lisosom
Click here to load reader
-
Upload
asbar-hamzah -
Category
Documents
-
view
51 -
download
5
Transcript of lisosom
BAB VIIIL I S O S O M
A Pengertian
Lisosom ditemukan oleh de Duve dkk., pada awal tahun 1950
setelah mempelajari distribusi beberapa jenis enzim yang terlibat di
dalam metabolisme karbohidrat. Salah satu enzim yang terlibat di
dalam metabolisme karbohidrat. Salah satu enzim yang dipelajari
adalah fosfatase asam yang memecah gugus fosfat pada beberapa
fosfat yang mengandung ester fosfat.
Lisosom adalah vesikula yang berbatas membran dimana
didalamnya terkandung enzim-enzim hidrolase. Suatu organel dapat
didefinisikan sebagai lisosom bilamana memenuhi beberapa kriteria,
yaitu:
1. Organel yang bersangkutan berbatas membran;
2. Mengandung dua atau lebih enzim-enzim hidrolase yang
semua-nya adalah asam hidrolase;
3. Memiliki sifat kelatenan enzim.
Lisosom dibatasi oleh membran tunggal dan di dalamnya
terkandung kurang lebih 40 jenis enzim yang semuanya adalah
enzim hidrolase seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase,
fosfolipase, fosfatase, dan sulfatase. Enzim-enzim hidrolase bekerja
dengan baik pada pH kurang lebih 5. Untuk mempertahankan pH
tersebut, maka secara terus menerus terjadi pemompa-an ion
hidrogen ke dalam lumen lisosom dengan melibatkan hidrolisis ATP
sebagai sumber energi. Lisosom memiliki protein maker yang
disebut sebagai “Docking-marker acceptor”. Dengan demikian,
lisosom akan dapat berfusi dengan vesikula-vesikula target dengan
tepat.
Beberapa molekul sederhana dapat menembus membran
lisosom, misalnya quinakrin. Quinakrin dapat meningkatkan pH di
dalam lisosom jika diberikan ke dalam sel. Quinakrin digunakan di
laboratorium sebagai inhibitor fungsi lisosom. Lisosom memiliki
fungi pencernaan intra sel yang sangat luas meliputi pencernaan
128 Biologi Sel
bahan-bahan intra dan ekstra sel, mikroorganisme yang telah
difagositosis dan program kematian sel selama organogenesis.
Enzim-enzim hidrolase memiliki kemampuan untuk memecahkan berbagai jenis molekul organik seperti polisakarida, protein, lipida, fosfolipida, dan asam-asam nukleat.
B Pembentukan dan Nasib Lisosom
Asal dan pembentukan lisosom telah dipelajari dengan sangat intensif. Dari berbagai hasil temuan, ada dua pendapat yang berkenaan dengan asal dan pembentukan lisosom, yaitu:
1. Berbagai bukti telah ditemukan bahwa protein-protein hidrolitik dibentuk oleh ribosom yang terdapat pada retikulum endoplasma. Dari retikulum endoplasma kasar, selanjutnya protein tersebut ditranslokasikan menuju permukaan pembentukan badan golgi untuk diproses lebih lanjut. Setelah itu, protein-protein hidrolitik dikemas dan dibungkus dalam bentuk vesikula-vesikula untuk selanjutnya dilepaskan sebagai lisosom primer.
2. Protein-protein hidrolitik dibentuk pada ribosom yang terdapat pada retikulum endoplasma kasar, selanjutnya ia dilepaskan dalam bentuk vesikula menuju daerah GERL (Golgi associated Endoplasmic Reticulum giving rise to Lisosom) yang berdekatan dengan daerah permukaan matang badan golgi. Dari GERL, selanjutnya dilepaskan vesiula-vesikula yang disebut lisosom primer (gambar 8.1).
Lisosom 129
Gambar 8.1 Dua ide tentang pembentukan lisosom (Thorpe, 1984)Lisosom yang pertama dibentuk oleh sel dan belum terlibat
dalam aktivitas pencernaan sel disebut lisosom primer.
Sedangkan lisosom sekunder adalah lisosom yang merupakan
hasil fusi berulang antara lisosom primer dengan berbagai substrat
yang berbatas membran (Albert et al., 1983). Dengan demikian,
lisosom sekunder telah terlibat dalam aktivitas pencernaan sel dan
di dalam lumennya terdapat substrat dan enzim-enzim hidrolitik.
Lisosom sekunder memiliki dua fungsi yang berbeda, yaitu:
1. Heterolisosom, yaitu bila substrat yang dicerna berasal dari
luar sel. Dengan demikian, heterolisosom dibentuk dari
hasil fusi antara lisosom primer dengan fagosom atau
endosom. Heterolisosom sering disebut sebagai vakuola
pencerna.
Albert et al. (1983) membagi heterolisosom menjadi dua
tipe, yaitu:
· Vakuola pencerna, yaitu hasil fusi antara fagosom
(partikel-partikel yang difagositosis seperti bakteri)
dengan lisosom primer.
· Badan-badan multivesikula, yaitu hasil fusi antara
beberapa endosom (substrat yang masuk secara
endositosis dan bukan dalam bentuk partikel) dengan
lisosom primer. Dengan demikian, badan-badan
multivesikula merupakan kantung-kantung berbatas
membran dimana di dalamnya mengandung banyak
vesikula-vesikula kecil dengan diameter berkisar 50 nm.
1. Vakuola autofagi atau autolisosom, yaitu lisosom yang
mengan-dung dan mungkin mencerna substrat-substrat
intraseluler yang berbatas membran (sitosegresom),
misalnya organel-organel intraseluler seperti mitokondria.
Autolisosom dibentuk dari hasil fusi antara sitosegresom
dengan lisosom primer.
130 Biologi Sel
Gambar 8.2 Berbagai bentuk lisosom sekunder (Albert et al., 1983)
Di dalam sel, sesungguhnya terdapat kerjasama yang erat
antara heterolisosom dengan autolisosom. Selama heterofagi
berlangsung, protein-protein ditempatkan di dalam vesikula-vesikula
endosom, kemudian berfusi dengan lisosom primer dan selanjutnya
mengalami hidrolisis. Selama auto-fagi, sitosegresom berfusi
dengan lisosom primer membentuk autolisosom dan memasuki
siklus pencernaan intrasel (gambar 8.3)
Lisosom 131
Gambar 8.3 Siklus pencernaan intrasel (Sheeler & Bianchi, 1983)
Tergantung pada keadaan fisiologisnya, vakuola pencerna
atau vakuola autofagi pada akhirnya mengalami satu dari tiga
kemungkinan yang terjadi, yaitu :
1. Mengosongkan kandungannya dengan cara eksositosis
atau defekasi seluler;
2. Menjadi bahan residu tanpa bahan hidrolase;
3. Menghidrolisis kandungannya secara sempurna untuk
dapat berdifusi dan selanjutnya siap untuk siklus aktivitas
yang baru.
132 Biologi Sel
Tentang pembentukan sitosegresom, ada beberapa
pandangan yang diusulkan, yaitu :
1. Sitosegresom dibentuk dari suatu membran sisterna yang
melingkupi mitokondria secara sempurna dan
selanjutnya diikuti dengan berdegenerasinya membran
dalam;
2. Sitosegresom dibentuk dari suatu membran yang
melingkupi mitokondria secara sempurna;
3. Sitosegresom dibentuk dari vesikula endosom yang
melingkupi mitokondria secara sempurna yang
selanjutnya diikuti dengan berdegenerasinya membran
dalam;
4. Sitosegresom dibentuk dari vesikula endosom, dimana
mitokondria memasuki vesikula endosom melalui suatu
celah.
Gambar 8.4 Pembentukan sitosegresom (Thorpe, 1984)
Bentuk akhir heteroslisosom dan autolisoson disebut
telolisosom atau postlisosom atau badan residu. Bahan-bahan yang
terkandung di dalam telo-lisosom sewaktu-waktu dapat dilepaskan.
Proses pelepasannya dinamakan defekasi seluler. Bahan-bahan
yang telah dicerna di dalam lisosom dapat kembali dilepaskan ke
Lisosom 133
dalam sitoplasma dan selanjutnya terlibat di dalam proses
katabolisme atau anabolisme.
C Ultra Struktur dan Komposisi Lisosom
Lisosom merupakan vesikula berbatas membran tunggal, dimana di dalamnya terdapat enzim-enzim proteolitik. Membran lisosom mengandung karbohidrat netral, hexoamina, dan asan N-asetilmuramat yang lebih banyak dibandingkan dengan membran plasma.
Pengamatan dengan mikroskop elektron menunjukkan bahwa membran lisosom memiliki membran dengan tebal 9 nm, lebih tebal dari membran mitokondria. Membran lisosom memiliki kemampuan untuk berfusi secara selektif dengan membran sel yang lain, seperti fusi yang terjadi antara membran lisosom dengan fagosom atau endosom selama pencernaan intra sel. Demikian pula antara lisosom dengan membran plasma selama berlangsungnya sekresi sel.
Salah satu ciri lisosom adalah adanya kandungan berbagai enzim hidrolase seperti fosfatase, nuklease, hidrolase, protease, dan enzim-enzim untuk perombak lipida (tabel 8.1).Tabel 8.1 Beberapa jenis enzim lisosom (Sheeler & Bianchi, 1983)Jenis Enzim Substrat Asal LisosomFosfatase
Fosfatase asam
Sebahagian besar ester monofosfat
Jaringan hewan, tumbuhan dan protista
Fosfodiesterase asam
Oligonukleotida dan diesterfosfat
Jaringan hewan, tumbuhan dan protista
NukleaseRNA-ase RNA Jaringan hewan, tumbuhan dan
protistaDNA-ase DNA Jaringan hewan, tumbuhan dan
protistaHidrolase
b-Galaktosidase
Galaktosidase Jaringan hewan, tumbuhan dan protista
Glikosidase Glikogen Jaringan hewanMannosidase Mannosida Jaringan hewanb-
GlukuronidasePolisakarida dan Mukopolisakarida
Jaringan hewan
Lisosom Dinding bakteri Ginjal
134 Biologi Sel
Mukopolisakarida
Hialuronidase Asam hialuronat kondritin sulfat
Hati
Asilsulfatase Sulfat organik Hati, TumbuhanProtease
Katepsin Protein Sel hewanKolagenase Kolagen Sel tulangPeptidase Peptida Jaringan hewan, tumbuhan dan
protistaEnzim perombak lipida
Esterase Ester asam lemak
Jaringan hewan, tumbuhan dan protista
Fosfolipase Fosfolipida Tumbuhan
D Peranan Lisosom
Peranan fisiologi lisosom umumnya berhubungan dengan pencernaan intraseluler. Misalnya pencernaan makanan yang berlangsung pada protozoa dimana bahan-bahan yang berasal dari luar dicerna secara intraseluler atau heterofagi.
Endositosis merupakan persyaratan bagi pencernaan intraseluler bahan eksogen dengan molekul tinggi. Bukti menunjukkan bahwa vakuola makanan dihasilkan dari fusi antara endosom dengan lisosom primer.
Dalam darah, terdapat banyak sel-sel fagosit yang bekerja sebagai penghalang yang efektif dari invasi mikroorganisme atau benda-benda asing lainnya. Ada empat tipe fagosit darah, yaitu (i) Polymorpho Nuclear Neutrofic Leukocytes (PMNs), (ii) Eosinofil, (iii) Basofil, dan (iv) Monosit. Meskipun keempat tipe tersebut bersirkulasi di dalam darah, neutrofil dan manosit memiliki kemampuan untuk meninggalkan aliran darah dan mengembara di seluruh jaringan untuk menghilangkan bahan-bahan asing dalam jaringan dengan cara memfagositosisnya.
Monosit di dalam jaringan akan berkembang menjadi dewasa dan menjadi sel-sel makrofag. Berbagai jenis makrofag antara lain histiosit dalam jaringan pengikat, makrofag alveolar di dalam paru-paru, sel-sel kuffer di dalam jaringan hati, makrofag pelural di dalam peritoneal, osteoklas di dalam tulang, sel mikroglia di dalam sistim saraf pusat, sel schwann di dalam serabut saraf perifer, sel sinvial tipe A di dalam ruang sendi, dan makrofag di dalam jaringan limfoid dan jaringan ikat (Subowo, 1990).
Lisosom 135
Lisosom memainkan peranan yang sangat penting dalam resorbsi yang dilakukan oleh osteoklas (gambar 8.5)
Gambar 8.5 Peranan lisosom dalam resorbsi tulang (Thorpe, 1984)Selain itu, lisosom memegang
peranan penting di dalam sekresi
kelenjar tiroid oleh sel-sel epitel dari
folikel tiroid (gambar 8.6)
Lisosom memainkan peranan
yang sangat penting selama
berlangsungnya fertilisasi pada
berbagai jenis hewan ter-masuk
manusia, terutama selama berlang-
sungnya reaksi akrosom. Enzim-
enzim yang dilepaskan dari vesikula
akrosom melakukan pencernaan
terhadap selaput-selaput pelindung
telur sehingga me-mungkinkan sel
pronuklei jantan masuk menembus
membran telur untuk berfusi dengan
pronuklei betina (gambar 8.7).
Gambar 8.6 Peranan lisosom dalam sekresi kelenjar tiroid
(Thorpe, 1984)
136 Biologi Sel
Gambar 8.7 Reaksi akrosom yang berlangsung pada bintang laut (Albert et al., 1983)