LK Plasenta Restani Dr.taufiqi
-
Upload
herizko-kusuma -
Category
Documents
-
view
269 -
download
3
Transcript of LK Plasenta Restani Dr.taufiqi
LAPORAN KASUS
“PLASENTA RESTAN”
Di susun Oleh :
HERIZKO SILVANO KUSUMA
H2A008024
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Perdarahan setelah melahirkan atau post partum hemorrhagic (PPH) adalah
konsekuensi perdarahan berlebihan dari tempat implantasi plasenta, trauma di traktus
genitalia dan struktur sekitarnya, atau keduanya. Apabila terjadi perdarahan yang
berlebihan pasca persalinan harus dicari etiologi yang spesifik. Atonia uteri, retensio
plasenta (termasuk plasenta akreta dan variannya), sisa plasenta (plasenta restan), dan
laserasi traktus genitalia merupakan penyebab sebagian besar perdarahan post partum. 1
Penyebab dari perdarahan post partum akibat retensio sisa plasenta (plasenta
restan) diketahui setelah dilakukan pemeriksaan sisa plasenta dan didapatkan plasenta
yang tidak utuh dan bentuk tidak beraturan serta pada pemeriksaan dalam diperoleh
adanya sisa plasenta yang masih melekat pada uterus. Sisa plasenta yang masih tertinggal
dalam rongga rahim dapat menimbulkan perdarahan postpartum dini atau perdarahan
pospartum lambat (biasanya terjadi dalam 6–10 hari pasca persalinan). Pada perdarahan
postpartum dini akibat sisa plasenta ditandai dengan perdarahan dari rongga rahim setelah
plasenta lahir dan kontraksi rahim baik. Pada perdarahan postpartum lambat gejalanya
sama dengan subinvolusi rahim yaitu perdarahan yang berulang atau berlangsung terus
dan berasal dari rongga rahim. Perdarahan akibat sisa plasenta jarang menimbulkan syok. 1
Komplikasi dari perdarahan postpartum termasuk hipotensi ortostatik, anemia, dan
kelelahan, yang dapat membuat perawatan ibu yang baru melahirkan menjadi lebih sulit.
Dalam kebanyakan kasus yang parah, syok hemoragik dapat mengakibatkan iskemia
hipofisis anterior dengan keterlambatan atau kegagalan laktasi (postpartum pituitari
nekrosis). Selain itu, dapat pula terjadi iskemik miokard, koagulopati atau kematian. 1Post-
partum anemia increases the risk of post-partum depression. Blood transfusion may be
necessary and carries associated risks. In the most severe cases, hemorrhagic shock may
lead to anterior pituitary ischemia with delay or failure of lactation (ie, postpartum
pituitary necrosis). Occult myocardial ischemia, dilutional coagulopathy, and death also
may occur. Delayed postpartum hemorrhage, bleeding after 24 hours as a result of
sloughing of the placental eschar or retained placental fragments, also can occur.
1
BAB 2
KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. D
Umur : 19 tahun
Alamat : Jl. Wonosari, Ngaliyan
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Masuk RS :16 - 9 - 2012
No.CM : 395753
Nama Suami : Tn. E
Umur : 21tahun
Pekerjaan : swasta
II. DATA DASAR
a. Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 15 September 2012
jam ± 08.00 WIB
Keluhan utama : rujukan bidan karena masih ada sisa plasenta setelah lahir
Riwayat Penyakit Sekarang : pada tanggal 15 September 2012 pk 20.00 pasien
melahirkan secara spontan di bidan , ± 2 jam post partum pasien mengalami
perdarahan yang banyak, kemudian dirujuk oleh bidan ke RSUD Tugurejo.
Pasien sudah ganti ± 4 pembalut.
2
Riwayat Haid : menarche 14 tahun
Riwayat Pernikahan : 1x, 1 tahun dengan suami sekarang
Riwayat Obstetri : P1A0
1. Perempuan, 3500 gr, spontan, bidan,sehat
Riwayat ANC : di bidan > 4x, imunisasi TT (-)
Riwayat KB : -
Riwayat Penyakit Dahulu :
Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Asma (-), penyakit Jantung (-), riwayat
operasi sebelumnya (-).
Riwayat sosial ekonomi :
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga dan suami bekerja sebagai
karyawan swasta. Pasien tinggal bersama suami dan 1 anak. Biaya pengobatan
ditanggung oleh Jampersal.
Kesan ekonomi : Cukup.
b. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : baik, composmentis
Tanda Vital : Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 76x/menit
Frekuensi napas : 20x/menit
Suhu badan : 370C
Tinggi badan : 159Cm
Berat badan : 50 Kg
BMI : 19,53 kg/m2
Status gizi : baik
2. Status Internus :
Kepala : mesosephal
Mata : cunjungtiva palpebra anemis -/-
Telinga : discharge -/-
Hidung : discharge -/-
Mulut : sianosis (-), gigi caries (-)
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)
Tenggorokan : T1-T1, faring hiperemis (-)
3
Kulit : turgor kulit cukup, ikterik (-), pucat (-)
Thoraks:
Cor : Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicularis
sinistra
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : suara jantung I dan II normal, bising (-), gallop (-)
Pulmo : Inspeksi : simetris statis dinamis, retraksi (-)
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor diseluruh lapangan paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler +/+, suara tambahan -/-
Abdomen : Inspeksi : striae gravidarum (+), datar
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : pekak alih (-)
Palpasi : hepar, lien tak teraba, TFU 2 jari dibawah pusat
Ekstremitas : Superior Inferior
Edema -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Refleks fisiologis +N/+N +N/+N
Refleks patologis -/- -/-
c. Status Gynekologi
Inspekulo/VT : fluksus (+), fluor (-), jaringan/ sisa kotiledon dan selaput (+)
V/U/V : t.a.k
d. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan laboratorium :
Darah : Hb : 10,78 gr%
Leukosit : 25,02 ^ 3/µl
Trombosit : 292 x10 ^ 3/µl
GDS : 100 gr/dl
e. Diagnosis :
P1A0, 19 tahun
Perdarahan post partum e.c plasenta restan
4
f. Sikap :
- Rencana program kuretase
- Ijin tindakan (informed consent)
- Konsul anestesi
III. LAPORAN KURETASE
Tanggal
/waktu
Vital sign Keterangan
1
6/9/201
2
06.00
17/9/20
12
06.00
TD : 100/70
Nadi : 76x/mnt
Frek. napas : 20x/mnt
Suhu : 370C
TD : 110/80
Nadi : 80x/mnt
Frek. napas : 20x/mnt
Suhu : 370C
KU : baik, composmentis
Mata : conj. palpebra anemis -/-
Thorax : cor/pulmo dbn
Abdomen : TFU 2 jari di bawah pusat,
kontraksi kuat
PPV: (+)
BAK : (+)
BAB : (-)
D/ P1A0, 21 tahun
Perdarahan post partum e.c plasenta
restan
Pro Kuretase (18-09-2012)
KU : baik, composmentis
Mata : conj. palpebra anemis -/-
Thorax : cor/pulmo dbn
Abdomen : TFU 2 jari di bawah pusat,
kontraksi kuat
PPV: (+)
BAK : (+)
BAB : (-)
5
1
8/9/201
2
06.00
13.00
TD : 120/70
Nadi : 76x/mnt
Frek. napas : 20x/mnt
Suhu : 370C
TD : 120/70
Nadi : 76x/mnt
Frek. napas : 20x/mnt
Suhu : 370C
D/ P1A0, 21 tahun
Perdarahan post partum e.c plasenta
restan
Pro Kuretase (18-09-2012)
KU : baik, composmentis
Mata : conj. palpebra anemis -/-
Thorax : cor/pulmo dbn
Abdomen : TFU 2 jari di bawah pusat,
kontraksi kuat
PPV: (+)
BAK : (+)
BAB : (-)
D/ P1A0, 21 tahun
Perdarahan post partum e.c plasenta
restan
Persiapan kuretase pk 13.00
Dilakukan tindakan kuretase
Sondase 13 cm AF
Jaringan keluar 100cc
Lama operasi :20 menit
Laporan Kuretase:
Pasien duduk di meja operasi dengan posisi litotomi dengan spinal anestesi
Asepsis dan antisepsis daerah tindakan
Pasang duk steril kecuali daerah tindakan
6
Pasang speculum anterior dan posterior , lepas speculum anterior setelah
portio dijepit dengan klem ovarium - sondase 13 cm AF
Kuretase dengan sendok kuret secara sistematis – jaringan 100cc
Lepas alat – perdarahan (-)
Tindakan selesai
IV. PERJALANAN PENYAKIT
Tanggal / Jam Perjalanan penyakit Pengobatan
18-6-2012
15.00
KU : tampak lemah, composmentis
TV : TD: 110/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
Frek napas : 20x/menit
suhu : 36,5oC
Mata : conj.palpebra anemis (-/-)
Thorak : cor/pulmo dbn
Abdomen : TFU 2 jari dibawah
pusat, kontraksi kuat
Ekstremitas : edema sup/inf (-/-)
PPV : + BAK : +
BAB : -
D/ P1A0, 19 tahun
Post kuretase e.c plasenta restan
Cefadroxil 3x1
Asam mefenamat 3x1
Methil ergometrin 2x1
Vit Bc/C/Sf/A 1x1
Pengawasan KU, TV,
PPV, BAK, BAB
V. PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad sanam : ad bonam
Ad fungsional : ad bonam
7
BAB III
PEMBAHASAN
Pada kasus ini Ny. D umur 24 tahun datang dengan keluhanrujukan bidan
karena perdarahan setelah melahirkan. Pasien mengalami perdarahan ± 2 jam setelah
bayi lahir pukul 20.00 WIB. Sebelum perdarahan lahir bayi laki-laki dengan berat
lahir 3500 gr. Riwayat ANC : di bidan > 4x, imunisasi TT (-). Pasien tidak memiliki
riwayat hipertensi , diabetes melitus, asma, penyakit jantung, dan riwayat operasi
sebelumnya.Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga dan suami sebagai pegawai
swasta. Biaya pengobatan ditanggung oleh Jampersal.Kesan ekonomi : cukup. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pasien dalam keadaaan baik, tekanan darah 110/80
mmHg, nadi 76x/menit, frekuensi napas : 20x/menit, suhu badan 370 C, abdomen :
TFU 2 jari di atas pusat, kontraksi kuat. Pada Inspekulo/VT didapatkan fluksus (+),
fluor (-), jaringan/ sisa kotiledon dan selaput (+). Pemeriksaan laboratorium darah
didapatkan Darah : Hb : 10,78 gr% (normal) Leukosit : 25,02 ^ 3/µl (normal),
Trombosit : 292 x10 ^ 3/µl (normal) GDS : 100 gr/dl (normal).
Plasenta Restan adalah tertinggalnya sebagian plasenta (satu atau lebih lobus)
dan uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan ini menimbulkan
perdarahan post partum primer atau perdarahan post partum sekunder.1
Sebab-sebab plasenta belum lahir adalah kontraksi uterus kurang kuat untuk
melepaskan plasenta, plasenta melekat erat pada dinding uterus, karena atonia uteri
atau salah penanganan pada kala III sehingga menyebabkan lingkaran konstriksi pada
bagian bawah uterus yang menghalangi keluarnya plasenta.1
Apabila kelahiran plasenta dilakukan oleh orang lain atau terdapat keraguan
akan sisa plasenta maka untuk memastikannnya dengan eksplorasi dengan tangan,
kuret, atau alat bantu diagnostik yang ultrasonografi. Pada umumnya perdarahan dari
rongga rahim setelah plasenta lahir dan kontraksi rahim dianggap baik sebagai sisa
plasenta yang yang tertinggal dalam rahim.1,2Pada kasus ini dilakukan rencana
8
program kuret untuk mengeluarkan sisa plasenta dalam rahim ibu, sebelum itu harus
melakukan informed consent terhadap keluarga pasien dan konsul anestesi.
Pasca kuretase, pasien diberikan Cefadroxil 3x1 untuk antibiotik profilaksis,
asam mefenamat 3x1 jika nyeri, Metil ergometrin 2x1 untuk merangsang kontraksi
uterus, Vit Bc/C/Sf 1x1, edukasi ASI eksklusif untuk bayi, di anjurkan ibu untuk
istirahat, pengawasan KU, TV, PPV,ASI, BAK, BAB.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Manuaba, Ida B.G, et all. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC ; hal
456-460
2. Manuaba, Ida B.G. 2004. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Gynekologi.
Jakarta : EGC ; Hal 72-73
3. Supriyadi, Teddy. 1994. Kedaruratan Obstetri dan Gynekology. Jakarta : EGC ;
Hal 368-373
4. Morgan, Geri. 2009. Obstetri dan Gynekologi Panduan Praktis. Jakarta : EGC ;
Hal 391-394
5. Yulaikhah, Lily. 2008. Seri Asuhan Kebidanan : Kehamilan. Jakarta : EGC ; Hal
116-119
10