Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/852/8/LAMPIRAN.pdfitu kita ada...
Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/852/8/LAMPIRAN.pdfitu kita ada...
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
LAMPIRAN
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
LAMPIRAN A
TRANSKRIP WAWANCARA
Transkrip Wawancara I
Keterangan:
N : narasumber
M : Peneliti (Meishiana)
Narasumber:
Nama : Anastasia Trivena Haliem
Jabatan : Manager Investor Relations
PT Siloam International Hospitals, Tbk.
Bentuk Wawancara : Tatap muka
Tempat : PT Siloam International Hospitals, Tbk., Lippo Village.
Tanggal : 5 November 2014
Pukul : 15. 28-16.46
Hasil Wawancara
M : Selamat siang Ka, Bisa tolong perkenalkan nama, jabatan, dan peran saat IPO ka?
N : ehhm jadi namanya Anastasia Trivena Haliem dipanggilnya Tasia, ehh saat ini
jabatannya Investor Relations dan waktu IPO itu ehmm bisa dibilang jadi contact
person ehmm bisa dibilang jadi data centre, jadi person incharge yang ngumpulin data
dan hubungan dengan bankers sama lawyerny.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M : bisa dibilang sebagai penanggung jawab utama juga ya untuk investor relations ya
ka?
N : untuk sekarang iya
M : Untuk saat IPO juga ka?
N : Oh IPO kita belum punya investor relations, ini baru dibentuk sekarang. Baru
dibentuk setelah IPO itu.
M : Oke ka. Sekarang ini terletak dimana ya ka divisi investor relations dalam struktur
organisasi Siloam?
N : ehh kalo sekarang investor relations itu reportnya langsung ke presiden directur
M : Jadi tidak jadi satu dengan divisi Corcom gitu ya ka?
N : Enggak enggak.
M : Lalu definisi investor relations menurut kaka sendiri apa?
N : Investor relations itu ehhhm. (narasumber tertawa). Jadi kalo public company itu
pasti kita untuk aku sih liatnya ya, aku sih enggak tau ya untuk formality bener apa
enggak. Cuma untuk sekarang jadinya kan banker-banker itu mereka konteknya kita,
itu tuh mereka ingin lebih tahu ke bisnisnya, maketnya kita seperti apa, financial
model kita seperti apa. Jadi aku liatnya investor relations itu jadi yang lebih
memperkenalkan ke external parties apa sih company kita ini, tapi gak Cuma sebatas
dibisnisnya. Mereka pertanyaannya itu luas gak Cuma marketnya apa, semua ditanya,
dalem-dalemnya, gimana dapetin dokter, gimana pembangunannya, dari awal sampai
akhir. Jadi bener-bener luas di-cover-nya.
M : Lalu untuk periode IPO itu sendiri mulai dari kapan sih ka? Dari bener persiapannya.
N : Kita lumayan cepet, setahun doank bener-bener dari persiapan sampai IPO nya jadi.
Kita waktu itu tergolong sangat cepat kalo dibanding company lain karena memang di
push terus.
M : Oh gitu. Jadi setahun, lalu pada September pencatatan IPOnya ya.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N : iya karena kita sebelumnya emang udah pernah attempt. Kita entah satu alasan dari
parent company kita itu gak jadi. Tapi belom sempet masuk jadi masih masuk di
proses awal, baru sampai tahap ngumpulin data, data apa yang dibutuhin, dan kita
dibantu juga dengan corporate secretary karawaci waktu itu. Mereka kan udah sering
ya jadi kita udah mulai terlatih lah di proses enggak jadi itu. Makanya yang punya kita
sekarang ini lumayn cepet Cuma setahun.
M : waktu proses itu gak jadi belom sempet bentuk tim investor relations juga ya ka?
N : iya belom, kita resminya saat setelah IPO.
M : terus ka untuk IPO yang saat ini corsec-nya corporate secretarynya Lippo masih
terlibat atau sudah full dari Siloam?
N : enggak. Udah full kita, Cuma paling investor relationsnya kali ya maksudnya. Kalo
mereka kan udah lebih terlatih ya, udah relationshipnya deket dengan yang di Lippo
Karawaci, jadi paling ada beberapa kalo yang minta meeting masih melalui di sana.
Ada juga minta meeting sama kita, tapi dari belakang minta tolong Lippo Karawaci
untuk Push kita. Paling kaya gitu aja. Dulu lagi awal-awal masih dibatntu Cuma dari
Lippo Karawaci bilang kita harus independent sendiri.
M : Lalu, untuk tujuan IPO Siloam ini apa aja ya ka?
N : untuk ini. aku bisa kasih tahu kamu melalui ini (narasumber menunjukkan
prospektus).
M : Oh prospektusnya ya ka, aku kemarin udah sempet dikasih sama Bapa Oskar ka
N : Oh udah ya berarti, oke oke. Hmmm kalo kita sih kalo kamu mau lebih tahu
detailnya ada di situ. Cuma aku bisa kasih tahu kamu tiga. Satu untuk bayar, kita kan
ada utang ke parent company ya nah itu kita mau bayar utang kita. Kedua kita mau
buat bangun rumah sakit baru kita harus isi medical equipment kan itu kita mau pake
uangnya untuk ini juga. Ketiga, kita selain bangun rumah sakit kita juga suka merger
dan akuisisi. Jadi kita beli rumah sakit yang udah ada. Nah itu tujuan yang ketiga ya
itu.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M : Lalu proses secara umumnya dari mulai persiapan IPO hingga setelah IPO gimana ya
ka, bisa tolong kaka ceritain gak?
N : honestly untuk latar belakang mau IPO yang dari awal banget itu aku gak tau karena
itu decide dari level boss aku langsung kan, jadi aku mulai tahu itu mulai dari
persiapannya itu, dari yang mulai kumpulin data. Jadi waktu itu rumah sakit pas jaman
itu kita ada empat belas rumah sakit . jadi memang dari Ciptadana udah kasih check
list apa aja yang harus disiapin, baik dari segi financial, permit, bahkan ampe award
pun harus di bikin per rumah sakit. Jadi waktu itu kita punya folder kaya map gede itu
untuk data satu rumah sakit, jadi kita ada berapa belas tuh foldernya. Itu sih tapi ya itu
kordinasi dari semua bagian ya, financial itu play the bigger role karena mereka kan
yang menyiapkan tentang projection financial, Cuma ada yang lain juga kan kaya dari
marekting, legal kita untuk permit-permit. Jadi memang ya ribetnya itu, karena kan
banyak tuh bagian-bagiannya kadang-kadang itu gak semua orang itu ngerti yang
namanya urgent itu seperti apa, jadi ya susahnya itu. Balik lagi kaya misalnya itu kita
kan unit operational, dan kita di sini adalah head office, jadi kadang-kadang kita
enggak enak gitu nanya mereka karena mereka kan bisa aja bilang kalo gua ngerjain
kerjaan lu, kerjaan operasional gua disini gimana. Gitu. Jadi tantangannya juga ada di
situ.
M : dengan proses pengumpulan data itu hanya butuh waktu satu tahun ya ka
N : iya setahun, enggak normal sih memang waktu itu, cepet banget kita. Itu kan kita
kalo mau IPO kita ajuin ke OJK kan, nah OJK kan pasti kasih pertanyaan-pertanyaan
ke kita itu OJK kasih Jumat, Senin kita udah bales.
M : oh biasanya pertanyaan-pertanyaan dari OJK itu seputar apa ka?
N : oh jadi misalnya kita kasih tahu tentang financial kita, nanti dia tanya ini kenapa
angka ini segini, utangnya kok sebanyak itu. Misalnya gitu.
M : pertanyaannya rinci ya ka
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N : iya iya serinci itu. Orang OJK nya tuh juga nyampe heran kita bisa bales cepet,
karena kata mereka company lain tuh bisa bales tunggu seminggu. Itulah yang bikin
kita cepet.
M : Oke ka. Lalu untuk pihak internal yang terlibat itu siapa aja ya ka dalam IPO ini dan
tugasnya masing-masing ka?
N : Presiden direktur waktu itu, oh oke. Jadi kan ada banker kan dateng kesini waktu itu.
Banker itu sendiri kan bekerja sama dengan kita untuk meng-create info memo, jadi
istilahnya tuh kaya ehh dokumen sederhana untuk memperkenalkan perusahaan kita
ke pihak luar, nah untuk itu pihak bankernya konsultasi dengan presiden direktur kita
karena kan presiden direktur kita kan dia yang punya bigger vision yang harus kasih
tahu untuk me-present company kita. Trus ada CFO , CFO juga punya peran penting
karena pihak yang bener-bener closely dengan presiden direktur kita. Jadi presiden
direktur kita itu ngasih kata-katanya, CFO kita ngasih angka-angkanya gitu. Karena
nanti CFO itu dan team yang akan kasih projection terkait tahun ini revenue kita
berapa, profitnya berapa, tahun depan kita mau buka berapa rumah sakit revenuenya
berapa dan profitnya berapa. Itu kita harus siapin financial projectionnya itu untuk
lima tahun kedepan. Lalu abis CFO, bagian accounting juga penting karena mereka
harus siapin laporan audit yang harus dicek lagi. Lalu Legal, karena mereka harus
kerjasama terkait dokumen resminya. Kalo aku waktu itu kebetulan ada di under
finance sih, Cuma aku jadi semua data dikumpulin ke aku. Gitu. Jadi waktu itu aku
juga, data-data operasional rumah sakit ehh waktu itu OJK minta lima tahun
kebelakang. Tapi waktu itu kita kan resmi jadi PT Siloam international Hospitals baru
tahun 2010, waktu itu kan 2013 jadi kalo mundur lima tahun kebelakang kan dari
tahun 2008, akhirnya kita nego jangan deh karena memang waktu itu data-datanya gak
bisa di confirm karen sebelum 2010 rumah sakit kita terpisah-pisah enggak ada head
office, baru ada di 2010. Makanya enggak organize lah data-datanya. Udah sih ya
paling itu, paling kalo ada data-data aku minta ke rumah sakit ya. Ke rumah sakit pun
aku paling minta undah ke financial controllernya itu pun aku gak mau kontek 10
orang berbeda di rumah sakit. Jadi udah deh dia aja, anggaplah dia jadi PIC di rumah
sakit itu. Udah ya, siapa lagi ya paling itu.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M : Lalu kaya team marketing atau corcomnya ka?
N : enggak terlalu ya. Maksudnya untuk waktu saat persiapan, pembuatan prospektusnya
mereka enggak terlalu ya. Paling setelah kita mau IPO itu timnya pa Heppi baru
mereka masuk, trus timnya pa Paulusnya mereka gabung untuk undang wartawan,
menciptakan story.
M : Lalu pihak eksternalnya sendiri untuk IPO ini siapa aja ya ka?
N : Goldman Sachs, credit suisse, ada satu lagi lawyer.
M : Di prospektus ada gak ka?
N : hmm bentar (narasumber melihat prospektus)
M : trus ka yang Goldman ini juga gak ada namanya ya ka di prospektus?
N : Enggak, soalnya dia penanggung jawab di luar. Kalo yang di Indonesia itu ya
Ciptadana dan Credit suisse. Nih dia prospektus yang kita release di luar ini yang buat
di Indonesia (menunjukkan prospektus untuk lokal dan luar Indonesia). Jadi kalo yang
di Indonesia ini emang yang di tulis Cuma Ciptadana dan Credit Suisse, sebenernya
ada Goldman juga kan.
M : Oh Cuma yang Goldman ini emang domisilinya juga di luar ya ka
N : di Singapur mereka. Jadi mereka tiap minggu dateng ke sini
M : tapi perbedaan Ciptadana dengan Credit Suisse ini apa ya ka dalam hal tugas?
N : Kalo Ciptadana itu Security lokalnya kan, mereka yang bantu kita buat prospektus.
Kalo Credit Suisse itu bisa kita bilang dia bantu kita jualan.
M : Bisa dibilang Ciptadana yang lebih ambil peran gak ka?
N : Aku bisa bilang gini. Untuk formality-nya legalnya lebih peran Ciptadana. Mereka
yang lebih banyak berhubungan dengan OJK, kalo Credit Suisse enggak. Kalo
Ciptadana itu bener-bener yang berhubungan dengan OJK, menengahi kita dengan
OJK. Credit Suisse ya lebih ke jualannya gitu.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M : Tapi untuk perbandingan peran kerja antara tim internal Siloam ini dengan
Ciptadana, bagaimana ka?
N : Ehmm kita sebenernya kerja bareng ya. Jadi emang ada waktunya kita bikin ini
(prosepektus) kita review bareng-bareng, kita duduk tuh di ruang meeting gede ada
perwakilan dari Ciptadana, kita duduk sama-sama. Kita review satu-satu kalimatnya.
Kalo udah bagian clinical kita panggil tuh yang bagian clinical-nya kita di sini. Oh iya
yang bagian clinical tadi aku lupa mention. Jadi kalo yang bagian clinical juga
berperan karna kan kita rumah sakit kalo kita mention apa something dalam hal ini
kita ini lagi apa namanya
M : Cross-check data ya ka
N : Iya Cross-check data lagi, terus gimana sih cara ngomong yang bener, kita minta
advise dari clinical untuk kasih tau kita dan Ciptadana gimana sih term yang bener.
Sama juga waktu itu kan kadang-kadang kan bukan kadang-kadang sih. Ini
(prospektus) kan dibuat berdasarkan hasil Interview kan, hasil interview antara mereka
Ciptadana, credit suisse, Goldman dengan kita di sini. Nah itu ada beberapa misal nih
Siloam bilang Siloam itu yang pertama yang punya citiscan apa , yang pertama punya
akreditasi dari JCI , itu waktu itu lawyer dari luar sih yang minta kita ngcek, jadi dia
waktu itu sempet kirim list dia bilang ada beberapa kalimat dia minta buktinya. Itu
yang repot, karna kadang-kadang bos kita ngomong mereka berdasarkan kaya
entahlah itu artikel dari mana itu kita harus cari. Crosscheck datanya yang susah.
M : oh berarti untuk peranan tugas ini bisa dibilang kooperatif ya ka saling membantu,
gak ada yang lebih dominan.
N : enggak sih semuanya punya perannya masing-masing ya.
M :Terus waktu itu Pa Oskar ciptadana juga sempet bilang mereka lebih fokus tentang
hal-hal terkait keuangan dan dokumen legal.
N : Iya bener, bagian yang legal legal itu.
M : Lalu untuk hal terkait laporan keuangan yang sudah diaudit yang dilaporkan ke OJK
harus ada dari berapa tahun ka?
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N : Semuanya donk yang harus diaudit yang diserahin ke OJK, 2010 2011 2012 2013
sama waktu itu kita memutuskan pake angka di April ya.
M : Tapi sebenernya proses ini sudah dilakuin secara rutin kan ya ka untuk audit laporan
keuangan ini? bukan sebagai tindakan khusus sebagai proses untuk IPO kan ka untuk
laporan keuangan ini?
N : Sebenernya untuk audit laporan keuangan ini udah rutin kita lakuin tapi kita lakuin
pengecekan lagi. Kita mau make sure apa yang udah kita omongin udah bener
angkanya gitu. Itu aja sih.
M : ini tanggung jawab dari bagian accounting ya ka?
N : iya ini bagian accounting.
M : Lalu untuk memastikan tim internalnya ini sendiri kuat untuk proses IPO ini, ada hal-
hal khusus gak sih ka biar mereka tau perannya, prosedur khusus yang dijalankan
selama proses persiapan IPO?
N : Kalo yang waktu itu sih aku liat kita gak secara formal ya untuk ngasih tahu
perannya, tapi secara umum dikasih tahu kalo kita mau IPO, kita ada project ini,
misalnya kaya boss saya dia langsung kasih tahu saya kalo semua data, saya yang
arrange. Paling kalo aku bilang sih harus bener-bener ada yang lead di lapanagannya.
kaya presiden direktur atau CFO yang memang mereka punya arahan gitu, tapi kan
tetep harus ada orang lapangan yang nge-push biar jalan gitu.
M : orang lapangannya itu sendiri siapa ya ka maksudnya?
N : orang lapangan itu orang yang bagian ngumpulin data kaya aku nih nge-push orang
akuntingnnya, orang legalnya. Karna kalo gak ada satu orang yang mantain apanya ya
ehmm fasenya, misalnya kalo gak ada yang ingetin ayo cepet ya. Kalo dibiarin kita
bakal gak ada biasa aja, cuek aja sama IPO kita. Makanya kita lebih ke harus ingetin
tentang projek IPO kita ini. kita kan dikejar waktu ya.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M : Lalu untuk memberikan info kalo perusahaan mau Siloam, bagaimana cara khusus
untuk ngasih tahu ke karyawan-karyawan ka? Ada media-media yang digunain gak
ka?
N : hmmm waktu itu ngapain ya. Oh kayanya waktu itu emang dikumpulin karyawan-
karyawannya tapi gak Cuma tentang IPO ini, memang ada hal lain juga yang perlu
dikasih tahu gitu. Cuma waktu itu Presiden direktur kita yang langsung kasih tahu
kalo kita mau IPO, tolong dibantu untuk proses pengumpulan datanya. Tapi untuk
media atau cara prosedur khusus gitu sih gak ada ya,
M : Lalu ka terkait riset, riset apa aja yang dilakuin dan bagaimana caranya yang dilakuin
internal?
N : Risetnya apa nih maksudnya?
M : Riset untuk mencari tahu keadaan saat itu, terkait kompetitor, keadaan industri, atau
riset lainnya yang mungkin emang pernah dilakuin ka, ada gak ka?
N : Oh kalo kita waktu itu emang engage Frost and Sullivan. Jadi mereka yang bikin
market study, kalo kita internally enggak. Ini yang tinjauan industri ini (menunjukkan
prospektus halaman191 mengenai tinjauan industri), itu mereka yang lakuin.
M : Ini dari pihak internalnya Siloam juga bantu dalam hal pengumpulan data atau
memang murni mereka yang lakuin ka?
N : Ini bener murni mereka, tapi kalo misalnya mereka ada minta data ya kita kasih. Ini
kan bener-bener tentang umum number of doctor in Indonesia, kalo Siloam kan emang
sebagian kecil ya. Tapi disini ada kok (menunjuk Prospektus halaman 188, tabel riset
pasar independen tentang pasar jasa perawatan kesehatan).
M : Berarti untuk riset mengenai kompetitor dan persaingan dalam industri juga mereka
ya ka
N : Iya betul. Ini (menunjuk prospektus hal 188, tentan persaingan).
M : Lalu ka dari hasil riset ini apa yang dapat dimanfaatkan, yang jadi kontribusi untuk
dipelajari gitu ka selain untuk dijadikan informasi dalam prospektus?
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N : Ehm ada kok. Paling ini ya yang ini ya (menunjuk tabel tentang infrastruktur
perawatan kesehatan, halaman 192) karena kan gak semua investor kita kenal keadaan
Indonesia ya. Jadi kita tuh pengen ngasih tahu landscapenya tuh apa sih healthcare di
Indonesia. Yang membantu banget tuh ini berapa sih jumlah dokter per1000
penduduk, sama jumlah bed untuk per1000 penduduk. Ini tuh dua hal ini yang selalu
kita pake nyampe sekarang, kita tuh mau ngasih tahu investor kalo Indonesia tuh
kurang bed dan dokter loh kalo dibandingin sama global average. Jadi ini loh
potensinya tuh gede banget untuk invest di healthcare di Indonesia.
M : Lalu Siloam ini rumah sakit ketiga ya ka yang melakukan IPO, sebelumnya ada
Mayapada dan OMNI. Nah ada gak sih ka dari internal yang coba melihat gimana
proses IPO mereka sebelumnya, apa aja yang dilakuin dan gimana hasil IPO mereka
saat itu? mungkin aja bisa dijadiin pembelajaran khusus untuk Siloam ini ya.
N : Setau saya sih enggak ya. Saya gak pernah denger untuk coba liat kesana sih. Oh
mereka sempet lagi kita bahas-bahas ini, sempet mereka ada yang kasih kita
prospektusnya mereka memang. Tapi kita gak pake, gak sempet kita liatin soalnya kan
ini isinya panjang ya gak cukup lagi waktu kita. Itu pun orang internal kita yang
memang suka main saham, dan dia liat ada contoh prospektus. Jadi bukan hal yang
disengaja dan bukan dari bagian tim IPO kita yang sengaja mau liat , dia juga gak
sengaja cari. Tapi akhirnya kita gak pake sih ya.
M : Oh iya ka terkait tim investor relations yang sengaja dibuat untuk menangani proses
IPO ini sejak kapan ya ka dibuatnya?
N : officially ya? Hmm tanggalnya lupa tapi yang pasti Januari 2014 awal. Pokoknya
setelah IPO.
M : Setelah IPO ya ka?
N : Iya karna secara struktur formal itu memang diumuminnya Januari ya. Sebelumnya
ketika proses IPO itu yang memang karna ditugasin aja, dikerjain aja tapi secara
struktur belom diumumn. Tapi untuk kerjaannya emang akhirnya involve di daerah
situ.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M : Tapi untuk terlibat ketika persiapan IPO yang bener-bener sebelum dilakukan
pencatatan saham, yang bener-bener ketika mulai persiapan ngumpulin data itu sejak
kapan?
N : Ehmm gak ada ya paling gak resminya gitu kaya yang aku bilang kita dikasih kerjaan
gitu
M : Iya ka yang enggak resminya tapi udah terlibat untuk menangani IPO yang mau
dilakuin itu kapan ya ka?
N : Ehmm enggak inget aku . Dari persiapan sebelum IPO ya, pertengahan tahun 2012
gitu lah.
M : Terkait citra positif yang ingin ditonjolkan, citra seperti apa sih yang mau dikasih liat
oleh siloam?
N : Kalo kita kan punya visi ya, visinya kan apa reach, scale, International quality,
Godly Compassion. Kita tuh mau bilang, kita selalu buka dengan hal itu ya. Kita mau
bilang Siloam itu mau kita itu ada dari Timur dan Barat Indonesia, kita mau tersebar
di seluruh Indonesia, kita gak mau dianggap orang Cuma bangun rumah sakit di kota-
kota besar. Terus kedua kita mau melayani seluruh lapisan masyarakat. Orang sering
berpikir kalo Siloam itu buat yang premium market, tapi sebenernya enggak. Kita
punya rumah sakit yang BPJS yang disebelah, rumah sakit yang super mahal juga ada
gitu dan kesalahan yang sering dipikir itu, sebenernya dari pemerintah itu udah ada
peraturan kalo dari rumah sakit itu harus ada kelas tiga itu minimal 10% dari total
tempat tidur mereka. Jadi memang kita juga melayani kelas tiga yang paling bawah.
Trus kalo international quality adalah kita kasih tahu kalo kita rumah sakit yang
pertama kita jadi referal juga oleh pemerintah karna kita yang pertama untuk
akreditasi JCI. Trus yang Godly compassion kita tuh mau orang yang masuk kesini
tuh merasakan kehadiran Tuhan mau mereka Kristen, Muslim. kaya disini kalo Sabtu
tuh ada pendeta dateng untuk yang Kristen, atau Ustad untuk yang Muslim. Jadi tuh
kita mau kasih tau empat hal itu sih yang selalu kita pakai khususnya untuk setiap
membuka presentasi
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M : Lalu melalui cara-cara seperti apa atau ada penggunaan media apa aja agar pesan-
pesan ini mampu ditangkap oleh semua orang terutama investor?
N : Ya kita tunjukkin aja kinerja kita, bahwa kita gak sekedar omong doank. Bahwa itu
bukan sekedar visi yang dipampang ada emang bener-bener kita jalanin. Kan memang
udah terbukti bahwa kita buka rumah sakit ada dimana-mana, ehm tiap kali kita
presentasi nanti kita tunjukkin rumah sakit kita ada dimana aja. Terus untuk yang
melayani kan ya paling kita tunjukin bukti-buktinya aja, sama yang international
quality kita ada JCI dan selalui kita perbaharui dan kita maintain. Bahkan yang di Bali
kita punya akreditasi dari Australia. Jadi kita memang lebih ke share bukti, gak perlu
pasang iklan atau promosi gimana. Paling kalo kita dapet penghargaan ya kita pasang
iklan di koran, tapi buat yang lainnya enggak lebih ke kasih liat ini ada buktinya. Liat
aja sendiri. Trus tadi yang media ya itu tadi kalo ada penghargaan. Atau enggak kita
banyak upload di website sih macam berita-berita gitu.
M : Oke. Oh yang tadi kaka bilang empat hal itu selalu dipakai untuk membuka
presentasi, nah presentasi ini biasanya diadakan kapan aja sih ka?
N : kalo Selama persiapan biasanya presentasi dilakuin saat roadshow, nah yang biasa
bawain itu credit suisse sama Goldman. Itu roadshowmnya dilakuin dimana saya lupa
daerahnya dimana aja, tapi ada di Eropa, Amrik, Asia. Jadi waktu itu presiden direktur
dan CFO kita yang keliling, nah kita tim gak ikut karna lagi penyusunan prospektus
juga.
M : tapi ka untuk Roadshow yang di Indonesia itu tanggung jawabnya kesiapa ka, masih
mereka ka?
N : Masih sih, karna kan Credit suisse masih Indonesia ya.
M : Jadi untuk andil dari tim internal Siloam ini dalam roadshow tuh dalam hal apa aja
donk ka?
N : ehmm bantuan kita sih udah tersalurkan dalam proses penyusunan prospektus ini ya,
nanti kan tinggal dari prospektus ini ditranslate untuk dijelaskan di depan calon
investor.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M : untuk lebih ke acaranya , dan tempatnya dimana yang mau dituju yang atur itu credit
suisse ka?
N : Iya mereka yang atur nih tempat, acara. Karna kan mereka banker, mereka yang
punya portofolionya klien kira-kira ini bakal interest gak. Mereka yang akan kasih
tahu ke klien mereka kalo ada perusahaan yang mau IPO, nanti mereka yang bilang ini
perusahaan bagus loh coba deh. Mereka ya dapet duit kan kalo kliennya beli, dan
dapet duit juga dari kita kalo kliennya beli saham kita, kalo goal gitu.
M : cara atau strategi khusus seperti apa ka yang dilakukan untuk semakin menarik target
sasar?
N : ehmm sebenernya salah satu marketingnya kan udah melalui bank-bank ini ya.
Paling untuk media massa kita kasih tahu ke media kita mau IPO tanggal sekian. Jadi
kita juga waktu itu ada event khusus di Hotel Mulia, kita kasih tahu kita undang media
massa, kita kasih tau lewat media massa, public offering gitu. Kita kasih tahu kalo kita
akan release dengan harga sekian sampai sekian.
M : Sempet ada gak sih ka upaya untuk dateng ke acara yang isinya tuh banyak calon
investor, analis keuangan, atau media gitu supaya semakin mengenal, dan mungkin
bisa menjalin hubungan baik dengan mereka, atau sekedar untuk menambah
pengalaman?
N : Oh seinget saya sih enggak ada ya. Kita kan udah dibantu sama banker kita. Mereka
yang bantu kita langsung ngenalin ke klien mereka. Tapi kalo enggak salah ada deh
satu event gitu nama jelasnya apa saya lupa, tapi itu healthcare conference. Itu mereka
banker yang datengin, mereka yang lebih kenal dan tahu gimana kan ya ka.
M : oke lanjut ka, ada gak ka pelatihan khusus lagi ke tim management dan pihak yang
terlibat untuk semakin mengedukasi cara berbicara di depan investor, media, sebagai
persiapan khusus?
N : ehhhhm. Kalo untuk persiapan IPO nya itu gak ada karna kita memang limit banget
yang boleh ngomong. Yang boleh ngomong itu Cuma yang berwewenang yaitu Pa
Gershu dan Romeo. Cuma mereka yang boleh ngomong karna mereka yang bener-
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
bener tahu, jadi mereka gak mau orang salah ngomong. Tapi kan emang harusnya
corporate secretary yang biasa ngomong juga. Tapi sayang corporate secretary kita
emang gak terlalu terlibat, jadi ya yang bener-bener tahu Cuma dua orang ini gitu.
Dari pihak Corporate Communications pa Heppi pun membantu menyiapkan tapi
semua direview lagi sama mereka gitu.
M : Termasuk yang menjalankan presentasi pun juga mereka ya ka?
N : Iya betul mereka.
M : Lalu terkait pesan kunci. Yang lalu saya sempet wawancara dengan pa Heppi pesan
kunci Siloam untuk IPO ini adalah untuk perluasan pembangunan. Itu gimana ka?
N : Iya bener. Jadi selalu kita tuh refer dulu ke fakta bahwa Indonesia itu masih
Underserved, kekurangan dokter, nurse, trus satu lagi kita tambahin 60% penduduk
Indonesia itu umurnya masih dibawah empat puluh tahun, jadi untuk beberapa tahun
kedepan mereka akan bertambah tua ada kemungkinan kesehatan mereka menurun
dan mungkin akan lebih sering ke rumah sakit. Jadi kita sering munculin tentang
Indonesia yang underserved market maka dari itu kita punya potensi untuk ekpansi.
M : Lalu proses penyusunan pesan kunci ini seperti apa ya ka? Hingga akhirnya muncul
pesan kunci seperti itu?
N : Itu bener-bener hasil discussion sih. Jadi representatif dari Goldman, Ciptadana,
Credit Suisse, dari Siloam yaitu presiden direktur dan CFO. Mereka yang bener-bener
jadi brain-nya deh. Input masuk dari para banker kita investor tuh biasa maunya
denger apa sih. Presiden direktur kita juga kan work closely ya sama pa James jadi dia
juga punya ide dari apa yang pa James mau.
M : Lanjut ka oh iya tadi yang kerjasama dalam internal seperti tadi ya ka? Mereka bantu
ngasih data trus dikumpul jadi satu sama kaka ya
N : Iya tim internal trus setelah itu tim Pa Heppi PR itu bantuin kita untuk create
awareness di market, tapi bukan lebih tentang hal-hal investment ya tapi lebih ke mau
ngasih tau lagi ada apa sih di Siloam apa perkembangannya. Gitu sih.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M : Lalu ka untuk memastikan seluruh pihak di internal berbicara satu suara dalam hal
terkait pesan kunci agar memastikan gak ada yang salah informasi semacamnya, ada
upaya khusus gak sih ka untuk semakin mengingatkan mereka?
N : ehmm gak sih ya, kita gak ada cara khusus gimana gitu. Karena mereka juga tau
peran dan posisi mereka gimana. Trus juga tanggung jawab juga, dan saat itu emang
semuanya di limit ke presiden direktur kita. Jadi kalo misal ada yang mau nanya
mereka akan tau harus me-refer kemana. Kan dari awal kita udah ditekenin ya bahwa
kita selain presiden direktur gak boleh kasih info apa pun dan kesiapa pun
M : trus untuk memastikan pesan yang akan disampaikan keluar atau eksternal
memastikannya gimana ka supaya tetep sejalan ehm terintegrasi satu pesan di divisi ke
divisi lain.
N : Mereka sih pasti udah kita kasih tau dari awal ya pesan message kita itu apa. Trus
juga kan yang lebih berhubungan dengan eksternal itu kita-kita ini yang ada di dalam
tim yang langsung berhubungan dengan para broker atau analis dan calon investor itu
kan kita dan presiden direktur sama CFO kita kan ya. Paling tim yang lain sih kaya
tim Pa heppi dari corcom yang berhubungan dengan media dan mereka pasti udah tau
apa yang mereka harus tekankan dalam setiap artikel yang akan keluar. Selain itu
untuk segala sesuatu yang di sebarkan ke media seperti press release itu harus melalui
saya dulu. Mereka buat misalnya lalu kasih ke saya untuk saya review lalu disetujui
oleh presiden direktur kita juga ya terutama untuk hal terkait IPO ini ya. Saya harus
memastikan tuh apa yang tertulis misalnya terkait angka-angka gitu emang benar
segitu.
M : Oh gitu. Oh iya kaka kan selaku kordinator IPO ini ya selalu berhubungan langsung
dengan para investment bank gitu apa itu juga langsung ke presiden direktur?
N : Mereka selalu berhubungan dengan presiden direktur ya tapi aku juga ikutan, aku
selalu ikut meeting dan pertemuan di internal ini aku harus selalu ada. Tapi untuk kaya
meeting atau ketemu sama calon investor kita kaya roadshow waktu itu aku belom
ikut, Cuma presiden direktur dan CFO kita bersama investment bank kita. Paling
beberapa ada investor gede ya mereka kita undang untuk datang kesini, nah itu aku
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
yang stand by di dalam sini. Soalnya kan kalo mereka mau nanya apa, data gitu, gak
ada yang bisa jawab dan waktu itu semua direktur juga harus ada di dalam. Semua
direktur hadir karena kita mau nunjukkin managementnya kuat loh, itu kan penting ya
buat IPO. Itu Cuma berapa hari ya yang undang investor besar untuk datang ke kantor
kita ya dan sebelumnya kita udah briefing orang-orangnya harus ngomong apa, kita
udah latihan. Ini saya lupa tanggal pastinya yang pasti sebelum IPO sebelum tanggal
12 September, waktu itu juga ada empat perusahaan investment bank besar yang kita
undang.
M : Oh gitu, tapi untuk sekarang setelah IPO ini tanggung jawab apa aja ka yang harus
dilakukan sebagai bagian dari divisi investor relations?
N : Ehh kalo saya atur jadwal ada banker atau analis yang mau ketemu, Cuma kan
kadang-kadang ketemunya maunya gak selalu sama saya tapi juga mau ketemu
presiden direktur kita, jadi saya harus atur jadwal. Trus kedua presentasi, annual
report jadi tanggung jawab saya tapi yang sebelumnya bukan dari tanggung jawab
saya tapi selanjutnya akan jadi bagian dari tanggung jawab saya, trus tiap quarterly
kita ada investor update itu juga saya yang bikin. Abis itu tim PR atau marketing kalo
mau masukkin data pokoknya apa pun yang harus di release harus melalui saya dan
saya yang nanti confirm angkanya. Supaya konsisten, untuk rapat umum pemegang
saham juga saya yang bantu untuk tanggung jawab dan sebagainya.
M : untuk penentuan sektor dalam mendaftarkan di BEI ini ada diskusi khusus gak sih
ka?
N : untungnya ya kalo kita kan udah jelas pelayanan kesehatan jadi gak ada diskusi yang
besar untuk sektor ini sih.
M : Oh iya terkait penawaran awal itu ka maksudnya gimana ya ka, yang tadi di hotel
Mulia?
N : ehmm iya sih itu yang di Hotel Mulia itu Public Exposenya, itu udah bukan investor
institusi aja yang dateng, tapi juga investor perorangan juga boleh hadir, trus juga ada
analis, media yang hadir. Disitu kita umumin harga saham kita gitu gitu, trus kita bagi-
bagiin prospektus kita.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M : itu tanggal berapa sih ka?
N : nanti saya cari ya ada ko nanti di email aja ya.
M : Oke ka, nah abis itu ada proses apa lagi ka?
N : abis itu nanti baru kan orang-orang kasih tau kalo mereka mau beli mereka
melakukan pemesanan. Nanti abis itu baru pencatatan tanggal 12 September di BEI.
M : Ka, selama proses persiapan IPO ini biasanya meeting-meeting yang ada itu tentang
apa aja sih ka?
N : Meeting kita ini kan banyak ya, pertama financial model untuk bahas itu dengan
credit suisse dan Goldman, kita kan harus kasih tahu mereka gimana financial model
kita, trus meeting untuk brainstorming nyusun prospektus dan isi presentasi kita itu
ada orang dari mereka perwakilan, orang Lippo Karawaci. Banyak deh meetingnya.
M : kalo untuk ke Investor ada meeting bersama juga gak sih ka?
N : Ada sih yang aku bilang tadi itu yang mereka dateng k Siloam tapi itu kan semua
materinya udah jadi, jadi meetingnya dengan investor yah membicarakan hal ini
malah. Udah tahap akhir. Intinya sebelum ketemu investor kita harus udah siap dulu
apa yang mau kita jual.
M : Kalo untuk acara yang ketemu investor itu kan kaka bilang ada latihan briefing
khusus ya bagi para direkturnya. Kalo untuk Public Expose yang di Hotel Mulia itu
ada latihan atau semacam rehearsal gitu gak ka?
N : Hari itu enggak ada ya, kita Cuma mastiin semua materi dan presentasi semuanya
udah siap. Ada briefing singkat aja paling tapi gak ada sih kaya rehearsal yang formal
gitu kaya kita latihan bareng trus presiden direktur kita dilatih ngomong apa aja sih
enggak. Cuma di hari H kita kasih rundown aja mereka kapan ngomongnnya.
M : Berarti untuk selama proses persiapan ini sampai sebelum public expose itu ada juga
gak ka mengambil waktu khusus untuk membicarakan terkait apa aja pertanyaan yang
mungkin diajukan dari pihak luar kaya investor, media, atau analis, kepada pihak
Siloam, trus menyusun perkiraan jawaban gitu. Ada gak ka?
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N : Khususn waktu enggak ya. Itu Cuma paling ada di diskusi, ada di meeting gitu.
Paling nanti dari Ciptadana yang kasih saran gitu nanti kalo ada pertanyaan ini kalian
jawabnya ini ya, terus ngomongnya ini ini aja. Lebih ke persiapan internal yang gak
formal. Info sana sini lah.
M : Kalo isi presentasi yang selalu disampaikan, terkait apa aja ka?
N : Visi misi Siloam, Network, rencana kedepan kita mau gimana , proyeksi
kedepannya, terkait finansial, trus timeline juga, trus terakhir Siloam akan dijual
dengan harga sekian.
M : ehmm perencanaan kedepan yang kaka bilang itu tentang apa aja ka, maksudnya
lima tahun kedepan mau seperti apa Siloam, itu juga dikomunikasikan ka?
N : Iya. Ohhh kalo disini itu gak boleh, di prospektus gak boleh kita ngomongin future.
Kita semua sudah diperingatin ya, kalo pun mau ngomong future gak boleh tertulis
dan gak boleh ada di presentasi kita, Cuma boleh lisan. Itu pun gak boleh disampaikan
secara detail karena itu dianggap sebagai kita memberi janji, karena kalo nantinya gak
sampai atau gak sama dengan omongan kita pas itu orang akan tuntut. Makanya dari
tim lawyer kita udah diingetin gak boleh ngomong. Jadi gak bisa kita kasih rencana
kita lima tahun kedepan gitu. Cuma boleh lisan kaya kita mau bangun 40 rumah sakit
berapa tiap tahun tapi itu gak boleh tertulis dan gak detail juga dimana aja kita akan
bangun tepatnya. Di prospektus kamu gak akan nemuin info seperti ini.
M : Lalu ka media komunikasi atau gunain apa aja untuk membantu komunikasi selama
masuk waktu IPO ini ka?
N : Media komunikasinya maksudnya yang kaya gimana nih?
M : Maksudnya yang kaya slide show, press kits.
N : Oh iya iya, kita pake slide show ya untuk presentasi kita, press release, press kits
isinya prospektus kita, buku note Siloam, sama pulpen isinya.
M : Lalu untuk media dengan website gimana ka?
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N : Iya semenjak proses persiapan buat IPO ini ya ada section Investor Relations yang
trus di Update dan data atau informasinya dari aku trus aku kasih ke orang yang
memang ngurusin website kita. Kita ada divisi yang mengelola website.
M : Trus ka untuk menambah peningkatan awareness gitu ada gak ka buat kampanye
atau iklan khusus untuk menginfokan kepada masyarakat mengenai IPO Siloam ini?
N : ehmm gak ada sih ya. Kita mengandalkan media-media aja paling macam media
cetak dan online gitu.
M : Untuk roadshow di dalam Indonesia ini kaka tau gak dimana aja, trus yan?
N : ehmm di Jakarta sih ya kan kebanyakkan perusahaan investment bank yang besar
adanya di Jakarta ya. Kita visit tuh kantor mereka, satu-satu kita datengin karena kita
jualin, kita presentasi, investornya yang tanya.
M : Lalu ka abis dari roadshow ada semacam evaluasi atau feedback ada gak kan?
N : ada sih tapi ya investment bank yang ngelakuin karena kan itu klien mereka, baru
mereka yang kasih tahu kita.
M : untuk penentuan harga gitu, kaka tau prosesnya gak?
N : ehmm enggak ya itu lebih ke investmen bank kita kaya Ciptadana ya Cuma pasti
diskusi dulu sama presiden direktur. Saya gak tau sih gimana proses pastinya.
M : Lalu ka selama proses persiapan IPO hingga IPO ini selesai ada atau tidak list daftar
pemegang saham yang dibuat, kontaknya, lengkap dengan lokasinya, kategorinya
apakah lokal atau asing, institusi atau perorangan, kecendrungan mereka dan
sebagainya gitu ka? Atau itu dibuat sama Ciptadana?
N : Saat itu saat persiapan sampai IPO kita enggak pernah urus terkait kontak investor
gitu, itu masih penjamin emisi kita ya karna itu kan klien mereka ya. Cuma sekarang
aja nih kita pegang kontak mereka, daftar pemegang saham kita.
M : Oh Aftermarket nya ya.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N : Iya after, dulu paling kalo abis mereka roadshow saya liat gitu siapa-siapa aja calon
investor itu tapi untuk record bener-bener apa interest investor sih enggak ya, mereka
aja yang olah. Paling itu buat internal discussion. Penjamin emisi kita itu paling kasih
kartu nama investor yang mereka datangi saat roadshow, saya simpen dan data aja sih.
M : Dokumen-dokumen apa aja ya ka yang dibutuhkan selama proses IPO ini?
N : Banyak ya, mau saya kasih Listnya?
M : Boleh ka
N : Ingetin saya ya, apa aja tuh tadi list dokumen, timeline, sama presentasi ya?
M : Iya ka nanti aku ingetin. Tapi segala dokumen itu sebenernya sudah ada lengkap di
prospektus kan ya ka?
N : Iya bener. Ini udah lengkap banget semua dokumen, laporan keuangan, yang dari
hukum gitu. Ini semua bisa dilihat di sini sih sebenernya.
M : Oke ka. Untuk terkait media gitu ka, yang bantu analisis apa mau media, media apa
saja yang sesuai gitu tanggung jawab kaka atau bukan?
N : Itu tim-nya Pa Heppi sih ya sama Pa Paulus yang dari Lippo, kamu udah tau kan ya
Pa Paulus. Media lebih ke mereka, kan mereka yang lebih tahu.
M : Prospektus ini dibagiinnya itu kapan ka?
N : Pas yang di Hotel Mulia itu, semua yang dateng kita kasih.
M : Kegunaanya prospektus ini untuk memberikan informasi yang mendalam ya ka?
N : Iya bener, semua tentang Siloam bisa diliat di sini ya. Informasi-informasinya, semua
ada.
M : Oke ka, lalu untuk saat ini setelah IPO selesai. Usaha apa aja sih ka yang dilakuin
untuk mantain harga saham dan kepercayaan investor?
N : Yang pasti ya kita harus pastiin kinerja kita sesuai dengan apa ekspektasi market,
karena kalo enggak kita Cuma bilang omong doank, itu yang kita komunikasikan y.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
Kita juga selalu update investor. Karena kan mereka part dari kita kan, jangan sampai
mereka udah beli oh yaudah gitu tapi tetep keep in touch gitu, membangun
relationship.
M : Oh itu untuk terus melakukan pendekatan terus dengan investor yang ada melalui
cara atau strategi apa ka?
N : Sering ketemu dengan mereka, misal kita ada yang harus kita ada conference di luar
kita sekalian ketemu mereka, kita kunjungi, lebih ke pendekatan personal gitu kalo
sekarang.
M : Kalo untuk acara yang official atau wajib gitu ka untuk para investor ada gak ka?
N : Sayangnya kita belum ada ya, kalo yang Lippo saya tau tuh mereka emang ada setiap
berapa bulan sekali mereka kumpulin analis, terus ada brief bareng-bareng. Mereka
ada tapi kalo kita sampai saat ini belum ada. Untuk para analis paling mereka yang
request untuk ketemu kita, meeting sama kita di sini.
M : oh berarti lebih ke Meeting tapi untuk acara resminya gak ada ya ka. Lalu terus
melakukan analisis atau evaluasi gak ka atau cara khusus untuk mengupayakan
menarik minat investor atau menarik investor baru?
N : Paling kalo ada conference kita ikut, karena kan di situ analis-analis banyak dateng
kan, terus kan kita ada nama terdaftar trus dari situ misalnya mereka minta untuk
ketemu kita. Paling dari situ aja sih ka.
M : Peran analis itu penting ya ka?
N : Iya penting karna kan sebenernya kita yang butuh analis kan, mereka yang
menganalisis kinerja kita, dan mereka juga yang akan bilang ke klien mereka untuk
beli saham kita ke klien mereka. Yang tadi itu membangun hubungan baik dengan
mereka karna kalo sampai mereka anti sama kita ya susah.
M : oh iya ka untuk tadi list daftar investor saat ini sudah ada pemisahan gitu gak ka
berdasarkan kategori tertentu?
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N : Enggak sih, kita bener-bener jadi satu ya daftarnya. Paling waktu itu di minta
investor yang gede-gede kita pisahin dari listnya. Tapi itu pun gak ada treatment
khusus , honestly itu disuruh boss saya aja untuk dipisahin yang gede, yang kecil,
medium. Cuma gak ada treatment khusus ya kalo investor gede kita ginian secara
khusus atau gimana ya. Paling kalo yang gede-gede boss saya yang punya relationship
yang deket sama mereka, tapi kalo divisi investor relations gak ada.
M : oke ka. Setelah Ipo, Masa aftermarket ini roadshow gitu masih dilakuin gak ka?
N : Kita ada sih tapi namanya non-deal roadshow ya, prosesnya sama kita yang datengin
mereka ke kantornya dengan tujuan untuk meningkatkan awareness, maintain
relationship, kita mau kasih progress aja, we want to let them know gitu kalo progress
kita lagi sedang ini loh. Paling kalo mereka bener-bener tertarik, ehmm kita kan saat
ini free float di market kan 21% ya tapi kalo mereka bener-bener tertarik, kita akan
encorage mereka. Kalo emang bener tertarik, nanti mereka bisa bicarain dengan
bankernya, kalo banker-nya bisa kasih harga yang tepat, kita akan bisa bicarain untuk
lepas lagi mungkin nantinya.
M : Free Float itu apa ya ka?
N : Kan jumlah saham kita di market kan ini nih sekitar satu billion kan ehm satu juta
lebih kan nih yang ada di market. 21% itu kan di market kan, nah Lippo kan pegang
saham kita 78,9% . 21% ini kan di miliki market ya, dari situ ada yang dari
institusional, personal, itu yang disebut free float. Macam porsi saham di publik.
M : Free float itu bisa berubah atau enggak ka?
N : Free float ini gak berubah tiap bulan ya, jumlahnya gak berubah tapi pemiliknya
paling yang mungkin berubah.
M : Sistemnya itu saham yang dibeli investor, nantinya bisa di jual lagi gitu ya ka?
N : Bisa, Cuma tergantung dia tipe investor yang mainnya short term apa gak,
maksudnya Cuma mau ambil untung. Tapi ada juga yang yakin kita akan bertumbuh
terus mereka tahan.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M : Untuk roadshow yang dilakuin ada evaluasinya gak sih ka?
N : Ada kok tiap akhir roadshow kita dikasih feedback investor melalui bankir kita.
Mereka kasih tahu gimana pendapat investor tentang kita, dan gak terbatas tentang
kinerja bahkan mereka bisa komentarin siapa yang bawa presentasinya apa cukup
pede atau enggak.
M : Evaluasinya ini tertulis atau lisan?
N : Evaluasinya ada yang tertulis di email , atau langsung lisan gitu aja.
M : Untuk setelah IPO ini, Siloam masih tetap gak boleh untuk bicarain future atau
proyeksi kedepan atau udah boleh ka?
N : Udah boleh kok, tiap di presentasi kita akan bilang nanti tahun depan kita mau
bangun rumah sakit gitu. Cuma kita emang memilih, jadi gini walaupun kita disclose
mau bangun 6-8 rumah sakit, kita gak disclose mau bangun di area mana. Jadi kita
milih gitu, biar gak dibilang Cuma janji aja gitu.
M : Untuk bicarain prospek harga saham akan naik, pernah gak sih ka?
N : Enggak sih ya, karena kan harga saham itu ada di market kita gak bisa tentuin gitu
kan.
M : Mungkin lebih bicarain prospek industri kesehatan ini gimana ya ka, terus daya jual
Siloam, prospek Siloam ke depannya. Itu mungkin yang akan lebih dikomunikasikan
ya ka
N : Iya bener itu yang kita tekenenin.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
Transkrip Wawancara II
Keterangan:
N : narasumber
M : Peneliti (Meishiana)
Narasumber:
Nama : Anastasia Trivena Haliem
Jabatan : Manager Investor Relations PT Siloam International Hospitals, Tbk.
Bentuk Wawancara : Wawancara dlakukan dengan tatap muka
Tempat : Hotel Arya Duta Lippo Village
Tanggal : 27 November 2014
Pukul : 11.44-12.02
Hasil Wawancara
M : Waktu itu untuk memberikan informasi ke analis gitu ada cara khusus gak sih ka?
N : Kita akan membuka kasih kesempatan buat sih analis-analisnya itu dari yang
mereka, Ehmm bank-bank gede itu untuk yang calon klient kita ya untuk ini untuk
apa. Untuk periksa nih data-data kita, jadi dari semua nanti yang aku akan kirim list
ke kamu itu untuk semua rumah sakit kita pajang di suatu ruangan. Waktu itu kita
buka ruangan di Arya Duta Semanggi, kita buka kamar disana isinya dokumen
doang.
M : Dokumen doang ?
N : Dokumen yang tadi saya bilang nanti bisa aku kirim itu karena ada Legal, ada
financial, ada apa tuh, itu semua kita pajang disana buat analis. Jadi dari investor
tuh kalo mereka kirim analis untuk meriksa ada disitu.
M : Terbukti ya jadinya ka.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N : Ehmmmm, jadi kalau mereka mau ngecek itu disitu gitu .
M : Ohhh. gitu, Itu hotel Arya Duta Semanggi ?
N : Iya, Arya Duta Semanggi
M : Itu hotel khusus dibuka kamar untuk pembuktian dokumen ?
N : Untuk tempat dokumen
M : Itu kapan kak ?
N : Yang pasti sebelum, sebelum ini nih sebelum yang public Expose ya
M : Ohhhhh
N : Sebelum public expose itu, ehmm…. Ehmm Ada timeline juga, kita Cuma buka
dari tanggal segini sampai tanggal segini kalau itu udah ditutup.
M : Okeee, terus kak untuk tadi yang tentang accounting itu berarti kalau tim
accounting kerja emmm, tugas dalam project IPO ini mereka hanya
mengkontribusi dalam hal pelaporan audit aja gitu ?
N : Ehmm Ehmmm ngereport aja
M : Tapi selebihnya gk ada gitu ?
N : Accounting-ny jadi gini kalo diaccounting ya bisa dibilang enggak sih sebenernya.
M : Emm . Lebih ke laporan keuangannya aja ya
N : Lebih ke laporan keuanganya sih, ehm .
M : Okeee
M : Waktu Roadshow Ditulis.. ditulis secara ini kak secara rinci gitu gak ka.
Pertanyaan satu ini, pertanyaan berikutnya inijadi buat kaya analisis gitu nanti
udahannya ?
N : Emmm… Enggak ya, waktu itu kita enggak prepare apa-apa. Maksudnya dari
kitanya prepare jawabannya apa gitu ?
M : Ehm ehm
N : Enggak, enggak ..
M : Ehmm
N : Memang kan karena yang yang mewakilin di depan itu udah yang biasa roadshow
gitu jadi kita maksudnya udah gk perlu lagi nyiapin yang kita siapin malah pas ini
apa pas rapat inti tentang saham.
M : Ehmm…
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N : Tapi pas ini enggak, kita enggak nyiapin
M : Tapi pas RUPS itu disiapin pertanyaannya kira-kira kaya apa ?
N : Ehmm.. ehmmm, kalau ada pertanyaan ini kita jawabaannya ini gitu. Udah kita
siapin tapi pas ini enggak sih.
M : Kalau yang distruktur organisasi yang aku lihat di apa tuh namanya annual report
itu kan belum ada divisi investor relations kan ya kak ?
N : Emm.. emm …
M : Belum ada tulisannya dia ada dibawah direktur tuh adanya corporate secretary,
kalau nanti ke depannya akan ada struktur organisasi dimana investor relations
ditulis gk ?
N : Ehmm… harusnya sih ada Cuma memang sekarang ini dibuatnya investor
relations itu report langsung ke president direktur jadi itu, jadinya kaya gini (suara
kertas/ buka kertas) jadi, ini kan presiden directurnya nih teruskan presiden director
kebawahnya ada direktur direktur. direktur, direkturnya ini head office ya. Nah
investor relations tuh disini gitu. (Narasumber menggakmbarkan bagan struktur di
kertas)
M : Mirip sama corporate secretary jadinya ya ?
N : Iya iya
M : Kedudukannya sama
N : Iya
M : Tapi kalau yang di annual report 2013 itu memang belum ada kan ya kak ?
N : Iya belum dimasukkin, karena dianggapnya area under Corporate secretariat. Tapi
kalau sekarang sih udah dipisah.
M : Terus sekarang ini tim investor relationsnya itu sendiri ada berapa orang selain
kakak ?
N : Sebenernya yang bener-bener kalau secara struktur ada 3 orang. Aku, terus satu
lagi yang tadi kesini namanya Catherine William tapi dia yang secara jabatan dia
di GM tapi terus ada satu lagi. Aku kan managernya dan dia GMnya, terus satu
lagi itu sih Maria dia yang ngurusin adminnya segalanya sih Maria. Nah cuma
kalau cara daily-nya yang lebih aktif tuh aku gitu.
M : Saat IPO pun juga yang lebih aktif kakak ?
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N : Ehm. Dia juga ikut bantuin tapi.. dia bantuin dibagian financial tapi yang ehm
aku yang lebih kaya pembantunyalah gitu. (tertawa kecil)
M : Terus selama pelaksanaan tugas itu pasti ada bantuan dari divisi-divisi lainnya
juga kan kak ? itu kira-kira contoh-contoh bantuannya seperti apa ya, kaya
misalnya dari divisi financial bantuannya apa gitu ?
N : Kaya financial provide data gitu, kalau marketin,sebenernya semua divisi provide
data. Marketing provide data, karena kan ide mereka harus dituangkan dalam
kemasan. Yang clinical juga. legal juga. Legal kan mereka ngurus bantuin review
juga gitu. Ya itu sih financial provide data laporan keuangannya.
M : Kalau bikin yang Q3, Q4 yang quarterly itu bantuan dari mereka juga kan ya kak
yang ada laporang keuangannya itu ?
N : Ya itu pasti. Laporan keuangan dari mereka tapi yang memasaknya jadi itu saya.
M : Berarti yang Q3 dan Q4 yang ditaruh diwebsite itu kakak ya ?
N : Iya aku yang buat
M : Slide-slidenya juga kakak yang buat ya ?
N : Iya iya, jadi mereka bener-bener cuma Jadi intinya semua data yang ada disitu
mereka ngasihnya cuma mentahnya aja.
M : Terus kembali pas IPO itu kan ada target sasar investor nih, siloam sendiri punya
kriteria gk sih ? Investornya kira-kira seperti apa gitu target sasarannya ?
N : Target sasarnya waktu itu yaa investor yang interest in healthcare aja, kita gk ada
spesifik ya. Memang kita nawarinnya, maksudnya lebih berharap yang private ya
maksudnya yang perusahaan bukan yang perorangan gitu.
M : Berarti target sasarannya lebih diutamakan maksudnya lebih keinginannya ke
investor berbentuk institusi bukan retail ya ka
N : Bukannya retail, bukan maksudnya personal Karena personal beli kecil-kecil.
M : Takutnya short term juga kan ya kak, beli-jual beli-jual..
N : Iya iya
M : Untuk stackholder base yang waktu itu aku pernah Tanya, kalau sekarang kan
pasti tugas investor katanya bikin list daftar investor tuh siapa aja. Itu gimana kak
?
N : Nah itu sebenernya bukan kita sih, jadi yang meriksa setiap hari jadi di itu ada
Share Registar coba dilihat deh. Ini PT Sharestar mereka yang kirim ke saya, itu
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
mereka yang kirim ke saya listnya jadi posisi kita sekarang nih dari sekian banyak
itu berapa persen dipegang oleh group ini berapa persen oleh ini, berapa persen
oleh ini gitu.
M : Berarti kaya report gitu ya kak ? ini perusahaan apa sih kak ?
N : Share registar-nya apa ya badan yang membantu monitornya. Sharestar
Indonesia.
M : Berarti yang membantu memprovide laporan-laporan siapa aja investor yang ada
N : Iya .. Tapi sejauh ini orang-orang mereka yang saya tau cuma itu. Pokoknya
setiap hari mereka kirim ke saya. Kaya gini mereka ngirim nama langsung nama,
alamatnya, sharenya berapa banyak berapa persen. Kan kita nih 1.156.100 gitu.
(Memperlihatkan email yang dikirim oleh PT Sharestar Indonesia berupa daftar
investor yang tidak diberikan narasumber hanya diperbolehkan untuk diperlihatkan
saja).
M : Ini nih masih bener-bener semuanya dari kakak ya ? dari kakak sendiri ada
pemisahan-pemisahan gitu gk ?
N : Paling ini sih (nunjuk pemisahan jumlah saham yang dimiliki lokal dan yang
dimiliki oleh investor asing, tanpa ada daftar nama tapi langsung total jumlah
masing-masing)
M : Ohhh lebih ke local dan asing
N : Hmm. .. iyaa
M : Tapi dia gak dipisahin ya, oh ada perorangan dan lembaga
N : Iya .. ada perorangan dan lembaga dari sananya udah.
M : Tapi gk ada pemisahan perorangan ada listnya sendiri gitu
N : Dia gk tulis, tapi udah termasuk disini.
M : Jadi untuk nama sekaligus kaya gini y ka ?
N : Udah list semua master datanyalah tapi disini detailnya perorangan mana yang
lembaga mana itu gak ada. Tapi kalau mau liat sendirilah kaya gimananya sih.
M : Tapi dari kakak sendiri dapet dari PT Sharestar sendiri dirapiin lagi atau Cuma
terima gini aja ?
N : Enggak enggak. Cuma terima gini aja.
M : Oh Cuma terima gini aja
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N : Karena kan kita Cuma paling kalau ditanya Cuma ee… lima besarnya siapa udah
gitu aja, jadi yang data ini kita maksudnya enggak ngeliatin lagi oh ini perorangan
siapa yang
pegang gitu.
M : untuk pemegang saham ini bisa dibilang lebih banyak institusi atau perorangan
ka?
N : Institusi sih ya. Kita lebih banyak dapet investor yang sifatnya private ehm
perusahaan gitu dan cukup besar dipegang oleh investor asing sih ya.
M : Terus untuk acara-acara setelah IPO itu kakak inget gak ada acara apa aja
biasanya setelah IPO yang rutin apa aja ?
N : RUPS, terus waktu itu kan yang launchingnya sekali doang. Trus oh quarterly
kalau tiap quarterly harus ada yang namanya auditor meeting jadi itu meeting sama
BOC sama auditor kita buat finalin laporan keuangan abis itu kita ada namanya
BOC jadi sebelum kita bisa laporan itu ke OJK laporan keuangan kita, kita harus
dapet persetujuan sign buat commissioner buat kita udah sih itu aja
M : Itu biasanya di kantor aja kan ya kak ?
N : Di kantor aja, ehh kadang-kadang tergantung kalau dikantor gk ada tempat ya di
hotel
Arya Duta.
M : Tapi yang nyusun acaranya mau kaya gimana itu siapa ?
N : Itu legal, sebenernya Corporate Secretary sih kalau kita di disini tuh bener-bener
yaudah Cuma ketemu investor gitu-gitu. Jadi bagian kaya laporan-laporannya itu
bener-bener Corporate Secretary. Nah kalau kita dikantor tuh Corporate secretary
itu masih gabung sama ligel. Jadi timnya orangnya itu-itu aja gitu Cuma tiga orang
mereka.
M : Corporate secretary-nya yang sekarang siapa namanya kak ?
N : Namanya ada disini siapa .. S. Budisuharto.
N : Yang mana ?
M : Itu mungkin bisa buat di wawancara gk sih kak ?
N : Nanti coba ditanya aja bisa di wawancara atau enggak. Aku kasih emailnya aja
M : Hmm … boleh boleh
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N : Saya pergi gak ya .. gk tau, kayanya pergi deh. Oh iya yang rutin pokoknya kalau
quarterly karena kita wajibkan, oh ya pokoknya setelah itu yang wajibkan annual
report kan kita harus bikin, udah gitu tiap quarterly kita harus submit laporan
financial ke ee.. bukan maksudnya Corporate secretary sih yang akan submit ke
OJK karena kan mereka harus dapetin suratnya apa. Jadi misalnya Maret nih Maret
tuh deadlinenya udah akhir April jadi deadlinenya satu bulan setelahnya. Nah udah
gitu eee… nah untuk submitnya itu prosesnya juga itu yang saya bilang tadi ada
didalam ini kita harus ada internal audit meeting itu auditor sama orang kita
pokoknya harus setuju sama satu angka. Satu angka ini udah selesai kita harus
submit itu ke BOC buat commissioner kita untuk meeting lagi karena mereka harus
setuju juga sama angka kita setelah itu yaudah kita bisa submit ke OJK. Nah dari
situ tugas saya kalau dari IR-nya tuh saya harus ngirim email blast ke semua orang
jadi saya bilang kan biasanya financial report itu udah jadi kita akan upload ke
website kita, nah di website kita itu juga ada yang namanya press release jadi kita
kaya kasih summary oh siloam growth nya berapa persen terus apa-apa aja.
M : Itu kakak yang bikin ? press release itu kakak yang bikin ?
N : press release itu yang ngarang masih Corporate secretary. CFO kita yang kasih
angka-angka abis itu nanti saya yang review angka-angkanya istilahnya kalau saya
sudah bilang oke angka-angkanya baru bisa release gitu karena kenapa gitu soalnya
kita enggak mau angkanya nanti beda yang di saya beda dan di dia beda jadi saya
ngecekin. Nah itu di upload nanti begitu di upload financial udah di upload itu saya
kirim jadi semua email investor yang saya pernah ketemu ada saya bikin listnya
terus saya kirim ke mereka, saya bilang terlampir press release nih. Udah gitu
paling judulnya heading-nya siloam growth berapa persen. Nah abis itu udah saya
juga bilang di website kita financial statement-nya udah tersedia gitu jadi yaudah
kita udah sampai itu aja sih. Itu tiap tiga bulan. Nah financial reportnya yang juga
di upload wajib di submit di OJK yang bahasa Indonesitapi kita bikin juga yang
bahasa Inggris. Kalau presentasi saya semua enggak ada yang bahasa Indonesia
semuanya bahasa Inggris.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
Transkrip Wawancara III
Keterangan:
N : narasumber
M : Peneliti (Meishiana)
Narasumber:
Nama : Oskar Harianto Malikus
Jabatan : Senior Vice President Corporate Finance
Bentuk Wawancara :
Tempat : PT Ciptadana Securities, Plaza Asia Office Park Unit 2, Jakarta
Selatan
Tanggal : 14 Oktober 2014
Pukul : 16.10-16.40
Hasil Wawancara
M : Pertama, ehm silahkan Bapa memperkenalkan nama Bapa, Divisi Bapa dalam
Ciptadana dan peran bapa ketika IPO Siloam.
N : oke. Ehm jadi nama saya Oskar Saya senior vice president di ciptadana untuk yang
corporate finance. Jadi Corporate finance itu di atau gak biasa di bidang Investment
banking ya itu untuk yang ehm nanganin Capital Market untuk yang bagian Issue,
IPO, dan semua tentang Capital Market
M: oke Pa. Untuk mengenai IPO Siloam itu ehm Bapa sendiri berperan dalam apa ya Pa?
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N: Oke. Jadi waktu Siloam itu kan kita sama-sama Credit Suisse Indonesia. Jadi ada
perusahaan Invesment asing. Nah dari Ciptadana yang domestik itu saya yang ehh Project
leadernya.
M: Project Leader ya pa
N: Iya project leader. Gitu.
M: ohh. Kalo dari Bapa sendiri ehh jadi Ipo itu seberapa penting dan mengapa kira-kira
perusahaan akhirnya melakukan IPO itu dari pandangan Bapa sendiri gitu pa?
N: oke. Jadi kan memang sebenernya ipo itu ehh pada dasarnya untuk mulai dilakukannya
keterbukaan ya. Jadi setiap perusahaan yang tadinya tertutup sekarang udah mulai dengan
dengan Ipo itu mereka melakukan keterbukaan ehh baik dari laporan keuangannya, dari
dari good corporate governancenya. Pokokknya dari semua halnya tuh diperlukan
keterbukaan. Nah itu ada baiknya mungkin salah satunya adalah ehh terutama lebih
terartur ya jadi secara corporate governance semua tuh jadi teratur untuk perusahaan-
perusahaan yang tadinya semua dikendalikan oleh eh apa namanya oleh keluarga dengan
dilakukannya IPO itu mulai mulai lebih ke profesional, lebih teratur dan untuk itu mungkin
eh secara good corporate governancenya . Cuma selain itu juga mungkin yang saya lihat
kemungkinan untuk memperoleh dana dari pihak ketiga. Kalo dulu mungkin kita aga sulit
ke bank. Ke bank. Mungkin kalo kita ke bank, banknya itu akan mungkin akan analisa
lebih dalem harus lebih hati-hati. Kalo dengan terbuka kan, otomatis bank bisa melihat tuh
karena pengumu apa laporan keuangan selalu diterbitin setiap tiga bulan. Jadi untuk bank
juga kalo misalnya di perusahaan terbuka kalo kita mengajukan ehh utang ke bank atau ke
pihak ketiga lainnya tuh akan lebih mudah dibandingin kalo private. Selain itu juga kalo
sudah tbk eh kan kalo sudah Ipo ya banyak sekali juga dana-dana yang bisa diperoleh dari
dari kegiatan market share itu misalnya right issue atau apa namanya private placement.
Jadi private placement itu ada investor di luar yang apa namanya mau melakukan investasi
di Indonesia mereka sudah cukup liat oh ini harganya udah ketahuan, harga di pasar segini.
Jadi lebih gampang deh untuk evaluation. Jadi untuk keterbukaannya untuk evaluationnya
eh itu lebih-lebih mudah. Ketiga juga, untuk IPO juga orang jadi lebih tahu kan siapa ini
PT ini siapa gitu ya. Jadi lebih expose ke publiknya jadi lebih luas. Sebenernya banyak sih
IPO itu sebenernya sangat –sangat penting buat buat perusahaan-perusahaan yang memang
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
mau berkembang ya jadi gak bukan kalo misal dia pikirannya Cuma hanyakeluarga itu
memang gak cocok untuk IPO. tapi yang visinya mau ke depan mau maju itu mungkin
adalah IPO adalah kalo menurut saya yang terbaik ya.
M: trus pa, kalo yang dari saya baca Ciptadana ini disebut sebagai Penjamin emisi ya pa.
Saya sebenernya ingin tahu gitu pa penjamin emisi sebenernya artinya apa itu dan fungsi
dia sebagai penjamin emisi itu apa gitu, Pa?
N: misal sekarang kita mau IPO ada perusahaan dia mau mau berkembang. Untuk
berkembang itu dia perlu sekitar 500 milyar gitu misal contohnya. Dia perlu IPO 500
milyar sehingga dia benar perlu perusahaan sekuritis atau perusahaan ya.. sekuritis ya
contohnya Ciptadana yang bener-bener bisa men-deliver 500 milyarnya itu. Mungkin dia
pikir kalo misalnya ternyata kita gak bisa menjamin dapat 500 milyar misalnya dapet
Cuma 100 milyar ternyata gitu dari pihak ketiga ya secara secara mungkin secara kalo di
kalo. Ehm kan kamu Finance ya?
M: Saya PR pa sebenernya, Public Relations.
N: Oh PR. Okeh. Kalo misalnya itu kan eh secara valuation, equity ya kita biasa sebutnya
equity cost itu jadi lebih mahal kalo Cuma hanya 100 milyar tapi dia dana yang
dikeluarkan untuk melakukan IPO tuh sama besarnya dengan 500 milyar itu kita bilang
cost equity. Jadi dia bener-bener kalo dia Cuma dapet 100 milyar tapi yang keluar 500
milyar berarti perkembangannya kan gak maksimal kan ya makanya dia perlu bener-bener
perusahaan yang bisa menjamin yaitu ciptadana itu yang menjamin bahwa kalo misalnya
kita nawarin ke publik terus gak laku ya ciptadana yang akan ambil.
M: Oh gitu
N: Jadi kita menjamin bahwa mereka akan memperoleh dananya yang mereka inginkan.
M: Oh gitu. Lalu pa alasan dari Ciptadana itu akhirnya mau menjadi penjamin emisinya
Siloam itu apa pa? Apa mungkin kelebihan dari Siloam mungkin, atau dari sudut pandang
apa?
N: Nah. Pertama kalo dilihat di dari grupnnya ya Lippo. Lippo itu sudah sudah sudah
sangat lama berkecimpung di capital market. Ehh dan mereka sudah profesional untuk
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
capital market. Orang melihat Lippo itu sebagai grup yang yang yang apa.. punya visi ke
depan ya, itu satu. Trus kedua dari industrinya. Rumah sakit itu potensialnya sangat tinggi.
Ehh di Indonesia itu apalagi di Indonesia lagi mau ada program ehm program kesehatan
yaitu BPJS, ya berarti kebutuhan akan rumah sakit akan sangat besar. Nah kita liat
potensial, prospeknya. Bisnis ini prospeknya akan sangat diminati. Itu sih mungkin, dan
kita juga lihat dari dari track record perusahaannya itu sendiri.
M: Dari Siloamnya ya pa.
N: Iya siloamnya. Siloam kan sudah lama, selama ini selalu berkembang yah menurut saya
sih yah sampai sekarang ini belum ada permasalahan di siloam ya. Sebenernya gitu sih.
M: Oke pa. Jadi dari situ pa, kita mulai masuk untuk bicara tentang strategi pa. Jadi dalam
proses IPO itu kan ada persiapan nih pa dari awal sampai pada tanggal penawaran IPO itu
sendiri ya pa. Nah penjamin emisi ini, ciptadana ini mulai dari awal atau dia dari mana pa
keterlibatannya?
N: Kita dari awal. Mulai dari advisory, jadi kita bersama-sama credit suisse ya kita
sebelumnya melakukan evaluation dulu kira-kira kalo market itu bisa dijual berapa,
jumlahnya berapa, harganya berapa. Kita juga melakukan restructuring gitu, restructuring
perusahaannya untuk mendapatkan structure yang optimal, jadi mulai dari awal mulai dari
namanya kita kalo kita bilang Pre-IPO, dan sama preparation. Itu semua kita lakuin.
M: Preparationnya itu , apa namanya pa seperti apa saja gitu pa yang dilakukan secara
rincinya pa kalo boleh dijelaskan dari awal?
N: ya ehmm pertama sih kita liat biasanya ngeliat evaluationnya mereka dia dulu. Kita
lihat laporan keuangannya dulu lihat apa namanya lihat bisnisnya nah disitu kita bikin
riset, tapi risetnya mungkin lebih ke internal evaluation deh. Ya kalo kaya bank deh. Bank
gitu kan, kalo bank kalo ada yang mau kredit biasanya bikin evaluation dulu nih kira-kira
berapa sizenya ini kira-kira ehmm itu kalo kita lihat dari pricingnya ya evaluationnya
ya,tapi kita lihat juga dari secara paralel kita juga akan tanya kalo di bawah itu namanya
ECM ya (Equity Capital Market). Jadi dia yang lebih ngejual, kalo kita kan yang lebih
memasak nih, memasak produknya. Nah kalo yang di bawah securities tuh lebih yang
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
ngejualnya, salesnya. Nah kita juga tanya ke mereka, nih produk ini dengan harga segini
kira-kira laku gak gitu.
M: Ehmm semacam analis gitu ya pa?
N: Iya betul.
M: terus pa, ada riset tersendiri lainnya kah pa, seperti riset kompetitor kah atau riset lain
sebagai tambahan dalam tahap awal gak pa ?
N: hmm mungkin contohnya gimana ya risetnya?
M: Nah misalnya contohnya misalnya kompetitor Siloam ada nih, Bapa melakukan riset
gak misalnya kompetitor melakukan apa saja, apa sisi positif dari Siloamnya lagi gitu pa
untuk ditonjolkan.
N: Oh iya, itu termasuk semua. Tadi yang saya bilang, selain evaluation apa namanya dari
industrinya gimana gitu. Jadi itu sih.
M: oke pa. Jadi bentuk kerja sama seperti apa Pa antara Ciptadana ini dengan Siloam
dengan bagian internal Siloamnya itu apa aja ya pa? Strategi apa saja gitu pa, tindakan-
tindakan apa mungkin pa yang dilakukan untuk mendukung agar IPO ini sukses gitu pa?
N: Hmm ini sih ya kalo untuk Siloam kan udah banyak yang kenal ya, jadi sebelum IPO
itu apa namanya untuk ke publiknya dia gak terlalu banyak ya tapi biasanya saya ini cuma
untuk general IPO ya, IPO yang secara umum. Biasa kalo ada perusahaan-perusahaan yang
gak dikenal biasanya kita dalam waktu setahun kita udah mulai mulai apa namanya
masukin ke dalam Koran Indonesia, apa sih perusahaan ini, jadi memperkenalkan itu udah
mulai bisa dalam setahun itu kita mulai mulai expose di koran, seperti apa, ini siapa, dia
ngerjain apa, hasilnya pertahun berapa itu dari awal tuh.
M: oh jadi hal itu tanggung jawab dari penjamin emisi ya pa? Bukan dari perusahaan
terkait ya pa?
N: Hmm, gak sih. Sebenernya ehhm itu sebenernya tergantung juga jadi misal kita lihat ini
perusahaan kayanya harus dibikin PR nih, nah itu biasa kita advise, yang tahu juga bukan
kita biasa kita minta mereka hire perusahaan-perusahaan PR mereka yang akan bikin
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
strateginya deh, kira-kira kapan masukinnya, kapan-kapan ehm paling enggak kita Cuma
hanya dikasih mereka Cuma minta advisenya kita gimana, nih kira-kira kalo kita
ngomongnya gini gimana, gitu-gitu aja. Tapi kalo nyusun strategi kapan masuknya, apa
isinya, itu semua perusahaan PR kita gak kita gak tanggung jawab, itu udah profesi lain
lagi.
M: hmm gitu pa. Jadi untuk strategi itu atau apa yang dilakukan itu pa, titik beratnya lebih
pada internal Siloam atau pada Ciptadana pa untuk ambil alihnya pa? Seperti penyusunan
strategi, proses, metodenya untuk di IPO ini?
N: Sama-sama sih ya, 50-50. Kita kan pingin kita berhasil. Kita ingin dia berhasil. Jadi ya
sama-sama sih ya formulatenya ya.
M: Dari 50% ini pa, dari Ciptadananya itu apa aja gitu pa yang dilakuin pa?
N: hmm.. ehh (Suara Hp berbunyi, narasumber mematikan bunyi Hp ± 3 detik). Ehm tadi
yang saya bilang, kita lihat evaluation dulu. Kalo kita sih lebih ke finansialnya gitu, ke
keuangannya. Strateginya kira-kira untuk lebih dapet IPO yang maksimal perlu gimana.
Apa memang perlu restructuring kah atau perlu ubah-ubah ini atau perlu ada stock split,
jadi kalo dari kita sih lebih ke evaluasinya bukan strateginya, kaya PR gitu ya kita gak-
gak.
M: Oh jadi lebih pada hal-hal terkait ke keungannya ya pa
N: Iya betul
M: lalu pa, ada saran dari Ciptadana gak pa terkait media-media yang digunakan. Kan tadi
pa, walaupun Siloam udah punya nama, tapi kan mereka tetap harus menginformasikan
gitu loh pa IPOnya kapan atau segala macam, atau dari Ciptadana kasih saran gak pa untuk
gunain media seperti apa, atau itu diambil alih juga oleh Siloamnya?
N: ya seperti tadi yang saya bilang, itu diambil alih oleh PR nya. Nanti Prnya yang akan
kasih strategi, ini eh apa namanya perusahaannya yang menentukan koran-korannya apa
aja, perlu di online news gak, apa perlu ketemu sama wartawan gak, perlu ada gathering
gak. Paling kita dai itu Cuma kasih saran bahwa ini kayanya gak perlu. Tapi untuk
kesiapanya, koran apa, kita enggak.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M: Lanjut pa, kalo yang saya baca di media IPO itu kan ada tahap penawaran IPO sama
IPO nya. Nah tahap penawaran IPO nya Siloam ini kan tanggal 12-28 Aguastus pa. Nah
saya ingin tahu, saya penasaran dalam rentang waktu itu apa saja sih pa yang dilakukan
sebagai proses penawaran IPO itu, apa Roadshow kah atau apa atau apa. Penawaran itu
seperti apa pa?
N: Sorry, yang kamu maksud penawaran itu yang mana ya?
M: yang tanggal 12-28 Agustus itu pa, penawaran pa.
N: Oktober ya?
M: Agustus. 12-28 Agustus pa.
N: Oh itu penawaran awal ya. Jadi ada dua ya, penawaran awal dan penawaran umum.
Kalo penawaran awal itu kan jadi kalo di OJK itu kan kita baru bisa melakukan informasi
kepada publik itu setelah dapat pra-effective atau surat ijin publikasi. Nah dari surat ijin
publikasi itu kita baru mulai marketing nih. Prosesnya ya, kalo saya kasih tau prosesnya ya
kita mulai masukin dokumen ke OJK udah semua udah oke, mereka akan keluarkan ijin
publikasi. Setelah ijin publikasi kita baru bisa melakukan public expose. Biasa di hotel-
hotel, biasa untuk public expose kita undang masyarakat, media, dan sebagainya ya pihak
lain yang memiliki ketertarikan untuk memberi tahulah bahwa ada perusahaan nih Siloam
mau IPO. Nah sebelum public expose itu kita mulai ketemu sama calon-calon investor,
namanya kita bilang book building kita ketemu calon investor sekalian kita tanya kira-kira
kamu mau beli berapa. Nah itu kan dibilangnya book building , book itu kan kita nge-book,
build itu kan mem-build , kita lihat nih si A maunya 100 juta saham dengan harga 2.000, si
B Cuma mau berapa juta saham dengan harga 4.000. Nah itu kita lihat oh dengan range itu
berarti kira-kira kalo laku nih di harga berapa. Jadi pada saat public expose itu harganya
range, nah ini yang kita bilang penawaran awal, kita Cuma pengen tahu minatnya oramg
berapa sih, minatnya orang berapa banyak, minatnya orang di harga berapa. Nah setelah
public expose ini selesai, itu namanya kita namain ehh apa namanya... pricing. Jadi dari
harga-harga yang sudah dikasih oleh sama investor itu, kita bikin satu harga, ini loh
harganya kira-kira yang kalo kamu laku yah harganya segini, gitu. nah setelah pricing,
baru kita masukin lagi nih ke OJK, setelah dari OJK , setelah semuanya sudah masuk OJK
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
dinamakan effective. Kita dapet surat efektif. Nah Kalo surat efektif sudah keluar, baru
kita bisa mengeluarkan namanya kita melakukan penawaran umum. Penawaran umum itu
bener-bener yang bener-bener kita udah ngejual sahamnya. Kalo tadi kan penawaran awal
Cuma hanya mau tahu minatnya saja, minatnya tuh berapa, jumlah sahamnya yang mau
dibeli orang berapa, jadi belom ada komitmen. Nah kalo udah penawaran umum itu udah
bener-bener harganya itu udah bener-bener, satu harga, jumlah sahamnya udah pasti,
semuanya tuh udah pasti di situ.
M: oh gitu, nah nanti dari penawaran umum itu baru dicatat setelah berapa hari.
N: betul-betul. Jadi penawaran umum itu bener-bener ke publik. Penawaran umum itu kita
buka loket dimana, publik bisa dateng, beli langsung bayar. Kalo yang penawaran awal
belum bisa dijual.
M: Cuma hanya perkiraan ya pa
N: iya hanya perkiraan saja.
M: Tapi kalo untuk IPO itu pasti dilakukan beberapa hari gitu ya pa?
N: penawaran umum kan secara regulation bisa minimal satu hari maksimal lima hari
M: oh satu sampai lima hari ya pa. Kalo roadshow itu pa kapan saja dilakukan? Sebelum
atau sesudah penawaran umum pa?
N; roadshow itu biasa dilakuin seperti yang tadi saya bilang, pada penawaran awal saat
book building itu.
M: oh Book building itu roadshow ya pa dan digunakan sebagai waktu mengumpulkan
data investor ya pa.
N: iya betul.
M: berarti pa ciptada ikut mengambil peran dalam roadshow itu ya pa?
N; iya betul-betul.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M: tapi pa, apakah penjamin emisi bisa di bilang seperti EO gitu pa? Kaya event organizer
yang bantuin event roadshownya harus gimana, bener atau gak pa?
N: enggak, ehhm kalo besar untuk roadshow kita ada event organizernya itu sendiri.
M: untuk siloam ini gimana pa?
N: kl Siloam itu kan kita sama Credit suisse itu kan kita sempet keluar ke Hongkong, nah
itu biasanya di credit suisse itu sih mereka ada di perusahaannya itu ada divisi EO. Divisi
tapi buat ngatur-ngatur roadshow.
M: Jadi lebih diambil alih oleh credit suisse ya pa?
N: credit suisse ya, bukan diambil alih tapi kalo di luar negri kan kita gak ada cabang ya
jadi memang diambil sama mereka. Gitu. Jadi ya ehh gak juga sih ya kita gak berfungsi
seperti EO juga sih ya.
M: balik seperti tadi ya pa, lebih kepada mengenai finansial ya pa
N: betul, kita semuanya sih ya. Mulai dari dari underwritingnya, persiapan dokumennya,
sampai kita mulai ngelakuin EO nya. Jadi semua kita lakuin sih. Mungkin sekarang kalo
book buildingnya kecil, kita gak usah roadshow. Roadshownya Cuma cukup di public
expose. Public expose juga yang ngadain EO bukan Ciptadana.
M: Baik pa. Hmm tadi Bapa sempat bilang dokumen. Nah dokumen-dokumen apa saja sih
yang dipersiapkan untuk IPO itu, selain laporan keuangan pa?
N: Banyak sekali sih ya ada prospektus, trus ada legal opini, legal audit, laporan keuangan,
surat-surat pernyataan, trus ehhh apa lagi ya contoh-contoh formulir. Banyak sih ya, tapi
yang paling utama ya legal audit, legal opini, laporan keuangan, prospektus. Itu sih.
Prospektus itu sebenernya dokumen-dokumen yang kita masukin ke bursa, ke OJK nah itu
dimasukin dijadikan satu buku. Jadi ini sebenernya legal dokumen dari semua dokumen
yang telah dimasukin ke OJK, semua ditaruh di sini.
M: kalo legal opini itu tadi apa pa?
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N: Legal opini itu opini dari dari dari kuasa hukum. Jadi kuasa hukum memberikan opini
bahwa semua persayaratannya semua sudah dipenuhi, semua dokumen-dokumennya telah
valid, semua direksi sama komisarisnya telah sesuai dengan peraruturan dari OJK. Kaya
gitu sih, lebih ke opini bahwa perusahaan ini siap untuk go public. Itu aja.
M: Legal audit untuk hal-hal yang terkait keuangan ya pa?
N: Legal audit lebih dia audit. Misalnya per perusahaan, perusahaan ini di audit semua
mulai dari direksinya. Jadi legal audit tuh ehmmm apa ya, laporan uji tuntas deh. Laporan
uji tuntas di setiap dari semuanya secara legal ya. Semua perjanjiannya dia dia dia liat,
recruitmentnya dia lihat, direksinya dia lihat, semua. Legal audit itu lebih luas dari pada
legal opini. Jadi dari legal audit itu si kuasa hukum dari legal audit yang telah dibuat itu
mereka baru memberi opini. Dari legal audit yang telah saya lakukan, saya memberikan
opini apa apa apa. Gitu aja sih.
M: oh gitu. Trus kan IPO nya Siloam ini udah selesai kan ya pa. Nah Ciptadana ini masih
terus berperan dalam proses setelah IPO ini atau stop saat IPO selesai?
N: Oh masih masih.
M: oh masih, itu kira-kira sampai kapan pa?
N: kalo kita soalnya, kalo kita sih. Karna ini masih afiliasi sama kita ya. Siloam itu masih
afiliasi sama kita. Biasanya yang pasti adalah kita selalu memberikan issue support, kita
selalu adain buat mereka analyst gathering. Jadi analyst kita kumpulin, buatin report untuk
mereka. Tapi kita selama ini sih, sewaktu mereka telepon minta tolong ini itu ya kita kasih
free of charge karena itu ya..
M: Semacam kontrak kerja gitu ya pa?
N: gak kontrak sih, Cuman lebih ke apa yaa.. ehh... kita pengen ehhh hubungan kita sama
klien kita tuh akan terus. Jadi kalo menurut kita ini something yang bisa kita advise tanpa
charge ya kita kasih aja. Jadi ya kita gak harus semua di charge. Tapi semua pertanyaan
dari dia kita always welcome.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M: oke pa. Jadi untuk kesimpulan, ciptadana ini lebih eh diulang dari pertama Ciptadana
ini berperan dalam hal keuangan ya pa. Seperti laporan keuangan, dokumen keuangan,
legal opinion. Bukan lebih strategi pr tapi lebih tentang keuangan
N: betul
M: informasi keuangan, harus seperti apa laporan keuangannya itu ciptadana yang ambil
alih. Tapi untuk hal-hal terkait good public eh public image segala macam itu lebih kepada
PR Siloam.
N: betul emitennya. Kita biasa cuma advise. Bukan advise tapi buat input.
M: Saran gitu ya pa.
N: kasih saran, ini misalnya mereka bikin nih, ini yang akan saya masukin ke koran nih,
ini ini ini. nanti kita bisa bilang ini jangan deh, ini jangan dimasukin dulu ini terlalu
sensitive, jangan dulu. Kita biasa kasih input aja tapi whole strateginya kita enggak
enggak.
M: terus ada juga dikatakan mereka harus latihan, misal CEO mereka sebagai
Spokesperson harus latihan gimana sih cara bicara di depan investor
N: Itu EO tuh biasanya
M: oke pa. Untuk-untuk hal mereka harus presentasi kaya gimana, itu bukan dari tugas
Ciptadana juga ya pa?
N: gak, kita yang bikin presentasinya tapi yang persiapannya mereka.
M: Oh yang buat isi presentasinya itu Ciptadana ya, apa saja isinya itu ciptadana ya pa
N: iya itu kita. Jadi sebenernya, untuk yang besar-besar perusahaan yang besar kaya
Siloam biasanya sebelumnya mereka udah Hire EO , Eo tuh mulai dari tadi itu dari awal
mulai informasi ke publiknya trus kaya kemudian memberikan istilahnya apa sih..
coaching ya memberi pelatihan cara berbicara, cara good public speaking udah dari EO
nya sih. Ini yang kaya waktu Siloam ini, dia ikut terus nih kemana pergi kemananya. Nanti
kalo ada pertanyaan-pertanyaan gimana nanti dia yang kasih, nih jawabnya kaya gini. Gitu.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M: oke pa. Oh iya ada yang kelewatan. Penjamin emisi ini dilakukan pertanggal berapa sih
pa? Yang bener-bener sah ciptadana menjadi penjamin emisi pertanggal berapa pa?
N: penjamin emisi ya bukan penjamin pelaksana?
M: beda ya pa?
N: kalo penjamin pelaksana itu kordinator, kalo penjamin emisi itu hanya menjamin
emisinya. Mau yang mana nih?
M: dua-duanya pa
N: kalo penjamin pelaksana ya saya gakinget waktunya ya, tapi sebelum dimulai kita udah
jadi menjadi penjamin pelaksana. Cuma sebagai penjamin emisi pada saat kita book
building..... sebenernya saat kita udah masukin ke bursa kita udah menjadi penjamin emisi,
cuman gak full commitment. Jadi biasanya tanggal berapa ya, pokoknya sebelum masuk
ke bursa deh. Jadi sebelum masuk ke bursa ada tanda tangan perjanjian penjamin emisi,
karena itu untuk mendapatkan kontrak dari bursa itu harus ada perjanjian itu bahwa ada
penjamin emisinya. Nah itu kita udah signing ehhm Cuman komitmen terhadap sahamnya
itu belum full commitmen. Yang dikatakan sebagai penjamin emisi full commitmen itu
setelah pricing, setelah book building, roadshw udah selesai, kemudian udah pricing kita
tanda tangan lagi nih namanya adendo perjanjian emisi. Nah itu yang dinamakan full
commitmentnya itu disitu. Itu kita gak bisa mundur tuh, kita udah janji kita akan membeli
segini.
M: Baik pa. Itu aja pa. Terima kasih pa.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
Transkrip Wawancara IV
Keterangan:
N : narasumber
M : Peneliti (Meishiana)
Narasumber:
Nama : Sugianganto Budisuharto
Jabatan : Direktur Corporate Secretary, Insurrance, Legal and Safety
Bentuk wawancara : Tatap muka
Tempat : PT Siloam International Hospitals, Tbk.
Tanggal : 8 Januari 2015
Pukul : 15.57-16.42
Hasil Wawancara
M : selamat sore pak.
N : Iya
M : mohon perkenalkan diri dengan nama dan jabatan di siloam ini
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N : ya nama saya Budi Suharto, S. Budi Suharto. Saya direktur ya urusannya banyak yah
ada Legal, Corporate secretary, Insurancce, terus urusan-urusan demand site kalo
dokter itu dari sisi suplai site. Saya bagian urusan non klinis.
M : selanjutnya, bagaimana peran dan tugas tanggung jawab bapak ketika proses persiapan
IPO tahun lalu, September 2013 lalu
N : ya tugas kita yaitu mengkoordinir. IPO itu yang paling banyak kerja keras itu di
bagian accounting sama bagian legal. Kalo accounting tentunya kita harus
melakukan audit kemudian juga mempersiapkan tutup buku kita. Kita tadinya
rencana mau IPO itu di bulan juni. Jadi kalo IPO bulan juni kita harus pakai tutup
buku yang bulan Desember tahun 2012. Tapi akhirnya belum siap dan kemudian
waktu itu kondisi pasar apa ehm ngga terlalu kondusif. Harga penawaran pertamanya
kalo kita nekad disitu mungkin ngga seperti yang kita harapkan terus rencana tadi
kita mau tunda tahun depan atau gimana terus akhirnya kita tunda 4 bulan jadi
akhirnya kita resmi go public itu September. Kalo go public September berarti kita
harus menggunakan buku yang ditutup paling lambat april 2013 akhirnya kita go
publicnya 12 September 2013. Jadi persiapannya banyak sekali tentunya pertama
mohon ke OJK atau Bapepam ya tentang hal ini. Kemudian sebelumnya ada audit
oleh akuntan publik karena IPO kita juga kita tawarkan untuk memegang saham dari
luar jadi tidak hanya auditor lokal aja yang ngaudit.. Terus akuntan public nya yang
audit dari local maupun internasional. Penawaran saham perdananya pun dibuat
dalam dua versi, Bahasa Indonesia dan Bahasa inggris sedangkan yang bikin repot
kita tentunya yang Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris itu harus sama (narasumber
tertawa). Kan standar di Indonesia dan untuk orang luar kadang-kadang berbeda..
Kira-kira seperti itu yang paling repot. Oh iya Tasia itu tadinya dari accounting
finance sekarang jadi bagian Investor Relations karena ngelotok datanya
(narasumber tertawa). Jadi bagian yang paling sibuk ya bagian accounting finance
dan Legal lah. Ya saya sih direktur ya tinggal nyuru-nyuru doang. Ya iya sih
ngeliatin, ngecek sekali lagi jangan sampai salah. Terus kemudian kan pada saat kita
buat penawaran saham perdananya itu kan ya di prospektus kita lah ya, itu kan ada
strateginya apa kan itu harus di cek satu-satu apa competitive advantage kiya, ya bisa
diliat di prospektus kita lah. Terus siapa kompetitor kita terus kedepan rencana kita
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
apa kalo dapet duit dari go public mau dipakein untuk apa ya gitu-gitu tuh. Ya itu
persiapannya kaya gitu.
M : ya pak. Terus yang tadi prospektus itu pak kalo dari segi corporate secretary sama
legalnya itu kontribusinya lebih kemana ya pak untuk prospektus nya itu sendiri?
N : prospektus itu adalah data tentang perusahaan supaya pemegang saham itu bisa tahu.
Perusahaannya itu seperti apa prospeknya kedepan ada ngga. Terus kemudian juga
menyangkut angka-angka supaya para calon pembeli saham itu dia bias menilai
dengan data-data keuangan seperti ini wajar ngga kalo nilai saham segitu dibeli. Nah
kenyataannya kan oversubscribed uda berapa kali itu
M : 3,9
N : ya saya sendiri sampai uda lupa (narasumber tertawa). Nah, karena mereka ngeliat kalo
di Indonesia ya mau ngomong rumah sakit apalagi yang kualitasnya internasional ya
mana lagi selain siloam. Ya saat ini apalagi waktu itu kita uda 14 sekarang hari ini
kita uda 20. Meskipun yang ke-20 di Medan itu baru dicoba. Yang ke-19 diresmiin
sama pak Jokowi lagi di Kupang. Itu bulan Desember yang lalu. Yang 19 ini baru aja
kita dapet ijin, ijin operasi dari Medan awal minggu ini, ya Senin yah Senin. Sudah
mulai soft opening
M : berarti dari pihak bapaknya itu yang kaya melihat segala prosesnya itu bener-bener
lancar yang dari pihak
N: ngga Cuma saya tok. Ya pasti rame-rame lah kita. Keroyokan itu kerjanya bahkan
sampe malem, Sabtu-Minggu masuk, belum lagi kalau meeting-meeting gitu yah.
Terus kalo balas-balas email tuh ratusan dihari-hari itu karena ada yang satu
Indonesia ada yang satu Bahasa Inggris gitu.
M : oh berarti yang bapak sempat bilang tentang meeting, untuk meeting sendiri dari tim
corporate secretary pasti ikut yah pak untuk meetingnya itu?
N: gini, corporate secretary itu sebetulnya orang legal yang Bapepam itu maunya ya kalo
informasi keluar masuk Bapepam itu lewat satu pintu, pintunya namanya ya
corporate secretary itu. Jadi kalo di Amerika corporate secretary itu menteri luar
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
negeri. Jadi secretary of the state itu menteri luar negeri. Jadi kalo mau berhubungan
sesuatu yang sifatnya resmi dengan perusahaan itu lewat pintu itu yaitu corporate
secretary. Saya sendiri sebetulnya juga ngga menjalakan tugas-tugas corporate
secretary secara lengkap. Karena misalnya investor relations kalo misal inverstor
mau tanya-tanya pintunya Tasia. Jadi ngga usah lewat saya lagi. Walaupun
sebenarnya rata-rata harusnya melalui corporate secretary tapi dikita ngga, dipisah
biar lebih cepat. Karena kebanyakan yang Tanya ke Tasia ini sesuatu yang
berhubungan dengan angka-angka. Ya kalo Tanya ke saya ya percuma kenapa ngga
tanya langsung aja
M : tapi untuk ke OJK nya sendiri lebih ke
N: tapi pak papam itu semua surat-surat resmi ke Bapepman itu semua saya yang pegang
ke IDX. IDX itu bursa efek Indonesia kan.
M : Terus pak untuk roadshow sendiri bapak selaku secretary ini selalu ikut yah pak untuk
roadshow?
N : ngga, roadshow itu dilakukan CFO dan CEO pada saat itu. CEO nya uda ganti
sekarang. Pada saat kita IPO, CEO nya Bapa Gershu kan sekarang CEO nya sudah
Pak Romi yang tadinya mantan CFO. Jadi masih ngerti.
M : Berarti untuk roadshow ini kontribusi dari pihak bapak ini lebih kemana ya pak?
N : Ngga.
M : Ngga ada sama sekali?
S : Karena saya itu sebetulnya saya itu cuma pintu ke OJK saja.
M : Jadi fokusnya lebih kesitu yah pak
N : Iya. Sebabnya nanya ke saya juga saya lebih banyak ngga ngerti kok. Pak Romi tuh
yang paling tahu.
M : untuk press release itu saya sempat Tanya ke kak Tasia yah. Yang press release
itu ada dari corporate secretary juga yang membuat itu dari bapa ya pa yang buat?
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N : ya ya.
M : Itu press release nya hanya yang berhubungan tentang keuangan atau seluruh press
release tentang siloam ini pak?
N : Seluruh. Dalam press release kalo disebut press release resmi. Jadi biasanya press
release ini kita keluarkan berbarengan dengan laporan kuartalan kek , laporan
tahunan kek. Atau apa gitu yah. Nah kalo press release yang dihubungkan dengan
laporan keuangan pasti data-data keuangan itu ada. Jadi selama setahun terakhir,
selama sekian semester terakhir, sekian kuartal terakhir itu berapa income kita atau
profit kita terus kemudian ada hal-hal yang bersifat angka-angka apa yang cukup
signifikan yang bisa dilaporkan di press release itu. Tapi selain itu press release
ngga cuma mencakup yang kuantitatif, yang kualitatif misalkan kita buka rumah
sakit dimana-mana terus perubahan presiden direktur kemudian juga pada saat kita
ada beberapa pelayanan-pelayanan signifikan yang mau diinfokan kita cantumkan
disitu. Tapi misalkan contohnya press release yang ngga berkaitan dengan laporan
keuangan misalkan kita kemarin nih buka peresmian rumah sakit yang di Kupang.
Nah itu kan press release itu di launch bukan sebagai pengantar dari suatu laporan
keuangan. Jadi press release itu ya kita setahun bisa 5-8 kali lah yah. seengga-
engganya 4 kali kan setiap kuartal. Pokonya setiap buka rumah sakit baru ada
release, ada pergantian struktur kita release.
M : itu yang selalu ada di website
N : Website juga ada
M : Iya
N : dan resmi ada.
M : Lalu pak untuk press conference sendiri selama persiapan IPO sampai IPO selesai
itu sendiri bapak ada andil untuk press conference atau ga?
N : ohh iya. Di press conference saya selalu datang. Pertama karena CFO dan CEO
dua-duanya bahasanya Bahasa inggri. Kebanyakan sih kalo wartawan bursa pasti
bias Bahasa inggris tapi tetap saja ada beberapa gak bisa. Terus kemudian juga ngga
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
selalu press conference ini kita lakukan kalo kita mengeluarkan press release. Sering
juga kita kasih press release sifatnya dalam bentuk email atau selebaran gitu aja.
Tapi ya jelas pada saat IPO itu ada press conference. Terus kemudian kan IPO itu
dulu ada, jadi pertama kita membuat presentasi ke Bapepam, namanya pre apa gitu
loh. Dari situ Bapepam punya kira-kira ini perusahaan layak ga sih kalau di IPO kan.
Nah kalau pak papam kasih lampu hijau oke berarti prospek mu cukup oke nih
apalagi kapitalisasi pasarnya cukup oke terus kemudian juga belum banyak rumah
sakit yang IPO di Indonesia dan mereka support sekali. Setelah itu baru, kita
menggarap detailnya sekarang kalo kita uda gini-gini ngomong wah jelek nih lima
tahun terakhir kamu rugi terus ngapain ikut IPO. Bapepam itu kan harus melindungi
orang yang mau beli saham kan jadi kalo di mata pak papam sudah jelek ya pasti
tidak akan disetujui. Kalo uda dikasih green light baru kita siapin jadi press
conference ke Bapepam dua kali kita. Pertama yang pri apa sih lupa kalo yang
terakhir public expose yang sebelum public expose, yang sebelumnya itu oh
namanya mini expose. Itu namanya mini expose ya
M : Ohh ada mini expose juga gitu yah
N : ya
M : Mini expose itu untuk ke pak papam aja yah pak ?
N : ya terus ada public expose karena harus ke Bapepam dulu. Setelah public expose itu
semua bisa meliput. Terus kemudian juga jadi IDX itu atau bursa Indonesia itu juga
selain ada di Jakarta juga mengadakan roadshow tapi yang dikoordinir oleh bursa
efek yah. Jadi dia memanggil beberapa perusahaan-perusahaan, perusahaannya bisa
perusahaan yang baru bisa perusahaan yang kinerjanya cukup menarik untuk
ditampilkan juga bisa industri-industri yang belum pernah diajak. Waktu itu kita
diajak ke Surabaya sekitar 12 perusahaan.
M : Itu sebelum IPO yah pak?
N : Sudahhh. Sudah IPO kinerja saham kita oke. Terus saya juga ngga tahu
keliatannya produk Surabaya juga kepingin siloam salah satu yang bisa presentasi.
Saya sama pak Romi waktu itu, pak Romi sudah CEO waktu itu. Setelah itu
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
semuanya, pada waktu pergantian direktur saya turun sebagai direktur, saya masih
direktur tapi ngga ada di akta. Jadi saat ini saya direktur tapi direktur yang ngga
masuk akta. Jadi pada saat CEO nya diganti ada dua direktur mundur saya sama
CEO mundur kemudian ada dua direktur lain yang baru masuk.
M : berarti pada saat press conference itu bapak lebih ke speak person nya juga tapi
yang Bahasa Indonesia gitu yah?
M : untuk yang penyusunan acaranya ngga masuk sama sekali yah pak?
N : ngga.
M : ketika press conference itu kan kita harus berkomunikasi kan pak kepada media ke
analis. Nah sebelumnya itu ada persiapan-persiapan khusus ga sih pak untuk
pertanyaannya seperti apa menjawabnya seperti apa?
N : ngga. Jadi gini, satu persiapannya ya ini Tasia yang bikin presentasinya tapi tetap
tentunya CEO, CFO itu juga meng-guide dia. Jadi dia tahu apa saja yang akan
ditampilkan. Terus juga kira-kiranya ya itu itu lagi kan. Karena biasanya investor
nanyanya itu-itu aja. Selain sisi kualitatif, sisi kuantitaif masih jelas dong. Jadi
selama berapa tahun terakhir gimana sih kinerja kamu, itu ada semua, rasio-rasio
penting itu ada
M : untuk disimpulkan selama persiapan IPO nya dari pihak corporate secretary ini jadi
lebih ke satu pintu untuk langsung ke Bapepam nya yah pak?
N : iya.
M : untuk urusan ke media, inverstor, analis itu urusan langsung dikoordinir oleh kak
Tasia dan dibantu oleh tim lainnya.
N : iya.
M : sekarang ini pak setelah IPO , aftermarket ini ada ga sih pak perubahan-perubahan
regulasi dari pemerintah itu yang
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N : ada, saya masih ingat. Ngga lama setelah kita IPO itu keluar regulasi tapi ngga
signifikan menurut saya. Jadi waktu kita IPO bahkan kita Tanya itu surat saya yang
taken, saya tanya bkpn sih kayanya. Jadi pihak asing itu boleh memiliki saham kita,
hospital yah, rumah sakit masing-masing industri beda-beda, itu maksimum berapa
persen sih? Pada waktu itu jawabannya 66%, pada saat kita mau IPO. Setelah kita
IPO, Bapepam sama bkpn itu ngeluarin aturan baru maksimum boleh 70%. Tapi dari
66-70% itu ngga terlalu jauh, ngga beda banyak. Kemudian apa lagi regulasi yang
berubah, belum ada
M : ketika ada perubahan regulasi itu ada komunikasi khusus ngga sih pak yang
dilakuin ke para investor?
N : kita ngga. Karena menurut kita ngga cukup signifikan. Nah saya ditanya waktu itu
sama wartawan “pak dampak nya apa peraturan ini untuk siloam?” “ya apa
dampaknya ya ngga ada apa-apa dari 66 sampai ke 70.” “ohh tadinya 66 toh
bukannya dibawah 50%.” Nah kalo dibawah 50% jadi 70% kan akhirnya pihak
asing bisa menguasai mayoritas. Tapi ngga kita, so far yang dominan kan Lippo
Karawaci. Pihak asing itu hanya akan minoritas sebab dibawah 50%.
M : terus pak untuk selama setelah IPO ini kan sahamnya sudah bebas yah pak
dipublik ini, dari pihak bapak memperhatikan ngga sih daya beli dan daya jual dari
investor sekarang ini?
N : kalo daya beli sama daya jualnya investor yah kita ngga ngapa-ngapain tapi yang
jelas kita mantau harganya. Jadi kalau sampai turun sampai naik kenapa. Waktu itu
karena kurs dollar terus kemudian waktu pas itu jaman Jokowi mau jadi presiden kan
rame-rame tuh luar negeri kan juga gonjang-ganjing, kalau presidennya Prabowo
gimana kalau presidennya Jokowi gimana gitu loh, mereka kan masih wait and see.
Tapi sejak IPO sampai sekarang porsi yang di IPO kan itu kan dari 14% menjadi
sekitar 20-21%. Karena permintaan banyak sekali maka sekarang ada 21% yang ada
di publik. Dari segitu sih mayoritas masih asing karena kebetulan saya dosen
investasi, jadi orang Indonesia itu kalau investasi yang dilihat kebanyak PER nya,
Price Earning Ratio-nya. Dan kita itu mahal, berapa kali gitu. Jadi harga
dibandingkan keuntungan itu. Nah kenapa? Karena kita lagi ekspansi kok, ekspansi
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
yah kita butuh jadi income yang kita dapat kita pakai untuk bangun rumah sakit lagi.
Jadi akibatnya yang keluar sebagai earning di bottom line itu ngga besar. Tapi
investor luar yang dilihat bukan bottom line nya. Kalau Indonesia kan yang dilihat
bottom line nya yang PER itu sama harga sahamnya. Tapi beberapa investor local
tadinya Cuma lihat itu juga menyesal, tadinya harganya 9000 kan sekarang 14 ribu
15-16 ribu.
M : tahun ini makin naik yah pak?
N : iya.
M : Lagi pada saat masa-masa persiapan IPO itu ada ngga sih pak dari tim ini yang, kan
sebelumnya sudah ada dua rumah sakit yang sudah IPO yaitu omni dan mayapada,
kira-kira ada ngga sih pak dari tim ini atau dari pihak bapak yang mencoba melihat
dari rumah sakit sebelumnya ini mereka kegiatannya ngapain aja atau kekurangan
rumah sakit ini yang bisa dijadikan pembelajaran?
N : Enggak comparable ya. Karena misalkan Mayapada cuma satu sekarang sudah dua,
Omni juga Cuma satu. Orang kita sih sudah ada ke mayapada. Kita waktu itu ngga
melihat karena gini, misalkan contohnya yah kenapa ga comparable, karena satu kita
itu tadinya bagian dari Lippo Karawaci terus kita go public itu kita split dari Lippo
Karawacinya, itu pertama, sedangkan mereka berdua kan ngga. Gimana sih
komparasi kita sama omni dan mayapada Kemudian juga secara strategi itu juga
berbeda karena kita satu jelas Lippo itu banyak berkonsentrasi di urban development
kota-kota gitu. Terus kemudian kan juga ada perubahan mall, bisnis area jadi
misalkan release di kemang nanti kita akan ada di sana nantinya. Terus di sini yang
jadi millenium village itu pasti kita uda di sini. Kemudian super blok super blok di
lippo kita sudah pasti ada. Kemudian misalkan pak James itu orientasinya ke timur,
kalau you seorang bisnis man buka rumah sakit di kupang itu pasti menurut hitungan
bisnis itu ngga akan masuk-masuk. Tapi lain sama pak James dia mempunyai
panduan gitu kemudian mempunyai panggilan untuk bisa contribute bagaimana
meningkatkan kualitas kesehatan di Indonesia Timur. Terus kita di support sama
UNHASID (Universitas Hassanudin), jadi Universitas Hassanudin itu membangun
pendidikan spesaialisnya itu mayoritas, itu hanya dari beasiswa karena ditunjuk oleh
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
pemerintah. Dan karena sifatnya beasiswa jadi dokter yang sudah lulus dari sana, dia
harus mau ditempatkan dimana saja. Dan mereka mempunyai beban untuk bisa
mengisi kebutuhan dokter spesialis di Indonesia Timur. Jadi kalau melihat sebaran
dokter spesialis itu disana bisa nangis itu karena mayoritas hanya ada di kota-kota
besar seperti Medan, Bandung, Surabaya gitu aja. Kan dokter juga susahnya tuh
karena mereka harus menjadi dokter spesialis itu susah ya. Karena kalu misalkan jadi
dokter umum itu ada universitas private, swasta tapi kalu mau jadi dokter spesialis
itu harus ke universitas pemerintah. Makanya kalu dokter itu kadang-kadang kalau
misalkan mereka dapat undangan nih di universitas pemerintah buat kuliah, itu
mereka walaupun lagi hamil juga tetap dijalani karena benar-benar jarang banget.
Indonesia itu memang, aduh ngga tahu nih regulasinya ini, butuh tetapi tidak mau
bantu. Bobrok. Indonesia jelas-jelas sudah kekurangan dokter spesialis beberapa
fakultas kedokteran misalnya UPH sudah mampu, resources sudah ada, modal ada,
murid banyak yang mau, tapi ngga dikasih ijin. Dari 70 sekian fakultas kedokteran
yang ada di Indonesia, itu yang boleh menyelenggarakan pendidikan dokter spesialis
itu ngga sampai 20. Dan tidak semua universitas negeri bisa mengadakan pendidikan
dokter spesialis.
M : berarti balik lagi ke yang comparable itu berarti yang di prospek itu sendiri
makanya saingannya itu ditunjukan kepada sari asih group, mitra keluarga sehat
group itu
N : ngga, itu hanya lihat geografis saja.
M : bukan karena jumlah rumah sakit mereka juga banyak yah pak? Saya kira karena
itu pak.
N : karena kan memang yang disitu dihitung kayanya market share yah kalau tidak
salah makanya melihatnya itu. Cuma sebenarnya kalau mau dibilang persaingan, kita
ngga bersaing sama rumah sakit. Sari Asih misalkan itu ngga bersaing. Itu kan yang
punya ibunya pak walikota Tangerang. Nah, rumah sakit sari asih itu kerja sama
dengan kita. You lihat seminggu tuh berapa kali ambulance rumah sakitnya tuh ke
sini karena kalau disana operasi-operasi yang rumit itu ditanggung di kita. Terus
nanti kalau sudah di operasi di kita balik lagi ke sana. Ya pasti di sana opname dulu
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
sebentar baru pulang. Jadi kita juga ngga memonopoli. Jadi kita punya spesialisasi
bedah otak misalkan, bedah otak itu ngga gampang cari bedah syaraf itu, kebetulan
yang punya rumah sakit sini, yang sampai terkenal bahkan orang luar negeri sampai
operasi di sini. Setahun kita seribu bedah otak lebih kok. Tim dokternya juga ada 7-8
dokter. Nah cari dokter bedah syaraf ngga gampang karena peralatan dan juga
expertise. Jadi biasanya mereka refer ke kita. Kita nih uda kaya RSCM gitu aja,
menjadi tempat terakhir untuk me-refer. Jadi sudah sub spesialis gitu. Kalau klinik
itu kan istilahnya primary care, kalau rumah sakit yang sederhana dan tidak ada
spesialis itu body care. Rumah sakit itu secondary dan third care nah kita sudah
sampai quartener care. Gamma knife itu bisa mengoperasi otak itu tanpa membuka
kepala. Alat itu kita punya yang paling canggih di seluruh Asia Tenggara dan di
Indonesia cuma satu-satunya.
M : Yang di prospek itu Cuma mau menggambarkan dan memperlihatkan itu
industrinya seperti apa yah pak?
N : Iya jadi di Indonesia itu kondisinya kaya gini gitu. Karena kan, yang aku kasih ke
kamu yang Bahasa inggris yah? Pernah email kan yah Bahasa inggris atau Bahasa
Indonesia?
N : kayanya Bahasa Indonesia deh. Jadi kalo sari asih Bahasa Indonesia
M : aku sih liat di prospektus nya itu. Di bagian evaluasi Frost and Sullivan
N : iya. Cuma mau ngasih tau market Indonesia itu kaya apa. Itu kan untuk narik
investor, ada keuntungan ngga sih di Indonesia. Di Indonesia itu demand lebih besar
dibandingkan suply. Orang membutuhkan jasa rumah sakit jauh lebih banyak
dibandingkan dengan kapasitas rumah sakit yang ada.
M : itu juga merupakan pesan kunci yah pak pada saat IPO itu benar-benar ditonjolin
banget.
N : iya, iya. Nah makanya kok orang luar itu getol banget beli saham Siloam
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M : jadi lebih banyak dari investor asing. Jadi pak untuk terkahir jadi pak untuk
sekarang ini setelah after market ini peran dari tanggung jawab utama pihak bapak
itu lebih ke apa pak?
N : saya tuh apa maksudnya? Corporate secretary?
M : iya, dan legal.
N: pertama, kita selalu kalau di audit, yang diaudit itu selalu dua, sisi finansial dan sisi
Legal Saya bagian Legal, divisi finansial itu dibawah CFO. Dua-duanya jalan.
Cuma kan beberapa waktu lalu laporan yang berupa angka-angka pasti dibuat oleh
finansial dan accounting. Tapi ada juga yang berupa angka-angka dari KSEI (PT
Kustodian Sentral Efek Indonesia) itu dikeluarin angka juga tapi sifatnya ngga
finansial. Kita dapat dari KSEI dan dilaporkan. Laporan-laporan itu sih gak hanya
dari finansial dan accounting kita. Terus juga misalkan waktu kita mengakusisi
rumah sakit lain. Setelah IPO itu kita mengakusisi satu rumah sakit. Pada saat kita
akuisisi itu sekitar 30% dari dana yang diperoleh. Kita sudah bilang nih setelah IPO
kita dapat uang berapa persen untuk akuisisi rumah sakit lain. Setelah itu kita
langsung beli rumah sakit dibulan September. Terus di bulan Desember 2013 kita
akuisisi dua rumah sakit di Bali. Rumah sakit kecil sih. Setelah itu April kita akuisisi
rumah sakit yang di Purwakarta. Lalu bulan Juni atau Juli, akuisisi rumah sakit di
Mampang. Pada saat kita mengakuisisi yang pertama itu kita ditanya tentang oleh
KPPU. Jadi 30% dari dana yang diperoleh untuk akuisisi. Rumah sakit terakhir yang
di Agustus tuh rumah sakit asri. Tapi kan dari rumah sakit sendiri kan ada profit nah
itu bisa ditambahkan. Terus ada beberapa persentase yang kita laporkan. Setelah
dapat uang kan dilaporkan untuk apa. Jadi keuntungan rumah sakit semuanya berapa
itu semua sudah dilaporkan. Nah KPPU itu tanya pada saat kita mengakuisisi rumah
sakit apakah kita menjadi terlalu dominan di wilayah itu, ya kenyataanya ya ngga.
Karena porsi kita itu masih dibawah 10%. Dari market share rumah sakit nasional
hampir separuh rumah sakit pemerintahan. Kita tuh kalau nasional paling Cuma
5%an. Cuma memang kalau diantara grup yang punya rumah sakit yang lain kita
yang terbanyak. Kelihatannya besar tapi sebenarnya tidak kalau dibandingin sama
lokal juga, mitra keluarga juga ada belasan. Kalau kamu perhatiin yah itu rumah
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
sakit rumah sakit yang dimiliki oleh pastoran itu banyak tapi kan sifat mereka itu
Yayasan bukan PT. Jadi itu pasti tidak digubris oleh wartawan bursa. Coba lihat di
kota-kota besar seperti Palembang, Jambi itu rumah sakit Katolik pasti ada.
M : untuk terakhir pak, secara keseluruhan ini kalau menurut bapak pribadi bagaimana
kerja tim internal ini sudah maksimal, kekurangan dan kelebihannya apa selama
persiapan sampai selesai IPO kemarin?
N : kita timnya masih komplit gak yah, cuma orang Lippo Karawacinya aja, ada
bahkan orang Lippo Karawaci yang dulu bantuin kita malah sekarang di kita, si
Diana, karena suaminya pindah kerja Manado dan asal dia juga Manado ya masuklah
ke Siloam sana. Kita memang prosesnya cepet dibanding perusahaan lain, jadi OJK
nanya besok harinya sudah dibalas. OJK nya aja sampai bingung
M : itu kelebihannya cepet ya, Cuma kalo secara umum ada ngga sih pak
kekurangannya pada saat IPO kemarin?
N : tadinya yah itu kan mau kita Juni akhir, tapi kalo kita maksain di situ jadi harus
ngelihat keadaan pasar bagaimana harga, terus nanti audit lagi nah pertimbangannya
itu. Makanya di undur Paling yang kurang ya karena kondisi market aja sih.
M : itu yang mempengaruhi banget?
N : iya, yang dulu kita sempat rencana awal 11.000 menjadi 9.000. Tapi kita merasa di
support banget yang akhirnya sekarang menjadi diatas 11.000. Dari siloamnya sih
merasa sangat didukung sekali oleh pihak-pihak seperti parent company, banker.
Makanya semuanya juga berjalan dengan baik. Dan kita juga punya direktur kita
sendiri yang juga komit untuk menjalankan proyek ini. Itu sih aku ngerasa kelebihan
di tim kita, kekurangannya ya itu kondisi market yang sempat membuat kita mau jadi
maju atau ngga yah gitu. Terus juga minta ijin itu, susahnya setengah mati. Rumah
sakit itu kan di Medan ijin itu sudah siap dari setahun yang lalu,
M : Iya sih, saya juga sempat wawancara dengan pak Heppi yang kaya di padang
menyerempet isu-isu kristenisasi yang kadang-kadang menyulitkan juga.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
S : Padang kita tunda, yang Palembang kan sudah. Meskipun nama kita ganti akhirnya.
Medan juga ganti namanya bukan siloam hospital. Lambangnya juga ganti.
M : Takut ada isu-isu seperti itu lagi yah.
N : Kita punya lambang kan kaya salib gitu yah. Nah sekarang you lihat lambang
rumah sakit katolik lah, seperti di Palembang kan ada, itu di setiap kamar ada
salibnya, dikita malah ngga ada.
M : mungkin karena perusahaan besar juga kali yah pak?
N : Tidak. Kita diperas, jujur saja.
M : Iya, perusahaan besar ya jadinya lumayan.
N :Uujung-ujungnya kita harus bawa yang protes-protes itu ke sini ke sana untuk lihat,
terus akhirnya kan mereka oke. Bukan dalam arti kita kasih duit yah.
M : itu aja sih pak dari segi legal dan corporate secretary nya. Terima kasih banyak pak
untuk wawancaranya.
N : iya, ini kartu nama saya ya
M : iya. Makasih banyak ya pa.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
Transkrip Wawancara V
Keterangan:
N : narasumber
M : Peneliti (Meishiana)
Narasumber:
Nama : Heppi Nurfianto
Jabatan : Senior General Manager Corporate Communications
And Corporate Social Responsibility PT Siloam International Hospitals, Tbk.
Bentuk Wawancara : Tatap muka
Tempat : PT Siloam International Hospitals, Tbk., Lippo Village
Tanggal : 23 Oktober 2014.
Pukul : 13.15-14.05
Hasil Wawancara
M: Selamat Siang Pa, Mohon Bapa perkenalan diri dulu Pa
N: Apa?
M: Hmm nama Bapa, divisi dan jabatan Bapa.
N: Oke Iya, Nama saya Heppi Nurfianto jabatan saya di Siloam hospital Group sebagai
Gm Corporate communications dan CSR. Hmm lingkup kerja saya di sini menangani
ehh semua aktivitas komunikasi baik internal maupun eksternal berhubungan dengan
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
media, berhubungan dengan publikasi keluar lalu juga untuk ehh bagaimana kita create
awareness brand awareness, lalu memperkuat image daripada Siloam, bagaimana kita
juga menciptakan image yang positif daripada Siloam Hospitals. Itu merupakan bagian
kingkupp kerja saya. Termasuk juga ehh pada saat juga kita menyelenggarakan aktivitas
CSR (Corporate Social responsibility) itu juga merupakan salah satu bagian bagaimana
kita bisa terjun di dalam masyarakat dan menciptakan suatu aktivitas-aktivitas sosial
yang bermanfaat bagi masyarakat. Yahh CSR kita selama ini lebih terkait kepada
bidang usaha kita yaitu pengobatan gratis. Itu sekilas daripada saya.
M: Iya Pa, terima kasih. Jadi kita langsung masuk kepada pembicaraan IPO itu sendiri ya
pa. Berarti divisi PR ini suda termasuk kepada tim investor relations untuk IPO itu,
hmm maksud saya terlibat dalam proses IPO ini. nah yang ingin saya tanyakan apa sih
bentuk keterlibatan dari divisi PR Siloam ini ketika perencanaan IPO, masa-masa
sebelum IPO itu apa aja pa?
N: Iya. Memang eh untuk sebelum IPO ini kita sebut Pre-event daripada IPO ini kita
memang tidak terlibat banyak. Tapi dari saya pribadi, lebih kepada Task Force – nya
aja, komitinya. Jadi pada saat proses due dilligence itu kita membantu untuk calon
investor maupun juga lembaga-lembaga keuangan yang ehhm memang berminat apa
namanya membiayai proses IPO. Nah itu saya terlibat di sana untuk membantu
menerangkan apa namanya profile daripada Siloam Hospitals, ada berapa units kita saat
ini, lalu ehh mengenai apa namanya pengembangan ke depan seperti apa, itu terhadap
investornya. Lalu terhadap media saya juga banyak terlibat di situ untuk
memberitahukan mengenai kapan rencana daripada IPO ini, lalu berapa saham yang
akan dilepas, serta berapa nilai kapitalisasi daripada saham tersebut. Jadi lebih kepada
komunikasi eksternal saja.
M: Itu pa media yang digunakan apa saja media langsung, atau media cetak , ato apa saja
pa?
N: Jadi medianya kebanyakkan media cetak dan media online ya. Tv ehh tidak pernah,
sedangkan media yang banyak kita gunakan itu cetak dan online. Jadi biasa mereka
nanya nih, mereka kan kebanyakan dari desk ekonomi dan bisnis kan. Mereka nanya
nih, pak gimana nih, kapan nih IPO Siloam nih? Jadi apa enggak? Trus Siapa nih
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
lembaga yang menjaminnya? Lebih kepada masalah-masalah teknis aja sih gitu, trus
berapa saham yang akan dilepas kepada masyarakat. Lalu ehm PER-nya (Price
Earning Ratio) berapa. Lalu juga kedepannya dana yang akan didapat ini akan
digunakan untuk apa saja. Lebih kepada masalah pada saat kita sudah berhasil
menghimpun dana. Begitu.
M: Nah untuk internalnya sendiri, karyawan juga harus tahu kan Pa mengenai adanya
aktivitas IPO ini. bagaimana cara dari PR Siloam untuk memberitahukan kepada
karyawan tentang IPO yang akan dilakukan ini?
N: Kalo untuk internal biasa kita kerjasama dengan bagian HRD. HRD dalam hal ini eh
sebenernya yang lebih banyak berbicara adalah president directur kita. Dia kirim
memorandum kepada seluruh karyawan bahwa kita telah resmi IPO. Kita telah resmi
dimiliki oleh masyarakat sahamnya sekian persen. Itu lebih ke ehhh ehh, kalo kita
sendiri gak terlalu berperan banyak dalam hal ini. Gitu untuk internal communication-
nya, lebih banyak oleh HR.
M: Lalu pa, pada hari H sendiri PR Siloam terlibat dalam beberapa hal kan pa, nah ehhhm
seperti apa saja pa bentuk keterlibatan Bapa ehh dalam hal ini?
N: Pada saat hari H ehmm kita memang lebih kepada event execution-nya. Kita
mempersiapkan acaranya, kita juga ada meeting, rapat kordinasi dengan ehh ehh
Corporate and Communication-nya dari BEI (Bursa Efek indonesia). Jadi lebih kepada
teknis penyelenggaraan IPO-nya, ceremonialnya seperti apa. Lalu untuk media
handling nya seperti apa, kita lebih banyak seperti itu. Jadi ehh ehh apa namanya, lalu
pada hari H nya ya kita terlibat disitu, jadi untuk mempersiapakan semua acara, karna
kan ehh ehh kebetulan juga di tempat kami ini tidak hanya, tidak hanya murni ehh
menangani masalah komunikasi tapi untuk juga membuat event. Ya kita event banyak
juga menyelenggarakannya gitu.
M: Berarti enggak ada EO gitu ya pa? Jadi murni dari PR Siloam dan Lippo ya pa?
N: Ditawarkan EO, tapi kita pikir enggak. Jadi mulai dari,mulai dari ehhhh sebelum IPO
itu apa ya, saya lupa itu namanya tuh. Ehh Public Expose, Public expose lalu IPO, nah
itu kita terlibat semua termasuk tuh untuk booking hotelnya, undangannya juga, terus
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
juga ehh apa namanya di media massa kita mengiklankan, lalu juga neraca keuangan
kita, lalu untuk pelaporan ke OJK kita tidak terlibat di situ tapi kita lebih kepada hal-hal
sifatnya events and promotions and Communications.
M: Itu PR dari Siloam pa, bukan dari PR Lippo?
N: Bukan, kita. Tapi untuk komunikasinya dibantu dari PR Lippo Karawaci.
M: Hmm gitu pa, jadi sebenarnya apa yang membedakan peran dan tugas antara PR
Siloam dengan PR Lippo dimananya pa, apa titik berat yang membedakannya pa?
N: Sebenarnya kita sih saling membantu ya. Jadi gini, sebelum IPO ehh bukan sebelum itu
hmm sampai saat ini pun kita juga siloam Hospitals ini ada di bawah naungannya Lippo
Karawaci, nah sehingga dari divisi Corporate Communications-nya mereka ada salah
satu orang yang memang ditugaskan untuk mendukung aktivitas komunikasi kita. Gitu.
Nah jadi, saya juga memang dari awal selalu kerja sama dengan mereka. Relationship-
nya dengan mereka sangat erat sekali, karna ada isu-isu apa, termasuk IPO ini selalu
saya minta tolong mereka, termasuk untuk meng-arrange wartawannya kira-kira siapa
sih yang mau di undang nanti, lalu ehh bagaimana nanti untuk kita expose ke medianya
seperti apa. Ehh jadi ini kerjasamanya, kita dibilang enggak ada bedanya kalo untuk
masalah Siloam Hospitals, tetapi kalo untuk masalah property lain kita tidak terlibat.
M: ehh oke pa. Lanjut pa, untuk mendukung IPO ini dibutuhkan analisis-analisis
kompetitor kan ya pa untuk mencari tahu kelemahan kelebihan, untuk tambahan
informasi gitu-gitu kan Pa. Nah jadi dari Siloam sendiri ada gak pa dilakuin analisis,
riset segala macem gitu pa?
N: Maksudnya kompetitornya kita gitu?
M: Iya pa, pokoknya melakukan hal-hal seputar riset gitulah Pa. Gimana pa?
N: Kalo untuk riset itu, dari lembaga penjamin efisi ehm lembaga penjamin emisi kita .
Dalam hal ini adalah brokernya kita.
M: Ciptadana ya pa?
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N: Iya Ciptadana Sekuritas. Dia yang tentunya melakukan evaluasi, kalo misalnya rumah
sakit lain sudah melakukan IPO saham mereka bagaimana. Gitu. Itu lebih kepada
kompetitor lah ya. Tapi kalo dari kita sendiri sih enggak ya, kita gak pernah. Termasuk
untuk strategi komunikasi ya kan baru kita doank nih kalo enggak salah setelah berapa
tahun rumah sakit yang IPO.
M: Iya pa, Siloam rumah sakit ketiga ya pa yang melakukan IPO sejauh ini. oh iya Pa,
kemarin lalu saya juga sudah wawancara juga sih dengan Ciptadana pa, dengan Pa
Oskar
N: oh Oskar, iya iya.
M: saya juga bertanya seputar persiapan Ipo ini apa yang dilakukan pihak mereka. Pa
Oskar bilang dari Ciptadana itu sendiri lebih memikirkan mengenai hal-hal
keuangannya ya pa
N: iyaaa.
M: Selain keungannya untuk analisis tadi itu mereka bilang dapet data dari sini, baru
mereka melakukan evaluasi.
N: betul betul. Kalo data dari kita ya, kalo data maksudnya kalo data rumah sakit yang
menjadi saingan kita yang sudah IPO siapa aja, itu dari kita. Tetapi untuk ehh apa
namanya apa istilahnya ya, researchnya itu mereka yang lakukan. Gitu. Penelitiannya
gitu.
M: Itu semua yang ada di dalam Prospektus itu ya pa?
N: iya ada ada.
M: Oke Pa, untuk mendukung proses IPO ini dibutuhkan positif image buat Siloam.
Walaupun Siloam sudah memiliki positif image sih ya pa dari saya pribadi. Nah tapi
ada tindakan-tindakan khusus gak pa selama proses persiapan itu untuk menunjang
lebih gitu positif image Siloam itu sendiri. Apa saja yang dilakukan Pa?
N: yang pasti sih kita berusaha untuk sebaik mungkin membina hubungan dengan media,
karena media yang menjadi corong kita, media cetak, online, maupun televisi dan jujur
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
sepanjang rencana IPO yaitu 2012-2013 kita memang banyak create berita positif gitu
ya. Ya kita ada groundbreaking(PELETAKAN BATU PERTAMA), kita ada grand
opening, lalu kitaa.. saya juga selalu ke daerah-daerah untuk roadshow selalu bikin
media gathering dengan teman-teman media di sana. Semata-mata supaya masyarakat
percaya, kalo kita memang ya rumah sakit yang sedang berkembang, hmm develop
hospitals gitu dan kita juga punya........... (narasumber batuk dan berdehem) maaf... kita
punya rencana kedepan untuk pengembangan itu memang bermanfaat bagi masyarakat
gitu. Bagi masyarakat dan juga akan memberikan ehh satu kebaikan lah untuk
masyarakat. Kan namanya orang mau bangun rumah sakit kan, apa sih yang ditujukan
kan itu akan bermanfaat bagi masyarakat gitu, baik untuk sarana kesehatan dasar, lalu
juga bagaimana kita bisa membantu program pemerintah di dalam hal pengupayaan
adanya apa namanya fasilitas yang memadai gitu. Jadi seperti itu, itu salah satunya.
Lalu ada juga kita berusaha untuk tidak membuat masalah kan. Kalo membuat masalah,
pasti media seneng lah gitu ya, ada berita-berita yang memang tidak baik. Walaupun
saya akuin taun 2013 itu sebelum IPO kita memang tapi di daerah sih, itu pada waktu
pembangunan Siloam Padang kita sempet goncang media beritanya negatif, tapi ya kita
berusaha untuk mendekati mereka. Kita undang media-media daripadanya, bawa
kemari lihat nih. Itu waktu itu isunya agama, isunya mengenai agama. Jadi waktu
pembangunan Siloam Padang itu, saya kurang tahu siapa yang menghembuskan isunya
tetapi ini akan membawa isu Kristenisasi. Nah itu kan sangat gak enak banget gitu,
padahal pada waktu kita acara peletakkan batu pertama atau groundbreaking itu semua
pejabat, elemen masyarakat, tokoh agama di Padang itu dateng, Sumatra Barat itu. Nah
kenapa bisa sampai seperti ini, berita ini sangat-sangat gencar kalo nanti mba ada waktu
coba aja search Siloam Padang, pasti semua beritanya mengenai negatif gitu tapi kan itu
di level lokal kan. Nah kita kebetulan juga, strategi kita berhasil, strategi kita kita
undang media, kita kasih liat mereka ini loh Siloam palembang nih, Siloam Jambi gak
ada kan tanda Salib, semua kita siapin ada apa namanya ehh untuk Sholat pun Mushola
kita siapkan, karyawan pun ada juga yang pake hijab gitu, seperti itu. Nah itu
merupakan salah satu eehmm upaya kita untuk membangun kepercayaan kepada publik.
Kan kita gak mungkin donk undang masyarakat gitu, tetapi yang berbicara adalah si
media sebagai corong itu. Saya akuin ada berita negatif gitu tapi itu kan ya sesuatu yang
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
belom terbukti lah gitu dan tidak terbukti gitu. Itu memang diakuin upaya untuk
menghambat pembangunan Siloam saja dari kelompok tertentulah kita bilang.
M: Oke Pa, jadi strateginya itu lebih kalo saya bisa bilang strateginya lebih ditujukan
kepada media itu sendiri ya Pa.
N: Iya Media.
M: seperti Media gathering, lebih pada hubungan pribadi atau interpersonal gitu ya pa.
N: Iya, dengan wartawan-wartawan kita berusaha untuk dengan pemred-pemred, ya kita
banyaklah sekarang. Kita gak mungkin dengan media nasional doang yang kita pegang,
kan di daerah ada di Palembang, ada di Jambi, nanti ada di Medan juga, lalu ada di
Surabaya, denpasar, Makasar, Manado, balikpapan, dan Kupang nanti. Kan kita perlu
pegang mereka semua donk gitu, dan saya juga terbatas kan waktunya. Makanya saya
ehm selalu sebulan sekali saya manfaatkan untuk melakukan kunjungan kepada mereka
gitu. Gathering dengan mereka, makan siang, cerita nih sekarang Siloam Palembang
ada begini-begini loh, gitu, nih Siloam ini ada begini-begini loh gitu. Nah jadi kita, saya
lebih strateginya lebih ke pendekatan approach ehh lebih ke persuasif aja sih, yang
lebih soft.
M: Baik pa. Nah kita lanjut ya Pa, jadi ketika IPO itu ada spokesperson yang ditunjuk ya
pa
N: Ada.
M: Nah spokesperson di sini berarti...
N: Spokesperson-nya itu pada saat press conference ya? Spokesperson-nya itu adalah
direktur keuangan dan CEO kita. Kita, saya dalam hal ini ehh lebih kepada jadi
moderator aja sih gitu.
M: Spokesperson-nya itu ganti-ganti pa?
N: Pada waktu sebenarnya tergantung pertanyaan ditujukkan kemana dan juga dari orang
Lippo Karawaci, CEO-nya Lippo Karawaci.karena dia sebagai holding company kita.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M: Nah, pa ada ini gak sih Pa ada pelatihan-pelatihan khusus gak sih pa untuk direktur
keuangan, CEO-nya, gimana nih cara menangani media Bapa harus kaya gini, atau
ada gak sih pa?
N: Gak pernah. Saya pun juga gak pernah ada pelatihan-pelatihan seperti itu, cuman saya
beberapa kali ada ikut seminar aja gitu. Tapi kita gak pernah adakan pelatihan lah,
saya rasa mereka sudah pahamlah bagaimana mereka harus menghadapi media,
bagaimana harus tarik ulur dengan media.
M: Baik pa. Lalu pa, dalam setiap berita, informasi biasanya ada pesan kunci Pa. Pesan
kunci yang ingin disampaikan Siloam itu sendiri dalam tiap berita, ingin mengatakan
apa sih pa?
N: Di dalam IPO ini?
M: Iya pa dalam konteks Ipo ini.
N: Dalam konteks IPO ini, key message kita adalah lebih kepada pembangunan Siloam.
Pembangunan Siloam yang kita minta supaya keluarnya Key message-nya itu bahwa
kita tahun 2017 akan membangun sampai 40 rumah sakit, sesuai dengan janji kita
kepada investor. Key messagenya seperti itu, uang yang akan digunakan ini buat apa
sih yang berhasil dihimpun dari masyarakat ini dari investor, duitnya ya pasti untuk
pembangunan rumah sakit. Lebih ke arah situ.
M: Dan itu semuannya harus terintegrasi ya pa, antara.. satu suaralah ya pa untuk semua
pihak di Siloam.
N: iya donk.. iyaa.
M: dan itu Bapa juga yang me-monitoring atau otomatis aja gitu pa?
N: oh kalo urusan satu suara, mereka semua udah otomatis. Dari owner langsung bilang
kan bahwa duit ini digunakan untuk pembangunan rumah sakit. Coba aja di search
selalu untuk pembangunan rumah sakit.
M: Dalam setiap media cetak, online, presentasi-presentasi yang ada selalu itu ya pa.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N: iya.. iya.. jadi ada untuk pembangunan rumah sakit, pelunasan hutang gitu. Selebihnya
ya untuk operasioanal.
M: Trus pa, divsi PR Siloam ini berperan juga gak pa dalam menentukan media-media
yang dibutuhkan, seperti Bapa bilang tadi ada media cetak, online. Itu Bapa terlibat
langsung ya?
N: Media Target itu iya. Ya kita dan Lippo Karawaci, karena kan kita kan gak punya
pengalaman IPO baru kali ini, sedangkan Lippo karawaci kan sudah banyak
membidani beberapa perusahaan yang IPO sehingga mereka tahulah target medianya
seperti apa. Target kita yang memang ehhmm entah media ekonomi atau media umum
itu dan memang memiliki kekuatan untuk dibaca oleh masyarakat dan calon investor.
Gitu sih.
M: Lalu apa Bapa masih ingat, media yang digunakan apa aja pa?
N: Ada Kompas, ada Kontan yang pasti, Bisnis Indonesia, Suara Pembaruan, Investor
Daily, ladu lalu ada ehhh media Indonesia, ada Republika, ada Koran Sindo, lalu ada
Indonesia Finance today, lalu ada ehhhh Jakarta post, ada Jakarta Globe, lalu ada ehh
Tempo Koran Tempo. Itu aja sih yang saya inget sih.
M: Kalau untuk Portal berita online pa?
N: oh banyak. Ada Detik.com, vivanews.com, Okezone.com, ada Bloomberg TV dan
bloomberg.com di websitenya, lalu ada tadi detik udah ya, lalu ada Kontan.com
online, lalu ada Beritasatu.com, banyak sih kita saya gak bisa sebutin lupa saya.
M: termasuk dengan website internal Siloam juga ya pa?
N: Iya Pastinya.
M: itu Bapa juga yang bertanggung jawab?
N: Iya di tempat saya ada tim khusus tapi itu di under saya. Tapi sekarang udah enggak
lagi, udah di pisah. Sebelumnya di under saya tahun lalu.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M: Jadi informasi-informasi yang ada di website itu lebih tanggung jawab di divisi PR
bapa ya bukan dari divisi Investor Relations ya pa?
N: oh enggak enggak. Kita paling yang kita angkat sih itu adalah IPO-nya, lalu ehh apa
namanya ehmmmm pada saat initial listing itu loh pencatatan perdana saham, lalu
juga termasuk muat relaease kita, press release kita dimuat di situ.
M: iya Pa. Lalu terkait road show pa.Sebelum IPO itu pasti ada road show ya oa. Jadi
gimana peran dari divisi PR Bapa ini dalam memastikan roadshow ini berjalan dengan
lancar, apa aja yang diperlukan . apakah ada konsep khusus utnuk merencanakan
roadshownya?
N: Itu roadshow kan, kalo kita namanya dulu ada namanya Sky Project. Sky project itu
adalah proyek untuk IPO, untuk prosedurnya memang kita gak terlibat langsung kita
tidak baik dari komunikasinya, karena itu memang sudah ada tim khusus dari Lippo
Group, Lippo Karawaci dan Siloam. Jadi mereka semua yang terlibat langsung untuk
ngomong kepada investor, meyakinkan investor. Kita paling yah hanya
mempersiapkan meteri-materi kecil aja sih kita gak terlibat langsung di situ.
M: Materi-materi kecilnya itu seperti apa ya pa?
N: misalnya untuk ehmm apa ya prospektus kita membantu untuk proses pencetakannya,
lalu nanti kita misalnya ada iklan kita membantu deal dengan agencynya. Tapi untuk
membantu ke arah hal-hal yang bersifat tekhnikal kita gak sih.
M: oh jadi itu dari Sky project itu ya pa. Sky project itu dari Lippo ya pa?
N: Iya dari Lippo Karawaci.
M: Oh gitu. Jadi dari semua ini Pa, kalo boleh saya bertanya ada hal lain gak sih Pa yang
sudah dilakuin pas proses IPO itu sendiri. Kan luas ya pa rentang waktunya, selain
membangun hubungan dengan media, citra positif, kira-kira ada lagi gak pa
keterlibatan yang dilakukan oleh divisi PR ini?
N: Yah kita selain pada hari H nya terlibat, lalu juga Public expose ehh pada saat initial
listingnya terlibat, lalu bagaimana kita berusaha untuk eh apa namanya karna kalo
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
saham itu bukan wewenang kita ya, harga saham itu kan fluktuatif ya tergantung dari
investor tarik atau tanam dananya sama sama sama perusahaan kita. Paling kita sih ini
aja ya, hmmm..... membantu merealisasikan janji kepada investor. Nah itu dia yang
penting tuh, iya gak? Sekarang janji kepada investor 2010 mau bangun berapa rumah
sakit, misalnya sepuluh. Pada kenyataannya, yang berhasil dibangun ini hanya lima.
Nah itu kan bagian daripada kita tuh untuk mempercepat proses groundbreaking-nya,
misalnya ada proses untuk pembelian rumah sakit itu bagian kita juga tuh, kita lebih
kepada proses komunikasinya.
M: Dealing gitu Pa?
N: Dealing enggak, itu lebih kepada high level management lah. Kita gak terlibat di situ.
Tapi yang kita lakukan di sini adalah lebih kepada proses lapangannya, kaya misalnya
nanti nih kita udah punya projek itu akan membangun rumah sakit di Bandung kemarin
itu misalnya. Itu kan bagian dari janji kita kepada investor kan, kita akan bangun rumah
sakit di Bandung kan, yaudah kita coba realisasikan setelah semua beres kita akan
adakan ground breaking di sana dengan tim, kita ngomong kepada wartawan apa
namanya berusaha untuk meng-expose pemberitaan ini supaya investor juga tahu oh iya
ternyata udah realisasi loh yah rencananya walaupun belom dibangun tapi paling
enggak udah ada peletakkan batu pertama. Jadi seperti itu, kita membantu mendeliver
promise to the investor.
M: Oke gitu ya pa. Lalu pa kan saat ini sudah selesai IPO ya pa, sudah masuk pada
aftermarket pa. Ada tindakan-tindakan khusus untuk hal-hal untuk menjaga keyakinan
selain yang tadi pa, atau ada strategi khusus gitu pa untuk mendukung IPO yang sudah
dilakukan hingga sampai saat ini?
N: Apa yah yang kita lakukan hmm.
M: atau rencana ke depan gitu pa?
N: Kita ke depannya sih ehhhh lebih kepada business as usual aja sih ya. Bagaimana
supaya sahamnya siloam itu bagus, salah satunya adalah pemberitaan positif dari media
ya, karena investor itu kan kadang-kadang ngeliat Siloam itu berkembang sebagai
entitas yang sesuai dengan harapan mereka. Gitu. Kalo kita misalnya ini sudah
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
membantu dari pada pengembangan Siloam ini. kita sudah berusaha untuk
membangun kepercayaan yang tinggi kepada masyarakat, sehingga masyarakat itu
percaya kepada kita bahwa kita ini sebagai suatu lembaga yang memang menyediakan
layanan kesehatan kepada masyarakat dan memberikan ini. Itu kan kaya semacam efek
domino gitu ya. Jadi kita lebih kepada hal-hal yang bersifat lapangan saja gitu ya. Kalo
pemberitaan itu ya saya rasa sesuatu yang rutin lah, kita kirim release, membina
hubungan baik dengan ini. setelah Pasca IPO ini kan kita selalu awasin juga kan
maksudnya harga sahamnya naik atau turun. Kalo turun kan yaa..... mungkin kaya
kemarin pada Jokowi diangkat IHSG menguat ya kita saham ikutan menguat berapa
point. Paling itu aja, sesuatu yang bisa kita ehh kontrol. Tapi lebih dari pada itu kita ya
sekali lagi ya terutama secara internal divisi komunikasi tidak terlibat langsung di sana.
Semua lebih kepada high level management. Gitu. Urusan orang di atas.
M: lalu apa terkait membina hubungan dengan para analyst, broker, itu masih terjaga pa?
Caranya seperti apa pa?
N: dengan Ciptadana sih masih ya, tapi ehmm dengan pa Oskar dengan siapa lagi tuh saya
lupa. Tapi ya hanya sekedar ini saja ya ehhhm lebih kepada..... ehhhm karena mereka
ini kan udah enggak ini lagi kan... ehhm mereka itu kan sebagai standby buyer waktu
itu, tapi kan sekarang kan dananya udah laku ya mereka udah gak ini lagi donk. Paling
nanti nih kalo kita ada RUPS nih. Nah RUPS nanti nih itu kita juga terlibat juga, RUPS
yang pertama kita terlibat di situ tapi eksekusi aja, sama kita juga ada bikin press
conference, ngomong mengenai RUPS ini planning nya ke depan seperti apa sih, atau
nanti kita mungkin mau ada corporate action itu ada lagi tuh.
M: itu apa pa?
N: Corporate action itu harus diwajibkan oleh si apa namanya nih OJK ya, OJK yang
mengatur. Jadi ada public Expose, public expose itu sebelum IPO tapi setelah IPO itu
harus ada Corporate Action. Kaya misalnya apa right Issue, terkait dengan investor lah.
Saya gak bisa kasih tau tuh off the record. Nanti saya di marahin tuh.. hahahha
M: itu aja sih pa. Oh iya pa terlewat, tim dalam proses IPO ini yang terlibat itu siapa aja
Pa?
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N: hmm ada tim kita tim corporate communications, tim investor relations, tim HR juga
terlibat karena kan kita minta dari Siloam units kita kan pada dateng kan pas acara.
Yaudah itu doank aja paling sih yang terlibat. Kita gak perlu banyak panitia sih .
M: Lalu komposisinya tanggung jawabnya berbeda-beda pa? Yang mana yang lebih berat
gitu pa?
N: yang pasti tim investor relations lebih berat karena mereka lebih tentang cari nasabah
sih ya jualan Siloam.
M: oke Pa, itu aja pa pertanyaannya.
N: ada lagi?
M: Cukup Pa . Terima kasih Pa untuk waktunya. Selamat Siang Pa
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
Transkrip Wawancara VI
Keterangan:
N : narasumber
M : Peneliti (Meishiana)
Narasumber:
Nama : Paulus H. Pandiangan
Jabatan : Manager Public Relations PT Lippo Karawaci,Tbk.
Bentuk Wawancara : Tatap muka
Tempat : Supermall Lippo Karawaci (Cuppa Coffee)
Tanggal : Senin, 3 November 2014
Pukul : 16.15-16.49
Hasil Wawancara:
M: Sore Pa, Silahkan Bapa untuk memperkenalkan diri
N: Oke, nama saya Paulus H. Pandiangan PR Manager PT Lippo Karawaci, Tbk. Oke, nah
Lippo karawaci, Tbk. itu adalah induk dari PT Siloam Internasional, Tbk. Nah
menjawab Pertanyaan nomor dua peran dan tanggung jawab seperti apa sebelum IPO,
apa perbedaan tugas, bagaimana pembagian tugasnya. Sebenarnya ehhh kita tidak
sebagai apa holding company, kita tidak ehh dalam implementasi hari-hari tidak
membagi secara detail tugas antara corporate communications Lippo Karawaci dengan
Siloam, tetapi kita berkewajiban membantu mereka. Tekhnisnya adalah kita
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
membantu pembuatan salah satu menciptakan opini publik yang positif terhadap
siloam International ehhh contoh misalnya kita cerita di media tentang ehh fasilitas
yang dimiliki Siloam, rumah sakit Siloam sebelum IPO ya. Nah bahwa satu dia sudah
oegang akreditasi international yang disebut Joint Commision Internatioanl dan itu
merupakan pioneer rumah sakit Indonesia yang memegang JCI. Kemudian, kita juga
cerita tentang di media terntang kontribusi Lippo eh apa Siloam dalam menyerap
tenaga kerja yaitu dokter, perawat, maupun pendukung medis lannya, dan berhubung
sebelum IPO itu Siloam sudah punya rumah sakit umum disini, kita juga cerita tentang
itu diterbitkan ditayangkan, cerita-cerita tentang itu bahwa Siloam adalah jaringan
rumah sakit swasta nasional pertama yang mendirikan rumah sakit umum pertama di
Indonesia. Nah lanjut bagaimana bentuk strategi, menga aapa strategi itu dilakukan.
Nah kalo sky project sudah tahu ya mba? Jadi itu penamaan terhadap program
sebelum dan setelah eh sebelum IPO, itu yang disebut Sky Project. Nah mengenai
strategi yang dilakukan oleh Lippo yah itu tadi, satu Media Lobbying. Implementasiny
adalah kita menghubungi media ehh dalam formatnya itu macam2-macam ya mba ya,
tapi kalo dalam media lobbying ini lebih pada formatnya itu adalah yang sering
dilakukan adalah one on one interview. Jadi kita cerita tentang keunggulan-
keunggulan Siloam, mengapa strategi ini dilakukan? Karna strategi ini terbukti jauh
lebih efektif jadi kepada media-media target itu jauh lebih efektif karna pertama
mereka belum tahu mengenai Siloamnya, nah jadi kita ehh lebih bagus melakukan itu
ketimbang kali melakukan Presscon. Press Conference itu dilakukan pada saat
istilahnya Milestone, jadi tahapan-tahapan penting, contoh misalnya pada waktu
pembukaan rumah sakit, atau kemudian kehadiran fasilitas baru, itu presscon baru
dilakukan. Tapi kalo untuk ehh sebelum persiapan IPO ini lebih kepada one on one
tadi itu. Lanjut, research yang dilakukan, ehmm ini untuk point lima ya.
M: Maaf pa, tadi untuk strateginya hanya media Lobbying aja ya pa? Ada lagi gak pa
kira-kira?
N: iya itu media lobbying. Hanya itu aja mba, kenapa kamu paksa saya Mba?
(Narasumber tertawa).
M: Ya Pa kali aja dari Lippo Pa ada lagi selain itu (Peneliti tertawa)
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N: enggak-enggak, itu aja. Kamu itu kok maunya nambah-nambah aja (narasumber
tertawa). Nomor lima ya soal research. Research yang dilakukan tentu mengenai
kompetensi Siloam, kehebatan, keunggulannya. Contoh misalnya Siloam itu kan
sebelum IPO ada kurang lebih 10 rumah sakit, masing-masing rumah sakit itu kan
punya yang namanya Centre Of Excellence, itu pusat layanan unggulan, misal yang di
Karawaci ini dia kalo gak salah apa ya ....... di sini apa ya (narasumber berpikir),
ehmm Jantung, kemudian di Kebon Jeruk itu Urinoir jadi berkaitan dengan saluran
kantung kemih, kemudian saluran pencernaan. Nah kita research masing-masing
terhadap keunggulannya, fasilitas yang dimiliki apa. Kemudian itu yang dieksplor,
kemudian itu yang ditampilkan pada saat one on one interview, maupun pada saat
presscon tapi lebih banyak saat di one on one interview. Jadi research-research yang
kita lakukan terutama pada keunggulan. Pertanyaan selanjutnya terkait research, ada
atau tidak riset untuk kompetitor. Haduh, ngapain ngurusin kompetitor (narasumber
tertawa).
M: Tapi pa di prospektusnya ada kan tuh pa, terkait keunggulan kompetitif dan daftar
nama kompetitor.
N: Oh no no no, prospektus itu beda. Jadi gini, prospektus itu cerita gambaran satu pemain
di dalam sebuah industri. Industri begini, kami begini. Nah kami akan mencapai
begini, kami lebih baik ehmm kami akan lebih berhasil, kenapa? Karna kami lebih
bagus, layanan ini, keunggulan ini., fasilitas ini. Gitu, beda. Jadi kami cerita itu bukan
berarti kami mensiasati persaingan, tapi kami cerita tentang bagaimana ia unggul di
tengah industri yang ada. Ya mba ya. Pertanyaan nomor tujuh bagaimana terkait
strategi positif image ya, ehmm ini kaya pertanyaannya diulang ya?
M: Ehmm itu sebenernya terkait pa, tentang cara apa aja dilakukan untuk meningkatkan
positif image. Tapi karna Bapa udah jelasin dari awal semuanya jadi udah terjawab.
Gitu Pa.
N: ohh. Jadi itu tadi ya dibentuknya satu penayangan pemberitaan positif Siloam itu
intensif, terus-menerus di berbagai media target. Itu tuh terutama. Jadi istilahnya
permintaan wawancara, mereka datang kita ladenin, bahkan kalo tidak ada permintaan
wawancara kita aktif untuk menyodorkan kepada media, nah ini loh bagus lu mau
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
nulis gak. Gitu. Lanjut ya, apakah menentukan media apa saja yang digunakan, iya
betul... yang pasti media mainstream. Media mainstream ini adalah media-media
besar baik cetak maupun online, biasanya hanya dua ini ya cetak online.
M: untuk TV enggak ya Pa?
N: Iya bener, ntar dikira gosip lagi (narasumber tertawa). Untuk selanjutnya ya, hmm
untuk roadshow ya. Hmm roadshow ini kita tidak intensif ya kita tidak touch secara
langsung. Karna gini, roadshownya Siloam selain di domestik kan di luar juga, nah
biasanya roadshow ini berhubungan dengan Investor relations atau lembaga-lembaga
yang dianggap akan membeli sahamny Siloam. Biasanya yang berperan di sini adalah
penjamin emisi mba.
M: Penjamin emisi ya pa. Tapi ya Pa, kemarin saya udah wawancara Pa Oscar dari
Ciptadana, pihak mereka itu lebih mengurusi hal keuangan ya pa, jadi kalo roadshow
itu ada EO dari Siloamnya sendiri Pa, yang atur akan kemana, seperti apa.
N: Jadi gini, roadshow itu kan ketemu kepada para investor biasanya itu berupa analyst
meeting. Kumpulin analyst, kumpulin segala macam kemudian memaparkan.
Beginiloh Siloam selama ini berbisnis, kedepannya kami akan mendirikan rumah sakit
berapa, target kami begini. Nah itu roadshow yang dilakukan, nah bagaimana PR dari
Corporate Communications mengambil andil? Corporate Communications itu
sebenarnya sudah melakukan roadshow itu dilakukan, sudah ada pemberitaan. Nah
selama roadshow itu berlangsung ada pemberitaan juga. Itulah kontribusi dari kita.
Terutama mba, kalo dalam IPO itu adalah pemberitaan positif mengenai emitennya
supaya banyak yang beli.
M: oh gitu pa. Jadi Roadshow itu dateng ke tempat-tempat lalu lakuin analyst meeting ya
pa.
N: iya kebanyakkan analyst meeting.
M: Lalu nanti pihak Siloam melakukan presentasi gitu kan ya pa. Presentaasi itu biasa
yang berhak berbicara siapa pa, biasa CEO ya pa?
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
N: Bisa CEO, bisa Corporate Secretary, bisa direktur keuangan. Mereka paket tuh, biasa
mereka yang jelasin gitu.
M: Lalu pa terkait apa yang di presentasiin, biasa tentang apa aja ya apa?
N: tentang ehh tentang unit bisnis, kemudian gambaran persaingan di industri itu,
keunggulan layanan yang dimiliki, kemudian sertifikat yang dimiliki ICC, dalam hal
ini lebih menonjolkan JCI –nya, kemudian gambaran mengenai industri ini sendiri dua
tiga tahun ke depan. Berbarengan dengan itu Siloam cerita dalam situasi seperti itu
kami lakukan ekspansi. Artinya apa intinya adalah dalam roadshow itu sebenarnya
pertemuan bergilir yang direncanakan bersama analyst maupun pelaku pasar keuangan
dengan bertujuan bercerita keunggulan, kehebatan dari Siloam ini emiten ini.
harapannya adalah, ujung-ujungnya adalah si analyst merekomendasikan melalui
researchnya kepada pembeli saham, eh ini bagus loh. Nah kemudian yang baisanya
dari lembaga keuangan misalnya dari dana pensiun misalnya oh itu tertarik beli
sahamnya. Jadi PR mendorong media untuk terbitkan banyak, tayangkan berita positif
lebih banyak,kemudian ini cerita tentang analyst. Jadi apa kombinasi ini yang
mendorong opini publik oh ini bagus nih. Gitu loh.
M: Lalu pa Roadshow dengan Public expose itu sama atau tidak pa?
N: hmm itu nama saja. Jadi gini, ada yang disebut sebagai public expose. Sebelum anda
masuk IPO ada kewajiban dari bursa menyatakan anda harus melakukan Public
Expose. Arti katanya adalah ekspos publik. Itu forum dimana kita mengumpulkan
analyst, kemudian kita kumpulkan media. Intinya adalah cerita tentang perusahaan ini.
eh gitu loh. Nah sebelum public expose, dia sudah hubungin beberapa analyst, dan
juga beberapa lembaga keuangan yang dianggap berminat terhadap sahamnya ini. itu
yang disebut pertemuan bergilir ini berbentuk roadshow tadi itu. Paham?
M: Paham Pa.
N: Lalu bagaimana keterlibatan dalam penyusunan key message? Nah itu tadi, kita susun
kira-kira di dalam setiap presscon. Hmm jadi gini, tadi kan ada one on one interview,
ada press con, kemudian ada press release ya. Direncanakan adalah point-pointnya,
key messagenya adalah masih dalam garis benang merah itu keunggulannya si Siloam.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
Oke. Implementasinya adalah tadi one on one interview, cerita misalnya hanya tentang
keunggulan layanan centre of excellence yang urinoir rumah sakit Kebon Jeruk itu
untuk one on one interview, nah untuk release cerita Rumah sakit Siloam A atau B
misal menambah kapasitas tempat tidur, kenapa? Karena banyak orang yang sudah
rawat inap di sana. Loh kok banyak? Karna banyak yang sembuh, dokternya handal.
Kemudian kalo press con sebelum IPO disebutkan di situ ternyata peminat saham
Siloam itu kelebihan permintaan oversubscribed. Itu key messagenya. Lalu selanjutya,
setelah IPO selesai adakah upaya khusus yang terus dilakukan, ya ada donk yaitu me-
maintance berita positif di semua media khususnya media besar, media mainstream.
Saya rasa itu aja ya.
M: oke pa. Jadi kalo saya boleh simpulkan dari wawancara hari ini adalah mengenai
kontribusi utama dari PR Lippo Karawaci adalah mengelola opini publik melalalui
pemberitaan positif di media-media, dengan cara yang itu tadi ya pa media lobbying.
N: Iya betul
M: Oke pa, terima kasih banyak untuk wawancaranya hari ini.
N: sama-sama, sukses ya.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
Transkrip Wawancara VII
Keterangan:
N : narasumber
M : Peneliti (Meishiana)
Narasumber:
Nama : Indah Soepraba
Jabatan : Senior Associate Director Fortune PR
Keterangan : Wawancara dilakukan melalui Email
Tanggal : 20 Januari 2015
M : Bagaimanakah tahapan IPO yang ideal bagi sebuah perusahaan?
N : aku sudah kirimkan by email bagan tahapan IPO yang sebaiknya dilakukan oleh
perusahaan yang mau Go Public (IPO).
M : Saat proses persiapan IPO hingga selesai, bagaimanakah seharusnya porsi
tanggung jawab antara tim internal perusahaan dengan para penjamin pelaksana
emisi, apakah presentasinya 50:50 atau ada yang lebih dominan?
N : Dalam proses IPO yang palig dominan adalah pihak underwriter sebagai penjamin
pelaksana emisi saham. Underwriter adalah leader yang “memimpin” jalannya
proses IPO. Sekaligus juga bertanggungjawab apakah hasil IPO memenuhi target
atau tidak, apakah saham yang dijual dan dilepas oleh perusahaan menarik minat
para investor. Bilamasih ada saham yang tersisamaka itu menjadi tanggung jawab
underwriter untuk “membeli” saham tersebut.
M : Informasi dan dokumen penting apa saja yang harus dipersiapkan sebuah
perusahaan yang sedang mempersiapkan IPO?
N : Yang paling penting adalah laporan keuangan selama beberapa periode tertentu
(sekitar 1-2 tahun terakhir) dan growth business dari perusahaan tersebut. Image
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
perusahaan sebaiknya dalam kondisiprima sehingga menarik para investor untuk
membeli saham tersebut. Untuk corporate image perlu didukung oleh berbagai
program komunikasi yang disepakati bersama antara perusahaan dan perusahaan
Public Relations (PR Firm) yang ditunjuk.
M : Apakah penting untuk menjelaskan kepada para karyawan perusahaan tersebut
terkait dengan IPO yang akan dilakukan? Apa dampak bagi perusahaan yang tidak
menjelaskan secara rinci mengenai IPO perusahaan ini ke karyawannya?
N : Sangat penting ! Sebagai calon emiten atau perusahaan terbuka, keterbukaan
internal dan eksternal menjadi sangat penting untuk dilakukan. Karyawan perlu
mengetahui apa yang terjadi dan apa yang dilakukan oleh perusahaan tempat dia
bekerja. Bahkan bila ESA dan ESOP diberlakukan maka karyawan berhak untuk
mendapatkan sejumlah saham perusahaan berdasarkan posisi dan lamanya dia
bekerja di perusahaan tersebut. Porsi saham yang didapat setiap karyawan ada
peraturannya sendiri.
Karyawan perlu mengetahui akan dibawa kemana perusahaan tempat dia bekerja
dan apa yang akan menjadi hak dan kewajiban karyawan bila bekerja di perusahaan
yang sudah Go Public.
Bila perusahaan tidak menginformasikan rencana IPO kepada karyawannya akan
menimbulkan keresahan diantara karyawan. Karyawan akan bertanya apakah akan
terjadi lay off, apakah akan terjadi mutasi dan bagaimana nasib mereka setelah
IPO? Keresahan karyawan akan berdampak kepada ketidaknyamanan bekerja dan
kinerja karyawan yang akhirnya berdampak kepada bisnis perusahaan.
M :Apakah perusahaan yang akan melakukan IPO wajib melakukan identifikasi dan
menganalisis apa saja yang dilakukan oleh perusahaan sejenis yang sudah ipo pada
saat perusahaan-perusahaan sejenis tersebut melakukan IPO?
N :Akan lebih baik bila hal tersebut dilakukan oleh perusahaan yang akan melakukan
IPO, hal ini sebagai pembelajaran buat perusahaan tersebut dan bisa dijadikan
sebagai benchmark. Diharapkan dari pembelajaran tersebut, perusahaan yang akan
IPO melakukan program-program komunikasi dan program investor relations yang
lebih baik dan lebih komprehensif, guna menjaga saham agar tetap stabil dan
bahkan harga saham terus meningkat secara berkala dan berkesinambungan.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
M :Idealnya, tim internal perusahaan yang akan melakukan IPO harus memiliki tim
yang terdiri dari divisi apa saja?
N :Untuk tim internal perusahaan disarankan bahkan seharusnya memiliki Corporate
Secretary berikut tim yang harus mengetahui dengan baik dari proses awal hingga
akhir, Tim Corporate Communications dan Tim Investor Relations. Disarankan
untuk lebih baik lagi menggunakan konsultan PR dari luar perusahaan yang dapat
memberikan advice mengenai program komunikasi yang sebaiknya dilakukan
berikut eksekusinya.
M :Biasanya ketika masa persiapan IPO, apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga
citra perusahaan tersebut positif?
N :bisa dilihat di materi yang telah saya email.
Proposal Dyandra slide 11 dan slide 22. Itu hanya contoh karena program-program
komunikasi tetap dibahas dengan klien sesuai kebutuhan. Dan tidak semua klien
memiliki kebutuhan yang sama.
M : Apakah proses persiapan IPO ini membutukan suatu prosedur atau panduan yang
digunakan sebagai pendekatan IPO yang digunakan hingga manajemen puncak?
N : Betul, dibutuhkan panduan hingga manajemen puncak dengan tujuan agar proses
IPO berlangsung dengan baik dengan key messages yang sesuai dengan setiap
tahapan.
M : Pada umumnya ketika mempersiapkan IPO, darimanakah tim proyek IPO ini
dapat menyusun pesan kunci?
N : Yang ideal dari hasil riset. Dari hasil riset dapat diketahui apa kebutuhan target
audiences calon emiten tersebut.
M : Untuk mengatur roadshow selama proses persiapan IPO ini , pihak manakah yang
bertanggung jawab? Apa saja yang diperlukan untukroadshow ini?
N : Yang bertanggungjawab pihak underwriter atau penjamin pelaksana karena
underwriter yang me-lead jalannya IPO. Biasanya dibantu oleh pihak eksternal
lainnya seperti PR firm atau event organizer (EO).
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
Yang diperlukan untuk roadshow adalah segala sesuatu yang terkait dengan
penyelanggaraan suatu event seperti venue, F&B, MC, POS materials, akomodasi
dll. Sebaiknya dilakukan pelatihan untuk manajemen yang meliputi media handling
training, crisis communications, public speaking, presentation skill dll.
Materi presentasi roadshow harus dibuat dengan tampilan semenarik dan secanggih
mungkin agar audiences tidak bosan.
*Masih banyak hal lainnya yang harus dipersiapkan dalam roadshow*
M : Pada masa aftermarket atau setelah resmi perusahaan mencatatkan sahamnya,
apakah hal utama yang harus dilakukan oleh divisi investor relations dalam
perusahaan terkait dengan stakeholder base, apa perlu dibuat pemisahan jenis
pemegang saham berdasarkan kategori, dan lokasi atau geografisnya?
N : lihat slide 21 proposal Dyandra
M : Tanggung jawab apa lagi dari seorang Investor Relations Officer ketika memasuki
masa aftermarket ini?
M : lihat slide 21 proposal Dyandra
M : Apakah ketika proses IPO dijalankan perusahaan, ada yang disebut sebagai Initial
Concensus atau kesepakatan awal dengan para analis keuangan terkait dengan
kinerja perusahaan? Jika ada apakah fungsinya?
N : Tahapan IPO ada 3 yaitu:Pra IPO, IPO dan Post IPO
Pada tahapanPra IPO beberapahaldilakukanperusahaantermasuk :
- Proses Due Dilligence Hukum dan Keuangan (Lawfirm dan Auditor)
- Proses Pemilihan Sekuritas untuk ikut sebagai Sekuritas pedagang saham
dalam IPO
- Proses Permohonan Kepada Otoritas (OJK/Bapepam-IDX)
- dsb
Initial Consensus yang dimaksudada di tahapan Pra IPO point b.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
Fungsinya antara lain : Untuk memastikan bahwa sekuritas yang diajak ikut
roadshow untuk membentuk pasar sebelum IPO akan menjaga kerahasiaan dan
berkomitmen ikut dalam membentuk pasar terhadap saham yang akan dijual
dalam IPO.
Aturan Bapepam untuk IPO memang mensyaratkan bahwa semua saham IPO
akan terserap sehingga consensus ini dibutuhkan.
M : Jika ada satu kasus dimana perusahaan telah mengumumkan kisaran harga saham
ketika Public Expose, tapi akhirnya perusahaan itu mengumumkan kembali ada
perubahan harga menjadi lebih rendah dibanding kisaran harga sebelumnya,apakah
yang harus dikomunikasikan oleh perusahaan tersebut?
N : Perusahaan disarankan untuk mengumumkan apa yang sebenarnya terjadi dan
mengapa hal tersebut terjadi. Dijelaskan kepada publik melalui publikasi di media.
Bisa dilakukan melalui distribusi siaran pers maupun mengundang media dalam
suatu konperensi pers /media gathering. Key message yang disampaikan adalah
mengapa harga saham bisa lebih rendah dari kisaran harga saat Public Expose,
biasanya terjadi karena kondisi market yang tidak kondusif, IPO fund yang ingin
dicapai berubah, perubahan jumlah saham perusahaan yang akan dilepas dan
beberapa hal lainnya.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
LAMPIRAN B
INFORMASI TERTULIS
Slide Dari Indah Soepraba selaku narasumber ahli, sebagai bagian dari
proses triangulasi
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
RISET TINJAUAN INDUSTRI FROST & SULLIVAN
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
Slide presentasi PT Siloam International Hospitals, Tbk
Keterangan: Narasumber tidak memberikan Slide seluruhnya dengan alasan kebijakan dari
perusahaan, dan hanya tiga slide yang diberikan melalui email.
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
Contoh daftar Pemegang saham atau Stakeholder Base
Keterangan: Peneliti hanya diperbolehkan mengambil foto stakeholder base dari laptop .
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
LAMPIRAN C
MEDIA COVERAGE
http://investasi.kontan.co.id/news/siloam-mengejar-mimpi-miliki-40-rumah-sakit
http://investasi.kontan.co.id/news/siloam-patok-separuh-dana-ipo-untuk-bangun-rs
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
https://bisnis.liputan6.com/read/665846/harga-saham -perdana-siloam-hospital-berkisar-rp-11200-14200
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
http://market.bisnis.com/read/20130827/192/158966/siloam-turunkan-harga-ipo
http://investasi.kontan.co.id/news/ipo-siloam-hospital-oversubscribed-39-kali
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
LAMPIRAN D
EMAIL DAN SURAT TERKAIT PERIJINAN
PEROLEHAN DATA PENELITIAN
Lampiran email
1. Email dengan PT Ciptadana
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
2. Email dengan Anastasia Trivena, Investor Relations PT Siloam International
Hospitals, Tbk
3. Email dengan tim Corporate Communications
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
4. Email dengan Paulus H. Pandiangan, Manager Public Relations PT Lippo
Karawaci, Tbk
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
5. Email dengan S. Budisuharto, Direktur Corporate Secretary, Legal, Insurance
and Safety PT Siloam International Hospitals, Tbk.
6. Email dengan Indah Soepraba, Narasumber Ahli dari Fortune PR
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
Tangerang, 12 September 2014
Kepada
Yth. Bagian Talent Management Head Office PT Siloam International Hospital Tbk.
Corporate Office 5th floor
Jl. Siloam No 6, Lippo Village
Tangerang
Sehubungan dengan rencana penelitian untuk Skripsi mahasiswa program Strata 1 (S1)
Universitas Multimedia Nusantara, saya yang bernama:
Nama : Meishiana Tirtana
NIM : 11140110028
Program Studi : Public Relations
Judul Skripsi : Analisis Perencanaan dan Implementasi Aktivitas Investor
Relations dalam Proses Initial Public Offering (IPO) PT Siloam
International Hospital Tbk.
Untuk keperluan di atas, maka dengan ini saya mohon ijin untuk melakukan wawancara
dengan bagian divisi Investor Relations PT Siloam International Hospital dan pihak
lainnya yang juga terlibat dalam proses IPO, serta permintaan data-data lainnya yang
dibutuhkan dalam proses skripsi.
Proses tersebut perlu dilakukan dengan alasan untuk memperoleh data dan informasi yang
relevan sebagai syarat dalam penulisan skripsi. Hal ini dilakukan agar setiap penulisan
dalam skripsi ini sesuai fakta dan terhindar dari kesalahan penulisan informasi mengenai
RS Siloam.
Demikan permohonan yang telah saya ajukan. saya yang bertanda tangan di bawah ini
berjanji untuk menggunakan setiap informasi sebagaimana mestinya dan tidak untuk
merugikan pihak terkait. Atas Perhatian Bapak/Ibu/sdr/i, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Meishiana Tirtana
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
RIWAYAT HIDUP
Meishiana Tirtana
Tangerang, 4 Mei 1993
Kristen
Jl Mawar 12 Blok G 11 nomor 7, Taman Cibodas,
Tangerang
081280463048 / 08999972409
Riwayat Pendidikan
1999-2005 : Sekolah Dasar Mawar Saron, Taman Cibodas
2005-2008 : SMP Strada Santa Maria II, Tangerang
2008-2011 : SMA Strada St. Thomas Aquino,Pabuaran, Tangerang
2011-Sekarang : Universitas Multimedia Nusantara
Fakultas Ilmu Komunikasi
Jurusan Public Relations
Serpong, Tangerang
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015
Planning For..., Meishiana Tirtana, FIKOM UMN, 2015