LIPATAN

23
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Bismillahirahmanirrahim Segala puji saya panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan kesempatan untuk saya bisa menyelesaikan laporan ini yaitu tentang “Struktur Lipatan” dengan baik dan tepat pada waktunya. Terimakasih banyak atas dukungan dari kawan-kawan sekalian terutama untuk asisten Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung yang telah memberikan pengetahuan dan tuntunan kepada saya dalam penyusunan laporan ini. Dalam laporan ini berisi dan dijelaskan tentang pengertian, penjelasan mengenai struktur lipatan dan dijelaskan tentang cara merenkontruksi suatu bentuk lipatan. saya sadari bahwa laporan ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, untuk itu kiranya dapat memaklumi. Akhir kata saya ucapkan terimaksih dan semoga laporan ini bermanfaat untuk khalayak. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Bandung, 20 Maret 2014 Penyusun i

description

DATA PRATIKUM

Transcript of LIPATAN

Page 1: LIPATAN

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Bismillahirahmanirrahim

Segala puji saya panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan

kesempatan untuk saya bisa menyelesaikan laporan ini yaitu tentang “Struktur

Lipatan” dengan baik dan tepat pada waktunya.

Terimakasih banyak atas dukungan dari kawan-kawan sekalian terutama

untuk asisten Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung yang telah

memberikan pengetahuan dan tuntunan kepada saya dalam penyusunan laporan

ini.

Dalam laporan ini berisi dan dijelaskan tentang pengertian, penjelasan

mengenai struktur lipatan dan dijelaskan tentang cara merenkontruksi suatu

bentuk lipatan.

saya sadari bahwa laporan ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan,

untuk itu kiranya dapat memaklumi.

Akhir kata saya ucapkan terimaksih dan semoga laporan ini bermanfaat

untuk khalayak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bandung, 20 Maret 2014

Penyusun

i

Page 2: LIPATAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 11.1 Latar Belakang ............................................................................ 11.2 Maksud Dan Tujuan .................................................................... 1

1.2.1 Maksud .............................................................................. 11.2.2 Tujuan ........................................................................ 1

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 22.1 Lipatan ......................................................................................... 22.2 Bagian - Bagian Lipatan ............................................................. 32.3 Jenis - Jenis Lipatan .................................................................... 42.4 Pengenalan Struktur Lipatan ....................................................... 62.5 Rekontruksi Lipatan ..................................................................... 7

BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 93.1 Tugas ........................................................................................... 93.2 Pembahasan ............................................................................... 9

3.2.1 Rekontruksi lipatan Arc. Method.......................................... 103.2.2 Rekontruksi lipatan metode Higgins.................................... 113.2.3 Rekontruksi lipatan metode Boundary Ray ........................ 12

BAB IV ANALISIS ....................................................................................... 13

BAB V KESIMPULAN ................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii

Page 3: LIPATAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Deformasi yang terjadi pada kerak bumi sekarang ini adalah merupakan

jejak deformasi yang telah terjadi beberapa ratus tahun lalu atau juta tahun lalu

dan dikenal sebagai stuktur geologi. Yang menjadi dasar dari terdeformasinya

suatu batuan adalah karena adanya gaya tektonik yang bekerja secara alami

dan continue yang menekan, menarik, melengkungkan dan mematahkan batuan-

batuan litosfer.

Sumber energi tektonik ini berasal dari energi panas bumi yang yang

diubah menjadi energi mekanik oleh arus konveksi, aliran konveksi tersebut

sangatlah besar, batuan panas dalam mesosfir dan antenisfir perlahan-lahan

menyeret dan melengkungkan litosfer secara continue yang akibatnya adalah

menyebabkan batuan terdeformasi.

1.2 Maksud Dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari praktikum kali ini yaitu untuk memahami suatu bentuk dari

hasil proses deformasi pada suatu lapisan batuan dengan gaya-gaya yang

bekerja dan lebih khususnya pada lapora ini dijelaskan untuk lebih memahami

tentang struktur geologi yaitu struktur lipatan.

1.2.2 Tujuan

Mampu menjelaskan tentang struktur lipatan, dari mulai awal proses

keterbentukan sampai bentuk-bentuk dari lipatan itu sendiri.

Mampu merekontruksikan struktur lipatan dari data berupa dip suatu

lapisan batuan yang digambarkan dalam sebuah penampang dua dimensi.

1

Page 4: LIPATAN

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Lipatan

Lipatan dapat merupakan pelengkungan lemah yang luas, bisa lebij dari

ratusan kilometer sampai skala yang sangat kecil yang berskala mikroskopis.

Lipatan sangat mudah dilihat pada batuan yang berlapis dan merupakan batuan

yang berlapis dan merupakan hasil deformasi ductile akibat kompresi dan shear

stress. Pada strain rate sangat rendah dan diatas brittle-ductille transition, batuan

dapat terlipat meskipun dekat dengan permukaan. Lipatan dapat dijumpai pada

semua jenis batuan, namun yang paling sering dijumpai adalah pada batuan

sedimen berlapis.

Gambar 2.1Bidang perlapisan yang mengalami tekanan dan terlipatkan

2.2 Bagian - Bagian Lipatan

Dalam keterbentukan lipatan, suatu struktur lipatan mempunyai bagian-

bagian yang posisi atau letaknya berubah-ubah yang akan membendakan jenis

lipatan satu dengan yang lainnya.

2

Page 5: LIPATAN

3

Gambar 2.2Bagian-bagian lipatan

Penjelasan untuk gambar diatas sebagai berikut :

Axial plane (axial surface)

Bidang yang membagi lipatan menjadi simetri/hampir simetri. Bidang ini

dapat vertikal, miring atau horizontal.

Axis of fold

Perpotongan antara axial plane dengan lapisan batuan. Kedudukannya

dapat miring atau tegak.

Sayap (limb)

Bagian lipatan yang terletak downdip dari lengkungan maximum suatu

antiklin atau updip dari lengkungan maksimum suatu sinklin.

Garis puncak (crest line)

Garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang tertinggi pada setiap

permukaan lapisan suatu antiklin.

Trough line

Garis khayal yang menghubungkan titik-titik terendah pada setiap

permukaan suatu sinklin.

Hinge point

Adalah titik maksimum pelengkungan pada lapisan yang terlipat. Garis

yang menghubungkan titik-titik tersebut disebut dengan hinge line.

2.3 Jenis - Jenis Lipatan

Dalam lipatan ini dikenal beberapa jenis bentuk lipatan yang terbentuk

diantaranya :

Lipatan Antiklin

Page 6: LIPATAN

4

Lipatan yang mempunyai bentuk cembung ke arah atas. Menuju ke pusat

batuannya mengarah ke tua.

Gambar 2.3Lipatan antiklin

Lipatan Sinklin

Lipatan yang mempunyai bentuk cekung ke arah atas. Menuju ke pusat,

batuannya semakin mengarah ke muda.

Gambar 2.4Lipatan sinklin

Lipatan Monoklin

Lapisan batuan yang relatif horizontal, kemudian berubah menjadi miring

secara lokal.

Page 7: LIPATAN

5

Gambar 2.5Lipatan monoklin

Lipatan Homoklin

Lapisan batuan yang miring satu arah, dan hampir sejajar pada daerah

yang luas.

Gambar 2.6Lipatan homoklin

Dari macam-macam bentuk lipatan tersebut, juga di kenal beberapa

golongan lipatan yang umumnya terbentuk secara continue, bisa dilihat pada

gambar dibawah.

Page 8: LIPATAN

6

Gambar 2.7Penggolongan lipatan

2.4 Pengenalan Sturktur Lipatan

Pengenalan struktur lipatan ini dalam artian untuk mengenali struktur

lipatan yang terbentuk dipermukaan bumi atau didalam permukaan bumi.

pengenalan yang dapat dilakukan bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu :

Pengenalan secara langsung

Pengenalan yang dapat langsung dilihat di lapangan, misalnya pada lereng

bukit terpotong jalan, tebing sungai, terowongan. Pada daerah bervegetasi

lebat, atau daerah yang mengalami pelapukan yang kuat, lipatan jarang

sekali dijumpai secara langsung.

Pengenalan secara tidak langsung

Pengenalan ini dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap lipatan

yang diamati dan dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

Pengeplotan jurus dan kemiringan lapisan batuan

Pola peta

Topografi

Page 9: LIPATAN

7

Pola struktur kontur

2.5 Rekontruksi Struktur Lipatan

Dalam merenkontruksikan struktur lipatan yang diamati, dapat dilakukan

dengan membuat penampang berbentuk dua dimensi dengan input berupa arah

jurus (strike) dari lapisan dan kemiringan lapisan tersebut (dip). Yang

digambarkan beberapa metode, diantaranya :

Metode Busur Lingkaran (Arc Method)

Gambar 2.8Metode arc method

Metode ini digunakan untuk lipatan pada batuan yang competent, misalnya

lipatan parallel. Dasar dari metode ini adalah anggapan bahwa lipatan

merupakan bentuk busur dari suatu lingkaran dengan pusatnya adalah

perpotongan antara sumbu-sumbu kemiringan yang berdekatan.

Metode Boundary Ray

Gambar 2.9Metode Boundary Ray

Page 10: LIPATAN

8

Metode ini digunakan untuk lipatan yang sifatnya competent dan

incompetent. Dasar dari metode ini adalah bahwa penipisan atau kompaksi

lapisan batuan adalah fungsi dari kemiringan.

Metode Tangan Bebas (Free Hand Method)

Metode ini digunakan untuk lipatan pada batuan yang incomplement,

dimana akan terjadi penipisan dan penebalan yang tidak teratur. Cara

menggambarkannya dengan menghubungkan batas-batas lapisan

mengikuti orientasi kemiringan.

Page 11: LIPATAN

BAB III

TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas

Merekontruksikan bentuk struktur lipatan dengan metode Arc. Method

Merekontruksikan bentuk struktur lipatan dengan metode Higgins

Merekontruksikan bentuk struktur lipatan dengan metode Boundary Ray

3.2 Pembahasan

3.2.1 Rekontruksi Lipatan Dengan Metode Arc. Method

Dari hasil perekontruksian, didapat hasil berupa gambaran suatu struktur,

dimana bentuk dari lipatan ini berupa antiklin dan sinklin. Lapisan batuan yang

dijadikan objek penggambaran rekontruksi adalah lapisan batupasir, lempung,

lanau, batu serpih dan batubara.

Untuk sketsa cara perekontruksian lipatan dengan Arc. Method. Alat bantu

yang digunakan dalam pembuatan metode ini adalah dengan menggunakan

jangka. Untuk sketsa penggambaran dapat dilihat pada sketsa gambar dibawah.

Gambar 3.1Sketsa penggambaran rekontruksi lipatan dengan Arc. Method

9

Page 12: LIPATAN

10

3.2.2 Rekontruksi Lipatan Dengan Metode Higgins

Dalam pembuatan rekontruksi dengan metode ini digunakan konsep

dengan jarak datar dari dua buah dip yang diketahui besar kemiringannya,

pembuatan rekontruksi ini dibantu dengan garis bisector untuk memudahkan

penggambaran rekontruksinya. Penarikan garis lengkung untuk

menggambarkakn rekontruksi lipatannya dapat dilihat pada sketsa gambar

dibawah.

Gambar 3.2Sketsa penggambaran rekontruksi lipatan dengan Metode higgins (skala diabaikan)

Untuk pembahasan soalrekontruksi lipatan dengan metode higgins adalah

sebagai beriut :

Soal No. 1

A = 40°

B = 48°

A-B = 10 m

Page 13: LIPATAN

11

Gambar 3.3Sketsa penggambaran rekontruksi lipatan dengan Metode higgins

dengan dip A = 40° dan dip B = 48° (skala diabaikan)

Soal No. 2

A = 30°

B = 38°

A-B = 8 m

Gambar 3.4Sketsa penggambaran rekontruksi lipatan dengan Metode higgins

dengan dip A = 30° dan dip B = 38° (skala diabaikan)

Page 14: LIPATAN

12

Soal No. 3

A = 60°

B = 68°

A-B = 12 m

Gambar 3.5Sketsa penggambaran rekontruksi lipatan dengan Metode higgins

dengan dip A = 60° dan dip B = 68° (skala diabaikan)

3.2.3 Rekontruksi Lipatan Dengan Metode Boundary Ray

Rekontruksi lipatan dengan metode ini dilakukan dengan konsep penipisan

pada lapisan, dimana akan terlihat perbedaan antara tebal dan tipisnya suatu

lapisan yang terlipatkan. Pembuatan rekontruksi lipatan ini menggunakan

bantuan berupa tabel untuk menentukan bukaan sudut yang dibentuk oleh

lapisan yang terlipatkan, dengan penipisan 10%. Metode penggambaran

terlampirkan.

Page 15: LIPATAN

BAB IV

ANALISA

Dari pembahasan tugas pada bab sebelumnya, beberapa hal yang dapat

dianalisa untuk rekontruksi struktur lipatan, diantaranya penggambaran

rekontruksi lipatan ini dapat dilakukan dengan berbagai metode, diantaranya

seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya, dalam ke tiga metode yang

dugunakan dapat dianalisa bahwa suatu lipatan terbentuk jika ada satu arah

jurus lapisan yang mempunyai kemiringan yang berbeda, dimana kermiringan itu

menjadi berbeda walaupun masih satu lapisan batuan dikarenakan adanya

tekanan yang bekerja pada suatu lapisan tersebut sehingga mengakibatkan

melenturnya perlapisan tersebut dan terbetnuknya suatu lipatan. Rekontruksi

yang digambarkan secara dua dimensi membuktikan hal tersebut bahwa dengan

penarikan garis tegak lurus dari kemiringan suatu lapisan batuan dapat

ditentukan arah atau kelanjutan dari lapisan tersebut walaupun dalam keadaan

nyata dilapangan lapisan-lapisan tersebut tidak nampak sepenuhnya di

permukaan. Pada penggambaran rekontruksi ini terbukti dari menyatunya atau

bertemunya garis-garis yang ditarik dari arah titik temu antara antara arah jurus

terhadap titik dimana kemiringan lapisan berada.

Namun untuk salah satu dari ketiga metode tersebut, dapat digambarkan

rekontruksi lipatan berdasarkan penipisan lapisannya, hal ini jika dianalisa bahwa

suatu lapisan yang terbentuk menjadi sebuah lipatan akan memiliki tebal lapisan

yang berbeda-beda, ini dipengaruhi oleh waktu pengendapan lapisan-lapisan

tersebut dan tempat dimana lapisan tersebut diendapkan, karena jika suatu

endapan khususnya untuk endapan batuan sedimen yang berlapis-lapis, sturktur

yang terbentuk akan mengikuti struktur yang terbentuk pertama kali namun disini

terdapat perbedaan dalam ukuran dan volume yang diendapkan. Jika endapan-

endapan tersebut mengalami tekanan akibat gaya geologi, dan salah satu contoh

terbentuknya struktur lipatan, maka terdapat perbedaan penipisan dan

penebalan pada sudut-sudut tertentu yang terlipatkan.

13

Page 16: LIPATAN

BAB V

KESIMPULAN

Dari praktikum kali ini yang berisi tentang struktur geologi berupa lipatan

dapat disimpulkan bahwa, suatu struktur lipatan terbentuk dari hasil proses

tektonik yang bekerja yang akan menyebabkan suatu batuan atau lapisan batuan

yang sudah terbentuk mengalami deformasi sehingga mengalami perubahan

bentuk dan volumenya, lipatan ini terbentuk karena adanya tekanan yang bekerja

yang menekan suatu lapisan batuan yang menyababkan suatu batuan

mengalami stres dan kehilangan keseimbangannya sehingga jika suatu lapisan

batuan tersebut memiliki sifat plastis dan lentur akan mengalami perubahan

bentuk menjadi sebuah lipatan. Namun jika lapisan batuan tersebut tidak

sanggup lagi menahan tekanan yang ada dan sudah melebihi tingkat

elastisitasnya maka lapisan batuan tersebut akan mengalami rekahan-rekahan

dan bilamana terus terjadi tekanan yang sangat besar, struktur lipatan ini yang

nantinya akan membentuk struktur geologi lainnya yaitu kekar dan sesar.

Tiga metode yang digunakan dalam merekontruksi bentuk lipatan ini dapat

disimpulkan bahwa dalam tiga metode tersebut sama-sama menggambarkan

rekontruksi lipatan dari data berupa kemiringan atau dip suatu lapisan yang

mempunyai kemiringan yang berbeda, namun jika ditarik garis tegak lurus untuk

mengetahui arah atau jurus lapisan tersebut, akan bertemu pada satu titik temu

yang bilamana digambarkan dan disatukan akan membentuk suatu bentuk

struktur lipatan.

14

Page 17: LIPATAN

DAFTAR PUSTAKA

Djauhari, Noor, 2009. ”Buku pengantar geologi”.

Sapiie, Benyamin, 2006, Institut Teknologi Bandung. “Catatan Kuliah Geologi

Fisik”

Arifin, Hidayat, Riyan, 2011, “Geologi Struktur”.

http://id.scribd.com/doc/148020244/GEOLOGI-STRUKTUR. Diakses

tanggal 05 februari 2014 (pdf, online).

Page 18: LIPATAN

LAMPIRAN

Page 19: LIPATAN