Pendidikan Lingkungan Hidup (Plh)_ Pembelajaran Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
-
Upload
valeriana-rasweda -
Category
Documents
-
view
70 -
download
4
description
Transcript of Lingkungan Hidup
LINGKUNGAN HIDUPLINGKUNGAN HIDUP
Oleh Sugeng UtayaOleh Sugeng Utaya
Ekologi Ekologi adalah ilmu yang mempelajari adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya hidup dengan lingkungannya (Resosoedarmo, 1990). (Resosoedarmo, 1990).
Lingkungan hidupLingkungan hidup adalah kesatuan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain manusia serta makhluk hidup lain (UURI, Nomor 23 Tahun 1997)(UURI, Nomor 23 Tahun 1997)
• Ekologi membicarakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya
• Ilmu lingkungan membicarakan hubungan antara ekosistem dan sosiosistem. Dengan pokok perhatian pada hubungan keseimbangan antara ekosistem dan sosiosistem
Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Sosiosistem adalah suatu tatanan, sistem, struktur, dan kesatuan ruang yang dibentuk oleh hubungan kepentingan manusia seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, pendidikan, estetika, dan sebagainya.
Secara struktur ekosistem mempunyai koponen abiotik dan biotik.
Komponen abiotik di dalam ekosistem meliputi komponen fisik (seperti tanah, suhu, kelembaban, angin dan sebagainya) dan komponen kimiawi (seperti zat organik dan anorganik).
Komponen biotik meliputi tumbuhan dan binatang termasuk organisme.
Ekosistem Ekosentris
Lingkungan Hidup
Sosiosistem Antroposentris
KeseimbaganLingkungan
Ekologi
Genetika
Evolusi Fisiologi
Ethologi
BiologiLigkungann
IlmuLingkungan
GeologiGeografiGeodesiAgronomiPedologi dsb
Hidrologi Meteorologi
• Geografi lingkungan dapat didefinisikan sebagai penerapan ilmu geografi (prinsip, pendekatan) untuk mengkaji masalah lingkungan yang timbul akibat eksploitasi dan pemanfaatan sumberdaya geografi.
• Sebagai contoh, Tercemarnya sebuah sumur penduduk oleh limbah kakus (saptic tank) dapat digunakan sebagai petunjuk untuk identifikasi masalah lingkungan geografi. Masalah tersebut menjadi masalah lingkungan geografi jika kita melakukan identifikasi sumur yang lain di suatu kawasan, sehingga kita bisa mengetahui adanya perbedaan atau persamaan tingkat pencemaran antar lokasi.
Mengapa kita mempelajari ilmu Mengapa kita mempelajari ilmu lingkungan/ Geografi Lingk.?lingkungan/ Geografi Lingk.?
1. Sudah ada degradasi mutu lingkungan dimana-mana. * Entropi (energi, materi, informasi) mengakibatkan, kerusakan,
limbah, dan ketidakteraturan. Cara < entropi : Reuse? Recycle? Reduce?
2. Kemampuan geosfer dalam menopang segala kebutuhan manusia yang dinamis sangat terbatas. * Kebutuhan > potensi SDA, maka perlu upaya seperti: - Substitusi mis. Pipa pralon pengganti besi/logam dsb - SDA baru mis. Biofuel, biogas dsb - Reklamasi mis. Reboisasi mangrove, hutan dsb 3. IPTEK lebih banyak berorientasi pada produksi dan pasar, daripada
konservasi. * Orientasi konservasi muncul setelah masalah kronis timbul.4. Kita mempunyai tujuan jangka panjang dari pembangunan nasional * Harmoni hub. Man-Tuhan, Man-Alam, dan Man-Man
Pada hakekatnya masalah lingkungan Pada hakekatnya masalah lingkungan timbul karena:timbul karena:
1. Adanya dinamika kependudukan (baik secara kuantitatif maupun kualitatif).
2. Kurang bijaksana dalam pemanfaatan dan pengelolaan SDA.
3. Orientasi IPTEK lebih ke arah produksi dan pasar dari pada ke arah konservasi.
4. Adanya dampak negatif diantara dampak positif dari kemajuan ekonomi.
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN BERWAWASAN LINGKUNGANBERWAWASAN LINGKUNGAN
Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Berlanjut
Pembangunan Berlanjut Berwawasan Lingkungan(Environmentally Sound Sustainable Development)
• Pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan
merupakan upaya sadar terencana, optimalisasi, interaksi, interdependensi, pemanfaatan dan pengelolaan komponen-komponen pembangunan seperti sumberdaya alam, sumberdaya manusia, sumberdaya binaan, tata nilai dalam masyarakat, modal, iptek, dan managemen secara bijaksana dalam proses yang berkelanjutan dari generasi ke generasi untuk meningkatkan mutu hidup.
Tindakan bijaksana merupakan suatu tindakan yang memperhatikan prinsip
•Konservasi
•interdependensi
•diversifikasi
•berkelanjutan
•keseimbangan
•keserasian
Prinsip KonservasiPrinsip Konservasi
• Ada upaya pelestarian DDL
• Ada upaya pelestarian mutu lingkungan
• Ada upaya rehabilitasi lingkungan
Kerusakan di bawah ambang batas
Prinsip InterdependensiPrinsip Interdependensi
• Ada keterkaitan antar sektor dalam pembangunan harus searah.
• Ada keterkaitan antar ekosistem
(Setiap bentuk pengelolaan sumberdaya jangan sampai menurunkan kemampuan sumberdaya lain di dalam ekosistem lain, misalnya: eksploitasi hutan jangan sampai merusak iklim, tanah, tata air dll)
Prinsip DiversivikasiPrinsip Diversivikasi
• Unsur lingkungan makin beraneka, ekosistem makin mantap (hukum lingkungan).
• Stabil lingkungan dan stabil ekonomi menjadi impian
• Jadi upaya diversivikasi seyogyanya berdampak pada kestabilan ekologi dan ekonomi
Prinsip KeberlanjutanPrinsip Keberlanjutan
• Pembangunan yang kita anut sekarang jangan membelenggu generasi mendatang, sehingga mereka tidak dapat berbuat apa-apa.
• Anak cucu jangan diberi sisa, tapi berilah warisan sehingga mereka dapat melanjutkan pembangunan.
Prinsip KeseimbanganPrinsip Keseimbangan
• Jumlah penduduk harus seimbang dengan daya dukung lingkungan (Pertanian, industri, perdagangan, pariwisata dll)
Prinsip KeserasianHarmoni : - manusia dg alam
- manusia dg manusia
Pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan harus
memperhatikan:• integritas ekologi (ecological integrated)• integritas kultural (cultural integrated) • pemerataan (equity)• peranserta masyarakat (community)• stabilitas sumberdaya (stability)• keseimbangan (harmony)• efisiensi (eficiency).
Strategi Melestarikan SumberdayaStrategi Melestarikan Sumberdaya1. Penghematan sumberdaya langka dan non-renewable * Langka: BBF, tambang, flora, fauna * Non-renewable: BBF, tambang2. Substutusi smbdy yang hilang/akan hilang/tereksploitasi * Cara substutusi: a. Teknologinya (mengubah bahan logam dg. Lainnya, mis: pipa pralon (besi dengan plastik) b. Penciptaan sumberdaya baru (Lubang bekas galian tambang kapur/batu bara diisi tanah dan ditanami atau dijadikan kolam ikan). c. Menciptakan sumberdaya yang renewable (mis. Pengembangan bioteknologi). d. Rehabilitas dan konservasi sumberdaya
3. Membuat Kebijakan Lingkungan hidup a. Penciptaan teknologi minim limbah b. Penciptaan teknologi daur ulang limbah c. Internalisasi biaya eksternal dalam proses produksi. Eksternalitas adalah apa yang diterima (+)
atau yang menjadi beban masyarakat (-), yang semestinya masyarakat tidak perlu menerima atau menanggung beban dan biaya akibat adanya suatu proses produksi.
Contoh Eksternalitas PositifContoh Eksternalitas Positif• Membangun waduk dengan tujuan utama
PLTA, pengendalian banjir, Irigasi, perikanan, dan rekreasi.
- Jika dengan adanya listrik berdampak pada hal positif seperti peningkatan ekonomi, pendidikan, dan sosial masya- rakat, maka semua keuntungan yang diterima masyarakat ini merupakan eksternalitas positif.
Contoh Eksternalitas NegatifContoh Eksternalitas Negatif• Pembuangan limbah industri yang
mengganggu pemanfaatan sungai untuk MCK, maka : orang mandi terinfeksi, orang mencuci harus lebih banyak sabun, dan orang minum terkena muntaber sebenarnya semua beban masy. Ini merupakan eksternalitas negatif.
4. Melakukan Rehabilitasi Lingkungan
* Meliputi tanah, hutan, air, dan udara
contoh: Prokasih
Walaupun kerusakan/pencemaran sulit
dihindari, tetapi kita tetap harus menjaga
agar kualitas lingkungan selalu berada di
bawah ambang batas.
5. Menyisihkan sebagian lahan untuk buffer zone
* Mis.: hutan lindung/kota, resapan air, taman,
rekreasi, olah raga, dsb. Agar dapat
meningkatkan kenyamanan hidup.
6. Pembangunan menurut etika lingkungan * Pada dasarnya setiap kegiatan pembangunan harus memperhatikan keseimbangan antara ekoposentris dan antroposentris.7. Mengupayakan keberlanjutan lingkungan dan pembangunan dari generasi ke generasi.8. Meningkatkan kualitas SDM yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan