LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN€¦ · Karena mereka ingin berlibur ke Banyuwangi...
Transcript of LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN€¦ · Karena mereka ingin berlibur ke Banyuwangi...
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
2
Nama Media Hal Judul Berita Ringkasan Nada
Merdeka.com 1 Ikut keliling
karnaval etnik,
Menko Luhut
sebut
Banyuwangi
paten
Menko Kemaritiman
Luhut Binsar Panjaitan
menghadiri atraksi
wisata Banyuwangi Ethno
Carnival (BEC), Minggu
(29/7/2018). Ajang
karnaval etnik yang sudah
digelar delapan tahun
berturut-turut dan
konsisten mengusung tema
kebudayaan lokal itu
dijubeli ribuan wisatawan
dan warga.
Positif
Travel.detik.com 1 Perbaiki
Infrastruktur,
Banyuwangi
Bersiap
Sambut
Wisatawan
Menko Kemaritiman
Luhut Binsar Panjaitan
hari ini mengunjungi
Taman Nasional
Alaspurwo, Kecamatan
Tegaldlimo, Banyuwangi.
Dengan menggunakan
helikopter, Luhut yang
ditemani oleh Bupati
Banyuwangi Abdullah
Azwar Anas memantau
perbaikan jalan menuju
destinasi wisata G-land
atau Pantai Plengkung
Banyuwangi.
Positif
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
3
Ikut keliling karnaval etnik, Menko Luhut sebut
Banyuwangi paten
Minggu, 29 Juli 2018 17:47
Reporter : Endang Saputra
Menko Luhut dan Bupati Banyuwangi ikut keliling karnaval etnik. ©2018 Merdeka.com
Merdeka.com - Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menghadiri atraksi
wisata Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), Minggu (29/7/2018). Ajang karnaval etnik yang
sudah digelar delapan tahun berturut-turut dan konsisten mengusung tema kebudayaan lokal
itu dijubeli ribuan wisatawan dan warga.
Menko Luhut di ujung sesi karnaval ikut berjalan bersama Bupati Banyuwangi Abdullah
Azwar Anas menyusuri jalanan sepanjang sekitar 3 kilometer.
Luhut mengacungi jempol kiprah Banyuwangi dalam mengembangkan pariwisata. "Saya
terkesan dan sangat menikmati. Kebersamaan pemerintah dan rakyat menyatu di karnaval ini.
Banyuwangi paten," kata Luhut. Dalam bahasa khas Medan, paten berarti hebat.
Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman
Minggu, 29 Juli 2018 Merdeka.com 1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
4
Menko Luhut dan Bupati Banyuwangi ikut keliling karnaval etnik 2018 Merdeka.com
Langkah Banyuwangi dalam mengembangkan pariwisata, dinilai Luhut sudah sangat tepat.
Sektor pariwisata saat ini menjadi penyumbang penerimaan negara terbesar setelah sektor
energi, dan tak lama lagi diprediksi menjadi sumber penerimaan terbesar negara.
"Pariwisata ini efektif menciptakan lapangan kerja, menggerakkan ekonomi. Dan itu terbukti
di Banyuwangi," kata Luhut.
Dia menambahkan, pemerintah pusat juga terus mengebut pembangunan infrastruktur wisata
di Banyuwangi. Kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini telah ditetapkan sebagai daerah
penyangga Pertemuan Tahunan IMF-World Bank yang diikuti 17.000 delegasi seluruh dunia,
Oktober mendatang di Pulau Bali. Sebagian delegasi itu bakal mendarat dan berwisata di
Banyuwangi.
Pemerintah pusat menggelontorkan dana Rp50 miliar untuk memperbaiki infrastruktur
kawasan Taman Nasional Alas Purwo yang mempunyai padang rumput eksotis serta Pantai
Plengkung dengan ombak terbaik di dunia untuk selancar. Selain itu, ada perbaikan
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
5
infrastruktur ke kawasan Kawah Ijen yang terkenal dengan fenomena alam api biru (blue
flame) yang telah mendunia.
"Presiden Jokowi sangat concern mendorong pengembangan wisata daerah sebagai pintu
pembuka kesejahteraan rakyat," kata Luhut.
Menko Luhut dan Bupati Banyuwangi ikut keliling karnaval etnik 2018 Merdeka.com
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat
ke Banyuwangi. Berkat dukungan pemerintah pusat, provinsi, dan kerja kolektif bersama
rakyat, Banyuwangi terus tumbuh. Sektor pariwisata menjadi salah satu pendorong
pertumbuhan tersebut.
Dalam tujuh tahun terakhir, sebut Anas, kemiskinan melorot drastis ke level 8,6 persen dari
sebelumnya selalu di atas dua digit. Pendapatan per kapita warga melonjak 120 persen
menjadi Rp45 juta per orang per tahun pada 2017 dibanding posisi 2011.
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
6
"Jadi kami bersyukur pendapatan per kapita warga Banyuwangi rata-rata sudah di atas USD
3.000 per tahun, level itu yang sering dikategorikan sebagai bagian dari kelas menengah.
Tugas menantang ke depan adalah semakin mendorong pemerataan ekonomi hingga ke desa-
desa, yang terus kita upayakan antara lain lewat program Smart Kampung," ujar Anas.
https://www.merdeka.com/peristiwa/ikut-keliling-karnaval-etnik-menko-luhut-sebut-
banyuwangi-paten.html
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
7
Kunjungi TN Alaspurwo, Luhut: Ini Bagus
Sekali
Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman
Minggu, 29 Juli 2018 Travel.detik.com 1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
8
Minggu, 29 Jul 2018 17:45 WIB
Ardian Fanani
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
9
Redaksi Travel
Menteri Luhut di Banyuwangi (Ardian Fanani/detikTravel)
Banyuwangi - Taman Nasional Alaspurwo mencuri perhatian Menko Maritim Luhut saat
kunjungan ke Banyuwangi. Punya alam indah, Luhut puji TN Alaspurwo.
Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan terkesima dengan
keindahan Taman Nasional (TN) Alaspurwo. Luhut berharap TN Alaspurwo menjadi
destinasi andalan selain Kawah Ijen.
Tak hanya melihat dahsyat dan keindahan ombak Pantai Plengkung atau G-land, Luhut juga
mendatangi padang Savana Sadengan, melihat puluhan banteng sedang berkumpul.
"Ini sangat bagus sekali. Pasti tamu delegasi IMF-World Bank senang jika diajak kesini,"
ujarnya kepada detikTravel, Minggu (29/7/2018).
Menteri Luhut mengatakan, potensi wisata TN Alaspurwo bisa dibagi menjadi beberapa
segmen. Seperti halnya di Pantai Plengkung yang dikenal memiliki ombak terbesar kedua
setelah Hawai, bisa menjadi destinasi high end. Sementara beberapa wilayah juga bisa dibuat
destinasi bagi domestik.
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
10
Menteri Luhut bersama turis Foto: (Ardian Fanani/detikTravel)
"Karena turis mancanegara sangat suka dengan wisata adventure. Jarang ada hutan yang
bertemu langsung dengan pantai yang panjang. Sementara Sadengan ini wisata komen langka
yang bisa langsung dengan mata telanjang kumpulan banteng. Ini bagus sekali," tambahnya.
Luhut mengaku perlu adanya penambahan infrastruktur penunjang destinasi wisata. Antara
lain kamar mandi dan toilet, BTS dan masih banyak lagi.
"Harus ada pembangunan. Tapi yang tidak mengganggu lingkungan yang ada. Taman
Nasional memiliki karakteristik berbeda dengan destinasi wisata lain. Buka nerombak tapi
kita akan melengkapi," tambahnya.
Saat di TN Alaspurwo, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan juga sempat menyapa
beberapa turis mancanegara yang sedang berlibur di G-land. Mereka mengaku senang dengan
keindahan alam yang natural dan ombak yang panjang dan tinggi yang bisa didapat sepanjang
hari.
"G-land ist Wonderful. We have any momen in this place," ujar Katarina, salah satu turis
manca dari Selandia Baru.
https://travel.detik.com/travel-news/d-4139481/kunjungi-tn-alaspurwo-luhut-ini-bagus-sekali
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
11
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
12
YLKI Minta Pemerintah Tak Cabut Kewajiban
DMO Batu Bara ke PLN
RIDWAN AJI PITOKO
Kompas.com - 29/07/2018, 17:34 WIB
Ilustrasi: tambang batu bara(Thinkstockphotos.com)
JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia ( YLKI) mengkritisi
rencana penghapusan pasokan batu bara Domestic Market Obligation (DMO) kepada PT
PLN. Rencana tersebut diapungkan oleh Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman
Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu. Penghapusan ketentuan DMO tersebut
membuat batu bara didistribusikan ke PLN dengan harga internasional atau seperti harga
ekspor. Ketua Harian YLKI Tulus Abadi menyatakan, rencana tersebut menunjukkan sebuah
kemunduran jika nantinya benar-benar diterapkan.
"Selama ini harga DMO batu bara ditetapkan pemerintah sebesar 70 dollar Amerika Serikat
(AS) per metrik ton. Bukan berdasar harga internasional. Jika wacana ini diterapkan maka
artinya pemerintah lebih pro kepada kepentingan segelintir orang, yakni pengusaha batubara
daripada kepentingan masyarakat luas yakni konsumen listrik," kata Tulus dalam keterangan
Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman
Minggu, 29 Juli 2018 Ekonomi.kompas.com 1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
13
tertulisnya kepada Kompas.com, akhir pekan ini.
Tulus juga turut mengkritik formulasi baru distribusi batu bara untuk PLN. Dalam formulasi
yang baru tersebut, pemerintah akan meminta industri batu bara untuk iuran dengan jumlah
dana tertentu, sebagaimana dilakukan pada industri sawit. Dana iuran tersebut nantinya akan
dikelola oleh sebuah lembaga (BLU) di bawah Kemenkeu.
"Formulasi yang tidak elegan, bahkan merendahkan martabat PT PLN sebagai BUMN
dengan aset terbesar di negeri ini. Bagaimana tidak merendahkan martabat PT PLN jika
eksistensi dan cash flow PT PLN harus bergantung dari dana iuran atau saweran industri
batubara," sebut dia. Oleh karenanya, Tulus mendesak agar Menko Maritim membatalkan
wacana tersebut demi kepentingan masyarakat luas yang menjadi konsumen listrik di
Indonesia. "Jangan sampai formulasi ini pada akhirnya memberatkan (membuat bleeding)
finansial PT PLN dan kemudian berdampak buruk pada pelayanan dan keandalan PT PLN
kepada konsumen listrik," bebernya.
Kekhawatiran Tulus tak hanya sampai di situ. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa wacana
penghapusan harga DMO batu bara bisa menjadi awal mula kenaikan tarif dasar listrik.
"Wacana tersebut pada akhirnya akan menjadi skenario secara sistematis untuk menaikkan
tarif listrik pada konsumen. Oleh karena itu, wacana Menko Maritim untuk mencabut DMO
batubara harus ditolak!" tegas Tulus. Sebelumnya diberitakan, pemerintah akan menghapus
kebijakan kewajiban DMO 25 persen produksi batu bara untuk pembangkit listrik yang
dioperasikan PT PLN. "Rencana itu akan dimasukkan ke dalam rapat terbatas hari Selasa
besok. Intinya kita akan cabut DMO," ujar Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar
Panjaitan saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (27/7/2018). Sebagai
gantinya, pemerintah akan mensubsidi batu bara untuk pembangkit listrik yang dioperasikan
PLN. "Akan ada dana cadangan energi untuk mensubsidi PLN," ujar Luhut. Subsidi bukan
berasal dari APBN, melainkan berasal dari lembaga sejenis Badan Pengelola Dana
Perkebunan Sawit (BPDP).
Penulis: Ridwan Aji Pitoko
Editor: Erlangga Djumena
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/29/173400726/ylki-minta-pemerintah-tak-cabut-
kewajiban-dmo-batu-bara-ke-pln
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
14
Perbaiki Infrastruktur, Banyuwangi
Bersiap Sambut Wisatawan Minggu, 29 Jul 2018 16:35 WIB
Ardian Fanani Redaksi Travel
Luhut Binsar pantau Banyuwangi (Ardian Fanani/detikTravel)
Banyuwangi - Nama Banyuwangi mulai terkenal di mata dunia. Untuk terus mempesona,
Menko Kemaritiman Luhut Binsar dan Bupati Banyuwangi pantau perbaikan infrastruktur.
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan hari ini mengunjungi Taman Nasional
Alaspurwo, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi. Dengan menggunakan helikopter, Luhut
yang ditemani oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memantau perbaikan jalan
menuju destinasi wisata G-land atau Pantai Plengkung Banyuwangi.
Ketua Panitia Nasional Annual Meeting IMF-World Bank 2018 ini langsung melihat
pengerasan jalan dari Pantai Pancur menuju Plengkung, Taman Nasional Alaspurwo.
Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman
Minggu, 29 Juli 2018 Travel.detik.com 1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
15
"Kita perbaiki untuk kunjungan wisata delegasi IMF-World Bank. Infrastruktur kita siapkan
sebagus mungkin. Karena mereka ingin berlibur ke Banyuwangi setelah ini," ujarnya kepada
detikTravel, Minggu (29/7/2018).
Selain perbaikan jalan menuju Plengkung, dilakuian pula perbaikan jalan dari Kutorejo
menuju Pantai Pancur sepanjang 12,6 kilometer, pavingisasi sepanjang 600 meter dan
pelebaran jalan makadam serta persimpangan juga dilakukan.
Anggaran perbaikan di kawasan TN Alaspurwo, kata Luhut, terlalu kecil. Sebab pihaknya
ingin kawasan ini menjadi daya tarik wisata mancanegara. "Anggaran 20 miliar terlalu kecil
untk perbaikan ini. Harusnya ditambah. Selain jalan kita juga akan melakukan perbaikan
toilet, air bersih, listrik dan BTS," tambahnya.
Tak hanya kawasan TN Alaspurwo, perbaikan dan perlengkapan infrastruktur di Taman
Wisata Alam (TWA) Ijen juga menjadi prioritas pemantauan panitia nasional IMF-World
Bank. "Ijen dan Plengkung menjadi primadona baru nanti. Kita sulap menjadi destinasi
wisata high end," pungkasnya.
https://travel.detik.com/travel-news/d-4139406/perbaiki-infrastruktur-banyuwangi-bersiap-
sambut-wisatawan
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
16
Banyuwangi Ethno Carnival 2018, Memukau
Ribuan Penonton
Minggu, 29 Jul 2018 20:04 WIB
Ardian Fanani
Redaksi Travel
Salah satu peserta pawai Banyuwangi Ethno Carnival 2018 (Ardian Fanani/detikTravel)
Banyuwangi - Banyuwangi Ethno Carnival 2018 berlangsung meriah dipadati ribuan orang
di sepanjang rute pawai. Mereka tidak ingin ketinggalan even paling populer di Indonesia ini.
Even ini dibuka langsung Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan bersama Bupati Abdullah
Azwar Anas di Jalan Veteran, Taman Blambangan Banyuwangi, Minggu (19/7/2018).
Pagelaran BEC dibuka dengan fragmen kisah Puter Kayun yang tampil secara atraktif.
Fragmen mengisahkan perjuangan Mbah Buyut Jakso, leluhur Warga Boyolangu yang
membuka akses wilayah melalu Pantai Watu Dodol.
Kisah inilah yang diperingati sebagai tradisi Puter Kayun, ritual tiap tanggal 10 Syawal warga
desa Boyolangu menaiki dokar (delman) ke Pantai Watu Dodol untuk melakukan selamatan
Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman
Minggu, 29 Juli 2018 Travel.detik.com 1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
17
dan makan bersama di sana. Fragmen juga semakin meriah dengan tampilnya ratusan penari
Gandrung yang mengiringinya.
Pawai BEC 2018 (Ardian Fanani/detikTravel)
Parade BEC dimulai saat munculnya penampilan deretan busana megah di atas panggung
utama. Sebanyak 120 busana kreasi etnik nan megah dengan tema Puter Kayun ditampilkan
secara atraktif dan menawan.
Semua busana itu merepresentasikan 10 sub tema yang diangkat dari ritual 'Puter Kayun'
seperti Kupat Lepet, Tapekong, Oncor-oncoran, Keris, Dokar, Buyut Jakso, dan Gedogan.
Musik pengiring BEC yang rancak menambah semarak even yang masuk penyelenggaraan ke
delapan kalinya ini.
"BEC konsisten selalu mengusung tema yang berakar pada tradisi lokal untuk kita
perkenalkan ke publik global. Semoga dengan strategi budaya ini kita bisa menghargai
produk budaya Nusantara yang sangat beragam untuk saling bersanding dengan budaya
global," ujar Bupati Abdullah Azwar Anas.
BEC kali ini juga begitu istimewa, tidak hanya mendapatkan pengalaman menyenangkan
menyaksikan busana yang menawan, para penonton juga diajak mengeksplorasi filosofi dari
masing masing tema tersebut.
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
18
Tema roda mewarnai kostum peserta (Ardian Fanani/detikTravel)
Seperti tema kupat lepet yakni tradisi selamatan yang dilaksanakan setiap malam sebelum
Puter Kayun. Pada tradisi ini warga menyuguhkan kupat lepet sebagai sajian selamatan.
Tema Oncor-oncoran merupakan, representasi tradisi ider bumi atau keliling kampung
menggunakan penerangan oncor (obor) yang dilakukan warga juga pada malam sebelum
Puter Kayun, Sedangkan tema Dokar mewakili kendaraan yang dipakai warga untuk menuju
Pantai Watu Dodol.
"Acaranya keren banget, terorganisir dengan baik, busananya juga bagus-bagus. Menurut
saya acara ini sangat berbeda dengan daerah lainnya karena mengandung unsur seni dan
budaya. Saya sendiri concern dengan seni dan budaya, tahun depan saya bakal nonton BEC
lagi dengan mengajak rombongan," kata Nita Sambodro wisatawan asal Jakarta.
Sebanyak 10 panggung tematik yang tersebar di sepanjang rute BEC juga menjadi bagian
kemeriahan BEC pada tahun ini. Panggung-panggung ini dibangun sesuai sub tema Puter
Kayun.
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
19
Keceriaan peserta pawai (Ardian Fanani/detikTravel)
Selain menghadirkan kesenian dan budaya lokal, panggung ini juga menjadi perform spot
para talent BEC. Tak ayal di titik ini menjadi spot selfie favorit yang dijubeli para penunjung.
Salah satu wisatawan asing yang menyaksikan BEC Esther Michaud dari Perancis mengaku
sangat terkesan menonton even ini. Dia terkesima dengan busana yang ditampilkan karena
begitu menarik dan atraktif. "Acara ini sangat bagus, bajunya unik dan kreatif sekali,"
ujarnya.
Di akhir acara Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan dan Bupati Anas berjalan menyapa
ribuan warga Banyuwangi mulai panggung utama hingga titik finish di Taman Blambangan.
https://travel.detik.com/travel-news/d-4139656/banyuwangi-ethno-carnival-2018-memukau-
ribuan-penonton
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
20
Pakai Helikopter Luhut Pantau Persiapan IMF-
World Bank di Alas Purwo
Minggu, 29 Juli 2018 17:09
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, saat mematau perkembangan pembangunan infrastruktur di Alas Purwo.
TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Dengan memakai helikopter, Menteri
Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, memantau pembangunan infrastruktur di
Alas Purwo, Banyuwangi, Minggu (29/7/2018).
Tiba di Bandara Banyuwangi, Luhut yang didampingi Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar
Anas, menumpang helikopter menuju G-Land atau Pantai Plengkung yang terletak di Alas
Purwo.
"Tadi saya lihat dari atas tempat ini sangat indah. Tempat ini harus lebih dioptimalkan lagi ke
depannya," kata Luhut.
Pantai Plengkung Banyuwangi berada dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo.
Lokasinya terletak di sebelah tenggara Banyuwangi, berhadapan langsung dengan Samudera
Hindia.
Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman
Minggu, 29 Juli 2018 Bali.tribunnews.com 1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
21
Dikenal juga dengan nama G-Land, pantai ini merupakan salah satu tempat favorit para
peselancar dunia.
Huruf “G” pada nama pantai memiliki arti, yakni “Grajagan”, nama sebuah teluk berlokasi persis di sebelah barat pantai tersebut.
Dahsyatnya ombak di Pantai Plengkung Banyuwangi membuatnya masuk ke dalam jajaran
“The Seven Giant Waves Wonder” sebagai salah satu yang terbesar di dunia, dengan
ketinggian ombak mencapai 4-6 meter.
Pantai Plengkung termasuk dari salah satu destinasi wisata yang akan ditawarkan pada
delegasi Annual Meeting International Monetary Fund (IMF)-World Bank Group (WBG)
2018, di Nusa Dua, Bali, Oktober mendatang.
Kedatangan Luhut untuk memantau langsung pembangunan infrastruktur yang saat ini
sedang berlangsung di Alas Purwo.
"Saya ingin melihat langsung progress dari pembangunan infrastruktur di Alas Purwo," kata
Luhut.
Luhut mengatakan, Alas Purwo sangat potensial untuk dikembangkan lagi. Bahkan Luhut
menyampaikan akan menambah anggaran pembangunan infrastruktur di destinasi yang
digemari oleh wisatawan mancanegara.
"Jangka pendek pembangunan infrastruktur ini diperuntukkan IMF-WBG. Jangka panjangnya
untuk menambah tingkat kunjungan wisatawan asing di Banyuwangi," kata Luhut yang juga
Ketua Panitia Nasional Annual Meeting IMF-WBG.
Untuk pembangunan infrastruktur di Alas Purwo, pemerintah pusat mengucurkan dana Rp 20
miliar. Namun menurut Luhut anggaran itu masih kurang. Luhut berencana akan menambah
anggaran tersebut.
Selain Alas Purwo, destinasi lainnya yang akan ditawarkan pada delegasi IMF-WBG, adalah
Kawah Ijen.
Pemerintah juga menganggarkan Rp 20 miliar untuk pengembangan infrastruktur di Kawah
Ijen.
Selain infrastruktur jalan, fasilitas-fasilitas di destinasi juga ditambah, seperti toilet, BTS,
aliran listrik, dan lainnya.
Luhut mengatakan, persiapan menjelang IMF-WBG tidak ada kendala yang berarti.
"Persiapan sudah baik, tidak ada kendala yang berarti," kata Luhut.
Bupati Anas mengatakan, pertemuan IMF-WBG merupakan kesempatan langka infrastruktur
di Alas Purwo dan Kawah Ijen bisa dibenahi.
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
22
"Kami sudah lama mengajukan untuk pembenahan infrastruktur di dua tempat ini tapi tak
kunjung bisa terelasasi. Dengan adanya IMF-WBG ini begitu cepat, berkat campur tangan
pemerintah pusat. Kami sangat berterima kasih pada pemerintah pusat," kata Anas.
Anas mengatakan, selain jangka pendek even ini juga memberikan dampak jangka panjang
bagi Banyuwangi.
"Pariwisata Banyuwangi akan kian berkembang dengan adanya pertemuan ini," kata Anas.
Kepala Dinas PUPR Cipta Karya Banyuwangi, Mujiono, mengatakan, target pembangunan
infrastruktur ini bisa selesai pada September mendatang. "September kami targetkan bisa
selesai," kata Mujiono.
Mujiono menjelaskan, untuk pembangunan infrastruktur, dilakukan mulai dari Dusun
Kutorejo, Kecamatan Tegaldlimo, sebelum pintu masuk Alas Purwo, hingga menuju G-Land.
Dari Kutorejo dilakukan pengaspalan menuju Pantai Pancur (pintu masuk/parkir) Alas Purwo
sepanjang 12,6 kilometer.
Di pantai Pancur ini dilakukan pavingisasi sepanjang 600 meter. Mulai dari pantai Pancur
menuju G-Land dilakukan pemadatan jalan (makadam) sepanjang 9,22 kilometer, dengan
lebar jalan yang dulunya empat menjadi enam meter.
"Untuk pembangunan jalan di Alas Purwo dilakukan dengan memperhatikan kelestarian
alam. Karena itu hanya dilakukan pemadatan jalan," kata Mujiono.
Pembangunan infrastruktur di Kawah Ijen, pembangunan dan pelebaran jalan dilakukan
mulai dari Kota Banyuwangi menuju Desa Jambu sepanjang 15 km, dan Jambu ke Paltuding
Kawah Ijen sepanjan 15 km. Jalan dilebarkan dari empat meter menjadi enam meter.
(haorrahman)
http://bali.tribunnews.com/2018/07/29/pakai-helikopter-luhut-pantau-persiapan-imf-world-
bank-di-alas-purwo?page=all
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
23
Menko Kemaritiman Pantau Persiapan IMF-World
Bank di Alas Purwo Banyuwangi Pakai Helikopter
Minggu, 29 Juli 2018 18:23 WIB
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, saat mematau perkembangan pembangunan infrastruktur di Alas Purwo.
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Dengan memakai helikopter, Menteri
Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, memantau pembangunan infrastruktur di
Alas Purwo, Banyuwangi, Minggu (29/7/2018).
Tiba di Bandara Banyuwangi, Luhut yang didampingi Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar
Anas, menumpang helikopter menuju G-Land atau Pantai Plengkung yang terletak di Alas
Purwo.
"Tadi saya lihat dari atas tempat ini sangat indah. Tempat ini harus lebih dioptimalkan lagi ke
depannya," kata Luhut.
Pantai Plengkung Banyuwangi berada dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo.
Lokasinya terletak di sebelah tenggara Banyuwangi, berhadapan langsung dengan Samudera
Hindia. Dikenal juga dengan nama G-Land, pantai ini merupakan salah satu tempat favorit
para peselancar dunia.
Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman
Minggu, 29 Juli 2018 Tribunnews.com 1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
24
Huruf “G” pada nama pantai memiliki arti, yakni “Grajagan”, nama sebuah teluk berlokasi persis di sebelah barat pantai tersebut.
Dahsyatnya ombak di Pantai Plengkung Banyuwangi membuatnya masuk ke dalam jajaran
“The Seven Giant Waves Wonder” sebagai salah satu yang terbesar di dunia, dengan
ketinggian ombak mencapai 4-6 meter.
Pantai Plengkung termasuk dari salah satu destinasi wisata yang akan ditawarkan pada
delegasi Annual Meeting International Monetary Fund (IMF)-World Bank Group (WBG)
2018, di Nusa Dua, Bali, Oktober mendatang. Kedatangan Luhut untuk memantau langsung
pembangunan infrastruktur yang saat ini sedang berlangsung di Alas Purwo. "Saya ingin
melihat langsung progress dari pembangunan infrastruktur di Alas Purwo," kata Luhut.
Luhut mengatakan, Alas Purwo sangat potensial untuk dikembangkan lagi. Bahkan Luhut
menyampaikan akan menambah anggaran pembangunan infrastruktur di destinasi yang
digemari oleh wisatawan mancanegara.
"Jangka pendek pembangunan infrastruktur ini diperuntukkan IMF-WBG. Jangka panjangnya
untuk menambah tingkat kunjungan wisatawan asing di Banyuwangi," kata Luhut yang juga
Ketua Panitia Nasional Annual Meeting IMF-WBG.
Untuk pembangunan infrastruktur di Alas Purwo, pemerintah pusat mengucurkan dana Rp 20
miliar. Namun menurut Luhut anggaran itu masih kurang. Luhut berencana akan menambah
anggaran tersebut.
Selain Alas Purwo, destinasi lainnya yang akan ditawarkan pada delegasi IMF-WBG, adalah
Kawah Ijen. Pemerintah juga menganggarkan Rp 20 miliar untuk pengembangan
infrastruktur di Kawah Ijen.
Selain infrastruktur jalan, fasilitas-fasilitas di destinasi juga ditambah, seperti toilet, BTS,
aliran listrik, dan lainnya. Luhut mengatakan, persiapan menjelang IMF-WBG tidak ada
kendala yang berarti. "Persiapan sudah baik, tidak ada kendala yang berarti," kata Luhut.
Bupati Anas mengatakan, pertemuan IMF-WBG merupakan kesempatan langka infrastruktur
di Alas Purwo dan Kawah Ijen bisa dibenahi.
"Kami sudah lama mengajukan untuk pembenahan infrastruktur di dua tempat ini tapi tak
kunjung bisa terrealisasi. Dengan adanya IMF-WBG ini begitu cepat, berkat campur tangan
pemerintah pusat. Kami sangat berterima kasih pada pemerintah pusat," kata Anas.
Anas mengatakan, selain jangka pendek even ini juga memberikan dampak jangka panjang
bagi Banyuwangi. "Pariwisata Banyuwangi akan kian berkembang dengan adanya pertemuan
ini," kata Anas.
http://www.tribunnews.com/regional/2018/07/29/menko-kemaritiman-pantau-persiapan-imf-
world-bank-di-alas-purwo-banyuwangi-pakai-helikopter?page=all
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
25
Menkomar Luhut Harapkan Direct Flight Bali-
Banyuwangi Sebelum AM-IMF-WB 2018
29 Juli 2018
LIPUTAN1.COM– Pertumbuhan dinamis dibukukan pariwisata Banyuwangi pada semester
I 2018. Pergerakan arus masuk wisatawan mancanegara (wisman) naik 2.913 orang. Dari
rentang Januari-Juni 2018, pertumbuhan wisman di angka 51.755 orang. Padahal pada
periode sama di tahun 2017, akumulasinya hanya 48.842 wisman.
Progress positif ini menjadi potensi market menjanjikan, terutama bagi maskapai
penerbangan dengan poros The Sun Rise of Java.
Banyuwangi terus tumbuh sebagai destinasi paling menjanjikan. Nature, culture, dan
manmade-nya luar biasa. Bahkan, penyelenggaraan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2018,
Minggu (29/7), mampu menyedot jumlah wisatawan dalam jumlah besar. BEC bahkan
menjadi free open trip bagi 25 wisman dari 16 negara.
Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman
Minggu, 29 Juli 2018 Liputan1.com 1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
26
“Pertumbuhan pariwisata Banyuwangi ini luar biasa. Pemerintah memberikan apresiasi atas
langkah yang diambil Banyuwangi untuk mengembangkan pariwisatanya. Pertumbuhan ini
tentu jadi industri yang sangat menjanjkan,” ungkap Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut
Binsar Pandjaitan, Minggu (29/7).
The Sun Rise of Java mengalami ledakan kunjungan wisatawan. Sepanjang semester I 2018,
total jumlah kunjungan wisatawan mencapai 2.589.587 orang. Dari rentang Januari hingga
Juni, jumlah kunjungan wismannya mencapai 51.755 orang. Untuk wisatawan nusantara
(wisnus) ini mencapai 2.537.832 orang. Rapor ini tentu menjadi tesis sempurna bila
dikomparasi dengan periode sama tahun sebelumnya.
Sepanjang semester I 2017, The Sun Rise of Java total hanya dikunjungi 2.413.709
wisatawan. Rinciannya, jumlah kunjungan dari wisman 48.842 orang lalu wisnusnya
mencapai 2.364.867 nama. Mengacu angka komparasi itu, pariwisata Banyuwangi saat ini
mengalami surplus hingga 2.913 wisman. Testimoni ini tentu menjadi potensi market
menjanjikan bagi maskapai penerbangan.
“Pertumbuhan wisatawan Banyuwangi bagus. Secara geografis juga menguntungkan karena dekat Bali. Ke depan, perlu ada pembukaan rute penerbangan dari Denpasar–Banyuwangi. Ini
akan dibuka sebelum perhelatan AM IMF-WB 2018 menunggu perluasan apron di Bandara
Ngurah Rai Bali yang direncanakan selesai pada September tahun ini,” terang Luhut lagi.
Menteri Pariwisata Arief Yahya langsung sumringah. Menurutnya, niatan membuka direct
flight Banyuwangi – Denpasar, bisa mendukung paket wisata ke Banyuwangi. Utamanya
untuk peserta Pertemuan Tahunan International Monetary Fund (IMF) – World Bank di Bali
pada Oktober 2018 mendatang.
“Banyuwangi ini memiliki potensi besar. Pergerakan wisatawan dari Bali ke Banyuwangi juga cukup besar. Potensi ini memang harus dioptimalkan dengan pembukaan akses udara
yang memadai. Sebab, Bali menjadi tuan rumah IMF-World Bank Annual Meeting. Dann
Banyuwangi adalah destinasi wisata yang ikut ditawarkan pada peserta meeting,” terang Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.
Prospeknya diyakini sangat cerah. Sangat seksi. Mengacu data Bappenas, kemampuan
spending peserta IMF-World Bank Annual Meeting diperkirakan Rp943,5 Miliar. Dari
jumlah tersebut, sebanyak 95,2% berasal dari wisman.
“Potensi income bisa lebih besar. Sebab, kemampuan spending peserta meeting ini sangat
tinggi. Dengan potensi yang dimilikinya, Banyuwangi akan menjadi magnet penarik
kunjungan mereka yang bagus,” ujar Menpar.
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
27
Kebetulan, Bandara Banyuwangi kian hari kian terlihat oke. Luas apron ditambah menjadi
23.000 meter2.
Perluasan apron ini, juga diikuti pekerjaan penebalan runway (overlay) dari PCN 27 menjadi
56, pelebaran runway dari 30 meter menjadi 45 meter dan penambahan luasan parkir 1.000
meter2. Total, ada kucuran dana sebesar Rp 300 milyar dari Angkasa Pura II untuk
mendukung program Annual Meeting IMF – World Bank yang akan diselengarakan di Nusa
Dua Bali, Oktober 2018.
Selain poros Banyuwangi-Bali, The Sun Rise of Java juga berupaya mengembangkan poros
internasional. Destinasi di kawasan ini akan dihubungkan dengan Tiongkok melalui direct
flight Sriwijaya Air. The Sun Rise of Java tertarik lantaran Sriwijaya berhasil menjaring
300.000 wisatawan Tiongkok. Tiongkok juga menjadi pemasok wisatawan terbesar di
Indonesia.
“Berbagai upaya untuk mengembangkan pariwisata Banyuwangi terus dilakukan. Bersama
Sriwijaya, kami ingin menggarap pasar Tiongkok. Sriwijaya ini sangat sukses dengan
menarik kunjungan wisman dari Tiongkok dalam jumlah besar,” pungkas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (*)
https://www.liputan1.com/2018/07/29/menkomar-luhut-harapkan-direct-flight-bali-
banyuwangi-sebelum-am-imf-wb-2018/
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
28
Nikmati Karnaval Etnik, Menko Luhut:
Banyuwangi Paten!
29/07/2018, 20:19 WIB | Editor: Dhimas Ginanjar
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama Menko Luhut B. Panjaitan (baju putih) di Banyuwangi Ethno
Carnival, Minggu (29/7) (Pemkab Banyuwangi for JawaPos.com)
JawaPos.com – Banyuwangi punya banyak cara untuk mengenalkan potensi pariwisata. Salah
satunya, lewat Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang sudah digelar selama delapan tahun
berturut-turut. Dari ribuan wisatawan dan warga yang mengikuti karnaval etnik, Minggu
(29/7), tampak Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
Menko Luhut di ujung sesi karnaval tampak antusias berjalan bersama Bupati Banyuwangi
Abdullah Azwar Anas. Dia menyusuri jalanan sepanjang sekitar 3 kilometer. Luhut puas, dia
memberi acungan jempol atas kiprah Banyuwangi dalam mengembangkan pariwisata.
"Saya terkesan dan sangat menikmati. Kebersamaan pemerintah dan rakyat menyatu di
karnaval ini. Banyuwangi memang paten," kata Luhut. Dalam bahasa khas Medan, paten
berarti hebat.
Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman
Minggu, 29 Juli 2018 Jawapos.com 1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
29
Langkah Banyuwangi dalam mengembangkan pariwisata, dinilai Luhut sudah sangat tepat.
Sebab, sampai saat ini sektor pariwisata menjadi penyumbang penerimaan negara terbesar
setelah sektor energi. Tak lama lagi, diprediksi menjadi sumber penerimaan terbesar negara.
“Pariwisata ini efektif menciptakan lapangan kerja, menggerakkan ekonomi. Dan itu terbukti di Banyuwangi,” kata Luhut.
Dia menambahkan, pemerintah pusat juga terus mengebut pembangunan infrastruktur wisata
di Banyuwangi. Kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini telah ditetapkan sebagai daerah
penyangga Pertemuan Tahunan IMF-World Bank yang diikuti 17.000 delegasi seluruh dunia,
Oktober mendatang di Pulau Bali. Sebagian delegasi itu bakal mendarat dan berwisata di
Banyuwangi.
Pemerintah pusat menggelontorkan dana Rp 50 miliar untuk memperbaiki infrastruktur
kawasan Taman Nasional Alas Purwo yang mempunyai padang rumput eksotis serta Pantai
Plengkung dengan ombak terbaik di dunia untuk selancar. Selain itu, ada perbaikan
infrastruktur ke kawasan Kawah Ijen yang terkenal dengan fenomena alam api biru (blue
flame) yang telah mendunia.
“Presiden Jokowi sangat concern mendorong pengembangan wisata daerah sebagai pintu pembuka kesejahteraan rakyat,” kata Luhut.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat
ke Banyuwangi. Berkat dukungan pemerintah pusat, provinsi, dan kerja kolektif bersama
rakyat, Banyuwangi terus tumbuh. Sektor pariwisata menjadi salah satu pendorong
pertumbuhan tersebut.
Dalam tujuh tahun terakhir, sebut Anas, kemiskinan melorot drastis ke level 8,6 persen dari
sebelumnya selalu di atas dua digit. Pendapatan per kapita warga melonjak 120 persen
menjadi Rp 45 juta per orang per tahun pada 2017 dibanding posisi 2011.
“Jadi kami bersyukur pendapatan per kapita warga Banyuwangi rata-rata sudah di atas USD
3.000 per tahun, level itu yang sering dikategorikan sebagai bagian dari kelas menengah.
Tugas menantang ke depan adalah semakin mendorong pemerataan ekonomi hingga ke desa-
desa, yang terus kita upayakan antara lain lewat program Smart Kampung,” ujar Anas.
https://www.jawapos.com/jpg-today/29/07/2018/nikmati-karnaval-etnik-menko-luhut-
banyuwangi-paten