

Jml Cadangan Pangan2013 2014

1.2.3.

4.

5.

6.

7.

Produksi gabah ( GKG )Produksi berasPenjualan ke luar daerah- Jumlah beras setelah penjualanPembelian beras dari luar daerah- Jumlah beras setelah pembelianSelisih stock awal – stok akhir di Dolog Kab/Kota- Jumlah Persediaan berasKecukupan konsumsi beras / kapita / hari- Jumlah penduduk- Total konsumsi beras per tahunJumlah Kecukupan Cadangan Beras / Tahun- Jumlah kecukupan Cadangan Beras / Hari

TonTonTonTonTonTonTonTonGramJiwaTonTonTon

771,500484,039240,000244,039

-244.03921.000

265.039362

1.764.003232.84832.191

88

773.135485.065239.900145.165

-245.26520.900

266.065362

1.768.502233.44232.62389.40

Tabel 3.16. Jumlah Cadangan Pangan di Kabupaten Cilacap Tahun 2013 dan 2014Sumber :Neraca Bahan Makanan Kabupaten Cilacap

58

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Tabel3.17. DataKetersediaan Energiper Kapitaper HariTahun2013 dan2014Keberhasilan ini didukung antara lain Pertumbuhan ekonomidan kemajuanteknologi, danpenyuluhanberbasisteknologi yangselaluberkembangmengikutipenerapanteknologi anjuran spesifik lokalita (SLPTT, SRI,Perbaikan Irigasi) sehingga dari tahun ketahun produksi beras di Kabupaten Cilacapmengalami kenaikan. Disamping itu kesadaranmasyarakat dalam mengembangkan pertaniandan menyerap teknologi yang dianjurkan sertapengembangan lumbung desa dan lumbungkelompok tani cukup besar.3. Ketersediaan protein per kapitaTingkat ketersediaan protein per kapita menunjukkan keberhasilan pada tahun 2014capaian kinerjanya 100%. Dari target 98%, realisasi tahun 2014 menunjukkan angka 98%dengan kategori Sangat Berhasil. Dengan pencapaian ini pula telah mencapai 98% daritarget capaian pada akhir RPKMD tahun 2017, yang bisa diartikan sebagai indikasipencapaian target pada akhir RPJMD.Tabel 3.18. Data Ketersediaan Protein per Kapita per Hari / Tahun.

No. Jenis BahanMakanan

Tahun 2013 Tahun 2014Gram % Gram %

1.2.34.5.6.7.8.9.

10.11.

Padi-padianMakanan BerpatiGulaBuah Biji BerminyakBuah-buahanSayur-sayuranDagingTelurSusuIkanMinyak dan Lemak

43,650,41

01,960,682,594,144,540,362,68

0

76,580,4103,441,194,547,267,960,634,710,01

44,030,40

01,960,682,594,144,540,362,720,01

77,250,700,003,441,194,547,267,960,634,770,01

Total 61,02 107,05 61,42 107,76Sumber : Neraca Bahan Makanan Kabupaten CilacapAngka kecukupan Gizi merupakan kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagi hampir

No. Jenis Bahan Makanan Tahun 2013 Tahun 2014KKal % Kkal %

1.2.34.5.6.7.8.9.

10.11.

Padi-padianMakanan BerpatiGulaBuah Biji BerminyakBuah-buahanSayur-sayuranDagingTelurSusuIkanMinyak dan Lemak

2.054562628555158689

156

93,362,551,181,272,502,322,642,860,410,680,27

2.0615526285653586311176

93,682,501,181,272,552,412,642,860,500,770,27

Total 2.421 110,05 2.424 110,64Sumber : Neraca Bahan Makanan Kabupaten Cilacap

Gambar 3.21 Panen Raya hasil PengembanganVarietas padi Bawor 9 di Desa Karangkandri Kec.Kesugihan

59

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

semua orang sehat (97,5%) menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh aktifitasfisik, genetik dan keadaan fisiologi untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Rata-rata kecukupan protein bagi penduduk Indonesia masing-masing sebesar 57 gram proteinper orang per hari pada tingkat konsumsi.Dengan Angka Kecukupan protein sebesar 60,97Gr/Kap/hr maka konsumsi ketersediaanprotein Kabupaten Cilacap memang telah memenuhi rekomendasi konsumsi protein perkapita per hari dan sudah diatas Standar Nasional( 57 Gr/Kap/hr).Keberhasilan ini didukung adanya program peningkatan ketahanan pangan dengankegiatan yang dilaksanakan meliputi pengembangan desa mandiri pangan, pengembanganlumbung pangan desa dan pengembangan diversifikasi pangan. Ketersediaan protein perkapita di Kabupaten Cilacap yang terdiri dari padi-padian, makanan berpati, gula, buah bijiberminyak, buah-buahan, sayur-sayuran, daging, telur, susu, ikan, minyak dan lemaksudah sangat mencukupi bagi pemenuhan penduduk di Kabupaten Cilacap.Disamping keberhasilan tersebut diatas dalam pencapaiannya masih ada beberapakendala antara lain :a. Masih tingginya konsumsi karbohidrat dari bahan baku beras dan terigu, namunrendah konsumsi protein hewani, umbi-umbian, kacang-kacangan, buah dan sayur.b. Masih rendahnya pemanfaatan sumber-sumber pangan lokal oleh masyarakat sepertianeka umbi, jagung, sayur-sayuran.Beberapa strategi yang perlu dikembangkan untuk penguatan ketersediaan energi danprotein antara lain :a. Penganekaragaman konsumsi panganb. Pengembangan bisnis dan industri pangan lokal dengan memberikan fasilitasi usahamikro kecil dan menengah ( UMKM ) pangan lokal, advokasi dan sosialisasi sertapenerapan Standar Mutu dan keamanan pangan.Sasaran tersebut dicapai dengan melaksanakan 17 ( tujuh belas) program yaitu :1. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani3. ProgramPemberdayaanMasyarakatdalamPengawasanPengendalian SDKelautan4. Program Peningkatan Ketahan Pangan (Pertanian/Perkebunan)5. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan6. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan7. ProgramPeningkatanKegiatanBudayaKelautanWawasanMaritimpada Masyarakat8. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan9. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan10. Program Pengembangan Budidaya Perikanan11. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak12. Program Pengembangan Perikanan Tangkap13. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan14. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan15. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan16. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar17. Program Peningkatan Produksi PeternakanSasaran 7: Meningkatnya Peranan UMKM dalam PerekonomianHasil evaluasi capaian kinerja sasaran 7 dengan 1 indikator kinerja mendapatkan angka nilairata-rata capaian sebesar 92.5% dengan kategori Sangat Berhasil. Adapun hasil pengukuranindikator kinerja sasaran sebagai berikut :

60

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Tabel 3.19. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 7

Persentase koperasi aktifKeberadaan koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya oleh masyarakat, walaupunderajat dan intensitasnya berbeda. Terdapat 3 (tiga) tingkat bentuk eksistensi koperasi bagimasyarakat. Pertama, koperasidipandang sebagai lembaga yangmenjalankan suatu kegiatan usahatertentu yang diperlukan olehmasyarakat. Kedua, koperasi telahmenjadi alternatif bagi lembaga usahalain. Ketiga, koperasi menjadiorganisasi yang dimiliki anggotanya,dimana faktor utama yangmenyebabkan koperasi mampubertahan terhadap berbagai kondisiyang sulit karena mengandalkanloyalitas anggota dan kesediaananggota untuk bersama-sama koperasimenghadapi kesulitan tersebut.Sejarah telah membuktikan bahwa koperasi mampu bertahan ditengah-tengah krisisekonomi yang melanda Indonesia tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi benar-benar merupakan ‘sokoguru’ perekonomian bangsa sebagaimana telah dicanangkan oleh parapendiri bangsa. Perkembangan koperasi di Kabupaten Cilacap selama 5 (lima) tahun terakhirmengalami pertumbuhan yang cukup menggembirakan. Tercatat pada tahun 2010 jumlahkoperasi adalah 464 unit dan terus berkembang menjadi 513 unit (2011), 532 unit (2012),545 unit (2013) dan 546unit di tahun 2014. Darijumlah koperasi yangterdata selama 5 tahun(2010-2014), rata-ratayang aktif mencapai81,72%.Tahun 2014, jumlahkoperasi yang ada diKabupaten Cilacap adalah546 unit dan yang aktifmenjalankan usahanyamencapai 450 unit(82,40%) dari target dalamRPJMD sebesar 82,23%.Dengan demikianpersentase capaian kinerjakoperasi aktif di KabupatenCilacap adalah sebesar100,21% atau sangatberhasil.

No

Indikator Kinerja Utama Satuan

RealisasiTahun 2013

Tahun 2014 TargetTahun2017

Realisasis.d. 2014terhadap2017 ( %)

Target Realisasi Capaian (%) Kategori

1. Persentase koperasi aktif % 82.39 82.23 82.40 100.21 SangatBerhasil

83.97 98.13

Tabel 3.20. Data Koperasi di Kabupaten Cilacap Tahun 2010 - 2014

No.

JENIS DAN JUMLAHKOPERASI 2010 2011 2012 2013 2014*)

1 Jumlah Koperasi 464 513 532 545 5461. KUD 24 24 24 24 242. KOPTAN 45 45 46 48 483. PERIKANAN 2 2 2 2 24. KOPPONTREN 2 22 23 23 235. KPRI 82 83 82 82 826. KOPKAR 73 73 73 74 747. KOSPIN 10 13 13 14 238. KOP TNI 3 3 3 3 39. KSU 114 132 146 144 14410. KOPPAS 12 12 12 12 1211. KOP WANITA 8 8 8 9 912. KOP PENSIUNAN 8 8 8 8 813. KOP PKL 17 17 17 17 1714. KOPINKRA 3 3 3 3 415. KOP SEKUNDER 3 3 3 3 316. KOP ANGKUTAN 1 1 1 1 217. KOP LAINNYA 57 64 68 78 68

2 Jumlah koperasi aktif 393 421 430 449 450

3 Prosentase koperasiaktif

80,29%

81,58%

81,95%

82,39% 82,40%

* data sementara Sumber : Disperindagkop UMK Kab Cilacap2014

Sumber : Disperindagkop UMK Kabupaten Cilacap Tahun 2014BPS Prov. Jawa Tengah

Gambar 3.22 Persentase Koperasi Aktif di Kabupaten CilacapTahun 2010-2014 dan di provinsi Jawa Tengah

61

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Gambar 3.15. Perkembangan Indeks Gini Kabupaten CilacapTahun 2009-2013 dan Provinsi jawa Tengah

Sasaran tersebut dicapai dengan melaksanakan program sebagai berikut :1. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi2. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri3. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan4. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah5. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah6. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM7. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM8. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan KoperasiSasaran 8 : Meningkatnya pendapatan perkapita secara berkelanjutan Indikator KinerjaHasil evaluasi capaian kinerja sasaran 8 dengan 4 indikator kinerja mendapatkan angka nilairata-rata capaian sebesar 76.5% dengan kategori Berhasil. Adapun hasil pengukuranindikator kinerja sasaran sebagai berikut :Tabel 3.21. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 8

1. Indeks GiniSalah satu indikator yang menjadi penanda ketimpangan pendapatan adalah indeks gini.Besarnya Indeks Gini berkisar antara 0-1. Semakin mendekati 0 artinya distribusipendapatan semakin merata. Sebaliknya semakin mendekati 1 artinya distribusi pendapatansemakin tidak merata. Tren indeks gini dari tahun 2009 sampai tahun 2014 mengalamiperkembangan yang fluktuatif. Indeksgini mengalami kenaikan dari tahun2012 ke tahun 2014, hal ini berartiketimpangan pendapatan semakin tinggiatau distribusi pendapatan semakin tidakmerata. Indeks Gini Kabupaten Cilacaptahun 2013 (0.37) tidak lebih baik dariProv Jawa tengah. Namun pada tahun2014 ( data sementara 0.37) sudah lebihbaik dari Prov Jawa Tengah, tabel 3.15.Oshima menetapkan sebuah kriteria yangdigunakan untuk menentukan apakahpola pengeluaran suatu masyarakat adapada ketimpangan taraf rendah, sedang atau tinggi. Untuk itu ditentukan kriteria sebagaiberikut :a. Ketimpangan taraf rendah, bila GR < 0,35b. Ketimpangan taraf sedang, bila GR antara 0,35 - 0,5c. Ketimpangan taraf tinggi, bila GR > 0,5Meskipun tergolong rendah, kecenderungan angka indeks gini yang meningkat menunjukkanketimpangan yang cenderung meningkat. Adanya perubahan angka Gini Rasio

No Indikator Kinerja Utama Satua

nRealisasi

Tahun 2013

Tahun 2014 TargetTahun2017

Realisasis.d. 2014terhadap2017 ( %)

Target Realisasi Capaian % Kategori

1. Indeks Gini Point 0.3700 0.2787 0.3700* 67.24 CukupBerhasil

0.2032 17.91

2 Indeks kedalamankemiskinan

Point 2.06 2.15 2.06 104.19 SangatBerhasil

1.5 62.67

3 Indeks keparahankemiskinan

Point 0.45 0.49 0.46 106.12 SangatBerhasil

0.31 51.61

4 Pertumbuhan PDRB perkapita

% 5.21 4.63 4.69 101.30 SangatBerhasil

5.51 84.03

Gambar 3.23 Perkembangan Indeks Gini Kab Cilacap tahun2009-2014 dan Prov Jateng 2013-2014

62

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Gambar 3.17. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 2010-2014Sumber : BPS Kab CIlacap 2014

mengindikasikan adanya perubahan distribusi pendapatan penduduk. Peningkatan angkaGini ratio ini mengindikasikan bahwa distribusi pendapatan penduduk tidak mengalamiperbaikan, secara umum dikatakan tingkat pemerataan pendapatan mengalami penurunan.2. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)Adalah merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masingpenduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks makin jauh rata-ratapengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. Pada periode 2009-2014 ( tabel 3.16 ) IndeksKedalaman Indeks Kedalaman Kemiskinan semakin membaik.3. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)Adalah memberikan gambaranmengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin tingginilai indeks, semakin tinggi ketimpanganpengeluaran di antara penduduk miskin.

4. Pertumbuhan PDRB per kapitaSecara umum sektor Pertanian masih menjadi sektor yang memberikan andil terbesarterhadap pembentukan PDRB Kabupaten Cilacap pada tahun 2014, yaitu sebesar 28,56persen (tanpa migas). Meskipun setiap tahun kontribusi sektor pertanian terus menurunterhadap PDRB. Yaitu Tahun 2010 kontribusinya sebesar 32,3%, tahun 2011 sebesar 31,34%,tahun 2012 sebesar 30,36% dan tahun 2013 kontribusinya sebesar 29,40%.Sektor lain yang memberikan andil terbesar setelah sektor Pertanian adalah sektorPerdagangan (22,22%) dan Industri Pengolahan (20,25%). Sektor Listrik dan Air Bersihmemberikan andil terkecil ataspembentukan PDRB Kabupaten Cilacapyaitu sebesar 0,86%. PDRB perkapita atastanpa migas baik atas dasar harga berlakumaupun atas dasar harga konstan tahun2000 sebagaimana Gambar 3.25Adapun Pertumbuhan/ pencapaian PDRBperkapita tanpa migas Kabupaten Cilacaptahun 2011-2014 dibandingkan denganpencapaian PDRB perkapita tanpa migasProvinsi Jawa Tengah tahun 2011-2014terlihat pada tabel 3. 25.Meskipun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cilacap tahun 2014 mengalami penurunan 5.98tetapi angka PDRB per kapita tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi Rp 16.300.423,00dari Rp 15.381.061,00 pada tahun 2013

Gambar 3.24. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Tahun2010 - 2014 Sumber BPS Kab. Cilacap 2014

Gambar 3.25. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Tahun 2010 -2014 Sumber BPS Kab. Cilacap 2014

63

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Gambar 3.26 Pertumbuhan PDRB perkapita tanpa migas Kab Cilacap dan Prov Jateng 2011-2014 dan Nasional 2014

Pertumbutan ekonomi daerah dan pemerataan pendapatan menjadi salah satu penandakeberhasilan pembangunan terutama dari aspek ekonomi. Walaupun pendekatanpembangunan telah mengalami perkembangan yang lebih melihat pada pentingnyapengembangan kapabilitas manusia, namun aspek ekonomi yang diwakili antara lain olehpertumbuhan ekonomi dan pendapatan tetaplah menjadi bagian kunci dalam pembangunanitu sendiri. Adapun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cilacap 2011-2013 bila dibandingdengan pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun regional Provinsi Jawa Tengahsebagaimana tabel 3.26Gambar 3.27 .Grafik PDRB per kapita tanpa migas 2010-2014

Pemerataan pendapatan juga menggambarkan bagaimana manfaat terhadap aksespembangunan telah dirasakan oleh warga negara. Namun demikian,penting untukdiperhatikan, bahwa sebagaimana halnya banyak capaian pembangunan dan pemerataanpendapatan juga bukan hanya merupakan hasil dari upaya yang dilakukan oleh pemerintahatau negara sendiri.Sumber Cilacap Dalam Angka 2014; BPS Kabupaten Cilacap

Sumber : BPS Prov. Jateng 2015

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Tabel 3.22. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010 – 2014 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Cilacap(Tanpa Migas)No. Sektor

2010 2011 2012 2013 2014

(Juta) Rp. % (Juta) Rp. % (Juta) Rp. % (Juta) Rp. % (Juta) Rp. %1. Pertanian 3.120,36 32,3 3.187,50 31,34 3.256,22 30,36 3.327,05 29,4 3,388.20 28,56

2. Pertambangan & Penggalian/ 301,28 3,12 320,25 3,15 342,97 3,2 366,00 3,23 391.49 3,30

3. Industri Pengolahan/ 1.859,17 19,24 1.992,15 19,59 2.137,41 19,93 2.290,55 20,24 2,402.35 20,25

4. Listrik dan Air Minum/ 78,54 0,81 81,53 0,8 87,87 0,82 95,24 0,84 102.03 0,86

5. Bangunan 478,19 4,95 517,18 5,09 557,10 5,19 601,09 5,31 644.19 5,43

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.038,18 21,1 2.173,85 21,38 2.317,95 21,61 2.474,86 21,87 2,636.06 22,22

7. Angkutan dan Komunikasi/ 556,16 5,76 597,51 5,88 640,07 5,97 680,54 6,01 718.93 6,06

8. Keuangan, Persewaan dan JasaPerusahaan

484,24 5,01 512,68 5,04 547,69 5,11 600,36 5,31 637.07 5,37

9. Jasa-jasa 744,47 7,71 787,31 7,74 838,78 7,82 880,47 7,78 928.91 7,83

PDRB 9.660,59 100 10.169,96 100 10.726,06 100 11.316,16 100 11,863.46 100

Jumlah Penduduk 1.746.417 1.751.867 1.761.056 1.765.852 1.771.005

PDRB Per Kapita (Rupiah) 5.531.660 5.805.212 6.090.698 6.408.329 6.698.712

Sumber : Cilacap Dalam Angka 2014; BPS Kabupaten Cilacap

65

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Tabel 3.23. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010 – 2014 Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Cilacap(Tanpa Migas)No. Sektor

2010 2011 2012 2013 2014

(Juta) Rp. % (Juta) Rp. % (Juta) Rp. % (Juta) Rp. % (Juta) Rp. %1. Pertanian 5.766,72 29,12 6.192,32 28,25 6.580,02 27,18 7.190,39 26,47 7,549.02 26,15

2. Pertambangan & Penggalian 616,68 3,11 676,30 3,09 753,13 3,11 855,69 3,15 932.44 3,23

3. Industri Pengolahan 3.912,64 19,76 4.309,37 19,66 4.793,05 19,8 5.421,73 19,96 5,750.53 19,92

4. Listrik dan Air Minum 192,61 0,97 207,39 0,95 232,50 0,96 270,88 1 294.45 1,02

5. Bangunan 932,80 4,72 1.062,59 4,85 1.203,72 4,99 1.362,40 5,02 1,498.26 5,19

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 4.197,32 21,2 4.776,26 21,79 5.402,60 22,32 6.110,21 22,5 6,515.54 22,57

7. Angkutan dan Komunikasi/ 1.589,96 8,03 1.825,38 8,33 2.043,78 8,44 2.336,04 8,6 2,485.55 8,61

8. Keuangan, Persewaan dan JasaPerusahaan

991,92 5,01 1.093,65 4,99 1.211,09 5 1.387,81 5,111,478.05

5,12

9. Jasa-jasa / Services 1.600,25 8,08 1.773,84 8,09 1.985,57 8,2 2.225,52 8,19 2,367.19 8,20

PDRB 19.800,91 100,00 21.917,10 100,00 24.205,46 100,00 27.160,68 100,00 28,868.13 100,00

Jumlah Penduduk 1.746.417 1.750.916 1.761.052 1.765.852 1,771,005

PDRB Per Kapita (Rupiah) 11.338.020 12.517.498 13.744.886 15.381.061 16,300.423

Sumber : Cilacap Dalam Angka 2014; BPS Kabupaten Cilacap

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014Sasaran tersebut dicapai dengan melaksanakan 18 program sebagai berikut :1. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan2. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa3. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan4. ProgramPengembngan&PengelolaanJaringnIrigasi,RawadanJaringnPengairan Lainnya5. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan6. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial7. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan PenyandangMasalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya8. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial9. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja10. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor11. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri12. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi13. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi IndustriSasaran 9: Menurunnya tingkat kemiskinanHasil evaluasi capaian kinerja sasaran 9 dengan 1 indikator kinerja mendapatkan angka nilairata-rata capaian sebesar 92.5% dengan kategori Sangat Berhasil. Adapun hasil pengukuranindikator kinerja sasaran sebagai berikut :Tabel 3.24. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 9

Prosentase Penduduk MiskinProsentase kemiskinan adalah persentase penduduk yang masuk kategori miskin terhadapjumlah penduduk. Penduduk miskin dihitung berdasarkan garis kemiskinan. Gariskemiskinan adalah nilai rupiahpengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi standarminimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan yang dibutuhkan olehindividu untuk hidup layak. Secara umum Prosentase kemiskinan Kabupaten Cilacapmenurun, tetapi laju penurunan itu melambat. Angka kemiskinan Kabupaten Cilacap padaTahun 2014 adalah 15,24%, angka ini lebih baik daripada 2013 dimana prosentase pendudukmiskin terhadap jumlah total penduduksebesar 15,52%. Namun persentasekemiskinan pada Tahun 2014 ini masihbelum memenuhi target dalam RPJMDyaitu sebesar 14,11%. Sasaran inimendapat kategori Sangat Berhasil. Halini dilihat dari pencapaian indikatorpersentase jumlah penduduk miskindengan capaian 91,99% dari target yangditetapkan sebesar 11,06%. Capaian inimenyumbangkan sebesar 62,21% daritarget RPJMD Tahun 2017. Programkegiatan penanganan kemiskinan yangdilakukan oleh Pemerintah KabupatenCilacap dari tahun ke tahun telah

No Indikator Kinerja Utama Satua

nRealisasi

Tahun 2013

Tahun 2014 TargetTahun2017

Realisasis.d. 2014terhadap2017 ( %)

Target Realisasi Capaian % Kategori

1. prosentase penduduk miskin % 15.52 14.11 15.24 91.99 SangatBerhasil

11.06 62.21

Gambar 3.28.Persentase Penduduk Miskin Kab Cilacap2010-2014, Prov.Jawa Tengah 2013-2014 dan Nasional

Sumber : BPS 2015

67

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

menunjukan hasil yang cukup baik, hal ini tercermin dari semakin menurunnya prosentasependuduk miskin. Adapun jumlah penduduk miskin di wilayah Provinsi Jawa Tengah tahun2013 (per September) sebanyak 4.81 juta jiwa dan 4.56 juta jiwa pada tahun 2014 (perSeptember).Faktor yang mendukung keberhasilan ini adalah :a. Penggalakan berbagai program dan kegiatan dalam rangka penurunan kemiskinanb. Pertumbuhan ekonomi terjadi pada sektor yang banyak menyerap tenaga kerja danberpendapatan rendah seperti pertanian, perdagangan, industri dan jasa,Sasaran tersebut dicapai dengan melaksanakan 8 program sebagai berikut:1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan PenyandangMasalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya2. Program Pengembangan Perumahan3. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial4. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma5. Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial6. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo7. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial8. Program Transmigrasi RegionalSasaran 10 : Meningkatnya pembangunan infrastruktur yang semakin merataHasil evaluasi capaian kinerja sasaran 10 dengan 5 indikator kinerja mendapatkan angka nilairata-rata capaian sebesar 92.5% dengan kategori Sangat Berhasil. Adapun hasil pengukuranindikator kinerja sasaran sebagai berikut :Tabel 3.26. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 10

1. Proporsi panjang jalan dengan kondisi baik terhadap total panjang jalanPembangunan infrastruktur menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Cilacap sebagaimanatertuang dalam RPJMD Tahun 2012-2017. Berbagai program dan kegiatan pembangunan danpemeliharaan infrastruktur terus dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkankesejahteraan masyarakat. Salah satu infrastruktur yang penting untuk menunjang kegiatanperekonomian adalah jalan. Dengan makin meningkatnya usaha pembangunan, maka akanmenuntut peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk danmemperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Sejak 2010 panjang jalan diKabupaten Cilacap mencapai 1.181,173km dengan kondisi jalan yang bervariasi dan menurutkelas jalan seluruhnya termasuk jalan kelas III C.

Indikator Kinerja UtamaSatuan

RealisasiTahun 2013

Tahun 2014 TargetTahun2017

Realisasi s.d.2014 terhadap2017 ( %)Target Realisasi Capaian % Kategori

1. Proporsi panjang jalan dengan kondisibaik terhadap total panjang jalan

% 49.01 51.75 51.85 100.19 SangatBerhasil

60 86.42

2 Proporsi jaringan irigasi thp luas lahanbudidaya pertanian

% 77.29 77.71 78.13 100.54 SangatBerhasil

78.97 98.94

3 Cakupan daerah yang teraliri listrik(%)

% 83 84 87.02 103.60 SangatBerhasil

90 96.69

4 Cakupan daerah yang teraliri airbersih (%)

% 70 77.4 76.4 98.71 SangatBerhasil

80 95.5

5 Cakupan rumah dan pemukimanlayak huni sesuai SPM ( % )

% 82.23 87.7 78.93 90 SangatBerhasil

100 78.93

68

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Panjang jalan Kabupaten Cilacap yangkondisinya baik 644,902 km atau sekitar54,60%. Angka ini meningkat dibanding tahun2012 yang tercatat 637.458 km (53,97%).Diharapkan pada tahun-tahun mendatangpersentase jalan yang berkondisi baik akansemakin tinggi. Jalan dengan kondisi sedangsepanjang 147,825 km, jalan dengan kondisirusak sepanjang 171,270 km dan yang rusakberat sepanjang 217,176 km.Proporsi panjang jalan dengan kondisi baikterhadap total panjang jalan Kabupaten CilacapTahun 2014 adalah sebesar 51.85% melampauitarget dalam RPJMD sebesar 51,75 %. Dengan demikian capaian kinerja sasaran tersebutmencapai 100,19% (sangat berhasil).2. Proporsi jaringan irigasi terhadap luas lahan budidaya pertanianKabupaten Cilacap merupakan salah satu daerah penyangga ketahanan pangan di JawaTengah. Setiap tahun Kabupaten Cilacap mengalami surplus hasil pertanian tanaman pangankhususnya padi/beras yang mencapai 820.438 ton/tahun (terdiri dari padi sawah 793.337ton dan padi gogo 27.101 ton). Keberhasilan ini salah satunya ditopang dengan penyediaanjaringan irigasi yang membentang luas ke seluruh wilayah Kabupaten Cilacap.Luas wilayah Kabupaten Cilacap terbagi dalam dua bagian yaitu lahan sawah seluas64.744 Ha atau 30.27 persen, lahan bukan sawah seluas 60.084 Ha atau 28.10 persen dan

Tabel 3.27. Data Panjang Jalan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Cilacap Tahun 2010 - 2014

NO JENIS DATA 2010 2011 2012 2013 2014*)

1 Panjang Jalan Nasional (m) 128.405 186.974 186.974 186.974 186.9741. Kondisi Baik (m) 128.405 144.182 36.819 27.676 67.3502. Kondisi Rusak Ringan (m) - 30.642 140.771 135.664 109.7243. Kondisi Rusak Berat (m) - - 9.384 23.634 9.900

2 Panjang Jalan Provinsi (m) 123.320 93.120 93.120 93.120 93.1201. Kondisi Baik (m) 123.320 82.410 45.900 40.660 35.0002. Kondisi Rusak Ringan (m) - 10.710 47.220 52.460 58.1203. Kondisi Rusak Berat (m) - 0 0 0 0

3 Panjang Jalan Kabupaten (km) 1.181,17 1.181.17 1.181.17 1.181,17 1.181,1731. Kondisi Baik (km) 508,51 546,37 637,45 637,45 644.9022. Kondisi Sedang/ Rusak

Ringan (km)398,25 241,66 346,80 348,23 319.095

3. Kondisi Rusak Berat (km) 274,41 393,14 196,92 195,49 217.1764 Panjang Jalan Desa (km) 3.726,27 3.726,27 3.726,27 5.426,02 5.426,02

1. Jalan Beraspal (km) 1.671,42 1.671,42 1.671,42 2.343,22 2.343,222. Jalan Makadam (km) 1.439,33 1.439,33 1.439,33 1.758,69 1.758,693. Jalan Tanah (km) 615,53 615,53 615,53 1.324,11 1.324,11

5 Panjang JLSS (Km) 100 100 57,90 57,90 57,901. Pembebasan Tanah 18 18 15,90 31,80

-2. Pembangunan Jalan 5 5 0 19,90-3. Yang belum di bangun 95 95 57,90 38,00-

6 Proporsi Jalan Baik Terhadap TotalPanjang Jalan di Kab.Cilacap 0,43 0,50 0,46 0,49 0,52

Sumber : Dinas Bina Marga, SDA, ESDM Tahun 2014

Gambar 3.29 Perbandingan Proporsi panjang jalankondisi baik terhadap total panjang jalan diKab.Cilacap dan Prov. Jateng 2013-2014

69

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

89.022 Ha atau 41,63 persen merupakan lahan bukan pertanian. Lahan sawah terdiri dari :irigasi tehnis, irigasi setengah tehnis, irigasi sederhana, irigasi desa/non PU, tadah hujan,lebak polder dan lainnya. Sedangkan Lahan bukan sawah terdiri dari : pekarangan yangditanami tanaman pertanian, tegal/kebun, ladang/huma, penggembalaan/padang rumput,lahan sementara tidak diusahakan, ditanami pohon/hutan rakyat, perkebunan, tambak,kolam/empang.Keberadaan jaringan irigasi sangat penting dalam meningkatkan produksi sektorpertanian tanaman pangan yang meliputi tanaman padi sawah, padi gogo, ketela pohon,jagung, ketela rambat, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau. Produksi padi sawah tahun2013 tercatat sebesar 793.337 ton dengan luas panen 131.851hektar. Produksi padi gogo27.101 ton dengan luas panen 6.437 hektar. Luas panen tanaman jagung 3.538 hektar danproduksinya mencapai 20.844 ton.Tanaman ketela pohon berproduksi sebesar 126.123 tondengan luas panen 5.055 hektar. Produksi ketela rambat di tahun 2013 sebanyak 4.272 tondengan luas panen 344 Ha. Produksi kedelai sebesar 2.315 ton dengan luas panen 1.587hektar, tanaman kacang tanah di tahun 2013 berproduksi sebanyak 1.951 ton dengan luaspanen 1.364 hektar. Sementara produksi kacang hijau sebesar 2.258 ton dengan luas panen1.773 hektar.Dari delapan komoditas ada empat komoditas yang mengalami kenaikan produksi yaitupadi sawah, jagung, ketela pohon dan ketela rambat dikarenakan luas tanamnya bertambah.Kenaikan keempat komoditas tersebut karena ada kenaikan luas panen yaitu untuk padisawah luas panen tahun 2012 seluas 122.989 hektar naik menjadi 131.851hektar, jagung dengan luas 3.310 hektar di tahun 2012 menjadi 3.538 hektar di tahun 2013,ketela pohon dengan luas 2.998 hektar di tahun 2012 menjadi 5.055hektar dan ketela rambattahun 2012 seluas 307 hektar naik menjadi 344 hektar di tahun 2013. Disamping itu, faktortersediannya jaringan irigasi (primer dan sekunder) juga turut berpengaruh terhadappencapaian hasil produksi tanaman pangan di Kabupaten Cilacap.Panjang jaringan irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Cilacap padatahun 2014 mencapai 1.593.813 m2 (terdiri dari jaringan irigasi primer 1.528.075 m2 danjaringan irigasi sekunder 65.738 m2). Sedangkan luas lahan sawah yang beririgasi padatahun 2014 tercatat 69.866 Ha. Dengan demikian proporsi jaringan irigasi terhadap luaslahan budidaya pertanian di Kabupaten Cilacap mencapai 78,13% atau mencapai kinerja100,54% dengan kategori Sangat Berhasil.

Tabel 3.28. Data Infrastruktur Jaringan Irigasi di Kabupaten Cilacap Tahun 2010 - 2014

NO JENIS DATA 2010 2011 2012 2013 2014*)

Jaringan Irigasi

1. Kewenangan Propinsi Jateng

1. Panjang Jaringan Primer (m’) - - - 8.744 8.744

- Kondisi baik (m’) - - - 1.865 1.865

- Kondisi rusak ringan (m’) 20% 20% - 4.978 4.978

- Kondisi rusak berat (m’) 20% 20% - 1.901 1.901

2. Panjang Jaringan Sekunder (m’) - - - 37.742 37.742

- Kondisi baik (m’) - - - 22.214 22.214

- Kondisi rusak ringan (m’) 20% 20% - 7.689 7.689

- Kondisi rusak berat (m’) 20% 20% - 7.389 7.389

2. Kewenangan Kabupaten Cilacap - - - - -

1. Panjang Jaringan Primer (m’) - - 159.045 1.528.075 1.528.075

- Kondisi baik (m’) - - 51.689,70 29.779 38.202

- Kondisi sedang (m') - - 10.736 18.147 30.562

- Kondisi rusak ringan (m’) 20% 20% 57.767 251.496 313.256

70

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

- Kondisi rusak berat (m’) 20% 20% 38.852,30 1.228.653 1.146.056

2. Panjang Jaringan Sekunder (m’) - - 429.588,60 65.738 65.738

- Kondisi baik (m’) - - 135.012 17.125 19.721

- Kondisi sedang (m') - - 32.623 2.408 6.574

- Kondisi rusak ringan (m’) 20% 20% 141.576 25.180 23.008

- Kondisi rusak berat (m’) 30% 25% 120.377,60 21.025 16.435

3. Luas Lahan Sawah Beririgasi (Ha) - - - - -

1. Luas Lahan Sawah Irigas Teknis 20% 20% 1.668 44.670 44.6702. Luas Lahan Sawah Irigasi

Setengah Teknis 20% 20% 3.576 3.451 3.451

3. Luas Lahan Sawah IrigasiSederhana 25% 25% 16.501 21.745 21.745

4. Luas Irigasi Kabupaten dalamkondisi baik - - - 1.793 1.793

5. Luas Irigasi Kabupaten dalamkondisi sedang 20% 20% - 3.451 3.451

3. Cakupan daerah yang teraliri listrik (%)Kabupaten Cilacap merupakan salah satu kabupaten terluas di Jawa Tengah, denganjumlah desa sebanyak 269 dan 15 kelurahan. Total jumlah rumah tangga pada tahun 2013(Hasil sensus BPS) tercatat sebanyak 453.469 rumah tangga dengan jumlah pendudukmencapai 1.764.003 jiwa yang tersebar di 284 Desa/Kelurahan.Berdasarkan data dari Dinas Bina Marga, SDA, ESDM Kabupaten Cilacap Tahun 2014,jumlah rumah tangga yang telah menggunakan listrik/teraliri listrik sebanyak 389.582 KKdengan sumber daya listrik dari supplay PLN sebanyak 389.362 KK dan supplay dari listriktenaga surya (khusus Desa di Kecamatan Kampung Laut) sebanyak 220 KK .Realisasi indikator kinerja sasaran cakupan daerah yang teraliri listrik di KabupatenCilacap pada tahun 2014 mencapai 87,02% dari target yang ditetapkan dalam RPJMD sebesar84%, atau dengan kata lain capaian kinerjanya adalah 103,5% (sangat berhasil).Tabel 3.29. Data Pelanggan Listrik di Kabupaten Cilacap 2011 - 2014NO JENIS DATA 2011 2012 2013 2014*)

1 Jumlah Pelanggan Listrik dan /Kwha. Jumlah Pelanggan (orang) 379.472,00 86.102,00 390.551,00

b. Jumlah Daya (VA) 362.257.850VA/bulan - - -

c. Jumlah Pemakaian (Kwh) 755.104.231Kwh/tahun - - -

d. Jumlah Penjualan (Rp.) 471.589.849.105,00-

- -

6. Luas Irigasi Kabupaten dalamkondisi rusak 30% 25% - 16.501 16.501

7. Persentase Luas Irigasi Teknis terhadapLuas Pertanian Padi Sawah 0,33% 37,00% 37,00% 69,13% 69,13%

4. Jumlah Cek Dam (Buah)- -

55 51. Kondisi baik

- -3

3 32. Kondisi rusak ringan 30% 30% 22 2

3. Kondisi rusak berat 30% 30% - - -

5. Persentase luas irigasi teknisterhadap luas pertanian padi sawah 33,00% 37,00% 37,00% 40,00% 43,00

6. Daerah Irigasi Kab. Cilacap (Ha)1. Total Luas Daerah Irigasi Kab. Cilacap - - - 64.622 64.6222. Luas Daerah Irigasi Dalam

Kondisi Baik - - - 44.670 34.896

3. Luas Daerah Irigasi DalamKondisi Rusak - - - 19.952 29.726

Sumber : Dinas Bina Marga, SDA, ESDM Tahun 2014

71

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

2 Prosentase Rumah Tangga yangmenggunakan listrik 79,62 82,10 86,47% 87,02%

3 Rumah Tangga menggunakan listrik 379.572 386.322 389.582a. Listrik PLN (KK) - 379.472 386.102 389.362b. Listrik Tenaga Surya (KK) - 100 220 220c. Listrik Tenaga Mikro Hidro (KK) -

- - -d. Listrik Tenaga Diesel (KK) -

- - -4 Jumlah Pembangkit Listrik Tenaga Surya

(Unit) - 2 3 3

5 Jumlah Pembangkit Listrik Tenaga MikroHidro (Unit) - - - -

6 Jumlah Pembangkit Tenaga Diesel (unit) - - - -7 Jumlah Potensi (lokasi) Pembangkit Listrik

Tenaga Mikro Hidro (Buah) - 2 2 2

8 Jumlah Pembangkit Listrik Tenaga Surya(Unit)

- 2 3 3

9 Persentase Rumah Tangga pengguna listrik 79,62 82,10 83,00 83,00

Sumber : Dinas Bina Marga, SDA, ESDM Tahun 2014

4. Cakupan daerah yang teraliri air bersih (%)Sejalan dengan pertumbuhan penduduk, kebutuhan air bersih khususnya untuk airminum juga turut bertambah. Berdasarkan data dari DCKTR Kabupaten Cilacap Tahun 2014,total jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih tercatat sebanyak 466.542 KK yangtersebar di 284 Desa/Kelurahan. Dari jumlah tersebut, 33,50% air bersih disuplay dariPerusda PDAM Tirta Wijaya sedangkan sisanya menggunakan sumber-sumber air bersih(sumur, mata air) lainnya.Realisasi indikator kinerja sasaran cakupan daerah yang teraliri air bersih di KabupatenCilacap pada tahun 2014 mencapai 76,4% dari target yang ditetapkan dalam RPJMD sebesar77,4%, atau dengan kata lain capaian kinerjanya adalah 98,71% (sangat berhasil).NO JENIS DATA 2010 2011 2012 2013 2014*)1 Jumlah rumah tangga pengguna air bersih (wil kota) 33.529 35.233 36.298 35.228 35.535

2 Persentase Rumah Tangga (RT) pengguna airbersih/teraliri air bersih

57,97 65,66 68,00 70,00 76,4

3 Persentase Rumah Tangga menggunakan Air Bersihpada PDAM terhadap Penduduk

24,98 26,57 27,67 33,50 33,50

4 Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan air bersih(Kab.Cilacap)

268.600 329.910 391.220 461.640 466.542

5 Volume Kebutuhan Rumah Tangga yang menggunakanair minum PDAM (M3)

5.973.817 7.284.484

8.883.517 10.482.550

10.593.874

Sumber : DCKTR Kabupaten Cilacap Tahun 2014

5. Cakupan rumah dan pemukiman layak huni sesuai SPM ( % )Salah satu prioritas pembangunan tahun 2014 di Kabupaten Cilacap adalah untukmewujudkan perumahan/pemukiman yang layak huni bagi masyarakat. Hal tersebut sejalandengan visi Kabupaten Cilacap untuk mewujudkan masyarakat Cilacap yang sejahtera secaramerata. Berdasarkan data dari DCKTR Tahun 2014, jumlah rumah tinggal layak huni diKabupaten Cilacap adalah 322.905 unit, sedangkan rumah tinggal tidak layak huni sejumlah71.028 unit.Cakupan rumah dan pemukiman layak huni di Kabupaten Cilacap mencapai 78.93%sesuai target dalam RPJMD 87.7%. Dengan demikian realisasi indikator sasaran dimaksud,tercapai 90% atau sangat berhasil.

Tabel 3.30. Data Pengguna Air Bersih di Kabupaten Cilacap 2011 - 2014

72

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Sasaran tersebut dicapai dengan melaksanakan 13 program sebagai berikut :1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan2. Program Perencanaan Tata Ruang3. Program Pemanfaatan Ruang4. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong5. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah6. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan7. Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong8. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang9. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan10. Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan11. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan12. Program Pengembangan&PengelolaanJaringan Irigasi,Rawa &Jaringan Pengairan13. Program Pembangunan Infrastruktur PerdesaanSasaran 11 : Meningkatnya Kelestaria LingkunganHasil evaluasi capaian kinerja sasaran 11 dengan 2 indikator kinerja mendapatkan angka nilairata-rata capaian sebesar 77.5% dengan kategori Berhasil. Adapun hasil pengukuranindikator kinerja sasaran sebagai berikut :Tabel 3.32.Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 11

Tabel 3.31 Data Perumahan/Fasilitas Perumahan di Kabupaten Cilacap Tahun 2010 - 2014

NO JENIS DATA 2010 2011 2012 2013 2014*)

Perumahan1 Jumlah rumah tinggal 460.078 482.470 496.036 503.669 508.2712 Type Tempat Tinggal (Buah) :

1. Jumlah Perumahan (Cor Beton )/ Permanen 209.986 220.659 227.328 229.407 231.4902. Jumlah Perumahan Semi Permanen 122.014 128.016 131.683 133.507 134.7253. Jumlah Perumahan Tidak Permanen 128.078 133.795 137.025 140.755 142.056

3 Jumlah rumah tinggal layak huni (unit) 396.039 415.573 427.524 320.741 322.9064 Jumlah rumah tinggal tidak layak huni (unit) 64.039 66.898 68.513 70.378 71.0285 Luas perumahan kumuh (Ha) 37 39 40 39 396 Jumlah rumah kumuh (KK) 6.313 6.766 7.108 6.763 6.8207 Luas pemukiman layak huni 33.529 35.233 36.298 36.360 36.6878 Luas pemukiman 36.267 38.110 39.262 39.621 39.9809 Jumlah rumah tinggal bersanitasi 33.529 35.233 36.298 36.630 36.962

10 Jumlah Tempat Ibadah - 5.599 7.678 7.083 7.14111 Jumlah pemakaman umum 26 26 26 26 2612 Rasio tempat ibadah terhadap penduduk /1.000 4,25 4,68 4,68 4,82 4,8613 Persentrase rumah tangga bersanitasi 76,72 83,97 82,79 88,43 89,2814 Rasio pemakaman umum per satuan penduduk 67.258 67.510 67.846 67.846,27 68.456,00

15 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS)terhadap penduduk (per 1.000) 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03

16 Rasio rumah layak huni (%) 77,68 77,27 78,09 82,23 92,7

17 Rasio permukiman layak huni 0,925 0,925 0,925 1,04 1,05

Sumber : DCKTR Kab.Cilacap 2014

No

Indikator Kinerja Utama Satuan RealisasiTahun2013

Tahun 2014 TargetTahun2017

Realisasi s.d. 2014terhadap 2017 ( %)Target Realisasi Capaian

(%)Kategori

1. Prosentase penurunan lahankritis ( %)

% 62.1 67.7 69.1 102.7 SangatBerhasil

76.1 90.80

2 Persentase tersedianya RuangTerbuka Hijau Publik ( % )

% 10 20 14.4 72 Berhasil 20 72

73

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

1. Prosentase penurunan lahan kritis ( %)Lahan kritis adalah lahan yang tidak produktif atau lahan yang telah mengalamikerusakan secara fisik, kimia dan biologis bias, dan bisa dikatakan lahan yang tidakmempunyai nilai ekonomis. Meskipun dikelola, produktivitas lahan kritis sangat rendah,bahkan dapat terjadi jumlah produksi yang diterima jauh lebih sedikit daripada biayapengolahannya. Lahan ini bersifat tandus, gundul, tidak dapat digunakan untuk pertaniankarena tingkat kesuburannya sangat rendah. Prosentase penurunan lahan kritis diKabupaten Cilacap menunjukkan keberhasilan,pada tahun 2014 capaian kinerja sebesar102.7% (Sangat Berhasil) dari target yang telahditetapkan 67.7%, realisasi tahun 2014menunjukkan bahwa prosentase penurunanlahan kritis mencapai 69,1%. Dengan realisasiini pula telah mencapai 90.80% dibandingkandengan target pada akhir RPKMD tahun 2017.Keberhasilan ini didukung adanyakesadaran masyarakat yang meningkat akanpentingnya penanganan lahan kritis, tersedianyabahan, sarana dan prasarana penurunan luasanlahan kritis, dukungan anggaran dan optimalnyaperan serta kelompok masyarakat dalampenanganan lahan kritis.Disamping keberhasilan sebagaimanatersebut diatas, ada beberapa penyebab atau kendala dalam rangka penurunan prosentaselahan kritis yaitu adanya kekeringan karena kemarau panjang, genangan air yang terusmenerus, erosi tanah dan pengolahan lahan yang kurang memperhatikan aspek-aspekkelestarian lingkungan.Upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka untuk mengurangi lahan kritis adalah :a. Lahan tanah dimanfaatkan seoptimal mungkin bagi pertanian, perkebunan, peternakandan usaha lainnya.b. Erosi tanah perlu dicegah, usaha perluasan penghijauan tanah milik dan reboisasi lahanhutan.c. Perlu reklamasi lahan buatan bekas pertambangand. Perlu adanya usaha kearah program kali bersih, pengolahan wilayah terpadu di wilayahlautan dan daerah aliran sungai.e. Menghilangkan unsur-unsur yang dapat mengganggu kesuburan lahan pertanianf. Pemupukan dengan pupuk Organik atau alami, yaitu pupuk kandang atau pupuk hijausecara tepat dan terus menerus.2. Prosentase tersedianya Ruang Terbuka Hijau Publik ( %)Kabupaten Cilacap merupakan kota industri yang rentan terhadap pencemaranlingkungan. Oleh sebab itu perlu upaya untuk mengurangi dampak dari pencemaranlingkungan tersebut. Salah satunya dengan memperbanyak Luasan Ruang Terbuka Hijau.Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan suatu bentuk pemanfaatan lahan pada suatukawasan yang diperuntukan untuk penghijauan tanaman. Undang-undang RI nomor 26 tahun2007 tentang Penataan Ruang, yang menyatakan bahwa pemerintah harus menyediakan RTHpada kawasan perkotaan paling sedikit 30% dari luas kawasan perkotaan. Selain sebagaisarana lingkungan juga dapat berfungsi untuk perlindungan pertanian dan juga untukmeningkatkan kualitas atmosfir serta menunjang kelestarian air dan tanah.

Gambar 3.30.Foto Penyerahan 5.700 bibit pohon secarasimbolis dari pertemina RU IV kepada Bupati Cilacapuntuk mengurangi lahan kritis dalam acara HariMenanam Pohon Indonesia yang diselenggarakan diDesa Karang Anyar, Kecamatan Gandrungmangu,Kegiatan yang merupakan bagian dari Gerakan NasionalPenanaman 1 Milyar Pohon. 10 Desember 2014

74

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Tingkat ketersediaan RuangTerbuka Hijau Publik (RTH) menunjukkankeberhasilan dimana pada tahun 2014 daritarget 20%, realisasi tahun 2014menunjukkan bahwa tingkat ketersediaanRuang Terbuka Hijau Publik mencapai14.4% dengan capaian 72% dari targetkinerja atau mencapai kinerja yang SangatBerhasil. Realisasi 2014 ini mencapai 72%dibandingkan dengan target pada akhirRPJMD tahun 2017.Keberhasilan ini didukung adanyabeberapa hal yaitu Kualitas lahan untukRTH yang meningkat, yang semulalahan/RTH yang tutupan vegetasinya kurang menjadi RTH yang tertanami penghijauan.Luasan lahan RTH meningkat dengan partisipasi pihak swasta terutama dalam pembuatanRTH berupa sabuk hijau, ditepi jalan dan perempatan /pertigaan jalan, kesadaran masyarakatyang meningkat akan pentingnya RTH, tersedianya bahan, sarana dan prasaranapengembangan RTH, seperti Bibit tanaman dan pupuk, tersedianya anggaran pemeliharaanRTH dan adanya metode pemeliharaan RTH yang tepat, yaitu melibatkan kelompokmasyarakat serta terselenggaranya pelaksanaan Penataan dan pemeliharaan Ruang TerbukaHijau. Salah satu buktikomitmen terhadap RTH yaitudiraihnya Trofi dan PiagamRaksaniyata, yang didukungoleh para pelaku usaha melaluikegiatan CSR dan seluruhkomponen masyarakatmendukung peningkatantutupan vegetasi danpenanaman pohon di wilayahKabupaten Cilacap.Ruang lingkup penilaianRaksaniyata meliputi sejumlahaspek, di antaranya aspek fisikdengan parameter tutupanvegetasi dan keanekaragamanhayati, aspek manajemen meliputi pendanaan, kelembagaan, kebijakan, program, dankegiatan, aspek peran serta masyarakat meliputi kearifan lokal, masyarakat, dan dunia usahapeduli lingkungan, serta aspek program dan kegiatan plus yang meliputi tamankeanekaragaman hayati, perlindungan mata air, inventarisasi sumber emisi gas rumah kaca,kajian risiko adaptasi perubahan iklim, dan pemulihan kerusakan pesisir.Disamping keberhasilan sebagaimana tersebut diatas, sampai saat ini masih terdapatberbagai permasalahan yang berdampak terhadap pencapaian sasaran yang telah ditetapkanyaitu tidak bertambahnya area Ruang Terbuka Hijau, yang ada hanya peningkatan danpemeliharaan ruang terbuka hijau, keterbatasan data kualitas lingkungan dan SDM pengeloladata lingkungan, penyelesaian izin lingkungan membutuhkan waktu relatif lama dankecepatan penyelesaian tergantung dari konsultan penyusun dengan persyaratan yang cukupketat.Strategi sebagai upaya pemecahan masalah yaitu :a. Dengan pembuatan taman bermain atau Ruang Terbuka Hijau dengan program satu

Gambar 3.32.Penyerahan trofi dan Piagam dalam program Menuju IndonesiaHijau (MIH) oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, danditerima oleh Wakil Bupati Cilacap Akhmad Edi Susanto pada peringatan Hari CintaPuspa dan Satwa Nasional (HCPSN) di Jakarta, 22 Desember 2014

Gambar 3. 31 Salah satu RTH di pusat kota

75

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

taman satu RW,b. Pembuatan pengendali banjir dan Intrusi air laut yang berupa taman dan waduk systemfolder di komplek jalan Dr. Sutomo Cilacap.Sasaran tersebut dicapai dengan melaksanakan 11 (sebelas) program sebagai berikut :1. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan2. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan3. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup4. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan5. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam6. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam7. Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut8. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan Lingkungan Hidup9. Program Peningkatan Pengendalian Polusi10. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan11. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

C. PENCAPAIAN INDIKATOR LAINNYA

1. Pencapaian Target MDGsAnalisis kondisi capaian MDG’s menjadi dasar dalam menyusun target-target capaianpertahun dan capaian tujuan MDG’s pada tahun 2015. Analisis capaian ini didasarkan padaindikator-indikator MDG’s yang telah ada. Data yang digunakan untuk menganalisispencapaian tujuan MDG’s didasarkan pada data-data sekunder seperti Rencana Aksi DaerahKabupaten Cilacap Untuk Percepatan Pencapaian Target MDG’s 2015, RPJMD KabupatenCilacap tahun 2012–2017, data-data dari BPS dan SKPD Kabupaten Cilacap. Berikutdisampaikan kond isi pencapaian tujuan MDG’s Kabupaten Cilacap :Tabel 3.33. Target dan Capaian MDG’s Kabupaten Cilacap 2014

Indikator

KondisiKinerjaAwal

Tahun2012

RealisasiCapaianKinerjaTahun2014

TargetCapaianKinerjaTahun2014

TargetRPJMDTahun2017

Status SKPD /Pengampu

Tujuan 1. Menanggulangi Kemiskinan dan KelaparanTarget 1A: Menurunkan Hingga Setengahnya Proporsi Penduduk Dengan Tingkat Pendapatan Kurang Dari US$ 1 (PPP) Per Hari Dalam

Kurun Waktu 1990-2015Tingkat Kemiskinan Berdasarkan GarisKemiskinan Nasional

18,11 15,24 13,00 11,00 Belum tercapai BPS

Indeks Kedalaman Kemiskinann 2,59 2,06* 2,15 1,5 Belum tercapai BPSPenduduk di atas garis kemiskinan 82,85 89,76* 85,90 88,94 Tercapai BPSPenduduk di bawah garis kemisknan 17,15 10,24* 14,11 11,06 Belum tercapai BPSIndeks Keparahan Kemiskinan 0,60 0,45* 0,49 0,31 Belum tercapai BPSTarget 1B : Mewujudkan Kesempatan Kerja Penuh Dan Produktif Dan Pekerjaan Yang Layak Untuk Semua, Termasuk Perempuan dan

Kaum MudaPertumbuhan PDRB per kapita tanpa Migas ADHK 5,27 5,08 5,43 5,67 Belum Tercapai BPSPertumbuhan PDRB per kapita 4,05 4,69 4,63 5,51 Tercapai BPSDaya serap lapangan kerja (ElastisitasKesempatan Kerja)

0,51 0,76 0,57 0,65 Tercapai Dinsosnakertrans

Cakupan pekerja/buruh yang menjadi pesertaProgram Jamsostek Aktif (%)

55,70 51,1 33,20 55,00 Tercapai Dinsosnakertrans

Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 9,75 6,76 7,83 5,00 Belum tercapai Dinsosnakertrans

Cakupan tenaga kerja yang mendapatkanpelatihan berbasis masyarakat (%)

0,90 71,4 40,0 60,0 Tercapai Dinsosnakertrans

Rasio angkatan kerja yang bekerja (%) atauPersentase penduduk yang bekerja

90,25 93,34 92,17 95,00 Tercapai Dinsosnakertrans

Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015Prevalensi balita dengan berat badan rendah /

76

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Indikator

KondisiKinerjaAwal

Tahun2012

RealisasiCapaianKinerjaTahun2014

TargetCapaianKinerjaTahun2014

TargetRPJMDTahun2017

Status SKPD /Pengampu

kekurangan gizi :Prevalensi balita gizi buruk (%) 0,07 0,09 0,3 0,3 Belum tercapai DKKPrevalensi balita gizi kurang (%) 2,41 2,33 4,5 4,9 Belum tercapai DKKPresentase Gizi Buruk 0,07 0,02 0,02 0,015 Tercapai DKKCakupan Pelayanan Anak Balita (%) 85,40 84,75 89,00 100,00 Belum tercapai DKKProduktivitas padi (Kw/HA) 60,80 58,62 61,08 61,50 Belum tercapai DIPERTANAKKetersediaan Protein dan Energi per Kapita AngkaKecukupan Gizi (%)

94,00 100,00 98,00 100,00 Tercapai DIPERTANAK

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) (%) 86,20 88,20 87,00 90,00 Tercapai DIPERTANAKPenanganan Daerah Rawan Pangan (%) 86,00 89,00 87,00 89,00 Tercapai DIPERTANAKPenguatan Cadangan Pangan 87,00 86,00 89,00 91,00 Belum tercapai DIPERTANAKTujuan 2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk SemuaTarget 2A: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar

Prosentase melek huruf penduduk usia 15-24 tahunperempuan dan laki-laki :- Laki-laki - 99,34 100 100 Belum tercapai DISDIKPORA- Perempuan - 99,26 100 100 Belum tercapai DISDIKPORAAngka Melek Huruf diatas 15 tahun 91,48 96,61 92,03 92,86 Tercapai DISDIKPORAAngka Rata-rata Lama Sekolah 6,86 7,10 6,88 6,90 Tercapai DISDIKPORARasio Siswa SD terhadap anak Usia 7 – 12 tahun 98,19 99,00 98,92 100 Tercapai DISDIKPORARasio Siswa SLTP terhadap anak sia 13–15 tahun 85,50 89,00 91,30 100 Belum tercapai DISDIKPORAAngka Partisipasi Kasar SD 105,3 100,36 106,35 108,33 Tercapai DISDIKPORAAngka Partisipasi Murni SD 90,85 93,35 92,97 96,15 Tercapai DISDIKPORATujuan 3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan PerempuanTarget 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang

pendidikan tidak lebih dari 2015Proporsi kursi yg di duduki wanita di DPRD (orang) 7 9 9 9 Tercapai Sekret DPRDIndeks Pembangunan Gender (IPG) 58,41 60,69 58,81 59,41 Tercapai BAPERMAS

PP,PA, KBIndeks Pemberdayaan Gender (IGG) 68,15 55,17 68,45 68,9 Belum tercapai BAPERMAS

PP,PA, KBTujuan 4. Menurunkan Angka Kematian Anak

Target 4A: Mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam kurun waktu 1990 dan 2015

Angka Kematian Balita (AKBa) / 1.000 kelahiranhidup (kh)

10,14 11,09 10,50 9,80 Tercapai DKK

Angka kematian bayi (AKB )/ 1.000 kh 9,30 9,46 9,30 9,00 Tercapai DKKPersentase anak usia 1 th yang di imunisasicampak

101,80 100,43 95,00 95,00 Tercapai DKK

Angka Kelangsungan Hidup Bayi 90,7 90,54 90,7 91,0 Belum tercapai DKKTujuan 5. Meningkatkan Kesehatan IbuTarget 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga perempat dalam kurun waktu 1990-2015Angka kematian Ibu (AKI) 35 36 26 21 Tercapai DKKBidan per 100.000 Penduduk 44,7 36,31 44,83 45,02 Belum tercapai DKKBidan per Desa 2,76 2,26 2,79 2,83 Belum tercapai DKKCakupan Pelayanan Ibu Nifas(%) 97,40 85,86 94,00 100 Belum tercapai DKKCakupan Pertolongan Persalinan Oleh TenagaKesehatan(%)

96,27 99,62 94,00 97,00 Tercapai DKK

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 (%) 95,34 95,56 95,00 100 Tercapai DKKTarget 5B : Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015Cakupan Pasangan Usia Subur yang menjadipeserta KB Aktif (%)

72,77 73,45 74,4 77,00 Belum tercapai DKK

Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber KBTidak Terpenuhi (Unmet Need) (%)

15,40 12,72 5,00 0,00 Tercapai DKK

Cakupan Alat Kontrasepsi / Akseptor KB (%) 73,07 73,45 74,00 77,00 Belum tercapai DKKAngka Pernikahan Dini 0,75 14,93 0,65 0,50 Belum Tercapai DKKTujuan 6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular LainnyaTarget 6A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/ AIDS pada tahun 2015 yang membutuhkan

sampai dengan tahun 2015Prevalensi HIV pada penduduk usia 15-24 tahun 79 100 <0,5Target 6B : Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/AIDS bagi semuaPenemuan dan tata laksana kasus HIV/AIDS (VCT,CST, akses ARV, PMPCT) (%)

20 70 70 100 Tercapai DKK

77

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Indikator

KondisiKinerjaAwal

Tahun2012

RealisasiCapaianKinerjaTahun2014

TargetCapaianKinerjaTahun2014

TargetRPJMDTahun2017

Status SKPD /Pengampu

Target 6C: Menegendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru malaria dan penyakit utama lainnya (Tuberculosis)hingga tahun 2015

Proporsi kasus tuberculosis yang berhasil di obatidalam program DOTS ( success rate ) (%)

92,00 96,00 90,00 90,00 Belum tercapai DKK

Angka penemuan kasus malaria per 1.000penduduk

0,015 0,013 < 1,00 < 1,00 Tercapai DKK

Cakupan Penanganan Penderita Penyakit TBCBTA+ (%)

100 100 100 100 Tercapai DKK

Penyakit lainnyaAngka kesakitan DBD per 100.000 Penduduk 1,2 2,5 < 2 < 2 Tercapai DKKAngka kematian DBD (%) 0,9 1,3 < 1 < 1 Belum tercapai DKKPenderita DBD yang ditangani (%) 100 100 100 100 Tercapai DKKCakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yangDilakukan Penyelidikan Epidemologi < 24 Jam (%)

100 100 100 100 Tercapai DKK

Tujuan 7. Memastikan Kelestarian Lingkungan HidupTarget 7A : Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinambungan dengan kebijakan dan program nasional serta

pengembalikan sumber daya lingkungan yang hilangMeningkatnya jumlah rumah dan pemukiman layakhuni sesuai SPM (%)

77,70 78,93 87,7 102,7 Tercapai DCKTR

Berkurangnya luasan permuliman kumuh dikawasan perkotaan

20,00 15,00 15,00 10,00 Tercapai DCKTR

Tersedianya Ruang Terbuka Hijau Publik sesuaiSPM (%)

7,00 15,00 15,00 20,00 Tercapai DCKTR

Luas lahan sawah lestari (HA) 59.000 54.000 59.000 59.000Emisi Gas Buang (CO2), ton 30.894.708 32.495.032 32.495.032 34.895.518 Tercapai BLHProsentase penurunan emisi gas buang 12,39 16,78 16,78 21,98 Tercapai BLHKerusakan hutan yang direhabilitasi (HA) 33.262,5 1.571 1.500 40.862,5 Tercapai DISHUTBUNTarget 7B : Menanggulangi kerusakan keanekaragaman hayati dan mencapai penurunan tingkat kerusakan yang siginfikan pada 2010

Persentase Lahan Kritis yang direhabilitasi 62,10 67,70 67,70 76,10 Tercapai BLHKawasan lindung terhadap luas daratan (%) 0,48 0,001 0,566 0,802 Belum Tercapai DISHUTBUNLaju konservasi lahan (%) 0,014 0,014 0,014Target 7C : Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi

dasar hingga tahun 2015Proporsi penduduk yg menggunakan air minum PDAM 27,17 31,11 31,11 37,02 Tercapai DCKTRPersentase Rumah Tangga pengguna air bersih 65,66 68,00 70,00 80,00 Belum Tercapai DCKTRPersentase Rumah Tangga ber sanitasi 57,36 61,58 61,58 67,91 Tercapai DCKTRTarget 7D : Mencapai peningkatan yang sidnifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada tahun 2020Berkurangnya luasan permukiman kumuh diKawasan Perkotaan (%)

20 15 15 10 Tercapai DCKTR

1. Menanggulangi Kemiskinan dan KelaparanTujuan ke satu MDGs difokuskan kepada upaya menanggulangi kemiskinan dankelaparan yang terdiri dari tiga target terkait dengan penurunan angka kemiskinan,perluasan kesempatan kerja, dan penanggulangan kelaparan. Secara umum pada tujuanini terdapat beberapa indikator yang perlu mendapatkan perhatian serius yaitu :a. Persentase tingkat kemiskinan berdasarkan garis kemiskian nasional, Indekskedalaman kemiskinan, Penduduk di bawah garis kemiskinan dan Indeks keparahankemiskinan. Hal ini menunjukkan bahwa upaya menurunkan angka kemiskinanmerupakan tantangan berat yang memerlukan perhatian khusus.b. Pertumbuhan PDRB per kapita tanpa migas dan Tingkat pengangguran terbuka. Inimenunjukkan bahwa pemertaan pendapatan dan tingkat pengangguran masih perlumendapatkan perhatian yang lebih besar dari Pemkab Cilacap.c. Prevalensi balita gizi buruk dan gizi kurang, Cakupan pelayanan anak balita,produktivitas pasi dan penguatan cadangan makanan, masih memerlukanpenanganan yang lebih seriuas dalam rangka mengantisipasi terjadinya penduduk

Tujuan dan target MDG’sdi Kabupaten Cilacap :

78

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

(balita) yang kurang gizi dan kelaparan.2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk SemuaTujuan ke dua mencapai pendidikan dasar untuk semua, dimaksudkan sebagai upayamenjamin bahwa pada tahun 2015 semua anak-anak dimanapun, laki-laki maupunperempuan, dapat menyelesaikan pendidikan dasar. Indikator pada tujuan ke dua yangmasih menjadi perhatian serius adalah : Prosentase melek huruf penduduk usia 15-24tahun, perempuan dan laki- laki dan Rasio siswa SLTP terhadap anak usia 13-15 tahun.Dari target yang dicanangkan pada tahun 2014, ternyata penanganan melek huruf diKabupaten Cilacap sudah cukup bagus yaitu sudah mencapai sebesar 99,34% dan99,26%. Sedangkan rasio siswa SLTP terhadap anak usia 13–15 tahun dengan terget2014 sebesar 91,30% sudah terealisasi sebesar 89,00%.3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan PerempuanTujuan ke tiga dimaksudkan sebagai upaya untuk mendorong adanya kesetaraan genderdan pemberdayaan perempuan, dengan terget menghilangkan ketimpangan gender,mempunyai tiga indikator. Dari ke tiga indikator masih terdapat satu indikator yangbelum tercapai, yaitu Indeks pemberdayaan gender dengan target tahun 2014 sebesar68,45% baru terealisasi sebesar 55,17%.4. Menurunkan Angka Kematian AnakTujuan ke empat dimaksudkan untuk menurunkan angka kematian anak, dengan targetmengurangi Angka Kematian Balita (AKBa) sebesar dua per tiganya, mempunyai empatindikator, dan terget yang belum tercapai pada tahun 2014 adalah angka kelamgsunganhidup bayi, dimana antara target dan realisasinya hanya terpaut 0,16% dan diharapkantahun 2015 kelangsungan hidup bayi dapat lebih ditingkatkan.5. Meningkatkan Kesehatan IbuTujuan ke lima difokuskan kepada upaya meningkatkan kesehatan ibu dengan targetmenurunkan angka kematian ibu dan mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagisemua pada tahun 2015. Pada target ke lima ini terdapat sepuluh indikator, dan yangsudah tercapai baru empat indikator, sedangkan enam indikator lainnya belum dapattercapai. Indikator yang masih belum tercapai dan perlu perhatian serius adalah Bidangper desa, Cakupan pelayanan ibu nifas, Cakupan pasangan usia subur, Cakupan alatkontrasepsi dan pengendalian pernikahan dini.6. Memerangi HIV dan AIDS, Malaria dan Penyakit Menular lainnyaTujuan ke enam difokuskan kepada upaya memerangi HIV dan AIDS, malaria, danpenyakit menular lainnya dengan tiga target yaitu : (1) Mengendalikan penyebaran danmulai menurunkan jumlah kasus baru HIV dan AIDS pada 2015 yang membutuhkansampai dengan tahun 2015, (2) Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV DAN AIDSbagi semua, dan (3) Mengendalikan penyakit penyebaran dan mulai menurunkan jumlahkasus baru malaria dan penyakit lainnya (Tuberculosis) hingga tahun 2015. Indikatorpada tujuan enam yang masih masih belum tercapai dan perlu mendapatkan perhatianyang lebih serius adalah kasus tuberculosis yang berhasil diobati dalam program DOTSdanangka kematian Demam Berdarah.7. Memastikan Kelestarian Lingkungan HidupTujuan ke tujuh difokuskan kepada upaya memastikan kelestarian lingkungan hidup,mempunyai empat target: (1) Memadukan prinsip - prinsip pembangunanberkesinambungan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikansumber daya lingkungan yang hilang, (2) Menanggulangi kerusakan keaneka ragamanhayati dan mencapai penurunan tingkat kerusakan yang signifikan pada tahun 2010, (3)Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutanterhadap air minum yang layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015 dan (4) Mencapaipeningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di pemukiman kumuh

79

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

pada tahun 2020. Indikator pada tujuan tujuh yang masih belum tercapai dari targetMDGs 2014 adalah Kawasan lindung terhadap luas daratan dan Persentase rumah tanggapengguna air bersih, sedangkan Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan belumterdukung dengan data.2. Pencapaian Target Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Angka harapan hidup merupakanalat untuk mengevaluasi kinerjapemerintah dalam meningkatkankesejahteraan penduduk padaumumnya, dan meningkatkanderajat kesehatan pada khususnya.Pada Tahun 2014 Indeks HarapanHidup (IHH) Kabupaten Cilacapmencapai 77,72 tahun. Angkatersebut masih sama dibandingtahun 2013 yaitu sebesar 77,72tahun, tetapi bila dibanding tahun2012 sebesar 76,87 masih lebihtinggi. Dengan demikian dapatdikatakan bahwa kualitas kesehatan penduduk Kabupaten Cilacap sudah baik dan perluuntuk terus di tingkatkan pada tahun-tahun berikutnya.Dari sisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI), yaitusuatu ukuran untuk menilai keberhasilan pembangunan dari segi kesehatan, pendidikan, danekonomi. Kondisi IPM di Kabupaten Cilacap dari tahun 2012-2013 cenderung mengalamipeningkatan, dimana pada tahun 2012 sebesar 72,77 menjadi 73,34 pada tahun 2013.3. Pencapaian Indeks Pemberdayaan Gender (IPG)Pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang kesetaraan gender masih kurang.Hal ini dapat dilihat dari Indeks Kesetaraan Gender (IKG) dan Indeks PemberdayaanGender (IDG) yang masih relatif cukup rendah. Solusi yang dilakukan diantaranya yaitudengan memfasilitasi terbentuknya Pokja PUG di Kabupaten Cilacap sertamelaksanakan sosialisasi dan diklat tentang PUG bagi stakeholder .4. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM )Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan ketentuan tentang jenis dan mutupelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap wargasecara minimal (PP No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM).Dari 15 (lima belas) SPM yang wajib dilaksanakan/diterapkan oleh PemerintahKabupaten/Kota, Pemerintah Kabupaten Cilacap sejak tahun 2012 telah menindaklanjutidengan menetapkan Peraturan Bupati Nomor 98 Tahun 2012 tentang Pedoman Penerapandan Rencana Pencapaian SPM di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap. Sejalan denganperubahan regulasi SPM Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui kementerianteknis terkait, maka regulasi penerapan SPM di Kabupaten Cilacap juga turut mengalamiperubahan dengan menetapkan Peraturan Bupati Cilacap Nomor 85 Tahun 2014.Hasil capaian indikator SPM di Kabupaten Cilacap Tahun 2014 dari 15 (lima belas) SPMyang telah diterapkan berdasarkan Perbup Nomor 85 Tahun 2014 mencapai angka 85,62%.Dengan demikian kinerja pencapaian SPM di Kabupaten Cilacap Tahun 2014 masuk dalamkategori Sangat Berhasil.

Gambar 3.33. Grafik Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2012-2014

80

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Tabel 3.34.Capaian Indikator SPM di Kabupaten Cilacap Tahun 2014

D. AKUNTABILITAS ANGGARANanajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus daripembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yangsudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerjaadalah orientasi untuk mendorong perubahan, dimana program/kegiatan dansumber dana/ anggaran merupakan alat yang dipakai untuk mencapai rumusanperubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance dimana salah satu pilarnya,yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telahmemenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisadirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggung-jawabanprogram/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerjapemerintah daerah kepada publik telah dicapai.Penyerapan belanja langsung pada tahun 2014 sebesar 89,11%, sedangkan rata-ratapencapaian sasaran sebesar 85,91%. Hal ini menunjukkan bahwa akuntabilitas kinerja belumefektif jika dibandingkan dengan penyerapan anggaran daerah. Realisasi anggaran untukprogram/kegiatan utama sebesar 90,56%, sedangkan realisasi untuk program/ kegiatanpendukung sebesar 88,25%.Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar padaprogram/kegiatan di sasaran Meningkatnya Pembangunan Infrastruktur yang semakinMerata (96.21%) sedangkan penyerapan anggaran terkecil pada program/kegiatan disasaran Meningkatknya Indeks Pembangunan Manusia/ IPM (37.61%).Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2014 yang dialokasikan untuk membiayaiprogram/kegiatan dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan sebagai berikut :

No SPM JUMLAHINDIKATOR

TARGETRATA-RATA

REALISASI(RATA-RATA)

CAPAIAN

1 SPM Bidang Pemerintahan Dalam Negeri 11 74.32 76.58 103.042 SPM Bidang Perumahan Rakyat 3 26.33 72.94 277.023 SPM Bidang Sosial 7 61.03 52.4 85.864 SPM Bidang Kesehatan 18 78.73 86.79 110.245 SPM Terpadu bagi saksi dan/atau korban tindak pidana

perdagangan orang dan penghapusan eksploitasi seksualpada anak dan remaja dan Bidang Layanan Terpadubagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

8 80.95 70.87 87.55

6 SPM Bidang Lingkungan Hidup 4 100 100 100.007 SPM Bidang Keluarga Berencana danKeluarga Sejahtera 9 55.82 42 75.24

8 SPM Bidang Pendidikan Dasar 27 76.67 71 92.609 SPM Bidang Ketenagakerjaan 7 50.71 56.22 110.87

10 SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 16 53.46 49.36 92.3311 SPM Bidang Ketahanan Pangan 7 78.57 94.36 120.1012 SPM Bidang Kesenian 7 61.43 208.01 338.6113 SPM Bidang Komunikasi dan Informatika 6 100 104.57 104.5714 SPM Bidang Perhubungan Daerah 26 45.5 99.03 217.6515 SPM Bidang Penanaman Modal 7 100 100 100.00

M

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Tabel 3.35. Target dan Realisasi Anggaran Pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2014N0

SasaranStrategis Program

Kinerja Anggaran

Target Realisasi Capaian (%)

Target Realisasi Capaian( % )

1 MeningkatnyaIndeksPembangunanManusia (IPM)

1. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun2. Program Pendidikan Menengah3. Program Pendidikan Non Formal4. Program Upaya Kesehatan Masyarakat5. Program Pengembangan Lingkungan Sehat6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat7. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin8. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia9. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak10. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi11. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan danKecakapan Hidup Pemuda12. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

73.18 73.34* 100.80 178.105.042.400 66.984.865.641 37,61

2 Meningkatnyaderajatpemerintahanyang bersih danakuntabel (cleangovernment)

1. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi2. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa3. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur4. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem danProsedur Pengawasan5. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan6. Program Pengembangan Data/Informasi7. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan KeuanganDaerah8. Program Peningkatan Disiplin Aparatur9. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa10. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan PerencanaanPembangunan Daerah11. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah12. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur13. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah14. Program Peningkatan Pengembangan Sistem PelaporanCapaian Kinerja dan Keuangan15. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa danAparatur Pengawasan16. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

WTP WDP 66.67 34.565.699.000 29.479.221.215 85,28

tinggi tinggi 100

CC(cukup

baik )

CC(cukup

baik )

100

82

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

N0

SasaranStrategis Program

Kinerja Anggaran

Target Realisasi Capaian (%)

Target Realisasi Capaian( % )

Pelaksanaan Kebijakan KDH17. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

3 Meningkatnyatingkat pendidikanmasyarakat

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun3. Program Pendidikan Menengah4. Program Pendidikan Non Formal5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan6. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

92.03 91.97 99.93 135.102.417.400 53.482.263.111 39,59

6.88 7.01 102.62

4 Meningkatnyaderajat kesehatanmasyarakat danindividu

2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat3. Program Pengawasan Obat dan Makanan4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular8. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan9. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin10. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana danPrasarana Puskesmas/Puskemas Pembantu dan Jaringannya11. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RumahSakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata12. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia13. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan14. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak15. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD16. Program Lingkungan Sehat Perumahan

9.30 9.46 98.28 217.488.752.900 164.393.504.111 75,59

26 36 61.54

77.71 71.63 92.18

0.03 0.09 -100

83

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

N0

SasaranStrategis Program

Kinerja Anggaran

Target Realisasi Capaian (%)

Target Realisasi Capaian( % )

5 Meningkatnya dayaserap lapangankerja

1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi2. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi3. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana, dan PrasaranaDaerah4. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri5. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja6. Program Peningkatan Kesempatan Kerja7. Program Perlindungan dan Pengembangan LembagaKetenagakerjaan

7.83 6,76 113.67 4.890.559.000 4.379.518.132 89,55

6 Terpeliharanyaketahanan pangan

1. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani3. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan danPengendalian Sumberdaya Kelautan4. Program Peningkatan Ketahan Pangan (Pertanian/Perkebunan)5. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan6. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan7. Program Peningkatan Kegiatan Budaya Kelautan dan Wawasan MaritimKepada Masyarakat8. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan9. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan10. Program Pengembangan Budidaya Perikanan11. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak12. Program Pengembangan Perikanan Tangkap13. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan14. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan15. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan16. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan AirTawar17. Program Peningkatan Produksi Peternakan

89 89.4 100.45 54.803.695.700 51.158.716.298 93,35

98 100 102.04

98 100 102.04

84

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

N0

SasaranStrategis Program

Kinerja Anggaran

Target Realisasi Capaian (%)

Target Realisasi Capaian( % )

7 Meningkatnyapendapatanperkapita secaraberkelanjutan

1. 1. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi2. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri3. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan4. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah5. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah6. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan KompetitifUsaha Kecil Menengah7. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha MikroKecil Menengah8. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan KoperasI

82.23 80.9 98.38 18.554.962.000 16.022.605.950 86,35

8 Menurunnya tingkatkemiskinan

1. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan2. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa3. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan4. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa danJaringan Pengairan Lainnya5. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan6. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial7. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya8. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial9. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja10. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor11. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri12. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi13. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

0.2787 0.3700*

67.24 214.871.731.300 203.657.606.770 94,78

2.15 2.06* 104.19

0.49 0.43* 112.24

4.63 4.53 97.84

9 Meningkatnyapembangunaninfrastruktur yangsemakin merata

1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya2. Program Pengembangan Perumahan3. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial4. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma5. Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial6. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo7. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial8. Program Transmigrasi Regional

14.11 15.24* 91.99 3.266.500.000 3.142.702.428 96,21

85

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

N0

SasaranStrategis Program

Kinerja Anggaran

Target Realisasi Capaian (%)

Target Realisasi Capaian( % )

10 Meningkatnyakelestarianlingkungan

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan2. Program Perencanaan Tata Ruang3. Program Pemanfaatan Ruang4. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong5. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan&Pemanfaatan Tanah6. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan7. Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong8. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang9. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan10. Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan &Jembatan11. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan12. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa danJaringan Pengairan Lainnya13. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

51.75 51.85 100.19 287.355.674.300 245.159.597.145 85,31

77.71 78.13 100.54

84 87.02 103.60

77.4 76.4 98.71

92.7 92.7 100.00

11 Meningkatnyatingkat pendidikanmasyarakat

1. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan2. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan3. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup4. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan5. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam6. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam7. Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut8. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alamdan Lingkungan Hidup9. Program Peningkatan Pengendalian Polusi10. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan11. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

65.1 69.1 106.14 16.406.246.400 15.196.933.175 92,63

20 18.2 91.00

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Cilacap