Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2624/8/LAMPIRAN.pdf‘Penegak Laksana...
Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2624/8/LAMPIRAN.pdf‘Penegak Laksana...
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
LAMPIRAN
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Curriculum Vitae of ODILIA HANA SANTOSO
I. Personal Details Name : Odilia Hana Santoso Address : Block AK.02 / No. 32 , 1G Sector, Gading Serpong, Tangerang - Banten Phone Number : 087830131995 Place & Date of Birth: Tegal, 4th November 1995 Age : 21 Years Old Blood Type : B Email : [email protected] Blog : www.odiliahanajc.blogspot.com Sex : Female Marital Status : Single Religion : Christian Nationality : Indonesia II. Education Details 1. 1998 – 2001 = Pius Kindergarten School, Tegal 2. 2001 – 2007 = Pius Elementary School, Tegal 3. 2007 – 2010 = Pius Junior High School, Tegal GPA = 32.90 (Scale 40.00) Predicate = B (Satisfactory)
4. 2010 – 2013 = Pius Senior High School, Tegal GPA = 48.50 (Scale 60.00) PREDICATE = B ( Satisfactory) 5. 2013 – now = Multimedia Nusantara University Studied Communication Studies (Journalism). Temporary GPA = 3.51 (Scale 4.00) Predicate = B (Satisfactory)
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
III. Job Experiences June 2010 – January 2013 = Radio Announcer at Swara Wacana FM Tegal January 2011 – May 2011 = English Teacher at Atmaja Wacana English Course Tegal June 2012 – December 2012 = Editor in Chief at Swara Wacana FM Radio Tegal July 2010 – August 2013 = Master of Ceremony and Event Organizer Crew November 2014 – December 2014 = All subjects teacher at Sifra Tutoring Class Gading Serpong November 2015 – June 2016 = Private teacher for elementary students November 2014 – June 2015 = Operational admin of Continuing Education Department Multimedia Nusantara University
IV. Organizational Experiences
Committee of Student Organization of SMP PIUS TEGAL (Spirituality Department) Period 2008/2009
‘Dewan Penggalang Pramuka’ SMP PIUS TEGAL Period 2008/2009
‘Penegak Bantara Pramuka’ SMA PIUS TEGAL Period 2011/2012
‘Penegak Laksana Pramuka’ SMA PIUS TEGAL Period 2012/2013
Committee of Swara Wacana FM Radio Tegal 2010-2013
Committee of ARROW Community Teens GBI Asem Tiga Tegal 2012/2013
Member of IIWC Social Foundation (Indonesia International Work Camp) 2010/2011
V. Communication Skills Public Relations, journalism, mass communication, mass media, Master of Ceremony, Event Organizer, Host, Announcer, Interpreter, and Writing.
1. Able in advance speaking and writing of English, 2. Able in intermediate speaking and beginner writing of Mandarin.
VI. PERSONALITY Good communication, interactive, kind, energic, cheerful, faithful, proactive, helpful, easy going, friendly, patient, care, hopeful, and have a good attitude.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Informan 1: Dra. Devy
Odilia Selamat Pagi Bu Devi. Hari ini mau wawancara ya Bu. Yang pertama
mau ditanyakan mengenai informasi pribadi: nama lengkap,
pekerjaan, dan latar belakang pendidikan.
Ibu Devy Saya Dra. Devy [nama belakang tidak jelas] M. Hum, M.Si.
Pendidikan S1 saya memang sejarah dan S2 saya sejarah, kemudian
sosiologi kriminologi. Dan memang latar belakang yang berkaitan
dengan antropologi itu saya dapatkan di S1 dan S2. Karena S2 saya
ada dua sebetulnya. S2 saya yang pertama adalah sejarah, S2 saya
yang kedua adalah sosiologi kriminologi.
Odilia Pentingnya identitas etnis dalam suatu kelompok masyarakat itu
apa Bu?
Ibu Devy Memang suatu keunikan bagi Indonesia. Indonesia merupakan satu
negara yang multikompleks karena memang dari segi budaya,
agama, ras, beragam. Itu keunikan Indonesia sebetulnya. Oleh
sebab itu, karena kita menyadari bahwa hal tersebut merupakan
keunikan Indonesia, kita juga harus menerima keberagaman itu.
Setiap orang harus berani untuk menunjukkan identitasnya kepada
orang lain, sekalipun dia hidup di tengah-tengah masyarakat dimana
dia minoritas, katakanlah dia hanya sendiri dan di situ ada
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
mayoritas, dia harus berani menunjukkan identitasnya. Tetapi dia
juga harus mampu menyesuaikan diri dengan mayoritasnya.
Sehingga keseimbangan itu ada dan mayoritasnya juga mengenal
bahwa ada identitas minoritas yang seperti itu.
Odilia Apakah identitas etnis berpengaruh terhadap komunikasi antar
budaya Bu?
Ibu Devy Oh, sangat berpengaruh.
Odilia Contohnya?
Ibu Devy Kalau bicara tentang etnisitas berpengaruh pada komunikasi, itu
sangat berpengaruh. Misalnya Jawa, secara general bisa kita bagi ke
dalam dua saja, sebenarnya bisa tiga tapi saya kasih dua saja supaya
lebih jelas ya. Misalnya untuk Jawa Tengah ke sana, kemudian Jawa
Timur, termasuk Madura, memiliki budaya yang kita anggap karas
dan kasar. Sedangkan Jawa Tengah ke sini, sampai ke Jakarta
katakanlah bisa kita generalisasi, itu lebih lunak.
Itu sebenarnya disebabkan karena memang untuk Jawa Timur dan
Madura, mereka hidup di pesisir pantai. Memang di Pangandaran
juga pesisir pantai, tetapi di sana kehidupan mereka itu sangat
tergantung pada laut. Sehingga ketika mereka melaut di Bulan
Desember-Januari itu kan ombak dan angin, sehingga dengan
ombak dan angin itu suaranya pasti besar. Kemudian dengan angin
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
kencang, ketika mereka melaut dan mempertahankan hidup,
dengan kekuatan fisik yang kuat. Sehingga kelihatan mereka kasar.
Tetapi sebenarnya itu sebatas intonasi saja atau tinggi rendah suara
yang kemudian misalnya untuk orang lain yang tinggal di Solo,
misalnya, yang kehidupan masyarakat sangat tergantung pada
pertanian, justru bicaranya halus dan pelan. Jadi ketika ketemu,
yang satu mengatakan kasar sekali, dan yang satu mengatakan halus
sekali, hampir tidak kedengaran suaranya.
Odilia Apakah identitas etnis dapat dipertahankan selamanya?
Ibu Devy Justru identitas etnis itu pasti, dalam kehidupan manusia, akan
bertahan dengan sendirinya. Tanpa kita berusaha
mempertahankannya, identitas etnis akan bertahan karena manusia
diciptakan oleh Tuhan dengan perbedaan-perbedaan itu. Dan itu
tidak bisa dihapus orang lain, tidak mungkin.
Odilia Lalu, apakah identitas etnis dapat berubah sewaktu-waktu?
Ibu Devy Kalau berubah... berubah 100% tidak. Tapi sewaktu-waktu terjadi
akulturasi, bisa saja. Katakanlah dalam budaya Jawa. Budaya Jawa
yang terjadi sekarang bukan budaya Jawa 100%, itu sebetulnya
sudah terjadi perpaduan antara budaya India pada masa lalu
dengan budaya Jawa. Ketika 2 budaya ini bergabung dan kita masih
bisa lihat bahwa ini merupakan budaya India dan ini adalah budaya
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Jawa. Dua-duanya masih menonjol tapi dua-duanya menjadi
kesatuan, misalnya dalam budaya Jawa. Itu yang disebut akulturasi
budaya Jawa. Jadi, kalau bicara perubahan bisa saja terjadi, tetapi
dalam bentuk akulturasi, atau dalam bantuk difusi. Tetapi yang ada
sekarang memang akulturasi.
Odilia Jadi sekalipun berubah tetapi tidak akan menghilangkan
sepenuhnya ya Bu?
Ibu Devy Tidak, tidak akan menghilangkan.
Odilia Apa saja bentuk peran identitas suatu etnis dalam komunikasi antar
budaya?
Ibu Devy Jadi... bentuk peran itu sebetulnya kalau misalnya kita bersikap.
Ketika bersikap, bagaimana pun ada nilai-nilai dan norma-norma di
dalam budaya saya, yang pasti ada di dalam diri dan kepribadian
saya. Ketika saya bertemu dengan orang lain yang memiliki budaya
berbeda dengan saya dan pasti kebudayaannya ada di dalam
dirinya, dan ketika kita berkomunikasi apalagi menjadi teman,
akhirnya kita saling mengerti dan memahami perbedaan itu.
Ternyata dia dengan identitas dia seperti itu dan saya dengan
identitas saya seperti ini, yang berbeda, tetapi bisa berjalan
bersama-sama. Jadi memang sebetulnya untuk identitas itu pasti
tetap ada dan berjalan. Tetapi agar keberagaman itu berjalan
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
dengan baik, harus ada keseimbangan. Saling mengenal budaya juga
perlu, seperti yang tadi saya katakan, setiap orang harus berani
menunjukkan identitasnya supaya dikenal orang lain.
Odilia Apakah menurut Bu Devy etnisitas merupakan suatu hal yang baik?
Ibu Devy Bagus memang karena setiap orang diciptakan Tuhan dengan
identitas seperti itu. Jadi identitas itu adalah sesuatu yang melekat
pada diri seseorang. Identitas itu berkaitan dengan jati diri, siapa
saya... Jadi ketika berbicara mengenai identitas, ada 3 faktor: siapa
saya, orang tua saya berasal dari mana, kemudian ciri fisik saya – ciri
khas seseorang, rambut lurus atau keriting, dll. Dan yang paling
penting dalam idenitas, yang sering kita lupakan, adalah harga diri.
Identitas melekat pada diri seseorang berkaitan dengan harga diri.
Oleh sebab itu, di situ lah penting nya sebuah identitas karena ada
harga diri yang harus dia tunjukkan dengan identitasnya.
Odilia Lalu apakah ada kekurangan dari etnisitas, Bu?
Ibu Devy Barang kali bisa menjadi kendala ya. Saya tidak mengatakan
kekurangan, tetapi kendala dalam etnisitas. Misalnya ada kalanya
ketika kita berhadapan dengan mayoritas sementara kita minoritas,
ada hal yang berkaitan dengan identitas kita yang tidak bisa kita
tunjukkan secara frontal, karena bagaimana pun kita berada di
lingkungan di mana kita minoritas. Sementara yang mayoritas dan
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
yang pasti sangat dominan harus kita jaga juga. Tetapi saya tidak
menyebutnya ada kekurangan, tetapi kendala. Namun sekalipun itu
kendala, meski setiap orang mempunyai kebebasan individu, tetapi
ada hal-hal yang dimiliki sebagai tanggung jawab seorang individu,
yaitu dengan identitas. Tanggung jawab sebagai individu untuk
menjaga kesejahteraan dan ketertiban masyarakat.
Odilia Apakah dengan mengetahui identitas etnis dapat meminimalkan
resiko terjadinya konflik? Atau sebaliknya?
Ibu Devy Justru sangat membantu meminimalkan konflik karena pada
akhirnya orang langsung mengenal. Sekalipun orang mengatakan
dengan suara yang tinggi, tetapi sebetulnya bukan karena marah,
tetapi karena kebiasaan saja. Karena karakter masyarakat yang
misalnya tinggal di pesisir pantai itu suaranya pasti kencang. Jadi
justru akan meminimalisasi konflik karena mereka kemudian
mengenal. Sehingga mereka juga tidak tersinggung.
Odilia Apa saja yang dapat ditimbulkan dari etnisitas?
Ibu Devy Sebetulnya untuk Indonesia, yang ditimbulkan oleh etnisitas itu
adalah bahwa jika setiap orang, dengan etnisitas yang dia miliki,
kemudian menunjukkan pada orang lain dan semua menunjukkan
itu, kita akhirnya akan mengenal keberagaman itu secara baik.
Sehingga apa yang terjadi kita saling menghormati.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Untuk Indonesia, komunikasi ini yang paling utama agar tercipta
suatu bentuk masyarakat yang nyaman, tentram, aman. Karena kita
hidup dalam ruang yang sama. Ketika kita hidup dalam ruang yang
sama, yang kita cari apa sih? Keamanan kan, kanyamanan.
Odilia Apa yang sebaiknya dan seharusnya dilakukan masing-masing pihak
setelah mereka menyadari dan mengetahui identitas etnis mereka?
Ibu Devy Pengendalian diri. Yang dimaksud adalah bukan menyembunyikan
identitasnya, tetapi dalam hidup bermasyarakat harus diakui bahwa
ada masalah-masalah sosial yang ada kalanya tidak bisa kita hindari.
Sehingga jika ada masalah-masalah yang muncul, yang disebabkan
karena kecenderungan menimbulkan konflik, yang kita lakukan
adalah pengendalian diri. Itu yang paling penting sebetulnya.
Odilia Menurut Bu Devy, apa peran identitas etnis dalam komunikasi antar
budaya.
Ibu Devy Peran dalam komunikasi adalah ketika dia menunjukkan identitas
itu komunikasi yang terjalin, sekalipun berbeda etnisitasnya,
komunikasi itu akan berjalan dengan baik, karena akan saling
mengerti. Sebagai contoh yang saya berikan tadi orang yang keras
bicara akan diterima oleh masyarakat yang berbudaya kalem dan
komunikasi akan berjalan lancar karena sudah saling mengerti.
Odilia Apa harapan Bu Devy dalam etnisitas dalam komunikasi antar
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
budaya?
Ibu Devy Untuk Indonesia, harapan saya adalah bahwa kita harus mengerti
dan memahami keberagaman itu. Kita harus menghargai
keberagaman dan menghargai identitas orang, siapapun dia, dengan
agama, ras, budaya, dan bahasanya. Ketika kita mampu melakukan
itu justru akhirnya akan tercipta suatu kehidupan komunitas
masyarakat yang nyaman dan tentram, karena tujuan komunikasi
adalah supaya 1 orang dengan orang lain mampu menyesuaikan diri
dan ketika itu terjadi, itu yang disebut komunikasi. Karena
komunikasi tidak hanya berbicara, tetapi juga menyesuaikan diri
merupakan bagian dari komunikasi.
Odilia Khususnya untuk etnisitas budaya Jawa, apakah pandangan Bu Devy
dengan etnisitas budaya Jawa?
Ibu Devy Memang sering kali ketika bicara budaya Jawa, tidak bisa kita
pingkiri bahwa Jawa merupakan pusat pemerintahan, sehingga
harus diakui bahwa peran budaya Jawa dalam ke-Indonesia-an
memang cukup besar. Oleh sebab itu kita harus memahami etnisitas
budaya Jawa dalam masyarakat kita. Namun, di dalam kehidupan
bernegara, sekalipun demikian, harus juga menerima etnisitas yang
lain. Jadi bukan hanya budaya Jawa yang ditonjolkan, tetapi juga
identitas yang lain juga. Tetapi bahwa etnisitas budaya Jawa
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
mendominasi ke-Indonesia-an memang iya. Tetapi wajar karena
pusat pemerintahan, persoalan pemahaman-pemahaman politik
banyak yang lahir di dalam budaya Jawa. Jadi hal itu bisa terjadi.
Odilia Lalu apakah perkembangan itu yang mempengaruhi etnisitas Jawa
atau etnisitas Jawa yang mempengaruhi perkembangan-
perkembangan? Contohnya di pemerintahan.
Ibu Devy Sebetulnya kalau bicara apakah etnisitas Jawa mempengaruhi
perkembangan politik.... atau apa nih?
Odilia Politik dan apapun lah yang terjadi di Pulau Jawa.
Ibu Devy Eeee.... bisa saja. Bisa saja etnisitas Jawa mempengaruhi itu, tapi
bisa juga sebaliknya. Meskipun kalau yang sebaliknya politik
mempengaruhi etnisitas Jawa, bisa saja tetapi kecil. Jadi lebih
dominan etnisitas Jawa mempengaruhi politik.
Odilia Secara umum, apa yang Bu Devy ketahui tentang identitas etnis
Jawa? Jadi apa saja poin-poin yang menjadi ciri khas suku Jawa.
Ibu Devy Kalau bicara suku Jawa, seperti yang tadi saya katakan, ada 2: yang
lembut dan yang keras suaranya. Jadi memang pertama, yang paling
menyolok memang filsafat Jawa. Jadi, kalau saya Indonesiakan
misalnya biar susah-susah asal kumpul. Kedua, ketika bicara
etnisitas Jawa, berkaitan dengan keuletan mereka bekerja. Banyak
suku di Indonesia yang tidak bisa bersaing dengan keuletan Jawa,
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
termasuk di dalamnya berkaitan dengan seni rupa (memahat, dll).
Keuletan Jawa memang tidak bisa ditandingi. Kemudian, Jawa itu
memang memiliki budaya manut atau nunduk karena Budaya Jawa
itu sangat terkenal dengan sistem kerajaan. Sehingga, mereka
manut itu menjadi ciri khas untuk mereka. Tetapi ingat bahwa
sakalipun manut, ketika bicara kekuasaan, kita bicara politik, Jadi
akhiarnya dalam budaya jawa juga akhirnya dikenal kerisnya ada di
belakang. Sementara budaya lain, pedang nya di depan. Jadi itu juga
punya makna tersendiri ketika kita bicara politik. Jadi sekalipun ikut
dan manut, tapi harus hati-hati. Tetapi setiap budaya pasti ada sign
nya sendiri.
Odilia Berarti yang paling menonjol adalah keuletan ya Bu. Lalu mengenai
cara bicara, logat, aksen, bagaimana pandangan Ibu?
Ibu Devy Aksen Jawa itu di daerah pertanian lembut, kalem, suaranya pelan,
dan semakin halus lagi adalah masyarakat yang berada di tengah-
tengah kerajaan dan istana. Sedangkan ada juga yang keras tadi,
misalnya dia tinggal di pesisir pantai jadi suaranya kencang, bisa
menakutkan orang dalam tanda petik, yang menyebabkan orang
kemudian memberikan arti bahwa orang kasar. Tapi sebenarnya
tidak seperti itu.
Odilia Lalu kebiasaan, tradisi, adat istiadat, atau norma-norma orang Jawa
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
itu seperti apa Bu?
Ibu Devy Eeee.... Nilai yang penting dalam budaya Jawa yaitu menghormati,
sopan, sangat sangat sopan. Karena itu saya bilang mereka terbiasa
dengan sistem kerajaan, manut. Jika kita lihat pada tulisan yang
ditulis oleh Denish Lombart ini, dia mengatakan budaya Jawa itu
memang kalau memberikan salam ini, pada mulanya mereka
memberikan salam pada ujung jari saja. Namun ketika kolonialisasi
berubah, misalnya ada jabatan tangan secara langsung dan
kelihatan ada perubahannya. Secara esensi makna nya tetap sama
meskipun simbol yang ditunjukkan berbeda. Jadi kalau dulu cuma
ujung jari ketemu, kemudian tangannya ditempel di dada. Setelah
salaman dengan ujung jari-ujung jari, tangan ditempel di dada, jadi
dengan iklas, senang sekali bertemu.
Odilia Tradisi yang masih dijalankan yang paling umum untuk orang Jawa
itu apa Bu?
Ibu Devy Tradisi yang masih berjalan hingga sekarang tentang keuletan.
Mengapa keuletan mereka lakukan karena Jawa memiliki kumlah
penduduk besar, sementara wilayahnya tidak menjadi besar,
barangkali mengecil dengan erosi dll, yang menyebabkan air
semakin banyak, sementara daratan kecil. Hal itu menyebabkan
mereka menjadi ulet untuk mempertahankan hidup. Harus seperti
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
itu.
Odilia Kalau untuk upacara-upacara ritual keagamaan apakah masih
banyak dijalankan?
Ibu Devy Masih. Terutama untuk daerah Jawa Tengah yang merupakan
daerah kesultanan yang masih sangat kental. Jadi di daerah-daerah
yang memang masih memegang teguh kesultanan, daerah-daerah
itu masih besar menjalankan ritual-ritual Jawa, sekalipun sudah
mengenal Islam. Ritual-ritual Jejawenan masih jalan juga, itu yang
disebut akulturasi. Jadi budaya Islam kelihatan, tetapi budaya
Kejawenan juga tetap kelihatan. Jadi ada penggabungan antara
(kedua budaya tersebut).
Odilia Jadi menurut Bu Devi secara umum, apa peran identitas etnis
budaya Jawa dalam suatu komunikasi antarbudaya. Jadi misalnya
ada orang Jawa yang ke Jakarta untuk merantau, bekerja atau
sekolah, mereka berkomunikasi dengan orang-orang di luar budaya
Jawa. Apa saja yang muncul atau yang menonjol di antara mereka
dalam berkomunikasi dengan orang lain di luar etnisnya.
Ibu Devy Sebetulnya jika kita lihat yang terjadi di masyarakat sekarang,
sebetulnya sekalipun ada di Jawa, mereka tidak berusaha
mendominasi etnis lain ketika datang di Jakarta. Mereka tetap
menunjukkan budaya Jawanya. Jadi memang pemahaman ke-
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Indonesia-an sudah mereka miliki juga. Sehingga mereka tetap
dengan identitasnya, berkomunikasi dengan khas Jawa, tetapi
bahasa yang digunakan kan tidak bahasa Jawa, tetapi menggunakan
bahasa Melayu atau Indonesia.
Odilia Mungkin logat atau aksen Bu?
Ibu Devy Nah kebetulan menanyakan hal itu. yang paling unik untuk Jawa
logat aksen nya itu biasanya Semarang. Semarang itu adalah suatu
komunitas yang punya aksen logat sangat unik di Jawa. Yang lebih
unik lagi adalah untuk keturunan Cina yang berasal dari Semarang,
sekalipun keturunan Cina, tetapi dia biacara betul-betul seperti
Semarang / Jawa asli. Jadi logat nya langsung ketawan. Jadi itulah
ciri khas yang harus kita hormati, hargai, dan pelihara sebagai
bagian dari komunikasi itu sendiri.
Odilia Jadi misalnya harus disebutkan poin-poinnya secara rinci, apa saja
identitas kesukuan Jawa yang muncul dalam komunikasi antar
budaya?
Ibu Devy Pertama adalah falsafah hidup. Falsafah hidup Jawa itu penting, jadi
intinya adalah kekeluargaan. Biar susah-susah asal kumpul.
Kemudian yang kedua adalah cara mereka untuk berusaha bertahan
hidup dengan keuletan mereka. Yang ketiga adalah berusaha
mengambil posisi di bidang politik, dalam kekuasaan. Tidak bisa
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
dipungkiri itu. Kemudian yang keempat adalah, barangkali,
bagaimana mereka bisa menerima suku lain. Karena harus diakui,
tadi saya katakan bahwa, Jawa adalah pusat pemerintahan dan
pusat perekonomian negara, sehingga orang dari luar merantau ke
Jawa dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Jadi
disitulah keunggulan budaya Jawa untuk menerima keberadaan
orang lain yang masuk ke wilayah nya.
Odilia Lalu apa saja pengaruh keberadaan etnis Jawa dalam situasi yang
beragam? Jadi apa saja pengaruhnya?
Ibu Devy Pengaruh sebetulnya... apa ya...
Odilia Atau malah mereka yang dipengaruhi?
Ibu Devy Nah itu dia, justru sekalipun dia mayoritas di Pulau Jawa, tetapi
justru dia jika ditanya berpengaruh ke yang lain, sebetulnya tidak.
Tetapi kemudian malah dia terpengaruh dari luar, iya, sangat
kelihatan.
Odilia Contohnya Bu?
Ibu Devy Jadi misalnya berkaitan dengan keuletan. Keuletan Jawa masa lalu
dan masa sekarang itu berbeda. Keuletan masa lalu betul-betul
untuk mempertahankan hidup. Kalau sekarang bukan hanya untuk
mempertahankan hidup, tapi dia berusaha untuk kesejahteraan.
Karena orang-orang dari luar ke Jakarta untuk mencari
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
kesejahteraan. Kalau mereka hanya mempertahankan hidup,
kemiskinan itu tetap ada di tengah-tengah mereka. Jadi dari
keuletan itu mereka berusaha untuk... jadi yang muncul pada
budaya Jawa itu adalah mereka berusaha menggali potensi yang ada
dalam diri mereka untuk mengadakan suatu barang agar bisa dijual.
Jadi misalnya makanan, dll. Mereka berusaha untuk mencari
sesuatu yang kemudian bisa mereka jual. Itu keuletan, ada
perubahan disitu. Karena ada pengaruh dari luar. Jadi kalau mereka
tidak mampu bersaing, mereja justru sulit untuk mendapatkan
kesejahteraan hidup yang lebih baik.
Odilia Tapi tetap ada pengaruh yang ditimbulkan etnis Jawa kepada luar?
Ibu Devy Sebetulnya secara pribadi saya tidak melihat ada pengaruh Jawa ke
orang. Sekalipun suku lain ketika masuk ke Jawa memang mereka
menghormati budaya Jawa. Tetapi untuk berpengaruh kepada
orang luar itu hampir tidak kelihatan. Jika toh ada, itu sangat kecil.
Kenapa saya katakan sangat kecil karena pada akhirnya perantau
ketika datang ke Jawa, mereka tetap berpikir bahwa mereka adalah
orang luar, maksudnya orang Sumatra atau orang mana. Ada tapi
sangat-sangat kecil.
Odilia Mungkin dengan melihat keuletan orang Jawa, orang luar jadi
semangat?
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Ibu Devy Oh oke, kalo itu iya, keuletan. Tapi biasanya namanya manusia,
umtuk meningkatkan kesejahteraan otomatis dia sudah tau harus
seperti apa mendapatkan itu. Sehingga jika dia tidak ulet, dia akan
tersisihkan. Jika tersisihkan pasti dia pulang ke kampung
halamannya. Oleh sebab itu, biasanya perantau datang ke Jakarta
harus belajar juga dari orang Jawa bagaimana uletnya orang Jawa
untuk menciptakan sesuatu, sehingga mampu untuk bertahan hidup
dan meningkatkan kesejahteraan hidup.
Odilia Terakhir Bu, mungkin di ringkas aja dari yang tadi sudah dijelaskan
sama Ibu, jadi apa saja peran identitas etnis Jawa dalam komunikasi
antarbudaya?
Ibu Devy Perannya adalah berkaitan dengan kesederhanaan, keuletan, untuk
menjaga keseimbangan. Karena dalam berkomunikasi
keseimbangan merupakan suatu kemutlakkan agar komunikasi
berjalan dengan baik, dari dua arah atau lebih. Karena komunikasi
tidak hanya satu sampai dua orang tapi dari sekian banyak orang, itu
yang disebut komunikasi. Oleh sebab itu pasti beragam jalannya.
Supaya walaupun berbeda 1 dengan yang lain tetapi komunikasi
berjalan dengan lancar, satu-satunya cara adalah menjaga
keseimbangan. Itu yang dilakukan oleh etnis Jawa. Mereka berusaha
menjaga keseimbangan itu sebetulnya.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Lalu, pertanyaan terakhir lagi Bu, apa arti dari peran identitas etnis?
Peran itu apa sih Bu dan kaitannya dengan identitas etnis itu apa?
Ibu Devy Peran berkaitan dengan identitas itu adalah di mana manusia itu
harus menunjukkan jati dirinya serpeti apa adanya. Individu ini
harus menunjukkan karakter nya, dan individu ini harus
menunjukkan harga dirinya. Itu penting. Agar komunikasi bisa
berjalan dengan baik, juga berkaitan dengan harga diri. Sehingga
untuk mencapai komunikasi yang baik itu memang harus
keseimbangan, toleransi.
Odilia Jadi terlepas dari apakah etnis Jawa berpengaruh atau tidak dengan
etnis lain, tapi peran itu berbicara mengenai jati diri ya Bu, ciri khas
dan karakteristik yang membedakan dia dengan etnis lain.
Ibu Devy Iya.
Odilia Itu aja sih Bu yang ingin ditanyakan.
Durasi 33:49
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Key Informan 1: Abdi
Odilia Selamat sore Mas Abdi.
Abdi Selamat sore, kamu panggilannya siapa? Olive?
Odilia Lia.
Abdi Oh Lia.
Odilia Minta waktunya sebentar ya Mas untuk wawancara.
Abdi Iya.
Odilia Boleh disebutkan identitas pribadi, nama lengkapnya Mas?
Abdi Gabriel Abdi Susanto, Abdi panggilannya. Jowo banget ini medok.
Odilia Hehehe. Tempat tanggal lahirnya Mas?
Abdi Semarang, 15 September 1975.
Odilia Alamatnya?
Abdi Alamat sekarang?
Odilia Alamat domisili dan alamat asal, tapi ya mungkin di kelurahan
mana.
Abdi Alamat domisili di Perumahan Taman Ventura Indah II Blok A No. 3,
Kelurahan Tanah Badu, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat.
Odilia Alamat asal?
Abdi Alamat asal kelurahan.... mana ya Plombokan, mana ya.... Bulu Lor.
Di Semarang.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Nomor handphone nya?
Abdi 0812-8725-5400
Odilia Posisi dan pekerjaan di Jakarta? Di Liputan 6.
Abdi Di Liputan 6 sebagai Managing Editor atau Redaktur Pelaksana
untuk kanal Health dan Lifestyle.
Odilia Sudah berapa lama di Jakarta?
Abdi Di Jakarta sejak tahun 2001. Eh... 2001 ya? Bukan. Sorry. Sejak
tahun 1999.
Odilia Berarti sudah delapan belas tahun kurang lebih?
Abdi Iya.
Odilia Langsung ke pertanyaan tentang bahan skripsi ya Mas. Apakah Mas
Abdi paham tentang kebudayaan Jawa?
Abdi Banyak paham.
Odilia Banyak paham? Contohnya apa saja Mas yang sangat terkenal dan
banyak orang tahu?
Abdi Orang yang banyak tahu itu tentang pakaian.
Odilia Pakaian yang gimana tuh Mas?
Abdi Pakaian yang misalnya pake.... biasanya orang tahu karena dia
pengantin ya. Misalnya salah satu contohnya blangkon, itu bagian
dari pakaian. Terus ada yang namanya jarit, tau jarit kan. Ada yang
namanya.... yang lain-lain mungkin orang nggak terlalu tahu, paling
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
tahu nya itu tok aja. Saya sih tau, ada beskap. Beskap itu pakaian
atas.
Odilia Selain pakaian apa lagi nih Mas?
Abdi Bahasa juga orang harus tau kan, Bahasa Jawa. Tapi sekarang
sebagian besar orang tahu Jawanya ngoko.
Odilia Bukan lagi krama ya Mas?
Abdi Bukan Jawa Kromo. Kromo mungkin dikit ya.
Odilia Oke, selanjutnya....
Abdi Makanan juga, makanan gudeg. Itu orang Jawa kan. Tempe, eh
tempe bukan Jawa ya. Selain gudeg itu ada.... yang paling terkenal
gudeg sih. Selain gudeg lainnya apa? Nggak ada yang khas Jawa.
Yang paling terkenal itu.
Odilia Apakah Mas Abdi sadar dengan identitas budaya Jawa yang melekat
dalam diri Mas Abdi?
Abdi Sadar banget. Dulu pernah menolak saya.
Odilia Apa saya yang melekat dan disadari Mas Abdi?
Abdi Yang melekat itu nama saya. Nama saya Abdi kan, itu artinya
pelayan dalam bahasa Jawa. Terus, saya pake bahasa Jawa terus di
rumah. Kadang pakai bahasa Indonesia, tapi seringnya pakai bahasa
Jawa. Saya masih suka dengerin lagu-lagu Jawa, tembang, wayang.
Nonton wayang juga masih suka. Ketoprak juga. Tadi yang orang
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
tahu ketroprak juga orang tahu. Wayang, galeman orang tahu. Lalu
saya masih suka dengerin lagu-lagu itu.
Odilia Lagu-lagu Jawa?
Abdi Iya, tembang Jawa.
Odilia Apa pandangan Mas Abdi, sebagai orang Jawa, terhadap identitas
budaya Jawa.
Abdi Identitas budaya Jawa itu maksudnya gimana? Sebenarnya sangat
unik dan meskipun agak rumit, tapi ilmu dan filosofi nya dalam.
Namun sayangnya masyarakat dan anak-anak jaman sekarang tidak
paham. Orang generasi saya saja kadang-kadang nggak ngerti. Unik,
filosifi nya dalam, dan kaya. Bahasa Jawa itu kaya banget, misalnya
untuk kata memukul aja ada kata antil, jotos, gebuk, atau apa lagi.
Dari satu gerakan saja ada.
Odilia Itu dari pandangan Mas Abdi ya, unik dan kaya. Kalau pandangan
orang luar yang Mas Abdi rasakan tentang identitas budaya Jawa itu
apa?
Abdi Orang Jawa kadang-kadang suka dibilang kelemak-kelemek, tapi
sebenarnya nggak. Kelemak-kelemek, terus pasrah. Pasrah itu
dalam arti gampang menyerah. Padahal nggak, orang nggak ngerti.
Odilia Sebenarnya?
Abdi Sebenarnya orang Jawa itu kenapa dia disebut pasrah, mereka itu
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
tahu kekuatan di luar diri nya. Sehingga tidak perlu dia berupaya....
misalnya dia disakiti, dia tidak perlu berusaha untuk membalas.
Justru malah mendoakan orang itu. Alam sendiri yang akan
membalasnya. Jadi sebenarnya itulah folosofi yang saya sebutkan.
Odilia Lalu apa yang menjadi ciri khas etnis Jawa yang membedakannya
dengan etnis lain?
Abdi Ciri khas apa ya? Dari segi pakaian pasti, dari segi bahasa jelas, dari
segi musik pun juga beda. Terus aku mau jelasin apa?
Odilia Jadi bisa dibilang dari banyak segi gitu. Hampir semua segi.
Abdi Banyak, hampir semua segi.
Odilia Yang paling menonjol?
Abdi Strata bahasa. Mungkin yang lain juga ada sih. Yang menonjol ini
tulisannya, aksaranya. Aksaranya menonjol karena ada mirip-
miripnya dengan Bali, ada mirip-miripnya dengan Thailand.
Odilia Yang Hanacaraka itu ya Mas?
Abdi Iya.
Odilia Lalu bagaimana sih dengan gaya komunikasi etnis Jawa, Mas?
Abdi Gaya komunikasi nya, mereka berstrata, artinya mereka sebenarnya
menghormati. Mereka mirip dengan orang Cina, jadi orang tua
dihormati. Jadi ada struktur-strukutur. Sesama teman kita tidak
pakai bahasa yang halus, tapi pakai bahasa gaul, bahasa
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
umumnya.... agak kasar dikit lah. Sebenanya kayak gitu.
Pertanyaannya apa tadi?
Odilia Apa gaya komunikasi orang Jawa.
Abdi Iya, gaya komunikasinya gitu. Cuma orang Jawa itu tidak langsung to
the point. Orang Jawa itu biasanya agak muter dikit, dia pakai
simbol. Orang Jawa kebanyakan pakai simbol atau tanda. Misalnya
ada cerita ketika aku punya anak misalnya. Terus aku lagi jemur
kasur di luar, jaman dulu misalnya, terus aku bilang,”kok ini
mendung ya”. Sebenarnya aku mau suruh anakku untuk masukkin
kasur ke dalam. Anakku nggak ngerti-ngerti maksudnya apa,”Oh iya
Pak, mendung Pak.” Padahal maksudnya ya masukkin kasur itu,
supaya nanti nggak kehujanan. Sepeti itu, ada condro hujarana.
Odilia Condro hujaran itu apa Mas?
Abdi Dengan bahasa-bahasa simbol.
Odilia Lalu, apa saja kebiasaan orang Jawa, Mas?
Abdi Kebiasaan apa nih? Banyak banget kalo ngelihat kebiasaan yang jadi
budaya. Mulai dari lahir, besar sedikit, menikah, mati, ada semua.
Ada upacaranya.
Odilia Jadi kebiasaan itu kaitannya sama upacara ya Mas?
Abdi Ya nggak selalu. Kebiasaan macem-macem, kebiasaannya banyak.
Bahasa orang Jawa, terus memberi sesajen, macem-macem, salam
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
itu biasa. Banyak banget kebiasaan yang menjadi budaya. Kebiasaan
itu sebenarnya bagian yang paling rendah dari kebudayaan. Kita
lihat saja budayanya, orang Jawa itu seperti apa kebiasaannya.
Odilia Oke. Kalo tradisinya apa aja Mas yang menonjol?
Abdi Banyak tradisinya. Apa ya.... tradisi saling.... apa ya. Tradisi puasa,
berdoa kepada alam semesta, kepada Tuhan. Istilahnya sesajen, kita
berdoa pada.... mendoakan bumi ini, mendoakan laut supaya kita
diberi rejeki, kita juga berdoa supaya diberi kesejahteraan.
Tradisinya macem-macem di masing-masing daerah. Mulai dari di
Cirebon, apa namanya.... terus di Jogja juga ada. Macem-macem.
Larung.... yang orang ngasih kepala kerbau ke laut, atau misalnya
rame-rame panen padi di sawah untuk pertama kali. Banyak banget.
Odilia Lalu apa saja adat istiadat etnis Jawa?
Abdi Banyak. Ya kamu Jawanya Jawa mana? Jawa Tengah atau Jawa
Timur? Kalo Jawa Tengah kayak selametan, adatnya ya. Tadi yang
pertama apa selain?
Odilia Tradisi.
Abdi Selametan itu tradisi juga. Adatnya juga sama. Adatnya pas menikah
juga ada. Sebutin adat tradisi banyak banget. Terus mau nyebutin
apa sekarang?
Odilia Salah satunya yang mungkin orang banyak tahu.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Abdi Orang yang banyak tau ya pakaian. Misalnya pakai blangkon dan
keris itu orang Jawa. Pake kemben itu orang jawa.
Odilia Mungkin adat perkawinan, siraman?
Abdi Iya bisa. Midodareni. Tapi sebenernya orang yang bukan Jawa nggak
tahu.
Odilia Apa saja nilai-nilai dan norma hidup orang etnis Jawa?
Abdi Wah banyak banget. Nilai keharmonisan, keseimbangan,
menghormati alam, menghormati leluhur, nilai pasrah, nerimo, nilai
bahwa hidup ini cuma sementara, kemudian kata-kata urip iku
mung mampir ngombe, mampir buat minum doang hidup itu.
Banyak lah sebenernya.
Odilia Itu yang paling terkenal ya Mas?
Abdi Iya.
Odilia Bahasa apa yang Mas Abdi gunakan dalam berkomunikasi sehari-
hari pada saat di kampung halaman dan sesudah merantau di
Jakarta.
Abdi Di kampung halaman pakai bahasa Jawa ngoko. Kalo merantau
sama juga. Kalo ketemu orang tua pasti akan pakai bagasa kromo
halus.
Odilia Kalo untuk komunikasi di kantor?
Abdi Di kantor bahasa Indonesia. Kadang dengan orang-rang tertentu
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
pakai bahasa Jawa.
Odilia Lalu logat, aksen, dialeknya masih kental, atau lu gue lu gue gitu
Mas?
Abdi Kadang-kadang masih pakai lu gue cuma dengan dialek yang Jowo
medok, masih aja.
Odilia Jadi logat, aksen, dialek, masih tetep ya.
Abdi Masih, itu kata temen-temen saya.
Odilia Tapi tidak dirasakan sendiri.
Abdi Ya terasa kan sering juga.
Odilia Apakah yang Mas Abdi lebih suka, bergaul bersama sesama etnis
Jawa, atau dengan orang di luar etnis Jawa.
Abdi Sama aja sih kalo saya, sama-sama seneng aja.
Odilia Ada suka duka nya masing-masing ya?
Abdi Ya semua orang kan tidak ditentukan dari etnis nya.
Odilia Apakah Mas Abdi masih melakukan kebiasaan, tradisi, adat istiadat,
komunikasi, bahasa, nilai-nilai etnis Jawa selama bekerja di
Liputan6.com?
Abdi Masih.
Odilia Apa saja yang masih dipertahankan?
Abdi Kalo kita ketemu orang Jawa tapi dia tua, ya pake bahasa kromo
halus lah. Lalu kita masih puasa Senin Kamis. Pas Weton juga
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
kadang-kadang puasa. Sebenernya nggak ikut aktifitas tertentu,
misalnya ikut selametan saat tahun baru Jawa, saya nggak. Cuma
ikut berdoa aja. Nggak sama persis lah, kayak gitu doang.
Odilia Lalu kenapa masih dipertahankan Mas?
Abdi Masih karena merasa ada yang positif dari situ.
Odilia Lalu apa saja yang sudah ditinggalkan Mas?
Abdi Yang ditinggalkan banyak, misalnya ruatan, saya nggak melakukan
ruatan. Mungkin karena ribet ya. Terus pas nikah juga, aturan dan
tata caranya bukan rumit ya, tapi panjang, capek. Mungkin karena
nggak mau repot juga ya. Yang namanya orang modern.
Odilia Heeh bener, udah modern gitu ya Mas. Lalu ada nggak sih tradisi
yang ditinggalkan tapi terus diganti dengan hal lain?
Abdi Ditinggalkan tapi diganti itu maksudnya gimana?
Odilia Misalnya ada tradisi apa gitu, terus ditinggalkan, terus semenjak di
sini karena modernisasi jadi diganti dengan hal yang lain.
Abdi Contohnya?
Odilia Contohnya mungkin kalo dulu salaman sambil cium tangan,
sekarang cuma manggil gitu.
Abdi Apa ya.... ya silaturahmi udah jarang ya. Bukan meninggalkan juga,
cuma nggak ada waktu. Bukan nggak ada waktu ya, mungkin karena
terlalu sibuk.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Jarang ya.
Abdi Mungkin cara orang jauh juga tradisi, untuk menjaga hubungan
antar keluarga. Itu yang agak jarang banget. Baik sama adek, sama
saudara yang lain juga gitu.
Odilia Lalu apakah selama di kantor Liputan6.com Mas Abdi membentuk
kelompok sesama etnis Jawa?
Abdi Nggak. Nggak ada, nyampur. Saya nggak suka.
Odilia Apakah Mas Abdi dapat beradaptasi dengan baik di kantor ini dan
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk beradaptasi?
Abdi Nggak lama sih ya. Nggak sampe sebulan udah bisa.
Odilia Apakah Mas Abdi diterima dengan baik di lingkungan kerja saat ini
dari awal hingga sekarang?
Abdi So far so good lah. Artinya bagus lah.
Odilia Pernah mengalami gagal budaya atau culture shock di kantor?
Abdi Di kantor nggak.
Odilia Apakah Mas Abdi terbuka kepada etnis lain untuk bergaul dan
mengenal Mas Abdi secara mendalam?
Abdi Iya, sangat terbuka.
Odilia Oke. Apakah ada batasan-batasan untuk Mas Abdi menutup diri
atau terbuka aja?
Abdi Terbuka aja.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Apakah Mas Abdi merasa berpengaruh terhadap rekan kerja Mas
Abdi, khususnya dalam membawa identitas budaya Jawa? Apa saja
pengaruh identitas budaya Jawa yang melekat dalam diri Mas Abdi
untuk orang lain di kantor ini?
Abdi Saya nggak tau ya, berpengaruhnya kalo dari sisi.... apa ya, aku
nggak tau. Harus orang lain yang ditanya ya. Kalo saya suka bahasa
Jawa kelenengan gitu, temen-temen nggak ada yang ketularan gitu.
Tapi mereka tahu bahwa saya orang Jawa. Maksudnya pake
bahasanya bahasa Jawa. Mereka mungkin.... aku nggak tau
persisnya bahwa saya berpengaruh atau nggak.
Odilia Tapi apakah sekarang Abdi, kebalikannya, merasa terpengaruh
terhadap budaya lain yang Mas Abdi temui di lingkungan kerja.
Abdi Nggak. Nggak mau.
Odilia Jadi tetap pada jati dirinya Mas Abdi?
Abdi Iya.
Odilia Jadi terakhir Mas, untuk menggambarkan identitas Jawa yang mas
Abdi tahu, yang melekat pada diri Mas Abdi, identitas etnis Jawa itu
seperti apa Mas?
Abdi Identitas etnis Jawa itu, orang nya sebenarnya nggak pingin neko-
neko, kalem. Orang Jawa itu pinginnya harmoni. Orang Jawa nggak
seneng berkonflik. Itu ada positif ada negatifnya. Tapi sebetulnya itu
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
intinya harmoni, keseimbangan. Orang Jawa kalau ada masalah
pengennya di omongkan, bukan langsung jebret-jebret-jebret.
Disimbolkan dengan keris yang ada dibelakang. Kalo pake keris
bukan di depan, tapi di belakang. Itu mengutamakan pembicaraan,
komunikasi, cerai-ceraian, lembut, halus. Lebih banyak ngalahnya
orang Jawa, daripada agresif.
Odilia Jika etnis Jawa ditaruh dalam suatu komunitas yang multikultural,
apa sih peran identitas etnis Jawa dalam komunikasi antarbudaya?
Abdi Sebetulnya perannya sangat besar, karena orang Jawa itu bisa
merangkul dan menerima semua. Dengan semangat yang disebut
mikul duwur mendem jero, artinya selalu mengutamakan kebaikan-
kebaikan dan nggak ngomongin hal-hal buruk ya. Orang Jawa bisa
diajak kerja sama dengan siapapun juga. Karena yang tadi saya
bilang, orang Jawa terbuka dengan siapapun juga. Lalu mereka....
contohnya di sini banyak banget. Ada agama Jawa Sunda, ada
agama Jawa ini, Jawa itu, jadi dicampur, di mix. Kalau di Cirebon
ada, di Kuningan juga ada. Di Jawa Timur juga ada campuran-
campuran gitu. Itu tandanya orang Jawa sangat bisa masuk ke
mana-mana. Kayak garem, gitu.
Odilia Sudah mas, selesai.
Abdi Gitu doang?
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Terakhir deh Mas, apa harapan Mas Abdi sebagai orang etnis Jawa
terhadap peran identitas etnis Jawa dalam komunikasi
antarbudaya? Kepinginnya peran orang Jawa itu gimana?
Harapannya sih, lebih kepada Mas Abdi.
Abdi Harapannya ini, filosofi harusnya di internalisasi pada setiap orang
ya, anak muda jaman sekarang. Lalu kita bisa menggunakan itu
untuk kehidupan jaman sekarang. Apalagi kehidupan jaman
sekarang ini, menurut saya sudah kemasukan budaya-budaya lain:
Korea, India. Padahal kita kan punya budaya sendiri yang dari segi
filosofinya, maupun pakaian dan segala macam, yang kita miliki dan
bisa kita gunakan untuk kemajuan bangsa.
Odilia Makasih ya Mas.
Abdi Sama-sama.
Durasi 21:28
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Key Informan 2: Harun
Odilia Sore Mas Harun, minta waktunya sebentar ya Mas untuk
wawancara. Beleh disebutkan identitas pribadinya Mas?
Harun Nama lengkap Harun Mahbub. Tempat tanggal lahir, Yogyakarta, 31
Maret 1979. Alamat Kawasan Graha Raya Tangerang Selatan.
Nomor HP 0817261654.
Odilia Alamat yang di kampung nya Mas?
Harun Di Gunung Kidul, Daerah Istimera Yogyakarta. Posisi sekarang aku
wartawan di Jakarta dari tahun 2005. Udah kan? Terus apa?
Odilia Lama nya di Jakarta?
Harun Aku merantau ke Jakarta dari tahun 2004, mulai jadi wartawan
tahun 2005.
Odilia Berarti kurang lebih dua belas tahun ya.
Harun Iya dua belas tahun.
Odilia Apakah Mas Harun paham terhadap budaya Jawa?
Harun Paham.
Odilia Apa saja Mas contoh yang paling utama?
Harun Aku lahir di Jawa, keluarga Jawa. Kalo di tanya paham atau nggak
budaya Jawa pasti paham, karena itu melekat. Tapi misal disuruh
kasih contoh, budaya itu pengertian mendasarnya cita, rasa, karya,
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
karsa. Dari sisi cipta budaya Jawa yang aku pahami adalah prinsip-
psinsip kehidupan ala Jawa. Dari sisi rasa, berbagai filosofi Jawa
yang terlihat rasa. Dari sisi karya banyak, ada tarian, lukisan,
macem-macem. Yang wujud fisik itu kan lebih kelihatan.
Odilia Apakah Mas Harun sadar terhadap identitas budaya Jawa yang
melekat dalam diri Mas Harun?
Harun Sadar.
Odilia Apa saja Mas?
Harun Sadar, terutama dari sisi rasa dan cipta. Dari sisi perasaan sebagai
orang Jawa dan dari sisi mindset. Mindset adalah pola pikirku
bagaimana menghadapi realitas dengan prinsip-prinsip Jawa.
Odilia Apakah pandangan Mas Harun sebagai orang Jawa terhadap
identitas budaya Jawa?
Harun Agak subjektif ya, menurutku menarik. Ada kelebihan dan
kekurangannya, budaya itu kan produk manusia. Kelebihannya itu
beberapa prinsip bisa bikin hidup kita selaras, harmonis dengan
pihak lain. Tadi salah satu prinsip di Jawa kan menjaga harmoni,
gimana kita hidup dalam keberagaman, gimana hidup di lingkungan
baru, gimana menghormati. Begitu.
Odilia Apa pandangan orang luar, yang Mas Harun ketahui, tentang
identitas Budaya Jawa.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Harun Saya juga dari pandanganku, ada yang memandang positif dan
negatif. Yang positif banyak juga, mereka mengapresiasi cara orang
Jawa untuk berdiplomasi, dari sisi etiket, dari sisi pergaulan. Tapi
beberapa catatan negatif ada juga, misalkan ada kesan kurang jujur
atau kurang terbuka, terlalu memendam perasaan.
Odilia Apa yang menjadi ciri khas etnis Jawa yang membedakannya
dengan etnis lain.
Harun Itu tadi, menjaga harmoni. Saking menjaga harmoninya kadang dia
lebih memilih dirinya sendiri yang sakit. Yang penting tidak merusak
harmoni dengan sesama orang, harmoni dengan alam.
Odilia Bagaimana gaya komunikasi orang jawa Mas?
Harun Itu seperti hal nya gimana cara orang Jawa nyimpen keris. Kan dia
taro di belakang. Jadi memang orang Jawa gaya komunikasinya,
jujur, kurang to the point. Agak muter-muter. Tapi aku lihat itu lebih
pada menjaga harmoni, biar orang nggak tersinggung, biar orang
kalah dia nggak merasa dikalahkan. Begitu.
Odilia Apa kebiasaan orang Jawa, Mas?
Harun Kebiasaan sama aja dengan orang-orang lain.
Odilia Tradisi orang Jawa gimana Mas?
Harun Tradisi itu melekat ya. Kalo untuk tradisi-tradisi yang terlalu fanatik
aku nggak menjalani ya. Tapi kalo tradisi dari sikap, pandangan
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
hidup, filosofi hidup, aku masih jalanin. Tapi kalo ritual banget itu,
mungkin orang-orang Keraton.
Odilia Iya bener. Apa saja adat istiadat orang Jawa, Mas?
Harun Ya banyak lah. Itu dari kita bangun tidur sampai mau tidur. Tapi aku
nggak terlalu fanatik soal itu.
Odilia Nilai-nilai dan norma hidup orang Jawa bagaimana Mas?
Harun Seperti tadi yang kusebut tadi itu, menjaga harmoni. Itu sih yang
paling kelihatan. Menjaga harmoni dan apa ya.... menjaga
keselarasan lah. Yang paling menonjol itu.
Odilia Bahasa apa yang digunakan dalam berkomunikasi sehari hari pada
saat di kampung halaman dan sesudah merantau di Jakarta?
Harun Di kampung aku bahasa Jawa.
Odilia Ngoko apa kromo Mas?
Harun Kalo sama yang sebaya ya ngoko, kalo sama yang lebih tua atau
yang dihormati ya bahasa halus. Pas di Jakarta kalau pas ketemu
orang Jawa di sini ya kadang bahasa Jawa. Tapi kalo ketemu orang
lain ya pakai bahasa nasional. Aksen logat dan sebagainya aku
bangga dengan aksen medokku. Aku bangga.
Odilia Jadi sampai sekarang aksen, dialek, masih dipakai ya Mas?
Harun Masih. Itu kan nggak bisa dihilangkan juga. Kayak Cici lah, eh kayak
Lia lah. Dan aku bangga gitu.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Iya, sama Mas. Bangga juga. Lalu apakah Mas Harun lebih suka
bergaul dengan sesama etnis Jawa?
Harun Nggak juga.
Odilia Apakah Mas Harun membentuk komunitas sesama etnis Jawa di
kantor?
Harun Secara.... Enggak.
Odilia Apakah Mas Harun masih melakukan kebiasaan, tradisi, adat
istiadat, kayak komunikasi, nilai-nilai, norma-norma etnis Jawa
selama bekerja di Jakarta?
Harun Secara ritual nggak. Secara nilai-nilai mungkin masih. Gimana sih,
namanya juga melekat dari kecil kan.
Odilia Apa saja yang masih di pertahankan Mas?
Harun Tadi itu, nilai dan mindset.
Odilia Ohiya, yang sudah disebutkan tadi ya. Mengapa masih
dipertahankan Mas?
Harun Karena merasa nyaman dengan itu dan merasa itu bagus.
Odilia Lalu apa saja yang sudah ditinggalkan?
Harun Praktis nggak ada ya. Mungkin beberapa yang negatif, misalkan
kurang terus terang atau kurang keras berusaha, atau apa.
Odilia Terus digantikan dengan apa Mas?
Harun Diganti dengan nilai kebalikannya dari itu. Itu kan tadi yang
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
kekurangan, tak ganti sama kebalikannya.
Odilia Apakah Mas Harun dapat beradaptasi dengan baik selama di
Liputan6.com?
Harun Oh bisa.
Odilia Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk beradaptasi?
Harun Konteks keJawaan atau konteks apa nih? Atau konteks kerja aja?
Odilia Konteks kerja secara umum sih Mas.
Harun Oh itu cuma hitungan hari. Aku kan udah kerja lama, jadi udah
biasa.
Odilia Kalo konteks keJawaan?
Harun KeJawaan nggak lama juga. Karena aku kan nggak meninggalkan
identitas itu.
Odilia Lalu apakah Mas Harun diterima dengan baik?
Harun Sangat diterima.
Odilia Ada mengalami gagal budaya atau culture shock?
Harun Dulu.
Odilia Apa itu Mas?
Harun Dulu waktu pertama merantau ke Jakarta. Kan beda banget
suasanya sosialnya di Jawa sama di Jakarta kan beda banget. Antara
di Jawa sama di Jakarta. Sempet kaget. Misalkan aku di Jogja
ketemu orang baru kita menyapa, bertukar senyum. Pas di sini kok
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
saling cuek. Itu sih agak kaget, tapi lama-lama biasa.
Odilia
Harun
Odilia
Harun Sangat diterima.
Odilia Ada mengalami gagal budaya atau culture shock?
Harun Dulu.
Odilia Apa itu Mas?
Harun Dulu waktu pertama merantau ke Jakarta. Kan beda banget
suasanya sosialnya di Jawa sama di Jakarta kan beda banget. Antara
di Jawa sama di Jakarta. Sempet kaget. Misalkan aku di Jogja
ketemu orang baru kita menyapa, bertukar senyum. Pas di sini kok
saling cuek. Itu sih agak kaget, tapi lama-lama biasa.
Odilia Apakah Mas Harun terbuka dengan etnis lain, untuk mengenal lebih
dalam dan bergaul lebih dalam?
Harun Terbuka, sangat terbuka karena aku sangat menyenangi dan
menikmati pergaulan, keberagaman gitu. Terus yang ini, kamu
nggak usah tanya nih.
Odilia Merasa berpengaruh?
Harun Iya, khususnya dalam hal? Ohiya karena apa, ini nggak disengaja ya.
Misalkan aku ngomong di lingkungan yang beda-beda budaya. Tapi
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
pas ketemu satu etnis itu ya aku pede aja ngomong bahasa Jawa.
Karena itu kan sudah melekat dari kecil, jadi ada semacam
kedekatan kalo misalkan ngomong pake bahasa Ibu itu.
Odilia Lalu apa saja pengaruh identitas budaya Jawa untuk orang etnis
lain?
Harun Pengaruh budaya Jawa kali ya?
Odilia Iya, untuk orang lain.
Harun Ya tadi itu, nilai-nilai tadi itu kan pengaruh ke personalnya. Tapi kalo
ke orang lain ya, mungkin kalo itu dinilai bagus dan menarik
mungkin diterapkan juga sama orang lain, kalo budaya lain ya.
Odilia Sebaliknya apakah Mas merasa terpengaruh dari budaya lain?
Harun Iya, itu kan beberapa bagus. Misalkan dari Budha, Hindu, dari
Padang. Dari Padang itu kan salah satu nilai-nilai nya ethos nya kuat,
terus entrepreneur, taktis dalam hal marketing, itu aku serap dalam
hal itu dan jadi aku nggak menutupi.
Odilia Terakhir Mas, untuk mendeskripsikan identitas budaya Jawa itu apa
sih Mas?
Harun Identitas budaya Jawa itu adalah identitas yang dibentuk dari nilai-
nilai, mindset, karya, dan hasil yang dihasilkan orang-orang Jawa
dari dulu sampai sekarang. Jadi identitas budaya Jawa itu
berkembang, tidak statis. Identitas budaya Jawa itu mengikuti
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
perkembangan. Misalnya orang-orang Jawa yang di Suriname,
misalkan dia udah gabungkan dengan budaya Suriname atau budaya
sesama pendatang di sana, sehingga dia membentuk identitas
budaya baru. Menurutku itu tetep Jawa, tapi Jawa yang dinamis,
gitu. Jadi budaya Jawa itu nggak berenti seperti budaya di Keraton
dulu, harus dipertahankan mati-matian, nggak. Itu dinamis dan
mengikuti perkembangan jaman.
Odilia Oke Mas Harun, makasih atas waktunya.
Harun Oke, nanti kontak-kontakan!
Durasi 12:48
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Key Informan 3: Feri
Odilia Selamat sore Mas Feri, ijin waktu nya wawancara sebentar ya Mas.
Feri Nama lengkap saya Ferbian Pradolo, tempat tanggal lahirnya di
Banyumas, 19 Februari 1978. Alamat saya di Cendana Residence
Blok F3 No. 5, Tangerang Selatan, No HP 081153552. Alamat
domisili asli saya di Purwokerto, Perumahan [1 kata tidak jelas] Blok
F3 No. 5, Purwokerto Selatan. Posisi dan pekerjaan saya sebagai
asisten leader photo di Liputan6.com. Jobdesc saya lumayan
banyak, mengkoordinasi temen-temen photographer di lapangan,
mengkurasi foto, mengikuti perkembangan isu berita foto,
kemudian menaikkan apakah foto itu layak atau tidak di Liputan6.
Odilia Sudah berapa lama di Jakarta, Mas?
Feri Di Jakarta sudah tiga belas tahun lebih. Sekitar itu lah.
Odilia Lalu langsung ke pertanyaannya ya Mas. Apakah Mas Feri paham
tentang kebudayaan Jawa?
Feri Kalo kebudayaan Jawa saya paham, tapi tidak sepaham banget. Saya
paham.
Odilia Apa saja contohnya Mas, yang terlalu terlihat?
Feri Kalo paham kebudayaan Jawa yang terlihat, misalkan ada upacara-
upacara keagamaan, misalkan Seretaun, Grebek, Sawalan,
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Tirakatan, itu macem-macem.
Odilia Lalu apakah Mas Feri sadar terhadap identitas budaya Jawa yang
melekat dalam diri Mas Feri?
Feri Iya.
Odilia Apa saja itu Mas?
Feri Kalo dari diri saya, apa ya, bisa dalam bentuk logat bahasa, attitude,
pergaulan, kemudian menjaga perasaan ya.
Odilia Apa pandangan Mas Feri sebagai orang Jawa terhadap identitas
budaya Jawa?
Feri Kalo pandangan saya terhadap budaya Jawa, orang Jawa itu tepo
seliro, terus punya rasa sungkan, kemudian banyak sih ya.... kalo
disebutin satu-satu lupa aku.
Odilia Lalu apa pandangan orang luar yang Mas Feri sadar dan ketahui
tentang identitas budaya Jawa?
Feri Pandangan orang luar terhadap identitas budaya Jawa itu, kalo
orang budaya Jawa itu bermurah hati dalam segala hal. Orang Jawa
itu selalu mengayomi, selalu membimbing, kemudian selalu
menjaga tata krama, ada ketimuran selalu melekat dalam orang-
orang Jawa.
Odilia Apa yang menjadi ciri khas etnis Jawa yang membedakannya
dengan etnis lain?
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Feri Sangat beda. Kalo secara attitude itu sudah sangat kelihatan sekali
ya. Attitude, cara logat bahasa, pergaulan sehari-hari juga sudah
kelihatan bedain itu.
Odilia Lalu bagaimana gaya komunikasi orang etnis Jawa, Mas?
Feri Gaya komunikasi orang Jawa itu, satu dia nggak frontal kalau bicara,
selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan, kemudian mbah
mbuh nya juga selalu dijaga, dia kalo ngomong juga selalu
memahami perasaan orang lain kalo orang Jawa itu.
Odilia Lalu, apa saja kebiasaan orang Jawa, Mas?
Feri Kebiasaan orang Jawa itu ulet, kalo masalah kerja itu ulet.
Odilia Apa saja tradisi orang Jawa Mas?
Feri Tradisi apa nih?
Odilia Tradisi apapun yang mungkin sampai sekarang masih kelihatan,
masih dilakukan.
Feri Kalo tradisi orang Jawa yang kelihatan ya, kalo ketemu dengan yang
tua sungkem, itu udah pasti. Kemudian salam-salaman, sungkem
kepada yang lebih tua, kemudian.... apa lagi ya, lupa gua.
Odilia Kurang lebih seperti itu yang terlihat ya Mas? Terus apa saja adat
istiadat etnis Jawa, Mas?
Feri Kalo adat istiadat orang Jawa itu, Sawalan, kemudian Grebekan,
kemudian ada namanya.... Eeee apa ya.... Syukuran, Empat Puluh
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Harian, ada Tujuh Harian, itu adat ya.... banyak sih.
Odilia Lalu apa saja nilai-nilai dan norma-norma hidup orang Jawa, Mas?
Feri Kalo nilai-nilai dan norma-norma hidup orang Jawa itu nilainya dia
tidak membedakan dia orang kaya atau orang miskin, jadi kalo
orang Jawa menganggap bahwa kalo saya orang Jawa, saya
menganggap semuanya sama, mau lu kaya, miskin, lu mau bodoh
atau orang pinter, semua dianggap sama.
Odilia Terus bahasa apa yang digunakan Mas Feri ketika berkomunikasi
sehari hari, pada saat di kampung halaman dan sesudah merantau
di Jakarta.
Feri Kalau di kampung halaman saya pakai bahasa Indonesia atau
Banyumas. Tergantung dengan siapa lawan bicara saya.
Odilia Sesudah merantau di Jakarta?
Feri Bahasa yang kugunakan adalah bahasa Indonesia, karena
keseharianku di kantor dan ketemu orang kan tidak semua orang
ngerti bahasa Jawa, bahasa Banyumas ya. Kecuali ketika saya
ketemu sama orang-orang Banyumas, orang Jawa, aku pasti
ngomong nya bahasa Banyumas, bahasa Jawa.
Odilia Lalu, logat aksen, dialek yang digunakan, bahasa Indonesia?
Feri Bahasa Indonesia, cuma medok nya masih keliatan.
Odilia Tapi apa udah ter-distruct dengan lu gua lu gua gitu nggak Mas?
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Feri Kadang-kadang. Ketemu dengan lawan bicaranya siapa dulu.
Odilia Oke. Lalu apakah Mas Feri lebih suka bergaul dengan sesama orang
Jawa?
Feri Nggak, saya bergaul dengan siapa saja sih.
Odilia Lalu apakah Mas Feri membentuk kelompok sesama etnis Jawa di
kantor?
Feri Kalo kelompok etnis nggak.
Odilia Apakah Mas Feri masih melakukan kebiasaan, tradisi, adat istiadat,
gaya komunikasi, bahasa, nilai-nilai, norma-norma etnis Jawa
selama bekerja di Jakarta?
Feri Kalo adat istiadat, tradisi, aku masih melakukan itu di Jakarta.
Odilia Apa saja yang masih dipertahankan Mas?
Feri Kalo yang gua pertahanin itu, biasanya apa ya.... ya itu, mungkin
yang terkait dengan misalkan yang terkait dengan religious orang
Jawa. Kalo misalkan Satu Shawal ya gua Shawal sesuai tradisi Islam,
kemudian kalo misalkan gua Nujuh Bulanan ya gua ngikutin Nujuh
Bulanan. Terus misalnya di istriku, orang tua meninggal Empat Puluh
Hari, gua ngikutin tradisi itu.
Odilia Lalu kenapa masih dipertahankan Mas?
Feri Itu mungkin karena di satu sisi, itu sesuai dengan agama dan etnis
saya orang Jawa kali ya.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Lalu apa yang sudah ditinggalkan?
Feri Nggak ada sih Mbak. Setau aku nggak ada yang ditinggalkan.
Odilia Oke, terus, berarti kalo nggak ad ayang ditinggalkan, nggak diganti
juga dengan yang baru ya Mas?
Feri Nggak, aku tetap menjaga tradisiku sebagai orang Jawa.
Odilia Apakah Mas Feri dapat beradaptasi dengan baik selama bekerja di
Liputan6?
Feri Alhamdulillah beradaptasi dengan baik. Mungkin untuk satu, dua
bulan untuk bekerja di awal-awal mungkin aku harus mencari ritme
ya. Tapi setelah itu baru aku bisa beradaptasi.
Odilia Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk beradaptasi Mas?
Feri Sekitar satu dua bulan lah.
Odilia Lanjut ya Mas, apakah Mas Feri merasa diterima dengan baik di
lingkungan bekerja saat ini dari awal hingga sekarang?
Feri Alhamdulillah diterima baik karena di sini itu semua etnis ada.
Odilia Culture shock apa yang pernah dialami? Pernah mengalami
kegagalan budaya atau culture shock nggak selama bekerja di sini?
Feri Nggak ada, Alhamdulillah nggak ada.
Odilia Apakah Mas Feri terbuka dengan orang dari etnis lain untuk bergaul
dengan Mas Feri dan mengenal Mas Feri secara mendalam?
Feri Sangat terbuka sih.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Apakah Mas Feri merasa berpengaruh terhadap rekan kerja Mas
Feri, khususnya dalam membawa identitas budaya Jawa?
Feri Berpengaruh dalam?
Odilia Berpengaruh terhadap rekan kerja Mas Feri, khususnya dalam
membawa identitas budaya Jawa?
Feri Nggak.
Odilia Apa saja pengaruh identias budaya, yang Mas Feri rasakan, besar
pengaruhnya.
Feri Aku lebih banyak ngayomi ke anak buah ku ya. Harus lebih banyak
mengayomi anak buah. Artinya ketika aku sebagai seorang leader,
aku berusaha tidak membedakan bahwa aku seorang leader. Tidak
ada perbedaan antara atasan bawahan. Kalo ada keluhan apapun
gua akan tampung dan terima itu.
Odilia Apakah Mas Feri merasa terpengaruh dengan budaya lain yang mas
Feri terima di lingkungan kerja nya?
Feri Nggak begitu.
Odilia Terakhir pertanyaan umum sih Mas, menurut Mas Feri kalo harus
dijelaskan dengan poin-poin, identitas budaya Jawa itu apa Mas?
Feri Oke..... Identitas budaya Jawa dengan poin itu, dia itu selalu
mempertahankan attitude nya sebagai orang Jawa. Terus yang
kedua, dia itu lebih senang mengayomi, kemudian lebih menjaga
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
nama baik pribadi dan keluarga. Lalu kalo orang Jawa itu lebih
senang berbagi dan tidak seneng yang namanya ngebedain lu dari
etnis mana. Itu yang gua tau ya.
Odilia Makasih ya Mas atas waktunya.
Feri Oke, sama-sama Mba.
Durasi 12:55
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Key Informan 4: Wulan
Odilia Sore kak Wulan!
Wulan Sore.
Odilia Minta waktunya sebentar buat wawancara ya.
Wulan Nggak boleh.
Odilia Hehehe. Nama lengkap nya siapa?
Wulan Aku Annissa Wulan.
Odilia Annissa Wulan aja?
Wulan Iya, Annissa Wulan aja.
Odilia Nama panggilannya?
Wulan Wulan.
Odilia Tempat tanggal lahir?
Wulan Jakarta, 31 Desember 1992.
Odilia Yang dari Jawa itu berarti Ibu sama Ayah?
Wulan Yang dari Jawa Nenek, Mama. Kalo Papa dari sini, dari Jakarta,
Betawi.
Odilia Alamat yang di Magelang dimana? Kelurahannya aja, daerahnya aja.
Wulan Mertoyudan.
Odilia Alamat yang di sini?
Wulan Di Palmerah.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Nomor handphone nya, Kak?
Wulan 081329605776.
Odilia Posisi dan pekerjaannya di Liputan6 ini?
Wulan Aku reporter di redaksi lifestyle.
Odilia Udah berapa lama tinggal di Jakara?
Wulan Tinggal di Jakarta, kalo selama kerja setahun. Tapi dulu sering bolak-
balik sih. Dari kecil sering bolak-balik. Karena keluarga banyak di
sini, jadi sering.
Odilia Jadi di Liputan6 baru setahun ya.
Wulan Heeh.
Odilia Tapi ke Jakarta sering bolak-balik. Jadi lahir di Jakarta, langsung
dibawa ke Magelang?
Wulan Heeh.
Odilia Apakah Kakak paham terhadap kebudayaan Jawa? Apa sajakah itu?
Wulan Paham-paham banget nggak sih, karena keluarga ku nggak Jawa-
Jawa banget. Tapi tau dan seneng kalo denger cerita orang tentang
Labuhan, gitu-gitulah. Pokoknya kalo agak mistis-mistis gitu seneng
dengernya aja.
Odilia Apakah Kakak sadar terhadap identitas budaya Jawa yang melekat
dalam diri Kak Wulan? Apa saja?
Wulan Hehehe. Apa ya.... paling bahasa Jawa. Tapi aku nggak ada Jawa-
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Jawa nya sih. Orang nya juga cablak begitu. Nggak halus gitu loh.
Kalo orang Jawa kan kayaknya identiknya halus gitu kan, aku nggak.
Tapi biasanya, begitu sih....
Odilia Lalu pandangan Kakak sebagai orang Jawa terhadap identitas
budaya Jawa itu seperti apa?
Wulan Bagus sih. Bagus sih menurut aku dari pada.... nggak bilang budaya
lain sih. Tapi menurut aku karena aku mungkin orang Jawa,
walaupun nggak Jawa-Jawa banget, tapi budaya Jawa tuh kayak
paling sopan, paling iconic lah menurut aku. Jawa tuh iconic banget
daripada kayak Padangnese atau Bataknese, itu kayak paling iconic
menurut aku, paling unik.
Odilia Apa pandangan orang luar yang Kakak ketahui atau sadari tentang
identitas budaya Jawa?
Wulan Ya itu tadi,”Oh kamu orang Jawa, kok nggak ada halus-halus nya
sih?” Gitu biasanya. Orang Jawa terkenal halus, lembut, lenda-
lende, gitu.
Odilia I see. Oke. Lalu apa yang menjadi ciri khas etnis Jawa yang
membedakannya dengan etnis lainnya?
Wulan Ritual ya?
Odilia Apapun.
Wulan Kayaknya ritual semua punya sih. Ritual sih. Ritualnya unik menurut
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
aku.
Odilia Ritual apa tuh?
Wulan Dan history.
Odilia Sejarahnya ya?
Wulan Iya. Kalo Padang dia nggak punya Keraton kan? Jawa kan punya.
Jogja, Solo dia kan punya Keraton.
Odilia Lalu, gaya komunikasi orang etnis Jawa gimana Kak?
Wulan Medok ya, biasanya medok. Kalo aku nggak tau masih ada medok
nya apa nggak.
Odilia Masih kok masih kok. Hehehe dikit tapi. Lalu kebiasaanya apa kalo
orang Jawa?
Wulan Maksudnya?
Odilia Kebiasaan orang Jawa itu apa yang kelihatan, yang mencolok?
Wulan Kebiasaan orang Jawa.... apa ya? Nggak ada kayaknya. Nggak ada
nggak sih?
Odilia Ya mungkin kayak, kalo lewat di depan orang nunduk.
Wulan Oh yang kayak gitu-gitu. Kayaknya nggak harus orang Jawa deh, mau
semuanya kayak gitu kayaknya.
Odilia Memberi salam....
Wulan Ya mungkin karena terkenal halus gitu kan, jadi sopan ya.
Odilia Lalu tradisinya itu apa Kak?
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Wulan Yang masih aku jalanin atau apa?
Odilia Yang Kakak ketahui.
Wulan Tradisi orang Jawa?.... ngomong pake bahasa Jawa itu tradisi sih.
Ngomong pake bahasa Jawa, terus, apa ya? Apa dong? Kayaknya
nggak orang Jawa banget sih....
Odilia Nggak apa-apa, itu sudah mewakili kok. Terus adat istiadatnya?
Wulan Kalo sampe sekarang aku masih Padusan. Itu Jawa nggak?
Odilia Iya masih.
Wulan Sebelum puasa aku masih Padusan. Sampai sekarang. Itu yang
masih aku lakuin sih.
Odilia Nilai-nilai dan norma-norma hidup orang Jawa itu seperti apa?
Wulan Buset.... hehehehe. Nilai-nilai dan norma-norma? Apose? Yang
penting itu, pokoknya kalo lo ngaku orang Jawa, paling nggak lo
harus sopan kalo menurut aku.
Odilia Jadi nilai-nilai orang Jawa itu sopan?
Wulan Sopan, iya. Terus lembut, nggak juga sih.
Odilia Bahasa apa yang Kakak gunakan dalam komunikasi sehari-hari pada
saat di Magelang?
Wulan Bahasa Indonesia sama bahasa Jawa ngoko. Karena aku nggak
menguasai bahasa Jawa halus atau krama.
Odilia Lalu sesudah merantau di jakarta menggunakan bahasa apa?
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Wulan Bahasa Indonesia.
Odilia Masih ada bahasa Jawanya atau.... full ini?
Wulan Nggak. Aku juga pas di sana, pas kuliah pun di Jogja juga ngomong
nya pake lo gue kebanyakan sama temen-temen. Ngoko tuh
tertentu aja, orang-orang tertentu.
Odilia Logat, aksen, dialek apa yang digunakan?
Wulan Jawanya sih dikit ya aku. Ya nggak sih? Kata orang-orang sih nggak
tau kalo aku orang Jawa.
Odilia Jadi masih pake bahasa Indonesia yang baik dan benar?
Wulan Heeh.
Odilia Oke. Lalu apakah Kakak lebih suka bergaul dengan sesama orang
Jawa?
Wulan Iya. Tapi sebenernya aku dari kecil itu, ini agak menarik sih, aku dari
kecil itu di Tarakanita, which is itu semua orang Chinese kan. Beda
sih, budaya nya beda.
Odilia Tarakanita Magelang tapi?
Wulan Iya. Cara bertemannya juga beda. Terus ngobrol nya beda. Dari
kecil, dari TK, SD, SMP. SMA baru aku negri, which is itu baru
ketemu orang pribumi lagi, ketemu orang Jawa lagi. Itu kayak....
sampe sekarang nggak putus kontak sama temenku yang.... kalo
reuni juga aku masih diundang. Jadi udah kayak lo lagi lo lagi gitu
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
tau nggak sih. Rasanya ketemu Chinese tuh kayak udah bosen
rasanya. Seneng gaul nya sama orang Jawa karena apa ya.... kalo
menurut aku tuh, kalo temen-temen aku sih, yang dulu di
Tarakanita, kalo cocok sama kelompok itu, mereka akan sama
kelompok itu aja gitu. Mereka nggak akan keluar dari komunitas itu.
Odilia Apakah Kakak membentuk kelompok sesama etnis Jawa di kantor?
Wulan Nggak nggak.
Odilia Jadi membaur ya?
Wulan Iya.
Odilia Lalu apakah Kakak masih melakukan kebiasaan, tradisi, atau adat
istiadat, kayak komunikasi, bahasa, nilai-nilai, dan norma-norma
etnis Jawa selama berada di Jakarta?
Wulan Padusan aja.
Odilia Kenapa masih dipertahankan Padusan itu?
Wulan Hehehe. Aku kan Muslim ya, setau aku Padusan itu kayak
membersihkan diri sebelum puasa aja. Nggak ada hubungan....
nggak tau ada hubungannya nggak sih sama Jawa? Tapi itu yang aku
lakuin sih.
Odilia Oke. Lalu apa saja yang sudah ditinggalkan?
Wulan Banyak. Banyak ya. Oh sama ini.... Kesarean. Itu Jawa nggak sih?
Sebelum Lebaran kita harus ke makam nenek-nenek kita. Itu masih
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
aku lakuin.
Odilia Yang sudah ditinggalkan?
Wulan Banyak kayaknya. Apa ya.... ngomong pake bahasa Jawa juga udah
nggak pernah. Apa lagi yang Jawa-Jawa gitu? Terus kalo ada bahsa-
bahasa kayak apa ya, kalo ngobrol sama temen terus dia ngomong
jargon-jargon yang sebenernya itu umum untuk orang Jawa, aku
nggak ngerti. Dia sampe nanya kamu orang mana sih. Aku nggak
ngerti kalo kamu ngomong bahasa gitu. Kadang nggak ngerti istilah-
istilah kayak gitu. Udah blur.
Odilia Terus diganti dengan apa Kak?
Wulan Bahasa Indonesia.
Odilia Apakah Kakak dapat beradaptasi dengan baik selama kerja di kantor
ini?
Wulan Sangat baik.
Odilia Berapa lama waktu yang dibutuhkan utuk beradaptasi?
Wulan Kurang dari sebulan.
Odilia Lalu apakah Kakak diterima dengan baik di lingkungan kerja Kakak
saat ini?
Wulan Sangat baik.
Odilia Dari awal hingga sekarang?
Wulan Yes.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Apakah pernah mengalami culture shock?
Wulan Oh nggak. Karena aku dari kecil bolak-balik di sini kan. Jadi nggak
yang kaget banget gitu nggak.
Odilia Apakah Kakak terbuka untuk orang dari etnis lain untuk bergaul dan
mengenal Kakak lebih jauh?
Wulan Iya.
Odilia Apakah Kakak merasa berpengaruh terhadap rekan kerja Kakak,
khususnya dalam membawa identitas budaya Jawa?
Wulan Hehehe nggak begitu kalo membawa identitas Jawa kayaknya.
Nggak begitu berpengaruh sih.
Odilia Kalo pun ada, kira-kira apa saja tuh Kak?
Wulan “Oh lo dari Jawa ya? Ajakin gue jalan-jalan dong, ke Jogja!”, gitu-gitu
lah.
Odilia Lalu apakah Kakak merasa terpengaruh terhadap budaya lain yang
Kakak temui di lingkungan kerja? Apa saja contohnya.
Wulan Nggak sih. Tapi mungkin kayak, dulu nggak begitu hobby nonton,
begitu kerja kayak liat ngapain nih bosen? Ya udah nonton, ayok.
Nggak hobby jajan, begitu kerja di bawah ada mall, jajan. Lebih
kayak budaya yang begitu-begitu lah. Nggak yang kayak....
Odilia Modernisasi.
Wulan Hehehehe....
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Lalu kalo harus di deskripsikan, identitas budaya Jawa itu apa sih
Kak?
Wulan Identitas budaya Jawa itu yang sebenernya aku merasa itu unik
sekali, aku pribadi merasa itu harus dilestarikan dan aku sedih nggak
bisa.... itu harus dilestarikan sih, harus banyak banget yang tau
tentang budaya Jawa, karena itu keren. Itu keren banget. Pernah
denger kalo di Amerika ada salah satu sekolah yang
ekstrakurikulernya gamelan?
Odilia Denger.
Wulan Padahal aku orang Jawa aja nggak bisa main gamelan dan aku males
untuk mempelajari itu. Tapi orang lain kayak excited banget gitu loh.
Nah itu yang aku sebenarnya agak ngiri sih. Tapi kalo kamu beneran
bisa dateng ke Kraton dan kamu bisa ngomong sama abdi dalem itu
beneran kamu bisa ngulik history yang sebenernya, oh iya wow
keluarga Sultan itu wow. Itu sebenernya hal yang harus kita kasih
tau ke orang lain karena itu menarik banget. Menarik banget asli.
Dan nggak boleh ilang sih.
Odilia Jadi kalo dideskripsikan, identitas budaya Jawa itu apa, Kak?
Wulan Hehehe.... yaitu. Dasar yang nggak boleh hilang sih.
Odilia Identitas Jawa adalah dasar yang tidak boleh hilang? Dasar yang
seperti apa Kak?
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Wulan Dasarnya orang Jawa sebenernya.
Odilia Yang tadi sudah disebut kayak norma, nilai....
Wulan Yes, iya.
Odilia Terus, terakhir Kak. Menurut Kakak pribadi, peran identitas budaya
Jawa dalam melakukan komunikasi antarbudaya dengan etnis lain
itu apa Kak? Jadi peran identitas Jawa, kalo lagi ngobrol sama orang
dari etnis lain itu apa?
Wulan Gimana nih maksudnya? Peran?
Odilia Peran identitas budaya Jawa dalam melakukan komunikasi budaya
Jawa. Kayak tadi Kak Bob bilang orang Jawa tuh kalo lagi komunikasi
dengan siapa pun dia bisa jadi penengah, karena dia bisa kontrol
emosi, yang kayak gitu.
Wulan Nggak semuanya sih. Tapi kalo menurut aku dia memperkenalkan....
kalo dia jadi penengah pun dia memperkenalkan bahwa ini aku
orang Jawa loh. Which is kalo kamu misalnya Chinese, kalo kamu
ngobrol sama orang lain, kamu pernah memperkenalkan bahwa aku
orang Chinese, gitu.
Odilia Heeh.
Wulan Ya apapun sih, kalo menurut aku itu nggak cuma orang Jawa doang.
Kalo menurut aku perannya di situ. Dia memperkenalkan dirinya
sendiri sebagai orang Jawa kalo menurut aku.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Orang Jawa yang kayak tadi, halus?
Wulan Iya iya.
Odilia Oke. Makasih ya Kak.
Wulan Ini Dinda juga orang Jawa loh, dia dari Solo. Dan menurut aku dia
adalah orang Jawa asli.
Odilia Oke, makasih ya Kak Wulan ya.
Wulan Sama-sama .
Durasi 13:54
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Key Informan 5: Bobita
Odilia Selamat sore Mba Bob.
Bobita Sore.
Odilia Boleh dikenalkan identitas pribadi nya? Nama lengkapnya?
Bobita Nama lengkapnya, aslinya, Rita Ayuningtyas.
Odilia Nama panggilannya?
Bobita Bobita.
Odilia Tempat tanggal lahir?
Bobita Kudus, 2 Mei 1984.
Odilia Alamatnya yang di kampung halaman? Mungkin kelurahannya aja.
Bobita Melati Kidul, Kudus, Jawa Tengah.
Odilia Terus alamat yang di sini?
Bobita Jl. Hasi Nasir No. 17B, Grogol Utara.
Odilia Nomor handphone nya Kak?
Bobita 081325230070
Odilia Posisi dan pekerjaannya di Liputan6 nya?
Bobita Editor di Liputan6.com
Odilia Untuk dev lifestyle ya?
Bobita Hukum, news.
Odilia Udah berapa lama di Jakarta?
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Bobita Dari tahun 2007.
Odilia Berarti sudah sembilan tahun.
Bobita Sembilan tahun.
Odilia Sekarang langsung ke pertanyaannya. Apakah Kakak paham
terhadap kebudayaan Jawa? Apa sajakah itu?
Bobita Kalo dibilang paham sih nggak terlalu paham ya, cuma tau ya tau,
dan melakukannya juga melakukannya. Ada sebagian yang masih
melakukannya. Kayak misal, masih pake bahasa Jawa, terus masih
apa namanya.... walaupun bukan native ya sebenernya. Terus apa
ya.... ya tepo seliro, yang kayak gitu masih lah.
Odilia Lalu, apakah Kakak sadar terhadap identitas budaya Jawa yang
melekat dalam diri Kakak? Apa saja?
Bobita Hmmmm.... kayaknya sih iya, soalnya dari dulu sering diingatkan
kalo kamu itu orang Jawa, di mana pun kamu berada, jangan lupa
budaya Jawa. Jadi ya sampe sakarang pun saya tidak berusaha
menghilangkan logat.
Odilia Lalu apa pandangan Kakak sebagai orang Jawa terhadap identitas
budaya Jawa?
Bobita Sekarang ini, rutinitas budaya Jawa itu banyak banget, tapi sekarang
ini mulai terkikis oleh kebudayaan barat, kebudayaan betawi. Jadi
identitasnya sudah mulai pudar lah.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Apa pandangan orang luar yang Kakak ketahui atau sadari tentang
identitas budaya Jawa?
Bobita Biasanya sih temen saya ngomongnya ribet. Gitu.
Odilia Lalu apa yang menjadi ciri khas etnis Jawa yang membedakannya
dengan etnis lainnya?
Bobita Apa ya.... Hmmm logat tentunya, terus, cara pandang, perilaku.
Odilia Lalu, gaya komunikasi orang Jawa gimana Kak?
Bobita Gaya komunikasi orang Jawa? Emmm lebih ini sih, sebagian besar,
ini tidak mengeneralisasi, tapi sebagian besar itu, apa ya.... mereka
nggak bisa straight to the point. Jadi mau ke Roma ya jalannya
muter dulu lah, kemana gitu.
Odilia Lalu, kebiasaan orang Jawa apa saja Kak?
Bobita Banyak sih, tapi yang saya inget ya, apa namanya.... menggunakan
bahasa kromo ketika dengan orang yang lebih tua, terus apa
namanya.... kalo misalnya lewat di depan orang harus nunduk.
Kayak gitu-gitu.
Odilia Lalu tradisi orang Jawa itu apa aja Kak?
Bobita Tradisi? Kayak misalkan?
Odilia Ritual, atau....
Bobita Oh ritual. Itu, Tedak Siten, Mitoni, terus apa ya.... lamaran, tapi
lamaran itu.... upeti, bukan upeti, seserahannya itu pake bakul yang
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
gede-gede gitu loh. Terus, apa namanya.... siraman, terus apa lagi
ya, yang Kejawen, mute.
Odilia Lalu adat istiadat orang Jawa apa aja Kak?
Bobita Heh? Adat istiadat? Kayak gimana ya?
Odilia Hampir sama kayak tradisi sih, tapi kalo adat istiadat itu turun
temurun dan kayak ada upacaranya, bener-bener kayak sakral.
Kalau tradisi itu kan dijalankan tapi kayak informal. Kalo adat itu
kayak sakral, upacara-upacara.
Bobita Ini lebih ke yang sakral gitu ya? Ini, apa namanya.... Maulud-an. Itu
kalo di tempat ku nggak boleh ke luar rumah. Maulud Nabi kan ya.
Nggak boleh keluar rumah kalo nggak salah. Jadi sebisa mungkin
nggak boleh pergi-pergi dulu deh, gitu.
Odilia Terus nilai-nilai dan norma-norma hidupnya apa Kak?
Bobita Apa ya, Tepo Seliro, terus Ing Tulodho itu, Tut Wuri Handayani ya.
hehehe
Odilia Iya bisa jadi. Terus bahasa yang digunakan sehari-hari waktu di
kampung halaman pake bahasa apa Kak?
Bobita Kalo di kampung halaman campur. Kalo di tempatku itu temen-
temen biasa nyebutnya Jawa Mandarin. Jadi apa namanya, bahasa
Jawanya mirip kayak Surabaya. Jadi dia campuran bahasa Jawa sama
bahasa Indonesia. Ndak bisa-ndak bisa, ndak isa-ndak isa.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Terus kalo yang selama di sini Kak?
Bobita Di sini campur juga. Karena banyak temen-temen dari Jawa juga
kan.
Odilia Terus logat, aksen, dialek yang digunakan?
Bobita Masih aksen Jawa.
Odilia Lalu, apakah Kakak lebih suka bergaul dengan sesama orang Jawa?
Bobita Nggak juga sih.
Odilia Nggak? Lalu apakah Kakak membentuk kelompok sesama etnis Jawa
di kantor?
Bobita Nggak.
Odilia Nggak juga. Lalu apakah Kakak masih melakukan kebiasaan, tradisi,
adat istiadat, gaya komunikasi, nilai-nilai, norma-norma orang etnis
Jawa selama Kakak bekerja di Liputan6.com?
Bobita Hmmm.... Nggak terlalu, tapi sebisa mungkin saya tidak lupa akan
roots gitu.
Odilia Apa saja yang masih dipertahankan?
Bobita Logat.
Odilia Selain itu?
Bobita Kalo ada.... apa, dia otomatis aja sih, badanku secara otomatis kalo
lewatin orang yang lebih tua, biasanya aku nunduk gitu.
Odilia Lalu kalo nilai-nilai atau norma-norma hidup masih menganut
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
seperti yang diajarkan di kampung halaman?
Bobita Masih sih.
Odilia Seperti yang tadi Tepo Seliro?
Bobita Heeh masih.
Odilia Lalu kenapa masih dipertahankan?
Bobita Apa ya, seperti aku bilang tadi. Pertama pesan dari keluarga
memang. Yang kedua secara otomatis aja dia mengikuti.
Odilia Lalu yang sudah ditinggalkan itu apa aja.
Bobita Yang sudah ditinggalkan paling sebiasa mungkin sih saya ngomong
nggak muter-muter.
Odilia Jadi mulai belajar to the point.
Bobita Iya. Waktu kuliah terutama, karena komunikasi.
Odilia Lalu apa lagi Kak yang sudah ditinggalkan?
Bobita Apa ya? Hmmm..... mungkin kalo dulu itu Nenek saya bikin
selametan kecil gitu setiap hari lahirnya bangkel gitu, usaha. Nah itu
udah nggak dilakukan.
Odilia Lalu diganti dengan apa Kak yang ditinggalkan itu?
Bobita Doa aja.
Odilia Apakah Kakak dapat beradaptasi dengan baik selama bekerja di
Liputan6.com?
Bobita Iya.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk beradaptasi?
Bobita Nggak lama kok.
Odilia Lalu apakah Kakak diterima dengan baik di lingkungan kerja Kakak
saat ini, dari dulu sampai sekarang?
Bobita Alhamdulillah.
Odilia Lalu pernah mengalami culture shock apa Kak selama bekerja di
sini?
Bobita Selama bekerja di sini sih nggak pernah ya. Mungkin waktu awal-
awal di Jakarta aja paling. Kalo di sini kan saya baru, baru hampir
dua tahun. Kalo pas awal di Jakarta, saya ketemu orang yang
pergaulannya lebih bebas gitu. Nggak seperti kayak kita di Jawa,
lebih jam segini nggak boleh pulang. Bagi sebagian orang sih di sini
juga seperti itu ya. Cuman apa ya, metropolisnya itu ada di sini.
Odilia Lalu apakah Kakak terbuka untuk orang dari etnis lain untuk bergaul
dan mengenal Kakak secara dalam?
Bobita Iya.
Odilia Apakah Kakak merasa berpengaruh terhadap rekan kerja Kakak,
khususnya dalam membawa identitas budaya Jawa terhadap orang-
orang dari etnis lain?
Bobita Kadang mereka suka niruin logat saya. Hehehe Jessica nggak ada sih
ya.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Selain niruin logat itu mungkin apa lagi?
Bobita Apa ya? Saya nggak tau ya, mungkin bisa nanya ke mereka.
Odilia Lalu apakah Kakak merasa terpengaruh terhadap budaya lain yang
Kakak temui di lingkungan kerja? Apa saja?
Bobita Saya sih mencoba mengadopsi yang bagus buat saya. Yang nggak ya
saya tinggalkan. Apa namanya.... seperti yang saya bilang tadi, saya
berusaha biar nggak ngomong muter-muter. Langsung to the point
misalkan. Saya belajar dari teman saya waktu kuliah. Kebetulan dia
orang Batak, jadi kalo ngomong ya straight to the point. Ngomong
sama saya,”Kamu kalo nggak suka ya bilang nggak suka. Kalo iya ya
bilang iya. Suka ya suka.” Dari situ saya belajar.
Odilia Lalu terakhir Kak, identitas budaya Jawa itu kalo harus di
deskripsikan, itu apa Kak?
Bobita Apa, ini nya ya?
Odilia Ciri khas nya. Kan identitas. Ciri khas nya.
Bobita Ciri khas nya itu apa ya, Tepo Seliro. Kalo saya menganalogikannya,
dia itu kayak manusia, kompleks. Banyak hal yang bisa ditiru dan
nggak bisa ditiru. Bisa berkembang, bisa terbawa arus, atau dia
masih tetap kokoh berdiri.
Odilia Dan sejauh ini, identitas budaya Jawa itu perannya apa dalam
komunikasi antarbudaya.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Bobita Komunikasi antarbudaya? Maksudnya gimana?
Odilia Peran identitas budaya Jawa terhadap komunikasi antarbudaya itu
apa?
Bobita Komunikasi antarbudaya itu apa?
Odilia Komunikasi orang yang berbeda budaya.
Bobita Perannya? Hmm.... apa ya, dia kadang bisa menetralisasi antara
etnis-etnis lain yang berwatak keras, atau etnis lain yang lebih
lembek tanda kutip ya, dalam budaya Jawa, orang-orang Jawa gitu.
Lebih lembut dari orang-orang Jawa. Bisa jadi pengengah gitu.
Odilia Oh jadi orang Jawa bisa jadi penengah gitu? Dalam segala situasi?
Bobita Iya dalam segala situasi.
Odilia Makasih Kak atas waktunya.
Bobita Sama-sama.
Durasi 15:22
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Key Informan 6: Dinda
Odilia Sore Kak Dinda.
Dinda Hai, selamat sore.
Odilia Boleh kenalan lagi namanya?
Dinda Adinda Iffah Nurdiniyah. Halo....
Odilia Panggilannya?
Dinda Dinda.
Odilia Tempat tanggal lahirnya?
Dinda Surakarta, 4 Juli 1992.
Odilia Alamat di Solo dimana Mba? Daerahnya aja.
Dinda Di Sumbar.
Odilia Yang di Jakarta?
Dinda Benhil.
Odilia Oh di Benhil.
Dinda Yes.
Odilia Nomor handphone nya?
Dinda 085642419024.
Odilia Posisi dan pekerjaan di Liputan6?
Dinda Jadi kreatif di Divisi Multimedia.
Odilia Udah berapa lama di Jakarta?
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Dinda Satu tahun kemarin, 7 Desember.
Odilia Apakah Kakak paham terhadap kebudayaan Jawa?
Dinda Sedikit, lumayan. Kebudayaan misalnya tari-tarian mungkin. Terus
unggah ungguhnya, kayak gitu. Tapi bukan yang bener-bener.... aku
bisa bahasa Jawa, tapi nggak yang kromo. Ngoko sih. Tapi kalo
ngoko istilahnya yang seumuran ya. Tapi lumayan lah.
Odilia Lalu, apakah Kakak sadar terhadap identitas budaya Jawa yang
melekat dalam diri Kak Dinda?
Dinda Sadar.
Odilia Apa saja.
Dinda Mungkin Jawa itu lebih hati-hati, nggak semberono mungkin
bahasanya. Terus, lebih, kalo aku kalo masuk ke suatu lingkungan
aku akan lihat dulu, observasi lingkungannya seperti apa. Biasanya
kan “dari mana Lu?” blablabla. “kenapa lu kesini, nggak di Solo aja?”
Blablabla. Tapi ya, I know lah, tau lah.
Odilia Lalu apa pandangan Kakak sebagai orang Jawa terhadap identitas
budaya Jawa?
Dinda Sesuatu yang harusnya orang itu tetap banggakan. Sesuatu yang
justru, orang Jawa itu punya onggah onggoh, punya sopan santun,
biasanya orangnya lebih perasa. Itu yang harus di uri-uri, cieelah...
harus di, apa ya... Jangan dilupakan. Harusnya kalo dari Jawa malah
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
bangga gitu. Sesuatu yang oke lah, cucok, cieelaah.
Odilia Apa pandangan orang luar yang Kakak ketahui atau sadari tentang
identitas budaya Jawa?
Dinda Kayaknya orang memandangnya, sometimes, terlalu sempit.
Mungkin becandainnya logatnya medok. Misalnya kita ngomong
huruf tertentu, misalkan D, itu kan lebih tebel ya. Terus becandain
hal-hal yang kayak gitu. Seolah-olah itu adalah something to be
shamed of. Jadi orang-orang seolah-olah becandain gitu kalo kita
dari Jawa. Kalo misalnya ngobrol sok di medok-medokin. Cuma ya,
seiring berjalannya waktu gitu. Kalo kita ngomonginnya di dunia
pekerjaan, akhirnya kalo kerjaan kita bagus ya nggak masalah. Kalo
kita diemin pun, becandaan tentang teasing-teasing medok itu akan
ilang sendiri. Karena orang pasti punya logat, nggak cuma orang
Jawa. Orang British, orang Makassar, orang mana. Tapi rata-rata
yang aku rasain, orang-orang biasanya langsung kayak sok-sokan
medok.
Odilia Lalu apa yang menjadi ciri khas etnis Jawa yang membedakannya
dengan etnis lainnya?
Dinda Biasanya lebih pendiem, lebih pemalu, gitulah. Kamu dari Surabaya
ya?
Odilia Dari Tegal.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Dinda Oke, terus...
Odilia Lalu, gaya komunikasi orang Jawa gimana Kak?
Dinda Kalo menurutku kalo udah kenal mungkin blak-blakan, mungkin kalo
nggak, mereka nggak akan ngomongin semuanya. Jadi liat dulu siapa
lawan bicaranya. Menurut ku ya, kalo kenal aku langsung pak pak
pak pak, kalo nggak, oh ini lawan bicaranya bisa nerima deh, oh
nggak. Seperti itu.
Odilia Terus kebiasaan orang Jawa apa saja Kak? Yang paling menonjol.
Dinda Biasanya, lebih, apa ya... kalo aku ngerasa nggak terlalu ngoyo ya.
Misalnya.... ya nggak terlalu ngoyo, tapi bukan berarti males ya. Tapi
nggak terlalu ngoyo, lebih sabar, lebih pengertian, nggak emosian.
Odilia Tradisinya apa aja Kak?
Dinda Tradisi apa nih?
Odilia Tradisi orang Jawa?
Dinda Misalkan?
Odilia Misalkan suka sungkem.
Dinda Oh. Mungkin kayak nunduk, nunduk dalam arti bukan kepala doang
nunduk, tapi dalam arti nyapa “Pak Selamat Pagi”. Paling itu sih,
lemah lembut kali ya. Ngomong kasar itu nggak sih. Lebih diem lah.
Hati-hati.
Odilia Adat istiadatnya Kak? Yang Kakak ketahui aja sih.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Dinda Adat istiadat?
Odilia Upacara.
Dinda Upacara? Misalkan peringatan-peringatan gitu? Sekaten?
Odilia Iya.
Dinda Ada-ada. Tau sih, ada di Solo, semacam Sekaten. Jadi kita bisa ke
taman bermain, makan makanan tertentu, terus beli hal-hal yang
cuma ada di Sekaten. Tumpengan, ya nggak sih? Kayak gitu.
Odilia Nilai-nilai atau norma-norma hidup orang Jawa seperti apa?
Dinda Terlalu banyak untuk jelaskan di sini. Dan mungkin nggak semuanya
ku inget. Tapi yang pasti, nilai-nilainya adalah nilai-nilai yang positif,
hidup dimaksimalkan, bermanfaat untuk orang lain, nggak
menyusahkan orang lain.
Odilia Tadi sampai mana?
Dinda Sampai nilai-nilai.
Odilia Terus bahasa yang digunakan sehari-hari waktu masih di Solo?
Dinda Aku pake bahasa Indonesia, karena aku siaran di Solo pake bahasa
Indonesia, bahasa nasional. Ngobrol sama temen-temen pake
bahasa Indonesia. Aku pake kromo ke orang tua, atau pake ngoko
ke orang yang ku kenal, misalnya keluarga. Rata-rata kalo sama
orang tua lebih ke kromo halus, campur-campur Indonesia. Tapi
kalo sahari-hari sama temen-temen Indonesia campur. Tapi intinya
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
aku bisa bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.
Odilia Tapi yang ngoko ya?
Dinda Kalo ke temen Indonesia, keluarga yang kenal misalnya sepupu
ngoko, kalo mbah putri ku kromo tapi campur-campur. Karena aku
nggak hafal.
Odilia Aksara Jawa gitu hafal?
Dinda Susah sih ya mengingatnya, nggak hafal.
Odilia Tau tapi nggak terlalu hafal?
Dinda Honocoroko Botosowolo.
Odilia Bahasa yang digunakan di Jakarta?
Dinda Bahasa Indonesia karena rata-rata campur, jadi lebih bahasa
Indonesia. Terus kalo di sini mungkin kalo ngobrol campur pake
bahasa Inggris. Gitu kan ya, keep up aja sih sama itu. Kalo mereka
bahasa Indonesia ya bahasa Indonesia, kalo campur Inggris ya
campur Inggris. Tapi rata-rata bahasa Indonesia. Orang-orang sini
suka tengah-tengahnya bahasa Inggris. “Iya nanti kita bikin lah ya
supaya mereka bisa choose one out of two. Blablabla” Tapi rata-rata
tetep bahasa Indonesia.
Odilia Terus logat, aksen, dialek yang digunakan selama di Jakarta.
Dinda Mungkin masih ada sisanya. Nggak mungkin lah ya bener-bener
hilang. Ada tebel-tebel di huruf-huruf tertentu. Tapi aku merasa
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
sih.... emang biasanya gimana ya? Terkotak-kotakannya gimana ya?
Odilia Misalnya sama yang dari Jawa.
Dinda Karena aku masih ada sepupu di sini, sama sepupuku ya dalam
bahasa Jawa ngobrol, tapi sama orang kantor rata-rata Indonesia,
karena yang Jawa dikit.
Odilia Kalo sama orang kantor yang Jawa juga?
Dinda Indonesia kadang. Karena nggak deket. Saya nggak nyaman ngobrol
dengan itu. Paling cuma ke orang-orang tertentu yang nyaman.
Kayak sama orang yang nyaman, baru pake bahasa Jawa.
Odilia Lalu, apakah Kakak lebih suka bergaul dengan sesama orang Jawa?
Dinda Enggak.
Odilia Lalu apakah Kakak membentuk kelompok sesama etnis Jawa di
kantor?
Dinda Nggak.
Odilia Apakah Kakak masih melakukan kebiasaan, tradisi, adat istiadat,
gaya komunikasi, nilai-nilai, norma-norma orang etnis Jawa selama
Kakak bekerja di Liputan6.com?
Dinda Di kondisi tertentu iya.
Odilia Contohnya?
Dinda Tapi di kondisi yang.... misalnya dalam suatu rapat, mengutarakan
pendapat, sopan santunnya ada. Kapan harus ngomong, seperti apa,
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
lawan bicara siapa, harus apa, itu tetep. Intinya di poin-poin atau
situasi tertentu tetap diterapkan. Tergantung makanya. Intinya
sebagai orang Jawa aku merasa nilai-nilai kehidupan dan apa yang
diajarkan dari kecil itu banyak positifnya dan I’m proud of. Mungkin
awal-awal suka kesel kalo orang becandain suka medok, tapi lama-
lama ya bodo amat. Itu bukan esensi seseorang. Nilai seseorang
bukan dari cara bicara dia, ada hal yang lebih penting jadi sekarang
nggak terlalu dipusingin. Cieliah.
Odilia Pernah mengalami culture shock nggak?
Dinda Mungkin pernah at some point. Cuma lama-lama ya oke.... kalo di
Solo kan semua orang, orang Solo. Maksudnya kebanyakan
lingkungannya orang Solo. Kalo di sini kan orang Padang lalala.
Lama-lama keberagaman itu yang ngasih tau positifnya kita.
Misalnya kita dinimai sabar, tapi sebenernya itu kelebihannya yang
kita compare sama orang lain yang lebih menggebu-gebu, lebih
galak, lebih apa. Bagi aku culture shock pernah, tapi lama-lama
kayaknya ya udah lah ya, udah tau.
Odilia Lalu apakah Kakak diterima dengan baik di lingkungan kerja Kakak
saat ini, dari awal sampai saat ini?
Dinda Aku merasa aku berteman dengan siapa pun, so far nggak pernah
berantem dengan siapapun. Karena aku merasa, mungkin klise, tapi
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
temen seribu itu kurang, musuh satu udah banyak. Kalo bisa dalam
hidup kita nggak nyakitin orang. Aku berusaha berteman dengan
baik, aku nggak tau orang ke aku ya. Tapi selama ini aku merasa
semua orang itu teman dan aku nggak berkonflik sama orang. Paling
bercanda, kesel sekali dua kali, ya itu becanda. Terus apa sih, agak
gitu dikit tapi bukan berarti konflik. Menurutku so far so good.
Odilia Lalu apakah Kakak beradaptasi dengan baik?
Dinda Aku berusaha beradaptasi dengan baik, aku nggak tau orang
melihatnya bagaimana. Mungkin bener-bener merasa udah nyaman
dan oke satu bulan ya. Nggak merasa terlalu awkward.
Odilia Apakah Kakak terbuka terhadap etnis lain untuk bergaul dengan
kakak dan mengenal Kakak secara mendalam?
Dinda Sangat terbuka.
Odilia Apakah Kakak merasa berpengaruh terhadap rekan kerja Kakak,
khususnya dalam hal membawa identitas budaya Jawa?
Dinda Menurut aku sih.... ini kesannya klise tapi bener ya, kalimat semua
orang yang kita temui adalah guru kita. Nah itu bener. Mungkin ada
sedikit yang mempengaruhi temenku, temenku mempengaruhi aku.
Misalkan aku orangnya kalo disakitin orang nggak ekspresif bales
atau apa, sedangkan dia “Jangan gitu dong” gitu, orang dari etnis
lain, Padang misalnya. “Jangan gitu dong, bela diri sendiri.” Jadi
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
mungkin dia ngasih tau aku untuk nggak diam saat orang melanggar
hak-hak. Tapi aku ngasih tau dia, sabar itu nggak ada salahnya.
Sabar dulu diam. Kadang diam itu lebih baik daripada melawan. Iyu
contoh sih. Tapi aku yakin saling mempengaruhi.
Odilia Lalu apakah Kakak merasa terpengaruh terhadap budaya lain yang
Kakak temui di lingkungan kerja?
Dinda Iya, adalah yang berpengaruh misalkan lebih cuek. Dalam arti... jadi
gini, yang terjadi di luar kan nggak selalu sesuai sama yang kita
harapkan. Aku yang dulu mungkin ini dipikir, itu dipikir, sakarang
lebih take it easy dan pilih-pilih yang mana dipikirin, mana yang
lebih baik ya udahlah. Dalam hal ini, misalnya orang nanya orang
jawa ya, terus sok-sok niruin piye kabare lalala gitu. Aku ada rasa, ini
orang kenapa sih, rempong amat sih, tapi lama-lama kayak
senyumin. Gapapa. Semua orang pasti ada kok kayak gitu. Aku
merasa terpengaruh, aku bisa memilah, mana yang penting untuk
dipikir. Orang memberikan waktu, pikiran, energi, ke satu hal.
Sekarang aku pilah-pilah, ini nggak penting untuk dipikir-pikir, bodo
amat lah. Banyak yang positif.
Tapi ada hal-hal yang aku nggak suka. Misalkan konsomtif
berlebihan, hedonisme, karena nilai yang dianut beda aja. Jadilah
diri sendiri, tapi aku jadi diri sendiri. Gitu. Udah?
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Belum Kak. Jadi tadikan ada yang masih dipertahankan, ada yang
sudah ditinggalkan?
Dinda Budaya Jawa? Mungkin kalo orang Jawa itu ada rasa terlalu mikirin
orang lain dulu, baru mikirin diri sendiri. Tapi di sini, kempetisi itu
ketat. Kadang orang malah kompetisinya nggak sehat. Ini nggak
sepenuhnya ku tinggalkan ya. Aku pun mulai mikirin diri sendiri, aku
nggak sepenuhnya mikirin orang dulu. Aku pun rasanya gimana ya.
Nggak ditinggalkan, tapi sekarang ada egoisnya ya. Orang nggak ada
egois bohong, pasti egois itu tetap ada. Cuma dulu aku di lingkungan
yang semua orang mendahulukan orang lain dulu. Kira-kira kalo aku
ngomong gini, si dia gimana ya. Di sini orang ceplos aja, dia nggak
suka ya dia ngomong. Sedangkan orang Jawa nggak terbiasa seperti
itu. Nggak suka kita diem, orang ekspresif di sini. Tapi seiring jalan
nya waktu, aku mikirin diri sendiri. Nggak mikirin orang lain dulu.
Terus aku nggak completely ngalahan, orang Jawa itu kan ngalahan
ya. Orang mau ngapain kita pasrah, lama-lama nggak. Terus orang
mikir orang Jawa itu Iya iya iya. Yang aku lakuin di sini, aku kritis.
Misal aku dikasih kerjaan, aku detail, apa kerjaannya, apa jobdesc
nya, segala macem. Bukan untuk membantah orang Jawa itu iya iya
iya, tapi secara pribadi aku mikir sesuatu harus jelas, biar dikerjain
dengan jelas. Seperti itu. Jadi nggak compeletely... semuanya
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
tentang aku. Cara pikir ku nggak mengkotak-kotakan Jawa atau
nggak, tapi memang nilai-nilai yang diajarkan sejak aku kecil, aku
rasa banyak positifnya. Misalnya nggak sembarang ngomong atau
sembarang komentar. Di dunia kerja, nggak semua orang bisa
dipercaya, ngomong harus hati-hati. Istilahnya mulutmu
harimaumu. Kayak gitu.... terima kasih Oli. Eh kok Oli sih..... Lia.
Odilia Tadi kan alasannya kenapa di tinggalkan, sekarang masih ada yang
dipertahankan.
Dinda Karena itu kayak nilai yang pada akhirnya kalo diterapkan akan
menjaga diri sendiri. Misalnya orang Jawa sabar, sabar itu yang
terbaik. Mungkin dalam suatu rapat, panas nih, ya aku sabar aja,
santai aja. Nggak semua orang panas. Itu kayak menjaga diri sendiri.
Dipertahankan karena nilai itu melindungi diri kita sendiri dari hal-
hal yang berpotensi konflik.
Odilia Kalo harus dideskripsikan identitas budaya Jawa itu apa?
Dinda Identitas budaya Jawa itu penuh dengan seni. Nggak semua budaya
Jawa itu saklek. Orang di posisi ini seperti apa sih, kita harus
berperan seperti apa dan yang masti memeram perasaan. Kita
nggak mengekspresikan perasaan dengan liar gitu.
Odilia Bisa ngontrol?
Dinda Iya. Adem gitu, air.
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Odilia Jadi menurut Kakak secara pribadi, peran etnis Jawa dalam
melakukan komunikasi antarbudaya itu apa?
Dinda Kita mungkin nggak menyadari bahwa kita menjadi ambassador, kita
yang ngasih tau orang. Mungkin yang bikin negatif itu orang-orang
yang kurang beruntung, dalam artian, kan ada orang Jawa yang
desa, yang kurang beruntung, dia TKW atau jadi pembantu di ibu
kota. Itulah yang membuat stigma orang Jawa bahwa dia
pendidikannya nggak tinggi. Dia kaya gitu kaya gitu, lalala kan. Kita
sebagai yang beruntung mendapat pendidikan, kesempatan untuk
berkarir. Ternyata jadi ambasador bisa dengan pelan-pelan dengan
hasil karya kita menunjukkan bahwa kita memiliki attitude yang
baik, kita punya nilai-nilai yang baik. Itu yang membuktikan bahwa
kita bukan hanya kalangan pembantu, kaum yang dipandang
sebelah mata. Banyak orang yang dari Jawa sukses, punya
pendidikan, baik, menyenangkan, kombinasi dari intelektual dan
emosional. Aku rasa gitu. Orang Jawa itu menurutku, yang dia
dididik dengan baik ya. Emosionalnya terolah. Itulah yang membuat
kita ambasador yang baik bangsa Jawa. Itulah yang harus dikoreksi
karena kadang kita nggak suka orang, diem, atau kita nahan. Tapi
jeleknya orang Jawa kadang ngomong di belakang. Nah itulah yang
perlu dihilangkan. Kalo orang di sini, kalo nggak suka ngomog di
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
depan. “Apa sih nanana!”. Kalo orang Jawa tuh nggak kaya gitu,
paling diem, disimpan sendiri, hingga menyakiti diri sendiri. Atau
kadang ngomong di belakang. Nah ngomong di belakang itu bukan
budaya yang baik. Tapi intinya, itu [1 kata tidak jelas] ya. Tapi
menurutku sih peran kita menjadi representatif ya. Dari apa sih,
garis keturunan kita. Bahwa kita orang-orang yang beradab, yang
lembut, tapi kita cerdas. Sebenernya kita pinter, kita nggak kalah.
Selama kita bener-bener melakukan kerja itu dengan work smart
dan sosialnya tuh kita nggak menutup diri, itu penting. Gitu. Pada
akhirnya jika orang bergaul dengan kita dia merekam bagaimana
kita membuat dia merasa kan. Misalnya gini, aku ketemu kamu,
kamu langsung “apa sih lalala”, kamu kan langsung impressionnya
negatif. Intinya peran kita, itu lingkupnya di Indonesia dan
internasional, itu menjadi seorang amasador itu tadi. Oh kita lembut
loh, oh kita dapat bergaul dengan baik loh. Oh soal kerjaan kita
beres loh. Soal kualitas kita oke, tanpa kita perlu menjadi orang lain
yang emosional. Kurang attitudenya atau mungkin nggak sabaran.
Karena orang Jawa tuh adem, sabar, terus nggak yang apa ya.
Mungkin aku menggambarkannya sometimes orang di kota besar
gitu, mereka tuh terlalu worka holic in a bad way. Worka holic
sampai nggak tau memanage kehidupan sosialnya. Nah kalo orang
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Jawa tuh nggak terlalu berambisi kan, santai. Selow gitu. Intinya
dalam hidup itu harus balance, how to enjoy your life kaya orang
Jawa pada umumnya. Tapi jangan terlalu santai ya akhirnya akan
dianggep sebelah mata gitu. Cuma memang yang harus
digarisbawahi adalah yaitu tadi. Kita harus membuktikan ke orang
lain kalo kita nggak selamanya lembek loh. Karena kebanyakan
orang nilainya lembek. Ya nggak? Kaya “ah dia sabar”, “ah dia
lembek”, “alah paling dia nggak bisa”, “alah dia paling nggak ini”.
Lalala. Imagenya tuh negatif, gitu. Karena sebagian orang yang tidak
beruntung, dia di posisi yang di kehidupan sosial tidak membantu
atau apa. Kesannya kebanyakan orang Jawa kaya gitu loh.
Sedangkan banyak yang oke, cucok.
Odilia Makasih ya Kak Dinda.
Dinda Sama-sama!
Odilia Distop dulu.
Durasi 26:59
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Foto Tempat Penelitian (SCTV Tower)
Foto Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Foto Bersama Dra. Devy Stany Wulakouw, M. Hum., M. Si. (Informan
Penelitian)
Foto Bersama Ibu Frisillia (Kepala Seksi Pelayanan Publik Badan Pusat
Statistik/BPS)
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Foto Bersama HRD Liputan6.com (Felicia Putri Mahakita)
Foto Bersama Dosen Pembimbing Skripsi (Dr. Hendri Prasetya, S. Sos., M.
Si.)
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Foto Bersama Gabriel Abdi Susanto (Key Informan I)
Foto Bersama Harun (Key Informan II)
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Foto Bersama Feri (Key Informan III)
Foto Bersama Wulan (Key Informan IV)
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017
Foto Bersama Bobita (Key Informan V)
Foto Bersama Dinda (Key Informan VI)
Peran Identitas..., Odilia Hana, FIKOM UMN, 2017