LINTAS BERITA DPRD Bentuk Tim Akuntabilitas · LINTAS BERITA Laboratorium ... Setiap pengusaha...

1
Megapolitan | 5 SABTU, 27 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA LINTAS BERITA Laboratorium Forensik Polri Dibangun BADAN Reserse Kriminal Mabes Polri bekerja sama dengan ke- polisian Australia akan membangun laboratorium forensik dan cyber terbesar di Asia. Bantuan dari Australia berupa biaya pembangunan serta selu- ruh peralatan, termasuk alat pelatihan dan satelit untuk menanga- ni kejahatan penyelundupan manusia serta terorisme. Total dana yang diberikan ‘Negeri Kangguru’ mencapai A$20 juta. “Nantinya laboratorium forensik ini akan tiga kali lebih besar daripada laboratorium yang dimiliki pemerintah Australia sen- diri,” ujar Kabareskrim Polri Komjen Ito Sumardi, seusai bertemu wakil kepolisian Australia, kemarin. Menurut Ito, laboratorium yang rencananya ditempatkan di lantai empat Gedung Bareskrim ini mulai dibangun bulan de- pan. (*/J-3) Upah Minimum DKI 2011 Naik 15,38% MULAI 1 Januari 2011 upah minimum provinsi (UMP) pekerja di DKI Jakarta naik sebesar 15,38%, dari sebesar Rp1.197.000 menjadi Rp1.290.000 tiap bulan. Kenaikan UMP DKI 2011 yang ditetapkan Gubernur DKI terse- but lebih tinggi daripada usulan para buruh sebesar 10%, ataupun rekomendasi Dewan Pengupahan DKI sebesar Rp7,15%. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Deded Su- kendar menyebutkan kenaikan tersebut sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI No 196/2010 tanggal 15 November 2010. Setiap pengusaha dilarang membayar upah di bawah nilai UMP 2011. Pengusaha yang tidak mampu melaksanakan aturan tersebut harus mengajukan penangguhan kepada gubernur melalui Kepala Disnakertrans DKI selambat-lambatnya 10 hari sebelum peraturan ini diberlakukan. “Kami akan menurunkan tim pengawas ke lapangan untuk meneliti dan menentukan apakah perusahaan tersebut layak mendapat penangguhan atau tidak.” UMP DKI tahun 2011 berlaku bagi pekerja yang mempunyai masa kerja kurang dari satu tahun dan masih belum menikah. Besaran UMP ini menjadi besaran gaji pokok bagi para pekerja tersebut. (Ssr/J-3) D EWAN Perwakil- an Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakar- ta bergerak cepat menyikapi temuan Badan Pe- meriksa Keuangan (BPK) Per- wakilan Jakarta bahwa ada tujuh sekolah negeri di Jakarta yang diduga menyelewengkan dana Rp5,7 miliar. DPRD DKI membentuk tim akuntabilitas yang segera be- kerja untuk menyelidiki kasus itu. “Tim ini sudah dibentuk dan mulai bekerja pekan de- pan,” kata Wakil Ketua DPRD DKI Inggard Joshua di Jakarta, kemarin. Menurut anggota Fraksi Par- tai Golkar itu, bila nantinya pembuktian laporan ini benar, Dewan segera membuat re- komendasi ke Pemprov DKI supaya segera diteruskan ke Inspektorat Provinsi DKI. “Ini uang rakyat, harus dipertang- gung jawabkan penggunaan- nya,” tandasnya. Sebelumnya, peneliti senior dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri menyatakan dari hasil temuan BPK, kerugian negara terjadi karena banyak hal. Antara lain, tidak disalurkannya dana ban- tuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pen- didikan (BOP) oleh SMP Induk pada pengelola tempat kegiat- an belajar mandiri(TKBM). Ada juga pembayaran honorarium tidak didasari pada suatu ke- giatan, pemeliharaan tidak sesuai petunjuk teknis, peng- gunaan dana tidak didukung bukti memadai, dan kelebihan pembayaran honorarium. Dana yang diselewengkan mulai tahun anggaran (TA) 2007 hingga 2009 di tujuh seko- lah, antara lain, SMPN 30, SMPN 84, SMPN 95, SMPN 28, SMPN 190, SMPN 67, dan SDN 012 RSBI Rawamangun Jakarta. “Pembelian kebutuhan seko- lah tidak diyakini kebenaran- nya, duplikasi pembayaran atas pengeluaran makan dan minum, laporan pertanggung- jawaban yang disampaikan pada Sudin Pendidikan tidak sesuai realisasi, pertanggung- jawaban dana BOS dan BOP hilang, dan menggunakan me- terai yang belum berlaku, dan lainnya,” kata Febri. Belum bersikap Temuan BPK itu membuat aktivis antikorupsi pendidikan mempertanyakan pernyataan para pejabat DKI sebelumnya yang menyatakan bahwa ti- dak ada penyelewengan dalam dana bantuan sekolah. Mere- ka meminta agar Gubernur, Kepala Inspektorat DKI, Kepala Dinas Pendidikan DKI memin- ta maaf. Ketua TKBM Ade Pujianti bahkan mempertanyakan ki- nerja Inspektorat Provinsi DKI, Inspektorat Kota Madya, dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang tidak beres. Sebab bila benar diperiksa, harusnya me- reka menemukan hal yang sama dengan BPK. Namun, permintaan dari aktivitas antikorupsi itu belum mendapat tanggapan. Bahkan Sekretaris Daerah DKI, Fadjar Panjaitan, mengaku belum mendengar adanya temuan BPK soal penyelewengan dana bantuan sekolah. “Saya belum lihat dan belum dengar tuh. Nanti Saya cek dulu di Badan Pengelola Ke- uangan Daerah (BPKD) hasil pemeriksaannya seperti apa,” ujar Fajar. Adapun Kepala Dinas Pen- didikan DKI, Taufik Yudhi Mulyanto mengatakan, jika benar, temuan BPK itu bisa ditindaklanjuti lagi oleh Ins- pektorat DKI. Menurut dia, jika memang benar ada pelanggaran harus dikembalikan. Jika ada honor- honor yang harusnya disa- lurkan ke TKBM dan terbukti tidak diterima, itu juga harus dikembalikan semuanya. (J-2) selamat@ mediaindonesia.com DPRD Bentuk Tim Akuntabilitas Pemprov DKI Jakarta mengaku belum mendengar adanya temuan BPK. MINUMAN keras impor seni- lai Rp108 miliar ditimbun di Kompleks Pergudangan Taman Techno, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Ban- ten. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kantor Wilayah Banten berhasil mengungkap tempat penimbunan minuman keras tersebut, kemarin. Selain ratusan ribu botol minuman keras kelas dunia, petugas juga menemukan 428 lembar pita cukai palsu serta hologram bertuliskan Perhim- punan Hotel dan Restoran Indonesia. Atas ditemukannya minum- an keras impor tersebut, Dirjen Bea dan Cukai Thomas Sugi- yata mengatakan negara meng- alami kerugian sekitar Rp16 miliar. Sebab, minuman keras tersebut tidak dikenai cukai saat masuk ke Indonesia. Minuman yang disita anta- ra lain bermerek Red Label, Jack Daniels, Martell, Glenfid- dich, Galiano 75CL, Baileys, Hendrick’s Gin, dan Johnnie Walker. Penggerebekan gudang tem- pat penimbunan ratusan ribu botol minuman keras itu ber- langsung 24 November malam. Menurut Kepala Kanwil Bea dan Cukai Banten Nazar Salim, pihaknya mendapat informasi dari warga bahwa ada gudang minuman keras yang diduga tidak dilengkapi cukai. Petugas membentuk tim un- tuk penyelidikan. Pada 24 No- vember siang, ada mobil boks L300 melintas di daerah terse- but. Kendaraan dengan nomor polisi B 9929 UE itu dihentikan dan diperiksa. “Ternyata mobil boks itu mengangkut sebanyak 71 karton minuman keras im- por,” jelas Nazar. Bea dan Cukai Banten segera berkoordinasi menggerebek gudang pada malam harinya. Petugas kaget menyaksikan tumpukan minuman impor yang sangat banyak dalam gudang. Sebanyak lima orang termasuk sopir mobil boks dan penjaga gudang digelandang ke kantor Bea dan Cukai Banten. Berdasarkan hasil pemerik- saan, petugas telah menetap- kan seorang tersangka beri- nisial RM. Yang bersangkutan merupakan pengelola gudang dan hingga saat ini masih mera- hasiakan nama pemilik barang. “Kami tidak berhenti sampai di sini. Kami terus mengembang- kan kasus ini,” lanjut Nazar. Sama dengan sindikat nar- koba, menurut Nazar, penge- lolaan jaringan minuman keras juga menggunakan sel terpu- tus. (SM/J-1) Minuman Keras Senilai Rp108 M Ditimbun Ternyata mobil boks itu mengangkut sebanyak 71 karton minuman keras impor.’’ Nazar Salim Kakanwil Bea dan Cukai Banten Selamat Saragih Inggard Joshua Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta BERITA JAKARTA

Transcript of LINTAS BERITA DPRD Bentuk Tim Akuntabilitas · LINTAS BERITA Laboratorium ... Setiap pengusaha...

Page 1: LINTAS BERITA DPRD Bentuk Tim Akuntabilitas · LINTAS BERITA Laboratorium ... Setiap pengusaha dilarang membayar upah di bawah nilai UMP 2011. ... tidak disalurkannya dana ban-tuan

Megapolitan | 5SABTU, 27 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

LINTAS BERITA

Laboratorium Forensik Polri DibangunBADAN Reserse Kriminal Mabes Polri bekerja sama dengan ke-polisian Australia akan membangun laboratorium forensik dan cyber terbesar di Asia.

Bantuan dari Australia berupa biaya pembangunan serta selu-ruh peralatan, termasuk alat pelatihan dan satelit untuk menanga-ni kejahatan penyelundupan manusia serta terorisme. Total dana yang diberikan ‘Negeri Kangguru’ mencapai A$20 juta.

“Nantinya laboratorium forensik ini akan tiga kali lebih besar daripada laboratorium yang dimiliki pemerintah Australia sen-diri,” ujar Kabareskrim Polri Komjen Ito Sumardi, seusai bertemu wakil kepolisian Australia, kemarin.

Menurut Ito, laboratorium yang rencananya ditempatkan di lantai empat Gedung Bareskrim ini mulai dibangun bulan de-pan. (*/J-3)

Upah Minimum DKI 2011 Naik 15,38%MULAI 1 Januari 2011 upah minimum provinsi (UMP) pekerja di DKI Jakarta naik sebesar 15,38%, dari sebesar Rp1.197.000 menjadi Rp1.290.000 tiap bulan.

Kenaikan UMP DKI 2011 yang ditetapkan Gubernur DKI terse-but lebih tinggi daripada usulan para buruh sebesar 10%, ataupun rekomendasi Dewan Pengupahan DKI sebesar Rp7,15%.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Deded Su-kendar menyebutkan kenaikan tersebut sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI No 196/2010 tanggal 15 November 2010.

Setiap pengusaha dilarang membayar upah di bawah nilai UMP 2011. Pengusaha yang tidak mampu melaksanakan aturan tersebut harus mengajukan penangguhan kepada gubernur melalui Kepala Disnakertrans DKI selambat-lambatnya 10 hari sebelum peraturan ini diberlakukan. “Kami akan menurunkan tim pengawas ke lapangan untuk meneliti dan menentukan apakah perusahaan tersebut layak mendapat penangguhan atau tidak.”

UMP DKI tahun 2011 berlaku bagi pekerja yang mempunyai masa kerja kurang dari satu tahun dan masih belum menikah. Besaran UMP ini menjadi besaran gaji pokok bagi para pekerja tersebut. (Ssr/J-3)

DEWAN Perwakil-an Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakar-ta bergerak cepat

menyikapi temuan Badan Pe-me riksa Keuangan (BPK) Per-wakilan Jakarta bahwa ada tujuh sekolah negeri di Jakarta yang diduga menyelewengkan dana Rp5,7 miliar.

DPRD DKI membentuk tim akuntabilitas yang segera be-kerja untuk menyelidiki kasus itu.

“Tim ini sudah dibentuk dan mulai bekerja pekan de-pan,” kata Wakil Ketua DPRD DKI Inggard Joshua di Jakarta, kemarin.

Menurut anggota Fraksi Par-tai Golkar itu, bila nantinya pembuktian laporan ini benar,

Dewan segera membuat re-komendasi ke Pemprov DKI supaya segera diteruskan ke Inspektorat Provinsi DKI. “Ini uang rakyat, harus dipertang-gung jawabkan penggunaan-nya,” tandasnya.

Sebelumnya, peneliti senior dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri menyatakan dari hasil temuan BPK, kerugian negara terjadi karena banyak hal. Antara lain, tidak disalurkannya dana ban-tuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pen-didikan (BOP) oleh SMP Induk pada pengelola tempat kegiat-an belajar mandiri(TKBM). Ada juga pembayaran honorarium tidak didasari pada suatu ke-giatan, pemeliharaan tidak sesuai petunjuk teknis, peng-gunaan dana tidak didukung bukti memadai, dan kelebihan

pembayaran honorarium.Dana yang diselewengkan

mulai tahun anggaran (TA) 2007 hingga 2009 di tujuh seko-lah, antara lain, SMPN 30, SMPN 84, SMPN 95, SMPN 28, SMPN 190, SMPN 67, dan SDN 012 RSBI Rawamangun Jakarta.

“Pembelian kebutuhan seko-lah tidak diyakini kebenaran-nya, duplikasi pembayaran atas pengeluaran makan dan minum, laporan pertanggung-jawaban yang disampaikan pada Sudin Pendidikan tidak

sesuai realisasi, pertanggung-jawaban dana BOS dan BOP hilang, dan menggunakan me-terai yang belum berlaku, dan lainnya,” kata Febri.

Belum bersikapTemuan BPK itu membuat

aktivis antikorupsi pendidikan mempertanyakan pernyataan para pejabat DKI sebelumnya yang menyatakan bahwa ti-dak ada penyelewengan dalam dana bantuan sekolah. Mere-ka meminta agar Gubernur, Kepala Inspektorat DKI, Kepala Dinas Pendidikan DKI memin-ta maaf.

Ketua TKBM Ade Pujianti bahkan mempertanyakan ki-nerja Inspektorat Provinsi DKI, Inspektorat Kota Madya, dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang tidak beres. Sebab bila benar diperiksa, harusnya me-reka menemukan hal yang sama dengan BPK.

Namun, permintaan dari

aktivitas antikorupsi itu belum mendapat tanggapan. Bahkan Sekretaris Daerah DKI, Fadjar Panjaitan, mengaku belum mendengar adanya temuan BPK soal penyelewengan dana bantuan sekolah.

“Saya belum lihat dan belum dengar tuh. Nanti Saya cek dulu di Badan Pengelola Ke-uangan Daerah (BPKD) hasil pemeriksaannya seperti apa,” ujar Fajar.

Adapun Kepala Dinas Pen-didikan DKI, Taufik Yudhi Mulyanto mengatakan, jika benar, temuan BPK itu bisa di tindaklanjuti lagi oleh Ins-pektorat DKI.

Menurut dia, jika memang benar ada pelanggaran harus dikembalikan. Jika ada honor-honor yang harusnya disa-lurkan ke TKBM dan terbukti tidak diterima, itu juga harus dikembalikan semuanya. (J-2)

[email protected]

DPRD Bentuk Tim AkuntabilitasPemprov DKI Jakarta mengaku belum mendengar adanya temuan BPK.

MINUMAN keras impor seni-lai Rp108 miliar ditimbun di Kompleks Pergudangan Taman Techno, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Ban-ten. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kantor Wilayah Banten berhasil mengungkap tempat penimbunan minuman keras tersebut, kemarin.

Selain ratusan ribu botol mi numan keras kelas dunia, petugas juga menemukan 428 lembar pita cukai palsu serta hologram bertuliskan Perhim-punan Hotel dan Restoran Indonesia.

Atas ditemukannya minum-an keras impor tersebut, Dirjen Bea dan Cukai Thomas Sugi-yata mengatakan negara meng-alami kerugian sekitar Rp16 miliar. Sebab, minuman keras tersebut tidak dikenai cukai saat masuk ke Indonesia.

Minuman yang disita anta-ra lain bermerek Red Label, Jack Daniels, Martell, Glenfi d-dich, Galiano 75CL, Baileys, Hendrick’s Gin, dan Johnnie

Walker.Penggerebekan gudang tem-

pat penimbunan ratusan ribu botol minuman keras itu ber-langsung 24 November malam. Menurut Kepala Kanwil Bea dan Cukai Banten Nazar Salim, pihaknya mendapat informasi dari warga bahwa ada gudang minuman keras yang diduga tidak dilengkapi cukai.

Petugas membentuk tim un-tuk penyelidikan. Pada 24 No-vember siang, ada mobil boks L300 melintas di daerah terse-but. Kendaraan dengan nomor polisi B 9929 UE itu dihentikan dan diperiksa. “Ternyata mobil boks itu mengangkut sebanyak 71 karton minuman keras im-por,” jelas Nazar.

Bea dan Cukai Banten segera berkoordinasi menggerebek gudang pada malam harinya. Petugas kaget menyaksikan tumpukan minuman impor yang sangat banyak dalam gu dang. Sebanyak lima orang termasuk sopir mobil boks dan penjaga gudang digelandang ke kantor Bea dan Cukai Banten.

Berdasarkan hasil pemerik-saan, petugas telah menetap-kan seorang tersangka beri-nisial RM. Yang bersangkutan merupakan pengelola gudang dan hingga saat ini masih mera-hasiakan nama pemilik barang. “Kami tidak berhenti sampai di sini. Kami terus mengembang-kan kasus ini,” lanjut Nazar.

Sama dengan sindikat nar-koba, menurut Nazar, penge-lolaan jaringan minuman keras juga menggunakan sel terpu-tus. (SM/J-1)

Minuman Keras Senilai Rp108 M Ditimbun

Ternyata mobil boks itu mengangkut sebanyak 71 karton minuman keras impor.’’Nazar SalimKakanwil Bea dan Cukai Banten

Selamat Saragih

Inggard JoshuaWakil Ketua DPRD DKI Jakarta

BERITA JAKARTA